Pelaksanaan urusan kehumasan dan protokol di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Surakarta 657

(1)

i PELAKSANAAN URUSAN KEHUMASAN DAN PROTOKOL

DI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SURAKARTA

Oleh

Nama : BIMBO ARIESTRIANTO NIM : D1607008

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna memperoleh sebutan Ahli Madya bidang Komunikasi Terapan

PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA


(2)

ii PERSETUJUAN

Tugas Akhir Berjudul:

PELAKSANAAN URUSAN KEHUMASAN DAN PROTOKOL DI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SURAKARTA Karya:

Nama : BIMBO ARIESTRIANTO NIM : D 1607008

Konsentrasi: Public Relations

Disetujui untuk dipertahankan dihadapan Panitia Penguji Tugas Akhir Program D III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Surakarta, 25 Juni 2010 Menyetujui Dosen Pembimbing,

Dra. Hj. Sofiah, M.Si NIP. 19530726 198703 2 001


(3)

iii PENGESAHAN

Tugas Akhir ini telah diujikan dan disahkan oleh Panitia Ujian Tugas Akhir Program D III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Hari :……….

Tanggal :……….

Panitia Ujian Tugas Akhir :

1. Surisno Satriyo Utomo, M. Si NIP. 19500926 198503 1 001

2. Dra. Hj. Sofiah, M.Si

NIP. 19530726 198703 2 001

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Dekan,

Drs. H. Supriyadi, SN.SU NIP. 19530128 198103 1 001


(4)

iv MOTTO

 To be yourself in a world that’s constantly trying to make you something else

is the greatest accomplishement

Things change before you even realize what you had

 Vini Vidi Vici: I came, I saw and I’m conquer

 We can have more than we’ve got because we can become more than we are

 The key to happiness is having a dreams. The key to success is making your


(5)

v KATA PENGANTAR

Puji Syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan karuniaNya, akhirnya Penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini tepat pada waktunya. Tugas Akhir dengan judul ”Pelaksanaan Urusan Kehumasan dan Protokol di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Surakarta” ini dibuat sebagai salah satu syarat menyelesaikan program Diploma III di Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik.

Penyelesaian Tugas Akhir ini kiranya tidak akan berhasil jika tidak mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini, Penulis ingin menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih setulus-tulusnya kepada :

1. Kedua orang tua Penulis, Bapak Pudji dan Ibu Santi, serta kakak-kakak

terkasih, Oki, Didit, dan Jonas, atas doa dan dukungannya yang tidak pernah berhenti, serta kepercayaan yang mereka berikan selama ini, juga masukan dan saran, dan yang terutama limpahan cinta dan kasih saying yang begitu besar kepada Penulis ;

2. Ibu Dra. Hj. Sofiah, M.Si, selaku Pembimbing Tugas Akhir yang juga

meluangkan waktunya untuk memeriksa Tugas Akhir ini dan memberikan nasehat-nasehat yang sangat berguna dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini ;

3. Bapak Surisno Satriyoutomo, M.Si, selaku penguji yang telah meluangkan


(6)

vi

4. Ibu Tanti Hermawati, S. Sos, M.Si, selaku Pembimbing Akademik yang telah

banyak memberikan saran, nasehat, dan perhatiannya kepada Penulis sejak Penulis masuk menjadi mahasiswa di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik ini ;

5. Seluruh staf pengajar Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas

Maret yang telah member bekal ilmu dan pengetahuan yang semoga dapat member manfaat bagi penulis untuk berkarya di kemudian hari ;

6. Bapak Bambang Sari Wahono, SH; Bapak Joko, SH, Bapak Soeradi, SH;

Bapak Danang, SE; dan Mas Yudhi, dari Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kota Surakarta atas bantuan dan bimbingannya selama Penulis magang. Terima kasih telah meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari Penulis, dan telah menyediakan bahan-bahan yang diperlukan dalam penulisan Tugas Akhir ini;

7. Para staf Administrasi Program Diploma III Komunikasi Terapan Fakultas

Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret atas segala bantuannya;

8. Sahabat-sahabat penulis : Prasetyo untuk “tebengannya semester satu dan

dua”; Diaz, Sigit, Yogo, Satrio, Widhi, Galih dan Bambu untuk doa dan dukungan serta kesediaannya mendengarkan keluh kesah Penulis selama ini; Ninda untuk persahabatannya;

9. Teman-teman Diploma III angkatan 2007 atas pertemanannya yang selama ini

telah terjalin;

10.Chandra, Caca, Choi, Marsya, Panji, Palak, Bedu, Om Lestaryo dan Tante


(7)

vii

11.Para pihak yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu namun telah ikut

membantu dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Atas segala kekurangan dalam penulisan ini, Penulis mohon maaf dan mohon diberikan saran serta kritik agar di lain waktu Penulis dapat memperbaikinya. Akhir kata Penulis mengharapkan agar Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu dan pengetahuan, khususnya di bidang keprotokolan.

Surakarta, Juni 2010

Penulis,


(8)

viii DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

PERSETUJUAN ... ii

PENGESAHAN ... iii

MOTTO ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... viii

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang………. 1

B. TujuanPenulisan………... 3

BAB II TINJAUAN PUSATAKA A. Hubungan Masyarakat ...………...……….. 6

 Definisi Humas………. 6

 Peranan Humas………. 9

 Fungsi Humas………... 12

B. Humas Pemerintahan……… 14

 Fungsi Humas Pemerintahan ……… 15

C. Keprotokolan…...……… 17

 Definisi Keprotokolan………... 17

 Kedudukan Keprotokolan………. 18

 Pedoman Keprotokolan……….. 19


(9)

ix

 Undang-undang Protokol ……….. 22

 Ruang lingkup undang-undang protokol ……… 23

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA A. Sejarah dan Dasar Hukum berdirinya….……….. 27

B. Dasar hukum dan kedudukan DPRD kota Surakarta……….. 27

C. Visi dan Misi DPRD kota Surakarta ……….… 28

D. Kedudukan dan Tugas Pokok Sekretariat DPRD kota Surakarta ….. 29

E. Struktur Organisasi dan Tata kerja Sekreteriat DPRD kota Surakarta… 31 BAB IV PELAKSANAN MAGANG A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ……….……….. 39

B. Bidang Pelaksanaan ………..….……… 39

C. Kegiatan Kuliah Kerja Media ……….……….. 40

D. Kegiatan lain ……….. 43

BAB V PENUTUP E. Kesimpulan……….…….. . 51

F. Saran……….…….... . 52

Daftar Pustaka ………...….. x LAMPIRAN-LAMPIRAN


(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.

LATAR BELAKANG

Semakin majunya perkembangan jaman di era globalisasi saat ini, humas

sangat diperlukan baik dalam perusahaan maupun lembaga–lembaga

pemerintahan yang berfungsi sebagai pembentuk citra sebuah perusahaan ataupun instansi pemerintahan terkait. Terciptanya citra yang baik akan sangat mendukung keberadaan instansi atau perusahaan tersebut dimata masyarakat.

Dalam langkah nyatanya, Program Diploma III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Sebelas Maret Surakarta memberikan Kuliah Kerja Media (KKM) yang memberikan kesempatan kepada mahasiswanya untuk mempraktekkan teori, konsep, dan ilmu yang telah dipelajari di bangku kuliah, sehingga mahasiswa dapat melihat dan merasakan dunia kerja secara langsung.

Sebagai mahasiswa jurusan Public Relations, Penulis memilih

melaksanakan tugas KKM pada instansi pemerintahan di kantor sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kota Surakarta, karena Penulis ingin melihat dan mengetahui secara langsung kegiatan dari humas pemerintahan.

Humas adalah fungsi managemen yang berkelanjutan dan terarah lewat organisasi umum maupun secara pribadi, serta berusaha memenangkan,


(11)

2 inginkan. Dengan menilai pendapat umum dari sekitar mereka sendiri untuk kemudian dihubungkan sejauh mungkin dengan karsa dan tingkah lakunya, guna mencapai kerjasama yang lebih produktif, dan lebih efisien untuk memenuhi kepentingan mereka bersama, dengan suatu informasi yang direncanakan dan disebarluaskan.

Humas dalam sebuah lembaga pemerintahan sangat dibutuhkan karena merupakan penghubung antara pemerintah dengan masyarakat, sehingga masyarakat juga dapat ikut berperan dalam pengawasan kinerja pemerintah, dan pemerintah dapat mengetahui apa yang menjadi keinginan masyarakat. Dengan adanya pertisipasi dari kedua belah pihak tersebut, maka roda pemerintahan akan dapat berjalan dengan baik dan lancar sehingga terjadi simbiosis mutualisme antara pemerintah dan masyarakat. Dengan terciptanya hubungan yang baik antara

pemerintah dengan masyarakat, maka masing–masing pihak dapat mengetahui

hak dan kewajibannya masing–masing, dan mengetahui dengan baik kegiatan–

kegiatan pemerintah serta perkembangan daerah Kota Surakarta.

Melihat lingkup tugas para anggota dewan yang cukup luas ini, maka sangat tidak mungkin bagi mereka untuk menangani kegiatan Humas secara langsung. Oleh sebab itu apa yang sedang dilakukan atau apa yang akan dilakukan oleh para anggota dewan tersebut yang berhubungan dengan pihak dalam maupun luar, harus dilakukan oleh bagian Humas. Karena inti dari tugas Humas adalah untuk menciptakan Goodwill antara instansi tersebut dengan masyarakatnya.


