Pengungkapan diri kaum homoseksual - USD Repository

PENGUNGKAPAN DIRI KAUM HOMOSEKSUAL

  

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

  

Disusun Oleh

NAMA : Annete Roma Ully Pardede NIM : 019114113

  

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

HALAMAN MOTTO

  Duduklah diatas awan dan anggap kau di rumahmu sendiri Kau sekarang ada dalam mimpiku, dalam sebuah buku, dalam sebuah puisi Dimana semua bisa terjadi asal kau membuatnya nyata Terjunlah ke dalam airku jika kau tak merasa takut Tanggalkan sepatu dan pejamkan mata, santailah di atas pasirku Bergabunglah denganku dalam dunia impianku, raihlah tanganku

  

Biarkan aku membagi mimpiku denganmu sampai kau menemukan mimpimu

sendiri

Akan ku bawa kau ke sana kalau kau percaya, pinjamlah mimpiku ini

Di mana burung adalah kata-kata anggun melayang di angkasa Tinggalkan kekawatiran, di sini peraturan tak pernah ada Petiklah bungaku jika kau mau dan tanamlah dua butir benih Warnailah angsa berbintik-bintik jika kau tak menyukai putih Panjatlah pohonku, hadapilah ketakutanmu, hapuslah satu persatu

  Pandanglah dunia dari atas dan jangan biarkan matahari membuatmu terpaku Ketika dunia mulai hujan dan matahari tak terlihat Biarkan mimpi mengendalikan pikiran dan membantumu melewati malam pekat Ada tempat dalam mimpiku bagi semua yang mau menjelajah diri

  Jadi, duduklah di atas awan dan anggap kau di rumah sendiri

  • Danielle Rosenblatt-

  Ujian atas keberanian tiba ketika kita berada dalam kelompok minoritas . . .

  • Raplh Sackman -

  

HALAMAN PERSEMBAHAN

Aku persembahankan karya kecil ini kepada Bapaku di Surga. Terima kasih Bapa, telah memberiku

kekuatan dalam setiap detik waktuku ...

  

Untuk Bapa dan Mama

yang mampu dengan sabar menungu dan menunggu

datangnya hari ini ...

Terima kasih telah memberikan warisan kekal

berupa akar dan sayap untuk hidupku ...

  

Love You Dad ... Love you Mom ...

  

Tuhan tidak bisa berada di semua tempat, dan oleh sebab itu

Dia menciptakan seorang ibu

  • - pepatah yahudi-

    Untuk kedua abangku ...

  yang tidak bosan-bosannya mengingatkan aku untuk menjadi pribadi yang lebih baik dalam hidup ini...

  Adek kecilku Ntut

yang selalu siap membantuku untuk apapun yang aku

butuhkan...

  Navaz ku ... Terima kasih untuk selalu menggandeng tanganku

  

ABSTRAK

Pengungkapan Diri Kaum Homoseksual

Annete Roma Ully Pardede

Fakultas Psikologi

  

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2009

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengungkapan

diri pada kaum homoseksual.Pengungkapan diri adalah suatu proses pemberian

informasi secara verbal dengan sadar atau disengaja kepada orang lain yang

dilandasi oleh kejujuran dan keterbukaan mengenai kebutuhan pengalaman,

perasaan, pendapat dan cita-citanya sehingga orang lain dapat memahaminya.

  Subjek penelitian adalah orang – orang dengan orientasi homoseksual yang

tinggal di Yogyakarta, berusia antara 19-32 tahun. Penelitian dilakukan dengan

menggunakan skala Pengungkapan Diri. Sampel diperoleh dengan teknik

purposive sampling dengan subjek keseluruhan sebanyak 42 orang dan

menggunakan metode analisis data statistis deskriptif. Uji realibilitas dengan

teknik Cronbach Alpha yang menghasilkan koefisien realibilitas sebesar 0,938.

  Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa secara umun subjek

dalam penelitian ini memiliki pengungkapan diri yang tinggi. Hal ini terlihat dari

hasil mean empirik yang lebih besar dibandingkan mean teoritik (148,36 > 125).

Semua topik dalam skala penelitian menghasilkan mean empirik yang tinggi

(mean topik aktivitas seksual = 51,95; mean topik penyebab homoseksualitas =

50,81; mean topik orientasi seksual = 45,56).

