Studi deskriptif : kesejahteraan psikologis pada anak didik di lembaga permasyarakatan anak Kutoarjo - USD Repository
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
STUDI DESKRIPTIF : KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA ANAK
DIDIK REMAJA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK
KUTOARJO
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun Oleh:
Bryan Adi Priyambodo
NIM: 079114106
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 19 Desember 2011 Penulis,
Bryan Adi Priyambodo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
STUDI DESKRIPTIF: KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA ANAK
DIDIK REMAJA LEMBAGA PERMASYARAKATAN ANAK KUTOARJO
Bryan Adi Priyambodo
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kesejahteraan psikologis berdasarkandimensi-dimensi pada anak didik remaja Lapas Anak Kutoarjo. Penelitian dilakukan di Lembaga
Pemasyarakatan Anak Kutoarjo dengan jumlah populasi sebanyak 114 remaja. Alat ukur yang
digunakan untuk mengukur kesejahteraan psikologis anak didik adalah skala kesejahteraan
psikologis yang dirancang berdasarkan teori dari Dr. Caroll Ryff. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Skala tersebut memiliki nilai validitas isi yang baik
berdasarkan professional judgment oleh dosen pembimbing skripsi. Reliabilitas tiap dimensi pada
skala skala tersebut juga baik, dengan koefisien Alpha Cronbach 0.762, dimensi relasi positif
dengan orang lain 0.810, dimensi otonomi 0.725, dimensi penguasaan lingkungan 0.769, dimensi
tujuan hidup 0.755 dan dimensi pertumbuhan pribadi 0.793. Test value yang digunakan adalah 2.5
dan mean empiris yang diperoleh pada dimensi penerimaan diri 2.87, dimensi relasi positif 3.07,
dimensi otonomi 2.64, dimensi penguasaan lingkungan 2.75, dimensi tujuan hidup 3.06, dan
dimensi pertumbuhan pribadi 2.84. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa anak didik Lapas
Kutoarjo cenderung memiliki tingkatan kesejahteraan psikologis yang berbeda berdasarkan
keberfungsian keenam dimensinya. Peneliti juga melakukan analisis lebih mendalam mengenai
perbedaan kesejahteraan psikologis anak didik yang mengikuti kegiatan dan yang tidak mengikuti
serta perbedaan psikologis anak didik yang menjabat sebagai tamping dan yang tidak menjabat.
Dari hasil analisis tersebut menunjukkan terdapat perbedaan yang signfikan pada kesejahteraan
psikologis anak didik yang menjabat sebagai tamping dan yang tidak menjabat secara dimensi
penguasaan lingkungan (P<0.05). Sedangkan pada anak didik yang mengikuti kegiatan dan yang
tidak mengikuti terdapat perbedaan yang signifikan pada kesejahteraan psikologis secara dimensi
penerimaan diri, relasi positif dengan orang lai dan tujuan hidup (P<0.05).Kata kunci: kesejahteraan psikologis, dimensi, anak didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DESCRIPTION STUDY: THE PSYCHOLOGICAL WELL BEING OF
ADOLESCENT IN THE CHILDREN JAIL OF KUTOARJO
Bryan Adi Priyambodo
ABSTRACT
This research aimed to describe the psychological well being based on the six dimensionsof adolescent in the children jail of kutoarjo. The research carried out on the children jail of
Kutoarjo with a total population is 114 adolescent. A method used in this research is quantitative
descriptive. The Instrument of measuring which use to measure the psychological well being based
on Dr Caroll Ryff’s theory. This scale has good content validity based on professional judgement
by thesis advisor. Reliability on each dimensions are good with Alpha Cronbach coefisient of Self
Acceptance dimension is 0.762, positive relations with others is 0.810, Autonomy is 0.725,
Environmental Mastery is 0.769, Purpose in Life is 0.755 and Personal Growth is 0.793. The test
value point which used was 2.5 and get the mean empiric on each dimensions. Dimension Self
Acceptance is 2.87, Positive Relation with Others is 3.07, Autonomy is 2.64, Environmental
Mastery is 2.75, Purpose in life is 3.06 and Personal Growth is 0.792. Analytical results indicate
that jouvenile inmates on Kutoarjo child’s Jouvenile has differences based on six dimensions of
functioning,. Researcher also conducted depth analysis of psychological well being on adolescent
inmates who follow activities and who doesn’t, also the diffential on psychological well being of
adolescent inmates who serve as Tamping and who doesn’t. Analysis results show there were
significant differentces on Psychological Well Being of adolescent inmates who serve as Tamping
and who doesn’t on dimension of Environmental Mastery (P>0.05). Whereas, on adolescent
inmates who follow the activities and who doesn’t were significantly different on dimension of Self
Acceptance, dimension of Positive Relation with Others and Purpose in Life (P>0.05).Key words: psychological well being, dimension, inmates adolescent
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya Mahasiswa Universitas Sanata Dharma NAMA : BRYAN ADI PRIYAMBODO NIM : 079114106
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan Kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
Studi Deskriptif : Kesejahteraan Psikologis pada Anak Didik Remaja Lembaga
Permasyarakatan Anak Kutoarjo
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya memberikan Kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 19 Desember 2011 Yang menyatakan, Bryan Adi Priyambodo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tugas akhir ini adalah salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana dari Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Tugas akhir yang berbentuk skripsi ini dibuat atas kepedulian penulis terhadap kondisi narapidana. Penulis melihat bahwa saat ini banyak permasalahan yang membahas mengenai keadaan remaja, namun jarang yang memperhatikan keadaan psikologis remaja dalam kondisi tertentu misalnya narapidana remaja.
