KONSTRUKSI BUKU AJAR SENYAWA ORGANIK SMK PROGRAM KEAHLIAN AGROBISNIS RUMPUT LAUT.
KONSTRUKSI BUKU AJAR SENYAWA ORGANIK SMK PROGRAM KEAHLIAN AGROBISNIS RUMPUT LAUT
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Kimia
Oleh
NUR INDAH SARI 1200938
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014
(2)
KONSTRUKSI BUKU AJAR SENYAWA ORGANIK SMK
PROGRAM KEAHLIAN AGROBISNIS RUMPUT LAUT
Oleh Nur Indah Sari
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Kimia Sekolah Pascasarjana
© Nur Indah Sari 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Desember 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
(3)
(4)
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul “KONSTRUKSI BUKU AJAR SENYAWA ORGANIK SMK PROGRAM KEAHLIAN AGROBISNIS RUMPUT LAUT” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Desember 2014 Yang membuat pernyataan,
Nur Indah Sari NIM 1200938
(5)
Nur Indah Sari, 2014
Konstruksi Buku Ajar Senyawa Organik Smk Program Keahlian Agrobisnis Rumput Laut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ………... i
ABSTRAK ………... ii
KATA PENGANTAR ……….. iii
UCAPAN TERIMA KASIH ……… iv
DAFTAR ISI ……….... v
DAFTAR TABEL ……….... vii
DAFTAR GAMBAR ……… viii
DAFTAR LAMPIRAN ……….... ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ………. 1
B. Identifikasi Masalah ……….... 7
C. Rumusan Masalah ………... 7
D. Batasan Masalah ………... 8
E. Tujuan Penelitian……….. 8
F. Manfaat Penelitian ………... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Karakteristik Mata Pelajaran Kimia SMK ……….. 10
B. Buku ajar ……….. 11
1. Pengertian Buku Ajar ………. 11
2. Fungsi dan Prinsip Buku Ajar ……….... 12
3. Kriteria Kualitas Buku Ajar Menurut BSNP……….. 13
C. Proses Konstruksi Buku Ajar ………... 14
1. Analisis Wacana ………. 16
2. Reduksi Didaktik ………... 19
3. Outline Buku Ajar dengan Problem Based Learning……. 22
D. Deskripsi Materi ……….. 24
1. Aspek Program Keahlian……… 24
2. Aspek Konten ……… 29
(6)
Nur Indah Sari, 2014
Konstruksi Buku Ajar Senyawa Organik Smk Program Keahlian Agrobisnis Rumput Laut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian ………... 36
B. Subjek dan Sumber Data Penelitian ……… 37
C. Desain Penelitian ………... 38
D. Definisi Operasional ………... 40
E. Prodesur Penelitian ……….. 41
F. Instrumen Penelitian ……… 43
G. Teknik Pengumpulan Data ……… 44
H. Teknik Analisis Data ………... 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Perspektif Siswa dan Guru SMK terhadap Potret Buku Ajar dan Senyawa Organik……….. 51
B. Hubungan Hasil Perspektif Siswa dan Guru terhadap Konstruksi Buku Ajar Senyawa Organik SMK 1. Perumusan indikator dan tujuan pembelajaran buku ajar… 58 2. Validasi kesesuaian indikator dengan kompetensi dasar (KD) dan indikator dengan tujuan pembelajaran………… 63
\ C. Karakteristik Buku Ajar Senyawa organik untuk SMK Program Keahlian Agrobisnis Rumput Laut (ARL)…………. 75
1. Outline buku ajar menggunakan sintaks PBL …………. 75
2. Komponen-komponen dalam buku ajar senyawa organik SMK program keahlian ARL ……….. 81
D. Penilaian Ahli terhadap Buku Ajar Senyawa Organik SMK Program Keahlian Agrobisnis Rumput Laut (ARL)…………. 88
1. Validasi kesesuaian tujuan pembelajaran dengan teks buku ajar ………... 88
2. Penilaian kesesuaian buku ajar dengan kriteria BSNP ….. 92
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ………... 97
B. Saran ………... 98
DAFTAR PUSTAKA ………... 99 v
(7)
Nur Indah Sari, 2014
Konstruksi Buku Ajar Senyawa Organik Smk Program Keahlian Agrobisnis Rumput Laut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LAMPIRAN ………... 103
RIWAYAT HIDUP ……….. DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah ………. 23
Tabel 2.2 Polisakarida dalam Rumput Laut ………...…………... 25
Tabel 2.3 Gugus Fungsi Senyawa Organik ………... 32
Tabel 3.1 Jenis, Sumber, dan Teknik Pengolahan Data ……….. 45
Tabel 3.2 Nilai Kritis untuk Content Validity Ratio (CVR) ……… 48
Tabel 3.3 Interpretasi Skor ………... 50
Tabel 4.1 Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) Materi Hidrokarbon berdasarkan Kurikulum……….. 59
Tabel 4.2 Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) Usulan Materi Senyawa Organik………. 60
Tabel 4.3 Rumusan Indikator dan Tujuan Pembelajaran sebelum Validasi… 61 Tabel 4.4 Rumusan Indikator dan Tujuan Pembelajaran setelah Validasi….. 64
Tabel 4.5 Buku Teks untuk Analisis Konten Materi Senyawa Organik ……. 68
Tabel 4.6 Buku dan Jurnal untuk Analisis Materi Program Keahlian………. 69 vi
(8)
Nur Indah Sari, 2014
Konstruksi Buku Ajar Senyawa Organik Smk Program Keahlian Agrobisnis Rumput Laut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Komponen Model of Educational Reconstruction …………. 15
Gambar 2.2 Model Struktur Makro ………...…… 18
Gambar 2.3 Struktur agar-agar ……….. 25
Gambar 2.4 Manfaat agar-agar dalam kehidupan sehari-hari …………... 26
Gambar 2.5 Struktur karaginan ……….……… 27
Gambar 2.6 Struktur alginat ……….………. 28
Gambar 2.7 Struktur Halomon ……….. 29
Gambar 2.8 Contoh monosakaarida ……….. 33
Gambar 2.9 Contoh disakarida ……….. 33
Gambar 2.10 Contoh polisakarida ………... 34
Gambar 2.11 Struktur asam amino ……….. 34
Gambar 2.12 Rumus umum struktur lemak ………. 35
Gambar 3.1 Strategi eksploratoris sekuensial ………... 37
Gambar 3.2 Desain Penelitian dalam Model of Educational Reconstruction ……… 39
Gambar 3.3 Skema prosedur penelitian konstruksi buku ajar senywa organik bebasis program keahlian dengan Model of Educational Reconstruction……….……... 41
Gambar 4.1 Contoh reduksi didaktik dengan penggunaan tabel ………... 71
Gambar 4.2 Contoh reduksi didaktik dengan penggunaan gambar ……. 72
Gambar 4.3 Tampilan tahap orientasi masalah dalam buku ajar……….. 78
Gambar 4.4 Tampilan tahap origanisasi masalah dalam buku ajar ……... 77
Gambar 4.5 Tampilan tahap investigasi mandiri dalam kelompok ……... 79
Gambar 4.6 Tampilan tahap mengembangkan, menyajikan, dan mempresentasikan hasil karya ………... 80
Gambar 4.7 Tampilan tahap analisis dan pemecahan masalah …………. 81
Gambar 4.8 Tampilan wawasan program keahlian dalam buku ajar …… 82 vii
(9)
Nur Indah Sari, 2014
Konstruksi Buku Ajar Senyawa Organik Smk Program Keahlian Agrobisnis Rumput Laut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 4.9 Tampilan aplikasi rumput laut dalam buku ajar …………. 83
Gambar 4.10 Tampilan informasi dalam buku ajar ………. 83
Gambar 4.11 Diagram persentase skor kesesuaian buku ajar dengan BSNP ………. 95
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Perspektif Guru dan Siswa Lampiran 1.1a Transkrip Wawancara Siswa ……….. 104
Lampiran 1.1b Transkrip Wawancara Guru…………... 107
Lampiran 1.2 Dokumentasi Penelitian………... 109
Lampiran 2 Konstruksi Buku Ajar Lampiran 2.1 Analisis Integrasi Materi Senyawa Organik dan Program Keahlian ARL ……… 111
Lampiran 2.2a Format Teks Asli Senyawa Organik ……….. 113
Lampiran 2.2b Format Teks Asli Program Keahlian…………... 132
Lampiran 2.3a Format Teks Dasar Senyawa Organik………... 140
Lampiran 2.3b Format Teks Dasar Program keahlian ……….. 163
Lampiran 2.4 Format Komposit Teks Dasar ……….. 173
Lampiran 2.5 Struktur Makro ……….. 203
Lampiran 2.6 Outline of Principles Formulations of Guidelines ……….. 206
Lampiran 3 Penilaian Buku Ajar Lampiran 3.1 Hasil Validasi Indikator dan Tujuan Pembelajaran…………. 206
Lampiran 3.2 Saran/koreksi Ahli terhadap Kesesuaian Tujuan Pembelajaran dan Teks Buku Ajar…………... 210
Lampiran 3.3 Format Penilaian Buku Ajar Berdasarkan BSNP……… 213 Lampiran 3.4 Pengolahan Skor Penilaian Buku Ajar Berdasarkan BSNP… 215
Lampiran 4 Buku Ajar Senyawa Organik Berbasis Program viii
(10)
Nur Indah Sari, 2014
Konstruksi Buku Ajar Senyawa Organik Smk Program Keahlian Agrobisnis Rumput Laut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keahlian Agrobisnis Rumput Laut (ARL) Lampiran 5 Persuratan
Surat izin penelitian ………... Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ………..
