PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA YANG BERKAITAN D

PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA YANG
BERKAITAN DENGAN PRAKTEK
KEBIDANAN
Sri Emilda, SKM, MKes

A.     ASPEK SOSIAL BUDAYA PADA
SETIAP PERKAWINAN





fase pertama  bulan madu
fase pengenalan kenyataan  krisis
perkawinan
fase menerima kenyataan



Menurut aspek sosial budaya faktor
pendukung : saling memberi dan menerima

cinta, ekspresi afeksi, saling menghormati
dan menghargai, saling terbuka antara
suami istri.



Faktor penghambat yang mempersulit
penyesuaian perkawinan : baik suami
maupun istri tidak bisa menerima
perubahan sifat dan kebiasaan di awal
pernikahan, suami maupun istri tidak
berinisiatif menyelesaikan masalah,
perbedaan budaya dan agama diantara
suami dan istri, suami maupun istri
tidak tahu peran dan tugasnya dalam
rumah tangga.

B.    ASPEK SOSIAL BUDAYA PADA SETIAP TRIMESTER KEHAMILAN






Masih banyak ibu ibu yang
menganggap kehamilan sebagai hal
yang biasa, hal alamiah dan kodrati 
tdk perlu ANC  tidak terdeteksinya
factor factor resiko tinggi rendahnya
tingkat pendidikan dan kurangnya
informasi
Faktor nikah diusia muda yang masih
banyak dijumpai didaerah pedesaan.





preferensi terhadap jenis kelamin anak
khususnya pada beberapa suku yang
menyebabkan istri mengalami kehamilan

berturut turut dalam jangka waktu yang
relative pendek resti
Masalah gizi  kepercayaan dan
pantangan pantangan terhadap beberapa
makanan  berdampak negative terhadap
kesehatan ibu dan janin

Didaerah

pedesaan masih
banyak ibu hamil yang
mempercayai dukun beranak
untuk menolong persalinan yang
biasanya dilakukan dirumah

D.     ASPEK SOSIAL BUDAYA DALAM MASA NIFAS






~Masa nifas dilarang makan telur,
daging, udang, ikan laut dan lele,
keong ,daun lembayung, buah pare,
nenas, gula merah, dan makanan yang
berminyak.
Setelah melahirkan atau setelah operasi
hanya boleh makan tahu dan tempe
tanpa garam ,ngayep´dilarang banyak
makan dan minum, makanan harus
disangan/dibakar.

~masa

nifas dilarang tidur siang.
~Masa nifas /saat menyusui setelah
waktunya Maghrib harus puasa tidak
makan makanan yang padat.
~ Masa nifas tidak boleh keluar rumah
sebelum 40 hari.

Ibu setelah melahirkan dan bayinya harus
dipijat/ diurut, diberi pilis / lerongan dan
tapel.

E.  ASPEK SOSIAL BUDAYA YANG
BERKAITAN DENGAN BAYI BARU LAHIR

1. Dibedong agar kaki tidak bengkok.
 Ternyata di bedong bisa membuat
peredaran darah bayi menjadi terganggu,
kerja jantung akan lebih berat memompa
darah, akibatnya bayi akan sering sakit di
daerah paru-paru dan jalan nafasnya. Selain
itu dibedong akan menghambat
perkembangan motorik si bayi karena tidak
ada kesempatan untuk bergerak.


2. Hidung ditarik-tarik agar mancung
 Ini jelas salah karena pemakaian gurita

akan menghambat perkembangan organorgan perut. Jika memang harus
memakaikan gurita jangan mengikat terlalu
kencang terutama di bagian dada agar
jantung dan paru-parunya bisa berkembang
dengan baik.


4. Menggunting bulu mata agar lentik
             Memotong bulu mata bisa mengurangi
fungsinya untuk melindungi mata dari bendabenda asing. Panjang pendeknya bulu mata
sudah menjadi bawaan dari bayi itu sendiri.
  5. Beri setetes kopi agar bayi tidak step
(kejang)
             Pemberian kopi pada bayi jelas
berbahaya karena mengandung kafein yang
akan memacu denyut jantungnya bekerja lebih
cepat.





6. Jangan memeras kencang-kencang
saat mencuci baju bayi, bayi akan
gelisah tidurnya.
            Kalo di pikir secara logika jelas
tidak masuk akal, mungkin bayi gelisah
saat tidur karena dia pipis, pub, gerah,
atau ada faktor lain.

7.

Jangan menyusui bayi jika bunda sedang
sakit
Saat ibu sedang sakit tubuh si ibu akan
menghasilkan sistem kekebalan tubuh yang
lebih banyak dan akan ikut ke dalam asi yang
jika di minum si bayi akan meningkatkan
sistem kekebalan tubuhnya. Yang tidak boleh
adalah menyusui bayi saat sakit tanpa ada
pelindung untuk anda, contohnya pakailah

masker penutup mulut dan hidung saat anda
flu karena akan memularkan penyakit, jadi
bukan karena ASI nya.

WASSALAM