Hubungan Kompetensi Pustakawan Dengan Prestasi Kerja Di Perpustakaan Universitas Negeri Medan (UNIMED)

(1)

Hubungan Kompetensi Pustakawan dengan prestasi kerja di Perpustakaan

Universitas Negeri Medan (UNIMED)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

dalam bidang Studi Perpustakaan dan Informasi

Oleh :

Newin Chandra Silalahi 050709017

Universitas Sumatera Utara

Fakultas Sastra

Departemen Studi Ilmu Perpustakaan Dan Informasi

Medan


(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Skripsi : Hubungan Kompetensi Pustakawan dengan prestasi kerja di Perpustakaan Universitas Negeri Medan (UNIMED)

Oleh : Newin Chandra Silalahi

Nim : 050709017

Pembimbing I : Drs. Belling Siregar, SS, M.Lib Tanda Tangan :

Tanggal : 29 Juni 2009

Pembimbing II : Drs. Jonner Hasugian, M.Si Tanda Tangan :


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Skripsi : Hubungan Kompetensi Pustakawan dengan prestasi kerja di Perpustakaan Universitas Negeri Medan (UNIMED)

Oleh : Newin Chandra Silalahi

NIM : 050709017

DEPARTEMEN STUDI PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI Ketua : Drs. Jonner Hasugian, M.Si.

Tanda Tangan :

Tanggal :

FAKULTAS SASTRA

Dekan : Drs. Syaifuddin, M.A. Ph.D Tanda Tangan :


(4)

PERNYATAAN ORISINALITAS

Karya inii adalah karya orisinal dan belum pernah disajikan sebagai salah satu tulisan untuk memperoleh suatu klasifikasi tertentu atau dimuat pada media lain.

Penulis membedakan dengan jelas antara pendapat atau gagasan penulis dengan pendapat atau gagasan yang bukan berasal dari penulis dengan mencantumkan tanda kutip.

Medan, Juni 2009 Penulis,

Newin Chandra Silalahi NIM : 050709017


(5)

Abstrak

Silalahi, Newin Chandra. 2009. Hubungan kompetensi pustakawan dengan Prestasi kerja di perpustakaan Universitas Negeri Medan. Medan : Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini dilakukan di UPT. Perpustakaan Universitas Negeri Medan, tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan kompetensi pustakawan dengan prestasim kerja di perpustakaan UNIMED.

Populasi adalah seluruh pustakawan UNIMED yang berjumlah 28 orang. Pengukuran variabel dilakukan dengan skala Likert. Untuk menguji hipotesa dilakukan dengan uji-t yaitu dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel pada tingkat kepercayaan 95%.

Dari pengolahan data dapat disimpulkan bahwa kompetensi pustakawan mempunyai hubungan yang signifikan dengan prestasi kerja pustakawan di UPT. Perpustakaan UNIMED, dengan demikian hipotesa diterima. Koefisisen determinasi hasil regresi adalah sebesar 0,98, hal ini menunjukkan bahwa kompetensi pustakawan memberikan pengaruh sebesar 98% terhadap prestasi kerja pustakawan, sedangkan 2% lagi dipengaruhi oleh factor lain.


(6)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, atas segala berkat dan rahmat yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Adapun judul skripsi ini adalah “Hubungan Kompetensi Pustakawan dengan Prestasi Kerja di Perpustakaan Universitas Negeri Medan”.

Skripsi ini dibuat sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program sarjana pada Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi di Fakultas Sastra Universitas Sumatra Utara.

Penulisan skripsi ini dapat selesai berkat adanya bimbingan, motivasi dan bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah ikut membantu baik secara moral maupun material.

Medan, Juni 2009 Penulis

Newin Chandra Silalahi NIM. 050709017


(7)

DAFTAR ISI

Kata pengantar ………. i

Pernyataan Orisinalitas………. iii

Abstrak ………. iv

DAFTAR ISI ………. v

BAB I PENDAHULUAN ……….. 1

1.1 Latar Belakang ……...……….. 1

1.2 Rumusan Masalah …...……….. 4

1.3 Tujuan Penelitian ……….. 4

1.4 Manfaat Penelitian ……….. 4

1.5 Ruang Lingkup Penelitian………... 5

1.6 Hipotesis Penelitian ………... 5

BAB II TINJAUAN TEORITIS ……….. 6

2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi ……….. 6

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 6

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 7

2.1.3 Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 8

2.1.4 Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 9

2.2 Kompetensi ... 10

2.2.1 Pengertian Kompetensi ... 10

2.2.2 Kompetensi Pustakawan ... 11

2.2.3 Isi Kompetensi ... 14

2.2.4 Kompetensi Inti ... 15

2.2.5 Kompetensi Profesional ... 17

2.2.6 Kompetensi Individu ... 23

2.3 Pustakawan ... 26

2.3.1 Pengertian Pustakawan ... 26

2.3.2 Jabatan Fungsional Pustakawan ... 27

2.3.3 Jenjang Jabatan dan Pangkat Pustakawan ... 29

2.3.4 Pekerjaan atau Tugas pustakawan ... 29

2.4. Prestasi Kerja ... 30

2.4.1 Pengertian Prestasi Kerja ... 30

2.4.2 Faktor yang Mempengaruhi prestasi kerja pustakawan ...31

2.4.3 Penilaian Prestasi Kerja ...32

2.4.4 Tujuan dan Manfaat Penilaian Prestasi Kerja ...33

2.4.5 Metode Penilaian Prestasi Kerja ...34

2.4.6Unsur-unsur Penilaian Prestasi Kerja ...36

BAB III METODE PENELITIAN ……… 38

3.1 Metode penelitian ………. 38

3.2 Lokasi Penelitian ………. 38

3.3 Populasi dan Sampel ……….... 38

3.3.1 Populasi ……….... 38

3.3.2 Sampel ……….... 38

3.4 Instrumen Penelitian ……… 39

3.4.1 Definisi Operasional Variable ……… 39

3.4.3 Uji Validitas Instrumen ……… 40

3.4.4 Uji Reabilitas instrumen ……… 41


(8)

3.6 Jenis dan Sumber Data ... 41

3.7 Metode Analisis Data ... 41

3.7.1 Analisis Deskripsi ……… ……… 41

3.7.2 Uji Koefisisen Korelasi …....………41

3.7.3 Koefisien Determinasi... 42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskripsi ...43

4.1.1 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kompetensi Pustakawan ...43

4.1.1.1 Kompetensi Komunikasi ...43

4.1.1.2 Kompetensi Teknologi Informasi ...44

4.1.1.3 Kompetensi Pengetahuan Perpustakaan ...46

4.1.1.4 Kompetensi Sosial Budaya ...48

4.1.1.5 Kompetensi Manajemen ...49

4.1.2. Tanggapan Responden Terhadap Variabel Prestasi Kerja ...51

4.1.2.1 Kualitas Kerja ...51

4.1.2.2 Kuantitas Kerja ...53

4.1.2.3 Kecepatan Kerja ...53

4.1.2.4 Inisiatif atau Prakarsa ...55

4.1.2.5 Disiplin ...57

4.2 Analisis Statistik ...59

4.2.1 Analisis Korelasi ...59

4.2.2 Pengujian Hipotesis ...60

4.2.3 Uji Koefisien Determinasi ...60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ...61

5.2 Saran ...62

DAFTAR PUSTAKA ………. 63

LAMPIRAN ………. 64


(9)

DAFTAR TABEL Tabel 1 : pustakawan perpustakaan UNIMED

Tabel 2 : komunikasi antara pustakawan dengan pengguna Tabel 3 : komunikasi antara pustakawan dengan pustakawan Tabel 4 : kemampuan mengoperasikan komputer

Tabel 5 : seluruh pekerjaan dapat dikerjakan dengan menggunakan komputer Tabel 6 : kesempatan mengikuti pelatihan atau pendidikan lanjutan

Tabel 7 : kesesuaian kemampuan yang dimiliki dengan pekerjaan Tabel 8 : kesesuaian kompetensi yang dimiliki dengan bidang pekerjaan Tabel 9 : pengukuran terhadap kinerja

Tabel 10 : kemampuan bersikap sabar, ramah dan tanggap

Tabel 11 : kemampuan memberikan jalan keluar atau ide kepada pengguna Tabel 12 : pemahaman dalam melakukan penelusuran informasi

Tabel 13 : pentingnya kompetensi untuk semua jenis pekerjaan

Tabel 14 : Kompetensi Pustakawan dalam Meningkatkan Prestasi Kerja Tabel 15 : Kompetensi Pustakawan dalam Menanggulangi Kesulitan Tabel 16 : Pekerjaan Pustakawan Sesuai dengan Deskripsi yang Diberikan Tabel 17 : Tugas Tambahan Bagi Pustakawan pada Saat Bekerja

Tabel 18 : Kompetensi Pustakawan Membantu dalam Menyelesaikan Pekerjaan Tabel 19 : Penerapan Kompetensi Menjadikan Pekerjaan Efisien dan Efektif Tabel 20 : Kerjasama Antara Sesama Pustakawan untuk Hasil Efektif dan Efisien Tabel 21 : Pustakawan Melakukan Pekerjaan atas Inisiatif Sendiri

Tabel 22 : Pustakawan dalam Penanggulangan Masalah dengan Inisiatif Sendiri Tabel 23 : Saran kepada Pimpinan oleh Pustakawan dalam Memudahkan Pekerjaan Tabel 24 : Pelatihan yang Diikuti Untuk Peningkatan Prestasi Kerja


(10)

Abstrak

Silalahi, Newin Chandra. 2009. Hubungan kompetensi pustakawan dengan Prestasi kerja di perpustakaan Universitas Negeri Medan. Medan : Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini dilakukan di UPT. Perpustakaan Universitas Negeri Medan, tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan kompetensi pustakawan dengan prestasim kerja di perpustakaan UNIMED.

Populasi adalah seluruh pustakawan UNIMED yang berjumlah 28 orang. Pengukuran variabel dilakukan dengan skala Likert. Untuk menguji hipotesa dilakukan dengan uji-t yaitu dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel pada tingkat kepercayaan 95%.

Dari pengolahan data dapat disimpulkan bahwa kompetensi pustakawan mempunyai hubungan yang signifikan dengan prestasi kerja pustakawan di UPT. Perpustakaan UNIMED, dengan demikian hipotesa diterima. Koefisisen determinasi hasil regresi adalah sebesar 0,98, hal ini menunjukkan bahwa kompetensi pustakawan memberikan pengaruh sebesar 98% terhadap prestasi kerja pustakawan, sedangkan 2% lagi dipengaruhi oleh factor lain.


(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di era teknologi informasi sekarang, perpustakaan perguruan tinggi sebagai unit informasi yang berfungsi sebagai pusat pengadaan, pengolahan, penyimpanan, pelestarian dan penyebarluasan informasi mempunyai peranan yang penting dalam menunjang kegiatan sivitas akademika. Perpustakaan bagi perguruan tinggi merupakan sarana penunjang yang sudah selayaknya diperhatikan dengan serius. Walaupun merupakan sarana penunjang, perpustakaan mempunyai pengaruh yang besar bagi perguruan tinggi, seperti jantung di dalam tubuh manusia. Untuk membangun perpustakaan yang mampu bersinergi dengan perguruan tinggi dan sivitas akademikanya, dibutuhkan sumber daya manusia yang dalam hal ini pustakawan yang profesional, yang memiliki etos kerja yang tinggi, jujur, berdedikasi, loyal serta mempunyai kemauan dan kemampuan untuk berkembang dan terus berupaya menimba ilmu sepanjang hayat.

