PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI KHULAFAUR RASYIDIN MELALUI METODE QUICK ON THE DRAW PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 10 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI
MATERI KHULAFAUR RASYIDIN
MELALUI METODE QUICK ON THE DRAW
PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 10 SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:
AMINATUN CHASANAH
NIM: 11114057

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA (IAIN)
2018

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI
MATERI KHULAFAUR RASYIDIN

MELALUI METODE QUICK ON THE DRAW
PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 10 SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:
AMINATUN CHASANAH
NIM: 11114057

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA (IAIN)
2018
i

ii


PERSETUJUAN PEMBIMBING

Dra. Urifatun Anis, M.Pd.
Dosen IAIN Salatiga
Persetujuan Pembimbing
Hal
Lamp
Saudara

: Naskah Skripsi
: 4 (empat) eksemplar
: Aminatun Chasanah
Kepada
Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga
di Salatiga

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini
kami kirimkan naskah skripsi saudara/saudari:
Nama


: Aminatun Chasanah

NIM

: 111-14-057

Jurusan

: Pendidikan Agama Islam

Fakultas

: Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Judul

:

PENINGKATAN


HASIL

BELAJAR

PAI

MATERI

KHULAFAUR RASYIDIN MELALUI METODE QUICK ON
THE DRAW PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 10
SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018
dengan ini kami mohon skripsi mahasiswa tersebut di atas supaya segera
dimunaqosyahkan.
Demikian agar menjadi perhatian.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Salatiga, 11 Juli 2018
Pembimbing


Dra. Urifatun Anis, M.Pd.I.
NIP.19631003 199203 2 001
iii

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
Jalan Lingkar Selatan Km 02, Kel. Pulutan, Sidorejo, Salatiga 50716, Telp. (0298)
6031364 Website: http://www.tarbiyah.iainsalatiga.ac.id E-mail: [email protected]

PENGESAHAN
Judul Skripsi:
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI
MATERI KHULAFAUR RASYIDIN
MELALUI METODE QUICK ON THE DRAW
PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 10 SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Disusun Oleh:
AMINATUN CHASANAH
NIM: 111-14-057

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan
Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 10 September 2018 dan telah
dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan atau
S.Pd.
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji

: Dr. Fatchurrohman, S.Ag., M.Pd. ____________________

Sekretaris Penguji : Dra. Urifatun Anis, M.Pd.I

____________________

Penguji I

: Siti Rukhayati, M.Pd.

____________________


Penguji II

: Imam Mas Arum, M.Pd.

____________________

Salatiga, 10 September 2018

iv

DEKLARASI

Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama

: Aminatun Chasanah

NIM

: 111-14-057


Jurusan

: Pendidikan Agama Islam

Fakultas

: Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya ini adalah hasil karya atau
penelitian saya sendiri, bukan jiplakan dari hasil karya tulis orang lain. Pendapat
dan temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk
berdasarkan kode etik ilmiah.
Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.

Salatiga, 9 Juli 2018
Yang menyatakan

Aminatun Chasanah
NIM. 111-14-057


v

MOTTO

Sabar adalah bekal hidup yang tiada habis
dan akan lebih indah jika diiringi dengan rasa syukur,
maka bermimpilah semaumu, bangun, dan kejar mimpi itu
dengan sabar dan rasa syukur

~Aminatun Chasanah~

vi

PERSEMBAHAN

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta karunia-Nya,
karya skripsi ini penulis persembahkan untuk:
1. Keluargaku Bapak dan Ibuku tercinta, Bapak Ngatirin dan Mamak Ngateni
serta Adik-adikku Dek Irfan dan Dek Andi, yang selalu membimbingku,

memberikan doa, nasihat, kasih sayang, dan motivasi dalam kehidupan.
2. Seseorang yang terdekat denganku, Mas Azies yang setia menemani dan
memberikan dukungannya.
3. Sahabat-sahabatku, Alfinalia, Nia Kurnia, Tasdikoh, Sukri Abadi, Alif Nurul
Mubarok, Imam Syahroni, yang selalu menyemangatiku dan mendukungku.
4. Mak Rumpiku Novita Wahyuningrum dan Mei Kusmiyati yang tidak pernah
lelah selalu memberikan semangat motivasi kepadaku.
5. Adik-adikku ngaji, Rama, Dhani, Deni, Farel, Dek Linda, Nok Na, Dek Puput,
Surya, Dek Gita, Dek Dika, Dek Rifki, Haikal, Nesa, Dek Firdan, Dek Lutfi,
penyemangatku, Mbak Sri, Mbak Dewi, Mbak Isti, Mbak Qomah yang tak
henti-hentinya selalu memberikan dukungan kepadaku.
6. Teman-teman seperjuangan PAI angkatan 2014, terutama PAI B.
7. Tim KKN IAIN Salatiga posko 14, Ayuk, Salis, Dira, Amel, Inces, Alip, Mas
Bagus dan Yaki yang selalu memberikan dukungan, semangat dan doanya.
8. Segenap pendidik dan pembaca.

vii

KATA PENGANTAR


Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan banyak rahmat serta hidayah-Nya. Shalawat serta salam selalu
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan
syafaatnya di akhirat nanti. Segala syukur penulis panjatkan sehingga dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI
MATERI KHULAFAUR RASYIDIN MELALUI METODE QUICK ON THE
DRAW PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 10 SALATIGA TAHUN
PELAJARAN 2017/2018”.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan di dalamnya. Selain itu, penulis juga
banyak memperoleh bantuan, bimbingan, pengarahan, dan motivasi dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati,
penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
IAIN Salatiga.
3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag., selaku Ketua Jurusan PAI IAIN Salatiga sekaligus
selaku Dosen Pembimbing Akademik.
4. Ibu Dra. Urifatun Anis, M.Pd.I., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
senantiasa memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
5. Ibu Yati Kurniawati, M.Pd., selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 10 Salatiga
dan segenap guru SMP Negeri 10 Salatiga terutama ibu Dra. Anah Musyarofah
dan ibu Fera Ulfa Zuhriya, S.Pd.I., yang telah membantu dalam pelaksanaan
penelitian ini.
6. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah membuka cakrawala keilmuan
di bidang pendidikan kepada penulis.

viii

Penulis hanya bisa berdoa kepada Allah SWT, semoga jasa dan bantuan
yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dan
selalu mendapat hidayah dan ridho-Nya.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin
dengan keterbatasan yang dimiliki tentunya masih banyak kekurangan. Oleh
sebab itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca senantiasa
penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan barokah bagi penulis
khususnya dan pembaca pada umumnya.

