10 NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KITAB KHULASHAH NURUL YAQIN KARYA UMAR ABDUL DJABBAR SKRIPSI

  

10 NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KITAB

KHULASHAH NURUL YAQIN

KARYA UMAR ABDUL DJABBAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

  

Oleh:

Nafi’atun Khasanah

111-14-299

PROGRAN STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

  

10 NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KITAB

KHULASHAH NURUL YAQIN

KARYA UMAR ABDUL DJABBAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

  

Oleh:

Nafi’atun Khasanah

111-14-299

PROGRAN STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

  

MOTTO

               

 

  Artinya; “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai

pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati,

semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya

  (QS.Al-Isra’:39) Dengan penuh ketulusan hati dan rasa syukur kepada Allah SWT, skripsi ini saya persembahkan kepada:

  1. Bapak Ahmad So’ir dan Ibu Yamini tercinta yang telah mendidik, membimbing, memberikan kasih sayang, do’a dan segalanya, yang menjadi perantaraku untuk memperoleh tujuan hidupku, ilmu, iman, amal shalih dan ridho Allah.

  2. Kakak tercinta, M. Rojin Najach yang selalu mendukung dan membantuku.

  3. Anggota keluargaku yang selalu mendukungku dan selalu memberi semangat dan membantuku.

  4. Maftukhah, Anis Mustiya sari, Ifa durrotik , Putri Aprilia, Hani’ah, Nonik dan Desi Nur baiti yang selalu memberi motivasi dan mendo’akanku.

5. Rohmatika, Farida dan Munawaroh yang telah memberikan dukungan, do’a dan semangat untukku.

  6. Teman-teman KKN 2018 posko 95 yang telah membantu dan mendukung saya.

  7. Sahabat-sahabat seperjuangan angkatan 2014 khususnya jurusan PAI.

  Bismillahhirrahmanirrohim

  Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Yang Terdapat Dalam Kitab Khulashah Nurul Yaqin Karya Umar Abdul Djabbar”. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah SAW, keluarga, sahabat dan para pengikut setianya.

  Skirpsi ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Islam di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  Penulis menyadari bahwa kemampuan yang penulis miliki sangatlah terbatas sehingga dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan. Arahan dan bimbingan dari berbagai pihak sangatlah membantu terselesainya skripsi ini. oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Suwardi, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Bapak Keguruan.

  3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam.

  4. Bapak Moh. Hafidz M. Ag, selaku dosen Pembimbing Akademik dan dosen Pembimbing skripsi.

  SAMPUL.......................................................................................................... i LEMBAR BERLOGO ..................................................................................... ii JUDUL ............................................................................................................. iii PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... iv PENGESAHAN KELULUSAN ...................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN........................................................ vi MOTTO............................................................................................................ vii PERSEMBAHAN ............................................................................................ viii KATA PENGANTAR .................................................................................... ix DAFTAR ISI .................................................................................................... xi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv ABSTRAK ....................................................................................................... xv

  BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1 A. Latar Belakang ..................................................................................... 7 B. Rumusan Masalah ................................................................................ 7 C. Tujuan Masalah ................................................................................... 7 D. Kegunaan penelitian ............................................................................. 7

  Kajian pustaka ...................................................................................... 8 F. Metode Penelitian ................................................................................. 9 G. Sistematika Penulisan ........................................................................... 12

  BAB II BIOGRAFI NASKAH ........................................................................ 14 A. Biografi pengarang kitab Khulasahah nurul yaqin .............................. 14 B. Sistematika Penulisan kitab Khulasahah nurul yaqin .......................... 16 BAB III DESKRIPSI PEMIKIRAN UMAR ADDUL DJABBAR ................. 21 A. Disiplin Keilmuwan ............................................................................. 21 B. Deskripsi Pemikran Umar Abdul Djabbar ........................................... 25 BAB IV ANALISIS NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KITAB KHULASHAH NURUL YAQIN KARYA ABDUL DJABBAR ................... 35

  1. Pendidikan Toleransi ..................................................................... 36

  2. Perduli Sosial................................................................................. 41

  3. Pendidikan Disiplin ....................................................................... 42

  4. Pendidikan Mandiri ....................................................................... 44

  5. Pendidikan Cinta Damai................................................................ 47

  6. Pendidikan semangat kebangsaan ................................................. 49

  7. Pendidikan jujur ............................................................................ 51

  8. Pendidikan Relegius ...................................................................... 54

  9. Pendidikan Kerja keras.................................................................. 56 10. PendidikanTanggung Jawab .......................................................... 58

  A. KESIMPULAN .................................................................................... 64 B. SARAN ................................................................................................ 65 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENULIS

1. Daftar pustaka 2. Riwayat Hidup Penulis 3. Cover Buku 4. Nota Pembimbing 5. Lembar Konsultasi 6. Surat Keterangan Kegiatan

  Khasanah, Nafi’atun, 2018. Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Kitab Khulashah Nurul Yaqin Karya Umar Abdul Djabbar . Skripsi.

  Fakultas Tarbiyah. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Muh. Hafidz M.Pd.

  

Kata Kunci: Nilai Pendidikan, Karakter, Khulashah Nurul Yaqin Karya Umar

Abdul Djabbar.

  Tujuan penelitian ini untuk mengetahui nilai pendidikan karakter dalam kitab

  

Khulshah Nurul Yaqin . Focus masalah yang akan dikaji adalah, bagaimana nilai

pendidikan dalam kitab Khulashah Nurul Yaqin.

