PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MATERI SUMBER-SUMBER ENERGI MELALUI METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS II DI MI MA’ARIF ROWOSARI KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidika

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU

PENGETAHUAN ALAM MATERI SUMBER-SUMBER

ENERGI MELALUI METODE DEMONTRASI PADA

SISWA KELAS II DI

  MI MA’ARIF ROWOSARI

KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG

TAHUN 2014/ 2015

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

  

Oleh:

ARIYAN MAGHFUROH

11510060

JURUSAN TARBIYAH

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2015

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU

PENGETAHUAN ALAM MATERI SUMBER-SUMBER

ENERGI MELALUI METODE DEMONTRASI PADA

SISWA KELAS II DI

  MI MA’ARIF ROWOSARI

KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG

TAHUN 2014/ 2015

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

  

Oleh:

ARIYAN MAGHFUROH

11510060

JURUSAN TARBIYAH

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2015

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudari: Nama : Ariyan Magfuroh NIM : 11510060 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU

  PENGETAHUAN ALAM MATERI SUMBER-SUMBER ENERGI MELALUI METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS

  II DI MI MA’ARIF ROWOSARI KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014/ 2015.

  Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

  Salatiga, 09 Maret 2015 Pembimbing Peni Susapti, M. Si NIP.1970 0403 20000 2003

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Ariyan Maghfuroh NIM : 11510060 Jurusan : Tarbiyah Program studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya buat ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, 09 Maret 2015 Yang menyatakan, Ariyan Maghfuroh 11510060

  

MOTTO

  ” Barang saiapa menempuh perjalanan unuk menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan jalannya menuju surga ”.

  (HR. At Tirmidzi)

  PERSEMBAHAN Seribu nama takkan cukup untuk mewakili persembahan skripsi ini:

  

1. Bapak dan Ibuku tercinta yang telah membimbing, mengarahkan dengan penuh

kesabaran, selalu member semangat dengan materiil dan spiritual serta selalu berkorban dan Mendoakan aku setiap saat serta selalu berusaha mewujudkan setiap harapanku.

  

2. Adik-adikku,Jundan,Rojul,koko,umma yang selalu memberikan dorongan dan

semangatnya untukku.

  

3. Sahabat-sahabatku Diaz ,fadil,anasecha,sinna,ciknur,kokom,hidul,dan yang tak

bias disebutkan satu persatu yang senantiasa membantu dan memberi semanggat.

  4. Keluarga besarku, yang senantiasa membantu dan memberi semangat dan turut mendo’akanku.

  5. Teman-temanku PGMI B 2010 senasib dan seperjuangan.

KATA PENGANTAR

  Assa lamu’alaikumWr. Wb

  Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, taufik dan hidayah-Nya, penyusunan skripsi yang berjudul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MATERI SUMBER-SUMBER ENERGI MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS II DI MI MA‟ARIF ROWOSARI KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014/ 2015 dapat diselesaikan dengan baik.

  Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas bantuan dan bimbingan dalam pembuatan tugas akhir skripsi ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir skripsi ini tepat waktu. Dengan kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesarnya kepada

  1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi,M.Pd.,selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd, Selaku Dekan FATIK IAIN Salatiga.

  3. Ibu Miftakhur Rif‟ah, M.Ag Selaku Dosen Pembimbing Akademik 4.

  Ibu Peni Susapti, M.Si Selaku Ketua progdi PGMI dan Sebagai Dosen Pembimbing skripsi yang telah dengan ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaganya serta pengorbanan waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

  5. Segenap dosen dan karyawan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, turut memperlancar proses penyusunan skripsi ini.

  6. Teman-teman seangkatan dan seperjuangan khususnya keluarga besar PGMI B angkatan 2010.

  7. Serta keluarga besar yang selalu menjadi menjadi penerang dan semangat dalam hidupku.

  Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan guna menyempurnakan laporan tugas akhir ini. Semoga laporan tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi siapa saja yang membacanya.

  Wassalamu’alaikumWr. Wb

  Salatiga, 09 Maret 2015 Penulis

  Ariyan Maghfuroh

   11510060

  ABSTRAK

  Maghfuroh, Ariyan, 2015. Peningkatan hasil belajar ilmu pengetahuan alam

  

melalui metode demomstrasi pada siswa kelas II

MI Ma’arif Rowosari desa Rowosari Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2014/ 2015. Skripsi jurusan Tarbiyah. Program

  Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri. Pembimbing: Peni Susapti, M.Si Kata Kunci: Hasil belajar, metode demonstrasi, Ilmu Pengetahuan Alam.

