Evaluasi Pemanfaatan Database Pubmed Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU)

(1)

EVALUASI PEMANFAATAN DATABASE PUBMED DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN INFORMASI MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA (USU)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Studi untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.sos)

Dalam bidang Studi Perpustakaan dan Informasi Oleh:

Dewi Adelia 070709001

DEPARTEMEN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Skripsi : Evaluasi Pemanfaatan Database PubMed Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Oleh : Dewi Adelia

NIM : 070709001

Jurusan : Ilmu Perpustakaan dan Informasi (S1)

Fakultas : Ilmu Budaya

Pembimbing I : Ishak, SS. M. Hum Tanda Tangan :

Tanggal :

Pembimbing II : Zurni Zahara Samosir,Dra.,M.Si

Tanda Tangan :

Tanggal :


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Skripsi : Evaluasi Pemanfaatan Database PubMed Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Oleh : Dewi Adelia

NIM : 070709001

DEPARTEMEN STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI Ketua : Dr. Irawaty, A. Kahar, M.Pd.

Tanda Tangan :

Tanggal :

FAKULTAS ILMU BUDAYA Dekan : Dr. Syahron Lubis, M.A

Tanda Tangan :


(4)

PERNYATAAN ORISINILITAS

Karya ini adalah karya orisinil yang disajikan sebagai salah satu tulisan untuk memperoleh suatu kualifikasi tertentu atau dimuat pada media publikasi lain.

Penulis membedakan dengan jelas antara pendapat atau gagagsan penulis dengan pendapat atau gagasana yang bukan dari penulis dengan mencantumkan tanda kutip.

Medan, Mei 2012

Penulis

Dewi Adelia


(5)

ABSTRAK

Adelia, Dewi. 2012. Pemanfaatan Database PubMed Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Medan: Program Studi Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedoketeran Universitas Sumatera utara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pemanfaatan database PubMed dalam pemenuhan kebutuhan informasi oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran USU stambuk 2009-2011 yang aktif mengikuti perkuliahan sebanyak 1.257 orang dengan jumlah sampel 92 orang yang ditentukan berdasarkan rumus Slovin. Untuk menentukan sampel yang menjadi responden penelitian digunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode kuisioner, kemudian data diolah dan disajikan dengan pengukuran distribusi frekuensi. Interpretasi data dilakukan berdasarkan besar persentase dari setiap jawaban responden.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa frekuensi kunjungan mahasiswa Fakultas Kedokteran USU stambuk 2009-2011 ke database PubMed rata-rata 1 seminggu (58,7%) dan menghabiskan waktu kurang dari 1 jam (39,2%) dalam sekali penelusuran. Rata-rata responden menggunakan layanan internet Perpustakaan USU cabang Fakultas Kedokteran, laptop/wifi dan warnet luar kampus sebagai media tempat mengakses database. Proses penerimaan data dalam menelusur database PubMed cukup cepat (53,3%). Untuk memperoleh informasi yang telah ditemukan responden sering mendownload (59,8%), dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan kuliah (76,1%). Sebagian besar informasi yang terdapat di database PubMed sudah muktahir (63,1%), beragam (63%), dan sudah akurat (66,3%). Pada umumnya responden mudah mengakses database PubMed (46,7%) dan menilai antar muka database PubMed sudah bagus (70,6%) sehingga responden dapat dengan mudah mendapatkan informasi yang mereka butuhkan. Informasi yang terdapat pada database hanya sebagian saja yang dapat memenuhi kebutuhan informasi responden (59,8%).


(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan pada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Evaluasi Pemanfaatan Database PubMed Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Oleh Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian skripsi ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan. Sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Penulis menyadari usaha dan kerja keras yang telah dilakukan penulis dalan menyelesaikan skripsi ini tidak akan berjalan sukses tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Penulis juga menyadari bahwa semua ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dan dukungan dari keluarga besar penulis. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ayahanda Supian dan Ibunda Jurianti tercinta yang tidak henti-hentinya memberikan doa, semangat, perhatian, kasih sayang, serta dukungan moril maupun materil kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Berkat doa mereka penulis dapat menyelesaikan jenjang studi sampai saat ini. Buat kakak dan adikku, Eka Fitrianti, dan Siti Fatimah Ulfa terimakasih untuk kalian yang selalu mensupport penulis dalam penyelesaian tugas akhir ini.

Penulisan skripsi ini dapat selesai karena adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu secara moral maupun material. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, MA, selaku dekan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Irawaty A. Kahar, M.Pd, selaku Ketua Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi di Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.


(7)

3. Bapak Ishak. SS, M.Hum, selaku dosen pembimbing I yang telah membantu membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Ibu Zurni Zahara Samosir,Dra.,M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah membantu membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Himma Dewiyana, ST, M.Hum, selaku Sekretaris Jurusan Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi di Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

6. Seluruh staf pengajar pada Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara yang telah banyak memberikan ilmu dibidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi bagi penulis.

7. Kepada staff pegawai (bang Yudi Purnomo) yang telah membantu dalam mengurus surat-surat yang berhubungan dengan penyusunan skripsi.

8. Kepada staff Perpustakaan Cabang Fakultas Kedokteran USU yang telah banyak memberikan data dan informasi yang dibutuhkan penulis selama penulisan skripsi ini.

9. Buat Paman (Adil Meliala) dan Bibi (Samsunar) tercinta yang berada di Sibiru-biru Kab. Deli Serdang terima kasih buat doa, dukungan dan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

10.Buat keluarga yang ada di Aceh terima kasih buat doa, bantuan, semangat dan nasehat-nasehat yang selama ini diberikan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

11.Khusus buat Wahyudi, makasi ya Tuyul Beib ku atas semua perhatian, semangat dan kasih sayang selama ini.

12.Spesial buat sahabat-sahabat terbaikku: Mutia, Hilda, Uli, Nikmah, Purnama, Mila, dan Ruth. Terima kasih untuk tawa, tangis, cerita dan rahasia kita bersama, erta motivasi kalian kepada penulis dalam penulisan Skripsi ini. 13.Buat teman-teman Stambuk 2007 dan Stambuk 2008, keberuntungan memiliki

teman seperti kalian yang senantiasa membantu dan memberikan dukungan dalam penyelesaikan skripsi ini.

14.Buat teman-teman di coz 4B (Ovi, Kak Dara, Azmi, Irma, Mona, Uul, Nita, dan Riah) terima kasih atas dukungan serta do’anya.


(8)

15.Terima kasih atas semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang memberikan dukungan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan dan penyelesaian skripsi ini.

Penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membutuhkan.

Medan, Mei 2012 Penulis

Dewi Adelia NIM: 070709001


(9)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ………... i

KATA PENGANTAR ……… ii

DAFTAR ISI..………...………. v

DAFTAR TABEL ...…..……….. vii

DAFTAR LAMPIRAN…..……….…………... viii

DAFTAR GAMBAR……… ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ..………..………... 1

1.2 Rumusan Masalah……...…….……….………... 4

1.3 Tujuan Penelitian ..……...…..……….………... 4

1.4 Manfaat Penelitian ..……....……….………... 4

1.5 Ruang Lingkup ………... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Evaluasi………... 6

2.1.1 Pengertian Evaluasi……….. 6

2.1.2 Tujuan dan Fungsi Evaluasi………. 7

2.1.3 Teknik Evaluasi………. 7

2.1.4 Model Evaluasi……….. 9

2.1.5 Pendekatan Evaluasi………. 10

2.2Sumber Daya Informasi Elektronik……….. 11

2.2.1 Jurnal Elektronik (E-Journal)………... 12

2.2.2 Buku Elektronik (E-Book)……… 13

2.2.3 Artikel Elektronik (E-Article)………... 13

2.3Database……….. 14

2.3.1 Pengertian Database………... 14

2.3.2 Tujuan Pemanfaatan Database………. 16

2.3.3 Keuntungan Database………... 17

2.3.4 Komponen Sistem Database………. 17

2.3.5 Terminologi Database………... 18

2.4Database PubMed………... 19

2.5Pemanfaatan Database sebagai Sumber Informasi………... 20

2.5.1 Frekuensi Pemanfaatan Database………. 22

2.6Kebutuhan Informasi……….. 23

2.6.1 Pengertian Kebutuhan Informasi………... 23

2.6.2 Faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Informasi………... 24

2.6.3 Jenis Kebutuhan Informasi………... 25

2.6.4 Identifikasi Kebutuhan Informasi……… 26

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian………... 28

3.2 Lokasi Penelitian……… 28

3.3 Populasi dan Sampel………. 28


(10)

3.3.2 Sampel………... 29

3.4 Teknik Pengumpulan Data……… 30

3.5 Jenis dan Sumber Data………. 30

3.6 Instrumem Penelitian………. 31

3.7 Kisi-kisi Kuesioner………. 31

3.8 Penyebaran dan Pengumpulan Angket………. 32

3.9 Analisis Data……….. 33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Identitas Responden………... 33

4.2 Pemanfaatan Database PubMed Terhadap Kebutuhan Informasi Pengguna……….. 33

4.2.1 Pemanfaatan Database PubMed……… 34

4.2.2 Tujuan Pemanfaatan Database PubMed……….. 40

4.2.3 Konten/Isi Database PubMed……….. 42

4.2.4 Antar Muka Database……… 45

4.2.5 Kebutuhan Informasi Pengguna……… 47

4.2.6 Kendala Penelusuran Databse PubMed……… 48

4.3 Rangkuman Hasil Penelitian……… 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ……….. 52

5.2 Saran ………. 53

DAFTAR PUSTAKA……….………. 54


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Jumlah Mahasiswa Fakultas Kedokteran USU

stambuk 2009-2011……… 29

3.2 Jumlah Sampel Berdasarkan Stratum/Strata………. 30

3.3 Kisi-kisi Kuesioner……… 31

4.1 Frekuensi Pemanfaatan Database………. 34

4.2 Waktu yang Dibutuhkan Dalam Memanfaatkan Database………. 35

4.3 Media Mengakses Database PubMed……… 36

4.4 Proses Penerimaan Data Dalam Menelusur Database PubMed………….. 37

4.5 Perlakuan Terhadap Informasi yang Diperoleh………. 38

4.6 Keyword yang Digunakan Ketika Melakukan PenelusuranInformasi…… 39

4.7 Tujuan Memanfaatkan Database PubMed……… 40

4.8 Pemanfaatan Menu PubMed Tutorial……… 41

4.9 Kemutakhiran Informasi Database……… 42

4.10 Keberagaman Informasi PubMed……….. 43

4.11 Keakuratan Informasi……….44

4.12 Kemudahan dalam Mengakses Database………... 45

4.13 Tampilan Database PubMed……….. 46

4.14 Pemenuhan Kebutuhan Informasi………. 47

4.15 Fasilitas/fitur yang Digunakan Pada Database PubMed……… 48


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Kuesioner Penelitian……….. 58