(12)

3 Humas Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Surakarta dibagi menjadi dua sub bagian yaitu, Sub Bagian Humas dan Dokumentasi dan

Sub Bagian Keprotokolan. Masing–masing bagian ini mempunyai tugas dan

fungsi yangt berbeda, namun saling melengkapi. Penulis memilih salah satu dari kedua sub bagian tersebut, yaitu Sub Bagian Keprotolan yang dianggap oleh Penulis mempunyai banyak kegiatan dan tugas yang harus dilakukan, baik tugas yang berada di dalam ruangan maupun tugas lapangan. Sehingga penulis dapat mengetahui bagaimana kerja dari para karyawan Humas baik saat di kantor, maupun saat melakukan tugas lapangan.

Sub Bagian Keprotokolan ini mempunyai tugas yang berhubungan dengan pelaksanaan acara resmi, semi resmi, maupun acara yang tidak resmi yang diselenggarakan oleh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kota Surakarta dan selalu bertanggung jawab kepada semua acara yang nantinya akan melibatkan para Anggota Dewan. Semua kegiatan tersebut merupakan bahan publikasi untuk masyarakat sebagai aktifitas pemerintah setempat. Dari sedikit uraian di atas,

maka penulis tertarik untuk menulis tentang “Pelaksanaan Urusan Kehumasan

dan Protokol di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kota Surakarta”

B.

Tujuan

Tujuan Umum

Sebagai syarat kelulusan dan merupakan suatu ketetapan yang berlaku di Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta sebagai pengaplikasian dari ilmu yang telah diperoleh dan syarat untuk


(13)

4 mendapatkan gelar sebagai Ahli Madya serta untuk mendapatkan sebuah pengalaman kerja.

Tujuan Khusus A. Bagi Instansi

1. Memberikan kesempatan kepada para Mahasiswa untuk dapat

menerapkan ilmu yang telah didapat di bangku kuliah.

2. Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengetahui

tentang cara kerja Humas Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Surakarta.

3. Mendapatkan masukan-masukan positif dari masyarakat yang

dapat meningkatkan kinerja Humas Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Surakarta.

B. Bagi Mahasiswa

1. Mendapatkan tempat untuk mempraktekkan ilmu yang sudah

didapat selama masa kuliah.

2. Mendapatkan pengetahuan tentang kinerja Humas Sekretariat,

dalam hal ini Sub Bagian Keprotokolan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Surakarta.

3. Mendapatkan pengalaman kerja.

4. Kemampuan untuk membandingkan antara teori yang didapat

selama masa kuliah dengan praktek yang berlaku dalam dunia kerja.


(14)

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.

HUBUNGAN MASYARAKAT ( HUMAS )

DEFINISI HUMAS

Bidang humas atau public r elations merupakan suatu bidang yang cakupannya

sangat luas yang menyangkut berbagai pihak. Public relations tidak sama dengan

sekedar r elations, meskipun personal relations mempunyai peranan yang sangat

besar dalam kampanye public r elations.

Public relations bukan hanya sekedar menjual senyum, dengan tujuan memperoleh kemenangan sendiri, atau dengan mendekati pers dengan tujuan

untuk memperoleh suatu pemberitaan. Lebih dari itu, public relations

mengandalkan strategi, yakni agar perusahaan disukai dan dipercaya oleh pihak –

pihak yang berhubungan.

Untuk itu, definisi tentang public r elations atau humas sangatlah penting

walaupun sampai saat ini masing – masing pihak mempunyai pendapat lain

tentang public r elations, antara lain dapat dilihat dari segi kepribadian dan

elemennya, ada yang mendefinisikan dengan dilihat dari segi komunikasi dan publikasi, dari segi kepentingan manajemen, pemasaran, periklanan dan sebagian


(15)

7 lagi dilihat dari segi entertainment dan protokoler, sebagian lagi dilihat dari segi krisis.1

Berikut ini merupakan definisi yang sangat umum diberikan oleh John E.

Mar ston : “Public relations is planned, persuasive communication designed to influence significant public”. Public r elations bukanlah ilmu tradisional yang

digunakan untuk menghadapi tujuan – tujuan sesaat. Public r elations perlu

direncanakan dalam suatu pendekatan manajemen kepada target – target publik

tertentu. Public relations melakukan komunikasi dengan cara membujuk

(per suasive). Oleh karena itu sering disebut sepihak bahwa profesi public r elations adalah profesi pembujuk (per suader s).2

Definisi yang lain dikemukakan oleh Cyr il W. Plattes berikut ini yang

menyebut public r elations sebagai tanggung jawab dan fungsi manajemen yang

bertugas :

1. Menganalisa inter est public dan menetapkan sikap public.

2. Menentukan dan menterjemahkankebijaksanaan perusahaan atau organisasi

3. Merumuskan program aksi untuk menciptakan penerimaan dan goodwill

masyarakat terhadap perusahaan atau organisasi tadi.3

Definisi Plattes ini adalah definisi terbaik, karena sekaligus memberikan

gambaran akan fungsi public r ealtions atau hubungan masyarakat.

Menurut pernyataan Asosiasi PR seluruh dunia di Mexico, Agustus 1978,

yang dikenal dengan “The statement of Mexico” Public relations adalah :

1

Renald Kasali, Manajemen Public Relatios ( konsep dan aplikasi di Indonesia ), Pustaka Utama Grafiti, Jakarta, 2003, hal 6

2

Ibid / hal 6

3Dja’far Assegaff,

Hubungan Masyarakat dalam praktek, cetakan 2, Ghalia Indinesia, Jakarta, 1987, hal 12


(16)

8 Seni dan ilmu pengetahuan social untuk menganalisa kecenderungan, memprediksi konsekuensinya menasehati para pemimpin organisasi dan

melaksanakan programyang terencana mengenai kegiatan – kegiatan melayani,

baik kepentingan organisasi maupun kepentingan public atau umum.4

(Public relations pr actice is ar t and social science of analyzing fr ends, pr edicting their consequences, counseling or ganization leader s and implementing planned pr ogr am of action which will serve the organization’s and the public intrest)

Definisi profesi humas menurut Howar d Stephenson dalam buku Handbook of

Public r elations (1971), yaitu sebagai berikut ; “The practice of skilled art or ser vice based on tr aining, a body of knowledge, and alber ence to agr ee on

standart of ethics”. (Humas atau public relations yang dapat dinilai sebagai suatu profesi, dalam praktiknya merupakan seni, ketrampilan atau memberikan pelayanan tertentu, berdasarkan kualifikasi pendidikan dan pelatihan, serta memiliki pengetahuan memadai yang harus sesuai dengan standart etika atau profesi).5

Banyak definisi Public relations yang telah diungkapkan saling berbeda, tetapi pada prinsipnya dan pengertiannya adalah sama. Paling tidak sebagai acuannya dan salah satunya definisi public relations, berasal dari The British Institute of Public Relations yang berbunyi :

1. “Public Relations activity is management of communications between an

organization and its publics”.

4

Rosady Ruslan, Manajemen Hubungan Masyarakat dan Komunikasi (konsep dan aplikasi), edisi revisi, cetakan 4, PT Raja Grifindo Persada, Jakarta, 2002, hal 18.

5

Rosady Ruslan, Etika Kehumasan ( konsep dan aplikasi ), PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2001, hal 49


(17)

9

2. “Public Relations practice is deliberate, planned and sustain effort to establish and maintain mutual under standing between an or ganization and

its publics”.6

PERANAN HUMAS

Menurut Doizer and Br oom (1995) bahwa peranan Humas dibagi menjadi empat

kategori dalam organisasi, yaitu sebagai berikut : 1. Exper t pr escr iber

Sebagai praktisi ahli public r elations yang berpengalaman dan memiliki

kemampuan tinggi dapat membantu mencari solusi dalam penyelesaian

masalah hubungan dengan publiknya (public r elationship). Hubungan

praktisi PR dengan manajemen organisasi seperti hubungan dokter dengan pasiennya, sehingga pihak manajemen bertindak pasif untuk menerima atau mempercayai apa yang telah disarankan atau usulan dari ahli PR (exper t pr escr iber) yang memiliki pengalaman dan ketrampilan tinggi

dalam memecahkan serta mengatasi persoalan public r elations yang

tengah dihadapi oleh organisasi bersangkutan. 2. Communication fasilitator

Dalam hal ini, praktisi PR bertindak sebagai komunikator atau mediator untukmembantu pihak manajemen dalam hal untuk mendengarkan apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya dari organisasi yang bersangkutan, sekaligus harus mampu menjelaskan keinginan, kebijakan dan harapan organisasi kepada pihak publiknya. Sehingga dengan

6

Rosady Ruslan, SH, MM, Manajemen Humas dan Komunikasi (konsep dan aplikasi), edisi revisi, cetakan 4, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta 2002, hal 17.


(18)

10 komunikasi timbale balik tersebut yang dilaksanakan oleh PR yang bersangkutan dapat tercipta saling pengertian, mempercayai, menghargai dan toleransi yang baik dari kedua belah pihak.

3. Pr oblem solving pr ocess fasilitator

Peranan praktisi PR dalam hal proses pemecahan persoalan public

r elations ini, merupakan bagian tim manajemen untuk membantu

pimpinan organisasi baik sebagai penasihat (adviser ) hingga tindakan

eksekusi (keputusan) dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah

dihadapi secara rasional dan professional. Biasanya dalam menghadapi sesuatu krisis yang terjadi, maka dibentuk suatu tim posko yang dikoordinir praktisi ahli PR dengan melibatkan berbagai departemen dan keahlian dalam suatu tim khusus untuk membantu organisasi, perusahaan dan produk yang tengah menghadapi atau mengatasi persoalan krisis tertentu.