Terdorong keinginan memberikan gambaran mengenai keadaan narapidana sekaligus menerapkan ilmu yang telah didapatkan maka penulis menyusun sebuah penelitian yang berusaha memberikan pengetahuan kepada masyarakat umum dan pihak-pihak terkait dalam hal ini adalah Lembaga Permasyarakatan Anak. Oleh karena itu peneliti melakukan sebuah penelitian studi deskriptif mengenai kesejahteraan psikologis anak didik (narapidana anak) Lembaga Permasyarakatan Anak Kutoarjo. Penulis berharap penelitian ini dapat dijadikan sarana bagi Lapas untuk mengetahui keadaan anak didiknya dan dapat sebagai bahan rekomendasi pengadaan kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan psikologis anak didiknya.
Terdorong untuk memberikan sumbangan dalam menggambarkan permasalahan tersebut sekaligus menerapkan ilmu yang telah didapatkan. Maka penulis menyusun sebuah penelitian yang tidak hanya sekedar memberikan gambaran secara umum tetapi juga menganalisis mengenai hal-hal didalam Lapas yang sekiranya dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis anak didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penulis menyadari dalam penelitian ini masih banyak terdapat kelemahan maupun kekuranngan. Oleh karena itu peneliti menerima kritik dan saran yang sekiranya dapat menjadi solusi untuk mengurangi kekurangan dalam penelitian ini. Penelitian ini dapat terselesaikan atas bantuan dari banyak pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. Semoga ucapan terima kasih ini dapat mewakili rasa terima kasih penulis kepada kerjasama semua pihak yang sudah berkenan membantu baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Akhir kata, semoga penelitian ini dapat bermanfaat baik bagi pembaca, anak didik (narapidana) Lapas Kutoarjo dan Lembaga Permasyarakatan Anak Kutoarjo. Terima kasih.
1. Syukur terdalam saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang selalu mendampingi dan membimbingku.
2. Untuk ibu, bapak adik, papa, mama, mbak denok, mas hasto, dan mas antok yang selalu memberikan dukungan dan doa selama proses mengerjakan skripsi ini.
3. Kepada Ibu Dr. Ch. Siwi Handayani selaku Dekan dan Bp. Siswa Widyatmoko, S.Psi. selaku Wakil Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang memberikan dukungan berupa perizinan penelitian sehingga skripsi ini pada akhirnya dapat selesai.
4. Kepada Ibu MM. Nimas Eki Suprawati, S.Psi., Psi., M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi yang selalu berkenan memberikan bimbingan, dukungan, masukan, dan kritik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Kepada Ibu Titik Kristiyani, M.Psi. selaku Kaprodi yang telah membuat proses pengajuan judul skripsi ini menjadi lancar.
6. Kepada Ibu Tanti Arini. selaku dosen pembimbing akademik atas bimbingannya dari awal perkuliahan hingga skripsi ini selesai dikerjakan.
7. Kepada Bp. Yohanes Heri Widodo dan Bp. V. Didik Suryo H., M.Si selaku dosen mata kuliah Seminar atas masukan yang diberikan selama dikelas dan kesediaan bapak untuk menjawab keraguan statistik yang biasa saya tanyakan diluar kelas.
8. Kepada Ibu Sylvia C. M. Y. M., S.Psi., M.Psi dan Ibu Agnes Indar E. S.Psi., Psi., M.Si, yang telah memberikan banyak masukan ketika ujian berlangsung maupun saat revisi.