  Jenis penelitian skripsi ini adalah penelitian studi pusaka yang dilakukan dengan mengimpun dan menganlisis data yang bersumber dari perpustakaan, dengan metode library dan literatur yang dilakukan dengan mengumpulkan sumber data primer berupa kitab Khulashah Nurul Yaqin dan sumber data sekunder yang berupa buku pendidikan karakter, adapun teknik analisis data yang dilakukan adalah metode content analysis dengan menganalisis dengan menganalisis isi untuk mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam kitab tersebut.

  Hasil penelitian ini adalah nilai pendidikan karakter dalam kitab

  

Khulashah Nurul Yaqin karya Umar Abdul Djabbar dapat tercermin dari teladan

  Rasulullah saw dengan akhlak terpuji beliau. Adapun nilai pendidikan karakter dalam kitab Khulashah Nurul Yaqin karya Umar Abdul Djabbar meliputi 10 nilai pendidikan karakter yaitu: Toleransi, peduli sosial, disiplin, mandiri, cinta damai, semangat kebangsaan, jujur, relegius, kerja keras, dan tanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada zaman modern yang semakin maju dan berkembang ditambah

  adanya teknologi canggih membuat semua orang bisa memenuhi kebutuhanya. Dengan alat tersebut dapat menghibur diri dengan menonton beberapa film. Kebanyakkan dari mereka lebih menyukai film-film barat dari pada film timur. Karena film-film barat itu kebanyakan menayangkan drama romantis dibuat yang menonton pasti ketagihan. Dampak dari itu akan menumbuhkan sifat malas, mudah menyerah ataupun putus asa.

  Dari sifat-sifat tersebut, dapat menurunkan karakter yang berakibat buruk dan tidak baik moralnya. Sebenarnya, banyak faktor yang ikut andil pada proses menurunnya moral dan karakter, namun dari berbagai faktor yang paling mengakar terjadianya kerusakan di tengah manusia adalah lemahnya atau rusaknya kualitas hati manusia, buruknya lingkungan, lemahnya atau rusaknya pergaulan.

  Tidak ada yang menyangkal bahwa karakter merupakan aspek yang penting untuk kesuksesan manusia di masa depan. Karakter yang kuat akan membentuk mental kuat. Sedangkan mental yang kuat akan melahirkan

  

spirit yang kuat, pantang menyerah, berani mengarungi proses panjang,

  serta menerjang arus badai yang bergelombang dan berbahaya (Asmani, 2011:19). maupun sikap selalu mengantarkan dirinya sebagai pemimpin realitas, baik sebagai pemimpin formal sebuah kelompok ataupun pemimpin informal.

  Untuk itu hal yang paling utama adalah sikap teladan dalam segala aspek kehidupan, karena seseorang mesti menjadi sorotan dari semua orang sehingga setiap tindakannya akan menjadi rujukan dan model bagi banyak orang. Karenanya keteladanan sikap haruslah menjadi bagian terpenting hidupnya. Jejak kebaikan yang kemudian ditiru oleh orang lain akan menjadi nilai kebaikan juga bagi dirinya, demikian sebaliknya sebagaimana dalam firman Allah sebagai berikut (Saleh, 2012:264).

  

              

  

  Artinya; “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri

  teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan diabanyak menyebut Allah SWT

  (Al-Ahzab: 21).

  Keteladanan hendaknya diartikan dalam arti luas, yaitu berbagai dilakukan dan dibiasakan dengan baik sejak awal, khususnya bagi pendidik, maka akan memiliki arti penting dalam membentuk karakter sebagai seorang guru yang mendidik (Hidayatullah, 2009: 95).

  Pentingnya keteladanan dalam mendidik anak menjadi pesan kuat dari al qur’an. Sebab keteladanan adalah sarana penting dalam pembentukan karakter seseorang. Satu kali perbuatan baik dicontohkan lebih baik dari mendidik karakter anak adalah sangat penting, apalagi kita sebagai orangtua yang diamanahi Allah berupa anak-anak, maka kita harus menjadi teladan yang baik buat mereka. Kita harus menjadi figur yamg ideal bagi anak-anak, kita harus menjadi panutan yang bisa mereka andalka dalam mengarungi kehidupan ini (Amirullah, 2015:80).

  Indonesia merupakan negara yang terus menerus berupaya menyempurnakan sistem pendidikannya, selalu memperbaharui berbagai kebajikan dan perundang-undangan sistem pendidikan nasionalnya. Hal ini dilakukan agar pendidikan benar-benar mampu menjadi agen pembaharuan dan kemajuan bagi bangsa dan negara dengan tetap berlandasan pada prinsip keseimbangan antara aspek jasmani dan rohani, aspek fisik-material, dan mental spiritual, sehingga setiap warga negaranya memperolah kesejahteraan lahir dan batin. Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, jelas bahwa pendidikan di setiap jenjang harus diselenggarakan secara sistematis guna mencapai mencapai tujuan tersebut. Hal tersebut berkaitan dengan pembentukan karakter anak sehingga mampu bersaing, beretika, bermoral, sopan santun, dan berinteraksi dengan masyarakat (Wiyani, 2012:1-2).

  Diskursus pendidikan akhir-akhir ini terus memposisikan pendidikan ka rakter sebagai “jalan keluar” bagi berbagai kebutuhan moral yang sedang melanda bangsa Indonesa, sehingga tidak salah jika berbagai komunitas bahkan individu mengusulkan pendidikan karakter, sebagai salah satu usaha yang nakal, penegakan hukum yang tidak adil, perilaku vandalisme, dan sebagainya (Zuchdi, 2009:9).