4. Communication technician

Berbeda dengan tiga peranan praktisi PR profesional sebelumnya yang jarang terkait erat dengan fungsi dan manajemen organisasi. Sedangkan

dalam peranan communication technician ini sebagai jour nalist in resident

yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi atau dikenal dengan method of communication in or ganization dan system komunikasi dalam

organisasi dari masing – masing bagian atau tingkatan (level), yaitu secara

teknis komunikasi, media komunikasi dipergunakan dari tingkat pimpinan dengan bawahan akan berbeda dari bawahan kepada atasan. begitu juga


(19)

11

media komunikasi antara satu level, komunikasi antar karyawan satu

departemen dengan lainya (employee r elations and communication media

model).

Peranan PR / Humas tersebut diharapkan menjadi “mata” dan “telinga” serta

“tangan kanan” bagi top manajemen dari organisasi atau lembaga yang ruang lingkup tugasnya antara lain :

a. Membina Hubungan ke dalam (public inter nal)

Public internal adalah public yang menjadi bagian dari unit, badan, perusahaan atau organisasi itu sendiri, dan mampu mengidentifikasi atau

mengenali hal – hal yang menimbulkan gambaran negatife dalam

masyarakat, sebelum kebijakan itu dijalankan oleh organisasi.

b. Membina Hubungan ke luar (public exter nal)

Public exter nal adalah public umum (masyarakat). Mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran positif publik terhadap lembaga yang diwakilinya.

Jadi peranan Humas bersifat dua arah seperti yang dijelaskan diatas, yaitu

berorientasi ke dalam (inwar d looking) dan luar (outwar d looking). Beberapa

kegiatan dan sasaran PR sebagai pendukung fungsi manajemen perusahaan, organisasi atau lembaga, yaitu :

 Building cor por ate identity and image

o Menciptakan identitas dan citra perusahaan yang positif

o Mendukung kegiatan komunikasi timbale balik dua arah dengan


(20)

12

 Facing Cr isis

o Menangani complain dan menghadapi krisis yang terjadi dengan

membentuk manajeman krisis dan PR r ecover y of image,

memperbaiki; lost of image and damage.7

Dari definisi hubungan masyarakat menurut Cyr il W. Plattes, maka dapat

kita ketahui bahwa humas juga mempunyai fungsi ganda, yakni tidak saja ditujukan kepada masyarakat umum diluar tetapi juga masyarakat atau publik dalam perusahaan atau organisasi itu sendiri. Dapat dikatakan humas memiliki

fungsi baik ke luar maupun ke dalam. Usaha public r elations ke dalam ini sering

disebut “employee relations” atau “internal communication”. Untuk usaha ke

luar sering disebut dengan “external communication”.

FUNGSI HUMAS

Menurut Dr s. Novel Ali fungsi public r elations atau humas pada umumnya

adalah:

a) Menjalin hubungan yang harmonis antara lembaga dengan masyarakat

baik internal maupun eksternal.

b) Menciptakan saling pengertian (mutual under standing) antara lembaga

dengan masyarakat, demi terwujudnya “public understanding”

(pengertian umum). Public confidence (kepercayaan umum), public

suppor t (bantuan umum) dan public cooper ation (kerjasama umum).

c) Membentuk pendapat umum yang favour able (menguntungkan bagi

lembaga atau organisasi)8

7

Rosady Ruslan, Manajemen Humas dan Komunikasi ( konsep dan aplikasi ), edisi revisi, cetakan 4, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002, hal 21.


(21)

13

Fungsi humas yang lain dikemukakan oleh Ber tr and R. Canfield dalam

bukunya “public relations, Principle and Problem”. Menyebutkan adanya tiga

fungsi Humas yaitu :

a) Mengabdi pada kepentingan umum

Kegiatan benar – benar dicurahkan kepada kepentingan umum ke dalam

dan ke luar.

b) Memelihara komunikasi yang baik

Seorang Public Relations Officer adalah perantara antara pimpinan

dengan publik, Public Relations Officer harus dapat membina

komunikasi yang terarah dan efektif.

c) Menitik beratkan pada moral dan tingkah laku yang baik

Seorang Public Relations Officer harus mampu menjadi teladan dan

mempunyai wibawa.9

Eksistensi Humas pada setiap instansi atau lembaga merupakan suatu keharusan fungsional dalam rangka memperkenalkan kegiatan dan aktifitas kepada masyarakat. Jika dirasakan suatu keterbatasan wewenang Humas, mungkin hal ini disebabkan kedudukan bagian atau unit Humas dalam suatu organisasi.

Memperhatikan betapa peranan Humas pada suatu lembaga, instansi, seyogyanya kehadiran Humas bukan merupakan unit struktural yang kaku karena diikat oleh prosedur dan birokrasi yang ada, tetapi pada tempatnya berada

8

Drs. Novel Ali, Materi Pokok Hubungan Masyarakat, Karunia Jakarta Universitas Terbuka, Jakarta, 1985, hal 2, 24

9


(22)

14

langsung di bawah pimpinan atau sekurang – kurangnya ada hubungan langsung

pada pimpinan tersebut. Sebaliknya Public Relations Officer pun harus

mempunyai kemampuan untuk menguasai segala permasalahan yang dihadapkan kepadanya.

B.

HUMAS PEMERINTAHAN

Keberadaan departemen kehumasandalam suatu lembaga atau instansi pemerintah merupakan suatu keharusan, baik secara fungsional maupun

operasional yang mampu bertindak sebagai public infor mations, public affair dan

public communication dalam upaya menyebarluaskan atau mempublikasikan tentang kegiatan dan program kerja pembangunan pada instansi yang bersangkutan, baik ditujukan kepada publik internal maupun publik eksternal (masyarakat); pada umumnya, maka peranan Humas pemerintahan dapat

merupakan bagian dari suatu alat atau saluran instansi pemerintah (the public

r elations are functional as a tools or channels of gover nment publication activity), yaitu untuk memperlancar proses interaksi positif dan penyebarluasan informasi mengenai publikasi pembangunan nasional atau daerah dan provinsi melalui kerjasama dengan pihak media massa/pers, baik menggunakan saluran media elektronik maupun media cetak lainnya, hingga menggunakan alat komunikasi tradisional lainnya, seperti pementasan wayang atau wayang kulit maupun pementasan musik.

Humas pemerintah merupakan merupakan satu kegiatan untuk menanamkan dan memperoleh pengertian, niat baik, kepercayaan dan penghargaan dari, dan, kepada masyarakat luas kepada instansi terkait.


(23)

15

FUNGSI HUMAS PEMERINTAHAN

Perbedaan utama antara fungsi dan tugas Humas yang terdapat di instansi pemerintah dengan lembaga non pemerintah (perusahaan komersial swasta), yaitu tidak ada sesuatu yang diperjual belikan, baik berbentuk produk barang maupun jasa pelayanan yang ditawarkan kepada pihak yang membutuhkan secara

komersial. Pemerintah lebih menekankan pada public ser vice atau public utilities

demi kepentingan palayanan kepentingan umum (masyarakat).

Menurut John D. Millet, dalam bukunya, management in public ser vice the

quest for effective perfor mance, yang artinya peran Humas/PR dinas instansi atau lembaga kepemerintahan terdapat beberapa hal dalam melaksanakan tugas atau kewajiban utamanya, yaitu sebagai berikut :

1. Mengamati dan mempelajari hasrat, keinginan – keinginan dan aspirasi

yang terdapat dalam masyarakat (lear ning about public desires and

aspir ation)

2. Kegiatan untuk memberikan nasihat atau sumbangan saran dalam

menanggapi untuk apa sebaiknya dapat dilakukan instansi/lembaga

pemerintah seperti yang dikehendaki oleh publiknya (adver tising the

public about what is should desir e)

3. Kemampuan untuk mengusahakan terciptanya hubungan memuaskan yang

diperoleh dari antara hubungan public dengan para pejabat pemerintah (ensur ing satisfactor y contact between public and gover nment official)


(24)

16

4. Memberikan penerangan dan informasi tentang apa yang telah diupayakan

oleh suatu lembaga/instansi pemerintah yang bersangkutan (infor ming and

about what agency is doing)10

Menurut Dimock and Koening, pada umumnya tugas dan kewajiban dari pihak

Humas lembaga pemerintahan yaitu :

1. Berupaya memberikan penerangan dan informasi kepada masyarakat

tentang pelayanan masyarakat (public ser vice), kebijakan serta tujuan yang

akan dicapai oleh pihak pemerintah dalam melaksanakan program kerja pembangunan tersebut.

2. Mampu menanamkan keyakinan dan kepercayaan, serta mengajak

masyarakat dalam partisipasinya untuk melaksanakan program

pembangunan di berbagai bidang, seperti social, ekonomi, hokum dan politik serta menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban nasional.

3. Keterbukaan dan kejujuran dalam memberikan pelayanan serta pengabdian

dari aparatur pemerintah bersangkutan perlu dijaga atau dipertahankan

dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya masing – masing secara

konsisten serta professional.

Selain fungsi – fungsi diatas fungsi pokok Humas yang mendasar adalah

sebagai berikut :

1. Mengamankan kebijakan dan program kerja pemerintah yang diwakilinya

10

Rosady Ruslan, Manajemen Hubungan Masyarakat dan Komunikasi ( konsep dan aplikasi ), edisi revisi, cetakan 4, PT. Raja Grifindo Persada, Jakarta, 2002, hal 93


(25)

17

2. Memberikan pelayanan, menyebarluaskan pesan – pesan dan informasi

mengenai kebijakan, hingga mempu mensosialisasikan program –program

pembangunan baik secara nasional maupun daerah kepada masyarakat.

3. Menjadi komunikator dan sekaligus mediator yang proaktif dalam upaya

menjebatani kepentingan instansi pemerintah disatu pihak, dan menampung aspirasi atau opini public (masyarakat), serta memperhatikan

keinginan – keinginan masyarakat dilain pihak.

