Peningkatan Prestasi Belajar Materi Penggolongan Makhluk Hidup Melalui Model Mind Mapping Pada Peserta Didik Kelas III MIN Mlaten Mijen Demak Tahun Ajaran 2016/2017 - Test Repository

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka Skripsi Saudari: Nama : Maria Evi Kiswah NIM : 115-12-075 Fakultas : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Judul : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATERI

  PENGGOLONGAN MAKHLUK HIDUP MELALUI MODEL

  MIND MAPPING PADA PESERTA DIDIK KELAS III MI

  NEGERI MLATEN MIJEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2016/2017.

  Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO 1.

  Hiduplah seperti mata air, bila dirimu air yang jernih, maka sekitarmu akan bersih, bila dirimu kotor sekitarmu juga ikut kotor (Rudy Habibie).

2. Berbuat baiklah kepada semua orang, lalu lupakan.

  PERSEMBAHAN

  Karya tulis ini penulis persembahkan untuk: Ibunda (Mustafidah) tercinta yang telah membesarkan, mendidik, membimbing dengan penuh cinta dan kasih saying, serta memberikan semangat dan do’a yang tiada henti.

  Alm. Bapak (Sahudi Shodiq) yang selalu memimpikan untuk dapat mendapimpingi wisuda, terima kasih atas semangatnya.

  Kakakku (Ainun Muflikhah, Edi Suprapto) dan Adikku tersayang Zumala Laili, terima kasih atas motivasi pada penulis.

  Maria Nurul Qoyyimah saudara kembar saya, terima kasih telah menemani berjuang.

  Mas Randika Dwi Wardana, terima kasih untuk selalu memberikan semangat, dukungan, dan bantuan.

  Sahabat-sahabat kostku tersayang Elyn Nurliana, Luluk Purwanti, Ani Safitri, Deni Lupitasari terima kasih atas motivasi dan semangatnya.

  Para dosenku dan dosen pembimbingku Bu Dra. Hj. Siti Farikhah, M.Pd yang telah memberikan bekal ilmu Teman-teman seperjuangan PGMI, yang selalu kompak.

KATA PENGANTAR

  Syukur Alhamdulillah dengan memanjatkan Puja dan Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATERI PENGGOLONGAN MAKHLUK HIDUP MELALUI MODEL MIND MAPPING PADA PESERTA DIDIK KELAS III MIN MLATEN DEMAK TAHUN AJARAN 2016/2017 ”.

  Shalawat serta salam kita haturkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, yang telah menjadi penganut di bumi ini seta memberikan bekal Ilmu keislaman maupun pengetahuan, sehingga dapat menjadi bekal di dunia maupun di akhirat kelak.

  Selanjutnya penulis sampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak atas segala motivasi, semangat, bimbingan, bantuan, serta do’a yang telah membawa penulis menyelesaikan skripsi ini, yaitu: 1.

  Dr.H. Rahmat Haryadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Suwardi, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

  3. Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Gueu Madrasah Ibtidaiyah IAIN Salatiga.

  4. Dra. Hj. Siti Farikhah, M.Pd selaku Dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan arahan, bimbingan serta keikhlasan untuk memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini dengan baik.

  5. Bapak Drs. Bdriduja selaku Kepala Sekolah MIN Mlaten Mijen Demak, yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian.

  6. Ibu Atiyah Maukhufah, S.Pd, I selaku Guru Kelas III B MIN Mlaten Mijen Demak.

  7. Peserta didik kelas III B MIN Mlaten Mijen Demak yang telah mendukung peneliti untuk melakukan penelitian.

  8. Semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.

  Terima kasih atas segala motivasi serta dukungannya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini, semoga segala kebaikan tersebut mendapat balasan oleh Allah SWT, mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembacanya.

  Salatiga, 22 Agustus 2016 Maria Evi Kiswah

  

ABSTRAK

  Kiswah, Maria. 2016. Peningkatan Prestasi Belajar Materi Penggolongan

  Makhluk Hidup Melalui Model Mind Mapping Pada Peserta Didik Kelas III MIN Mlaten Mijen Demak Tahun Ajaran 2016/2017.

  Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Dra. Siti Farikhah, M.Pd.

  Kata Kunci : Prestasi belajar, Ilmu Pengetahuan Alam, Model Mind Mapping.

  Penelitian ini merupakan upaya peningkatan prestasi belajar peserta didik yang dilatar belakangi dengan adanya kenyataan prestasi belajar peserta didik kelas III MIN Mlaten Mijen Demak dalam pembelajaran IPA tergolong masih rendah. Oleh karena itu Guru diharapkan menerapkan model pembelajaran yang meningkatkan prestasi belajar. Masalah utama yang akan dijawab dalam penelitian tindakan kelas ini adalah : Apakah penerapan Model Mind Mapping dapat meningkatkan prestasi belajar materi penggolongan makhluk hidup pada peserta didik kelas III MIN Mlaten Mijen Demak tahun ajaran 2016/2017.