  Secara umum, uji beda (t) pada penelitian ini menunjukkan angka sebesar

7,175 yang berarti bahwa secara signifikan ada perbedaan antara mean empirik

dan mean teoritik (p – 0,000 < 0,01). Secara khusus yaitu pada topik penyebab, uji

beda (t) penelitian ini menunjukkan angka 7,061, pada topik orientasi

menunjukkan angka 4,858, sedangkan pada topik perilaku menunjukkan angka

7,229.

  Kata kunci : Pengungkapan Diri, Homoseksual

  

ABSTRACT

Self Disclosure in Homosexual Community

Annete Roma Ully Pardede

Faculty of Psychology

  

Sanata Dharma University Yogyakarta

2009

The research is aiming to assess self disclosure in the homosexual

community. Self disclosure is a process when someone, consciously; deliberately

and honestly, give verbal information to other people, about their needs,

experiences, feeling, opinions, and goals, with the intention so that the other

person understand and empathize.

  The subjects in this research are people, in the age 19-32 years old, with

sexual orientation homosexual relationship, and currently living in the Jogjakarta

region. The research sample is 42 people, and was selected using the purposive

sampling technique. The research used the self disclosure scale. The analysis

technique used to assess self disclosure in the homosexual community data was

the descriptive statistic technique. To test the reliability, this research used the

Alpha Cronbach technique, and produced a reliability coefficient of 0,938.

  In general, the t-test yielded 7.175, this showed significant difference

between the theoritical mean and the empirical mean (p – 0,000 < 0,01).

Spesifically on the cause topic, the t-test yielded 7.061, on the orientation topic,

the t-test yielded 4.858, and the behaviour topic yielded 7.229.

  Keywords : Self Disclosure, Homosexual

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah Bapa di Surga atas segala

kasih dan anugerah yang telah dilimpahkan sehingga penulis mampu

menyelesaikan menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengungkapan Diri Kaum

Homoseksual” ini dengan baik.

  Banyak hal yang harus dilalui untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini

hingga akhirnya siap untuk diujikan, banyak pihak yang telah membantu penulis

dalam proses tersebut. Oleh sebab itu, untuk menghargai semua pihak,

perkenankan penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  

1. Ibu A. Tanti Arini, S.Psi.,M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

bekerja keras membimbing dengan penuh kesabaran, membantu melalui tahap demi tahap, memberi petujuk dan saran yang sangat berguna demi selesainya penelitian ini.

  

2. Bapak P Eddy Suhartanto selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata

Dharma dan juga selaku Dosen Pembimbing Akademik.

  

3. Ibu Silvya CYMM.,S.Psi.,M.si, selaku Kepala Program Studi Psikologi

Universitas Sanata Dharma yang selalu memberi semangat dan mengingatkan untuk terus berjuang menyelesaikan perkuliahan ini.

  

4. Ibu Siwi Handayani sebagai Dosen Pembimbing Akademik di awal kuliah

yang telah memberikan nasehat yang selalu aku ingat sampai saat ini.

  

5. Ibu Tjipto Susana sebagai dosen penguji pertama yang memberikan setumpuk

revisi dan membuat aku merasakan “ujian skripsi kedua” saat bimbingan. Ibu

mengajarkan pentingnya sebuah kesempurnaan hasil dari sebuah kerja keras.

  

6. Ibu Agnes sebagai dosen penguji kedua yang memberikan air sejuk saat

panasnya ujian berlangsung dengan memberikan masukan dan sedikit revisi

. Makasih Bu buat tanda tangannya di tanggal yang “cantik” 090909.

  ☺

7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Psikologi yang sudah banyak membimbingku.

  

8. Mas Gandung dan Bu Nanik selaku administrasif Fakultas Psikologi dan

khususnya Pak Gie yang selalu memberi senyum dan siap membantu.

  

9. Mas Muji yang mau menjadi operator pribadi-ku untuk mengetahui

keberadaan Bu Tanti dan Mas Doni yang membantu pelaksaan ujian skripsiku.

  

10. Kepada sebuah komunitas yang ‘berbeda’. Kalian menunjukkan padaku satu

sudut dimana dari situ aku bisa melihat sama untuk sesuatu hal yang ‘berbeda’. Thank’s for all . . .

  

11. Bapa dan mama yang selalu memberi aku kasih sayang yang berlimpah.

  Terima kasih atas cinta, perhatian, bimbingan, terlebih keringat yang selalu dicurahkan untukku. Aku bangga memiliki orang tua seperti Bapa dan Mama, terlebih untuk Mama yang selalu berusaha mengajari aku untuk menjadi seorang “wanita” yang sesungguhnya.