Salatiga, 9 Juli 2018
Penulis

Aminatun Chasanah
NIM. 111-14-057

ix

ABSTRAK

Chasanah, Aminatun. 2018. Peningkatan Hasil Belajar PAI Materi Khulafaur
Rasyidin Melalui Metode Quick On The Draw Pada Siswa Kelas VII
SMP Negeri 10 Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018. Program Studi
Pendidikan Agama Islam (PAI). Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
(FTIK). Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Dra.
Urifatun Anis, M.Pd.I.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Metode Quick On The Draw
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar PAI
pada materi Khulafaur Rasyidin melalui metode Quick On The Draw pada siswa
kelas VII SMP Negeri 10 Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada peserta
didik kelas VII C SMP Negeri 10 Salatiga dengan dua siklus di mana setiap siklus
terdiri dari empat tahapan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan
refleksi. Setiap akhir pembelajaran ada refleksi, sehingga kelemahan-kelemahan
setiap siklus dapat dibenahi pada siklus berikutnya. Metode pengumpulan datanya
menggunakan observasi, tes dan dokumentasi. Data yang terkumpul diolah dan
dianalisa menggunakan analisis deskriptif kualitatif, yaitu metode penelitian yang
bersifat menggambarkan kenyataan sesuai dengan data yang diperoleh dengan
tujuan mengetahui persentase belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh
respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktifitas selama pembelajaran.
Untuk menganalisis tindakan keberhasilan atau prestasi keberhasilan siswa, maka
dilakukan cara dengan memberikan evaluasi bersifat tertulis pada setiap akhir
putaran. Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
metode Quick On The Draw pada pembelajaran PAI mempermudah bagi guru
dalam mencapai tujuan belajar yang diinginkan dan mengoptimalkan hasil belajar
siswa. Hal ini telah dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan dari pra siklus,
siklus I dan siklus II yang telah memenuhi ketuntasan klasikal yaitu 75%. Pada
tahap pra siklus yang tuntas KKM ada 13 siswa atau sebesar 40,63% dengan nilai
rata-rata 60,97. Pada siklus I yang tuntas KKM ada 22 siswa atau sebesar 68,75%
dengan nilai rata-rata 76,13. Sedangkan pada siklus II ketuntasan belajar siswa
mencapai 100% dengan nilai rata-rata 82,97 dari 32 siswa.

x

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................

i

LEMBAR BERLOGO .....................................................................................

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... iii
PENGESAHAN KELULUSAN ...................................................................... iv
DEKLASRASI ..................................................................................................

v

MOTTO ............................................................................................................ vi
PERSEMBAHAN ............................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii
ABSTRAK ........................................................................................................

x

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................

1

A. Latar Belakang .......................................................................................

1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................

7

C. Tujuan Penelitian ...................................................................................

7

D. Manfaat Penelitian .................................................................................

8

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ................................

9

F. Definisi Operasional ............................................................................... 10
G. Metode Penelitian ................................................................................... 11
1. Rancangan Penelitian ........................................................................ 12

xi

2. Tempat dan Subyek Penelitian ......................................................... 12
3. Langkah-langkan Penelitian ............................................................. 13
4. Instrumen Penelitian ......................................................................... 15
5. Metode Pengumpulan Data ............................................................... 15
6. Analisis Data ....................................................................................... 17
7. Model Penelitian ................................................................................. 18
H. Sistematika Penulisan ............................................................................. 20
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 21
A. Kajian Teori ............................................................................................ 22
1. Model Pembelajaaran Koopertatif Tipe Quick On The Draw .......... 22
2. Hasil Belajar ........................................................................................ 27
3. Pendidikan Agama Islam ................................................................... 33
4. PTK ...................................................................................................... 38
5. Kajian Materi Penelitian .................................................................... 41
B. Kajian Pustaka ........................................................................................ 46
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN .................................................... 49
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................................... 49
1. Tempat Penelitian ............................................................................... 49
2. Waktu Penelitian ................................................................................ 59
3. Subjek Penelitian ................................................................................ 59
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ......................................................... 61
1. Deskripsi Pra Siklus ........................................................................... 61
2. Deskripsi Siklus I ................................................................................ 62

xii

3. Deskripsi Siklus II .............................................................................. 67
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 73
A. Deskripsi Hasil Penelitian ...................................................................... 73
1. Pra Siklus ............................................................................................. 73
2. Siklus I ................................................................................................. 76
3. Siklus II ................................................................................................ 80
B. Pembahasan ............................................................................................. 84
BAB V PENUTUP ............................................................................................ 90
A. Kesimpulan ............................................................................................. 90
B. Saran ........................................................................................................ 90
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 92
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1

Sarana dan Prasarana

Tabel 3.2

Nama Guru di SMP Negeri 10 Salatiga

Tabel 3.3

Data Siswa

Tabel 3.4

Kegiatan Ekstrakurikuler

Tabel 3.5

Daftar Nama Siswa Kelas VII C SMP Negeri 10 Salatiga

Tabel 4.1

Nilai Pra Siklus

Tabel 4.2

Nilai Siklus I

Tabel 4.3

Nilai Siklus II

Tabel 4.4

Gabungan Nilai Antar Siklus

Tabel 4.5

Rekapitulasi Nilai Gabungan

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1

Nilai Pra Siklus

Gambar 4.2

Nilai Siklus I

Gambar 4.3

Nilai Siklus II

Gambar 4.4

Rekapitulasi Nilai Gabungan

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus 1

Lampiran 2

Soal siklus 1

Lampiran 3

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus 2

Lampiran 4

Soal siklus 2

Lampiran 5

Silabus

Lampiran 6

Daftar Nilai Pra Siklus

Lampiran 7

Lembar Observasi guru dan siswa siklus 1

Lampiran 8

Lembar Observasi guru dan siswa siklus 2

Lampiran 9

Bukti Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Lampiran 10

Dokumentasi

Lampiran 11

Lembar Surat Pembimbing Skripsi

Lampiran 12

Lembar Surat Izin Penelitian Skripsi

Lampiran 13

Lembar Surat Bukti Penelitian Skripsi

Lampiran 14

Daftar riwayat hidup penulis

Lampiran 15

Daftar Nilai Surat keterangan kegiatan (SKK)

Lampiran 16

Lembar konsultasi skripsi

xvi

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Islam merupakan suatu aspek ajaran Islam yang didasarkan
pada Al-Qur’an dan Hadis Nabi Muhammad SAW. Menuntut ilmu itu wajib
dilakukan oleh siapa saja untuk memperluas pengetahuan yang dimilikinya
sehingga derajat manusia bisa terangkat.

