KERANGKA PEMECAHAN MASALAH BAB 3

Bab 3
Kerangka Pemecahan Masalah

Berisikan tentang flow chart pemecahan masalah pada praktikum proses
manufaktur.
3.1. Flow Chart Pemecahan Masalah

Gambar 3.1. Flow Chart Pemecahan Masalah

70

Berisikan tentang langkah-langkah pemecahan masalah pada praktikum proses
manufaktur.
3. 2. Langkah-Langkah Pemecahan Masalah
Adapun kerangka pemecahan masalah dalam pembuatan kursi, sebagai berikut:
1. Mulai.
2. Identifikasi Masalah.
Proses identifikasi masalah merupakan awal dari mengetahui masalah apa saja
yang akan muncul ketika pembuatan kursi untuk mempersiapkan pencegahan
dan menangani masalah yang akan muncul.
3. Tujuan Pembuatan.

Dimaksudkan untuk mengetahui apa maksud dari pembuatan kursi dan juga
memperjelas kegunaan dari kursi.
4. Pengumpulan Data Komponen Utama
a. Besi tabung D 40 mm P = 600 cm
b. Besi tabung D 45 mm P = 600 cm
c. Plat besi bagian atas D 28 cm
d. Plat besi bagian siku penyangga
e. Besi as
f. Tabung bagian kaki
5. Pengumpulan Data Komponen Tambahan
a. Busa
b. Kulit Imitasi
c. Cat
d. Lem Korea
e. Benang Sol
6. a. Pengolahan Data Komponen Utama.
 Besi tabung D 4 cm P = 45,5 cm
 Besi tabung D 4.5 cm P = 35,5 cm
 Plat besi bagian atas D 28 cm
 Plat besi bagian siku penyangga

 Besi as
 Tabung bagian kaki

70

b. Pengolahan Data Komponen Tambahan
 Busa
 Kulit Imitasi
 Cat
 Lem Korea
 Benang Sol
7. Pemotongan Benda Kerja Komponen Utama dan Komponen Tambahan.
Dimaksudkan untuk memproses pemotongan benda kerja untuk komponen
utama dan komponen tambahannya. Dengan menggunakan alat pemotong
8. Pembentukan Benda Kerja Komponen Utama dan Komponen Tamahan.
Dimaksudkan untuk memproses pembentukan benda kerja untuk komponen
utama dan komponen tambahannya. Dengan menggunakan alat mesin
pembentuk.
9. Penghalusan Benda Kerja Komponen Utama dan Komponen Tambahan.
Dimaksudkan untuk memproses penghalusan benda kerja untuk komponen

utama dan komponen tambahannya. Dengan menggunakan alat mesin
penghalus.
10. Pengeboran Benda Kerja Komponen Utama dan Komponen Tambahan.
Dimaksudkan untuk memproses pengeboran benda kerja untuk komponen
utama dan komponen tambahannya. Dengan menggunakan alat mesin
pengebor.
11. Benda Kerja Presisi
Benda kerja yang sudah melewati proses pengerjaan benda, kemudian akan
dilakukan pemeriksaan kepresisian. Jika benda sudah presisi maka akan
dilanjutkan ke proses selanjutnya, dan apabila benda tidak presisi maka benda
kerja akan diulang dari pengumpulan, pengolahan, pemotongan, dan
penghalusan benda kerja komponen utama serta komponen tambahannya.
12. Perakitan Menggunakan Mesin Las.
Komponen benda kerja utama yang sudah melalui proses pengumpulan,
pengolahan, pemotongan, dan penghalusan akan dirakit menggunakan mesin
las agar membenntuk benda kerja yaitu kursi.

70

13. Perakitan komponen utama dan Komponen Tambahan.

Setelah benda kerja komponen utama sudah melalui proses perakitan
menggunakan mesin las, maka akan masuk proses selanjutnya yaitu perakitan
komponen utama dan komponen tambahan yang artinya menyatukan benda
kerja komponen utama dan komponen tambahan agar menjadi benda kerja
yaitu kursi.
14. Pengecatan
Kemudian masuk proses pengecatan, dimana benda kerja komponen utama dan
komponen tambahan sudah disatukan menjadi benda kerja yaitu kursi, lalu
akan diproses pengecatan untuk mendapat hasil yang sudah ditentukan
sebelumnya.
15. Analisis
Dalam tahap ini dilakukan tahap analisis dari semua pekerjaan yang telah
dikerjakan, sehingga tidak ada lagi kesalahan-kesalahan yang dapat
mengakibatkan ketidaknyamanan dalam pemakaiannya.
16. Kesimpulan
Dalam tahap ini kesimpulan dibuat mengenai semua pekerjaan yang sudah
dikerjakan.
17. Selesai.

70