9. Kepada Mas Gandung atas kerja samanya dalam melakukan cross check nilai untuk keperluan pendaftaran pendadaran
10. Kepada Ibu Sri Lestari selaku Kepala Bagian Pembinaan Anak Didik Lapas Kutoarjo yang telah berkenan memberikan informasi yang dibutuhkan untuk kelancaran penelitian.
11. Kepada Ibu Wiwik dan Ibu Tari selaku staf Lembaga Permasyarakatan Anak Kutoarjo yang telah banyak membantu dalam pengambilan data dan kesediannya untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti.
12. Kepada Cicil, Ina, dan Ayas atas kesediaannya memeriksa grammar pada penulisan abstrak dalam bahasa Inggris.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13. Kepada Devi Frizky Hapsari S.Psi. yang sudah banyak membantu dalam memberikan informasi mengenai keadaan Lapas Kutoarjo dengan senang hati melalui dunia maya.
14. Kepada Felisitas Yolenka Ndiki yang sudah berkenan untuk memberikan masukan, jurnal dan pengalaman pendadaran mengenai tema kesejahteraan psikologis.
15. Kepada Ina, Bondan, Ditra, Vivi, Wulan, Cupri, dan Damar yang sudah banyak memberikan masukan dan pencerahan mengenai permasalah analisis statistic melalui SPSS.
16. Kepada Septiandy Ateng dan Agustina Viktrisia Lily atas bantuannya dan kesediannya untuk menginformasikan dan bertukar pendapat berkaitan dengan penelitian ini.
17. Kepada Mas Doni atas bantuannya dalam format intisari skripsi dan skripsi yang telah saya tulis.
18. Kepada teman-teman di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang telah menemani dan mengajarkan banyak hal kepada saya selama ini.
19. Kepada teman-teman Asisten Divisi Training (ADT) kalian selalu bisa menjadi tempat untuk sekedar tertawa menghilangkan penat dan belajar mengenai training.
20. Kepada Mya, Arisa, Prita, Anna, dan Agnes 05, kalian sudah berkenan menemaniku di hari-H…
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21. Dan untuk yang terakhir Fabiana Adi Kusumaningrum, atas dukungan, bantuan, pengertian dan doanya kepada saya selama mengerjakan skripsi maupun ketika sedang tidak mengerjakan skripsi serta sudah berkenan menemani mengambil data naik motor berdua ke Semarang dan Kutoarjo.
Akhirnya, rasa syukur kuhaturkan pada alam semesta dan segenap isinya, serta para malaikat dan orang kudus. Terima kasih atas penyertaan kalian.
Yogyakarta, 19 Desember 2011 Penulis,
Bryan Adi Priyambodo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ........................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................... iv
ABSTRAK ..................................................................................................v
ABSTRACT ............................................................................................... vi
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ................. vii
KATA PENGANTAR ................................................................................ viii
DAFTAR ISI .............................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xviii
BAB I. PENDAHULUAN ..........................................................................1 A. Latar Belakang Masalah .............................................................
1 B. Rumusan Masalah .......................................................................
5 C. Tujuan Penelitian .........................................................................
5 D. Manfaat Penelitian ......................................................................
5 BAB II. LANDASAN TEORI .................................................................. .. 7 A. Remaja ........................................................................................
7 1. Pengertian Remaja ............................................................... .
7 2. Karakteristik Perkembangan Remaja .....................................
7
a. Perkembangan Fisik Remaja ........................................... 7
b. Perkembangan Kognitif Remaja ...................................... 8
d. Motivasi dan Pendampingan ... …………………………. 17
D. Kesejahteraan Psikologis Anak Didik Lapas Kutoarjo ..................................................................................... 24
3. Dimensi-dimensi Kesejahteraan Psikologis …………….. ...... 21
2. Faktor-faktor Kesejahteraan Psikologis ................................. 19
1. Definisi Kesejahteraan Psikologis ......................................... 18
C. Kesejahteraan Psikologis ............................................................ 18
b. Blok ................................................................................ 18
a. Besuk ... ………………………………………………….. 17
5. Fasilitas .. ……………………………………………………. 17
c. Kejar Paket ... ……………………………………………. 16
c. Perkembangan Sosio-Emosi Remaja ............................... 9 3. Perkembangan Moral ...........................................................
b. Asimilasi ......................................................................... 16
a. Tamping .......................................................................... 15
15
3. Kegiatan Sehari-hari Anak Didik .......................................... 14 4. Program di Lapas Anak Kutoarjo ..........................................
12
12 2. Golongan dan Batasan Pidana ...............................................
11 b. Anak Negara ...................................................................
