EFEKTIVITAS SISTEM PENYAMPAIAN SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN MELALUI DROP BOX di KPP PRATAMA KARANGANYAR
EFEKTIVITAS SISTEM PENYAMPAIAN SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN MELALUI DROP BOX di KPP PRATAMA KARANGANYAR
Tugas Akhir Diajukan Untuk Melengkapi Tugas -Tugas Dan Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Gelar Ahli Madya Pada Program Studi Diploma III Perpajakan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh : DEVI RAHMAWATI NIM : F3409022 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
EFEKTIVITAS SISTEM PENYAMPAIAN SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN MELALUI DROP BOX DI KPP PRATAMA KARANGANYAR DEVI RAHMAWATI F3409022
Tujuan dari penelitian ini penulis ingin mengetahui apakah sistem penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan melalui drop box di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar sudah efektif, selain itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui langkah yang dilakukan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar untuk meningkatkan efektivitas penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan.
Metode penelitian yang digunakan penulis adalah studi kasus, yaitu mengambil satu objek tertentu untuk dianalisis dengan memfokuskan pada satu masalah. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan melalui wawancara langsung dengan pihak KPP Pratama Karanganyar, sedangkan data sekunder diperoleh dari buku maupun sumber bacaan lainnya yang berkaitan dengan pokok pembahasan dalam menyusun tugas akhir.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, penulis memperoleh kesimpulan bahwa tingkat efektivitas sistem penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan setiap tahun sudah melebihi dari target yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak. Namun dalam hal kontribusi penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan melalui drop box mengalami penurunan sebesar 12,75%.
Penulis memberikan rekomendasi kepada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar untuk masa depan sebaiknya lebih ditingkatkan lagi untuk sosialisasi tentang drop box agar wajib pajak paham tentang kegunaan dan lokasi mana saja yang digunakan untuk drop box, kemudian petugas memeriksa dan mengawasi pada saat wajib pajak melaporkan SPT Tahunan dapat mengurangi tejadi kesalahan.
Kata Kunci: Efektivitas, Drop box, KPP Pratama Karanganyar.
THE EFFECTIVENESS OF INCOME TAX ANNUAL NOTIFICATION (SPT) THROUGH DROP BOX IN KARANGANYAR PRATAMA TAX SERVICE OFFICE DEVI RAHMAWATI F3409022
The objectives of research are to find out whether or not the annual notification (SPT) system through Drop Box in KPP Pratama Karanganyar (Karanganyar Pratama Tax Service Office) has been effective, to find out the measures taken by the Karanganyar Pratama Tax Service Office to improve the effectiveness of income tax annual notification (SPT).
The research method used by the writer was the case study, namely to take
a certain object to be analyzed by focusing on one problem. The data used consisted of primary and secondary data. The primary data was collected using direct interview with the management of KPP Pratama Karanganyar, while the secondary data was obtained from books or other reading sources relevant to the subject matter in writing the final project.
From the result of research conducted, the writer could be concluded that the effectiveness level of income tax annual notification (SPT) had exceeded the target defined by the Tax Directorate General every year. However, in the term of contribution of income tax annual notification (SPT) through drop box decreased of 12.75%.
The writer recommended the KPP Pratama Karanganyar to improve the socialization about drop box in the future to make the taxpayers understand better the utility of and the location of drop box used, and recommended the officers to examine and to oversee the taxpayers’ annual SPT report to mitigate error.
Keywords: Effectiveness, Drop Box, KPP Pratama Karanganyar.
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS: Al- Insyiroh: 5) “Keinginan adalah kunci motivasi, tapi tekad dan komitmen itu pengejaran tanpa henti untuk sebuah tujuan yaitu komitmen menuju keunggulan yang akan memungkinkan anda untuk mencapai keberhasilan yang anda cari” (Mario Andretti) “A little knowledge that acts is worth infinitely more than much knowledge that is idle” (Kahlil Gibran) “Hiduplah seperti pohon yang lebat buahnya, hidup di tepi jalan dilempari orang dengan batu, tetapi dibalas dengan buah” (Abu Bakar as-Sibli)
Penulis persembahkan kepada:
1. Bapak dan Ibuku tercinta
2. Kakek dan Nenekku tersayang
3. Saudara dan sahabat-sahabatku
4. Almamaterku.
5. Untuk kekasihku tersayang
6. Semua orang yang menyayangi penulis.
Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala limpahan nikmat dan karunia-Nya. Akhirnya dengan kemampuan dan waktu terbatas penulis mampu menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir dengan judul
”Efektivitas Sistem Penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan Melalui Drop Box di KPP Pratama Karanganyar”.
Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi syarat-syarat mencapai Gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma III Perpajakan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. Kesuksesan dan keberhasilan bukan hanya berasal dari kerja keras semata, melainkan kekuatan dan dukungan dari berbagai pihak. Selanjutnya dengan kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat serta karunia-Nya.
2. Bapak Drs. Wisnu Untoro, M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret.
3. Bapak Arif Lukman Santoso, SE, MM, Ak selaku dosen pembimbing Tugas Akhir yang telah memberikan pengarahan selama penyusunan Tugas Akhir.
4. Bapak Drs. Hanung Triatmoko, M.Si, Ak selaku dosen Pembimbing Akademik dan selaku Ketua Program Diploma III Perpajakan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
Maret yang telah memberikan ilmunya kepada penulis sehingga penulis dapat mempunyai pengetahuan yang lebih luas.
6. Bapak Haryoto selaku kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar beserta staff yang telah menerima penulis untuk melaksanakan kegiatan magang kerja.
7. Bapak Ibu yang ada di bagian pelayanan yang telah memberikan bimbingan dan membantu penulis dalam memperoleh data.
8. Orang tuaku Bapak Dalyono dan Ibu Hariastuti yang telah
memberikan doa, dukungan dan kasih sayang.
