PENGARUH IKLIM KERJA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA CIMAHI.

(1)

PENGARUH IKLIM KERJA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

KOTA CIMAHI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Administrasi Pendidikan

Oleh:

Tessa Rizky Maulana 0907200

JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2013


(2)

PENGARUH IKLIM KERJA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

KOTA CIMAHI

Oleh:

Tessa Rizky Maulana

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Tessa Rizky Maulana 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Iklim Kerja Organisasi Terhadap Disiplin Kerja Pegawai di Badan Kepegawaian Daerah Kota Cimahi”. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah “seberapa besar pengaruh iklim kerja organisasi terhadap disiplin kerja pegawai”. Tujuan umum penelitian ini adalah mengetahui gambaran yang jelas terkait besaran pengaruh iklim kerja organisasi terhadap disiplin kerja pegawai di Badan Kepegawaian Daerah Kota Cimahi.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan angket tertutup, dengan populasinya adalah seluruh pegawai BKD Cimahi yang berjumlah 41 orang, seluruh populasi dijadikan sampel penelitian, angket disebar kepada 41 pegawai, tetapi angket yang terkumpul dan dapat diolah hanya sebanyak 36. Pengolahan hasil penelitian ini menggunakan bantuan program

Microsoft Excel 2007 dan SPSS 17.0 for Windows.

Hasil perhitungan kecenderungan umum dengan menggunakan Weighted

Mean Scored (WMS), menunjukkan bahwa iklim kerja organisasi di Badan

Kepegawaian Daerah Kota Cimahi termasuk dalam kategori baik dengan total skor rata-rata 3,72 dan disiplin kerja pegawai di Badan Kepegawaian Daerah Kota Cimahi termasuk ke dalam kategori baik dengan total skor rata-rata sebesar 3,94.

Hasil uji normalitas terhadap distribusi data menunjukkan bahwa variabel X dan variabel Y berdistribusi tidak normal. Selanjutnya analisis data menggunakan statistik non parametrik, yaitu menggunakan teknik Spearman Rho. Diperoleh koefisien korelasi variabel X terhadap variabel Y sebesar 0,674 (ini menunjukkan bahwa korelasi kedua variabel berada pada tingkat hubungan yang kuat), dengan koefisien determinasi sebesar 45,42% oleh variabel X (Iklim Kerja Organisasi) sedangkan sisanya 54,58% dipengaruhi oleh variabel/ faktor lain. Faktor-faktor yang dimaksud diantaranya pengawasan pimpinan, budaya kerja, kepemimpinan, sanksi, dan kompensasi. Sedangkan hasil uji signifikasi diperoleh ≥ , atau 5,310 ≥ 1,697 yang menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel X (Iklim Kerja Organisasi) dengan variabel Y (Disiplin Kerja Pegawai) di Badan Kepegawaian Daerah Kota Cimahi.

Kesimpulan penelitian ini adalah adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara iklim kerja organisasi terhadap disiplin kerja pegawai di Badan Kepegawaian Daerah Kota Cimahi. Hal tersebut telah dibuktikan secara perhitungan statistik. Adapun saran dari peneliti untuk kemajuan lembaga yang diteliti yaitu pimpinan diharapkan lebih menciptakan iklim kerja organisasi yang kondusif dan para pegawai harus lebih meningkatkan disiplin kerjanya.


(5)

v

Abstract

The title of this research is "The Influence of Work Climate Organization to Work Discipline Employees in Badan Kepegawaian Daerah Cimahi". The problem studied in this research is "how much influence influence of work climate organization to work discipline employees". The general purpose of this research is to know resolute imagine about amount of work climate organization to work discipline employees in Badan Kepegawaian Daerah Cimahi.

The method used in this research is descriptive method with a quantitative approach. The technique of data collection using a closed questionnaire, the population in this research is almost employee of BKD Cimahi with totaling 41 people, all population to be the research sample, questionnaires were distributed to 41 employees, but questionnaires were collected and processed only as many as 36. Processing the results of this research using the program Microsoft Excel 2007 and SPSS 17.0 for Windows.

General results calculation using Weighted Mean Scored (WMS), suggests that the work climate organization in Badan Kepegawaian Daerah Cimahi is in good categories with mean score is 3.72 and work discipline employees in Badan Kepegawaian Daerah Cimahi is in good categories with mean score is 3.94.

Normality test results to distribution of the data showed that the variables X and Y are not normally distributed. And than analysis of data using non-parametric statistics, with Spearman Rho technique. Correlation coefficient of variable X to variable Y is 0.674 (This indicates that the correlation between the two variables is at the level of a strong relationship), with a coefficient of determination is 45.42% by the variable X (Work Climate Organization) while the remaining 54.58% is influence by variables / other factors. The factors in question include are the supervision of the leadership, workplace culture, leadership, sanctions, and compensation. While the significance test results is t count value ≥ t table value or 5,310 ≥ 1,697 which shows that there is a positive and significant influence between the variable X (Work Climate Organization) with variable Y (Work Discipline Employees) in the Badan Kepegawaian Daerah Cimahi.

The conclusion of this research that there is a positive and significant influence work climate organization to work discipline employees in BKD Cimahi. It has been proven statistical calculations. As for suggestions from the advancement to the reseacrh institution, that the leadership must create a work climate organization more conducive and the employees should be better in their work discipline.


(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v`

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3

1. Batasan Masalah ... 3

2. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

1. Tujuan Umum ... 4

2. Tujuan Khusus ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN ...HIPOTESIS PENELITIAN ... 7

A. Kajian Pustaka ... 7

1. Konsep Dasar Iklim Kerja Organisasi... 7

a. Pengertian Iklim Kerja Organisasi ... 7

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi iklim kerja organisasi ... 9

c. Karakteristik Iklim Kerja yang Efektif ... 11

d. Teknik-teknik Penciptaan Iklim Kerja yang Efektif ... 11

e. Dimensi dan Pengukuran Iklim Kerja Organisasi ... 12


(7)

vi

a. Pengertian Disiplin Kerja ... 15

b. Tujuan Disiplin Kerja ... 18

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja ... 18

d. Macam-macam Disiplin Kerja ... 20

e. Pendekatan Disiplin Kerja ... 22

f. Indikator untuk Mengukur Disiplin Keja Pegawai ... 23

B. Kerangka Pemikiran ... 25

C. Hipotesis Penelitian ... 27

BAB III METODE PENELITIAN ... 29

A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian ... 29

1. Lokasi Penelitian ... 29

2. Populasi Penelitian ... 29

3. Sampel Penelitian ... 31

B. Desain Penelitian ... 33

C. Metode Penelitian... 34

1. Metode Deskriptif ... 35

2. Pendekatan Kuantitatif ... 36

D. Definisi Operasional... 36

1. Pengertian Pengaruh ... 36

2. Pengertian Iklim Kerja Organisasi ... 36

3. Pengertian Disiplin Kerja ... 37

E. Instrumen Penelitian... 37

F. Proses PengembanganInstrumen ... 40

1. PengujianValiditas ... 41

2. Pengujian Reliabilitas ... 44

G. Teknik Pengumpulan Data ... 45

H. Analisis Data ... 46

1. Seleksi Angket ... 46

2. Klasifikasi Data ... 46


(8)

4. Teknik Hipotesis Penelitian ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 53

A. Hasil Penelitian ... 53

1. Seleksi Data ... 53

2. Klasifikasi Data ... 54

3. Hasil Pengolahan Data ... 55

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 72

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 80

A. Kesimpulan ... 80

B. Saran ... 80


(9)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Distribusi Populasi Penelitian ... 30

Tabel 3.2 Distribusi Sampel Penelitian ... 32

Tabel 3.3 Desain Penelitian... 33

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 38

Tabel 3.5 Kriteria Penskoran Alternatif Jawaban ... 40

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Variabel X ... 42

Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Variabel Y ... 43

Tabel 3.8 Daftar Konsultasi Hasil Perhitungan WMS ... 48

Tabel 3.9 Kriteria Harga Koefisien Korelasi ... 51

Tabel 4.1 Rekapitulasi Jumlah Angket ... 53

Tabel 4.2 Skor Mentah Variabel X dan Variabel Y ... 54

Tabel 4.3 Hasil Perhitungan WMS Variabel X ... 55

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan WMS Variabel Y ... 61

Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Uji Normalitas ... 66


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 25

Gambar 2.2 Pengaruh dari Variabel X terhadap Variabel Y ... 28

Gambar 4.1 Grafik Normalitas Variabel X ... 68


(11)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I

Kisi-kisi Instrumen dan Angket Penelitian ... 86

Lampiran II

Perhitungan Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 96

Lampiran III

Pengolahan Data WMS, Ujin Normalitas, dan Analisis Korelasi ... 126

Lampiran IV

Administrasi Penelitian ... 143

Lampiran V

Tabel Statistika ... 155

Lampiran VI


(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap organisasi baik itu swasta maupun pemerintah dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan tentunya dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor tersebut yaitu dari sumber daya organisasi, baik sumber daya non manusia maupun sumber daya manusia. Dalam hal ini yang lebih dikaji adalah sumber daya manusia yaitu pegawai, dengan adanya sumber daya manusia atau pegawai yang baik maka organisasi dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

Pendayagunaan sumber daya yang tepat dalam mengelola suatu organisasi menjadi penentu keberhasilan dan keberlangsungan organisasi tersebut, karena sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam produktivitas organisasi. Untuk itu dibutuhkan adanya peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia sehingga dengan demikian sumber daya manusia tersebut dapat terus menerus meningkatkan kemampuan dirinya dan tentunya kinerjanya pun akan meningkat dengan baik.