2 Frekuensi Jawaban Responden………. 62

3 Tabel Jawaban Responden……… 67


(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman


(14)

ABSTRAK

Adelia, Dewi. 2012. Pemanfaatan Database PubMed Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Medan: Program Studi Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedoketeran Universitas Sumatera utara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pemanfaatan database PubMed dalam pemenuhan kebutuhan informasi oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran USU stambuk 2009-2011 yang aktif mengikuti perkuliahan sebanyak 1.257 orang dengan jumlah sampel 92 orang yang ditentukan berdasarkan rumus Slovin. Untuk menentukan sampel yang menjadi responden penelitian digunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode kuisioner, kemudian data diolah dan disajikan dengan pengukuran distribusi frekuensi. Interpretasi data dilakukan berdasarkan besar persentase dari setiap jawaban responden.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa frekuensi kunjungan mahasiswa Fakultas Kedokteran USU stambuk 2009-2011 ke database PubMed rata-rata 1 seminggu (58,7%) dan menghabiskan waktu kurang dari 1 jam (39,2%) dalam sekali penelusuran. Rata-rata responden menggunakan layanan internet Perpustakaan USU cabang Fakultas Kedokteran, laptop/wifi dan warnet luar kampus sebagai media tempat mengakses database. Proses penerimaan data dalam menelusur database PubMed cukup cepat (53,3%). Untuk memperoleh informasi yang telah ditemukan responden sering mendownload (59,8%), dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan kuliah (76,1%). Sebagian besar informasi yang terdapat di database PubMed sudah muktahir (63,1%), beragam (63%), dan sudah akurat (66,3%). Pada umumnya responden mudah mengakses database PubMed (46,7%) dan menilai antar muka database PubMed sudah bagus (70,6%) sehingga responden dapat dengan mudah mendapatkan informasi yang mereka butuhkan. Informasi yang terdapat pada database hanya sebagian saja yang dapat memenuhi kebutuhan informasi responden (59,8%).


(15)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dewasa ini perkembangan teknologi dunia telah memasuki era globalisasi dengan teknologi informasi yang berkembang pesat. Hal ini membawa perubahan dalam pengelolaan sumberdaya informasi di perpustakaan.

Perpustakaan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara sebagai pengelolah informasi dalam penyelenggaraannya mempunyai tugas dan kewajiban untuk memenuhi kebutuhan informasi dan memberikan fasilitas akses informasi terhadap pemakai perpustakaan. Dukungan yang diberikan Perpustakaan Fakultas Kedokteran USU untuk kegiatan perkuliahan tersebut, adalah menyediakan jasa layanan penelusuran literature, langganan fotokopi yang terletak di sebelah

Salah satu ukuran perkembangan perpustakaan adalah penerapan teknologi informasi dalam menunjang kegiatan perpustakaan, bukan dari besarnya gedung, jumlah koleksi yang tersedia maupun jumlah pengguna. Umumnya Perpustakaan Perguruan Tinggi sudah menyediakan koleksi dalam bentuk elektronik. Pengelolaan dokumen elektronik memerlukan teknik khusus yang memiliki perbedaan dengan pengelolaan dokumen tercetak. Proses pengelolaan dokumen elektronik melewati beberapa tahapan, yang dapat kita rangkumkan dalam proses digitalisasi, penyimpanan dan pengaksesan/temu kembali dokumen.

Beraneka-ragam sumber daya informasi terkomputerasasi banyak dikembangkan oleh para pustakawan dan penerbit khususnya di Negara maju. Berbagai sumberdaya informasi berbasis kertas (paper-based), yang selama ini merupakan primadona perpustakaan tradisional, sekarang telah banyak tersedia dalam format elektronik. Jenis sumber daya informasi elektronik antara lain jurnal elektronik, buku elektronik, artikel elektronik, software atau perangkat lunak, database.

Berkaitan dengan perkembangan di atas perpustakaan di lingkungan perguruan tinggi sudah seharusnya menerima dan berusaha menemukan cara untuk meresponnya secara efektif dan inovatif dalam rangka memenuhi kebutuhan pengguna khususnya mahasiswa dalam menunjang kegiatan belajar mengajar.


(16)

perpustakaan, layanan printer, scanner, CD-R, CD-RW, dan menyediakan 30 unit komputer yang bisa digunakan untuk mengakses internet melalui WIFI. Adapun jumlah terminal yang disediakan oleh perpustakaan adalah 36 unit komputer. Mahasiswa dapat memanfaatkan komputer yang tersedia untuk mengakses berbagai informasi sesuai dengan kebutuhan pengguna. Internet sangat diperlukan mahasiswa dalam memperoleh materi kuliah dan memenuhi kebutuhan informasinya yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar. Salah satunya adalah dengan menyediakan koleksi dalam bentuk elektronik misalnya berupa database online.

Melalui internet mahasiswa dapat mengakses berbagai literatur dan referensi ilmu pengetahuan yang dibutuhkan dengan cepat, sehingga dapat mempermudah proses belajar. Berpadunya teknologi komputer dengan telekomunikasi yang diwujudkan dengan hadirnya internet memberikan solusi mudah dan murah untuk penyebaran informasi. Dengan adanya perkembangan teknologi memberi perubahan pada media penyajian informasi. Perubahan bentuk penyajian informasi dari media tercetak menjadi informasi dengan media elektronik yang disajikan secara online melalui internet. Untuk menggunakan internet dapat menggunakan software yang disebut web browser seperti Internet Explorer, Netscape ataupun Mozila Firefox. Melalui internet berbagai jenis informasi ilmiah maupun popular dapat dikonsumsi melalui berbagai jenis situs dan diakses dengan mudah. Dan memberikan dampak pada kegiatan belajar mengajar diperguruan tinggi dalam memenuhi kebutuhan informasi. Begitu pentingnya informasi dalam kehidupan manusia, karena itu informasi datang tidak boleh terlambat dan harus relevan dengan penggunanya. Sehingga informasi tersebut menjadi informasi yang berkualitas dan bermanfaat bagi penggunanya.

Melihat kenyataan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi juga sangat tinggi, maka Perpustakaan Fakultas Kedokteran USU menyediakan fasilitas yang mendukung kegiatan sivitas akademik khususnya di bidang informasi ilmiah. Dan salah satu referensi yang digunakan untuk mengerjakan tugas-tugas mereka adalah database online Pubmed.

Database merupakan kumpulan data yang saling berhubungan. Hubungan antara data dapat ditunjukkan dengan adanya field/kolom kunci dari tiap file/table yang ada. Dalam satu file atau table terdapat record-record yang sejenis, sama besar,


(17)

sama bentuk, yang merupakan satu kumpulan entitas yang seragam. Satu record umumnya digambarkan sebagai baris data terdiri dari field yang saling berhubungan menunjukkan bahwa field tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan disimpan dalam satu record.

Database online biasanya menyediakan informasi seputar perkembangan dunia ilmu pengetahuan. Perkembangan database online saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Banyak sumber informasi dan database online yang menyediakan informasi seputar perkembangan dunia ilmu pengetahuan. Salah satunya adalah database PubMed layanan online gratis dari U.S. National Library of Medicine yang berpusat di USA, yang menyediakan informasi-informasi seputar perkembangan dunia ilmu kedokteran. Jurnal yang terhimpun di database Pubmed yaitu 21 juta kutipan untuk literatur biomedis dari medline dan jurnal-jurnal sains yang lain untuk artikel-artikel biomedical yang ditemukembalikan mulai 1950-an. Di dalam database Pubmed pencarian informasi dapat dilakukan berdasarkan nama pengarang, subjek, serta pencarian jurnal yang terdapat dikatalog NLM (National Library of Madicine). Database PubMed juga menyediakan fasilitas layanan journal database, MeSH database, dan lain-lain. database ini juga menyajikan artikel-artikel terkini sesuai dengan perkembangan ilmu kedokteran, dan dipandang sesuai dengan kebutuhan pemakai dari komunitas kesehatan dan medis serta kedokteran.

Database Pubmed sangat bermanfaat bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran karena dapat membantu dalam memenuhi kebutuhan informasi yakni mencari referensi tugas perkuliahan atau riset untuk bahan informasi dalam menyelesaikan tugas akhir perkuliahan.

Kebutuhan akan informasi dirasakan akan terus bertambah bagi seseorang setiap kali mereka selalu memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap sesuatu. Salah satu faktor yang mempengaruhi kebutuhan informasi pengguna adalah sumber daya teknologi yang digunakan untuk mencari informasi (Nicholas dalam Ishak, 2006: 93).

Dari pengamatan awal penulis melihat bahwa kebutuhan informasi pengguna dibutuhkan untuk memenuhi / menyelesaikan tugas-tugas yang biasa dilakukan oleh mahasiswa. Hal ini memicu mahasiswa untuk memanfaatkan sumber daya informasi


(18)

elektronik dalam mencari informasi yang berkaitan dengan tugas yang akan mereka kerjakan.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai “Pemanfaatan database PubMed dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi oleh Mahasiswa Kedokteran Universitas Sumatera Utara”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi rumusan masalah penelitian adalah, Bagaimanakah pemanfaatan database PubMed dalam memenuhi kebutuhan informasi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan database PubMed dalam memenuhi kebutuhan informasi Mahasiswa Fakultas Kedokteran USU.

1.4 Manfaat Penelitian

Penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat : 1. Bagi

2.

Perpustakaan Cabang Kedokteran USU, dapat dijadikan sebagai masukan untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan database PubMed dalam memenuhi kebutuhan informasi oleh mahasiswa kedokteran USU. Bagi mahasiswa

3.

Mahasiswa dapat memenuhi kebutuhan informasi mereka dengan memanfaatkan sumber daya informasi elektronik yang ada di Fakultas Kedokteran USU.

Bagi peneliti lain

4.

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam melakukan penelitian pada topik yang sama.

Bagi peneliti, penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta pemahaman peneliti tentang pemanfaatan database PubMed dalam menelusur informasi bidang kedokteran dengan menggunakan database PubMed.


(19)

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini berfokus pada pemanfaatan database Pubmed oleh Mahasiswa Fakultas Kedokteran USU dalam upaya memenuhi kebutuhan informasi mereka dalam kegiatan belajar mengajar.


(20)

BAB II

KAJIAN TEORITIS 2.1 Evaluasi

2.1.1 Pengertian Evaluasi

Evaluasi adalah proses penilaian. Penilaian ini bisa menjadi netral, positif atau negatif atau merupakan gabungan dari keduanya. Saat sesuatu dievaluasi biasanya orang yang mengevaluasi mengambil keputusan tentang nilai atau manfaatnya. Tanpa evaluasi, maka tidak akan diketahui bagaimana kondisi objek evaluasi tersebut dalam rancangan, pelaksanaan serta hasilnya. Istilah evaluasi sudah menjadi kosa kata dalam bahasa Indonesia, akan tetapi kata ini adalah kata serapan dari bahasa Inggris yaitu evaluation yang berarti penilaian atau penaksiran (Echols dan Shadily, 2000: 220).