(11)
Nur Indah Sari, 2014
Konstruksi Buku Ajar Senyawa Organik Smk Program Keahlian Agrobisnis Rumput Laut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
KONSTRUKSI BUKU AJAR SENYAWA ORGANIK SMK PROGRAM KEAHLIAN AGROBISNIS RUMPUT LAUT
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan buku ajar senyawa organik untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) program keahlian Agrobisnis Rumput Laut (ARL). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mixed methods dengan model rekonstruksi pendidikan yang terdiri dari klarifikasi dan analisis materi pelajaran, serta penyelidikan perspektif siswa dan guru. Perspektif siswa dan guru mengenai profil buku ajar dan pra-konsepsi digali melalui wawancara. Hasil analisis data secara deskriptif memberi informasi belum terdapatnya buku ajar kimia untuk program keahlian ARL dan guru masih menggunakan buku ajar kimia SMA untuk membelajarkan siswa SMK. Perspektif terhadap pre-konsepsi siswa diperoleh informasi bahwa materi senyawa organik terbatas pada hidrokarbon dan mata pelajaran kimia kurang memberi dukungan untuk mata pelajaran program keahlian. Gambaran perspektif siswa dan guru selanjutnya dijadikan acuan untuk pemilihan, pengelompokan, dan penyusunan materi dalam buku ajar berdasarkan keluasan dan kedalaman materi. Karakteristik buku ajar meliputi outline buku ajar menggunakan sintaks Problem Based Learning (PBL), terdiri dari empat bab, terdapat bagian terkait program keahlian berupa pengetahuan, informasi, dan aplikasi tentang rumput laut. Penilaian terhadap buku ajar meliputi kesesuaian tujuan pembelajaran dengan teks buku ajar dan kesesuaian buku ajar dengan kriteria menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Hasil validasi teks dalam buku ajar oleh tujuh orang ahli menunjukkan kesesuian tujuan pembelajaran dengan teks buku ajar sangat baik berdasarkan nilai Content Validity Ratio (CVR). Penilaian buku ajar dengan kriteria BSNP mencakup aspek kelayakan isi, kelayakan penyajian, kebahasaan, dan kegrafikan dengan persentase berturut-turut 87, 94, 100, dan 100%.
Kata kunci: buku ajar, senyawa organik, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Agrobisnis Rumput Laut (ARL), model rekonstruksi pendidikan
(12)
Nur Indah Sari, 2014
Konstruksi Buku Ajar Senyawa Organik Smk Program Keahlian Agrobisnis Rumput Laut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
CONSTRUCTION OF ORGANIC COMPOUNDS TEXTBOOK FOR VOCATIONAL SCHOOL EXPERTISE PROGRAM OF SEAWEED
AGRIBUSINESS
ABSTRACT
This study aims to produce organic compounds textbook for Vocational School programs expertise Agribusiness of Seaweed. Method of this research is a mixed methods use Model of Educational Reconstruction (MER) consisting of clarification and analysis of the subject matter, as well as student and teacher perspectives investigation. Students’ and teachers’ perspectives about the profile of textbook and the pre-conception explored through interviews. The result of descriptive analysis shows that there is not chemistry textbook for Vocational School expertise program of Seaweed Agribusiness and teachers still use the senior high school chemistry textbook for teaching vocational school students. Pre-conception students’ finding information that the organic compounds teaching material is limited to hydrocarbon and less chemical subjects to support expertise program subjects. Students’ and teachers’ perspectives view further used as a reference for selecting, grouping, and provide guidelines for the re-arrangement of learning sequences based on the breadth and depth of the material subject. Characteristics textbook includes: an outline textbook uses the syntax of Problem Based Learning (PBL), consists of four chapters, there is a relevant part of the expertise program in the form such us knowledge, information, and applications of seaweed. Assessment textbook includes the suitability of the learning objectives and criteria according to Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). The results of textbook validation by seven experts indicate that learning objectives and textbook are suitable based on Content Validity Ratio. Assessment of textbook based on criteria for BSNP include contents feasibility, presentation feasibility, language, and graphical aspects with successive results 87, 94, 100, and 100%.
Keyword: textbook, organic compounds, vocational school, expertise program of seaweed agribusiness, Model of Educational Reconstruction (MER)
(13)
Nur Indah Sari, 2014
Konstruksi Buku Ajar Senyawa Organik Smk Program Keahlian Agrobisnis Rumput Laut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara maritim yang 75% dari luas wilayahnya merupakan perairan laut. Karena mayoritas luas wilayah tersebut, Indonesia memiliki peluang dan potensi budidaya komoditi laut yang sangat besar untuk dikembangkan (Kusumastanto, 2012). Kekayaan sumber daya laut ini meliputi fauna laut yang beraneka ragam dan flora laut antara lain alga, ganggang laut dan juga rumput laut (seaweed).
Rumput laut mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin (A, B1, B2, B6, B12, dan C), dan mineral seperti kalium, kalsium, fosfor, zat besi, dan yodium. Sekitar 500 senyawa kimia yang berasal dari rumput laut telah diidentifikasi dan persentase terbesar dari produk tersebut merupakan senyawa aktif (bioactive substances), seperti ester steroid dan glikosidic steroid yang merupakan hasil metabolisme berbagai jenis rumput laut (Anggadiredja, 2008).
Secara biologis rumput laut mampu menghasilkan metabolit primer berupa senyawa poliskarida yang bersifat hidrofilik sehingga disebut hidrokoloid. Hidrokoloid yang dihasilkan rumput laut disebut fikokoloid. Istilah Phycocolloid atau fikokoloid didefinisikan pertama kali oleh Tseng sebagai polisakarida yang kompleks dari rumput laut merah dan coklat, yang membentuk sistem koloid ketika dilarutkan dalam air (water-soluble-polysaccharida). Senyawa fikokoloid yang bersifat hidrofilik digunakan sebagai pembentuk gel (gelling agent), penstabil (stabilizer), pengemulsi (emulsifier) dan pendispersi (Aslan, 1998; Jiao, 2011; Nontji, 1987).
Selain menghasilkan metabolit primer, rumput laut juga menghasilkan metabolit sekunder. Metabolit sekunder yang dihasilkan oleh rumput laut merupakan senyawa aktif (bioactive substances). Alga hijau, alga merah, dan alga coklat merupakan sumber potensial senyawa bioaktif yang sangat bermanfaat bagi pengembangan (1) industri farmasi sebagai obat anti bakteri, anti tumor, anti kanker atau sebagai reversal agent, (2) industri agrokimia sebagai pengawet,
(14)
2
Nur Indah Sari, 2014
Konstruksi Buku Ajar Senyawa Organik Smk Program Keahlian Agrobisnis Rumput Laut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
fungisida, dan herbisida (3) bahan makanan, obat-obatan, kosmetik, dan bahan baku farmasi lainya. (Aslan, 1998; Aggadiredja, 2008; Nontji, 1987).
Budidaya rumput laut memiliki prospek masa depan yang cukup menjanjikan karena kandungan nutrisi dan penggunaannya yang luas dalam berbagai bidang kehidupan. Rumput laut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi, kebutuhan pasar dalam dan luar negeri, menyediakan lapangan kerja sehingga meningkatkan taraf hidup orang banyak terutama nelayan, dan menjaga kelestarian hayati perairan (Aslan, 1998). Hal ini menjadi menarik untuk dikaji mengingat potensi produksi kelautan, khususnya rumput laut merupakan komoditi yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya pertumbuhan ekonomi di sekitar wilayah yang membudidayakan rumput laut dengan menyerap tenaga kerja, dan meningkatkan devisa negara (Anggadiredja, 2008).
Reformasi dalam bidang pendidikan kimia saat ini dilakukan melalui berbagai kajian, baik dari aspek konten maupun pedagogik, dengan menggunakan standar baru yang lebih bermakna, otentik, dan kontekstual. Sebagai bagian dari kajian pendidikan IPA, pada hakekatnya pendidikan kimia membelajarkan siswa agar materi yang diajarkan tidak hanya sebatas ilmu yang diperoleh, tetapi juga menjadi ilmu yang dapat dimanfaatkan demi kelangsungan hidup manusia (Hovstein & Kesner, 2006).
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan bagian dari sistem pendidikan yang secara khusus membantu siswa dalam mempersiapkan diri memasuki dunia kerja. SMK diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi di sekitar wilayah tempat dimana lokasi SMK tersebut berada. Oleh karena itu SMK dituntut agar mampu menghasilkan lulusan yang siap bekerja untuk memenuhi kebutuhan dunia usaha atau dunia industri, sehingga perlu dipersiapkan lulusan SMK yang berkompeten di bidangnya (Siswantari, 2012).
Salah satu program keahlian SMK yaitu Agrobisnis Rumput Laut (ARL). ARL merupakan salah satu program keahlian yang terdapat dalam perikanan budidaya sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Kelompok mata pelajaran program keahlian terdiri dari sejumlah mata pelajaran
(15)
3
Nur Indah Sari, 2014
Konstruksi Buku Ajar Senyawa Organik Smk Program Keahlian Agrobisnis Rumput Laut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang dikelompokkan dalam dasar kompetensi keahlian dan kompetensi keahlian. Program keahlian ini bertujuan untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan di bidang teknik budidaya, pengolahan rumput laut, pemasaran hasil pengolahan rumput laut. Para siswa didorong melakukan budidaya rumput laut yang didasari oleh aspek ilmu pengetahuan yang terkait rumput laut disertai pemahaman tentang keselamatan bekerja baik untuk diri sendiri maupun keselamatan dan kelestarian lingkungan hidup.
Berdasarkan hasil observasi di salah satu SMK dengan program keahlian ARL yang berada di kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, terdapat masalah yang timbul di lapangan yaitu konten mata pelajaran kimia yang diberikan tidak berhubungan langsung dengan kebutuhan mata pelajaran program keahlian. Salah satu penyebab permasalahan tersebut muncul karena belum tersedianya bahan ajar, khususnya buku teks pelajaran kimia untuk mendukung kebutuhan program keahlian. Penelitian ini didukung oleh sejumlah fakta lain yang ditemukan hampir di seluruh SMK, yaitu buku pelajaran kimia untuk program keahlian teknologi dan rekayasa, kesehatan, dan pertanian menggunakan bahan ajar yang sama, khususnya buku teks pelajaran. Seharusnya penekanan materi kimia SMK pada bidang keahlian teknologi dan rekayasa tidak sama dengan bidang keahlian kesehatan dan pertanian. Hal ini kurang sesuai dengan kurikulum SMK, dimana program keahlian yang berbeda akan membutuhkan pembekalan materi kimia yang berbeda pula (Sari, 2014).
Permasalahan lain yang ditemukan dari hasil observasi pada pembelajaran kimia SMK program keahlian Agrobisnis Rumput Laut (ARL) menunjukkan hasil yang kurang memuaskan. Buku ajar yang digunakan dalam proses pembelajaran kimia di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) belum dapat menyentuh aspek kehidupan yang ada di sekitar siswa, khususnya program keahlian ARL. Kegiatan belajar tidak dapat dilaksanakan secara optimal. Kenyataan ini berpengaruh terhadap kegiatan pembelajaran maupun hasil belajar siswa. Hal ini disebabkan: (1) tidak ada buku yang terstandar untuk SMK/MAK program keahlian ARL, (2) sebagian besar guru masih mengajarkan materi kimia SMK selayaknya materi SMA, (3) materi kimia yang diajarkan kepada siswa belum dapat menunjang
(16)
4
Nur Indah Sari, 2014
Konstruksi Buku Ajar Senyawa Organik Smk Program Keahlian Agrobisnis Rumput Laut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
program keahlian siswa. Hal ini bertentangan dengan fungsi pemberian mata pelajaran kimia di SMK yaitu untuk mendukung mata pelajaran dasar program keahlian dan membekali keterampilan atau life-skill yang berhubungan dengan dasar program keahlian (Permendikbud, 2013).