  Di Indonesia sendiri, nilai-nilai pendidikan karakter terus digali dan dikembangkan. Banyak institusi, komunitas, bahkan individu mulai tertarik dengan konsep pendidikan karakter. Hal ini, dipercaya akan bisa menghantarkan bangsa indonesia untuk membantu krisis moral, yang belum kunjung usai. Jika kita mau jujur, sesungguhnya indonesia merupakan negara yang beruntung. Bangsa indonesia dikarunia nikmat yang tiada terhingga nilainya, berupa iklim tropis basah (humid tropic) dan sumber daya alam melimpah. Karunia ini hanya mungkin dapat bangsa indonesia menjadi teladan di dunia. Apabila kita sebagai suatu bangsa memiliki karakter yang terpuji dan kecerdasan yang dapat diandalkan. Dua kualiatas bangsa yang bagus ini hanya mungkin dicapai kalau nasionalisme sudah bersemayam dalam qulbu atau hati nurani rakyat Indonesia (Zuchdi, 2009:13).

  Pendidikan karakter mempunyai makna lebih tinggi dari pendidikan moral, karena pendidikan karakter tidak hanya berkaitan dengan masalah benar-salah, tetapi bagaimana menanamkan kebiasaan (habit) tentang hal- hal yang baik dalam kehidupan, sehingga anak atau peserta didik memiliki kesadaran, dan pemahaman yang tinggi, serta keperdulian dan komitmen untuk menerapkan kebajian dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa karakter merupakan sifat alami seseorang dalam melalui perilaku baik, jujur, bertanggung jawab, hormat terhadap orang lain, dan nilai-nilai karakter mulia lainnya. Karena ciri-ciri karakter tersebut dapat diidentifikasikan pada perilaku individu dan bersifat unik, maka karakter sangat dekat dengan kepribadian individu. Meskipun karakter setiap individu ini bersifat unik, karakteristik umum yang menjadi stereotip dari sekelompok masyarakat dan bangsa dapat diidentifikasiakan sebagai karakter suatu komunitas tertentu atau bahkan dapat pula dipandang sebagai karakter suatu bangsa. Dengan demikian, istilah karakter berkaitan erat dengan personality (kepribadian) seseorang, sehingga ia bisa disebut orang yang berkarakter (a person of character)jika perilaku sesuai dengan etika atau kaidah moral (Mulyasa, 2011:3).

  Seseorang dapat dikatakan telah berhasil jika menyerap nilai dan keyakinan yang dihendaki masyarakat sebagai kekuatan dalam hidupnya.

  Demikian seseorang yang berkarakter, berarti ia memiliki kepribadian yang ditinjau dari titik tolak etis atau moral, seperti sifat kejujuran, amanah, keteladaan, ataupun sifat-sifat lain yang harus melekat pada diri seseorang (Hidayatullah, 2009:12).

  Dalam persepsi Islam, pendidikan karakter secara teoretik sebenarnya telah ada sejak islam diturunkan di dunia: seiring dengan diutusnya Nabi Muhammad SAW untuk memperbaiki atau menyempurnakan akhlak (karakter) manusia. Ajaran islam sendiri menagandung sistematika ajaran yang tidak hanya menekankan pada aspek

  mu’amalah, tetapi juga akhlaq. Pengalaman ajaran

  islam secara utuh (kaffah) merupakan model karakter seoarang muslim, bahkan dipersonifikasikan dengan model karakter Nabi Muhammad SAW, yang memiliki sifat shidiq, Tabliq, Amanah, Fathonah (Mulyasa, 2011:4-5).

  Dalam kitab Khulasoh Nurul Yaqin, beliau syaikh Umar Abdul Djabbar membahas sosok teladan bagi Rasulullah saw, mulai dari perjalanan hidup, dakwah, sifat-sifat terpuji hingga keindahan akhlak Raulullah saw. Agar mengetahui siapa idola yang paling bersinar diantara semua idola yang patut untuk menjadi teladan dari dunia hingga akhirat.

  Kitab ini yang terbagi beberapa atas jilid yang kesemuanya merangkum kehidupan Rasulullah saw dari kelahiran hingga wafatnya Rasulullah saw.

  (http:/sukadukadimi.blogspot.ci.id/2010/12/Ringkasan-khulashah-nurul yaqin. httm, diakses 20 Mei 2018).

  Dengan pertimbangan latar belakang diatas penulis berniat menggali nilai-nilai pendidikan karakter dalam kitab Khulashah Nurul Yaqin karya Umar Abdul Djabbar, yang mengkaji perjalanan Rasulullah, dari sebelum lahirnya Rasulullah hingga perjuangan Rasulullah menyiarkan agama islam, hingga wafatnya Rasulullah. Untuk itu, maka dalam penelitian ini penulis memberi judul: (NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KITAB KHULASHAH NURUL YAQIN KARYA UMAR ABDUL DJABBAR. Penulis akan berusaha mengulas nilai-nilai pendidikan karakter dalam kitab khulasah nurul yaqin yang didasarkan pada 18 nilai karakter yang tengah dikembangkan di Indonesia. Harapkan nantinya dapat dijadikan umum.

  B. Rumusan Masalah

  Dari latar belakang yang diuraikan, yang akan menjadi pokok pembahasan dalam penelitian ini adalah: Bagaimana nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam Kitab

  Khulashah Nurul Yaqin karya Umar Abdul Djabbar? C.

   Tujuan Permasalahan

  Dari persoalan di atas tujuan yang hendak penulis diskripsikan dalam penelitian ini adalah: Mengetahui apa saja nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam buku Khulashah Nurul Yaqin karya Umar Abdul Djabbar.

