MAKALAH SEKS BY GADGED DALAM PERSPEKTIF (1)

MAKALAH
SEKS BY GADGED DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
(salah satu syarat memenuhi tugas mata kuliah Fiqih Kontemporer)
DOSEN PENGAMPU : Imam Mustofa, MSI

Di Susun oleh
AHMAD ARIYANTO

1502030057

Akhwalus Syakhsiyah (AS)
JURUSAN SYARI’AH DAN EKONOMI ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) JURAI SIWO METRO
T.A. 1438 H/2016 M

1

ABSTRAK
Makalah yang berjudul "Seks By Gadged Dalam Perspektif Hukum Islam"
ini merupakan hasil penelitian yang berusaha untuk menjawab pertanyaanpertanyaan tentang bagaimana bagaimana model layanan phone sex dan

bagaimana analisis hukum Islam terhadap model layanan phone sex.
Hasil penelitian yang didapat dari pembahasan makalah ini
menyimpulkan bahwa layanan phone sex atau telepon seks merupakan layanan
berjenis virtual seks yang merujuk ke percakapan seksual ekspilisit. Kemudian
yang melakukan percakapan tersebut berfantasi seksual. Layanan ini bertujuan
untuk menstimulasi gairah seksual hingga mencapai titik orgasme. Phone sex
biasa dijadikan ajang penggunanya berfantasi seks saat melakukan masturbasi.
Analisis hukum Islam terhadap layanan telepon seks adalah haram. Statusnya
menyediakan wadah untuk berzina untuk telinga, lidah dan hati. Selain itu, dalam
Qur'an surat al-Isra' telah dijelaskan untuk tidak mendekati zina. Mudharat yang
terkandung dalam layanan phone sex lebih besar ketimbang maslahah yang bisa
didapat. Telepon seks dalam maqasid ash-shari'ah kategori memelihara akal dan
jiwa dapat merusak akal dan jiwa penggunanya. Akal sehat manusia tidak akan
pernah menerima perlakuan yang merendahkan martabat kemanusiaannya demi
kesenangan sesaat semata, demi materi duniawi semata.Phone sex juga bukan
merupakan perbuatan yang dapat memberikan kehormatan pada diri ataupun
nikmat yang diridlai Allah. Phone sex merupakan perbuatan atau nikmat yang
bersifat sementara bagi sebagian manusia dan merendahkan kehormatan dirinya
serta melepaskan dirinya pula dari aqidah, shariat, dan akhlaq (Islami).
Berdasarkan kesimpulan yang didapat, maka penulis memberikan saran

sebagai berikut: Untuk para pengguna jasa layanan phone sex hendaknya
kembali ke jalan yang diridhoi Allah SWT, bagi pemuda yang belum memiliki
kemampuan untuk menikah sebaiknya berpuasa sebagaimana anjuran
Rasulullah SAW untuk pihak berwajib hendaknya menertibkan layanan semacam
ini karena dapat merusak tatanan sosial, berpengaruh negatif bagi masyarakat
secara umum dan khususnya bagi generasi muda.

2

SEKS BY GADGET DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

A. Pendahuluan
Seks merupakan kebutuhan biologis manusia yang tidak bisa terlepas
dari kehidupan manusia, karena hal itu merupakan kodrat yang telah
diberikan Allah kepada mahkluk hidup terutama manusia. Namun untuk
menghalalkan hal itu tentu sebagai umat muslim harus terlebih dahulu
adanya ijab qobul sebagai ikatan yang sah suami istri dimata agama. Oleh
karena itu menikah merupakan suatu hal yang wajib dilaksanakan sebagai
umat nabi Muhammad SAW, seperti yang disabdakan oleh nabi Muhammad
SAW bahwa menikah adalah sunah ku, bagi mereka yang tidak mau

melaksanakannya berarti mereka bukan termasuk golonganku.
Dengan adanya sabda Nabi tersebut bisa kita ketahui bawasannya
kewajiban untuk menikah bukan semata-mata hanya untuk melampiaskan
nafsu sahwat belaka, akan tetapi didalamnya terdapat kewajiban-kewajiban
yang harus terpenuhi sebagai suami istri.1
Seks juga merupakan aspek terpenting dalam kehidupan manusia,
bahkan Allah

SWT tidak

hanya

mengajarkan

bagaimana

manusia

menyembah Tuhannya, tetapi juga membicarakan tentang reproduksi dan
kehidupan keluarga.

Islam membicarakan tentang masalah seks secara serius dalam alQur’an dan sunnah Rasulnya, yakni dalam perkawinan dan kehidupan
keluarga. Dalam rangka penyaluran hasrat seksual secara halal, Islam
mengaturnya

dengan

pernikahan.