Guna mengatasi masalah tersebut perlu dikembangkan bahan ajar, khususnya buku teks pelajaran yang relevan dengan tuntutan pembelajaran kimia SMK. Oleh sebab itu, perlu pemikiran dan penelitian yang mendalam untuk merancang bahan ajar yang dapat menjembatani, bahkan memadukan antara pengalaman dan pengetahuan dan sesuai dengan kebutuhan, serta dapat dijangkau
(accessible) oleh siswa (Toharudin, 2011).
Model of Educational Reconstruction (MER) merupakan salah satu
pengembangan model pengajaran, sekuensi mengajar, dan bahan ajar yang dikembangkan oleh Duit, Gropengieber, dan Kattman (1995). Model MER ini telah digunakan sebagai alternatif model penelitian di dunia Internasional, diantaranya oleh Laherto (2012) dalam disertasinya dengan memperkenalkan teknologi nanosains pada pengajaran informal. Ciri khas utama yang membedakan model MER dibandingkan dengan model pengembangan lain yaitu bahan ajar (isu pokok ilmu) yang bersumber dari isu socio–scientific, kebutuhan belajar siswa dan
kemampuan guru harus mendapat perhatian yang sama dalam upaya meningkatkan kualitas belajar mengajar (Duit, 2012). Selain itu, ide dasar dari MER adalah struktur konten untuk pengajaran tidak dapat diambil langsung dari struktur konten sains, tetapi harus khusus dibangun kembali dengan memperhatikan tujuan pendidikan (Duit et al., 1997; Duit, 2007; Komorek & Duit, 2004).
Materi senyawa organik memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi buku ajar kimia dengan model MER. Hal ini dikarenakan materi senyawa organik merupakan materi yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari sehingga pra-konsepsi dan kesulitan yang dihadapi siswa terlebih dahulu diidentifikasi dan diklarifikasi, kemudian dimunculkan sebagai kebutuhan belajar siswa dan menjadi dasar untuk menyusun buku ajar. Selain itu materi senyawa organik dapat dijumpai pada tiap textbook kimia dasar untuk tingkat universitas dan textbook kimia untuk sekolah menengah umum (senior high school) dan sekolah kejuruan (vocational
(17)
5
Nur Indah Sari, 2014
Konstruksi Buku Ajar Senyawa Organik Smk Program Keahlian Agrobisnis Rumput Laut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
school). Oleh karena itu, struktur konten kimia dari buku teks tersebut tidak dapat
diambil langsung untuk diajarkan kepada siswa, tetapi harus dibangun kembali dengan memperhatikan kebutuhan dan kemampuan siswa untuk memahaminya.
Materi senyawa organik sangat berkaitan dengan materi dasar program keahlian ARL sehingga diharapkan siswa tidak hanya mendapat informasi mengenai konsep kimia, namun siswa diharapkan dapat memanfaatkannya dalam bentuk aplikatif, seperti pembekalan life skill, baik keterampilan proses sains, maupun keterampilan produk sains sebagai bentuk dukungan bahan ajar pada program keahlian ARL.
Terdapat lima mata pelajaran program keahlian ARL yang dahulu dikenal dengan mata pelajaran produktif, yaitu
1. Melakukan pemilihan lahan penanaman rumput laut 2. Melakukan pemilihan bibit rumput laut
3. Menerapkan penanaman rumput laut 4. Mengelola hasil panen rumput laut 5. Melakukan pemasaran
Berdasarkan mata pelajaran program keahlian ARL yang telah dikemukakan, selanjutnya dilakukan analisis kebutuhan materi dengan mengkaji kurikulum dan perangkat pembelajaran mata pelajaran kimia dan mata pelajaran program keahlian ARL.
Lebih lanjut, berdasarkan hasil studi pendahuluan, diperoleh informasi bahwa pada materi senyawa organik yang diajarkan pada siswa SMK program keahlian ARL hanya materi hidrokarbon. Hal ini kurang sesuai dengan hasil analisis kebutuhan materi, dimana siswa memerlukan materi senyawa organik lain, selain hidrokarbon untuk mendukung materi program keahlian ARL. Siswa SMK dengan program keahlian ARL memerlukan materi atau tema organik yang dapat ditinjau dari aspek program keahlian yaitu rumput laut, seperti gugus fungsi dan makromolekul. Namun harus dipahami bahwa tingkat kedalaman materi siswa SMK berbeda dengan siswa SMA, dimana materi kimia untuk siswa SMK haruslah lebih sempit namun mendetail, dan lebih aplikatif sehingga menunjang program keahlian ARL guna mengembangkan life skill (Sari, 2014).
(18)
6
Nur Indah Sari, 2014
Konstruksi Buku Ajar Senyawa Organik Smk Program Keahlian Agrobisnis Rumput Laut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar siswa dalam sistem pendidikan yaitu keberadaan buku ajar. Buku ajar memiliki peranan yang dominan dan esensial dalam membelajarkan siswa. Hal ini dikarenakan informasi dalam buku ajar dapat dituangkan secara terperinci, materi dapat dibaca berulang kali, direnungkan, dikaji dan didiskusikan (Toharuddin, 2011). Buku ajar merupakan buku yang berisi ilmu pengetahuan yang diturunkan dari Kompetensi Dasar (KD) yang tertuang dalam kurikulum (Prastowo, 2011).
Pembuatan dan penyusunan buku ajar memerlukan sintaks atau tahapan pembelajaran yang dijadikan pedoman dalam menentukan urutan penyajian (sequencing) materi dalam buku ajar menurut Model of Educational
Reconstruction (MER) dikenal dengan outline of principles formulations of guidelines atau rancangan sistematika penyusunan materi.
Urutan penyajian buku ajar yang dikonstruksi pada penelitian ini disesuaikan dengan tahapan pembelajaran Problem Based Learning (PBL) atau pembelajaran berbasis masalah. Hal ini dikarenakan PBL merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang memiliki karakter saintifik (scientific approach) yang sesuai dengan kurikulum 2013. Pembelajaran PBL adalah suatu proses pembelajaran terkonstruksi, bukan proses menerima (receptive process), yang dipengaruhi oleh faktor interaksi sosial dan sifat kontekstual dari pelajaran (Arends, 2008). Selain itu, PBL dapat membantu siswa menjadi aktif karena model pembelajaran ini menggunakan berbagai permasalahan yang real dan membantu siswa untuk dapat bertanggung jawab dalam proses belajar (Hmelo-Silver, 2004). Oleh karena itu, sintaks PBL sesuai untuk dijadikan acuan dalam menentukan urutan materi dalam buku ajar senyawa organik untuk SMK program keahlian ARL.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, diperlukan penelitian mengenai konstruksi buku ajar senyawa organik untuk SMK guna mendukung program keahlian Agrobisnis Rumput Laut (ARL). Diharapkan dengan dilakukannnya penelitian ini, diperoleh buku ajar senyawa organik yang mampu memberikan kemudahan bagi siswa untuk memahami materi pelajaran kimia dan membekali keterampilan bagi siswa SMK program keahlian ARL.
(19)
7
Nur Indah Sari, 2014
Konstruksi Buku Ajar Senyawa Organik Smk Program Keahlian Agrobisnis Rumput Laut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan, dapat diidentifikasi masalah penelitian sebagai berikut :
1. Kurikulum yang terus berkembang hingga kurikulum 2013 membutuhkan buku ajar yang berkembang dan disesuaikan dengan penjabaran kurikulum.
2. Buku ajar kimia untuk SMK/MAK tidak memiliki perbedaan dengan buku ajar kimia untuk SMA/MA.
3. Bahan ajar berupa buku ajar kimia yang digunakan untuk berbagai kelompok program keahlian di SMK (misalnya, Teknologi dan Rekayasa, Kesehatan, kelautan, dan Pertanian) adalah sama, padahal berdasarkan struktur kurikulum, penekanan materi kimia di setiap program keahlian seharusnya berbeda sehingga buku ajar yang digunakan juga berbeda.
4. Belum tersedianya buku ajar kimia untuk program keahlian Agrobisnis Rumput Laut (ARL)
5. Materi hidrokarbon belum memadai untuk digunakan dalam membelajarkan materi senyawa organik guna menunjang materi program keahlian ARL.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dikemukakan, rumusan masalah pada penelitian ini yaitu “Bagaimana konstruksi buku ajar senyawa organik untuk SMK program keahlian Agrobisnis Rumput Laut (ARL)?”. Selanjutnya rumusan masalah pada penelitian ini dirumuskan dalam bentuk sub-sub masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana perspektif siswa dan guru terhadap materi senyawa organik dan program keahlian ARL serta potret buku ajar yang digunakan dalam pembelajaran kimia di SMK program keahlian ARL?
2. Bagaimana hubungan hasil perspektif siswa dan guru terhadap konstruksi buku ajar senyawa organik untuk SMK program keahlian ARL?
3. Bagaimana karakteristik buku ajar senyawa organik untuk SMK program keahlian ARL yang dihasilkan?
(20)
8
Nur Indah Sari, 2014
Konstruksi Buku Ajar Senyawa Organik Smk Program Keahlian Agrobisnis Rumput Laut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Bagaimana penilaian ahli terhadap buku ajar senyawa organik untuk siswa SMK program keahlian di SMK?
D. Pembatasan Masalah
Peneliti dalam membuat konstruksi buku ajar dibatasi pada ruang lingkup masalah penelitian yakni sebagai berikut:
1. Konstruksi buku ajar dikembangkan menggunakan model MER yang terdiri atas 3 komponen, yaitu analisis konten (analysis of content structure), studi empiris (empirical investigations), dan konstruksi pengajaran (construction of
instruction) yang dikembangkan oleh Duit (2007). Tahapan penelitian yang
dilakukan dibatasi pada studi empiris dan analisis struktur konten.
