Jilid-12 Depernas 24-Bab-105
BAB 105. SJARATSJARAT KEBUTUHAN UNTUK MELAKSANA
KAN POLITIK PERTAHANAN NEGARA R.I.
§ 1184. Tjiritjiri chusus Pertahanan Negara R.I.
Tjiritjiri chusus Pertahanan Negara R.I. jang dapat disimpulkan
berdasarkan azatazas Politik Pertahanannja dan penilaian geografis
adalah sbb.:
1.
Rentjana Utama.
a. Sedjauh mungkin dan setjara berangsurangsur dalam batas
kemampuan Negara, kemampuan Pertahanan Negara R.I.
akan dibangun selaras dengan sjaratsjarat peperangan mo
dern.
b. Sedjauh mungkin dan setjara berangsurangsur pula, harus
diusahakan supaja kebutuhankebutuhan untuk Pertahanan
Negara dipenuhi didalam Negeri sendiri, sehingga dalam hal
kebutuhankebutuhan itu, kita tidak perlu menggantung
kan dirt kepada dari pihak lain.
2.
Rentjana Kedua.
a. Diterima kenjataan, bahwa dalam suatu peperangan mengha
dapi kekuatan militer utama, tidak akan mungkin kebebasan
perhubungan antarpulau tak akan dapat dipertahankan
lamalama, sehingga tjorak perang wilajah dengan taraftaraf
nja sampai perang gerilja dipakai sebagai dasar Pertahanan
Negara.
b. Konsep Perang Wilajah rmengharuskan suatu usaha kearah
selfsufficiency wilajah pertahanan masingmasing, baik di
bidang kebutuhankebutuhan jang bersifat material maupun
sumber tenaga manusia.
§ 1185. Faktorfaktor Universal dan faktorfaktor Chusus jang mem
pengaruhi tingkat kemampuan strategis Negara R.I.
1.
Tjiritjiri peperangan modern.
a. Ruang lingkup dan tudjuantudjuan peperangan makin meluas.
Kemadjuankemadjuan pesat dilapangan tehnologi dan
tjabangtjabang ilmiah lainnja banjak mempengaruhi tjorak
peperangan modern, dan fikiranfikiran mengenai pelaksa
naan azas•azas taktik dan strategi.
b. Sjaratsjarat jang dibutuhkan untuk melakukan peperangan
modern makin meluas dan kompleks serta mewadjibkan
pengerahan setjara maksimal seluruh potensi Negara. Masja
rakat makin banjak terlibat dalam berbagai kewadjiban dan
kegiatan jang bertudjuan membantu usaha perang.
2679
2.
Faktorfaktor jang perlu diperhitungkan untuk menilai taraf ke
mampuan Negara dibidang pertahanan.
Untuk menilai tingkat kemampuan suatu Negara dibidang perta
hanannja, faktorfaktor jang berpengaruh diluar unsur Angkatan
Perang ialah :
b.
c.
d.
g.
3.
a. Apresiasi tjiri geografi Negara itu.
Djumlah tenaga manusia jang tersedia jang tjukup „weer
baar” (tjukup umur, terlatih dan keadaan fisik tjukup terpe
lihara).
Kedudukannja dalam hal penghasilan dan persediaan bahan
makanan.
Kedudukannja dalam hal sumbersumber serta penghasilan
bahanbahan jang bersifat vitalstrategis.
e. Tingkat kapasitet produksinja disektor perindustrian.
f. Kapasitet untuk penjelidikan dan perkembangan ilmiah
Tingkat keadaan transport dan perhubungantermasuk per
hubungan telekomunikasi.
h. Keadaan mental dan moril Rakjatnja.
i. Keunggulan dalam bidang diplomasi.
Hubungan kausal untuk pedoman mutlak.
Pengertian akan adanja hubungankausal antara faktorfaktor di
bidang Pertahanan Negara dan faktorfaktor dibidang Ekonomi
dan Sosial ini, jang dapat disimpulkan dari uraian diatas, meru
pakan pedoman mutlak, jang harus diperhatikan oleh semua pi
hak jang berwenang, baik pada tingkatan pekerdjaan perentja
naan, maupun pada taraf penjelenggaraan.
§ 1186. Pembahasan faktorfaktor tsb. pada § 1185 angka 2) jang
terdapat di Indonesia dan sjaratsjarat mengenai faktorfak
tor itu jang perlu diperhatikan untuk memenuhi terlaksana
nja azasazas Politik Pertahanan Negara
a.
1.
2680
Apresiasi tjiritjiri geografis.
Tjiritjirinja :
(a) Negara kepulauan jang terpisahpisah oleh lautan.