1. Lembaga Pemasyarakatan Anak Kutoarjo ............................. 11 a. Anak Pidana ....................................................................
9 B. Anak Didik Lapas Kutoarjo ......................................................... 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III. METODE PENELITIAN …………………………… ................. 27
A. Jenis Penelitian ........................................................................... 27 B. Identifikasi Variabel Penelitian .................................................... 27 C. Definisi Operasional ................................................................... 28 D. Subjek Penelitian ......................................................................... 30 E. Metode Pengambilan Data .. …………………………………….. 30 F. Validitas dan Reliabilitas Alat Penelitian …………………...... ... 331. Validitas ... ……………………………………………….. 33
2. Seleksi Aitem dan Reliabilitas .………………………. .... 34
G. Metode Analisis Data ...…………………………………………. 34
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………………… . 35
A. Proses Pengambilan Data .. …………………………………….… 35 B. Hasil Penelitian ………………… ... ……………………………... 361. Deskripsi Subjek Penelitian .. ……………………………….. 36
C. Deskripsi Data Penelitian …………………………………….. .... 38
D. Hasil Analisis Penelitian .. ………………………………………. 39
1. Uji Normalitas …………………...………………………… .. 40
E. Hasil Analisis Tambahan .. ...……………………………………. 41
1. Berdasarkan Status Tamping ... .……………………………... 41
2. Berdasarkan Keikutsertaan Kegiatan .. ……………………… 44 F. Pembahasan ................................................................................
49 G. Pembahasan Tambahan ...............................................................
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 60
A. Kesimpulan ................................................................................ 60 B. Saran .......................................................................................... 601. Untuk Peneliti Lain ............................................................... 60
2. Untuk Lapas Anak Kutoarjo .................................................. 61
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 63
LAMPIRAN ............................................................................................... 66
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Golongan Pidana Warga Binaan Pemasyarakatan Lembaga Pemasyarakatan Anak Kutoarjo ....................................................
13 Tabel 2. Kegiatan Sehari-hari anak Didik Lapas Anak Kutoarjo .................
14 Tabel 3. Blue Print Kesejahteraan Psikologis ..............................................
31 Tabel 4. Karakteristik Subjek Penelitian .....................................................
36 Tabel 5. Deskripsi Kesejahteraan Psikologis Berdasarkan Dimensi ............
38 Tabel 6. Uji t Mean Teoritis dan Mean Empiris .........................................
39 Tabel 7. Uji Normalitas Per-Dimensi Kesejahteraan Psikologis .................
40 Tabel 8. Independent t-test ..........................................................................
41 Tabel 9. Test of Normality .........................................................................
42 Tabel 10. Uji Homogenitas dan t-test ...........................................................
44 Tabel 11. Independent t-test .........................................................................
45 Tabel 12. Uji Normalitas .............................................................................
46 Tabel 13. Uji Homogenitas dan t-test ............................................................
47 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Skala Kesejahteraan Psikologis ..............................................66 Lampiran 2. Analisis dan Seleksi Aitem Skala Kesejahteraan Psikologis Keenam Dimensinya .............................................................
75 Lampiran 3. Hasil Uji Reliabilitas Skala Kesejahteraan Psikologis Berdasarkan Keenam Dimensi ...............................................
85 Lampiran 4. Hasil Uji t Mean Empiris dan Mean Teoritik Skala Kejahteraan Psikologis Berdasarkan Keenam Dimensi ...........
89 Lampiran 5. Hasil Uji Normalitas ..............................................................
91 Lampiran 6. Hasil Analisis Tambahan Uji Independent t-test ....................
93 Lampiran 7. Surat Izin dari Kanwil Jateng ................................................ 100 Lampiran 8. Surat Bukti Penelitian ............................................................ 102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tingkat kriminalitas yang dilakukan oleh anak-anak pada akhir-akhir ini
cenderung meningkat. Pada tahun 2009, anak-anak di bawah umur di wilayah Kecamatan Kenjeran Surabaya yang melakukan tindakan kriminal cenderung meningkat. Sejak bulan Agustus hingga September 2009, terjadi 12 kasus dengan 23 tersangka dengan usia termuda 13 tahun dan tertua 17 tahun (detik Surabaya.com, 2009). Selain itu Balai Permasyarakatan (Bapas) Kediri mencatat adanya 217 kasus dalam kurun waktu awal Januari hingga awal September 2010.