4. Berperan serta secara aktif dalam menciptakan iklim yang kondusif dan

dinamis, demi mengamankan stabilitas dan program pembangunan baik

dalam jangka pendek maupun jangka panjang.11

C.

KEPROTOKOLAN

DEFINISI KEPROTOKOLAN

Pengertian atau definisi dari keprotokolan sering kali disalah artikan, yaitu dianggap sama sebagai “MC” (master of cer emony). Untuk memahami dan mengetahui pengertian yang sebenarnya dari protokol dapat dilihat dari penjelasan berikut.

Istilah protokol berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata PROTOKOLUM, dimana PROTOS yang berarti pertama; dan KOLUM atau KOLLA berarti perekat atau lem. Kita perhatikan batasan pengertian mengenai protokol sebagaimana

dirumuskan di dalam Webster’s New Ideal Dictionary, yang berbunyi, “Protocol

is a pr emilinar y memor andum of diplomatic negotiation”. (Webster’s New Ideal Dictionar y, second edition, Mer iem Webster Inc, Springfield, Massachusettss,

11


(26)

18 USA 1989, hal 416). Yaitu protokol adalah suatu dokumen pendahulu dari

perundingan diplomatik.12

Istilah protokol pada awalnya digunakan pertama kali pada pada waktu itu,

bagi lembar pertama suatu gulungan papyr us atau kertas tebal yang diletakkan.

Negara Yunani yang pertama menggunakan istilah tersebut.

Selanjutnya pengertian protokol dipergunakan untuk seluruh gulungan tersebut yang merupakan tempat dicatatnya semua dokumen penting Negara yang menyangkut nasional maupun internasional.

Tahap berikutnya istilah protokol dipakai bagi isi persetujuan – persetujuan itu

sendiri dalam arti luas, tidak terbatas perundingan Negara. Tahap berikutnya

dipakai pula untuk dokumen – dokumen penting yang merupakan data tambahan

dari sebuah persetujuan atau perjanjian utama, selanjutnya mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan jaman. Sekarang ini protokol diartikan sebagai :

a. Suatu pedoman yang berisi Tata Cara Internasional.

b. Pemberian pelayanan kepada pimpinan, tamu, massa public, peserta rapat

dan lain – lain yang terkait di dalam kegiatan resmi.

c. Tolak ukur bagi suatu Pemerintah Daerah beserta unit – unit kerjanya.13

KEDUDUKAN PROTOKOL

Seperti di Negara lain, maka di Negara Kesatuan Republik Indonesia keprotokolan pada dasarnya mempunyai kedudukan dua segi, yaitu :

12

Drs. R. Trijono Januharso, Pedoman Keprotokolan dan Master Of Ceremony, Elfhar dan Dahara Prize, Semarang, hal 3

13


(27)

19

1. Keprotokolan yang berkisar hubungan dengan luar negeri, disebut juga

keprotokolan diplomatik.

2. Keprotokolan yang menyangkut dalam negeri, disebut juga Keprotokolan

Resmi.

Instansi tertinggi yang merupakan pengelola utama kegiatan keprotokolan di

Indonesia adalah Direktorat Jendral Protokol dan Konsuler – Departemen Luar

Negeri, jabatan Direktur Jendral Protokol dan Konsuler tersebut berkedudukan sebagai “Protokol Negara”.

Seluruh tugas dan fungsi keprotokolan Dalam Negeri dan Luar Negeri berpusat pada instansi tersebut. Dalam pelaksanaannya ia berkedudukan sebagai instansi resmi yang selalu mengadakan koordinasi dengan instansi lain dalam menjalankan fungsi dan tugasnya.

Jika kita lihat dari fungsi dan tugasnya maka, tampak bahwa petugas protokol akan sangat berpengaruh atas berhasil atau tidaknya penyelenggaraan suatu acara, untuk itu seorang yang ditugasi dalam keprotokolan akan selalu meletakkan perhatian dan kemampuannya secara maksimal dengan tetap menjunjung tinggi

nilai – nilai kebudayaan, norma adat istiadat yang relevan, sehingga fungsi dan

tugas keprotokolan dapat dilaksanakan dengan sempurna dan suatu acara tersebut dapat dikatakan berjalan dengan sukses dan sempurna.

PEDOMAN PROTOKOL

Pada umumnya petugas protokol hanya dianggap sebagai orang yang berpakaian lengkap dan menyibukkan diri untuk mengatur acara yang sedang berlangsung. Anggapan tersebut memang benar tetapi belum menggambarkan arti


(28)

20 sebenarnya tentang protokol. Untuk menjalankan tugas dan fungsinya, protokol mempunyai pedoman sebagai berikut :

1. Memiliki sikap ramah tamah (Cour tesy)

2. Perlu ketelitian dalam segala hal (Cor r ect)

3. Tanamkan rasa percaya diri (Self confident)

Setiap protokol harus juga memahami akan :

1. Tata Cara

2. Tata Krama

3. Aturan umum, rumus, dalil dan prinsip umum.

FUNGSI PROTOKOL

Tugas dan fungsi protokol tidak hanya bertanggung jawab atas keberhasilan suatu acara, namun perlu diperhatikan lebih lanjut bahwa seorang protokol juga dituntut untuk menyadari keberadaannya sebagai penyelenggara dan pendukung keberhasilan untuk mencapai sasaran yang dikehendaki seperti tujuan semula. Protokol pada pokoknya mencakup enam fungsi, yaitu :

1. Fungsi Perencanaan

Kegiatan ini mencakup memilih dan mengaitkan fakta guna menciptakan dan menformulasikan serangkaian kegiatan ysng diusulkan bersama untuk mencapai tujuan semula.

Manfaat dari fungsi perencanaan ini adalah seluruh kegiatan dapat diarahkan pada tujuan tertentu, menurut tata urutan yang tepat sehingga akan dicapai keberhasilan.


(29)

21 Fungsi ini juga dapat menghindari terjadinya kerugian antara lain; pemborosan waktu, tenaga dan biaya. Sehingga kita hanya akan menyelenggarakan kegiatan yang penting dan yang diperlukan saja.

2. Fungsi Pengorganisasian

Kegiatan yang termasuk fungsi ini adalah pembagian tugas menurut sub

bagian masing – masing. Kegiatan ini dianggap penting untuk melimpahkan

wewenang dan tanggung jawab kepada orang yang tepat, sehingga dapat terlaksana dengan baik. Manfaat dari fungsi ini adalah:

a. Setiap petugas protokol mengetahui tugas apa yang harus dilakukan.

b. Hubungan kerja antara petugas dapat ditentukan secara jelas.

c. Kegiatan apa, petugas terkoordinasikan, terarah dan menghasilkan

kesatuan tindak.

d. Para petugas beserta peralatan yang tersedia dapat didayagunakan dan

mencapai hasil-guna yang optimal.

3. Fungsi Pergerakan

Kegiatan ini dimaksudkan untuk dapat mencapai tujuan yang tepat sesuai dengan fungsi perencanaan, pengorganisasian sebagaimana telah dilakukan oleh pimpinan.

Manfaat dari kegiatan ini sangat penting, karena berprinsip meletakkan

perhatian hanya pada orang – orang yang tekait disekeliling. Sebab orang dapat

memiliki kepribadian, dapat berpikir, percaya diri, berpengawasan atas pekerjaannya sendiri.


(30)

22 Kegiatan pengawasan adalah penentuan sesuatu hal yang telah dilaksanakan,

menilai dan bila perlu mengambil langkah – langkah perbaikan agar pelaksanaan

suatu tugas/pekerjaan dapat berjalan sesuai rencana semula, setelah fungsi perencanaan, pengorganisasian dan pergerakan berjalan dengan baik, maka fungsi ini akan dirasa kurang berperan, namun dalam pelaksanaannya akan ditemukan

kekurangan dalam menjalankan fungsi – fungsi sebelumnya, sehingga diperlukan

beberapa perbaikan.

5. Fungsi Pengkoordinasian

Kegiatan dalam fungsi ini merupakan upaya petugas dalam penyerasian

kualitas, kuantitas, waktu, personil maupun pengarahannya sehingga

menghasilkan tindakan yang serasi dan tepat pada sasaran dan sesuai dengan tujuan.

Manfaat dari fungsi ini adalah dapat menghindari pemborosan dalam bentuk apapun. Wewenang dan tanggung jawab yang diberikan juga dapat terlaksana

dengan baik tanpa adanya tumpang tindih (Over Lapping).

6. Fungsi Pengambilan Keputusan

Kegiatan pokok dalam fungsi ini adalah, memilih satu tindakan diantara

beberapa kemungkinan untuk bertindak (alter native) dalam berbagai keadaan

dalam melaksanakan kegiatan tertentu.

UNDANG – UNDANG PROTOKOL

Undang –undang protokol adalah undang – undang keprotokolan yaitu undang

– undang Nomor 8 Tahun 1987 tentang protokol dan penjabarannya dengan


(31)

23 Mengenai Tata Tempat, Tata Upacara dan Tata Penghormatan. Peraturan

Perundang – undangan tersebut peraturan perundang – undangan domain

keprotokolan.

RUANG LINGKUP UNDANG-UNDANG PROTOKOL

1. Penghormatan dan perlakuan terhadap Pejabat Negara, Pejabat Pemerintah

dan Tokoh Masyarakat tertentu dalam suatu acara, meliputi :

a. Hak dalam tata tempat disebut Preseance/Order Of Preseance yaitu tata

urutan sesuai dengan jabatannya.

b. Hak dalam upacara disebut Rotation atau susunan. Seseorang yang

berkedudukan utama, kedatangannya dan sambutan paling akhir dalam

suatu acara yang bersifat cer emonial, berlaku sebaliknya (pengarahan

paling utama).

c. Hak dalam perlakuan disebut Treatment yaitu pemberian perlindungan,

keamanan, ketertiban dan fasilitas sebagaimana mestinya, agar dapat melaksanakan tugas jabatannya secara lebih berhasilguna, berdaya guna, namun tidak boleh menimbulkan sikap mewah.