9. Kakaku mbak Kiky dan mas Andre yang telah membantu, dan menyemangatiku dalam mengerjakan Tugas Akhir.
10. Teman-teman pajak angkatan 2009 atas kebersamaan dalam susah maupun senang.
11. Teman-teman seperjuangan magang di KPP Pratama Karanganyar.
12. Sahabat-sahabatku Dessy, Bunda, Elysa, Ery, Fitri, Yunda yang sudah membantuku, memberiku semangat, kritik dan saran serta menghiburku, selalu ada untukku baik dalam suka maupun duka.
13. My inspiration yang selalu memberi semangat dan dukungan.
14. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah membantu penulis untuk menyelesaikan laporan ini.
sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun atas penulisan laporan ini sangat penulis harapkan. Penulis berharap agar penulisan laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan siapa saja yang membacanya.
Surakarta, Juni 2012
Penulis
A.Tinjauan Pustaka .....................................................................
28 B.Analisis Data dan Pembahasan ...............................................
42
III.TEMUAN
A.Kelebihan ...............................................................................
53 B.Kelemahan .............................................................................
53
IV.PENUTUP
A.Simpulan .................................................................................
55 B.Saran dan Rekomendasi ..........................................................
56
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
TABEL Halaman
II.1 Daftar penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan melalui TPT, pos, drop box, dan online di KPP Pratama Karanganyar per 31 April 2011 ................................................................................
II.2 Jumlah penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan Melalui drop box di KPP Pratama Karanganyar ..............................................
II.3 Daftar penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan di KPP Pratama Karanganyar ..........................................................................
II.4 Tingkat efektivitas penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan di KPP Pratama Karanganyar ..............................................................
II.5 Kontribusi drop box dalam penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan di KPP Pratama Karanganyar .........................................
GAMBAR Halaman
I.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Karanganyar .................................. 7
1. Surat Pernyataan Tugas Akhir
2. Surat Permohonan Izin Magang
3. Surat Jawaban dari Instansi Magang
4. Surat Keterangan Telah Melakukan Magang
5. Lembar Penilaian
6. Memo Tanda Terima Laporan Magang
7. Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-11/PJ/2009 Tentang Tempat Lain Yang Dapat Digunakan Untuk Menerima SPT.
8. Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-19/PJ/2009 Tentang Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan Surat Pemberitahuan Tahunan.
9. Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-1/PJ/2010 Tentang perubahan atas Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-19/PJ/2009 Tentang Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan Surat Pemberitahuan Tahunan.
10. Surat Edaran No. SE-15/PJ/2009 Tentang Penggunaan Drop Box Sebagai Media Penyampaian SPT Tahunan.
11. Surat Edaran No. SE-68/PJ/2009 Tentang Target Rasio Penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan Pada Tahun 2009
12. Surat Edaran No. SE-96/PJ/2010 Tentang Perubahan Target Rasio Kepatuhan Penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan pada Tahun 2010 Sebagaimana Ditetapkan dalam SE-10/PJ/2010
Penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan pada Tahun 2011
EFEKTIVITAS SISTEM PENYAMPAIAN SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN MELALUI DROP BOX DI KPP PRATAMA KARANGANYAR DEVI RAHMAWATI F3409022
Tujuan dari penelitian ini penulis ingin mengetahui apakah sistem penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan melalui drop box di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar sudah efektif, selain itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui langkah yang dilakukan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar untuk meningkatkan efektivitas penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan.
Metode penelitian yang digunakan penulis adalah studi kasus, yaitu mengambil satu objek tertentu untuk dianalisis dengan memfokuskan pada satu masalah. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan melalui wawancara langsung dengan pihak KPP Pratama Karanganyar, sedangkan data sekunder diperoleh dari buku maupun sumber bacaan lainnya yang berkaitan dengan pokok pembahasan dalam menyusun tugas akhir.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, penulis memperoleh kesimpulan bahwa tingkat efektivitas sistem penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan setiap tahun sudah melebihi dari target yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak. Namun dalam hal kontribusi penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan melalui drop box mengalami penurunan sebesar 12,75%.
Penulis memberikan rekomendasi kepada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar untuk masa depan sebaiknya lebih ditingkatkan lagi untuk sosialisasi tentang drop box agar wajib pajak paham tentang kegunaan dan lokasi mana saja yang digunakan untuk drop box, kemudian petugas memeriksa dan mengawasi pada saat wajib pajak melaporkan SPT Tahunan dapat mengurangi tejadi kesalahan.
Kata Kunci: Efektivitas, Drop box, KPP Pratama Karanganyar.
THE EFFECTIVENESS OF INCOME TAX ANNUAL NOTIFICATION (SPT) THROUGH DROP BOX IN KARANGANYAR PRATAMA TAX SERVICE OFFICE DEVI RAHMAWATI F3409022
The objectives of research are to find out whether or not the annual notification (SPT) system through Drop Box in KPP Pratama Karanganyar (Karanganyar Pratama Tax Service Office) has been effective, to find out the measures taken by the Karanganyar Pratama Tax Service Office to improve the effectiveness of income tax annual notification (SPT).
The research method used by the writer was the case study, namely to take
a certain object to be analyzed by focusing on one problem. The data used consisted of primary and secondary data. The primary data was collected using direct interview with the management of KPP Pratama Karanganyar, while the secondary data was obtained from books or other reading sources relevant to the subject matter in writing the final project.
From the result of research conducted, the writer could be concluded that the effectiveness level of income tax annual notification (SPT) had exceeded the target defined by the Tax Directorate General every year. However, in the term of contribution of income tax annual notification (SPT) through drop box decreased of 12.75%.
The writer recommended the KPP Pratama Karanganyar to improve the socialization about drop box in the future to make the taxpayers understand better the utility of and the location of drop box used, and recommended the officers to examine and to oversee the taxpayers’ annual SPT report to mitigate error.
Keywords: Effectiveness, Drop Box, KPP Pratama Karanganyar.
PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum KPP Pratama Karanganyar
Modernisasi Direktorat Jenderal Pajak yang mulai diterapkan tahun 2007, salah satunya dengan modernisasi KPP yang hingga saat ini telah mencapai kemajuan yang signifikan. Sekarang ini hampir semua KPP di Jawa telah menjadi KPP modern. Hampir semua kabupatan telah memiliki Kantor Pelayanan Pajak Pratama.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 132/PMK.01/2006 tanggal 22 Desember 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak, Kantor Pelayanan Pajak (KPP) adalah Instansi Vertikal Dirjen Pajak yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor Wilayah, dan selanjutnya untuk KPP Pratama Karanganyar bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor Wilayah Jawa Tengah II.
KPP pratama mempunyai tugas melaksanakan penyuluhan, pelayanan, pengawasan wajib pajak di bidang Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), Pajak Tidak Langsung Lainnya (PTLL), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) serta Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan atau Bangunan (BPHTB) dalam wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang KPP pratama mempunyai tugas melaksanakan penyuluhan, pelayanan, pengawasan wajib pajak di bidang Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), Pajak Tidak Langsung Lainnya (PTLL), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) serta Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan atau Bangunan (BPHTB) dalam wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
a. Pengumpulan, pencarian dan pengolahan data, pengamatan potensi perpajakan, penyajian informasi perpajakan, pendataan subjek dan objek pajak, serta penilaiaan objek PBB.
b. Penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan.
c. Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan pengolahan Surat Pemberitahuan (SPT), serta penerimaan surat lainnya.
d. Penyuluhan perpajakan.
e. Pelaksanaan registrasi wajib pajak.
f. Pelaksanaan ekstensifikasi.
g. Penatausahaan piutang pajak dan pelaksanaan penagihan pajak.
h. Pelaksanaan pemeriksaan pajak.
i. Pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan wajib pajak. j. Pelaksanaan konsultasi perpajakan. k. Pelaksanaan intensifikasi. l. Pembetulan ketetapan pajak. m. Pengurangan PBB serta BPHTB. n. Pelaksanaan administrasi kantor.
Gambaran umum tentang KPP Pratama Karanganyar diuraikan sebagai berikut:
KPP Pratama Karanganyar merupakan pecahan dari KPP Surakarta yang dulunya meliputi kabupaten Karanganyar, kabupaten Sragen, kotamadya Surakarta, dan kabupaten Boyolali. KPP Pratama Karanganyar berdiri sendiri seiring dengan adanya reorganisasi Direktorat Jenderal Pajak. Pada awal berdirinya, KPP Pratama Karanganyar menggunakan ex Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Surakarta. Sehubungan digunakannya tersebut sebagai kantor wilayah DJP Jawa Tengah II sekitar bulan Januari 2007 maka untuk sementara waktu kegiatan operasional KPP Pratama Karanganyar dipindahkan ke ex Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak (Karikpa) Surakarta. Pada akhir bulan Desember 2007 tanpa perencanaan yang matang KPP Pratama pindah dari ex Karikpa Surakarta ke gedung megaria jalan raya Palur, karena banjir bandang sungai Bengawan Solo yang mengakibatkan sebagian besar dokumen hanyut terbawa banjir. Kemudian KPP Pratama Karanganyar pindah di jalan KH. Samanhudi No. 7 kompleks perkantoran cangakan, Karanganyar.
Keuangan Nomor: 55/PMK.01/2007 tanggal 31 Mei 2007 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 132/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak, maka kode wilayah KPP Pratama Karanganyar di NPWP yang sebelumnya 526 (KPP Pratama Surakarta) menjadi 528 (KPP Pratama Karanganyar). Adapun wilayah Keuangan Nomor: 55/PMK.01/2007 tanggal 31 Mei 2007 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 132/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak, maka kode wilayah KPP Pratama Karanganyar di NPWP yang sebelumnya 526 (KPP Pratama Surakarta) menjadi 528 (KPP Pratama Karanganyar). Adapun wilayah
Total jumlah pegawai per 15 Maret 2011 adalah 83 orang, dengan rincian 1 orang kepala kantor, 8 orang kepala seksi, 1 orang kepala KP2KP Sragen, 1 orang kepala subag umum, 21 account representative, 12 orang fungsional pemeriksa, 1 orang supervisor, 3 orang jurusita pajak, 38 orang pelaksana, dari 38 orang tersebut 7 orang di subbag umum, 11 orang di seksi pelayanan, 8 orang di seksi PDI, 5 orang di seksi penagihan, 5 orang di seksi ekstensifikasi dan 2 orang di seksi pemeriksaan.
2. Visi dan Misi Direktorat Jenderal Pajak
a. Visi Dirjen Pajak
Visi Dirjen pajak adalah menjadi model pelayanan masyarakat yang menyelenggarakan sistem dan manajemen perpajakan kelas dunia yang dipercaya dan dibanggakan masyarakat yang bercirikan sebagai berikut:
1) Aparat berintegrasi tinggi dan profesional.
2) Memiliki kinerja tinggi dan setara dengan kinerja instansi
perpajakan negara maju.
3) Kepuasan masyarakat atas kinerja pelayanan secara menyeluruh.
4) Kewibawaan yang tinggi di mata masyarakat domestik dan
internasional.
yang tinggi.
b. Misi Dirjen Pajak
Misi Dirjen Pajak adalah menghimpun penerimaan dalam negeri dari sektor pajak yang mampu menunjang kemandirian pembiayaan pemerintah berdasarkan undang-undang perpajakan dengan tingkat efektivitas dan efisiensi yang tinggi dengan batasan- batasan sebagai berikut:
1) Tingkat tax ratio, coverage ratio, dan complience ratio yang
tinggi.
2) Pajak mampu berperan utama dalam membiayai defisit APBN
3) Kebijaksanaan perpajakan netral dan non disortion.
4) Mampu mendukung kebijaksanaan pemerintah dibidang
ekonomi, sosial, dan politik.
