PEMIKIRAN UMAR BIN AHYMAD BARAJA TENTANG PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KITAB AKHLAK LIL BANIN DAN APLIKASINYA TERHADAP SIKAP TAWADLUK SANTRI DI MA’HAD NURUL ISLAM TENGARAN SKRIPSI

  

PEMIKIRAN UMAR BIN AHYMAD BARAJA

TENTANG PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KITAB

AKHLAK LIL BANIN

DAN APLIKASINYA TERHADAP SIKAP TAWADLUK

SANTRI DI MA’HAD NURUL ISLAM TENGARAN

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

ARIF HARYADI

  

NIM. 11114223

PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2018

  

PEMIKIRAN UMAR BIN AHYMAD BARAJA

TENTANG PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KITAB

AKHLAK LIL BANIN

DAN APLIKASINYA TERHADAP SIKAP TAWADLUK

SANTRI DI MA’HAD NURUL ISLAM TENGARAN

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

ARIF HARYADI

  

NIM. 11114223

PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2018

  

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Dr. Miftahuddin, M.Ag.

  Dosen IAIN Salatiga Nota pembimbing Lamp : 4 eksemplar Hal : Naskah Skripsi Saudara : Arif Haryadi

  Kepada : Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga Di Salatiga Assalamu’alaikum Wr. Wb.

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudari : Nama : Arif Haryadi Nim : 111-14-223 Jurusan : Pendidikan Agama Islam Judul : PEMIKIRAN UMAR BIN AHMAD BARAJA TENTANG

  PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KITAB AKHLAK LIL BANIN DAN APLIKASINYA TERHADAP SIKAP TAWADLUK SANTRI DI MA‟HAD NURUL ISLAM TENGARAN

  Dengan ini kami mohon skripsi saudari diatas supaya segera dimunaqosahkan, Demikian agar menjadi perhatian Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

  Salatiga,14 September 2018 Pembimbing

KEMENTERIAN AGAMA

  Jl. Lingkar Salatiga Km. 02 Salatiga Telp. (0298)6031364

  Website

PENGESAHAN

  Judul Skripsi:

  

PEMIKIRAN UMAR BIN AHMAD BARAJA TENTANG PENDIDIKAN

KARAKTER DALAM KITAB AKHLAK LIL BANIN DAN

APLIKASINYA TERHADAP SIKAP TAWADLUK SANTRI DI MA’HAD

NURUL ISLAM TENGARAN

  Disusun Oleh:

  

ARIF HARYADI

NIM: 111-14-223

  Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 25 September 2018 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.).

  Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Dr. H. Imam Sutomo, M.Ag Sekretaris Penguji : Dr. Miftahuddin, M.Ag Penguji1 : Dr. Wahyudiana, M.Pd Penguji 2 : Dr. Maslihah, M.Si

  Salatiga, 25 September 2018 Dekan Fakultas Tarbiyah dan

  Ilmu Keguruan Suwardi, M.Pd.

  NIP. 19670121 199903 1 002 PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Arif Haryadi NIM : 111-14-223 Jurusan : Tarbiyah Prodi : Pendidikan Agama Islam Judul : Pemikiran Umar Bin Ahymad BarajaTentang Pendidikan

  Karakter Dalam Kitab Akhlak Lil Banin Dan Aplikasinya Terhadap Sikap Tawadluk Santri Di Ma‟had Nurul Islam Tengaran Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain.

  Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Selanjutnya, saya bersedia skripsi ini dipublikasikan oleh e-repository IAIN Salatiga

  Salatiga,13 September 2018 Penulis Arif Haryadi 111-14-223

  MOTTO

َناَك ْهَمِل ٌةَنَس َح ٌةَوْسُأ ِ هاللَّ ِلوُسَر يِف ْمُكَل َناَك ْدَقَل

ا ًريِثَك َ هاللَّ َرَكَذَو َرِخ ْلْا َم ْوَيْلاَو َ هاللَّ و ُج ْرَي

  “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.” (Q.S. al- Ahzab/33 : 21).

  

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil’alamin dengan rahmat Allah yang maha kuasa, penulisan

  skripsi ini dapat terselesaikan. Skripsi ini saya persembahkan kepada : Kedua orang tua saya, Bapak Sudarmodjo dan Ibu Supriyati yang tidak henti- hentinya memberikan do‟a, dukungan dan semangat kepada saya. Seluruh saudara saya, yang telah memberikan motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.

  Semoga perbuatan merekan dapat menjadi amal baik dan mendapatkan balasan yang baik pula oleh Allah SWT Amin.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta pertolongan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi Kualitatif ini yang berjudul :

  “ Pemikiran Umar Bin Ahmad Baraja Tentang Pendidikan Karakter Dalam Kitab Akhlak Lil Banin Dan Implementasinya Terhadap Sikap Tawadluk Santri Di Ma‟had Nurul Islam Tengaran”.

  Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw yang kita tunggu-tunggu syafaatnya di yaumul akhir nanti.

  Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan keendahan hati penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1.

  Rektor IAIN Salatiga, Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.P.d 2. Dekan FTIK IAIN Salatiga, Bapak Suwardi, M.Pd.

