PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MENGGAMBAR DENGAN PERANGKAT LUNAK (MPL) DI SMK NEGERI 1 BALIGE TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

(1)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN

DAN GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

MENGGAMBAR DENGAN PERANGKAT LUNAK (MPL)

DI SMK NEGERI 1 BALIGE TAHUN PELAJARAN 2013/2014

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh GelarMagister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh :

TILHANG NAIBAHO NIM: 811612 1035

Program Pascasarjana

Universitas Negeri Medan


(2)

(3)

(4)

i ABSTRACT

Tilhang Naibaho, NIM 8116121035, the effect of learning strategy and learning

style toward the students’ learning result of Drawing with software in SMK

Negeri 1 Balige 20013/2014. Thesis, Medan: Post Graduate Program State University of Medan, 2014.

This research is used: (1) To know the students’ learning result of Drawing with

software who are taught with Mind map learning strategy and learning result of Drawing with software who are taught with expository learning strategy, ( 2) to know the learning result of Drawing with software between students and

kinestetic learning style and students’ learning result of Drwaing with software

with visual learning style, and (3) to know the interaction between learning

strategy and students’ learning style toward learning result of Drawing with software.

The population of this research is 50 students of SMK Negeri 1 Balige. The class which is choosen is class XI. The sample of this research is XI GBR1 that use Expository learning strategy and XI GBR2 that use Mind Map learning strategy. Sampling Technique is done with cluster random sampling. The instrument of this research is to measure the learning result which use multiple choice test with 5 options and 40 questions with coefficient reliability 0,7482. Whereas to get the

data about the students’ learning syle, it used 24 questionnaire. Normally test used

Liliefors test while Homogenity test used Fisher test and Bartlett test . The technique of analizing data was two Anava Median with significant level a= 0,05 continued with Scheffe test.

The result of this research prove: (1) the average of students’ learning result who

are taught with Mind Map learning strategy X = 27,95 is higher than the average

of students’ learning result who are taught with Expository learning strategy X = 25,92 with Fcount = 9,07 > Ftable = 3,98, (2) the average of students’ learning result

with kinestetic learning style X = 28.08 is higher than the students’ learning result

with visual learning style X = 20,72 with Fcount = 8,49, and (3) there is an interaction between learning strategy and learning style toward the learning result of Drawing with software with Fcount = 9,03 > Ftable = 3,98.

From the result of data analizing, it can be concluded that the learning strategy which is used to the students with kinestetic learning style is Mind Map learning strategy, whereas the suitable learning strategy to the students with visual learning style is Expository learning strategy. The Implication from this research specially for productive teachers of Drawing with software in applying learning strategy

have to pay attention specially the students’ characteristic so that it point to the


(5)

ii ABSTRAK

Tilhang Naibaho, NIM 8116121035. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Gaya Belajar terhadap hasil belajar siswa Menggambar dengan Perangkat Lunak (MPL) di SMK Negeri 1 Balige Tahun Pelajaran 2013/2014. Tesis. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan,2014.

Penelitian ini bertujuan: (1) untuk mengetahui hasil belajar Menggambar dengan Perangkat Lunak (MPL) siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Mind Map dan hasil belajar Menggambar dengan Perangkat Lunak (MPL) yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori, (2) untuk mengetahui hasil belajar Menggambar dengan Perangkat Lunak (MPL) antara siswa dengan gaya belajar kinestetik dan hasil belajar Menggambar dengan Perangkat Lunak (MPL) siswa dengan gaya belajar Visual, dan (3) untuk mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran dan gaya belajar siswa terhadap hasil belajar Menggambar dengan Perangkat Lunak (MPL).

Populasi penelitian ini adalah siswa SMK Negeri 1 Balige, dengan jumlah 50 siswa. Kelas yang dipilih adalah kelas XI. Sampel penelitian ditetapkan kelas XI.GBR.1 menggunakan strategi pembelajaran Ekspositori dan kelas XI GBR. 2 menggunakan strategi pembelajaran Mind Map. Teknik penarikan sampel dilakukan dengan cluster random sampling. Instrumen penelitian untuk mengukur hasil belajar digunakan tes berbentuk pilihan berganda dengan 5 pilihan jawaban dengan jumlah soal sebanyak 40 dengan koefisial reliabilitas 0.7482 . Sedangkan untuk mendapatkan data tentang gaya belajar siswa digunakan angket dengan jumlah 24 butir. Uji normalitas dengan uji Liliefors sedangkan uji homogenitas dengan uji Fisher dan uji Bartlett. Teknik analisis data adalah Anava dua jalur pada tarag signifikansi a = 0,05 yang dilanjutkan dengan uji Scheffe.

Hasil penelitiannya membuktikan : (1) rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Mind Map X = 27,95 lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositoriX =25,92 dengan F hitung = 9,07> F tabel = 3,98, (2) rata-rata hasil belajar siswa dengan gaya belajar kinestetik X =28,08 lebih tinggi daripada hasil belajar siswa dengan gaya belajar visual X = 20,72 dengan Fhitung = 8,49, dan (3) terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan gaya belajar terhadap hasil belajar

Menggambar dengan Perangkat Lunak (MPL) dengan

Fhitung=9,03>Ftabel=3,98.

Dari hasil analisis data disimpulkan bahwa strategi pembelajaran yang digunakan pada siswa dengan gaya belajar kinestetik adalah strategi pembelajaran Mind Map sedangkan siswa dengan gaya belajar visual strategi pembelajaran yang tepat digunakan adalah strategi pembelajaran Ekspositori. Implikasi dari penelitian ini secara khusus ditujukan kepada guru bidang studi produktip Menggambar dengan perangkat lunak (MPL) yaitu dalam penerapan strategi pembelajaran harus memperhatikan karakteristik siswa khususnya, sehingga dapat menentukan strategi pembelajaran dengan gaya belajar.


(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

rahmat dan karuniaNya yang tidak terhingga sehingga tesis ini dapat

menyeselesaikan tesis ini dengan judul “ Pengaruh Stategi Pembelajaran Dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Menggambar Denga Perangkat Lunak (MPL) Di SMK Negeri 1 Balige Tahun Pelajaran 2013/2014” . Adapun penulisan tesis ini bertujuan adalah untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam rangka mendapatkan gelar Magister Pendidikan pada

Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Penulisan tesis ini dapat diselesaikan

berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak baik bantuan moril maupun

materil yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada

pihak-pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis, baik berupa dukungan

moril, materi maupun spritual yang tidak ternilai harganya. Melalui tulisan ini

penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Prof.Dr.H.Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku Direktur Program

Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Ketua Prodi Teknologi

Pendidikan Pps. Universitas Negeri Medan dan juga selaku Dosen Penguji


(7)

iv

4. Bapak Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd selaku Asisten Direktur II Program

Pascasarjana Universitas Negeri Medan dan juga selaku Dosen

Pembimbing I.

5. Bapak Prof. Dr. Belferik Manullang, selaku Dosen Pembimbing II.

6. Bapak Prof. Dr. Abd. Hasan Saragih, M.Pd, selaku Dosen Penguji tesis.

7. Bapak Dr. Rachmat Mulyana, M.Si, selaku Dosen Penguji tesis.

8. Bapak Dr. R. Mursid, M.Pd, selaku Sekretaris Prodi Teknologi

Pendidikan Pps. Universitas Negeri Medan.

9. Para dosen di Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah

membekali penulis dengan ilmu pengetahuan, pengalaman dan

kematangan berpikir yang dapat dipergunakan untuk menyelesaikan tesis

ini.

10.Pihak Penyelenggara SBI Invest yang telah memberikan bantuan beasiswa

selama empat semester kepada penulis untuk menyelesaikan perkuliahan

Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

11.Bapak Bosi Sianipar, ST, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Balige,

tempat penulis melaksanakan tugas yang telah mengizinkan penulis untuk

melaksanakan penelitian.

12.Bapak Kasman Hutgaol, S.Pd, selaku Wakil Kepala sekolah SMK Negeri

1 Balige.

13.Keluarga yang telah memberikan tumpangan selama penulis melaksanakan


(8)

v

14.Rekan-rekan mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan

khususnya angkatan XXI prodi Teknologi Pendidikan yang telah

memberikan dukungan moral dalam menyelesaikan tugas penelitian ini.