5) Cost of Collection rendah.
3. Wewenang Direktorat Jenderal Pajak
a. Memberikan bukti penerimaan pendaftaran Wajib Pajak dan bukti penerimaan laporan usaha untuk di kukuhkan menjadi Pengusaha Kena pajak.
b. Memberikan Nomor Pokok Wajib Pajak dan menerbitkan secara jabatan.
c. Menerbitkan Nomor Pokok Pengusaha Kena Pajak dan menerbitkan secara jabatan.
Pencabutan Nomor Pokok Pengusaha Kena Pajak.
e. Menerbitkan ijin perpanjangan jangka waktu penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan.
f. Mengeluarkan surat permintaan kelengkapan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan.
g. Mengeluarkan Surat Pemberitahuan hasil penelitian atau pemeriksaan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan dan Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai.
4. Lokasi KPP Pratama Karanganyar
Berkaitan dengan perannya untuk selalu memberikan pelayanan dibidang perpajakan kepada masyarakat, khususnya wajib pajak, Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar berada di lokasi yang sangat strategis sehingga mudah ditemukan. Saat ini Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar berada di Jalan KH. Samanhudi No.7 Komplek Perkantoran Cangakan, Karanganyar.
5. Struktur Organisasi KPP Pratama Karanganyar
Keuangan RI Nomor 132/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Dirjen Pajak yang tercantum pasal 60, struktur organisasi KPP Pratama Karanganyar seperti yang terlihat dalam gambar I.1 berikut ini:
Subbag Umum Kepala KP2KP Sragen
Seksi Pelayanan
Seksi PDI
Seksi Penagihan
Seksi Pemeriksaan
Seksi Waskon I Seksi Waskon II
Seksi Waskon III
Seksi Ekstensifikasi
Gambar I.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Karanganyar Gambar I.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Karanganyar
b. Sub Bagian Umum Sub bagian Umum memiliki tugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha dan rumah tangga. Uraian tugas Sub bagian umum yaitu:
1) Mengkoordinasikan pengurusan surat masuk dan surat keluar.
2) Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas tata usaha perpajakan.
3) Mengkoordinasikan penyelenggaraan administrasi DP3, LP2P, KGB, dan Daftar Riwayat Hidup sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4) Mengkoordinasikan Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit
(DUPAK) Pejabat Fungsional.
5) Mengkoordinasikan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
Kementrian Negara/ Lembaga (RKA-KL).
6) Mengkoordinasikan penerimaan Daftar Isian Pelaksana Anggaran
(DIPA) dari Kantor Wilayah/ Kantor Pusat.
7) Mengkoordinasikan inventarisasi alat perlengkapan kantor/alat
tulis kantor.
9) Mengkoordinasikan penyusunan laporan mutasi barang milik Negara/ kekayaan Negara triwulanan dan laporan inventaris tahunan.
10) Mengkoordinasikan penyusunan laporan keuangan dan barang berdasarkan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dan Sistem Akuntansi Barang Milik Negara (SABMN).
11) Mengkoordinasikan bahan masukan peyusunan konsep Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kantor Wilayah.
12) Mengkoordinasikan penyusunan tanggapan terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dari Aparatur Pengawasan Fungsional.
c. Seksi Pelayanan Tugas-tugas yang dilakukan oleh seksi pelayanan antara lain, sebagai berikut :
1) Mengadministrasikan surat-surat permohonan dari Wajib Pajak dan surat-surat lainnya pada Tempat Pelayanan Terpadu(TPT).
2) Menyelesaikan surat-surat permohonan dari Wajib Pajak yang
masuk ke Seksi Pelayanan.
3) Memberikan jawaban permintaan konfirmasi dan klarifikasi dari
KPP lain.
4) Menerbitkan Surat Tagihan Pajak (STP) dan Surat Ketetapan
Pajak (SKP).
Tahunan maupun SPOP PBB.
6) Menerbitkan Surat Teguran sehubungan dengan SPT masa atau SPT Tahunan atau SPOP yang tidak disampaikan atau disampaikan tidak sesuai dengan batas waktu yang ditentukan.
7) Menatausahakan berkas yang telah dilaporkan oleh Wajib Pajak meliputi; pengarsipan, pemenuhan peminjaman berkas, sampai dengan pemisahan terhadap berkas Wajib Pajak yang masa pajak telah melampaui 10 tahun (daluwarsa).
8) Menerima keputusan keberatan dan banding.
9) Melakukan penyuluhan perpajakan.
d. Seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI) Tugas-tugas yang dilakukan oleh seksi Pengolahan Data dan Informasi antara lain, sebagai berikut:
1) Melakuan perekaman surat pemberitahuan objek pajak(SPOP).
2) Membantu instalasi aplikasi e-NPWP di seksi Ekstensifikasi.
3) Melakukan pendaftaran wajib pajak secara massal dan pencetakan
kartu NPWP.
4) Mensosialisasi aplikasi SIDJP.
5) Memperbaharui data user untuk aplikasi SIDJP sesuai dengan kewenangan dan kebutuhan masing-masing pegawai, serta melakukan up date kepada masing-masing SIDJP.
6) Melakukan perekaman SPT masa menggunakan SIDJP.
penyajian data.
8) Membantu seksi lain jika mengalami kesulitan atau kerusakan
pada komputer.
9) Memberikan aplikasi e-SPT PPN versi terbaru kepada wajib pajak dan membantu proses pelaporan jika mengalami kesulitan.
10) Membuat laporan penerimaan PBB dan BPHTP baik mingguan, bulanan, maupun triwulan.
11) Melakukan persiapan hardware dan software sehubungan dengan kegiatan cetak.
12) Membantu seksi pelayanan dalam mencetak lebel SPT Tahunan.