... ‫ ي ر فع الله الذ ين امنه و من هكم و الذ ين اهو تهوا العلم د رجت‬...

Artinya:“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat”. (Q.S Al-Mujaadilah: 11) (Kemenag, 2006:
543)
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat diinginkan oleh siapa saja,
baik oleh anak, remaja, maupun orang tua. Menurut Islamuddin pendidikan
adalah proses perubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok
orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui usaha pengajaran dan
pelatihan dan suatu kekuatan dinamis untuk mempengaruhi perkembangan
fisik, jiwa, sosial dan moralitas individu dalam kehidupannya (Haryu
Islamuddin, 2012: 3).
Dari pengertian tersebut, maka pendidikan dapat diartikan sebagai
sebuah kekuatan dinamis untuk mempengaruhi kemampuan dan kepribadian
individu dalam pergaulannya dengan manusia di dunia ataupun dengan
pencipta-Nya. Mulai dari kandungan sampai meninggal manusia mengalami

1

proses pendidikan baik yang mereka dapatkan dari orang tua, masyarakat,
ataupun lingkungannya.
Pendidikan sangat penting untuk menghasilkan sumber daya manusia
yang beriman dan bertakwa. Adanya kemajuan dalam

pendidikan

menimbulkan dorongan untuk melakukan inovasi pendidikan agar tercapai
tujuan seperti yang diharapkan. Pendidikan dapat terwujud jika proses belajar
mengajar diselenggarakan secara efektif, artinya dapat berlangsung secara
lancar, terarah dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Pendidikan mempunyai arti penting dalam mencerdaskan kehidupan
bangsa yang terdapat dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Dimana tiap warga negara berhak mendapat pendidikan dan pemerintah
menyelenggarakan sistem pendidikan nasional, yang diatur dalam UndangUndang. Untuk itu pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan
yang teracantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa tujuan pendidikan nasional
dalam pasal 3 adalah “Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa dan bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan menjadi
warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab” (Departemen
Pendidikan Nasional, 2003: 3).

2

Dasar-dasar pendidikan juga telah diajarkan sejak wahyu pertama kali
turun kepada Nabi Muhammad SAW, sebagaimana pada firman Allah SWT
sebagai berikut:

)٣( ‫) إق رأ و ربك ال كرهم‬٢( ‫) خلق النسان من علق‬١( ‫إق رأ بسم ربك الذي خلق‬
)٥( ‫) علم ال نسان مالم ي علم‬٤( ‫الذي علم بالقلم‬
Artinya: “(1) Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang
Menciptakan, (2) Dia telah menciptakan manusia dari
segumpal darah, (3) Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha
pemurah, (4) Yang mengajar (manusia) dengan perantaran
kalam, (5) Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya”. (Q.S Al-‘Alaq 1-5) (Kemenag, 2006: 597)
Pendidikan pada hakekatnya berlangsung dalam suatu proses. Proses
tersebut

berupa

transformasi

nilai-nilai

pengetahuan, teknologi

dan

keterampilan. Dalam pentransformasian tersebut membutuhkan sebuah
tempat agar tujuan dapat berjalan dengan lancar.
Sekolah sebagai lembaga formal merupakan salah satu wadah untuk
mewujudkan tujuan tersebut melalui kegiatan pembelajaran. Sekolah juga
merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan hasil belajar siswa.
Semakin tinggi kemampuan belajar siswa dan kualitas pengajaran di sekolah,
maka semakin tinggi pula hasil belajar siswa. Kualitas pengajaran juga
ditentukan oleh guru, karena guru merupakan komponen yang sangat
menentukan dalam implementasi suatu strategi pembelajaran (Ahmad
Susanto, 2013: 13).
Proses pembelajaran di sekolah saat ini masih berfokus pada guru yang
merupakan sumber utama pengetahuan dan masih menggunakan metode

3

ceramah tanpa didukung dengan adanya variasi dan strategi sehingga terkesan
monoton dan kurang melibatkan peserta didik secara aktif dan suasana
pembelajaran menjadi kurang kondusif, sehingga proses pembelajaran
menjadi kering, tidak menyenangkan, dan membosankan pada peserta didik.
Proses pembelajaran seperti ini menimbulkan kecenderungan peserta didik
tidak aktif bersikap pasif dalam kelas, malas untuk bertanya, berpendapat
apalagi memberikan gagasan.
Berbagai pendekatan maupun metode mengajar banyak digunakan agar
tujuan dari pembelajaran dapat tercapai. Guru juga mempunyai peranan
penting untuk menentukan keberhasilan pendidikan, karena guru harus bisa
membangkitkan minat dan motivasi siswa untuk belajar. Tinggi rendahnya
mutu guru di sekolah akan berakibat pada tinggi rendahnya mutu pendidikan,
karena guru menjadi faktor utama dalam penentu mutu pendidikan Indonesia.
Pada proses pembelajaran belum semua peserta didik aktif dalam
kegiatan belajar mengajar baik bertanya, mengemukakan pendapat dan
memberikan gagasan itu pun hanya beberapa siswa saja. Oleh karena itu
peserta didik perlu keaktifan dalam proses pembelajaran. Keaktifan itu sendiri
dipengaruhi dengan adanya motivasi peserta didik. Selain faktor dari siswa itu
sendiri, guru juga sangat berperan penting dalam menghidupkan suasana
pembelajaran yang bervariatif.
Selain guru, faktor yang mempengaruhi dalam proses pembelajaran
secara garis besar dibedakan menjadi dua faktor yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Rusman mengemukakan bahwa faktor internal meliputi

