PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MATERI SEJARAH MASA HINDU BUDHA DAN ISLAM DI INDONESIA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TYPE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF ROWOSARI TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPS

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN

SOSIAL MATERI SEJARAH MASA HINDU BUDHA DAN ISLAM

DI INDONESIA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING

TYPE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF

  

ROWOSARI TUNTANG KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

  Oleh : SYARIFATUL UMAMI NIM. 11510062

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

  

2015

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN

SOSIAL MATERI SEJARAH MASA HINDU BUDHA DAN ISLAM

DI INDONESIA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING

TYPE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF

  

ROWOSARI TUNTANG KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

  Oleh : SYARIFATUL UMAMI NIM. 11510062

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

  2015

MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO

   Hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini

   Tak ada yang tak mungkin kalau kita yakin

   Masa lalu tidak menentukan masa sekarang, tapi masa sekarang menentukan masa depan

  PERSEMBAHAN

  Skripsi ini kupersembahkan kepada: Kedua orang tuaku yang sangat aku cintai dan aku takdhimi (Bapak Rokhimin

  (alm

  .) dan Ibu Umi Badriyah), karena dengan bimbingan, arahan, dan do’a-do’a beliaulah aku bisa menjadi yang terbaik dan berprestasi. Kakak laki-lakiku yang aku sayangi dan aku banggakan (Fuad Fakhruddin) yang telah membantuku menyelesaikan skripsiku

  Adikku yang aku sayangi dan aku banggakan (Ida Maskana Latifa) yang telah membantuku pula dalam menyeles aikan skripsiku, aku berdo’a semoga cita-cita kalian tercapai dan menjadi orang yang dapat mengharumkan nama keluarga.

  Seluruh dosen dan karyawan STAIN Salatiga yang telah memberikan ilmunya kepadaku, memfasilitasiku, dan telah memberikan pelayanan dengan sebaik- baiknya sehingga menjadikanku seperti sekarang ini. Aku hanya bisa berucap jazakumullahu khairal jaza’ jaza’an katsiron.

  Tak lupa kepada seluruh teman-temanku kelas PGMI B angkatan 2010, terimakasih atas semuanya dari awal sampai akhir.

  Juga aku persembahkan kepada pembaca yang budiman.

KATA PENGANTAR

  Segala puji bagi Allah swt. yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada penyusun, sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Salawat serta salam semoga tetap tercurah pada Nabi Muhammad saw. yang senantiasa dinanti-nant ikan syafa’atnya di yaumul qiyamah nanti. Penyusunan skripsi dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Ilmu

  Pengetahuan Sosial Materi Sejarah Masa Hindu Budha Dan Islam di Indonesia Melalui Model Cooperative Learning Type Make A Match Pada Siswa Kelas V MI Ma’arif Rowosari Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015” ini, adalah untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar akademik sarjana pendidikan dalam bidang Islam di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

  Penyusun menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penyusu menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat: 1.

  Dr. Rahmad Hariyadi, M.Pd selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

  2. Dr. H. Agus Waluyo, M.Ag. selaku Pembantu Ketua Bidang Akademik STAIN Salatiga.

  3. Suwardi, M.Pd selaku Ketua Jurusan Tarbiyah 4.

  Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Program Studi PGMI

  5. Rasimin, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiranya guna memberikan bimbingan dan arahan dengan penuh kesabaran dan keikhlasan hingga akhir penyusunan skripsi ini.

  6. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh karyawan STAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu dan bimbinganya kepada penulis

  7. Aris Triharyanto, M.Pd. selaku Kepala Sekolah MI Ma’arif Rowosari yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.

  8. Kepada Isyami, S.Pdi. selaku wali kelas V MI Ma’arif Rowosari yang turut membantu dalam penelitian.

  9. Kepada seluruh siswa kelas V MI Ma’arif Rowosari yang telah mendukung dan membantu peneliti dalam melakukan penelitian.

  10. Semua pihak yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan dan dukunganya hingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

  Selanjutnya penyusun hanya dapat berdo’a “jazakumullahu khairal jaza’

  jazaan katsiran

  ”. Penyusun sangat menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penyusun membuka tangan yang selebar-lebarnya terhadap kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya, penyusun hanya bisa berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penyusun pada khususnya.

  Salatiga, Januari 2015 Penulis Syarifatul Umami

  

ABSTRAK

  Umami, Syarifatul. 2014. Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial

  Materi Sejarah Masa Hindu Budha dan Islam di Indonesia Melalui Model Cooperative Learning Type Make A Match Pada Siswa Kelas V MI Ma’arif Rowosari Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru

  Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Pembimbing: Rasimin, M.Pd .

