BAB VII RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA - DOCRPIJM e747b219fe BAB VIIBAB 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya

BAB VI I
RENCANA PEMBANGUNAN I NFRASTRUKTUR
CI PTA KARYA
Pada BAB VI I ini akan di jelaskan rencana pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya yang
mencakup empat sektor yaitu pengembangan permukiman, penataan bangunan dan lingkungan,
pengembangan air minum, serta pengembangan penyehatan lingkungan permukiman yang terdiri dari
air limbah, persampahan, dan drainase. Penjabaran perencanaan teknis untuk tiap-tiap sektor dimulai
dari pemetaan isu-isu strategis yang mempengaruhi, penjabaran kondisi eksisting sebagai baseline
awal perencanaan, serta permasalahan dan tantangan yang harus diantisipasi. Tahapan berikutnya
adalah

analisis

kebutuhan

mempertimbangkan

kriteria

dan


pengkajian

kesiapan

terhadap

pelaksanaan

program-program

kegiatan.

Kemudian

sektoral,

dengan

dilanjutkan


dengan

merumuskan usulan program dan kegiatan yang dibutuhkan.

7.1

PENGEMBANGAN PERMUKI MAN

Berdasarkan UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, permukiman
didefinisikan sebagai bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan
perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang
kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau perdesaan.

7.1.1

Kondisi Eksisting Pengembangan Permukiman

Pemerintah Kabupaten Tanah Datar

selama ini telah melakukan pengembangan permukiman,


seperti:

1.

Penyediaan Prasarana dan Sarana Dasar bagi 65 % kawasan permukiman melalui dana APBN
dan APBD Propinsi dan APBD Kabupaten

2.

Penyediaan Prasarana dan Sarana dalam rangka Penanganan Bencana, seperti pembu atan jalan
lingkungan di Kecamatan Batipuh.

Beberapa lokasi di Kecamatan Batipuh dan Batipuh Selatan

merupakan kawasan rawan bencana

alam khususnya tanah longsor. Kawasan permukiman saat ini yang berkembang adalah di kawasan
Pusat Kota . Berdasarkan konsep struktur ruang yang dikembangkan, maka kawasan permukiman
terdiri dari tiga kategori kawasan yaitu:

1.

Kriteria kepadatan yang meliputi kepadatan penduduk dan

2.

Pengaturan tata letak bangunan

3.

Faktor pengikat bagi kawasan permukiman

kepadatan bangunan.

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang PU/Cipta Karya
Kabupaten Tanah Datar Tahun 2017 – 2021
Mengingat bahwa pembangunan unit -unit perumahan tersebut diselenggarakan oleh berbagai pihak
yang

masing-masing


perumahan

maupun

mewakili

kepentingannya (pihak

swadaya

masyarakat

sendiri),

pemerintah/ instansi,

maka

pengontrolan


swasta/ developer
atau

pembatasan-

pembatasan pembangunan unit rumah tersebut harus diselenggarakan dengan baik agar lingkungan
perumahan lebih teratur.
Dari tinjauan secara fisik, pengontrolan terhadap pembangunan unit -unit perumahan tersebut
berarti pengalokasian dan perencanaan int enstas lingkungan-lingkungan perumahan, dengan
pertimbangan karakteristik kegiatan perumahan tersebut (pada masing-masing kawasan) saat ini,
perkembangan fungsi kegiatan sosial ekonomi dan kecenderungan perkembangan fisik perumahan
pada masa yang akan datang. Hal tersebut menjadi bagian dari lingkup rencana pengembangan
lingkungan perumahan disamping penentuan bentuk pelaksanaan pembangunan fisik penunjang
tujuan pengembangan lingkungan perumahan secara keseluruhan.

Kondisi eksisting pengembangan permukiman terkait dengan capaian Kabupaten Tanah Datar
dalam menyediakan kawasan permukiman yang layak huni. Terlebih dahulu perlu diketahui
peraturan perundangan di tingkat Kabupaten Tanah Datar (meliputi peraturan daerah, peraturan
gubernur, peraturan walikota, maupun peraturan lainya) yang mendukung seluruh tahapan proses

perencanaan, pembangunan, dan pemanfaatan pembangunan permukiman.
Tabel 7.1 Peraturan Daerah/ Peraturan Gubernur/ Peraturan
Walikota/ Bupati/ peraturan lainnya terkait Pengembangan Permukiman

NO.

PERDA/ Peraturan Gubernur/ Peraturan W alikota/ Peraturan
Bupati/ Peraturan lainnya
No. Peraturan
Perihal
Tahun

1.

UU No.

2.
3.

UU No. 20

No. 02

1

tentang
Perumahan
Permukiman
tentang Rumah Susun.
RTRW

dan

Kawasan

Keteranga
n

2011
2011
2012


Perda

Keberadaan desa-desa di Kabupaten Tanah Datar memiliki potensi lebih seperti: potensi ekonomi,
sosial budaya, wisata, prasarana dan sarana. Sebagian desa telah ditetapkan sebagai Desa Pusat
Pertumbuhan (DPP) dan sebagian kawasan telah ditetapkan sebagai kawasan agropolitan.
Desa pusat pertumbuhan didukung oleh desa-desa sekitar ( hinterland- nya) yang diharapkan menjadi
satu kawasan yang saling mendukung dan saling melengkapi dari potensi-potensi yang ada pola
KTP2D ini sangat tepat untuk mempercepat pembangunan kawasan, efektif dan efisien dalam
penyediaan prasarana dan sarana dasar serta meningkatkan akses pada pasar.
Di Kabupaten Tanah Datar saat ini telah ditetapkan 3 (tiga) DPP yaitu di Nagari Pagaruyung, Nagari
Koto Baru dan Nagari Balai Tangah. Jumlah DPP ini masih terbatas sedangkan desa-desa lain yang
memiliki potensi dan dapat dikembangkan sebagai DPP belum dikaji secara mendalam. Pada tahun

VII-2

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang PU/Cipta Karya
Kabupaten Tanah Datar Tahun 2017 – 2021
anggaran 2009 direncanakan pengembangan 2 (dua) DPP lagi dan diharapkan ke depan akan banyak
DPP yang dapat dikembangkan menjadi KTP2D.

Dengan telah ditetapkannya desa-desa menjadi kawasan terpilih pusat pengembangan dan kawasan
agropolitan akan lebih efektif dan efisien dalam penyediaan prasarana dan sarana dasar perdesaan
guna peningkatan perekonomian kawasan serta kesejahteraan masyarakatnya.
Kondisi lingkungan perumahan dan permukiman masih banyak yang perlu ditingkatkan, khususnya
perbaikan perumahan masyarakat yang belum layak huni dan lingkungan permukiman yang masih
terbatas prasarana dan sarana dasarnya. Warga masyarakat di Kabupaten Tanah Datar sebagian
besar bertempat tinggal di kawasan perkotaan (ibukota kecamatan), hal ini terkait dengan
kemudahan aksesibilitas dan tersedianya prasarana dan sarana perkotaan. Di sisi lain lahan dan
ruang di kawasan perkotaan sangat terbatas, sehingga sering dijumpai suatu kawasan perkotaan
sangat terbatas, sehingga sering dijumpai suatu kawasan perkotaan padat penduduk yang
mengakibatkan kawasan tersebut tidak tertata, teratur dan menjadi kumuh. Bila tidak segera
kawasan kumuh ini dibenahi dapat menimbulkan kerawanan, seperti masalah lingkungan hidup,
sosial, kriminalitas dan lain-lain.
Penyediaan prasarana dan sarana dasar (PSD) perkotaan melalui pembangunan peningkatan
maupun pemeliharaan telah dilakukan selama ini. Selain itu bantuan stimulan sebagai pendong
dalam perbaikan PSD, perumahan dan permukiman juga telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten
Tanah Datar yang diberikan kepada warga/ masyarakat yang benar -benar membutuhkan untuk
meningkatkan kualitas PSD perkotaan dan perumahan maupun lingkungannya. Untuk lebih jelasnya
kondisi prasarana dan sarana dasar baik jumlah dan macam pelayanan infrastruktur permukiman di
Kab. Tanah Datar.