4

faktor fisiologis seperti kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan
capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani, dan faktor psikologis seperti
intelegensi (IQ), perhatian, minat, bakat, motif, motivasi, kognitif dan daya
nalar peserta didik. Sedangkan faktor eksternal meliputi faktor lingkungan
dan faktor instrumental (Rusman, 2012: 124).
Sesuai dengan observasi selama PPL di SMP N 10 Salatiga, dalam
proses pembelajaran peneliti masih menemui guru memilih media ceramah
saja tanpa didukung adanya metode yang lebih bervariatif sehingga
menyebabkan siswa menjadi pasif dan bosan, hal ini ditunjukkan dari nilai
ulangan rata-rata perkelas mendapatkan di bawah KKM yang telah ditetapkan
yaitu 64 (berdasarkan hasil keputusan rapat Kepala Sekolah, Tim
Pengembang Kurikulum dan dewan guru SMP Negeri 10 Salatiga Tahun
Pelajaran 2017/2018) hanya beberapa saja yang tuntas belajarnya, dengan
alasan siswa yang kurang tertarik dengan metode yang digunakan serta
kebanyakan siswa-siswi menyepelekan pelajaran, menganggap mudah dan
tidak memperhatikan saat pembelajaran dilaksanakan di kelas, mereka lebih
cepat bosan selama pembelajaran berlangsung yang menyebabkan hasil
belajar mereka rendah.
Dari permasalahan di atas, penulis memilih kelas VII sebagai penelitian
karena dianggap tepat dalam penerapan metode Quick On The Draw. Dengan
metode Quick On The Draw ini diharapkan proses belajar mengajar akan
lebih menyenangkan dan lebih bermakna bagi siswa. Penerapan metode
Quick On The Draw dapat memberikan pengalaman belajar kreatif yang

5

sesuai pada siswa dalam mencapai ketuntasan belajar yang diharapkan sesuai
dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Kemampuan siswa menjadi
berkembang sehingga akan berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar
siswa.
Quick On The Draw adalah sebuah aktifitas riset dengan insentif
bawaan untuk kerja tim dan kecepatan (Paul Ginnis, 2016: 163). Aktifitas ini
mendorong kerja kelompok semakin efisien dan semakin cepat kemajuannya.
Kelompok dapat belajar bahwa pembagian tugas lebih produktif daripada
menduplikasi tugas. Metode ini memberikan pengalaman mengenai macammacam keterampilan membaca, yang didorong oleh kecepatan aktifitas,
belajar mandiri, dan kecakapan dalam membaca serta menjawab pertanyaan
dengan tepat. Kegiatan ini membantu siswa untuk membiasakan diri belajar
pada sumber selain guru (Paul Ginnis, 2016: 164-165).
Dengan metode pembelajaran yang divariasi dan dimodifikasi akan
memicu kreativitas dan potensi kritis siswa untuk aktif dalam proses
pembelajaran.

Dengan

pembelajaran

yang

sedemikian,

siswa

akan

mendapatkan pembelajaran bermakna yang menyenangkan sehingga mereka
terlepas dari kebosanan dan beban untuk mempelajari sekian banyak materi,
jika pembelajaran masih bersifat monoton dan bersifat klasik.
Pemilihan metode pembelajaran yang tepat selanjutnya diharapkan
berpengaruh terhadap kemajuan hasil belajar siswa dan prestasi yang dicapai
siswa tercermin dalam hasil evaluasi dan nilai yang diperoleh siswa.

6

Maka dari itu penulis mencoba meneliti dari permasalahan tersebut
dengan

melakukan

penelitian

tindakan

kelas

yang

berjudul

“PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI KHULAFAUR
RASYIDIN MELALUI METODE QUICK ON THE DRAW PADA SISWA
KELAS VII SMP NEGERI 10 SALATIGA TAHUN PELAJARAN
2017/2018”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan fokus penelitian tersebut, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
“Apakah penggunaan metode Quick On The Draw ini dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI dikelas VII SMP
Negeri 10 Salatiga tahun pelajaran 2017/2018?”

C. Tujuan Penelitian
1.

Tujuan Objektif
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran PAI materi Khulafaur Rasyidin pada siswa kelas VII SMP
Negeri 10 Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018 setelah penggunaan
metode Quick On The Draw dalam pembelajaran.

2.

Tujuan Subyektif
Untuk memperdalam dan mengembangkan pengetahuan penulis di
bidang pendidikan agama Islam dan untuk persyaratan akademik

7

memperoleh gelar S1 dalam bidang Pendidikan Agama Islam di Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

D. Manfaat Penelitian
1.

Manfaat Teoritis
a. Sebagai bahan pengalaman bagi penulis dalam penyusunan karya tulis
dan sekaligus sebagai sumbangan pemikiran dalam meningkatkan
hasil belajar siswa.
b. Penelitian ini dapat menjadi referensi bagi penelitian lain yang
berhubungan

dengan

masalah

penggunaan

metode

dalam

pembelajaran agar hasil belajar dapat meningkat dan siswa tidak
merasa bosan.
2.

Manfaat Praktis
a. Bagi Sekolah
Dapat

dijadikan

sebagai

bahan

pertimbangan

sekaligus

pemikiran dalam mengefektifkan pembelajaran PAI dengan metode
Quick On The Draw.
b. Bagi Guru Agama
Dapat memberikan masukan dalam upaya peningkatan hasil
pembelajaran dengan metode Quick On The Draw sehingga
pembelajaran lebih menyenangkan dan efektif.

8

c. Bagi Siswa
Untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa melalui
pembelajaran yang aktif, efektif, dan menyenangkan.
d. Bagi Peneliti
Dapat memberikan pengalaman dalam pembelajaran Pendidikan
Agama Islam dengan pengguaan metode Quick On The Draw agar
hasil belajar lebih efektif dan efisien.

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1.