  D. Kegunaan Penelitian

  Suatu pengkajian dan telaah baru terhadap suatu ilmu pengetahuan diharapkan mampu menambah dan memberikan temuan dan informasi baru yang dapat diambil manfaatnya. Manfaat bagi para praktisi yang aktif dalam bidang ini maupun kepada khalayak yang membaca serta mempelajari kajian ini. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai berikut: Manfaat secara teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan pengetahuan khususnya mengenai nilai pendidikan karakter yang ada pada diri Rasulullah. Selain itu diharapkan juga dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi saya pribadi, dan sahabat-sahabat, dan bagi semua pembaca. Dan memberikan kontribusi pemikiran dalam upaya peningkatan pengetahuan tentang kajian sejarah perjalanan nabi Muhammad SAW.

  2. Manfaat praktis Penelitian ini diharapkan dapat:

  a. pembaca mengetahui Rasulullah dari dekat, sehingga Agar meningkatkan cintanya dan keinginan untuk mengikutinya.

  b. Meningkatkan kesadaran kita akan pentingnya pendidikan karakter.

  c. Dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan bagi penulis dan mahasiswa PAI IAIN Salatiga khususnya dan mahsiswa jurusan lainnya dan para pembaca pada umunnya.

E. Kajian Pustaka

  Dari hasil penelusuran penulis, belum ada skripsi yang membahas tentang Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Kitab Khulashah Nurul

  

Yaqin Karya Umar Abdul Djabbar. Tetapi terdapat beberapa skripsi yang di

  dalamya membahas tentang nilai-nilai pendidikan karakter, antara lain:

  “nilai-nilai pendidikan karakter pada kitab ta’lim al-muta’alim karya al- zarnuji.

  2. Skripsi yang di tulis oleh Afif Zainal Mustohfirin, tahun 2016, IAIN salatiga, berjudul “nilai-nilai pendidikan karakter dalam kitab at-tahliyah

  wa at-targhib fi at-tarbiyah wa at-tahdib.

  3. Skripsi yang di tulis oleh Reny Nawang Sakti, tahun 2013, UNY, berjudul “nilai pendidikan karakter novel bumi cinta karya habiburrahman el shirazy dan relevansinya terhadap materi pembelajaran sastra di SMA.

  4. Skripsi yang di tulis oleh Firly Maulana Sani, tahun 2016, berjudul, UIN Walisongo, berjudul nilai- nilai pendidikan karakter dalam al qur’an surat al baqarah ayat 261-262.

  Pada dasarnya keempat karya skripsi di atas sama-sama nilai-nilai pendidikan karakter dan letak perbedaan penelitian yang penulis lakukan dengan penelitian terdahulu yaitu pada sumber kajian atau objek penelitiannya yaitu pada kitab Khulashah Nurul Yaqin karya Umar Abdul Djabbar.

F. Metode penelitian

  Pengertian metode, berasal dari kata methods (Yunani) yang dimaksud adalah cara atau jalan. Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkiatan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu objek dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahan (Ruslan, 2010:24). Metode dalam penelitian ini adalah: 1. Jenis Penelitian

  Jenis penelitian skripsi ini adalah penelitian studi pustaka yaitu suatu penelitian yang dilakukan di ruang pustakaan untuk menghimpun dan menganalisis data yang bersumber dari perpustakaan, baik berupa buku-buku, periodikal-periodikal, seperti majalah-majalah ilmiah, dukomen-dokumen, dan materi perpustakaan lainnya, dapat dijadikan sumber rujukan untuk menyusun suatu laporan ilmiah (Fathoni, 2006:95-96).

  2. Sumber Penelitian Sumber penelitian adalah subjek darimana data itu diperoleh

  (Arikunto, 2014:172). Sedangkan data-data tersebut terbagi dalam dua bagian: a. Sumber data primer

  Sumber data primer adalah sumber data yang paling utama yang digunakan dan sesuai dengan permasalahan. Sumber primer dalam hal ini adalah hasil-hasil penelitian atau tulisan-tulisan karya peneliti atau teoritis yang orisini (Hadjar, 1996:83) adapun sumber data primer adalah “ kitab Khulashah Nurul Yaqin karya Umar Abdul Djabbar”. sumber data sekunder adalah, data yang diperoleh dari sumber pendukung untuk memperjelas data primer. Yaitu buku

  Pendidikan karakter di sekolahan

  (Jamal Ma’mur Asmani),

  Pendidikan karakter dalam perspektif teori dan praktik (Darmiyati

  Zuchdi), Manajemen Pendidikan Karakter (Mulyasa). Serta buku- buku lainya yang relevan dengan penidikan karakter. Jurnal pendidikan karakter dan media elektronik internet yang mendukung objek penelitian.

  3. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kepustakaan untuk mendapat sumber data, dengan melakukan serangkai kegiatan yang berkenaan dengan membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian (Zed, 2004:3). Yang dilakukan dari berbagai buku karya ilmiah yang mendukung penelitian skripsi ini., akan tetapi tetap mengutamakan data primer.

  4. Analisis Data Untuk menganalisis data penulis menggunakan beberapa metode, yaitu:

  Metode contet analysis (analisis isi) Analisis ini digunakan memahami isi dan makna dalam berbagai penelitian. Weber menambahkan, kajian ini merupakan metode penelitian yang memanfaatkan seperangkat prosedur untuk

  (Moleong, 2010:220). Dengan teknik analisis ini penulisan akan menganalisis terhadap makna atau pun isi yang terkandung dalam ulasan-ulasan kitab

  “Khulashah Nurul Yaqin” dan kaitannya dengan nilai-nilai pendidikan karakter.

G. Sistematika Penulisan

  Untuk memberikan kesan runtutnya pembahasan dan memberikan yang penulis jabarkan dalam skripsi ini, maka disusunlah pembahasan dalam suatu sistematika sebagai berikut:

  Bab I, pendahuluan. Dalam bab ini penulisan memaparkan tentang pokok-pokok penulisan dalam skripsi ini. Bagian ini memuat: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, kajian pustaka, metode penelitian, dan sistematika penelitian.