13) Melakukan perekaman data objek PBB berdasarkan permohonan wajib pajak meliputi pembetulan, pembatalan, keberatan, dan perubahan data objek PBB berdasarkan laporan pihak ketiga yang sudah dilakukan pemeriksaan oleh Ekstensifikasi.
e. Seksi Penagihan Tugas-tugas yang dilakukan oleh seksi Penagihan antara lain, sebagai berikut:
1) Melakukan konfirmasi surat tanda terima setoran (STTS) PBB.
2) Melakukan penagihan dan himbauan pembayaran tunggakan pajak atas wajib pajak penunggak pajak dalam wilayah kantor wilayah.
3) Bedah tunggakan wajib pajak.
tempo.
5) Menyusun data tunggakan.
f. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan Tugas-tugas yang dilakukan oleh seksi Ekstensifikasi antara lain, sebagai berikut:
1) Menyampaikan usulan surat keputusan klasifikasi dan besarnya Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) sebagai dasar penetapan PBB ke Kantor Wilayah DJP Jateng II.
2) Membuat laporan data potensi wilayah KPP Pratama
Karanganyar.
3) Menyelesaikan laporan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP).
4) Membuat laporan pembentukan basis data.
5) Menyelesaiakan pemberian NPWP Objek Pajak melalui pemberi
kerja atau bendaharawan pemerintah.
g. Seksi Pemeriksaan Tugas-tugas yang dilakukan oleh seksi Pemeriksaan antara lain, sebagai berikut:
1) Menyusun rencana kerja.
2) Menyusun dan mengkoordinasi daftar nominatif wajib pajak yang
akan diperiksa.
3) Menerbitkan surat perintah pemeriksaan pajak (SPPP) dan
mendistribusikan ke seksi fungsional.
sesuai dengan rencana kerja yang telah ditetapkan.
5) Melakukan pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan.
6) Memproses permohonan SPT LB wajib pajak patuh.
7) Melakukan administrasi pemeriksaan pajak lainnya seperti menatausahakan surat masuk dan surat keluar dan memberi tanggapan atas surat masuk.
8) Menyusun laporan atau surat tanggapan atas permasalahan yang
berkaitan dengan seksi pemeriksaan.
h. Seksi Pengawas dan Konsultasi (Waskon) Seksi pengawas dan konsultasi terdiri dari 3 waskon, yaitu Waskon I, Waskon II, Waskon III. Seksi waskon masing-masing mempunyai tugas yang sama yaitu melakukan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak, bimbingan atau himbauan kepada Wajib Pajak dan konsultasi teknis perpajakan, pengawasan profil Wajib Pajak, analisis kinerja Wajib Pajak, melakukan rekonsiliasi data Wajib Pajak dalam rangka melakukan intensifikasi, usulan pembetulan ketetapan wajib Pajak. Usulan PBB serta BPHTB dalam melakukan evaluasi hasil banding. Setiap masing-masing waskon membawahi beberapa daerah atau kecamatan, antara lain:
1) Waskon I membawahi 13 kecamatan, yaitu:
a. Kecamatan Karanganyar
b. Kecamatan Karangpandan b. Kecamatan Karangpandan
e. Kecamatan Gemolong
f. Kecamatan Mojogedang
g. Kecamatan Jenawi
h. Kecamatan Kalijambe
i. Kecamatan Sumberlawang j. Kecamatan Tasikmadu k. Kecamatan Tanon l. Kecamatan Sidoharjo m. Kecamatan Masaran n. Kecamatan Kebak Kramat
2) Waskon II membawahi 9 kecamatan, yaitu:
a. Kecamatan Jaten
b. Kecamatan Sragen
c. Kecamatan Gondang
d. Kecamatan Jatipuro
e. Kecamatan Jenar
f. Kecamatan Tawangmangu
g. Kecamatan Sukodono
h. Kecamatan Kedawung
i. Kecamatan Matesih i. Kecamatan Matesih
b. Kecamatan Gondangrejo
c. Kecamatan Ngargoyoso
d. Kecamatan Kerjo
e. Kecamatan Jatiyoso
f. Kecamatan Jumantono
g. Kecamatan Plupuh
h. Kecamatan Ngrampal
i. Kecamatan Karang Malang j. Kecamatan Jumapolo k. Kecamatan Miri l. Kecamatan Gesi m. Kecamatan Sambirejo
Tugas-tugas yang dilakukan oleh seksi Waskon antara lain, sebagai berikut:
1) Pemrosesan dan penatausahaan dokumen yang masuk di seksi
pengawas dan konsultasi.
2) Penerbitan SPMKP, SPMIB, SKBKBN/ SKBKBT/ STB, SKP, PBB, teguran pengembalian SPOP, surat himbauan SPT.
3) Penerbitan SPMKP/ SPMIB pengganti karena kadaluarsa.
4) Penerbitan SPMKP/ SPMIB yang salah/ rusak.
5) Penyeleasian permohonan WP.
7) Penyelesaian pemindahbukuan dan pemindahbukuan ke KPP lain.
8) Penyelesaian pembetulan STB/ SKBKB/ SKBKBT secara
jabatan.
9) Pelaksanaan putusan gugatan/ banding.
10) Penyelesaian penghitungan lebih bayar.
11) Penentuan kembali tanggal jatuh tempo pembayaran PBB.
12) Pemberi bimbingan kepada WP.
13) Menjawab surat yang berkaitan dengan konsultasi teknis perpajakan bagi WP.
14) Layanan permintaan perubahan metode penilaian persediaan.
15) Penetapan WP patuh.
16) Pemutakhiran profil WP.
17) Pelaksanaan ekulisasi.
18) Pengusulan PKP fiktif.
19) Penatausahaan SK pembetulan dari seksi pengawas dan konsultasi.
20) Penatausahaan SKK/ PB/ pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak dan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi di seksi pengawas dan konsultasi.
21) Penyusunan estimasi penerimaan pajak ber-NPWP.
22) Pelaksanaan penelitian dan analisis kepatuhan material WP.