  Untuk menjawab permasalahan tersebut dilakukan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) dengan menerapkan model Mind Mapping pada peserta didik kelas III MIN Mlaten Mijen demak tahun ajaran 2016/2017, dengan subjeknya seluruh peserta didik kelas III dengan materi pokok penggolongan makhluk hidup. Data ini diambil dengan menggunakan observasi atau melihat aktifitas peserta didik dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan memberikan tes formatif untuk mengetahui hasil belajar peserta didik pada pra siklus, siklus I, siklus II. Data tersebut kemudian diolah secara kuantitatif.

  Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model Mind

  

Mapping dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi penggolongan

  Makhluk hidup mengalami peningkatan. Pada pra siklus keaktifan peserta didik yang mendapat skor 81-100 dengan predikat sangat baik hanya ada satu orang peserta didik, pada siklus I ada lima orang peserta didik yang mendapatkan skor 81-100 dan pada siklus II mengalami peningkatan yaitu ada 13 peserta didik yang mendaptkan predikat sangat baik dengan skor 81-100. Peningkatan prestasi belajar peserta didik dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil belajar peserta didik sebelum melakukan penerapan yaitu 12 atau 46% peserta didik yang memenuhi KKM dan sesudah penerapan model Mind Mapping yaitu pada siklus I sebanyak 20 atau 77% peserta didik yang telah tuntas, dan pada siklus II mengalami peningkatan yaitu sebanyak 100% atau 26 peserta didik yang telah memenuhi KKM.

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i LEMBAR BERLOGO .................................................................................... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ................................................ iv HALAMAN PENGESAHAN KEASLIAN TULISAN .................................. v HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................. vi HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................... viii HALAMAN ABSTRAK ................................................................................. ix HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................. x HALAMAN DAFTAR TABEL ..................................................................... xiv HALAMAN LAMPIRAN .............................................................................. xv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................

  1 Rumusan Masalah ......................................................................

  5 B.

  C. Tujuan Penelitian .......................................................................

  6 Hipotesis Penelitian dan Indikator Pembelajaran ......................

  6 D.

  E. Manfaat Penelitian .....................................................................

  7

  F. Definisi Operasional ..................................................................

  8 G. Metode Penelitian ......................................................................

  13 1. Rancangan Penelitian ....................................................... 13 2. Subjek Penelitian .............................................................. 14 3.

  Langkah-langkah Penelitian ............................................. 14 4. Instrumen Penelitian ......................................................... 17 5. Pengumpulan Data ........................................................... 17 6. Analisis Data .................................................................... 18 H. Sistematika Penulisan ................................................................ 19

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar .......................................................................... 21 1. Pengertian Prestasi Belajar ............................................... 23 2. Upaya-upaya meningkatkan Prestasi Belajar ................... 23 3. Fungsi Prestasi Belajar ..................................................... 24 4. Indikator Prestasi .............................................................. 25 5. Faktor-faktor Mempengaruhi Prestasi .............................. 26 B. Model Pembelajaran IPA ........................................................... 30 1. Pengertian IPA ................................................................. 30 2. Tujuan Pembelajaran IPA ................................................ 31 3. Fungsi Mata Pelajaran IPA ............................................... 32 C. Kajian Materi Penggolongan Makhluk Hidup ........................... 33 1. Penggolongan Hewan ....................................................... 33 2. Penggolongan Tumbuhan ................................................. 35

  D.

  Model Mind Mapping ................................................................ 36 1.

  Fungsi Mind Mapping ...................................................... 37 2. Langkah-langkah Pembuatan Mind Mapping .................. 38 3. Keunggulan Mind Mapping .............................................. 38 4. Kegunaan Mind Mapping ................................................. 39 E. Penerapan Mind Mapping dalam Pembelajaran IPA ................. 40

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Deskripsi Umum MIN Mlaten Mijen Demak ............................ 42 1. Profil Madrasah ................................................................ 42 2. Keadaan Guru dan Karyawan ........................................... 45 3. Keadaan Peserta Didik ..................................................... 47 4. Kegiatan Peserta Didik ..................................................... 47 5. Subjek Penelitian .............................................................. 48 6. Karakteristik Peserta Didik Kelas III B ............................ 49 B. Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus .............................................. 50 C. Deskripsi Siklus I ....................................................................... 51 D. Deskripsi Siklus II ..................................................................... 57 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus ........................................ 61 1. Pra Siklus .......................................................................... 61 2. Siklus I .............................................................................. 65 3. Siklus II ............................................................................ 70

  B.

  Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................... 73

  BAB V PENUTUP 1. Kesimpulan ....................................................................... 76 2. Saran ................................................................................. 77 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 78 LAMPIRAN-LAMPIRAN ..............................................................................

  80 RIWAYAT HIDUP PENULIS

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Data Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan MIN Mlaten Mijen Demak .......................................................................................................