Pemahaman mengenai pengertian evaluasi dapat berbeda-beda sesuai dengan pengertian evaluasi yang bervariatif oleh para pakar evaluasi. Menurut Arikunto (2004: 1); “Evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan.”

Worthen dan Sanders (1979: 1); “Evaluasi adalah mencari sesuatu yang berharga (worth). Sesuatu yang berharga tersebut dapat berupa informasi tentang suatu program, produksi serta alternatif prosedur tertentu.” Karenanya evaluasi bukan merupakan hal baru dalam kehidupan manusia sebab hal tersebut senantiasa mengiringi kehidupan seseorang. Seorang manusia yang telah mengerjakan suatu hal, pasti akan menilai apakah yang dilakukannya tersebut telah sesuai dengan keinginannya semula.

Uzer (2003: 120), menyatakan bahwa:

Evaluasi adalah suatu proses yang ditempuh seseorang untuk memperoleh informasi yang berguna untuk menentukan mana dari dua hal atau lebih yang merupakan alternatif yang diinginkan, karena penentuan atau keputusan semacam ini tidak diambil secara acak, maka alternatif-alternatif itu harus diberi nilai relatif, karenanya pemberian nilai itu harus memerlukan pertimbangan yang rasional berdasarkan informasi untuk proses pengambilan keputusan.

Anastasi (1978) mengartikan evaluasi sebagai : “a systematic process of determining the extent to which instructional objective are achieved by pupils.”


(21)

Evaluasi bukan sekadar menilai suatu aktivitas secara spontan dan insidental, melainkan merupakan kegiatan untuk menilai sesuatu secara terencana, sistematik, dan terarah berdasarkan tujuan yang jelas.

Dari beberapa definisi evaluasi di atas dapat diketahui bahwa evaluasi adalah penerapan prosedur ilmiah yang sistematis untuk menilai rancangan, selanjutnya menyajikan informasi dalam rangka pengambilan keputusan terhadap implementasi dan efektifitas suatu program.

2.1.2 Tujuan dan Fungsi Evaluasi

Segala sesuatu yang di lakukan pasti mempunyai tujuan dan fungsi yang akan dicapai, pastinya semua aktifitas tidak ingin hasilnya sia-sia, begitupun dengan evaluasi, ada tujuan dan fungsi yang ingin di capai. Fungsi utama evaluasi dalam hal ini adalah menyediakan informasi-informasi yang berguna bagi pihak decision maker untuk menentukan kebijakan yang akan diambil berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan.

Menurut Crawford (2000: 30) tujuan dan fungsi evaluasi adalah:

1. Untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai dalam kegiatan.

2. Untuk memberikan objektivitas pengamatan terhadap prilaku hasil. 3. Untuk mengetahui kemampuan dan menentukan kelayakan.

4. untuk memberikan umpan balik bagi kegiatan yang dilakukan.

Menurut Arikunto (2002: 13); “Ada dua tujuan evaluasi yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum diarahkan kepada program secara keseluruhan, sedangkan tujuan khusus lebih difokuskan pada masing-masing komponen.”

Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa tujuan dan fungsi evaluasi adalah untuk mengetahui program secara keseluruhan apakah tujuan-tujuan telah tercapai dan memberikan umpan balik pada kegiatan yang dilakukan.

2.1.3 Teknik Evaluasi

Istilah teknik dapat diartikan sebagai alat. Jadi teknik evaluasi berarti alat yang digunakan dalam rangka melakukan kegiatan evaluasi. Berbagai macam teknik penilaian dapat dilakukan secara komplementer (saling melengkapi) sesuai dengan kompetensi yang dinilai, teknik penilaian yang dimaksud antara lain melaui tes,


(22)

observasi, penugasan, inventori jurnal, penilaian diri dan penilaian antar teman yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan. Dalam konteks evaluasi hasil proses pembelajaran dikenal adanya 2 macam teknik, yaitu teknik tes, dan teknik non test.

Menurut Sudijono (2006: 67 a. Teknik tes

) ada dua macam teknik evaluasi:

Teknik tes adalah alat atau prosedur yang dipergunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian dibidang pendidikan yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas baik berupa pertanyaan-pertanyaan atau perintah-perintah oleh tes sehingga dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku dengan nilai-nilai yang dicapai oleh tes lainnya atau dibandingkan dengan nilai standar tertentu.

b. Teknik non tes

Dengan teknik non tes, maka penilaian atau evaluasi dilakukan dengan tanpa menguji peserta.

Dari pengertian diatas dapat diketahui bahwa teknik tes adalah alat atau prosedur yang digunakan dalam pengukuran dan penilaian yang terdiri dari pertanyaan-pertanyaan sehingga menghasilkan nilai dan dibandingkan dengan nilai standar tertentu. Sedangkan teknik non tes adalah evaluasi yang dilakukan tanpa pengujian.

Dalam memanfaatkan Database PubMed evaluasi dilakukan dengan teknik tes. Karena terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang dilakukan untuk pengujian dan menghasilkan nilai sehingga nilai tersebut dapat dibandingkan dengan standar nilai tertentu.

a.

Sedangkan menurut Zaini, dkk. Dalam Qomari (2008: 8) mengelompokkan tes sebagai berikut:

b.

Menurut bentuknya: secara umum terdapat dua bentuk tes objektif dan tes subjektif. Tes objektif adalah bentuk tes yang diskor secara objektif. Disebut objektif karena kebenaran jawaban tes tidak berdasarkan pada penilaian dari korektor tes. Tes bentuk ini menyediakan beberapa option untuk dipilih peserta tes, yang setiap butir hanya memiliki satu jawaban yang benar. Tes subjektif adalah tes yang diskor dengan memasukkan penilaian dari korektor tes jenis ini antara lain: tes esai, lisan.

Menurut ragamnya: tes esai dapat diklasifikasi menjadi tes esai terbatas (restricted essay), dan tes esai bebas (extended essay). Butir tes objektif menurut ragamnya dapat dibagi menjadi tiga, yaitu: tes benar-slah (true-false), tes menjodohkan (matching)m dan tes pilihan ganda (multiple choice).


(23)

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa teknik evaluasi memerlukan alat atau teknik instrument yang valid dan realibel yaitu dengan menggunakan teknik tes dan teknik non tes.

2.1.4 Model evaluasi

Dalam melakukan evaluasi, perlu dipertimbangkan model evaluasi yang akan dibuat. Model evaluasi merupakan suatu desain yang dibuat oleh para ahli atau pakar evaluasi. Biasanya model evaluasi ini dibuat berdasarkan kepentingan seseorang, lembaga atau instansi yang ingin mengetahui apakah program yang telah dilaksanakan dapat mencapai hasil yang diharapkan.

Menurut Umar (2002: 41-42) Ada beberapa model yang dapat dicapai dalam melakukan evaluasi yaitu :

1. Sistem assessment

Yaitu evaluasi yang memberikan informasi tentang keadaan atau posisi suatu sistem. Evaluasi dengan menggunakan model ini dapat menghasilkan informasi mengenai posisi terakhir dari sauatu elemen program yang tengah diselesaikan.

2. Program planning

Yaitu evalusi yang membantu pemilihan aktivitas-aktivitas dalam program tertentu yang mungkin akan berhasil memenuhi kebutuhannya.

3. Program implementation

Yaitu evaluasi yang menyiapkan informasi apakah program sudah diperkenalkan kepada kelompok tertentu yang tepat seperti yang telah direncanakan.

4. Program Improvement

Yaitu evaluasi orang memberikan informasi tentang bagaimana program berfungsi, bagaimana program bekerja, bagaimana mengantisispasi masalah-masalah yang mungkin dapat mengganggu pelaksanaan kegiatan. 5. Program Certification

Yaitu evaluasi yang memberikan informasi mengenai nilai atau manfaat program.

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa meskipun terdapat beberapa perbedaan antara model-model evaluasi, tetapi secara umum model-model tersebut memiliki persamaan yaitu mengumpulkan data atau informasi dalam pengambilan kebijakan untuk memutuskan sesuatu.


(24)

Evaluasi memiliki tujuan-tujuan alternatif dan tujuan-tujuan tersebut mempengaruhi evaluasi suatu program atau kegiatan. Mengenal pandangan-pandangan yang beraneka ragam dan mengetahui bahwa tidak semua evaluator setuju pada pendekatan tersebut dalam melakukan evaluasi suatu program/kegiatan adalah penting.

Menurut Salehudin (2009: 5-7), ada beberapa pendekatan umum dalam melakukan evaluasi, yaitu :

1. Pendekatan pertama adalah objective-oriented approach. Fokus pada pendekatan ini hanya tertuju kepada tujuan program/proyek dan seberapa jauh tujuan itu tercapai. Pendekatan ini membutuhkan kontak intensif dengan pelaksana program/proyek yang bersangkutan.

2. Pendekatan kedua adalah pendekatan three-dimensional cube atau Hammond’s evaluation approach. Pendekatan Hammond melihat dari tiga dimensi yaitu

instruction (karateristik pelaksanaan, isi, topik, metode, fasilitas, dan organisasi program/proyek), institution (karakteristik individual peserta, instruktur, administrasi sekolah/kampus/organisasi), dan behavioral objective

(tujuan program itu sendiri, sesuai dengan taksonomi Bloom, meliputi tujuan kognitif, afektif dan psikomotor).

3. Pendekatan ketiga adalah management-oriented approach. Fokus dari pendekatan ini adalah sistem (dengan model CIPP: context-input-proses-product). Karena pendekatan ini melihat program/proyek sebagai suatu sistem sehingga jika tujuan program tidak tercapai, bisa dilihat di proses bagian mana yang perlu ditingkatkan.

4. Pendekatan keempat adalah goal-free evaluation. Berbeda dengan tiga pendekatan di atas, pendekatan ini tidak berfokus kepada tujuan atau pelaksanaan program/proyek, melainkan berfokus pada efek sampingnya, bukan kepada apakah tujuan yang diinginkan dari pelaksana program/proyek terlaksana atau tidak. Evaluasi ini biasanya dilaksanakan oleh evaluator eksternal.

5. Pendekatan kelima adalah consumer-oriented approach. Dalam pendekatan ini yang dinilai adalah kegunaan materi seperti software, buku, silabus. Mirip dengan pendekatan kepuasan konsumen di ilmu Pemasaran, pendekatan ini menilai apakah materi yang digunakan sesuai dengan penggunanya, atau apakah diperlukan dan penting untuk program/proyek yang dituju. Selain itu, juga dievaluasi apakah materi yang dievaluasi di-follow-up dan cost effective.