Selanjutnya terimakasih juga penulis sampaikan kepada Isteri tercinta

Tiurmauli Siahaan, ananda L.Kristina H Naibaho, Marta S Naibaho, Budi S

Naibaho, IM Rinaldi Naibaho, Asrina Naibaho dan Romual F Naibaho yang

dengan penuh kesabaran, ketabahan, pengertian dan pengorbanan yang mendalam

selama penulis mengikuti pendidikan ini.

Akhirnya penulis berdoa semoga Tuhan Yang Maha Esa tetap

memberikan berkat dan lindunganNya dan kiranya penulisan tesis ini bermanfaat

bagi peningkatan ilmu pengetahuan pada masa yang akan datang.

Medan, Maret 2014 Penulis,


(9)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRCT i

ABSTRAK ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI vi

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR GAMBAR ix

DAFTAR LAMPIRAN x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Identifikasi Masalah 8

C. Pembatasan Masalah 9

D. Rumusan Masalah 10

E. Tujuan Penelitian 11

F. Manfaat Penelitian 11

BAB. II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS.

A. Kajian Teoretis 13

1. Hakikat Belajar Menggambar Dengan Perangkat Lunak (MPL) 13

2. Hakikat Strategi Pembelajaran 24

a. Hakikat Strategi Mind Map 30

b. Strategi Pembelajaran Ekspositori 41

3. Hakikat Gaya Belajar 50

B. Penelitian yang Relevan 57

C. Kerangka Berpikir 58

1. Perbedaan Hasil Belajar Menggambar Dengan Perangkat Lunak (MPL) Siswa yang Diajarkan dengan Strategi Belajar Mind Map dan Hasil Belajar Siswa yang Diajarkan dengan Strategi

Pembelajaran Ekspositori 58

2. Perbedaan Hasil Belajar Menggambar Dengan Perangkat Lunak

(MPL) Siswa dengan Gaya Belajar Kinestik dan Visual 70 3. Ineteraksi antara Strategi Pembelajaran dan Gaya Belajar

terhadap Hasil Belajar Menggambar Dengan Perangkat Lunak

(MPL) Siswa 73

D. Hipotesis Penelitian 75

BAB.III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian 76

B. Populasi dan Sampel 76

C. Metode Penelitian 79

D. Desain Penelitian 80

E. Variabel dan Defenisi Operasional Variabel Penelitian 81

F. Prosedur Pelaksanaan Perlakuan 84

1. Prosedur Perlakuan Kelompok yang Memperoleh Pembelajaran

dengan Strategi Pembelajaran Peta Berpikir 85 2. Prosedur Perlakuan Kelompok yang Memperoleh Pembelajaran


(10)

vii

dengan Strategi Ekspositori 86

G. Pengontrolan Perlakuan 88

a. Validitas Internal 88

b. Validitas eksternal 89

H. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Pengumpulan Data 90

1. Teknik Pengumpulan Data 90

2. Instrumen Pengumpulan Data 90

BAB.IV. HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi data 99

1. Hasil Belajar Menggambar Dengan Perangkat Lunak Siswa

yang Dibelajarkan Dengan Strategi Mind Map 99 2. Hasil Belajar menggambar dengan perangkat lunak Siswa

yang Dibelajarkan dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori 100 3. Hasil Belajar Menggambar dengan Perangkat Lunak Siswa

Dengan Gaya Belajar Kinestetik 102

4. Hasil Belajar Menggambar Dengan Perangkat Lunak Siswa

dengan Gaya Belajar Visual 103

5. Hasil Belajar Menggambar Dengan Perangkat Lunak Siswa

Untuk Strategi Mind Map dengan Gaya Belajar Kinestetik 105 6. Hasil Belajar Menggambar Dengan Perangkat Lunak Siswa

Untuk Strategi peta Berpikir dengan Gaya Belajar Visual 106 7. Hasil Belajar Menggambar Dengan Perangkat Lunak Siswa

untuk Strategi Pembelajaran Ekspositori

dengan Gaya Belajar Kinestetik 108

8. Hasil Belajar Menggambar Dengan Perangkat Lunak Siswa untuk Strategi Pembelajaran Ekspositori

dengan Gaya Belajar Visual 110

B. Pengujian Persyaratan Analisis 111

1. Uji Normalitas Data 111

2. Uji Homogenitas Varian Vopulitas 115

C. Pengujian Hipotesis 118

D. PembahasanHasil Penelitian 126

BAB V.SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan 147

B. Implikasi 148

C. Saran 153

DAFTAR PUSTAKA 155

LAMPIRAN 158


(11)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1. Hasil UAS Bidang Studi Menggambar Dengan Perangkat

Lunak(MPL) Kelas XI SMK Neg. 1 Balige 6 Tabel 3. 1. Keadaan siswa kelas XI SMK Negeri 1 Balige TP. 2013/2014 77

Tabel 3.2. Tes Gaya Belajar 78

Tabel 3.3. Tabel Sampel Penelitian 80 Tabel 3.4. Pelaksanaan Perlakuan Strategi Pembelajaran Mind Map 85 Tabel 3.5. Pelaksanaan Perlakuan Strategi Pembelajaran Berbasis Ekspositori 87 Tabel 3.6. Kisi-kisi tes hasil belajar Menggambar dengan perangkat lunak

(MPL) 91

Tabel 3.7. Kisi-Kisi Tes Gaya Belajar 92 Tabel 4.1 Hasil Belajar Menggambar Dengan Perangkat Lunak Siswa

Dengan Strategi Mind Map 99 Tabel 4.2. Hasil Belajar Menggambar Dengan Perangkat Lunak Siswa

Dengan Strategi Espositori 101 Tabel 4.3. Hasil Belajar Menggambar Dengan Perangkat Lunak Siswa

Dengan Gaya Belajar Kinestetik 102 Tabel 4.4 Hasil Belajar Menggambar Dengan Perangkat Lunak Siswa

Dengan Gaya Belajar Visual 103 Tabel 4.5 Hasil Belajar Menggambar Dengan Perangkat Lunak Siswa untuk

Strategi Mind Map dengan Gaya Belajar Kinestetik 105 Tabel 4.6. Hasil Belajar Menggambar Dengan Perangkat Lunak Siswa

Untuk Strategi Mind Map dengan Gaya Belajar Visual 107 Tabel 4.7 Hasil Belajar Menggambar Dengan Perangkat Lunak Siswa dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori dengan Gaya Belajar Kinestetik 108 Tabel 4.8 Hasil Belajar Menggambar Dengan Perangkat Lunak Siswa untuk

Strategi Pembelajaran Ekspositori dengan Gaya Belajar Visual 110 Tabel.4.9. Uji normalitas dilakukan untuk kedua perlakuan, yaitu kelompok

pembelajaran dengan strategi Mind Map dan strategi pembelajaran

ekspositori 112

Tabel. 4.10. Uji normalitas dilakukan untuk kedua perlakuan, yaitu kelompok pembelajaran dengan gaya belajar Kinestetik dan

gaya belajar Visual 113 Tabel. 4.11. Uji normalitas untuk masing-masing kelompok pembelajaran

berdasarkan gaya belajar kinestetik dan visual 114 Tabel. 4.12. Pengujian homogenitas varians dilakukan dengan uji

fisher (uji F) 115

Tabel. 4.13. Pengujian homogenitas varians dilakukan dengan uji

fisher (uji F) 116

Tabel.4.14. Uji homogenitas menggunakan uji Bartlet 117

Tabel 4.15. Pengujian Hipotesis 119

Tabel. 4.16. ANAVA 2 jalur faktorial 2x2 119 Tabel 4.17. Hasil pengujian dengan menggunakan uji Schefee 123


(12)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1. Diagram Histogram Hasil Belajar Menggambar Dengan

Perangkat Lunak Siswa Dengan Strategi Mind Map 100 Gambar 4.2. Diagram Histogram Hasil Belajar Menggambar Dengan

Perangkat Lunak Siswa Dengan Strategi Ekspositori 101 Gambar 4.3 Diagram Histogram Hasil Belajar Menggambar Dengan

Perangkat Lunak Siswa Dengan Gaya Belajar Kinestetik 103 Gambar 4.4.Diagram Histogram Hasil Belajar Menggambar Dengan

Perangkat Lunak Siswa Dengan Gaya Belajar Visual 104 Gambar 4.5 Diagram Histogram Hasil Belajar Menggambar Dengan

Perangkat Lunak Siswa untuk Strategi Mind Map dengan Gaya

Belajar Kinestetik 106

Gambar 4.6. Diagram Histogram Hasil Belajar Menggambar Dengan

Perangkat Lunak Siswa Untuk Strategi Mind Map dengan Gaya

Belajar Visual 107

Gambar 4.7. Diagram Histogram Hasil Belajar Menggambar Dengan Perangkat Lunak Siswa dengan Strategi Pembelajaran