  

Kata kunci: Model Cooperative Learning Type Make A Match dan Hasil Belajar

  Ilmu Pengetahuan Sosial Pembelajaran IPS umumnya membutuhkan kemampuan siswa untuk menghafal materi, sehingga guru sebagai pengajar haruslah lebih kreatif dan inovatif dalam pembelajaran agar siswa tidak merasa bosan. Namun faktanya masih ada guru yang mengajar monoton. Hal itu membuat siswa kebosanan dan banyak yang berbicara sendiri akibatnya hasil belajar IPS rendah. Masalah utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah: Apakah penerapan model

  

cooperative learning type make a match dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu

  Pengetahuan Sosial materi sejarah masa Hindu, Budha, dan Islam di Indonesia pada siswa kelas V MI Ma’arif Rowosari Tuntang Kabupaten Semarang tahun

  pelajaran 2014/2015? Penelitian tindakan kelas dilaksanakan melaui tiga siklus yaitu siklus I, siklus II, dan siklus III. Tiap siklusnya ada empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan meliputi tes post test, lembar pengamatan dan dokumentasi.

  Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model cooperative dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan

  learning type make a match

  Sosial materi sejarah masa Hindu, Budha, dan Islam di Indonesia pada siswa kelas

  V MI Ma’arif Rowosari. Dapat dilihat dari hasil pembahasan yaitu Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada pra siklus sebesar 58,88 menjadi 62,77 pada siklus I dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 70,55. Dan pada siklus III meningkat lagi menjadi 82,77. Jadi, dari pra siklus ke siklus III nilai rata-rata hasil belajar meningkat sebesar 23,89. Untuk angka ketuntasan belajar siswa dari pra siklus ke siklus I naik menjadi 8 anak atau sebesar 44,4% dan menjadi 12 anak pada siklus

  II atau sebesar 66,7%. Dan angka ketuntasan belajar pada siklus II sebanyak 12 anak atau sebesar 66,7% menjadi 18 anak atau sebesar 100% pada siklus III atau naik sebanyak 6 anak atau 33.3%. Jadi angka ketuntasan belajar dari pra siklus ke siklus III meningkat sebesar 72,2% atau sebanyak 13 anak.

  

DAFTAR ISI

  SAMPUL.................................................................................................................. i LEMBAR BERLOGO ............................................................................................ ii HALAMAN JUDUL .............................................................................................. iii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... iv HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ......................................................... v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .........................................vi HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................... vii KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii ABSTRAK ............................................................................................................... x DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xv DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................xvi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 5 C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5 D. Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan ......................................... 5 E. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 7 F. Definisi Operasional..................................................................................... 8 G. Metode Penelitian......................................................................................... 9 1. Rancangan Penelitian ............................................................................. 9 2. Subjek Penelitian .................................................................................. 10 3. Langkah-langkah Penelitian ................................................................. 11 4. Instrumen Penelitian............................................................................. 13 5. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 13 6. Analisis Data ........................................................................................ 14 H. Sistematika Penulisan................................................................................. 15

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar IPS ........................................................................................ 17 1. Pengertian Hasil Belajar ....................................................................... 17 2. Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar .............................. 18 3. Penilaian Keberhasilan Belajar ............................................................ 20 4. Instrumen dalam Penilaian Hasil Belajar ............................................. 22 B. IPS .............................................................................................................. 24 1. Pengertian IPS ...................................................................................... 24 2. Fungsi dan Tujuan IPS ......................................................................... 25 3. Ruang Lingkup IPS .............................................................................. 26 4. Materi Tokoh-tokoh Sejarah pada Masa Hindu Budha dan Islam di Indonesia .............................................................................................. 26 5. Standar Kompetensi IPS Kelas V SD/MI ............................................ 33 C. Model Cooperative Learning ..................................................................... 35 1. Pengertian Coopertaive Learning ........................................................ 35 2. Coopeative Learning Type Make A Match........................................... 38 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum MI Ma’arif Rowosari.................................................... 41 1. Lokasi Penelitian .................................................................................. 41 2. Keadaan Guru dan Siswa MI Ma’arif Rowosari .................................. 41 3. Subyek Penelitian ................................................................................. 43 B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I .................................................................. 43 1. Perencanaan.......................................................................................... 43 2. Tindakan ............................................................................................... 44 3. Observasi .............................................................................................. 45 4. Refleksi ................................................................................................ 46 C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ................................................................. 48 1. Perencanaan.......................................................................................... 48 2. Tindakan ............................................................................................... 48 3. Observasi .............................................................................................. 51 4. Refleksi ................................................................................................ 51

  D.

  Deskripsi Pelaksanaan Siklus III ................................................................ 53 5.

