PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PENAGIHAN DI PDAM TIRTAWENING KOTA BANDUNG.

(1)

No. Daftar FPEB:373 1 UN40.7.D1/LT/2014

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)

TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN

PADA BAGIAN PENAGIHAN

DI PDAM TIRTAWENING KOTA BANDUNG

SKRIPSI

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran, Fakultas Pendidikan

Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia

Oleh:

MAHISA SILMI ABDUL KARIM 1003254

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

PENAGIHAN

DI PDAM TIRTAWENING KOTA BANDUNG

Oleh:

Mahisa Silmi Abdul Karim

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnia

© Mahisa Silmi Abdul Karim 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis


(3)

PADA BAGIAN PENAGIHAN

DI PDAM TIRTAWENING KOTA BANDUNG

Skripsi ini telah Disetujui dan Disahkan oleh :

Pembimbing

Dr. Rasto, M.Pd. NIP. 197207112001121001

Mengetahui, Ketua Program Studi

Pendidikan Manajemen Perkantoran FPEB UPI

Dr. Rasto, M.Pd. NIP. 197207112001121001


(4)

Mahisa Silmi Abdul Karim, 2014

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK... Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR...

Error! Bookmark not defined.

DAFTAR TABEL... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR LAMPIRAN... Error! Bookmark not defined.

BAB I PENDAHULUAN... Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang Masalah... Error! Bookmark not defined.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah... Error! Bookmark not defined.

1.3 Tujuan Penelitian... Error! Bookmark not defined.

1.4 Kegunaan Penelitian... Error! Bookmark not defined.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, PENELITIAN TERDAHULU YANG

RELEVAN, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS... Error! Bookmark not defined.

2.1 Kajian Pustaka... Error! Bookmark not defined.


(5)

Mahisa Silmi Abdul Karim, 2014

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

2.1.1 Konsep Pengembangan SDM... Error! Bookmark not defined.

2.1.2 Konsep Efektivitas Kerja... Error! Bookmark not defined.

2.2 Kajian Peneliti terlebih dahulu... Error! Bookmark not defined.

2.3 Kerangka Pemikiran... Error! Bookmark not defined.

2.4 Hipotesis Penelitian... Error! Bookmark not defined.

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN... Error! Bookmark not defined.

3.1 Objek Penelitian... Error! Bookmark not defined.

3.2 Metode Penelitian... Error! Bookmark not defined.

3.3 Desain Penelitian... Error! Bookmark not defined.

3.3.1 Operasional Variabel... Error! Bookmark not defined.

3.3.2 Populasi dan Sampel Penelitian... Error! Bookmark not defined.

3.3.3 Teknik dan Alat Pengumpulan Data... Error! Bookmark not defined.

3.2.4 Pengujian Instrumen Penelitian... Error! Bookmark not defined.

3.2.5 Pengujian Persyaratan Analisis Data... Error! Bookmark not defined.

3.2.6 Teknik Analisis Data... Error! Bookmark not defined.


(6)

Mahisa Silmi Abdul Karim, 2014

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

3.2.7 Pengujian Hipotesis... Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... Error! Bookmark not defined.

4.1 Hasil Penelitian... Error! Bookmark not defined.

4.1.1 Profil PDAM... Error! Bookmark not defined.

4.1.2 Deskripsi Variabel-Variabel Penelitian... Error! Bookmark not defined.

4.1.2 Pengujian Persyaratan Analisis Data... Error! Bookmark not defined.

4.1.3 Pengujian Hipotesis Penelitian... Error! Bookmark not defined.

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian... Error! Bookmark not defined.

4.2.1 Pengembangan Sumber Daya Manusia di PDAM Tirtawening Kota Bandung... Error! Bookmark not defined.

4.2.2 Efektivitas Kerja Karyawan di PDAM Tirtawening Kota Bandung... Error! Bookmark not defined.

4.2.3 Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia terhadap efektivitas Kerja Karyawan pada Bagian penagihan di PDAM Tirtawening KotaBandung... Error! Bookmark not defined.

BAB V PENUTUP... Error! Bookmark not defined.

5.1 Kesimpulan... Error! Bookmark not defined.


(7)

Mahisa Silmi Abdul Karim, 2014

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

5.2 Saran... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA... Error! Bookmark not defined.


(8)

Mahisa Silmi Abdul Karim, 2014

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

PENGARUH PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN

PENAGIHAN DI PDAM TIRTAWENING KOTA BANDUNG Oleh:

Mahisa Silmi Abdul Karim 1003254

Skripsi ini dibimbing oleh: Dr. Rasto, M.Pd.

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Permasalahan yang menjadi kajian dalam penelitian ini adalah rendahnya efektivitas kerja karyawan. Kondisi tersebut ditandai dengan belum tercapainya target yang ditetapkan berupa data rekapitulasi jumlah pelanggan. Hal itu yang terjadi karena Sumber Daya Manusia (SDM) yang masih rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran efektivitas pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), memperoleh gambaran mengenai tingkat efektivitas kerja karyawan, dan untuk mengetahui apakah ada pengaruh pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap efektivitas kerja karyawan.

Penelitian ini menggunakan metode survey, dengan teknik pengumpulan data dengan cara penyebaran angket dengan menggunakan skala pengukuran rating scale, yang dikumpulkan dari responden dengan ukuran populasi 72 orang karyawan yang bekerja pada Bagian Penagihan di PDAM Tirtawening Kota Bandung. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji regresi linier sederhana.

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh informasi bahwa pengembangan sumber daya manusia dan efektivitas kerja karyawan berada pada kategori cukup. Dari hasil uji hipotesis diperoleh bahwa pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) berpengaruh terhadap efektivitas kerja karyawan pada Bagian Penagihan di PDAM Tirtawening Kota Bandung.


(9)

Mahisa Silmi Abdul Karim, 2014

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

by;

Mahisa Silmi Abdul Karim 1003254

This Script is guided by: Dr. Rasto, M.Pd.

Regional Water Company (PDAM) Tirtawening Bandung as a Provincial Enterprise (BUMD).The problem that was analyzed in this research is the low effectiveness of the employees. The condition was indicated by not achieving the target that has set that shown in data in form of recapitulation of the customer. It happened because the Human Resources (HR) is still low. The purpose of this research was to obtain a picture of te effectiveness of human resource development, obtain an overview of the level of effectiveness of the employees, and to determine if there is an influence on the development of human resources to the effectiveness of the employess.

This research using a survey method, the data collecting technique is by distributing questionnaires that using a rating scale of measurement scales, the questionnaires were collected from respondents with a population size of 72 employees who work in Billing section in PDAM Tirtawening Bandung. The data analysis technique used in this research is simple linear regression technique.

Based on the research result, obtained an information that the development of human resources and employees effectiveness are in the sufficient category. From the test results can be obtained that the hypothesis of the development of human resources has a positive effect on the employees effectiveness of the Billing section in PDAM Tirtawening Bandung


(10)

Mahisa Silmi Abdul Karim, 2014

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji berkaitan dengan gambaran hasil sumber daya manusia adalah efektivitas kerja pegawai.

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kotamadya Bandung Nomor 7/PD/1974 dengan memiliki tujuan untuk mewujudkan dalam menyelenggarakan usaha pengelolaan air minum dan air limbah bagi kepentingan umum dalam jumlah dan mutu yang memadai serta usaha lainnya di bidang air minum dan air limbah. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, PDAM Tirtawening Kota Bandung menyelenggarakan salah satu fungsi yaitu Pengelolaan pegawai PDAM yang dimaksudkan sebagai salah satu cara dalam meningkatkan efektivitas kerja pegawai. PDAM Tirtawening Kota Bandung sebagai perusahaan yang memiliki kontribusi langsung pada masyarakat ingin mewujudkan tujuan yang ditetapkan tercapai dengan hasil yang meningkat akan tetapi masih ada hasil dari pekerjaan karyawan yang masih rendah sehingga masih kurang efektif dan efisien. Hal ini merupakan masalah bagi perusahaan karena berkaitan dengan sumber daya manusia.


(11)

2

Dalam PDAM Tirtawening ini memiliki struktur organisasi terbagi dalam tiga bagian yakni divisi umum, divisi air minum dan divisi air limbah.


(12)

Mahisa Silmi Abdul Karim, 2014

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Peneliti sendiri mengkaji pada divisi umum. Divisi ini terbagi dalam 6 bagian yang salah satunya adalah bagian penagihan. Sebagai divisi penagihan mempunyai tugas melakukan evaluasi dan upaya optimalisasi efektifitas penagihan sesuai target yang telah di tetapkan PDAM.

Efektivitas karyawan PDAM Tirtawening kota Bandung khususnya bagian penagihan pada saat ini masih belum efektif. Hal ini dibuktikan berdasarkan penilaian hasil efektivitas karyawan PDAM Tirtawening Kota Bandung bagian penagihan belum mencapai target. Berikut data efektivitas penagihan pada tahun 2013.