Sehingga

baik

laki-laki

maupun

perempuan tidak secara bebas mengumbar nafsu seks pada sembarang
orang. Salah satu tujuan pernikahan adalah membentuk keluarga yang
sakinah, mawaddah dan rahmah. Dalam rumah tangga pun kepuasan
seksual sangatlah penting. Karena jika salah satu dari suami atau istri tidak


1 Syakir Jamaluddin, Etika Bercinta ala Nabi, (Yogyakarta: LPPI UMY, 2009),
hal.viii

3

mendapatkan kepuasan dalam urusan seks, maka mereka akan mencari
jalan lain dalam pemuasan syahwat mereka.2
Pada zaman yang serba modern dan teknologi semakin canggih
sekarang ini, teknologi digunakan dalam kehidupan sehari-hari, bahkan
digunakan oleh beberapa pasangan untuk memperoleh kepuasan dalam
berhubungan seks meski tidak bertemu langsung dengan pasangan, yaitu
hubungan yang hanya lewat gadget dengan video call atau dengan
mendengarkan suaranya, seolah-olah mereka sedang melakukan hubungan
seks secara nyata, padahal mereka hanya berhalusinasi melalui gadget.
Lalu bagaimanakah hukum yang melandasi hubungan seks dengan
menggunakan gadget tersebut, apakah diperbolehkan dalam hukum islam
atau sebaliknya, untuk itu makalah ini akan coba memaparkan bagaimana
hukum yang dari hubungan seks dengan menggunakan gadget.3


2 Vidia Fitri Hidayati,”Analisis Hukum Islam Terhadap Layanan Phone Sex”,
skripsi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Fakultas Syari’ah dan Hukum Jurusan
Hukum Perdata Islam Prodi Ahwal al-Syakhsiyah Surabaya 2015. Hal 1
3 Ibid,

4

B. Tinjauan Tentang Seks By Gadget
1. Tinjauan Tentang Gadget
Gadget merupakan suatu teknologi terbaru dengan kemampuan yang
lebih baik dan fitur terbaru yang memiliki tujuan maupun fungsi lebih
praktis dan juga lebih berguna. Gadget dalam Bahasa Indonesia: acang
adalah suatu istilah yang berasal dari bahasa Inggris untuk merujuk pada
suatu peranti atau instrumen yang memiliki tujuan dan fungsi praktis
spesifik yang berguna. Gadget dirancang secara berbeda dan lebih
canggih dibandingkan teknologi lainnya.4
Pengguna teknologi gadged banyak berdampak negatif bagi remaja
misalnya handphone sekarang ini tidak hanya untuk kalangan orang
dewasa saja namun remaja dan anak-anak sudah bisa mengoperasikan
handphone. Sudah menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi

kehidupan

sehari-hari

yang

memerlukan

mobilitas

tinggi

namun

penggunaan handphone sekarang bukan hanya sebagai alat komunikasi
semata, melainkan sebagai gaya hidup dan hiburan jika mereka sudah
merasa bosan dengan suasana sekitarnya.5
Dampak

positif


gadget

seperti:

mempermudah

komunikasi,

menambah pengetahuan tentang perkembangan teknologi, memperluas
jaringan persahabatan. Sedangkan dampak negatif gadget walau
memberi begitu banyak keuntungan bagi pemakainya, jika tidak bijak
dalam penggunakannya, gadget bisa memberi kerugian. Diantaranya
adalah mengganggu perkembangan anak, bahaya kesehatan terutama
anak usia di bawah 12 tahun, rawan terhadap tindak kejahatan,
perubahan perilaku, dan pemborosan.6
4 Hamdiyah Rofiyati, “Pengaruh Teknologi Gadget Terhadap Perkembangan
Mental Anak-anak Indonesia”. Skripsi Universitas Airlangga Fakultas Kedokteran
November 2012. Hal, 3
5 Nesy Aryani Fajrin, “Pengaruh Penggunaan Handphone Terhadap Pola

Pemikiran Remaja Di Era Globalisasi”. Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, Juli 2013. Hal, 4
6 Ibid. Hal 6