6. Pendekatan keenam adalah expertise-oriented approach. Dalam pendekatan ini, evaluasi dilaksanakan secara formal atau informal, dalam artian jadwal dispesifikasikan atau tidak dispesifikasikan, standar penilaian dipublikasikan atau tidak dipublikasikan. Proses evaluasi bisa dilakukan oleh individu atau kelompok. Pendekatan ini merupakan pendekatan tertua di mana evaluator secara subyektif menilai kegunaan suatu program/proyek, karena itu disebut

subjective professional judgement.

7. Pendekatan ketujuh adalah adversary-oriented approach. Dalam pendekatan ini, ada dua pihak evaluator yang masing-masing menunjukkan sisi baik dan


(25)

buruk, disamping ada juri yang menentukan argumen evaluator mana yang diterima. Untuk melakukan pendekatan ini, evaluator harus tidak memihak, meminimalkan bias individu dan mempertahankan pandangan yang seimbang.

8. Pendekatan terakhir adalah naturalistic & participatory approach. Pelaksana evaluasi dengan pendekatan ini bisa para stakeholder. Hasil dari evaluasi ini beragam, sangat deskriptif dan induktif. Evaluasi ini menggunakan data beragam dari berbagai sumber dan tidak ada standar rencana evaluasi. Kekurangan dari pendekatan evaluasi ini adalah hasilnya tergantung siapa yang menilai.

Dari uraian diatas diketahui bahwa berbagai pendekatan untuk mengevaluasi suatu program atau proyek diterapkan untuk mendapatkan keefektifan dan keefisienan program atau proyek tersebut baik secara internal yaitu pihak pengembang atau pengelola, maupun secara eksternal yaitu pengguna. Bentuk-bentuk pendekatan evaluasi yang telah ada harus terus dikembangkan untuk meningkatkan kepuasan pengguna sebagai tujuan utama suatu program dijalankan.

2.2 Sumber Daya Informasi Elektronik

Informasi merupakan hasil proses data yang beragam dan telah dibentuk sedemikian rupa sehingga sesuai dengan permintaan pengguna, tentunya telah mengalami proses yang tersusun dengan baik dan benar dengan kriteria yang diinginkan. Informasi sangat penting bagi manajemen didalam megambil keputusan. Informasi adalah data yang telah diolah dan bermanfaat bagi yang membutuhkannya.

Menurut

2.2.1 Jurnal elektronik (e-Journal)

Yusuf (2009: 1) menyatakan bahwa, “Informasi itu ada di mana-mana, di pasar, sekolah, rumah, lembaga-lembaga suatu organisasi komersial, buku-buku, majalah, surat kabar, perpustakaan dan tempat-tempat lainnya”.

Pendapat di atas menunjukkan bahwa Perpustakaan merupakan salah satu pusat sumber informasi, karena di dalam perpustakaanlah banyak ditemukan benda-benda yang menyimpan informasi, baik tercetak maupun dalam bentuk elektronik.

Ada banyak sumber-sumber yang dapat digunakan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan, salah satunya adalah sumber informasi elektronik (yang bersumber dari internet/online database). Dari sumber informasi ini dapat diperoleh informasi berupa karya-karya digital, yaitu :


(26)

Jurnal elektronik merupakan sekumpulan artikel dari berbagai sumber, biasanya jurnal Ilmiah, majalah, surat kabar yang dikumpulkan dalam satu database dan dapat diakses secara online, dan umumnya harus dilanggan. Isinya ada yang berbentuk abstrak dan teks penuh

1. Paradigma Baru perpustakaan (fulltext).

Alasan perpustakaan berlangganan E-journal adalah:

2. Tuntutan Pengguna

3. Keterbatasan Ruangan perpustakaan 4. Keuntungan File Elektronik

Menurut Surjono (2009: 1); “E-journal adalah publikasi dalam format elektronik dan mempunyai ISSN (International Standard Serial Number).”

Menurut Tresnawan (2010: 2); “E-journal adalah terbitan serial seperti bentuk tercetak tetapi bentuk elektronik, biasanya terdiri dari tiga format, yaitu teks, teks dan grafik, serta full image (dalam bentuk pdf).”

Dari kedua pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa jurnal elektronik adalah sekumpulan artikel atau jurnal ilmiah dalam format elektronik, mempunyai ISSN (International Standard Serial Number) sehingga informasi yang terkandung di dalam nya dapat dipercaya. Jurnal elektronik biasanya terdiri dari tiga format yaitu teks, teks dan grafik, serta full image.

Format e-journal kini mulai banyak diminati pengguna perpustakaan karena perubahan paradigma dan kebiasaan membaca dokumen elektronik yang lebih efisien dalam hal tenaga, ruang, waktu dan biaya. Ada banyak keuntungan dan kemudahan dalam memanfaatkan file elektronik dibandingkan dengan file tercetak.

2.2.2 Buku Elektronik (e-Book)

Buku elektronik (e-book) adalah versi elektronik dari buku. Jika buku pada umumnya terdiri dari kumpulan kertas yang dapat berisikan teks atau gambar, maka buku elektronik berisikan informasi digital yang juga dapat berwujud teks atau gambar. Dewasa ini buku elektronik diminati karena ukurannya yang kecil bila dibandingkan dengan buku, dan juga umumnya memiliki fitur pencarian, sehingga kata-kata dalam buku elektronik dapat dengan cepat dicari dan ditemukan. Terdapat berbagai format buku elektronik yang populer, antara lain adalah teks polos, lit da


(27)

Menurut Ahmad (2009: 1) menyatakan bahwa:

“E-book adalah singkatan dari Elektronic Book atau buku elektronik. E-book tidak lain adalah sebuah bentuk buku yang dapat dibuka secara elektronis melalui komputer.

E-book ini berupa file dengan format bermacam-macam, ada yang berupa pdf

(portable document format) yang dapat dibuka dengan program Acrobat Rader atau sejenisnya. Ada juga yang dengan bentuk format html, yang dapat dibuka dengan

browsing atau internet eksplorer secara offline. Ada juga yang berbentuk format exe.”

Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa e-book (buku elektronik) adalah buku yang dikemas dalam format elektronik yang dapat kita peroleh dan kita buka dengan memanfaatkan komputer. Kita dapat menyimpan berapa banyak buku elektronik dalam sebuah flashdisc dan dapat kita bawa kemana-mana, sedangkan buku dalam format tercetak kita akan mengalami kesulitan untuk membawanya kemana-mana dalam jumlah yang banyak. Pembuatan buku dalam format elektronik juga merupakan satu usaha untuk melestarikan informasi-informasi yang terdapat dalam buku tercetak. Buku dalam format tercetak lebih mudah mengalami kerusakan dan biaya perawatannya pun lebih mahal, maka dari itu akan lebih baik jika dilakukan transfer data/informasi dari buku ke buku elektronik (e-book) untuk menjaga kelestarian informasi yang ada.

2.2.3 Artikel Elektronik (e-article)

Artikel elektronik (e-article) adalah artikel yang dikemas dalam format elektronik. Artikel elektronik dapat kita temukan dalam jurnal elektronik atau dalam bentuk artikel lepas.

Dalam Wikipedia (2010: 1) dinyatakan bahwa:

“Electronic articles are articles in scholarly journals or magazines that can be accessed via electronic transmission. The are a specialized form of electronic document, with a specialized content, purpose, format, metadata, and availability– they consist of individual articles from scholarly journals or magazines (and now sometimes popular magazines), they have the purpose of providing material for academic research and study…”

Dengan kata lain pendapat di atas menunjukkan bahwa artikel elektronik adalah artikel yang terdapat dalam jurnal atau majalah ilmiah yang dapat diakses melalui transmisi elektronik. Artikel elektronik merupakan bentuk khusus dari dokumen elektronik, dengan konten khusus, tujuan, format dan metadata. Artikel


(28)

elektronik ini ditujukan untuk penyediaan informasi, baik untuk kegiatan pendidikan maupun sebagai bahan rujukan untuk penelitian akademik. Artikel elektronik dapat ditemukan dalam jurnal online (elektronik), sebagai versi online dari artikel yang terbit dalam jurnal tercetak.

2.3 Database

2.3.1 Pengertian Database

Database atau basis data merupakan bagian sangat penting dalam sebuah proses pengolahan data. Secara definisi, basis data adalah koleksi data yang saling berhubungan dan memiliki arti dan terorganisasi secara rapi. Data tersebut harus dapat diakses dengan urutan yang berbeda-beda secara logis dengan cara yang relative mudah.

Menurut Hartono (1999: 711); “Database adalah Kumpulan dari data yang saling berhubungan satu sama lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.” Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi bagi para pemakainya. Sistem Istilah basis data berawal dari ilmu komputer. Kemudian artinya semakin meluas, memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika. Catatan yang mirip dengan basis data sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kwintasi dan kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis.

Menurut Martin yang dikutip Sutanta (1975: 17) database adalah sebagai berikut:

“A database may be defined as a collection of interrelated data stored together without harmful or unnecessary redundancy to serve one or more application in an optimal fashion; the data are stored so that they are independent of programs with use the data; a common and controlled approach its used in adding new data and in modifying and retrieving existing data within the database.”

Dengan memahami pengertian di atas, maka istilah database dapat dipahami sebagai suatu kumpulan data terhubung (interrelated data) yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tanpa mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu kerangkapan data kalaupun ada kerangkapan data tersebut harus seminimal mungkin dan terkontrol (controlled redundancy), data disimpan dengan cara-cara tertentu sehingga mudah untuk digunakan/ditampilkan kembali.


(29)

basis data (Database) adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya.

Menurut Aurino (2007) menyatakan bahwa:

“Database adalah Kumpulan data yang saling berhubungan. Hubungan antar data dapat ditunjukkan dengan adanya field/kolom kunci dari tiap file/tabel yang ada. Dalam satu file atau tabel terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama bentuk, yang merupakan satu kumpulan entitas yang seragam. Satu record (umumnya digambarkan sebagai baris data) terdiri dari file yang saling berhubungan menunjukkan bahwa file tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan disimpan dalam satu record”.

Prinsip database menurut Aurino adalah pengaturan data dengan tujuan utama fleksibilitas dan kecepatan pada saat pengambilan data kembali.

Menurut Fathansyah (2004: 2) database adalah:

a. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganiasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.

b. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redundansasi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

c. Kumpulan file/table/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis.

Database sendiri dapat diartikan dalam sejumlah sudut pandang seperti:

1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan dan diorganisir sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan mudah dan cepat.

2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (rendundancy) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

3. Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan pada media penyimpanan elektronik.

4. Meliputi spesifikasi tipe data struktur dan pembatasan (constraints) dari data yang disimpan.

Menurut Subekti (2004: 13); “Database merupakan Kumpulan terintegrasi dari occurrences file/tabel yang merupakan representasi data dari suatu model enterprise.”

Dari definisi yang telah dikemukakan oleh para ahli, maka disimpulkan Database adalah susunan record data operasional lengkap dari suatu organisasi atau


(30)

perusahaan, yang diorganisir dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu sehingga mampu memenuhi informasi yang optimal yang dibutuhkan oleh para pengguna.