Ekspositori dengan Gaya Belajar Kinestetik 109 Gambar 4.8. Diagram Histogram Hasil Belajar Menggambar Dengan

Perangkat Lunak Siswa untuk Strategi Pembelajaran Ekspositori

dengan Gaya Belajar Visual 111 Gambar 4.9. Menunjukkan pengaruh dan interaksi dari strategi pembelajaran


(13)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Instrumen Tes Menggambar Dengan Perangkat Lunak (MPL) 159 Lampiran 2. Analisis Butir Tes Hasil Belajar Menggambar Dengan Perangkat

Lunak (Mpl) 167

Lampiran 3. Instrumen Test Gaya Belajar 182 Lampiran 4. Pengujian Homogenitas Data Hasil Belajar Menggambar Dengan

Perangkat Lunak (MPL) 187 Lampiran 5. Silabus Menggambar dengan perangkat lunak (MPL) 201

Lampiran 6. Data Penelitian 260

Lampiran 7. Distribusi Frekuensi Data Penelitian 270 Lampiran 8. Perhitungan Rata-Rata, Varians, Standar Deviasi, Modus,

dan Median 285

Lampiran 9. Uji Noralitas Data Hasil Belajar Menggambar Dengan Perangkat

Lunak (MPL) 300

Lampiran 10. Uji Homogenitas Varians 310

Lampiran 11. Pengujian Hipotesis 316

Lampiran 12. Dokumentasi Penelitian 323

Lampiran 13. Riwayat Hidup Penulis 324


(14)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.

Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era

globalisasi seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang

berkualitas tinggi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan

prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk

meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan.

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi

sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran. Undang-Undang Sistem

Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003, menyatakan bahwa tujuan

pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan

mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang bertakwa

terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki

pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian

yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan

(UU Sisdiknas: 2003). Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting

bagi manusia. Dengan pendidikan, manusia dapat mencapai kemajuan di

berbagai bidang yang pada akhirnya akan menempatkan seseorang pada derajat

yang lebih baik. Harus diakui bahwa tidak setiap manusia dapat tumbuh dan

berkembang sesuai dengan yang diharapkan. Bisa saja yang terjadi justru

seseorang tumbuh kearah kondisi yang sebenarnya tidak diharapkan sama sekali.

Oleh karena itu dalam perkembangan pendidikan sangat dibutuhkan tuntunan,


(15)

2

dan kebutuhan akan pendidikan menjadi satu kebutuhan yang cukup penting.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan

kejuruan yang memiliki tujuan yaitu : 1) menyiapkan peserta didik agar menjadi

manusia yang produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan kerja yang

ada, 2) menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet, gigih dalam

berkompetensi dan beradaptasi, 3) membekali peserta didik dengan ilmu

pengetahuan, dan seni agar mampu mengembangkan diri dikemudian hari,

4) membekali peserta didik dengan kompetensi – kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih.

Sekolah Menengah Kejuruan merupakan salah satu lembaga pendidikan

yang mempunyai karakteristik yang berbeda dari sekolah umum yaitu terdapat

mata pelajaran produktif atau praktek. Mata pelajaran praktek adalah kelompok

mata diklat yang berfungsi membekali peserta didik agar memiliki kompetensi

kerja sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)

atau standar kompetensi yang disepakati oleh lembaga yang mewakili dunia

usaha atau industri. Pelajaran praktek diajarkan secara spesifik sesuai dengan

kebutuhan tiap program keahlian.

Pelajaran produktif (praktek) mempunyai jumlah jam yang banyak

dibandingkan dengan jumlah jam pelajaran normatif atau adaptif (teori)

(GBPP.2004;8). Menurut Rachmat Syahni yang dikutip Risma (2012: 2)

pembelajaran di SMK sebesar 70 % diisi dengan praktek dan hanya 30 % teori,

dikarenakan lulusan SMK dituntut memiliki keahlian tertentu. Mata


(16)

3

Psikomotor adalah kemampuan yang menekankan kepada keterampilan motorik

atau gerakan motorik, keterampilan otot, dan beberapa kegiatan yang

menghendaki koordinasi syaraf otot.

Salah satu faktor yang mepengaruhi kualitas atau mutu pendidikan adalah

kompetensi siswa. Sementara itu, kompetensi siswa dipengaruhi oleh berbagai

faktor baik dari dalam diri siswa, seperti intelegensi, minat, motivasi dan faktor

lingkungan seperti guru, kurikulum, fasilitas, dan lain- lain. Salah satu faktor

yang banyak mempengaruhi proses dan kualitas pengajaran adalah faktor dari

dalam diri siswa itu sendiri, yaitu motivasi belajar siswa, oleh karena itu

guru harus mampu menciptakan situasi yang dapat menunjang perkembangan

belajar siswa, termasuk dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa sehingga

akan dapat meningkatkan hasil belajar.

Pendidikan merupakan salah satu usaha yang bertujuan untuk

mencerdaskan kehidupan masyarakat dan menjadi pilar utama dalam membangun

cita-cita bangsa. Hal tersebut lahir dari adanya kohesifitas antara pendidikan

dengan pembentukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan mampu

mengikuti perkembangan zaman dan perubahan-perubahan yang terjadi di dalam

sebuah tatanan masyarakat, bangsa dan Negara.

Perubahan itu sendiri menurut Joesuf (2004: 6) adalah : “keseluruhan proses transisi struktur masyarakat yang statis kearah sistem sosial yang dinamis serta modernisasi masyarakat“. Secara signifikan dapat dikatakan sumbangan pendidikan sangat dibutuhkan dalam proses tersebut. Sebagaimana diungkapkan Shinduta (2000: 6) bahwa: “Pendidikan mempengaruhi, merombak, mengubah


(17)

4

dan membentuk lembaga-lembaga sosial kultural di masyarakat. Pendidikan juga

mendorong sikap individual kearah efektifitas, intergritas dan sikap komunal kearah rasional dan fungsional“. Dengan demikian, pendidikan mempunyai pengaruh inovatif terhadap kondisi-kondisi kemasyarakatan dalam rangka

meningkatkan kualitas SDM, menuju sistem sosial yang dinamis serta

modernisasi masyarakat, ditengah-tengah perkembangan manusia saat ini.

Menurut Muller (2001: 115) bahwa: “Pendidikan itu sendiri dapat meliputi pendidikan formal (sekolah), pendidikan informal (keluarga, tempat kerja, agama)

dan pendidikan informal yaitu pendidikan luar sekolah yang dilembagakan (LSM,

Media Massa, dsb)“. Sebagai lembaga yang menyediakan tenaga-tenaga terampil

di Indonesia, terdapat jalur pendidikan formal di sekolah lanjutan tingkat atas,

yaitu Sekolah Menegah Kejuruan (SMK)

Jika yang dikenal Sekolah Menegah Umum (SMU) adalah sekolah

lanjutan tingkat atas yang mempersiapkan anak didik untuk dapat melanjut ke

jenjang pendidikan yang lebih tinggi (Perguruan tinggi), maka Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) adalah sekolah kejuruan yang diutamakan untuk mempersiapkan

tenaga terampil guna keperluan dalam dunia industri atau lapangan kerja. Sebagai

mana terkandung dalam kurikulum SMK pada GBPP 2006 Nasional, Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) bertujuan:

1) Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetisi dalam program keahlian yang dipilihnya; 2) mampu memilih karir, mampu berkompetisi, dan mampu mengembangkan diri dalam lingkup keahlian Teknik Bangunan; 3) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, agar mampu mengembangkan diri dikemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi; 4) membekali peserta didik dengan kompetisi-kompetisi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih.


(18)

5

SMK Jurusan Teknik Gambar Bangunan itu sendiri adalah salah satu

lembaga pendidikan kejuruan teknik yang melaksanakan serangkaian kegiatan

belajar yang meliputi berbagai mata pelajaran keteknikan. Adapun mata pelajaran

SMK dapat digolongkan dalam tiga golongan, yaitu: mata pelajaran normatif,

adaptif, dan produktif. Dari ketiga mata pelajaran ini, mata pelajaran produktif

adalah mata pelajaran keahlian yang berhubungan langsung dengan kemampuan

keterampilan siswa. Salah satu dari mata pelajaran keahlian tersebut terdapat mata

pelajaran Menggambar Teknik.