Kinerja sumber daya manusia tidak akan optimal jika tidak diiringi dengan kepatuhan pada norma dan peraturan yang berlaku dalam organisasi tersebut. Dengan kata lain diperlukan disiplin kerja yang tinggi yang harus ada pada setiap pegawai dalam suatu organisasi. Disiplin kerja pegawai merupakan hal penting dalam peningkatan kinerja organisasi, dengan adanya disiplin kerja yang baik maka tujuan organisasi yang diinginkan dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Salah satunya melalui disiplin kerja rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugasnya dapat tercermin.

Disiplin kerja pegawai merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh setiap organisasi atau lembaga untuk dapat meningkatkan prestasi organisasi. Aspek penting yang sangat mempengaruhi kinerja pegawai salah satunya adalah disiplin kerja, dengan kata lain baik buruknya


(13)

2

kinerja seorang pegawai tergantung baik buruknya disiplin kerja pegawai itu sendiri.

Banyak faktor yang mempengaruhi terhadap disiplin kerja pegawai, diantaranya faktor dari atasan seperti pengawasan yang dilakukan atasan, kemudian faktor iklim kerja organisasi, dan struktur organisasi. Diantara beberapa faktor tersebut, faktor yang cukup berpengaruh penting terhadap disiplin kerja pegawai adalah iklim kerja organisasi.

Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Cimahi merupakan instansi yang memegang peranan penting dalam manajemen pegawai khususnya pegawai negeri sipil yang berada di lingkungan Kota Cimahi. Hal tersebut mengakibatkan keberadaan dan perannya perlu dioptimalkan sebaik mungkin sehingga menghasilkan kulaitas pelayanan yang memuaskan.

Fakta di lapangan yang penulis dapatkan pada studi pendahuluan selama bulan Februari sampai dengan Maret 2013 didapati bahwa kondisi disiplin kerja pegawai cukup rendah. Beberapa hal yang menjadi indikator dan dapat diidentifikasi adalah beberapa pegawai yang tidak tepat waktu datang ke kantor ataupun yang pulang sebelum jam kantor berakhir. Beberapa orang memandang satu sisi terhadap alasan-alasan tersebut, namun kenyataannya alasan-alasan kecil seperti itulah yang sebetulnya memiliki peran yang cukup besar dalam kinerja maupun produktivitas organisasi.

Permasalahan yang sama juga terjadi di salah satu instansi pemerintahan, Febriani (2011:4) mengungkapkan bahwa:

Berdasarkan studi pendahuluan peneliti yang telah dilakukan di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat pada bulan November sampai dengan Desember 2010, diketahui bahwa peraturan terhadap disiplin kerja pegawai negeri sipil memang sudah diberlakukan tetapi ketaatan dalam menaati peraturan tersebut masih kurang diindahkan sehingga menyebabkan tingkat kedisiplinan kerja pegawai masih kurang. Hal tersebut dapat terlihat dari beberapa kelemahan yang ditunjukkan oleh pegawai dalam disiplin kerja, misalnya terlambat masuk kantor, tidak mengikuti apel, pulang lebih cepat dari waktu seharusnya, dan tidak hadir tanpa izin.

Permasalahan senada juga terdapat di instansi pemerintah lain terkait masalah rendahnya disiplin kerja pegawai. Hal tersebut seperti yang


(14)

diberitakan dalam surat kabar elektronik Kompas (http://regional.kompas.com), yang memberitakan di salah satu artikel berita

yang berjudul “Disiplin Rendah, Puluhan Pemkab Madiun Bolos Kerja”,

memberitakan bahwa :

Perilaku disiplin di kalangan aparat pemerintah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, masih rendah. Hal itu tercermin dari banyaknya pegawai yang bolos kerja setelah libur bersama tahun baru 2013. Sekretaris Daerah Kabupaten Madiun Soekardi mengatakan, jumlah pegawai yang tidak masuk kerja pada Rabu (2/1/2013) mencapai 44 orang. Rinciannya, sebanyak 24 pegawai tidak masuk tanpa keterangan alias bolos kerja. Sedangkan yang beralasan sakit sebanyak 6 orang dan mengajukan ijin karena ada keperluan lain sebanyak 5 orang.

(Astuti: 2013, Error! Hyperlink reference not valid.)

Dari permasalahan yang terjadi di lapangan akan kurangnya kesadaran pegawai terhadap hal-hal kecil yang justru memiliki pengaruh cukup besar, penulis ingin mengkaji lebih dalam mengenai permasalahan tersebut. Sejauh mana peranan alasan-alasan tersebut pada kinerja dan produktivitas organisasi.

Berdasarkan paparan di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian

yang berjudul “Pengaruh Iklim Kerja Organisasi terhadap Disiplin Kerja Pegawai di BKD Kota Cimahi”.

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah 1. Batasan Masalah

a. Penelitian ini dibatasi dalam menganalisa masalah mengenai pengaruh iklim kerja organisasi terhadap disiplin kerja pegawai. b. Karena keterbatasan waktu dan kemampuan penulis, maka lokasi

penelitian ini hanya dilakukan di BKD Kota Cimahi.

2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan diteliti oleh penulis, yaitu: a. Bagaimanakah iklim kerja organisasi BKD Kota Cimahi? b. Bagaimanakah disiplin kerja pegawai BKD Kota Cimahi?

c. Seberapa besar pengaruh iklim kerja organisasi terhadap disiplin kerja pegawai di BKD Kota Cimahi?


(15)

4

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memberikan deskripsi yang jelas mengenai pengaruh iklim kerja organisasi terhadap disiplin kerja pegawai di BKD Kota Cimahi.

2. Tujuan Khusus

Sedangkan lebih khusus lagi, tujuan dari penelitian ini adalah :

a. Mengetahui gambaran tentang iklim kerja organisasi yang ada di BKD Kota Cimahi.

b. Mengetahui gambaran tentang disiplin kerja pegawai di BKD Kota Cimahi.

c. Mengetahui gambaran seberapa besar pengaruh iklim kerja organisasi terhadap disiplin kerja pegawai di BKD Kota Cimahi.

D. Manfaat Penelitian

1. Segi Teoritis

Manfaat penelitian ini dilihat dari segi teoritis adalah agar dapat mengembangkan ilmu Administrasi Pendidikan khususnya dalam kajian perilaku organisasi yang terkait tentang pengaruh iklim kerja organisasi terhadap disiplin kerja pegawai di BKD Kota Cimahi.

2. Segi Operasional a. Bagi Pihak Lembaga

Melalui penelitian ini lembaga dapat mengetahui tingkat disiplin kerja pegawai, sehingga lembaga mampu meningkatkan dan menciptakan iklim kerja organisasi yang berpengaruh positif bagi disiplin kerja pegawai.

b. Bagi Peneliti

Penelitian ini memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan wawasan bagi peneliti tentang ilmu Administrasi Pendidikan khususnya dalam kajian perilaku organisasi tentang pengaruh iklim kerja organisasi terhadap disiplin pegawai.


(16)

E. Struktur Organisasi Skripsi

Untuk memberikan deskripsi yang jelas mengenai isi skripsi ini, maka penulis akan menguraikan sistematika yang telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Rektor Universitas Pendidikan Indonesia Nomor 5023/

UN40/HK/2012 tentang “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah di Universtas

Pendidikan Indonesia Tahun 2012”, yaitu sebagai berikut : Bab I Pendahuluan

Pendahuluan penulis sajikan pada bagian pertama skripsi yang di dalamnya terdapat uraian mengenai Latar Belakang Penelitian, Identifikasi dan Perumusan Masalah yang di dalamnya terurai mengenai Batasan Masalah dan Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Struktur Organisasi Skripsi.

Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis Penelitian.

Dalam bagian kedua penulis menyajikan terkait Kajian Pustaka yang relevan dengan penelitian yang penulis lakukan, Kerangka Pemikiran yang menjelaskan alur penelitian yang dilakukan, dan Hipotesis Penelitian yang merupakan dugaan sementara terhadap masalah yang dirumuskan dalam penelitian.

Bab III Metode Penelitian

Pada bagian ketiga berisi penjabaran terinci mengenai metode penelitian yang di dalamnya terdapat komponen-komponen: Lokasi dan Subjek Penelitian, Desain Penelitian, Metode Penelitian, Definisi Operasional, Instrumen Penelitian, Proses Pengembangan Instrumen, Teknik Pengumpulan Data, dan Analisis Data.


(17)

6

Pada bagian keempat terdapat penjelasan mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang di dalamnya menjelaskan mengenai pembahasan yang berisi tentang jawaban dari rumusan masalah yang diteliti.