  

12. Kedua abangku, Bang Anto dan Bang Pei yang berada jauh dari ku. Akhirnya

aku nyusul kalian berdua bang.. Anak Bapa dan Mama sudah jadi sarjana semua... HORE !!

  

13. Seseorang yang sering aku abaikan nasehat dan bimbingannya. Terima kasih

untuk semangat, cinta dan kesabaranmu menghadapi keegoisan dan emosiku dan selalu berusaha bertahan untuk aku. Bersamamu aku menjadi sadar untuk

menghargai waktu yang mungkin tidak akan kembali. N@vaz.. itulah kamu..

  

14. Adek ku trutut.. Makasi tut, buat keajaiban-keajaiban dirumah. Aku sering

bingung tiap kali liat kamarku tiba-tiba jadi rapi sendiri. Hehehe...

  

15. Keluarga besarku. Keluarga Manurung di Semarang. Makasi Uda dan Tante

yang selalu mendukung baik moril maupun materiil dalam kehidupan ini. Juga Tulang dan Nantulang Dingga yang tidak pernah lupa tanya “dah selesai skripsinya Ul?” tiap kali ketemu sehingga aku selalu ingat kembali ke skripsi yang sering terabaikan ini.

  

16. Adek-adekku Wilton, Apin, Koko, Dingga, Ramot dan Muti yang masih

panjang menempuh semuanya. Terlebih Wilton, jangan kaya kakak lama lulusnya ya!!

  

17. Tante Tika dan Uncle Leo yang selalu mendukung untuk menyelesaikan

kuliah ini. Aku tunggu anvalen dari Belanda lo Tan hehehe..

  

18. Inang Biblevrow Risma Sinaga yang selalu mendukung aku lewat doa dan

mengedit bahasaku yang tidak lazim ini he. . Makasi banyak inangku. Kak Susi ku yang mungil. Makasi untuk selalu ‘cerewet’ di dekatku. Makasi ya Kak. . .

  

19. My best Sista “Orry” yang selalu menemaniku bersama dalam menempuh

perjalanan panjang ini. Terima kasih untuk semua waktu, belajar, senang- senang, penghiburan, dan nasehat darimu.

  

20. Seseorang yang sudah menemaniku saat jatuh ku di perkuliahan. Makasi buat

dukungan dan cintamu waktu itu, tanpa kamu berat aku jalani semua.

  

21. Badax Ika. Makasi buat semua jutex mu terlebih buat masalah kuliahku. Jadi

inget buat nyelesein kuliah hue..hue..

  

22. Keluarga kecilku. Mama ‘Oi’, Papa ‘Ijo’, Abang ‘Aco’. Hari-hari itu akan

selalu terkenang dalam hidupku. Thx guys . . Keluarga kere tapi musisi lho .

  

23. My Halte. Orry ‘vokal’, Dimas ‘drumer’, Rikky ‘bass’, Wied ‘gitar’, dan Anry

Pak Guru ‘gitar’. Wah . . kita emang gila !!!

  

25. TBC. Wuaaa . . . pada kemana kalian?? Kenapa aku ditinggalin sendirian di

Jogja. Makasi buat kebersamaan singkat kita. Thx Ash . . .( ini sudah mewakili kalian berdua kan ?? )

26. My vacum Fresh Mayones. Orry ‘vokal’ ( . . . again??? Cape nulis namamu terus), Adis ‘bass’, Emma ‘vokal’, Novi ‘gitar’. Makasi buanget yaaaaaa . . .

  

27. Cilss say . . . pertemuan yang ga disangka ya, untung ada kamu yang

menemaniku sebulan penuh. Istie . . my friend and partner. Ayo motox neh jreng . . . hehe. Nophie ‘bibi’ . . .walopun kuliah bareng cuma bentar, tapi mantaafff ancurnya . . .

  

28. Mas Antox ‘Nyong’ yang udah nyediain villa untuk tempat refreshingku

hehe.. Mas Ari yang kadang-kadang muncul juga. Adi Belex yang selalu nanyain perkembangan skripsiku dengan dalih ‘ngabisin pulsa’ he . . .