Pelaku dalam kasus tersebut adalah anak-anak dengan usia belasan dan menduduki sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA (beritajatim.com, 2010). Tindak Berbagai tindak kriminal tersebut bisa saja terjadi karena berbagai faktor yang mempengaruhinya antara lain, faktor ekonomi, faktor keterpaksaan, dan bisa saja faktor lingkungan sekitar dimana seseorang tinggal. Segala macam tindak kejahatan sudah sewajarnya mendapatkan hukuman yang sesuai dengan beratnya kesalahan yang telah dilakukan. Pemberian hukuman tersebut dimaksudkan supaya menimbulkan efek jera kepada pelaku yang melakukan suatu tindak kejahatan, sehingga di kemudian hari tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Pemberian hukuman pada pelaku tindak kejahatan tidak hanya berlaku pada orang dewasa, namun juga berlaku pada anak-anak. Anak-anak yang melakukan kriminal ataupun tindak pidana akan mendapatkan hukuman khusus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang berbeda dengan hukuman bagi orang dewasa. Tindak pidana adalah perbuatan yang dilakukan setiap subjek hukum yang berupa kesalahan dan bersifat melanggar hukum ataupun tidak sesuai dengan perundang-undangan.
Sesuai dengan yang dijelaskan dalam Undang-undang no 3/1997 mengenai pengadilan anak, terdapat pertimbangan bahwa pengkhususan pengadilan anak berada di lingkungan peradilan umum dan dibentuk dengan undang-undang. Berdasarkan UU no 3/1997 pasal 24 tindakan yang dapat dijatuhkan pada anak yang melakukan tindak pidana atau dalam Undang-Undang disebut sebagai anak nakal ialah (1) mengembalikan pada orangtua, (2) menyerahkan kepada Negara untuk diberikan pelatihan kerja maupun pendidikan pembinaan, (3) menyerahkan kepada organisasi masyarakat, departemen sosial yang bergerak di bidang pendidikan, pelatihan dan latihan kerja. Sesuai dengan UU No 3/1997 Pasal 24 poin 2 dan 3 maka anak yang melakukan tindak pidana akan diberikan pelatihan, latihan kerja dan pembinaan pendidikan dengan menjalin kerjasama bersama Departemen Sosial yang bergerak di bidang pendidikan, dan pelatihan kerja selama menjalani masa hukuman. Selain pengkhususan hukuman, seorang anak yang melakukan tindak pidana juga mendapatkan pengkhususan terhadap pembinaan yang terpisah dengan pelaku tindak pidana dewasa.
Salah satu Lapas yang menampung pelaku tindak pidana anak usia remaja adalah Lapas Khusus Anak Kutoarjo. Lapas ini menampung pelaku tindak pidana khusus daerah DIY dan Jateng. Lapas Kutoarjo menyebut seluruh penghuni Lapas dengan sebutan anak didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Para anak didik ini kesehariannya di Lapas mengalami kehidupan yang berbeda dengan remaja pada umumnya. Remaja pada umumnya memiliki kesempatan yang lebih bebas untuk melakukan banyak kegiatan untuk menyalurkan minat masing-masing, sedangkan anak didik di Lapas ini tidak bebas melakukan kegiatan yang sesuai dengan minatnya. Fasilitas maupun program yang dapat diikuti oleh remaja pada umumnya untuk mengembangkan potensi dalam diri pun cenderung tidak terbatas, sedangkan anak didik hanya dapat mengembangkan potensi dengan memanfaatkan fasilitas dan program yang disediakan oleh Lapas.
Secara sosial, remaja pada umumnya memiliki kesempatan untuk menjalin pertemanan maupun menjalin interaksi sosial dengan orang banyak yang tidak terbatas, sedangkan anak didik memiliki keterbatasan dalam menjalin pertemanan maupun interaksi dengan orang lain. Remaja umumnya memiliki kesempatan yang tidak terbatas untuk berinteraksi dan bertemu dari orang tua, sedangkan anak didik memiliki keterbatasan untuk berinteraksi maupun bertemu dengan orang tua.
Kehidupan di Lapas yang tidak seperti remaja umumnya tersebut memungkinkan adanya perbedaan kesehatan mental antara anak didik dengan remaja pada umumnya. Jahoda (1961, dalam journal Phronesis) mengungkapkan bahwa kesehatan mental seharusnya dipandang sebagai adanya atribut yang positif dalam diri individu, atau lebih umum di sebut kesehatan mental yang positif. Teori kesehatan mental yang diungkapkan oleh Jahoda berdasarkan pada teori kesehatan mental yang dikemukakan oleh Ryff. Ryff (1989) menungungkapkan bahwa Kesejahteraan Psikologis seseorang dilihat berdasarkan ada dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
keberfungsian keenam dimensi dalam diri seorang individu, yaitu kemampuan menguasai lingkungan, mampu membangun hubungan yang positif dengan orang lain, mampu melakukan pertumbuhan diri, merasa otonomi, mampu menerima diri, dan memiliki tujuan hidup.