2.3.2 Tujuan Pemanfaatan Database

Pemanfaatan database adalah suatu proses dan perbuatan pengguna dalam hal memanfaatkan informasi pada database untuk memenuhi kebutuhan. Informasi ilmiah yang terdapat dalam database cukup berperan dalam berbagai bidang kajian ilmu, yang selalu memerlukan data mutakhir dan akurat.

Database banyak dimanfaatkan dalam hal penelitian, studi kasus, pembuatan bahan ajar, penyusunan tugas akhir, karya ilmiah, tesis, serta disertasi yang menuntut suatu data akurat mengenai temuan-temuan baru.

Oleh sebab itu, para mahasiswa Fakultas Kedokteran USU yang sedang dalam proses perkuliahan dan penelitian sangat dianjurkan untuk memanfaatkan Database PubMed pada perpustakaan dan memberikan alternatif baru yang lebih memudahkan dan mengefisiensikan waktu bagi pengguna atau perpustakaan itu sendiri karena dapat diakses secara online.

2.3.3 Keuntungan Database

Penyusunan suatu database digunakan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan pada saat pengolahan data.

Menurut Sutanta (2004: 37) Basis data yang dikembangkan dengan benar, sesuai dengan batasan/kaidah basis data akan memberikan beberapa keuntungan, yaitu:

1. Kerangkapan data dapat diminimalkan

Jika file-file database dalam program aplikasi diciptakan oleh perancangan yang berbeda pada waktu yang berselang cukup lama, maka beberapa bagian data akan mengalami kerangkapan.

2. Inkonsistensi data dapat dihindari, database yang terbebas dari kerangkapan data akan terhindar dari munculnya data-data yang tidak konsisten.


(31)

3. Data dalam database dapat digunakan secara bersama-sama. 4. Standarisasi dapat dilakukan.

5. Pembatasan untuk keamanan data dapat diterapkan. 6. Integritas data dapat terpelihara.

7. Perbedaan kebutuhan data dapat diseimbangkan.

Dari pendapat diatas dapat diketahui bahwa keuntungan dari sebuah database untuk meminimalkan kerangkapan data yang dapat mengakibatkan penggunaan media penyimpanan (storage) secara sia-sia, waktu akses yang lebih lama dan akan menimbulkan masalah dalam integritas data.

2.3.4 Komponen Sistem Database

Sistem database dewasa ini sudah bisa dikembangkan, baik pada mesin mesin komputer mikro sampai dengan komputer main-frame yang tujuan dari sistem tersebut secara keseluruhan adalah untuk melakukan perawatan informasi dan menyajikannya kapan saja dibutuhkan oleh pengguna.

Menurut Subekti (2004: 1) Sistem database terdiri dari atas 4 komponen penting, yaitu:

1. Data

Data dalam database dapat merupakan single-user (hanya satu pengguna yang beroprasi terhadap database) atau multi-user, dimana satu atau lebih user beroprasi secara bersama kedalam database. Sehingga data dalam database terutama untuk sistem yang besar, harus terintegrasi dan dapat dipakai bersama. Pengertian terintegrasi bahwasanya database dapat dipandang sebagai kumpulan berbagai file yang saling terhubung dan dengan sebagian atau seluruh redundansi yang ada diantaranya dihilangkan. Sedangkan pengertian penggunaan bersama adalah bahwasanya setiap potong data yang ada didalam database dapat dipakai oleh lebih dari satu pengguna untuk penggunaan yang mungkin berbeda.

2. Perangkat keras

Piranti keras yang dibutuhkan untuk manejemen database biasanya berupa mesin standar yang ada, dalam arti tidak ada kekhususan tertentu. Akan tetapi karena sifatnya dalam akses yang lebih sangat bervariasi (yang tentunya cenderung lebih banyak direct-access) maka suatu manajemen database akan lebih banyak membutuhkan media penyimpanan.

3. Perangkat lunak

Antara fisik database dengan pengguna terdapat suatu piranti lunak yang disebut sistem manajemen basis data (DBMS). Semua kebutuhan access oleh


(32)

pengguna, seperti pembentukan file (create), penambahan data (insert), penghapusan (delete/drop), dan lain-lain, semua dilaksanakan oleh DBMS. 4. Pengguna (user)

Ada tiga pengguna database, termasuk diantaranya adalah sebagai berikut: a. Pengguna akhir (end-user), yaitu orang yang menggunakan data di dalam

database untuk kebutuhan tugas dan fungsinya. Pengguna ini dapat meng-access database secara online dengan memanfaatkan bahasa query (seperti SQL) atau secara online maupun proses batch menggunakan proses aplikasi yang sudah disiapkan oleh programmer, atau pula menggunakan program utility yang telah tersedia di dalam DBMS.

b. Programmer aplikasi, yaitu orang yang bertanggung jawab untuk menulis program aplikasi, biasanya menggunakan berbagai bahasa pemograman. c. Administrator basis data (DBA), yaitu orang yang bertanggung jawab pada

keseluruhan sistem basis data. 2.3.5 Terminologi dalam database

a. Database adalah Sekumpulan data yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan.

b. Data adalah fakta-fakta yang dapat disimpan dan mempunyai arti tertentu.

c. Tabel adalah Tempat untuk menyimpan data, tabel terdiri dari field dan record

d. Field adalah disebut juga dengan kolom, yaitu bagian tabel tempat menyimpan sebuah item data.

e. Record adalah disebut juga dengan baris, yaitu satu bagian informasi yang disimpan dalam tabel, misal data seorang mahasiswa akan disimpan dalam satu record yang terdiri dari beberapa kolom/field.

2.4 Database PubMed

National Library of Medicine, yang

menyertakan lebih dari 21 juta kutipan untuk artikel-artikel biomedis sejak tahun 1950-an hingga kini. Kutipan-kutipan itu dari MEDLINE dan tambahan dari jurnal-jurnal sains kehidupan. PubMed menyertakan link ke banyak situs yang menyediakan teks lengkap dari artikel tersebut dan sumber-sumber yang berhubungan. PubMed Central (PMC) adalah tempat arsip digital jurnal bebas/gratis yang disediakan oleh Institut Kesehatan Nasional AS (National Institutes of Health-NIH) yang menyediakan literatur ilmiah di bidang biomedik dan ilmu hayat. Misal : Beberapa jurnal yang digunakan untuk referensi dalam penulisan tesis yang ditelusuri melalui data base pubmed.


(33)

Database PubMed menyediakan banyak menu-menu pilihan yang memungkinkan pengguna memperoleh informasi yang tepat, efektif dan efisien.

Menu-menu tersebut antara lain:

• Menu Overview, berisi tentang penjelasan segala fasilitas yang ada pada database PubMed.

• Menu Help untuk menelusur jutaan bibliografi dan abstrak di bidang kedokteran, ilmu perawatan, dokter gigi, dokter hewan, sistem layanan kesehatan , dan ilmu preclinical. PubMed help juga menyediakan akses ke MEDLINE dan artikel sains jurnal terpilih di luar MEDLINE.

• Menu Tutorials merupakan penjelasan segala fasilitas database PubMed dengan audio dan animated tutorials yang dinamakan Quick Tours. Disajikan secara online menggunakan Macromedia Flash Player. Menu ini akan sangat memudahkan pengguna bagaimana cara memanfaatkan semua fasilitas database PubMed.

• Menu PubMed Service, database PubMed juga menyediakan beberapa menu layanan pilihan seperti: Jurnal Database yaitu layanan yang memungkinkan pengguna menelusur artikel dengan hanya mengetahui subjek, judul, pengarang, ISO, ISSN atau berada di database mana.

• Menu Single Citation Matcher yaitu menu yang memungkinkan pengguna memperoleh kutipan dari suatu artikel seperti judul, volume jurnal yang memuatnya, atau isu dari isi artikel tersebut.

• Menu Batch Citation Matcher yaitu layanan untuk pengguna yang ingin mengakses informasi dari link atau website lain diluar database PubMed. Dan banyak lagi seperti Clinical Queries, Link Out dan My NCBI.

• Menu Related Resources yang menyediakan menu pilihan seperti National Library of Medicine (NLM) Catalog dan TOXNET.

• Menu NLM Catalog menyediakan akses ke NLM data bibliografi untuk jurnal, buku, audiovisual, perangkat lunak komputer, sumber daya elektronik dan material lain. Hubungan ke perpustakaan Locatorplus, NLM online publik akses katalog, juga disajikan.


(34)

lingkungan (environmental health), dan pelepasan racun (toxic releases). Disamping itu ada pula menu Order Documents, NLM Mobile, NLM Gateway, Consumer Health, Clinical Alerts, ClinicalTrials.gov dan PubMed Central.

2.5 Pemanfaatan Database sebagai Sumber Informasi

Pemanfaatan adalah suatu proses, cara, atau perbuatan dalam memanfaatkan sesuatu hal. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 711); “Pemanfaatan adalah proses, cara, perbuatan memanfaatkan sesuatu untuk kepentingan tersendiri”. Berdasarkan pendapat tersebut dapat diketahui bahwa pemanfaatan merupakan suatu proses memanfaatkan seseuatu untuk memenuhi kebutuhan atau kepentingan sendiri.

Database merupakan bagian sangat penting dalam sebuah proses pengolahan data. Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan database adalah suatu proses dan perbuatan pengguna dalam hal memanfaatkan informasi pada database untuk memenuhi kebutuhan. Informasi ilmiah yang terdapat dalam database cukup berperan dalam berbagai bidang kajian ilmu, yang selalu memerlukan data mutakhir dan akurat.

Biasanya informasi yang diperoleh dari hasil penelusuran dapat di download, dicetak/hanya dibaca di monitor. Pada dasarnya pengguna dapat secara bebas memperlakukan informasi yang di dapatnya melalui penelusuran dari internet (Hasugian, 2005: 14).

Pada umumnya cara memanfaatkan koleksi dalam format elektronik yang paling sering dilakukan oleh pengguna adalah men-download. Hal ini dilakukan oleh pengguna apabila menemukan informasi yang relevan berdasarkan kebutuhan informasinya dalam format elektronik biasanya mereka akan men-download informasi tersebut untuk kemudian disimpan ke dalam media penyimpanan seperti flash disk, hard disk, CD ROM dan lainnya. Dengan melakukan download, pengguna memiliki kesempatan untuk melihat ulang rekaman informasi yang telah ia simpan dalam media penyimpanan tersebut. Dengan menggunakan mesin printer, hampir sebagian besar pengguna memilih untuk mencetak informasi elektronik yang mereka peroleh. Cara seperti ini dilakukan untuk memudahkan pengguna dalam membaca informasi elektronik yang telah diperolehnya.