Seksi Fungsional mempunyai tugas untuk menyampaikan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak (SPPP), melakukan pemeriksaan, dan melakukan penilaian terhadap objek pajak di lapangan.
j. KP2KP Sragen Kantor Penyuluhan Pelayanan dan Konsultasi Perpajakan Sragen mempunyai peran melakukan urusan penyuluhan dan konsultasi di bidang perpajakan kepada masyarakat. Untuk melaksanakan peran tersebut, KP2KP mempunyai tugas sebagai beikut:
1) Mengkoordinasikan penyusunan rencana kerja tahunan Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar dan terpadu.
2) Mengawasi dan mengkoordinasikan pengurusan surat masuk dan surat keluar serta mengarahkan sesuai dengan unit organisasi pengolah atau alamat yang dituju agar surat tersebut dapat dikendalikan dengan lancar, menindak lanjuti/merespon dengan cepat dan tepat.
3) Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas tata usaha kepegawaian agar pegawai menerima hak dan kewajibannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4) Mengawasi dan mengkoordinasikan penataan berkas arsip umum (non Wajib Pajak) serta penyusutan arsip yang tidak mempunyai nilai guna atau telah memenuhi jadwal retensi arsip di lingkungan 4) Mengawasi dan mengkoordinasikan penataan berkas arsip umum (non Wajib Pajak) serta penyusutan arsip yang tidak mempunyai nilai guna atau telah memenuhi jadwal retensi arsip di lingkungan
5) Mengawasi dan mengkoordinasikan pengetikan dan reproduksi surat-surat dinas yang berhubungan dengan kesekretariatan dan dokumen lainnya guna menunjang kelancaran tugas.
6) Mengawasi dan mengkoordinasikan perencanaan kebutuhan, pelaksanaan penyalurannya, serta penginventarisan alat perlengkapan kantor/alat tulis kantor/ formulir untuk mengetahui keadaan dan kebutuhannya guna menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.
7) Mengawasi dan mengkoordinasikan rencana dan pelaksanaan pemeliharaan atau perbaikan alat perlengkapan kantor/gedung kantor/rumah dinas serta pemeliharaan kebersihan seluruh ruangan dan halaman kantor.
8) Mengkoordinasikan penyuluhan di bidang PPh, PPN, PPnBM,
Bea Meterai, PBB melalui tatap muka.
9) Mengkoordinasikan pembuatan buletin perpajakan.
10) Mengkoordinasikan pelayanan konsultasi secara tertulis / tatap muka / telepon di bidang PPh, PPN, PPnBM, Bea Meterai dan PBB.
11) Mengkoordinasikan pelayanan formulir-formulir perpajakan kepada masyarakat.
penyuluhan semesteran.
13) Mengkoordinasikan Penyuluhan Pajak dengan pemberian penataran melalui diklat.
14) Mengkoordinasikan Penyuluhan pajak dalam rangka pemberian informasi kepada pelajar/mahasiswa.
15) Mengkoordinasikan penyuluhan perpajakan melalui media masa elektronik, media cetak, konperensi pers, information desk, sarasehan/simulasi.
16) Mengkoordinasikan penyuluhan perpajakan melalui penerbitan brosur/leaflet.
17) Melakukan pengamatan potensi pajak dan pencarian informasi secara langsung maupun tidak langsung.
18) Mengkoordinasikan dengan seksi Ektensifikasi KPP Pratama Karanganyar dalam menyelenggarakan ekstensifikasi Wajib Pajak berdasarkan data Wajib Pajak yang tidak dikenal.
19) Meningkatkan pengetahuan perpajakan untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
20) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas bulanan dan tahunan.
Tujuan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam paragraf 4 Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Untuk mewujudkan semua itu maka pembangunan di negara Indonesia harus selalu dilakukan. Dalam melaksanakan pembangunan tersebut tentunya pemerintah memerlukan dana yang tidak sedikit. Berbagai potensi yang ada harus diberdayakan secara maksimal, baik potensi dari dalam maupun dari luar negeri. Penerimaan dari dalam negeri dapat berasal dari migas dan nonmigas, sedangkan penerimaan dari luar negeri berupa pinjaman. Namun penerimaan nonmigas yang menjadi andalan pemerintah saat ini adalah pajak. Subsidi dari pinjaman luar negeri mulai dikurangi, karena ketergantungan terhadap subsidi dan pinjaman dari luar negeri yang berlebihan akan membawa efek yang buruk bagi kondisi keuangan di masa yang akan datang.
Upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam rangka meningkatkan penerimaan pajak, antara lain dengan melakukan reformasi sistem perpajakan pada tahun 1983. Sejak reformasi, sistem pemungutan pajak telah mengalami perubahan yang cukup signifikan, yaitu dari yang
Dalam self assessment system, Wajib Pajak diberikan kepercayaan untuk menghitung, memperhitungkan, menyetor dan melaporkan sendiri pajaknya.
menurut Undang-Undang No 28 Tahun 2007 disebutkan bahwa pengertian pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang- Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk kepentingan negara bagi kemakmuran rakyat.
Namun demikian penerimaan pajak belum optimal karena dari sekian banyak penduduk Indonesia belum sadar untuk menjadi wajib pajak. Hal ini dikarenakan masyarakat masih menganggap pajak sebagai beban. Untuk mengoptimalkan jumlah wajib pajak, pemerintah terus berusaha menggali potensi pajak yang dapat dikembangkan.
Potensi ini telah menjadi perhatian Direktorat Jenderal Pajak untuk mengajak wajib pajak baru untuk meningkatkan penerimaan di bidang pajak. Salah satu program yang dilakukan Direktorat Jenderal Pajak adalah mengeluarkan peraturan dan kebijakan di bidang perpajakan sesuai dengan pasal 37 A Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang perubahan ketiga atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Dengan Peraturan ini Direktorat Jenderal Pajak mengharapkan jumlah penerimaan pajak meningkat.