Penelitian sebelumnya mengenai kesejahteraan psikologis pada narapidana remaja di Lapas Kutoarjo sebelumnya sudah pernah dilakukan oleh Tri Puspa Handayani dari Universitas Diponegoro Semarang. Penelitian yang dilakukannya menggunakan metode kualitatif fenomenologis dengan subjek penelitian sebanyak
Hasil 3 orang yang sudah menjalani masa tahanan kurang lebih satu tahun.
penelitian menunjukkan adanya perbedaan kesejahteraan psikologis saat masuk LP
dengan kesejahteraan psikologis pada kurun waktu ±1 tahun setelah menjalani hidup
di LP.Meskipun sudah ada penelitian sebelumnya yang menggambarkan mengenai
kesejahteraan psikologis dengan teori yang sama pada anak didik remaja di Lapas
Anak Kutoarjo, namun penelitian dengan menggunakan metode kuantitatif deskriptif
belum pernah dilakukan. Menurut Patton (dalam Buletin Psikologi, 1997)
keterbatasan dalam penelitian sebelumnya yang menggunakan teknik kualitatif adalah
hasilnya sangat tergantung pada kualitas peneliti yang berkaitan dengan keterampilan
metodologi, sensitivitas ataupun pengalaman sebagai peneliti. Di sisi lain penelitian
ini memiliki kelebihan yaitu pada objektivitas yang didukung dengan penggunaan
metode analisis statistik sehingga hasil penelitian diharapkan lebih mudah untuk
dikomunikasikan. Selain itu kelebihan lainnya adalah jika pengukuran terbaku sudah
terbentuk, maka akan memudahkan dan meringankan penggunaan penelitian
selanjutnya (Afiatin, 1997).PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai kecenderungan kesejahteraan psikologis pada anak didik remaja di Lapas Anak Kutoarjo.
B. Rumusan Masalah
Permasalahan pokok yang dibahas dalam penelitian ini adalah : Bagaimana Kesejahteraan Psikologis pada Anak Didik Remaja di Lembaga Permasyarakatan Anak Kutoarjo? C.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan di atas maka tujuan penelitian ini adalah menggambarkan dan memahami secara lebih mendalam mengenai Kesejahteraan Psikologis Anak Didik Remaja di Lembaga Permasyarakatan Anak Purworejo.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wacana di bidang psikologi yang berkaitan dengan Kesejahteraan Psikologis Anak Didik Remaja di LP Anak Kutoarjo.
b) Dalam penelitian ini menggunakan Skala Kesejahteraan Psikologis yang diutarakan oleh Dr. Caroll Ryff dan hasilnya akan di share-kan kepada Dr.
Caroll Ryff, dengan dasar inilah penelitian ini dapat memperkaya gambaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengenai Kesejahteraan Psikologis pada Anak Didik Remaja di Lapas Anak Kutoarjo.
2. Manfaat Praktis Bagi Lembaga Permasyarakatan, penelitian ini dapat digunakan sebagai gambaran dan bahan evaluasi mengenai kesejahtearaan psikologis anak didik.
Gambaran Kesejahteraan Psikologis ini nantinya diharapkan dapat membantu Lapas untuk lebih mengerti mengenai keadaan para anak didik dan memperlakukan anak didiknya dengan lebih tepat sasaran supaya dapat mencapai kesejahteraan psikologis tiap individu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI A. Remaja
1. Pengertian Remaja Kata remaja/adolescence diambil dari bahasa Latin adolescere yang berarti ‘tumbuh’ atau ‘tumbuh menjadi dewasa’. Masa remaja adalah salah satu fase perkembangan hidup manusia. Menurut Santrock (1995), masa remaja ialah periode transisi dari masa anak-anak hingga masa dewasa awal, yang dimasuki pada usia kira-kira 12 hingga 13 tahun dan berakhir pada usia 21 tahun. Masa remaja awal dimulai pada usia 12 hingga 13 tahun dan berakhir pada usia sekitar 15 tahun, kemudian remaja tengah dimulai pada usia 15 tahun hingga 18 tahun dan remaja akhir usia 18/19 tahun dan berakhir pada usia 21 tahun.