Tabel 1.1

Rekapitulasi Jumlah Pelanggan Tahun 2013 Bagian Penagihan (Rek. Desember 2012 s/d Rek. November 2013)

Periode Tanggal 1 Januari 2013 S/D 31 Desember 2013

BLN REK TARGET PELANGGAN JML (%) JUMLAH PENERIMAAN PELANGGAN JML (%) JUMLAH PELANGGAN YANG MENUNGGAK JML (%)

Des-12 151.045 100 143.544 95,03 7.501 4,97

Jan-13 151.085 100 143.545 95,01 7.541 4,99

Feb-13 150.770 100 143.048 94,88 7.722 5,12

Mar-13 150.841 100 142.793 94,66 8.048 5,34

Apr-13 150.658 100 141.174 94,02 9.008 5,98

Mei-13 150.684 100 141.174 93,69 9.510 6,31

Jun-13 150.286 100 140.310 93,36 9.976 6,64

Jul-13 150.361 100 139.619 92,86 10.742 7,14

Agu-13 150.198 100 138.329 92,10 11.869 7,9

Sep-13 150.258 100 136.371 90,76 13.887 9,24

Okt-13 150.361 100 133.479 88,77 16.882 11,23

Nov-13 150.460 100 123.165 81,86 27.295 18,14


(13)

Mahisa Silmi Abdul Karim, 2014

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu Sumber : Divisi Penagihan PDAM Tirtawening Kota Bandung

Bagian Penagihan PDAM Tirtawening Kota Bandung memiliki tugas melakukan evaluasi dan upaya optimalisasi efektifitas penagihan sesuai target yang telah di tetapkan PDAM.

Dari tabel diatas terlihat Jumlah rekening pelanggan yang diperoleh setiap bulan karyawan. Target Pencapaian setiap bulan adalah 100 (%). Sedangkan pada Tabel 1.1, hasil jumlah pelanggan yang masih menunggak pada tahun 2013 belum mencapai target yaitu 100(%). Pada bulan Desember (tertagih bulan Januari) jumlah pelanggan yang masih menunggak berjumlah 7.501 orang dengan presentasi 4,97%. Selanjutnya bulan Januari (tertagih bulan Februari) sebanyak 7.541 orang dengan presentasi 4,99 %. bulan Februari (tertagih bulan Maret) sebanyak 7.722 orang dengan presentasi 5,12%. bulan Maret (tertagih bulan April) sebanyak 8.048 orang dengan presentasi 5,34%. bulan April (tertagih bulan Mei) sebanyak 9.008 orang dengan presentasi 5,98%. bulan Mei (tertagih bulan Juni) sebanyak 9.510 orang dengan presentasi 6,31%. bulan Juni (tertagih bulan Juli) sebanyak 9.976 orang dengan presentasi 6,64. bulan Juli (tertagih bulan Agustus) sebanyak 10.742 orang dengan presentasi 7,14%. bulan Agustus (tertagih bulan September) sebanyak 11.869 orang dengan presentasi 7,90%. Bulan September (tertagih bulan Oktober) sebanyak 13.887 orang dengan presentasi 9,24%. Bulan Oktober (tertagih bulan November) sebanyak 16.882 orang


(14)

Mahisa Silmi Abdul Karim, 2014

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

dengan presentasi 11,23% bulan November (tertagih bulan Desember) sebanyak 27.295 orang dengan presentasi 18,14 %.

Selama periode 2013 terlihat target perbulan belum ada yang mencapai 100 (%) hal ini dikarenakan oleh perilaku pelanggan yang masih sering menunggak, masih belum tegasnya sanksi dari PDAM sendiri, dan pencatatan juga pelayanan yang belum optimal.

Pentingnya efektivitas penagihan PDAM Tirtawening Kota Bandung tidak terlepas dari fungsinya sebagai perusahaan yang bergerak di bidang produksi air yang merupakan salah satu kebutuhan masyarakat.

Fenomena rendahnya efektivitas kerja bagian penagihan yang terjadi di PDAM Tirtawening Kota Bandung tidak dapat dibiarkan oleh perusahaan, jika hal ini terjadi akan berpengaruh pada pencapaian tujuan organisasi yang tidak tercapai dan penurunan perolehan tingkat keuntungan perusahaan, maka hal tersebut menggambarkan hasil efektivitas kerja yang rendah.

Pentingnya pelaksanaan dan pencapaian tujuan organisasi/perusahaan efektif maka pengelolaan sumber daya manusia harus diperhatikan tentunya dapat melalui aspek pengembangan.

Tabel 1.2

Program Pengembangan Karyawan PDAM Tirtawening Bandung Bagian Penagihan

Periode 2011-2013 Tahun N

o

Program Kegiatan Jumlah Jumlah

Pegawai 2011 1. Pembuatan Surat Pernyataan

Pegawai di lingkungan PDAM Kota Bandung


(15)

Mahisa Silmi Abdul Karim, 2014

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

2. Pelatihan Perkoperasian 1 kali 2

3. Pameran Bidang Air Minum

Indonesia Water & Wastewater Expo & Forum 2011

1 kali 1

4. Assessment Test untuk Promosi Jabatan Tk.

Kabag/Unit/Satuan/Bidang

diLingkungan PDAM Tirtawening Kota Bandung.

1 kali 1

2012 1. Psikotest

Promosi Jabatan Kepala Satuan/Unit/Bagian/Bidang

di Lingkungan PDAM Tirtawening Kota Bandung

1 kali 1

2. Pelatihan Dasar Komputer 1 kali 10 2013 1. Pelatihan

Manajemen Perusahaan Air Minum (Bersertifikat Kompetensi)

Tk. Muda

1 kali 1

2. Pelatihan

Manajemen PAM

(Bersertifikat Kompetensi) Tk. Muda

Angkatan 35

1 kali 1

3. Kunjungan Pameran BIDANG AIR MINUM INDONESIA WATER & WASTEWATER

EXPO & FORUM 2013

1 kali 1

2013 1. Kegiatan Sosialisasi Internal TIM PENYESUAIAN TARIF PDAM TIRTAWENING KOTA BANDUNG

1 kali 1

2. In House Training

Sistem Operasional Prosedur Pemasangan Baru Air Minum

1 kali 4

Sumber : Divisi Hukum dan SDM PDAM Tirtawening Kota Bandung Sistem yang diterapkan dalam mendukung program pengembangan sumber daya manusia di PDAM Tirtawening Kota Bandung adalah memperbaharui perencanaan program pengembangan yang akan


(16)

Mahisa Silmi Abdul Karim, 2014

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

dilaksanakan. Evaluasi penilaian program tersebut melalui hasil kerja tiap divisi. Untuk mengetahui kebutuhan program pengembangan dengan cara angket yang disebarkan pada setiap divisi dalam memenuhi program pengembangan yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan.

Salah satu cara meningkatkan efektivitas kerja manusia adalah meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia. Dilatarbelakangi Sumber Daya Manusia (SDM) adalah faktor sentral dalam suatu organisasi. Apapun bentuk serta tujuannya, organisasi dibuat berdasarkan visi untuk kepentingan manusia dalam pelaksanaan misi yang dikelola dan diurus oleh manusia. Sehingga manusia merupakan faktor strategis dalam semua kegiatan institusi/organisasi. Secara ringkas, pemanfaatan Sumber Daya Manusia (SDM) harus didasarkan kepada program dan kebijakan yang diambil. Hal ini sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Hasibuan (2005:10) sebagai berikut :

Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwudunya tujuan organisasi. Tujuan tidak mungkin terwujud tanpa peran aktif karyawan meskipun alat-alat yang dimiliki perusahaan canggihnya. Alat-alat canggih yang dimiliki perusahaan tidak ada manfaatnya bagi perusahaan, jika peran aktif karyawan tidak diikutsertakan.

Pengembangan tenaga kerja merupakan suatu kondisi yang menunjukan peningkatan-peningkatan kualitas tenaga kerja sehingga dapat mengurangi ketergantungan organisasi untuk menarik karyawan baru. Adapun tujuan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) diarahkan untuk mengubah Sumber Daya Manusia yang potensial tersebut menjadi tenaga kerja yang


(17)

Mahisa Silmi Abdul Karim, 2014

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

produktif serta mampu dan terampil menjadi efektif dan efisien dalam mencapai tujuan organisasi.

Bahkan menurut Gomes (2003:197) :

Pengembangan (development) menunjuk kepada kesempatan-kesempatan belajar (learning opportunities) yang didesain guna membantu pengembangan para pekerja. Kesempatan yang demikian tidak terbatas pada upaya perbaikan performansi pekerja pada pekerjaannya yang sekarang.