2. Penghormatan dan perlakuan terhadap Lambang–lambang Kehormatan

Kedaulatan Negara Republik Indonesia.

3. Pengaturan pemberian penghormatan terhadap seseorang sesuai dengan

kedudukannya dengan menggunakan Bendera dan lagu kebangsaan.

4. Pengaturan penyambutan terhadap kunjungan yang bersifat kunjungan


(32)

24

5. Pengaturan protokol bagi kepala perwakilan Asing di Indonesia

diperlakukan berdasarkan asas resiprositas (timbal balik) sesuai dengan kebiasaan Internasional.

6. Pemberian penghormatan terhadap istri/suami dari Pejabat Negara, Pejabat

Pemerintah, dan tokoh Masyarakat tertentu serta terhadap mantan Pejabat Negara dan Pejabat Pemerintah.

7. Perlakuan

a. Pemberian perlindungan, ketertiban, keamanan dalam menjalankan

tugas jabatan

b. Pemberian dukungan sarana yang diperlukan secara wajar dan tidak

berkelebihan agar dapat melaksanakan tugasnya secara lebih berhasil guna dan berdayaguna.

8. Pengaturan

a. Pengaturan Upacara bendera dan upacara bukan upacara bendera

dalam acara kenegaraan atau resmi dilaksanakan sesuai ketentuan keprotokolan yang meliputi tata krama, tata upacara, tata penghormatan, tata lambang kehormatan NKRI, dan tata pakaian uapacara.

 Pengaturan Kunjungan.

1) Kunjungan tamu Negara dengan prinsip menyatakan rasa hormat untuk

memberikan kesan yang mendalam bagi tamu Negara atas kebesaran Bangsa dan Negara Indonesia.


(33)

25

2) Kepala perwakilan Negara asing di Negara asing R.I. Diperlakukan

berdasarkan asas resiprositas sesuai dengan kebiasaan internasional.

3) Kunjungan pejabat RI ke daerah dilaksanakan dengan asas efektif dan

efisien.

KELOMPOK PEJABAT NEGARA (Pasal 11 (1) UU No. 43 Th 1999)

PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN, KETUA, WAKIL KETUA, DAN ANGGOTA LEMBAGA NEGARA; KETUA, WAKIL KETUA, KETUA MUDA, DAN HAKIM AGUNG PADA MAHKAMAH AGUNG SERTA KETUA, WAKIL KETUA, DAN HAKIM PADA SEMUA BADAN PERADILAN; MENTERI DAN JABATAN SETINGKAT MENTERI; DUTA BESAR LUAR BIASA DAN BERKUASA PENUH; GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR; BUPATI DAN WAKIL BUPATI, WALIKOTA DAN PEJABAT NEGARA LAINNYA YANG DITENTUKAN UNDANG-UNDANG.

PEJABAT PEMERINTAH (Pasal (5) UU No.8 Th 1987)

“PEJABAT YANG MENDUDUKI JABATAN TERTENTU DALAM ORGANISASI PEMERINTAH”

JENIS JABATAN; Pasal 1 (5-7) No. 43 Th 1999

a. Jabatan Negeri (Jabatan dalam bidang eksekutif, termasuk kesretariatan

lembaga Negara dan kepaniteraan.

b. Jabatan Karier (Jabstruk dan Jafung)


(34)

26 Dilihat dari ruang lingkup protokol diatas, maka termasuk didalamnya adalah tugas Humas Pemerintah, yaitu memberikan penyambutan kepada tamu-tamu daerah dan memberikan pelayanan kepada pejabat pemerintah, dalam hal ini adalah Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam membantu mempublikasikan kegiatan-kegiatan pemerintah untuk membangun daerah dan untuk memenuhi aspirasi masyarakat.


(35)

25

BAB III

DESKRIPSI LEMBAGA

SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

DAERAH KOTA SURAKARTA

A. Sejarah dan Dasar Hukum Berdirinya

Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD) Kota Surakarta berlokasi di Jalan Adisucipto No. 143 A Surakarta. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surakarta merupakan pembangunan kedua setelah balaikota Surakarta mengalami kebakaran Pada Era Reformasi Pada Tahun 1998.

DPRD Kota Surakarta berdiri semenjak berdirinya pemerintah Kota Surakarta yakni disebutkan dalam Undang- undang Nomor 16 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Daerah - daerah Kota besar dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Kota Yogyakarta, maka di bentuklah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD ) Kota Surakarta. DPRD Kota Surakarta merupakan unsur penyelenggaraan pemerintah daerah.

B. Dasar Hukum dan Kedudukan DPRD kota Surakarta

Kinerja sebuah lembaga legislatif, dapat diukur dan dinilai dengan mendasarkan kepada pencapaian tujuannya. Sementara keberadaan lembaga le gislatif adalah sebagai lembaga yang diharapkan mampu menjadi kekuatan pengawas dan penyeimbang (check and balance) atas penyelenggaraan pemerintahan dan


(36)

26 pembangunan daerah oleh badan eksekutif daerah (pemerintah kota). Tujuan yang dimaksud adalah penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan menuju terwujudnya masyarakat yang sejahtera dalam dimensi luas. Pemilu tahun 2004 menghasilkan anggota Legislatif secara demokratis dan dapat merubah sistem pemerintahan yang sentralistik menjadi desentralistik melalui pembuatan beberapa Undang-Undang, dua diantaranya Undang-Undang nomor 22 Tahun 2003 Tentang Susunan Dan Kedudukan MPR, DPR, DPD Dan DPRD dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, yang menjadi dasar hukum keberadaan, Kedudukan dan Tugas DPRD Kota Surakarta.

Dasar hukum kedudukan DPRD Kota Surakarta diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Pasal 40 yang secara tegas tertulis “DPRD merupakan

Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah dan Berkedudukan sebagai Unsur

penyelenggara Pemerintah Daerah.” Dan Undang-Undang Nomor 22 tahun 2003

pasal 76 secara eksplisit tertulis, ”DPRD Kabupaten Kota merupakan Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah yang berkedudukan sebagai Lembaga Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.

C. Visi dan Misi

Visi dan misi DPRD Kota Surakarta tertuang dalam Rencana Kerja DPRD pada tiap Masa Bhakti 5 tahun sekali adalah sebagai berikut:

1. Visi DPRD Kota Surakarta adalah :

a. Aspiratif, adalah keberpihakan kepada masyarakat, mengutamakan dan


(37)

27

b. Responsif, adalah cepat dan tanggap dalam menjawab permasalahan-

permasalahan yang terjadi di masyarakat.

c. Profesional, adalah dalam melaksanakan tugas dan fungsi sesuai dengan

keahlian dan kewenangan yang dimiliki.

d. Bertanggung Jawab, adalah berani dan konsekuen melaksanakan fungsi yang

diemban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.

e. Berwawasan Budaya, adalah mendasar pada cipta, rasa, etika, dan estetika

2. MISI DPRD Kota Surakarta adalah :

a. Memperjuangkan Keadilan dan Kesejahteraan masyarakat Kota Surakarta

dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.

b. Meningkatkan kepekaan dan kepedulian dalam menyelesaikan

permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat kota Surakarta

c. Meningkatkan profesionalisme DPRD Kota Surakarta sesuai tugas dan fungsi.

d. Membangun Komunikasi dan Kemitraan DPRD dengan pemerintah Kota

Surakarta, Masyarakat, akademis, pers dan lembaga lainnya.

` Meningkatkan daya pikir, nilai rasa, perilaku yang bermartabat dan hasil karya

yang berguna untuk Kesejahteraan masyarakat Kota Surakarta.

D. Kedudukan dan Tugas Pokok Sekretariat DPRD kota Surakarta

Perubahan yang sangat mendasar dengan telah berlakunya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1999 adalah terjadinya perubahan kedudukan Badan Legislatif sebagai mitra kerja yang sejajar dengan Badan Eksekutif. Dengan demikian telah terjadi perubahan yang signifikan dengan peran dan fungsi DPRD, dengan adanya


(38)

28 perubahahan tersebut proses kegiatan kesekretariatan Dewan mengharuskan adanya mekanisme yang sangat intens agar senantiasa tercipta kesatuan gerak dan langkah dalam mata rantai kerja yang harmonis. Dengan demikian kegiatan pelayanan yang menjadi tugas pokok dari Sekretariat Dewan dapat dilaksanakan dengan optimal.

Sekretariat DPRD Kota Surakarta mempunyai kedudukan, tugas pokok dan fungsi yang diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 pasal 5. Dalam peraturan tersebut dijelaskan bahwa, Sekretariat DPRD merupakan unsur pelayanan terhadap DPRD yang dipimpin oleh seorang Sekretaris DPRD yang berkedudukan secara teknis operasional berada dibawah dan bertanggung jawab kepada pimpinan DPRD dan secara administratif bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Tugas-tugas pokok dari Sekretariat DPRD adalah, antara lain :

1. Menyelenggarakan administrasi kesekretariatan

2. Menyelenggarakan administrasi keuangan

3. Mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD

4. Menyediakan serta mengoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan DPRD sesui

dengan kemampuan keuangan daerah.