Sebagai suatu organisasi yang dinamis perpustakaan senantiasa meningkatkan kinerjanya. Hal ini terkait dengan semakin tingginya tuntutan pengguna terhadap keragaman dan intensitas informasi yang dibutuhkan. Kompetensi pustakawan perlu diidentifikasi, diformulasikan dan disepakati sesuai dengan tujuan penyelenggaraan layanan perpustakaan. Individu pustakawan bertanggung jawab untuk terus memupuk pengetahuan dan keahlian dalam mengembangkan kariernya di perpustakaan.

Keberadaan pustakawan di perpustakaan mempunyai peranan penting untuk menjalankan aktivitas perpustakaan. Untuk menjalankan aktivitas perpustakaan dibutuhkan pustakawan dengan kompetensi dibidangnya masing-masing. Kompetensi merupakan modal dasar pustakawan dalam pelaksanaan pekerjaan di perpustakaan. Kompetensi bertujuan untuk memelihara semangat kerja dan moral sebagai seorang pustakawan serta menjaga keteraturan dalam bekerja sehingga dapat menghindari kemungkinan terjadinya penyimpangan. Perlu adanya standar kompetensi pustakawan sehingga pustakawan dapat mengikuti aturan-aturan yang berlaku di dalam organisasi perpustakaan.

Kompetensi pustakawan sebagai salah satu profesi juga dituntut agar profesional dalam melaksanakan tugas pokoknya yaitu melayani kebutuhan informasi bagi pemakainya.


(12)

Untuk menjadi profesional seorang pustakawan harus memiliki kompetensi sesuai standar yang sudah ditentukan.

Untuk mengetahui seorang pustakawan mempunyai kompetensi atau tidak dalam melaksanakan proses manajemen informasi diperlukan adanya acuan atau standar kompetensi. Ada beberapa pihak yang mempunyai kepentingan terhadap standar kompetensi pustakawan. Pertama adalah perpustakaan. Bagi perpustakaan, standar kompetensi pustakawan dapat dipergunakan sebagai pedoman untuk merekrut pustakawan dan mengembangkan program pelatihan agar tenaga perpustakaan mempunyai kompetensi atau meningkatkan kompetensinya. Pihak kedua adalah pustakawan dimana standar kompetensi pustakawan dapat dipergunakan sebagai acuan untuk mengukur kemampuan diri untuk memegang jabatan pustakawan.

Perpustakaan Universitas Negeri Medan (UNIMED) adalah salah satu perpustakaan perguruan tinggi yang mengelola berbagai jenis koleksi dan melayani pengguna serta menerapkan teknologi informasi dalam pelaksanaan pekerjaan. Dari observasi awal yang dilakukan dapat diketahui bahwa Perpustakaan Universitas Negeri Medan memiliki pustakawan yang berasal dari berbagai jenjang pendidikan, yaitu mulai dari Sekolah Menengah Tingkat Atas (SMTA) ditambah pelatihan perpustakaan, Diploma hingga tingkat Sarjana dan juga berasal dari disiplin ilmu yang berbeda, yaitu mulai dari Diploma 2 (D-2) perpustakaan, Diploma 3 (D-3) perpustakaan, Diploma 3 (D-3) ditambah pelatihan perpustakaan, tingkat Sarjana (S-1) perpustakaan, Sarjana (S-1) ditambah pelatihan perpustakaan hingga tingkat Magister perpustakaan (S-2).

Jenjang pendidikan yang berbeda serta pengetahuan yang didapat semasa perkuliahan juga berbeda. Dari jenjang pendidikan tersebut, maka tingkat pengetahuan dan kompetensinya pasti berbeda. Hal ini akan berdampak pada pelaksanaan pekerjaan.


(13)

Tabel 1.

Pustakawan Perpustakaan UNIMED Tahun 2009

No Tingkat pendidikan Jumlah

1 SLTA/ SEDERAJAT 7 orang

2 D2 Ilmu Perpustakaan 4 orang

3 D3 Ilmu Perpustakaan 2 orang

4 D3 bidang lain + Pelatihan Perpustakaan 1 orang

5 S1 Ilmu Perpustakaan 6 orang

6 S1 bidang lain + Pelatihan Perpustakaan 6 orang 7 S2 Ilmu Perpustakaan dan Informasi 2 orang

Jumlah 28 orang

Sumber : Perpustakaan UNIMED

Dari data diatas akan muncul pertanyaan apakah kompetensi yang dimiliki masing-masing pustakawan diterapkan dalam pelaksanaan pekerjaan mereka masing-masing-masing-masing? Dan apakah penempatan pustakawan sesuai dengan kompetensi yang dimiliki?

Pustakawan yang memiliki kompetensi dalam bidangnya akan menerapkan kompetensinya dalam pelaksanaan pekerjaan dan akan meningkatkan prestasi kerja di perpustakaan karena kompetensi tersebut mempunyai hubungan yang signifikan dengan prestasi kerja. Maka kinerja yang dihasilkan pun akan berbeda pula sesuai dengan skill/ kompetensi yang dimiliki masing-masing pustakawan.

Berdasarkan pokok pemikiran bahwa kompetensi pustakawan memiliki peranan penting dalam meningkatkan prestasi kerja di perpustakaan maka berkaitan dengan hal tersebut penulis tertarik untuk meneliti topik dengan menetapkan judul penelitian, “Hubungan Kompetensi Pustakawan dengan prestasi kerja di Perpustakaan Universitas Negeri Medan (UNIMED)”

Pemilihan Perpustakaan UNIMED sebagai objek penelitian karena perpustakaan ini memiliki pustakawan dengan kompetensi dan tingkat pendidikan yang berbeda-beda serta dianggap sudah maju.


(14)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah hubungan kompetensi pustakawan dengan prestasi kerja di Perpustakaan UNIMED?

2. Apakah penempatan pustakawan sesuai dengan kompetensi yang dimiliki?

3. Apakah kompetensi pustakawan dapat meningkatkan prestasi kerja di Perpustakaan UNIMED?

1.3 Tujuan Penelitian

Yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hubungan kompetensi pustakawan dengan prestasi kerja di Perpustakaan Universitas Negeri Medan.

2. Untuk mengetahui apakah penempatan pustakawan sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.

3. Untuk mengetahui apakah kompetensi pustakawan dapat meningkatkan Prestasi kerja di Perpustakaan Universitas Negeri Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:

1. Peneliti, hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan, serta pemahaman tentang kompetensi pustakawan yang dikaitkan dengan prestasi kerja. 2. Institusi, agar dapat menjadi sebuah masukan dan saran agar tercapainya tujuan

perpustakaan sebagai penunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi.

3. Bagi pustakawan, agar dapat menambah pengetahuan tentang pentingnya kompetensi/ kemampuan dan pengetahuan dalam meningkatkan prestasi kerja.

4. Pembaca, penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan pembaca terutama mahasiswa ilmu perpustakaan tentang hubungan kompetensi pustakawan sebagai pengelola perpustakaan.

5. Peneliti lain, agar dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.


(15)

1.5 Ruang Lingkup Penelitian.

Ruang lingkup penelitian ini membahas tentang kompetensi pustakawan dan hubungannya dengan prestasi kerja pada perpustakaan UNIMED.

1.6 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap hasil penelitian yang harus dibuktikan kebenarannya oleh peneliti dengan melaksanakan pengumpulan data. Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah “Terdapat hubungan antara kompetensi pustakawan dengan prestasi kerja pada perpustakaan UNIMED”.


(16)

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perpustakaan sebagai pusat informasi dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jenis yang masing-masing mempunyai ciri dan penekanan fungsi yang berbeda. Dan salah satu diantaranya adalah perpustakaan perguruan tinggi.

Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang berada dibawah naungan lembaga pendidikan tinggi seperti universitas, sekolah tinggi, dan lainnya yang merupakan sarana penunjang kegiatan sivitas akademika.

Dalam buku Panduan Penyelenggaraan Koleksi Perpustakaan (1992 : 1) dinyatakan bahwa,”Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang berada dalam suatu perguruan tinggi dan merupakan unit yang membantu perguruan tinggi yang bersangkutan dalam mencapai tujuannya”.

Sedangkan dalam buku Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku pedoman (2004:1) dinyatakan bahwa “Perpustakaan perguruan tinggi adalah suatu unit kerja yang merupakan bagian integral dari suatu lembaga perguruan tinggi induknya, yang bersama – sama dengan unit kerja bagian lainnya tetapi dalam peranan yang berbeda melaksanakan program Tri Dharmanya.”

Sedangkan Sulistyo-Basuki (1993: 51), menyatakan bahwa “Perpustakaan perguruan tinggi ialah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, badan bawahannya maupun lembaga yang berafiliasi dengan perguruan tinggi, dengan tujuan utama membantu perguruan tinggi mencapai tujuannya”.

Selanjutnya dinyatakan bahwa:

Yang termasuk perpustakaan perguruan tinggi ialah perpustakaan jurusan, bagian, fakultas, universitas, institut, sekolah tinggi, politeknik, akademi, maupun perpustakaan perguruan tinggi non gelar. Bagi perustakaan yang bernaung dibawah univerisitas, institut, maupun sekolah tinggi, msialnya lembaga penelitian dan lembaga pengabdian masyarakat, juga dimasukkan kedalam kelompok perpustakaan perguruan tinggi.

Uraian di atas mengemukakan bahwa perpustakaan perguruan tinggi merupakan salah satu unit kerja yang berada dibawah naungan perguruan tinggi yang berperan menunjang terlaksananya Tri Dharma yang diemban perguruan tinggi dengan mengumpulkan, mengolah


(17)

dan melayankannya kepada sivitas akademika perguruan tinggi penyelenggara perpustakaan tersebut.

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi

Penyelenggaraan suatu organisasi/ lembaga sudah pasti mempunyai tujuan tertentu, sesuai dengan tujuan perguruan tinggi dimana perpustakaan tersebut bernaung.

Menurut Sulistyo-Basuki (1993 : 52) tujuan perpustakaan perguruan tinggi secara umum adalah:

a. Memenuhi keperluan informasi masyarakat perguruan tinggi, lazimnya staf pengajar dan mahasiswa. Sering pula mencakup tenaga administrasi perguruan tinggi.

b. Menyediakan bahan pustaka rujukan (referens) pada semua tingkat akademis, artinya mulai dari mahasiswa tahun pertama sampai pada mahasiswa program pasca sarjana dan pengajar.

c. Menyediakan ruang belajar bagi pemakai perpustakaan.

d. Menyediakan jasa peminjaman yang tepat guna bagi berbagai jenis pemakai. e. Menyediakan jasa informasi aktif yang tidak saja terbatas pada lingkungan

perguruan tinggi tetapi juga lembaga industri lokal.

Sedangkan dalam buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Perguruan Tinggi (1979 : 1) dinyatakan:

Tujuan diselenggarakannya Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah untuk mendukung, memperlancar serta mempertinggi kualitas pelaksanaan program kegiatan Perguruan Tinggi melalui pelayanan informasi yang meliputi lima aspek yaitu:

a. Pengumpulan informasi b. Pelestarian informasi c. Pengolahan informasi d. Pemanfaatan informasi e. Penyebaran informasi.