  Bab II. Biografi dan pemikiran Umar Abdul Djabbar yang meliputi riwayat kelahiran, perjalanan karirnya. Selain itu dalam bab ini juga membahas tentang karya-karyanya. Dan sistematika penulisan kitab

  Khulashah Nurul Yaqin

  Bab III Deskripsi pemikiran Umar Abdul Djabbar dalam kitab , dan isi pokok kitab Khulashah Nurul Yaqin. Khulashah Nurul Yaqin Bab IV. Analisis nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam kitab Khulashah Nurul Yaqin,

  bab ini akan diuraikan: nilai-nilai pendidikan Djabbar dengan aplikasi pendidikan karakter dalam kehidupan sehari-hari.

  Bab V. berisi Penutup, Kesimpulan dan Saran.

  BIOGRAFI NASKAH A. Biografi Pengarang Kitab Khulashah Nurul Yaqin

  Dalam sejarah pendidikan Islam, syaikh umar Yahya, abdul djabbar merupakan salah seorang ulama saudi arabia yang telah menyusun buku- buku muqarrar berbahasa arab untuk santri-santri pemula. Umar abdul jabbar dilahirkan pada tahun 1320 H di Makkah Al Mukarramah yang juga menjadi tempatnya tumbuh dan belajar. Pendidikannya ditangani oleh para ulama negeri Tanah Suci di Zamannya. Disamping itu, beliau juga masuk ke Madrasah ‘askariyyah (kemiliteran) dan kelulusan dari fakultas kemiliteran di masa Syarif Al-Husain.

  Di usianya yang masih tergolong muda, beliau berpindah ke Indonesia menjadi seorang penulis dan guru agama setelah sebelumnya sebagai seorang yang tumbuh di ketentaraan meski tidak luput dari pelajaran-pelajaran diniyah yang beliau terima dari para ulama di zamannya.

  Beliau berguru pada beberapa ulama di Negeri ini, diantara yang beliau jumpai di makkah adalah Ahmad Al-Khathib, Muhammad Nawawi Banten (mengajarkan kitab tafsirnya yang berjudul murah labid), Muhammad Mahfud Tremes (mengajarkan beberapa kitabnya, seprti: patani, Muhammad Nur Patani, Mukhtar ‘Atharid Batavia dan lainnya.

  Kemudian beliau juga berguru pada ulama-ulama lain dari penjuru Negeri, diantaranya adalah: Muhammad ‘Ali Al-Maliki, Jamal Al-Maliki, ‘Abbdussattar Ad-Dahlawi As-Salafi, Muhammad Sulaiman Hasbullah, ‘Abdul Hamid Kudus, Yusuf Al-Khayyath, Muhammad Al-Marzuqi, Kholifah An-Nabhani, Abu Bakar Khauqir Al-Hindi As-Salafi, dan lain sebagainya.

  Pada 16 Muharram 1391 H/ 1970 M, akhirnya beliau menghempuskan nafas terakhirnya di Makkah Al-Mukarramah setelah sekian tahun melewat di Negeri fana ini, beliaupun di makamkan di Ma’la. Semoga Allah merahmati beliau dan menempatkannya disurga

  

iakses Pada 20 Mei pkl 20; 29).

  Adapun Karya-Karya Umar Abdul Djabbar. Di Indonesia, beliau termasuk penulis buku-buku muqarrar berbahasa arab di Madrasah untuk jenjang pemula. Sampai detik ini kita masih dapat menjumpi sejumlah buku-bukunya yang diajarkan hampir diseluruh pesantren dan Madrasah Diniyah di Indonesia, termasuk Madrasah tradisional, bahkan juga di sekolah formal. Karya beliau diantaranya sebagai berikut:

1. Kitab “Khulashah Nurul Yaqin” dalam 2 juz,

  2. Al-Al- Mabadi Al- Fiqhiyyah ‘ala Madzahab Al Imam Asy-Syafi’i dalam 4 juz,

  “Taqrib Al-Fiqh Asy-Syafi’i 4. “, Khulashah Itmam Al-Wafa” fi Sirah Al-Khulafa 5. Siyar wa Tarajim Ba’dh ‘Ulamaina fi AL-Qarn Ar-Rabi ‘Asyar Al- Hijrri(https:/safinah.id/618-umar-abdul-djabbar-pengarang-khulashah- nurul-yaqin-yang-terlupakan-trashed/ diakses pada 27 agustus pukul 21.57) B.

   Sistematika Penulisan Kitab Khulashah Nurul Yaqin

  Sistematika penulisan karya Umar Abdul Djabbar selengkapnya sebagai berikut:

  1. Khulasah Nurul Yaqin Jilid Pertama Kitab ini diterbitkan oleh toko kitab Ahmad Nabhan, panggung

  No. 146 kotak pos No. 350 Surabaya. Di terjemahkan oleh Al-Ustadz Umar Abdul-Djabbar panggung No. 146 kotak pos No. 350 Surabaya.

  Kitab Khulasah Nurul Yaqin ini dibagi menjadi dua pembahasan, yaitu pembahasan pertama tentang masa pertama kehidupan Rasulullah saw, dan pembahasan kedua masa dari kehidupan Rasulullah saw.

  a. Masa pertama kehidupan Rasulullah SAW, meliputi: 1) Penghulu kita, Muhammad SAW. 2) Nasab beliau dan penyusunan Ayah Nabi saw. 3) Kelahiran dan penyusunan beliau

  Kematian Ibu beliau dan pengasuhnya beliau. 5) Pendidikan Nabi saw dan kematian datuk beliau 6) Pengembalaan dan perjalanan bisnis Nabi ke Syam pertama kalinya.