  Perencanaan.......................................................................................... 53 6. Tindakan ............................................................................................... 53 7. Observasi .............................................................................................. 56 8. Refleksi ................................................................................................ 56

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) ........................................................ 57 B. Analisis Data Per Siklus ............................................................................. 59 1. Deskripsi Siklus I ................................................................................. 59 2. Deskripsi Siklus II ................................................................................ 60 3. Deskripsi Siklus III .............................................................................. 60 C. Pembahasan ................................................................................................ 62 1. Analisis Siklus I ................................................................................... 62 2. Analisis Siklus II .................................................................................. 66 3. Analisis Siklus III ................................................................................. 71 4. Data Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa pada Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II, dan Siklus III ........................................................................ 75 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................................ 78 B. Saran ........................................................................................................... 78 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  

DAFTAR TABEL

  14 Tabel 4.10 Data Hasil Pengamatan Siswa Siklus I

  11 Tabel 4.7 Data Hasil Pengamatan Siswa Siklus I

  58

  12 Tabel 4.8 Data Hasil Belajar Siswa Siklus II

  59

  13 Tabel 4.9 Data Hasil Pengamatan Guru Siklus II

  61

  63

  10 Tabel 4.6 Data Hasil Pengamatan Guru Siklus I

  15 Tabel 4.11 Data Hasil Belajar Siswa Siklus III

  64

  16 Tabel 4.12 Data Hasil Pengamatan Guru Siklus III

  65

  17 Tabel 4.13 Data Hasil Pengamatan Siswa Siklus III

  67

  18 Tabel 4.14 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa pada Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II, dan Siklus III

  56

  55

  1 Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS Kelas V 38

  51

  2 Tabel 3.1 Data Nama Guru MI Ma’arif Rowosari Tahun Pelajaran

  2014/2015

  39

  3 Tabel.3.2 Data Seluruh Siswa MI Ma’arif Rowosari Tahun

  Pelajaran 2014/2015

  40

  4 Tabel 3.3 Data Siswa Kelas V di MI Ma’arif Rowosari

  5 Tabel 4.1 Daftar Nilai Pra Siklus IPS Kelas V Tahun Pelajaran 2014/2015

  9 Tabel 4.5 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I

  52

  6 Tabel 4.2 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I

  53

  7 Tabel 4.3 Data Hasil Belajar Siswa Siklus II

  54

  8 Tabel 4.4 Data Hasil Belajar Siswa Siklus III

  55

  69

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema Siklus Penelitian ........................................................... 12

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III Lampiran 4 Lembar Pengamatan Guru Siklus I Lampiran 5 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I Lampiran 6 Lembar Pengamatan Guru Siklus II Lampiran 7 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II Lampiran 8 Lembar Pengamatan Guru Siklus III Lampiran 9 Lembar Pengamatan Siswa Siklus III Lampiran 10 Soal Post Tes Siklus I Lampiran 11 Soal Post Tes Siklus II Lampiran 12 Soal Post Tes Siklus III Lampiran 13 Lampiran 14

  Dokumentasi Penelitian Contoh Kartu Make A Match

  Lampiran 15 Surat Permohonsn Ijin Penelitian Lampiran 16 Surat Balasan Ijin Penelitian Lampiran 17 Daftar Nilai SKK Lampiran 18 Daftar Riwayat Hidup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dari waktu ke waktu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

  mengalami kemajuan. Hal ini harus diikuti dengan perkembangan kualitas sumberdaya manusia didalamnya. Perkembangan kualitas sumber daya manusia tidak dapat lepas dari perkembangan dan kualitas sebuah pendidikan.

  Ki Hajar Dewantara mengemukakan bahwa pendidikan adalah tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak. Adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya (Haryanto, 2012). Seperti halnya pendapat Hamalik (1977:13) bahwa dengan adanya pendidikan diharapkan agar kelak anak menjadi manusia atau warga masyarakat yang terampil bekerja, mampu menyesuaikan diri dengan sekitarnya dan mengatasi masalah-masalah dalam kehidupannya pada masa sekarang dan yang akan datang.

  Oleh karena itu, untuk menciptakan sumber daya manusia yang kreatif, inovatif, dan produktif seperti yang tercantum dalam Undang-Undang No.20 tahun 2003 diperlukan perbaikan sistem pendidikan yang berkualitas. Sistem pendidikan di Indonesia masih sedikit tertinggal dibanding negara-negara lain. Sehingga perlu perbaikan-perbaikan yang sesuai dengan perkembangan dan perubahan zaman. Salah satu hal yang harus diperbaiki adalah proses belajar mengajar dikelas.