  

29. Temen-temen KKN ku. Cecil, Sani, Vivi, Heru, Erni, Yuni, Lydia, Titus, dan

Ida. Makasi mo hidup bersamaku sebulan penuh. Bersama kalian aku belajar mandiri.

  

30. Para jangjos ku tersayang, yang selalu menghibur aku disaat sedihku. Si cantik

Lego, si caper roJali, Kepi, Cebol, the little Puppy dan yang selalu ada walopun dah ga ada Sweet Moki, Gere n Comu. Love u all.

  

31. Kura-kuraku Apel dan Sapu yang selalu setia menemaniku di kamar. Merpati-

merpati nakalku, Lucky, Abu dan 2 bayi kecilmu, Garuda, Coklat, dan 4 ekor tanpa nama, makasi selalu ‘menandai’ motorku tiap pagi.

  

32. Komputerku si Abu. Walopun aneh, tapi tanpa kamu aku ga bisa nyelesein

semuaaaa. Dan yang paling aku sayang Dora ku yang setia menemaniku kemana pun aku pergi. Maap selalu lupa mandiin kamu. . .

  

33. Temen-temen angkatan 2001 terlebih temen-temen yang berjuang bersamaku

di akhir waktu ini, Orry, Lasro, Justinus, Angga, Jelly, Dion, Jaja, Rini, dan

  

34. Teman-teman ‘gila poker’ku, Glorya, Justinus, Angga, Isti, Felly, Piceng,

Kerjow dan Gusta. Makasih kalian memberi semangat baru saat semangat itu hilang ke kota metropolitan.

35. Semua pihak yang tidak bisa aku sebutkan satu persatu yang sudah mendukungku selalu hingga selesainya skripsi ini.

  Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini banyak kekurangan dan

jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritikan yang membangun sangat

penulis harapkan demi kesempurnaan karya selanjutnya.

  Akhirnya penulis berharap kiranya skripsi ini dapat memberikan kontribusi untuk semua pihak yang berkepentingan. Terima kasih.

  Yogyakarta, 29 Juli 2009 Penulis Annete Roma Ully Pardede

  DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul.......... …………………………………..…..…………………… i

  

Halaman Persetujuan Pembimbing................... .......…......…………………..... ii

Halaman Pengesahan............ …………………………………………………... iii

Halaman Motto...................... …………………………………………………... iv

Halaman Persembahan............... …….…………….………………………….... v

Pernyataan Keaslian Karya..................................................................................... vi

Abstrak......……………………………………………………….……………… vii

Abstract......................................………………………………………………..... viii

Lembar Pernyataan Publikasi Karya ..................................................................... ix

Kata Pengantar............. ................................…………………………………..... x

Daftar Isi..................................…………………….…………………………...... xv

Daftar Tabel.......... ……………………….……………………………………… xix

Daftar Gambar........... …………………….............……..........…....................... xx

Daftar Lampiran...........…….………………………...………………................. xxi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah …………………………………………

  1 B. Perumusan Masalah ………………………………………….....

  5 C. Tujuan Penelitian ………………………………………………...

  6

  BAB II LANDASAN TEORI A. Pengungkapan Diri................…………….……............……....… 7

  1. Pengertian Pengungkapan Diri...........………….……….... 7

  2. Tujuan Pengungkapan Diri..….......…...………………..… 10

  3. Aspek Pengungkapan Diri………........................…............ 12

  4. Karakteristik Pengungkapan Diri……...………………….. 15

  5. Manfaat Pengungkapan Diri………..……..……………… 17

  6. Hal Yang Dipertimbangkan Sebelum Pengungkapan Diri.... 23

  B. Homoseksual……..……............…………………………..….….. 24

  1. Pengertian Homoseksual………………………....………. 24

  2. Faktor-faktor Penyebab Homoseksual……………………. 26

  3. Klasifikasi Homoseksual…………………………………. 28

  1. Menurut Ilmu Psikiatri.……………………………….. 28

  2. Menurut Orang yang Terlibat…...…………………… 29

  3. Menurut Kualitas Perilaku…………………………….. 31

  4. Menurut Peran yang Diambil………………………….. 32

  5. Menurut Jenisnya……………………………………… 32

  6. Menurut Kelompok yang Dijalani……………………. 33

  7. Menurut Bentuk Perilakunya………………………… 35

  4. Jenis-jenis Hubungan Homoseksual………………………. 37

  1. Sukadana..............………………………………............ 37

  2. Bell dan Weinberg ..............…………………………… 37

  5. Skala Tingkat Kecenderungan Seksualitas Pada Manusia ... 40

  6. Aspek-aspek Homoseksual………………………………. 41

  7. Tahap Pengungkapan Diri Kaum Homoseksual................... 43

  C. Pengungkapan Diri Kaum Homoseksual.....………………..…....... 43

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian …………………………………………………..