Fungsi Pengembangan (development) merupakan upaya untuk memperbaiki kapasitas produktif manusia agar lebih kompetitif dan unggul di dalam sebuah organisasi dalam meningkatkan penguasaan wawasan, konsep, dan keterampilan teknis. Dengan demikian para pegawai lebih siap dalan melaksanakan pekerjaannya, menghadapi berbagai tantangan, serta beradaptasi perubahan lingkungan.

Perubahan bertujuan agar organisasi tidak menjadi statis melainkan dinamis dalam menghadapi perkembangan zaman yang disertai dengan kemajuan teknologi. Tujuan utama dari terjadinya perubahan adalah untuk meningkatkan kemampuan organisasi dan semua orang di dalam organisasi.

Perubahan lingkungan juga akan membawa pengaruh yang besar terhadap kebutuhan tenaga kerja. Perubahan teknologi yang semakin canggih menjadi sebab utamanya, bagi perusahaan dituntut untuk mengikuti perkembangan zaman yang ada. Hal ini sesuai dengan pernyataan Hasibuan (2005:68) yang berpendapat bahwa “Pengembangan karyawan dirasa semakin penting manfaatnya karena tuntutan pekerjaan atau jabatan, sebagai akibat


(18)

Mahisa Silmi Abdul Karim, 2014

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

kemajuan teknologi dan semakin ketatnya persaingan di antara perusahaan sejenis”.

Alasan tersebut mendorong pentingnya pengembangan sumber daya manusia dalam suatu organisasi. Dengan perencanaan program-program yang terlihat dari kesiapan anggaran juga kesesuaian program dengan kompetensi karyawan agar meningkat dan kontribusi dari pihak atasan dalam mewujudkan efektivitas kerja.

Memperhatikan seluruh uraian di atas, terlihat bahwa PDAM Tirtawening Kota Bandung memberikan upaya melalui perencanaan program-program pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), sedang dihadapkan pada permasalahan mengenai belum terwujudnya kefektivitas kerja karyawan pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung.

Belum optimalnya efektivitas kerja PDAM Tirtawening Kota Bandung selama ini, sebagaimana ditunjukkan oleh fenomen-fenomena yang terjadi, seperti jumlah pelanggan yang masih banyak menunggak sehingga belum tercapainya target yang sudah ditetapkan, menggambarkan bahwa PDAM Tirtawening Kota Bandung bagian penagihan belum sepenuhnya dapat mewujudkan tujuan organisasi yang dikhendaki.

Oleh karena itu, dalam upaya memahami dan memecahkan masalah fenomena belum optimalnya efektivitas kerja pegawai, maka diperlukan pendekatan tertentu untuk memecahkan masalah tersebut, dan berdasarkan


(19)

Mahisa Silmi Abdul Karim, 2014

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

permasalahan yang dikaji maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan perilaku organisasi.

Mengingat pentingnya program pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam mencapai efektivitas kerja, maka penulis tertarik untuk mencoba menelaah dan menganalisis kajian tersebut.

Berdasarkan uraian diatas penulis bermaksud melakukan penelitian dengan mengangkat sebuah judul:

Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Penagihan Di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung”.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Inti kajian dalam penelitian ini adalah masalah rendahnya efektivitas kerja pegawai PDAM Tirtawening Kota Bandung. Khususnya efektivitas kerja pada bagian penagihan. Efektivitas merupakan salah satu hal penting yang perlu diperhatikan setiap perusahaan. Efektif tidaknya satu perusahaan dalam mewujudkan visi dan misinya tidak terlepas dari keefektifan individu yang ada dalam perusahaan itu sendiri. Efektivitas kerja digunakan untuk mengukur hasil kualitas sumber daya yang dimiliki organisasi pada suatu pekerjaan tertentu, sekaligus untuk mengetahui tingkat kesesuaian dengan kebutuhan sumber daya manusia

Berdasarkan kajian empirik terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja PDAM Tirtawening Kota Bandung bagian penagihan, diduga


(20)

Mahisa Silmi Abdul Karim, 2014

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

faktor yang paling berpengaruh terhadap efektivitas kerja adalah masalah pengembangan sumber daya manusia. Oleh karena itu, masalah efektivitas kerja dalam penelitian ini dikaji dalam perspektif pengembangan pegawai.

Masalah yang dipecahkan dalam penelitian ini, dirumuskan dalam pernyataan masalah (Problem Statement) sebagai berikut: “Pelaksanaan pengembangan pegawai PDAM Tirtawening Kota Bandung belum dilaksanakan secara efektif, hal ini menyebabkan efektivitas kerja relatif rendah. Kondisi semacam ini harus ditanggulangi bila tidak, akan berdampak buruk bagi perusahaan”.

Berdasarkan pernyataan masalah (Problem Statement) diatas, masalah dalam penelitian ini secara spesifik dirumuskan dalam pertanyaan penelitian (research question) sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran efektivitas pengembangan sumber daya manusia pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung?.

2. Bagaimana gambaran tingkat efektivitas kerja pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung?.

3. Adakah pengaruh pengembangan sumber daya manusia terhadap efektivitas kerja pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung?.


(21)

Mahisa Silmi Abdul Karim, 2014

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pengetahuan dan melakukan kajian secara ilmiah tentang pengembangan sumber daya manusia terhadap efektivitas kerja.

Secara khusus, tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui gambaran efektivitas pengembangan sumber daya manusia pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung. 2. Untuk mengetahui gambaran tingkat efektivitas kerja pada Bagian

Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung.

3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pengembangan sumber daya manusia terhadap efektivitas kerja pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian

Jika tujuan penelitian yang dikemukakan diatas dapat dicapai, maka penelitian ini akan memberikan dua macam kegunaan, yaitu:

1. Kegunaan teoritik, yaitu penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan kajian dan pengembangan teori dalam disiplin ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia. Selain itu, dapat memperluas wawasan dan pengetahuan yang berkaitan dengan efektivitas kerja yang ditimbulkan oleh pengaruh pengembangan sumber daya manusia.


(22)

Mahisa Silmi Abdul Karim, 2014

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

2. Kegunaan praktis, yaitu hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan masukan bagi organisasi akan pentingnya pengembangan sumber daya manusia terhadap efektivitas kerja serta dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi PDAM Tirtawening Kota Bandung untuk pengambilan keputusan yang berhubungan dengan peningkatan efektivitas kerja dalam mengembangkan sumber daya manusia agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai


(23)

Mahisa Silmi Abdul Karim, 2014

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE DAN DESAIN PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Efetivitas Kerja pegawai. Variabel pengembangan merupakan variabel bebas (independent variable) dengan simbol X dan Efektivitas Kerja yang merupakan variabel terikat (dependent variable) dengan simbol Y. Penelitian ini mengungkap informasi tentang bagaimana gambaran dari masing-masing variabel tersebut pada karyawan PDAM Tirtawening Kota Bandung pada Bagian Penagihan.

Dengan pertimbangan bahwa PDAM Tirtawening Kota Bandung merupakan perusahaan daerah penyelenggara pelayanan air minum kepada masyarakat. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pusat PDAM Tirtawening Kota Bandung yang beralamat di Jalan Badaksinga No.10 Bandung. Adapun yang menjadi responden ini adalah semua karyawan di PDAM Tirta Wening Kota Bandung pada bagian penagihan.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian ini secara umum membahas bagaimana penelitian ini dilakukan. Metode penelitian ini penulis gunakan sebagai pedoman dalam kegiatan penelitian dan penyusunan skripsi. Hariwijaya dan Triton (2005 :51)


(24)

Mahisa Silmi Abdul Karim, 2014

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

menerangkan bahwa “suatu penelitian dapat berhasil dengan baik atau tidak


(25)

berpandangan bahwa “metode penelitian dianggap paling penting dalam menilai kualitas hasil penelitian, keabsahan suatu penelitian ditentukan oleh metode penelitian”.

Penelitian ini berifat deskritif dan verifikatif. Penelitian deskritif adalah penelitian yang bertujuan untuk memperoleh ciri-ciri variabel. Sedangkan penelitian verifikatif adalah untuk menguji hipotesis melalui pengumpulan data lapangan.

Mengingat jenis penelitian terdiri dari deskritif dan verifikatif, maka metode penelitian yang digunakan adalah Metode Survey Eksplanasi (Explanatory Survey Method). Metode Explanatory Survey merupakan metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data yang diambil dari sampel dari populasi tersebut, sehingga ditemukan deskripsi dan hubungan-hubungan antar variabel. Menurut Sanapiah Faisal (2007:18) dijelaskan :

Penelitian eksplanasi yaitu suatu penelitian yang dimaksudkan untuk menemukan dan mengembangkan teori, sehingga hasil atau produk penelitiannya dapat menjelaskan kenapa atau mengapa (variabel anteseden apa saja yang mempengaruhi) terjadinya suatu gejala atau kenyataan sosial tertentu.