(35)

Cara lain yang biasa dipergunakan oleh sebagian pengguna dalam memanfaatkan sumber daya informasi elektronik yaitu membaca informasi di layar komputer. Hal ini dilakukan oleh pengguna yang memiliki cukup waktu luang untuk membaca informasi tersebut. Biasanya informasi yang hanya dibaca di layar komputer adalah informasi yang kurang atau tidak penting untuk dimiliki (Hasugian, 2005:14). Ada kalanya suatu informasi yang ditampilkan dalam format elektronik tidak dapat di-download atau dicetak oleh pengguna sehingga pengguna hanya dapat mencatat informasi dari dokumen elektronik yang ditampilkan pada secarik kertas atau buku catatan.

Dari penjelasan di atas, dapat dilihat ada beberapa cara pemanfaatan sumber daya informasi elektronik. Cara-cara yang ditempuh oleh pengguna tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor yang di antaranya adalah waktu, kenyamanan dan materi.

Gambar I: Contoh pemanfaatan Database Pubmed, dengan query Aids

2.5.1 Frekuensi Pemanfaatan Database

Setiap pengguna database akan memanfaatkan informasi didalam database dimana pengguna sangat membutuhkan informasi baik itu jurnal atau koleksi lain. Hal ini tergantung pada kebutuhan mereka akan informasi dan lainnya, dan setiap orang memiliki waktu dan kesempatan yang berbeda pula. Oleh sebab itu frekuensi pemanfaatan merupakan salah satu indikator untuk mengetahui bagaimana pengguna


(36)

Secara umum frekuensi diartikan sebagai “kekerapan, keseimbangan, keseringan”. Sedangkan pemanfaatan seperti yang dibahas sebelumnya adalah proses, cara, perbuatan memanfaatkan sesuatu untuk kepentingan tersendiri. Dengan merujuk pada kedua pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa frekuensi pemanfaatan adalah proses atau cara yang kerap dilakukan secara teratur untuk memanfaatkan sesuatu guna kepentingan tersendiri. Kemudian apabila pengertian tersebut ditempatkan pada ruang lingkup yang lebih spesifik dalam penelitian ini yaitu database, maka dapat dinyatakan bahwa frekuensi pemanfaatan database adalah proses atau cara yang kerap dilakukan oleh pengguna dalam menggunakan database untuk mencari informasi yang dibutuhkan. Adapun frekuensi pemanfaatan database biasanya dipengaruhi oleh ketersediaan dan kelengkapan informasi pada sebuah database, kebutuhan informasi, waktu dan lain sebagainya.

2.6 Kebutuhan Informasi

2.6.1 Pengertian Kebutuhan Informasi

Menurut Krikelas yang dikutip oleh Ishak (2006: 91); “Kebutuhan informasi merupakan “...when the current state of possessed knowledge is less than needed”. Dari pengungkapan Krikelas dapat diartikan bahwa kebutuhan informasi timbul ketika pengetahuan yang dimiliki seseorang kurang dari yang dibutuhkan, sehingga mendorong seseorang untuk mencari informasi.

Menurut Wilson yang dikutip oleh Harisanty (2000: 3); “Kebutuhan informasi adalah sebuah pengalaman subyektif yang hanya terjadi pada pikiran orang yang sedang dalam kondisi membutuhkan dan tidak bias secara langsung diakses oleh para pengamat.”

Pada Wikipedia (2011) menyatakan bahwa kebutuhan informasi yaitu:

Information need is an individual or group’s desire to locate and obstain information to satisfy a conscious need. The ‘information’ and ‘need’ in ‘information need’ are inseparable interconnection. Needs and interest call forth information. The objectives of studying information needs are:

1. The explanation of observed phenomena of information use are expressed need;

2. The prediction of instances of information uses;

3. The control and thereby improvement of the utilization of information manipulation of essentials conditions.


(37)

Artinya kebutuhan informasi adalah keinginan seseorang atau keinginan kelompok untuk mendapatkan dan memperoleh informasi di dalam memenuhi kebutuhan secara sadar atau tidak sadar. ‘informasi’ dan ‘kebutuhan’ pada kalimat ‘kebutuhan informasi’ adalah hubungan dua kata yang tidak dapat dipisahkan. Kebutuhan dan keinginan menimbulkan informasi.

Tujuan mempelajari infomasi adalah:

1. Menjelaskan tentang gejala yang diamati mengenai kegunaan informasi atau menjelaskan suatu kebutuhan;

2. Memprediksi kejadian dari kegunaan informasi;

3. Membatasi dengan memperbaiki peningkatan manipulasi informasi dari suatu kondisi yang penting.

Menurut Krikelas dalam purnomowati (2008); “Bahwa kebutuhan informasi adalah pengakuan tentang adanya ketidakpastian dalam diri seseorang yang mendorog seseorang untuk mencari informasi.” Dalam kehidupan yang sempurna, kebutuhan informasi (information needs) sama dengan keinginan informasi (information wants), namun umumnya ada kendala seperti ketiadaan waktu, kemampuan, biaya, faktor fisik dan faktor individu lainya, yang menyebabkan tidak semua kebutuhan informasi menjadi keinginan informasi. Jika seorang sudah yakin bahwa sesuatu informasi benar-benar diinginkan, maka keinginan informasi akan berubah menjadi permintaan informasi (information demands).

Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka penulis dapat menguraikan bahwa kebutuhan informasi adalah kebutuhan pokok bagi pengguna tertentu yang bertujuan untuk menambah pengetahuan, dan meningkatkan keterampilan yang pada akhirnya dapat merubah sikap dan perilakunya. Informasi dibutuhkan pengguna Kebutuhan informasi bagi setiap pengguna berbeda-beda antara pengguna yang satu dengan lainnya. Kebutuhan informasi bagi pengguna dapat diketahui dengan cara melakukan identifikasi kebutuhan pengguna.

2.6.2 Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Informasi

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kebutuhan informasi:

Menurut Nicholas yang dikutip oleh Ishak (2000 : 93) menyatakan bahwa ada lima faktor yang mempengaruhi kebutuhan informasi pemakai, yaitu:


(38)

a. Jenis pekerjaan.

b. Personalitas, yaitu aspek psikologi dari pencarian informasi, meliputi ketepatan, ketekunan mencari informasi, pemcarian secara sistematis, motivasi dan kemauan menerima informasi dari teman, kolega dan atasan.

c. Waktu.

d. Akses, yaitu menelusur informasi secara internal (di dalam organisasi). e. Sumber daya teknologi yang digunakan untuk mencari informasi.

Sementara itu menurut Wilson yang dikutip oleh Ishak (1981: 93) juga menguraikan faktor utama yang mempengaruhi kebutuhan informasi, yaitu:

a. Kebutuhan individu (person)

Kebutuhan yang ada dalam diri individu meliputi kebutuhan psikologis (psychological needs), kebutuhan afektif (affectif needs), dan kebutuhan kognitif (cognitive needs). Ketiga kebutuhan ini secara langsung mempengaruhi kebutuhan informasi.

b. Peran social (social role)

Peran social meliputi peran kerja (work role) dan tingkat kinerja (performance level), akan mempengaruhi faktor kebutuhan yang ada dalam diri individu. c. Lingkungan (environment)

Faktor lingkungan, meliputi lingkungan kerja, lingkungan social-budaya, lingkungan politik-ekonomi, dan lingkungan fisik mempengaruhi faktor peran sosial maupun faktor kebutuhan individu. Sehingga terjadi pengaruh bertingkat yang akan membentuk kebutuhan informasi.

Dari penjelasan diatas penulisan dapat menyimpulkan bahwa pada dasarnya seseorang merasa terdorong untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan karena adanya beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain adalah masalah yang dihadapi di dalam pekerjaan, disiplin ilmu yang diamati, kebiasaan dalam keseharian dan lingkungan tempat tinggal.

2.6.3 Jenis Kebutuhan Informasi

Dikaitkan dengan lingkungan yang mendorong timbulnya kebutuhan, khususnya yang berkaitan dengan seseorang yang dihadapkan pada berbagai media penampung informasi (sumber-sumber informasi), maka banyak kebutuhan informasi yang bisa dikemukakan, antara lain:

Sedangkan menurut Guha yang dikutip oleh Saepudin, (2009: 4) ada empat jenis kebutuhan informasi, sebagai berikut:

1. current need approach, yaitu pendekatan kepada kebutuhan pengguna

informasi yang sifatnya mutakhir. Pengguna berinteraksi dengan sistem informasi dengan cara yang sangat umum untuk meningkatkan


(39)

pengetahuannya. Jenis pendekatan ini perlu ada interaksi yang sifatnya konstan antara pengguna dan sistem informasi.

2. everyday need approach, yaitu pendekatan terhadap kebutuhan pengguna yang spesifik dan cepat. Informasi yang dibutuhkan pengguna merupakan informasi yang rutin dihadapi oleh pengguna.

3. exhaustic need approach, yaitu pendekatan terhadap kebutuhan pengguna akan informasi yang mendalam, pengguna informasi mempunyai ketergantungan yang tinggi pada informasi yang dibutuhkan dan relevan, spesifik, dan lengkap.

4. catching-up need approach, yaitu pendekatan terhadap pengguna akan

informasi yang ringkas, tetapi juga lengkap khususnya mengenai perkembangan terakhir suatu subyek yang diperlukan dan hal-hal yang sifatnya relevan.

Berdasarkan pendapat Taylor yang dikutip Pendit (2008) menjelaskan empat tingkat kebutuhan informasi yaitu:

1. visceral need, yaitu tingkatan ketika “need for information not existing in the remembered experience of the inquirer” atau dengan kata lain ketika kebutuhan informasi belum sungguh-sungguh dikenali sebagai kebutuhan, sebab belum dapat dikaitkan dengan pengalaman-pengalaman seseorang dalam hidupnya. Inilah kebutuhan “tersembunyi” yang seringkali baru muncul setelah ada pengalaman tertentu.

2. conscious need, yaitu ketika seseorang mulai menggunakan

“mental-description of an ill-defined area of indecision” atau ketika seseorang mulai menerka-nerka apa sesungguhnya yang ia butuhkan.

3. formalized need, yaitu ketika seseorang mulai secara lebih jelas dan terpadu dapat mengenali kebutuhan informasinya, dan mungkin di saat inilah ia baru dapat menyatakan kebutuhannya kepada orang lain.

4. compromised need, yaitu ketika seseorang mengubah-ubah rumusan

kebutuhannya karena mengantisipasi, atau bereaksi terhadap kondisi tertentu.

Dari penjelasan di atas maka penulis dapat menguraikan bahwa jenis kebutuhan informasi seseorang dapat dilihat dari pendekatan-pendekatan serta tingkatan-tingkatan kebutuhan yang pada akhirnya dapat membantu seseorang dalam menemukan serta memenuhi kebutuhan informasinya.

Dalam mencari informasi dibutuhkan acuan untuk dapat memudahkan informasi tersebut yaitu salah satunya sumber daya informasi elektronik yang dapat membantu pengguna menemukan informasi tersebut.