Sebagai industri pendidikan yang diharapkan mampu menghasilkan

tenaga-tenaga teknik yang terampil dalam dunia kerja, khususnya dalam bidang

konstruksi, kemampuan menggambar teknik bagi lulusan SMK jurusan bangunan

adalah tuntutan yang paling utama. Keterampilan tersebut menjadi syarat

kompetensi dasar untuk mengembangkan kemampuan dalam bidang konstruksi

bangunan selanjutnya.

Akibat dari kebutuhan dunia industri yang semakin pesat saat ini

khususnya dalam bidang konstruksi bangunan, harapan untuk meningkatkan

kompetensi siswa SMK jurusan Teknik Bangunan semakin meningkat.

Peningkatan kompetensi siswa lulusan SMK jurusan Teknik Gambar Bangunan

dianggap akan mempengaruhi tingkat produktivitas kinerja dalam dunia usaha di

bidang tertentu.

Akan tetapi hingga kini harapan tersebut ternyata masih belum dapat


(19)

6

Ujian Akhir Semester (UAS) siswa kelas XI SMK Negeri 1 Balige, yang

tercantum dalam Tabel 1.1 .

Tabel 1.1 Hasil UAS Bidang Studi Menggambar Dengan Perangkat Lunak(MPL) Kelas XI SMK Neg. 1 Balige

Tahun Ajaran Nilai rata-rata Nilai terendah Nilai tertinggi 2009/2010 6.95 6.50 8.00 2010/2011 7.68 7.50 8,50 2011/2012 7.78 7.50 9.00

Sumber: Dokumen Hasil UAS kelas XI SMK Negeri 1 Balige.

Peneliti melihat hasil belajar siswa masih belum seperti yang diharapkan

sehingga dalam pengajaran produktif strategi mengajar yang digunakan guru perlu

mendapat perhatian, saat ini masih sering jumpai dalam proses pembelajaran

masih menggunakan strategi pembelajaran ceramah dan pemberian tugas, dalam

strategi pembelajaran ceramah yang berpusat kepada guru, kepastian terjadinya

proses pembelajaran sepertinya terletak pada kegiatan mengajar, bukan pada

kegiatan belajar. Prestasi belajar adalah puncak hasil belajar yang dapat

mencerminkan hasil ketercapaian belajar siswa terhadap tujuan belajar yang telah

ditetapkan. Dalam proses tersebut banyak faktor yang dapat mempengaruhi siswa

dalam memperoleh hasil belajarnya. Faktor tersebut dapat berasal dari luar

(eksternal) maupun dari dalam diri siswa itu sendiri (internal). Secara eksternal,

salah satunya adalah strategi pembelajaran. Penggunaan strategi pembelajaran

yang sesuai sangat menentukan keberhasilan belajar siswa. Dengan metode

pembelajaran yang sesuai siswa dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi dan


(20)

7

Metode pembelajaran yang tepat, hendaknya dapat membantu siswa dalam

proses belajarnya dan membangkitkan minat siswa dalam belajar. Kemajuan

sistem teknologi dan informasi yang demikian pesat, menurut pelajar maupun

pengajar dapat memperoleh semua bahan ajar secara cepat dan tepat, untuk itu

proses belajar hendaknya diarahkan kepada kondisi yang menyenangkan bagi

siswa dan membantu siswa dalam menerima seluruh informasi yang diterimanya

sesuai bidang mata pelajaran dengan baik.

Karakteristik mata pelajaran Menggambar Dengan Perangkat Lunak

(MPL) yang sangat berkaitan dengan kemampuan berfikir logis dan kreatif,

menuntut suatu pola metode belajar yang dapat menyeimbangkan antara fungsi

otak kiri (berpikir logis) dan fungsi otak kanan (Aktivitas kreatif) siswa. Ada

beberapa strategis belajar yang dapat dipilih dalam meningkatkan motivasi siswa

dalam belajar, namun pada kesempatan ini penulis ingin meneliti tentang

pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa atau yang dikenal dengan istilah

Quantum Learning dengan strategi belajar Mind Map (Peta Berpikir).

Quantum Learning berupaya memadukan (mengintegrasikan),

menyinergikan, dan mengolaborasikan faktor potensi diri manusia selaku

pembelajar dengan lingkungan (fisik dan mental) sebagai konteks pembelajaran.

Atau lebih tepat dikatakan disini bahwa pembelajaran Quantum tidak memisahkan

dan tidak membedakan antara res cogitans dan res extenza, antara apa yang di

dalam dan apa yang diluar. Dalam pandangan pembelajaran quantum, lingkungan

fisikal-mental dan kemampuan pikiran atau diri manusia sama-sama pentingnya


(21)

8

atau potensi diri manusia harus diperlakukan sama dan memperoleh situmulan

yang seimbang agar pembelajaran berhasil baik. De porter (2007: 169).

Menurut teori tersebut, peneliti juga melihat adanya keterkaitan bidang

pelajaran yang diteliti dengan dua tipe gaya belajar yaitu gaya belajar kinestik da

gaya belajar visual. Sebab hasil belajar siswa sangat berkaitan dengan gaya

belajarnya, maka peneliti membatasi gaya belajar yang akan ditinjau adalah gaya

belajar kinestik dan gaya belajar visual.

Dengan melihat adanya keterkaitan antara strategi belajar dan gaya belajar

siswa terhadap hasil belajar menggambar teknik siswa, maka penulis tertarik

untuk mengetahui lebih jauh dan mengadakan penelitian tentang:

Pengaruh strategi pembelajaran Mind Map dan gaya belajar terhadap hasil belajar Menggambar Dengan Perangkat Lunak (MPL) siswa SMK Negeri 1 Balige Tahun Pemelajaran 2013/2014.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya

dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut: (1).Apakah strategi pembelajaran

yang digunakan di SMK Negeri 1 Balige cukup efektif dalam mata pelajaran

Menggambar Dengan Perangkat Lunak (MPL)? (2). Apakah strategi

pembelajaran Quatum Learning dengan strategi Mind Map cukup efektif dalam

mata pelajaran Menggambar Dengan Perangkat Lunak (MPL)?. (3) Apakah

terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan strategi

pembelajaran ekspositori dengan siswa yang menggunakan strategi pembelajaran

Quantum Learning metode Mind Map?. (4) Apakah siswa memiliki persepsi yang baik tentang strategi belajar yang digunakan oleh guru dalam memberikan materi


(22)

9

pelajaran Menggambar Dengan Perangkat Lunak (MPL)?. (5) Apakah ada

hubungan antara gaya belajar siswa dengan hasil belajar Menggambar Dengan

Perangkat Lunak (MPL) siswa kelas XI Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK

Negeri 1 Balige?. (6) Apakah terdapat kemampuan Menggambar Dengan

Perangkat Lunak (MPL) yang baik pada siswa kelas XI Jurusan Teknik Gambar

Bangunan SMK Negeri 1 Balige?. (7) Apakah terdapat interaksi antara strategi

belajar dan gaya belajar terhadap hasil belajar Menggambar Dengan Perangkat

Lunak (MPL) pada siswa kelas XI Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK

Negeri 1 Balige?.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, Identifikasi Masalah dengan

mempertimbangkan keterbatasan waktu, kemampuan penulis, dan luasnya

cakupan masalah, maka pokok masalah pada penelitian ini dibatasi pada

perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Mind Map

dan strategi pembelajaran ekspositori, juga bagaimana gaya belajar siswa

mempengaruhi hasil belajar siswa dalam mata pembelajaran Menggambar

Dengan Perangkat Lunak (MPL). Untuk melibatkan siswa lebih aktif dalam

belajar, peneliti ingin mencoba strategi pembelajaran menggunakan strategi

pembelajaran Mind Map dalam mata pelajaran produktif pada Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK). Dengan menggunakan strategi pembelajaran Mind Map yang

penekanannya pada partipasi secara aktif untuk menemukan konsep dan prinsif


(23)

10

siswa dalam pelajaran produktif di sekolah menengah kejuruan khususnya.

Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas XI Jurusan Teknik Gambar

Bangunan SMK negeri 1 Balige tahun ajaran 2013-2014.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, dan

Pembatasan Masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka yang menjadi

rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Apakah hasil belajar siswa yang menggunakan strategi pembelajaran

Mind Map lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajar dengan

strategi pembelajaran ekspositori pada mata pelajaran Menggambar

Dengan Perangkat Lunak (MPL)?