Pengembangan kawasan permukiman perkotaan di Kabupaten Tanah Datar diarahkan pada
penyediaan prasarana dan sarana dasar (PSD) bagi kawasan rumah sehat sederhana (RSH),
penataan dan peremajaan kawasan, serta peningkatan kualitas permukiman. Perbaikan lingkungan
perumahan dan permukiman serta penyediaan PSD untuk meningkatkan kualit as permukiman
selama ini telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Tanah Datar. Tetapi belum semua kawasan
perumahan dan permukiman dapat terjangkau dan terlayani sehingga diharapkan ada peran serta
masyarakat dan swasta dalam mewujudkan kebutuhan perumahan dan permukiman yang sehat dan
layak huni.
Untuk mengurangi dan menghilangkan kawasan kurang tertata, Pemerintah Kabupaten Tanah Datar
akan menata lingkungan kurang tertata berbasis komunitas dengan menciptakan kemandirian
masyarakat dalam memeliharan lingkungan permukimannya menjadi tertata, bersih dan layak huni.
Kondisi lingkungan perumahan dan permukiman masih banyak yang perlu ditingkatkan, khususnya

VII-3

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang PU/Cipta Karya
Kabupaten Tanah Datar Tahun 2017 – 2021
perbaikan perumahan masyarakat yang kurang layak huni dan lingkungan permukiman yang masih
terbatas prasarana dan sarana dasarnya.
Penyediaan prasarana dan sarana dasar (PSD) perkotaan melalui pembangunan, peningkatan
maupun pemeliharaan telah dilakukan selama ini. Selain itu bantuan stimulan sebagai pendorong
dalam perbaikan PSD, perumahan dan permukiman juga telah dilakukan oleh Pemerintah Pusat
melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI dan Permerintah Daerah sendiri,
yang diberikan kepada warga/ masyarakat yang benar-benar membutuhkan untuk meningkatkan
kualitas PSD perkotaan dan perumahan maupun lingkungannya.

7.1.1.1 Permasalahan dan Tantangan Pengembangan Permukiman
Permasalahan dan tantangan pengembangan permukiman pada tingkat nasional antara lain:

Permasalahan pengembangan permukiman diantaranya:

1.

Masih luasnya kawasan kurang t ertata sebagai permukiman tidak layak huni sehingga dapat
menyebabkan terjadinya degradasi lingkungan, dan pelayanan infrastruktur yang masih
terbatas.

2.

mahalnya harga tanah di kawasan perkotaan Pusat pertumbuhan

sehingga banyak

permukiman yang hanya mengandalkan sewa tanah dan membuat rumah tanpa I MB.
3.

Susahnya melakukan pembebasan lahan karena banyak tanah kaum.

Permasalahan pengembangan permukiman di Kabupatn Tanah Datar diantaranya:
1.

Masih banyak masyarakat kawasan perkotaan/ Pusat Pertumbuhan yang tinggal di sepanjang
sempadan sungai yang ada di Kota Batusangkar.

2.

Banyaknya permukiman yang ada di Kabupaten Tanah Datar belum memiliki I MB.

Tantangan pengembangan permukiman diantaranya:
1.

Percepatan peningkatan pelayanan kepada masyarakat Kabupaten Tanah Datar, dilihat dari
tingginya permintaan perumahan layak huni.

2.

Pencapaian target/ sasaran pembangunan dalam

Rencana Strategis yang tertuang dalam

RTRW kabupaten Tanah Datar.
3.

Pencapaian target MDG’s 2015, termasuk didalamnya pencapaian Program- Program Pro
Rakyat

4.

Perhatian

pemerintah

daerah

terhadap

pembangunan

bidang

Cipta

Karya khususnya

kegiatan Pengembangan Permukiman yang masih rendah
5.

Memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa pembangunan infrastruktur permukiman
yang saat ini sudah menjadi tugas pemerintah Kabupaten Tanah Datar (tidak semua).

Permasalahan dan tantangan pengembangan permukiman di atas adalah yang terangkum secara
nasional. Namun sebagaimana isu strategis, di Kabupaten Tanah Datar terdapat permasalahan dan

VII-4

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang PU/Cipta Karya
Kabupaten Tanah Datar Tahun 2017 – 2021
tantangan pengembangan yang bersifat

lokal dan spesifik serta belum

tentu djumpai di

kabupaten/ kota lain. Penjabaran permasalahan dan tantangan pengembangan permukiman yang
bersifat lokal perlu dijabarkan sebagai informasi awal dalam perencanaan. Dapat dilihat pada tabel
7.2.
Tabel 7.2 I dentifikasi Permasalahan dan Tantangan Pengembangan Permukiman
Kabupaten Tanah Datar

Aspek Pengembangan
Permukiman

No
1

2

Permasalahan
yang Dihadapi

Tantangan
Pengembangan

Aspek Teknis
) Luas daerah pengembangan permukiman
Keterbatasan
Sarana Tersedianya dana untuk Melakukan
) Jumlah Penduduk yang sudah memiliki rumah
dan Prasarana Dasar pembangunan
Sosialisasi kepada
) tinggal dan
belum memilik rumah tinggal Jarak Permukiman
Permukiman
untuk masyarakat
agar
permukiman terhadap akses ekonomi dan social
masyarakat
dari saling mendukung
) Ketersediaan jaringan prasarana dan sarana dasar
pemerintah pusat
seperti air minum dan listrik
) Kelengkapan prasarana dan sarana pendukung
) Lapangan pekerjaan yang mungkin dapat diperoleh di
sekitar lokasi pengembangan permukiman
Aspek Kelembagaan
) Pengkoordinasian kegiatan di bidang perumahan dan Kurangnya
Koordinasi Pemerintah
permukiman pada tingkat daerah perlu diperkuat yang
dinamis berharap
melalui pembentukan badan atau dewan pertimbangan menyangkut
informasi singkronisasi
kota yang bersifat profesional dan merupakan bagian antar SKPD terkait
implementasi
dalam proses pengambilan keputusan kebijaksanaan
rencana yang
pembangunan.
lakukan
) Pembentukan
lembaga
pelayanan
teknik
dan
manajemen guna memberikan pelayanan di bidang
perumahan dan permukiman pada masyarakat luas.
) Pemerintah daerah setempat perlu mengupayakan
revitalisasi
dan
fungsionalisasi
lembaga-lembaga
profesional dan tradisional dalam
pembangunan
perumahan dan permukiman.
) Sistem perizinan yang berkaitan dengan pembangunan
perumahan dan permukiman perlu disederhanakan
dengan biaya pengurusan perizinan perlu ditekan.