  Belajar mengajar adalah suatu proses yang rumit karena tidak sekedar menyerap informasi dari guru, tetapi melibatkan berbagai kegiatan maupun tindakan yang harus dilakukan, terutama bila diinginkan hasil belajar yang lebih baik (Rusyan dkk, 1989: 1). Proses belajar mengajar yang baik harus melibatkan keaktifan siswa secara totalitas, artinya melibatkan pikiran, pendengaran, penglihatan, dan ketrampilan yang dimiliki. Rusyan dkk (1989: 8) juga menyebutkan bahwa tujuan setelah dilakukan proses belajar mengajar adalah berupa keberhasilan dalam pembelajaran yang ditandai dengan adanya perubahan kemampuan atau kecakapan yang sebelumnya tidak dimiliki, kemudian muncul. Selain itu, adanya perubahan tingkah laku siswa menuju ke arah yang lebih baik.

  Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan perpaduan antara ilmu sosial dan kehidupan manusia yang didalamnya mencakup antropologi, ekonomi, geografi, sejarah, hukum, filsafat, ilmu politik, sosiologi, agama, dan psikologi. Dimana tujuannya adalah membantu mengembangkan kemampuan dan wawasan siswa yang menyeluruh (komprehensif) tentang berbagai aspek ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan (humaniora) (Susanto, 2013: 139). Melalui mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga Negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab serta warga dunia yang cinta damai.

  Dalam proses belajar mengajar, seorang guru harus bisa menciptakan suasana kelas yang menyenangkan, lebih kreatif dalam mengajar, dan bisa memanfaatkan media pembelajaran sehingga menjadikan siswa aktif dan bersemangat mengikuti pembelajaran.

  Namun, sampai saat ini sering guru sebagai pelaksana dalam proses belajar mengajar IPS memberikan penyajian yang bersifat monoton yaitu dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan menghafal yang justru membuat siswa bosan dan tidak termotivasi untuk belajar IPS. Hal tersebut juga terjadi pada guru

  MI Ma’arif Rowosari. Selama proses pembelajaran di kelas, model pembelajaran yang digunakan guru MI Ma’arif masih didominasi metode ceramah dan penugasan. Guru sebagai penyampai materi sedangkan siswa hanya sebagai pendengar yang selesai mendengar kemudian mengerjakan latihan. Yang demikian itu membuat siswa kebosanan, apalagi materi IPS sebagian besar uraian panjang dan banyak hafalan.

  Selain itu, berdasarkan pengamatan peneliti selama pra penelitian, hampir 65% siswa berbicara dengan teman sebangkunya. Mereka menganggap pembelajaran tidak penting, sehingga walaupun ikut pembelajaran mereka tidak memperhatikan dan sering membuat gaduh di kelas. Apalagi saat siswa diminta maju untuk mengerjakan tugas di papan tulis masih kesulitan untuk menyelesaikan tugas tersebut. Hal itu berdampak pada hasil belajar IPS siswa yang menurun.

  Berdasarkan hasil survei pada bulan Agustus di kelas V MI Ma’arif Rowosari, menunjukkan bahwa dari 18 siswa hanya 5 siswa atau 27,8% yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum pada nilai ulangan harian.

  Berdasarkan permasalahan yang muncul, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan guru untuk membangkitkan belajar siswa, salah satunya menggunakan cara, metode, dan media yang bervariasi. Pembelajaran IPS umumnya membutuhkan kemampuan siswa untuk menghafal materi, sehingga dibutuhkan model pembelajaran yang membuat siswa menghafal tanpa ada rasa bosan. Salah satunya adalah model cooperative learning (pemebelajaran kooperatif).

  Menurut Rusman (2011:202) pembelajaran kooperatif (cooperative

  

learning ) merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan

  bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari dua sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat , disini penulis akan menerapkan model cooperative learning type

  heterogen

make a match (membuat pasangan) untuk mata pelajaran IPS kelas V. Model

cooperative learning type maka a match (membuat pasangan) ini diharapkan

  mampu membuat siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran dan mampu meningkatkan hasil pembelajaran IPS.

  Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik melakukan penelitian tentang : “Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial

  Materi Sejarah Masa Hindu Budha dan Islam di Indonesia Melalui Model

  Cooperative Learning Type Make A Match P

  ada Siswa Kelas V MI Ma’arif Rowosari Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015 ”.

  B. Rumusan Masalah

  Adapun rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah penerapan model cooperative learning type make a match dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial materi Sejarah Masa Hindu Budha dan Islam di Indonesia pada Siswa Kelas V

  MI Ma’arif Rowosari Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015? C.

   Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial materi Sejarah Masa Hindu Budha dan Islam di Indonesia melalui model cooperative learning type make a match pada siswa kelas V MI Ma’arif Rowosari Tuntang Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015.

