PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP ANAK TELAAH KITAB AL-AKHLAK LI AL BANIN KARYA SYAIKH UMAR BARAJA SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

  

PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP ANAK

TELAAH KITAB AL-AKHLAK LI AL BANIN

KARYA SYAIKH UMAR BARAJA

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh :

AHMAD MUHLASIN

  

NIM. 111 12 140

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2017

  KEMENTRIAN AGAMA RI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

  FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

  Jalan Lingkar Salatiga Km. 2 Telepon: (0298) 6031364 Salatiga 50716 Website : tarbiyah.iainsalatiga.ac.id Email: tarbiyah@iainsalatiga.ac.id

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Lamp : 4 (empat) eksemplar Hal : Pengajuan Naskah Skripsi KepadaYth.

  Dekan FTIK IAIN Salatiga di Salatiga

  Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  Dengan hormat, setelah dilaksanakan bimbingan, arahan dan koreksi, maka naskah skripsi mahasiswa: Nama : Ahmad Muhlasin NIM : 111-12-140 Judul : PENDIDIKAN AKHLAK ANAK TELAAH KITAB AL-

  

AKHLAK LI AL BANIN KARYA SYAIKH UMAR

BARAJA

  Dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga untuk ditujukan dalam siding munaqasyah. Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian dan digunakan sebagaimana mestinya.

  Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  Salatiga,11 Maret 2017 Pembimbing Mohammad Ali Zamroni,M.A.

  NIP. 19760704 200801 1018 KEMENTRIAN AGAMA RI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

  FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

  Jalan Lingkar Salatiga Km. 2 Telepon: (0298) 6031364 Salatiga 50716 Website : tarbiyah.iainsalatiga.ac.id Email: tarbiyah@iainsalatiga.ac.id

SKRIPSI

PENDIDIKAN AKHLAK ANAK TELAAH KITAB AL-AKHLAK LI AL BANIN

  

KARYA SYAIKH UMAR BARAJA

DISUSUN OLEH

AHMAD MUHLASIN

NIM: 111 12 140

  Telah dipertahnkan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, tanggal 30 Maret dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memeroleh gelar Sarjana Pendidikan.

  Susunan Panitia Penguji Ketua penguji : Dr. Fatchurrohman M.Pd.

  Sekertaris Penguji : Rasimin M.Pd. Penguji I : Siti Ruhayati M.Ag. Penguji II : Dra. Maryatin M.Pd.

  Salatiga,04 April 2017 Dekan Suwardi, M.Pd NIP. 19670121 199903 1 002 KEMENTRIAN AGAMA RI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

  FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

  Jalan Lingkar Salatiga Km. 2 Telepon: (0298) 6031364 Salatiga 50716 Website : tarbiyah.iainsalatiga.ac.id Email: tarbiyah@iainsalatiga.ac.id

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Ahmad Muhlasin NIM : 111-12-140 Fakultas : Tarbiyah Jurusan : Pendidikan Agama Islam Judul Skripsi : PENDIDIKAN AKHLAK ANAK

  (Telaah Kitab Al-Akhlak li al Banin karya Syaikh Umar Baraja) Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri bukan kutipan dari hasil karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, 11 Maret 2017 Yang menyatakan

AHMAD MUHLASIN NIM 111 12 140

  MOTTO َّ َّ َْا

َِّحَغِس٢ْاََّٚبَ١ُّْٔضٌاَِّٝفََّهِرَصبَؼَؿَُّتَجَؿََََِّّٟ٘خََٕـَذٌَاََّقَلاْسَلاْا

  Artinya: Sesungguhnya akhlak yang baik yaitu akhlak yang menjadikan sebab kebahagiaanmu di dunia dan di akhirat.

  

PERSEMBAHAN

  Dengan segala rahmat Allah Aku persembahkan skripsi ini untuk: 1.

  Orang tuaku terkasih Bapak Wasito dan Ibu Musaropah, yang telah mencurahkan segalanya, kasih sayang, restu, serta do‟a yang selalu dipanjatkan bagi kesuksesan anaknya.

2. Ibu nyai Hj. Latifah Zoemri beserta keluarga 3.

  Kakakku tercinta Nur Badriyah 4. Buat calon pendamping hidupku yang selalu menemani 5. Buat teman-teman seperjuangan di PPTI AL-FALAH dan teman-teman IAIN Salatiga.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, Sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam penulis sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW, semoga kita semua mendapatkan syafaat-Nya nanti di yaumul akhir.

  Skripsi ini penulis susun guna memenuhi tugas akhir smester untuk memeroleh gelar sarjana pendidikan Islam. Adapun judul skripsi ini adalah Pendidikan Akhlak Anak (Telaah kitab Al-Akhlak li Al Banin karya Syaikh Umar Baraja). Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak bantan yang telah diberikan dari berbagai pihak, baik berupa moril, materil, dan spiritual.

  Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1.

  Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga 2. Bapak Suwardi M.Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah 3. Ibu Siti Rukhayati M.Ag selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam 4. Bapak Mohammad Ali zamroni M.A. selaku dosen pembimbing yang senantiasa membimbing dan mengarahkan.

  5. Ibu Dra. Ulfah Susilowati, M.Si. selaku dosen pembimbing akademik yang selalu membimbing dan memberikan motivasi untuk menjadi lebih baik.

  6. Pengasuh pondok pesantren Tarbiyatul Islam Al Falah ibu Nyai Hj. Latifah Zoemri, yang telah membina, membimbing, mendidik, dan mencurahkan ilmunya kepada penulis selama di pondok.

  7. Ibu dan bapakku yang selalu mencurahkan semua kasih sayangnya untuk kesuksesan penulis.

  8. Kakaku tercinta Nur Badriyah, atas semua dukungannya.

  9. Saudara-saudara dirumah yang ikut mendukung.

  10. Para asatid pondok pesantren Tarbiyatul Islam Al Falah yang telah mengukir jiwa penulis.

  11. Teman-teman seperjuangan di pondok pesantren 12.

  Semua pihak yang ikut serta memberikan motivasi dan dorongan dalam penulisan skripsi ini.

  Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan skripsi ini.

  Salatiga, Maret 2017 Penulis Ahmad Muhlasin

  ABSTRAK

  Muhlasin, Ahmad, 2017 Pendidikan akhlak anak (Telaah Kitab Al-Akhlak li Al Banin Karya Syaikh Umar Baraja ). Skripsi 2017.

  Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga.

  

Kata Kunci: Pendidikan Akhlak Anak, Kitab Al-Akhlak li Al Banin, Syaikh

Umar Baraja.

  Akhlak merupakan kunci dan pondasi utama bagi manusia untuk memeroleh kemuliaan dan kebahagiaan hidup di dunia, untuk itu sudah sepantasnya untuk memerolehnya kita butuh alat untuk meraihnya, pendidikan akhlak yang harus ditanamkan sejak dini sudah menjadi kewajiban bagi setiap orang tua atau pendidik terhadap anak-anak atau anak didiknya, sehingga bisa terwujud manusia-manusia yang berbudi baik.

  Sehubungan dengan itu dilakukan penelitian dalam kitab Al-Akhlak li

  

Al Banin karya Syaikh Umar Baraja, dengan rumusan masalah (1) Bagaimana

  konsep pendidikan akhlak anak dalam kajian kitab Al-Akhlak li Al Banin karya syaikh Umar Baraja, (2) Bagaimana reaktualisasi pendidikan akhlak terhadap anak model kajian kitab Al-Akhlak li Al Banin karangan Syaikh Umar Baraja, (3) Bagaimana relevansi Kitab Al-Akhlak li Al Banin karya Syaikh Umar Baraja dalam konteks kekinian. Skripsi ini merupakan jenis penelitian yang bersifat library reseach atau studi kepustakaan.

  Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat kami simpulkan bahwa , mengaplikasikan kembali akhlak yang baik dimulai dari lingkungan rumah dan membiasakan untuk melakukan perbuatan yang baik seperti cara menghormat, berbicara sopan, dan bersikap secara baik kepada semua orang. Dalam kitab Al-Akhlak li Al Banin Syaikh Umar Baraja mengemukakan bahwa akhlak yang baik itu menjadikan sebab kebahagian manusia di dunia dan di akhirat, dan sebaliknya akhlak yang buruk itu menjadikan celaka manusia di dunia dan di akhirat. Untuk itu akhlak yang baik bagi seorang anak itu sangatlah penting guna menggapai kebahagian, menjalin hubungan yang baik dengan Allah SWT, kedua orang tua, saudara, semua manusia, dan seluruh ciptaan Allah. Pendidikan akhlak anak dalam kitab Al-Akhlak li Al

  

Banin dengan pendidikan Islam pada masa sekarang di Indonesia mempunyai

  persamaan penggunaan dan kebutuhan dengan berbagai pernyataan yang rasional, baik secara materi pendidikan, metode pendidikan, dan tujuan pendidikan. Ynag paling penting dari semua kegiatan pendidikan akhlak terhadap anak adalah dapat membentuk generasi muda yang islami, cerdas, dan bertaqwa kepada Allah SWT.

  DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................ ii

PENGESAHAN KELULUSAN................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.................................................... iv

MOTTO.......................................................................................................... v

PERSEMBAHAN.......................................................................................... vi

KATA PENGANTAR................................................................................... vii

ABSTRAK...................................................................................................... ix

DAFTAR ISI.................................................................................................. x

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...................................................................... 1 B. Rumusalah Masalah............................................................................ 8 C. Tujuan Penelitian................................................................................. 8 D. Manfaat Penelitian............................................................................... 9 E. Definisi Oprasional.............................................................................. 9 F. Metode Penelitian................................................................................ 11 G. Sistematika Penulisan.......................................................................... 13 BAB II BIOGRAFI SYAIKH UMAR BARAJA

  A.

  Sejarah Hidup Syaikh Umar Baraja.................................................... 15 B. Latar Belakang Pendidikan Syaikh Umar Baraja................................ 16 C. Karya-karya Syaikh Umar Baraja....................................................... 19

  BAB III DESKRIPSI PEMIKIRAN SYAIKH UMAR BARAJA TENTANG PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KITAB AL-AKHLAK LI AL BANIN A. Konsep Pendidikan Akhlak Anak dalam Kitab Al-Akhlak li al banin 21 B. Metode Pendidikan Akhlak Anak dalam Kitab Al-Akhlak li Al Banin 49 C. Tujuan Pendidikan Akhlak Anak dalam Kitab Al-Akhlak li Al Banin. 50 BAB IV PEMBAHASAN A. Reaktualisasi Pendidikan Akhlak Anak dalam Kitab Al-Akhlak li Al Banin...................................................................................................

  53 B. Analisis Konsep Pendidikan Akhlak Anak dalam Kitab Al-Akhlak li Al Banin...............................................................................................

  55 C. Relevansi pendidikan Akhlak Anak dalam Kitab Al-Akhlak li Al Banin....................................................................................................

  58 BAB V PENUTUP A.

  Kesimpulan......................................................................................... 67 B. Saran.................................................................................................... 68 C. Kata Penutup....................................................................................... 68

  DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makna pendidikan tidak semata-mata dapat menyekolahkan anak di

  sekolah untuk menimba ilmu pengetahuan, namun lebih luas dari itu. Anak akan tumbuh dan berkembang dengan baik jika memperoleh pendidikan yang paripurna (komprehensip) agar kelak menjadi manusia yang berguna bagi masyarakat, bangsa, negara dan agama (Mansur, 2007: 83).

  Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama. Dengan demikian, pendidikan dalam arti luas adalah meliputi perbuatan atau usaha generasi tua untuk mengalihkan melimpahkan pengetahuannya, pengalamannya, kecakapan serta ketrampilannya kepada generasi muda, sebagai usaha untuk menyiapkan mereka agar dapat memenuhi fungsi hidupnya, baik jasmaniah maupun rohaniah.

  Perlu diketahui bahwa, pendidikan itu sangat penting baik itu pendidikan formal atau nonformal. Terlebih menyangkut pendidikan akhlak, bagaimana tidak, didunia yang semakin medern ini dimana arus globalisasi yang terus meracuni prilaku-prilaku manusia dari perkotaan hingga kepelosok desa, dari orang dewasa sampai anak-anak, Maka dari itu pendidikan akhlak sangat penting ditanamkan sejak masih anak-anak agar ahlak tersebut bisa melekat sampai anak menjadi dewasa. Sesungguhnya nabi Muhammad SAW telah bersabda

  :

  َّٖاٚع( َّ ََُُّْٙثَصَأَّإُِْٛـْدَأََُُّْٚوَص ََّلاَْٚأَّاُِِْٛغْوأَّ:.َ.مَِّٟجٌَٕاََّيبَلَّ:َيبَلٍَّهٌِبََِِّْٓثاَِّؾَٔأََّٓػ )خجبَِّٓثإ

  Artinya : Muliakanlah anak-anak kalian dan baguskanlah adab mereka ( H.R Ibn Majah, 2,1211,3671).