  45 Tabel 3.2 Keadaan Peserta Didik MIN Mlaten Mijen Demak ......................

  47 Tabel 3.3 Daftar Peserta Didik Kelas III MIN Mlaten Mijen Demak ..........

  49 Tabel 4.1 Jumlah Peserta Didik yang aktif dalam kegiatan Pra Siklus ........

  61 Tabel 4.2 Hasil Tes Formatif Pra Siklus ......................................................

  63 Tabel 4.3 Jumlah Peserta Didik yang aktif dalam setiap kegiatan Siklus I...

  66 Tabel 4.4 Hasil Tes Formatif Siklus I ..........................................................

  68 Tabel 4.5 Jumlah Peserta Didik yang aktif dalam setiap kegiatan Siklus II

  70 Tabel 4.6 Hasil Tes Formatif Siklus II .........................................................

  72 Tabel 4.7 Data Peningkatan Keaktifan Peserta Didik ..................................

  73 Tabel 4.8 Data Hasil Belajar Peserta Didik ..................................................

  74

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Peserta Didik kelas III MIN Mlaten Mijen Demak ..........

  80 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pra Siklus ..........................

  81 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ..............................

  89 Lampiran 3 Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II .............................

  97 Lampiran 5 Soal Test Formatif Pra Siklus ...................................................... 105

  

Lampiran 6 Soal Test Formatif Siklus I .......................................................... 109

Lampiran 7 Soal Test Formatif Siklus II ........................................................ 112

Lampiran 8 Lembar Pengamatan Keterlibata Peserta Didik Pra Siklus ......... 115

Lampiran 9 Lembar Pengamatan Keterlibata Peserta Didik Siklus I ............. 116

Lampiran 10 Lembar Pengamatan Keterlibata Peserta Didik Siklus II .......... 117

Lampiran 11 Lembar Pengamatan Guru Pra Siklus ....................................... 118

Lampiran 12 Lembar Pengamatan Guru Siklus I ........................................... 121

  Lembar Pengamatan Guru Siklus II .......................................... 124

  Lampiran 13

Lampiran 14 Nilai Hasil Belajar Pra Siklus .................................................... 127

Lampiran 15 Nilai Hasil Belajar Siklus I ........................................................ 128

Lampiran 16 Nilai Hasil Belajar Siklus II ...................................................... 129

  

Lampiran 17 Daftar Nilai SKK ....................................................................... 130

Lampiran 18 Daftar Riwayat Hidup ............................................................... 134

Lampiran 19 Lembar Konsultasi Skripsi ........................................................ 135

Lampiran 20 Surat Permohonan Ijin Penelitian .............................................. 137

Lampiran 21

  Surat Balasan Ijin Penelitian ..................................................... 138

  

Lampiran 22 Dokumentasi Kelas III B ........................................................... 139

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui

  pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan (Susanto, 2013: 167).

  H.W. Fowler mengatakan bahwa IPA adalah ilmu yang sistematis dan dirumuskan dan dirumuskan, yang berhubungan gejala-gejala kebendaan dan didasarkan terutama atas pengamatan dan induksi. Sedangkan Nokes di dalam bukunya “Science in Education” menyatakan bahwa IPA adalah pengetahuan teoritis yang diperoleh dengan metode khusus (Ahmadi, Supatmo, 2000:1).

  Ilmu pengetahuan alam, yang sering disebut juga dengan istilah pendidikan sains, disingkat menjadi IPA. IPA merupakan salah satu mata pelajaran pokok dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, termasuk pada jenjang sekolah dasar. Mata pelajaran IPA merupakan mata pelajaran yang selama ini dianggap sulit oleh sebagian besar peserta didik, mulai dari jenjang sekolah dasar sampai sekolah menengah. Anggapan sebagian besar peserta didik yang menyatakan bahwa pelajaran IPA ini sulit adalah benar terbukti dari hasil perolehan Ujian Akhir Sekolah (UAS) yang dilaporkan oleh Depdiknas masih sangat jauh dari standar yang diharapkan. Ironisnya, justru semakin tinggi jenjang pendidikan, maka perolehan rata-rata nilai UAS pendidikan IPA ini menjadi semakin rendah. Salah satu kelemahan yang dihadapi dunia pendidikan saat ini adalah masalah lemahnya pelaksanaan proses pembelajaran yang diterapkan guru disekolah (Susanto, 2013:166).

  Contohnya pada mata pelajaran IPA, sebagian peserta didik masih banyak yang belum bisa menguasai mata pelajaran IPA karena pelaksanaan proses pembelajaran yang kurang menyenangkan sehingga kurang mampu mengembangkan kemampuan peserta didik. Mata pelajaran IPA sendiri merupakan mata pelajaran yang seharusnya membutuhkan banyak alat peraga dan model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan oleh Guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Pembelajaran ilmu pengetahuan alam yang baik akan mendorong minat peserta didik untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik secara signifikan. Untuk mencapai semua itu, diperlukan teknik-teknik yang dapat mendorong pencapaian tujuan pendidikan tersebut.

  Dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam kelas III MIN Mlaten Mijen Demak terdapat materi tentang penggolongan makhluk hidup. Di dalam materi penggolongan makhluk hidup terdapat beberapa bagian dan bisa diselesaikan dengan cara menggunakan Model Mind Mapping, peneliti memberikan solusi kepada guru kelas III MIN Mlaten Mijen Demak untuk menggunakan model Mind Mapping dalam proses pembelajaran, supaya lebih memudahkan peserta didik menemukan jawaban dari materi tersebut.