Uraian di atas mengemukakan bahwa tujuan penyelenggaraan perpustakaan perguruan tinggi adalah untuk menunjang dan memenuhi semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan, pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat melalui pelestarian, pengolahan, pemanfaatan dan penyebarluasan informasi


(18)

2.1.3 Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi

Untuk dapat mencapai tujuan yang telah diuraikan di atas, perpustakaan perguruan tinggi harus dapat melaksanaan fungsinya dengan baik. Adapun fungsi perpustakaan perguruan tinggi menurut Wijayanti dalam Rahayuningsih, (2007 : 7) pada umumnya perpustakaan perguruan tinggi memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:

a. Fungsi edukasi : perpustakaan merupakan sumber belajar bagi para anggota sivitas akademikanya.

b. Fungsi informasi : perpustakaan merupakan sumber informasi yang mudah diakses oleh para pencari dan pengguna informasi.

c. Fungsi riset : perpustakaan menyediakan bahan-bahan pustaka yang mutakhir yang mendukung pelaksanaan penelitian ilmu, teknologi dan seni.

d. Fungsi rekreasi : perpustakaan menyediakan koleksi yang dapat membantu untuk mengembangkan minat, kreatifitas, dan daya inovatif para penggunanya.

e. Fungsi deposit : perpustakaan menjadi pusat penyimpanan karya ilmiah yang dihasilkan oleh para sivitas akademikanya.

Sedangkan dalam buku Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku pedoman (2004: 3), dinyatakan bahwa fungsi perpustakaan perguruan tinggi dapat ditinjau dari berbagai segi yaitu :

a. Fungsi Edukasi

Perpustakaan merupakan sumber belajar para sivitas akademika, oleh karena itu koleksi yang mendukung pencapaian tujuan pembelajaran, pengorganisasian bahan pembelajaran setiap program studi, koleksi tentang strategi belajar mengajar dan materi pendukung pelaksanaan evaluasi pembelajaran.

b. Fungsi Informasi

Perpustakaan merupakan sumber informasi yang mudah diakses oleh pencari dan pengguna informasi.

c. Fungsi Riset

Perpustakaan merupakan fungsi bahan – bahan primer dan sekunder yang paling mutakhir sebagai badan untuk melakukan penelitian dan pengkajian ilmu pengetahuan teknologi dan seni. Koleksi pendukung penelitian di perpustakaan perguruan tinggi mutlak dimiliki, karena tugas perguruan tinggi adalah menghasilkan karya – karya penelitian yang dapat diaplikasikan untuk kepentingan pembangunan masyarakat dalam berbagai bidang.

d. Fungsi Rekreasi

Perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermagna untuk membangun dan mengembangkan kreatifitas, minat dan daya inovasi pengguna perpustakaan.

e. Fungsi Publikasi.

Perpustakaan selayaknya juga membantu melakukan publikasi karya yang dihasilkan oleh karya perguruan tingginya yakni sivitas academik dan staf non academik.

f. Fungsi Deposit

Perpustakaan menjadi pusat deposit untuk seluruh karya dan pengetahuan yang dihasilkan oleh warga perguruan tingginya.


(19)

g. Fungsi Interpretasi

Perpustakaan sudah seharusnya melakukan kajian dan memberikan nilai tambah terhadap sumber-sumber informasi yang dimilikinya untuk membantu pengguna dalam melakukan Tri Dharmanya.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan perguruan tinggi berfungsi sebagai sarana kegiatan belajar mengajar dalam mendukung pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi dengan cara menyebarluaskan informasi yang dimiliki.

2.1.4 Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi

Pada dasarnya perpustakaan memiliki tugas masing-masing, begitu juga dengan perpustakaan perguruan tinggi. Perbedaan tugas ini disebabkan karena informasi yang diberikan dan pengguna yang dilayani oleh setiap jenis perpustakaan berbeda-beda.

Menurut Syahrial-Pamuntjak (2000 : 5) tugas perpustakaan perguruan tinggi adalah : Melayani semua keperluan mahasiswa dari tingkat persiapan sampai kepada mahasiswa yang sedang menghadapi ujian sarjana dan menyusun skripsi, para staf dalam persiapan bahan perkuliahan serta para peneliti yang sedang bergabung dengan perguruan tinggi yang bersangkutan.

Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa tugas perpustakaan perguruan tinggi adalah melayani kebutuhan mahasiwa dan peneliti.

Sedangkan Rompas (1985 : 9) menyatakan bahwa perpustakaan perguruan tinggi mempunyai beberapa tugas pokok yang dapat dibagi atas empat kelompok, yaitu:

a. Mengumpulkan, mengadakan buku dan berbagai penerbitan tertulis dan terekam b. Mengolah berupa diklasifikasi, dikatalog, dan sebagainya, bahan pustaka tersebut

agar siap dipakai oleh orang yang akan memakainya. c. Menyimpan, memelihara, merawat koleksi bahan pustaka. d. Memberikan pelayanan dan informasi yang disediakan.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak tugas yang dilaksanakan oleh perpustakaan perguruan tinggi untuk melaksanakan fungsi dan mencapai tujuan yang telah ditentukan.


(20)

2.2 Kompetensi

2.2.1 Pengertian Kompetensi

Kompetensi merupakan pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan yang berhubungan dengan pekerjaan, serta kemampuan yang dibutuhkan untuk pekerjaan-pekerjaan non-rutin. Definisi kompetensi sering dipakai untuk karakteristik-karakteristik yang mendasari individu untuk mencapai kinerja maksimal.

Sumberdaya manusia merupakan salah satu unsur paling penting dalam menghadapi persaingan kerja di era globalisasi. Sumberdaya manusia (SDM) yang tidak berkualitas akan tersingkir dan digantikan oleh SDM yang lebih berkualitas. SDM yang berkualitas adalah yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan profesi yang digelutinya. Kompetensi menjadi persyaratan penting bagi suatu profesi karena kompetensi akan memperlihatkan perilaku saat melaksanakan pekerjaan.

Dalam perkembangan teknologi dan informasi peran pustakawan harus lebih ditingkatkan, karena tuntutan masyarakat terhadap pelayanan perpustakaan dan pustakawan semakin tinggi dan beranekaragam. Dengan demikian pustakawan dituntut agar dapat menemukan cara baru guna mengembangkan layanan yang dapat ditawarkan kepada pengguna untuk memperoleh informasi.

Menurut Woodard dalam Bopp (2001 : 216),”Competencies are knowledge, skills, or attitudes that enable a person to function satisfactorily in a work situation, either alone or with others”.

Pengertian dari pernyataan di atas adalah bahwa kompetensi adalah pengetahuan, kemampuan, dan perilaku seseorang untuk mencapai kinerja maksimal dalam situasi pekerjaan, baik sendiri maupun dengan orang lain.

Sementara itu, Puskur, Balitbang, Depdiknas dalam Muslich (2002 : 16) memberikan rumusan bahwa:

Kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan, dan nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Kebiasaan berpikir dan bertindak secara konsisten terus-menerus memungkinkan seseorang menjadi kompeten dalam arti memiliki pengetahuan, keterampilan, dan nilai dasar untuk melakukan sesuatu.

Sedangkan menurut Abels dalam Special Library Association (2003), bahwa:

Competencies represent a set of attitudes, skills and values that enable practitioners to work effectively and contribute positively to their organizations, clients and profession. These competencies range from being strong communicators, to demonstrating the value-add of their contributions, to remaining flexible and positive in an ever-changing environment.


(21)

Pendapat di atas menyatakan bahwa kompetensi adalah kombinasi dari sikap, ketrampilan dan nilai-nilai yang memungkinkan praktisi untuk bekerja secara efektif dalam menyokong organisasi, profesi dan klien secara positif. Kemampuan ini terbentuk dari komunikator yang kuat, pemberian kontribusi yang positif dan fleksibel dalam suatu perubahan lingkungan yang berkelanjutan.

Penjelasan di atas serupa dengan pernyataan Hall dan Jones dalam Muslich (2008 : 15),”Kompetensi (competence) adalah pernyataan yang menggambarkan penampilan suatu kemampuan tertentu secara bulat yang merupakan perpaduan antara pengetahuan dan kemampuan yang dapat diamati dan diukur”.

Sedangkan menurut Harmawan (2008), “Kompetensi adalah kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi oleh keterampilan, dan pengetahuan serta didukung oleh pekerjaan tersebut”.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kompetensi adalah kemampuan melaksanakan suatu pekerjaan yang dilandasi oleh keterampilan, pengetahuan untuk mencapai hasil yang diharapkan.

2.2.2 Kompetensi Pustakawan

Kompetensi diartikan sebagai tolak ukur guna mengetahui sejauh mana kemampuan seseorang menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Dalam hal ini pustakawan melaksanakan tugas kepustakawanannya berdasarkan pengetahuan ilmu perpustakaan dan informasi yang dimilikinya hal ini sesuai dengan yang dinyatakan Hermawan dan Zen bahwa:

Pustakawan adalah seorang yang melaksanakan kegiatan perpustakaan dengan jalan memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tugas lembaga induknya berdasarkan ilmu pengetahuan, dokumentasi dan informasi yang dimilikinya melalui pendidikan.

Menurut Special Libraries dalam Henczel (2003:1), ”Competencies are a combination of skills, knowledge, and behaviour important for organizational success, personal performance and career development”.

Pendapat di atas dapat diartikan bahwa kompetensi adalah suatu kombinasi ketrampilan, pengetahuan, dan perilaku yang diperlukan untuk kesuksesan organisasi, penampilan pribadi, dan pengembangan karier.

Untuk dapat mencapai pustakawan yang ideal sesuai dengan tantangan zaman memang merupakan pekerjaan yang tidak mudah, membutuhkan waktu serta biaya yang tidak


(22)

sedikit. Karena itu mutlak diperlukan pula tekad, kemauan, dan komitmen dari pustakawan sendiri. Dan untuk membangun perpustakaan dan mencapai pustakawan yang ideal maka pustakawan harus memiliki kemampuan:

1. Mengaktualisasikan nilai-nilai kejuangan, pandangan hidup, semangat, dan pragmatisme yang menjadi sikap dan perilaku dalam penyelenggaraan layanan informasi.

2. Memahami paradigma pembangunan yang relevan dalam upaya mewujudkan pemerintahan yang bersih dan mencapai tujuan perpustakaan. Kerena perpustakaan merupakan bagian dari sistem kehidupan masyarakat.

3. Merumuskan kebijakan program dan kegiatan sesuai dengan visi, misi dan strategi yang ditetapkan. Kemudian dijabarkan kedalam berbagai program dan kegiatan. 4. Memahami dan menerapkan prinsip-prinsip Good Coorporate Government dan

Clear Government secara serasi dan terpadu. Konsep tersebut berlaku untuk semua organisasi, termasuk perpustakaan.

5. Memahami dan menjelaskan keragaman sosial budaya lingkungan. Dengan begitu dapat menyesusaikan dengan lingkungan di mana perpustakaan berada dan memberikan layanan. (Sutarno 2005: 158),

Sehubungan dengan kemampuan di atas Widijanto (2008 : 23) menyatakan bahwa: 1. Kompetensi intelektual antara lain berupa kemampuan berpikir dan bernalar,

kemampuan kreatif (meneliti dan menemukan), kemampuan memecahkan masalah, dan kemampuan mengambil keputusan yang mendukung kehidupan global.

2. Kompetensi personal antara lain berupa kemandirian, ketahanbantingan, keindependenan, kejujuran-keberanian, keadilan, keterbukaan, mengelola diri sendiri, dan menempatkan diri sendiri secara bermakna serta orientasi pada keunggulan yang sesuai dengan kehidupan global.

3. Kompetensi komunikatif antara lain berupa kemahirwacanaan, kemampuan menguasai sarana komunikasi mutakhir, kemampuan bekerja sama, dan kemampuan membangun hubungan-hubungan dengan pihak lain yang mendukung kehidupan global dalam satu sistem dunia.

4. Kompetensi sosial-budaya antara lain berupa kemampuan hidup bersama orang lain, kemampuan memahami dan menyelami keberadaan orang/pihak lain, kemampuaan memahami dan menghormati kebiasaan orang lain, kemampuan berhubungan atau berinteraksi dengan pihak lain, dan kemampuan bekerja sama secara multikultural.