  7) Perjalanan Nabi kedua kalinya ke Syam 8) Perkawinan Nabi dengan Siti Khadijah 9) Peletakan Hajar Aswad 10) Perjalanan hidup Nabi Muhammad saw 11) Kehidupan Nabi Muhammad saw sebelum menjadi Rasul (Djabbar, tt:5).

  b. Masa kedua dari kehidupan Rasulullah saw, meliputi: 1) Permulaan turun wahyu 2) Keadaan bangsa Arab sebelum Islam 3) Ajakan dakwah dengan tidak terang-terangan 4) Orang yang pertama beriman 5) Ajakan dakwah dengan terang-terangan 6) Nabi kumpulkan keluarga 7) Panas hati Quraisy kepada Nabi Muhammad saw 8) Kedatangan Quraisy kepada Abi Tholib kedua kalinya 9) Kedatangan Quraisy ketiga kalinya kepada Abi Tholib 10) Gangguan Quraisy kepada Rasulullah saw 11) Gangguan kepada Sahabat Nabi Muhammad saw 12) Tuntutan Quraisy kepada Nabi saw

  Hijrah ke Habasyah pertama 14) Hamzah dan Umar masuk Islam

  15) Dikepung Nabi dan ahli rumahnya 16) Hijrah ke Habasyah kedua kalinya 17) Raja Habasyah masuk Islam 18) Nabi keluar dari kepungan 19) Utusan Najraan 20) Wafat Khadijah dan pernikahan beliau dengan saudah dan

  Aisyah r.a 21) Paman Nabi wafat 22) Gangguan Quraisy kepada Nabi Muhammad saw 23) Hijrah ke Thaif 24) Isra’ dan Mi’raj Nabi saw 25) Mengajak beberapa Pemuka keagamaan 26) Permulaan Islam kaum Anshar 27) Bai’ah ‘Aqobah pertama 28) Aqobah yang kedua 29) Hijrah kaum Muslimin ke Madinah 30) Kesepakatan Quraisy membunuh Nab Muhammad saw 31) Hijarah Rasulullah saw 32) Quraisy mencari Nabi Muhammad saw 33) Nabi Muhammad keluar dari Gua 34) Singgah di Quba’ Awal jum’at dan khutbah dalma Islam 36) Kecintaan kaum Anshar terhadap kaum Muhajirin 37) Hijrah keluarga Nabi, adanya qunut dan demam Madinah (Djabbar,tt:15-39).

  2. Khulasah Nurul Yaqin Jilid kedua Kitab ini diterbitkan oleh tokoh kitab al-hikmah, jl. KH.

  M.Mansyur No.63 Surabaya. Diterjemahkan dari susunan Ustadz Umar Abdul-Djabbar. Kitab khulashah Nurul Yaqien jilid kedua dibagi menjadi 11 pembahasan diantaranya adalah: a. Tahun pertama hijrah, meliputi: mendirikan masjid permulaan adzan, adzan fajar ramadhan dan adzan jum’at, kaum yahudi madinah, peperangan.

  b. Tahun kedua hijrah, meliputi: beberapa peperangan tahun ini dan peran Qainuqa’, perang Badar besar, tuan diutus membawa kebenaran dan keadilan, tebusan tahanan perang Badar, beberapa syari’at Islam.

  c. Tahun ketiga hijrah, meliputi: peperangan, cerita Da’tsur dan keislaman, perang Ghathafan, perang Uhud, Rasulullah saw tetap diperang Uhud, korban dalam peran Uhud, beberapa kejadian (peristiwa).

  d. Tahun keempat hijrah, meliputi: peperangan Banu Nadlir, beberapa kejadian dalam perang Dzatur- riqa”.

  Tahun kelima hijrah meliputi: sebab masuk islamnya Banu Mus- Thaliq, khabar bohong, perang khandaq, perang Banu Quraidlah, masalah Zaid dan Zainab, membatalkan pengangkatan anak, ayat hijab dan kewajiban.

  f. keenam hijrah, meliputi: peperangan-peperangan yang Tahun terjadi, dan masuk islamnya tsummah dan pengakuannya, perang Hudaibiah dan bai”atur-ridlwan, perdamaian Hudaibiah.

  g. Tahun ketujuh hijrah, meliputi: penaklukan fadak, perdamaian Taima’ dan peperangan Wadi-Qura, ‘Umrah Qadla’, beberapa peristiwa Zainab binti Harits.

  h. Tahun kedelapan hijarah, meliputi: pesan Rasulullah saw terhadap tentara mu’tah dan pembebasan kota Mekkah, pembebasan kota Mekkah pada 20 Ramadhan, perang Hunain, perang Thaif, Rasulullah saw kembali ke Madinah. i. Tahun kesembilan hijrah, meliputi: perang Tabuk, orang-orang munafik membangkang, Rasulullah saw ke Madinah. j. Tahun kesepuluh hijrah, meliputi: pengiriman utusan ke Negeri Yaman, Hajji wada’, beberapa kejadian dalam tahun kesepuluh ini. k. Tahun kesebelasan, meliputi: persiapan tentara Usmah, Rasulullah mulai sakit, Rasulullah wafat, pemakaman Rasulullah saw, putera- puteri Rasulullah saw, istri Rasulullah saw, paman dan bibi, bentuk tubuh dan sebagian keadaan Rasulullah saw, budi perangai Rasulullah saw, mu’jizat Rasulullah saw. (Djabbar,tt:5-64).