Pendekatan yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah melalui pendekatan analisis kuantitatif berdasarkan informasi statistika. Hal ini dilakukan karena metode survey memerlukan operasional variabel yang diteliti sehingga dapat dijadikan kedalam indikator yang dapat diukur secara kuantitatif untuk dapat digunakan model uji hipotesisnya dengan statistika.


(26)

Mahisa Silmi Abdul Karim, 2014

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Dengan menggunakan metode dan penedekatan yang telah dijabarkan di atas, maka diharapkan melalui metode tersebut peneliti dapat memperoleh gambaran antara dua variabel yaitu variabel pengembangan sumber daya manusia dan efektivitas kerja karyawan karyawan. Apakah terdapat pengaruh pengembangan sumber daya manusia terhadap efektivitas kerja karyawan dan seberapa besar pengaruh pengembangan sumber daya manusia terhadap efektivitas kerja karyawan pada bagian penagihan di PDAM Tirtawening Kota Bandung.

3.3 Desain Penelitian 3.3.1 Operasional Variabel

Berdasarkan judul yang penulis ajukan mengenai “Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia terhadap Efektivitas Kerja Karyawan pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung”. Maka penulis menyusun operasional variabel untuk menjabarkan indikator-indikator variabel yang lebih sederhana agar lebih mudah dimengerti. Maka terdapat dua variabel dalam penelitian ini yaitu Pengembangan Sumber Daya Manusia (X) dan Efektivitas Kerja (Y) sebagai berikut :

3.3.1.1 Operasional Variabel Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pengembangan sumber daya manusia merupakan suatu prosedur sistematis dan terorganisir dimana pegawai managerial mempelajari pengetahuan konseptual dan teoritis untuk mencapai tujuan organisasi dan meningkatkan kompetensi pegawai untuk memikul tanggung jawab yang


(27)

Mahisa Silmi Abdul Karim, 2014

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

berbeda atau yang lebih tinggi di dalam organisasi guna mencapai efektivitas organisasi. Pengembangan pegawai perlu dilakukan secara terencana dan berkesinambungan, agar perkembangan dapat dilaksanakan dengan baik, harus terlebih dahulu ditetapkan suatu program pengembangan pegawai sebagai sumber daya manusia. Tinggi rendahnya efektivitas pengembangan pegawai dapat diukur berdasarkan indikator pengembangan sumber daya manusia yaitu pegawai. Dimana indikator pengembangan sumber daya manusia menurut Mangkunegara (2011: 44) diantaranya yaitu: (1) Tujuan Pengembangan; (2) Para pelatih; (3) Materi Pengembangan; (4) Metode Pengembangan; dan (5) Peserta Pengembangan.

Tabel 3.1

Operasional Variabel Pengembangan SDM (X)

Variabel X Indikator Ukuran Skala No.

Item Pengembangan Pegawai (SDM) : Pengembangan merupakan suatu prosedur sistematis dan terorganisir di mana pegawai managerial mempelajari konseptual dan teoritis guna mencapai tujuan yang umum. Mangkunegara (2011:44) Tujuan Pengembangan

1. Kesesuaian kualitas kerja pegawai

Interval 1 2. Kesesuaian

keterampilan kerja pegawai

Interval 2

3.Kesesuaian rasa

tanggung jawab pegawai

Interval 3 4. Kesesuaian kecakapan

kerja pegawai

Interval 4 Para Pelatih 1.Kesesuaian pengetahuan

pelatih (trainers) dengan materi pengembangan

Interval 5

2. Kesesuaian pengetahuan pelatih (trainers) dengan metode pengembangan

Interval 6

3.Kesesuaian kemampuan pelatih (trainers) dalam memberikan motivasi


(28)

Mahisa Silmi Abdul Karim, 2014

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu peserta pengembangan Materi

Pengembangan

1.Kesesuaian materi pengembangan dengan kebutuhan pegawai

Interval 8

2.Kesesuaian materi dengan tujuan diadakannya pegembangan yang khendak dicapai

Interval 9

3.Kesesuaian penerimaan materi oleh peserta pengembangan

Interval 10

Metode

Pengembangan

1.Kesesuaian metode pengembangan dengan kemampuan pegawai

Interval 11

2.Kesesuaian

pengetahuan pegawai

Interval 12 3.Kesesuaian

keterampilan pegawai

Interval 13 Peserta

Pengembangan

1.Kesesuian dalam pemenuhan persyaratan sebelum mengikuti pengembangan

Interval 14

2.Kesesuaian motivasi peserta untuk mengikuti pengembangan

Interval 15

3. Kesesuaian

kesungguhan peserta untuk mengikuti pengembangan

Interval 16

Sumber : Mangkunegara (2011:44)

3.3.1.2 Operasional Variabel Efektivitas Kerja

Efektivitas kerja adalah suatu sikap kerja secara nyata yang didorong oleh keinginan untuk mengembangkan kemampuannya secara terarah, efektif dan efisien serta bertanggung jawab untuk melaksanakan pekerjaan yang dibebankan dalam upaya mencapi tujuan-tujuan bersama. Selain itu,


(29)

Mahisa Silmi Abdul Karim, 2014

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

efektivitas juga menitikberatkan pada segi efek atau akibatnya dan segi hasilnya.

Dari pengukuran efektivitas kerja yang dikemukakan oleh Sedarmayanti (2001:58) sebagai berikut :

a. Kualitas waktu (mutu/hasil yang dihasilkan) b. Kuantitas kerja (jumlah yang harus diseleseikan) c. Waktu (sesuai tidaknya waktu yang direncanakan)

Tabel 3.2

Operasional Variabel Efektivitas Kerja (Y)

Sumber : Diadaptasi dari pendapat Sedarmayanti (2001:58)

Variabel Indikator Ukuran Skala No.Item

Efektivitas Kerja: Efektivitas Kerja adalah ukuran yang menyatakan seberapa jauh target kerja (kualitas, kuantitas, dan waktu) telah tercapai. Jadi semakin besar presentasi target tercapai, semakin tinggi efektivitasnya. Kualitas Kerja

1. Ketelitian kerja Interval 1

2. Kerapihan Kerja Interval 2

3.Kemudahan kerja Interval 3

4.Pencapaian Kerja Interval 4 5.Pemahaman Kerja Interval 5,6

6.Pemahaman SOP Interval 7

Kuantitas Kerja

1.Banyakya pekerjaan yang dilaksanakan sesuai dengan target

Interval 8,9

2.Kemampuan kerja Interval 10

3.Kesalahan kerja Interval 11

Waktu Kerja

1. Kehadiran Interval 12

2. Kecepatan dalam menyelesaikan pekerjaan


(30)

Mahisa Silmi Abdul Karim, 2014

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

3.3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.2.1 Populasi

Menurut Furqon (2001:135) populasi adalah “sekumpulan objek, orang atau keadaan yang paling tidak memiliki satu karakteristik umum yang

sama”. Sedangkan menurut Richard Lungan (2006:4) populasi adalah

“himpunan semua unsur atau unit pengamatan dari masalah yang dicapai atau dipelajari”.

Menurut Riduwan (2004:55) “Populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian”.

Berdasarkan pendapat di atas, jelas bahwa populasi bukanlah identik dengan unsur tertentu seperti orang, tetapi juga unsur-unsur lain baik benda-benda alam lainnya. Populasi memiliki sifat yang tidak terbatas pada sekelompok orang melainkan apa saja yang menjadi pusat perhatian. Hal tersebut senada dengan pendapat Sambas Ali Muhidin (2010:1) menyatakan bahwa populasi adalah “keseluruhan elemen atau unit penelitian atau unit analisis yang memiliki ciri atau karakteristik tertentu yang dijadikan sebagai objek penelitian atau menjadi perhatian dalam suatu penelitian (pengamatan)”.

Berdasarkan beberapa definisi populasi yang telah dikemukakan, yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PDAM Tirtawening Kota Bandung Bagian Penagihan sebanyak 72 orang sebagai responden.


(31)

Mahisa Silmi Abdul Karim, 2014

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Perincian jumlah pegawai tersebut terlihat pada table sebagai berikut: Tabel 3.3

Populasi Penelitian

No Jenis Kelamin Jumlah

Pegawai

Presentase

1 Perempuan 25 35%

2 Laki-laki 47 65%

Jumlah Pegawai 72 100%

Sumber: Data Kepegawaian PDAM Wening Kota Bandung 3.3.3 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang penulis lakukan untuk menyusun skripsi ini menggunakan beberapa teknis yaitu antara lain :

1. Wawancara

Wawancara (interview) yaitu teknik pengumpulan data secara lisan dengan mengadakan tanya jawab dengan pihak perusahaan untuk memperoleh data mengenai profil perusahaan, gambaran pengembangan sumber daya manusia dan efektivitas kerja karyawan pada bagian penagihan di PDAM Tirtawening Kota Bandung.

2. Kuesioner

Kuesioner atau angket merupakan alat pengumpulan data yang berupa serangkaian daftar pertanyaan untuk dijawab responden.