Bab V

Pada bagian kelima penulis menyajikan Kesimpulan dan Saran. Kesimpulan yang berisi tentang penjelasan simpulan dari hasil pembahasan penelitian sedangkan saran yang berisi masukan-masukan yang penulis berikan untuk kemajuan pihak lembaga terkait disiplin kerja pegawai.

Daftar Pustaka

Pada bagian terakhir skripsi ini penulis sajikan Daftar Pustaka yang berisi mengenai referensi-referensi yang penulis gunakan dan sumber yang mendukung dalam skripsi ini.


(18)

Tessa Rizky Maulana, 2013

BAB III

METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian

Sebuah penelitian memerlukan suatu objek untuk diteliti yang nantinya digunakan sebagai sumber data, tentunya objek tersebut disesuaikan dengan masalah mengenai penelitian itu. Objek tersebut tentunya harus ditetapkan pada suatu lokasi penelitian, sehingga lokasi penelitian sangat diperlukan dalam penelitian ini. Untuk itu penulis memaparkan uraian yang berkenaan dengan lokasi, populasi, dan sampel penelitian.

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah dimana tempat peneliti melakukan penelitianya itu mengenai pengaruh iklim kerja organisasi terhadap disiplin kerja pegawai. Adapun lokasi penelitian ini adalah di Badan Kepegawaian Daerah Kota Cimahi yang berada pada Lingkungan Pemerintahan Kota Cimahi di Jalan Demang Hardjakusumah Nomor 4 Gedung C Lantai 4.

2. Populasi Penelitian

Populasi merupakan kumpulan dari beberapa objek/ subjek yang ditetapkan oleh peneliti sebagai sumber data penelitian. Hal tersebut sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sugiyono (2011:117) yang menyatakan bahwa: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri ata sobjek/ subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Penulis dapat menarik kesimpulan bahwa untuk mendapatkan populasi yang sesuai dengan kajian peneltian, maka penelti harus mengidentifikasi terlebih dahulu jenis data yang diperlukan, yaitu harus relevan dan mengacu pada permasalahan penelitian. Dengan demikian dapat diartikan bahwa data yang diperoleh harus relevan dengan permasalahan penelitian yang dilakukan.


(19)

30

Tessa Rizky Maulana, 2013

Dapat diidentifikasi bahwa yang menjadi permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah seberapa besar pengaruh iklim kerja organisasi terhadap disiplin kerja pegawai di BKD Kota Cimahi. Dengan demikian yang dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah para pegawai di BKD Kota Cimahi. Adapun jumlah keseluruhan jumlah pegawai yang menjadi populasi dalam penelitian ini dapat diuraikan dalam tabel berikut:

Tabel 3.1

Distribusi Populasi Penelitian

NO

BIDANG /

BAGIAN SUB. BID/ SUB. BAG

JUMLAH (orang)

1

Sekretariat Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah Kota

Cimahi 1

a. Kepala Sub Bagian Program dan

Pelaporan 1

b. Kepala Sub Bagian Keuangan 1

c. Kepala Sub Bagian Umum dan

Kepegawaian 1

d. Pelaksana/Fungsional Umum 11

2

Kesejahteraan dan Perencanaan

Pegawai

Kepala Bidang Perencanaan dan

Kesejahteraan Pegawai 1

a. Kepala Sub Bidang Perencanaan Pegawai 1 b. Kepala Sub Bidang Pembinaan dan

Kesejahteraan Pegawai 1

c. Pelaksana/Fungsional Umum 6

3

Pengembangan dan Mutasi

Pegawai

Kepala Bidang Pengembangan dan Mutasi

Pegawai 1

a. Kepala Sub Bidang Pengembangan Karir 1 b. Kepala Sub Bidang Mutasi dan 1


(20)

Tessa Rizky Maulana, 2013

Kepangkatan

c. Pelaksana/Fungsional Umum 7

4

Pendidikan dan Pelatihan

Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan 1 a. Kepala Sub Bidang Analisis Kebutuhan

Diklat 1

b. Kepala Sub Bidang Penyelenggaraan

Diklat 1

c. Pelaksana/Fungsional Umum 5

JUMLAH 41

3. Sampel Penelitian

Dalam penenelitian tentunya memerlukan sampel penelitian, hal ini dimaksud agar mempermudah melakukan penelitian. Menurut Sugiyono (2011:118) menyatakan bahwa “Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Kemudian dalam penarikan sampel pada suatu populasi harus memperhatikan teknik-teknik yang benar dalam penentuan sampel dalam suatu populasi. Dengan demikian sampel yang diambil berdasarkan data yang dapat mewakili populasi secara keseluruhan.

Pengambilan sampel dalam penelitian harus betul-betul tepat dan objektif, artinya sampel yang diambil harus dapat mewakili keseluruhan jumlah populasi yang ada. Jumlah populasi dalam penelitian ini berjumlah kurang dari 100 orang, maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah keseluruhan jumlah populasi yang ada yang menjadi objek/subyek penelitian. Menurut Sugiyono (2011:126) bahwa: “Jumlah sampel yang diharapkan 100% mewakili populasi adalah sama dengan jumlah anggota populasi itu sendiri”. Dengan kata lain, penelitian ini merupakan penelitian populasi.

Beradasarkan hal tersebut penulis menjadikan seluruh populasi menjadi sampel dalam penelitian ini. Sehingga dapat diperoleh jumlah sampel


(21)

32

Tessa Rizky Maulana, 2013

dari keseluruhan populasi adalah sebanyak 41 pegawai. Uraian lengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.2

Distribusi Tabel Sampel Penelitian

NO BIDANG /

BAGIAN SUB. BID/ SUB. BAG

JUMLAH (orang)

1

Sekretariat Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah Kota

Cimahi 1

a. Kepala Sub Bagian Program dan

Pelaporan 1

b. Kepala Sub Bagian Keuangan 1

c. Kepala Sub Bagian Umum dan

Kepegawaian 1

d. Pelaksana/Fungsional Umum 11

2

Kesejahteraan dan Perencanaan

Pegawai

Kepala Bidang Perencanaan dan

Kesejahteraan Pegawai 1

a. Kepala Sub Bidang Perencanaan Pegawai 1 b. Kepala Sub Bidang Pembinaan dan

Kesejahteraan Pegawai 1

c. Pelaksana/Fungsional Umum 6

3

Pengembangan dan Mutasi

Pegawai

Kepala Bidang Pengembangan dan Mutasi

Pegawai 1

a. Kepala Sub Bidang Pengembangan Karir 1 b. Kepala Sub Bidang Mutasi dan

Kepangkatan 1

c. Pelaksana/Fungsional Umum 7

4

Pendidikan dan Pelatihan

Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan 1 a. Kepala Sub Bidang Analisis Kebutuhan


(22)

Tessa Rizky Maulana, 2013

b. Kepala Sub Bidang Penyelenggaraan

Diklat 1

c. Pelaksana/Fungsional Umum 5

JUMLAH 41

B. Desain Penelitian

Desain penelitian tergantung pada tujuan penelitian itu sendiri. Sebagai suatu model perencanaan, desain penelitian ini bertujuan untuk memberi pertanggungjawaban terhadap semua langkah yang akan diambil. Menurut Nasution (2009:23) mengemukakan bahwa “Desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu.”

Desain penelitian bertujuan untuk memberi pegangan yang jelas dan terstruktur kepada peneliti dalam melakukan penelitiannya. Dari pemaparan pengertian desain penelitian di atas, desain dalam penelitian ini adalah:

Tabel 3.3 Desain Penelitian

No PROSES HASIL

1 Memilih masalah Peneliti menemukan dan

mendapatkan masalah yang akan diteliti

2 Merumuskan masalah Peneliti merumuskan 3 rumusan masalah

3 Membuat dan merumuskan hipotesis

Peneliti memperoleh rumusan hipotesis

4 Memilih metode dan pendekatan penelitian

Terpilihnya metode dan pendekatan penelitian yang digunakan oleh peneliti


(23)

34

Tessa Rizky Maulana, 2013

5 Menentukan variabel dan sumber data

Ketetapan peneliti dalam menentukan variabel X dan Y serta sumber data yang diperoleh 6 Menentukan, menyusun, dan

menguji validitas instrumen penelitian

Peneliti memperoleh kisi-kisi instrumen dan hasil uji validitas instrumen penelitian

7 Mengumpulkan data penelitian Terkumpulnya data-data penelitian yang diperlukan

8 Analisis data Peneliti memperoleh hasil

penelitian

9 Menarik kesimpulan Peneliti memperoleh kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan

10 Menyusun laporan penelitian Tersusunnya hasil laporan penelitian berupa skripsi

C. Metode Penelitian

Suatu penelitian dibutuhkan metode penelitian yang tepat dan sesuai dengan penelitian yang dilakukan. Dengan menggunakan metode penlitian yang tepat diharapkan memperoleh hasil penelititan dan dapat dipertanggungjawabkan. Menurut Surakhmad (1985:131) berpendapat bahwa:

Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Misalnya untuk menguji serangkaian hipotesa, dengan menggunakan teknik, dan alat-alat tertentu. Cara utama ini dipergunakan setelah penyelidik memperhiungkan kewajaran dari tujuan penyelidikan serta dari situasi penyelidikan.