2. Apakah hasil belajar siswa yang memiliki gaya belajar Kinestik lebih

tinggi dari pada hasil belajar siswa yang memiliki gaya belajar Visual

dalam mata pelajaran Menggambar Dengan Perangkat Lunak (MPL)?

3. Apakah terdapat interaksi anatara strategi pembelajaran dengan gaya

belajar terhadap hasil belajar Menggambar Dengan Perangkat Lunak


(24)

11

E. Tujuan Penelitian

Dengan mengacu kepada rumusan masalah seperti yang telah diuraikan

sebelumnya maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang menggunakan strategi

pembelajaran Mind Map lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang

diajar dengan startegi pembelajaran ekspoditori pada mata pelajaran

Menggambar Dengan Perangkat Lunak (MPL).

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang memiliki gaya belajar

Kinestik lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang memiliki gaya

belajar Visual dalam mata pelajaran Menggambar Dengan Perangkat

Lunak (MPL).

3. Untuk mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran dengan gaya

belajar terhadap hasil belajar Menggambar Dengan Perangkat Lunak

(MPL).

F. Manfaat Penelitian

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat

secara teoritis dan praktis.

Manfaat teoritisnya antara lain:

1. Untuk memperkaya dan melengkapi khasanah ilmu pengetahuan

khususnya yang berkaitan dengan strategi pembelajaran Menggambar


(25)

12

2. Sumbangan pemikiran bagi guru, pengelola, pengembanagan dan

lembaga-lembaga pendidikan dalam menanggapi dinamika kebutuhan

peserta didik.

3. Bahan perbandingan bagi peneliti yang lain, yang membahas dan

meneliti permasalahan yang sama.

Manfaat praktis, antara lain:

1. Bagi guru Menggambar Teknik, sebagai bahan pertimbangan dan

informasi dalam upaya peningkatan hasil pembelajaran Menggambar

Dengan Perangkat Lunak (MPL).

2. Sebagai bahan pertimbangan bagi penentu kebijakan dalam upaya

peningkatan kualitas pembelajaran Menggambar Dengan Perangkat

Lunak (MPL) di SMK.

3. Upaya meningkatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan peneliti dalam

hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan penelitian dan aplikasi


(26)

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan

sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Hasil belajar menggambar dengan perangkat lunak siswa yang diajarkan

dengan strategi Mind Map lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar

menggambar dengan perangkat lunak siswa yang diajarkan dengan strategi

pembelajaran ekspositori.

2. Hasil belajar menggambar dengan perangkat lunak siswa yang memiliki gaya

belajar visual lebih tinggi daripada siswa yang memiliki gaya belajar

kinestetik.

3. Terdapat interaksi anatar strategi pembelajaran dan gaya berpikir yang

memberikan perbedaan pengaruh terhadap hasil belajar menggambar dengan

perangkat lunak siswa. Perbedaan pengaruh tersebut adalah:

a. Hasil belajar menggambar dengan perangkat lunak siswa dengan gaya

belajar visual yang diajar dengan strategi Mind Map lebih rendah

daripada hasil belajar siswa dengan strategi pembelajaran ekspositori.

b. Hasil belajar menggambar dengan perangkat lunak siswa dengan gaya

belajar visual yang diajar dengan strategi Mind Map lebih rendah

daripada hasil belajar siswa dengan gaya belajar kinestetik yang diajar

dengan stategi strategi pembelajaran ekspositori.

c. Hasil belajar menggambar dengan perangkat lunak siswa dengan gaya

belajar visual yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori lebih


(27)

148

tinggi daripada hasil belajar siswa dengan gaya belajar kinestetik yang

diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori.

d. Hasil belajar menggambar dengan perangkat lunak siswa dengan gaya

belajar kinestetik yang diajar dengan strategi Mind Map lebih tinggi

daripada hasil belajar siswa dengan gaya belajar kinestetik yang diajar

dengan strategi pembelajaran ekspositori.

e. Hasil belajar menggambar dengan perangkat lunak siswa dengan strategi

Mind Map lebih tinggi daripada hasil belajar siswa dengan strategi

pembelajaran ekspositori.

f. Hasil belajar menggambar dengan perangkat lunak siswa dengan gaya

belajar visual yang lebih tinggi daripada hasil belajar siswa dengan

kemampuan gaya belajr kinestetik.

B. Implikasi

Berdasarkan simpulan pertama dari hasil penelitian ini, hasil belajar

menggambar dengan perangkat lunak siswa yang diajarkan dengan strategi

pembelajaran Mind Map lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar

menggambar dengan perangkat lunak siswa yang diajarkan dengan strategi

pembelajaran ekspositori. Hal ini dapat dijadikan pertimbangan bagi guru-guru

menggambar dengan perangkat lunak untuk menggunakan strategi pembelajaran

Mind Map dalam pembelajaran, khususnya pembelajaran menggambar dengan

perangkat lunak pada program teknik gambar bangunan tingkat SMK.

Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan strategi Mind Map menitik


(28)

149

untuk menerima informasi dan merekamnya dengan cara yang mudah, kreatif dan

unik. Pada strategi ini siswa yang memiliki gaya belajar sekuensial konkrit dalam

materi pelajaran juga dapat berbagi informasi kepada temannya yang belum

mendapat gagasan. Melalui kegiatan yang demikian akan terjadi intraksi yang

meliputi penyampaian ide, konsep, gagasan atau prosedur kerja dalam

memecahkan masalah pembelajaran.

Kesempatan ini dapat diperoleh dari siswa pada saat pembelajaran

menggambar dengan perangkat lunak dengan menggunakan strategi pembelajaran

Mind Map. Demikian juga kemampuan berfikir yang berdasarkan pertimbangan

logis, rasional, kritis, kreatif, cermat, jujur dan efektif juga dapat dengan

sendirinya terlatih melalui penggunaan strategi ini. Hasil belajar (kemampuan

intelektual) menggambar dengan perangkat lunak meningkat dengan penggunaan

strategi pembelajaran Mind Map ini, juga dapat meningkatkan kemampuan lain

berupa keterampilan dan sikap seorang ilmuan.

Dengan menggunakan strategi Mind Map ini siswa diberi kesempatan

memperbaiki gagasan yang keliru yang dimilikinya. Kesalahan yang dilakukan

seorang siswa dapat digunakan sebagai bagian dari proses pengalaman mereka

akan kelemahan-kelemahan yang telah dilakukan para siswa. Dari

pengalaman-pengalaman yang diperoleh akan berkeinginan menemukan hal yang baru dalam

memecahkan masalah atau ide yang muncul. Hasil belajar menggambar dengan

perangkat lunak yang diajar dengan strategi pembelajaran Mind Map terbukti

lebih tinggi daripada strategi ekspositori. Hasil temuan penelitian ini perlu


(29)

150

Sosialisasi temuan penelitian ini dapat dilakukan lewat seminar, lokakarya atau

pendidikan dan latihan. Upaya mensosialisasikan hasil temuan penelitian ini

dilakukan dengan cara menjadikan hasil temuan ini sebagai makalah pada seminar

dan lokakarya tentang strategi pembelajaran Mind Map. Memperkenalkan strategi

pembelajaran Mind Map melalui pendidikan dan latihan kepada guru-guru dan

kepala sekolah sebagai salah satu alternatif strategi pembelajaran mata pelajaran

menggambar dengan perangkat lunak. Temasuk memperkenalkan strategi

pembelajaran Mind Map sebagai salah satu pilihan dalam pembelajaran

menggambar dengan perangkat lunak, dimana hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa pembelajaran dengan strategi pembelajaran Mind Map terbukti

memberikan hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan strategi

pembelajarn ekspositori.

Usaha memperkenalkan strategi pembelajaran Mind Map dilakukan

lewat simulasi mengajar dengan strategi pembelajaran Mind Map atau praktek

langsung dilaboratorium dan guru-guru yang lain sebagai observernya. Dengan

cara seperti ini guru-guru dapat mengamati langsung dan dapat melihat

langkah-langkah dalam kegiatan yang dilakukan dengan strategi pembelajaran Mind Map

ini, sehingga dapat menerapkannya di kelas yang diasuhnya.

Berdasarkan simpulan kedua, bahwa karakteristik siswa berupa

kecenderungan dalam gaya berpikir dengan terbukti memberi pengaruh dalam

memperoleh hasil belajar siswa. Hasil belajar menggambar dengan perangkat

lunak siswa yang memiliki gaya belajar visual lebih tinggi dibandingkan dengan


(30)

151

menjadi bahan pertimbangan bagi guru untuk memahami kondisi siswa agar siswa

memiliki gaya belajar kinestetik memiliki hasil belajar menggambar dengan

perangkat lunak minimal sama dengan cara mengupayakan pemilihan strategi

pembelajarn yang tepat dan cocok untuk siswa yang memiliki gaya belajar

sekuensial konkrit dalam pembelajaran menggambar dengan perangkat lunak.