2. Konstruksi bahan ajar berupa buku teks pelajaran pada materi senyawa organik SMK program keahlian ARL.
3. Penilaian ahli terhadap buku ajar dilakukan dua tahap, yaitu:
a. Indikator dan tujuan pembelajaran, serta teks dalam buku ajar dianalisis dengan menggunakan Content Validity Ratio (CVR) yang dirumuskan oleh Lawshe (1975) dan disempurnakan oleh Wilson (2012).
b. Penilaian kesesuaian buku ajar senyawa organik SMK program keahlian ARL yang telah dikonstruksi dengan kriteria buku ajar menurut BSNP. E. Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini untuk menghasilkan buku ajar senyawa organik SMK program keahlian Agrobisnis Rumput Laut (ARL). Selanjutnya tujuan umum dijabarkan ke dalam tujuan khusus sebagai berikut:
1. Memperoleh gambaran perspektif siswa dan guru terhadap materi senyawa organik dan program keahlian ARL, serta potret buku ajar kimia mengenai keterkaitan konten senyawa organik dan mata pelajaran program keahlian ARL di SMK.
2. Mengetahui hubungan hasil perspektif siswa dan guru terhadap konstruksi buku ajar senyawa organik untuk SMK program keahlian ARL
3. Mengetahui karakteristik buku ajar senyawa organik untuk siswa SMK program keahlian ARL yang dihasilkan, dan
(21)
9
Nur Indah Sari, 2014
Konstruksi Buku Ajar Senyawa Organik Smk Program Keahlian Agrobisnis Rumput Laut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Memperoleh informasi penilaian ahli terhadap buku ajar senyawa organik untuk siswa SMK program keahlian ARL.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang diperoleh melalui konstruksi buku ajar senyawa organik untuk SMK program keahlian Agrobisnis Rumput Laut (ARL) sebagai berikut:
1. Bagi guru, tersedianya buku ajar senyawa organik yang dapat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar di SMK serta sebagai bahan referensi mengenai salah satu alternatif model konstruksi buku ajar untuk SMK program keahlian ARL
2. Bagi siswa, buku ajar yang dikembangkan dapat memberikan kemudahan bagi siswa untuk memahami mata pelajaran kimia, khususnya materi senyawa organik dan memberi dukungan pada materi program keahlian ARL.
3. Bagi peneliti lain, sebagai gambaran tentang konstruksi buku ajar kimia, khususnya SMK, sekaligus sebagai acuan, masukan, bahan pertimbangan untuk melakukan penelitian yang sejenis pada topik atau materi yang berbeda, 4. Bagi lembaga pendidikan, sebagai bahan masukan bagi guru, sekolah, dan
instansi terkait dalam upaya peningkatan mutu pendidikan dengan melakukan konstruksi lebih lanjut terhadap buku ajar yang digunakan.
(22)
Nur Indah Sari, 2014
Konstruksi Buku Ajar Senyawa Organik Smk Program Keahlian Agrobisnis Rumput Laut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Secara umum pada bagian ini dipaparkan mengenai metodologi penelitian yang dijadikan pedoman untuk mengkonstruksi buku ajar senyawa organik untuk siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) guna mendukung program keahlian Agrobisnis Rumput Laut (ARL). Berikut ini uraian tentang metodologi penelitian yang meliputi metode, subjek dan sumber data, desain dan prosedur penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.
A. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kombinasi (mixed methods). Penelitian ini menggabungkan metode kuantitatif dan metode kualitatif yang keduanya tidak bersifat dikotomi dan bertentangan satu sama lain, namun merupakan metode yang saling melengkapi (Cresswell, 2012; Sugiyono, 2013). Metode kualitatif digunakan dalam studi empiris untuk menghimpun data tentang kondisi yang ada dan pada saat konstruksi buku ajar, sedangkan metode kuantitatif digunakan untuk penilaian ahli terhadap buku ajar yang telah dikonstruksi.
Strategi penelitian yang diterapkan pada penelitian ini adalah strategi eksploratoris sekuensial. Strategi penelitian ini melibatkan pengumpulan dan analisis data kualitatif pada tahap pertama, yang diikuti oleh pengumpulan dan analisis data kuantitatif pada tahap kedua yang didasarkan pada hasil temuan kualitatif. Prioritas lebih cenderung pada tahap pertama (kualitatif), dan proses pencampuran (mixing) antarkedua metode ini terjadi ketika peneliti menghubungkan antara analisis data kualitatif dan pengumpulan data kuantitatif (Cresswell, 2012). Strategi eksploratoris sekuensial diimplementasikan berdasarkan perspektif teoritis pada Gambar 3.1.
(23)
37
Nur Indah Sari, 2014
Konstruksi Buku Ajar Senyawa Organik Smk Program Keahlian Agrobisnis Rumput Laut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
KUAL KUAL kuan kuan Interpretasi
Pengumpulan Analisis Pengumpulan Analisis Keseluruhan data data data data Analisis
Keterangan:
1. Tanda berupa simbol “ “ menunjukkan strategi pengumpulan data sekuensial, dengan satu jenis data (misalnya, data kualitatif) yang mendukung jenis data lain (misalnya, data kuantitatif)
2. KUAL dan kuan berturut-turut mewakili penelitian kualitatif dan kuantitatif
3. Pengkapitalan KUAL mengindikasikan bahwa metode penelitian kualitatif lebih diprioritaskan.
4. Kotak-kotak mengindikasikan analisis dan pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif.
Gambar 3.1 Strategi Eksploratoris Sekuensial (Cresswell, 2012) B. Subjek dan Sumber Data Penelitian
Subjek penelitian yaitu bahan ajar berupa buku ajar senyawa organik berdasarkan kajian konten dari buku teks kimia baik untuk universitas maupun untuk sekolah menengah. Berikut ini judul dan pengarang buku teks kimia yang digunakan:
1. Chemistry, Fourth Edition oleh McMurry, J. & Fay, R.C (2003).
2. General Chemistry, Seventh edition oleh Whitten, K. W., Davis, R. E., Peck, M. L (2004).
3. Chemistry Concepts and Applications, Interactive Student Edition oleh John S. Phillips, Victor S. Strozak, and Cheryl Wistrom (2002).
Pemilihan ketiga buku teks didasarkan pada aspek kebaruan, penyajian, dan kebutuhan siswa SMK. Aspek kebaruan berkaitan dengan tahun terbitan buku teks yang baru, yaitu tahun 2002, 2003, dan 2004. Artinya, materi dalam buku teks dapat memberi informasi yang akurat dan terbaru. Pemilihan buku teks kimia juga didasarkan pada aspek penyajian yang menarik, seperti terdapatnya gambar, ilustrasi, warna pendukung yang menarik. Pemilihan buku ajar juga dipengaruhi oleh kebutuhan siswa SMK dimana konsep pada buku ajar banyak memberi contoh aplikasi dalam kehidupan sehari-hari.
Sedangkan materi program keahlian diambil dari buku Rumput laut karangan Anggadiredja, dkk (2008), Budidaya Rumput Laut oleh Aslan, M.
KUAL kuan
(24)
38
Nur Indah Sari, 2014
Konstruksi Buku Ajar Senyawa Organik Smk Program Keahlian Agrobisnis Rumput Laut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Laode (1998), Cara mudah budidaya rumput laut oleh Suparman (2013), Laut Nusantara oleh Anugerah Nontji (1987). Selain itu juga dilengkapi dengan beberapa jurnal penelitian dan artikel yang berhubungan dengan aplikasi rumput laut. Berikut ini beberapa jurnal yang digunakan sebagai tambahan untuk materi program keahlian:
1. Process simulation of bioethanol production from brown algae oleh Fasahati, Peyman and Liu, J. Jay (2012)
2. Chemical Structure and Bioactivities of Sulfated Polysaccharides from Marine Algae oleh Jiao (2011),
Ketiga buku teks program keahlian merupakan buku yang direkomendasikan dan digunakan guru program keahlian. Materi dalam buku sangat sesuai dengan materi pelajaran program keahlian mulai dari memilih bibit rumput laut hingga pemasaran rumput laut dan hasil olahan rumput laut. Sedangkan jurnal merupakan sumber tambahan untuk melengkapi informasi yang tidak terdapat dalam buku ajar.
Sumber data pada penelitian ini yaitu sebagai berikut:
a) Siswa yang bersekolah di salah satu SMK program keahlian Agrobisnis Rumput Laut (ARL) di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Tujuan dari pemilihan sekolah ini yaitu mengetahui perpektif terkait buku ajar yang digunakan dan pra-konsepsi atau konsepsi awal terhadap mata pelajaran kimia, khususnya materi senyawa organik dan mata pelajaran program keahlian Agrobisnis Rumput Laut (ARL) sehingga dihasilkan buku ajar yang dapat mendukung materi program keahlian siswa.
b) Dosen ahli, guru kimia, dan guru program keahlian ARL yang memberikan penilaian terhadap buku ajar senyawa organik untuk siswa SMK yang telah dikonstruksi.
C. Desain Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan Model of Educational Reconstruction (MER) yang dimodifikasi. MER merupakan model yang dikembangkan oleh Duit, Gropengiesser, Kattman, dan Komorek yang didasarkan dari Didaktik dan Bildung yang merupakan tradisi pendidikan di Eropa dengan penekanan khusus pada tradisi
(25)
39
Nur Indah Sari, 2014
Konstruksi Buku Ajar Senyawa Organik Smk Program Keahlian Agrobisnis Rumput Laut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jerman (Duit, 2012). Dalam MER, struktur konten yang akan digunakan untuk pengajaran tidak dapat diambil langsung dari struktur konten keilmuan, namun eksplanasi ilmiah dari struktur konten haruslah dibangun kembali dengan memperhatikan tujuan pendidikan, khususnya aspek kognitif siswa. MER ini memberikan perhatian yang sangat besar terhadap materi konten sains, dimana materi konten sains dan konsepsi siswa harus dikaji bersama-sama dan dijabarkan secara hati-hati kemudian dihubungkan satu sama lain (Duit, 2007; Dijk & Kattmann, 2007).
Materi senyawa organik memerlukan pengkajian lebih lanjut untuk dapat membelajarkan siswa. Hal ini dikarenakan dalam konstruksi buku ajar dari materi yang telah terstruktur, akan memiliki karakteristik yang khas. Dilihat dari karakteristik materi buku ajar, setiap konsep atau segmen penjelasan dari buku ajar akan memiliki karakter mudah atau sulit (sukar). Konsep yang sukar dapat memiliki karakter abstrak, rumit, dan kompleks (Anwar, 2013). Secara umum desain penelitiannya dapat dilihat pada Gambar 3.2
Gambar 3.2. Desain Penelitian dalam Model of Educational Reconstruction (Duit, 2007)
(1)
Analisis Struktur Konten a. Klarifikasi Materi Subjek b. Analisis Signifikansi Pendidikan c.