Penulis melakukan pengumpulan data atau keterangan dari responden berupa kuesioner yang diisi oleh karyawan yang menjadi populasi dalam penelitian ini.


(32)

Mahisa Silmi Abdul Karim, 2014

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Teknik dan alat pengumpulan data yang digunakan selanjutnya adalah kuesioner. Kuesioner berupa daftar pernyataan yang telah disiapkan oleh peneliti untuk kemudian disampaikan kepada responden, yang jawabannya diisi oleh responden. Kusioner ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu kuesioner yang berisi instrumen pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan mengenai efektivitas kerja karyawan.

3.2.4. Pengujian Instrumen Penelitian

Langkah dalam kegiatan pengumpulan data adalah melakukan pengujian terhadap instrumen (alat ukur) yang akan digunakan. Kegiatan pengujian instrumen penelitian meliputi dua hal, yaitu pengujian validitas dan reliabilitas. Pengujian validitas dan realibilitas ini, berkaitan dengan proses pengukuran yang cenderung keliru. Untuk itu uji validitas dan realibilitas diperlukan sebagai upaya memaksimalkan kualitas alat ukur, agar kecenderungan keliru dapat diminimalkan.

Uji coba angket dilakukan terhadap 20 orang responden, yaitu kepada 20 karyawan di PDAM Tirtawening Kota Bandung. Data angket yang terkumpul, kemudian secara statistik dihitung validitas dan reliabilitasnya. Jumlah item angket yang diteliti dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.4

Jumlah Angket Uji Coba

No. Variabel Jumlah Item

Angket 1. Pengembangan Sumber Daya Manusia (X) 17

2. Efektivitas Kerja (Y) 13


(33)

Mahisa Silmi Abdul Karim, 2014

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu Sumber : Hasil Pembuatan Angket

3.2.4.1 Uji Validitas

Alat ukur (instrumen) yang digunakan dalam penelitian harus tepat (valid). Pengujian validitas instrumen digunakan untuk mengetahui seberapa besar ketepatan dan ketelitian suatu alat ukur di dalam mengukur gejalanya. Menghitung validitas bertujuan untuk menilai ketepatan alat pengumpul data tersebut (angket) dalam mengukur pengaruh pengembangan sumber daya manusia dan efekivitas kerja karyawan. Pengujian alat pengumpul data pada penelitian ini dilakukan dengan cara analisis butir angket.

Pengujian validitas instrumen menggunakan formula koefisien korelasi Product Moment dari Karl Pearson (Sambas Ali Muhidin, 2010:26), yaitu :

Keterangan:

rxy : koefisien korelasi antaravariabel X dan Y

X : Skor pertama, dalam hal ini X merupakan skor-skor pada item ke-i yang akan diuji validitasnya.

Y : Skor kedua, dala hal ini Y merupakan jumlah skor yang diperoleh tiap responden.

∑X : Jumlah skor dalam distribusi X ∑Y : Jumlah skor dalam distribusi Y

∑X2

: Jumlah jumlah kuadrat dalam skor distribusi X

∑Y2


(34)

Mahisa Silmi Abdul Karim, 2014

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu N : Banyaknya responden

Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam uji validitas instrument angket tersebut adalah sebagai berikut :

1) Menyebarkan instrument yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.

2) Mengumpulkan data hasil uji coba instrument.

3) Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul, termasuk memeriksa kelengkapan pengisian item angket.

4) Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh untuk memudahkan perhitungan dan pengolahan data selanjutnya.

5) Menempatkan skor (skoring) terhadap item-item yang sudah diisi pada table pembantu.

6) Menghitung nilai koefisien product moment untuk setiap butir/item angket dari skor-skor yang diperoleh.

7) Menentukan titik kritis atau nilai table r, pada derajat bebas db = N-2 dan tingkat signifikansi 95% atau α = 0,05

8) Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment hasil perhitungan dengan nilai koefisien korelasi product moment yang terdapat dalam table.

9) Membuat kesimpulan dengan kriteria uji: rhitung  rtabel , maka instrumen dinyatakan valid.

rhitung ≤ rtabel , maka instrumen dinyatakan tidak valid

Jika instrumen tersebut valid, maka item tersebut dapat dipergunakan pada kuesioner penelitian. Perhitungan uji validitas ini dilakukan dengan menggunakan bantuan Microsoft Office Excel 2013. Maka akan diperoleh nilai hitung kemudian dibandingkan dengan nilai dengan n = 20 dengan taraf nyata ( ) = 0,05 pada tingkat kepercayaan 95%. Jika > maka item tersebut dinyatakan valid, dan sebaliknya jika < maka item tersebut dinyatakan tidak valid. Berikut rekapitulasi perhitungannya:


(35)

Mahisa Silmi Abdul Karim, 2014

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.5

Hasil Uji Variabel Pengembangan Sumber Daya Manusia (X)

No. Item r hitung r table Keterangan

1 0,635 0,444 Valid

2 0,682 0,444 Valid

3 0,602 0,444 Valid

4 0,587 0,444 Valid

5 0,685 0,444 Valid

6 0,646 0,444 Valid

7 0,391 0,444 Tidak Valid

8 0,561 0,444 Valid

9 0,553 0,444 Valid

10 0,529 0,444 Valid

11 0,646 0,444 Valid

12 0,524 0,444 Valid

13 0,692 0,444 Valid

14 0,604 0,444 Valid

15 0,310 0,444 TidakValid

16 0,626 0,444 Valid

17 0,684 0,444 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data Responden

Berdasarkan tabel di atas pengujian validitas terhadap 17 item untuk variabel Pengembangan Sumber Daya Manusia (Variabel X), menunjukkan sebanyak 2 item tidak valid. Sebanyak 15 item dinyatakan valid. Dengan demikian, item yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data variabel Pengembangan Sumber Daya Manusia berjumlah 15 item.

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Variabel Efektivitas Kerja Karyawan (Y) No. Item r hitung r table Keterangan

1 0,567 0,444 Valid


(36)

Mahisa Silmi Abdul Karim, 2014

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

3 0,451 0,444 Valid

4 0,466 0,444 Valid

5 0,491 0,444 Valid

6 0,615 0,444 Valid

7 0,685 0,444 Valid

8 0,722 0,444 Valid

9 0,661 0,444 Valid

10 0,551 0,444 Valid

11 0,451 0,444 Valid

12 0,508 0,444 Valid

13 0,691 0,444 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data Responden

Selanjutnya, pengujian validitas terhadap 13 item untuk variabel efektivitas kerja karyawan (Variabel Y), menunjukkan tidak ada item yang tidak valid. Sebanyak 13 item dinyatakan valid. Dengan demikian, item yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data variabel efektivitas kerja karyawan berjumlah 13 item. Dengan demikian, secara keseluruhan rekapitulasi jumlah angket hasil uji coba dapat ditampilkan dalam tabel berikut:

Tabel 3.7

Jumlah Item Angket Hasil Uji Coba

No. Variabel

Jumlah Item Angket Sebelum

Uji Coba

Setelah Uji Coba

Valid Tidak

Valid 1. Pengembangan Sumber

Daya Manusia (X) 17 15 2

2. Efektivitas Kerja

Karyawan (Y) 13 13 0

Total 30 28 2


(37)

Mahisa Silmi Abdul Karim, 2014

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

3.2.4.2 Uji Reliabilitas

Di dalam penelitian suatu alat pengukur (instrumen) harus bersifat reliabel. Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten, cermat serta akurat. Suatu instrumen yang reliabel akan memberikan hasil yang sama ketika dilakukan beberapa kali pengujian dengan melibatkan kelompok subjek yang sama. Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.

Suharsimi Arikunto (1993:236) dalam Sambas Ali Muhidin (2010:31) formula yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini adalah Koefisien Alfa (α) dari Cronbach (1951), yaitu :

Dimana rumus varians sebagai berikut:

Keterangan:

: reliabilitas instrument/ koefisien korelasi/ korelasi alpha k : banyaknya bulir soal

: jumlah varians bulir : varians total


(38)

Mahisa Silmi Abdul Karim, 2014

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu ∑X : jumlah skor

N : jumlah responden

Langkah kerja mengukur reliabilitas instrumen penelitian penelitian seperti yang dijabarkan oleh Sambas Ali Muhidin (2010:31-35), adalah sebagai berikut :

1) Menyebarkan instrumen yang akan diuji reliabilitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.

2) Mengumpulkan data hasil iju coba instrumen.

3) Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.

4) Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.

5) Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi responden pada tabel pembantu.

6) Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total. 7) Menghitung nilai koefisien Alfa

8) Menentukan titik kritis atau nilai tabel r, pada derajat (db= N-2) dan tingkat signifikansi 95% atau α = 0,05

9) Membandingkan nilai koefisien Alfa dengan nilai koefisien korelasi Product Moment yang terdapat dalam tabel.

10) Membuat kesimpulan dengan membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r, dengan tingkat signifikasi 0,05.