  3. Ketua Jurusan PAI IAIN Salatiga, Ibu Hj. Siti Rukhayati, M.Ag.

  4. Dosen Pembimbing Akademik, Bapak Drs. Juz‟an, M.Hum.

  5. Bapak Dr. H. Miftahuddin, M.Ag. selaku dosen pembimbing skripsi terimakasih atas bimbingannya.

  6. Seluruh dosen dan staf IAIN Salatiga 7.

  Bapak Kepala Sekolah Ma‟had Nurul Islam Tengaran, Para asatidz dan santri Ma‟had Nurul Islam Tengaran,

  Kepada semuanya peneliti mengucapkan terimakasih serta do‟a semoga semua amal kebaikannya diterima dan mendapatkan balasan baik oleh Allah SWT. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun orang lain.

  Salatiga, 13 September 2018 Penulis Arif Haryadi 11114223

  ABSTRAK

  Haryadi, Arif. 2018. Pemikiran Umar Bin Ahmad Baraja Tentang Pendidikan

  Karakter Dalam Kitab Akhlak Lil Banin Dan Aplikasinya Terhadap Sikap Tawadluk Santri. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

  Keguruan. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Dr. Miftahuddin, M.Ag. Kata kunci : Pendidikan Karakter, Aplikasi, Tawadluk

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendidikan karakter yang terkandung dalam kitab akhlak lil banin dan aplikasinya terhadap sikap tawadluk santri di Ma‟had Nurul Islam Tengaran. Rumusan masalah pada penelitian ini sebagai berikut : a) pengembangan pendidikan karakter, dan b) aplikasi sikap tawadluk kepada setiap individu.

  Jenispenelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dengan metodePenelitian Kepustakaan (Library Research) dan Penelitian Lapangan (Field Research). Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan Observasi, Wawancara, danDokumentasi.Data dianalisis dengan content analysis dananalisis data lapangan.

  Hasil penelitian sebagai berikut : a) pendidikan karakter dalam kitab akhlak lil banin di bagi menjadi empat perilaku yaitu perilaku yang berhubungan dengan ketuhanan yaitu akhlak kepada tuhan dan rasulnya. Diri sendiri yaitu amanah, tanggung jawab, disiplin dan mandiri. Sesama manusia yaitu akhlak kepada orang tua, akhlak kepada teman, akhlak kepada guru dan demokratis. Lingkungan yaitu menjaga lingkungan dan cinta kebersihan. b) karakter tawadluk santri di aplikasinya melalui kegiatan-kegiatan dan peraturan pesantren. Dalam pelaksanaan kegiatannya selalu didampingi oleh ustadz sebagai pengawas kegiatan. Untuk penegakan peraturan pengurus di bantu oleh beberapa santri untuk menjadi pengawas santri dan menlaporkan apabila ada yang melanggar.

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN SAMPUL .......................................................................................i HALAMAN JUDUL ..........................................................................................ii PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................iii PERNYATAAN KEASLIAN PENULIS ..........................................................iv PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................................v MOTTO DAN PERSEMBAHAN .....................................................................vi KATA PENGANTAR .......................................................................................vii ABSTRAK .........................................................................................................viii DAFTAR ISI ......................................................................................................ix DAFTAR TABEL ..............................................................................................x DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xi DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................xii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .........................................................................1 B. Fokus Masalah .......................................................................................8 C. Tujuan Penelitian ...................................................................................8 D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis ...............................................................................9 2. Manfaat Praktis ................................................................................9 E. Penegasan Istilah ....................................................................................10 F. Sistematika Penulisan .............................................................................11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Pendidikan Islam ............................................................13 2. Pengertian Pendidikan Karakter .......................................................14 3. Nilai-Nilai Karakter .........................................................................19 4. Santri ................................................................................................28 5. Pengertian Pesantren ........................................................................28 B. Kajian Pustaka Terdahulu ......................................................................29

  BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian .......................................................................................32 B. Lokasi Penelitian ....................................................................................33 C. Data dan Sumber Data ...........................................................................33 D. Tehnik Pengumpulan Data .....................................................................34 E. Analisis Data ..........................................................................................36 BAB IV PAPARAN DATA DAN ANALISIS DATA A. Paparan Data 1. Sejarah Ma‟had Nurul Islam ............................................................39 2. Visi & Misi ........................................................................................41 3. Program-Program .............................................................................42 4. Pelaksanaan Kajian Kitab ................................................................44 5. Garis Besar Isi Kitab .........................................................................44 6. Penerapan Sikap Tawadluk Melalui Kajian Kitab Akhlak Lil Banin Kepada Santri ....................................................................................48 B. Hasil Analisis Data 1. Pendidikan Karakter dalam Kitab AKhlak Lil Banin .......................50 2. Implementasi Sikap Tawadluk Santri di Ma‟had Nurul Islam..........69 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................................75 B. Saran .......................................................................................................76 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL DAN GAMBAR 1.

  Daftar Tabel

Tabel 2.1 Domain Nilai-nilai Karakter ..................................................21Tabel 4.1 Jadwal Kegiatan Harian .........................................................42 2.