5

6

2. Seks by Gadget
Telepon merupakan teknologi komunikasi canggih dan dan menjadi
benda yang digemari semua kalangan, terutama remaja. Pada mulanya
telepon dirancang dengan fungsi untuk berkomunikasi. Namun ahli
teknologi menciptakan produk telepon menjadi semakin menarik,
dilengkapi dengan kamera, lagu, permainan, dan lainnya. Kemudian
fungsinya

berubah,

tidak


lagi

hanya

sebagai

menjadi

sarana

berkomunikasi, namun berubah menjadi sarana untuk membentuk gaya
hidup bagi beberapa orang untuk melihat film porno dan gambar porno
yang mereka saling kirim lewat. Kini telepon bukan hanya media
komunikasi, namun bisa menjadi media pornografi.7
Fungsi gadget adalah untuk menghubungkan atau berkomunikasi
dengan orang lain. Namun, komunikasi tersebut di zaman yang serba
modern ini kompleks sekali rupanya. Tidak ketinggalan pembicaraan
tentang hubungan seksual antar pasangan yang menjalin hubungan
jarak jauh. Istilah yang biasa digunakan adalah seks by gadget. Perilaku
seks by gaget merupakan jenis virtual seks yang merujuk ke percakapan

seksual ekspilisit antara dua orang atau lebih melalui telepon, kemudian
yang melakukan percakapan tersebut berfantasi seksual. Kegiatan
tersebut bagi sebagian orang dianggap penting dalam hubungan dengan
lawan jenis. Semua manusia memiliki kebutuhan biologis yang butuh
untuk dipuaskan. Di kalangan remaja pun telah terjadi perilaku seperti
ini.8
Seks by gadget atau di sebut juga phone sex adalah jenis seks yang
mengacu pada percakapan seksual antara dua orang atau lebih melaluai
telepon. Jarak tampaknya menjadi alasan utama banyaknya pasangan
melakukannya. Aktivitas seks ini memadukan antara suara (mendesah,
merayu, dan mesra) dan imajenasi seksual. Seks by gaget dalam
maqasid ash-shari’ah di katagirikan memelihara akal dapat dikatakan
7 Vidia Fitri Hidayati, ”Analisis Hukum Islam Terhadap Layanan Phone
Sex”.....Hal 3
8 Ibid, hal 6.

7

merusak akal. Akal sehat manusia tidak akan pernah menerima
perlakuan

yang

merendahkan

martabat

kemanusiaannya

demi

kesenangan sesaat, dan demi materi duniawi semata. Pencapaiaan
tujuan kesenangan yang hanya bersifat duniawi, tidak akan mendapat
kebahagiaan yang menyenangkan diakhirat kelak.9
C. Media Layanan Seks By Gadget
1. Media audio (dengar).
a. Siaran radio, kaset, CD, telepon, ragam media audio lain yang dapat
diakses di internet.
b. Lagu-lagu

yang

mengandung

mengandung

bunyi-bunyian

lirik
atau

mesum,
suara-suara

lagu-lagu
yang

yang
dapat

diasosiasikan dengan kegiatan seksual.
c. Program radio dimana penyiar atau pendengar berbicara dengan
gaya mesum.
d. Jasa layanan pembicaraan tentang seks melalui telepon (party line)
dan sebagainya.
2. Media audio-visual (pandang-dengar)
1. Program televisi, film layar lebar, video, laser disc, VCD, DVD, game
komputer, atau ragam media audio visual lain yang dapat diakses di
internet.
2. Film-film yang mengandung adegan seks atau menampilkan artis
yang tampil dengan pakaian minim atau tidak (seolah-olah) tidak
berpakaian.
3. Adegan pertunjukan musik dimana penyanyi, musisi atau penari latar
hadir dengan tampilan dan gerak yang membangkitkan syahwat
penonton.
3. Media visual (pandang)
a. Koran, majalah, tabloid, buku (karya sastra, novel popular, buku nonfiksi) komik, iklan billboard, lukisan, foto atau bahkan media
permainan seperti kartu.

9 Ibid, hal 12.

8

b. Berita, cerita atau artikel yang menggambarkan aktivitas seks secara
terperinci atau yang memang dibuat dengan cara yang demikian rupa
untuk merangsang hasrat seksual pembaca.
c. Gambar, foto adegan seks atau artis yang tampil dengan gaya yang
dapat membangkitkan daya tarik seksual.
d. Fiksi atau komik yang mengisahkan atau menggambarkan adegan
seks dengan cara yang sedemikian rupa sehingga membangkitkan
hasrat seksual.10
Perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh
hasrat seksual, baik dengan lawan jenisnya maupun dengan sesama
jenis. Bentuk-bentuk tingkah laku ini bermacam-macam, mulai dari
perasaan tertarik sampai tingkah laku berkencan, bercumbu dan
bersenggama. Perilaku seksual bukan hanya cerminan rangsangan
hormon semata, melainkan menggambarkan pengaruh antara hormon
dan pikiran. Pikiran itu sendiri dipengaruhi oleh pengalaman, pendidikan
dan budaya.11
Demikian yang diterangkan dalam surat al Israa’ : 32.