  Pembelajaran IPA lebih menekankan pada pembelajaran yang aktif, oleh karena itu pemilihan metode dalam pembelajaran sangat penting dalam penyampaian materi yang akan di sampaikan. Namun, faktanya masih ada guru yang mengajar monoton . Hal itu membuat siswa kebosanan dan banyak yang bicara sendiri akibatnya hasil belajar IPA kurang memenuhi KKM . Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan tujuan menjawab permasalahan

  “apakah penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada siswa kelas II

  MI Ma‟arif Rowosari Desa Rowosari Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang tahun 2014/2015?

  ” Penelitian tindakan kelas dilaksanakan melalui tiga siklus yaitu siklus

  I, siklus II, dan siklus III. Tiap siklusnya ada empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan meliputi pre tes dan post test, lembar pengamatan dan dokumentasi.

  Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran menggukan metode demostrasi, dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas II MI

  Ma‟arif Rowosari Desa Rowosari Kecamatan Tuntang kabupaten Semarang. Dapat dilihat dari hasil pembahasan yaitu Pada siklus I nilai pre tes siswa yang telah tuntas yaitu 5 siswa. Dengan rata-rata kelas 48,94. Nilai dari post test siswa yang mencapai KKM sebanyak 8 siswa dengan rata-rata kelas 60,26. Pada siklus I peningkatan yang terjadi yaitu sebanyak 3 siswa atau 15%. Pada siklus II dari nilai pre tes siswa yang telah tuntas yaitu 7 siswa dengan rata-rata kelas 59,73. sedangkan hasil post test siswa yang tuntas sebanyak 11 siswa dengan rata- rata kelas 82,89. peningkatan dari pre test ke post test sebanyak 4 siswa atau 20%. Pada siklus III nilai pre tes siswa tuntas yaitu 12 siswa dengan rata-rata kelas 73,42. sedangkan hasil post test siswa yang tuntas sebanyak 19 siswa dari 19 siswa atau 95% dengan rata-rata kelas 88,15. peningkatan yang terjadi pada pre test ke post test sebanyak 7 siswa atau 35%.

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL................................................................................... i HALAMAN BERLOGO ………................................................................ ii HALAMAN NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING.............................. iii HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN................................................... v MOTTO........................................................................................................ vi PERSEMBAHAN........................................................................................ vii KATA PENGANTAR.................................................................................. viii ABSTRAK.................................................................................................... x DAFTAR ISI................................................................................................. xi DAFTAR TABEL......................................................................................... xiii DAFTAR LA

  MPIRAN…………………………………………………….. xiv

  BAB I: PENDAHULUAN A.

  1 Latar Belakang Masalah…………………………….....

  B.

  4 Rumusan Masalah……………………………………… C. Tujuan Penelitian………………………………….…… 4 D.

  4 Hipotesis Tindakan …………………………………….

  E. Kegunaan Penelitian …………………………………… 5

  F. Definisi Operasional

  6 …………………………………...

  G.

  7 Metode Penelitian………...…………………………… H.

  13 Sistematika Penulisan………..………………………...

  BAB II: KAJIAN TEORI A.

  15 Hasil Belajar……………….…………….……………..

  1.

  15 Pengertian Hasil Belajar…………………………….

  2. Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar……… 17

  3. Penilaian Keberhasil Belajar.............…………………… 18 4.

  Instrumen Dalam Penilaian Hasil Belajar...................... 20 B. Materi Sumber-Sumber IPA ....………………………….. 22 1.

  Pengertian IPA.................………………………….... 22 2. Tujuan dan Fungsi IPA....……………………............

  22 3. Ruang Lingkup IPA .......…………………………….. 24 4.

  Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPA ..................... 24 5. Kurikulum IPA ............................................................. 25 6. Materi IPA .................................................................... 25 C. Metode Demonstrasi ………………………………..…….. 28 1.

  Metode........................………………............................ 28 2. Metode Demonstrasi .........……...............................…. 33

  BAB III: PELAKSANAAN DAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian.................................... 36 B. Diskripsi Pelaksanaan........................................................... 38 BAB IV: LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian………………………………………….... 48 B. Pembahasan ........................................................................ 62 BAB V: PENUTUP A. Kesimpulan………………………………...………….... 67 B. Saran ……………………………………..…………...... 67 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL Tabel I. Daftar Nama Guru MI Ma‟arif Rowosari …….........................