  Daftar Gambar

Gambar 2.1 Domain Pendidikan Karakter ..............................................18Gambar 2.2 Grand Desain Pendidikan Karakter ....................................19

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 : Bukti Konsultasi Lampiran 2 : Surat Izin Penelitian Di

  Ma‟had Nurul Islam Tengaran Lampiran 3 : Surat Bukti Telah Melakukan Penelitian Di Ma‟had Nurul

  Islam Tengaran Lampiran 4 : Dokumentasi Profil Ma‟had Nurul Islam Tengaran Lampiran 5 : Dokumentasi Kegiatan Lampiran 6 : Struktur Pengurus Lampiran 7 : Pedoman Wawancara Lampiran 8 : Riwayat Hidup

  

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

  PAI Kelas X SMA Semester I ..................................................... 12

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ..................................................... 61Tabel 3.2 Daftar Guru .................................................................................. 62Tabel 3.3 Daftar Keadaan Siswa ................................................................. 65Tabel 3.4 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pra Siklus ................................ 67Tabel 4.1 Nilai Siswa Pra siklus .................................................................. 78Tabel 4.2 Nilai Siswa Siklus I ...................................................................... 81Tabel 4.3 Nilai Siswa Siklus II .................................................................... 84Tabel 4.4 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Antara Siklus ........................ 87Tabel 4.5 Lembar Observasi Terhadap Siswa Siklus I ................................ 90Tabel 4.6 Lembar Observasi Guru Siklus I .................................................. 91Tabel 4.7 Lembar Observasi Siswa Siklus II ............................................... 96Tabel 4.8 Lembar Observasi Guru Siklus II ................................................ 97Tabel 4.9 Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II ......................... 101

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas ( PTK) .................................. 9Gambar 4.1 Nilai Evaluasi Siklus I .............................................................. 89Gambar 4.2 Nilai Evaluasi Siklus II ............................................................ 95Gambar 4.3 Diagram Batang Ketuntasan Hasil Belajar............................. 101

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Lampiran 3 Dokumentasi Penelitian Lampiran 4 Lembar Observasi Terhadap Guru Siklus I Lampiran 5 Lembar Observasi Terhadap Guru Siklus II Lampiran 6 Lembar Observasi Terhadap Siswa Siklus I Lampiran 7 Lembar Observasi Terhadap Siswa Siklus II Lampiran 8 Lembar Konsultasi Lampiran 9 Surat Keterangan Pembimbing Skripsi Lampiran 10 Surat Pengantar Lembaga Lampiran 11 Surat Keterangan Penelitian Lampiran 12 Daftar Nilai SKK Lampiran 13 Riwayat Hidup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah sebuah kegiatan yang dilakukan dengan sengaja dan

  terencana yang dilaksanakan oleh orang dewasa yang memiliki ilmu dan keterampilan kepada anak didik, demi terciptanya manusia sempurna yang berkarakter atau insan kamil (Agus, 2012: 18). Karakter bangsa yang kuat merupakan produk dari pendidikan yang bagus dan mengembangkan karakter.

  Ketika mayoritas karakter masyarakat kuat, positif, tangguh, peradaban yang tinggi dapat dibangun dengan baik dan sukses. Sebaliknya, jika mayoritas karakter masyarakat negatif, karakter negatif dan lemah, sebab peradaban tersebut dibangun dalam fondasi yang lemah.

  Sebagai sebuah alternative yang bersifat preventif, pendidikan diharapkan dapat mengembangkan kualitas generasi muda bangsa ini dalam berbagai aspek, serta dapat memperkecil dan mengurangi penyebab berbagai masalah budaya dan karakter bangsa (Agus, 2012: 18). Namun, dalam konteks pendidikan terdapat permasalahan yang tak kunjung selesai dan semakin meluas, yaitu permasalahan akhlak. Meningkatnya persoalan akhlak dalam masyarakat, mulai dari ketidakjujuran hilangnya martabat keserakahan dan kekerasan menjadi permasalahan dalam pendidikan tersebut. Perilaku-perilaku yang merusak diri sendiri seperti meminum minuman keras, mengkonsumsi narkoba hingga bunuh diri, bahkan sampai membunuh anggota keluarga sendiri sudah tidak asing lagi di dengar dan di saksikan. Hal-hal negatif di masa sekarangpun sangat mudah sekali diakses melalui internet. Tidak heran jika pemuda masa memiliki pola pikir yang tidak baik dalam mempertimbangkan akhlak.

  Selaian itu, untuk pencapaian kebahagiaan yang hakiki, maka pendidikan, khususnya adalah pendidikan islam memiliki tujuan utama yang menjadi tonggak yaitu membentuk akhlak dan budi pekerti yang sanggup menghasilkan orang-orang bermoral, berjiwa bersih, berkemauan keras, cita- cita besar, dan memiliki akhlak yang tinggi serta luhur. Pendidikan budi pekerti dan akhlak adalah jiwa dari pendidikan islam islam itu sendiri (Daradjad, 2006: 30).

  Seiring perkembangan zaman, era modernisasi dan globalisasi pendidikan karakter di Indonesia dirasakan amat perlu pengembangannya bila mengingat makin meningkatnya tawuran antar pelajar, serta bentuk-bentuk kenakalan remaja lainnya terutama di kota-kota besar, pemerasan/kekerasan (bullying), kecenderungan dominasi senior terhadap yunior, fenomena suporter, penggunaan narkoba, pergaulan bebas dan lain-lain. bahkan yang paling memprihatinkan, keinginan untuk membangun sifat jujur pada anak- anak melalui kantin kejujuran di sejumlah sekolah, banyak yang gagal dikarenakan belum tertanam sifat jujur pada setiap anak (Muchlas & Hariyanto, 2014: 2).

  Masalah akhlak adalah suatu yang menjadi perhatian dimana saja, karena kerusakan akhlak seseorang akan mengganggu ketenteraman orang lain. Di negara kita ini sudah banyak orang yang rusak moralnya, terbukti banyak pejabat yang korup dan ini jelas merugikan negara. Dengan demikian masalah akhlak harus diperhatikan. Terutama dari kalangan pendidik, alim ulama, pemuka masyarakat dan orang tua.