    

     

Artinya: Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu
adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.12
Seks by gadget bukan merupakan perbuatan yang dapt memberikan
kehormatan ataupun nikmat yang di ridhai Allah SWT. Seks by gadget
merupakan perbuatan atau nikmat yang bersifat sementara bagi sebagian
manusia yang merendahkan kehormatan dirinya serta melepaskan dirinya
pula akibat, syariat, dan akhlak islam. Layanan phone sex bisa digunakan
sebagai alternatif untuk menyalurkan harsat seksual sementara. Itu dipilih
karena di anggap lebih baik daripada zina atau menggunakan jasa
pekerja seks secara langsung. Sedangkan disisi lain, banyak sekali

10 Ibid,. hal 15
11 Ibid,. hal 17
12 Departemen Agama RI, al-qur’an dan Terjemahnya. (Bandung: Diponegoro
2015) hal.280

9

generasi menerus bangsa yang dengan mudah mengakses dan
menggunakan jasa layanan seks by gadget.13
Bagi pemuda yang telah memiliki kemampuan harsat seksual, Islam
menganjurkan adanya pernikahan. Ini agar terjaga kehormatan dirinya
dan tidak terjerumus pada zina maupun perbuatan yang mendekatinya.
Namun, bagi yang belum mampu, Rasulullah SAW menganjurkan untuk
berpuasa. Sebagaimana hadis Nabi SAW: “Wahai para pemuda! Barang
siapa yang sudah memiliki kemampuan (biologis maupun meteri), maka
nikahlah. Karena hal itu lebih dapat menahan pandangan dan menjaga
kemaluan. Dan barang siapa yang belum mampu (menikah), maka
hendaklah dia berpuasa karena hal itu menjadi benteng baginya. (HR.
Bukhori)14
Kaidah

dalam

mengambil

maslahah:

“menolak

kemafsadatan

didahulukan dari pada kemaslahatan”. Menurut kaidah ini bahwa suatu
hal yang terdapat mafsadat (kerusakan) didalamnya, maka sebaiknya
ditinggalkan. Ini dikarenakan menghilangkan sebuah mafsadat lebih
susah dari pada menrik maslahah. Mudarat yang terkandung dalam
layanan phone sex lebih besar ketimbang maslahah yang bisa didapat,
sehingga layanan ini sudah seharusnya dilarang oleh pihak berwajib.15
Allah SWT telah mengatur penyaluran harsat seksual dengan
sedemikian baik.ada berbagai atuaran yang harus dipenuhi jika hendak
melakukan hubungan seksual dengan suami atau istrinya, bukan dengan
operator penyedia layanan phone sex. Tidak ada alasan untuk melakukan
phone sex apalagi menggunakan layanan seks by gadget. Terdapat
bahaya yang timbul akibat seorang suami terlalu lama meninggalkan
istrinya. Amirul mu’minin Umar bin Khattab menerapkan peraturan, bahwa
untuk para mujahidin diizinkan pergi berperang paling lama hanya selama
enam bulan. Berangkat satu bulan, di bedan perang empat bulan, dan
kembali pulang selama satu bulan. Dari peraturan yang dibuat tersebut
mencerminkan betapa pentingnya keharmonisan dalam keluarga, karena
13 Vidia Fitri Hidayati,”Analisis Hukum Islam Terhadap Layanan Phone Sex”,...
hal.20
14 Muhammad fu’ad abdul baqi’. Penerjemah: Abu Firly Bassam Taqiy, S.Ag.
Sahih Bukhari muslim, (Yogyakarta: hikam pustaka,2008),hal.438
15 Ibid 18

10

dari lingkup terkecil keluargalah yang menentukan kekuatan sebuah
negara.16
D. Macam-macam Zina
1. Zina al-lamam-Zina ain (zina mata) yaitu memandang lawan jenis
dengan perasaan senang.
a. Zina Qolbi (zina hati) yaitu memikirkan atau menghayalkan lawan
jenis dengan perasaan senang kepadanya.
b. Zina Lisan (zina ucapan) yaitu membincangkan lawan jenis dengan
perasaan senang kepadanya
c. Zina Yadin (zina tangan) yaitu memegang tubuh lawan jenis dengan
perasaan senang kepadanya
2. Zina Sebenarnya Al-Lamam (Zina Yang Sebenarnya)
a. Zina muhsan yaitu zina yang dilakukan oleh orang yang telah
bersuami istri, hukumannya adalah dirajam sampai mati.
b. Zina gairu muhsan yaitu zina yang dilakukan oleh orang yang belum
bersuami istri, hukumannya adalah didera sebanyak 100X dengan
menggunakan rotan.17
Perbuatan zina adalah perbuatan dosa besar yang berakibat akan
mendapatkan sangsi yang berat bagi pelaku.
Hadist - Hadist Tentang Zina
Hadits 1