 Jika rhitung  rtabel , maka instrumen dinyatakan reliabel.  Jika rhitung ≤ rtabel , maka instrument dinyatakan tidak reliabel.

Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas angket terhadap variabel pengembangan sumber daya manusia dan variabel efektivitas kerja karyawan dengan bantuan Microsoft Office Excel 2013, rekapitulasi perhitungannya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.8

Hasil Uji Realibitas Variabel X dan Variabel Y


(39)

Mahisa Silmi Abdul Karim, 2014

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu 1. Pengembangan Sumber Daya

Manusia (X) 0,874 0,444 Reliabel

2. Efektivitas Kerja Karyawan

(Y) 0,821 0,444 Reliabel

Sumber : Uji Coba Angket

Berdasarkan tabel di atas, hasil perhitungan reliabilitas terhadap variabel X (Pengembangan Sumber Daya Manusia) dinyatakan reliabel karena > yaitu : 0,874 > 0,444 . Selanjutnya, hasil perhitungan reliabilitas terhadap variabel Y (Efektivitas Kerja Karyawan) dinyatakan reliabel karena > yaitu: 0,821 > 0,444.

3.2.5. Pengujian Persyaratan Analisis Data

Dalam melakukan analisis data, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum pengujian hipotesis dilakukan, terlebih dahulu harus dilakukan beberapa pengujian yaitu Uji Normalitas, Uji Homogenitas dan Uji Linieritas. 3.2.5.1 Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu distribusi data normal atau tidak. Dengan mengetahui suatu kelompok data distribusi normal maka estimasi yang kuat sangat mungkin terjadi atau kesalahan dapat di perkecil atau di hindari.

Rumus yang di gunakan dalam pengujian normalitas ini menggunakan metode liliefors test. Kelebihan liliefors test adalah penggunaan/perhitungan yang sederhana, serta cukup kuat sekalipun dengan ukuran sampel kecil


(40)

Mahisa Silmi Abdul Karim, 2014

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

(Harun Al Rasyid, 2004). Langkah kerja uji normalitas dengan metode liliefors test menurut (Sambas Ali Muhidin 2010:93) sebagai berikut :

Langkah kerja uji normalitas dengan metode Liliefors (Sambas Ali Muhidin, 2010:93-95), sebagai berikut:

1) Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada data yang sama.

2) Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).

3) Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.

4) Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empiric (observasi).

5) Hitung nilai z untuk mengetahui Theoritical Proportion pada table Z. 6) Menghitung Theoritical Proportion.

7) Bandingkan Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion, kemudian carilah selisih terbesar didalam titik observasi antara kedua proporsi.

8) Buat kesimpulan, dengan kriteria uji, tolak H0 jika D > D(n,a)

Bentuk hipotesis statistik yang akan di uji adalah: H0 : X mengikuti distribusi normal

H1 : X tidak mengikuti distribusi normal

Berikut ini adalah table distribusi pembantu untuk pengujian normalitas data.

Tabel 3.9

Tabel Distribusi Pembantu untuk Pengujian Normalitas

X F Fk Sn (Xi) Z Fo (Xi)

Sn (Xi) – Fo

(Xi)

Sn (Xi-1) – Fo

(Xi)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Keterangan :

Kolom 1 : Susunan data dari kecil ke besar Kolom 2 : Banyak data ke I yang muncul


(41)

Mahisa Silmi Abdul Karim, 2014

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Kolom 4 : Proporsi empiric (observasi). Formula, Sn (Xi) = fk/n

Kolom 5 : Nilai Z, formula,

Dimana : dan

Kolom 6 : Theoritical Proportion (table z) : Proporsi Kumulatif Luas Kurva Normal Baku dengan cara menilai nilai z pada table distribusi normal.

Kolom 7 :Selisih Empirical Proportion dengan Theoritical

Proportion dengan cara mencari selisih kolom (4) dan kolom (6).

Kolom 8 : Nilai mutlak, artinya semua nilai harus bertanda positif. Tanda selisih mana yang paling besar nilainya. Nilai tersebut adalah D hitung.

Selanjutnya menghitung D table pada a = 0,05 dengan cara . Kemudian membuat kesimpulan dengan kriteria :

 D hitung  Dtabel, maka H0 diterima, artinya data berdistribusi normal  D hitung  D table, maka H0 ditolak, artinya data tidak beerdistribusi normal

3.2.5.2 Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Menurut Sambas A Muhidin (2010:96) menyatakan uji homogenitas adalah untuk kepentingan akurasi data dan kepercayaan terhadap hasil penelitian. Uji homogenitas merupakan uji perbedaan antara dua kelompok, yaitu dengan melihat perbedaan varians


(42)

Mahisa Silmi Abdul Karim, 2014

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

kelompoknya. Pengujian homogenitas varians ini mengasumsikan bahwa skor setiap variabel memiliki varians yang homogen.

Pengujian homogenitas dalam penelitian ini menggunakan uji Barlett dengan menggunakan bantuan Microsoft Office Excel 2013 . Kriteria yang digunakannya adalah apabila nilai hitung 2 > nilai tabel 2, maka H0

menyatakan varians skornya homogen ditolak, dalam hal lainnya diterima. Nilai hitung diperoleh dengan rumus :

(Sambas Ali Muhidin,2010:96) Dimana :

= Varians tiap kelompok data

Db1 = n-1 = Derajat kebebasan tiap kelompok

B = Nilai Barlett = (Log S2 gab)( )

= Varians gabungan =

Sambas Ali Muhidin (2010:96), menjelaskan mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan dlam pngujian homogenitas,yaitu sebagai berikut:

1. Menentukan kelompok-kelompok data,dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut.

2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan dengan model tabel sebagai berikut :


(43)

Mahisa Silmi Abdul Karim, 2014

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.10 Model Tabel Uji Barlett

Sampel Dn=n-1 S db.

1 2 3

….

3. Mengjitung varians gabungan.

4. Menghitung log dari varians gabungan. 5. Menghitung nilai Berlett.

6. Menghitung nilai X2.

7. Menentukan nilai dan titik kritis.

8. Membuat kesimpulan dengan kriteria sebagai berikut :

 Nilai X2hitung < X2tabel, maka H0 diterima atau variasi data

dinyatakan homogen.

 Nilai X2hitung  X2tabel, maka H0 ditolak atau variasi data dinyatakan

tidak homogen. 3.2.5.3 Uji Linieritas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas bersifat linier. Uji linearitas dilakukan dengan uji kelinieran regresi. Uji linieritas dihitung dengan bantuan Microsoft Office Excel 2013.

Sambas Ali Muhidin (2010:99-101), mengatakan bahwa pemeriksaan kelinieran regresi dilakukan melalui pengujian hipotesis nol, bahwa regresi linier melawan hipotesis tandingan bahwa regresi tidak linier. Langkah-langkah uji linearitas regresi adalah :

1) Menyusun tabel kelompok data variabel X dan variabel Y 2) Menghitung Jumlah Kuadrat Regresi (JKreg(a)) dengan rumus:


(44)

Mahisa Silmi Abdul Karim, 2014

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

3) Menghitung Jumlah Kuadrat Regresi (JKreg(b/a)) dengan rumus:

4) Menghitung Jumlah Kuadrat Residu (JKres)

5) Menghitung rata-rata Jumlah Kuadrat Regresi (RJKreg(a))

6) Menghitung rata-rata Jumlah Kuadrat Regresi (RJKreg(b/a))

7) Menghitung rata-rata Jumlah Kuadrat Residu (RJKres)

8) Mengurutkan data mulai dari data terkecil sampai data terbesar disertai pasangannya.

9) Mencari Jumlah Kuadrat Error (JKE)

Untuk menghitung urutkan data x mulai dari data yang paling kecil sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya. 10) Mencari Jumlah Kuadrat Tuna Cocok (JKTC)

11) Mencari rata-rata Jumlah Kuadrat Tuna Cocok (RJKTC)

12) Mencari rata-rata Jumlah Kuadrat Error (RJKE)

13) Mencari nilai Fhitung

14) Menentukan kriteria pengukuran: jika F < F , maka distrubusi berpola linier.

15) Mencari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 95% atau α = 5%

menggunakan rumus: Ftabel = F(1- α)(db TC, db E) dimana db TC = k – 2

dan db E = n – k.

16) Membandingkan nilai uji F dengan nilai tabel F kemudian membuat kesimpulan.


(45)

Mahisa Silmi Abdul Karim, 2014

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Jika , maka dinyatakan tidak berpola linier 3.2.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dilakukan untuk mengolah data menjadi informasi yang dapat dengan mudah di pahami serta dapat bermanfaat dalam menjawab permasalahan yang berkaitan dengan penelitian. Analisis data dilakukan oleh penulis untuk dapat mendeskripsikan data serta menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi.