5. Kompetensi kinestis-vokasional antara lain berupa kecakapan mengoperasikan sarana-sarana komunikasi mutakhir, dan kecakapan menggunakan alat-alat mutakhir yang mendukung perpustakaan untuk berkiprah dalam kehidupan global.


(23)

Sementara itu, Hall dan Jones dalam Muslich (2008 : 16) mengemukakan bahwa, kompetensi dapat dibedakan menjadi lima jenis yaitu:

(1) kompetensi kognitif, yang meliputi: pengetahuan, pemahaman, dan Perhatian; (2) kompetensi afektif, yang meliputi nilai, sikap, minat, dan apresiasi; (3) kompetensi penampilan, yang meliputi demonstrasi penampilan fisik atau psikomotorik; (4) kompetensi produk, yang meliputi keterampilan melakukan penambahan; (5) kompetensi eksploratif atau ekspresif, yang menyangkut pemberian pengalaman yang mempunyai nilai kegunaan dalam prospek kehidupan.

Dari kedua pendapat di atas dapat dinyatakan bahwa kompetensi yang harus dimiliki pustakawan meliputi kompetensi intelektual, personel, komunikasi, sosial-budaya, kinestis-vokasional, kognitif, afektif, penampilan, produk, serta eksploratif atau ekspresif.

Untuk membangun kemampuan pustakawan, ada beberapa hal yang harus dimiliki antara lain:

1. Kemampuan dalam mengelola informasi: a. Mencari Informasi.

- Mendefinisikan kebutuhan infomasi. - Melakukan penelusuran.

- Memformulasikan Strategi Penelusuran. b. Menggunakan Informas:

- Mengevaluasi infomasi - Menilai informasi

- Meng-integrasikan informasi - Memilah informasi.

c. Membuat/Menciptakan Informasi.

- Membuat informasi dalam format kemas ulang informasi untuk memudahkan pengguna dalam penelusuran.

d. Organisasi Informasi:

- Melakukan abstraksi (abstracting). - Melakukan peng-indeks-an (indexing). - Melakukan resensi informasi

e. Penyebaran Informasi:

- Kemampuan menyampaikan dan mempromosikan (marketing) ide-ide secara jelas dalam berbagai bentuk

2. Kemampuan dalam komunikasi interpersonal: a. Kemampuan berkomunikasi dengan efektif. b. Kemampuan mendengar dengan baik.

c. Kemampuan memberikan feedback/jalan keluar

d. Kemampu mengatasi konflik dengan memberikan respon yang tepat dalam beragam situasi.

e. Kemampuan untuk belajar mandiri, bekerjasama dan mempunyai jiwa Entrepreneurship.

3. Kemampuan untuk menggunakan berbagai perangkat Teknologi informasi untuk membantu semua proses kerja:

a. Desain Database dan Manajemen Database b. Data Warehousing, penerbitan elektronik c. Perangkat keras, sumber informasi elektronik


(24)

d. Integrasi Informasi e. Desain Intranet/Extranet

f. Aplikasi perangkat lunak, pemrogaman

g. Pemrosesan Teks (Text Processing) dan alur kerja h. Metadata

i. Perangkat lunak untuk manajemen informasi (Information Management tools) 4. Kemampuan dalam pengelolaan perpustakaan:

a. Pengelolaan administrasi.

b. Memahami proses kegiatan perpustakaan c. Melakukan koordinasi dan kepemimpinan.

d. Manajemen perubahan, manajemen Sumberdaya manusia, manajemen proyek, manajemen waktu

e. Melakukan kerjasama di dalam maupun diluar perpustakaan.

f. Mampu melakukan perencanaan-perencanaan strategis dan implementasinya. (Wicaksono dalam Djiwati 2004 : 4)

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa untuk mengatasi permasalahan dan tantangan yang semakin berat dan kompleks, pustakawan harus memiliki kompetensi dalam mengelola informasi, komunikasi interpersonal, menggunakan perangkat teknologi informasi dan kemampuan manajemen.

2.2.3 Isi Kompetensi

Dalam pelaksanaan pekerjaan pustakawan harus mampu menerapkan beberapa isi kompetensi. Hal ini akan membantu dalam pencapaian kinerja yang maksimal. Beberapa isi kompetensi tersebut adalah:

1. Technology Skills and Network Management, meliputi ;

a. Mampu menggunakan PC dengan level yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang biasa digunakan sehari – hari.

b. Mampu menganalisis jaringan pengguna internal dan eksternal. c. Mampu menjadi gate-keeper teknologi informasi dan peralatannya.

d. Menguasai penggunaan peralatan in-house guna pengumpulan, penyebaran, dan berbagi informasi.

2. Media Management Storage and Retrieval, meliputi ;

a. Pustakawan dan profesional bidang informasi harus memiliki pengetahuan tentang berbagai jenis sarana penyimpanan dan temu kembali yang baru muncul.

b. Selalu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan untuk mengantisipasi pengembangan dan perubahan bidang industri informasi di masa depan.

3. Information Skills, meliputi ;

a. Mempertemukan kebutuhan informasi dengan sumber informasi b. Memiliki keahlian tentang pencarian informasi

c. Memiliki keahlian tentang sumber dan isi informasi

d. Mampu mengidentifikas, mengevaluasi, dan merekomendasikan sumber informasi.


(25)

f. Mampu menggunakan keterampilan tentang pengorganisasian informasi menjadi pengetahuan

4. Communication and Customer Care, meliputi ;

a. Mampu berinteraksi dan bersosialisasi dengan anggota organisasi secara individu, tim atau masyarakat

b. Mampu menyampaikan ide secara lisan maupun tertulis dengan jelas

c. Memprioritaskan kebutuhan pelanggan dan mewujudkannya dengan inisiatif yang tinggi

d. Memperhatikan keperluan pengguna dengan belajar tentang pemasaran

e. Selalu berdialog dengan pengguna informasi dalam memberikan layanan yang bernilai lebih

5. Personal Behavior, meliputi; a. Proaktif

b. Sabar c. Responsif d. Fleksibel e. Ramah f. Kreatif g. Percaya diri h. Sensitif

i. Menyenangkan. (Dewiyana, 2006: 29-30),

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa isi kompetensi mencakup berbagai kemampuan menggunakan teknologi, kemampuan mengetahui sarana penyimpanan, perkembangan informasi, pencarian informasi, kebutuhan pencari informasi, dan berkomunikasi, serta sikap pribadi yang baik.

2.2.4 Kompetensi Inti

Kompetensi inti adalah bagian dari isi kompetensi. New Jersey Library Association (2006 : 1) mengemukakan bahwa kompetensi inti meliputi :

1. Demonstrates a strong commitment to excellent customer service.

2. Recognizes and addresses the diverse nature of the library's patrons and community. 3. Understands and supports the culture and context of the library and, if applicable, its

parent institution.

4. Demonstrates knowledge of the library system and the library profession.

5. Understands the social, political, and economic context in which the library exists. 6. Demonstrates knowledge of library and information science theory, information

creation, organization, and delivery.

7. Adheres to the Code of Ethics of the American Library Association.

8. Exhibits leadership skills including critical thinking, risk taking, and creativity, regardless of position within the management structure.

9. Demonstrates commitment to working with others to achieve common goals.

10.Acts within the organization to implement the principles of knowledge management. 11.Exhibits an understanding of the importance of a multidisciplinary and

cross-functional approach to programs and projects within the organization. 12.Monitors and implements changes in technology and information systems.


(26)

13.Shares knowledge and expertise with users and colleagues.

14.Displays excellent communication skills and is able to promote the library and advocate for its needs.

15.Communicates effectively with publishers and other information providers to advance the interests of the library.

16.Recognizes the value of professional networking and actively participates in professional associations.

17.Actively pursues personal and professional growth through continuing education. Pendapat tersebut di atas dapat diartikan bahwa dalam memenuhi kompetensi inti pustakawan harus mampu menunjukkan komitmen yang kuat terhadap layanan yang baik bagi pengguna, memahami dan mendukung kebudayaan dan konteks perpustakaan, menunjukkan pengetahuan sistem perpustakaan dan profesi perpustakaan, memahami konteks sosial, ekonomi dan politik, menunjukkan pengetahuan mengenai teori ilmu perpustakaan dan informasi, pembuatan informasi, organisasi informasi, dan pengiriman informasi, menunjukkan kemapuan kepemimpinan yang mencakup berpikir secara kritis, pengambilan resiko, dan kreativitas, tanpa memperhatikan posisi di dalam struktur manajemen, memonitor dan melakukan perubahan di dalam sistem teknologi dan informasi, membagi pengetahuan dan keahlian dengan para pengguna dan kolega, memperlihatkan kemampuan komunikasi yang baik yang dapat mempromosikan perpustakaan, mengenal jaringan kerja profesional dan berpartisipasi dalam asosiasi profesional, aktif mengikuti pertumbuhan kompetensi individu dan profesional melalui pendidikan yang berkelanjutan.

Sedangkan Special Libraries Association dalam Dewiyana (2006 : 24) mengemukakan bahwa kompetensi inti terdiri dari dua bagian yaitu :

1. Menambah pengetahuan dasar mereka dengan praktik dan pengalaman yang terbaik, dan belajar terus – menerus tentang produk informasi, layanan, dan manajemen praktis sepanjang karirnya.

2. Menaruh kepercayaan pada keunggulan dan etika profesional, serta nilai dan prinsip – prinsip profesi.

Berdasarkan kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pustakawan harus mampu menunjukkan komitmen yang kuat terhadap layanan pengguna, mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi informasi, mau berusaha menambah pengetahuan secara pragmatik dan dari pengalaman, mampu bekerja secara profesional dan menjunjung tinggi etika profesional serta prinsip-prinsip profesi.

Hal yang sama dikemukakan oleh McNeil dan Giesecke (2001: 55-58) menekankan bahwa kompetensi inti yang harus dimiliki oleh pustakawan adalah sebagai berikut :


(27)

2. Communication Skills 3. Creativity/Innovation

4. Expertise and Technical Knowledge 5. Flexibility/Adaptability

6. Interpersonal/Group Skills 7. Leadership

8. Organizational Understanding and Global Thinking 9. Ownership/Accountability/Dependability

10.Planning and Organizational skills 11.Resource Management

12.Service Attitude/user satisfaction

Makna dari pernyataan di atas adalah bahwa kompetensi inti yang seharusnya dimiliki pustakawan adalah, kemampuan analisis/pemecahan masalah, pengambilan keputusan, keterampilan berkomunikasi, memiliki kreatifitas dan pemikiran yang inovatif, memiliki keahlian dan pengetahuan teknis, fleksibel/mampu beradaptasi, kemampuan berinteraksi secara individu maupun kelompok, kemampuan kepemimpinan, pemahaman organisasi dan pemikiran global, merasa memiliki tanggung jawab, kemampuan merencanakan dan pengorganisasian, mengelola sumber daya, sikap melayani dan kemampuan memberi kepuasan kepada pengguna perpustakaan.

2.2.5 Kompetensi Profesional

Profesionalisme pustakawan merupakan pelaksanaan kegiatan perpustakaan yang didasarkan pada keahlian dan rasa tanggung jawab sebagai pengelola perpustakaan. Keahlian menjadi faktor penentu dalam menghasilkan kinerja serta memecahkan masalah yang dihadapi dalam pekerjaan. Sedangkan tanggungjawab merupakan proses kerja pustakawan yang tidak semata-mata bersifat rutinitas, tetapi senantiasa dibarengi dengan upaya kegiatan yang bermutu melalui prosedur kerja yang benar.