Hipotesis Tindakan
Hipotesis yang semula merupakan dugaan, setelah dibuktikan
melalui data yang dapat dipercaya keabsahannya lalu berubah status
menjadi tesa (kebenaran). Istilah yang digunakan adalah hipotesis,
gabungan dari “hipo” artinya “di bawah” dan “tesis” artinya
“kebenaran”. Jadi, hipotesis adalah kebenaraan yang masih berada di
bawah (belum tentu benar) dan baru dapat diangkat menjadi suatu
kebenaran jika memang telah disertai dengan bukti-bukti (Suharsimi
Arikunto, 2005: 45).
Hipotesis tindakan merupakan jawaban sementara berupa rumusan
permasalahan yang ditetapkan dalam perencanaan penelitian tindakan
kelas. Hipotesis ini akan diterima jika benar dan akan ditolak jika salah.
Dalam penelitian ini hipotesis yang peneliti tegaskan adalah
sebagai berikut:

9

Dengan menggunakan metode Quick On The Draw dapat
meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran PAI materi Khulafaur
Rasyidin pada siswa kelas VII SMP Negeri 10 Salatiga tahun pelajaran
2017/2018.
2.

Indikator Keberhasilan
Penerapan metode Quick In The Draw ini dikatakan efektif, apabila
indikator yang diharapkan tercapai. Dalam penelitian ini telah ditetapkan
indikator keberhasilan penelitian. Adapun indikator keberhasilan ini
dibuat sebagai berikut:
1) KKM ketuntasan klasikal untuk kelas si peneliti, ditetapkan 75%
(berdasarkan hasil keputusan rapat Kepala Sekolah, Tim Pengembang
Kurikulum dan dewan guru SMP Negeri 10 Salatiga Tahun Pelajaran
2017/2018) peserta didik yang tuntas dari keseluruhan siswa.
2) KKM keberhasilan untuk individual sesuai standar sekolah dalam
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yaitu 64 (berdasarkan hasil
keputusan rapat Kepala Sekolah, Tim Pengembang Kurikulum dan
dewan guru SMP Negeri 10 Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018).

F. Definisi Operasional
Penegasan

judul

ini

bertujuan

untuk

menghindari

adanya

kesalahpahaman dalam memahaminya. Adapun pengertiannya adalah sebagai
berikut:

10

1. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
menerima pengalaman belajarnya (Nana Sudjana, 2017: 22).
2. Pendidikan Agama Islam adalah suatu kegiatan yang bertujuan
menghasilkan orang-orang beragama, dengan demikian pendidikan agama
perlu diarahkan ke arah pertumbuhan moral dan karakter (Zuhairini, 2004:
1).
3. Khulafaur Rasyidin artinya pemimpin yang diberikan petunjuk oleh Allah
SWT sebagai pengganti Rasulullah SAW yang berjumlah empat orang
(Ahsan, 2016: 173).
4. Metode Quick On The Draw adalah sebuah aktifitas riset dengan insentif
bawaan untuk kerja tim dan kecepatan (Paul Ginnis, 2016: 163). Metode
ini pertama kali dikenalkan oleh Paul Ginnis. Yang menginginkan agar
siswa bekerjasama secara kooperatif pada kelompok-kelompok kecil
dengan tujuan untuk menjadi kelompok pertama yang mengajarkan kerja
kelompok dan menonjolkan pada daya kecepatan aktivitas, diantaranya
berpikir, membaca, berbicara, menulis dan menjawab petanyaan (Paul
Ginnis, 2016: 164). Metode ini merupakan salah satu jenis dari kooperatif
learning.

G. Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini merupakan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan
masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian

11

deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran
diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat tercapai.
Penelitian tindakan kelas (PTK) ini mengambil bentuk penelitian
kerjasama antara peneliti dengan guru mata pelajaran PAI di SMP Negeri 10
Salatiga, dalam pelaksanaan penelitian kerjasama ini pihak yang melakukan
tindakan adalah guru, sedangkan yang melakukan pengamatan selama
berlangsungnya tindakan dalam kelas tersebut adalah peneliti.
1.

Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
PTK adalah penelitian yang memaparkan terjadinya sebab-akibat dari
perlakuan, sekaligus memaparkan apa saja yang terjadi ketika perlakuan
diberikan, dan memaparkan seluruh proses sejak awal pemberian
perlakuan sampai dengan dampak dari perlakuan yang diberikan kepada
subjek tindakan (Suharsimi Arikunto, 2015: 4). Maka sesuai dengan jenis
penelitian yang dipakai yaitu penelitian tindakan kelas, penelitian
perencanaan
mengobservasi

tindakan
dan

(planning),

mengevaluasi

penerapan
proses

dan

tindakan

(action),

prestasi

tindakan

(observation and evaluation), dan melakukan refleksi (reflektif) (Supardi,
2008: 104).
2.

Tempat dan Subyek Penelitian
a. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini bertempat di SMP Negeri 10 Salatiga
tahun pelajaran 2017/2018.

12

b. Subjek Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada siswa di kelas VII di
SMP Negeri 10 Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018. Subjek ini perlu
ditingkatkan hasil belajarnya agar nilai yang diperoleh pada mata
pelajaran PAI mendapatkan nilai yang lebih memuaskan. Untuk
meningkatkan hasil belajar siswa di kelas ini digunakan metode Quick
On The Draw.
3.

Langkah-langkah Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu
yang memfokuskan kelas sebagai bahan penelitian. Pada penelitian ini
diupayakan tindakan praktis yang berupa penanggulangan masalah
belajar siswa dan kesulitan mengajar guru. Proses tindakan ini
dilaksanakan dalam bentuk pengkajian baru yang terdiri dari empat tahap
yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi (Suharsimi
Arikunto, 2008: 16).
a. Perencanaan (Planning)
Merupakan bagian awal yang harus dilakukan oleh peneliti
sebelum seluruh rangkaian kegiatan dilakukan, kegiatan yang
dilakukan adalah:
1) Membuat skenario pembelajaran dengan penerapan Metode Quick
On The Draw, Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
2) Mempersiapkan sumber belajar yang relevan.
3) Menyusun daftar pertanyaan untuk tanya jawab.