Salah satu program yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak dalam mempermudah wajib pajak untuk melaporkan SPT Tahunan adalah Salah satu program yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak dalam mempermudah wajib pajak untuk melaporkan SPT Tahunan adalah
Berkenaan dengan hal diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ EFEKTIVITAS SISTEM PENYAMPAIAN SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN MELALUI DROP BOX di KPP PRATAMA KARANGANYAR” dalam laporan ini.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tata cara penyampaian dan pengolahan SPT Tahunan Pajak Penghasilan melalui drop box di KPP Pratama Karanganyar?
2. Apakah sistem penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan melalui drop box di KPP Pratama Karanganyar sudah efektif?
3. Apa kendala yang dihadapi dalam penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan melalui drop box di KPP Pratama Karanganyar dan apa upaya yang dilakukan untuk mengatasinya?
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana tata cara penyampaian dan pengolahan SPT Tahunan Pajak Penghasilan melalui drop box di KPP Pratama Karanganyar
Tahunan Pajak penghasilan melalui drop box di KPP Pratama Karanganyar sudah efektif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku.
3. Untuk mengetahui apa kendala yang dihadapi dalam penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan melalui drop box di KPP Pratama Karanganyar dan upaya yang dilakukan untuk mengatasinya.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi mahasiswa Untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam bidang perpajakan serta untuk menerapkan ilmu dan teori yang telah didapat pada bangku perkuliahan.
2. Bagi KPP Pratama Karanganyar Dapat digunakan sebagai bahan evaluasi atas hasil kinerja sehingga dapat menjadi pertimbangan untuk mengambil keputusan dalam memperbaiki kinerja agar dapat menjadi lebih baik.
3. Bagi pihak lain Dapat digunakan sebagai informasi untuk pihak luar serta dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi penelitian selanjutnya.
F. Metode Penelitian
Pada dasarnya suatu penelitian adalah suatu bagian mencari data, mendapatkan data yang selanjutnya untuk dilakukan penelitian terhadap data yang sudah diperoleh, selanjutnya dilakukan penyusunan laporan hasil Pada dasarnya suatu penelitian adalah suatu bagian mencari data, mendapatkan data yang selanjutnya untuk dilakukan penelitian terhadap data yang sudah diperoleh, selanjutnya dilakukan penyusunan laporan hasil
1. Obyek Penelitian Obyek penelitian untuk penulisan Tugas Akhir ini adalah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar yang beralamat di Jalan KH. Samanhudi No.7 Komplek Perkantoran Cangakan Karanganyar, Jawa Tengah. Waktu penelitian selama 2 (dua) bulan, mulai 1 Februari – 31 Maret 2012.
2. Sumber Data
a. Data Primer Adalah data yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian atau obyek dilakukan. Data ini meliputi gambaran umum dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar yang berisi lokasi, sejarah, struktur organisasi, dan deskripsi tugas masing-masing jabatan atau bagian.
b. Data Sekunder Adalah data pendukung yang diperoleh penulis dari sumber lain yang berkaitan dengan penelitian. Data ini diperoleh dari buku maupun sumber bacaan lainnya.
a. Metode Penelitian Kepustakaan Metode kepustakaan yang penulis lakukan adalah melakukan pengumpulan data dengan cara membaca, mempelajari, dan menganalisis berbagai informasi dan teori dengan materi yang dianalisis dalam Tugas Akhir ini. Informasi dan teori tersebut bersumber dari literatur, artikel, diktat, Peraturan Perundang- undangan Perpajakan beserta peraturan pelaksanaannya, catatan- catatan selama kuliah, majalah, surat kabar, internet, dan sumber tertulis lainnya.
b. Metode Penelitian Lapangan
1. Metode Observasi Metode observasi yang penulis lakukan adalah melakukan pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara langsung objek penelitian ini di KPP Pratama Karanganyar.
2. Metode Wawancara Metode Wawancara yang penulis lakukan adalah melakukan wawancara secara langsung dengan petugas pajak di KPP Pratama Karanganyar.
3. Metode Dokumentasi Metode Dokumentasi yang penulis lakukan adalah dengan cara mengumpulkan data, laporan, dan tulisan dari KPP Pratama Karanganyar yang mendukung teori penelitian.
a. Data Kualitatif Data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat, dan gambar. Jenis data ini adalah data sekunder yaitu data yang telah mengalami proses pengolahan oleh sumbernya.
b. Data Kuantitatif Data yang dinyatakan atau disajikan dengan angka. Data ini menunjukkna nilai atau besaran variabel yang diwakilinya. Sifat data ini adalah rentet waktu yaitu data merupakan hasil pengamatan dalam periode tertentu.
G. Sistematika Penulisan
BAB I
PENDAHULUAN Berisi gambaran umum perusahaan, latar belakang masalah, tujuan Tugas Akhir, manfaat Tugas Akhir, dan metodeologi pengumpulan data.
BAB II
ANALISIS DAN PEMBAHASAN Berisi tentang landasan teori yang relevan dengan topik yang akan dibahas, menganalisis data dan fakta hasil penelitian serta mengidentifikasi masalah yang ada di KPP Pratama Karanganyar.
BAB III
TEMUAN Berisi tentang kelebihan dan keterbatasan yang relevan dengan masalah yang dibahas.
Berisi kesimpulan dari apa yang telah diuraikan dari bab- bab sebelumnya dan saran-saran dari penulis.
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Pajak
a. Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro S.H
Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang- undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal (kontraprestasi), yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum, dengan penjelasan sebagai berikut: dapat dipaksakan artinya bila utang pajak dibayar, utang itu dapat ditagih dengan menggunakan kekerasan, seperti surat paksa dan sita, dan juga penyanderaan terhadap pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan jasa-timbal balik tertentu, seperti halnya dengan retribusi.
b. Menurut Prof. Dr. P. J. A. Andriani
Pajak adalah iuran kepada Negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan- peraturan, dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubungan dengan tugas Negara yang menyelenggarakan pemerintahan.