  Dalam pengenrtian sehari-hari akhlak umumnya disamakan artinya dengan budi pekerti, kesusilaan sopan santun dalam bahasa indonesia, dan tidak berbeda pula dengan arti kata moral, ethic dalam bahasa inggris. Dalam bahasa Yunani, untuk pengertian akhlak ini dipakai kata ethos, ethikos yang kemudian menjadi ethika (pakai h), etika (tanpa h) dalam istilah indonesia. Manusia akan sempurna jika mempunyai akhlak terpuji (al-akhlaq al-

  

mahmudah ) serta menjauhkan segala akhlak tercela (al-akhlaq al-mazmumah)

(Mansur, 2007: 221).

  Menurut Ibnu Miskawaih akhlak adalah keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan pikiran lebih dulu. Menurut al-Ghazali, akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa, dari sifat itu timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah, dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran lebih dulu. Jadi menurut Ibnu Miskawaih dan al-Ghazali, akhlak adalah sesuatu dalam jiwa yang mendorong seseorang mempunyai potensi-potensi yang sudah ada sejak lahir (Mansur,2007:221).

  Dalam rangka menyelamatkan dan memperkokoh akidah islamiyah anak, pendidikan anak harus dilengkapi dengan pendidikan akhlak yang memadahi. Dalam Al-

  Qur‟an sendiri banyak sekali ayat yang menyindir, memerintahkan atau menekankan pentingnya akhlak bagi setiap hamba Allah yang beriman. Maka dalam rangka mendidik akhlak kepada anak-anak, selain harus diberikan keteladanan yang tepat, juga harus ditunjukkan tentang bagaimana harus menghormat dan seterusnya. Karena pendidikan akhlak sangat penting sekali, bahkan Rasul sendiri diutus oleh Allah untuk menyempurnakan akhlak.

  Akhlak manusia terdiri atas akhlak yang baik dan akhlak yang tercela, sehingga harus diperhatikan. Akhlak yang baik maksudnya adalah perbuatan- perbuatan baik yang datang dari sifat-sifat batin yang ada dalam hati menurut syara‟. Diantaranya yaitu ikhlas (Beramal karena Allah), wara‟ (Meninggalkan setiap hal yang haram atau yang ada subhatnya), zuhud (meninggalkan tamak kehidupan dunia) (Mansur, 2007: 238). Dalam kitab Al

  Akhlak li al-Banin

  dicontohkan, dengan apa seorang anak beradab, “Wajib atas seorang anak berakhlak dengan akhlak yang baik dari kecilnya, agar kehidupannya dicintai ketika dewasa, tuhanya akan ridho padanya, dan keluarganya senantiasa mencintainya, dan seluruh manusia” (Syeikh Umar Baraja,1. t.th:4).

  Sudah menjadi kewajiban orang tua agar mendidik anak-anaknya dengan akhlak yang baik, sebagai mana yang telah dicontohkan dalam penjelasan kitab Al-Akhlak li Al Banin karya Syaikh Umar Baraja, bahwa wajib bagi anak mempunyai akhlak yang baik dari kecil. Maka sedini mungkin orang tua harus mendidik anak-anaknya agar anak terjauhkan dari akhlak yang buruk. Di jeaskan dalam hadits yang telah diriwayatkan oleh Imam Bukhori:

  َّ،ِحَغْطِفٌْاٍَََّٟػَُّضٌَُٛ٠ٍَّصًٌََُُُِّّْْٛٛو:َّ.َ.مَِّٟجٌَٕاََّيَبَل:ََّيبَلََُّْٕٗػَُّاللهََّٟ َِّظَعَّحَغْ٠َغَُِّْٟ٘ثَاََّّ َْٓػ َِّّصَُٕ٠َّْٚأَّ،ِِٗٔاَصَُِّٛٙ٠َُّٖاََٛثَأَف )َّ،ٞعبشثَّٖاٚع(.ِِٗٔبَـِّجَُّ٠ْٚأَّ،ِِٗٔاَغ

  Artinya:”Setiap anak yang lahir itu dalam keadaan fitroh (suci) maka kedua orang tuanyalah yang menjadikanya yahudi, nasrani, atau majusi “(HR.

  Bukhori, 1, 466,1385).

  Dari hadis di atas, sudah jelas bahwa orang tua harus mendidik anaknya dengan akhlak yang baik, agar anak tidak terjerumus kedalam akhlak yang buruk.

  Lukman seorang ahli hikmah yang kenamaan, diterangkan dalam qur‟an bahwa dia mengajar anaknya supaya mentauhidkan Allah, mempercayai keesaan-Nya, tiada memuja selainnya atau memujanya disamping Allah. Ini dinamakan syirik dan syirik itu suatu kesalahan yang amat berat hukumanya. Dari pengertian diatas kita dapat mengambil pengertian, bahwa didikan ketuhanan dan keagamaan, hendaklah dimulai dari rumah tangga, dari ibu bapak kepada anaknya (Fachrudin, 1985:160).

  Pendidikan agama dan akhlak di dalam keluarga pada umur kanak- kanak dan sekolah dasar masih diperlukan, kendatipun disekolah telah diberikan oleh guru agama dan guru kelas serta situasi sekolah yang menunjang, sikap orang tua terhadap pelaksanaan agama juga turut mempengaruhi sikap anak didik yang telah dibina oleh guru dan sekolah pada umumnya (Asnelly, 1998: 23).

  Pendidikan akhlak anak merupakan hal yang harus diperhatikan betul oleh pemerintah, supaya bangsa ini mempunyai martabat dengan orang- orangnya yang berakhlak baik, bukan menjadi bangsa yang terkenal dengan kearogansinya yang diisi dengan orang-orang yang suka korupsi, tawuran, dan perilaku-perilaku buruk lainya.

  Syaikh Umar Baraja adalah salah satu tokoh dalam bidang pendidikan Islam. Yang ahli dalam bidang nahwu dan fiqih. Syaikh Umar Baraja dikenal melalui karya monumentalnya yaitu kitab Al-Akhlak li Al Banin.