Gaya belajar visual maupun gaya belajar kinestetik memiliki keunggulan

masing-masing. Dengan kegiatan pembelajaran yang bervariasi siswa akan terlatih

mencari sumber bacaan, dan sumber informasi lainnya sehingga lebih mudah

untuk mengaitkan pelajaran yang lama untuk menemukan ide baru. Hasil temuan

ini menunjukkan bahwa karakteristik siswa turut serta mempengaruhi hasil belajar

menggambar dengan perangkat lunak siswa. Untuk itu bagi pengelola sekolah

perlu memperhatikan karakteristik siswa khususnya gaya belajar siswa pada saat

penerimaan siswa baru. Sehingga perlu sedini mungkin dapat menyesuaikan

strategi pembelajaran karaketeristik siswa tersebut.

Para guru perlu dibekali seperangkat pengetahuan tentang karakteristik

siswa yang slah satunya kecenderungan memperoleh materi dengan sesamanya

dalam pembelajarn dikelas. Dengan dibekali guru tentang pengetahuan

karakteristik siswa guru dapat menyadari dan memahami karakter siswa tersebut.

Bagi sekolah-sekolah yang mampu dapat menyediakan para ahli sebagai mitra

guru terutama untuk memahami karakteristik siswa. Untuk itu guru, kepala

sekolah dan pengawas satuan pendidikan perlu dibekali pengetahuan

mengidentifikasi strategi pembelajaran yang cocok dengan strategi pembelajaran


(31)

152

Hasil simpulan ketiga menunjukkan bahwa siswa yang memiliki gaya

belajar visual, lebih tinggi hasil belajarnya apabila diajar dengan strategi

pembelajaran Mind Map dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan

strategi pembelajarn ekspositori. Demikian juga hasil belajar menggambar dengan

perangkat lunak siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik yang dibelajarkan

dengan strategi pembelajaran ekspositori.

Dengan penggunaan strategi pembelajarn yang sesuai dengan

karakteristik siswa maka kegiatan pembelajaran akan lebih bermakna, sehingga

pembelajaran yang dilaksanakan lebih efektif, efisien dan memiliki daya tarik.

Namun perlu disadari bahwa tidak ada suatu strategi pembelajaran yang sesuai

untuk setiap karakteristik siswa maupun karakteristik materi pembelajaran. Tetapi

hasil penelitian ini bisa menjadi masukan bagi guru mata pelajaran menggambar

dengan perangkat lunak untuk memilih strategi pembelajaran yang sesuai dalam

mengajarkan siswanya. Sesuai dengan hasil penelitian, dapat diaplikasikan dalam

merancang pembelajaran desesuaikan dengan memperhatikan karakteristik siswa

dimana siswa yang memiliki kebiasaan belajar tinggi dalam belajar akan lebih

tinggi hasil belajarnya jika diajarkan dengan strategi pembelajaran Mind Map.

Dalam merancang pembelajaran dengan strategi pembelajaran Mind

Map, diperlukan penataan yang tepat agar terjadi kerja sama yang efektif, siswa

terlibat aktif, dan susana pembelajarn tenang hingga kelas yang lain tidak

terganggu. Guru sebagai fasilitator kegiatan pembelajaran di kelas harus dapat

menciptakan stimulus agar siswa dapat bekerja sama dan terlibat aktif dalam


(32)

153

C. Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi seperti yang telah dikemukakan

maka disarankan beberapa hal berikut:

Materi pelajaran menggambar dengan perangkat lunak yang bersifat

relistik, logis dan memerlukan tahapan-tahapan ilmiah dalam kegiatan

pembelajaran yang dilaksanakan, disarankan bagi guru untuk menggunakan

strategi pembelajaran Mind Map ini agar belajar menggambar dengan perangkat

lunak siswa tersebut lebih tinggi, karena Mind Map sangat sesuai dengan

pembelajaran menggambar dengan perangkat lunak.

Untuk meningkatkan hasil belajar menggambar dengan perangkat lunak

siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik, strategi pembelajarn Mind Map ini

sebagai salah satu alternatif yang sesuai dengan karakteristik siwa tersebut,

disamping itu dengan strategi pembelajarn itu siswa akan lebih terlatih dan

terbiasa bekerja sama untuk menyelesaikan permasalahannya demikian juga

disarankan bagi guru untuk menggunakan strategi pembelajarn Mind Map untuk

membelajarkan siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik agar hasil belajarnya

lebih tinggi.

Penggunaan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa

dan materi pembelajaran memberi pengaruh pada hasil belajar siswa, oleh sebab

itu disarankan bagi kepala sekolah untuk melatih guru-guru dalam pemilihan

strategi pembelajaran dan meningkatkan pengawasan pelaksanaan pembelajaran

siswa di kelas. Dalam hal ini salah satu hasil penelitian yang mampu


(33)

154

penggunaan strategi pembelajaran Mind Map bagi siswa yang memiliki gaya

belajar kinestetik.

Populasi dan sampel yang dilibatkan pada penelitian ini jumlahnya kecil,

untuk itu disarankan bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian lanjut yang

jumlah populasi dan sampelnya lebih besar.

Guna penelitian lanjutan pada penerapan strategi pembelajaran

disamping kepada guru yang menjadi mitra peneliti, perlu diasosialisasikan juga

terlebih dahulu kepada siswa bagaimana mekanisme strategi pembelajaran Mind

Map ini dan apa yang perlu dan yang tidak perlu dilakukan agar saat pembelajaran

berlangsung kejanggalan dan kekakuan dalam proses pembelajaran dapat


(34)

155

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 1983. Pendidikan Tenaga Kependidikan Berdasarkan Kompetensi. Jakarta : Depsikbud

Arikunto, S.1998. Manajemen Penelitian. Jakarta : PT. Rineke Cipta

Aris Munandar. 1999. Pendidikan Bagi Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Gramedia

Anderson, O.W dan Krathwohl, D.R. 2001. Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing.New York: Addison Wesley Longman, inc Arrends, R. 2008. Learning to Teach Yogyakarta: Pustaka Belajar

Ary, D. Jacobs, L.C Razavieh, A. 1982. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. (Penerjemah Furcham, A). Surabaya: Usaha Nasional.

Bobbi DePorter, dkk. 2000. Quantum Learning. Bandung: Penerbit Kaifa

Djamarah, Saiful. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Dahar, Ratna Wilis. 1989. Teori-teori Belajar. Bandung: PT. Gelora Aksara Pratama.

Dick, W. & Carey, L. 2005. The Systematic Design of Instruction. Glenview, Illinois: Scoot, Foresman and Company

Frick, Heinz. 2003. Ilmu Konstruksi Struktur Bangunan. Yogyakarta: Kainisius

Gagne, R.M. 1997. The Cindition of Learning. New York: Halt Rinerhart and Winston

Gerlach and Elly. 1980. Teaching and Media Asystematik Approach. Englewood Cliffs, N.J

Gunawan A.W. 2007. Born to be a Genius. Jakarta: Gramedia Pusaka.

GBBP. 1999. Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan – Program Adiktif. Jakarta: Dpdikbud

Hwenowo. 2004. Vitamin T: Bagimana Mengubah Diri Lewat Membaca dan Menulis.

Bandung: Mizan Learning Center.

Juhana 0, Suratman M. 2000. “Menggambar Teknik Mesin” Bandung: Pustaka Grafika.


(35)

156

Lassei. 1986. The Great of Brain. New York” Macmilian Company Lazzader. 2003. Menggambar Teknik Dasar. Jakarta: PT. Gramedia

Munandar, Utami. 1998. Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa Sekolah Menengah. Jakarta: PT. Gramedia

Natsir. 1983. Metode Penelitian. Jakarta: PN. Balai Pustaka

Nawawi, Hadari. 1995. Penelitian Terapan. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.

Nasoetion, N. dan Suryanto. A. Tes, Pengukuran dan Penilaian. Jakarta: Pusat Penerbit UT. 2002

Nasution, S. 2005. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Nurhadi. 2003. Contextual Teaching and Learning. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti.

Prawiradilaga, D.D. 2007. Prinsip Desain Pembelajarn. Jakarta: Kencana

Rakhmat, Jalaluddin. 2006. Belajar Cerdas. Bandung: Mizan Learning Center.