  Pada materi penggolongan makhluk hidup tentu saja didorong oleh berbagai faktor. Salah satunya yaitu model pembelajaran. Model pembelajaran memiliki peran penting dalam rangkaian sistem pembelajaran. Maka dari itu, diperlukan kemahiran seorang Guru dalam menentukan model pembelajaran. Pemilihan model pembelajaran yang kurang tepat menjadikan pembelajaran tidak efektif. Kurangnya kemahiran Guru dalam memilih model pembelajaran yang kurang tepat akan berdampak pada ketercapaian tujuan pembelajaran baik secara khusus maupun tujuan secara nasional.

  Setelah dilakukan penelitian di dalam kelas, sebagian besar peserta didik kelas III MIN Mlaten Mijen Demakbelum mencapai KKM pada mata pelajaran IPA. KKM pada mata pelajaran IPA di kelas III MIN Mlaten Mijen Demak ditetapkan menjadi 63. Di Madrasah ini nilai ketuntasan Minimal untuk mata pelajaran IPA tergolong cukup rendah.

  Keberhasilan seorang guru dalam kegiatan pembelajaran di sekolah sangat dipengaruhi oleh bagaimana seorang guru mengelola pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat. Karena terbatasnya waktu yang tersedia di dalam kegiatan pembelajaran, itu menjadi sebuah tantangan seorang guru untuk mengefektifkan kegiatan pembelajaran.

  Pembelajaran IPA yang menyenangkan tentu dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu model pembelajaran. Model pembelajaran yang menarik dan menyenangkan akan mempengaruhi prestasi belajar peserta didik. Dalam kegiatan pembelajaran dibutuhkan suatu model pembelajaran yang menarik sehingga guru dalam menyampaikan materi pelajaran tidak membuat peserta didik mudah bosan.

  Model-model pembelajaran sendiri biasanya disusun berdasarkan berbagai prinsip atau teori pengetahuan. Para ahli menyusun model pembelajaran berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran, teori-teri psikologis, sosiologis, analisis sistem, atau teori-teori lain yang mendukung (Joyce & Weil) (Rusman, 2014:132). Joyce dan weil mempelajari model-model pembelajaram berdasarkan teori belajar yang dikelompokkan menjadi empat model pembelajaran. Model tersebut merupakan pola umum perilaku pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Joyce dan Weil berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain (Joyce & Weil) (Rusman, 2014:132).

  Dalam pembelajaran IPA untuk peserta didik kelas III MIN Mlaten Mijen Demakperlu diterapkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi belajar, serta membangkitkan kreatifitas peserta didik, melalui model pembelajaran Mind Mapping.

  Metode Mind Mapping ini sangat baik digunakan sebagai pengetahuan awal peserta didik atau untuk menemukan alternatif jawaban suatu soal (Asmani, 2012:44)

  Mind Mapping adalah cara mencatat yang efektif, efisien, kreatif,

  menarik, mudah dan berdaya guna karena dilakukan dengan cara memetakan pikiran-pikiran kita (Swadarma, 2013:3).

  Mind Mapping boleh dibandingkan dengan peta kota. Bagian

  tengah Mind Mapping adalah tak bedanya dengan pusat kota, dan mewakili gagasan terpenting, jalan-jalan protokol yang memencar keluar dari pusat kota merupakan pikiran-pikiran utama dalam proses berpikir, jalan-jalan atau cabang-cabang sekunder merupakan pikiran-pikiran sekunder anda, dan seterusnya (Buzan, 2006:7).

  Dapat disimpulkan dari pengertian beberapa ahli bahwa Mind

  Mapping adalah sebuah model pembelajaran yang mengasah otak peserta

  didik untuk menemukan berbagai jawaban dari materi pelajaran, peserta didik bekerja dengan mekanisme kerja otak dan mencatat berbagai informasi yang telah peserta didik pikirkan.

B. Rumusan masalah

  Pokok permasalahan dalam penelitian tindakan kelas ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Apakah penerapan model Mind Mapping dapat meningkatkan prestasi belajar materi penggolongan makhluk hidup pada peserta didik kelas III MIN Mlaten Mijen Demak Tahun Ajaran 2016/2017.

  C. Tujuan penelitian

  Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : Untuk mengetahui apakah penerapan model Mind Mapping dapat meningkatkan prestasi belajar materi penggolongan makhluk hidup pada peserta didik kelas III MIN Mlaten Mijen Demak Tahun Ajaran 2016/2017.

  D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

  Hipotesis adalah alat yang mempunyai kekuatan dalam proses inkuiri. Karena hipotesis dapat menghubungkan dari teori yang relevan dengan kenyataan yang ada atau fakta, atau dari kenyataan dengan teori yang relevan (Sukardi, 2009: 41).

  Sehingga peneliti menyimpulkan bahwa hipotesis tindakan adalah jawaban atau dugaan sementara yang harus di buktikan kebenarannya yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian tindakan kelas ini dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut : Penerapan model Mind Mapping dapat meningkatkan prestasi belajar materi penggolongan makhluk hidup pada peserta didik kelas III MIN Mlaten Mijen Demak Tahun Ajaran 2016/2017. Indikator keberhasilan dari penelitian tindakan kelas ini yaitu : a.