3

sangat Pembentukan
adanya lembaga pelayanan
untuk teknis menyangkut
dari perumahan
dan
telah di permukiman

Aspek Pembiayaan
) Dana dari pemerintah Pusat
) Dana Sharing APBD

4

Alternatif
Solusi

Terbatasnya
ketersediaan APBD

Kebutuhan
Permukiman baru

akan Membuka Peluang
kerjasama dengan
Swasta

Aspek Peran Serta Masyarakat / Swasta
pengetahuan Kemampuan masyarakat Melakukan
1) Kesadaran masyarakat untuk mau tinggal tidak hanya Tingkat
tentang
sosialisasi
di Pusat Kota Batusangkar dan Pusat pusat masyarakat
meyangkut
arah
Perekonomian tapi menyebar di kawasan strategis yang kawasan permukiman
pengembangan
peruntukan lahannya untuk Permukiman.
permukiman

5

Aspek Lingkungan Permukiman
1)

Ketersediaan Dokumen AMDAL

Kurang Peduli dengan Memiliki
setiap yang telah ada
pengembangan
permukiman
acuan

arah Sosialisasi
AMDAL
sebagai

tentang

7.1.1.2 Analisa Kebutuhan Pengembangan Permukiman
Analisis kebutuhan merupakan tahapan selanjutnya dari identifikasi kondisi eksisting. Analisis
kebutuhan mengaitkan kondisi eksisting dengan target kebutuhan yang harus dicapai. Terdapat
arahan kebijakan yang menjadi acuan penetapan target pembangunan bidang Cipta Karya
khususnya

sektor

kabupaten/ kota.

pengembangan

permukiman

baik

di

tingkat

Pusat

maupun

di

tingkat

Di tingkat Pusat acuan kebijakan meliputi RPJMN 2010-2014, MDGs 2015 (target

VII-5

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang PU/Cipta Karya
Kabupaten Tanah Datar Tahun 2017 – 2021
tahun 2020 untuk pengurangan proporsi rumah tangga kumuh), Standar Pelayanan Minimal (SPM)
untuk pengurangan luasan kawasan kumuh tahun 2014 sebesar 10% , arahan MP3EI dan MP3KI ,
percepatan pembangunan Papua dan Papua Barat, arahan Direktif Presiden untuk program prorakyat, serta Renstra Ditjen Cipta Karya 2010-2014. Sedangkan di tingkat kabupaten/ kota meliputi
target RPJMD, RTRW Kabupaten/ Kota, maupun Renstra SKPD. Acuan kebijakan tersebut hendaknya
menjadi dasar pada tahapan analisis kebutuhan pengembangan permukiman.

Analisis kebutuhan dan target pencapaian daerah pengembangan permukiman dapat diuraikan pada
tabel berikut. Bagi kabupaten/ kota yang telah menyusun SPPI P dapat mengadopsi rumusan analisis
kebutuhan dan target pencapaian daerah yang telah tertuang di dalam SPPI P untuk lima tahun
pertama ke dalam isian tabel 7.3 berikut ini :

Tabel 7.3 Perkiraan Kebutuhan Program Pengembangan Permukiman di Perkotaan Untuk
5 Tahun
Tahun Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
2011
2012
2013
2014
2015
No.
URAI AN
Unit
Ket.
Kabupaten Tanah Datar
1.
2.

Jumlah Penduduk

Jiwa

Kepadatan Penduduk

Jiwa/ Km

Proyeksi Persebaran

Jiwa/ Km

2
2

-

-

-

-

-

Ha

-

-

-

-

Proses
Survey

TB

0

0

0

0

4

unit

-

-

-

-

-

Kawasan

-

-

-

-

-

Penduduk Miskin

3.
4.
5.
6.

Sasaran Penurunan
Kawasan Kumuh
Kebutuhan Rusunawa
Kebutuhan RSH
Kebutuhan
Permukiman Baru

Pengembangan

-

Keterangan : Data SPPI P belum ada

Tabel 7.4 Perkiraan Kebutuhan Program Pengembangan Permukiman di Perdesaan yang
Membutuhkan Penanganan Untuk 5 Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
2011
2012
2013
2014
2015 Ket.
No. URAI AN
Unit
Kabupaten Tanah Datar
1.

Jumlah Penduduk

Jiwa

2.

Kepadatan Penduduk

Jiwa/ Km

3.

Proyeksi Persebaran Penduduk

Jiwa/ Km

4.

Proyeksi Persebaran Penduduk Miskin

Jiwa/ Km

5.

Desa Potensial untuk Agropolitan

Desa

6.

Desa Potensial untuk Minapolitan

Desa

7.

Kawasan Rawan Bencana

Kws

5.

Kawasan Perbatasan

Kws

6.

Kawasan Permukiman Pulau-Pulau Kecil

Kws

7.

Desa Kategori Miskin

Desa

8.

Kawasan dengan Komoditas Unggulan

Kws

2
2
2

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Keterangan : Data SPPI P belum ada

VII-6

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang PU/Cipta Karya
Kabupaten Tanah Datar Tahun 2017 – 2021
7.1.2

Sasaran Program Sektor Pengembangan Permukiman

Kegiatan pengembangan permukiman terdiri dari pengembangan permukiman kawasan perkotaan
dan kawasan perdesaan. Pengembangan permukiman kawasan perkotaan terdiri dari:
1.

Mendukung pembiayaan dan pengembangan kelembagaan perumahan.

2.

Pembangunan RUSUNAWA di kawasan SMK Negeri 1 Lintau Buo. SMP Negeri 5 Batusangkar,
Polres Tanah Datar dan Kawasan Koddim 0307 Tanah Datar

3.

Membangun rumah sederhana sehat untuk mengurangi backlog dan pengembangan KASI BA dan
LI SI BA.

4.

Melaksanakan revitalisasi kawasan.

5.

Mengawasi tata keselamatan bangunan melalui pengawasan konstruksi dan keselamatan
bangunan.

6.

Membangun perumahan darurat pada kawasan bencana alam.

Pengembangan Kaw asan Permukiman Perkotaan
1.

Pembangunan jalan lingkungan dan perbaikan lingkungan permukiman.

2.

Pembangunan prasarana air bersih yang memadai baik dari segi kualitas maupun kuantitas dan
terdistribusi secara merata.

3.

Pembangunan pembuangan air limbah dan drainase serta persampahan dengan sistem offsite.

4.

Pembangunan prasarana listrik.

5.

Pembangunan prasarana sanitasi.

6.

Pembangunan prasarana telekomunikasi dan informasi.

Pengembangan Kaw asan Permukiman Perdesaan
1.

Pembangunan jalan Agropolitan

2.

Pembangunan jalan Minapolitan

3.

Pembangunan kawasan Rawan Bencana

4.

Pembangunan prasarana air bersih yang memadai baik dari segi kualitas maupun kuantitas dan
terdistribusi secara merata.

5.

Pembangunan pembuangan air limbah dan drainase serta persampahan dengan sistem onsite.

6.

Pembangunan prasarana listrik.

7.

Pembangunan prasarana sanitasi.

VII-7

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang PU/Cipta Karya
Kabupaten Tanah Datar Tahun 2017 – 2021

Adapun alur fungsi dan program pengembangan permukiman tergambar dalam gambar 7.1.

Sumber: Dit. Pengembangan Permukiman, 2012

Gambar 7.1 Alur Program Pengembangan Permukiman

sampai saat sekarang masih dilakukan proses pendataan kawasan kumuh di Kab Tanah Datar,
kawasan tersebut ada 21 kawasan yaitu :

Tabel 7.5 Lokasi Lingkungan Permukiman Kumuh Di Kabupaten Tanah Datar
No

Jorong

Nagari

1

Koto

Koto Baru

Kecamatan

2

Simabur

Simabur

Pariangan

3

Ombilin

Simawang

Rambatan

4

Panti

I I I Koto

Rambatan

5

Balimbing

Balimbing

Rambatan

6

Lantai Batu

Baringin

Lima Kaum

7

Jati

Baringin

Lima Kaum

8

Malana Ponco

Baringin

Lima Kaum

9

Diponegoro

Baringin

Lima Kaum

10

Pasar

Baringin

Lima Kaum

X. Koto

VII-8

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang PU/Cipta Karya
Kabupaten Tanah Datar Tahun 2017 – 2021
11