‫ يشهد أن ل إله إل الله وأني رسول الله‬، ‫ل يحل دم امرئ مسلم‬
‫ والمفارق‬، ‫والثيب الزاني‬، ‫ النفس بالنفس‬: ‫ إل بإحدى ثلثا‬،
‫لدينه التارك للجماعة‬
Seorang muslim yang bersyahadat tidak halal dibunuh, kecuali tiga jenis
orang:
1. Pembunuh,
2. Orang yang sudah menikah lalu berzina,
16 Ibid 20
17 SIAPA?, Macam-Macam Zina Beserta Hukumnya, dalam laman
http://www.hamba-allah.com. Diunduh 12 Oktober 2016.

11

3. Orang yang keluar dari Islam.(HR. Bukhari no. 6378, Muslim no.
1676)
Catatan : Para ulama menjelaskan bahwa hak membunuh tiga jenis orang
di sini tidak terdapat pada semua orang.18
Hadits 2

‫ ويشرب‬، ‫أن يرفع العلم ويثبت الجهل‬: ‫إن من أشراط الساعة‬
‫ ويظهر الزنا‬، ‫الخمر‬
“Tanda-tanda datangnya kiamat diantaranya: Ilmu agama mulai hilang,
dan kebodohan terhadap agama merajalela, banyak orang minum khamr,
dan banyak orang yang berzina terang-terangan(HR. Bukhari no.80)19

Hadits 3

‫ جاء النبي صلى الله عليه وسلم فاعترف‬، ‫ان رجل من أسلم‬
‫ فأعرض عنه النبي صلى الله عليه وسلم حتى شهد على‬، ‫بالزنا‬
‫ ) أبك‬: ‫ قال له النبي صلى الله عليه وسلم‬، ‫نفسه أربع مرات‬
‫ فأمر بهفرجم‬، ‫ نعم‬: ‫ قال‬. ( ‫ ) آحصنت‬: ‫ قال‬، ‫ ل‬: ‫ قال‬. (‫جنون‬
. ‫ فأدرك فرجم حتى مات‬، ‫ فلما أذلقته الحجارة فر‬، ‫بالمصلى‬
‫ وصلى عليه‬، ‫فقال له النبي صلى الله عليه وسلم خيرا‬
Ada seorang lelaki, yang sudah masuk Islam, datang kepada Nabi
Shallallahu’

alaihi

Wasallam

mengakui

dirinya

berbuat

zina.

Nabi berpaling darinya hingga lelaki tersebut mengaku sampai 4 kali.
Kemudian beliau bertanya: Apakah engkau gila..? Ia menjawab: ‘Tidak’.
Kemudian beliau bertanya lagi : ‘Apakah engkau pernah menikah..?
Ia menjawab: ‘Ya’. Kemudian beliau memerintah agar lelaki tersebut
dirajam di lapangan. Ketika batu dilemparkan kepadanya, ia pun lari.

18 Muhammad fu’ad abdul baqi’. Shahih Bukhari,...hal,1676
19 Ibid, hal, 80.

12

Ia dikejar dan terus dirajam hingga mati. Kemudian Nabi Shallallahu’alaihi
Wasallam

mengatakan

hal

yang

baik

tentangnya.

Kemudian

menshalatinya ” (HR. Bukhari no. 6820)20
Hadits 4

‫ل يزني الزاني حين يزني وهو مؤمن‬
Pezina tidak dikatakan mu’min ketika ia berzina. (HR. Bukhari no. 2475,
Muslim no.57)21

20 Ibid, hal. 6820
21 Ibid, hal. 2475

13

Hadits 5

‫تغريب الزاني سنة‬
“Mengasingkan pezina itu sunnah. (HR. Ibnu Hazm dalam Al Muhalla ,
8/349)22
Hadits 6