  D. Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Tindakan

  Hipotesis adalah, “suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul”

  (Arikunto, 2010:71). Adapun menurut Hadi (2000:63), “hipotesis diartikan sebagai dugaan sementara yang mungkin benar atau mungkin salah, dia akan ditolak jika salah atau palsu dan akan diterima jika fakta- fakta membenarkan”.

  Dari kedua pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa hipotesis adalah dugaan atau kesimpulan sementara mengenai jawaban atas rumusan masalah yang masih perlu dibuktikan di lapangan atau masih perlu diuji melalui penelitian. Dalam penelitian ini, dapat diru muskan hipotesis “melalui model cooperative learning type make a

  match dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi Sejarah Masa Hindu,

  Budha, dan Islam di Indonesia pada siswa kelas V MI Ma’arif Rowosari

  Tuntang Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015 ”.

2. Indikator Keberhasilan

  Adapun indikator keberhasilan yang dapat dicapai dalam materi sejarah hindu budha dan Islam di Indonesia adalah sebagai berikut: a.

  Siswa mampu menceritakan sejarah pada masa Hindu, Budha, dan Islam di Indonesia b. Siswa mampu menyebutkan sejarah pada masa Hindu, Budha, dan

  Islam di Indonesia c. Siswa mampu mengelompokkan sejarah pada masa Hindu, Budha dan Islam di Indonesia

E. Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya yaitu:

  1. Manfaat Teoritis a.

  Hasil penelitian dapat dimanfaatkan sebagai referensi atau acuan yang dapat dijadikan pedoman guru dalam meningkatkan hasil belajar IPS dengan model cooperative learning type make a match.

  b.

  Hasil penelitian dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar bagi pelaksanaan penelitian lebih lanjut.

  2. Manfaat Praktis

  Secara praktis dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pembinaan dan pengembangan dunia pendidikan serta bermanfaat bagi: a.

  Bagi Siswa Memberikan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa b.

  Bagi Guru 1)

  Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan penggunaan model pembelajaran.

  2) Memberikan arahan dalam proses pembelajaran dan memberi solusi untuk mengajarkan mata pelajaran

  IPS yang menyenangkan dengan model cooperative learning type make a

  match .

  c.

  Bagi Sekolah 1)

  Sebagai sumbangan yang positif untuk memecahkan masalah pembelajaran yang dihadapi di sekolah.

  2) Meningkatkan proses pembelajaran yang berdampak pada peningkatan mutu pendidikan di MI Ma’arif Rowosari

F. Definisi Operasional

  Untuk menghindari kemungkinan terjadinya penafsiran yang berbeda dengan maksud utama penulis dalam penggunaan kata pada judul penelitian ini, perlu penjelasan beberapa istilah pokok yang menjadi variabel penelitian.

  Adapun istilah-istilah yang perlu penulis jelaskan adalah sebagai berikut :

1. Peningkatan

  Menurut Poerwadarminta (2006: 1281) peningkatan adalah proses, cara, perbuatan, meningkatkan usaha. Maksudnya adalah usaha sesorang untuk memperoleh nilai yang lebih dari sebelumnya, dengan berbagai cara sesuai dengan peraturan yang ada.

2. Hasil Belajar IPS

  Menurut Susanto (2013: 5) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotor (keterampilan) sebagai hasil dari kegiatan belajar. Perubahan tersebut dapat di artikan sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik sebelumnya yang tidak tahu menjadi tahu.

  Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial, dimana dalam kajiannya mengintegrasikan bidang-bidang ilmu-ilmu sosial dan humaniora (Rasimin, 2012: 11).

3. Cooperative Learning Type Make A Match

  Cooperative learning merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif (Rusman, 2011: 202). Make a match merupakan salah satu type

  cooperative learning . Jadi, model cooperative learning type make a match

  adalah model pembelajaran kooperatif dimana siswa berpartisipasi aktif dengan cara mencari pasangan soal/jawaban yang tepat.

G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian

  Rancangan penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), PTK yaitu Classroom Action Research (CAR), yang berarti action

  research (penelitian dengan tindakan) yang dilakukan di kelas. Penelitian

  tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara lebih profesional (Suyanto, 1997: 4).

  Pendapat lain mengemukakan PTK adalah penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya (Suhardjono, 2006: 58).

  Pemilihan model penelitian ini, karena secara langsung peneliti ikut terlibat langsung dalam penelitian. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bisa dilakukan oleh guru bekerja sama dengan peneliti dimana peneliti mengamati kegiatan guru saat mengajar dan siswa saat menerima pelajaran. PTK juga bisa dilakukan oleh peneliti yang bertindak sebagai guru dan bekerja sama dengan guru yang bersangkutan dimana guru yang bersangkutan tersebut mengamati kegiatan peneliti saat mengajar dan siswa menerima pelajaran (Suhardjono, 2008: 57).