Parak Juar

Baringin

Lima Kaum

12

Koto Hiliang

Sungai Tarab

Sungai Tarab

13

Koto Tuo

Salimpaung

Salimpaung

14

Rajo Dani

Padang Ganting

Padang Ganting

15

Balai Baru

Tanjung Barulak

Tanjung Emas

16

Abdul Rahman

Tigo Jangko

Lintau Buo

17

Saruaso Barat

Saruaso

Tanjung Emas

18

Guguak Panjang

Sumanik

Salimpaung

19

Koto Tuo

Koto Tuo

Sungai tarab

20

Baruah Bukik

Andaleh Baruh Bukik

Sungayang

21

Bukik Gombak

Baringin

Lima Kaum

Sumber : SK Lokasi Lingkungan permukiman kumuh di Kabupaten tanah, 2014

7.1.3

Usulan Program dan Kegiatan

Setelah melalui tahapan analisis kebutuhan untuk mengisi kesenjangan antara kondisi eksisting
dengan kebutuhan maka perlu disusun usulan program dan kegiatan. Namun usulan program
dan kegiatan terbatasi oleh waktu dan kemampuan pendanaan pemerintah Kabupaten Tanah Datar,
Sehingga untuk jangka waktu perencanaan lima tahun dalam RPI JM dibutuhkan suatu kriteria untuk
menentukan prioritasi dari tahun pertama hingga kelima.
Setelah memperhatikan kriteria kesiapan maka dapat dirumuskan usulan program dan kegiatan
pengembangan permukiman Kab. Tanah Datar yang disusun berdasarkan prioritasnya seperti tabel
7.6.

VII-9

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang PU/Cipta Karya
Kabupaten Tanah Datar Tahun 2017 – 2021
Tabel 7.6
Usulan Program dan Kegiatan Pengembangan Permukiman Kabupaten Tanah Datar
Kode

Kegiatan/ Output/ Sub Output/ Paket/ Sub Paket

1
2412

2

3

Vol

Satuan

4

5

Pemanfaat

6

Sumber Pendanaan

Tahun

APBN

APBD I

APBD II

PHLN

DAK

Swasta

7

8

9

10

11

12

Atribut

Masyarakat Pelaksan
aan
13
14

15

Pembinaan dan Pengembangan Kawasan Permukiman

2412.002

Pembinaan dan Pengawasan Pengembangan Kawasan Permukiman

2412.002.001

Pendampingan Penyusunan NSPK

Pendampingan Penyusunan NSPK
Pendampingan Penyusunan NSPK
2412.002.002

Lokasi

-

1

Kab/Kota

0

500.000

0

0

0

0

0

0

2019

Umum

-

1

Kab/Kota

0

500.000

0

0

0

0

0

0

2019

Umum

Penyusunan Kebijakan, Strategi, dan Rencana Pengembangan
Kawasan Permukiman
Penyusunan RPKPKP

-

1

Kab/Kota

0

800.000

0

0

0

0

0

0

2017

Umum

-

1

Kab/Kota

0

800.000

0

0

0

0

0

0

2017

Umum

salimpaung/ tabek

5

Ha

0

40.000.000

0

2.000.000

0

0

0

0

2019

Umum

Penyediaan Infrastruktur Permukiman Kumuh Kec. Lima Kaum

patah
lima kaum/ baringin

10

Ha

0

10.000.000

0

0

0

0

0

0

2020

Umum

Penyediaan Infrastruktur Permukiman Kumuh Kec. Lintau Buo

lintau buo/ tigo jangko

10

Ha

0

10.000.000

0

0

0

0

0

0

2018

Umum

Penyediaan Infrastruktur Permukiman Kumuh Kec. Salimpaung

salimpaung/ tabek

5

Ha

0

5.000.000

0

0

0

0

0

0

2019

Umum

Penyediaan Infrastruktur Permukiman Kumuh Kec. Sungai Tarab

patah
sungai tarab/ sungai

10

Ha

0

5.000.000

0

0

0

0

0

0

2018

Umum

Penyediaan Infrastruktur Permukiman Kumuh Kec. Tanjung Emas

tarab
tanjung emas/

6

Ha

0

3.000.000

0

0

0

0

0

0

2018

Umum

Penyediaan Infrastruktur Permukiman Kumuh Kec. X Koto

pagaruyung
sepuluh koto/ koto

5

Ha

0

5.000.000

0

0

0

0

0

0

2019

Umum

1

Kawasan

0

10.500.000

0

750.000

0

0

0

0

2018

Minapolitan

Penyusunan RPKPKP
2412.003

Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perkotaan

2412.003.001

Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh

Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh

baru
2412.004

Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan

2412.004.001

Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan
Potensial
Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan

batipuh selatan/

Potensial

padang laweh malalo

Pembangunan Jalan Kawasan Agropolitan Lintau Buo Utara

lintau buo utara/

1

Kawasan

0

2.000.000

0

0

0

0

0

0

2019

Agropolitan

Pembangunan Jalan Kawasan Agropolitan Salimpaung

tanjuang bonai
salimpaung/ tabek

1

Kawasan

0

2.000.000

0

0

0

0

0

0

2020

Agropolitan

Pembangunan Jalan Kawasan Agropolitan X Koto

patah
sepuluh koto/ koto

1

Kawasan

0

1.500.000

0

0

0

0

0

0

2018

Agropolitan

Pembangunan Jalan Kawasan Minapolitan Batipuh Selatan

baru
batipuh selatan/

1

Kawasan

0

0

0

250.000

0

0

0

0

2018

Minapolitan

padang laweh malalo

VII-10

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang PU/Cipta Karya
Kabupaten Tanah Datar Tahun 2017 – 2021
Kode

Kegiatan/ Output/ Sub Output/ Paket/ Sub Paket

1
2412.004.003

Lokasi

2

3

Vol

4

Satuan

5

Pemanfaat

6

Sumber Pendanaan

Tahun

APBN

APBD I

APBD II

PHLN

DAK

Swasta

7

8

9

10

11

12

Atribut

Masyarakat Pelaksan
aan
13
14

15

Pembangunan Infratruktur Sosial Ekonomi Wilayah

Pembangunan Infratruktur Sosial Ekonomi Wilayah
PISEW

lima kaum/ lima

1

Kecamatan

0

6.100.000

0

500.000

0

0

0

0

2018

Umum

kaum
lima kaum/ lima

1

Kecamatan

0

1.200.000

0

0

0

0

0

0

2018

Umum

kaum
2412.005

Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Khusus

2412.005.003

Pembangunan dan pengembangan Kawasan Rawan Bencana, Pasca
Bencana, dan Kawasan Tertentu
Pembangunan dan pengembangan Kawasan Rawan Bencana, Pasca

batipuh/ andaleh

1

Kawasan

0

15.000.000

0

1.300.000

0

0

0

0

2018

Rawan Bencana

Bencana, dan Kawasan Tertentu
Pembangunan Infrastruktur Kaw. Permukiman Kec. Lintau Buo Utara lintau buo utara/

1

Kawasan

0

3.000.000

0

0

0

0

0

0

2021

Rawan Bencana

Pembangunan Infrastruktur Kaw. Rawan Bencana kec. Batipuh

tanjuang bonai
batipuh/ andaleh

1

Kawasan

0

2.000.000

0

0

0

0

0

0

2018

Rawan Bencana

Pembangunan Infrastruktur Kaw. Rawan Bencana kec. Batipuh

batipuh selatan/

1

Kawasan

0

2.000.000

0

0

0

0

0

0

2019

Rawan Bencana

Pembangunan Infrastruktur Kaw. Rawan Bencana kec. Pariangan

guguak malalo
pariangan/ pariangan

1

Kawasan

0

2.000.000

0

0

0

0

0

0

2020

Rawan Bencana

Pembangunan Infrastruktur Kaw. Rawan Bencana kec. Salimpaung salimpaung/ lawang

1

Kawasan

0

3.000.000

0

0

0

0

0

0

2020

Rawan Bencana

1

Kawasan

0

3.000.000

0

0

0

0

0

0

2019

Rawan Bencana

Selatan

Pembangunan Infrastruktur Kaw. Rawan Bencana kec. X Koto

mandahiliang
sepuluh koto/
panyalaian

VII-11

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang PU/Cipta Karya
Kabupaten Tanah Datar Tahun 2017 – 2021
7.2 PENATAAN BANGUNAN DAN LI NGKUNGAN
7.2.1

Kondisi Eksisting

Kondisi penataan bangunan gedung dan lingkungan di Kabupaten Tanah Datar selama ini telah
dilaksanakan melalui proses perizinan, seperti I MB, izin reklame dll.