  Sebagai contoh adalah akhlak Nabi Muhammad SAW dalam perjalanan hidupnya sejak masih kanak-kanak hingga dewasa dan sampai diangkat menjadi Rasul, beliau terkenal sebagai seorang yang jujur, berbudi luhur dan mempunyai kepribadian yang tinggi. Tak ada sesuatu perbuatan dan tingkah lakunya yang tercela yang dapat dituduhkan kepadanya, berlainan sekali dengan tingkah laku dan perbuatan kebanyakan pemuda-pemuda dan penduduk kota Mekah pada umumnya yang gemar berfoya-foya dan bermabuk-mabukan. Karena demikian jujurnya dalam perkataan dan perbuatan, maka beliau diberi julukan “Al-Amin”, artinya orang yang dapat dipercaya.

  Firman Allah SWT:

   َناَك ْهَمِل ٌةَنَس َح ٌةَوْسُأ ِ هاللَّ ِلوُسَر يِف ْمُكَل َناَك ْدَقَل ا ًريِثَك َ هاللَّ َرَكَذَو َر ِخ ْلْا َم ْوَيْلاَو َ هاللَّ و ُج ْرَي Artinya:

  “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang

baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan

(kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah” (Q.S. al-Ahzab/33

: 21).

  Tujuan utama pendidikan Akhlak dalam Islam adalah agar manusia barada dalam kebenaran dan senantiasa berada dijalan yang lurus, jalan yang telah digariskan oleh Allah SWT. Akhlak mulia merupakan tujuan pokok dalam pendidikan akhlak yang islami. Dalam kitab Akhlaqul lil Banin karangan Syaikh Umar Bin Ahmad Bradja juga telah dijelasakan bahwa bagaiman seharusnya akhlak seorang anak ditengah kelurganya. Tentang sikap dan prilaku anak kepada orang tua, saudara dan lain-lainnya. Bahwa keluarga meski memiliki landasan yang kuat dalam pembinaan dan mendidik generasi penerus sebagai langkah awal dalam jenjang pendidikan yang didapatkan oleh seorang anak, karena bahwa sesungguhnya orang tua lah yang akan menentukan atau mengarahkan anaknya agar menjadi pribadi yang berakhlak mulia.

  Dalam pendidikan akhlak, aktualisasi nilai-nilai islami perlu dipandang sebagai suatu persoalan yang penting dalam usaha penanaman ideologis islam sebagai pandangan hidup. Nilai-nilai pendidikan akhlak yang harus ditanamkan kepada anak-anak pun bukan hanya sekedar akhlakul karimah, melainkan juga akhlak madzmumah juga harus di sampaikan dan diajarkan kepada anak. Bila akhlak yang buruk itu tidak di sampaikan kepada anak maka anak akan melakukan perbuatan yang tidak sesuai dan melanggar etika yang ada di masyarakat itu. Secara umum akhlak dalam islam memiliki tujuan akhir yaitu menggapai suatu kebahagiaan di dunia dan di akhirat yang diridhoi Allah SWT serta disenangi sesama makhluk.

  Kondisi saat ini, baik dalam hal aqidah, tarbiyah, tsaqafah, dakwah, organisasi, dan akhlak sudah semakin sedikit yang menjujung nilai-nilai tersebut. Aqidah sangat penting bagi kehidupan, digunakan sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, sangat dibutuhkan aqidah yang kuat untuk menghadapi masa-masa seperti sekarang ini. Seperti yang banyak kita temui saat ini, banyak kalangan umat yang meragukan kebenaran dan keunggulan Islam. Banyak orang yang berstatus sebagai pemuka agama melakukan tindakan-tindakan yang jauh dari aqidah, seperti menjadi dukun palsu dengan melakukan ritual maupun tradisi yang tidak sesuai dengan ajaran agama dan bahkan dapat dikatakan musyrik.

  Hal tersebut banyak dipengaruhi oleh faktor luar sepeti tayangan- tayangan yang didapatkan dari berbagai media sosial yang berkembang saat ini. Kemudian, di bidang pendidikan sendiri dipengaruhi oleh adanya campur tangan dari pemerintah. Dimana anggaran yang dikeluarkan untuk daerah- daerah sangat bergantung pada pemerintah pusat, yang mana akan digunakan untuk pengembangan tarbiyah (pendidikan) saat ini. Dikarenakan biaya yang tinggi saat ini, menyebabkan pendidikan seolah-olah hanya untuk orang kaya saja. Ditambah dengan adanya umat Islam yang melakukan tindak pidana korupsi. Hal tersebut jelas memperparah kondisi umat Islam saat ini. Dimana seharusnya orang Islam dapat menghindari perilaku tercela tersebut, bukan malah melakukannya. Sehingga hal tersebut membuat nurani masyarakat khususnya umat Islam menurun kepercayaannya terhadap keunggulan Islam.