  Adanya perubahan tingkah laku yang positif pada peserta didik setelah mengikuti pembelajaran.

  b.

  Pencapaian prestasi belajar yang maksimal yaitu melebihi KKM, kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut mencapai minimal 85% yang telah dicapai dari jumlah peserta didik (Daryanto, 2011:192).

  c.

  Pelaksanaan proses pembelajaran yang menyenangkan sehingga membuat peserta didik lebih senang, aktif, dan kreatif dalam pembelajaran dan berpengaruh pada prestasi belajar peserta didik.

E. Kegunaan Penelitian

  Manfaat yang diharapkan oleh peneliti dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut :

  1. Manfaat Teoritis

  Dapat memberikan manfaat bagi para pendidik untuk mengembangkan model Mind Mapping dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik.

  2. Manfaat Praktis a.

  Bagi Guru 1)

  Bagi guru MI untuk mengembangkan model pembelajaran IPA yang efektif dan menyenangkan.

  2) Dapat dijadikan pedoman penggunaan model Mind Mapping oleh Guru yang bersangkutan di kelas III.

  3) Memberi semangat dan dorongan kepada guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam memberikan model-model pembelajaran untuk meningkatkan kualitas belajar.

  b.

  Bagi peserta didik 1)

  Penggunaan model Mind Mapping memudahkan peserta didik dalam memahami materi makhluk hidup.

  2) Penggunaan model Mind Mapping menarik perhatian peserta didik sehingga pembelajaran dapat berlangsung secara optimal.

  3) Untuk meningkatkan kualitas prestasi belajar materi penggolongan makhluk hidup dengan model Mind Mapping pada peserta didik kelas III MIN Mlaten Mijen Demak.

  c.

  Bagi sekolah Untuk memberikan masukan yang kontruksif bagi Guru dalam kegiatan belajar peserta didik agar mendapatkan mutu pembelajaran yang lebih baik.

  d.

  Bagi para peneliti Penelitian ini dapat memberikan dorongan dan masukan kepada peneliti untuk mengembangkan ide kreatif dan inovatifnya dalam melakukan penelitian.

F. Definisi Operasional

  Sub-sub istilah yang didefinisikan secara operasional adalah :

1. Prestasi Belajar

  Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok. Prestasi tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan kegiatan (Hamdani, 2011:137). Prestasi belajar dalam kamus lengkap Bahasa Indonesia (Bakir, 2006: 168) adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran dengan ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru.

  Gagne menyatakan bahwa prestasi belajar dibedakan menjadi lima aspek, yaitu kemampuan intelektual, strategi kognitif, invormasi verbal, sikap, dan keterampilan (Hamdani, 2011:138).

  Belajar merupakan aktifitas yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui pelatihan-pelatihan atau pengalaman-pengalaman (Bahruddin, Wahyuni, 2008:12).

  Belajar tidak hanya mengajarkan peserta didik memahami materi- materi yang disampaikan oleh guru, tetapi juga mengajarkan sikap mental dalam berinteraksi dengan sesama peserta didik dan guru. Namun, pada penelitian ini dikhususkan pada proses belajar yang bertujuan untuk menentukan prestasi belajar peserta didik yang mencapai ketuntasan maksimum.

  Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai setelah peserta didik melakukan kegiatan belajar sehingga ada perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan sikap peserta didik

  (Yonny, dkk, 2012:158). Prestasi tidak hanya mencakup hasil belajar saja, tetapi juga mencakup minat, motivasi dan hasil belajar peserta didik.

  Prestasi belajar yang baik di dalam kelas akan berpengaruh pada minat peserta didik dalam mengikuti pembelajaran, bakat, dan prestasi belajar peserta didik di dalam kelas. Berdasarkan pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh materi pelajaran baik secara individu maupun kelompok, dari proses belajar biasanya ditunjukkan dengan nilai hasil tes atau angka yang diberikan oleh guru. Dan Proses belajar tidak hanya penguasaan pengetahuan saja yang bertambah tapi juga perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik.

2. IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

  Pengertian Alam merupakan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis untuk menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses penemuan, dan memiliki sikap ilmiah. (Departemen Agama RI, 2004:205). IPA adalah yang dikerjakan oleh ahli IPA. Alam ini luas, kompleks dan menarik. Dengan keyakinan bahwa alam ini dapat dipahami, ahli IPA selalu mencoba mencari jawaban teka-teki yang terdapat dalam alam tersebut (Departemen Agama RI, 2002:2).

  Jadi IPA sendiri menjelaskan tentang makhluk hidup dan tak hidup, serta hubungan makhluk hidup itu sendiri dengan lingkungannya.

3. Penggolongan Makhluk Hidup a.

  Penggolongan hewan berdasarkan penutup tubuhnya 1)

  Kulit kering dan bersisi, antara lain kadal, bunglon, ular, kura- kura, cecak, dan buata.

  2) Kulit bersisik, antara lain ikan mujair, bandeng, kakap, dan arwana.

  3) Kulit tipis berlendir, bangsa amfibi contohnya katak. 4)

  Kulit berbulu atau kulit berambut bangsa, antara lain elang, bebek, ayam, dan burung.

  b.