‫ فمن‬، ‫ اليمان نزه فمن زنافارقه اليمان‬: ‫قال أبو هريرة‬
‫لم نفسه وراجع راجعه اليمان‬
Abu Hurairah berkata : Iman itu suci. Orang yang berzina, iman
meninggalkannya. Jika ia menyesal dan bertaubat, imannya kembali.
(HR. Ibnu Abi Syaibah dalam Syu’abul Iman)23
E. Hukum Seks By Gadget
Perkawinan dalam Islam tidak dipandang sebagai sesuatu sarana
pemuas syahwat belaka. Kenikmatan syahwat hanya dipandang sebagai
suatu akibat yang ditimbulkan dari hubungan seksual, yang tujuan utamanya
adalah untuk mendapatkan keturunan yang soleh.
Allah SWT memberi manusia pendengaran, penglihatan dan hati, agar
manusia bersyukur. Akan tetapi kebanyakan manusia tidak mensyukurinya.
Justru digunakan untuk bermaksiat kepada Allah SWT. Untuk melihat yang
tidak halal baginya, mendengar yang tidak patut didengar. Terlebih di era
globalisasi ini dengan segenap kecanggihan teknologi dan informasi, baik
dari media cetak maupun elektronik, seperti internet, televisi, handphone,
majalah, koran, dan lain sebagainya, yang notabene-nya menyajikan gambar
wanita-wanita yang terbuka auratnya. Ditambah lagi dengan maraknya
layanan phone sex. Dengan mudahnya seseorang menikmati layanan
tersebut. Sungguh seorang hamba yang beriman kepada Allah SWT dan
Rasul-Nya tidak pantas melakukan hal itu.
22 HR. Ibnu Hazm dalam Al Muhalla hal, 8/349
23 HR. Ibnu Abi Syaibah dalam Syu’abul Iman

14

Seks by gadget adalah suatu kegiatan seksual yang dilakukan dengan
menggunakan pendengaran maupun menggunakan pandangan yang
dilakukan dengan media alat (telepone), sehingga kedua belah pihak
melakukan hubungan seksual.
Pandangan adalah sebab menuju perbuatan zina. Kini, pendengaran pun
juga turut menjadi penyebab. Atas dasar ini, Allah SWT memerintahkan
kepada para hamba-Nya yang beriman untuk menundukkan pandangan
serta meliputi pendengaran dari hal-hal yang diharamkan.
Telepon seks merupakan zina telinga, lidah dan hati. Ini berarti
bahwa layanan telepon seks statusnya menyediakan wadah untuk berzina
dengan telinga, lidah dan hati. Itu berdasarkan sabda Rasulullah SAW yang
artinya,
“Mata zinanya melihat, telinga zinanya mendengar, lidah zinanya
berbicara, tangan zinanya memegang, kaki zinanya melangkah, dan
hati zinanya gairah dan bayangan pikiran kotor. Sementara kemaluan
yang akan membenarkan atau mendustakan terjadinya zina
sesungguh nya. (HR. Muslim)”24
Phone sex bukan merupakan perbuatan yang dapat memberikan
kehormatan ataupun nikmat yang diridlai Allah. Phone sex merupakan
perbuatan atau nikmat yang bersifat sementara bagi sebagian manusia dan
merendahkan kehormatan dirinya serta melepaskan dirinya pula dari akidah,
syariat, dan akhlak (Islami).
Hukum Islam hadir bertujuan untuk membawa kemaslahatan di muka
bumi. Maslahah yang dapat dipakai setidaknya harus memenuhi beberapa
syarat. Syarat pertama yaitu kemaslahatan harus sangat esensial dan
primer. Maksudnya, kemaslahatannya yang berhubungan dengan kebutuhan
pokok manusia di dunia dan di akhirat. Layanan phone sex bukan
merupakan solusi untuk memenuhi kebutuhan pokok manusia, Allah SWT
telah mengatur pemenuhan tersebut melalui pernikahan.
Kedua, kemaslahatan sangat jelas dan tegas. Artinya, bentuk
maslahat yang dimiliki suatu masalah telah jelas lebih besar dari pada
mudharatnya. Layanan telepon seks membawa kerusakan yang lebih besar
bagi kehidupan seseorang, meliputi kehidupan pribadi, keluarga, keuangan
dan karir.
24 Abi husayn muslim, Shahih Muslim, (Riyad: Darussalam, 2008), hal 438