(b) Pulaupulau jang dipisahpisahkan olehberbagai benda alam
jang merupakan rintanganrintangan jang menjulitkan lalu
lintas perhubungan didarat.
(c) Taraf perkembangan/kemadjuan jang tidak sama.
(d) Penjebaran penduduk jang tidak sama.
2.
Appresiasi.
(a) Mentjegah lawan memasuki keperairan wilajah Republik In
donesia dengan menggunakan kesatuankesatuan A.L.R.I.
dan A.U.R.I. jang dapat bergerak djauh diluar wilajah Re
publik Indonesia. Kesatuankesatuan tsb. segera melantjar
kan penjerangan pembalasan (offensif) terhadap musuh, bila
perlu diwilajahnja sendiri (strategis).
(b) Konsep Perang Wilajah, berdasarkan perhitungan apabila ad
(a) diatas ta' dapat dilaksanakan lagi dan bahwa kebebas an
perhubungan antar pulau tidak dapat lamalama diper
tahankan, dalam menghadapi kekuatan militer jang utama.
(c) Pulaupulau dan bagian pulaupulau jang terpisahpisah oleh
bendabenda alam tidak boleh memperhitungkan bantuan
dari luar dimasa hubungan terputus.
(d) Wilajahwilajah tidak mempunjai kedudukan jang mengun
tungkan jang sama untuk memenuhi sjaratsjarat berdiri
sendiri dimasa darurat/perang.
(e) Beberapa daerah menghadapi kesulitan berupa sumber tenaga
untuk meningkatkan produksi dan untuk pekerdjaan
pekerdjaan dibidangbidang lain jang panting untuk usaha
usaha Pertahanan Negara.
3.
Kebutuhan.
(a) Penjempurnaan sistim dan organisasi Transport didarat, laut
dan udara untuk memperketjil isolasi dimasa damai dan
mempertahankan selama mungkin hubungan dimasa perang/
darurat.
(b) Usaha kearah selfsufficiency daerah sedjauh mungkin.
(c) Penjebaran penduduk setjara merata.
b.
Kedudukan Indonesia dalam hal produksi dan persediaan bahan
makanan serta bahanbahan jang bersifat vitalstrategis.
1
Keadaan sekarang.
(a) Indonesia masih mengimport bahan makan dari luar
Negeri.
(b) Indonesia memiliki banjak sumbersumber bahanbahan
strategis baik bahanbahan mineral, seperti bauxit, timah,
besi, minjak, mangaan dll. dan bahanbahan alam basil
perkebunan seperti karat dll.
Akan tetapi banjak sumbersumber bahan itu belum dieksploi
tasikan atau telah menderita kerusakankerusakan dimasa jang
lampau.
(c) Pengolahan bahanbahan mentah belum banjak dikerdjakan
didalam Negeri.
(d) Ekspioitasi bahanbahan mineral dan usahausaha perkebunan
perkebunan jang menghasilkan bahanbahan mentah jang
vital, banjak jang masih berada ditangan asing.
2681
(e)
Demikian pula usahausaha dibidang angkutan laut (tjontoh :
tankervloot), hingga dapat menjulitkan kedudukan kita dima
sa perang/darurat.
Fasilitetfasilitet untuk penimbunan (stockpiling), distribusi
dan transport bahanbahan jang penting seperti minjak dll.
belum mentjapai taraf jang dapat mengatasi kebutuhankebu
tuhan.
2.
Kebutuhankebutuhan.
Usahausaha untuk memperkuat kedudukan Indonesia dalam hal
bahan makanan dan bahanbahan vitalstrategis lainnja ialah :
(a) Mentjapai tingkatan selfsufficiency Nasional dan selfsufficiency
wilajah dalam produksi bahan makanan, untuk memenuhi
kebutuhan konsumsi dan selebihnja untuk stockpiling
menghadapi masamasa darurat/perang.
(b) Penjelidikan untuk penjempurnaan tehnik dan sistim pe
nimbunan (stockpiling) dan pengawetan bahan makanan jang
berkelebihan.
(c) Penemuan dan eksploitasi sumbersumber bahan mineral barn
dan perluasan, modernisasi, rehabilisasi sumbersumber jang
telah ada.
(d) Pendirian fasilitetfasilitet untuk pengolahan didalam Negeri
sendiri dari bahanbahan mentah jang sangat vital untuk
industri seperti timah, bauxit, bensin.