  Setelah itu tentang tsaqafah (pengetahuan/budaya). Budaya Islam saat ini, terutama di Indonesia dapat dikatakan sudah tercampur dengan budaya- budaya barat yang tidak sesuai dengan aqidah. Hal tersebut menjadikan akulturasi budaya yang menyimpang dari budaya masyarakat Indonesia itu sendiri. Banyak anak muda yang dapat dikatakan sudah berlebihan dalam bergaul yang disebabkan cepatnya perkembangan media elektronik yang ada saat ini. Hal tersebut memicu terkikisnya nilai-nilai keislaman dan meningkatnya nilai „kebaratan‟. Banyak budaya barat yang diadopsi oleh kaum muslim di Indonesia, namun ada yang dengan cara kurang tepat, ada pula yang dapat dikatakan dapat mengadopsi dengan baik dan sesuai aqidah yang ada di Islam. Lalu yang keempat tentang dakwah, dakwah yang dilakukan secara terbuka akan sangat cepat persebarannya. Dahulu, sebelum banyak berkembang media sosial seperti saat ini, kegiatankegiatan dakwah sangat sering kita jumpai.

  Perkembangan umat islam saat ini semakin menurun dari nilai-nilai agama. Banyak kaum yang sudah tidak menjujung nilai-nilai akidah dan adat dalam islam. Kondisi yang semakin parah di karenakan perkembangan media sosial yang ada saat ini. Kembali kepada pribadi masing-masing yang akan mengadopsi segi positif atau negatifnya dari perkembangan budaya saat ini.

  Pesantren menjadi lembaga yang menuntun dan membimbing pendidikan karakter anak. Di dalam pesantren tidak hanya di ajarkan tentang pengetahuan umum akan tetapi di dalam pesantren sangat di tekankan dalam pembentukkan akhlak yang baik dan berkualitas. Karena kualitas pesantren di tentukan dari akhlak yang dimiliki oleh para santrinya (sebutan anak didik di pesantren). Dari akhlak akan terangkatlah derajatnya. Jika seseorang memiliki akhlak yang buruk maka masyarakat akan memandang rendah.

  Tujuan pendidikan yang ada di Pondok Pesantren bukanlah untuk mengejar kepentingan kekuasaan, uang dan keagungan duniawi, tetapi lebih kepada kewajiban dan pengabdian kepada Allah SWT. Ciri yang paling menonjol pada pesantren ialah pendidikan dan penanaman nilai-nilai agama kepada santri melalui kitab-kitab klasik ( Haidar,2004 : 26).

  Akhlak lil banin menjadi salah satu kitab yang diajarkan di dalam pondok pesantren. Ma‟had Nurul Islam menjadi salah satu pesantren yang mengajarkan kitab akhlak lil banin kepada para santri-santrinya. Pengajaran kitab akhlak lil banin sesuai dengan tingkatan kelasnya.

  Dalam kitab akhlak lil banin ini menjelaskan tentang macam-macam akhlak yang baik dan akhlak yang harus ditinggalkan oleh santri. Termasuk didalamnya sikap tawadhu‟ yang sangat menonjol dalam pesantren. Sikap tawadhu‟ ini terlihat ketika para santri berinteraksi dengan Kiai dan para ustadz yang mengajar.

  Tiada tujuan yang lebih penting bagi pendidikan akhlak daripada membimbing umat manusia di atas prinsip kebenaran dan kejalan lurus. makna pendidikan akhlak dalam islam yang mensejahterakan kehidupan

  

duniawi dan ukhrawi untuk seluruh umat manusia. Oleh karena itu, persoalan

  akhlak yang melanda hari ini dipandang perlu untuk mencari jalan keluar serta perumusan yang jelas dalam pembinaannya bagi penerus bangsa serta keluraga merupakan titik awal yang mesti kita benahi kembali untuk menjadikan generasi-generasi yang memiliki karakter dan budi pekerti. Atas dasar pertimbangan itu, penulis akan membahas dalam skripsi ini tentang pendidikan karakter, dengan judul skripsi

  “Pemikiran Umar bin Ahmad

Baraja Tentang Pendidikan Karakter Dalam Kitab Akhlak Lil Banin dan

Aplikasinya Terhadap

  Sikap Tawadluk Santri di Ma’had Nurul Islam Tengaran B. Fokus Masalah 1.

  Bagaimana Pemikiran Syekh Umar bin Ahmad Baraja dalam kitab akhlak lil banin tentang Pendidikan karakter?

  2. Apa relevansi Pendidikan karakter dalam kitab akhlak lil banin dalam pembentukan sikap tawadluk santri di Ma‟had Nurul Islam Tengaran? C.

   Tujuan Penelitian 1.

  Untuk mengetahui pendidikan karakter yang terkandung dalam kitab akhlak lil banin.

  2. Mendiskripsikan relevansi pendidikan karakter dalam kitab akhlak lil banin dan implikasinya terhadap sikap tawadluk santri.

D. Manfaat Penelitian

  Dengan penelitian ini, diharapakan penulis dapat menambah wawasan khususnya seorang pendidik pada umumnya baik secara teoritis ataupun praktis.memeberikan manfaat antara lain sebagai berikut: 1.

  Manfaat Teoretis Agar dapat memberikan gambaran akhlak anak yang baik dalam kehidupan sehari-hari sebagai pribadi atau anggota masyarakat. Memberi pengetahuan khususnya kepada orang tua atau pendidik untuk selalu memperhatikan anak didiknya terutama dalam akhlak atau budi pekertinya.

2. Manfaat Praksis

  Hasil penelitian ini diharapkan akan berguna bagi : a.

  Orangtua sebagai masukkan dalam memberi bimbingan dan arahan kepada anak.

  b.

  Guru sebagai bahan informasi dalam mengembangkan akhlak anak.

  c.

  Masyarakat agar selalu menjaga lingkungan yang kondusif bagi anak.