  49 B. Identivikasi Variabel Penelitian ……………………………………49

  C. Definisi Operasional ..............…………………………………….. 50

  D. Subjek Penelitian ……………...…………………………………. 52

  E. Metode Pengumpulan Data ……………………………………….. 52

  F. Uji Validitas dan Reliabilitas ……………………………..……… 55

  1. Uji Validitas ………………………………………………. 55

  2. Seleksi Item..............……………………………………….. 56

  3. Uji Reliabilitas ……………………………………………. 58

  G. Metode Analisis Data.........……………………………………….. 60

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian....................................... 63

  1. Orientasi Kancah …………………………………………. 63

  2. Persiapan Penelitian.....…………………………………….. 63 B. Pelaksanaan Penelitian…………………………………………...

  64

  1. Uji Normalitas .................................................................... 64

  2. Deskripsi Data Penelitian ................................................... 65

  3. Kategorisasi Pengungkapan Diri Homoseksual ................. 68

  4. Deskripsi Kedudukan pada Topik Pengungkapan Diri........ 69

  D. Pembahasan .................................................................................... 71

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ....................................................................................

  79 B. Saran ............................................................................................... 79

  1. Bagi Kaum Homoseksual.................................................... 79 2. Bagi Peneliti Lain..............................................................

  80 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 81

  DAFTAR TABEL Halaman

Tabel 1. Nilai / Skor Berdasarkan Kategori Jawaban.......................................... 54

  

Tabel 2. Uji Coba Penyebaran Item Skala Pengungkapan Diri.......................... 55

Tabel 3. Penyebaran Item Sahih Skala Pengungkapan Diri................................. 58

Tabel 4. Item Skala Pengungkapan Diri............................................................... 58

Tabel 5. Norma Kategori Jenjang......................................................................... 61

Tabel 6. Norma Kategori Jenjang......................................................................... 62

Tabel 7. Uji Normalitas......................................................................................... 65

Tabel 8. Deskripsi Data Penelitian........................................................................ 66

Tabel 9. Uji t Mean Empirik dan Mean Teoritis................................................... 67

Tabel 10. Kategori Skor Total Subjek.............................................. ...................... 68

Tabel 11. Data Jumlah Subjek Per Kategori............................................................69

Tabel 12. Deskripsi Data Tiap Topik Pengungkapan Diri...................................... 70

  DAFTAR GAMBAR Halaman

Gambar 1. Penjelasan Pengungkapan Diri Kaum Homoseksual.............................. 48

  DAFTAR LAMPIRAN Halaman Tabulasi Uji Coba

  Data Skor…………………......……………………...................................….

  88 Reability Analisis Scale

Item Statistic……..............................…………………………………….

  92 Item Total Statistic...................................………………………………..

  94 Reability Statistic.......................................................................................

  96 Tabulasi Penelitian Data Skor…………………......……………………...................................….

  98 Reability Analisis Scale Item Statistic……..............................……………………………………. 102 Item Total Statistic...................................……………………………….. 103 Reability Statistic....................................................................................... 105

  

Scale Statistic..................................................……............................................... 107

Frequencies Total Statistic Total.........………......……………………...................................…. 107 Total.......…………………......……………………...................................…. 107 Descriptive Statistic………......……………………...................................…. 109 Frequencies Topik Penyebab Statistic Total.........………......……………………...................................…. 109

  Descriptive Statistic………......……………………...................................…. 110 Frequencies Topik Orientasi Statistic Total.........………......……………………...................................…. 111 Total.......…………………......……………………...................................…. 111 Descriptive Statistic………......……………………...................................…. 112 Frequencies Topik Perilaku Statistic Total.........………......……………………...................................…. 113 Total.......…………………......……………………...................................…. 113 Descriptive Statistic………......……………………...................................…. 114 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test..…………...................................…. 116 Descriptive Statistic..................................…………...................................…. 116

  Uji-t One Sample Test (Mean Topik)...............…………...................................…. 117 One Sample Statistic..................................…………...................................…. 117 One Sample Test (Mean Total)...............…………...................................…. 117