2. Karakteristik Perkembangan Remaja
a. Perkembangan Fisik Remaja Perkembangan aspek fisik dipengaruhi oleh kinerja hormonal, dimana jenis kelamin akan mengalami pertumbuhan yang menonjol yaitu pertambahan tinggi badan yang cepat, pertumbuhan penis, pertumbuhan rambut kemaluan dan pertumbuhan testis. Sedangkan pada jenis kelamin perempuan terdapat perubahan tubuh yaitu, pertambahan tinggi badan yang cepat, menarche, pertumbuhan buah dada, dan pertumbuhan rambut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kemaluan. Efek psikologis yang ditimbulkan dari perkembangan fisik adalah munculnya pengembangan citra diri mengenai tubuh mereka.
b. Perkembangan Kognitif Remaja Pada perkembangan kognitif, remaja akan mengalami perkembangan pada tahap pemikiran formal yang lebih abstrak daripada pemikiran anak-anak. Selain abstrak pemikiran remaja juga idealis. Remaja mulai berpikir mengenai ciri-ciri ideal bagi mereka sendiri dan orang lain serta membandingkan diri mereka dengan orang lain.
Pemecahan masalah yang dihadapi remaja cenderung diselesaikan dengan cara yang lebih logis yaitu pemecahan masalah penalaran deduktif hipotesis (Kuhn, dalam Santrock 1995). Selain itu pemikiran remaja menurut David Elkind (dalam Santrock, 1995) adalah egosentrisme.
Pemikiran egosentrisme ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu penonton khayalan yang berarti keyakinan remaja bahwa orang lain memperhatikan dirinya sebagaimana dengan dirinya sendiri, dan dongeng pribadi yang berarti bagian dari egosentrisme remaja yang meliputi perasaan unik seorang anak remaja. Pengambilan keputusan pada masa remaja memiliki peningkatan daripada anak-anak, kemampuan mengambil keputusan tersebut terus meningkat hingga menginjak masa dewasa. Oleh karena itu remaja memerlukan lebih banyak peluang untuk mempraktekkan dan mendiskusikan pengambilan keputusan yang realistis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Perkembangan Sosio-Emosi Remaja Pada masa ini, remaja cenderung memiliki perasaan menganggap dirinya paling benar dan berorientasi pada diri sendiri. Di sisi lain, remaja juga memiliki keinginan untuk bersama dengan kelompok yang sesuai dengan keinginannya. Selain itu pada masa ini remaja memiliki tugas perkembangan untuk menjalin hubungan baru dengan teman sebaya dan membentuk kelompok yang sesuai dengan minatnya.
Menurut Erikson, masa remaja berada pada tahap pencarian identitas dan kekacauan identitas. Pada tahap ini remaja mengalami masa peralihan dimana para remaja dihadapkan dengan keraguan akan peran yang dilakukan. Remaja yang mengalami keraguan peran tersebut cenderung memiliki tingkat emosi yang tinggi, perubahan minat dan peran serta menginginkan kebebasan. Selain itu perasaan ingin bebas dalam diri remaja juga cenderung mendapatkan intervensi dari orang tua terutama dalam menyelesaikan permasalah yang dihadapinya.
3. Perkembangan Moral Perkembangan moral adalah perubahan penalaran, perasaan, dan perilaku tentang standar mengenai benar dan salah. Perkembangan moral memiliki dimensi intrapersonal, yang mengatur aktivitas ketika individu tidak terlibat dalam interaksi sosial dan dimensi interpersonal yang mengatur interaksi sosial dan penyelesaian konflik (Santrock, 2007)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Menurut Piaget, perkembangan moral anak pada usia 10 tahun ke atas adalah anak menunjukkan moralitas otonom. Mereka cenderung sadar bahwa hukum dan peraturan dibuat oleh manusi. Mereka cenderung akan mempertimbangkan niat dan konsekuensinya ketika menilai suatu perbuatan.