Sejalan dengan pemikiran tersebut metode penelitian merupakan upaya untuk mencari kebenaran secara ilmiah yang berdasarkan pada data yang relevan dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Metode penelitian


(24)

Tessa Rizky Maulana, 2013

juga merupakan cara untuk mencapai tujuan penelitian dan memecahkan permsalahan-permsalahan penelitian.

Bertolak dari permasalahan penelitian yang diangkat dan diteliti yaitu terkait dengan hubungan dua variabel, maka metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.

1. Metode Deskriptif

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, metode ini mengandung pengertian bahwa metode untuk memahami masalah berdasarkan peristiwa atau gejala yang sedang berlangsung pada saat ini. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Ali (1992: 120) yang mengemukaka bahwa:

Metode penelitian deskriptif digunakan untuk berupaya memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang. Dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan, klasifikasi, dan analisis atau pengolahan data. Membuat kesimpulan dan laporan dengan tujuan utama untuk membuat penggamvaran tentang suatu keadaan secara objektif dalam suatu deskripsi situasi.

Sementara itu Surakhmad (1985: 139-140) mengemukakan mengenai cri-ciri metode deskriptif yaitu:

a. Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang atau pada masalah-masalah yang aktual.

b. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan, kemudian dianalisa. Oleh karenanya metode ini sering disebut metode analisa. Berdasarkan pemaparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa dalam penggunaan metode deskriptif ini masalah difokuskan pada masalah-masalah yang aktual yang terjadi pada masa sekarang.

Sejalan dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini, maka melalui metode penelitian deskriptif diharapkan dapat menghasilkan dan mendapatkan informasi yang tepat dan gambaran yang lengkap secara faktual mengenai pegaruh iklim kerja organisasi terhadap disiplin kerja pegawai di BKD Kota Cimahi.


(25)

36

Tessa Rizky Maulana, 2013

2. Pendekatan Kuantitatif

Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan penelitian yang menggunakan metode bilangan untuk mendeskripsikan observasi suatu objek atau variabel dimana bilangan menjadi bagian dari pengukuran atau pendekatan penelitian yang menggunakan pengolahan data melalui hasil perhitungan statistika.

Pendekatan kuantitatif ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari variabel X yang diteliti yaitu iklim kerja organisasi terhadap variabel Y yaitu disiplin kerja pegawai dengan cara mengukur dan menghitung apa ayang menjadi indikator-indikator variabel penelitian sehingga dapat diperoleh deskripsi dan korelasi antara variabel-variabel penelitian melalui sistem perhitungan yang menggunakan statistika.

D. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalah pahaman pengertian terhadap istilah yang terdapat dalam judul, maka penulis akan menjelaskan pengertian dan maksud yang terdapat dalam judul tersebut.

1. Pengertian Pengaruh

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengaruh merupakan daya yang ada atau timbul dari sesuatu. Berdasarkan pengertian tersebut, pengaruh yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hubungan yang memiliki variabel X yaitu iklim kerja organisasi terhadap variabel Y yaitu disiplin kerja pegawai. Jadi dalam penelitian ini mengkaji mengenai pengaruh iklim kerja organisasi terhadap disiplin kerja pegawai di BKD Kota Cimahi.

2. Pengertian Iklim Kerja Organisasi

Iklim kerja organisasi adalah lingkungan internal psikologis suatu organisasi yang dirasakan oleh pegawai dan mempengaruhi tingkah laku pegawai tersebut. Lingkungan internal psikologis ini merupakan lingkungan dimana tempat penelitian ini dilakukan, yaitu iklim kerja organisasi yang dirasakan pegawai BKD Kota Cimahi. Lingkungan internal psikologis ini


(26)

Tessa Rizky Maulana, 2013

berupa conformity, responsibility, standart, reward, clarity, dan team spirit yang dirasakan di lingkungan kerja dengan indikator-indikatornya, yaitu mematuhi kebijakan, prosedur, dan peraturan yang ditetapkan lembaga/ organisasi, kesempatan pegawai untuk memecahkan masalah dan mengambil keputusan sendiri, standar hasil kerja yang tinggi yang ditetapkan lembaga, kesesuaian antara imbalan yang diterima dengan usaha yang diberikan pegawai pada lembaga, adanya koordinasi dan perencanaan yang baik dari lembaga, dan adanya suasana yang kondusif dan bersahabat serta kerja sama antara pegawai dan lembaga.

3. Pengertian Disiplin Kerja

Disiplin merupakan suatu keadaan yang tercipta karena ketataan, kepatuhan dan keteraturan pegawai terhadap aturan atau norma yang berlakud alam suatu organisasi. Dalam penelitian ini yang dikaji adalah tentang disiplin pegawai di BKD Kota Cimahi. Adapun yang dijadikan dimensi disiplin kerja pegawai disini adalah terkait dengan kepatuhan dalam pelaksanaan pekerjaan, ketertiban dalam pelaksanaan tugas, dan keteraturan terhadap prosedur kerja.

E. Instrumen Penelitian

Suharsimi (2009:10) menyatakan bahwa “Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya”.

Dengan demikian dapat diartikan bahwa instrumen penelitian merupakan alat ukur atau alat bantu bagi peneliti untuk digunakan dalam pengukuran variabel dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat.

Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam penyusunan instrumen penelitian ini adalah :

1. Menentukan variabel yang akan diteliti yaitu variabel X (Iklim Kerja Organisasi) dan variabel Y (Disiplin kerja pegawai)


(27)

38

Tessa Rizky Maulana, 2013

3. Menyusun kisi-kisi instrumen dari setiap variabel

4. Membuat daftar pernyataan dari setiap variabel dengen disertai alternatif jawaban dan petunjuk cara menjawab agar tidak terdapat kekeliruan dalam menjawab

5. Menetapkan kriteria penilaian atau penskoran untuk setiap alternatif jawaban yaitu dengan menggunakan skala likert.

Tabel 3.4

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Variabel Dimensi Indikator

Variabel X

IKLIM KERJA ORGANISASI

Conformity

(Kesesuaian)

1. Penyesuaian perilaku kerja dengan peraturan 2. Penyesuaian perilaku

kerja dengan kebijakan lembaga/ organisasi 3. Penyesuaian karakteristik

pekerjaan pegawai dengan tata cara pelaksanaan pekerjaan

Responsibility

(Tanggung Jawab)

1. Tanggung jawab dalam pengambilan keputusan 2. Tanggung jawab dalam penyelesaian masalah

Standart

(Standar)

1. Standar kerja yang ditetapkan mendukung pencapaian tujuan kerja 2. Hasil kerja/ outputsesuai

dengan standar yang ada 3. Evaluasi hasil kerja

dibandingkan dengan standar kerja yang ada

Reward

(Imbalan)

1. Pemberian imbalan sesuai dengan proses kerja

2. Pemberian sanksi sesuai dengan taraf kesalahan kerja

Clarity 1. Kejelasan tujuan lembaga


(28)

Tessa Rizky Maulana, 2013

(Kejelasan) 2. Kejelasan visi lembaga 3. Kejelasan misi lembaga 4. Kejelasan tanggung

jawab dan wewenang pegawai

Team Spirit

(Semangat Tim)

1. Hubungan dengan rekan kerja dan atasan berjalan harmonis

2. Adanya dukungan dan bantuan sejawat dalam menyelesaikan masalah 3. Komunikasi dengan

rekan kerja dan pimpinan berjalan dengan efektif Variabel Y DISIPLIN KERJA PEGAWAI Kepatuhan dalam pelaksanaan pekerjaan

1. Memahami ketentuan jam kerja

2. Datang dan pulang tepat waktu

3. Waktu bekerja sesuai dengan jam kerja 4. Memahami aturan yang

berlaku dalam pelaksanaan tugas 5. Kepatuhan pegawai pada

instruksi

6. Kepatuhan pegawai terhadap standar mutu 7. Menjalankan pekerjaan

sesuai arahan Ketertiban dalam

pelaksanaan tugas

1. Menjalankan kerja sama yang baik

2. Memelihara dan menjaga kelengkapan kerja

3. Menjaga lingkungan kerja

4. Memahami perawatan fasilitas pekerjaan Keteraturan

terhadap prosedur kerja

1. Menjalankan tugas-tugas kerja sesuai dengan mekanisme kerja

2. Memahami bidang tugas 3. Melakukan koordinasi

dengan rekan sejawat dalam melaksanakan


(29)

40

Tessa Rizky Maulana, 2013

pekerjaan

4. Berkoordinasi dengan pimpinan dalam pelaksanaan kerja

Kisi-kisi instrumen lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran, instrumen penelitian digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data yang akurat, sehingga setiap instrumen harus mempunyai skala. Seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono (2009:105) bahwa:

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.