  DESKRIPSI PEMIKIRAN UMAR ABDUL DJABBAR A. Disiplin KeilmuwanUmar Abdul Djabbar

  Umar Abdul D jabbar, sosok ulama’ penulis penuh jasa yang penuh misterius. Diantara pelajaran-pelajaran yang Umar Abdul Djabbar terima di kajian-kajian Masjidil Haram tersebut ialah tafsir, hadits, dan fiqh.

  Nampaknya di masa-masa itulah yang dijadikan sebagai bekal kelak di kemudian hari ketika pemain peran penting dalam meletakkan pondasi- pondasi kurikulum madrasah-madrasah Islam di Yaman, Indonesia, dan tentunya Saud Arabiyah.

  Misi utamanya Umar Abdul Djabbar ialah membentengi umat Islam dari para misionaris dan pemikiran-pemikiran menyusup lainnya dalam umat Islam, semacam syirik, bid’ah, khurafat, dan kawan- kawannya yang memang menjamur di Negeri ini. Cita-cita itu akan terwujud dengan sukses dengan menggalakkan pendidikan, disemarakkan kajian-kajian Islam, khutbah-khutbab yang berbobot. Oleh karena itu berdakwah memerlukan ilmu yang cukup dan cakrawala pengetahuan yang baik, terutama untuk menghadapi kaum misionaris harus berbekalan ilmu kristologi, “Umar Abdul Djabbar sudah mempersiapan itu semua.

  Bahkan demi mencerdasakan umat Islam di Indonesia dan mningkatkan mutu keilmuan kaum pelajar, ia sampai membawa seluruh hari ia wakafkan seluruh untuk kaum muslimin di Negeri Melayu itu. Dari sini terlihat jelas betapa perjuangan Syaikh Umar bukan sesuatu yang ringan, namun penuh keikhlasan dan rahmat kasih sayang sepenuhnya.

  Demi meningkatkan mutu pendidikan anak-anak kaum muslimin di tanah Nusantara, Umar Abdul Djabbar telah berhasil mendirikan ratusan Madrasah yang menitikberatkan unggulannya pada dua pokok, yaitu tahfizh Al-

  Qu’an dan pengajaran Bahasa Arab sebagai bahasa syariat Islam. tidak hanya itu, pengalamannya yang ia peroleh sewaktu mengabdikan diri di beberapa Negeri Yaman, membuatnya semakin pandai mengatur strategi pendidikan formal. Salah satunya dalam masalah buku-buku wajib atau kurikulum pendidikan. Dalam hal ini ia melihat bahwa selama ini madrasah-madarsah Islam di kepulauan Nusantara masing menggunakan kitab-kitab pelajaran yang sulit dimegerti oleh peserta didik dalam jangka waktu pendek. Walaupun memang tetap bisa dimengerti dan dituntaskan, namun memerlukan masa yang cukup lama.

  Hal ini tidak lain karena itu, Syaikh Umar mencurahkan seluruh pikiran, waktu, dan tenaganya untuk mewujudkan kitab-kitab pelajaran yang sesuai dengan masa dan cocok untuk pelajar-pelajar non Arab, dari sinilah kemudian terlahir dari tangannya kitab Khulashah Nurul Yaqin dan Ad-

  

Durus Al- Fiqhiyyah’ala Madzab Al-Imam Asy-Syafi’iyang telah disinggung di muka. pelajaran yang terdiri dari tiga juz. Asal mulanya dari kitab Nur Al-Yaqin

  

fi Sirah Sayyid Al-Mursalin karya Syaikh Muhammad Al-Khudhari Bek,

  seorang ulama Mesir. Kitab itu kemudian dipangkas dan diringkas menjadi dua juz tipis beserta ringkasan tiap-tiap topik pelajaran beserta latihan soal mudzkarah para siswa. Sedangkang juz ketiga dari

  

Khulasahah itu sebetulnya ringkasan dari kitab karya Syaikh Muhammad

  Al-Khudhari Bek, yaitu Itmam Al- Wafa’fi Sirah Al-Khufa’ yang berisi tentang biografi perjuangan empat khulafa’Rasyidin, Abu Bakar, Umar,

  Ustman, dan Ali. Namun entah kenpa judulnya tetap Khulasahah Nurul

  Yaqin, padahal lebih tepat apabila diberi judul Khulashah Itmamul Wafa’.

  Adapun Ad-Darus Al-Fiqhiyyah, sebagaimana jelas melalui judulnya, merupakan madzab Imam Asy- Syafi’i. Buku ini terdiri dari empat juz dengan penyusunan yang berbeda. Juz satu dan dua disusun dengan memanfaat metode soal-jawab dan pembahasannya sudah sedikit agak luas walaupun masing-masing juz itu kisaran masalah yang ditampilkan hanya Ushuluddin, thaharah, shalat, zakat, puasa dan haji.

  Di samping dua kitab di atas, Syaikh Umar Abdul Djabbar juga menulis kitab-kitab lainnya yang mayoritasnya diperuntukkan siswa- siswa Madrasah formal dan juga mencetak serta mengedit kitab-kitab ulama- ulama Ahlussunah wal Jama’ah seperti: Manhaj ‘imarah Al-

  Masjidil Har am karya Al Marhum Husain bin ‘Abdullah Basalamah (tahqiq), Madarij Al-Hisab Al-Madrasi, Al-Hisab Al-Hadist, Sirah An-

  Nabi saw, Al Muthala’ah Al Haditsah (ditulis bersama Syaikh Muhammad Ahmad Syatha dan Syaikh Ahmad Al-

  ‘Arabi), Taqrib Al- Fiqh Asy-

  Syafi’i, dan Durus Min Madhi At-Ta’il wa Hadhiruh bi Al- Masjid Al-Haram, sedangkan cetakan berikutnya berubah nama menjadi Siyar Wa Tarajim Ba’dh ‘Ulamaina bi Al-Masjid Al-Haram.