Struktur Konten Sains Struktur Konten untuk Pengajaran Elementarisasi Konstruksi Struktur
Ide dasar Suatu Konten (Struktur Makro)
(2)
Penelitian Pengajaran dan Pembelajaran
a. Perspektif Siswa (pandangan, gagasan, dan konsepsi awal) b. Proses Belajar dan Pembelajaran c. Pandangan dan Gagasan Guru
(3)
Pengembangan dan Evaluasi Pembelajaran
Isu nyata dari pengajaran dan pembelajaran dengan memperhitungkan aspek lingkungan
(26)
40
Nur Indah Sari, 2014
Konstruksi Buku Ajar Senyawa Organik Smk Program Keahlian Agrobisnis Rumput Laut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.2 menggambarkan tiga komponen MER, yaitu (1) klarifikasi dan analisis wacana. Komponen ini menyangkut proses analisis dengan mengubah pengetahuan manusia seperti bidang yang lebih spesifik menjadi pengetahuan yang akan digunakan di sekolah, khususnya SMK, (2) penelitian pengajaran dan pembelajaran melalui wawancara dan observasi oleh peneliti untuk melihat potret pembelajaran kimia siswa SMK meliputi wawancara terhadap siswa untuk mengetahui konsepsi awal siswa pada materi senyawa organik, serta buku ajar yang digunakan oleh guru, dan (3) pengembangan dan evaluasi pembelajaran. Ketiga komponen ini saling mempengaruhi karena siklus yang digunakan pada model ini bersifat recursive atau dapat berulang.
D. Definisi Operasional
Guna mencegah terjadinya kesalahan penafsiran terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu diberikan klarifikasi berupa penjelasan terhadap istilah-istilah tersebut. Berikut ini diuraikan penjelasan dari istilah yang digunakan dalam penelitian:
1. Buku ajar adalah buku yang berisi ilmu pengetahuan, yang diturunkan dari Kompetensi Dasar (KD) berdasarkan kurikulum dan digunakan siswa untuk belajar (Prastowo, 2011)
2. Program keahlian untuk siswa SMK yang dikaji adalah Agrobisnis Rumput Laut (ARL)
3. Materi kimia dalam buku ajar adalah senyawa organik pada jenjang SMK kelas XI, yang disusun secara sistematis dan diseleksi berdasarkan aspek kebaruan, penyajian materi, dan aplikasi materi dalam kehidupan sehari-hari. 4. Konstruksi adalah proses mengubah struktur konten ilmu pengetahuan kimia
(eksplanasi ilmiah) menjadi struktur konten yang dapat membantu membelajarkan siswa (eksplanasi pedagogik) (Duit, 2012)
5. Model rekonstruksi pendidikan merupakan suatu kerangka yang memberikan konsepsi penelitian pendidikan sains yang relevan untuk meningkatkan praktek pembelajaran dan program pengembangan profesional guru. Model
(27)
41
Nur Indah Sari, 2014
Konstruksi Buku Ajar Senyawa Organik Smk Program Keahlian Agrobisnis Rumput Laut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ini terdiri dari tiga komponen yang meliputi: analisis struktur konten, studi empiris, dan konstruksi pengajaran (Duit, 2012).
(28)
41
Nur Indah Sari, 2014
Konstruksi Buku Ajar Senyawa Organik Smk Program Keahlian Agrobisnis Rumput Laut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. Prosedur Penelitian
Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan pada rumusan masalah, tujuan penelitian, metode serta desain penelitian yang telah diuraikan, sehingga perlu memberikan penjelasan tentang prosedur penelitian pada Gambar 3.3
Gambar 3.3 Skema prosedur penelitian konstruksi buku ajar senyawa organik SMK program keahlian ARL dengan MER
(1) Analisis Struktur Konten
Penurunan indikator dan tujuan pembelajaran
senyawa organik SMK program keahlian ARL
Analisis Literatur
Analisis standar
isi mata pelajaran SMK
Analisis standar isi materi program
keahlian SMK
Analisis konten senyawa organik
Klarifikasi Materi Subjek Identifikasi konsep esensial
(teks asli)
Penghapusan Penyisipan
Modifikasi dan Penyelesaian Konsep Karakter konsep
(3) Konstruksi Buku Ajar
Komposit konten senyawa organik – program
keahlian ARL
Buku ajar senyawa organik untuk SMK
program keahlian ARL
(2) Studi Empiris
Potret Buku Ajar
Konten-Program Keahlian Konsepsi awal siswa
Reduksi Didaktik Konsep mudah Konsep sulit
Outline Buku ajar
Pra-konsepsi siswa
Penghalusan teks dasar
Konsep mudah Senyawa organik Validasi Ahli Analisis konten program keahlian Struktur Makro Rumput laut Tahap PBL Validasi Ahli
(29)
42
Nur Indah Sari, 2014
Konstruksi Buku Ajar Senyawa Organik Smk Program Keahlian Agrobisnis Rumput Laut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Lebih lanjut, prosedur penelitian tersebut kemudian dijabarkan sebagai berikut: 1) Studi Empiris
Studi empiris merupakan studi awal yang dilakukan dengan wawancara terhadap guru dan siswa untuk menggali konsep awal dan potret buku ajar pada materi senyawa organik dan program keahlian ARL. Studi empiris memberikan gambaran perspektif siswa dan guru tentang materi senyawa organik terkait program keahlian dan potret buku ajar yang digunakan oleh guru untuk membelajarkan siswa SMK. Gambaran perspektif guru dan siswa mempengaruhi perumusan indikator dan tujuan pembelajaran pada analisis struktur konten.
2) Analisis Struktur Konten
Analisis struktur konten dilakukan untuk mengidentifikasi konten kimia dari program keahlian Agrobisnis Rumput Laut (ARL) sebagai bahan pertimbangan dalam mengkonstruksi buku ajar sebagai berikut:
a. Melakukan studi kepustakaan dan analisis tentang materi kimia yang dapat diintegrasikan dengan materi program keahlian ARL
b. Melakukan analisis standar isi mata pelajaran kimia dan mata pelajaran program keahlian ARL pada materi pokok senyawa organik berdasarkan KI dan KD. Hasil dari analisis konten adalah indikator dan tujuan pembelajaan.
c. Melakukan klarifikasi konsep dari textbook melalui tahap analisis wacana untuk mendapatkan teks dasar
d. Mengurangi kesulitan teks dasar berdasarkan pra-konsepsi siswa pada wawancara yang dilakukan pada tahap studi empiris menghasilkan karakterisasi konsep (mudah atau sulit)
e. Selanjutnya konsep yang sulit bagi siswa akan direduksi sesuai dengan karakteristik materi dan modifikasi teks yang mudah dipahami siswa. f. Konsep-konsep dari hasil reduksi didaktik kemudian dipetakan dalam
(30)
43
Nur Indah Sari, 2014
Konstruksi Buku Ajar Senyawa Organik Smk Program Keahlian Agrobisnis Rumput Laut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3) Konstruksi Buku Ajar
Komponen ketiga merupakan tahap kontruksi buku ajar kimia senyawa organik yang akan mendukung materi dasar program keahlian ARL. Selanjutnya buku ajar yang telah dihasilkan akan dinilai oleh beberapa orang pakar atau ahli yang terdiri dari dosen, guru kimia, dan guru program keahlian ARL.
Perlu diperhatikan bahwa proses penelitian dengan MER yang dimodifikasi dapat bersifat bolak balik (recursive) sehingga dalam melakukan penyempurnaan komponen pertama (analisis struktur konten) dipengaruhi oleh komponen kedua (studi empiris) dan komponen ketiga (konstruksi buku ajar).
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian disesuaikan dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Data penelitian diperoleh melalui format konstruksi buku ajar (teks dasar) yang menghubungkan program keahlian dan konten kimia, dan format penilaian validator terhadap kesesuaian program keahlian dan konten, wawancara dan dokumentasi.
1. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara merupakan daftar pertanyaan yang direncanakan untuk diajukan kepada responden. Wawancara ini digunakan untuk mengetahui perspektif guru dan siswa terhadap buku ajar yang digunakan dan mengetahui konsepsi awal guru dan siswa terhadap materi senyawa organik dan rumput laut. Salah satu tujuan wawancara adalah untuk mengetahui hal-hal dari guru dan siswa yang lebih mendalam. Selain itu untuk memperoleh informasi yang belum terjaring melalui form instrumen lainnya.
2. Format pengembangan teks yang menghubungkan dasar program keahlian ARL dan konten senyawa organik dalam konstruksi buku ajar.
(31)
44
Nur Indah Sari, 2014
Konstruksi Buku Ajar Senyawa Organik Smk Program Keahlian Agrobisnis Rumput Laut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Tabel integrasi mata pelajaran program keahlian dan mata pelajaran kimia, khususnya untuk materi senyawa organik
b. Tabel yang berisi teks asli untuk materi senyawa organik dan rumput laut sebagai kajian program keahlian dari beberapa textbook dan jurnal
c. Tabel Teks dasar (analisis wacana dan reduksi didaktik) pada materi senyawa organik dan rumput laut
d. Tabel kesesuaian indikator dan tujuan pembelajaran pada aspek kognitif berdasarkan KI, KD, materi senyawa organik dan program keahlian
e. Outline buku ajar berisi sistematika materi senyawa organik dan program
keahlian ARL.
3. Format penilaian ahli terhadap buku ajar
Instrumen ini dibuat untuk mengetahui penilaian ahli mengenai kualitas buku ajar kimia senyawa organik yang dikembangkan berdasarkan dukungan konten kimia terhadap program keahlian. Ahli atau validator melakukan penilaian pada tiga komponen berikut:
a. Penilaian terhadap kesesuaian indikator terhadap KD dan tujuan pembelajaran.
b. Penilaian terhadap rancangan teks dalam buku ajar senyawa organik untuk siswa SMK program keahlian ARL.
c. Penilaian terhadap kesesuaian buku ajar dengan standar BSNP yang terdiri dari komponen kelayakan isi, kelayakan penyajian, kebahasaan, dan kegrafikan.