Setiap alternatif jawaban setiap item menggunakan skor penilaian yang berkisar dari 1 sampai 5 dengan perincian pada tabel berikut :

Tabel 3.5

Kriteria Penskoran Alternatif Jawaban

Alternatif Jawaban Skor

Selalu 5

Sering 4

Kadang-kadang 3

Hampir TidakPernah 2

Tidak Pernah 1

F. Proses Pengembangan Instrumen

Sebelum melakukan kegiatan pengumpulan data yang sebenarnya pada objek penelitian, angket akan diujicobakan terlebih dahulu. Uji coba angket ini bertujuan agar angket penelitian dapat diukur validitas dan reabilitasnya. Maka untuk keperluan uji validitas dan reliabilitas instrumen pengumpulan data, dilakukan di PPPPTK IPA Bandung. Setelah data uji coba angket


(30)

Tessa Rizky Maulana, 2013

terkumpul, maka selanjutnya dilakukan analisis statistik dengan tujuan untuk menguji validitas dan reabilitas intrumen tersebut.

1. Pengujian Validitas

Sugiyono (2011:173) menjelaskan bahwa “Instrumen yang valid berarti alat ukur yang dapat digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid, valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”. Dapat disimpulkan validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dari suatu instrumen penelitian.

Adapun rumus yang digunakan dalam uji validitas instrumen ini adalah

Pearson Product Moment (Akdon, 2008: 144) sebagai berikut:

Keterangan:

= koefisien korelasi = jumlah responden

= jumlah perkalian X dan Y

= jumlah skor item

= jumlah skor total (seluruh item)

= jumlah skor-skor X yang dikuadratkan

= jumlah skor-skor Y yang dikuadratkan

Uji validitas ini dilakukan pada setiap item pernyataan. Hasil koofisien korelasi tersebut selanjutnya diuji signifikasi koefisien korelasinya dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan: t = Nilai

r = Koefisien korelasi hasil

√{ }

√ √


(31)

42

Tessa Rizky Maulana, 2013

n = Jumlah responden

Hasil dari nilai dikonsultasikan dengan Distribusi (tabel t) untuk = 0,05 dan dk = 11 – 2 = 9, dengan uji satu pihak, maka diperoleh = 1,833.

Kaidah keputusan: Jika > berarti valid dan < berarti tidak valid

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus di atas (rincian terlampir) dan juga dengan menggunakan bantuan program Microsoft Exel 2007 untuk variabel X terdapat 32 item dan variabel Y 22 item.

Tabel 3.6

HASIL UJI VALIDITAS

VARIABEL X IKLIM KERJA ORGANISASI No.

Item

Koefisien Korelasi

Harga thitung

Harga ttabel

Keterangan Keputusan

1. 0,533 1,891 1,833 Valid Diambil

2. 0,683 2,805 1,833 Valid Diambil

3. 0,798 3,966 1,833 Valid Diambil

4. 0,713 3,047 1,833 Valid Diambil

5. 0,827 4,417 1,833 Valid Diambil

6. 0,527 1,860 1,833 Valid Diambil

7. 0,518 1,819 1,833 Tidak Valid Dihapus

8. 0,743 3,330 1,833 Valid Diambil

9. 0,724 3,151 1,833 Valid Diambil

10. 0,533 1,993 1,833 Valid Diambil

11. 0,701 2,952 1,833 Valid Diambil

12. 0,530 1,877 1,833 Valid Diambil

13. 0,805 4,069 1,833 Valid Diambil

14. 0,598 2,240 1,833 Valid Diambil

15. 0,543 1,941 1,833 Valid Diambil


(32)

Tessa Rizky Maulana, 2013

17. 0,715 3,068 1,833 Valid Diambil

18. 0,536 1,907 1,833 Valid Diambil

19. 0,574 2,102 1,833 Valid Diambil

20. 0,589 2,189 1,833 Valid Diambil

21. 0,665 2,669 1,833 Valid Diambil

22. 0,743 3,330 1,833 Valid Diambil

23. 0,782 3,761 1,833 Valid Diambil

24. 0,895 6,031 1,833 Valid Diambil

25. 0,724 3,146 1,833 Valid Diambil

26. 0,848 4,807 1,833 Valid Diambil

27. 0,598 2,240 1,833 Valid Diambil

28. 0,594 2,215 1,833 Valid Diambil

29. 0,596 2,215 1,833 Valid Diambil

30. 0,827 4,417 1,833 Valid Diambil

31. 0,805 4,069 1,833 Valid Diambil

32. 0,551 1,983 1,833 Valid Diambil

Setelah dilakukan uji validitas angket variabel X, dapat disimpulkan bahwa dari 32 item yang diujikan terdapat 31 item yang dinyatakan memiliki validitas konstruksi yang baik dan 1 item dinyatakan tidak memiliki vaiditas yang baik yaitu item nomor 7. Item yang dinyatakan tidak valid, peneliti memutuskan untuk menghapusnya saja, karena masih ada item lain yang sudah mewakili indikatornya.

Tabel 3.7

HASIL UJI VALIDITAS

VARIABEL Y DISIPLIN KERJA PEGAWAI No.

Item

Koefisien Korelasi

Harga thitung

Harga ttabel

Keterangan Keputusan

1. 0,599 2,246 1,833 Valid Diambil


(33)

44

Tessa Rizky Maulana, 2013

3. 0,779 3,721 1,833 Valid Diambil

4. 0,708 3,007 1,833 Valid Diambil

5. 0,764 3,556 1,833 Valid Diambil

6. 0,786 3,811 1,833 Valid Diambil

7. 0,601 2,258 1,833 Valid Diambil

8. 0,786 3,811 1,833 Valid Diambil

9. 0,819 4,281 1,833 Valid Diambil

10. 0,627 2,414 1,833 Valid Diambil

11. 0,885 5,716 1,833 Valid Diambil

12. 0,617 2,353 1,833 Valid Diambil

13. 0,728 3,186 1,833 Valid Diambil

14. 0,917 6,939 1,833 Valid Diambil

15. 0,635 2,470 1,833 Valid Diambil

16. 0,584 2,163 1,833 Valid Diambil

17. 0,791 3,881 1,833 Valid Diambil

18. 0,838 4,598 1,833 Valid Diambil

19. 0,709 3,018 1,833 Valid Diambil

20. 0,736 3,258 1,833 Valid Diambil

21. 0,545 1,949 1,833 Valid Diambil

22. 0,692 2,875 1,833 Valid Diambil

Setelah dilakukan uji validitas angket variabel y, dapat disimpulkan bahwa dari 22 item yang diujikan, semua item yang dinyatakan memiliki validitas konstruksi yang baik.

2. Pengujian Reliabilitas

Uji reliabilitas instrumen merupakan istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulang dua kali. Arikunto (2006:178) memaparkan bahwa “Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa suatu instrumen


(34)

Tessa Rizky Maulana, 2013

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”.

Rumus yang digunakan sebagaimana dikemukakan Akdon (2008: 161) sebagai berikut:

Keterangan:

= Nilai Reliabilitas

= Jumlah varians skor tiap-tiap item = Varians total

= Jumlah item

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data bertujuan untuk menjadi alat dan cara yang digunakan dalam mengumpulkan informasi atau keterangan mengenai subjek penelitian. Peneltian ini menggunakan teknik komunikasi tidak langsung, yaitu komunikasi dengan subjek penelitian dilakukan melalui perantara suatu instrumen. Adapun instrumen yang digunakan adalah angket atau kuesioner.

Menurut Sugiyono (2011:199) “Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.

Penelitian ini menggunakan angket tertutup agar menjaga kerahasiaan isi angket yang diisi oleh responden. Responden diberikan kesempatan untuk memilih salah satu alternatif jawaban dari setiap pernyataan yang ada.

Adapun alasan peneliti menggunakan angket tertutup seperti yang telah dijelaskan di atas adalah sebagai berikut:

1. Angket tertutup dapat mengumpulkan data dalam jangka waktu yang efisien.

2. Responden lebih mudah mengisi jawaban karena peneliti telah mencantumkan alternatif jawaban.

3. Menghemat waktu, tenaga, dan biaya. [ ] [ ]


(35)

46

Tessa Rizky Maulana, 2013

4. Memudahkan dalam perhitungan dan analisis dari jawaban-jawaban yang terkumpul.

H. Analisis Data

Menurut Sugiyono (2011:207) menerangkan bahwa analisis data sebagai berikut:

Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jeni reponden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyaikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Analisis data merupakan salah satu langkah yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Langkah ini dilakukan agar data yang telah terkumpul memiliki arti dan selanjutnya dapat diambil kesimpulannya sebagai jawaban dari permsalahan yang diteliti.

Berdasarkan paparan di atas, maka untuk membuat data harus dilakukan langkah-langkah secara sistematik, adapun langkah-langkah yanng digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Seleksi Angket

Pada tahap ini langkah pertama yang dilakukan adalah memeriksa dan menyeleksi data yang terkumpul dari responden. Hal ini penting dilakukan untuk menyakinkan bahwa data-data yang telah terkumpul memenuhi syarat untuk diolah lebih lanjut.

2. Klasifikasi Data

Setelah langkah seleksi angket, kemudian langkah selanjutnya adalah mengklasifikasikan data berdasarkan variabel penelitian untuk variabel X dan Y sesuai dengan sampel penelitian. Kemudian dilakukan pemberian skor pada setiap alternatif jawaban sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan dengan menggunaka skala likert.