  36 Tabel II. Daftar Data Siswa MI Ma‟arif Rowosari ………………........

  37 Tabel III. Daftar Siswa Kelas II di MI Ma‟arif Rowosari ……….......

  38 Tabel IV. Nilai IPA Siswa Kelas II ……………….................……....

  48 Tabel V. Data Pengamatan Siswa Siklus I……………………………

  50 Tabel VI. Hasil Belajar Siswa Siklus I ................................................

  51 Tabel VII. Data Pengamatan Guru Siklus I

  ...……………………………

  53 Tabel VIII. Data Pengamatan Siswa Siklus II……………………………...

  54 Tabel IX. Hasil Belajar Siswa Siklus II ………………………………...

  56 Tabel X. Data Pengamatan Guru Siklus II ………………………………...

  57 Tabel XI. Data Pengamatan Siswa Siklus III …………………………….....

  59 Tabel XII. Hasil Belajar Siswa Siklus III …………………………….

  60 Tabel XIII. Data Pengamatan Guru Siklus III ......................................... ......

  61 Tabel XIV. Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Pemenuhan KKM per Siklus.

  65

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Foto Kegiatan Siklus I, II, dan III Lampiran 2. RPP Siklus I, II, dan III Lampiran 3. Lembar soal siswa Siklus I, II dan III Lampiran 4. Lembar Pengamatan siswa Lampiran 5. Lembar pengamatan guru Lampiran 6 Lembar Konsultasi Skripsi Lampiran 7. Nota Pembimbing Lampiran 8. Surat Ijin Penelitian Lampiran 9. Surat Keterangan Penelitian Lampiran 10. Daftar SKK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah bagian dari upaya untuk membantu manusia

  memperoleh kehidupan yang bermakna hingga diperoleh suatu kebahagian hidup, baik secara individu maupun kelompok (Jalaluddin,2001:79). Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mendefinisikan pendidikan sebagai “usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki muatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. Hal ini berarti bahwa pendidikan merupakan suatu proses atau upaya sadar untuk menjadikan manusia ke arah yang lebih baik.

  Semua tujuan pendidikan, baik pendidikan umum maupun pendidikan agama selalu mengidealkan terciptanya sikap anak didik yang dewasa, baik intelektualnya, emosionalnya, maupun spiritualnya. Peran pendidikan di anggap sangat penting untuk menghasilkan sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa.adanya kemajuan dalam menimbulkan dorongan melakukan berbagai inofasi pendidikan agar tercapai tujuan seperti apa yang diharapkan. Sekolah merupakan lembaga formal merupakan wadah untuk mengaktualisasi tujuan tersebut melalui kegiatan pembelajaran, sehingga diharapkan menghasilkan insan yang menguasai ilmu dan teknologi juga manusia yang bertaqwa.

  Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata pelajaran yang mengajarkan tentang gejala alam dan perubahan-perubahan yang sangat bermanfaat bagi manusia. Pembelajaran IPA bukan pembelajaran yang pasif pada mata pelajaran ini, tingkah laku siswa dan penyebaran pengetahuan dikontrol dan ditentukan oleh guru. Seperti di ketahui pembelajaran IPA lebih menekankan pada pembelajaran aktif, yang mana peserta didik dipandang sebagai subjek dan objek.

  Dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam , banyak hal yang harus di lakukan guru, agar materi pelajaran dapat dimengerti oleh siswa dan siswa betul-betul faham tentang materi yang telah disampaikan. Dalam penyampaian materi di sini guru harus benar-benar menuntun siswa agar mau aktif dalam pembelajaran yang berlangsung dan mendapat hasil yang memuaskan.

  Agar siswa mau belajar secara aktif dan dapat mudah faham dengan materi yang telah disampaikan, guru harus menentukan metode dan media yang dipakai dalam proses pembelajaran. Penggunaan metode dalam proses pembelajaran sangat berpengaruh besar terhadap pemahaman siswa. Oleh karena itu, pemilihan metode dalam proses pembelajaran sangat penting untuk penyesuaian terhadap materi yang akan disampaikan, sehingga proses dapat berjalan dengan baik.

  Pada proses pembelajaran IPA, agar anak lebih aktif dan faham dalam mengikutinya maka di gunakan metode demonstrasi untuk memperlihatkan kepada peserta didik proses jalannya suatu peristiwa itu terjadi. Metode demonstrasi adalah cara mengajar seorang guru yang menunjukan, memperlihatkan suatu proses sehingga seluruh kelas dapat melihat, mengamati, mendengar bahkan mungkin meraba dan merasakan proses yang dipertunjukan oleh guru. Siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran.

  Berhubung materi IPA tahun ajaran 2014/2015 Semester 2 tentang sumber-sumber energi, maka siswa tidak mungkin hanya mendengar atau sekedar tahu sumber-sumber energi itu apa saja. Metode demonstrasi ini baik digunakan dalam pembelajaran sehingga, siswa dapat lebih mudah mendapatkan pemahaman tentang materi yang sedang dipelajari dan menjadi lebih aktif, Sehingga hasil pembelajaran meningkat.

  Selama ini kegiatan belajar mengajar di MI Ma‟arif Rowosari masih ada beberapa guru dalam memberikan pembelajaran lebih banyak teori dari pada penerapan. Guru tidak menggunakan metode yang tepat sehingga peserta didik banyak yang jenuh dan tidak memperhatikan, malas, bermain sendiri. Peserta didik kurang termotivasi untuk mengikuti pembelajaran, sehingga prestasi belajarnya kurang memenuhi KKM sebesar 70 yang ditentukan oleh madrasah.