4. Dokumentasi
Penggunaan instrumen ini membantu peneliti agar dapat memperoleh informasi penelitian secara maksimal, yang dapat menggambarkan kondisi subjek penelitian dengan benar. Dokumentasi menjadi bukti otentik penelitian. G. Teknik Pengumpulan Data
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kombinasi atau mixed methods dengan strategi
(32)
45
Nur Indah Sari, 2014
Konstruksi Buku Ajar Senyawa Organik Smk Program Keahlian Agrobisnis Rumput Laut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
eksploratoris sekuensial. Data diperoleh berdasarkan instrumen penelitian. Untuk itu, teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini selengkapnya disajikan dalam Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Jenis, Sumber, dan Teknik Pengumpulan Data
No Jenis Data Sumber Data Teknik Pengumpulan Data
1 Perspektif siswa dan guru tentang buku ajar dan pre-konsepsi senyawa organik terkait materi program keahlian ARL
a. Siswa SMK program keahlian ARL
b. Guru kimia SMK program keahlian ARL
a. Wawancara siswa b. Wawancara guru
2 Teks asli, teks dasar, dan outline buku ajar
a. Textbook kimia
b. Textbook dan jurnal
terkait program keahlian ARL
Analisis konten materi (analisis wacana dan reduksi didaktik) 3 Data hasil validasi
tujuan, indikator, dan buku ajar
a. Dosen kimia b. Guru kimia
c. Guru program keahlian ARL
a. Validasi indikator dan tujuan
pembelajaran b. Validasi teks buku
ajar dan tujuan pembelajaran c. Validasi buku ajar
dengan standar BSNP 1. Melakukan wawancara.
Teknik ini dipilih untuk menggali informasi lebih dalam guna mengetahui perspektif siswa dan guru terkait buku ajar dan pre-konsepsi tentang materi senyawa organik yang terintegrasi dengan materi program keahlian ARL.
a. Buku ajar merupakan buku paket mata pelajaran kimia SMK yang digunakan oleh siswa dan guru dalam proses belajar mengajar.
b. Konsepsi siswa mengenai konsep kimia seperti senyawa organik dapat berbeda dari tafsiran guru atau buku. Sebelum mengikuti proses pembelajaran formal di sekolah, seorang siswa telah membawa konsep tertentu yang mereka kembangkan berdasarkan pengalaman hidup mereka sebelumnya, sedangkan konsepsi guru mengenai konsep
(33)
46
Nur Indah Sari, 2014
Konstruksi Buku Ajar Senyawa Organik Smk Program Keahlian Agrobisnis Rumput Laut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
senyawa organik diperoleh dari pendidikan dan pengalaman mengajar yang telah ditempuh.
2. Analisis konten materi.
Studi ini dilakukan untuk menganalisis konten materi kimia dan materi program keahlian ARL terhadap textbook kimia dan rumput laut, serta jurnal yang mendukung. Analisis dilakukan untuk mengetahui cakupan materi dan tuntutan kemampuan kognitif. Terdapat dua teknik yang digunakan yaitu analisis wacana dan reduksi didaktik.
a. Analisis wacana dipilih untuk mengidentifikasi konsep utama dari konten senyawa organik yang perlu diajarkan untuk siswa SMK program keaslian ARL. Analisis wacana juga dilakukan untuk memetakan wacana teks dalam buku ajar
b. Reduksi didaktik dipilih untuk mengurangi tingkat kesulitan bagian dari konten sains yang perlu diajarkan untuk siswa SMK program keahlian ARL.
3. Melakukan validasi.
Teknik pengumpulan data ini dilakukan untuk mengetahui kesesuaian isi dalam buku ajar dengan kriteria tertentu. Validasi yang dilakukan terdiri dari tiga bagian, yaitu:
a. Melakukan validasi kesesuaian KD dengan indikator, dan indikator dengan tujuan pembelajaran. Validasi dilakukan oleh dosen, guru kimia dan guru program keahlian ARL dengan mengisi lembar validasi indikator dan tujuan pembelajaran.
b. Melakukan validasi kesesuaian tujuan pembelajaran dan teks buku ajar. Validasi dilakukan oleh dosen, guru kimia dan guru program keahlian ARL dengan mengisi lembar validasi kesesuaian tujuan pembelajaran dengan teks dalam buku ajar.
c. Melakukan penilaian buku ajar yang telah dikembangkan berdasarkan kriteria Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Validasi dilakukan oleh dosen, guru kimia dan guru program keahlian ARL
(34)
47
Nur Indah Sari, 2014
Konstruksi Buku Ajar Senyawa Organik Smk Program Keahlian Agrobisnis Rumput Laut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan mengisi lembar validasi buku ajar meliputi aspek kelayakan isi, penyajian materi, grafika, dan kebahasaan.
H. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian dengan metode mixed methods sangat berkaitan dengan strategi yang dipilih. Penelitian ini menggunakan strategi
Eksploratoris sekuensial. Analisis ini dapat dilakukan berdasarkan pendekatan
kualitatif (deskripsi dan analisis teks atau gambar secara tematik) dan pendekatan kuantitatif (analisis angka-angka secara deskriptif dan inferensial), atau antara kedua pendekatan ini (Creswell, 2012). Data yang telah diperoleh dan dikumpulkan dengan menggunakan instrumen merupakan data mentah yang harus diolah atau dianalisis untuk mendapatkan gambaran mengenai permasalahan dan tujuan penelitian, Analisis data dilakukan dengan teknik berikut:
1. Analisis Data Kualitatif
Metode penelitian dengan strategi eksploratoris sekuensial lebih memprioritaskan pada metode kualitatif, sedangkan hasil dari analisis data kuantitatif akan mendukung data kualitatif. Karakteristik buku ajar senyawa organik berbasis program keahlian ARL dapat diperoleh melalui metode kualitatif yang diwujudkan berdasarkan langkah-langkah berikut:
a. Analisis standar isi mata pelajaran kimia dan program keahlian SMK b. Analisis literatur terhadap keterkaitan konten senyawa organik dengan
materi program keahlian ARL
Berdasarkan analisis standar isi, literatur dan studi empiris maka dirumuskan indikator dan tujuan pembelajaran sebagai pedoman dalam merancang materi dalam buku ajar.
2. Analisis Data Kuantitatif
Data kuantitatif didapatkan dari hasil penilaian ahli dengan menggunakan lembar penilaian terkait dengan kesesuian indikator dan tujuan pembelajaran pada aspek kognitif materi senyawa organik yang akan mendukung materi program keahlian. Selanjutnya dilakukan penilaian
(35)
48
Nur Indah Sari, 2014
Konstruksi Buku Ajar Senyawa Organik Smk Program Keahlian Agrobisnis Rumput Laut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terhadap kesesuaian tujuan pembelajaran dengan rancangan teks dalam buku ajar, Teknik analisis data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Content Validity Ratio (CVR)
CVR dilakukan untuk penilaian kesesuaian indikator dan tujuan pembelajaran pada aspek kognitif, serta kesesuaian tujuan pembelajaran dengan rancangan teks buku ajar. Indeks untuk menyatakan validitas berdasarkan pandangan ahli melalui validasi konten secara kuantitatif dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Keterangan :
ne : Banyaknya ahli yang sepakat
N : Banyaknya ahli yang memvalidasi (Lawshe, 1975).
Wilson, dkk (2012) dalam analisis perhitungan terhadap nilai CVRtabel, diperoleh nilai baru untuk CVRtabel yang merupakan acuan baru dari CVRtabel Lawshe (1975). Sebagai contoh, untuk ahli yang berjumlah 7 orang, nilai CVRtabelLawshe pada taraf signifikansi (α = 0.05) adalah 0.99. Sementara perhitungan CVRtabel Wilson, dkk (2012) dengan jumlah ahli
dan taraf signifikansi (α) yang sama diperoleh sebesar 0.62. Perhatikan
tabel 3.2.
Tabel 3.2 Nilai Kritis untuk Content Validity Ratio (CVR) Nilai signifikan untuk uji satu pihak (One-Tailed Test)
0.10 0.05 0.25 0.01
Nilai signifikan untuk uji dua pihak (Two-Tailed Test)
N 0.20 0.10 0.05 0.02
5 0,573 0.736 0.877 0.990 6 0.523 0.672 0.800 0.990 7 0.485 0.622 0.741 0.974 8 0.453 0.582 0.693 0.911 Ketentuan hasil perhitungan CVR :
1) Saat jumlah ahli yang menyatakan ”Ya” kurang dari ½ total responden, maka nilai CVR adalah negatif
(36)
49
Nur Indah Sari, 2014
Konstruksi Buku Ajar Senyawa Organik Smk Program Keahlian Agrobisnis Rumput Laut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Saat jumlah ahli yang menyatakan ”Ya” ½ dari total responden, maka
nilai CVR adalah nol
3) Saat seluruh ahli menyatakan ”Ya”, maka nilai CVR = 1 (hal ini diatur
menjadi 0,99 disesuaikan dengan jumlah responden)
4) Saat jumlah ahli yang menyatakan ”Ya” lebih dari ½ total ahli maka
nilai CVR berada antara 0 – 0.990.
b. Pengolahan data kesesuaian buku ajar dengan BSNP
Setelah buku ajar direvisi berdasarkan saran dan koreksi dari validator, maka selanjutnya dilakukan penilaian terhadap kesesuaian buku ajar yang dihasilkan dengan stnadar BSNP. Data dari format kesesuaian buku ajar dengan BSNP dianalisis dengan cara menghitung nilai dari tiap butir aspek yang dinilai menggunakan teknik rating scale, dan selanjutnya ditafsirkan secara kualitatif.
Tahap penilaian kesesuaian buku ajar dengan BSNP dilakukan dengan cara berikut:
1) Pemberian skor
Pemberian skor pada tiap aspek yang dinilai dilakukan dengan
rating scale. Pernyataan dalam lembar penilaian berupa pedoman
penskoran yaitu skor 5 jika semua kriteria terpenuhi, skor 4 jika salah satu kriteria tidak terpenuhi, skor 3 jika lebih dari satu kriteria tidak terpenuhi, skor 2 jika hanya satu kriteria yang terpenuhi, dan skor 1 jika tidak terdapat kriteria yang terpenuhi.