  Uji-t Topik Penyebab One Sample Test (Mean Topik)...............…………...................................…. 118 One Sample Statistic..................................…………...................................…. 118 Uji-t Topik Orientasi One Sample Test (Mean Topik)...............…………...................................…. 118 One Sample Statistic..................................…………...................................…. 118

  Uji-t Topik Perilaku One Sample Test (Mean Topik)...............…………...................................…. 119 One Sample Statistic..................................…………...................................…. 119

Skala Uji Coba……………………………………………...................................... 121

  

Skala Penelitian …………..………………………………...................................... 130

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang selalu mempunyai keinginan

  untuk berkumpul dalam suatu kelompok serta menjalin hubungan yang intim dengan sesamanya yang biasanya adalah lawan jenisnya (heteroseksual).

  Namun fakta menunjukkan bahwa banyak perilaku homoseksual yang terjadi di dunia ini.

  Homoseksualitas adalah perilaku seksual seseorang yang berorientasi pada pasangan yang sejenis (Supratiknya,1995). Hal ini menjadi kontraversi di semua kalangan. Ada yang menyetujui dan ada yang dengan keras menentang perilaku tersebut. Pada tahun 1989, Denmark menjadi negara pertama yang mau menjaminkan kaum ini untuk dapat mendaftarkan diri mereka secara berpasangan dengan hak-hak yang hampir sama dengan perkawinan. Pada tahun 2001, negeri Belanda menjadi negara yang pertama kali mau mengesahkan perkawinan semua orang termasuk pasangan sejenis, walaupun dengan syarat salah satu warganya harus warga Belanda. Negara kedua yang mengesahkan perkawinan sejenis ini adalah Spanyol, namun terjadi kampanye yang menentang keputusan hukum tersebut. Lebih dari 500.000 umat Katolik dan didukung oleh kurang lebih 20 Uskup senior yang melakukannya (“Homoseksual dan”, 2005).

  Di Indonesia sendiri organisasi homoseksual berdiri pertama kali

pada tahun 1969 dengan nama Himpunan Wadam Djakarta (HIWAD) yang

difasilitasi oleh Ali Sadikin yang menjabat sebagai Gubenur DKI Jakarta pada

masa itu. Langkah ini ditindaklanjuti oleh komunitas homoseksual di

Indonesia dengan berdirinya Lambda Indonesia, organisasi homoseksual

terbuka pertama, pada tahun 1982 dengan sekretariat di Solo. Segera terbentuk

cabang-cabang di Yogyakarta, Surabaya, Jakarta dan di berbagai tempat lain.

  Tahun 1985 kaum homoseksual di Yogyakarta mendirikan

Persaudaraan Gay Yogyakarta (PGY) dan lima tahun kemudian PGY berubah

menjadi "Indonesian Gay Society" yang merupakan induk organisasi gay dan

lesbian Indonesia. Sampai dengan tahun 1985 hanya para homoseksual yang

berani membuka diri, baru kemudian pada tahun 1987 Kelompok Kerja

Lesbian dan Gay Nusantara (KKLGN, kemudian berubah menjadi GAYa

Nusantara (GN)) yang didirikan di Pasuruan Surabaya sebagai penerus

Lambda Indonesia (“Perjalanan sejarah”, tanpa tahun).

  Munculnya organisasi-organisasi kaum homoseksual kenyataannya

tidak begitu saja dengan mudah diterima oleh banyak orang. Seperti di

Indonesia, banyak pihak yang menganggap bahwa kaum homoseksual sebagai

sesuatu yang tidak normal dan dianggap sebagai kelompok yang menentang

kodrat Tuhan. Lebih keras lagi adalah kelompok ini dianggap sebagai

“penyakit” yang dipandang aneh dan menjijikkan dan umumnya masyarakat

memberikan tekanan-tekanan terhadap orang-orang yang mengalami

  

oleh masyarakat, meskipun telah dikemukakan bermacam-macam alasan yang

melatarbelakangi fenomena tersebut. Baik orang sipil hingga pemuka agama

umumnya memberikan tanggapan negatif dengan adanya komunitas ini.