(e) Penindjauan jang seksama mengenai kedudukan perusahaan
perusahaan asing jang mengeksploitasikan sumbersumber
mineral dan mengusahakan perkebunanperkebunan jang
menghasilkan bahanbahan vital agar dimasa darurat/perang
kita tidak dihadapkan pada kesulitankesulitan setjara men
dadak.
(f) Penjempurnaan sistim distribusi, dan penguasaan oleh Ne gara
dari usahausaha transport jang vital a.1 transport minjak,
jang 'kini sebagian bestir masih ditangan perusahaan
perusahaan asing (trankervloot).
c.
a.
Kapasitet produksi disektor perindustrian.
Keadaan sekarang.
(1). Negara R.I. pada waktu sekarang masih harus mendatangkan
hampir semua alatalat perlengkapan jang diperlukan untuk
penjelenggaraan pertahanan, jang selaras dengan sjarat
sjarat peperangan modern, dari luar Negeri.
Djelaslah bahwa hal ini akan menempatkan kita dalam ke
dudukan jang amat sulit apabila sumbersumber dart mana
kebutuhankebutuhan itu didatangkan, pada suatu waktu ter
tutup semuanja.
2682
(2).
(3).
(4)
Sebagian besar bahanbahan jang diperlukan untuk berbagai
sektor industri jang telah ada, harus pula didatangkan dari
luar Negeri.
Negara R.I. hampir tidak memiliki fasilitetfasilitet untuk
mengolah 'bahanbahan mentah.
Keadaan diberbagai tjabang industri akibat masamasa pen
dudukan Djepang dan Perang Kemerdekaan jang lampau,
memerlukan mempertjepat usaha modernisasi, rehabilisasi
dan perluasan sangat perlu dipertjepat untuk mengembalikan
kemampuan produksi pada taraf sebelum perang dunia II.
Pendirian tjabangtjabang industri baru, sekalipun membe
rikan perbaikan diberbagai sektor kebutuhan, masih helum
dapat dilaksanakan setaraf dengan kebutuhan jang semes
tinja dan membawa pengaruh kemadjuan jang penting bagi
kemampuan Pertahanan Negara.
Kebutuhankebutuhan.
Jang sangat essensiil diperlukan untuk Pertahanan Negara R.I
ialah :
(1). Usaha kearah selfsufficiency Nasional dibidang industri, jaitu :
— Alatalat otomotif.
— Alatalat pengangkutan didarat, taut dan udara.
— Fasilitet untuk pemeliharaan dan pembetulan alatalat tersebut
diatas.
— Alatalat persendjataan.
— Alatalat perhubungan.
— Obatobatan dan bahanbahan Kimia d11..
b.
(2). Sedjalan dengan usahausaha kearah selfsufficiency Nasional
itu, sektor jang perlu diperhatikan untuk membantu projek
projek tersebut diatas, ialah pembangunan :
— Projekprojek untuk menambah tenaga Iistrik, sebagai tenaga
penggerak jang ekonomis.
— Projekprojek pengolahan bidji besi, bauxit, timah dll. Bahan
mentah jang penting.
d.
Transport dan Perhubungan.
a. Keadaan transport dan perhubungan.
(1). Keadaan perhubungan darat dikepulauan diluar Djawa
masih sangat terbelakang dan memaksakan suatu kea
daan isolasi antara daerah jang satu terhadap jang lain.
Keadaan ini sangat tidak menguntungkan bagi perkem
bangan perhubungan perekonomian antardaerah dan
kepentingan pertahanan Negara, jang untuk gerakan
gerakan operasi memerlukan suatu sistim jang sesem
purnasempurnanja.
2883
(2). Perhubungan dilaut belum sepenuhnja dikuasai oleh negara,
sedangkan tenaga perkapalan jang ada masih berada
dibawah kebutuhan jang minimum.
(3). Perhubungan diudara telah mentjapai kemadjuankema djuan
jang pesat akan tetapi masih berada pula dibawah kebutuhan
jang semestinja.
(4). Fasilitetfasilitet untuk melajani lalulintas perhubung an
didarat, taut dan udara dan fasilitetfasilitet untuk
memelihara, memperbaiki kerusakankerusakan pada
alatalat perhubungan itu, masih sangat kurang.
b.
2684
Kebutuhankebutuhan.
(1). Rehabilisasi, modernisasi, perluasan fasilitetfasilitet pe
labuhan, bengkelbengkel, dokdok, lapanganlapangan
terbang perlu diusahakan untuk menampung kebutuhan
jang akan makin bertambah.
(2). Pembuatanpembuatan lapanganlapangan terbang baru,
pelabuhanpelabuhan baru, djaringan djalan, terutama
dikepulauankepulauan diluar Djawa.