  Selain itu, berdasarkan pengamatan peneliti selama pra penelitian, hampir 65% siswa berbicara dengan teman sebangkunya. Mereka menganggap pembelajaran tidak penting, sehingga walaupun ikut pembelajaran mereka tidak memperhatikan dan sering membuat gaduh di kelas. Apalagi saat siswa diminta maju untuk mengerjakan tugas di papan tulis masih kesulitan untuk menyelesaikan tugas tersebut. Hal itu berdampak pada hasil belajar IPA siswa yang menurun.

  Mengacu pada paparan di atas maka penulis mengadakan penelitian kelas PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN dengan judul‟‟

  ALAM MATERI SUMBER-SUMBER ENERGI MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS II MI MA‟ARIF ROWOSARI KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN

  PELAJARAN 2014/2015” B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu: Apakah dengan menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA pada siswa kelas 2 di MI

  Ma‟arif Rowosari tahun ajaran 2014/2015 ? C.

   Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA siswa kelas 2 MI Ma‟arif Rowosari tahun ajaran 2014/2015.

D. Hipotesis Tindakan Dan Indikator Keberhasilan

  Hipotesis adalah suatu jawaban bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2002: 64).

  Dengan demikian hipotesis penelitian yang akan dilaksanakan adalah:

  „‟Penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA siswa kelas 2 MI Ma‟arif Rowosari tahun ajaran 2014/2015 Berdasarkan hipotesis di atas, maka indikator keberhasilannya dapat peneliti tunjukkan sebagai berikut:

  Indikator Keberhasilan Sub Indikator Keberhasilan

  Peningkatan hasil belajar siswa lebih aktif dalam  Siswa mata pelajaran IPA pada materi pembelajaran melalui percobaan sumber-sumber energi langsung. Tentang sumber-sumber menggunakan metode energi yang telah di lakukan. demonstrasi, harus memenuhi

   Siswa lebih ingat bagaimana KKM 70. sumber-sumber energi terjadi

  Secara klasikal siswa melalui demonstrasi yang telah di dinyatakan berhasil apabila lakukan dalam satu kelas tersebut siswa

   Hasil yang di dapatkan siswa yang mendapatkan nilai ≥70 sangat memuaskan sebesar 80% dari total siswa di kelas tersebut.

E. Kegunaan Penelitian

  Hasil penelitian ini nantinya diharapakan dapat memiliki beberapa manfaat, diantaranya yaitu:

  1. Manfaat teoritis a.

  Memberikan masukan dan wawasan kepada guru dalam proses pembelajaran.

  b.

  Memberikan solusi sebagai upaya perbaikan mutu proses pendidikan khususnya kemampuan anak dalam peningkatan hasil belajar ilmu pengetahuan alam.

  2. Manfaat praktis a.

  Proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam tidak monoton.

  b.

  Dengan mengunakan metode tersebut siswa lebih aktif dalam mencari tahu.

  c.

  Metode pembelajaran terkesan bervariasi tidak membosankan.

  d.

  Meningkatkan pembelajaran, karena dengan hasil penelitian dapat menjadi pertimbangan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

F. Definisi Operasional

  Untuk menghindari kesalahpahaman antara yang dimaksud peneliti dengan persepsi yang ditangkap oleh pembaca, maka peneliti memberika definisi operasional sebagai berikut: 1.

  Peningkatan Hasil belajar Sudjana (2009: 3) mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dimyati dan Mudjiono (2006: 3-4) juga menyebutkan hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Berdasar sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar.

  2. Metode Slameto (1988,84) menjelaskan bahwa metode adalah cara atau jalan yang hurus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu.

  3. Demonstrasi Cara penyajian pelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukan pada siswa suatu proses situasi atau benda tertentu yang dipelajari, baik sebenarnya atau tiruan yang sering disertai dengan penjelasan lisan(Djamah 2006:90).

G. Metode Penelitian 1.

  Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas

  (PTK), PTK yaitu Class Room Action Research, yang berarti action research (penelitian dengan tindakan menurut beberapa pendapat berikut (Supradi, 2010: 18): a.

  Arikunto Seorang ahli di bidang ini, yaitu Arikunto (2006: 53) yang menjelaskan pengertian PTK secara sistematis.

  1) Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan atau metodologi tertentu untuk menemukan data akurat tentang hal-hal yang dapat meningkatkan mutu objek yang diamati.

  2) Tindakan adalah gerakan yang dilakukan dengan sengaja dan terencana dengan tujuan tertentu. Dalam PTK, gerakan ini dikenal dengan siklus-silkus kegiatan untuk peserta didik.

  3) Kelas adalah tempat dimana terdapat sekelompok peserta didik yang dalam waktu bersamaan menerima pelajaran dari guru yang sama.