Menurut Kohlberg, perkembangan moral remaja berada pada penalaran konvensional. Pada tingkatan ini individu memberlakukan standar tertentu, tetapi standar ini ditetapkan oleh orang lain misalnya orang tua atau pemerintah. Pada tahap penalaran konvensional terdapat 2 tahap, yaitu tahap pertama ekspektasi interpersonal mutual, hubungan dengan orang lain dan konformitas, sedangkan tahap kedua adalah moralitas sistem sosial. Pada tahap ekspektasi interpersonal mutual, hubungan dengan orang lain dan konformitas, seorang individu akan menghargai kepercayaan, perhatian dan kesetiaan terhadap orang lain sebagai dasar dari penilaian moral. Misalnya seorang remaja cenderung akan mengadopsi standar moral orang tua supaya dianggap baik oleh orang tua. Sedangkan tahap moralitas sistem sosial, merupakan penilaian moral yang didasari oleh pemahaman tentang keteraturan di masyarakat, hukum, keadilan dan kewajiban. Misanya seorang remaja mungkin berpikir, supaya komunitas dapat bekerja secara efektif, maka harus dilindungi oleh aturan yang diberlakukan pada anggotanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Anak Didik Lapas Kutoarjo
1. Lembaga Pemasyarakatan Anak Kutoarjo Lembaga Permasyarakatan Anak Kutoarjo merupakan Lapas khusus yang membina pelaku tindak pidana anak daerah Daerah Istimewa
Yogyakarta dan Jawa Tengah. Sejarahnya, dahulu lapas anak ini merupakan lapas umum, namun setelah 8 Juni 1979 dialihkan fungsi sebagai Lapas Anak khusus Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah (Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. J.S.4/5/16/ Tahun 1979). Lapas Anak Kutoarjo memiliki kapasitas tampung kurang lebih sebanyak 135 anak, dengan pembagian atas 3 blok yaitu blok A, B, dan C.
Anak didik di Lapas Anak Kutoarjo dibedakan dalam 3 golongan, yaitu: a. Anak Pidana
Warga binaan dikatakan sebagai Anak Pidana berdasarkan dari keputusan pengadilan untuk menjalani hukuman pidana di Lapas anak maksimal berumur 18 Tahun. Di Lapas Anak, anak pidana dibagi dalam beberapa kategori, antara lain: 1) Anak Pidana B I, adalah anak binaan permasyarakatan yang menjalani masa pidana primer selama lebih dari setahun.
2) Anak Pidana B IIa, adalah anak binaan permasyarakatan yang menjalani masa pidana primer antara 4 bulan hingga 1 tahun.
3) Anak Pidana B IIb, adalah anak binaan permasyarakatan yang menjalani masa pidana primer antara 1 hingga 3 bulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4) Anak Pidana B III adalah anak binaan pemasyarakatan yang menjalani masa pidana pengganti denda/subsider.
b. Anak Negara Anak Negara ditentukan berdasarkan keputusan pengadilan diserahkan pada negara untuk dididik dan ditempatkan di Lapas anak paling lama sampai berumur 18 (delapan belas) tahun. 1) Anak Sipil, yaitu anak yang atas permintaan orangtua atau walinya memperoleh penetapan pengadilan untuk dididik di Lapas anak paling lama sampai berumur 18 tahun (UU No. 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan).
2) Selain itu ada pula Anak Tahanan, yaitu anak yang masih dalam proses persidangan dan menunggu keputusan hakim mengenai vonis hukuman yang diberikan.
2. Golongan dan Batasan Pidana Sebaran statistik anak didik dapat dilihat berdasarkan golangan pidana yang dapat dilihat pada tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 1
Golongan Pidana Warga Binaan Pemasyarakatan Lembaga Pemasyarakatan
Anak Kutoarjo
Kategori Anak Pidana Anak Anak Total B I B B B Negara Tahanan
IIa
IIb
III Jenis Laki- laki
75
11
2
20
4 114
Kelamin Perempuan
1
1 Dikutip dari: Data Golongan Pidana Warga Binaan Pemasyarakatan Lembaga
Pemasyarakatan Anak Kutoarjo per bulan Juli 2011
Batasan tindak pidana yang dilakukan oleh anak didik berdasarkan Undang-Undang yang berlaku antara lain :
a. Pelanggaran terhadap ketertiban umum dikenakan pasal 158-181 KUHP
b. Kesusilaan dikenakan Pasal 281-297 KUHP
c. Perlindungan Anak dikenakan Pasal 81-82 UU no. 23 Tahun 2002
d. Pembunuhan dikenakan Pasal 338-340 KUHP
e. Penganiayaan dikenakan Pasal 351-356 KUHP
f. Pencurian dikenakan Pasal 362-364 KUHP
g. Perampokan dikenakan Pasal 365 KUHP
h. Penggelapan dikenakan Pasal 372 KUHP i. Penggunaan narkotika dikenakan Pasal 127 UU No. 35 tahun 1999
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Kegiatan Sehari-hari Anak Didik Anak didik pemasyarakatan memiliki kegiatan yang bersifat harian, dan bersifat mingguan. Kegiatan harian mereka dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 2 Kegiatan Sehari-hari anak Didik Lapas Anak Kutoarjo
No. Waktu Kegiatan Harian Keterangan 1. …. – 05.30 Bangun Tidur dan Bersih Kamar Kerja di