13

4) Mempersiapkan perlengkapan media Quick On The Draw, yang
dibutuhkan.
5) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran untuk penilaian
perhatian siswa.
6) Menyusun lembar pengamatan aktifitas guru dalam pembelajaran.
7) Menyusun tes formatif untuk siswa.
8) Target yang diharapkan dalam metode Quick On The Draw ini
keberhasilan

pembelajaran

minimal

memenuhi

ketuntasan

minimum.
b. Pelaksanaan (Action)
Merupakan pelaksanaan yang telah dibuat berupa penerapan
pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran yang tertulis pada
RPP dan perencanaan. Kegiatan ini terdiri dari tiga kegiatan, yaitu
pendahuluan, inti, dan penutup. Pada RPP bagian ini meliputi
eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
c. Observasi (Observation)
Pada tahap ini segala aktifitas dalam proses pembelajaran
diamati, dicatat, dan dinilai, kemudian dianalisis untuk dijadikan
umpan balik. Pengamatan tersebut meliputi keaktifan siswa selama
proses kegiatan berlangsung, kondisi siswa mampu berkonsentrasi
secara maksimal atau tidak.
d. Refleksi (Reflection)
1) Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran.

14

2) Evaluasi dari hasil observasi
3) Analisis dari hasil pembelajaran, memperbaiki kelemahan siklus
I, siklus II, dan seterusnya.
4.

Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan
oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan
tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya (Suharsimi
Arikunto, 2010: 265).
Instrumen pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian
tindakan ini adalah:
a. Lembar observasi guru dalam pembelajaran.
b. Lembar observasi siswa dalam pembelajaran.
c. Lembar tes untuk mengukur prestasi siswa.
d. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
e. Silabus Pembelajaran

5.

Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
a. Observasi
Metode Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan
data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai
sasaran (Kunandar, 2011: 143).

15

Metode observasi dalam penelitian ini untuk memperoleh data
tentang keadaan siswa, aktifitas siswa dan data keterampilan guru
selama proses pembelajaran berlangsung.
b. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkip buku, surat kabar, majalah, dan
sebagainya (Margono, 2007: 187).
Dalam penelitian ini, metode dokumentasi digunakan untuk
mendapatkan data tentang nama siswa kelas VII di SMP Negeri 10
Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018 dan profil sekolah.
c. Tes/Soal
Tes adalah sejumlah pertanyaan yang disampaikan pada
seseorang atau sejumlah orang untuk mengungkapkan keadaan atau
tingkat perkembangan salah satu atau beberapa aspek psikologis di
dalam dirinya (Kunandar, 2011: 187). Aspek psikologis itu dapat
berupa hasil belajar, minat, bakat, sikap, kecerdasan, dan berbagai
aspek kepribadian lainnya. Tes di sini digunakan untuk mengetahui
tingkat hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran PAI. Pada setiap
siklus guru memberikan tes objektif yaitu pilihan ganda (multiple
choice test) dan uraian untuk mengukur kemampuan siswa dalam
pemahaman terhadap materi.

16

6.

Analisis Data
Untuk mengetahui keaktifan siswa dan keberhasilan dalam
kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisis data. Analisis data adalah
data yang diperoleh di lapangan kemudian diklasifikasikan, diolah dan
dianalisa secara deskriptif kualitatif yang kemudian hasilnya diambil dan
dijadikan sebuah kesimpulan. Analisis data sangat diperlukan untuk
membuktian kebenaran hipotesis yang telah dirumuskan untuk menarik
kesimpulan.
Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif
kualitatif, yaitu metode penelitian yang bersifat menggambarkan
kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan
mengetahui persentase belajar yang dicapai siswa juga untuk
memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas
selama proses pembelajaran.
Untuk

menganalisis

tindakan

keberhasilan

atau

prestasi

keberhasilan siswa, maka dilakukan cara dengan memberikan evaluasi
bersifat tertulis pada setiap akhir putaran. Analisis ini dihitung dengan
menggunakan statistik sederhana.
Langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini adalah:
1) Mengumpulkan data dari hasil observasi dan tes.
2) Menentukan kriteria nilai dengan acuan KKM.

17

3) Setelah terkumpul data dalam bentuk nilai, guna mengetahui hasil
belajar yang diperoleh maka dihitung menggunakan rumus sebagai
berikut:
P=
Keterangan:

𝒇
𝒏

× 100 %

P = persentase
f = frekuensi (siswa yang menguasai atau tuntas)
n = jumlah keseluruhan siswa
4) Setelah diketahui hasil persentase, kemudian ditarik kesimpulan
menggunakan kalimat.
7.

Model Penelitian
Model penelitian tindakan kelas (PTK) dengan bahan secara garis
besar terdapat empat tahapan yang dilalui, yaitu sebagai berikut:
a. Perencanaan
b. Pengamatan
c. Pelaksanaan
d. Refleksi

18

SIKLUS I

Perencanaan

Refleksi

Pengamata

Pelaksanaa

SIKLUS II

Perencanaan

Refleksi

Pelaksanaa

Pengamata

?

Gambar. 1
Model Penelitian Tindakan Kelas

19

H. Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi ini menggunakan sistematika sebagai berikut:
BAB I

: PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan masalah, manfaat penelitian, hipotesis dan
indikator keberhasilan, definisi operasional, metode penelitian,
model penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II

: LANDASAN TEORI
Bab ini menguraikan tentang kajian teori yang berisi tinjauan
umum tentang hasil belajar, pengertian metode Quick On The
Draw,

Pendidikan

Agama

Islam,

faktor-faktor

yang

mempengaruhi belajar, Penelitian Tindakan Kelas (PTK), kajian
materi penelitian dan penelitian yang relevan.
BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN
Bab ini akan dipaparkan mengenai profil sekolah, deskripsi
pelaksanaan penelitian mulai dari siklus I, deskripsi pelaksanaan
siklus II, dan seterusnya.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan dijelaskan mengenai analisis data yang berupa
deskripsi persiklus dan pembahasannya.
BAB V

: PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari hasil penelitian.

20

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori
1.