  Berbagai macam pertentangan terjadi apabila keberadaan kaum ini

diangkat sebagai suatu topik pada pembahasan. Sebagai contohnya tulisan

pada Harian Sinar Harapan edisi 23 Juni 2004, mengungkap bahwa mayoritas

tim capres menganggap homoseksual sebagai sampah masyarakat. “Perilaku

seksual menyimpang itu tidak akan dilegalkan,” kata seorang anggota tim

SBY-JK. Hal ini ditegaskan dengan adanya surat yang dikeluarkan oleh

Komnas HAM tertanggal 16 Desember 2003 yang meminta Kapolri untuk

menertibkan jajarannya dalam menjalankan tugas sebagai pengayom seluruh

warga masyarakat secara hukum termasuk komunitas homoseksual, lesbian

dan transeksual (“Kaum homoseksual”, 2004).

  Kaum homoseksual menanggapi serius mengenai hal ini, sehingga

meskipun berhadapan dengan perangkat hukum, mereka tetap menyuarakan

keberadaannya di tengah masyarakat. Kamel, salah seorang homoseksual

mengatakan bahwa komunitas homoseksual selalu diperlakukan secara

diskriminatif oleh masyarakat (“Kaum homoseksual”, 2004). Namun

demikian, walau terdapat tanggapan yang miring, tetap ada yang berani

mengungkapkan status homoseksualnya. Jupiter Fortisimo yang berprofesi

sebagai artis, contohnya, mengaku pada masyarakat bahwa dirinya adalah

seorang homoseksual di acara infotaiment Silet pada hari Rabu tanggal 23

  

sikap tersebut pada kenyataannya mendapat tanggapan yang cukup positif dari

beberapa artis yang diwawancarai pada acara infotaiment tersebut. Pada kasus

lain, di acara salah satu media elektronik/TV Good Morning Trans TV pada

Senin tanggal 13 Juni 2005 pukul 08.30 WIB, seorang wanita yang bernama

Agustin, mengakui dirinya mempunyai orientasi homoseksual. Dalam

pengakuannya, ia menyatakan suka pada sesama jenis sejak usia dua belas

tahun dan menceritakan perasaanya yang tertindas karena berbagai penolakan

yang dia dapatkan selama ini, baik itu dari keluarga atau rekan kerja. Ia

merasa jenuh berganti-ganti pekerjaan untuk menutupi keadaannya sehingga

melalui acara tersebut berharap masyarakat mau menerima dan memahami

keadaan kaumnya.

  Pro-kontra di atas menjadi dilema bagi kaum homoseksual dalam

pengungkapan diri akan statusnya. Selain sangsi yang diberikan masyarakat

berkaitan dengan nilai dan norma, kaum homoseksual juga menyadari untuk

memelihara image-nya demi harga diri pribadi dan keluarga. Namun sejalan

dengan waktu kaum homoseksual mulai berani mengungkapkan keberadaan

statusnya melalui berbagai cara, salah satu usaha yang dilakukan dengan

melayangkan surat pernyataan sikap kepada Komnas HAM (“Kaum

homoseksual”, 2004). Usaha ini dilakukan agar kejujuran mengenai

keberadaan diri mereka tersebut pada akhirnya membuat mereka merasa

nyaman dalam bersosialisasi di masyarakat.

  Johnson (dalam Supratiknya, 1995) meyakini bahwa dengan terbuka, adaptif dan inteligen dimana hal tersebut merupakan ciri-ciri orang dewasa yang bahagia. Melalui pendapat di atas, penulis berpandangan bahwa pengungkapan diri sangat bermanfaat bagi kaum homoseksual, seperti yang dikatakan oleh para ahli psikologi yang juga menyakini bahwa berbagi informasi dengan orang lain dapat meningkatkan kesehatan jiwa, mencegah penyakit dan mengurangi masalah-masalah psikologis yang menyangkut hubungan interpersonal (Johanes, 2002).

  Melihat berbagai fenomena di atas, peneliti tertarik untuk melihat seberapa besar pengungkapan diri (self disclosure) komunitas homoseksual terhadap keberadaan status mereka yang masih dianggap sebagai suatu penyimpangan di lingkungannya. Penelitian secara khusus dilakukan di Yogyakarta yaitu kota kecil yang penduduknya terdiri dari berbagai macam suku sehingga penulis berasumsi bahwa Yogyakarta adalah kota yang cukup terbuka. Maka peneliti berpendapat bahwa penelitian ini cukup efetif dilakukan di kota Yogyakarta karena dengan adanya berbagai macam suku yang ada maka keterbukaan diri dapat dipengaruhi dari berbagai macam sudut pandang masyarakat yang cukup bervariasi.