(36)

Tessa Rizky Maulana, 2013 3. Pengolahan Data

a. Menghitung Kecenderungan Umum Skor Responden Masing-masing Variabel dengan rumus Weighet Means Score (WMS)

Adapun rumus dari Weight Means Score (WMS) adalah sebagai berikut:

Keterangan:

̅ = Rata-rata skor responden

= Jumlah Skor dari jawaban responden = Jumlah Responden

Langkah-langkah yang ditetapkan dalam pengolahan data dengan menggunakan rumus WMS ini adalah sebagai berikut:

a. Memberi bobot nilai untuk setiap alternatif jawaban dengan menggunkan skala Likert.

b. Menghitung frekuensi dari setiap alternatif pilihan jawaban yang dipilih.

c. Menjumlahkan jawaban responden untuk setiap item dan langsung dikaitkan dengan bobot alternatif jawaban itu sendiri.

d. Menghitung nilai rata-rata untuk setiap item pada masing-masing kolom.

e. Menentukan kriteria untuk setiap item dengan menggunakan tabel konsultasi hasil perhitungan WMS di bawah ini:


(37)

48

Tessa Rizky Maulana, 2013

Tabel 3.8

Daftar Konsultasi Hasil Perhitungan WMS Rentang

Nilai Kriteria

Penafsiran

Variabel X Variabel Y

4,01 – 5,00 3,01 – 4,00 2,01 – 3,00 1,01 – 2,00 0,01 – 1,00

Sangat Baik Baik Cukup Rendah Sangat Rendah Selalu (SL) Sering (SR) Kadang-kadang (KD) Hampir Tidak Pernah (HTP)

Tidak Pernah (TP)

Selalu (SL) Sering (SR) Kadang-kadang (KD) Hampir Tidak Pernah (HTP)

Tidak Pernah (TP)

b. Uji Normalitas Distribusi Data

Uji normalitas distribusi ini digunakan untuk mengetahui dan menentukan apakah pengolahan data menggunkan analisis data parametrik atau non parametrik. Dalam penelitian ini untuk perhitungan uji normalitas data dilakukan dengan bantuan program SPSS 17.0 for Windows dengan uji Kolmogrov-Smirnov. Adapun dasar pengambilan keputusan teknik pengujian normalitas yang dicontohkan adalah teknik Liliefors (Wijaya, 2000:42) dengan hipotesis pengujian sebagai berikut:

Ho: Sampel berasal dari populasi tidak berdistribusi normal. Ha: Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.

Cara mengetahui signifikan atau tidak signifikan hasil uji normalitas adalahdengan memperhatikan bilangan pada kolom signifikansi (Sig.). Untuk menetapkan kenormalan,kriteria yang berlaku adalah sebagai berikut:

1) Tetapkan tarap signifikansi uji misalnya α = 0.05; 2) Bandingkan p dengan taraf signifikansi yang diperoleh; 3) Jika signifikansi yang diperoleh >α , maka sampel berasal dari

populasi yangberdistribusi normal;

4) Jika signifikansi yang diperoleh <a , maka sampel bukan berasal dari populasi yang berdistribusi normal.


(38)

Tessa Rizky Maulana, 2013

Adapun langkah-langkah untuk mencari uji normalitas dengan bantuan SPSS 17.0 for Windows dengan uji Kolmogorov-Smirnov adalah sebagai berikut:

1) Buka program SPSS;

2) Masukan data mentah variabel X dan variabel Y; 3) Pilih analyze;

4) Pilih Descriptive Statistics;

5) Pindahkan kedua veriabel ke kolam Dependent List; 6) Pilih Plots;

7) Pilih (Checklist)Normality Plots with Test, lalu Continue; 8) Terakhir Ok.

4. Teknik Hipotesis Penelitian

Setelah pada tahap pengolahan data selesai, kemudian dilanjutkan dengan menguji hipotesis penelitian untuk menganalisis data yang sesuai dengan permasalahan yang ada dalam penelitian ini, adapun hal-hal yang dilakukan dengan menganalisis berdasarkan hubungan antara variabael yaitu sebagai berikut:

a) Analisis Koefisien Korelasi

Analisis korelasi dimaksudkan untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel X dan variabel Y. Berdasarkan hasil uji normalitas data, bahwa menghasilkan data variabel X dan variabel Y berdistribusi tidak normal sehingga ukuran yang digunakan untuk mengetahui derajat hubungan dalam penelitian ini adalah statistik non parametrik dengan teknik Korelasi Spearman Rho dan dalam pengujian koefisien korelasi ini menggunakan bantuan program SPSS 17.0 for Windows. Adapun ketentuannya sebagai berikut:

1) Mengajukan hipotesis yaitu:

Ho : Tidak ada pengaruh yang postif dan signifikan antara iklim


(39)

50

Tessa Rizky Maulana, 2013

Ha : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara antara iklim kerja organisasi terhadap disiplin kerja pegawai.

Untuk mendapatkan hasil hasil analisis korelasi, di bawah ini diuraikan langkah-langkahnya, sebagai berikut:

a) Buka file data SPSS;

b) Pada halaman Data View ketikan nilai-nilai variabel X dan Y;

c) Pada kolom Name ketikan simbol dari variabel X dan Y, pada kolom Label kerikan nama variabel X dan Y;

d) Kemudian klik menu Analyze, kemudian pilih Correlate dan pilih Bivariate;

e) Sorot dan pilih variabel X dan Y lalu pindahkan ke kotak variabel;

f) Pilih (Checklist) pada kotak Spearman;

g) Klik Option dan tandai pilihan pada kotak Mean and

Standart Deviation. Klik Continue;

h) Klik Ok, maka hasilnya akan muncul.

i) Kemudian lihat output dan konsultasikan dengan melihat tabel interpretasi koefisien korelasi.

2) Pengambilan keputusan

Sugiyono (2011:183) menyatakan “Apabila signifikasi di bawah atau sama dengan 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak.”. Maka, jika nilai signifikasi ≥ 0,05 maka Ho diterima artinya terdapat pengaruh antara iklim kerja organisasi terhadap disiplin kerja pegawai, dan jika nilai signifikasi ≤ 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak artinya tidak terdapat pengaruh antara iklim kerja organisasi terhadap disiplin kerja pegawai. Adapun langkah selanjutnya yaitu menafsirkan besaran koefisien korelasi dengan tabel kriteria harga koefisien korelasi dari Akdon (2008: 188) yaitu sebagai berikut:


(40)

Tessa Rizky Maulana, 2013

Tabel 3.9

Kriteria Harga Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

0,60 – 0,799 Kuat

0,40 – 0,599 Cukup Kuat 0,20 – 0,399 Rendah 0,00 – 0,199 Sangat rendah

b) Uji Signifikansi

Uji signifikansi bertujuan untuk mengetahui tingkat signifikansi keterkaitan antara variabel X dan variabel Y. Rumus yang digunakan untuk uji signifikansi seperti yang dikemukakan oleh Riduwan dan Akdon (2010: 127):

Keterangan:

t = Nilai

= Nilai koefisien korelasi n = Jumlah sampel

Kriteria pengujian terhadap uji satu pihak dengan derajat kebebasan (dk = n-2) pada tingkat signifikansi tertentu. Kaidah pengujian adalah jika hasil konsultasi harga thitung ≥ ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, dapat dikatakan bahwa keofisien korelasi antara variabel X dan Y adalah signifikan. Tetapi jika thitung ≤ ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, dapat dikatakan bahwa koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y tidak signifikan.

√ √


(41)

52

Tessa Rizky Maulana, 2013

c. Uji Koefisien Determinasi

Derajat determinasi dipergunakan dengan maksud untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y untuk mengujinya dipergunakan rumus yang dikemukakan oleh Akdon (2008: 188) sebagai berikut:

Keterangan:

KP = Nilai Koefisien Diterminan r2 =Nilai Koefisien Korelasi


(42)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan

Pada bagian akhir skripsi ini, penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan yang dapat diambil dan saran yang didasarkan pada temuan hasil penelitian. Secara umum penulis menyimpulkan bahwa iklim kerja organisasi berpengaruh kuat terhadap disiplin kerja pegawai di Badan Kepegawaian Daerah Kota Cimahi sudah baik, sehingga Hoyaitu : “Tidak adanya pengaruh yang positif dan signifikan dari iklim kerja organisasi terhadap disiplin kerja pegawai di Badan Kepegawaian Daerah Kota Cimahi”, tidak terbukti. Secara lebih khusus penulis dapat menari kesimpulan sebagai berikut :

1. Iklim kerja organisasi yang dirasakan oleh responden di BKD Kota Cimahi dalam kondisi baik, dilihat dari aspek-aspeknya yaitu

conformity (kesesuaian), responsibility (tanggung jawab), standart

(standar), reward (imbalan), clarity (kejelasan), dan team spirit (semangat tim).

2. Disiplin kerja pegawai di BKD Kota Cimahi tergolong dalam kriteria yang baik ini berdasar pada jawaban responden, dilihat dari aspek-aspeknya yaitu kepatuhan dalam pelaksanaan pekerjaan, ketertiban dalam pelaksanaan tugas, dan keteraturan terhadap prosedur kerja. 3. Iklim kerja organisasi memiliki pengaruh yang kuat terhadap disiplin

kerja pegawai di Badan Kepegawaian Daerah Kota Cimahi.