Tingginya perkembangan

kebutuhan perumahan dan permukiman di perkotaan membawa dampak tumbuhnya kantongkantong permukiman kumuh di wilayah kawasan Perkotaan Kabupaten Tanah Datar. Hal ini
mengindikasikan bahwa kebutuhan akan lahan dan ruang untuk tempat tinggal semakin meningkat
seiring dengan lahan dan ruang di perkotaan semakin terbatas dan kecenderungan warga
masyarakat yang ingin tinggal di dekat pusat kota. Akibatnya kawasan pusat kota tidak mampu lagi
menampung aktivitas warganya yang berdampak pada sistem pelayanan perkotaan, kualitas
lingkungan dan masalah sosial yang semakin kompleks.
Untuk mengurangi dan menghilangkan kawasan kumuh, Pemerintah Kabupaten Tanah Datar akan
menata lingkungan kumuh berbasis komunitas dengan menciptakan kemandirian masyarakat dalam
pemeliharaan lingkungan permukimannya menjadi tertata, bersih dan layak huni.
Kawasan rawan bencana juga menjadi prioritas perbaikan lingkungan permukiman, seperti kawasan
rawan tanah longsor, genangan/ banjir, kebakaran dll. Faktor keselamatan bangunan gedung belum
diperhatikan dari sebagian masyarakat sehingga sering dijumpai bangunan gedung yang tidak
tertata, kepadatan bangunan tinggi dan faktor keteledoran manusia seringkali menjadi penyebab
terjadinya musibah kebakaran.
Bangunan-bangunan gedung dan bangunan fasilitas umum lainnya yang ada di Kabupaten Tanah
Datar menyebar di semua kecamatan yang ada di Kabupaten Tanah Datar, Baik itu gedung
Bersejarah, Perakantoran milik Pemerintah serta sekolah-Sekolah serta universitas, untuk lebih jelas
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

No

Tabel 7.7 Bangunan Gedung Yang Ada di Kabupaten Tanah Datar
Bangunan Gedung
Lokasi
Kondisi

1

Rumah Dinas Bupati

Nagari Baringin

Baik

2

Rumah Dinas Wakil Bupati

Nagari Pagaruyung

Baik

3

Perkantoran Pemda

Nagari Baringin, Nagari Pagaruyung

Baik

4

Rumah Sakit M. A Hanafiah

Nagari Pagaruyung

Baik

5

STAI N

Nagari Limo Kaum

Baik

6

Polres Tanah Datar

Nagari Pagaruyung

Baik

7

Bank (BRI , BNI , Bank Nagari, dan
Beberapa BPR)

Pusat Kota

Baik

8

Akper

Nagari Limo Kaum

Baik

9

SMU/ Sederajat

Tersebar

Baik

VII-12

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang PU/Cipta Karya
Kabupaten Tanah Datar Tahun 2017 – 2021
10

SLTP/ Sederajat

Tersebar

Baik

11

SD/ Sederajat

Tersebar

Baik

12

TK

Tersebar

Baik

13

Pos Pemadam Kebakaran

Nagari Baringin

Baik

14

Puskesmas

Tersebar

Baik

15

Kantor
Nagari

Tersebar

Baik

16

I stano Basa Pagaruyung

Nagari Pagaruyung

Baik

17

Terminal Piliang

Nagari Limo Kaum

Baik

18

Hotel dan restoran

Tersebar

Baik

Camat

dan

Kantor

Wali

umber : Dinas PU Kab. Tanah Datar 2014

Dalam kaitannya pelaksanaan penataan bangunan gedung yang ada di Kabupaten Tanah Datar,
pemerintah kota telah berupaya melakukan sosialisasi maupun pelaksanaan penerapan peraturan
yang berlaku namun masih banyak bangunan-bangunan gedung yang baru dibangun maupun yang
ada, tidak memenuhi persyaratan maksimun yang telah diberlakukan.
I nformasi tersebut dapat dirangkum dalam tabel seperti tabel 7.8.
Tabel 7.8
Peraturan Daerah/ Peraturan Walikota/ Peraturan Bupati terkait Penataan Bangunan dan
Lingkungan

No.
No

Perda/ Peraturan Gubernur/ Peraturan
Walikota/ Peraturan Bupati/ Peraturan lainnya
Tahun
Tentang

Ket.

1.
2.
3.

Uu no 47

1997

Permen PU No.8

2010

Rencana tata ruang wilayah nasional

RTRW Nasional

Permen PU No. 6

2007

tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan
dan Lingkungan

4.

Perda No 2

2012

Tentang RTRW Kabupaten Tanah Datar

Untuk kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman Kabupaten Tanah Datar dapat menggambarkan
kondisi eksistingnya dengan acuan seperti tabel 7.9

Tabel 7.9 Penataan Lingkungan Permukiman
Kaw asan Tradisional/
Bersejarah
Dukungan
Nama
I nfrastruk
Kaw asan
tur CK
(1)

(2)

RTH
Lokasi/
Nama
RTH
(3)

Penanganan
Kebakaran

Pemenuhan SPM
Luas
RTH
(4)

%
Luas
RTH
(5)

Keter
sediaan
I MB
(6)

%
I MB
(7)

HS
BGN
(8)

I nstan- si
(9)

Prasarana
Kebakaran
(10)

Kec. A:
Kec: B:
Kec. C:
Kec. D:

Keterangan : data Belum Ada

VII-13

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang PU/Cipta Karya
Kabupaten Tanah Datar Tahun 2017 – 2021

7.2.1.1 Permasalahan dan Tantangan
Dalam kegiatan penataan bangunan dan lingkungan terdapat

beberapa permasalahan dan

tantangan yang dihadapi di Kabupaten Tanah Datar, antara lain:

Penataan Lingkungan Permukiman:


Masih kurang diperhatikannya kebutuhan sarana sistem proteksi kebakaran;



Belum

siapnya

melibatkan

landasan

pemerintah

hukum

dan

landasan

daerah

dan

swasta

operasional
dalam

berupa

RTBL untuk lebih

penyiapan

infrastruktur guna

pengembangan lingkungan permukiman;


Menurunnya fungsi kawasan dan terjadi degradasi kawasan kegiatan ekonomi utama kota,
kawasan tradisional bersejarah serta heritage;



Masih rendahnya dukungan pemda dalam

pembangunan lingkungan permukiman yang

diindikasikan dengan masih kecilnya alokasi anggaran daerah untuk peningkatan kualitas
lingkungan dalam rangka pemenuhan SPM.



Masih Lemahnya pengaturan penyelenggaraan bangunan gedung serta masih kurangnya kualitas
pelayanan publik dan perijinan di Kabupaten Tanah Datar.

Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara:


Kurang ditegakkan aturan keselamatan, keamanan dan kenyamanan bangunan gedung, termasuk
pada daerah-daerah rawan bencana



Kondisi Prasarana dan sarana penanggulangan kebakaran pada bangunan gedung di Kabupaten
Tanah Datar dilihat dari fungsi kapasitasnya pelayanannya belum sesuai dengan aturan yang
berlaku.