2) Pengolahan skor
Pengolahan skor dilakukan dengan cara berikut: a) Menentukan skor maksimal
b) Menentukan skor tiap penilai sesuai dengan nomor aspek yang dinilai
c) Menentukan persentase skor untuk setiap aspek yang dinilai
(37)
50
Nur Indah Sari, 2014
Konstruksi Buku Ajar Senyawa Organik Smk Program Keahlian Agrobisnis Rumput Laut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d) Menentukan rata-rata persentase skor kesesuaian buku ajar dengan aspek penilaian BSNP
3) Interpretasi skor
Hasil pengolahan skor diinterpretasikan sesuai dengan kategori penilaian menurut (Arikunto, 2009) yang tertera pada tabel 3.3
Tabel 3.3 Interpretasi data
Persentase Skor (%) Kategori Penilaian 81 – 100 Baik sekali
61 – 80 Baik 41 – 60 Cukup 21 – 40 Kurang
(38)
(39)
43
(40)
Nur Indah Sari, 2014
Konstruksi Buku Ajar Senyawa Organik Smk Program Keahlian Agrobisnis Rumput Laut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian konstruksi buku ajar senyawa organik untuk siswa SMK program keahlian Agrobisnis Rumput Laut (ARL) yang telah dilakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
a. Gambaran perspektif siswa dan guru SMK terhadap potret buku ajar diperoleh informasi bahwa belum terdapatnya buku ajar kimia yang sesuai dengan program keahlian Agrobisnis Rumput Laut (ARL) dan guru masih menggunakan buku SMA untuk mengajarkan siswa SMK. Sedangkan untuk gambaran perspektif siswa SMK terhadap pre-konsepsi siswa diperoleh informasi bahwa materi senyawa organik terbatas pada hidrokarbon. Perspektif siswa dan guru terhadap keterkaitan materi kimia dengan mata pelajaran program keahlian masih sangat kurang. Mata pelajaran kimia kurang memberi dukungan pada mata pelajaran program keahlian.
b. Gambaran perspektif siswa dan guru SMK dijadikan dasar pemilihan dan pengelompokan, dan penyusunan materi dalam buku ajar berdasarkan keluasan dan kedalaman materi. Keluasan materi buku ajar terdiri atas 3 materi pokok yaitu hidrokarbon, gugus fungsi, dan makromolekul, sedangkan kedalaman materi mencakup penjelasan materi yang lebih khusus, mendetail, dan aplikatif untuk menunjang dan membekali life skill siswa untuk mata pelajaran program keahlian ARL
c. Karakteristik khas buku ajar senyawa organik untuk SMK program keahlian ARL meliputi outline buku ajar menggunakan sintaks Problem Based
Learning (PBL), terdiri dari empat bab dan terdapat bagian-bagian yang
terkait program keahlian berupa pengetahuan, informasi, dan aplikasi tentang senyawa organik yang terkandung dalam rumput laut.
d. Penilaian ahli terhadap buku ajar senyawa organik untuk siswa SMK program keahlian ARL dilakukan dengan tiga tahap yaitu penilaian indikator dan
(41)
98
Nur Indah Sari, 2014
Konstruksi Buku Ajar Senyawa Organik Smk Program Keahlian Agrobisnis Rumput Laut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tujuan dalam buku ajar, kesesuaian tujuan pembelajaran dengan teks buku ajar dan kesesuaian buku ajar dengan kriteria Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
a. Kesesuaian indikator dan tujuan pembelajaran meliputi kesesuaian indikator dengan Kompetensi Dasar (KD) dan kesesuaian indikator dengan tujuan pembelajaran. Hasil kesesuaian indikator dan tujuan pembelajaran diperoleh bahwa seluruh indikator dan tujuan pembelajaran memiliki nilai CVR hitung berada di atas nilai CVR kritis 0,622 untuk tujuh validator, yaitu CVR = 1.00 sehingga dapat diterima atau dinyatakan valid.
b. Kesesuian tujuan pembelajaran dengan teks buku ajar sangat baik dengan nilai CVR = 1.00.
c. Kesesuaian buku ajar dengan kriteria BSNP meliputi, kelayakan isi, kelayakan penyajian, dan kebahasaan, dan kegrafikan memiliki persentase berturut-turut 87, 94, 100, dan 100%. Hasil ini menunjukkan bahwa buku ajar senyawa organik untuk siswa SMK program keahlian ARL telah sesuai dengan kriteria BSNP.
B. Saran
1. Penelitian untuk membuat buku ajar kimia Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih perlu pengkajian lebih lanjut mengingat kurang tersedianya buku kimia khusus untuk program keahlian siswa SMK, dimana pada jenjang pendidikan SMK, siswa tidak hanya dituntut untuk menguasai pengetahuan tetapi juga diharuskan memiliki keterampilan.
2. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan uji keterbacaan. Hal ini dimaksudkan agar kita dapat mengetahui sejauh mana tingkat keterbacaan buku ajar ini.
3. Selain uji keterbacaan, peneliti selanjutnya juga diharapkan membuat konstruksi alat penilaian berdasarkan konten yang terdapat dalam buku ajar ini. Hal ini dilakukan agar soal latihan dan evaluasi benar-benar sesuai dengan konten yang terdapat dalam buku ajar ini.
(42)
Nur Indah Sari, 2014
Konstruksi Buku Ajar Senyawa Organik Smk Program Keahlian Agrobisnis Rumput Laut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Allahyari, dkk. (2011). Development and Evaluating of A New Questionnaire for Rating of Cognitive Failures at Work. International of Occupational
Hygiene. 3, 6-11.
Anggadiredja, dkk. (2008). Rumput laut. Jakarta : Penebar Swadaya.
Anwar, S. (2013). Pengolahan Bahan Ajar. Handout perkuliahan. Bandung: tidak diterbitkan.
Arends, (2008). Learning to Teach. Edisi ke Tujuh. Buku kedua.
Diterjemahkan oleh Drs. Helly Prajitno Soetijipto, MA dan Dra. Sri Mulyantini Soejipto. Yogyakarta: Pustaka Pengajar.
Arifin, M, dkk. (2003). Strategi Belajar Mengajar Kimia. Bandung:FPMIPA UPI.
Arikunto, S. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Aslan, M. Laode (1998). Budi daya Rumput Laut (Edisi Revisi). Yogyakarta:
Penerbit Kanisius.
Azizah, D. (2013). Pola Pengintegrasian Mata Pelajaran Adaptif Kimia di SMK
Pelayaran. Tesis, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.
BSNP. (2009). Standar Penilaian Buku Teks Pelajaran [Online]. Tersedia: (http://www.puskurbuk.net/downloads/viewing/Perbukuan/PENILAIAN+ BUKU+TEKS+PELAJARAN.pdf/).
Chin, C., Chia, L. (2004). Problem-Based Learning: Using Ill Structured
Problems in Biology Project Work. DOI 10.1002/Sce.20097.
Creswell, J.W. (2012). Research Design, Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan
Mixed. Fawaid, A. Yogyakarta: Pustaka Palajar.
Departemen Pendidikan Nasional (2008). Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas.
Duit, R., dkk. (1995). A Model of Educational Reconstruction. San Fransisco: Paper presented at the Annual Meeting of National Association of Research in Science Teaching (NARST). 1-19.
Duit, R. (2007). Science Educational Research Internationally: Conception, Research Method, Domain Research. Eurasia Journal of Mathematics. 3,
(43)
100
Nur Indah Sari, 2014
Konstruksi Buku Ajar Senyawa Organik Smk Program Keahlian Agrobisnis Rumput Laut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(1), 3-15.
Duit, R., dkk (2012). The Model of Educational Reconstruction-A Framework for Improving Teaching and Learning Science. Dalam Jorde, D., & Dillon, J. (Penyunting), Science Education Research and Practice in Europe. 13-37. Fasahati, Peyman and Liu, J. Jay (2012). Process simulation of bioethanol
production from brown algae. IFAC symposium on Advanced Control of
Chemical Processes. 10-13 Juli. 597-602.
Fessenden & Fessenden (1992). Kimia Organik Jilid I (Edisi Ketiga). A.H. Pudjatmaka. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Hart, Harold., Craine, Leslie E., dan Hart, David J. (2003). Kimia Organik (Edisi
kesebelas). Jakarta: Penerbit Erlangga.
Herlanti, Y., Rustaman, N., dan Setiawan, W. (2008). Strategi Pengolahan Bahan Ajar IPA (Hasil Kajian terhadap Teori Reduksi Didaktis dan Pedagogi Materi Subyek. Edusains 1, (1), 26-38.
Hmelo-Silver dan Cindy, E. (2004). Problem-based learning: What and How Do Students Learn. Educational Psycology Review 16, (3), 235-266.
Hovstein, A., dan Kesner, M. (2006). Industrial Chemistry and School Chemistry: Making Chemisrty Studies More Relevant.International Journal of Science
Education. 28, (9), Juli 2006.
Jiao, dkk (2011). Chemical Structure and Bioactivities of Sulfated Polysaccharides from Marine Algae. Journal of Marine Drugs. 9, Februari. 196-223.
Kemdikbud (2005). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11 Tahun
2005 Pasal 1-3. Jakarta: Kemendikbud.
Kemendikbud (2013). Kurikulum 2013 (Kompetensi Dasar SMK/MK). Jakarta: Kemendikbud.
Kusumastanto, T., Adrianto, L., & Damar, A. (2012). Pengelolaan Wilayah Pesisir
dan Laut. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
Laherto, A. (2010). An Analysis of The Educational Significance of Nanoscience and Nanotechnology in Science and Technological Literacy. Science
Education International. 21, (3), 160-175.
Laherto, A. (2012). Nanoscience Education for Scientific Literacy. Opportunities and Challenges in Secondary School and in out-of-school Settings. Helsinki: Academic Dissertation.
(1)
Nur Indah Sari, 2014
Konstruksi Buku Ajar Senyawa Organik Smk Program Keahlian Agrobisnis Rumput Laut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian konstruksi buku ajar senyawa organik untuk siswa SMK program keahlian Agrobisnis Rumput Laut (ARL) yang telah dilakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
a. Gambaran perspektif siswa dan guru SMK terhadap potret buku ajar diperoleh
informasi bahwa belum terdapatnya buku ajar kimia yang sesuai dengan program keahlian Agrobisnis Rumput Laut (ARL) dan guru masih menggunakan buku SMA untuk mengajarkan siswa SMK. Sedangkan untuk gambaran perspektif siswa SMK terhadap pre-konsepsi siswa diperoleh informasi bahwa materi senyawa organik terbatas pada hidrokarbon. Perspektif siswa dan guru terhadap keterkaitan materi kimia dengan mata pelajaran program keahlian masih sangat kurang. Mata pelajaran kimia kurang memberi dukungan pada mata pelajaran program keahlian.
b. Gambaran perspektif siswa dan guru SMK dijadikan dasar pemilihan dan
pengelompokan, dan penyusunan materi dalam buku ajar berdasarkan keluasan dan kedalaman materi. Keluasan materi buku ajar terdiri atas 3 materi pokok yaitu hidrokarbon, gugus fungsi, dan makromolekul, sedangkan kedalaman materi mencakup penjelasan materi yang lebih khusus, mendetail, dan aplikatif untuk menunjang dan membekali life skill siswa untuk mata pelajaran program keahlian ARL
c. Karakteristik khas buku ajar senyawa organik untuk SMK program keahlian
ARL meliputi outline buku ajar menggunakan sintaks Problem Based
Learning (PBL), terdiri dari empat bab dan terdapat bagian-bagian yang
terkait program keahlian berupa pengetahuan, informasi, dan aplikasi tentang senyawa organik yang terkandung dalam rumput laut.