2. Subjek Penelitian

  Penelitian dilaksanakan di MI Ma’arif Rowosari Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang dan dilaksanakan pada siswa kelas V yang berjumlah 18 siswa. Dasar pertimbangan pemilihan subjek adalah perlunya penerapan tindakan dalam penelitian ini terhadap pembelajaran IPS di MI tersebut mengingat masih rendahnya hasil belajar IPS terutama pada siswa kelas V.

  Untuk itu peneliti mencoba mencari suatu solusi yang dapat memecahkan masalah tersebut sehingga hasil belajar siswa kelas V MI Ma’arif Rowosari dapat meningkat. Penelitian ini dilakukan tiga kali tahapan yaitu siklus I, siklus II, dan siklus III. Siklus I sudah menerapkan model cooperative learning type make a match setelah itu dilakukan refleksi untuk perbaikan pada siklus ke II dan seterusnya.

3. Langkah-langkah Penelitian

  Tahapan-tahapan dalam melaksanakan PTK adalah perencanaan (planning), pelaksanaan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflektion).

  a.

  Perencanaan (Planning) Merupakan bagian awal yang harus dilakukan peneliti sebelum seluruh rangkaian kegiatan dilakukan. Kegiatan yang dilakukan adalah:

  1) Membuat skenario pembelajaran dengan penerapan model

  cooperative learning type make a match (Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)).

  2) Menyusun soal evaluasi/post test. 3) Menyusun lembar pengamatan untuk guru dan siswa.

  b.

  Tindakan (Action) Pelaksanaan adalah menerapkan apa yang telah direncanakan pada tahap satu, yaitu bertindak di kelas. Hendaknya perlu diingat bahwa pada tahap ini tindakan harus sesuai dengan rencana, tetapi harus terkesan alamiah dan tidak direkayasa. Hal ini akan berpengaruh dalam proses refleksi pada tahap empat nanti dan agar hasilnya dapat disinkronkan dengan maksud semula.

  c.

  Pengamatan (Observation) Pada tahap ini segala aktivitas siswa dalam proses pembelajaran diamati, dicatat, dinilai kemudian dianalisis untuk dijadikan umpan balik. Pengamatan tersebut meliputi keaktifan dan inisiatif siswa selama kegiatan pembelajaran.

  d.

  Refleksi (Reflection) Refleksi merupakan kegiatan analisis, interpretasi, dan eksplanasi

  (penjelasan) terhadap semua informasi yang diperoleh dari observasi atas pelaksanaan tindakan (Kunandar, 2011: 75).

  Pada tahap refleksi meliputi: 1) Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran, 2) Evaluasi hasil observasi, 3) Analisis hasil pembelajaran. Memperbaiki kelemahan siklus I pada siklus II.

  Hasil refleksi berupa refleksi terhadap perencanaan yang telah dilaksanakan tersebut, yang akan dipergunakan untuk memperbaiki kinerja guru pada tahap selanjutnya, yaitu siklus II dan seterusnya.

  Untuk lebih jelasnya berikut adalah skema siklus penelitian PTK.

  Skema Siklus Penelitian Perencanaan

  SIKLUS I Refleksi Tindakan

  Pengamatan Perencanaa

  n

  Refleksi

SIKLUS II

  Tindakan Pengamatan

SIKLUS III

  ?

Gambar 1.1 Skema Siklus Penelitian

  4. Instrumen Penelitian

  Bentuk instrumen yang dipakai untuk mendapatkan data adalah: a. Pedoman atau lembar pengamatan (observasi) yang digunakan untuk mengamati secara langsung kegiatan siswa dan guru dalam proses pembelajaran.

  b.

  Soal tes/evaluasi teks/soal, digunakan untuk mendapatkan data kuantitatif berupa nilai yang menggambarkan pencapaian target kompetensi.

  c.

  Pedoman dokumentasi digunakan untuk mendapatkan keterangan atau data mengenai gambaran umum kegiatan penelitian.

  5. Teknik Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data adalah metode yang digunakan peneliti dalam merekam data (informasi) yang dibutuhkan (Suyadi, 2011: 84).

  Lebih jelasnya metode pengumpulan data akan diuraikan sebagai berikut: a.

  Metode Observasi (Pengamatan) Observasi (Pengamatan adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pengamatan secara sistematis (Arikunto, 1990: 27). Metode ini penulis gunakan untuk mengetahui sejauh mana keaktifan siswa dalam pembelajaran dengan diterapkannya model cooperative learning type make a match. b.