Masih adanya kelembagaan bangunan gedung yang belum berfungsi efektif dan efisien dalam
pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah Negara;



Masih kurangnya perda bangunan gedung untuk kota metropolitan, besar, sedang, kecil di
seluruh I ndonesia;



Meningkatnya

kebutuhan

NSPM

terutama

yang

berkaitan

dengan

pengelolaan

dan

penyelenggaraan bangunan gedung (keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan);


Kurang ditegakkannya aturan

keselamatan,

keamanan

dan

kenyamanan

Bangunan

Gedung termasuk pada daerah-daerah rawan bencana;


Prasaranan dan sarana hidran kebakaran banyak yang tidak berfungsi dan kurang mendapat
perhatian;



Lemahnya pengaturan penyelenggaraan Bangunan Gedung di daerah serta rendahnya kualitas
pelayanan publik dan perijinan;



Banyaknya Bangunan Gedung Negara yang belum

memenuhi persyaratan keselamatan,

keamanan dan kenyamanan;


Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara kurang tertib dan efisien;

VII-14

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang PU/Cipta Karya
Kabupaten Tanah Datar Tahun 2017 – 2021


Masih banyaknya aset negara yang tidak teradministrasikan dengan baik.



Masih

banyaknya

bangunan

gedung

negara

yang

belum

memenuhi

persyaratan

kesalamatan,kesehatan,kenyamanan,dan kemudahan



Penyelenggaraan bangunan gedung negara dan rumah negara kurang tertib dan efisien dan
masih banyaknya aset negara yang tidak teridentifikasi dengan baik

Penyelenggaraan Sistem Terpadu Ruang Terbuka Hijau:


Masih kurang diperhatikannya kebutuhan sarana lingkungan hijau/ terbuka, sarana olah raga.

Kapasitas Kelembagaan Daerah:


Dinas Pekerjaan Umum kabupaten Tanah Datar yang mengelola pembangunan Pengelolaan
Bangunan Gedung dan Lingkungan untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.



Masih

terbatasnya

kesadaran

aparatur

dan

SDM

pelaksana

dalam

pembinaan

penyelenggaraan bangunan gedung termasuk pengawasan;


Masih adanya tuntutan reformasi peraturan perundang-undangan dan peningkatan pelaksanaan
otonomi dan desentralisasi;



Masih perlunya peningkatan dan pemantapan kelembagaan bangunan gedung di daerah
dalam fasilitasi penyediaan perangkat pengaturan.

Di dalam RPI 2JM hendaknya digambarkan hasil identifikasi permasalahan dan tantangan sektor PBL
yang ada di setiap kabupaten/ kota sesuai dengan karakteristik masing-masing dengan acuan seperti
tabel 7.10

Tabel 7.10 I dentifikasi Permasalahan dan Tantangan Penataan Bangunan dan
Lingkungan
No
I.
1

Aspek Penataan Bangunan dan
Permasalahan Tantangan
Lingkungan
yang dihadapi Pengembanga
Kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman
n

Alternatif
Solusi

Aspek Teknis
) melakukan pemindahan penduduk ke tempat Sulit
melakukan Ketersediaan
dana Selalu
yang layak huni
Koordinasi
dengan untuk implementasi berkoordinasi
Kegiatan
dengan masyarakat
) memberikan pemahaman kepada masyarakat Masyarakat
menyangkut kawasan
menyangkut
tentang tempat tinggal yang layak
implementasi
) Prasarana di sekitar tempat tinggal yang kurang kumuh
rencana
memadai
) Penanganan kawasan kumuh di kabupaten Tanah
Datar (Dalam Proses)

2

3

Aspek Kelembagaan
) Pemerintah daerah setempat perlu mengupayakan Sulit
melakukan Ketersediaan
dana Selalu
revitalisasi dan fungsionalisasi lembaga-lembaga Koordinasi
dengan untuk implementasi berkoordinasi
profesional dan tradisional dalam pembangunan Masyarakat
Kegiatan
dengan masyarakat
binfrastruktur bagunan gedung.
menyangkut kawasan
menyangkut
) Pemerintah
melakukan
revitalisasi
daerah kumuh
implementasi
permukiman sepanjang sepadan sungai.
rencana
Aspek Pembiayaan
) Dana dari pemerintah Pusat
) Dana Sharing APBD

Keterbatasan
APBD

Banyak
terdapat Membuka Peluang
Dana kegiatan
dan kerja sama dengan
Program
Swasta
pemberdayaan

VII-15

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang PU/Cipta Karya
Kabupaten Tanah Datar Tahun 2017 – 2021
4

Aspek Peran Serta Masyarakat / Swasta
1)
masyarakat
pemberdayaan

5

dilibatkan

dalam

Kurang Peduli dengan Memiliki
arah Sosialisasi
setiap yang telah ada pengembangan
AMDAL
permukiman sebagai
acuan

Aspek Lingkungan Permukiman
1)Penyusunan AMDAL Kegiatan

II.
1
2

3

Tidak
semua Mudah
melakukan Membuka Peluang
terlibat koordinasi di wilayah kerja sama dengan
kegiatan masyarakat
dalam program PBL
tertentu
Swasta
tentang

Kegiatan Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara
Keterbatasan
dana Bangunan
Aspek Teknis
pemeliharaan memiliki nilai
Pemeliharaan bangunan gedung dan rumah untuk
setiap tahun
negara
Aspek Kelembagaan
) Pemerintah daerah setempat perlu mengupayakan Keterbatasan
Dana Bangunan
revitalisasi dan fungsionalisasi lembaga-lembaga APBD
memiliki nilai
profesional dan tradisional dalam pembangunan
binfrastruktur bagunan gedung dan Rumah
Negara
) Pemerintah
melakukan
revitalisasi
daerah
permukiman
sepanjang sepadan sungai.
Banyak
Aspek Pembiayaan

Gedung Membuka Peluang
historis kerja sama dengan
Swasta
Gedung Pembentukan Tim
historis rehab
dan
pemeliharaan
bangunan gedung
milik negara

terdapat Membuka
Dana kegiatan
dan kerja sama
Program
Swasta
pemberdayaan
Tidak
semua Mudah
melakukan Membuka
masyarakat
terlibat koordinasi di wilayah kerja sama
dalam program PBL
tertentu
Swasta

Peluang
dengan

Kurang Peduli dengan Memiliki
arah Sosialisasi
setiap yang telah ada pengembangan
AMDAL
permukiman sebagai
acuan

tentang

Keterbatasan
APBD

) Dana dari pemerintah Pusat
) Dana Sharing APBD

4

Aspek Peran Serta Masyarakat/ Swasta

5

Aspek Lingkungan Permukiman

Peluang
dengan

I I I . Kegiatan Pemberdayaan Komunitas dalam Penanggulangan Kemiskinan
1

2

Aspek Teknis
) melakukan pemindahan penduduk ke tempat Sulit
melakukan Ketersediaan
dana Selalu
yang layak huni
Koordinasi
dengan untuk implementasi berkoordinasi
Kegiatan
dengan masyarakat
) memberikan pemahaman kepada masyarakat Masyarakat
menyangkut kawasan
menyangkut
tentang tempat tinggal yang layak
implementasi
) Prasarana di sekitar tempat tinggal yang kurang miskin
rencana
memadai
) Penanganan kawasan kumuh di Kabupaten Tanah
Datar
Aspek Kelembagaan
) Kurangnya
kelembagaan
yang
benar-benar Sulit
melakukan Ketersediaan
dana Selalu
perperan dalam kegiatan Pemberdayaan dalam Koordinasi
dengan untuk implementasi berkoordinasi
penanggulangan kemiskinan.
Masyarakat
Kegiatan
dengan masyarakat
) Pemerintah
melakukan
revitalisasi
daerah menyangkut
menyangkut
permukiman sepanjang sepadan sungai.
Penanggulangan
implementasi
kemiskinan