Special Library Association (2003 : 3) mengemukakan bahwa:

Professional competencies relate to the special librarian's knowledge in the areas of information resources, information access, technology, management and research and the ability to use these areas of knowledge as a basis for providing library and information services.

Makna dari pernyataan di atas adalah kompetensi profesional berhubungan dengan pengetahuan khusus pustakawan, di dalam area sumber-sumber informasi, akses informasi, teknologi, manajemen dan penelitian, serta kemampuan untuk menggunakan bidang-bidang pengetahuan tersebut sebagai landasan dalam memberikan layanan perpustakaan dan informasi.


(28)

Keterampilan yang harus dimiliki pustakawan dalam kompetensi profesional adalah keterampilan dalam memanfaatkan informasi, mengelola sumber informasi dan memanfaatkan teknologi informasi.

Menurut Widijanto (2008 : 25), Ciri-ciri profesionalisme seorang pustakawan dapat dilihat berdasarkan karakteristik-karakteristik berikut:

(1) memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan, kecakapan, dan keahlian yang mumpuni dalam bidangnya; (2) memiliki tingkat kemandirian yang tinggi; (3) memiliki kemampuan untuk berkolaborasi dan bekerja sama; (4) senantiasa berorientasi pada jasa dan menjunjung tinggi kode etik pustakawan; dan (5) senantiasa melihat kedepan atau berorientasi pada masa depan.

Dalam buku Perpustakaan Perguruan Tinggi : Buku Pedoman (2004 : 27), kompetensi profesional yang harus dipenuhi pustakawan perguruan tinggi adalah sebagai berikut:

1. Mempunyai pengetahuan dan mampu menjalankan fungsi dan aktivitas sistem perpustakaan.

2. Memiliki pengetahuan tentang isi sumber-sumber informasi, termasuk kemampuan untuk mengevaluasi dan menyaring sumber-sumber tersebut secara kritis.

3. Memiliki pengetahuan tentang subjek khusus yang sesuai dengan kegiatan perguruan tingginya.

4. Mengembangkan dan mengelola layanan informasi dengan baik, mudah diakses, dan cost-effective (efektif dalam pembiayaan) yang sejalan dengan aturan strategis perguruan tingginya.

5. Menyediakan bimbingan dan bantuan terhadap pengguna layanan informasi dan perpustakaan.

6. Melakukan survei mengenai jenis dan kebutuhan informasi, layanan informasi dan produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.

7. Mengetahui dan mampu menggunakan teknologi informasi untuk pengadaan, pengorganisasian, dan penyebarluasan informasi.

8. Mengetahui dan mampu menggunakan pendekatan bisnis dan manajemen untuk mengkomunikasikan perlunya layanan informasi kepada pimpinan perguruan tingginya.

9. Mengembangkan produk-produk informasi khusus untuk digunakan di dalam atau di luar lembaga oleh pelanggan secara individu.

10.Mengevaluasi hasil penggunaan informasi dan menyelenggarakan penelitian yang berhubungan dengan pemecahan masalah-masalah manajemen informasi.

11.Secara berkelanjutan memperbaiki layanan informasi untuk menanggapi perubahan kebutuhan.


(29)

Dalam menjalankan fungsi dan aktivitas perpustakaan perguruan tinggi harus mampu melaksanakan pengelolaan informasi sebaik mungkin. Dan hal ini harus didukung oleh kompetensi profesional pustakawan yang meliputi:

1. Melaksanakan organisasi Informasi

Keterampilan khusus :

a. Menyesuaikan dan mendukung organisasi informasi dengan peraturan strategis organisasi induknya dan kelompok pelanggan utama melalui kerja sama dengan Stakeholders dan rekanan.

b. Menilai dan mengkomunikasikan isi organisasi informasi, meliputi layanan, produk, dan kebijakan informasi kepada atasan, Stakeholders dan kelompok pengguna.

c. Menyelenggarakan manajemen yang efektif, manajemen operasional dan keuangan yang memproses dan melaksanakan pertimbangan keuangan dan yang bernuansa bisnis dalam pembuatan keputusan dengan menyeimbangkan antara pertimbangan operasional dan pertimbangan strategis.

d. Mendukung secara efektif strategi dan keputusan pimpinan manajemen tentang aplikasi informasi, peralatan teknologi, serta kebijakan untuk organisasi.

e. Membangun dan memimpin suatu tim layanan informasi secara efektif dan mengusahakan pengembangan profesional dan individu masyarakat yang bekerja dalam pengorganisasian informasi.

f. Memasarkan layanan dan produk informasi secara formal dan informal, melalui web dan komunikasi fisik.

g. Mengumpulkan keuntungan terbaik untuk mendukung keputusan – keputusan tentang pengembangan layanan dan produk baru, memodifikasi layanan terbaru atau menghilangkan layanan – layanan untuk memperbaiki tampilan layanan informasi yang ditawarkan.

h. Memberi saran pada organisasi tentang hak cipta atau terbitan intelektual serta pelaksanaannya.

2. Mengelola Sumber Informasi

Keterampilan khusus :

a. Mengelola siklus hidup informasi secara penuh mulai dari penciptaan, pengadaan, sampai pemusnahannya. Termasuk mengorganisasi, mengkategori, mengkatalogisasi, mengklasifikasi, menyebarkan, membuat, dan mengelola taksonomi materi internet dan eksternet, tesaurus, dan lain – lain.

b. Membangun suatu koleksi yang dinamik tentang sumber – sumber informasi berdasarkan pada pemahaman yang mendalam terhadap kebutuhan informasi pelanggan dan pembelajaran, pekerjaan dan atau protes bisnis mereka.

c. Menggunakan pengetahuannya tentang isi dan format sumber informasi, termasuk kemampuan mengevaluasi secara kritis, menyeleksi dan menyaringnya.

d. Menyediakan akses terhadap sumber – sumber informasi yang diterbitkan secara internal atau eksternal, dan mengembangkan isi melalui penggorganisasian dengan menggunakan perangkat akses informasi.

e. Merundingkan pembelian dan lisensi produk dan layanan informasi yang dibutuhkan.

f. Mengembangkan kebijakan – kebijakan organisasi yang diterbitkan secara internal maupun sumber – sumber informasi yang diciptakan secara eksternal dan memberi saran terhadap pelaksanaan kebijakan-kebijakannya.


(30)

3. Mengelola layanan informasi

Keterampilan khusus :

a. Mengembangkan dan memelihara portofolio layanan informasi yang cost-affictive bagi pelanggan, yang disesuaikan dengan aturan strategis organisasi pelanggannya.

b. Memimpin riset pemasaran tentang perilaku informasi dan masalah – masalah mutakhir dan potensial kelompok pelanggan guna mengidentifikasi konsep – konsep ini ke dalam produk dan layanan informasi yang diberikan.

c. Meneliti dan menganalisa, dan mensistesakan informasi ke dalam jawaban yang akurat atau informasi pelanggan yang diambil, dan menjamin pelanggan memiliki peralatan atau kemampuan untuk mempraktikkannya.

d. Mengembangkan dan menggunakan matriks untuk memperbaiki kualitas dan nilai informasi yang ditawarkan, dan mengambil tindakan yang sesuai untuk menjamin setiap portofolio yang sesuai.

e. Menggunakan manajemen yang berbasis keuntungan untuk menggambarkan nilai dan memperbaiki sumber dan layanan informasi secara berkelanjutan. 4. Menggunakan peralatan dan teknologi

Keterampilan khusus :

a. Memperkirakan, memilih, dan menggunakan peralatan – peralatan informasi yang terbaru dan menciptakan akses informasi dan menawarkan solusinya. b. Menggunakan pengetahuan tentang pangkalan data, pengindeksan, metadata,

serta analisa dan sintesa informasi untuk memperbaiki penelusuran informasi dan menggunakannya dalam organisasi.

c. Melindungi rahasia informasi pelanggan dan memelihara kesiagaan dan merespon peluang – peluang baru untuk kerahasiaan.

d. Memelihara kesiagaan teknologi terbaru yang muncul, yang mungkin sekarang tidak sesuai tetapi mungkin cocok untuk sumber-sumber, layanan, untuk penggunaan informasi di masa yang akan datang. (Special Library Association dalam Dewiyana , 2006: 24-26).

Uraian di atas hampir serupa dengan apa yang dinyatakan oleh California Library Association (2007 : 1) yang membagi kompetensi profesional menjadi sembilan kompetensi utama, yaitu :

1. Customer-centered

a. Understands customer preferences for information which, in turn, drive the selection of inventory;

b. Presents welcoming behaviors and practices effective interviewing skills to best determine the customer's actual needs;

c. Understands information seeking behaviors that facilitate the customer's successful information retrieval;

d. Instructs library patrons in basic information gathering and research skills, including how to use and evaluate information sources in order to insure information literacy;

e. Acts as a user advocate during the development of information products and systems;

f. Tailors services and information products to support the organization's needs and is a consultant to the parent organization on information issues.


(31)

2. Assessment

a. Analyzes and investigates the information needs of the targeted customer base, now and in the future;

b. Assesses, evaluates and selects resources to assure their quality, accuracy, pertinence, authenticity and inclusiveness, and delivers such resources as needed in a form appropriate to the situation;

c. Evaluates the outcomes of information use and conducts related research toward solving identified information management problems.

3. Organizational skills

a. Organizes materials and resources using systems of access that are appropriate to the task and compatible with customers' needs and styles of learning;

b. Designs and locally produces materials in a variety of formats. 4. Knowledge of Information Sources

a. Has the ability to identify materials appropriate to customers' requirements and their ability to understand them;

b. Has the ability to identify, understand, and access information environments beyond commercially produced materials from mainstream vendors.

5. Information management

a. Serves the public good by creating and safeguarding the unimpeded delivery of intellectual property and public knowledge across global and local networks; b. Develops and manages convenient, accessible and cost-effective information

services that promote and support the organization's mission and strategic direction;

c. Uses appropriate business and management approaches to communicate the value of information services to decision makers in the organization.

6. Advocacy

a. Encourages others to become lifelong library users by helping them discover what libraries have to offer and how to use libraries effectively;

b. Promotes reading as a fundamental skill; c. Promotes intellectual freedom.

7. Collaboration

a. Understands and is committed to the mission, values and vision of the library organization;

b. Is an effective member of the organization;

c. Collaborates to achieve common goals in a spirit of collegiality and mutual respect.

8. Political awareness

a. Belongs to organizations and participates in activities which promote libraries and librarianship;

b. Is able to identify and enlist the support of strategic partners to complement strengths and weaknesses of the organization and to obtain key resources and assistance to support the achievement of mutual goals.

9. Administration

a. Identifies, develops, administers, and evaluates both internal and external resources to support the library's mission;

b. Develops policies and procedures for the efficient and effective operation of library functions;

c. Is fully aware of strengths, weaknesses, opportunities, and challenges to the organization, and is able to develop strategies for dealing with them effectively without compromising vision and values.


(32)

Sehubungan dengan pernyataan tersebut Dewiyana mengartikannya sebagai berikut: 1. Customer-Centered (berorientasi pada pengguna)

a. Memahami informasi yang lebih dibutuhkan oleh pengguna.

b. Menunjukkan perilaku yang menyenangkan dan melatih kemampuan berwawancara secara efektif untuk menentukan yang terbaik bagi kebutuhan pengguna.

c. Memahami penelusuran informasi sehingga memudahkan pengguna memperoleh informasi yang dibutuhkan.

d. Melatih pengguna perpustakaan terutama kemapuan dalam memperoleh informasi dan penelitian, termasuk bagaimana menggunakan dan mengevaluasi sumber – sumber informasi.

e. Bertindak sebagai seorang penyokong pengguna selama pengembangan produk – produk dan sistem informasi.

f. Menyesuaikan layanan dan produk informasi untuk mendukung kebutuhan organisasi.