  Tes Tes digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa yang berupa nilai hasil post test. Post test adalah tes yang diberikan setelah pembelajaran berakhir.

  c.

  Metode Dokumentasi Metode ini dalam arti sempit adalah sebagai kumpulan data verbal yang berben tuk tulisan, dalam arti luas adalah dokumen, sertifikat, foto, tape dan lainnya (Arikunto, 2002: 64). Dokumentasi ini penulis gunakan untuk mendapatkan gambaran umum sekolah, keadaan guru, keadaan sarana dan prasarana, dan keadaan siswa.

6. Analisis data

  Semua data yang telah kita peroleh dan kita kumpulkan pada dasarnya untuk menguji atau membuktikan kebenaran hipotesis. Benar tidaknya dugaan itu akan dibuktikan melalui data yang kita peroleh dari lapangan. Oleh sebab itu, pada tahap ini data sebagaimana adanya harus dianalisa, diolah, dan disusun sedemikian rupa sehingga bisa digunakan untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang telah dirumuskan.

  Dalam membuktikan hipotesis maka hasil penelitian akan dilakukan analisis dengan: a.

  Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus sebagai berikut: =

  = × 100%

  Keterangan: M = Nilai rata-rata ∑X = Jumlah semua nilai siswa N = Jumlah siswa (Djamarah, 2005: 302) b. Menghitung presentase ketuntasan belajar siswa dengan rumus sebagai berikut:

  Keterangan: P = Presentase F = Frekuensi yang dicari presentasinya N = Jumlah siswa (Djamarah, 2005: 264-265).

H. Sistematika Penulisan Skripsi

  Untuk mempermudah dalam pembahasan skripsi ini, maka peneliti susun dengan sistematika sebagai berikut : Bab I Pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

  Bab II Kajian pustaka, terdiri dari hasil belajar ips, hakikat pembelajaran ips, model cooperative learning, model cooperative learning

  type make a match.

  Bab III Pelaksanaan penelitian, terdiri dari gambaran umum MI Ma’arif Rowosari, deskripsi pelaksanan siklus I, deskripsi pelaksanaan siklus II, dan deskripsi pelaksanaan siklus III. Bab IV Hasil penelitian dan pembahasan, terdiri dari deskripsi kondisi awal (pra-siklus), analisis data per siklus, dan pembahasan Bab V Penutup, terdiri dari kesimpulan dan saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar IPS 1. Pengertian Hasil Belajar Belajar adalah berusaha memperoleh suatu kepandaian

  (Poerwadarminta, 2006: 121). Menurut Yamin (2005: 97) belajar merupakan proses orang memperoleh kecakapan, ketrampilan dan sikap.

  Belajar dapat diartikan dengan menuntut ilmu. Belajar dimulai dari masih kecil sampai akhir hayat seseorang. Rasulullah SAW., bersabda dalam salah satu haditsnya yaitu sebagai berikut:

  )لْسم هاور( ِدْحَّلا َلىِا ِدْهَمْلا َنِم َْلِْعْلا ُبُلْطُأ Artinya: “Carilah ilmu itu sejak dari ayunan sampai masuk ke liang lahat”(HR. Muslim)

  Dari hadits diatas, Rasulullah SAW. menyatakan bahwa manusia harus belajar sejak dari ayunan hingga ke liang lahat.

  Implementasi dari belajar adalah hasil belajar. Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Nana Sudjana (2009: 3) mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dimyati dan Mudjiono (2006: 3-4) juga menyebutkan hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar.

  Hasil belajar siswa meliputi tiga aspek, yaitu aspek kognifif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik. (1) Aspek kognitif, kemampuan kognitif yang meliputi: pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. (2) Aspek afektif, kemampuan afektif meliputi penerimaan, partisipasi, penilaian, dan penentuan sikap, organisasi, dan pembentukan pola hidup. (3) Aspek psikomotorik, kemampuan psikomotorik meliputi: persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, gerakan penyesuaian dan kreativitas (Hamalik, 2003: 160).

2. Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar

  Hasil belajar di sekolah sangat dipengaruhi oleh kemampuan umum kita yang diukur oleh IQ (Intelligence Quotient). IQ yang tinggi dapat meramalkan kesuksesan hasil belajar. Namun demikian pada beberapa kasus, IQ yang tinggi ternyata tidak menjamin kesuksuksesan seseorang dalam belajar dan hidup bermasyarakat. IQ bukanlah satu-satunya faktor penentu kesuksesan hasil belajar seseorang.

  Menurut Suryabrata, 2004 (dalam Sriyanti, 2009: 23), secara umum terdapat dua faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar yaitu faktor internal dan faktor eksternal. a.