(3). Dalam menentukan djenis alatalat transport dan alat
alat perhubungan didarat, but maupun diudara wadjib di
utamakan type dan sifatsifat kemampuannja jang seda
pat mungkin memudahkan konversinja kearah penggu
naannja bagi kepentingankepentingan pertahanan.
(4). Demikian pula dalam membangun fasilitetfasilitet tehnis,
pembukaanpembukaan djaringan djalan dll., faktor ke
pentingan pertahanan wadjib turut diperhatikan.
Adakalanja perlu dibuka hubunganhubungan baru de
ngan daerahdaerah tertentu jang sekalipun dipandang
dari sudut ekonomis tidak akan membawa laba, tetapi
dipandang dari sudut kepentingan pertahanan mempu
njai anti jang vital.
(5). Usaha membimbing pelajaran niaga ketjil jang memper
gunakan kapalkapal hasilhasil produksi Rakjat diba
gianbagian tertentu di Indonesia seperti Madura, Makas
sar, Bandjarmasin, akan sangat membantu fungsi pela
jaran pantai dan antar pulau. Hal ini akan lebihlebih di
rasakan, apabila kebebasan perhubungan laut tidak lagi
dapat dipertahankan, disebabkan sifatsifat kapalkapal
itu jang tidak memperlukan fasilitet banjak dan dapat
digunakan untuk menjusur dan menjusup.
(6). Untuk menjederhanakan pemeliharaan, perawatan dan
perbaikan alatalat perhubungan ini, azas standardisasi
jang sedjauh mungkin adalah faktor jang penting pula
dimasa keadaan perang/darurat.
5.
Masalah telekomunikasi.
a.
Keadaan sekarang.
(1). Keadaan djaringan perhubungan dan sistim telekomu
nikasi pada umumnja banjak mendekati kebutuhan.
(2). Beberapa daerah jang terpentjil, tetapi mempunjai ke
dudukan jang penting dalam rangka pertahanan Negara,
masih belum dimasukkan dalam sistim dan djaringan
perhubungan.
(3). Beberapa perusahaan asing, berdasarkan peraturanper
aturan jang lama, masih mempunjai keleluasaan dalam
menjelenggarakan perhubungan, jang dapat merugikan
keamanan.
(4). Industri alatalat perhubungan telekomunikasi dalam Ne
geri praktis belum ada.
b.
Kebutuhankebutuhan.
(1). Modernisasi peralatan dan perluasan sistim perhubung
an telekomunikasi perlu terus diusahakan untuk mentja
pai suatu keadaan jang sepenuhnja dapat melajani baik
kepentingankepentingan dimasa damai, maupun kepen
tingankepentingan dimasa darurat/perang.
(2) Daerahdaerah tertentu jang terpentjil dan mempunjai
arti penting sebagai "outpost" pertahanan Negara, perlu
dimasukkan dalam djaringan sistim telekomunikasi, seka
lipun dipandang dari sudut kepentingan ekonomis tidak
banjak artinja.
(3). Peraturanperaturan lama tentang izin penggunaan alat
alat perhubungan, telekomunikasi oleh pihakpihak
partikelir perlu ditindjau kembali, agar pengawasan
security dapat lebih terdjamin, (saluran, djenis dan taraf
frekwensi).
(4). Dalam rangka pengawasan ini sistim penggunaan ter
minals merupakan suatu usaha untuk memaksakan peng
gunaan perhubungan itu setjara saluran saluran terpu
sat.
(5). Penambahan „Luisterposten” jang sifatnja „mobile” ser
ta penggunaan alatalat jang modern untuk mengim
bangi pemakaian djenisdjenis pesawat jang berfrekwen
si sangat tinggi dan ultra tinggi akan memudahkan pula
pengawasan keamanan pemberitaan,
(6). Usahausaha pembangunan industri jang dapat mengha
silkan alatalat telekomunikasi untuk kebutuhan sendiri,
sifatnja akan melepaskan kita dari keadaan „tergan
tung” dari pihak luar. Sedapat mungkin dalam produksi
alatalat ini harus diichtiarkan standardisasi.
2685
6.
Keadaan mental dan fisik masjarakat.
a. Keadaan sekarang.
(1). Tingkat kehidupan Rakjat Indonesia umumnja masih amat
rendah akibat masa pendjadjahan dahulu, pende ritaan
penderitaan dimasa perdjuangan kemerdekaan, gangguan
gangguan keamanan dan tidak stabilnja keadaan
perekonomian dan kehidupan politik.