  Ulama klasik imam Al Ghozali menjelaskan dalam karyanya kitab Ihya‟ Ulumuddin, bahwa usaha melatih anak-anak agar memperoleh pendidikan yang baik serta akhlak yang mulia, adalah termasuk hal yang amat penting. Seorang anak adalah amanat yang diberikan oleh Allah kepada orang tuanya. Hatinya yang suci bagaikan mutiara yang belum dibentuk, karena itu mudah saja ia menerima segala bentuk rekayasa yang ditunjukkan kepadanya. Jika dibiasakan melakukan kebaikan dan menerima pengajaran yang baik, ia akan tumbuh dewasa dalam keadaan baik dan bahagia, dalam kehidupanya didunia dan di akhirat. Dan kedua orang tuanya, gurunya serta pendidiknyapun ikut pula menerima pahala yang disediakan baginya.

  Anak adalah amanah bagi kedua orang tuanya. Anak adalah barang tambang yang berharga yang wajib diperhatikan dan secara konsisten dibiasakan dalam akhlak mulia dan sopan santun yang baik. Hati anak itu suci dan bersih, siap menerima apa yang disampaikan kepadanya, baik ataupun buruk (Sa‟id bin Ali bin Wahf Al-Qothani,2013:135).

  Anisa Nandiya (2013: 6) dalam skripsi berpendapat bahwa Anak yang mempunyai etika mulia juga akan mampu mewujudkan norma-norma dan nilai positif yang akan mempengaruhi keberhasilan didalam proses pendidikan dan pengajaran. Dengan memiliki etika atau akhlak mulia anak akan mengetahui mana perbuatan yang baik dan mana perbuatan yang buruk.

  Salah satu kitab yang membahas tentang pendidikan akhlak bagi anak adalah kitab Al-Akhlak li Al-Banin yang dikarang oleh Syaikh Umar Baraja.

  Kitab ini di tulis atas dasar perlunya pendidikan akhlak bagi anak. Karena akhlak itu sangat penting untuk menghiasi diri agar tampak indah ketika hidup didunia dan mengantarkan manusia mencapai kesenangan, keselamatan, dan kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat.

  Kitab Al-Akhlak li Al Banin ini secara keseluruhan terdiri dari 4 jilid, dan setiap jilid memiliki jumlah halaman yang berbeda. Jilid 1 memiliki 56 halaman, jilid 2 memiliki 80 halaman, jilid 3 memiliki 112 halaman, jilid 4 memiliki 140 halaman, total keseluruhan 388 halaman, serta keseluruhanya merupakan satu fasal-fasal atau bab yang diterangankan dalam bahasa arab, karangan Syaikh Umar Baraja yang berisikan akhlak anak, terutama pendidikan akhlak bagi anak.

  Berdasarkan latar belakang di atas, penulis terdorong mengkaji untuk lebih lanjut tentang “PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP ANAK” TELAAH KITAB AL-AKHLAK LI AL BANIN KARYA SYAIKH UMAR BARAJA

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan gambaran masalah diatas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana konsep pendidikan akhlak anak dalam kajian kitab Al-Akhlak li

  Al Banin karya syaikh Umar Baraja? 2.

  Bagaimana reaktualisasi pendidikan akhlak terhadap anak model kajian kitab Al-Akhlak li Al Banin karangan Syaikh Umar Baraja?

  3. Bagaimana relevansi Kitab Al-Akhlak li Al Banin karya Syaikh Umar Baraja dalam konteks kekinian? C.

   Tujuan Penelitian

  Adapun dalam penelitian ini tujuan yang ingin dicapai dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk menjelaskan konsep pendidikan akhlak anak dalam kajian kitab Al-

  Akhlak li al banin karangan Syaikh Umar Baraja? 2.

  Untuk mengetahui reaktualisasi pendidikan akhlak anak dalam kajian kitab Al-Akhlak li al Banin karangan Syaikh Umar Baraja?

  3. Untuk mengetahui relevansi Kitab Al-Akhlak li al Banin karya Syaikh Umar Baraja dalam konteks kekinian? D.

   Manfaat Penelitian

  Adapun kegunaan atau manfaat penelitian yang ingin dicapai oleh penulis dalam penulisan ini yaitu:

  1. Manfaat secara praktis untuk menambah wawasan bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya 2. Manfaat secara praktis

  Agar dapat memberikan gambaran akhlak anak yang baik dalam kehidupan sehari-hari sebagai pribadi atau anggota masyarakat. Memberi pengetahuan khususnya kepada orang tua atau pendidik untuk selalu memperhatikan anak didiknya terutama dalam akhlak atau budi pekertinya.

E. Definisi Oprasional

  Untuk menghindari kekeliruan pembaca dalam memahami istilah dalam judul penelitian ini, maka peneliti jelaskan definisi-definisi oprasionalnya. Beberapa istilah yang dipandang perlu untuk dijelaskan adalah sebagai berikut:

1. Pendidikan

  Pendidikan adalah suatu proses untuk mendewasakan manusia. Atau dengan kata lain pendidikan merupakan suatu upaya untuk memanusiakan manusia (Heri Jauhari Muchtar, 2005:1).

2. Akhlak

  Menurut Al-Ghazali akhlak, perangai ialah suatu sifat yang tetap pada jiwa, yang dari padanya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah, dengan tidak membutuhkan kepada pikiran. (Humaidi Tatapangarsa,1980:147) 3. Anak

  Anak secara etimologi (bahasa) yaitu , ,

  ضٌٚلاا, ْٕٛجٌا, ًفغلاا ْبٍّغٌا ٍُغٌا

  dan . Pertama istilah , biasanya dikaitkan dengan konotasi makna

  ْضٌٌٛا ضٌٚلاا

  yang pesimistis, sehingga anak memerlukan perhatian khusus dalam hal pengajaran, perhatian dan pendidikan (Miftahul huda, 2008:43).

4. Kitab Al Akhlak li Al Banin

  Kitab Al Akhlak li Al Banin karangan Syaik Umar Baraja ini secara keseluruhan terdiri dari 4 jilid, dan setiap jilid memiliki jumlah halaman yang berbeda. Jilid 1 memiliki 56 halaman, jilid 2 memiliki 80 halaman, jilid 3 memiliki 112 halaman, jilid 4 memiliki 140 halaman, total keseluruhan 388 halaman, serta keseluruhanya merupakan satu fasal-fasal atau bab yang diterangankan dalam bahasa arab, karangan syaikh umar baraja yang berisikan akhlak anak, terutama pendidikan akhlak bagi anak.