  Adapun kitab-kitab yang beliau biayai percetakan ialah seperti Muqarrar At-Tauhid yang berisi dua kitab kecil karya Syaikhul Islam Muhammad bin ‘Abdul Wahhab (mungkin Al-Ushul Ats-Tsalatsah dan lainnya) dan ‘Umdah Al-A’lam karya Al-Hafizh ‘Abdul Ghani Al- Maqdisi, Hayat Sayyid Al-

  Arab karya Syaikh Husain bin ‘abdullah Bela, Al-Amtsilah Al-Mukhatalifah fi At-Tashrif.

  Tidak tahu pasti mana di antara buku-buku ini yang diterapkan penggunaanya di Indonesia, namun yang jelas usaha beliau dalam membenahi kurikulum pendidikan tidak berhenti sampai di Indonesia. Bahkan sekembalinya ke tanah airnya, beliau terus memantapkan karirnya sebagai bapak pendidikan.

  Dari tangannya muncul da’i-da’i, ulama-ulama, dan para cendekiawan yang akan segera meneruskan estafet gurunya. Apalagi belaiu telah mewafakafkan perpustakaan pribadinya yang berisi kitab- kitab besar untuk kaum muslimin, pelajar, dan ulama di Indonesia. Bukan hanya itu saja, beliau juga meninggalkan karya-karyanya untuk tetap dipakai dan dimanfaatkan sebagai buku wajib santri dan pelajar di Madrasah-madrsah Isalam. Karena itu tidak heran apabila Khulasahah di madrasah-madrasah Islam di Tanah Melayu dengan berbagai latar belakang tradisional ataupun yang menganut dfaham pembaharuan. Selain itu, beliau juga menulis Al-Mahfuzhat, Al-Muntakhabat fi Al-Mahfuzhat,

  Al-Hisab Al-Hadist, Muqarar Al-Imla, Madarij Al-Hisab Al-Madrasi, Madarij Ta’lim Al-Lughah Al-‘Arabiyyaah bi At- Tamarin wa Ash- Shuwar, dan lain-lain (https:/safinah.id/618-umar-abdul-djabbar-

  pengarang-khulashah-nurul-yaqin-yang-terlupakan-trashed/ diakses pada 27 agustus pukul 21.57) Demikianlah kitab Khulashah Nurul Yaqin dan Ad-Durus Al-

  Fiqhiyyah’ala Madzab Al-Imam Asy-Syafi’iyang telah disinggung di

  muka. Yang paling diterima oleh khalayak ramai, diantara kitab yang sempurna, dan dipelajari siswa-siswa madrasah formal.

B. Deskripsi Kitab Khulsahah Nurul Yaqin

  Adapun dalam kitab Khulashah Nurul Yaqin, beliau Umar Abdul Djabbar menuliskan dengan begitu mendetail dan terfokus dengan titik pembahasan yaitu mengenai sosok teladan Nabi, mulai dari perjalan hidup, dakwa, sifat-sifat terpuji hingga keindahan akhlak beliau.

  Kitab ini secara struktural terdiri dari tiga jilid; jilid pertama terdiri dua pembahasan (bab), jilid kedua sebelas pembahasan sedang jilid ketiga terdiri dari empat pembahasan dan setiap jilid ada pengantar atau sebagai berikut: Dari antara kitab-kitab tarikh, yang saya pilih adalah kitab Nurul

  Yaqin

  tentang “Perjalanan Penghulu bagi Rasul-Rasul, susunan Umar Abdul Djabbar, karena dalam meriwayatkan, bersandar kepada Qur’an dan hadis, karena masyurnya antara umum dan yang tertentu, karena jauhnya dari perasaan cinta dan benci yang bisa menyebabkan hilang faedah perjalanan-perjalanan itu karena perasaan cinta kepada sesuatu itu menjadikan baik tiap-tiap yang tidak baik dan berusaha memutar-mutar kejadian-kejadian dengan jalan yang rendah, sehingga membawa kepada kejatuhan yang berbuatnya dan sia-sia, sedang perasaan benci kepada sesuatu, mengajak kepada sebalik dari itu, yaitu yang baik ia jadikan tidak baik dan dari yang baik ia keluarkan keburukan.

1. Khulashah Nurul Yaqin Jilid Pertama

  Kitab ini diterbitkan oleh toko kitab Ahmad Nabhan, panggung No. 146 kotak pos No. 350 Surabaya. Di terjemahkan oleh Al-Ustadz Umar Abdul-Djabbar panggung No. 146 kotak pos No. 350 Surabaya.

  Kitab Khulasah nurul yaqin ini dibagi menjadi dua pembahasan, yaitu pembahasan pertama tentang masa pertama kehidupan Rasulullah saw, dan pembahasan kedua masa dari kehidupan Rasulullah saw.

  Penghulu kita, Muhammad bin ‘Abdillah dan Aminah Al- Qurasyiah, ialah penutup sekalian nabi-nabi dan utusan Allah kepada semua manusia, supaya mereka menyembah kepada Allah semata-mata, dan supaya mereka tidak menyekutukan sesuatu dengan Allah swt.

  Nabi Muhammad saw lahir pada hari senin, tanggal 12 Rabi’ul-Awwal. Nabi ditinggal Ayahnya sebelum beliau dilahirkan dan ketika berumur 6 tahun ibunya meninggal jadi Nabi menjadi serang anak yatim piatu. Kemudian Nabi diasuh oleh kakeknya sendiri yang bernama Abdul-Muththolib selama dua tahun dan kakek beliau meninggal dunia ketika beliau berumur delapan tahun.