  Faktor Internal Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor internal tediri dari faktor fisiologis dan faktor psikologis. 1)

  Faktor fisiologis Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam diri individu. Faktor ini antara lain tingkat kesehatan dan kebugaran fisik individu. 2)

  Faktor psikologis Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada dalam diri individu. Faktor-faktor psikis tersebut antara lain tingkat kecerdasan, motivasi, minat, bakat, sikap, kepribadian, kematangan, dan lain sebagainya.

  b.

  Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di luar diri individu yang sedang belajar. Faktor-faktor eksternal terdiri dari faktor nonsosial dan faktor sosial. 1)

  Faktor nonsosial Faktor nonsosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar. Kondisi fisik berupa cuaca, alat, gedung, dan sejenisnya.

  2) Faktor sosial

  Faktor sosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa manusia. Faktor ini antara lain yang berasal dari keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Faktor eksternal dan internal mempengaruhi keberhasilan belajar. Pengaruhnya bisa bersifat positif (mendukung), namun bisa juga negatif (menghambat).

3. Penilaian Keberhasilan Belajar Penilaian dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar.

  Menurut Yamin (2005: 146) penilaian keberhasilan belajar siswa dapat dilakukan dengan: a.

  Pertanyaan Lisan di Kelas Dalam teknik ini guru memberikan pertanyaan yang dilemparkan kepada siswa. Siswa diberikan kesempatan untuk berfikir kemudian menjawab pertanyaan tersebut. Jika seorang siswa salah, maka pertanyaan dilemparkan ke siswa lain, dan berhenti pada siswa yang menjawab benar.

  Materi yang ditanyakan berupa pemahaman konsep, prinsip atau teori. Dengan pertanyaan lisan siswa dapat diberi kesempatan mengeluarkan gagasannya.

  b.

  Kuis Kuis adalah pertanyaan yang diajukan kepada siswa dalam waktu yang terbatas (kurang dari 15 menit). Pertanyaan dalam teknik penilaian melalui kuis dapat berupa pilihan atau jawaban singkat. Waktu pelaksanaan kuis pada umumnya dilakukan diawal pembelajaran. Kuis digunakan untuk mendapatkan gambaran materi sebelumnya, yaitu apakah siswa sudah menguasai materi sebelumnya atau belum. Jika sebagian siswa ada yang belum menguasai, guru bisa menjelaskan kembali secara singkat.

  c.

  Ulangan Harian Ulangan harian merupakan ulangan periodik yang dapat dilakukan oleh guru setiap 1 atau 2 materi pokok selesai diajarkan.

  Dalam ulangan harian guru bisa membuat soal dalam bentuk objektif maupun non-objektif. Ulangan dalam bentuk objektif dapat berupa pilihan ganda, benar-salah, atau menjodohkan. Sedangkan ulangan dalam bentuk non-objektif dapat berupa jawaban singkat dan uraian.

  d.

  Ulangan Semester Ulangan semester merupakan ujian yang dilakukan pada akhir semester. Cakupan materi dalam ulangan ini lebih luas dari ulangan harian. Adapun bentuk soal dalam ujian semester ini bisa berupa pilihan ganda atau uraian.

  e.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK MAKE A MATCH SISWA KELAS V A SD NEGERI 2 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 14 115

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH SISWA KELAS IV SD NEGERI 02 SINDANG AGUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 5 47

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V SD NEGERI 4 METRO SELATAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 5 54

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SDN BUGEL 01 SALATIGA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20142015

0 0 16

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH IPS DI KELAS V SD

0 0 13

MELALUI MODEL GROUP INVESTIGATION MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN SEJARAH HINDU BUDHA DI INDONESIA PADA SISWA KELAS V SDN 2 DURENAN KECAMATAN DURENAN KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER I TAHUN 20132014

0 3 11

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS POKOK BAHASAN TOKOH SEJARAH PADA MASA KERAJAAN HINDU, BUDHA DAN ISLAM DI INDONESIA MELALUI METODE CARD SORT PADA SISWA KELAS V MI DARUSSALAM LEBAK KEC. BRINGIN KAB. SEMARANG TAHUN 2014 - Test Repository

0 1 159

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) MATERI SUMBER DAYA ALAM (SDA) MELALUI METODE TEAM QUIZ SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH SURUH 02 KAB SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI

1 1 142

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MATERI SUMBER-SUMBER ENERGI MELALUI METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS II DI MI MA’ARIF ROWOSARI KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidika

0 0 122

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR MELALUI MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) PADA SISWA KELAS V DI MI ASAS ISLAM KALIBENING KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

0 1 210