5. Syaikh Umar Baraja

  Syaikh Umar Baraja adalah seorang ulama‟ yang memiliki akhlak yang sangat mulia. Beliau lahir dikampung Ampel magfur, pada 10 Jumadil akhir 1331 H/17 mei 1913 M. Sejak kecil dia diasuh dan dididik kakeknya dari pihak ibu, Syaikh Hasan bin Muhammad Baraja, seorang ulama‟ ahli nahwu dan fiqih (M. Achmad Asseggaf, 1995:7).

F. Metode Penelitian 1.

  Desain penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah pada penelitian kepustakaan

  (library research) , yaitu suatu bentuk penelitian terhadap literatur dengan

  pengumpulan data atau informasi dengan bantuan buku-buku karangan Syaikh Umar Baraja yang berkaitan dengan pemikiranya tentang pendidikan akhlak anak, yang ada di perpustakaan dan materi pustaka yang lain. Sebagai bahan parameter analisis perbandingan yang dimaksud dengan

  library research adalah penelaahan kepustakaan yakni penelitian yang

  berusaha mencari teori-teori, konsep-konsep generalisasi yang dapat dijdikan landasan teoritis bagi penelitinya yang akan dilakukan (Yasin mustofa,2007:77).

2. Sumber data a.

  Sumber data primer Sumberdata primer adalah sumberdata utama yang akan dikaji dalam permasalahan. Karena dari sifat penelitian literer, maka datanya bersumber dari literatur. Adapun yang menjadi sumber data primer adalah kitab akhlak lil banin karangan syaikh umar baraja (Yasin mustofa,2007:78). b.

  Sumberdata sekunder Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah buku- buku yang berisi tentang akhlak yang mendukung dalam pembahasan skripsi ini yang ada didalamnya.

  3. Metode pengumpulan data Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penyusunan ini, penulis menggunakan penelitian kepustakaan (library research) dengan langkah-langkah: a. Membaca buku-buku sumber, baik primer maupun sekunder.

  b.

  Mempelajari dan mengkaji serta memahami kajian yang ada dalam buku- buku sumber.

  c.

  Menganalisis untuk diteruskan identifikasi dan mengelompokkan serta mengklasifikasi sesuai dengan sifatnya masing-masing dalam bentuk bab per bab.

  4. Metode Analisis Data Dalam menganalisis data dari pengumpulan data yang telah dilakukan penulis menggunakan analisis data sebagai berikut: a.

  Deskriptif Sebagai pembahasan yang bersifat literal, maka segala sesuatu yang berhubungan dengan topik pembahasan hasil penelitian secara apa adanya sejauh yang penulis peroleh. Adapun teknik deskriptif penulis pergunakan adalah analisis kualitatif. Dengan analisis ini akan diperoleh gambaran sistematika mengenai isi buku untuk diteliti isinya.

  b.

   Content Analysis

  Metode ini digunakan untuk memperoleh pemahaman isi dan makna dari berbagia data dalam penelitian, yang analisis ini menghendaki objektivitas, pendekatan sistematik, dan generalisasi, baik yang mengarah pada isi maupun yang mengarah pada makna, terutama dalam perbuatan dan penarikan kesimpulan. (Subakto,1995:18) G.

   Sistematika Penulisan

  Sistematika penulisan yang dimaksud oleh penulis disini adalah gambaran singkat tentang subtansi pembahasan secara garis besar. Agar dapat memberi gambaran yang lebih jelas tentang keseluruhan isi dari skripsi, maka penulis membagi sistematika kedalam lima bab sebagai berikut:

  BAB I :Pendahuluan. Dalam bab ini penulis menjabarkan mengenai pokok permasalahan yang terdiri dari: Latar belakang masalah, Rumusan masalah, Tujuan penelitian, Manfaat penelitian, Definisi oprasional, Metode penelitian dan Sistematika penulisan.

  BAB II :Biografi Syaikh Umar Baraja. Dalam bab ini memuat beberapa pembahasan seperti halnya tentang sejarah hidup Syaikh Umar Baraja, Latar belakang pendidikan Syaikh Umar Baraja, dan karya-karya Syaikh Umar Baraja.

  BAB III :Deskripsi Pemikiran. Dalam bab ini penulis menjabarkan tentang pendidikan akhlak anak yang meliputi: konsep pendidikan akhlak anak, metode dan tujuan pendidikan akhlak terhadap anak dalam Kitab Al- Akhlk li Al Banin.

  BABIV :Analisis Hasil Penelitian. Yang meliputi reaktualisai pendidikan akhlak terhadap anak dalam Kitab Al-Akhlak li Al Banin, dan analisis pendidikan akhlak terhadap anak dalam konteks kekinian

  BAB V :Kesimpulan dari seluruh uraian yang telah dikemukakan dan merupakan jawaban dari permasalahan tulisan ini.

BAB II BIOGRAFI SYAIKH UMAR BARAJA A. Sejarah Hidup Syaikh Umar Baraja Syaikh Umar Baraja adalah seorang ulama‟ yang memiliki akhlak

  yang sangat mulia. Beliau lahir dikampung ampel magfur, pada 10 Jumadil akhir 1331 H/17 mei 1913 M. Sejak kecil dia diasuh dan dididik kakeknya dari pihak ibu, Syaikh Hasan bin Muhammad Baraja, seorang ulama‟ ahli nahwu dan fiqih.

  Penampilan Syaikh Umar sangat bersahaja, tapi dihiasi sifat-sifat ketulusan niat yang disertai keikhlasan dalam segala amal perbuatan duniawi dan ukhrawi. Dia juga menjabarkan akhlak ahlu bait, keluarga nabi dan shahabat, yang mencontoh baginda nabi Muhammad SAW. Dia tidak suka membangga-banggakan diri , baik tentang ilmu, amal, maupun ibadah. Ini karena sifat tawadu‟ dan rendah hatinya sangat tinggi (M. Achmad Asseggaf; 1995:7).

  Dalam beribadah, dia selalu istikomah baik dalam sohlat fardhu maupun sholat sunnah

  qobliyah dan ba’diyah. Sholat dhuha dan tahajud

  hampir tidak pernah ia tinggalkan walaupun dalam bepergian. Kehidupanya diusahakan untuk benar-benar sesuai dengan yang digariskan agama (Al- Kisah:2007:88).