  Penggolongan hewan berdasarkan cara geraknya 1)

  Berenang menggunakan sirip, antara lain paus dan lumba- lumba.

  2) Terbang menggunakan sayap, antara lain kupu-kupu, burung, kumbang. Belalang, lebah, dan capung.

  3) Berjalan dengan kaki, antara lain ayam, burung, itik, angsa, kuda, dan gajah.

  4) Melompat, antara lain katak, kelinci, dan kanguru.

  5) Melata, antara lain ular, lintah, dan cacing.

  c.

  Penggolongan tumbuhan berdasarkan akarnya 1)

  Tumbuhan berakar serabut 2)

  Tumbuhan berakar tunggang d. Penggolongan tumbuhan berdasarkan bentuk daun

  1) Tumbuhan yang daunnya menyirip, misalnya mangga, jamnu, nangka, dan jati.

  2) Tumbuhan yang daunnya melengkung, misalnya waru, sirih. 3)

  Tumbuhan yang daunnya menjari, misalnya pepaya, kapuk randu, singkong, dan jarak (Ariyanto M, 38-43).

4. Model Mind Mapping.

  Model pembelajaran memudahkan guru untuk menyampaikan materi pelajaran sehingga peserta didik akan lebih memahami materi yang disampaikan, peserta didik akan mudah menerima materi pelajaran dan proses pembelajaran akan berjalan dengan menyenangkan. Model Mind Mapping adalah metode penulisan yang bekerja dengan menggunakan prinsip manajemen otak sehingga dapat membuka seluruh potensi dan kapasitas otak yang masih tersembunyi (Swadarma, 2013:3).

  Jadi dapat disimpulkan bahwa Mind Mapping adalah suatu cara dalam pembelajaran yang cara kerjanya dengan menggunakan prinsip manajemen otak, sehingga peserta didik dilatih untuk mengasah otak sehingga peserta didik akan lebih sering berfikir untuk mencari informasi.

G. Metode Penelitian

  Metode penelitian adalah usaha seseorang yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan guna menjawab permasalahan yang hendak diteliti (Sukardi, 2009:19). Hal ini menjadi panduan urutan penelitian yang akan dilakukan. Isinya meliputi rancangan penelitian, subjek penelitian, langkah-langkah penelitian, pelaksanaan tindakan, observasi, refleksi, instrumen penelitian, pengumpulan data, dan analisis data penelitian.

1. Rancangan Penelitian

  Penelitian merupakan sebuah metode untuk menemukan kebenaran yang juga merupakan sebuah pemikiran kritis (critcal thinking) penelitian meliputi pemberian definisi dan redefinisi terhadap masalah, memformulasikan hipotesis atau jawaban sementara, membuat kesimpulan dan sekurang-kurangnya mengadakan pengujian yang hati- hati atas semua kesimpulan untuk menentukan apakah ia cocok dengan hipotesis (Woody) (Sumadayo, 2013:1). Penelitian menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti (Arikunto, 2008:2).

  Ada beberapa alasan peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas antara lain : a.

  PTK dapat membantu dan meningkatkan kinerja guru.

  b.

  Guru dapat memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang diterapkan di dalam kelasnya.

  2. Subyek Penelitian a.

  Lokasi penelitiannya dilaksanakan di MIN Mlaten Mijen Demak, Jalan Melati Gang 6 kecamatan Mijen Kabupaten Demak.

  b.

  Penelitian ini berlangsung selama satu bulan.

  c.

  Subyek penelitian yaitu semua peserta didik kelas III MIN Mlaten Mijen Demak yang berjumlah 26 peserta didik dengan rincian 14 laki-laki dan 12 perempuan.

  d.

  Subyek penelitian selanjutnya yaitu guru kelas III yaitu Ibu Atiyah Maukhufah, S. Pd. I.

  3. Langkah-langkah Penelitian

  Prosedur PTK biasanya meliputi beberapa siklus, sesuai dengan tingkat permasalahan yang akan dipecahkan dan kondisi yang akan ditingkatkan. Rencana dan prosedur PTK menguraikan berbagai metode dan prosedur yang akan ditempuh, sifatnya operasional dan menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan dalam penelitian (Mulyasa, 2011:67 ).

  Proses perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi disebut sebagai satu siklus kegiatan dalam penelitian tindakan kelas.

  Siklus I dilanjutkan dengan siklus II, apabila siklus II belum menunjukkan tanda-tanda perubahan dalam kegiatan pembelajaran, maka penelitian dapat dilanjutkan ke siklus berikutnya atau siklus III.

  Berikut ini gambaran keempat langkah dalam PTK yang dikemukakan oleh (Arikunto, 2008:16).

  (Arikunto, 2008:16).

  Keterangan dari gambar tentang siklus PTK di atas adalah: a. Tahap 1: Menyusun rancangan tindakan (planning)

  Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian tindakan yang ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan.

  b.

  Tahap 2: Pelaksanaan Tindakan (Acting).

  Tahap ke-2 dari penelitian tindakan kelas ini adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas. Hal yang perlu diingat adalah bahwa dalam tahap ke-2 ini pelaksana guru harus ingat dan berusaha menaati apa yang seharusnya dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar, tidak dibuat-dibuat.

  c.