2. Assessment (penilaian)

a. Menganalisis kebutuhan informasi pengguna pada saat ini dan di masa yang akan datang.

b. Mengevaluasi dan memilih sumber – sumber informasi untuk memastikan kualitas, keakuratan, kegunaan, keaslian, dan mengirimkannya ke dalam bentuk yang sesuai.

c. Mengevaluasi hasil penggunaan informasi dan melakukan penelitian yang berhubungan dengan penyelesaian masalah – masalah manajemn informasi. 3. Organizational skills (skill organisasi)

a. Mengorganisasi bahan pustaka dan sumber - sumbernya dengan menggunakan sistem akses yang tepat dan cocok dengan kebutuhan pengguna.

b. Mendesain dan menghasilkan informasi dalam bentuk yang beragam. 4. Knowledge of information sources (pengetahuan tentang sumber informasi)

a. Memiliki kemampuan dalam mengidentifikasi bahan pustaka yang dibutuhkan dan dipahami oleh pengguna.

b. Memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi, memahami dan mengakses informasi diluar yang dihasilkan secara komersil oleh vendor.

5. Information Management (manajemen informasi)

a. Melayani masyarakat dengan membuat dan menjaga pengiriman karya intektual dan pengatahuan masyarakat melalui jaringan lokal dan global.

b. Mengembangkan dan mengelola informasi dengan sebaik – baiknya, memungkinkan akses informasi bagi pengguna dan biaya layanan informasi sehingga dapat mengembangkan dan mendukung misi dan strategi organisasi. c. Menggunakan pendekatan bisnis dan manajemen untuk menyampaikan nilai

layanan informasi kepada pembuat keputusan dalam suatu organisasi. 6. Advocacy

a. Menganjurkan orang lain untuk selamanya menjadi pengguna perpustakaan dengan cara membantu mereka menjelajahi apa yang dimiliki perpustakaan dan cara memanfaatkan perpustakaan secara efektif.

b. Mempromosikan membaca sebagai kemampuan fundamental. c. Mempromosikan kebebasan intelektual.

7. Collaboration (kolaborasi)

a. Memahami dan menjalankan misi, nilai, dan visi organisasi b. Merupakan sebuah anggota yang efektif dari organisasi c. Berkolaborasi untuk meraih tujuan


(33)

8. Political awarenness (bersifat politis)

a. Termasuk ke dalam organisasi dan berpartisipasi dalam kegiatan dalam memajukan perpustakaan dan pustakawan.

b. Memungkinkan untuk mengidentifikasi dan memperoleh dukungan dari rekan untuk mengimbangi kekuatan dan kelemahan organisasi dan untuk memperoleh sumber daya dan bantuan untuk mendukung pencapaian tujuan bersama.

9. Administration (administrasi)

a. Mengidentifikasi, mengembangkan, mengelola, dan mengevaluasi sumber daya internal dan eksternal untuk mendukung misi organisasi.

b. Mengembangkan kebijakan – kebijakan dan prosedur – prosedur untuk menjalankan fungsi perpustakaan secara efektif dan efisien.

c. Merupakan pengetahuan akan kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan tantangan di dalam organisasi.

Penjabaran di atas mengindikasikan bahwa untuk menjalankan fungsi dan aktivitas perpustakaan dengan optimal pustakawan harus memiliki kompetensi profesional yang antara lain adalah berorientasi pada pengguna, dapat menganalisis kebutuhan informasi pengguna, memiliki skill berorganisasi, dan mampu menjalankan manajemen informasi.

2.2.6 Kompetensi Individu

Setiap pustakawan harus memiliki kompetensi individu yang menggambarkan kemampuan dan keterampilan, perilaku yang dimiliki pustakawan untuk bekerja secara efektif, dan berusaha meningkatkan pengetahuan dengan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang sesuai dengan pekerjaan yang dilakukannya.

Menurut Special Library Association (2003 : 3) bahwa :

Personal competencies represent a set of skills, attitudes and values that enable librarians to work efficiently; be good communicators; focus on continuing learning throughout their careers; demonstrate the value-added nature of their contributions; and survive in the new world of work.

Pendapat di atas menyatakan bahwa kompetensi individu adalah kombinasi dari ketrampilan, sikap dan nilai-nilai yang memungkinkan pustakawan untuk bekerja secara efisien; menjadi komunikator yang baik; fokus pada pembelajaran selama berkarier; menunjukkan nilai tambah dari kontribusi mereka; dan bertahan dalam dunia pekerjaan yang baru.

Sedangkan Special Library Association dalam Dewiyana (2006 : 26) menyatakan bahwa pustakawan harus mampu:

1. Mencari peluang dan memanfaatkan peluang-peluang baru. 2. Memiliki pandangan yang luas.


(34)

4. Mempresentasikan ide-ide secara jelas dan menegosiasikannya dengan penuh percaya diri dan persuasif.

5. Menciptakan rekan kerja sama.

6. Membangun lingkungan kerja yang dapat dipercaya dan dihargai.

7. bekerja dengan pendekatan tim, mengenali keseimbangan antara bekerja sama, memimpin, dan mengikuti.

8. Mengambil resiko yang sudah diperhitungkan, memperlihatkan keberanian dan ketangguhan ketika berhadapan dengan lawan.

9. Merencanakan, memprioritaskan, dan memfokuskan terhadap hal-hal yang bersifat kritis.

10.Memaparkan perencanaan karir secara individu.

11.berfikir secara kreatif dan inovatif, serta mencari peluang baru.

12.Mengetahui nilai jaringan kerja profesional dan perencanaan karier individu. 13.Menyeimbangkan antara tugas, keluarga, dan kewajiban terhadap masyarakat. 14.Selalu fleksibel dan positif terhadap perubahan yang berkelanjutan.

15.Menghargai prestasi diri sendiri dan orang lain.

Pendapat di atas hampir sama dengan yang dinyatakan dalam buku Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku pedoman (2004: 28), bahwa pustakawan harus memiliki kompetensi berikut:

1. Memiliki komitmen untuk memberikan layanan yang terbaik.

2. Mampu mencari peluang dan melihat kesempatan baru, baik di dalam maupun di luar perpustakaan.

3. Berpandangan luas.

4. Mampu mencari mitra kerja.

5. Mampu menciptakan lingkungan kerja yang dihargai dan dipercaya. 6. Memiliki kemampuan berkomunikasi yang efektif.

7. Dapat bekerjasama secara baik dalam suatu tim kerja. 8. Memiliki sifat kepemimpinan.

9. Mampu merencanakan, memprioritaskan dan memusatkan pada suatu hal yang kritis.

10.Memiliki sifat positif dan fleksibel dalam menghadapi perubahan.

Sedangkan California Library Association (2007), menyatakan kompetensi individu dibagi menjadi tujuh bagian utama :

1. Service commitment

a. Is interested in the goals of customers, suppliers and co-workers, and strives to provide effective support in helping them achieve goals;

b. Demonstrates an understanding of and a respect for diversity; c. Demonstrates a sincere commitment to customer service. 2. Flexibility

a. Maintains a positive attitude during times of challenge and unpredicted delays; b. Is able to adapt personal styles and preferences to the demands of the situation; c. Has faith in the organizational vision, is patient in waiting for the appropriate

timing and opportunities to act;

d. Anticipates and manages change effectively;


(35)

3. Leadership

a. From any position within the organization, sets an example for others to follow; b. Values the contributions of others and helps them to achieve their full potential. 4. Ethics

a. Treats subordinates, co-workers, customers, competitors and suppliers with honesty, respect, and fairness;

b. Protects and values patron confidentiality and organizational security. 5. Vision

a. Is able to see the long view, articulate the direction clearly and enlist others to achieve it.

6. Communication

a. Shares what is learned effectively with others; b. Communicates openly and directly.

7. Self-motivation

a. Is responsible for managing the development of one's own career within the organization and beyond, including a commitment to lifelong learning and periodic retooling of personal skills set;

b. Takes initiative and shows innovation;

c. Seeks opportunities to serve one's personal goals and those of the organization. Dewiyana mengartikan pernyataan tersebut sebagai berikut:

1. Services commitment (Komitmen pelayanan)

a. Memperhatikan tujuan pengguna dan memberikan bantuan kepada pengguna untuk memperoleh tujuannya.

b. Menunjukkan sikap pengertian dan rasa hormat terhadap perbedaan. c. Menunjukkan tanggung jawab terhadap layanan pengguna.

2. Flexibility (Fleksibel)

a. Menjaga perilaku yang positif sewaktu menghadapi tantangan dan keterlambatan yang tidak diduga.

b. Mampu menyesuaikan diri dalam berbagai situasi.

c. Memiliki keyakinan terhadap visi organisasi, memiliki kesabaran dalam menunggu sebelum mengambil tindakan

d. Mengetahui dan mengatur perubahan secara efektif e. Bersedia menerima resiko.

3. Leadership (Bersifat kepemimpinan)

a. Menjadi teladan yang patut diikuti oleh orang lain.

b. Menghargai kontribusi orang lain dan membantu mereka untuk memperoleh kemampuan.

4. Ethics (Etika)

a. Menyenangkan bawahan, co-workers, pelanggan, saingan dan leveransir (suppliers) dengan kejujuran dan rasa hormat, dan sikap adil.

b. Melindungi dan menilai pelanggan secara rahasia dan perlindungan terhadap organisasi.

5. Vision (Visi)

a. Mampu memandang ke depan, mampu memberi pengarahan dengan jelas dan mendaftarkan orang lain untuk memperolehnya.

6. Communication (Komunikasi)

a. Berbagi apa yang telah dipelajari kepada orang lain. b. Berkomunikasi secara langsung dan terbuka.


(36)

7. Self-motivation (Motivasi pribadi)

a. Bertanggung jawab dalam mengelola dan mengembangkan karir orang lain di dalam dan luar organisasi, termasuk tanggung jawab untuk mempelajari kemampuan pribadi secara berkala.

b. Mengambil inisiatif dan menunjukkan inovasi.

c. Mencari kesempatan/peluang untuk membantu tercapainya tujuan pribadi orang lain dan organisasi.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kompetensi individu yang harus dimiliki pustakawan mencakup sikap yang baik dan menyenangkan dalam melayani pengguna, mampu beradaptasi dengan berbagai situasi, memiliki jiwa kepemimpinan, dapat berkomunikasi secara efektif, dan berani mengambil resiko.

2.3 Pustakawan

2.3.1 Pengertian Pustakawan

Pustakawan adalah seseorang yang melaksanakan kegiatan mengumpulkan informasi, mengelola dan menyebarluaskannya kepada masyarakat.

Poerwadarminta dalam Aziz (2006 : 44) menyatakan bahwa,”Pustakawan adalah ahli perpustakaan. Dengan pengertian tersebut berarti pustakawan sebagai tenaga yang berkompeten dibidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi”.

Selanjutnya Aziz (2006 : 44) menambahkan bahwa “Pustakawan merupakan tenaga profesi dalam bidang informasi, khususnya informasi publik, informasi yang disediakan merupakan informasi publik melalui lembaga kepustakawanan yang meliputi berbagai jenis perpustakaan”.

Hal ini hampir sama dengan yang dinyatakan dalam buku Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya (2002 : 3) bahwa :

Pejabat Fungsional Pustakawan yang selanjutnya disebut Pustakawan adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan kepustakawanan pada unit-unit perpustakaan, dokumentasi dan informasi instansi pemerintah dan atau unit-unit tertentu lainnya.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pustakawan merupakan tenaga profesi dalam bidang informasi, yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang.