  Pengertian PTK adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. Tujuan PTK adalah untuk memperbaiki dasar pemikiran dan kepantasan dari praktik-praktik belajar mengajar, memperbaiki pemahaman dari praktik belajar mengajar, serta memperbaiki situasi atau lembaga praktik tersebut dilakukanSubjek penelitian

2 Subjek penelitian a.

  Lokasi Penelitian Lokasi penelitian di Mi Ma`arif Rowosari Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.

  b.

  Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas II di Mi Ma`ari Rowosari Desa Rowosari Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang tahun 2014/2015 c.

  Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada tahun ajaran 2014/ 2015 yaitu mulai bulan januari 2015 sampai selesai.

  3. Langkah-langkah Tahapan-tahapan dalam melaksanakan PTK adalah: perencanaan, pelassksanaan, pengamatan dan refleksi.

  a.

  Perencanaan (Planning) Pada tahap ini penelitian menyiapkan beberapa hal yang dapat mendukung proses perbaikan pembelajaran, diantaranya yaitu:

  1) Menyiapkan materi sesuai dengan kurikulum yang dijadikan sebagai bahan penelitian,

  2) Menemukan masalah dalam materi, yang dijadikan sebagai bahan untuk melaksanakan metode demonstrasi.

3) Menyiapkan perangkat pembelajaran.

  4) Menyiapkan lembar observasi dengan metode demontrasi

  5) Menyiapkan alat evaluasi metode Demontrasi b.

  Pelaksanaan (Acting) Tahap ini, penelitian membuat rencana pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran.

  c.

  Pengamatan (Observing)

  Pada tahap ini peneliti melakukan tindakan untuk metode demontrasi. Demi untuk menjaga keabsahan data yang akan diperoleh, dalam melakukan peneliti dibantu oleh teman sejawat.

  d.

  Refleksi (Reflecting) Pada tahap ini data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dan dianalisis berdasarkan presentase. Dari observasi tersebut guru melakukan refleksi diri tentang kegiatan yang telah dilakukan, untuk selanjutnya dari hasil refleksi itu peneliti akan mengetahui adanya keberhasilan atau kegagalan dalam pembelajaran yang dilakukan oleh guru sehingga dapat digunakan untuk menentukan tindakan pada siklus berikutnya. Komponen acting (tindakan) dengan observing (pengamatan) dijadikan sebagai satu kesatuan. Disatukannya kedua komponen tersebut disebabkan oleh adanya kenyataan bahwa antara penerapan acting dan observing merupakan dua kegiatan yang tidak terpisahkan. Maksudnya, kedua kegiatan harus dilakukan dalam satu kesatuan waktu, ketika tindakan dilaksanakan begitu pola observasi juga harus dilaksanakan. Untuk lebih lebih tepatnya, berikut skema siklus penelitian PTK

Gambar 1.1 skema Siklus PTK.(Arikunto 2006: 34)

  4.Instrumen penelitian Bentuk instrumen yang dipakai untuk mendapatkan data adalah:

  Siklus I Acting

  Refleksi Planing

  Observasi Planing

  Acting Refleksi

  Observasi Siklus II

  Siklus III

  ? a.

  Pedoman atau lembar pengamatan (observasi bagi siswa digunakan untuk mengamati secara langsung kegiatan siswa dan guru dalam proses pembelajaran ipa melalui metode demontrasi..

  b.

  Soal tes/evaluasi teks/soal, digunakan sebagai materi kegiatan siswa untuk mengukur peningkatan hasil belajar yang terkait dengan materi.

  c.

  Pedoman dokumentasi, digunakan untuk mendapatkan gambaran kegiatan dalam proses pembelajaran melalui metode demontrasii.

  d.

  Pedoman wawancara, digunakan untuk mengetahui mendapatkan keterangan yang relevan mengenai data yang diperlukan.

5. Pengumpulan data

  Dalam penelitian ini cara peneliti mengumpulkan data yaitu menggunakan metode sebagai berikut: a.

  Observasi Observasi adalah "Suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pengamatan secara sistematis",

  (Arikunto, 1990: 27). Metode ini peneliti gunakan untuk mengetahui sejauh mana keaktifan siswa dalam pembelajaran dengan diterapkannya metode Demontrasi b. Soal Tes/ Evaluasi Test

  Tes formatif yang peneliti gunakan berupa tes tertulis berkaitan dengan materi ajar. Tes ini diberikan pada akhir pembelajaran. Teknik ini peneliti gunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar sekaligus mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran, dan siswa dikatakan telah mencapai tingkat penguasaan apabila telah memperoleh minimal 80 % dari target pembelajaran.

  c.

  Dokumentasi mengumpulkan data dengan menggunakan dokumen yang berupa catatan, transkrip nilai, kamera, dokumen hasil kerja siswa, presensi siswa, dan dokumen lain yang mendukung. Dokumentasi ini peneliti gunakan untuk mengetahui dan menggali informasi tentang pemahaman siswa yang implementasinya pada perolehan nilai sebagai hasil belajar.