  Tahap 3: Pengamatan (Observing).

  Tahap ke-3, yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat. Sebetulnya sedikit kurang tepat kalau pengamatan ini dipisahkan dengan pelaksana tindakan karena seharusnya pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang dilakukan.

  d.

  Tahap 4: Refleksi (Reflection).

  Tahap ke-4 merupakan kegiatan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan.

4. Instrumen Penelitian

  Instrumen yang dimaksudkan dalam PTK adalah alat yang digunakan oleh guru atau observer untuk mengukur dan mengambil data yang akan dimanfaatkan untuk menetapkan keberhasilan dari rencana tindakan yang dilakukan (Sumadayo, 2013: 75).

  Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a.

  Lembar Observasi untuk guru dan peserta didik digunakan untuk mengamati kegiatan proses pembelajaran dengan menggunakan model Mind Mapping.

  b.

  RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran).

  c.

  Lembar tes, digunakan untuk mengetahui berhasil tidaknya peserta didik dalam menguasai materi dengan menggunakan model Mind Mapping.

  d.

  Materi tentang penggolongan makhluk hidup kelas III.

  e.

  Silabus.

  f.

  Gambar Mind Mapping.

5. Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data adalah metode yang digunakan peneliti dalam merekam data (informasi) yang dibutuhkan (Suyadi, 2011:84).

  Metode yang digunakan untuk mendapatkan data dalam penelitian adalah sebagai berikut: a.

  Observasi Pada lembar observasi dilakukan oleh peneliti digunakan untuk mengamati dan mencatat kegiatan yang dilakukan peserta didik dan guru pada proses pembelajaran. Observasi peserta didik diambil untuk mengetahui data pemahaman peserta didik terhadap proses pembelajaran. Adapun observasi guru diambil untuk mengetahui penguasaan guru dalam kegiatan proses pembelajaran.

  b.

  Dokumentasi Dalam penelitian ini data yang diambil dari dokumentasi adalah data mengenai profil sekolah baik dari sistem pendidikan maupun dari segi organisasi sekolah, foto kegiatan peserta didik pada saat proses kegiatan pembelajaran.

  c.

  Wawancara Pada penelitian ini hasil wawancara yang didapatkan adalah data tentang kelengkapan profil sekolah.

6. Analisis Data Penelitian

  Analisis merupakan usaha untuk memilih, memilah, membuang, menggolongkan, serta menyusun ke dalan kategori, mengklasifikasi data untuk menjawab pertanyaan pokok: (1) tema apa yang dapat ditemakan pada data, (2) seberapa jauh data dapat mendukung tema/arah/tujuan penelitian (Arikunto, 2008:132). Analisis data penelitian ini dilakukan dengan cara merefleksi hasil observasi terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru

  .

  dan peserta didik Dalam membuktikan hipotesis maka hasil penelitian akan dilakukan analisis dengan: a.

  Menghitung nilai rata kelas dengan rumus sebagai berikut: M =

  Keterangan: M = Nilai rata-rata

  X = Jumlah semua nilai peserta didik = Jumlah peserta didik b. Sedangkan untuk menghitung presentasi jumlah belajar peserta didik, digunakan rumus sebagai berikut:

  P = Keterangan: P = Nilai dalam persen. (Daryanto, 2011:192).

H. Sistematika Penulisan

  Skripsi berjudul Peningkatan Prestasi Belajar materi Penggolongan Makhluk Hidup melalui Model Mind Mapping pada Peserta didik Kelas III MIN Mlaten Mijen DemakTahun Ajaran 2016/2017ditulis dalam lima bab.

  Sistematika penulisannya dapat diuraikan sebagai berikut:

  BAB I, Pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penelitian.

  BAB II, Berisi Kajian Pustaka yang mencakup prestasi belajar, pembelajaran IPA, model Mind Mapping ,kaitan pembelajaran

  IPA dengan model Mind Mapping

  BAB III, Pelaksanaan penelitian, berisi tentang gambaran umum tentang lokasi penelitian, waktu penelitian, subjek penelitian, dan pelaksanaan penelitian.

  BAB IV, Berisi deskripsi Hasil penelitian yang mencakup pembahasan hasil penelitian: subjek penelitian, deskripsi pelaksanaan siklus I, deskripsi pelaksanaan siklus II.

  BAB V, Penutup bagian ini berisi kesimpulan dan saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar IPA 1. Pengertian Prestasi Belajar Prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari suatu usaha yang telah

  dilakukan atau dikerjakan (Depdiknas, 2005: 895). Sedangkan menurut Sumadi Suryabrata, prestasi adalah hasil yang harus didukung oleh kesadaran sesorang atau peserta didik untuk belajar (Yoni, dkk, 2012: 158). Dalam suatu proses pembelajaran seorang guru harus mengetahui prestasi dari setiap masing-masing peserta didik, prestasi peserta didik tidak hanya dilihat dari kemampuan peserta didik dalam mata pelajaran tetapi juga dilihat dari kemampuan afektif, kognitif, dan psikomotoriknya.

  Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan, dan sikap. Belajar dimulai sejak manusia lahir hingga akhir hayat. Kemapuan manusia untuk belajar merupakan karakteristik penting yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya (Bahruddin, Wahyuni, 2008: 15).

  Menuntut ilmu merupakan hal yang paling wajib yang dilakukan manusia untuk memperluas wawasan sehingga derajat kita pun bias terangkat. Menuntut ilmu merupakan ibadah sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW “Menuntut Ilmu diwajibkan atas orang islam laki- laki dan perempuan”. Maka baik itu laki-laki maupun perempuan wajib menu ntut ilmu. Dan dijelaskan pada ayat alqur’an Qs. Al-

  Mujadalah ayat 11 yang berbunyi:

  

Artinya : Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa

derajat (Q.s. Al-Mujadalah :11).

  Dan dijelaskan dari Q.s Al-Mujadalah ayat 11 tersebut yaitu Allah akan meninggikan derajat siapa saja yang menuntut ilmu dan berilmu pengetahuan.

  Prestasi belajar merupakan suatu masalah yang bersifat perenial dalam sejarah kehidupan manusia, karena sepanjang rentang kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing-masing (Arifin, 2011:2).

  Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai setelah peserta didik melakukan kegiatan belajar sehingga ada perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan sikap peserta didik (Yoni, dkk, 2012:158). Dengan demikian, prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar. Setelah menelurusi uraian tersebut, dapat dipahami mengenai makna kata prestasi dan belajar. Prestasi pada dasarnya adalah hasil yang diperoleh dari suatu aktifitas. Adapun belajar pada dasarnya adalah suatu proses yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu, yaitu perubahan tingkah laku. Dengan demikian, prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan- kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar (Hamdani, 2011:138).

  Prestasi belajar peserta didik dapats diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tinggi rendahnya prestasi belajar. Dari teori prestasi belajar menurut beberapa ahli dapat diketahui bahwa prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penguasaan, dan pada umumnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diperoleh peserta didik.

2. Upaya-upaya Guru dalam meningkatkan Prestasi Belajar

  Adapun upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh seorang guru dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik terhadap materi pembelajaran. Menurut Mulyasa (2007:21) antara lain dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : a.

  Menciptakan iklim belajar yang kondusif Dalam menciptakan iklim belajar yang kondusif dapat dilakukan oleh seorang guru dengan kegiatan, diantaranya :

  1) Melibatkan peserta didik dalam mengorganisasikan dan merencanakan pembelajaran.

2) Menunjukkan empati dan penghargaan peserta didik.

  3) Mendengarkan dan menghargai hak peserta didik untuk berbicara.

  4) Mengembangkan strategi dan Manajemen Pembelajaran. 5) Memberikan Umpan Balik dan Penguatan. 6) Kemampuan untuk Meningkatkan Diri.

  Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa guru dalam meningkatkan prestasi belajar yaitu dengan menciptakan suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan, sehingga peserta didik akan lebih nyaman untuk belajar.

3. Fungsi utama Prestasi Belajar

  Prestasi belajar terasa penting untuk dibahas, karena mempunyai beberapa fungsi utama, antara lain: a.

  Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik.

  b.

Dokumen yang terkait

3.1.2 Karakteristik Subyek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar PKN Melalui Model Pembelajaran Mind Mapping pada Siswa Kelas 4 Tahun Pelaran 2016/2017

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar PKN Melalui Model Pembelajaran Mind Mapping pada Siswa Kelas 4 Tahun Pelaran 2016/2017

0 0 29

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar PKN Melalui Model Pembelajaran Mind Mapping pada Siswa Kelas 4 Tahun Pelaran 2016/2017

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar PKN Melalui Model Pembelajaran Mind Mapping pada Siswa Kelas 4 Tahun Pelaran 2016/2017

0 0 57

Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Ciri-ciri dan Kebutuhan Makhlik Hidup Melalui Model Pembelajaran Make a Match Pada Siswa Kelas III SDN 2 Kalinanas Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2016/2017 - Test Repository

0 0 127

Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Rangka Manusia Melalui Metode Pembelajaran Picture And Picture Pada Siswa Kelas IV MI Nurul Anwar Jetis Kecamatan Bandungan Tahun Ajaran 2016/2017 - Test Repository

0 0 170

Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Daur Hidup Hewan pada Siswa Kelas IV Melalui Media Audio-Visual di MI Asysyafi’iyyah Jatirejo Suruh Kab. Semarang Tahun Ajaran 2016/2017 - Test Repository

0 0 148

Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Arah Mata Angin Melalui Metode Demonstrasi pada Siswa Kelas III MIN Mlaten Kecamatan Mijen Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2015/2016. - Test Repository

0 1 116

Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Lingkungan Melalui teknik Mind Map pada Siswa Kelas III MI Tamrinul Ulum Jetis Gentan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017 - Test Repository

0 0 156

Peningkatan Hasil Belajar IPA materi Ciri-Ciri dan Kebutuhan Makhluk Hidup Melalui Strategi Pembelajaran Mind Maps Pada Siswa Kelas III MI Suruh 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2016/2017 - Test Repository

0 0 150