Untuk dapat menjadi pustakawan yang mampu menghadapi perkembangan di era global maka pustakawan harus memiliki kemampuan antara lain:


(37)

1. Adaptability. Pustakawan hendaknya cepat berubah menyesuaikan keadaan yang menantang.

2. People skill (soft skills). Pustakawan adalah mitra intelektual yang memberikan jasanya kepada pengguna.

3. Berpikir positif. Pustakawan harus mampu untuk tetap berpikir positif dalam segala situasi.

4. Personel Added Value. Pustakawan harus memiliki nilai tambah. 5. Berwawasan enterpreunership. Pustakawan mampu berwirausaha.

6. Team work – sinergi. Dalam ledakan informasi sekarang, pustakawan seharusnya tidak lagi bekerja sendiri tetapi harus membentuk tim kerja untuk bekerjasama mengelola informasi. (Achmad, 2006 : 17).

Sehubungan dengan kemampuan tersebut di atas, seseorang dapat menjadi pustakawan ideal jika memenuhi aspek persyaratan berikut:

1. Aspek Professional.

Pustakawan Indonesia berpendidikan formal ilmu pengetahuan. Pustakawan juga dituntut gemar membaca, trampil, kreatif, cerdas, tanggap, berwawasan luas, berorientasi ke depan, mampu menyerap ilmu lain, objektif (berorientasi pada data) generalis di satu sisi, tetapi memerlukan disiplin ilmu tertentu di pihak lain, berwawasan lingkungan, mentaati etika profesi pustakawan, mempunyai motivasi tinggi, berkarya di bidang kepustakawanan dan mampu melaksanakan penelitian dan penyuluhan.

2. Aspek Kepribadian dan Perilaku.

Pustakawan Indonesia harus bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bermoral Pancasila, mempunyai tanggung jawab sosial dan kesetiakawanan, memiliki etos kerja yang tinggi, mandiri, loyalitas yang tinggi terhadap profesi, luwes, komunikatif dan bersikap suka melayani, ramah dan simpatik, terbuka terhadap kritik dan saran, selalu siaga dan tanggap kemajuan dan perkembangan ilmu dan teknologi, berdisiplin tinggi dan menjunjung tinggi etika pustakawan Indonesia. (Suhernik, 2006 : 73)

Uraian di atas menyatakan bahwa pustakawan adalah merupakan orang yang mempunyai kemampuan/kompetensi untuk melaksanakan kegiatan perpustakaan dan selalu tanggap akan perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi serta mempunyai kepribadian yang baik.

2.3.2 Jabatan Fungsional Pustakawan

Profesi pustakawan diakui secara legal oleh Pemerintah di Indonesia sejak diterbitkannya Surat Keputusan Menpan nomor 18 Tahun 1988, orang-orang yang menyandang kedudukan dan melaksanakan profesi tersebut dengan berbagai persyaratan sesuai aturan yang ditetapkan, dihargai dengan diberi angka kredit untuk kenaikan pangkat dan tunjangan jabatan sesuai jenjangnya, dan sekarang telah mengalami revisi menjadi Surat Keputusan Menpan nomor 132 Tahun 2002 dimana dinyatakan bahwa pustakawan adalah:


(38)

Pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan kepustakawanan pada unit-unit perpustakaan. Pekerjaan yang tercakup dalam profesi pustakawan meliputi bidang-bidang, 1). Pengorganisasian dan pendayagunaan koleksi bahan pustaka / sumber informasi, 2). Pemasyarakatan Pusdokinfo, 3). Pengembangan profesi. (Aziz, 2006 : 39)

Selanjutnya dalam Surat Keputusan Menpan nomor 132 tahun 2002 tersebut dinyatakan bahwa jabatan fungsional pustakawan terdiri dari 2 jenis jabatan : Pustakawan Tingkat Terampil dan Pustakawan Tingkat Ahli.

Berdasarkan keputusan MENPAN Nomor: 132 tahun 2002 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan yang dimaksud dengan :

1. Pejabat fungsional Pustakawan adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan kepustakawanan pada unit-unit perpustakaan, dokumentasi dan informasi instansi pemerintah atau unit tertentu lainnya.

2. Kepustakawanan adalah ilmu dan profesi di bidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi.

3. Pekerajaan Kepustakawanan adalah kegiatan utama dalam lingkungan unit perpustakaan, dokumentasi dan informasi yang meliputi kegiatan pengadaan, pengolahan dan pengelolaan bahan pustaka/sumber informasi pendayagunaan dan pemasyarakatan informasi baik dalam bentuk karya cetak, karya rekam maupun multi media, serta kegiatan pengkajian atau kegiatan lain untuk pengembangan perpustakaan, dokumentasi dan informasi, termasuk pengembangan profesi.

4. Unit perpustakaan, dokumentasi dan informasi adalah unit kerja yang memiliki sumber daya manusia, ruangan khusus dan koleksi bahan pustaka sekurang-kurangnya terdiri dari 1.000 judul dari berbagai disiplin ilmu yang sesuai dengan jenis perpustakaan yang bersangkutan dan dikelola menurut sistem tertentu.

5. Pustakawan tingkat terampil adalah Pustakawan yang memiliki dasar pendidikan untuk pengangkatan pertama kali serendah-rendahnya Diploma II perpustakaan, Dokumentasi dan informasi atau Diploma bidang lain yang disetarakan.

6. Pustakawan Tingkat Ahli adalah Pustakawan yang memiliki dasar pendidikan untuk pengangkatan pertama kali serendah-rendahnya Sarana Perpustakaan, Dokumentasi dan Informasi atau Sarjana bidang lain yang disetarakan. (Jabatan fungsional pustakawan dan angka kreditnya, 2006 : 3-4).

Menurut Sobri (2004 : 40), dalam menjalankan profesinya sebagai pejabat Fungsional Pustakawan dituntut untuk meningkatkan keahlian dan keterampilan, yang meliputi beberapa kegiatan antara lain :

1. Pendidikan/Pelatihan

2. Pengorganisasian dan pendayagunaan koleksi bahan pustaka/sumber informasi 3. Pemasyarakatan perpustakaan, dokumentasi dan informasi

4. Pengkajian dan pengembangan perpustakaan, dokumentasi dan informasi 5. Pengembangan profesi

6. Kegiatan penunjang lainnya, seperti: mengejar, melatih, membimbing, keikutsertaan dalam seminar, dan lain-lain.


(39)

KepMenpan 132/KEP/M.PAN/12/2002 ini dikenal dua kelompok pustakawan yaitu: (1) Pustakawan Tingkat Terampil yang terdiri dari 3 (tiga) jenjang jabatan seperti pustakawan pelaksana, pustakawan pelaksana lanjutan, dan pustakawan penyelia; dan (2) Pustakawan Tingkat Ahli yang terdiri dari 4 (empat) jenjang jabatan seperti pustakawan pertama, pustakawan muda, pustakawan madya, dan pustakawan utama.

2.3.3 Jenjang Jabatan dan Pangkat Pustakawan

Jabatan fungsional Pustakawan di Indonesia mulai diterapkan sejak tahun 1988 yaitu dengan terbitnya SK Menpan nomor 18/1988. Penerapan jabatan fungsional ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai sekaligus untuk menetapkan dan mengukur kompetensi pegawai perpustakaan melalui sistem penilaian pelaksanaan pekerjaan. Jenjang jabatan diukur berdasarkan prestasi yang dimilikinya yang dicerminkan dengan nilai kredit kumulatif yang dicapai oleh pegawai yang bersangkutan. Dengan demikian seseorang yang menduduki jabatan tertentu ia telah memiliki kompetensi untuk jabatan tersebut.

Dalam Buku Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya (2002 : 5) jabatan fungsional pustakawan didefinisikan secara jelas bahwa jabatan fungsional pustakawan adalah, “Jabatan karier yang hanya dapat diduduki oleh seseorang yang telah berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil”.

Selanjutnya dalam buku tersebut dinyatakan bahwa jabatan fungsional terdiri dari dua jenis:

1. Pustakawan Tingkat Terampil yang terdiri dari Pustakawan Pelaksana Pustakawan Pelaksana Lanjutan dan Pustakawan Penyelia.

2. Pustakawan Tingkat Ahli yang terdiri dari Pustakawan Pertama, Pustakawan Muda, Pustakawan Madya dan Pustakawan Utama.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa jabatan fungsional pustakawan terdiri dari dua jenis, yaitu pustakawan tingkat terampil da pustakawan tingkat ahli.

2.3.4 Pekerjaan atau Tugas pustakawan

Setiap pustakawan mempunyai tugas yang merupakan kewajiban dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan setiap harinya di perpustakaan.

Pustakawan sebagai orang yang ahli dibidang perpustakaan memiliki beberapa pekerjaan kepustakawanan antara lain meliputi bidang-bidang:


(40)

1. Pengorganisasian dan pendayagunaan koleksi bahan pustaka/sumber informasi yang meliputi: pengembangan koleksi, pengolahan bahan pustaka, penyimpanan dan pelestarian bahan pustaka dan pelayanan informasi.

2. Pemasyarakatan PUSDOKINFO, antara lain: penyuluhan, publisitas, pameran 3. Pengembangan profesi antara lain: membuat karya tulis, menyusun pedoman,

menerjemahkan/menyadur buku dan bahan bidang pusdokinfo, memimpin unit pepustakaan, menyusun kumpulan tulisan untuk di publikasikan, dan memberi konsultasi pustakawan yang bersifat konsep. (Aziz. 2006 : 46)

Sedangkan dalam Buku Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka kreditnya (2006 : 4) adalah :

Pekerjaan Kepustakawanan adalah kegiatan utama dalam lingkungan unit perpustakaan, dokumentasi dan informasi yang meliputi kegiatan pengadaan, pengolahan dan pengelolaan bahan pustaka/sumber informasi, pendayagunaan dan pemasyarakatan informasi baik dalam bentuk karya cetak, karya rekam maupun multimedia, serta kegiatan pengkajian atau kegiatan lain untuk pengembangan perpustakaan, dokumentasi dan informasi, termasuk pengembangan profesi.

Sementara itu tugas pokok pustakawan harus disesuaikan dengan jabatan fungsional pustakawan tersebut, antara lain:

1. Tugas pokok Pustakawan Tingkat Terampil meliputi pengorganisasian dan pendayagunaan koleksi bahan pustaka/sumber informasi, pemasyarakatan perpustakaan, dokumentasi dan informasi.

2. Tugas pokok Pustakawan Tingkat Ahli meliputi pengorganisasian dan pendayagunaan koleksi bahan pustaka/sumber informasi, pemasyarakatan perpustakaan, dokumentasi dan informasi serta pengkajian pengembangan perpustakaan, dokumentasi dan informasi. (Buku Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya, 2006 : 5)

Dalam uraian di atas jelas dinyatakan bahwa tugas pokok pustakawan tingkat terampil berbeda dengan tugas pokok pustakawan tingkat ahli.

2.4 Prestasi Kerja

2.4.1 Pengertian Prestasi Kerja

Prestasi kerja akan maksimal jika pustakawan bekerja sungguh sungguh dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai pustakawan.

Menurut Yuli (2005 : 89), ”Prestasi merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberika kepadanya”.

Sedangkan Siagian (1996 : 119) menyatakan bahwa, ”Prestasi kerja adalah terlaksananya tugas pokok, fungsi kegiatan, wewenang dan tanggung jawab suatu kesatuan kerja dalam organisasi dengan baik”.


(41)

Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi kerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai karyawan dalam melaksanakan tugas pokok, fungsi kegiatan dan tanggung jawab suatu kesatuan kerja.