  Pada saat sebelum mendekati ajalnya, Syaikh Umar sempat berwasiat kepada putra-putra dan anak didiknya agar selalu berpegang teguh kepada ajaran assalaf asshalih. Yaitu ajaran ahlussunnah wal jama‟ah, yang dianut mayoritas kaum muslimin di indonesia dan Thorikoh „alawiyyah, dan bermata rantai sampai kepada ahlul bait Nabi, para shahabat yang semuanya bersumber dari Rasulullah SAW.

  Syaikh Umar memanfaatkan ilmu, waktu, umur, dan membelanjakan hartanya dijalan Allah sampai akhir hayatnya. Ia memenuhi panggilan Rab- nya pada hari sabtu malam ahad tanggal 16 Rabiuts tsani 1411 H/3 November 1990 M pukul 23:10 WIB di Rumah Sakit Islam Surabaya, dalam usia 77 Tahun. Keesokan harinya Ahad ba‟da Asar, ia dimakamkan, setelah dishlatkan di masjid Agung Sunan Ampel, diimmi putranya sendiri yang menjadi khalifah (penggantinya), Al-Ustadz Ahmad bin Umar Baraja. Jasad mulia itu dikuburkan di makam islam pegirian surabaya (M. Achmad Asseggaf:1995:11).

B. Latar Belakang Pendidikan Syaikh Umar Baraja

  Pada masa mudanya, Umar Baraja menuntut ilmu agama dan bahsa Arabdengan tekun, sehingga sehingga ia menguasai dan memahaminya.

  Berbagai ilmu agama dan bahasa Arab ia dapatkan dari ulama‟, Ustadz, Syaikh, baik melalu pertemuan langsung maupun melalui surat. Para alim ulama‟ dan orang-orang shalih telah menyaksikan ketaqwaan dan kedudukanya sebagai ulama‟ yang alim. Ulma‟ yang mengamalkan ilmunya.

  Beliau adalah salah seorang alumnus yang berhasil, didikan madrasah Al-Khairiyah dikampung Ampel, Surabaya, yang didirikan dan dibina Al- Habib Al-Imam Muhammad bin Achmad Al-Muhdhar pada 1895. Sekolah yang berasaskan Ahlussunnah wal jama‟ah dan bermadzhab Syafi‟i.

  Guru-guru yang pernah mendidik Syeih Umar Baradja antara lain: a. Al-Ustadz Abdul Qodir bin Ahmad bil Faqih (Malang) b.

  Al-Ustadz Muhammad bin Husein Ba‟bud (Lawang) c. Al-Habib Abdul Qodir bin Hadi Assegaf d.

  Al-Habib Muhammad bin Ahmad Assegaf (Surabaya) e. Al-Habib Alwi bin Abdullah Assegaf (Solo) f. Al-Habib Ahmad bin Alwi Al-Jufri (Pekalongan) g.

  AlHabib Ali bin Husein Bin Syahab h. Al-Habib Zein bin Abdullah Alkaf (Gresik) i. Al-Habib Ahmad bin Ghalib Al-Hamid (Surabaya) j. Al-Habib Alwi bin Muhammad Al-Muhdhar (Bondowoso) k.

  Al-Habib Abdullah bin Hasan Maulachela l. Al-Habib Hamid bin Muhammad As-Sery(Malang) m.

  Syaikh Robaah Hassunah Al-Kholili (Palestina) n. Syaikh Muhammad Mursyid (Mesir) – keduanya tugas mengajar di Indonesia.

  Guru-gurunya yang berada di luar negeri diantaranya, Al-Habib Alwi bin Abbas Al-Maliki, As-Sayyid Muhammad bin Ami n Al-Quthbi, As- Syaikh Muhmmad Seif Nur, As-Syaikh Hasan Muhammad AlMasysyath, Al- Habib Alwi bin Salim Alkaff, As-Syaikh Muhammad Said Al-Hadrawi Al- Makky (Mekkah), Al-Habib Muhammad bin Hady Assegaf(Seiwun, Hadramaut, Yaman), Al-Habib Abdullah bin Ahmad AlHaddar, Al-Habib Hadi bin Ahmad Al-H addar („inat, Hadramaut, Yaman), Al-habib Abdullah bin Thahir Al-Haddad (Geidun, Hadaramaut, Yaman), Al-Habib Abdullah bin Umar Asy-Syatiri (Tarim, Hadramaut, Yaman), AlHabib Hasan bin Ismail Bin Syeikh Abu Bakar („inat, Hadramaut, Yaman), Al-Habib Ali bin Zein Al- Hadi, Al-Habib Alwi bin Abdullah Bin Syahab (Tarim, Hadramaut, Yaman), Al-Habib Abdullah bin Hamid Assegaf (Seiwun, Hadramaut, Yaman), Al- Habib Muhammad bin Abdullah AlHaddar (Al-Baidhaa, Yaman) , Al-Habib Ali bin Zein Bilfagih (Abu Dhabi, Uni Emirat Arab), As-Syaikh Muhammad Bakhit Al-

  Muthii‟i (Mesir), SayyidiMuhammad Al-Fatih Al-Kattani (Faaz, Maroko), Sayyidi Muhammad Al-Munthashir Al-Kattani (Marakisy, Maroko) , Al-Habib Alwi bin Thohir Al-Haddad (Johor, Malaysia), Syeikh Abdul „Aliim AsShiddiqi (India), Syaikh Hasanain Muhammad Makhluf (Mesir), Al-Habib Abdul Qodir bin Achmad Assegaf (Jeddah, Arab Saudi) (M.

  Achmad Asseggaf:1995:2-5).

  Beliau bertemu dengan guru-guru tersebut tidak hanya dalam proses belajar mengajar pada sebuah majelis, tetapi banyak dari mereka yang beliau hanya bertemu beberapa kali dan mengambil sedikit ilmu darinya sudah beliau anggap sebagai guru, inilah bukti dari sifat beliau yang tawadhu‟. Bahkan tak sedikit dari dari mereka yang usia jauh lebih mudah dari beliau.

C. Karya-karya Syaikh Umar Baraja

  Kepandaian Umar Baradja dalam bidang karya tulis, disebabkan beliau menguasai bahasa Arab dan sastranya, ilmu tafsir dan hadits, ilmu fiqh dan tasawuf, ilmu sirah dan tarikh. Ditambah penguasaan bahasa Belanda dan bahasa Inggris.