B. Saran

Berdasarkan dari pengkajian hasil penelitian yang diperoleh penulis di lapangan maka penulis bermaksud memberikan saran yang mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi lembaga maupun bagi peneliti yang selanjutnya, yaitu sebagai berikut:


(43)

81 1. Bagi Pihak Lembaga

Hasil penelitian terkait iklim kerja organisasi terhadap disiplin kerja pegawai secara umum sudah menunjukkan kondisi yang baik. Namun secara khusus perlu adanya peningkatan yang lebih baik lagi, diantaranya:

a. Berdasarkan hasil temuan peneliti terkait iklim kerja organsiasi ada indikator yang memiliki nilai kecenderungan rata-rata yang paling rendah, yaitu imbalan. Dalam hal ini pimpinan diharapkan dapat lebih baik menciptakan keadaan iklim kerja organisasi yang baik dan kondusif terutama proses pemberian imbalan harus lebih sesuai dengan proses kerja yang dilakukan pegawai begitupun pemberian sanksi harus lebih sesuai dengan taraf kesalahan kerja yang dilakukan pegawai, sehingga para pegawai merasa nyaman dan tentunya selalu disiplin dalam setiap pelaksanaan tugasnya. Pimpinan juga harus mampu mengkondisikan iklim kerja organisasi untuk tetap kondusif sehingga aktivitas kerja lembaga dapat berjalan sebagaimana mestinya dan dapat berjalan dengan baik serta kedisiplinan harus selalu dikondisikan dengan baik sehingga mampu menunjang tugas lembaga secara optimal.

b. Ada indikator yang memiliki kecenderungan nilai rata-rata paling rendah, yaitu kepatuhan dalam pelaksanaan pekerjaan sehingga perlu pengoptimalan secara berlanjut. Hal tersebut hendaknya dapat dilakukan dengan mengkondisikan setiap pegawai untuk lebih patuh dan taat dalam pelaksanaan pekerjaannya. Seluruh pegawai diharapkan senantiasa berinteraksi dengan pimpinan maupun dengan pegawai lainnya agar tercipta suasana iklim kerja organisasi yang kondusif dan tetap selalu mempertahankan kedisiplinan diri dalam melaksanakan tugasnya.


(44)

2. Bagi peneliti selanjutnya

Adapun beberapa saran yang perlu diperhatikan bagi peneliti selanjutnya yang tertarik meneliti tentang kajian iklim kerja organisasi dan disiplin kerja pegawai adalah:

a. Peneliti selanjutnya diharapkan untuk mengkaji lebih banyak sumber maupun referensi yang terkait dengan iklim kerja organisasi maupun disiplin kerja pegawai agar dapat lebih baik dan lebih lengkap lagi yang dijadikan rujukan peneliti.

b. Peneliti selanjutnya diharapkan lebih mempersiapkan dengan lebih baik lagi segala sesuatunya sehingga penelitian dapat dilaksanakan dengan lebih baik. Dalam proses pengambilan dan pengumpulan data diharapkan ditunjang pula dengan wawancara dengan sumber yang kompeten dalam kajian iklim kerja organisasi maupun disiplin kerja pegawai.


(45)

83

Daftar Pustaka

Abbey, Augustus. (1986). R&D Work Climate and Inovation in Semiconductors.

[Online]. Tersedia:

http://www.jstor.org/discover/10.2307/255984?uid=2129&uid=2&uid=70 &uid=4&sid=21102074607473 [5 Juni 2013]

Adrianty, Erika. (2011). Hubungan Iklim Kerja dengan Komitmen Organisasi

(Studi pada Karyawan Bagian Pelayanan CV. Citra Cemerlang Dry Clean and Laundry Bandung). Skripsi Jurusan Psikologi. Bandung: Tidak

Diterbitkan.

Akdon. (2008) Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian untuk Administrasi

Pendidikan dan Manajemen. Bandung: Dewa Ruchi.

Ali, Muhammad. (1985). Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa.

Arifin, Ahmad. (2005). Pengaruh Pengawasan yang Dilakukan Pimpinan

terhadap Disiplin Kerja Pegawai Bagian Tata Usaha di Dinas Pendidikan Kota Bandung. Skripsi Jurusan Administrasi Pendidikan. Bandung: Tidak

diterbitkan.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Astuti, Runik Siti. (2013). Disiplin Rendah, Puluhan PNS Pemkab Madiun Bolos

Kerja. [Online]. Tersedia:

http://regional.kompas.com/read/2013/01/02/17150592/Disiplin.Rendah.P uluhan.PNS.Pemkab.Madiun.Bolos.Kerja. (16 Januari 2013)

Dale, Timpe. (1992). Produktivitas: Seri Ilmu dan Seri Manajemen Bisnis. Jakara: Gramedia

Davis, Keith & W. Newstrom, Jhon. (1985). Perilaku dalam Organisasai. Jakarta: Erlangga.

Febriani, Dwina. (2011). Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Motivasi Kerja di

Lingkungan Pusat Pendidikan Administrasi Lembaga Diklat POLRI (PUSDIKMIN). Skripsi Jurusan Administrasi Pendidikan. Bandung: Tidak

diterbitkan.

Hasibuan, Malayu S.P. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Gunung Agung.


(46)

Hendry. (2010). Iklim Kerja Organisasi. Tersedia [Online]: http://teorionline.wordpress.com/2010/01/25/iklim-kerja-organisasi/ [3 Juni 2013]

Hopipah, Novi. (2011). Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Semangat Kerja

Pegawai di Lingkungan Kantor Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Skripsi Jurusan Administrasi

Pendidikan. Bandung: Tidak diterbitkan.

Husniah, Rosmiyati. (2010). Pengaruh Pengawasan Melekat terhadap Disiplin

Kerja Pegawai di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung. Skripsi Jurusan Administrasi Pendidikan. Bandung: Tidak

diterbitkan.

Kurniawati, Nia. (2005). Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Kepuasan Kerja

Pegawai di Pusat Pendidikan dan Latihan Geologi Bandung. Skripsi

Jurusan Administrasi Pendidikan. Bandung: Tidak diterbitkan.

Mangkunegara. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Jakarta: Salemba Empat.

Munir, Abdullah. (2008). Menjadi Kepala Sekolah yang Efektif. Yogyakarta: Ar-Russ Media.

Nasution, S. (2009). Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara. Nurdin, Asep. (2005). Kontribusi Kompensasi dan Iklim Organisasi Sekolah

terhadap Kinerja Guru (Kajian terhadap Guru SMP di Kabupaten Bandung). Tesis (Tidak Dipublikasikan). Bandung. PPS UPI.

Prijodarminto. (1992). Kiat Menjadi Disiplin. Bandung: Angkasa

Riduwan dan Akdon. (2010). Rumus Dan Data Dalam Analisis Statistika Untuk

Penelitian Administrasi Pendidikan, Bisnis, Pemerintahan, Sosial, Kebijakan, Ekonomi, Hukum, Manajemen, Kesehatan). Bandung:

Alfabeta.

Sopiah. (2006). Perilaku Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Sudjana, Nana. (1992). Penciptaan Iklim Kerja Organisasi. Bandung: Sinar Baru. Sudjana. (1992). Metoda Statistika. Bandung: TARSITO

Sugiyono. (2009). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: ALFABETA

Sukmayadi, Yadi. (2007). Pengaruh Pembinaan Disiplin Kerja oleh Kepala Sekolah terhadap Iklim Kerja Guru pada SMA Negeri 1 Cisarua Kabupaten Bandung. Skripsi Jurusan Administrasi Pendidikan. Bandung: Tidak diterbitkan.

Surakhmad, Winarno. (1985). Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar Metode dan


(47)

85

Sutisna, Oteng. (1993). Administrasi Pendidikan: Dasar Teoritis untuk Praktek

Profesional. Bandung: Angkasa.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1989. Kamus

Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Tim Tetap Penulis Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan

Karya Ilmiah. Bandung.

Vita, Lia. (2007). Pengaruh Iklim Kerja Organisasi terhadap Motivasi Mengajar

Guru di SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung. Skripsi Jurusan Administrasi

Pendidikan. Bandung: Tidak diterbitkan.

Wijaya. (2000). Analisis Statistik dengan Program SPSS. Bandung: Rajawali Pers.

Wirawan. (2007). Budaya dan Iklim Kerja Organisasi: Teori Aplikasi dan


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan

Pada bagian akhir skripsi ini, penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan yang dapat diambil dan saran yang didasarkan pada temuan hasil penelitian. Secara umum penulis menyimpulkan bahwa iklim kerja organisasi berpengaruh kuat terhadap disiplin kerja pegawai di Badan Kepegawaian Daerah Kota Cimahi sudah baik, sehingga Hoyaitu : “Tidak adanya pengaruh yang positif dan signifikan dari iklim kerja organisasi terhadap disiplin kerja pegawai di Badan Kepegawaian Daerah Kota Cimahi”, tidak terbukti. Secara lebih khusus penulis dapat menari kesimpulan sebagai berikut :

1. Iklim kerja organisasi yang dirasakan oleh responden di BKD Kota Cimahi dalam kondisi baik, dilihat dari aspek-aspeknya yaitu

conformity (kesesuaian), responsibility (tanggung jawab), standart

(standar), reward (imbalan), clarity (kejelasan), dan team spirit (semangat tim).