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Quick On The Draw
a. Konsep Model Pembelajaran Kooperatif
Menurut Dewey dalam bukunya Abdul Majid bahwa model
pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan
untuk merancang tatap muka atau pembelajaran tambahan di luar
kelas dan untuk menajamkan materi pembelajaran (Abdul Majid,
2012: 127).
Menurut Sukardi (2013: 29) bahwa model pembelajaran
merupakan pola interaksi siswa dengan guru di dalam kelas yang
menyangkut strategi, pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran
yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di
kelas.
Sedangkan menurut menurut Jihad dan Haris (2010: 25) yang
menyatakan bahwa model pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu
rencana atau pola yang digunakan dalam menyusun kurikulum,
mengatur materi siswa, dan memberi petunjuk kepada pengajar di
kelas dan dalam rencana pengajaran.
Jadi model pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang
akan digunakan guru kepada siswa dalam penyusunan kurikulum

21

untuk merancang tatap muka dalam pelaksanaan kegiatan belajar
megajar.
Pembelajaran kooperatif adalah proses pembelajaran yang
menekankan pada kerjasama antar peserta didik, saling membantu dan
berdiskusi menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan (Sukardi, 2013:
39).
Menurut Agus Suprijono bahwa pembelajaran kooperatif adalah
konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk
bentuk-bentuk yang dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru
(Agus Suprijono, 2010: 54).
Sedangkan menurut Slavin dalam bukunya Isjoni, pembelajaran
kooperatif merupakan suatu model pembelajaran dimana sistem
belajar dan bekerja kelompok-kelompok kecil berjumlah 4-6 orang
secara kolaboratif sehingga dapat merangsang peserta didik lebih
bergairah dalam belajar (Isjoni, 2011: 15).
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran kooperatif adalah cara belajar dalam bentuk kelompokkelompok kecil yang saling bekerjasama dapat merangsang peserta
didik lebih bergairah dalam belajar dan diarahkan oleh guru untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu pendekatan
pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa

22

untuk bekerjasama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk
mencapai tujuan belajar.
b. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Quick On The Draw
Quick On The Draw adalah suatu pembelajaran kooperatif yang
lebih mengedepankan kepada aktifitas dan kerjasama siswa dalam
mencari, menjawab, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber
dalam suasana sebuah permainan yang mengarah pada pacuan
kelompok melalui aktifitas kerja tim dan kecepatannya.
Paul Ginnis mengemukakan bahwa metode Quick On The Draw
merupakan jenis dari pembelajaran kooperatif, yang menginginkan
agar peserta didik bekerjasama secara kooperatif pada kelompokkelompok kecil dengan tujuan untuk menjadi kelompok pertama yang
menyelesaikan satu set pertanyaan (Paul Ginnis, 2016: 163).
Sedangkan menurut Ahmad Syahrir (2012) metode Quick On
The Draw adalah suatu pembelajaran yang lebih mengedepankan
kepada aktifitas dan kerjasama peserta didik dalam mencari,
menjawab dan melaporkan informasi dari berbagai sumber dalam
sebuah suasana permainan yang mengarah pada pacuan kelompok
melalui aktifitas kerja tim dan kecepatan.
Dengan demikian, metode Quick On The Draw adalah sebuahh
permainan dimana siswa lebih mengedepankan aktifitas kerja
kelompok dalam mencari, menjawab, dan melaporkan informasi dari

23

berbagai sumber dalam sebuah suasana permainan yang mengarah
pada pacuan kelompok melalui aktifitas kerja tim dan kecepatan.
c. Langkah-Langkah Metode Quick On The Draw
Adapun langkah-langkah dalam penerapan metode Quick On
The Draw adalah sebagai berikut (Paul Ginnis, 2016: 163-164):
1) Siapkan satu set pertanyaan, misalnya sepuluh, mengenai topik
yang sedang dibahas. Buat cukup salinan agar tiap kelompok
punya sendiri. Tiap pertanyaan harus di kartu terpisah. Tiap set
pertanyaan sebaiknya di kartu dengan warna berbeda. Letakkan set
tersebut di atas meja guru, angka menghadap atas, nomor 1 di atas.
2) Bagi kelas ke dalam kelompok bertiga. Beri warna untuk tiap
kelompok sehingga mereka dapat mengenali set pertanyaan
mereka di meja guru.
3) Beri tiap kelompok materi sumber yang terdiri dari jawaban untuk
semua pertanyaan- satu kopi tiap siswa.
4) Pada kata ”mulai”, satu orang dari tiap kelompok “lari” ke meja
guru, mengambil pertanyaan pertama menurut warna mereka dan
kembali membawanya ke kelompok.
5) Dengan menggunakan materi sumber, kelompok tersebut mencari
dan menulis jawaban di lembar kertas terpisah.
6) Jawaban dibawa ke gurunya oleh orang kedua. Guru memeriksa
jawaban. Jika jawaban akurat dan lengkap, pertanyaan kedua dari
tumpukan warna mereka diambil ... dan seterusnya. Jika ada

24

jawaban tidak akurat atau tidak lengkap, guru menyuruh sang
pelari kembali ke kelompok dan mencoba lagi. Penulis dan pelari
harus bergantian.
7) Saat satu siswa sedang “berlari” lainnya memindai sumbernya dan
membiasakan diri dengan isinya sehingga mereka dapat menjawab
pertanyaan nantinya dengan lebih efisien. Ide yang bagus untuk
membuat beberapa pertanyaan pertama cukup mudah dan pendek,
hanya agar momentumnya mengena.
8) Kelompok pertama yang menjawab semua pertanyaan “menang”.
9) Kemudian membahas semua pertanyaan dengan kelas dan catatan
tertulis dibuat.
d. Kelebihan Dan Kekurangan Metode Quick On The Draw
Setiap penerapan metode pasti mempunyai kelebihan dan
kekurangan yang dimilikinya, begitu juga dengan metode Quick On
The Draw ini juga mempunyai kelebihan dan kekurangan, kelebihan
dalam penerapannya sebagai berikut (Paul Ginnis, 2016: 164-165):
1) Aktifitas ini mendorong kerja kelompok- semakin efisien kerja
kelompok, semakin cepat kemajuannya. Kelompok dapat belajar
bahwa pembagian tugas lebih produktif daripada menduplikasi
tugas.
2) Memberikan

pengalaman

mengenai

tentang

keterampilan

membaca, yang didorong oleh kecepatan aktifitas, ditambah belajar
mandiri dan kecakapan ujian yang lain- membaca pertanyaan