E. Penegasan Istilah

  Untuk memudahkan pemahaman dan menjaga agar tidak terjadi kesalahpahaman tentang judul penelitian, maka perlu adanya penegasan istilah yang berkaitan dengan judul penelitian ini, yaitu : 1.

  Syekh Umar Bin Ahmad Baraja Syaikh Umar bin Ahmad Baraja adalah seorang ulama

  ‟ yang memiliki akhlak yang sangat mulia. Beliau lahir dikampung Ampel magfur, pada 10 Jumadil akhir 1331 H/17 mei 1913 M. Sejak kecil dia diasuh dan dididik kakeknya 11 dari pihak ibu, Syaikh Hasan bin Muhammad Baraja, seorang ulama ahli nahwu dan fiqih (M. Achmad Asseggaf, 1995:7).

  2. Pendidikan Karakter Karakter dimaknai sebagai cara berpikir dan berperilaku yang khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara (Agus, 2012: 40).

  Jadi dari definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa karakter adalah sikap dan kebiasaan yang membentuk dan membedakan pribadi setiap individu.

  3. Akhlak lil banin Kitab Al Akhlak li Al Banin karangan Syaik Umar bin

  Ahmad Baraja ini secara keseluruhan terdiri dari 4 jilid, dan setiap jilid memiliki jumlah halaman yang berbeda. Jilid 1 memiliki 56 halaman, jilid 2 memiliki 80 halaman, jilid 3 memiliki 112 halaman, jilid 4 memiliki 140 halaman, total keseluruhan 388 halaman, serta keseluruhanya merupakan satu fasal-fasal atau bab yang diterangankan dalam bahasa arab, karangan syaikh umar bin ahmad baraja yang berisikan akhlak anak, terutama pendidikan akhlak bagi anak.

4. Tawadluk Tawadhu‟ secara bahasa berarti “rendah hati”, bukan “rendah diri”.

  Dalam penertian luas tawadhu‟ ialah merendahkan diri tanpa menghinakan dan meremehkan harga dirinya. Ruwaian berkata, “rendah hati” adalah hati yang merendah dihadapan Tuhan. Al- Kalabadzi berpendapat, “kerendahan hati adalah berbesar hati pada masa-masa sulit, teguh dalam kepasrahan, menanggung beban dari orang- orang beragama, dn berperasaan senang bersama Tuhan” (Mulyadi,2003: 14).

F. Sistematika Penulisan

  Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menyeluruh sehingga pembaca nantinya dapat memahami tentang isi skripsi dengan mudah, penulis berusaha memberikan sistematika penulisan dengan penjelasan secara garis besar. Skripsi Ini terdiri dari lima bab yang masing-masing saling berkaitan yaitu sebagai berikut:

  BAB I :Pendahuluan. Dalam bab ini penulis menjabarkan mengenai pokok permasalahan yang terdiri dari: Latar belakang masalah, Rumusan masalah, Tujuan penelitian, Manfaat penelitian, Definisi oprasional, Sistematika penulisan.

  BAB II : Dalam bab ini membahas tentang pengertian pendidikan islam, pendidikan karakter, nilai-nilai pendidikan karakter, tujuan pendidikan karakter, santri dan pesantren

  BAB III : Dalam bab ini membahas tentang metodologi penelitian yaitu jenis penelitian, lokasi penelitian, sumber data, analisis data dan prosedur pengumpulan data

  BAB IV : Paparan data yang memaparkan hasil data tentang pendidikan karakter yang termuat dalam kitab akhlak lil banin. Latar belakang objek penelitian tentang sejarah Ma‟had Nurul Islam Tengaran, progam-progam, pelaksanaan pengajaran kitab akhlak lil banin dan aplikasi nya terhadap sikap tawadluk santri di Ma‟had Nurul Islam.

  BAB V : Kesimpulan dari seluruh uraian yang telah dikemukakan dan merupakan jawaban dari permasalahan tulisan ini.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Pendidikan Islam Dalam bahasa Indonesia, pendidikan adalah perbuatan (hal, cara dan sebagainya) mendidik (DEDIKBUD,1991 : 323). Pendidikan islam adalah system pendidikan yang dapat

  memberikan kemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita islam, karena nilai-nilai islam telah menjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya. Nur Uhbiyati menyatakan, pendidikan islam adalah suatu system pendidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang dibutuhkan oleh hamba Allah. Oleh karenanya islam mempedomani seluruh aspek kehidupan manusia muslim baik di dunia maupun di akhirat (Uhbiyati,1999 : 12).

  Adapun menurut Dr Ali Ashraf (1996:23), pendidikan islam adalah pendidikan yang melatih sensibilitas murid-murid sedemikian rupa, sehingga dalam perilaku mereka terhadap kehidupan, langkah- langkah dan keputusan begitu pula pendekatan mereka terhadap ilmu pengetahuan mereka diatur oleh nilai-nilai etika islam yang sangat dalam dirasakan.

  Dari kedua definisi diatas dapat dipahami bahwa pendidikan islam ialah system pendidikan yang mengatur segala aspek kehidupan sesuai dengan nilai-nilai etika islam.

  Pendidikan islam memiliki tugas untuk menyiapkan sumber daya manusia yang berkarakter islami. Oleh karena itu pendidikan islam di harapkan bisa mengikuti perkembangan zaman yang dimana pendidikan islam itu sendiri pasti akan di hadapkan dengan permasalahan-permasalahan yang baru.