Runi. 2005. Pengaruh Strategi Pembelajaran Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa. Jurnal Karya Ilmiah.(online)

( http://Gurukreatif.woordpress/2004/02/05/ptk/qt )

Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajarn Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Sato G.T, Hartanto N.S. 1981. “Menggambar Teknik Mesin Menurut Standar ISO”. Pradnya Paramita.

Shindunata. 2000. Mengagas Paradigma Baru Pendidikan. Jakarta: Kanisius

Soemanty, Wasty, 1984. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara.

Seels, B.B & Richey. 1994. Instructional Technology: The Defenition and Domain of Field. Washington, DC: AECT

Suparyono Y. 1981. Konstruksi Perspektif” Yogyakarta: Kanisius

Suryosubroto, B. 2009. Proses Belajar Mengajar Disekolah. Jakarta: Rineka Cipta


(36)

157

Snelbecker, G. 1974. Learning Teory, Instructional Theory, and

Psychoeducational Design. New York: McGraw-Hill Book Company Sudjana, N. 1998. Penilaian Hasil Proses Belajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Tan, O.S. 2004. Student’s experiences in problem-based learning: Three Blind Innovations in Education and Teaching International. Singapore: Thomson Learning

Tilaar, H.A.R. 1999. Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional Dalam Perspektif Abad 21. Magelang: Tera Indonesia

Uno, H. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Usman, Oetoyo. 1989. Proses Belajar Mengajar di Kelas. Bandung: Remaja Karya

Usman, Uzer. 1997. Interaksi Pendidikan di Sekolah Menengah. Jakrta: PT. Gramedia

Winkel, W.S. 2007. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta Media Abadi

Wena, M. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara

Titus. 1952. Living Issues in Philosophy. New York: American book Company

Windura, Sutanto. 2008. Mind Map Langkah Demi Langkah. Jakarta: Elez Media Komputindo

( http://www.google.com//mindmapping ). Tgl. 20 Oktober 2009,


(37)

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 1983. Pendidikan Tenaga Kependidikan Berdasarkan Kompetensi. Jakarta : Depsikbud

Arikunto, S.1998. Manajemen Penelitian. Jakarta : PT. Rineke Cipta

Aris Munandar. 1999. Pendidikan Bagi Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Gramedia

Anderson, O.W dan Krathwohl, D.R. 2001. Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing.New York: Addison Wesley Longman, inc Arrends, R. 2008. Learning to Teach Yogyakarta: Pustaka Belajar

Ary, D. Jacobs, L.C Razavieh, A. 1982. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. (Penerjemah Furcham, A). Surabaya: Usaha Nasional.

Bobbi DePorter, dkk. 2000. Quantum Learning. Bandung: Penerbit Kaifa

Djamarah, Saiful. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Dahar, Ratna Wilis. 1989. Teori-teori Belajar. Bandung: PT. Gelora Aksara Pratama.

Dick, W. & Carey, L. 2005. The Systematic Design of Instruction. Glenview, Illinois: Scoot, Foresman and Company

Frick, Heinz. 2003. Ilmu Konstruksi Struktur Bangunan. Yogyakarta: Kainisius

Gagne, R.M. 1997. The Cindition of Learning. New York: Halt Rinerhart and Winston

Gerlach and Elly. 1980. Teaching and Media Asystematik Approach. Englewood Cliffs, N.J

Gunawan A.W. 2007. Born to be a Genius. Jakarta: Gramedia Pusaka.

GBBP. 1999. Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan – Program Adiktif. Jakarta: Dpdikbud

Hwenowo. 2004. Vitamin T: Bagimana Mengubah Diri Lewat Membaca dan Menulis.

Bandung: Mizan Learning Center.

Juhana 0, Suratman M. 2000. “Menggambar Teknik Mesin” Bandung: Pustaka Grafika.


(38)

148

Lassei. 1986. The Great of Brain. New York” Macmilian Company Lazzader. 2003. Menggambar Teknik Dasar. Jakarta: PT. Gramedia

Munandar, Utami. 1998. Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa Sekolah Menengah. Jakarta: PT. Gramedia

Natsir. 1983. Metode Penelitian. Jakarta: PN. Balai Pustaka

Nawawi, Hadari. 1995. Penelitian Terapan. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.

Nasoetion, N. dan Suryanto. A. Tes, Pengukuran dan Penilaian. Jakarta: Pusat Penerbit UT. 2002

Nasution, S. 2005. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Nurhadi. 2003. Contextual Teaching and Learning. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti.

Prawiradilaga, D.D. 2007. Prinsip Desain Pembelajarn. Jakarta: Kencana

Rakhmat, Jalaluddin. 2006. Belajar Cerdas. Bandung: Mizan Learning Center.

Runi. 2005. Pengaruh Strategi Pembelajaran Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa. Jurnal Karya Ilmiah.(online)

( http://Gurukreatif.woordpress/2004/02/05/ptk/qt )

Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajarn Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Sato G.T, Hartanto N.S. 1981. “Menggambar Teknik Mesin Menurut Standar ISO”. Pradnya Paramita.

Shindunata. 2000. Mengagas Paradigma Baru Pendidikan. Jakarta: Kanisius

Soemanty, Wasty, 1984. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara.

Seels, B.B & Richey. 1994. Instructional Technology: The Defenition and Domain of Field. Washington, DC: AECT

Suparyono Y. 1981. Konstruksi Perspektif” Yogyakarta: Kanisius

Suryosubroto, B. 2009. Proses Belajar Mengajar Disekolah. Jakarta: Rineka Cipta


(39)

149

Snelbecker, G. 1974. Learning Teory, Instructional Theory, and

Psychoeducational Design. New York: McGraw-Hill Book Company Sudjana, N. 1998. Penilaian Hasil Proses Belajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Tan, O.S. 2004. Student’s experiences in problem-based learning: Three Blind Innovations in Education and Teaching International. Singapore: Thomson Learning

Tilaar, H.A.R. 1999. Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional Dalam Perspektif Abad 21. Magelang: Tera Indonesia

Uno, H. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Usman, Oetoyo. 1989. Proses Belajar Mengajar di Kelas. Bandung: Remaja Karya

Usman, Uzer. 1997. Interaksi Pendidikan di Sekolah Menengah. Jakrta: PT. Gramedia

Winkel, W.S. 2007. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta Media Abadi

Wena, M. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara

Titus. 1952. Living Issues in Philosophy. New York: American book Company

Windura, Sutanto. 2008. Mind Map Langkah Demi Langkah. Jakarta: Elez Media Komputindo

( http://www.google.com//mindmapping ). Tgl. 20 Oktober 2009,


(1)

155

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 1983. Pendidikan Tenaga Kependidikan Berdasarkan Kompetensi. Jakarta : Depsikbud

Arikunto, S.1998. Manajemen Penelitian. Jakarta : PT. Rineke Cipta

Aris Munandar. 1999. Pendidikan Bagi Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Gramedia

Anderson, O.W dan Krathwohl, D.R. 2001. Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing.New York: Addison Wesley Longman, inc Arrends, R. 2008. Learning to Teach Yogyakarta: Pustaka Belajar

Ary, D. Jacobs, L.C Razavieh, A. 1982. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. (Penerjemah Furcham, A). Surabaya: Usaha Nasional.

Bobbi DePorter, dkk. 2000. Quantum Learning. Bandung: Penerbit Kaifa Djamarah, Saiful. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Dahar, Ratna Wilis. 1989. Teori-teori Belajar. Bandung: PT. Gelora Aksara Pratama.

Dick, W. & Carey, L. 2005. The Systematic Design of Instruction. Glenview, Illinois: Scoot, Foresman and Company

Frick, Heinz. 2003. Ilmu Konstruksi Struktur Bangunan. Yogyakarta: Kainisius Gagne, R.M. 1997. The Cindition of Learning. New York: Halt Rinerhart and Winston

Gerlach and Elly. 1980. Teaching and Media Asystematik Approach. Englewood Cliffs, N.J

Gunawan A.W. 2007. Born to be a Genius. Jakarta: Gramedia Pusaka. GBBP. 1999. Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan – Program Adiktif.

Jakarta: Dpdikbud

Hwenowo. 2004. Vitamin T: Bagimana Mengubah Diri Lewat Membaca dan Menulis.

Bandung: Mizan Learning Center.

Juhana 0, Suratman M. 2000. “Menggambar Teknik Mesin” Bandung: Pustaka Grafika.