  Hampir semua santri di pesantren pernah mempelajari buku-buku karya Syaikh Umar Baraja dari Surabaya, seperti :

1. Al-Akhlaq Lil Banin 2.

  Kitab Al-Akhlaq Lil Banat 3. Kitab Sullam Fiqih 4. Kitab 17 Jauharah, dan 5. Kitab Ad‟iyah Ramadhan.

  Semuanya terbit dalam bahasa Arab, sejak 1950 telah digunakan sebagai buku kurikulum di hampir seluruh pondok pesantren di Indonesia.

  Secara tidak langsung Syaikh Umar Baradja ikut mengukir akhlaq para santri di Indonesia.

  Buku-buku tersebut pernah di cetak Kairo, Mesir, pada 1969 atas biaya Syeikh Siraj Ka‟ki, dermawan Mekkah, yang di bagikan secara cuma- cuma ke seluruh dunia Islam. Syukur alhamdulillah, atas ridha dan niatnya agar buku-buku ini menjadi jariyah dan bermanfaat luas, pada 1992 telah di terbitkan buku-buku tersebut ke dalam bahasa Indonesia, Jawa, Madura, dan Sunda.

  Selain menulis buku pelajaran, Syaikh Umar juga menulis syair- syairnya dalam bahasa Arab dengan sastranya yang tinggi. Menurut ustadz Mushtofa bin Ahmad bin Umar Baradja, cucu dari putra tertuanya, cukup banyak dan belum sempat dibukukan. Selain itu, masih banyak karya lain, seperti masalah keagamaan, yang masih bertuliskan tangan dan tersimpan rapi dalam perpustakaan keluarga (M. Achmad Asseggaf:1995:7).

BAB III DESKRIPSI PEMIKIRAN SYAIKH UMAR BARAJA TENTANG PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KITAB AL-AKHLAK LI AL BANIN A. Konsep Pendidikan Akhlak Anak Dalam Kitab Al-Akhlak li Al Banin 1. Membiasakan diri dengan akhlak yang baik Suatu perbuatan yang dilakukan berulang-ulang dan dilaksanakan

  dengan mudah dan tanpa memerlikan pemikiran lagi itu bisa disebut akhlak, tapi perlu diketahui bahwa akhlak itu ada dua macam yaitu akhlak yang baik dan akhlak yang buruk, akhlak yang baik itu sangat disukai Allah, sebaliknya akhlak yang buruk itu dibenci Allah, karena dengan akhlak manusia berbeda dengan binatang dengan akhlak pula manusia akan tampak indah dan bahagia hidup di dunia. Dan wajib bagi seorang anak menjauhi dari akhlak yang buruk. Oleh karena itu perlunya membiasakan diri pada akhlak yang baik pada diri seseorang sejak kecil itu sangat penting supaya hidupnya dicintai Allah dan kedua orang tuanya juga semua manusia.

  Sebagaimana keterangannya yaitu:

  ضٌٌٛاَّكٍشز٠َّاطبّث

  

َّٝظغ٠َّٖغجوَّٝفَّبثٛجذَِّق١ؼ١ٌَّٖغغصََِّّٓخٕـذٌاَّقلاسلاَّبثَّكٍشز٠َّْاَّضٌٌٛاٍَّٝػَّتج٠ ََّّ

َّخذجللااَّقلاسلاآَّػَّضؼزج٠َّْاَّ،بع٠اَّٗ١ٍػَّتج٠َّٚ.ؽبٌٕاَّغ١ّجٍَّٚٗ٘اَّٗجذ٠َّٚ،ٗثعَّٕٗػ

َّ.ؽبٌٕآََِّّضدالاَّٚ،ٍٗ٘اَّٗجذ٠لاَّٚ،ٗثعَّٕٗػَّٝظغ٠لاَّ،ب٘ٚغىَِّْٛى٠َّلا١و

  Artinya: Dengan apa anak harus berakhlak. Wajib bagi seorang anak berakhlak dengan akhlak yang baik mulai dari kecilnya, supaya hidupnya dicintai ketika sudah dewasa. Tuhanya akan ridho kepadanya, keluarganya akan mencintainya dan juga semua manusia. Dan wajib baginya untuk menjauhi dari akhlak yang buruk, supaya hidupnya tidak dibenci. Tuhan-Nya tidak akan ridho kepadanya, dan keluarganya tidak akan mencintainya, dan tidak satu orangpun mencintainya.

2. Sikap sopan santun kepada orang

  Sebagai bukti bahwa anak memiliki akhlak yang baik yaitu memiliki sopan santun kepada orang, saudaranya atau orang lain yang bukan keluarganya. Sikap sopan itu mencerminkan pribadi yang baik dan akan menimbulkan kebaikan pula bagi dirinya atau orang lain,

  َّ ت٠صلااَّضٌٌٛا

َّٗٔٛساَُّدغ٠َّٚ،َِّٕٗغجواًََِّّٛ٘ٓوَّٚعبجىٌاَّٗٔاٛساَّٚ،ٗ١ٍّ ؼَِّٚٗ٠ضٌاََّٚغزذ٠َّت٠صلااَّضٌٌٛا

ٍَّٝػَّغجص٠َّٚ،ؽبٌٕاَّغَِّغظاٛز٠َّٚ،ِٗلاوَّٝفَّقضص٠َّٚ.َِّٕٗغغصاًَََِّّّٛ٘ٓوَّٚ،عبغصٌا َّ.هذظٚاٍَُّىرَّاصاَّٗرٛصَّغفغ٠لاَُّٚٙؼَُِّصبشز٠لاَّٚ،صلاٚلااَّغغَّبم٠لاَّٜٚطلاا Artinya: Anak yang beradab. Adapun anak yang sopan yaitu anak yang memuliakan kedua orang tuanya dan guru-gurunya, saudara-saudaranya yang lebih tua darinya, dan juga semua orang yang lebih tua darinya. Dan menyayangi saudara-saudaranya yang lebih muda darinya, juga semua orang yang lebih muda darinya. Baik ketika berbicara, senantiasa tawadu

  ‟ (rendah hati) kepada semua orang, bersabar atas setiap cobaan yang diterima, tidak memutus hubungan dengan teman-temanya, tidak suka bertengkar dengan teman-temannya, dan tidak mengeraskan suara ketika berbicara atau saat tertawa.