3

Aspek Pembiayaan
) Dana dari pemerintah Pusat
) Dana Sharing APBD

4

Aspek Peran Serta Masyarakat / Swasta
1)
masyarakat
pemberdayaan

5

dilibatkan

Aspek Lingkungan Permukiman
1)Penyusunan AMDAL Kegiatan

dalam

rencana
Banyak
terdapat Membuka
Keterbatasan
Dana kegiatan
dan kerja sama
APBD
Program
Swasta
pemberdayaan
Tidak
semua Mudah
melakukan Membuka
terlibat koordinasi di wilayah kerja sama
kegiatan masyarakat
dalam program PBL
tertentu
Swasta
Kurang Peduli dengan Memiliki
arah Sosialisasi
setiap yang telah ada pengembangan
AMDAL
permukiman sebagai
acuan

Peluang
dengan
Peluang
dengan
tentang

7.2.1.2 Analisis Kebutuhan Penataan Bangunan dan Lingkungan
a. Kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman
Dengan kegiatan yang terkait adalah penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan

VII-16

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang PU/Cipta Karya
Kabupaten Tanah Datar Tahun 2017 – 2021
(RTBL), Rencana I nduk Sistem Proteksi Kebakaran (RI SPK), pembangunan prasarana dan sarana
lingkungan permukiman tradisional dan bersejarah, pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM),
dan pemenuhan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di perkotaan.

RTBL ( Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan)
pada saat ini kondisi Kabupaten Tanah Datar dalam perencaan penataan lingkungan sudah ada
beberapa dokumen yang telah di selesaikan yaitu :
1.

Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan Pagaruyung

a. Sasaran kegiatan



Sasaran yang hendak dicapai adalah tersedianya panduan rancang bangun suatu kawasan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui Perwujudan kualitas lingkungan yang layak huni
( liveable), berjatidiri ( imageable), dan produktif ( enduring) di kawasan Pagaruyung Kabupaten
Tanh Datar.

b. Bentuk dan pelaksanaan kegiatan berupa :



RTBL merupakan pengaturan persyaratan tata bangunan dan lingkungan sebagai tindak lanjut dari
RTRW Kabupaten Tanah Datar dan atau RTDRKP, digunakan dalam pengendalian pemanfaatan
ruang suatu kawasan dan sebagai panduan rancangan kawasan untuk mewujudkan kesatuan
karakter serta kuwalitas bangunan gedung dan lingkungan yang berkelanjutan ;



Pemantapan lokasi dan batas lokasi Kawasan Pagaruyung;



Fasilitasi konsultasi dan pembahasan produk RTBL dengan Pemerintah pusat;



Memfasilitasi Dinas yang membidangi Ke-Cipta Karya-an untuk menindaklanjuti naskah RTBL
menjadi Peraturan Bupati.

c. Keluaran/ produk kegiatan



Naskah kajian akademis RTBL, yang minimal memuat:
-

Hasil identifikasi dan kajian teknis tentang latar belakang permasalahan, pengalaman
pemerintah daerah terhadap penanganan kawasan/ wilayah yang menjadi obyek RTBL; - Hasil
pelaksanaan kegiatan penyusunan RTBL kawasan dan pelaksanaan strategi penanganannya,
serta hasil studi literatur yang terkait;



Draft Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan sesuai dengan Pedoman Umum yang minimal
memuat :



-

Penetapan lokasi dan delineasi RTBL (disetujui Dinas Teknis, Pemerintah Kota);

-

Program Bangunan dan Lingkungan;

-

Rencana Umum ( Design Plan);

-

Rencana Detail ( Design Guidelines);

-

Administrasi Pengendalian Program dan Rencana;

-

Arahan Pengendalian pelaksanaan;

Draft Pengaturan Kepala Daerah berupa Draft Peraturan Bupati yang memberikan status hukum

VII-17

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang PU/Cipta Karya
Kabupaten Tanah Datar Tahun 2017 – 2021
serta mengoperasionalkan muatan pengaturan RTBL yang telah disusun;



Kesepakatan untuk ditindak lanjuti dalam bentuk program pelaksanaan dan pembiayaan;

2.

Bantuan Teknis Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

a.

Sasaran kegiatan



Tersedianya usulan penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH) untuk satu kawasan di Kabupaten
Tanah Datar, untuk mewujudkan kawasan kota yang nyaman dan sehat.

b. Bentuk dan pelaksanaan kegiatan



Pendataan Ruang Terbuka Hijau;



Koordinasi dengan dinas yang menangani pembinaan RTH;



Melakukan pengendalian pekerjaan konsultan dalam :
- Melakukan survey RTH;
- Melakukan kajian dan analisis;
- Menyusun rencana penataan RTH;

c. Keluaran/ produk kegiatan



Keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah laporan identifikasi RTH Kondisi existing
Kabupaten Tanah Datar.

Standar Pelayanan Minimal ( SPM)

-

Analisa kebutuhan Program dan Kegiatan juga mengacu pada Permen PU No.14 tahun
tentang

Standar

Pelayanan

Minimal

Bidang

Pekerjaan

Umum

2010

dan Penataan Ruang. Khusus

untuk sektor PBL, SPM juga terkait dengan SPM Penataan Ruang dikarenakan kegiatan penataan
lingkungan permukiman yang salah satunya melakukan pengelolaan kebutuhan Ruang Terbuka Hijau
(RTH) di perkotaan. Standar SPM terkait dengan sektor PBL sebagaimana terlihat pada tabel 6.18,
yang dapat dijadikan acuan bagi Kabupaten/ Kota untuk

menyusun

kebutuhan akan sektor

Penataan Bangunan dan Lingkungan.

Tabel 6.18 SPM Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan
Kabupaten Tanah Datar
No
I.

Jenis Pelayanan Dasar
Penataan

I zin Mendirikan

Bangunan dan Bangunan
Lingkungan
(I MB)

Standar Pelayanan
I ndikatorMinimal Nilai

Waktu
Pencapaian

Terlayaninya
masyarakat
dalam
pengurusan
I MB
di
Kabupaten Tanah Datar

Tersedianya
pedoman
Bangunan Gedung Harga Standar Bangunan
Gedung
Negara
di
Negara (HSBGN)
Kabupaten Tanah Datar

100 %

2014

Harga Standar

II.

Penataan

Penyediaan

Ruang

Ruang
Hijau
Publik

Tersedianya luasan RTH
Terbuka publik sebesar 20% dari
wilayah
kota/
(RTH) luas
kawasan perkotaan.

Keterangan
Dinas
membidangi
BP2TPM

yang

Dinas yang

100%

2014

membidangi
Pekerjaan Umum.

Dinas/ SKPD
25%

2014

yang
membidangi
Penataan Ruang.

Sumber : DPU 2014

VII-18

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang PU/Cipta Karya
Kabupaten Tanah Datar Tahun 2017 – 2021
b. Kegiatan Penataan Penyelenggaraan Bangunan dan Rumah Negara
Kegiatan penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara meliputi:
1. Menguraikan kondisi bangunan gedung negara yang belum memenuhi persyaratan keandalan
yang mencakup (keselamatan, keamanan, kenyamanan dan kemudahan);
2.

Menguraikan kondisi Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara;

3.

Menguraikan aset negara dari segi administrasi pemeliharaan.

Untuk dapat melakukan pendataan terhadap kondisi bangunan gedung dan rumah negara perlu
dilakukan pelatihan teknis terhadap tenaga pendata HSBGN, sehingga perlu dilakukan pendataan
kegiatan pembinaan teknis penataan bangunan gedung.

c.