2. Pengertian Pendidikan Karakter

  Sebelum mengarah dengan apa itu pendidikan karakter alangkah baiknya memahami apa itu karakter. Menurut kamus besar bahasa Indonesia karakter merupakan sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lainnya.

  Dengan demikian karakter adalah nilai-nilai yang unik baik yang terpatri dalam diri dan terejawantahkan dalam perilaku (Muchlas & Hariyanto, 2013 : 42).

  Karakter dalam bahasa agama disebut sebagai akhlak seperti yang dikatakan oleh Akramulla Syed dalam Yaumi, Akhlak merupakan istilah dalam bahasa arab yang merujuk kepada praktik- praktik kebaikan, moralitas dan perilaku islami (islamic behavior), sifat atau watak (disposition), perilaku baik (good conduct), kodrat atau sifat dasar (nature), perangai (temper), etika atau tata susila (ethics), moral dan karakter (Yaumi,2012 : 50). seperti halnya firman Allah SWT dalam surah Al Qalam/68:4

  ٍْ٤ ِظَػ ٍنُُِخ ٠ََِؼَُ َيَِّٗإَٝ Artinya : Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.

  Ayat di atas menjelaskan bahwasanya Rasulullah mempunyai budi pekerti luhur, watak, dan tingkah laku terpuji.

  Rasulullah SAW memiliki akhlak islami yaitu akhlak seperti Al- Qur‟an. Allah SWT telah melimpahkan Muhammad SAW sifat yang sangat mulia tak terbayang bagaimana mulianya Muhammad SAW (Hasbi,2002 : 1383).

  Secara terminologis, makna karakter di kemukakan oleh Thomas Lickona. Menurutnya karakter adalah “A reliable inner

  disposition to respond to situations in a morally good way

  .” Selanjutnya Lickona menamba hkan, “Character so conceived has

  

three interrelated parts : moral knowing, moral feeling, moral

behavior

  .” Menurutnya karakter mulia meliputi pengetahuan tentang kebaikan, lalu menimbulkan komitmen terhadap kebaikan, dan akhirnya benar-benar melakukan kebaikan. Dengan kata lain, karakter mengacu kepada serangkaian pemikiran (cognitives), perasaan (affective), dan perilaku (behavior) yang sudah menjadi kebiasaan.

  Dari pengertian diatas dapat di pahami bahwa karakter merupakan nilai-nilai perilaku yang ada pada diri manusia dan meliputi segala aktifitas yang di lakukan oleh manusia dalam rangka hubungan anatara dirinya dengan Tuhannya ataupun sesama manusia juga lingkungan sekitarnya yang kemudian disandarkan pada norma agama, hukum, tata karma dan budaya. Dari konsep inilah muncul konsep pendidikan karakter (Darmiati dkk, 2013 : 16).

  Dalam pengertian yang sederhana pendidikan karakter adalah hal positif apa saja yang dilakukan guru dan berpengaruh kepada karakter siswa yang diajarnya. Pendidikan karakter adalah upaya sadar dan sungguh-sungguh dari seorang guru untuk mengajarkan nilai-nilai kepada para peserta didiknya. Pendidikan karakter juga dapat didefinisikan sebagai pendidikan yang mengembangkan karakter yang mulia dari peserta didik dengan mempraktikkan dan mengajarkan nilai-nilai moral dan pengambilan keputusan yang beradab dalam hubungan dengan sesama manusia maupun dalam hubungannya dengan Tuhannya ( Muchlas & Hariyanto, 2013 : 44).

  Menurut Lickona pendidikan karakter mengandung tiga unsur pokok, yaitu mengetahui kebaikan(knowing the good), mencintai kebaikan (desiring the good), dan melakukan kebaikan (doing the good) ( Darmiati dkk, 2013 : 17). Pendidikan karakter bukan hanya untuk mendaftar nilai yang akan ditanamkan bukan masalah benar dan salah. Pendidikan karakter menginginkan terjadinya pemaham terhadap peserta didik tentang sikap dan perilaku positif melalui kebiasaan dan keteladanan dari lingkungannya.

  Pendidikan karakter merupakan pengembangan sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti melalui pembiasaan yang berhubungan antara dirinya dengan Tuhan, sesama manusia maupun lingkungan sekitarnya.

  Menurut frey dalam yaumi “Character education is the

  

deliberate effort to help people understand, care about ad act upon

core ethical values .

  ” Maksudnya ialah pendidikan karakter adalah upaya sengaja untuk membantu orang mengerti, peduli dan berbuat atas dasar nilai-nilai etik. Dalam definisi ini pendidikan karakter merujuk pada tiga komponen yang harus diolah, yakni (1) pikiran, (2) rasa (3) raga yang digambarkan seperti di bawah ini : pikiran (understand) berbuat peduli

  (act upon core (care about) ethical values)

Gambar 2.1 : Domain Pendidikan Karakter

  Tiga hal tersebut harus saling berhubungan agar menjadi efektif dan dalam pelaksanaanya pun haruslah sistemtis dan berkelanjutan. Dengan begitu peserta didik pun akan menjadi cerddas emosinya dan bijak dalam mengambil sebuah keputusan.

  Dalam Gran Design Pendidikan karakter merupakan proses pembudayaan dan pemberdayaan nilai-nilai luhur dalam lingkungan satuan pendidikan, lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat (Zainal,2012 : 33).