3. Anak yang tidak punya sopan santun

  Tidak semua anak memiliki akhlak yang baik, salah satunya bisa kita lihat bagaimana mereka bersikap kepada orang, itu akan mencerminkan sopan atau tidaknya seorang anak. Sikap tidak sopan itu bisa muncul pada diri seorang anak melalui pergaulannya baik di lingkungan rumah, masyarakat atau sekolah, ketika lingkunganya baik pasti seorang anakpun akan memiliki sikap sopan, akan tetapi ketika lingkunganya tidak baik maka seorang anak bisa tumbuh dengan memiliki sikap tidak sopan.

  Sebagaimana penjelasan berikut:

  َّ زلٌٛاَّضٌٌٛا

  

ََِّّٓ ُدغ٠لاَّٚ ِٕٗغجواَّٛ٘ َِّٓ َغزذ٠لاَّٚ ،ٗرظربؿاَّٚ ٗ٠ضٌاَّٚ غَِّ ةصءبز٠لاَّ ،زلٌٛاَّ ضٌٌٛا

َّ،خ١جمٌاَّ َلاىٌاَّٚ ُزلٌاَّ تذ٠َّٚ ،هشظَّ اطاَّ ٗرٛصَّ غفغ٠َّٚ ٍُىرَّ اطاَّ ةظى٠َّٚ ،ِٕٗغغصاٛ٘

َّ.خذ١صٌٕبؼّـ٠لاَّٚبذ١ جلًَّّؼ٠َّْاَّٝذزـ٠لاَّٚٗ١ٍػغجىز٠َّٚ،ٖغ١غثَّئؼٙزـ٠َّٚخّصبشٌّاٚ

  Artinya: Anak yang tidak sopan. Tidak menghormati kedua orang tuanya dan gurunya, tidak mau memuliakan orang yang lebih tua darinya dan tidak sayang kepada orang yang lebih muda darinya, ketika berbicara suka berbohong dan suka mengeraskan suaranya ketika sedang bercanda, suka bicara kotor dan bicara jelek, suka berkeahi dan menghina orang lain, sombong dan tidak punya malu ketika melakukan perbuatan yang jelek dan tidak mau mendengarkan nasehat.

4. Mempunyai akhlak yang baik mulai dari kecil

  Pada dasarnya seorang anak bisa memiliki akhlak yang baik itu tidak terlepas bagaimana orang tua mendidiknya, ketika anak itu diarahkan pada hal-hal yang baik dan mendapatkan pendidikan yang baik maka kemungkinan besar anak itu ketika dewasanya akan memiliki akhlak yang baik pula, tapi ketika orang tua tidak terlalu memperhatikan pendidikan anaknya bukan tidak mungkin anak itu ketika dewasanya akan memiliki akhlak yang buruk. Oleh sebab itu wajib bagi orang tua mengajarkan anaknya akhlak yang baik mulai dari kecil supaya ketika dewasanya menjadi orang yang memiliki akhlak yang baik.

  Sebagaimana penjelasan kisah berikut:

  َّ ٖغغصََِّّٓضٌٌٛاَّةصبز٠َّْا َّ تج٠

َّئكَّ ًوَّ ٓػَّ ياٛـٌاَّ تذ٠َّ بع٠اَّ َّٛ٘ٚ ،ٖٛثاَّ ٗجذ٠َّ اظٌَّٙٚ ،ت٠صاَّ ٕٗىٌَّ ،غ١غصَّ ضٌَّٚ ضّدا

َّيبمفَّ،خجٛؼَِّبٕٙىٌَّٚخٍ١ّجَّصعَّٚحغجكَّئاغفَّْبزـثَّٝفَّٗ١ثاَّغَِّٖؼٕرََّٛ٠َّداطَّٚ.ّٗٙف٠لا

ٌَُّ َّٝٔبزـجٌاَّْلاَّ،ةلااَّيبمفَّ،خجٛؼََِّّٟٟ٘ثاَّب٠اطبٌَّّٓىٌَّٚ،َّحغجلٌاَّٖظًَّّ٘جاَّبَِّ،ضّدا

َّ،ْلااَّ بِٙٛمَّٔ ْاَّ ٓـدلااَّ ،ضّداَّ يبمفَّ ،خجٛؼَِّ دعبصفَّ ،ب٘غغصَّ َِّٓ بّٙ٠ٛمزثَّ ٓزؼ٠

َّضٌٌٛاَّهٌظىفَّ.بٙلبؿَّذظٍغَّٚ،دغجوَّضلَّبٙٔلاَّٜضٌَّٚب٠َّهٌطَّٝربز٠لاَّ،ٌَّٗيبلَّٚ،ٖٛثاَّهذعف

  .ٖغجوَّٟفَّٗج٠صبرَّٓىّ٠لاَّ،ٖغغصََِّّٓةصبز٠ٌََُّّٜظٌا

Dokumen yang terkait

KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK ANAK MENURUT UMAR IBNU AHMAD BARADJA DALAM KITAB AL AKHLAK LI AL BANIN - Test Repository

1 2 87

PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF MENURUT SYAIKH ABDULLAH BIN HUSAIN BA’ALAWI (TELAAH KITAB SULLAM TAUFIQ) SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

1 2 130

NILAI-NILAI PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB ‘AQIDATUL AWAM KARYA SAYID AHMAD AL – MARZUKI SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

0 2 112

PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM BUKU CARA NABI MENDIDIK ANAK KARYA MUHAMMAD IBNU ABDUL HAFIDH SUWAID SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 0 79

KONSEP PENDIDIKAN AKHLAQ ANAK TERHADAP ORANG TUA KAJIAN SURAT AL ISRA’ AYAT 23-24 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 2 110

KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB TAISIRUL KHALAK KARYA HAFIDZ HASAN AL MAS’UD SKRIPSI Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

1 3 104

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB KHULASHAH NURUL YAQIN KARYA MUHAMMAD KHUDHARI BEK SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

2 5 115

KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SYAIKH MUSTHAFA AL-GHALAYAINI DALAM KITAB ‘IDHOTU AN-NASYIIN SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 105

KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB WASHOYA AL ABA’ LIL ABNAA’ KARYA MUHAMMAD SYAKIR AL-ISKANDARI SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 2 102

KONSEP PENDIDIKAN PERSPEKTIF IBNU KHALDUN SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 1 80