Kegiatan Pemberdayaan Komunitas dalam Penanggulangan Kemiskinan

Bantuan Teknis Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan
a. Sasaran kegiatan



Sasaran

kegiatan

ini

adalah

tersalurkannya

bantuan

langsung

masyarakat

program

penanggulangan kemiskinan di perkotaan serta meningkatnya pemahaman masyarakat dan aparat
pemerintah terhadap prinsip dasar, kriteria, dan mekanisme penyaluran bantuan.
b. Bentuk dan pelaksanaan kegiatan



Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan penanggulangan kemiskinan di
perkotaan agar pelaksanaanya lebih efektif;



Menserasikan pelaksanaan penanganan kemiskinan secara nasional yang bertumpu pada
keswadayaan dan potensi lokal;



Mengembangkan peran masyarakat, kelembagaan lokal, kelembagaan terkait dan pemerintah
daerah dalam penanganan permasalahan kemiskinan;



Meningkatkan kapasitas kelembagaan masyarakat dan pemerintah daerah dalam mengantisipasi
dan menangani permasalahan kemiskinan yang ada di wilayahnya.

c. Keluaran/ produk kegiatan



Keluaran dari kegiatan ini adalah adalah meningkatnya akuntabilitas dalam pelaksanaan kegiatan
penanggulangan kemiskinan di perkotaan melalui kegiatan P2KP (Program

Penanggulangan

Kemiskinan di Perkotaan)



Untuk analisa kebutuhan sektor kebutuhan sektor penataan bangunan dan lingkungan dapat
dilihat pada tabel 7.11

VII-19

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang PU/Cipta Karya
Kabupaten Tanah Datar Tahun 2017 – 2021
Tabel 7.11
Kebutuhan sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan

No

Tahun
Satuan
2013

Uraian

Kebutuhan
Tahun
Tahun
2014
2015

I

Kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman

1.

Ruang Terbuka Hijau (RTH)

2.

Ruang Terbuka

M2

3.

PSD

unit

4.

PS Lingkungan

unit

5.
6.

HSBGN
Pelatihan Teknis Tenaga Pendata HSBGN

laporan
laporan

7.

lainnya

II

Kegiatan Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara

1.

Bangunan Fungsi Hunian

unit

2.

Bangunan Fungsi Keagamaan

unit

3.

Bangunan Fungsi Usaha

unit

4.

Bangunan Fungsi Sosial Budaya

unit

5.

Bangunan Fungsi Khusus

unit

6.

Bintek Pembangunan Gedung Negara

laporan

7.

lainnya

Tahun
2016

Tahun
2017

M2

1

1

1

1

1

I I I . Kegiatan Pemberdayaan Komunitas dalam Penanggulangan Kemiskinan
1.

P2KP

2.

lainnya

Kegiatan

Keterangan :

7.2.2 Sasaran Program
Usulan dan prioritas program Penataan Bangunan dan Lingkungan di Kabupaten Tanah Datar disusun
setelah memperhatikan fungsionalisasi proyek dan urutan prioritas penanganan yang diprogramkan
dalam setiap kegiatan seperti:



Penataan Bangunan I stano Basa Pagaruyung



Penataan Bangunan Nagari Tuo Pariangan



Penataan Bangunan Benteng van dert callen

Kriteria Kesiapan untuk sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan adalah:
Perda Bangunan Gedung
Kriteria Khusus:


Saat sekarang ini Kabupaten Tanah Datar telah telah mempunyai Perda Bangunan Gedung, yaitu
Perda No . 4 Tahun 2011

Penyusunan

Rencana

Penataan

Lingkungan

Permukiman

Berbasis Komunitas

Kriteria Khusus
Fasilitasi Penyusunan Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas:


Kawasan perencanaan termasuk ke dalam lokasi PNPM-Mandiri Perkotaan;



Kawasan rencana termasuk ke dalam rencana strategis kawasan yang tertuang dalam RTRW

VII-20

Ket

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang PU/Cipta Karya
Kabupaten Tanah Datar Tahun 2017 – 2021
Kabupaten Tanah Datar;


Setiap rencana pengembangan sudah ada alokasi investasi Pemda, swasta, dan masyarakat;



Setiap kegiatan yang diusulkan sudah mendapat persetujuan dari semua stakeholder

Penyusunan Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan ( RTBL) Kriteria Lokasi :


Sesuai dengan kriteria dalam Permen PU No.6 Tahun 2006;



Kawasan terbangun yang memerlukan penataan direncanakan di Kawasan I stano Basa
Pagaruyung, Kawasan Nagari Tuo Pariangan dan Kawasan benteng van dert capellen dan
kawasan perumahan dan permukiman yang tertuang dalam RTRW Kabupaten Tanah Datar.



Kawasan yang dilestarikan/ heritage diusulkan di sekitar Bukit Gombak.



Kawasan rawan bencana, diusulkan di kecamatan Batipuh dan Batipuh selatan



Kawasan gabungan atau campuran (fungsi hunian, fungsi usaha, fungsi sosial/ budaya
dan/ atau keagamaan serta fungsi khusus, kawasan sentra niaga ( central business district );
kawasan ini diarah pada kawasan Danau Singkarak, kawasan Koto Baru, Kawasn Tabek Patah,
Kawasan Balai Tangah dan kawasan Andaleh.



Kawasan strategis menurut RTRW Kab/ Kota;



Komitmen Pemda dalam rencana pengembangan dan investasi Pemerintah daerah, swasta,
masyarakat yang terintegrasi dengan rencana tata ruang dan/ atau pengembangan wilayahnya
yang tertuang dalam RTRW kabupaten Tanah Datar.



Kesiapan pengelolaan oleh stakeholder setempat sampai saat ini sudah sangat siap



Pekerjaan dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat untuk pembangunan setiap rencana yang sudah
memenuhi syarat.

Penyusunan Rencana Tindak Revitalisasi Kaw asan, Ruang Terbuka Hijau ( RTH) dan
Permukiman Tradisional/ Bersejarah
Rencana

Tindak

berisikan

program

bangunan

dan

lingkungan

termasuk

elemen

kawasan,program/ rencana investasi, arahan pengendalian rencana dan pelaksanaan serta
DAED/ DED.

Kriteria Umum:


Kabupaten Tanah Datar Sudah memiliki RTBL untuk kawasan Pagaruyung



Turunan dari Tata Ruang atau masuk dlm skenario pengembangan wilayah (jika luas
perencanaan < 5 Ha);



Komitmen pemda dalam rencana pengembangan dan investasi Pemerintah daerah, swasta,
masyarakat yang terintegrasi dengan Rencana Tata Ruang dan/ atau pengembangan wilayahnya;



Kesiapan pengelolaan oleh stakeholder setempat.

Kriteria Khusus
Fasilitasi Penyusunan Rencana Tindak Penataan dan Revitalisasi Kawasan:

VII-21

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang PU/Cipta Karya
Kabupaten Tanah Datar Tahun 2017 – 2021


Kawasan Pagaruyung merupakan kawasan strategis dari sudut kepentingan untuk peruntukan
Sosial Budaya



Kawasan kawasan Danau Singkarak, kawasan Koto Baru, Kawasn Tabek Patah, Kawasan Balai
Tangah dan kawasan Andaleh memiliki fungsi perekonomian di Kabupaten tanah Datar;



Kesiapan pengelolaan sudah disetujui oleh PEMDA Kabupaten Tanah Datar.

Kriteria Khusus
Fasilitasi Penyusunan Rencana Tindak Ruang Terbuka Hijau:


Ruang publik tempat terjadi interaksi langsung antara manusia dengan taman (RTH Publik)

Kriteria Khusus
Fasilitasi Penyusunan Rencana Tindak Per