2.6.4 Identifikasi Kebutuhan Informasi

Menurut Sankarto (2008: 10) Identifikasi dengan pendekatan kualitatif terhadap kebutuhan informasi dilakukan antara lain:


(40)

1. Untuk memahami bagaimana persepsi pengguna mengenai jenis, bentuk, media serta makna dari informasi bagi pengguna. Memahami perspektif pengguna biasanya sulit dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, peneliti dapat menggali penjelasan mengenai perilaku pengguna terhadap informasi.

2. Untuk memahami pengaruh informasi terhadap pengguna. Implementasi pengguna informasi, kesuksesan maupun kegagalan terjadi dalam konteks sosial dan usahatani. Sebuah informasi tidak selalu memberikan hasil yang sama ketika diimplementasikan di tempat lain. Penelitian kualitatif dapat memberikan pemahaman mengenai hal ini sekaligus mendukung pengembangan hipotesis dan teori.

3. Menyelidiki proses sebab akibat. Penelitian eksperimental dapat menunjukkan ada tidaknya hubungan kausal namun tidak bisa memberikan alasan bagaimana proses kausal tersebut berlangsung. Di sinilah kelebihan penelitian kualitatif dibandingkan eksperimental atau survei.

4. Memberikan evaluasi formatif (evaluasi yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang sedang dalam tahap pengembangan) dibandingkan hanya sekedar melakukan pengkajian. Menggunakan metode kualitatif dapat memberikan gambaran masalah potensial yang sedang dihadapi sehingga memberikan peluang untuk memperbaiki sistem.

5. Meningkatkan utilisasi dari hasil evaluasi. Pembuat kebijakan, dan praktisi seringkali mengalami kesulitan menggunakan hasil studi kuantatif karena hal tersebut tidak terkait dengan pemahaman mereka mengenai situasi yang sedang terjadi. Penelitian kualitatif, sebaliknya, dapat meningkatkan kredibilitas dan kemanfaatan hasil evaluasi untuk para pengembil keputusan.

Identifikasi kebutuhan informasi merupakan langkah awal dalam menentukan jenis informasi apa yang yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Informasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna akan tergantung pada keberhasilan dalam melakukan identifikasi kebutuhan informasi. Identifikasi kebutuhan informasi yang tidak tepat sudah pasti menghasilkan informasi yang tidak berguna.

Identifikasi kebutuhan informasi adalah sebuah proses untuk mendapatkan informasi yang sesuai kebutuhan dan diinginkan pengguna. Dalam proses identifikasi kedua belah pihak terlibat aktif pada tahap ini. Informasi yang diperoleh dari pengguna menjadi acuan abagi penyedia informasi sebagai bahan pertimbangan menyediakan informasi yang tepat. Tiga faktor yang harus dipenuhi ketika melakukan identifikasi kebutuhan informasi yaitu lengkap, detail, dan benar.

Lengkap, artinya semua informasi yang diharapkan pengguna didapatkan oleh pihak yang melakukan identifikasi. Detail, adalah informasi yang terkumpul terinci sampai hal-hal yang kecil. Benar, yaitu semua data yang diperoleh harus benar, bukan


(41)

benar menurut identifikator tetapi benar dan sesuai dengan apa yang dimaksud pengguna.


(42)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif. Menurut Sugiono (2002: 112) metode deskriptif adalah: “Metode yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi”.

3.2 Lokasi Penelitian

Sesuai dengan judul penelitian, maka lokasi penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Jl.Dr. Mansur No.5 Medan.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2006: 90); “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Jadi Populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.

Populasi penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Kedokteran USU stambuk 2009 sampai 2011 yang aktif mengikuti perkuliahan. Berdasarkan data yang diperoleh dari Fakultas Kedokteran USU jumlah mahasiswa Fakultas Kedokteran USU sampai dengan tahun 2012 yaitu 1.257 orang


(43)

Tabel 3.1: Jumlah Mahasiswa Fakultas Kedokteran USU stambuk 2009-2011 No. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Jumlah

1. Stambuk 2009 465 orang

2. Stambuk 2010 424 orang

3. Stambuk 2011 368 orang

Jumlah keseluruhan 1.257 orang

Sumber: Buku Panduan Akademik Program Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran USU

Mahasiswa Fakultas Kedokteran USU stambuk 2009 yaitu sebanyak 465 orang, stambuk 2010 yaitu sebanyak 424 orang, dan stambuk 2011 yaitu sebanyak 368 orang. Maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini berjumlah 1.257 orang.

3.3.2 Sampel

Dalam melakukan suatu penelitian, peneliti juga harus menetapkan sampel. Sampel adalah sebagian individu yang diselidiki dari keseluruhan individu penelitian. Menurut Sugiyono (2006:91), “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Mengingat jumlah populasi yang cukup banyak maka penulis menggunakan rumus Slovin untuk memperoleh sampel.

Dimana:

n = ukuran sampel N = ukuran populasi

e = taraf kesalahan sebasar 10% (umar, 2008: 78)

Sesuai dengan rumus diatas, maka sampel penelitian ini adalah:

= 92 Maka jumlah sampel menjadi 92 orang.

Karena populasi berstrata maka dalam penentuan kriteria sampel penelitian digunakan metode proportionate stratified random sampling. Menurut Sugiyono


(44)

(1999 : 59) Proportionate stratified random sampling digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang berstrata secara proporsional.

Adapun perincian atas jumlah sampel yang diambil adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2 : Jumlah Sampel Berdasarkan Stratum/Strata

No Stambuk Populasi Sampel

1. 2009 465 465 x 93 = 34

1257

2. 2010 424 424 x 93 = 31

1257

3. 2011 368 368 x 93 = 27

1257

Jumlah 1257 92

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kuesioner, yaitu memberikan daftar pertanyaan kepada responden penelitian yang berkaitan dengan masalah penelitian.

2. Studi Kepustakaan, yaitu mengumpulkan data melalui bahan pustaka seperti buku, jurnal, majalah, laporan tahunan, dan dokumen lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.

3.5 Jenis dan Sumber Data Data penelitian bersumber dari:

1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari objek penelitian melalui kuisioner.

2. Data skunder, yaitu data yang bersumber dari buku, jurnal, majalah, laporan tahunan, dan dokumen lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.


(45)

Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrument penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.

Menurut Arikunto (2002: 136); “Instrumen penelitian adalah “alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis, sehingga lebih mudah diolah”.

Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah kuesioner. Narbuko dan Abu (1997: 76) menyatakan bahwa; “Kuesioner adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai suatu masalah atau bidang yang akan diteliti”. Kuesioner tersebut terdiri dari beberapa pertanyaan berdasarkan indicator yang berkaitan dengan pemanfaatan sebuah database.

3.7 Kisi-kisi kuesioner

Sebelum mengisi kuisioner terlebih dahulu dibuat kisi-kisi kuesioner. Kisi-kisi koesioner yang diperlukan agar pertanyaan yang diajukan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan untuk penelitian.

Tabel 3.3 : Kisi-kisi Kuesioner

Variabel Aspek/Indikator No. Item

pertanyaan Jumlah item Pemanfaatan Database PubMed terhadap kebutuhan informasi pengguna

1. Pemanfaatan database PubMed

2. Tujuan pemanfaatan database PubMed

3. Konten/isi database PubMed 4. Antar muka database

5. Kebutuhan Informasi Pengguna

6. Kendala Penelusuran Database PubMed

1, 2, 3, 4, 5, 6

7,8,9,10,11,12 13,14,15 16,17 18 19,20 6 5 4 2 1 2 Jumlah 20 20


(46)

3.8 Penyebaran dan Pengumpulan Angket

Penyebaran dan pengumpulan angket dilakukan selama satu minggu dengan cara memberikan langsung kepada responden. Dari 93 kuesioner yang dibagikan, seluruhnya kembali dan tidak terdapat kesalahan dalam pengisian. Dengan demikian jumlah kuesioner yang akan dianalisis adalah sebanyak 93 kuesioner.

3.8 Analisis Data

Data yang terkumpul dari penyebaran kuesioner akan dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif. Data yang diperoleh ditabulasi dengan menyusunnya ke dalam table kemudian dihitung persentasenya, selanjutnya dianalisis dan diinterpretasikan. Untuk menghitung presentase jawaban yang diberikan responden, digunakan rumus sebagai berikut:

x 100 %

Dimana:

P = Persentase

F = Jumlah jawaban yang diperoleh

n = jumlah responden (Hadi, 1981: 421)

Untuk menafsirkan besarnya persentase yang didapatkan dari tabulasi data, penulis menggunakan metode penafsiran yang dikemukakan oleh Supardi (1979: 20) sebagai acuan interpretasi yang dikemukakan adalah sebagai berikut:

1-25% : Sebagian kecil 26-49% : Hampir setengah 50% : Setengah

51-75% : Sebagian besar 76-99% : Pada umumnya 100% : Seluruhnya


(47)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan membahas hasil penelitian dan pembahasan yang datanya diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada responden penelitian di Fakultas Kedokteran USU.

4.1 Identitas Responden

Gambar 4.1 : Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Angkatan Berdasarkan gambar 4.1 di atas dapat dijelaskan bahwa identitas responden berdasarkan jenis kelamin dan angkatan adalah 28 orang (30,4%) berjenis kelamin pria dan 64 orang (69,6%) berjenis kelamin wanita. Hal ini tanpak jelas bahwa mahasiswa pada Fakultas Kedokteran yang memanfaatkan Database PubMed secara umum berjenis kelamin wanita. Dimana dalam hal ini wanita kemungkinan lebih rajin dalam mengerjakan tugas-tugas perkuliahan ataupun untuk penelitian.

4.2. Pemanfaatan Database PubMed Terhadap Kebutuhan Informasi Pengguna Untuk mengetahui hasil pemanfaatan database PubMed terhadap kebutuhan informasi pengguna maka dapat dilihat dari aspek atau indikator-indikator yang meliputi pemanfaatan database PubMed, tujuan pemanfaatan, konten/isi database PubMed, antar muka database, kebutuhan informasi pengguna serta kendala penelusuran database PubMed.


(48)

4.2.1 Pemanfaatan Database PubMed

Pemanfaatan database yang dimaksud dalam penelitian ini mencakup proses serta cara responden dalam memanfaatkan database PubMed yaitu meliputi frekuensi kunjungan rata-rata serta waktu yang dibutuhkan dalam penelusuran, tempat/media menggunakan database, akses internet dalam melakukan penelususran database dan perlakuan terhadap informasi yang diperoleh. Pendapat responden mengenai hal di atas dapat dilihat pada tabel 4.1, 4.2, 4.3, 4.4, 4.5. dan 4.6 di bawah ini,

Tabel 4.1: Frekuensi Pemanfaatan Database

Pertanyaan Pilihan

Jawaban Frekwensi

Persentase (%) Berapa kalikah Saudara

memanfaatkan database PubMed dalam seminggu?