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang- Undang, dengan tidak mendapat imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Fungsi Pajak
1. Fungsi penerimaan (budgetair) Pajak berfungsi sebagai sumber dana yang diperuntukan bagi pembiayaan pengeluaran-pengeluaran pemerintah. Sebagai contoh yaitu dimasukannya pajak dalam APBN sebagai penerimaan dalam negeri.
2. Fungsi mengatur (regulerend) Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan dibidang sosial dan ekonomi. Sebagai contoh yaitu dikenakanya pajak lebih tinggi terhadap minuman keras dapat ditekan. Demikian pula terhadap barang mewah.
Berdasarkan golongannya:
1. Pajak Langsung Adalah pajak yang bebanya harus ditanggung sendiri oleh wajib pajak yang bersangkutan dan tidak dapat dialihkan kepada pihak lain. Misalnya: pajak penghasilan.
2. Pajak Tidak Langsung Adalah pajak yang bebanya dapat dialihkan atau digeser kepada pihak lain sehingga sering disebut juga pajak tidak langsung. Misalnya: Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah.
Berdasarkan sifatnya:
1. Pajak subjektif Adalah pajak yang memperhatikan keadaan diri wajib pajak untuk penetapan besarnya pajak.
2. Pajak objektif Adalah pajak yang memperhatikan pada objeknya tanpa memperhatikan keadaan diri wajib pajak.
Berdasarkan Lembaga Pemungutnya:
1. Pajak pusat Adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga negara.
Adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah.
b. Sistem Pemungutan Pajak
1. Official assessment system Adalah suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada pemerintah untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak. Ciri-cirinya:
a) Wewenang untuk menentukan besarnya pajak yang terutang ada pada fiskus.
b) Wajib pajak bersifat pasif
c) Utang pajak timbul setelah dikeluarkan Surat Ketetapan Pajak oleh fiskus.
2. Self assessment system Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada wajib pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang. Ciri-cirinya:
a) Wewenang untuk menentukan sendiri pajak yang terutang ada pada wajib pajak sendiri.
b) Wajib pajak aktif, mulai dari menghitung, menyetor dan melaporkan sendiri pajak yang terutang.
3. With hollding system Adalah suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada pihak ketiga (bukan fiskus dan bukan wajib pajak yang bersangkutan) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak. Ciri-cirinya: wewenang mencantumkan besarnya pajak yang terutang ada pada pihak ketiga, pihak selain fiskus dan wajib pajak.
2. Wajib Pajak
a. Pengertian Wajib Pajak Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Hak-hak yang dimiliki wajib pajak:
1) Memperoleh NPWP
2) Mengajukan penundaan pembayaran atau mengangsur utang pajak yang telah jatuh tempo.
3) Meminta perpanjangan batas waktu penyampaian SPT.
4) Melakukan pembetulan SPT dalam jangka waktu 2 tahun sepanjang Dirjen pajak belum melakukan pemeriksaan.
5) Mengajukan keberatan dan banding.
1) Mendaftarkan diri untuk mendapatkan NPWP, terutama yang berpenghasilan melebihi PTKP dan dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak (PKP) bagi pengusaha.
2) Melunasi semua utang pajaknya.
3) Melaporkan SPT ke KPP setempat atau ke KPP tempat wajib
pajak terdaftar.
4) Untuk wajib pajak badan diwajibkan melakukan pembukuan dan melakukan pencatatan bagi wajib pajak orang pribadi yang tidak melakukan pekerjaan bebas maupun wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas yang diijinkan melakukan pencatatan.
5) Memberikan bukti-bukti yang diminta petugas pajak ketika
dilakukan pemeriksaan.
b. Jenis-jenis wajib pajak
1) Wajib Pajak Orang Pribadi
Adalah orang pribadi yang bertempat tinggal atau berada di Indonesia ataupun di luar Indonesia, dan tidak melihat batasan umur dan juga jenjang sosial ekonomi, dengan kata lain berlaku untuk semua.
2) Wajib Pajak Badan
Adalah sekumpulan orang atau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan Adalah sekumpulan orang atau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan
3) Wajib Pajak Bendaharawan
Adalah bendaharawan pemerintah pusat, pemerintah daerah, instansi atau lembaga pemerintah, lembaga negara lainnya dan kedutaan besar republik Indonesia di luar negeri, yang membayar gaji, upah, tunjangan, honorarium dan pembayaran lain dengan nama apapun sehubungan dengan pekerjaan, jasa atau kegiatan.
3. Surat Pemberitahuan (SPT)
a. Definisi Surat Pemberitahuan
Menurut UU No.28 tahun 2007 tentang perubahan ketiga atas Undang-Undang Nomor 6 tahun 1983 tentang ketentuan umum perpajakan, Surat Pemberitahuan (SPT) adalah surat yang oleh wajib pajak dilakukan untuk melaporkan penghitungan dan atau pembayaran pajak, obyek pajak dan atau harta dan kewajiban menurut ketentuan peraturan perudang-undangan perpajakan.
b. Fungsi Surat Pemberitahuan
1. Bagi Wajib Pajak, Surat Pemberitahuan adalah sarana untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah pajak yang sebenarnya terutang dan untuk melaporkan: 1. Bagi Wajib Pajak, Surat Pemberitahuan adalah sarana untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah pajak yang sebenarnya terutang dan untuk melaporkan:
b) Penghasilan merupakan obyek pajak dan atau bukan obyek
pajak.
c) Harta dan kewajiban.
d) Pembayaran dari pemotong atau pemungut tentang pemotongan atau pemungutan pajak orang pribadi atau badan lain dalam satu masa pajak, yang ditentukan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.
2. Bagi Pengusaha Kena Pajak, fungsi Surat Pemberitahuan adalah sebagai sarana untuk melaporkan dan mempertanggung jawabkan penghitungan jumlah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) yang sebenarnya terutang dan untuk melaporkan tentang:
a) Pengkreditan Pajak masukan terhadap pajak keluaran.