15

Ketiga kemaslahatannya bersifat universal, yakni kemaslahatan
tersebut bukan untuk kemaslahatan pribadi namun kemaslahatan untuk
banyak orang. Memang bagi beberapa orang yang tidak bisa menyalurkan
hasrat seksual kepada pasangan karena faktor jarak, layanan ini bisa
menjadi alternatif daripada zina. Namun, bagi banyak orang secara umum
layanan ini tidak mempunyai kemaslahatan. Malahan, kerusakan yang
ditimbulkan jauh lebih besar.
Keempat, kemaslahatan berdasarkan dalil universal yaitu dalil yang tegas
diakui syariat. Al-Qur'an secara tegas melarang zina dan hal-hal yang
mengantarkan padanya. Layanan phone sex merupakan prostitusi
terselubung dan termasuk perbuatan yang mendekati zina. Mudharat yang
terkandung dalam layanan phone sex lebih besar ketimbang maslahah yang
bisa didapat, sehingga layanan ini sudah seharusnya dilarang oleh pihak
berwajib.
Analisis hukum islam terhadap layanan telepon seks adalah haram bagi
yang belum bersuami istri. Statusnya menyediakan wadah untuk berzina
untuk telinga, lidah dan hati. Selain itu, dalam al-Qur’an telah dijelaskan
untuk tidak mendekati zina. Mudarat yang terkandung dalam layanan seks
by gadget lebih besar ketimbang maslahah yang bisa di dapat.25
Telepon seks dalam maqasid ash shari’ah katagori memelihara akal jiwa
dapat merusak akal dan jiwa penggunanya. Akal sehat manusia tidak akan
pernah menerima perlakuan yang merendahkan martabat kemanusiaannya
demi kesenangan sesaat, demi materi duniawi semata. seks by gadget juga
bukan merupakan perbuatan yang dapat memberikan kehormatan pada diri
ataupun nikmat yang diridhai Allah. seks by gadget merupakan perbuatan
atau nikmat yang bersifat sementara bagi sebagian manusia dan
merendahkan kehormatan dirinya serta melepaskan dirinya pula dari aqidah,
shariat, dan akhlaq (islam).26

25 Vidia Fitri Hidayati,”Analisis Hukum Islam Terhadap Layanan Phone Sex”,...
hal.56
26 Ibid, hal. 56

16

Dan diperbolehkan untuk yang sudah menikah, Hukum masalah ini
dibahas dalam fatwa islam, menurut keterangan Imam Ibnu
Usaiminrahimahullah. Beliau bertanya, “suami istri berbicara tentang adegan
ranjang melalui telepon (phone sex), kemudian keduanya bangkit
sahwatnya, sampai orgasme, baik salah satu atau keduanya. Tanpa
sedikitpun menggunakan tangan. Bolehkah hal ini?” Ini biasanya dilakukan
ketika suami pergi jauh dan sangat lama, dan mungkin hanya bisa ketemu
setelah 4 bulan atau lebih dari itu. Jawaban beliau, “Ya, tanpa menggunakan
peran tangan orgasme, tidak terlarang. Suami membayangkan dia bersama
istrinya, tidak masalah hal ini dilakukan,” (fatwa islam, no. 108872).27
Mengenai aktivitas seks by gadget ini ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan.
1. Seks by gadget hanya boleh dilakukan pasangan suami istri. Selain itu
statusnya zina telinga dan hati, sekalipun dia merupakan calon istri atau
suami. Sebatas calon, bukan alasan pembenar untuk melakukan
perbuatan zina telinga dan hati dengan melakukan seks by gadget. Dalil
bahwa ini statusnya zina telinga dan zina hati adalah sabda Rasulullah
SAW: “Mata zinanya melihat, telinga zinanya mendengar, lidah zinanya
berbicara, tangan zinanya menggenggam, kaki zinanya melangkah, dan
hati zinanya gairah dan bayangan pikiran kotor.sementara kemaluan yang
akan membenarkan atau mendustakan terjadinya zina sesungguhnya
(HR. Muslim 2657).28
2. Ketika melakukan phone sex harus aman dari gangguan anak-anak aman
dari telinga tetangga, tidak didengar dan diketahui siapa pun, karena
Rasulullah telah melarang menyebar adegan ranjang suami istri.
“Sesungguhnya (pelanggaran) amanah terbesar di sisi Allah pada hari
kiamat adalah seorang lelaki yang menyetubuhi istri dan istrinya
menyetubuhi suaminya, lalu dia menyebar rahasia ranjangnya.” (HR.
Muslim 1437).29
3. Jaminan tidak melakukan onani atau mesturbasi
27 Lusi Anggraini, Hukum Fiqih Phonesex Bagi Pasutri Yang Menjalankan,
dalam laman http://www.ummi-online.com. Diunduh 14 Oktober 2016.
28 Muhammad fu’ad abdul baqi’. Shahih Bukhari,... hal, 2657
29 Ibid, hal, 1437