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana hal tersebut diatas, Sekretariat DPRD menyelenggarakan fungsi :

1. Penyelenggaraan administrasi kesekretariatan DPRD

2. Penyelenggaraan administrasi keuangan DPRD

3. Penyelenggaraan rapat-rapat DPRD dan


(39)

29 Dalam upaya meningkatkan kinerja DPRD sebagai unsur perwakilan rakyat daerah dalam menjalankan fungsi penganggaran, fungsi perundangan, fungsi pengawasan dan fungsi keperwakilannya. Sekretariat DPRD dituntut untuk mampu berperan sebagai Fasilitator dan mediator. Untuk itu Sekretariat DPRD harus mampu dan harus profesional dalam menjalankan tugas dan fungsinya serta mampu memberikan dukungan yang optimal kepada DPRD agar dalam menjalankan tugas dan wewenangnya dapat melaksanakannya secara efektif dan efisien.

E. Struktur Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat DPRD kota Surakarta Sekretariat DPRD terdiri dari 4 sub bagian, dan tiap-tiap Sub bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian. Struktur Organisasi DPRD Surakarta berdasarkan Peraturan Walikota Surakarta Nomor 19-A Tahun 2009 tentang Pedoman Uraian Jabatan Struktural Pada Sekretariat DPRD adalah sebagai berikut :

a. Sekretaris DPRD

b. Bagian Legislasi, membawahi :

1. Subbagian Rapat dan Risalah

2. Subbagian Penyusunan Peraturan

3. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan

c. Bagian Keuangan, membawahi:

1. Subbagian Anggaran

2. Subbagian Perbendaharaan

3. Subbagian Akuntansi


(40)

30

1. Subbagian Humas dan Dokumentasi

2. Subbagian Protokol

e. Bagian Umum, membawahi:

1. Subbagian Tata Usaha

2. Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan

Uraian tugas-tugas jabatan struktural di Sekretariat DPRD Kota Surakarta :

1. Sekretaris DPRD

Mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi kesekretariatan, administrasi keuangan, mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD, dan menyediakan serta mengkoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD sesuai dengan kemampuan keuangan daerah. Dengan beberapa uraian sebagai berikut :

a. Menyusun rencana strategis dan rencana kerja Sekretariat DPRD.

b. Memberikan petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada bawahan.

c. Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan, petunjuk

pelaksanaan dan petunjuk teknis program kegiatan Badan sesuai dengan bidang tugas.

d. Menyelenggarakan sistem pengendalian intern pelaksanaan kegiatan agar

efektif dan efisien sesuai peraturanpeerunddaangan yang berlaku.

e. Menerapkan Standar Pelayanan Prima

f. Melaksanakan pengelolaan Kesekretariatan, meliputi : Perencanaan, Evaluasi,


(41)

31

g. Menyusun laporan hasil pelaksanaan rencana strategis, rencana kerja, LAKIP,

LKPJ dan EKPPD Sekretariat DPRD.

h. Menyusun kebijaksanaan teknis di bidang Legislasi, keuangan, Humas dan

Protokol dan Umum.

i. Menyusun rencana, penelaah dan pengkoordinasi perumusan kebijakan

Pimpinan DPRD.

j. Menyelenggarakan pengawasan dan pengendalian teknis urusan

kesekretariatan DPRD.

2. Bagian Legislasi

Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pelaksanaan dan pelayanan administrasi dibidang Rapat dan Risalah, Penyusunan peraturan, dan evaluasi dan pelaporan peraturan.

Subbagian Rapat dan Risalah

Mempunyai tugas penyiapan pelaksanaan dan pelayanan administrasi di bidang Rapat dan Risalah, meliputi: pelaksanaan persipan rapat-rapat dan penyusunan risalah guna mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD.

 Subbagian Penyusunan Peraturan

Mempunyai tugas melakukan penyiapan konsep pelaksanaan dan pelayanan administrasi di bidang penyusunan perundang-undangan, meliputi : menyiapkan bahan peraaturan per-undang-undangan, menyusun rancangan keputusan pimpinan DPRS dan keputusan DPRD serta rancangan peraturan


(42)

32 daerah inisiatif DPRD dan pengelolaan sistem jaringan dokumentasi dan informasi hukum.

 Subbagian Evaluasi dan Pelaporan

Mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan konsep rencana kerja dan penyusunan evaluasi dan pelaporan peraturan, meliputi : menyiapkan bahan-bahan raperda yang akan dilakukan pembahasan dan pelaksanaan pengkajian terhadap produk hukum dan pelaporan perda-perda yang sudah ditetapkan.

3. Bagian Keuangan

Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pelaksanaan dan pelayanan administrasi dibidang perencanaan dan anggaran, akuntansi, dan perbendaharaan untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD.

 Subbagian Anggaran

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan dan pelayanan administrasi di bidang perencanaan dan anggaran, meliputi: penyusunan program kerja, penyusunan anggaran dan penyusunan LAKIP.

 Subbagian Perbendaharaan

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan dan pelayanan administrasi di bidang Perbendaharaan Meliputi : pembayaran keuangan pegawai, Pimpinan dan Anggota DPRD, dan kegiatan operasional sekretarit Dewan serta verifikasi atas Pertanggung jawaban keuangan


(43)

33

 Subbagian Akuntansi

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan dan pelaksanaan administrasi di bidang Akuntansi, meliputi : pengendalian keuangan, dan Pembukuan Keuangan

4. Bagian Humas dan Protokol

Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pelaksanaan dan pelayanan administrasi di bidang Humas, Dokumentasi dan Protokol, penyerapan aspirasi masyarakat dan perjalanan dinas

 Subbagian Humas dan Dokumentasi

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan dan pelayanan administrasi di bidang Humas dan Dokumentasi, meliputi : pelaksanaan kegiatan Kehumasan, hubungan antar lembaga, penyerapan aspirasi masyrakat, dokumentasi dan Perjalanan Dinas.

 Subbagian Protokol

Mempunyai tugas melakukan penyiapan pelaksanaan dan pelayanan administrasi di bidang protokol meliputi: menyiapkan pelayanan kegiatan keprotokolan dan, penerimaan tamu dan penyiapan sambutan-sambutan

5. Bagian Umum

Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pelaksanaan dan pelayanan administrasi di bidang tata usaha, kepegawaian, RumahTangga, dan perlengkapan di lingkungan Sekretariat DPRD


(44)

34

Subbagian Tata Usaha

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan dan pelayanan administrasi di bidang Tata Usaha, meliputi : Organisasi dan Tatalaksana, ketatausahaan, kearsipan dan kepegawaian.

Subbagian RumahTangga dan Perlengkapan

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan dan pelayanan administrasi di bidang Rumah Tangga dan perlengkapan, meliputi : pelaksanaan dan pelayanan Teknis penyelenggaraan rapat, pemeliharaan, perawatan gedung dan kantor, kesehatan dan olahraga, dan keamanan lingkungan gedung dan kantor dan analisis kebutuhan dan pengadaan, Inventarisasi, perlengkapan, pemeliharaan dinas.


(45)

39

BAB IV

PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA

A. Tempat pelaksanaan

Kegiatan KKM dilaksanakan di kantor Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kota Surakarta yang beralamatkan di Jalan Adisucipto No. 143 A Surakarta. Kegiatan KKM ini dilaksanakan selama dua bulan, yaitu dari tanggal 8 Februari 2010 sampai 8 April 2010.

B. Pelaksanaan

Selama mengikuti kegiatan KKM ini, penulis ditempatkan pada bagian Humas dan Protokol dari kantor Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kota Surakarta. Bagian Humas ini mempunyai dua subbagian, yaitu : sub bagian humas dan dokumentasi dan sub bagian keprotokolan. Disini penulis memilih sub bagian keprotokolan yang dianggap penulis paling berperan dari bagian Humas tersebut. Untuk sub bagian yang lain kegiatannya dapat dikatakan mengikuti kegiatan protokol, seperti dokumentasi. Setiap terdapat suatu kegiatan baik resmi, semi resmi maupun tidak resmi yang melibatkan Pemerintah Daerah dalam hal ini Anggota Dewan maupun aparatur Negara yang lainnya, maka tim keprotokolan akan selalu terlibat dan turut bertanggung jawab atas kelancaran acara. Kegiatan tim keprotokolan ini akan selalu diikuti oleh tim dokumentasi yang nantinya akan


(46)

40

bertanggung jawab untuk mempublikasikan kegiatan – kegiatan tersebut.

Sebelum melakukan publikasi masing – masing sub bagian akan memilah – milah

mana kegiatan yang perlu dipublikasikan dan yang tidak. Sehingga antara kedua sub bagian tersebut mempunyai keterikatan yang sangat dekat dalam melaksanakan tugas yang bernaung langsung di bawah bagian Humas.

C. Kegiatan Kuliah Kerja Media Kegiatan Rutin Apel

Penulis diwajibkan untuk mengikuti kegiatan apel pagi yang dilaksanakan setiap hari dimulai pada pukul 07.30 sampai pada pukul 07.45. kecuali pada hari senin dan jumat kegiatan apel tidakdiakan, oleh karena pada hari senin kegiatan apel dilaksanakan di Balai Kota pemerintah Surakarta dan pada hari jumat kegiatan apel diganti dengan kegiatan olah raga pagi atau senam pagi. Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh karyawan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Kegiatan Keprotokolan

Selama melakukan kegiatan KKM di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kota Surakarta, penulis mengikuti beberapa kegiatan keprotokolan, salah satunya mengikuti rapat audiensi masyarakat Lembaga Bantuan Hukum MEGA

BINTANG dengan Ketua Dewan dan beberapa perwakilan dari Anggota – anggota

komisi di ruang kepanitiaan yang berada di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kota Surakarta, dalam hal ini tugas tim keprotokolan antara lain adalah


(47)

41 mempersiapan ruangan rapat, penataan snack, minuman, dan makanan besar (jika rapat tersebut sampai melewati waktu makan siang), mengatur tempat duduk dan mic yang akan digunakan dalam rapat.