≥ 4 kali 9 9,8

3 kali 12 13

2 kali 17 18,5

1 kali 54 58,7

Jumlah 92 100

Berdasarkan data pada tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa 9,8% atau sebanyak 9 orang responden melakukan pemanfaatan database PubMed lebih dari 4 kali dalam seminggu. Yang memanfaatkan database PubMed 3 kali dalam seminggu sebesar 13% atau sebanyak 12 orang responden. Sedangkan sebesar 18,5% atau sebanyak 17 orang responden melakukan pemanfaatan database PubMed 2 kali dalam seminggu dan sebesar 58,7% atau sebanyak 54 orang responden melakukan pemanfaatan database PubMed hanya 1 kali dalam seminggu.

Berdasarkan data persentase jawaban diatas maka dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden hanya memanfaatkan database PubMed 1 kali dalam seminggu yaitu 58,7% atau sebanyak 54 orang responden. Data ini mengindikasikan bahwa sebagian besar responden memanfaatkan database PubMed rata-rata 1 hingga 2 kali dalam seminggu sedangkan hanya sebagian kecil yang memanfaatkan hingga 3 sampai 4 kali dalam seminggu. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa alasan responden kurang memanfaatkan database PubMed karena para responden kurang mengenal dan kurang memahami database tersebut sehingga kurang dimanfaatkan.


(1)

Lampiran III. Tabulasi Jawaban Responden

Res.

Jenis Kelamin

Jawaban Responden

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 P d d a c a b a d b b c b b a c a b 2 P b b a b d b a b b b b b b b b c c 3 P d d a c a b a d b b c b b a c a b 4 L b b a b d b a b b b b b b b b c c 5 L d c b c b c a d c b b c b b c d b 6 L d d a c b b a d b b c d b a c c a 7 P d c b b d a a c c b c c b d c d b 8 L d c a b a b a c c c b b b b b b b 9 L d c a b d b c b a a b a a a b d c 10 P d d a b d b a d b b b c b a a d b 11 P c d a c a b a c b c b b b c c a a 12 P d c b c a c a b b b b b b c c c a 13 P c b a b a b b d b b b b b a b a b 14 L d b a c a b a d b a b b b a c d d 15 P d b a b b b a c b b b b b a b b c 16 P c b b b c b a c b c b b b a b a a 17 P d c a b a c a d b b b b b b b d d 18 P d d a a a b a d b a a a b d b d c 19 P d c a b a c a d b a b b b a b c d 20 P d c a b a c a d b b b a b d b d a 21 P c b a b a b a a b a a a a c a a a 22 L b b b c d c a c c b b b b b b a b 23 P d c a a d c a d a a a a a d b d b 24 L d c c a a d b b b c b b b b a b c 25 L d c b b a b a c b b b c b b b a c 26 L a c a b c a a b b b b b a b a b b 27 P c d a b a b a c b b b b c d c c c 28 P d d a b a b a c b b b b b a b c b 29 P d d a d a c a d b c b d b a b a c 30 P b c a c a b a c d c c c d c b c a 31 L d d a b a c a b b b b b b c b a b 32 L d c b c a c c d d b b a b c b a a 33 L c d a c a c a d c b b d c d c d b 34 P d d a c a c a d b b b b b a b a b 35 P d d a c a c a d c b b c c c c a b 36 P d d a c a c a b a b c a b b d a b


(2)

37 P d d b c a c a d d c b a b d d c b 38 L a a a b a b a a b b c a b c b c a 39 P a a a b a b d c b b a a b a b a a 40 P c c a c a b a d b b a a b d b a c 41 L b c a a b b a a a b a a b c b a b 42 P d d a b c c a d b b b b b a b c b 43 P d c a c a b a c b b b b b b b c b 44 P d d a b c b a d b b b b b b b a c 45 P d d a c b a a d b b b b b c b c c 46 P d c b b a b a c c c b c b c c d c 47 P d d a b a b a d b b b b b a b d b 48 P d c a b c b d c b b b b c a b b b 49 P c b a b b b a d b a b b b a b c c 50 L c c a c a b a c b b b b b a b c b 51 L a b b a a b d b b a b a b a b b a 52 L b c a b a c b b d a a b b d b a d 53 L d d a b a c a d b b b b b b b c b 54 P d d a b a b a d b c c c b a b c a 55 P d d a b a c a c b b b b b c b d b 56 P d b a a a a c b a c a c a a a b b 57 P a c a b a b a b b b b a b a b a a 58 P b c a c a c a c b c b a b c c d b 59 L d b b c c b d d a b a a a b b b a 60 P a d a b b a b c d c a c c a c a c 61 P c c b b a a a b b a a b b c b c a 62 L d d a b a c a c c c c a b b c c a 63 P b d a b c a c a b a a c d a a a a 64 L d c c d d b a d c d d c b b a d b 65 P c c a b d b a c b d c c b c c a b 66 P d c b c b b d c c c b c c b c c b 67 L c d c b c b a c c b c b c a c a b 68 P c d c b c b a c c b c b c a c a b 69 P d d c c b b d c c c c b c c c a b 70 P a b d a c c d b a a a b a c c a a 71 P d d b c b a a b c b c a b c b b c 72 L d a d d c a c b c c b c c c b a c 73 L b d b c b c b d c c b a b a c d a 74 P b b a b a a a b b b b a a a b b c 75 L c b a c a a a c a b c a d b c b c


(3)

77 P b a a b a c a a b b b b c c b b d 78 P d d a d a b d c c c c c c c c c c 79 P c b a b b b a b c b c a b b b b b 80 P c b b c d c a c b b b c b b b a b 81 P d c a d b b c d b b b d c a c d d 82 L d c a c b b a d b b b d c a b a b 83 P d c b a a c a c b b b a b c a d c 84 P d d a c a b a d c d b b c a b a b 85 P d c b c a b a c b b b c b b c b b 86 P c c a b c c a c b b b b b a b a b 87 P b d a b a c a c b b b b c a c c c 88 P d d a b a b a c b b b b b c b d c 89 P d c a b a b d c c a b b b a b a c 90 P a c a b a c d c b b b c b a b d b 91 P d d a b a c a b b b b b b c b a b 92 L d c a b a b a c b b b c b a b a b


(4)

Lampiran IV

GAMBARAN UMUM DATABASE PUBMED

National Library of Medicine

, yang

menyertakan lebih dari 21 juta kutipan untuk artikel-artikel biomedis sejak tahun

1950-an hingga kini. Kutipan-kutipan itu dari MEDLINE dan tambahan dari

jurnal-jurnal sains kehidupan. PubMed menyertakan link ke banyak situs yang menyediakan

teks lengkap dari artikel tersebut dan sumber-sumber yang berhubungan. PubMed

Central (PMC) adalah tempat arsip digital jurnal bebas/gratis yang disediakan oleh

Institut Kesehatan Nasional AS (National Institutes of Health-NIH) yang

menyediakan literatur ilmiah di bidang biomedik dan ilmu hayat. Misal : Beberapa

jurnal yang digunakan untuk referensi dalam penulisan tesis yang ditelusuri melalui

data base pubmed.

Database PubMed menyediakan banyak menu-menu pilihan yang

memungkinkan pengguna memperoleh informasi yang tepat, efektif dan efisien

.


(5)

Menu

Overview

, berisi tentang penjelasan segala fasilitas yang ada pada

database PubMed.

Menu

Help

untuk menelusur jutaan bibliografi dan abstrak di bidang

kedokteran, ilmu perawatan, dokter gigi, dokter hewan, sistem layanan

kesehatan , dan ilmu preclinical. PubMed help juga menyediakan akses ke

MEDLINE dan artikel sains jurnal terpilih di luar MEDLINE.

Menu Tutorials merupakan penjelasan segala fasilitas database PubMed

dengan audio dan

animated tutorials

yang dinamakan

Quick Tours

. Disajikan

secara online menggunakan

Macromedia Flash Player

. Menu ini akan sangat

memudahkan pengguna bagaimana cara memanfaatkan semua fasilitas

database PubMed.

Menu PubMed

Service

, database PubMed juga menyediakan beberapa menu

layanan pilihan seperti: Jurnal Database yaitu layanan yang memungkinkan

pengguna menelusur artikel dengan hanya mengetahui subjek, judul,

pengarang, ISO, ISSN atau berada di database mana.

Menu

Single Citation Matcher

yaitu menu yang memungkinkan pengguna

memperoleh kutipan dari suatu artikel seperti judul, volume jurnal yang

memuatnya, atau isu dari isi artikel tersebut.

Menu

Batch Citation Matcher

yaitu layanan untuk pengguna yang ingin

mengakses informasi dari link atau website lain diluar database PubMed.

Dan banyak lagi seperti

Clinical Queries

,

Link Out

dan

My NCBI

.

Menu

Related Resources

yang menyediakan menu pilihan seperti

National

Library of Medicine (NLM) Catalog

dan TOXNET.

Menu NLM Catalog menyediakan akses ke NLM data bibliografi untuk jurnal,

buku, audiovisual, perangkat lunak komputer, sumber daya elektronik dan

material lain. Hubungan ke perpustakaan Locatorplus, NLM online publik

akses katalog, juga disajikan.

Menu TOXNET (Toxicology Data Network) adalah database tentang ilmu

racun (toxicology), bahan-kimia berbahaya (hazardous chemicals), kesehatan

lingkungan (environmental health), dan pelepasan racun (toxic releases).

Disamping itu ada pula menu

Order Documents

,

NLM Mobile

,

NLM


(6)

Gateway

,

Consumer Health

,

Clinical Alerts, ClinicalTrials.gov

dan

PubMed

Central

.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Stres Terhadap Pola Makan Mahasiswa Tingkat Akhir di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara (USU)

41 243 97

Gambaran Self-Efficacy Dan Outcome Expectation Mahasiswa Fakultas Psikologi USU Dalam Penggunaan Group Facebook

3 93 141

Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Mahasiswa Fakultas Kedokteran USU Angkatan 2008 Terhadap Makanan yang Mengandung Natrium

4 58 63

Relevansi Ketersediaan Koleksi Perpustakaan USU dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara

2 64 73

Analisis Tingkat Relevansi E-Journal Pada Database American Society Of Civil Engineer ( Asce ) Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Mahasiswa Magister Teknik Sipil Di Universitas Sumatera Utara

1 71 83

Pemanfaatan Jurnal Online Proquest Medical Library Oleh Mahasiswa Kedokteran USU Pada Perpustakaan Universitas Sumatera Utara

0 27 51

PEMANFAATAN E-JOURNAL DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN INFORMASI MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.

0 4 41

A. Petunjuk Pengisian - Evaluasi Pemanfaatan Database Pubmed Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU)

0 0 15

BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Evaluasi 2.1.1 Pengertian Evaluasi - Evaluasi Pemanfaatan Database Pubmed Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU)

0 0 22

Evaluasi Pemanfaatan Database Pubmed Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU)

0 0 13