B. Perumusan Masalah

  Masalah yang ingin diungkap dalam penelitian ini adalah: “Seberapa besar pengungkapan diri kaum homoseksual terkait dengan status mereka sebagai homoseksual? “

  C. Tujuan penelitian Memperoleh gambaran seberapa besar pengungkapan diri kaum homoseksual terkait dengan status mereka sebagai homoseksual.

  D. Manfaat penelitian

  1. Secara Teoretis Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi dan pengetahuan dalam bidang ilmu psikologi, khususnya bidang psikologi sosial mengenai pengungkapan diri kaum homoseksual.

  2. Secara Praktis

  a. Bagi masyarakat Memberikan sumbangan informasi psikologis tentang masalah pengungkapan diri pada homoseksual.

  b. Bagi kaum homoseksual Menambah wawasan kaum homoseksual mengenai pengungkapan diri kaumnya sehingga dapat melihat hal-hal positif yang tampak dan dapat mengembangkan pengungkapan diri dalam berinteraksi dengan masyarakat sekitarnya.

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengungkapan Diri ( Self Disclosure)

1. Pengertian Pengungkapan Diri

  Suatu hubungan dimulai dengan dua atau lebih individu yang di awali dengan perkenalan. Untuk menetapkan suatu hubungan, individu harus menyingkapkan diri mereka satu sama lain. Jonson mengatakan tanpa penyingkapan diri, individu tidak bisa membentuk suatu hubungan pribadi dengan orang lain. Suatu hubungan tumbuh dan dikembangkan saat individu tersebut membuka diri mereka satu sama lain (Johnson,1981).

  Johnson (dalam Supratiknya, 1995) juga mengatakan bahwa tanggapan yang diberikan seseorang yang lebih melibatkan perasaan menurutnya itulah yang dinamakan pengungkapan diri atau self disclosure, karena dalam berkomunikasi dengan orang lain, seseorang memang kadang mengungkapkan reaksi dan tanggapannya terhadap situasi yang dihadapi serta memberikan informasi tentang masa lalu yang relevan atau yang berguna untuk memahami tanggapan tersebut. Johnson memberi tambahan, bahwa mengungkapkan diri berarti membagi pada orang lain perasaan kita terhadap kejadian-kejadian yang baru saja kita saksikan.

  Pengungkapan diri atau “self disclosure” dapat diartikan sebagai

  

yang diberikan tersebut dapat mencakup berbagai hal seperti

pengalaman hidup, perasaan, emosi, pendapat, cita-cita, dan lain

sebagainya (Johanes, 2002). Pengungkapan diri haruslah dilandasi

dengan kejujuran dan keterbukaan dalam memberikan informasi.

  

Dengan kata lain apa yang disampaikan kepada orang lain hendaklah

bukan merupakan suatu topeng pribadi atau kebohongan belaka sehingga

hanya menampilkan sisi yang baik saja.

  Lain dengan yang dikatakan oleh Jourald (dalam Raharjo, 1991),

pengungkapan diri adalah suatu tindakan yang membuat dirinya

diketahui serta memperlihatkan diri sehingga orang lain dapat

memahaminya. Serupa dengan yang dikatakan Carsini (dalam Worchel

& Cooper, 1983) yaitu pengungkapan diri merupakan suatu proses di

mana seseorang dengan sengaja dan sukarela mengungkapkan informasi

pribadi yang asli, penting dan pribadi kepada orang lain.

  Dalam makalahnya yang diberi judul Self-Disclosure Edward

(2003) menguraikan pengungkapan diri adalah suatu langkah menuju

integrasi yang lebih besar dalam kehidupan kita. Pengungkapan diri

merupakan suatu ujian atas kekuatan dan suatu sikap paranoid kita

terhadap penolakan pribadi. Hal inilah yang mengarahkan individu

kepada hubungan yang lebih berbobot, lebih jujur, serta memuaskan

dengan orang-orang di sekelilingnya.

  Kadang, secara tidak sadar seseorang mengungkapkan diri

  

dimaksud dengan pengungkapan diri tersebut adalah suatu proses

pengungkapan informasi yang bersifat sadar atau disengaja agar orang

lain mengetahuinya (Adler & Neil, 1990).

  Chelune dan Cozby (dalam Ormazu, 2000) memberikan definisi

yang sederhana tentang pengungkapan diri, yaitu sebagai suatu