Munasef (1986 : 16) mengemukakan bahwa, “Prestasi kerja adalah hasil kerja yang dibebankan kepadanya. Pada umumnya prestasi kerja seseorang dipengaruhi oleh kecakapan, keterampilan, pengalaman, dan kesungguhan”.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi kerja adalah hasil kerja yang dipengaruhi oleh kecakapan, keterampilan, pengalaman, dan kesungguhan kerja.

2.4.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Kerja Pustakawan

Dalam mencapai prestasi kerja yang baik, pustakawan harus memperhatikan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi prestasi kerja tersebut.

Ranupandojo (1996 : 116) menyatakan bahwa, “faktor yang biasanya dipakai dalam menilai prestasi kerja adalah kuantitas dan kualitas pekerjaan, kerjasama, kepemimpinan, keahlian, pengetahuan mengenai jabatan, kesetiaan dapat tidaknya diandalkan dan inisiatif serta kerajinan”.

Selain pendapat di atas, Saksono (1996 : 123) mengemukakan bahwa faktor yang dapat mempengaruhi penilaian prestasi kerja adalah:

1. Pendidikan yang berpengaruh dalam prestasi kerja sehingga adanya pendidikan yang merupakan dasar bagi pekerjaan yang dilakukan seseorang.

2. Lingkungan, dimana dapat mempengaruhi seseorang secara langsung untuk bekerja sehingga orang tersebut dapat meningkatkan prestasi kerjanya.

3. Motivasi bekerja, merupakan langkah awal untuk meningkatkan prestasi kerja karena dengan tingginya motivasi bekerja akan mempengaruhi prestasi kerja. 4. Adanya bonus atau jasa yang diberikan oleh organisasi sehingga akan merangsang

pegawai dalam meningkatkan prestasi kerjanya, termasuk gaji yang merupakan salah satu faktor untuk meningkatkaan prestasi kerja.

Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi kerja di atas merupakan tolak ukur yang dijadikan sebagai acuan untuk menilai prestasi kerja.

Siagian (1996 : 225) menyatakan beberapa faktor yang mempengaruhi penilaian prestasi kerja, yaitu:

a. Yang dinilai adalah manusia disamping kemampuan tertentu juga tidak luput dari berbagai kelemahan dan kekurangan.

b. Penilaian yang dilakukan pada serangkaian tolak ukur tertentu yang realistis, berkaitan langsung dengan tugas seseorang serta kriteria yang ditetapkan dan diterapkan secara objektif.


(1)

• Membawa Surat keterangan dari Fakultas/jurusan-nya dan identitas diri (KTP, SIM, atau Kartu Mahasiswa) yang masih berlaku.

• Membayar uang keanggotaan sebesar Rp. 5.000,-

• Kartu Perpustakaan ini berlaku untuk 1 (satu) semester

• Kartu Perpustakaan dapat diperpanjang apabila memenuhi persyaratan administrasi.

• Khusus bagi anggota luar biasa fasilitas yang diberikan hanya membaca ditempat dan fotocopy.

KETERANGAN BEBAS PUSTAKA

Wajib Bebas Pustaka

• Mahasiswa UNIMED yang telah dinyatakan lulus

• Mahasiswa UNIMED yang berhenti/dikeluarkan

• Staf Pengajar UNIMED yang akan melakukan studi ke luar UNIMED

• Staf pengajar dan Staf Administrasi UNIMED yang telah selesai masa baktinya

Cara mendapatkan Surat Keterangan Bebas Pustaka

• Surat Keterangan bebas pustaka dikeluarkan hanya oleh Perpustakaan Pusat UNIMED

• Untuk mahasiswa, membawa surat pengantar dari Fakultas dan surat keterangan dari perpustakaan Fakultas

• Membayar uang administrasi Rp.2000,-

SANKSI-SANKSI

1. Bahan pustaka yang hilang/ rusak karena peminjaman harus diganti dengan buku yang sama sebanyak 1 (satu) eksemplar, kalau tidak mungkin dapat diganti dengan memfotocopy buku yang sama sebanyak 2 (dua) eksemplar atau dengan uang sesuai dengan harga buku tersebut dan ditentukan oleh petugas yang berwenang di Perpustakaan UNIMED

2. Selama pengguna belum melunasi denda sebagai akibat kelalaian tersebut maka Kartu Perpustkaan untuk sementara ditahan

3. Pengguna yang melakukan pelanggaran seperti merobek, merusak, menyembunyikan atau mencuri bahan pustaka dikenakan sangsi akademis dan harus mengganti buku yang dirusak sebanyak 2 (dua) eksemplar.

4. Pengantian Kartu Perpustkaan karena hilang dikenakan biaya administrasi sebesar Rp.5.000,-


(2)

82

5. Bagi mahasiswa baru yang tidak mendaftar pada semester pertama dikenakan sanksi Rp.5.000,-

TATA TERTIB PERPUSTAKAAN

Setiap pengunjung yang akan mempergunakan fasilitas perpustakaan diharuskan : 1. Membawa Kartu Identitas yang berlaku

2. Kartu Perpustakaan tidak boleh dipinjamkan kepada orang lain.

3. Bagi pengunjung dari luar UNIMED, harus membawa SURAT PENGANTAR dari Intansi asal atau KARTU IDENTITAS yang masih berlaku.

4. Menyimpan tas/map pada tempat yang disediakan. Barang berharga seperti dompet, kalkulator, uang, perhiasan dll. Harap dibawa. Kehilangan barang diluar tanggung jawab perpustakaan.

5. Mengisi Daftar Pengunjung yang disediakan.

6. Untuk sistem pelayanan terbuka, bahan pustaka yang diperlukan dapat langsung dicari/diambil sendiri pada rak. Setelah dibaca, pengguna tidak diperkenankan menyimpan sendiri di rak, tetapi ditinggalkan saja di atas meja.

7. Untuk sistem pelayanan tertutup, bahan pustaka yang diperlukan selalu dicatat pada bon permintaan yang telah disediakan. Bila telah selesai dibaca, dikembalikan kepada petugas perpustakaan.

8. Pelayanan fotocopy koleksi dapat dilakukan dengan mengisi formulir pada bagian sirkulasi.

9. menjaga ketenangan di perpustakaan.

10. Tidak diperkenankan membawa makanan/minuman ke dalam ruang baca perpustakaan.

11. Tidak diperkenankan memakai jaket, topi, sandal.

12. Bila dianggap perlu sewaktu-waktu petugas mengadakan pemeriksaan pada pengunjung.

LAIN-LAIN

• Tersedia fasilitas jasa Wartel Fotocopy, Kantin, Internet

• Pelayanan Audio visual pada UPT Perpustakaan UNIMED tersedia berupa kaset, CD-ROM.

• Bimbingan pengguna dapat dilakukan secara perorangan atau kelompok.

• Mengadadakan pelatihan pengenalan Internet & pembuatan website.


(3)

• Menyediakan informasi IPTEK/kerjasama dg KMNRT dan grey literature dalam bentuk digital.


(4)

84

Lampiran 2 : Distribusi Skor Butir Jawaban Pertanyaan Variabel X dan Y VARIABEL X

No Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Total

Responden 1 4 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 34

Responden 2 4 4 3 4 2 3 3 2 4 3 4 3 39

Responden 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 32

Responden 4 3 4 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 36

Responden 5 2 2 3 2 2 3 3 4 3 2 3 3 32

Responden 6 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 40

Responden 7 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 4 33

Responden 8 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 40

Responden 9 2 2 3 4 1 4 4 1 4 3 2 2 32

Responden 10 3 3 3 2 1 3 3 2 3 3 3 3 32

Responden 11 3 3 3 3 1 3 2 2 3 3 3 3 32

Responden 12 2 2 3 2 1 3 3 2 3 4 3 3 31

Responden 13 4 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 38

Responden 14 4 4 1 1 4 3 2 2 3 4 3 3 34

Responden 15 3 2 1 1 2 3 3 4 3 4 3 4 33

Responden 16 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 42

Responden 17 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 40

Responden 18 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 35

Responden 19 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 40

Responden 20 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 37

Responden 21 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 37

Responden 22 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 38

Responden 23 4 2 3 2 1 3 2 2 3 2 2 3 29

Responden 24 4 2 3 2 2 3 3 3 3 4 3 4 36

Responden 25 4 2 3 3 1 4 4 2 2 4 4 4 37

Responden 26 4 4 3 4 2 4 4 3 4 4 4 4 44

Responden 27 4 2 3 3 1 4 4 2 2 4 4 4 37


(5)

Variabel Y No. Q1 3 Q1 4 Q1 5 Q1 6 Q1 7 Q1 8 Q1 9 Q2 0 Q2 1 Q2 2 Q2 3 Q2 4 Tota l

Responden 1 3 2 3 2 4 3 3 2 1 2 2 4 31

Responden 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 1 4 29

Responden 3 4 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 32

Responden 4 4 4 3 2 4 3 3 3 3 2 2 3 36

Responden 5 2 2 3 2 3 3 3 2 2 1 2 4 29

Responden 6 4 4 3 2 3 3 3 3 3 1 3 4 36

Responden 7 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 24

Responden 8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36

Responden 9 1 3 4 3 4 4 4 2 3 1 1 4 34

Responden 10 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 1 2 29

Responden 11 2 2 2 4 4 3 3 3 3 3 1 3 33

Responden 12 2 2 2 4 3 3 3 4 4 1 1 4 33

Responden 13 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 4 33

Responden 14 2 4 1 2 3 3 3 4 2 2 2 3 31

Responden 15 4 3 2 4 4 3 3 4 3 1 2 4 37

Responden 16 4 4 2 4 4 3 4 4 4 3 3 4 43

Responden 17 3 3 4 4 3 4 3 3 4 2 4 4 41

Responden 18 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 31

Responden 19 3 3 4 4 3 4 3 3 4 2 4 4 41

Responden 20 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 37

Responden 21 4 3 2 3 3 3 3 3 2 2 4 3 35

Responden 22 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 36

Responden 23 3 2 2 2 3 3 3 3 2 1 2 4 30

Responden 24 4 3 3 2 3 3 4 3 3 2 1 3 34

Responden 25 4 4 2 2 4 4 2 2 2 2 1 4 33

Responden 26 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 44

Responden 27 4 4 2 2 4 4 2 2 2 2 1 4 33


(6)

86

No. X Y X2 Y2 XY

Responden 1 34 31 1156 961 1054 Responden 2 39 29 1521 841 1131 Responden 3 32 32 1024 1024 1024 Responden 4 36 36 1296 1296 1296 Responden 5 32 29 1024 841 928 Responden 6 40 36 1600 1296 1440 Responden 7 33 24 1089 576 792 Responden 8 40 36 1600 1296 1440 Responden 9 32 34 1024 1156 1088 Responden 10 32 29 1024 841 928 Responden 11 32 33 1024 1089 1056 Responden 12 31 33 961 1089 1023 Responden 13 38 33 1444 1089 1254 Responden 14 34 31 1156 961 1054 Responden 15 33 37 1089 1369 1221 Responden 16 42 43 1764 1849 1806 Responden 17 40 41 1600 1681 1640 Responden 18 35 31 1225 961 1085 Responden 19 40 41 1600 1681 1640 Responden 20 37 37 1369 1369 1369 Responden 21 37 35 1369 1225 1295 Responden 22 38 36 1444 1296 1368 Responden 23 29 30 841 900 870 Responden 24 36 34 1296 1156 1224 Responden 25 37 33 1369 1089 1221 Responden 26 44 44 1936 1936 1936 Responden 27 37 33 1369 1089 1221 Responden 28 36 34 1296 1156 1224