6. Analisis data

  Proses penyusunan, pengaturan, pengolahan data agar dapat digunakan untuk membenarkan atau menyalahkan hipotesis disebut pengolahan dan analisis data. Semua data yang telah kita peroleh dan kita kumpulkan pada dasarnya untuk menguji atau membuktikan kebenaran hipotesis. Benar tidaknya dugaan itu akan dibuktikan melalui data yang kita peroleh dari lapangan. Oleh sebab itu pada tahap ini data sebagaimana adanya harus dianalisa, diolah, dan disusun sedemikian rupa sehingga bisa digunakan untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang telah dirumuskan.

H. Sistematika Penulisan

  Dalam penulisan skripsi ini ditulis dalam lima bab yaitu sebagai berikut:

  Bab I: Pendahuluan

  Berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika penulisan.

  Bab II: Kajian Pustaka Berisi peningkatan,hasil belar,metode demontrasi. BAB III: Pelaksanaan dan Penelitian Berisi gambaran situasi umum Mi Ma‟arif rowosari Desa Rowosari Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Subjek penelitian dan karakteristik objek penelitian serta deskripsi persiklus. BAB IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan Berisi deskripsi kondisi awal, hasil penelitian tiap siklus, analisis data dan pembahasan. BAB V: Penutup Berisi kesimpulan dan saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar IPA 1. Pengertian Hasil Belajar Belajar adalah berusaha memperoleh suatu kepandaian

  (Poerwadarminta, 2006: 121). Belajar merupakan proses orang memperoleh kecakapan, ketrampilan dan sikap (Yamin, 2005: 97) Belajar dapat diartikan dengan menuntut ilmu. Belajar dimulai dari masih kecil sampai akhir hayat seseorang. Rasulullah SAW., bersabda dalam salah satu haditsnya yaitu sebagai berikut:

  )لْسم هاور( ِدْحَّلا َلىِا ِدْهَمْلا َنِم َْلِْعْلا ُبُلْطُأ Artinya: “Carilah ilmu itu sejak dari ayunan sampai masuk ke liang lahat”(HR. Muslim) Dari hadits diatas, Rasulullah SAW. menyatakan bahwa manusia harus belajar sejak dari ayunan hingga ke liang lahat.

  Implementasi dari belajar adalah hasil belajar. Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Sudjana (2009: 3) mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dimyati dan Mudjiono (2006: 3-4) juga menyebutkan hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar. Dipertegas lagi oleh Nawawi dalam K. Brahim (2007 : 39) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat di artikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang di nyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.

  Hasil belajar siswa meliputi tiga aspek, yaitu aspek kognifif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik. (1) Aspek kognitif, kemampuan kognitif yang meliputi: pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. (2) Aspek afektif, kemampuan afektif meliputi penerimaan, partisipasi, penilaian, dan penentuan sikap, organisasi, dan pembentukan pola hidup. (3) Aspek psikomotorik, kemampuan psikomotorik meliputi: persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, gerakan penyesuaian dan kreativitas (Hamalik, 2003: 160).

  Hasil belajar seorang siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dapat dilihat dari suatu indikator keberhasilan. Indikator keberhasilan itu adalah sebagai berikut: a.

  Daya serap terhadap bahan pelajaran yang diajarkan mencapai prestasi yang tinggi, baik individu maupun kelompok.

  b.

  Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran atau dalam indikator kompetensi dicapai oleh siswa, baik individu atau kelompok.

2. Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar

  Menurut Suryabrata, 2004 (dalam Sriyanti, 2009: 23), secara umum terdapat dua faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

  a.

  Faktor Internal Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor internal tediri dari faktor fisiologis dan faktor psikologis. 1)

  Faktor fisiologis Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam diri individu. Faktor ini antara lain tingkat kesehatan dan kebugaran fisik individu. 2)

  Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada dalam diri individu. Faktor-faktor psikis tersebut antara lain tingkat kecerdasan, motivasi, minat, bakat, sikap, kepribadian, kematangan, dan lain sebagainya.

  b.

  Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di luar diri individu yang sedang belajar. Faktor-faktor eksternal terdiri dari faktor nonsosial dan faktor sosial.

  1) Faktor nonsosial

  Faktor nonsosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar. Kondisi fisik berupa cuaca, alat, gedung, dan sejenisnya. 2)

  Faktor sosial Pengaruhnya bisa bersifat positif (mendukung), namun bisa juga negatif (menghambat).Faktor sosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa manusia. Faktor ini antara lain yang berasal dari keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.

3. Penilaian Keberhasilan Belajar

  Penilaian dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar. Menurut Yamin (2005: 146) penilaian keberhasilan belajar siswa dapat dilakukan dengan: a.