(2)

Lassei. 1986. The Great of Brain. New York” Macmilian Company Lazzader. 2003. Menggambar Teknik Dasar. Jakarta: PT. Gramedia

Munandar, Utami. 1998. Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa Sekolah Menengah. Jakarta: PT. Gramedia

Natsir. 1983. Metode Penelitian. Jakarta: PN. Balai Pustaka

Nawawi, Hadari. 1995. Penelitian Terapan. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.

Nasoetion, N. dan Suryanto. A. Tes, Pengukuran dan Penilaian. Jakarta: Pusat Penerbit UT. 2002

Nasution, S. 2005. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Nurhadi. 2003. Contextual Teaching and Learning. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti.

Prawiradilaga, D.D. 2007. Prinsip Desain Pembelajarn. Jakarta: Kencana Rakhmat, Jalaluddin. 2006. Belajar Cerdas. Bandung: Mizan Learning Center. Runi. 2005. Pengaruh Strategi Pembelajaran Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa. Jurnal Karya Ilmiah.(online)

( http://Gurukreatif.woordpress/2004/02/05/ptk/qt )

Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajarn Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Sato G.T, Hartanto N.S. 1981. “Menggambar Teknik Mesin Menurut Standar ISO”. Pradnya Paramita.

Shindunata. 2000. Mengagas Paradigma Baru Pendidikan. Jakarta: Kanisius Soemanty, Wasty, 1984. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara.

Seels, B.B & Richey. 1994. Instructional Technology: The Defenition and Domain of Field. Washington, DC: AECT

Suparyono Y. 1981. Konstruksi Perspektif” Yogyakarta: Kanisius

Suryosubroto, B. 2009. Proses Belajar Mengajar Disekolah. Jakarta: Rineka Cipta


(3)

157

Snelbecker, G. 1974. Learning Teory, Instructional Theory, and

Psychoeducational Design. New York: McGraw-Hill Book Company Sudjana, N. 1998. Penilaian Hasil Proses Belajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Tan, O.S. 2004. Student’s experiences in problem-based learning: Three Blind Innovations in Education and Teaching International. Singapore: Thomson Learning

Tilaar, H.A.R. 1999. Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional Dalam Perspektif Abad 21. Magelang: Tera Indonesia

Uno, H. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Usman, Oetoyo. 1989. Proses Belajar Mengajar di Kelas. Bandung: Remaja Karya

Usman, Uzer. 1997. Interaksi Pendidikan di Sekolah Menengah. Jakrta: PT. Gramedia

Winkel, W.S. 2007. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta Media Abadi

Wena, M. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara

Titus. 1952. Living Issues in Philosophy. New York: American book Company Windura, Sutanto. 2008. Mind Map Langkah Demi Langkah. Jakarta: Elez Media Komputindo

( http://www.google.com//mindmapping ). Tgl. 20 Oktober 2009,


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 1983. Pendidikan Tenaga Kependidikan Berdasarkan Kompetensi. Jakarta : Depsikbud

Arikunto, S.1998. Manajemen Penelitian. Jakarta : PT. Rineke Cipta

Aris Munandar. 1999. Pendidikan Bagi Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Gramedia

Anderson, O.W dan Krathwohl, D.R. 2001. Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing.New York: Addison Wesley Longman, inc Arrends, R. 2008. Learning to Teach Yogyakarta: Pustaka Belajar

Ary, D. Jacobs, L.C Razavieh, A. 1982. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. (Penerjemah Furcham, A). Surabaya: Usaha Nasional.

Bobbi DePorter, dkk. 2000. Quantum Learning. Bandung: Penerbit Kaifa Djamarah, Saiful. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Dahar, Ratna Wilis. 1989. Teori-teori Belajar. Bandung: PT. Gelora Aksara Pratama.

Dick, W. & Carey, L. 2005. The Systematic Design of Instruction. Glenview, Illinois: Scoot, Foresman and Company

Frick, Heinz. 2003. Ilmu Konstruksi Struktur Bangunan. Yogyakarta: Kainisius Gagne, R.M. 1997. The Cindition of Learning. New York: Halt Rinerhart and Winston

Gerlach and Elly. 1980. Teaching and Media Asystematik Approach. Englewood Cliffs, N.J

Gunawan A.W. 2007. Born to be a Genius. Jakarta: Gramedia Pusaka. GBBP. 1999. Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan – Program Adiktif.

Jakarta: Dpdikbud

Hwenowo. 2004. Vitamin T: Bagimana Mengubah Diri Lewat Membaca dan Menulis.

Bandung: Mizan Learning Center.

Juhana 0, Suratman M. 2000. “Menggambar Teknik Mesin” Bandung: Pustaka Grafika.


(5)

148

Lassei. 1986. The Great of Brain. New York” Macmilian Company Lazzader. 2003. Menggambar Teknik Dasar. Jakarta: PT. Gramedia

Munandar, Utami. 1998. Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa Sekolah Menengah. Jakarta: PT. Gramedia

Natsir. 1983. Metode Penelitian. Jakarta: PN. Balai Pustaka

Nawawi, Hadari. 1995. Penelitian Terapan. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.

Nasoetion, N. dan Suryanto. A. Tes, Pengukuran dan Penilaian. Jakarta: Pusat Penerbit UT. 2002

Nasution, S. 2005. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Nurhadi. 2003. Contextual Teaching and Learning. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti.

Prawiradilaga, D.D. 2007. Prinsip Desain Pembelajarn. Jakarta: Kencana Rakhmat, Jalaluddin. 2006. Belajar Cerdas. Bandung: Mizan Learning Center. Runi. 2005. Pengaruh Strategi Pembelajaran Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa. Jurnal Karya Ilmiah.(online)

( http://Gurukreatif.woordpress/2004/02/05/ptk/qt )

Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajarn Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Sato G.T, Hartanto N.S. 1981. “Menggambar Teknik Mesin Menurut Standar ISO”. Pradnya Paramita.

Shindunata. 2000. Mengagas Paradigma Baru Pendidikan. Jakarta: Kanisius Soemanty, Wasty, 1984. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara.

Seels, B.B & Richey. 1994. Instructional Technology: The Defenition and Domain of Field. Washington, DC: AECT

Suparyono Y. 1981. Konstruksi Perspektif” Yogyakarta: Kanisius

Suryosubroto, B. 2009. Proses Belajar Mengajar Disekolah. Jakarta: Rineka Cipta


(6)

Snelbecker, G. 1974. Learning Teory, Instructional Theory, and

Psychoeducational Design. New York: McGraw-Hill Book Company Sudjana, N. 1998. Penilaian Hasil Proses Belajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Tan, O.S. 2004. Student’s experiences in problem-based learning: Three Blind Innovations in Education and Teaching International. Singapore: Thomson Learning

Tilaar, H.A.R. 1999. Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional Dalam Perspektif Abad 21. Magelang: Tera Indonesia

Uno, H. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Usman, Oetoyo. 1989. Proses Belajar Mengajar di Kelas. Bandung: Remaja Karya

Usman, Uzer. 1997. Interaksi Pendidikan di Sekolah Menengah. Jakrta: PT. Gramedia

Winkel, W.S. 2007. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta Media Abadi

Wena, M. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara

Titus. 1952. Living Issues in Philosophy. New York: American book Company Windura, Sutanto. 2008. Mind Map Langkah Demi Langkah. Jakarta: Elez Media Komputindo

( http://www.google.com//mindmapping ). Tgl. 20 Oktober 2009,


Dokumen yang terkait

PENGARUH CARA BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN KETERSEDIAAN SARANA BELAJAR DI RUMAH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 BANYUMAS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 10 87

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 1 WAY LIMA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 14 80

PENGARUH SIKAP TERHADAP GURU DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK MUHAMADIYAH 1 METRO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 19 75

PENGARUH KEMANDIRIAN DAN SIKAP BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PUNGGUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

6 71 68

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA TENTANG SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BANDAR SRIBHAWONO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 4 54

PENGARUH METODE BELAJAR RESITASI TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS X IPA SMA NEGERI 1 KOTAAGUNG TAHUN PELAJARAN 2013-2014

0 8 68

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 NATAR TAHUN AJARAN 2013/2014

3 16 92

PENGARUH MANAJEMEN STRES TERHADAP HASIL BELAJAR SISWADALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI SMK NEGERI 1 PONTIANAK

0 1 13

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 GETASAN SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20172018

0 5 16

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA NEGERI 1 PEMATANG SIANTAR SKRIPSI

0 0 14