Gambar 2.2 : Grand Design Pendidikan Karakter

  Dengan demikian, pendidikan karakter merupakan usaha penanaman kecerdasan berpikir, penghayatannya dalam sikap dan prakteknya dalam bentuk perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai luhur dalam dirinya, antara dirinya dan Tuhannya, ke sesama serta lingkungan sekitarnya.

3. Nilai-Nilai Karakter

  Secara bahas nilai berarti adab, etika, kultur, norma pandangan hidup, atau sila. Sedangkan secara etimologi, nilai (value) dalam bahasa inggris dan (valere) dalam bahasa latin yang memiliki arti berguna, berdaya, kuat. Nilai adalah suatu pola normatif yang menentukan tingkah laku yang diinginkan oleh suatu sistem yang berkaitan dengan lingkungan sekitar tanpa membedakkan fungsi bagian-bagiannya (Arifin,1993 : 141).

  Makna yang terkandung dari nilai tersebut adalah kualitas suatu hal yang menjadikan hal tersebut menjadi lebih diminati dan diinginkan.

  Segala sesuatu tentunya memiliki nilai, hanya saja ada yang harganya rendah ada juga yang tinggi. Jika harganya rendah maka nilainya pun rendah, bahkan tidak jarang untuk tidak di hargai hingga akhirnya dianggap tidak bernilai (Tafsir,2006 : 46).

  Sedangkan menurut Sutarjo Adi Susilo nilai akan selalu berhubungan dengan kebaikan serta keluhuran budi dan akan menjadi sesuatu yang dihargai dan dijunjung tinggi, serta dikejar oleh seseorang sehingga ia merasakan adanya suatu kepuasan dan ia merasa menjadi manusia yang sebenarnya (Adisusilo,2012 : 56-57).

  Berdasarkan kajian nilai-nilai agama, norma-norma sosial, peraturan hokum, etika akademik, dan prinsip-prinsip HAM, telah teridentifikasi butir-butir nilai yang dikelompokkan menjadi lima nilai utama, yaitu :

  1. Perilaku yang berhubungan dengan Tuhan.

  2. Perilaku yang berhubungan dengan diri sendiri.

  3. Perilaku yang berhubungan dengan sesama manusia.

  4. Perilaku yang berhubungan dengan lingkungan.

  5. Perilaku yang berhubungan dengan nilai kebangsaan (Zainal,2012 : 40).

  Sehubungan dengan hal diatas Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (2000) dalam Bahan Pendampingan Guru Sekolah Swasta Tradisional (Islam) telah mengiventarisasi domain pendidikan budi pekerti islami sebagai niali-nilai karakter yang seharusnya dimiliki dan di tampilkan dalam kehidupan sehari-hari sebagaimana di tampilkan pada table di bawah ini :

  

Lembut

hati f.

  Rela berkorba n f. Setia/loy al g.

  Kerja keras e.

  Jujur c. Disiplin d.

  Adil b.

  Brpikir a.

  Produktif h. Tenggang rasa i.

  Adil e. Amanah f. Mengharga i kesehatan g.

  Berinisiatif b. Kerja keras c. Kerja cerdas d.

  

Bijaksana

h.

Mengharga

i a.

  

Bertanggun

g jawab

g.

  Adil b. Jujur c.

Disiplin

d. Kasih

sayang

e.

  Table 2.1 Domain Nilai-Nilai Karakter

  Berinisiatif i. Kerja cerdas j. Kreatif a.

  Pengambil resiko h.

  Kerja keras g.

  Disiplin e. Kasih sayang f.

  Jujur c. Mawas diri d.

  Adil b.

  Disiplin h. Berpikir jauh ke depan a.

  Syukur c. Tawakal d. Ikhlas e. Sabar f. Mawas diri g.

  Hubunganny a terhadap bangsa a. Iman dan takwa b.

  

Hubungannya

terhadap sesama Hubungannya terhadap lingkungan

  Hubungannya terhadap Tuhan Hubungannya terhadap diri sendiri

  Tertib h. Amanah i. k. i. konstruktif i.

  Jujur Bervisi Pemaaf Sabar j. l. j. j. j.

Amanah Berpikir Rendah hati Bertanggun Tenggan

k. matang k. g jawab g rasa

  Pengabdia Tertib n m. l. k.

  Bersahaja Amanah Bela rasa l. n. m. Susila Bertanggun Tenggang m. g jawab rasa

  Beradab o. n.

  Bijaksana Sopan p. santun Cerdik q. o. Cermat Terbuka r. Dinamis s.

  Efisien t. Gigih u.

  Mandiri v. Menghargai kesehatan w.

  Pengendalia n diri x.

  Rajin y. Percaya diri z. Tertib aa.

  Tegas bb.

  Sabar Dari tabel di atas dapat dilihat bahwasanya nilai karakter bangsa Indonesia yang dapat digali dari budaya Indonesia sangatlah banyak.

  Dari banyaknya nilai-nilai karakter yang ada, Zainal Aqib dalam bukunya mengungkapkan sembilan belas nilai-nilai karakter a.

  Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikkan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan dan pekerjaan, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain.

  ااﺪ٣ِﺪَﺳ الً َْٞه اُُُٞٞه َٝ َ َّاللَّ اُٞوَّﺗا اَُٞ٘ٓآ َٖ٣ِﺬَُّا اَُّٜ٣َأ اَ٣

  Artinya:

  “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu

kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar

  ”(QS Al Ahzab/33: 70).

  b.