2. Disiplin kerja pegawai di BKD Kota Cimahi tergolong dalam kriteria yang baik ini berdasar pada jawaban responden, dilihat dari aspek-aspeknya yaitu kepatuhan dalam pelaksanaan pekerjaan, ketertiban dalam pelaksanaan tugas, dan keteraturan terhadap prosedur kerja. 3. Iklim kerja organisasi memiliki pengaruh yang kuat terhadap disiplin

kerja pegawai di Badan Kepegawaian Daerah Kota Cimahi.

B. Saran

Berdasarkan dari pengkajian hasil penelitian yang diperoleh penulis di lapangan maka penulis bermaksud memberikan saran yang mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi lembaga maupun bagi peneliti yang selanjutnya, yaitu sebagai berikut:


(2)

1. Bagi Pihak Lembaga

Hasil penelitian terkait iklim kerja organisasi terhadap disiplin kerja pegawai secara umum sudah menunjukkan kondisi yang baik. Namun secara khusus perlu adanya peningkatan yang lebih baik lagi, diantaranya:

a. Berdasarkan hasil temuan peneliti terkait iklim kerja organsiasi ada indikator yang memiliki nilai kecenderungan rata-rata yang paling rendah, yaitu imbalan. Dalam hal ini pimpinan diharapkan dapat lebih baik menciptakan keadaan iklim kerja organisasi yang baik dan kondusif terutama proses pemberian imbalan harus lebih sesuai dengan proses kerja yang dilakukan pegawai begitupun pemberian sanksi harus lebih sesuai dengan taraf kesalahan kerja yang dilakukan pegawai, sehingga para pegawai merasa nyaman dan tentunya selalu disiplin dalam setiap pelaksanaan tugasnya. Pimpinan juga harus mampu mengkondisikan iklim kerja organisasi untuk tetap kondusif sehingga aktivitas kerja lembaga dapat berjalan sebagaimana mestinya dan dapat berjalan dengan baik serta kedisiplinan harus selalu dikondisikan dengan baik sehingga mampu menunjang tugas lembaga secara optimal.

b. Ada indikator yang memiliki kecenderungan nilai rata-rata paling rendah, yaitu kepatuhan dalam pelaksanaan pekerjaan sehingga perlu pengoptimalan secara berlanjut. Hal tersebut hendaknya dapat dilakukan dengan mengkondisikan setiap pegawai untuk lebih patuh dan taat dalam pelaksanaan pekerjaannya. Seluruh pegawai diharapkan senantiasa berinteraksi dengan pimpinan maupun dengan pegawai lainnya agar tercipta suasana iklim kerja organisasi yang kondusif dan tetap selalu mempertahankan kedisiplinan diri dalam melaksanakan tugasnya.


(3)

2. Bagi peneliti selanjutnya

Adapun beberapa saran yang perlu diperhatikan bagi peneliti selanjutnya yang tertarik meneliti tentang kajian iklim kerja organisasi dan disiplin kerja pegawai adalah:

a. Peneliti selanjutnya diharapkan untuk mengkaji lebih banyak sumber maupun referensi yang terkait dengan iklim kerja organisasi maupun disiplin kerja pegawai agar dapat lebih baik dan lebih lengkap lagi yang dijadikan rujukan peneliti.

b. Peneliti selanjutnya diharapkan lebih mempersiapkan dengan lebih baik lagi segala sesuatunya sehingga penelitian dapat dilaksanakan dengan lebih baik. Dalam proses pengambilan dan pengumpulan data diharapkan ditunjang pula dengan wawancara dengan sumber yang kompeten dalam kajian iklim kerja organisasi maupun disiplin kerja pegawai.


(4)

Daftar Pustaka

Abbey, Augustus. (1986). R&D Work Climate and Inovation in Semiconductors.

[Online]. Tersedia:

http://www.jstor.org/discover/10.2307/255984?uid=2129&uid=2&uid=70 &uid=4&sid=21102074607473 [5 Juni 2013]

Adrianty, Erika. (2011). Hubungan Iklim Kerja dengan Komitmen Organisasi

(Studi pada Karyawan Bagian Pelayanan CV. Citra Cemerlang Dry Clean and Laundry Bandung). Skripsi Jurusan Psikologi. Bandung: Tidak

Diterbitkan.

Akdon. (2008) Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian untuk Administrasi

Pendidikan dan Manajemen. Bandung: Dewa Ruchi.

Ali, Muhammad. (1985). Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa.

Arifin, Ahmad. (2005). Pengaruh Pengawasan yang Dilakukan Pimpinan

terhadap Disiplin Kerja Pegawai Bagian Tata Usaha di Dinas Pendidikan Kota Bandung. Skripsi Jurusan Administrasi Pendidikan. Bandung: Tidak

diterbitkan.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Astuti, Runik Siti. (2013). Disiplin Rendah, Puluhan PNS Pemkab Madiun Bolos

Kerja. [Online]. Tersedia:

http://regional.kompas.com/read/2013/01/02/17150592/Disiplin.Rendah.P uluhan.PNS.Pemkab.Madiun.Bolos.Kerja. (16 Januari 2013)

Dale, Timpe. (1992). Produktivitas: Seri Ilmu dan Seri Manajemen Bisnis. Jakara: Gramedia

Davis, Keith & W. Newstrom, Jhon. (1985). Perilaku dalam Organisasai. Jakarta: Erlangga.

Febriani, Dwina. (2011). Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Motivasi Kerja di

Lingkungan Pusat Pendidikan Administrasi Lembaga Diklat POLRI (PUSDIKMIN). Skripsi Jurusan Administrasi Pendidikan. Bandung: Tidak

diterbitkan.

Hasibuan, Malayu S.P. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Gunung Agung.


(5)

Hendry. (2010). Iklim Kerja Organisasi. Tersedia [Online]: http://teorionline.wordpress.com/2010/01/25/iklim-kerja-organisasi/ [3 Juni 2013]

Hopipah, Novi. (2011). Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Semangat Kerja

Pegawai di Lingkungan Kantor Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Skripsi Jurusan Administrasi

Pendidikan. Bandung: Tidak diterbitkan.

Husniah, Rosmiyati. (2010). Pengaruh Pengawasan Melekat terhadap Disiplin

Kerja Pegawai di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung. Skripsi Jurusan Administrasi Pendidikan. Bandung: Tidak

diterbitkan.

Kurniawati, Nia. (2005). Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Kepuasan Kerja

Pegawai di Pusat Pendidikan dan Latihan Geologi Bandung. Skripsi

Jurusan Administrasi Pendidikan. Bandung: Tidak diterbitkan.

Mangkunegara. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Jakarta: Salemba Empat.

Munir, Abdullah. (2008). Menjadi Kepala Sekolah yang Efektif. Yogyakarta: Ar-Russ Media.

Nasution, S. (2009). Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara. Nurdin, Asep. (2005). Kontribusi Kompensasi dan Iklim Organisasi Sekolah

terhadap Kinerja Guru (Kajian terhadap Guru SMP di Kabupaten Bandung). Tesis (Tidak Dipublikasikan). Bandung. PPS UPI.

Prijodarminto. (1992). Kiat Menjadi Disiplin. Bandung: Angkasa

Riduwan dan Akdon. (2010). Rumus Dan Data Dalam Analisis Statistika Untuk

Penelitian Administrasi Pendidikan, Bisnis, Pemerintahan, Sosial, Kebijakan, Ekonomi, Hukum, Manajemen, Kesehatan). Bandung:

Alfabeta.

Sopiah. (2006). Perilaku Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Sudjana, Nana. (1992). Penciptaan Iklim Kerja Organisasi. Bandung: Sinar Baru. Sudjana. (1992). Metoda Statistika. Bandung: TARSITO

Sugiyono. (2009). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: ALFABETA

Sukmayadi, Yadi. (2007). Pengaruh Pembinaan Disiplin Kerja oleh Kepala Sekolah terhadap Iklim Kerja Guru pada SMA Negeri 1 Cisarua Kabupaten Bandung. Skripsi Jurusan Administrasi Pendidikan. Bandung: Tidak diterbitkan.


(6)

Sutisna, Oteng. (1993). Administrasi Pendidikan: Dasar Teoritis untuk Praktek

Profesional. Bandung: Angkasa.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1989. Kamus

Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Tim Tetap Penulis Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan

Karya Ilmiah. Bandung.

Vita, Lia. (2007). Pengaruh Iklim Kerja Organisasi terhadap Motivasi Mengajar

Guru di SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung. Skripsi Jurusan Administrasi

Pendidikan. Bandung: Tidak diterbitkan.

Wijaya. (2000). Analisis Statistik dengan Program SPSS. Bandung: Rajawali Pers.

Wirawan. (2007). Budaya dan Iklim Kerja Organisasi: Teori Aplikasi dan