25

dengan hati-hati, menjawab pertanyaan dengan tepat, membedakan
materi yang penting dan yang tidak.
3) Membantu siswa untuk membiasakan diri mendasarkan belajar
pada sumber, bukan guru.
4) Sesuai bagi siswa dengan karakter kinestetik yang tidak dapat
duduk diam selama lebih dari dua menit.
Sedangkan kekurangan dari metode Quick On The Draw ini
adalah (Syahrir, 2012):
1) Dalam kerja kelompok, siswa akan mengalami keributan jika
pengelolaan kelas kurang baik.
2) Guru sulit untuk memantau aktifitas dalam kelompok.
Dari

uraian

tersebut

dapat

disimpulkan

bahwa

proses

pembelajaran dengan menggunakan metode Quick On The Draw ini
dapat membantu siswa untuk membiasakan diri belajar bukan hanya
dari guru saja melainkan dari berbagai sumber. Metode ini melibatkan
siswa secara aktif karena akan memberikan pengalaman mengenai
bermacam-macam keterampilan membaca, yang didorong oleh
kecepatan aktifitas, ditambah belajar mandiri dan kecakapan ujian
yang lain yang didorong oleh kecepatan aktifitasnya, ditambah belajar
mandiri, membaca pertanyaan dengan hati-hati, menjawab pertanyaan
dengan tepat, membedakan materi yang penting dan yang tidak
penting.

26

2.

Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh dalam usaha sadar
yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok dalam pembelajaran.
Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku
dan sebagai umpan balik dalam upaya memperbaiki proses belajar
mengajar (Dalyono, 2005: 55).
Menurut Dimyati dan Mujiono hasil belajar merupakan hal yang
dapat dipandang dari dua sisi, yaitu siswa dan guru. Dari sisi siswa,
hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik
bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat kemampuan
mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat
terselesaikannya bahan pelajaran (Dimyati dan Mujiono, 2009: 250).
Sedangkan menurut Nana Sudjana (Nana Sudjana, 2011: 22)
bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki
siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar
merupakan tolak ukur yang penting yang akan dijadikan sebagai tolak
ukur sejauh mana keberhasilan seseorang dalam belajar.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah hasil yang telah diperoleh oleh siswa setelah mengikuti
kegiatan belajar berupa pengetahuan dan untuk mengetahui hasil
belajar tersebut dapat dilakukan melalui tes, latihan atau ulangan.

27

b. Ranah Hasil Belajar
Pada umumnya hasil belajar dapat dibagi menjadi tiga ranah,
yaitu:
1) Ranah Kognitif (Pengetahuan)
Menurut Nana Sudjana (Nana Sudjana, 2017: 23-29) ranah
kognitif merupakan hasil belajar yang berhubungan dengan
kemampuan intelektual. Ranah kognitif meliputi enam aspek, yaitu:
a) Pengetahuan Hafalan (Knowledge)
Pengetahuan hafalan termasuk pula pengetahuan yang
sifatnya faktual, di samping pengetahuan yang mengenai hal-hal
yang perlu diingat kembali seperti batasan, pasal, bab, ayat,
rumus, dan lain-lain.
b) Pemahaman (Conperehention)
Hasil belajar pemahaman lebih tinggi satu tingkat dari
hasil belajar pengetahuan dan hafalan. Pemahaman memerlukan
kemampuan menangkap makna atau arti dari suatu konsep.
c) Penerapan (Aplikasi)
Aplikasi

adalah

kesanggupan

menerapkan,

dan

mengabstraksi suatu konsep, ide, rumus, hukum, dan situasi
yang

baru.

Misalnya

memecahkan

menggunakan hukum tertentu.

28

persoalan

dengan

d) Analisis
Analisis adalah memecah, mengurai suatu integritas
(kesatuan yang utuh) menjadi unsur-unsur atau bagian yang
mempunyai arti, atau mempunyai tingkatan hirarki.
e) Sintesis
Sintesis merupakan lawan dari analisis. Bila pada analisis
tekanan pada kesanggupan menyatukan unsur-unsur atau bagian
menjadi satu integritas.
f) Evaluasi
Evaluasi adalah proses pemberian atau menentukan nilai
kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu.
2) Ranah Afektif (Sikap)
Ranah Afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Beberapa
ahli mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan
perubahan-perubahannya bila seseorang telah memiliki penguasaan
kognitif tingkat tinggi (Nana Sudajana, 2017: 30). Hasil

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA ALQUR’AN MELALUI METODE YANBUA PADA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 3 SALATIGA TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 2 132

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS VIII SMP SUDIRMAN TINGKIR SALATIGA TAHUN PELAJARAN SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 153

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI TAHARAH DENGAN METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 TUNTANG TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 126

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAPEL PAI MATERI TAHARAH MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES KELAS VII SEMESTER 1 DI SMP NEGERI 3 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

0 2 163

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI IMAN KEPADA RASUL DENGAN METODE QUICK ON THE DRAW PADA SISWA KELAS VIII A SEMESTER II SMPN 6 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI

0 0 187

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AL-QURAN HADIS MATERI MENGKAJI SURAT AL-KAFIRUN MELALUI STRATEGI THREE STAGE FISHBOWL DECISION PADA SISWA KELAS VII MTs NEGERI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI

0 2 134

PENINGKATAN HASIL BELAJAR AL-QUR’AN HADIS MATERI SIKAP TASAMUH MENGGUNAKAN METODE QUESTIONS STUDENTS HAVE PADA SISWA KELAS VII MTs NEGERI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 0 154

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI AKHLAK TERPUJI DENGAN METODE TALKING STICK PADA SISWA SEMESTER I KELAS VII A SMP ISLAM SUNAN GIRI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI

0 1 141

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SHOLAT WAJIB DENGAN METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS VII SMP PLUS AS SYAFA’AH PENGKOL KECAMATAN KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

0 0 114

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI IMAN KEPADA MALAIKAT MENGGUNAKAN METODE MIND MAP PADA SISWA KELAS VII SMP AL MUSYAFFA’ KENDAL TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

0 1 175