Teknik analisis data deskriptif merupakan bagian dari teknik analisis data, kemudian menurut Sambas Ali Muhidin dan Maman A (2007:53) menjelaskan :

Teknik analisis data penelitian secara deskriptif dilakukan melalui statistika deskriptif, yaitu statistika yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian.

Teknik analisis data dalam penelitian ini ada dua teknik yaitu teknik analisis data deskriptif dan teknik analisis data inferensial.

3.2.6.1 Teknik analisis data deskriptif

Analisis data deskriptif ini dilakukan untuk menjawab beberapa pertanyaan yang ada di rumusan masalah no. 1 dan rumusan masalah no. 2, maka teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, yaitu bagaimana gambaran pengembangan sumber daya manusia dan bagaimana gambaran efektivitas kerja karyawan pada PDAM Tirtawening Kota Bandung.


(46)

Mahisa Silmi Abdul Karim, 2014

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Dalam teknik analisis data statistik deskriptif ini pun penyajian data melalui tabel, grafik, diagram, persentase, frekuensi, perhitungan mean, median dan modus.

Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan variabel penelitian, digunakan kriteria tertentu yang mengacu pada skor angket yang diperoleh dari responden. Data yang diperoleh kemudian diolah, maka diperoleh rincian skor dan kedudukan responden berdasarkan urutan angket yang masuk untuk masing-masing variabel. Untuk itu penulis menggunakan langkah langkah seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2002:81) yaitu :

1. Menentukan jumlah skor kriterium (SK) dengan menggunakan rumus :SK=ST x JB x JR.

2. Membandingkan jumlah skor hasil angket dengan jumlah skor item, untuk mencari jumlah skor dari hasil angket dengan rumus: ∑xi= x1 x2 x3 ...+x37.

Keterangan :

X1 = Jumlah skor hasil angket variabel x

X1-Xn = Jumlah skor angket masing masing responden

3. Membuat daerah kontinum. Langkah langkahnya sebagai berikut:  Menentukan kontinum tertinggi dan terendah

Sangat Tinggi : K = ST x JB x JR Sangat Rendah : K = SR x JB x JR

 Menentukan selisih skor kontinum dari setiap tingkatan dengan rumus :

R =

 Menentukan daerah kontinum sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah dengan cara menambahkan selisih (R) dari mulai kontinum sangat rendah ke kontinum sangat tinggi.

4. Sebagaimana hasil perhitungan dari langkah-langkah di atas, maka dapat disimpulkan dalam rekapitulasi skor kriterium antara lain seperti berikut :

Tabel 3.11


(47)

Mahisa Silmi Abdul Karim, 2014

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Rentang Kategori Penafsiran

X Y

1 – 7 Sangat Rendah Sangat tidak efektif Sangat rendah

1,8 - 2,5 Rendah Tidak efektif Rendah

2,6 – 3,3 Sedang Cukup efektif Cukup

3,4 – 4,1 Tinggi Efektif Tinggi

4,2 – 5 Sangat Tinggi Sangat efektif Sangat tinggi Sumber : Diadaptasi dari skor kategori ratting scale Sugiono (2002:81) 3.2.6.2 Teknik Analisis Inferensial

Teknik analisis data inferensial meliputi statistik parametrik. Statistik parametrik dilakukan agar data yang akan diuji berdistribusi normal atau tidak, data yang dimiliki memiliki varian yang sama atau tidak. Pentingnya uji normalitas, homegenitas dan linearitas berkaitan dengan syarat dilakukan uji parametrik.

Dalam penelitian ini menggunakan analisis data parametris untuk mengetahui rumusan masalah mengenai Pengembangan Sumber daya Manusia terhadap Efektivitas Kerja di PDAM Tirtawening Kota Bandung pada Bagian Penagihan. Parametrik digunakan untuk menjadi parameter dari

distribusi normal baik secara parsial maupun secara simultan.

Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan no. 3 yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah, maka teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi, yaitu “apakah ada pengaruh pengaruh pengembangan sumber daya manusia terhadap efektivitas kerja karyawan pada bagian penagihan di PDAM Tirtawening Kota Bandung”.

Adapun langkah yang penulis gunakan dalam analisis regresi Ating Somantri dan Sambas Ali M, (2006:243), yaitu :


(48)

Mahisa Silmi Abdul Karim, 2014

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

1. Mengadakan estimasi terhadap parameter berdasarkan data empiris. 2. Menguji berapa besar variasi variabel dependen dapat diterangkan

oleh variabel independen.

3. Menguji apakah estimasi parameter tersebut signifikan atau tidak. 4. Melihat apakah tanda dan magnitud dari estimasi parameter cocok

dengan teori.

Peneliti menggunakan model regresi sederhana yaitu Ŷ= a + bX Keterangan: Ŷ = variabel tak bebas (nilai duga)

X = variabel bebas

a = penduga bagi intersap (α)

b = penduga bagi koefisien regresi (β)

α dan β parameter yang nilainya tidak diketahui sehingga

diduga menggunakan statistika sampel.

Adapun untuk menguji hipotesis yang datanya berbentuk interval, maka penelitian ini menggunakan analisi regresi sederhana yang dilakukan untuk melakukan prediksi.

3.2.7 Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini pada dasarnya merupakan uji koefisien korelasi product moment dengan menggunakan uji statistik. Analisa ini digunakan untuk menguji derajat keterkaitan antara variabel X dan variabel Y.

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah koefisien korelasi yang dihasilkan signifikan atau tidak. Hariwijaya dan Triton (2005: 50) menjelaskan bahwa hipotesis penelitian adalah “ suatu dugaan jawaban yang paling memungkinkan walaupun masih harus di buktikan dengan penelitian”.

Hipotesis yaitu jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris dan dengan pengujian tersebut


(49)

Mahisa Silmi Abdul Karim, 2014

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

maka akan didapat suatu keputusan untuk menolak atau menerima suatu hipotesis. Sedangkan pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan menghasilkan suatu keputusan dalam menerima atau menolak hipotesis ini.

Meyakinkan adanya pengaruh antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) perlu dilakukan uji hipotesis atau uji signifikansi. Uji hipotesis akan membawa pada kesimpulan untuk menerima atau menolak hipotesis.

Pengujian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

a. Merumuskan Hipotesis Statistik

H0 : β = 0 artinya tidak terdapat pengaruh antara pengembangan

sumber daya manusia terhadap efektivitas kerja karyawan pada bagian penagihan di PDAM Tirtawening Kota Bandung.

H1 : β ≠ 0 artinya terdapat pengaruh antara pengembangan sumber

daya manusia terhadap efektivitas kerja karyawan pada bagian penagihan di PDAM Tirtawening Kota Bandung. 2. Membuat Persamaan dan Koefisen Regresi Sederhana

Menurut Sambas Ali Muhidin (2010:105), regresi sederhana berguna untuk mempelajari hubungan antara dua variabel. Model persamaan regresi sederhana adalah:

Ŷ = a + bX


(50)

Mahisa Silmi Abdul Karim, 2014

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu a : penduga bagi intersap (α)

b : penduga bagi koefisien regresi (β)

dan

3. Menentukan uji statistik yang sesuai. Uji statistik yang digunakan adalah uji F, yaitu F =

Untuk melakukan uji F, dapat mengikuti langkah-langkah berikut: a. Menghitung jumlah kuadrat regresi (

=

b. Menghitung jumlah kuadrat regresi b  a ( = b.

c. Menghitung kuadrat residu (JKres) =

d. Menghitunga rata-rata jumlah kuadrat regresi a ( ) =

e. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a ( )

f.Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu ( ) =

g. Menghitung F F =

B. Menentukan nilai kritis dengan derajat kebebasan untuk = 1 dan = n – 2

C. Membandingkan nilai uji F terhadap nilai =

Dengan kriteria pengujian : jika nilai uji F > Ftabel, maka tolak H0 yang

menyatakan bahwa tidak ada pengaruh antara pengembangan sumber daya manusia terhadap efektivitas kerja karyawan.

D. Membuat kesimpulan

Untuk mengetahui hubungan antara variabel X dengan variabel Y yaitu dengan menggunakan rumus koefisien korelasi. Koefisien korelasi dalam


(51)

Mahisa Silmi Abdul Karim, 2014

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

penelitian ini menggunakan Korelasi Product Moment yang dikembangkan oleh Karl Pearson (Sambas Ali Muhidin, 2010:26), seperti berikut:

=

Koefisien korelasi ® menunjukkan derajat antara variabel X dan variabel Y. Nilai koefisien korelasi harus terdapat dalam batas-batas: -1 < r < +1. Tanda positif menunjukkan adanya korelasi positif atau korelasi antara kedua variabel yang berarti. Setiap kenaikan nilai variabel X maka akan diikuti dengn penurunan nilai Y, dan berlaku sebaliknya.

a. Jika nilai r = +1 atau mendekati +1, maka korelasi antara kedua variabel sangat kuat dan positif.

b. Jika nilai r = -1 atau mendekati -1, maka korelasi antara kedua variabel sangat kuat dan negatif.

c. Jika nilai r = 0, maka korealasi variabel yang diteliti tidak ada sama sekali atau sangat lemah.