Dalam pengaturan tempat ini tim keprotokolan mengikuti pedoman umum mengenai tata tempat yang telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 1990 yang menetapkan apabila menghadap meja, tempat utama adalah yang menghadap pintu keluar. Dalam hal ini yang menempati tempat tersebut adalah Anggota Dewan, karena mereka sebagai tuan rumah dalam rapat tersebut. Tempat terakhir adalah tempat yang paling dekat dengan pintu keluar dalam hal ini adalah para tamu undangan. Pimpinan DPRD dan Wakil Pimpinan DPRD menempati tempat duduk yang berada di ujung meja karena mereka sebagai pimpinan rapat dan yang menetapkan tata tertib di dalam rapat sehingga rapat tersebut dapat berjalan dengan lancar dan baik. (Lihat Lampiran 1)

Penulis juga mengikuti rapat paripurna di gedung paripurna mengenai laporan pertanggung jawaban Walikota kota Surakarta tahun anggaran 2009 yang akan diadakan selama tiga hari. Sehari sebelum pelaksanaan tersebut, tim protokol mengadakan rapat koordinasi untuk membahas persiapan tata tempat, susunan acara, pengaturan tamu undangan yang terdiri dari perwakilan beberapa departemen pemerintah dan pengaturan tempat untuk wartawan. Rapat ini merupakan rapat paripurna yang diselenggarakan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota


(48)

42 Surakarta sehingga tim protokol bertanggung jawab penuh akan kelancaran acara tersebut.

Dalam pengaturan tata tempat ini, tim keprotokolan DPRD kota Surakarta menggunakan tata tempat yang telah ditetapkan dalam pasal 4 Peraturan Daerah kota Surakarta Nomor 9 Tahun 2004 tentang kedudukan Protokoler Pimpinan dan

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang menetapkan Tata Tempat rapat –

rapat DPRD sebagai berikut :

a. Ketua DPRD didampingi oleh Wakil – wakil Ketua DPRD;

b. Walikota dan Wakil Walikota ditempatkan sejajar dan disebelah kanan Ketua

DPRD;

c. Wakil – wakil DPRD duduk disebelah kiri Ketua DPRD;

d. Anggota DPRD menduduki tempat yang telah disediakan di depan dan

menghadap Pimpinan DPRD

e. Sekretaris DPRD, peninjau, dan undangan sesuai dengan kondisi ruang rapat.

Urutan tersebut berdasarkan kedudukan orang – orang yang mempunyai jabatan

yang lebih tinggi. (Lihat Lampiran 2)

Penulis mengikuti beberapa acara public hearing yang diadakan di DPRD kota Surakarta, public hearing tersebut mengenai Raperda Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD). Diadakan public hearing tersebut agar masyarakat dapat mengetahui apa yang menjadi rancangan pemerintah daerah kota Surakarta ke depan. Dalam acara ini, penulis diberikan tugas untuk membantu tim keprotokolan dalam


(49)

43

menpersiapkan ruangan yang akan digunakan, mengatur kursi – kursi, mengecek

microphone yang akan digunakan untuk public hearing tersebut, mempersiapkan

snack, menata buku tamu dan daftar hadir para Anggota Dewan dan tamu – tamu

undangan.

Dalam proses persiapan penataan tempat, kedua kegiatan tersebut memiliki kesamaan. Perbedaannya terletak pada jumlah tamu undangannya. Pada public hearing jumlah tamu undangannya lebih sedikit. (Lihat Lampiran 3)

D. Kegiatan Lain Pengklipingan

Mengkliping juga merupakan kegiatan rutin dari bagian Humas yang harus diselesaikan untuk selanjutnya diperiksa dan dimintakan persetujuan dari Kepala Humas. Setelah mendapatkan persetujuan, kliping akan difotokopi untuk dibagikan kepada setiap bagian lain dan juga kepada Dewan Komisi yang

memiliki ketersangkutan dari kliping berita tersebut. Kliping – kliping tersebut

berisi tentang berita – berita yang mengangkat tentang DPRD kota Surakarta,

Anggota Dewan dan tentang kegiatan – kegiatan Komisi DPRD. Semua kliping

yangtelah mendapatkan persetujuan akan diarsipkan oleh bagian Humas, sehingga

sewaktu – waktu Anggota Komisi Dewan membutuhkan data atau terjadi salah

peliputan, maka pihak pemerintah berhak untuk menuntut redaksi yang

bersangkutan. Berita – berita ini diambil dari harian Solo Pos, Suara Merdeka,


(50)

44 bersifat internal untuk kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kota Surakarta.

Tabel Kliping

No Hari / Tanggal Kliping Media

1. Selasa, 2 Maret 2010  Pelanggar Perda Pasar bisa

dipidana

 Komisi II minta kedua pihak

terbuka dalam revitalitas Pura Mangkubumen

 Solo Pos/ Solo Raya

 Solo Pos/ Solo Raya

2. Rabu, 3 Maret 2010  Dewan Siap Turun Tangan dalam

potongan rapelan insentif guru.

 Demo Skandal Century, Massa

Datangi DPRD

 Jawa Pos/Radar Solo

 Suara Merdeka

3. Kamis, 4 Maret 2010  DPRD minta Lurah Pasar Gede

tanggung jawab, Pedagang tolak kanopi dibongkar

 Wacana Lima Hari Kerja

Terganjal

 Solo Pos / Solo Raya

 Jawa Pos/Radar Solo

4. Senin 8 Maret 2010  DPRD Solo koordinasi dengan

Pemprov soal aset pemerintah Provinsi Jateng


(51)

45

5. Selasa, 9 Maret 2010  Perda Pasar dan Pendidikan

tertunda

 Solo Pos / Solo Raya

6. Rabu, 10 Maret 2010  Rumah Sakit Gratiskan Biaya

Korban KDRT

 Jawa Pos/Radar Solo

7. Kamis, 11 Maret

2010

 Realisasi PAD Solo 92%  Solo Raya

8. Jumat, 12 Maret 2010  Komisi IV DPRD Solo menilai

rencana penerapan Layanan

Pendidikan Masyarakat Surakarta (LPMS) harus didukung database siswa yang valid

 Solo Pos/Solo Raya

9. Sabtu, 13 Maret 2010  Dewan Soroti database

kependudukan

 Solo Pos/Solo Raya

10. Rabu, 17 Maret 2010  Dipertanyakan, selisih Aset Rp 1

Triliun

 April, kartu LPMS diresmikan

 Suara Merdeka

 Solo Pos/Solo Raya

11. Jumat, 19 Maret 2010  LUIS tolak kedatangan Obama  Solo Pos

12. Sabtu, 20 Maret 2010  Pimpinan DPRD serahkan

dokumen ke Dephub soal

sengketa tanah dengan PT KA


(52)

46

 RS nakal diduga tarik biaya

pasien PKMS

 Solo Pos

13. Selasa, 23 Maret

2010

 DPP PAN instruksikan dukung

Jokowi

 PAN Surakarta Usung Umar

Hasyim

 Suara Merdeka

 Suara Merdeka

14. Kamis, 25 Maret

2010

 Komisi II DPR bahas DIS  Solo Pos

15. Jumat, 26 Maret 2010  Jarang ngantor, Paundra di-SP 1  Solo Pos

14. Sabtu, 27 Maret 2010  Rudy : Abaikan SP bisa diganti

 Di-SP, Paundra Langsung

Ngantor

 Solo Pos

 Jawa Pos

Diskusi dan Wawancara

Kegiatan lain yang dilakukan penulis adalah mencari referensi, berdiskusi dan melakukan wawancara tentang Sekterariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kota Surakarta. Untuk melengkapi data yang dibutuhkan, penulis berusaha mencari

keterangan dari staf – staf humas.

Hambatan Selama Mengikuti KKM

Pada saat melaksanakan KKM di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kota Surakarta, penulis tidak mengikuti banyak kegiatan karena masih terhitung tahun


(53)

47 anggaran baru, sehingga belum begitu banyak kegiatan yang harus dilakukan. Jika tim keprotokolan tidak mempunyai tugas yang harus dilakukan, maka penulis hanya akan membantu mengkliping dan membaca Koran. Waktu selama berada dikantor kurang dapat dimanfaatkan dan penulis akan cepat merasakan lelah dan bosan.

Cara Yang Dilakukan Untuk Mengatasi Kesulitan

Untuk mengisi waktu luang yang ada, penulis berusaha untuk memanfaatkannya dengan cara berdiskusi dengan staf bagian Humas mengenai tugas dan tanggung jawab Humas Sekretariat Dewan Pewakilan Rakyat Daerah kota Surakarta, mencari data yang dibutuhkan untuk pembuatan laporan atau juga mencari berita tentang Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kota Surakarta dengan membaca Koran.

Kemajuan Yang Telah Dicapai

Selama melakukan KKM penulis mendapatkan pengalaman tambahan seperti

mengetahui persiapan – persiapan rapat - rapat komisi dan rapat paripurna Dewan

Pewakilan Rakyat Daerah kota Surakarta. Mengetahui cara peliputan atau pencarian berita yang dilakukan oleh para wartawan dan mengetahui lebih dalam tentang Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kota Surakarta dari sejarah sampai potensi yang dimiliki. Dari kegiatan KKM yang diikuti oleh penulis, maka sedikit banyak penulis dapat melihat penerapan teori yang didapatkan selama berada di bangku kuliah dengan pengaplikasiannya dalam pelaksanaan praktek kerja.