d. Penilaian ahli terhadap buku ajar senyawa organik untuk siswa SMK program
(2)
98
Nur Indah Sari, 2014
Konstruksi Buku Ajar Senyawa Organik Smk Program Keahlian Agrobisnis Rumput Laut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tujuan dalam buku ajar, kesesuaian tujuan pembelajaran dengan teks buku ajar dan kesesuaian buku ajar dengan kriteria Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
a. Kesesuaian indikator dan tujuan pembelajaran meliputi kesesuaian
indikator dengan Kompetensi Dasar (KD) dan kesesuaian indikator dengan tujuan pembelajaran. Hasil kesesuaian indikator dan tujuan pembelajaran diperoleh bahwa seluruh indikator dan tujuan pembelajaran memiliki nilai CVR hitung berada di atas nilai CVR kritis 0,622 untuk tujuh validator,
yaitu CVR = 1.00 sehingga dapat diterima atau dinyatakan valid.
b. Kesesuian tujuan pembelajaran dengan teks buku ajar sangat baik dengan
nilai CVR = 1.00.
c. Kesesuaian buku ajar dengan kriteria BSNP meliputi, kelayakan isi,
kelayakan penyajian, dan kebahasaan, dan kegrafikan memiliki persentase berturut-turut 87, 94, 100, dan 100%. Hasil ini menunjukkan bahwa buku ajar senyawa organik untuk siswa SMK program keahlian ARL telah sesuai dengan kriteria BSNP.
B. Saran
1. Penelitian untuk membuat buku ajar kimia Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) masih perlu pengkajian lebih lanjut mengingat kurang tersedianya buku kimia khusus untuk program keahlian siswa SMK, dimana pada jenjang pendidikan SMK, siswa tidak hanya dituntut untuk menguasai pengetahuan tetapi juga diharuskan memiliki keterampilan.
2. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan uji keterbacaan. Hal ini
dimaksudkan agar kita dapat mengetahui sejauh mana tingkat keterbacaan buku ajar ini.
3. Selain uji keterbacaan, peneliti selanjutnya juga diharapkan membuat
konstruksi alat penilaian berdasarkan konten yang terdapat dalam buku ajar ini. Hal ini dilakukan agar soal latihan dan evaluasi benar-benar sesuai dengan konten yang terdapat dalam buku ajar ini.
(3)
Nur Indah Sari, 2014
Konstruksi Buku Ajar Senyawa Organik Smk Program Keahlian Agrobisnis Rumput Laut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Allahyari, dkk. (2011). Development and Evaluating of A New Questionnaire for Rating of Cognitive Failures at Work. International of Occupational
Hygiene. 3, 6-11.
Anggadiredja, dkk. (2008). Rumput laut. Jakarta : Penebar Swadaya.
Anwar, S. (2013). Pengolahan Bahan Ajar. Handout perkuliahan. Bandung: tidak diterbitkan.
Arends, (2008). Learning to Teach. Edisi ke Tujuh. Buku kedua.
Diterjemahkan oleh Drs. Helly Prajitno Soetijipto, MA dan Dra. Sri Mulyantini Soejipto. Yogyakarta: Pustaka Pengajar.
Arifin, M, dkk. (2003). Strategi Belajar Mengajar Kimia. Bandung:FPMIPA UPI.
Arikunto, S. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Aslan, M. Laode (1998). Budi daya Rumput Laut (Edisi Revisi). Yogyakarta:
Penerbit Kanisius.
Azizah, D. (2013). Pola Pengintegrasian Mata Pelajaran Adaptif Kimia di SMK
Pelayaran. Tesis, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.
BSNP. (2009). Standar Penilaian Buku Teks Pelajaran [Online]. Tersedia: (http://www.puskurbuk.net/downloads/viewing/Perbukuan/PENILAIAN+ BUKU+TEKS+PELAJARAN.pdf/).
Chin, C., Chia, L. (2004). Problem-Based Learning: Using Ill Structured
Problems in Biology Project Work. DOI 10.1002/Sce.20097.
Creswell, J.W. (2012). Research Design, Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan
Mixed. Fawaid, A. Yogyakarta: Pustaka Palajar.
Departemen Pendidikan Nasional (2008). Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas.
Duit, R., dkk. (1995). A Model of Educational Reconstruction. San Fransisco: Paper presented at the Annual Meeting of National Association of Research in Science Teaching (NARST). 1-19.
Duit, R. (2007). Science Educational Research Internationally: Conception, Research Method, Domain Research. Eurasia Journal of Mathematics. 3,
(4)
100
Nur Indah Sari, 2014
Konstruksi Buku Ajar Senyawa Organik Smk Program Keahlian Agrobisnis Rumput Laut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(1), 3-15.
Duit, R., dkk (2012). The Model of Educational Reconstruction-A Framework for Improving Teaching and Learning Science. Dalam Jorde, D., & Dillon, J. (Penyunting), Science Education Research and Practice in Europe. 13-37. Fasahati, Peyman and Liu, J. Jay (2012). Process simulation of bioethanol
production from brown algae. IFAC symposium on Advanced Control of
Chemical Processes. 10-13 Juli. 597-602.
Fessenden & Fessenden (1992). Kimia Organik Jilid I (Edisi Ketiga). A.H. Pudjatmaka. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Hart, Harold., Craine, Leslie E., dan Hart, David J. (2003). Kimia Organik (Edisi
kesebelas). Jakarta: Penerbit Erlangga.
Herlanti, Y., Rustaman, N., dan Setiawan, W. (2008). Strategi Pengolahan Bahan Ajar IPA (Hasil Kajian terhadap Teori Reduksi Didaktis dan Pedagogi Materi Subyek. Edusains 1, (1), 26-38.
Hmelo-Silver dan Cindy, E. (2004). Problem-based learning: What and How Do Students Learn. Educational Psycology Review 16, (3), 235-266.
Hovstein, A., dan Kesner, M. (2006). Industrial Chemistry and School Chemistry: Making Chemisrty Studies More Relevant.International Journal of Science
Education. 28, (9), Juli 2006.
Jiao, dkk (2011). Chemical Structure and Bioactivities of Sulfated Polysaccharides from Marine Algae. Journal of Marine Drugs. 9, Februari. 196-223.
Kemdikbud (2005). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11 Tahun
2005 Pasal 1-3. Jakarta: Kemendikbud.
Kemendikbud (2013). Kurikulum 2013 (Kompetensi Dasar SMK/MK). Jakarta: Kemendikbud.
Kusumastanto, T., Adrianto, L., & Damar, A. (2012). Pengelolaan Wilayah Pesisir
dan Laut. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
Laherto, A. (2010). An Analysis of The Educational Significance of Nanoscience and Nanotechnology in Science and Technological Literacy. Science
Education International. 21, (3), 160-175.
Laherto, A. (2012). Nanoscience Education for Scientific Literacy. Opportunities and Challenges in Secondary School and in out-of-school Settings. Helsinki: Academic Dissertation.
(5)
Nur Indah Sari, 2014
Konstruksi Buku Ajar Senyawa Organik Smk Program Keahlian Agrobisnis Rumput Laut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Lawshe (1975). A Quantitatif Approach to Content Validity. Journal Personnel
Phsycology. 28, 563-575.
McMurry, J. & Fay, R.C (2003). Chemistry Fourth Edition. New York: Pearson. Muslich, M. (2010). Textbook Writing: Dasar Pemahaman, Penulisan, dan
Pemakaian Buku Teks. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Nontji, A. (1987). Laut Nusantara. Jakarta: Penerbit Djambatan.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 70 Tahun 2013: Kerangka dasar dan
Struktur kurikulum Mata Pelajaran SMK. Jakarta: Permendikbud.
Phillips, John S., Strozak, Victor S., Wistrom, Cheryl (2002). Chemistry Concepts and Applications. United States of America: Glencoe/McGraw-Hill.
Pranowo (1996). Analisis Pengajaran Bahasa. Jogjakarta: Gadjah Masa University Press.
Prastowo, A. (2011). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: DIVA Press.
Sari, N.I (2014). Laporan Studi Pendahuluan. Bandung: Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Tidak diterbitkan.
Sastrawijaya, T. (1988). Proses Belajar Mengajar Kimia. Jakarta :
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan. Setiadi, R. (1998). Penerapan Analisis Wacana Pedagogi Materi Subyek dalam
Meningkatkan Keterampilan Pemrograman Komputer Mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA IKIP Bandung. Laporan penelitian.
Shwartz, Y. (2005). The Importance of Involving High-School Chemistry Teacher in the process of defining the operational meaning of chemical literacy.
International Journal of Science Education. 27.(3). 323-344.
Siswantari (2012). Kompetensi Keahlian di SMKN 6 Pertanian Jeneponto Sulawesi Selatan. Pusat Penelitian Kebijakan, Balitbang Kemdikbud. 216-227.
Sugiyono (2011). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Penerbit Alfabeta.
(6)
102
Nur Indah Sari, 2014
Konstruksi Buku Ajar Senyawa Organik Smk Program Keahlian Agrobisnis Rumput Laut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sukri N., 2006. Karakteristik Alkali Tread cottonii (ATC) Dan Karaginan Dari
Rumput Laut Euchema cottonii Pada Umur Panen Yang Berbeda.
Program Studi Teknologi Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor.
Suparman (2013). Cara Mudah Budidaya Rumput Laut Menyehatkan dan
Menguntungkan. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Tarigan, HG., & Tarigan, D. (2009). Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia. Bandung: Penerbit Angkasa.
Tim Penyusun (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Tim Penyusun Bahan Bimbingan Teknis (Bimtek) (2008). Model-model
Pembelajaran SMK. Jakarta: Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Tim Penyusun (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press. Toharudin, U., Hendrawati, S., Rustaman, A. (2011). Membangun Literasi Sains
Peserta Didik. Bandung: Humaniora.
Whitten, K. W., Davis, R. E., Peck, M. L., (2004). General Chemistry, Seventh edition, USA: Thomson Brooks/Cole.
Wilson, R., Pan, W., Schumsky, D.A. (2012). Recalculation od the Critical Value for Lawshe’s Content Validity Ratio. Association for Assessment in Counseling and Education. 45.(3). 197-210.
Winarno (1990). Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Yusmaita, E. (2013). Konstruksi Bahan Ajar Sel Volta Berbasis Green Chemistry
Education untuk Membangun Literasi Sains Siswa. Tesis, Sekolah