  Pertanyaan Lisan di Kelas Dalam teknik ini guru memberikan pertanyaan yang dilemparkan kepada siswa. Siswa diberikan kesempatan untuk berfikir kemudian menjawab pertanyaan tersebut. Jika seorang siswa salah, maka pertanyaan dilemparkan ke siswa lain, dan berhenti pada siswa yang menjawab benar.

  Materi yang ditanyakan berupa pemahaman konsep, prinsip atau teori. Dengan pertanyaan lisan siswa dapat diberi kesempatan mengeluarkan gagasannya.

  b.

  Kuis Kuis adalah pertanyaan yang diajukan kepada siswa dalam waktu yang terbatas (kurang dari 15 menit). Pertanyaan dalam teknik penilaian melalui kuis dapat berupa pilihan atau jawaban singkat. Waktu pelaksanaan kuis pada umumnya dilakukan diawal pembelajaran. Kuis digunakan untuk mendapatkan gambaran materi sebelumnya, yaitu apakah siswa sudah menguasai materi sebelumnya atau belum. Jika sebagian siswa ada yang belum menguasai, guru bisa menjelaskan kembali secara singkat.

  c.

  Ulangan harian merupakan ulangan periodik yang dapat dilakukan oleh guru setiap 1 atau 2 materi pokok selesai diajarkan. Dalam ulangan harian guru bisa membuat soal dalam bentuk objektif maupun non- objektif. Ulangan dalam bentuk objektif dapat berupa pilihan ganda, benar-salah, atau menjodohkan. Sedangkan ulangan dalam bentuk non- objektif dapat berupa jawaban singkat dan uraian.

  d.

  Ulangan Semester Ulangan semester merupakan ujian yang dilakukan pada akhir semester. Cakupan materi dalam ulangan ini lebih luas dari ulangan harian. Adapun bentuk soal dalam ujian semester ini bisa berupa pilihan ganda atau uraian.

  e.

  Tugas Individu Tugas individu adalah tugas yang diberikan pada setiap siswa untuk mengetahui tingkat pemahaman materi pelajaran. Tugas individu ini dapat diberikan setiap minggu dengan bentuk tugas untuk kerja lapangan atau soal tertulis. Tugas individu dalam bentuk kerja bisa berupa tugas membuat sesuatu atau tugas observasi lapangan. Sementara untuk tugas individu dalam bentuk soal tertulis, dapat berupa soal uraian objektif maupun non-objektif.

  f.

  Tugas kelompok adalah tugas yang diberikan untuk menilai kemampuan kerja kelompok. Pola dasar tugas ini hampir mirip dengan tugas individu, bedanya dalam tugas ini pekerjaan dilakukan bersama dengan siswa lainnya dalam kelompok-kelompok tertentu, yaitu guru bisa membuat kelompok dan memberi tugas kepada mereka untuk dikerjakan bersama-sama.

4. Instrumen dalam Penilaian Hasil Belajar

  Arifin (2009: 123) dalam bukunya Evaluasi Pembelajaran menyebutkan ada dua jenis instrumen yang dapat digunakan untuk menilai hasil belajar siswa, yaitu instrumen tes objektif dan non-objektif.

  a.

  Instrumen Penilaian secara Objektif 1)

  Pilihan Ganda Soal tes bentuk pilihan ganda dapat dipakai untuk mengukur hasil belajar yang lebih kompleks berkenaan dengan aspek ingatan, pengertian, aplikasi, analisis, sintesis, dan penilaian. Pilihan ganda merupakan jenis instrumen yang paling sering digunakan dalam evaluasi pendidikan. Bentuk soal terdiri dari item (pokok soal) dan opsi (pilihan jawaban). Soal terdiri dari pertanyaan yang tidak lengkap, kemungkinan jawaban atas pertanyaan itu disebut pilihan. Dalam pilihan terdapat jawaban yang terdiri dari kunci jawaban dan pengecoh (diktator).

  2)

  Bentuk tes benar-salah (B-S) adalah pernyataan yang mengandung dua kemungkinan jawaban, yaitu benar atau salah.

  b.

  Instrumen Penilaian secara Non-Objektif 1)

  Jawaban Singkat atau Isian Singkat Soal tes jawaban singkat biasanya dikemukakan dalam bentuk pertanyaan, namun ada juga yang berbentuk melengkapi atau isian.

  Tes bentuk jawaban singkat dibuat dengan menyediakan tempat kosong yang disediakan bagi siswa untuk menuliskan jawaban.

  2) Uraian Objektif

  Dalam uraian objektif pertanyaan yang biasa digunakan adalah urutkan, simpulkan, tafsirkan dan sebagainya. Langkah untuk membuat tes uraian objektif ini adalah guru membuat soal berdasarkan indikator pada kisi-kisi. Adapun contoh soal uraian objektif adalah sebutkan lima sila dalam pancasila secara urut!