(54)

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Sekretariat DPRD kota Surakarta merupakan instansi pemerintah yang

mempunyai tugas untuk membantu dan mendukung DPRD secara administrative dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya

2. Humas Sekreatariat DPRD kota Surakarta mempunyai kegiatan usaha yang

terencana dalam upaya untuk memperoleh simpati dan dukungan masyarakat baik internal maupun eksternal

B. SARAN-SARAN

 Untuk meningkatkan kinerja bagian kehumasan Sekretariat Dewan Pewakilan

Rakyat Daerah Kota Surakarta, Pemerintah perlu untuk meningkatkan fasilitas guna mendukung pelaksanaan tugas operasional dan menambah staf humas dan protokol.

 Sekretariat DPRD perlu untuk lebih meningkatkan kualitas Sumber Daya

Manusia (SDM) untuk menunjang keberhasilan pelaksanaan tugas Humas dan instansinya.

 Kinerja panitia KKM saat ini sudah cukup baik, tetapi masih mengalami

kekurangan dalam pengorganisasiannya, semoga ini menjadi pelajaran untuk


(55)

mendiskusikan dahulu semuanya secara matang sebelum bertindak, sehingga semua pihak bisa lebih memberikan kontribusinya secara maksimal agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan atau dikurangi haknya.


(56)

x DAFTAR PUSTAKA

Januharso, Trijono, R, Drs. Pedoman Keprotokolan dan Master Of Ceremony, Effar

dan dahara Prize, Semarang

Kasali, Renald, Manajemen Public Relations Konsep dan Aplikasi di Indonesia, Pustaka Utama Grafiti : Jakarta, 2003

Ruslan, Rosady, SH, MM. Manajemen Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, PT. Grafindo Persada : Jakarta, 2002.

Ruslan, Rosady. Etika Kehumasan Konsepsi dan Aplikasi. PT. Raja Grafindo. PT. Raja Grafindosada : Jakarta.

Siswanto, Bambang, Drs. Hubungan Masyarakat Teori dan Praktek. PT. Bumi Aksara, 1985.

Susanto, Astrid Phil. Komunikasi Dalam Teori dan Praktek, Hubungan Masyarakat dan Periklanan, jilid III, Binacipta, Bandung, 1989.

Widjaja, A. W, Drs, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Bumi Aksara, Jakarta, 1993.


(1)

45 5. Selasa, 9 Maret 2010  Perda Pasar dan Pendidikan

tertunda

 Solo Pos / Solo Raya

6. Rabu, 10 Maret 2010  Rumah Sakit Gratiskan Biaya Korban KDRT

 Jawa Pos/Radar Solo

7. Kamis, 11 Maret 2010

 Realisasi PAD Solo 92%  Solo Raya

8. Jumat, 12 Maret 2010  Komisi IV DPRD Solo menilai rencana penerapan Layanan Pendidikan Masyarakat Surakarta (LPMS) harus didukung database siswa yang valid

 Solo Pos/Solo Raya

9. Sabtu, 13 Maret 2010  Dewan Soroti database kependudukan

 Solo Pos/Solo Raya

10. Rabu, 17 Maret 2010  Dipertanyakan, selisih Aset Rp 1 Triliun

 April, kartu LPMS diresmikan

 Suara Merdeka  Solo Pos/Solo Raya 11. Jumat, 19 Maret 2010  LUIS tolak kedatangan Obama  Solo Pos

12. Sabtu, 20 Maret 2010  Pimpinan DPRD serahkan dokumen ke Dephub soal sengketa tanah dengan PT KA


(2)

46  RS nakal diduga tarik biaya

pasien PKMS

 Solo Pos

13. Selasa, 23 Maret 2010

 DPP PAN instruksikan dukung Jokowi

 PAN Surakarta Usung Umar Hasyim

 Suara Merdeka  Suara Merdeka

14. Kamis, 25 Maret 2010

 Komisi II DPR bahas DIS  Solo Pos

15. Jumat, 26 Maret 2010  Jarang ngantor, Paundra di-SP 1  Solo Pos 14. Sabtu, 27 Maret 2010  Rudy : Abaikan SP bisa diganti

 Di-SP, Paundra Langsung Ngantor

 Solo Pos  Jawa Pos

Diskusi dan Wawancara

Kegiatan lain yang dilakukan penulis adalah mencari referensi, berdiskusi dan melakukan wawancara tentang Sekterariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kota Surakarta. Untuk melengkapi data yang dibutuhkan, penulis berusaha mencari keterangan dari staf – staf humas.

Hambatan Selama Mengikuti KKM

Pada saat melaksanakan KKM di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kota Surakarta, penulis tidak mengikuti banyak kegiatan karena masih terhitung tahun


(3)

47 anggaran baru, sehingga belum begitu banyak kegiatan yang harus dilakukan. Jika tim keprotokolan tidak mempunyai tugas yang harus dilakukan, maka penulis hanya akan membantu mengkliping dan membaca Koran. Waktu selama berada dikantor kurang dapat dimanfaatkan dan penulis akan cepat merasakan lelah dan bosan.

Cara Yang Dilakukan Untuk Mengatasi Kesulitan

Untuk mengisi waktu luang yang ada, penulis berusaha untuk memanfaatkannya dengan cara berdiskusi dengan staf bagian Humas mengenai tugas dan tanggung jawab Humas Sekretariat Dewan Pewakilan Rakyat Daerah kota Surakarta, mencari data yang dibutuhkan untuk pembuatan laporan atau juga mencari berita tentang Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kota Surakarta dengan membaca Koran.

Kemajuan Yang Telah Dicapai

Selama melakukan KKM penulis mendapatkan pengalaman tambahan seperti mengetahui persiapan – persiapan rapat - rapat komisi dan rapat paripurna Dewan Pewakilan Rakyat Daerah kota Surakarta. Mengetahui cara peliputan atau pencarian berita yang dilakukan oleh para wartawan dan mengetahui lebih dalam tentang Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kota Surakarta dari sejarah sampai potensi yang dimiliki. Dari kegiatan KKM yang diikuti oleh penulis, maka sedikit banyak penulis dapat melihat penerapan teori yang didapatkan selama berada di bangku kuliah dengan pengaplikasiannya dalam pelaksanaan praktek kerja.


(4)

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Sekretariat DPRD kota Surakarta merupakan instansi pemerintah yang mempunyai tugas untuk membantu dan mendukung DPRD secara administrative dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya

2. Humas Sekreatariat DPRD kota Surakarta mempunyai kegiatan usaha yang terencana dalam upaya untuk memperoleh simpati dan dukungan masyarakat baik internal maupun eksternal

B. SARAN-SARAN

 Untuk meningkatkan kinerja bagian kehumasan Sekretariat Dewan Pewakilan Rakyat Daerah Kota Surakarta, Pemerintah perlu untuk meningkatkan fasilitas guna mendukung pelaksanaan tugas operasional dan menambah staf humas dan protokol.

 Sekretariat DPRD perlu untuk lebih meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) untuk menunjang keberhasilan pelaksanaan tugas Humas dan instansinya.

 Kinerja panitia KKM saat ini sudah cukup baik, tetapi masih mengalami kekurangan dalam pengorganisasiannya, semoga ini menjadi pelajaran untuk adik – adik tingkat agar kelak lebih mempersiapkan, mempelajari dan


(5)

mendiskusikan dahulu semuanya secara matang sebelum bertindak, sehingga semua pihak bisa lebih memberikan kontribusinya secara maksimal agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan atau dikurangi haknya.


(6)

x DAFTAR PUSTAKA

Januharso, Trijono, R, Drs. Pedoman Keprotokolan dan Master Of Ceremony, Effar dan dahara Prize, Semarang

Kasali, Renald, Manajemen Public Relations Konsep dan Aplikasi di Indonesia, Pustaka Utama Grafiti : Jakarta, 2003

Ruslan, Rosady, SH, MM. Manajemen Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, PT. Grafindo Persada : Jakarta, 2002.

Ruslan, Rosady. Etika Kehumasan Konsepsi dan Aplikasi. PT. Raja Grafindo. PT. Raja Grafindosada : Jakarta.

Siswanto, Bambang, Drs. Hubungan Masyarakat Teori dan Praktek. PT. Bumi Aksara, 1985.

Susanto, Astrid Phil. Komunikasi Dalam Teori dan Praktek, Hubungan Masyarakat dan Periklanan, jilid III, Binacipta, Bandung, 1989.

Widjaja, A. W, Drs, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Bumi Aksara, Jakarta, 1993.


Dokumen yang terkait

Peran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Padang Lawas dalam penyelesaian sengketa lahan (studi kasus: sengketa lahan antara PT sumatera Riang Lestari dan PT Sumatera Sylva Lestari dengan Masyarakat Adat Kecamatan Aek Nabara Barumun)

1 100 105

Kinerja Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (Suatu Studi terhadap Kinerja Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Simalungun Periode 2009-2014)

0 56 76

Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Terhadap Kinerja Eksekutif di Kota Medan

3 64 152

Persepsi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan Tentang Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok di Kota Medan Tahun 2013

5 57 111

Kinerja Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (Suatu Studi Terhadap Kinerja Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Simalungun Periode 2009-2014)

0 22 77

Hubungan Wakil dengan yang Diwakili (Studi Perbandingan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara Periode 1999-2004 dengan Periode 2004-2009)

1 45 101

Hak Recall Partai Politik Terhadap Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Dalam Korelasinya Dengan Pelaksanaan Teori Kedaulatan Rakyat.

8 114 110

Minat Menonton anggota Dewan Perwakilan Daerah Tapanuli Selatan terhadap Berita Politik Di Metro TV ( Studi Korelasi Tentang Tayangan Berita Politik Dan Minat Menonton Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tapanuli Selatan Terhadap Metro TV )

1 39 143

Kesantunan Linguistik Dalam Ranah Sidang Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara

1 41 285

PELAKSANAAN URUSAN KERUMAHTANGGAAN DAN PERLENGKAPAN DI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SURAKARTA

0 2 31