17

Onani hanya boleh dengan satu cara, yaitu dengan bantuan istri.
Selain itu, hukumnya terlarang. Oleh karena itu, jika salah satu diantara
pasangan ini tidak bisa mencapai orgasme hanya dengan suara
pasangannya maka tidak boleh dipaksakan dengan menggunakan tangan
atau alat apapun. Karena semacam ini termasuk onani. Dan jika
dikhawatirkan salah satu akan melakukan onani dengan sebab phone
sex, maka kegiatan ini harus dihindari. Karena suatu yang halal bisa
menjadi terlarang ketika bisa menjerumuskan pelaku kepada yang
haram.30
4. Waspadai kecanduan
Seks by gadget jika dilakukan berlebihan dapat menjadi kecanduan.
Dengan indikasi bila tidak ber-phone sex akan merasa tidak nyaman
hingga mengganggu aktivitas. Sampai-sampai lebih senang masturbasi
dari pada berhubungan intim dengan pasangan. Tentunya ini akan
berdampak negatif untuk pasangan suami istri itu sendiri.31

30 Lusi Anggraini, Hukum Fiqih,...
31 Ibid,.

18

Penutup
A. Kesimpulan
Layanan seks by gadget atau telepon seks merupakan layanan
berjenis seks yang merujuk ke percakapan seksual. Layanan ini bertujuan
untuk menstimulasi gairah seksual. Analisis hukum islam terhadap
layanan telepon seks adalah haram bagi yang tidak mempunyai
hubungan pernikahan. Statusnya menyediakan wadah untuk berzina
untuk telinga, lidah dan hati. Selain itu, dalam al-Qur’an telah dijelaskan
untuk tidak mendekati zina. Mudarat yang terkandung dalam layanan
seks by gadget lebih besar ketimbang maslahah yang bisa di dapat.
Telepon seks dalam maqasid ash shari’ah katagori memelihara akal jiwa
dapat merusak akal dan jiwa penggunanya. Akal sehat manusia tidak
akan

pernah

menerima

perlakuan

yang

merendahkan

martabat

kemanusiaannya demi kesenangan sesaat, demi materi duniawi semata.
seks by gadget juga bukan merupakan perbuatan yang dapat
memberikan kehormatan pada diri ataupun nikmat yang diridhai Allah.
Dan diperbolehkan untuk yang sudah menikah, Hukum masalah
ini dibahas dalam fatwa islam, menurut keterangan Imam Ibnu
Usaiminrahimahullah. Beliau bertanya, “suami istri berbicara tentang
adegan ranjang melalui telepon (phone sex), kemudian keduanya bangkit
sahwatnya, sampai orgasme, baik salah satu atau keduanya. Tanpa
sedikitpun menggunakan tangan. Bolehkah hal ini?” Ini biasanya
dilakukan ketika suami pergi jauh dan sangat lama, dan mungkin hanya
bisa ketemu setelah 4 bulan atau lebih dari itu. Jawaban beliau, “Ya,
tanpa menggunakan peran tangan orgasme, tidak terlarang. Suami
membayangkan dia bersama istrinya, tidak masalah hal ini dilakukan,”
(fatwa islam, no. 108872)
seks by gadget merupakan perbuatan atau nikmat yang bersifat
sementara bagi sebagian manusia dan merendahkan kehormatan dirinya
serta melepaskan dirinya pula dari aqidah, shariat, dan akhlaq (islam).

19

DAFTAR PUSTAKA
Hamdiyah Rofiyati, “Pengaruh Teknologi Gadget Terhadap Perkembangan
Mental Anak-anak Indonesia”. Skripsi Universitas Airlangga Fakultas Kedokteran
November 2012.
Vidia Fitri Hidayati,”Analisis Hukum Islam Terhadap Layanan Phone Sex”, skripsi
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Fakultas Syari’ah dan Hukum Jurusan Hukum
Perdata Islam Prodi Ahwal al-Syakhsiyah Surabaya 2015.
Departemen Agama RI, al-qur’an dan Terjemahnya. (Bandung: Diponegoro
2015).
Muhammad fu’ad abdul baqi’. Penerjemah: Abu Firly Bassam Taqiy, S.Ag. Sahih
Bukhari muslim, (Yogyakarta: hikam pustaka,2008)
http://www.hamba-allah.com/2015/07/macam-macam-zina-berserta-hukumnya.html
Abi husayn muslim, Shahih Muslim, (Riyad: Darussalam, 2008)
Nesy Aryani Fajrin, “Pengaruh Penggunaan Handphone Terhadap Pola
Pemikiran Remaja Di Era Globalisasi”. Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga,
Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, Yogyakarta 2013.
Syakir Jamaluddin, Etika Bercinta ala Nabi, (Yogyakarta: LPPI UMY, 2009).
Lusi Anggraini, Hukum Fiqih Phonesex Bagi Pasutri Yang Menjalankan, dalam
laman http://www.ummi-online.com.

20