  3) Uraian Bebas

  Instrumen uraian bebas menuntut siswa untuk mengingat dan mengorganisasikan (menguraikan dan memadukan) gagasan-gagasan pribadi atau hal-hal yang telah dipelajarinya dengan cara mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk uraian tertulis sehingga dalam penskorannya sangat memungkinkan adanya unsur subjektifitas.

B. Materi Sumber-sumber Energi IPA

  1. Pengertian IPA

  Ilmu Pengetahuan Alam merupakan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis untuk menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep- konsep, prinsip-prinsip,proses penemuan dan memiliki sikap ilmiah. Pendidikan Pengetahuan Alam di Madrasah ibtidaiyah bermanfaat bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar (Departemen agama, 2004:205). Ilmu Pengetahuan Alam, sering juga disebut dengan istilah pendidikan sains,disingkat menjadi IPA.

  2. Tujuan dan Fungsi IPA

  Mata pelajaran ilmu pengetahuan alam berfungsi untuk menguasai konsep dan manfaat pengetahuan alam dalam kehidupan sehari-hari untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan selanjutnya ( Departemen Agama, 2004: 2006)

  Adapun tujuan pembelajaran sains atau IPA di sekolah dasar dalam Badan Setandar Nasional Pendidikan (BSNP, 2006), dimaksudkan untuk :

  a) Memperoleh keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan,keindahan, dan keteraturan alam ciptaannya.

  b) Meengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep- konsep IPA yang bermanfaat dan dapat di terapkan dalam kehidupan sehari-hari. c) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saing mempengaruhi antara

  IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat.

  d) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan.

  e) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, melestarikan lingkungan alam.

  f) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

  g) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP.

3. Ruang Lingkup IPA

  Ruang lingkup pengetahuan alam meliputi dua aspek: 1.

  Kerja ilmiah yang mencakup: penyelidikan/penelitian, berkomunikasi ilmiah, pengembangan kreatifitas dan memecahkan masalah, sikap dan nilai ilmiah 2. Pemahaman konsep dan penerapannya: a.

  Makhluk hidup dan proses kahidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan, dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan.

  b.

  Benda atau materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat, gas. c.

  Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listik,cahaya,dan peasawat sederhana.

  d.

  Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit.

  e.

  Pengetahuan alam dan teknologi, lingkungan, masyarakat merupakan penerapan konsep pengetahuan alam dan saling keterkaitan (Departemen Agama, 2004: 206).

4. Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPA

  Standar Kompetensi mata pelajaran Pengetahuan Alam adalah: 1.

  Mampu bersikap ilmiah dengan penekanan pada sikap ingin tahu, bertanya, bekerjasama, dan peka terhadap makhluk hidup dan lingkungan.

2. Mampu menterjemahkan perilaku alam tentang diri dan lingkungan di sekitar rumah dan madrasah.

  3. Mampu memahami proses pembentukan ilmu dan melakukan inkuiri ilmiah melalui pengamatan dan sesekali melakukan penelitian sederhana dalam lingkungan pengalaman.

  4. Mampu memanfaatkan pengetahuan alam dan merancang/ membuat produk teknologi sederhana dengan menerapkan prinsip pengetahuan alam dan mampu mengelola lingkungan di sekitar (Departemen Agama, 2004: 208).

  5.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DEMONTRASI MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI KELAS V SD NEGERI 2 BULUKARTO KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN AJARAN 2011/ 2012

2 19 61

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIQIH MATERI SHALAT IDAIN MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV DI MI NURUL HIDAYAH TRENTEN KECAMATAN CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendi

0 0 102

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ANAK PADA PELAJARAN FIQH MATERI SHOLAT FARDHU MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL SISWA KELAS II MI MA’ARIF SRATEN KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN 20082009 SKRIPSI

0 0 110

1 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI UANG MELALUI METODE JIGSAW LEARNING BAGI SISWA KELAS 3 MI ISLAMIYAH KARANGDAWA KECAMATAN MARGASARI KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJA RAN 20132014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 74

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI NILAI TEMPAT MELALUI METODE BERMAIN DENGAN MEDIA KANTONG BILANGAN KELAS II MIN DALAMAN TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 2 161

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PENGGOLONGAN TUMBUHAN MELALUI METODE BAMBOO DANCING PADA SISWA KELAS III MI KLERO KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015 SKRIPSI Di ajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 156

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) MATERI SUMBER DAYA ALAM (SDA) MELALUI METODE TEAM QUIZ SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH SURUH 02 KAB SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI

1 1 142

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERHITUNGAN SKALAMELALUI METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS V MIN KEBONAN KECAMATAN KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 145

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERHITUNGAN SKALAMELALUI METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS V MIN KEBONAN KECAMATAN KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 145

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA MELALUI METODE INKUIRI KELAS V MI ALBIDAYAH CANDI KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 142