Tabel 3.12

Batas-Batas Nilai r (Korelasi)

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 - 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Cukup kuat

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,00 Sangat kuat

Sumber : Sugiyono (2011:183)

Selanjutnya untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y, maka digunaka koefisien determinasi (KD), dengan rumus:


(52)

Mahisa Silmi Abdul Karim, 2014

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan seperti yang dijabarkan sebagai berikut:

1. Pengembangan sumber daya manusia (SDM) pada bagian penagihan di PDAM Tirtawening Kota Bandung, yang terdiri dari lima indikator yaitu yaitu tujuan pengembangan, para pelatih, materi pengembangan, metode pengembangan, dan peserta pengembangan berada pada kategori efektif. Berdasarkan indikator yang menjadi kajian dalam penelitian ini, diketahui bahwa indikator para peserta memiliki tingkat persentase tertinggi, sedangkan indikator para pelatih memiliki tingkat persentase terendah. 2. Efektivitas kerja karyawan pada bagian penagihan di PDAM Tirtawening

Kota Bandung, yang diukur melalui tiga indikator yaitu kualitas kerja, kuantitas kerja, dan waktu kerja berada pada kategori tinggi. Berdasarkan indikator yang menjadi kajian dalam penelitian ini, diketahui bahwa indikator waktu kerja memiliki tingkat persentase tertinggi, sedangkan indikator kualitas kerja memiliki tingkat persentase terendah.

3. Terdapat pengaruh pengembangan sumber daya manusia (SDM) terhadap efektivitas kerja karyawan pada bagian penagihan di PDAM Tirtawening


(1)

Mahisa Silmi Abdul Karim, 2014

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan seperti yang dijabarkan sebagai berikut:

1. Pengembangan sumber daya manusia (SDM) pada bagian penagihan di

PDAM Tirtawening Kota Bandung, yang terdiri dari lima indikator yaitu yaitu tujuan pengembangan, para pelatih, materi pengembangan, metode pengembangan, dan peserta pengembangan berada pada kategori efektif. Berdasarkan indikator yang menjadi kajian dalam penelitian ini, diketahui bahwa indikator para peserta memiliki tingkat persentase tertinggi, sedangkan indikator para pelatih memiliki tingkat persentase terendah.

2. Efektivitas kerja karyawan pada bagian penagihan di PDAM Tirtawening

Kota Bandung, yang diukur melalui tiga indikator yaitu kualitas kerja, kuantitas kerja, dan waktu kerja berada pada kategori tinggi. Berdasarkan indikator yang menjadi kajian dalam penelitian ini, diketahui bahwa indikator waktu kerja memiliki tingkat persentase tertinggi, sedangkan indikator kualitas kerja memiliki tingkat persentase terendah.

3. Terdapat pengaruh pengembangan sumber daya manusia (SDM) terhadap


(2)

Mahisa Silmi Abdul Karim, 2014

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Kota Bandung yang ditunjukkan oleh hasil perhitungan dan analisis data yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh cukup kuat.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas dan merujuk kepada hasil dari penelitian yang telah peneliti lakukan maka peneliti memberikan saran yang dikemukakan sebagai berikut :

1. Pada variabel pengembangan sumber daya manusia, berdasarkan hasil

pengolahan data jawaban responden menunjukkan bahwa indikator

terendah adalah “Para Pelatih”. Merujuk pada hasil tersebut, upaya agar pengembangan karyawan meningkat, yaitu dengan cara meningkatkan kesesuaian pengetahuan pelatih dengan materi, metode, dan dalam memberikan motivasi karyawan. Dengan demikian, kualitas karyawan akan meningkat sehingga dapat menjadikan tingkat efektivitas kerja karyawan akan tercapai.

2. Pada variabel efektivitas kerja karyawan, hasil pengolahan data jawaban

responden menunjukkan bahwa indikator terendah adalah “Kualitas

Kerja”. Merujuk pada hasil tersebut, upaya agar efektivitas kerja menjadi

tinggi, yaitu dengan cara meningkatkan ketelitian, kerapihan, kemudahan, pencapaian, pemahaman kerja dan pemahaman SOP kerja agar efektivitas

kerja karyawan dapat tercapai.

3. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan sumber


(3)

Mahisa Silmi Abdul Karim, 2014

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

di PDAM Tirtawening Kota Bandung. Mengingat bahwa pengembangan sumber daya manusia berpengaruh terhadap efektivitas kerja, maka peneliti menyarankan agar perusahaan lebih meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan jabatan/pekerjaan karyawan yang nantinya akan senantiasa tercapainya efektivitas kerja karyawan.


(4)

Mahisa Silmi Abdul Karim, 2014

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan

Praktek. Jakarta: Bina Aksara.

Faisal, Sanapiah. (2007). Format-Format Penelitian Sosial.Jakarta:

Grafindo.

Furqon.2001. Statistika Terapan Penelitian. Bandung : CV. Alfabeta. Gibson. (1996). Perilaku organisasi. Jakarta: Rhineka Cipta.

_______. (1997). Organisasi dan Manajemen.Jakarta: Erlangga.

Gomes, Faustino Cardoso. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta: CV Andi Offset

Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia & Sumber Daya Manusia edisi 2. Yogyakarta: BPFE

Hariwijaya & Triton. 2005. Pedoman Penulisan Ilmiah Skripsi & Tesis. Yogyakarta : Tugu Publisher.

Hasibuan, Malayu. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:

Bumi Aksara.

Indrawijaya, Adam Ibrahim. 2002. Teori, Perilaku, dan Budaya

Organisasi. Bandung:Sinar Baru.

Kommarudin. 1994. Ensiklopedia Manajemen. Bumi Aksara : Jakarta Lungan, Richard.2006.Aplikasi Statistika dan Hitung Peluang.

Yogyakarta : Graha Ilmu.

Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi Edisi Sepuluh. Yogyakarta :

ANDI

M. Streers, Richard. Efektivitas Organisasi. 1985. Erlangga : Jakarta

Mangkunegara, A.A. Anwar. 2009. Perencanaan dan Pengembangan

Sumber Daya Manusia. Bandung : PT Refika Aditama.

Muhidin Sambas Ali, Sontani Uep Tatang. 2010. Desain Penelitian


(5)

Mahisa Silmi Abdul Karim, 2014

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Muhidin, Sambas A. dan Abdurahman Maman. (2007). Analisis

Korelasi Regresi dan Jalur dalam Penelitian. Bandung: CV

Pustaka Setia.

Muhidin, Sambas A. dan Somantri, Ating. (2006). Aplikasi Statistika

dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

_______. 2010. Statistika 2 Pengantar untuk Penelitian. Bandung:

Karya Adhika Utama.

Muhidin, Sambas Ali. 2010. Statistika 1 Pengantar untuk Penelitian.

Bandung: Karya Adhika Utama.

Noe, Raymond A.,et al. 2006. Human Resources Management, Gaining S Competitive Advantage. McGrawHill/Irwin: New York.

Nazir, Moh. 2011. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia

Ravianto J. 1998. Produktivitas dan Manusia Indonesia. Jakarta : SIUP.

Riduwan. (2004). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung:

Alfabeta.

_______. (2008). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung:

Alfabeta.

Rivai. Veithzal.2011. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk

Perusahaan Dari Teori ke Praktik. Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada

Sastradipoera, Komaruddin.2006.Pengembangan dan Pelatihan, Suatu Pendekatan Menejemen Sumber Daya Manusia. Bandung : Kappa-Sigma.

Sedarmayanti. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Reformasi

Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Bandung : PT Refika Aditama.

___________. 2001.Sumber Daya Manusia & Produktivitas Kerja.. Bandung : Mandar Maju

Siagian, Sondang P. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Bumi Aksara

Soeprihanto, John. 2009. Penilaian Kinerja dan Pengembangan


(6)

Mahisa Silmi Abdul Karim, 2014

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Penagihan Di PDAM Tirtawening Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. 2002. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi Bagi Peneliti.

Bandung: Alfabeta.

____________. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV Alfabeta.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Administrasi dilengkapi dengan

Metode R&D. Bandung: Alfabeta

Yuniarsih, Tjutju dan Suwatno. 2008. Manajemen Sumber Daya

Manusia : Teori Aplikasi dan Isu Penelitian. Bandung : ALFABETA.

Sumber Jurnal :

Sahat Siregar. (2012). Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Perhubungan Kota Medan. Jurnal Manajemen. USU Sumatera. V0l.09 No.03 April 2012

Limawandoyo. (2013). Pengelolaan dan Pengembangan Sumber Daya

Manusia Di PT Aneka Sejahtera Angineering. Jurnal

Manajaemen Bisnis Pettra. Universitas Pettra Surabaya. Vol.01 No. 2