(2). Dajatahan rakjat untuk menghadapi penderitaanpenderitaan
jang lebih berat akibat suatu peperangan modern, akan lebih
terudji lagi apabila taraf keadaannja dibiarkan terus seperti
sekarang.
(3). Perpetjahan akibat ideologiideologi politik, akan mem
bahajakan persatuan Nasional, lebihlebih dimasa lojalitet
Nasional itu harus diutamakan. Sekarang sudah diusahakan
untuk menghimpun kekuatan Nasional dalam Front Nasional.
b.
2686
Kebutuhankebutuhan.
Untuk mendjadikan masjarakat sumber landasan moril dan fisik,
jang merupakan sjarat dalam usahausaha Pertahanan Negara,
perlu:
(1). Diadakan usahausaha untuk mempertinggi kemakmuran dan
kesedjahteraan sebagaimana al dimaksud dengan program
„SandangPangan
(2). Diadakan usahausaha jang luas untuk mempertinggi taraf
ketjerdasan dan pendidikan agar masjarakat lebih mudah
dapat mengikuti dan memahami kebidjaksana an
kebidjaksanaan Nasional jang membutuhkan hubung an.
(3). Diadakan usahausaha pemberantasan penjakit Rakjat setjara
intensif untuk menambah kondisi fisik.
(4). Diadakan usahausaha bimbingan dan penerangan untuk
mempertinggi kesehatan Nasional.
(5). Disempurnakan usahausaha transmigrasi jang akan
memberikan lapangan hidup jang lebih baik, sambil mengisi
kekurangan tenaga manusia didaerah jang penduduknja masih
sangat kurang.
KAN POLITIK PERTAHANAN NEGARA R.I.
§ 1184. Tjiritjiri chusus Pertahanan Negara R.I.
Tjiritjiri chusus Pertahanan Negara R.I. jang dapat disimpulkan
berdasarkan azatazas Politik Pertahanannja dan penilaian geografis
adalah sbb.:
1.
Rentjana Utama.
a. Sedjauh mungkin dan setjara berangsurangsur dalam batas
kemampuan Negara, kemampuan Pertahanan Negara R.I.
akan dibangun selaras dengan sjaratsjarat peperangan mo
dern.
b. Sedjauh mungkin dan setjara berangsurangsur pula, harus
diusahakan supaja kebutuhankebutuhan untuk Pertahanan
Negara dipenuhi didalam Negeri sendiri, sehingga dalam hal
kebutuhankebutuhan itu, kita tidak perlu menggantung
kan dirt kepada dari pihak lain.
2.
Rentjana Kedua.
a. Diterima kenjataan, bahwa dalam suatu peperangan mengha
dapi kekuatan militer utama, tidak akan mungkin kebebasan
perhubungan antarpulau tak akan dapat dipertahankan
lamalama, sehingga tjorak perang wilajah dengan taraftaraf
nja sampai perang gerilja dipakai sebagai dasar Pertahanan
Negara.
b. Konsep Perang Wilajah rmengharuskan suatu usaha kearah
selfsufficiency wilajah pertahanan masingmasing, baik di
bidang kebutuhankebutuhan jang bersifat material maupun
sumber tenaga manusia.
§ 1185. Faktorfaktor Universal dan faktorfaktor Chusus jang mem
pengaruhi tingkat kemampuan strategis Negara R.I.
1.
Tjiritjiri peperangan modern.
a. Ruang lingkup dan tudjuantudjuan peperangan makin meluas.
Kemadjuankemadjuan pesat dilapangan tehnologi dan
tjabangtjabang ilmiah lainnja banjak mempengaruhi tjorak
peperangan modern, dan fikiranfikiran mengenai pelaksa
naan azas•azas taktik dan strategi.
b. Sjaratsjarat jang dibutuhkan untuk melakukan peperangan
modern makin meluas dan kompleks serta mewadjibkan
pengerahan setjara maksimal seluruh potensi Negara. Masja
rakat makin banjak terlibat dalam berbagai kewadjiban dan
kegiatan jang bertudjuan membantu usaha perang.
2679
2.
Faktorfaktor jang perlu diperhitungkan untuk menilai taraf ke
mampuan Negara dibidang pertahanan.
Untuk menilai tingkat kemampuan suatu Negara dibidang perta
hanannja, faktorfaktor jang berpengaruh diluar unsur Angkatan
Perang ialah :
b.
c.
d.
g.
3.
a. Apresiasi tjiri geografi Negara itu.
Djumlah tenaga manusia jang tersedia jang tjukup „weer
baar” (tjukup umur, terlatih dan keadaan fisik tjukup terpe
lihara).
Kedudukannja dalam hal penghasilan dan persediaan bahan
makanan.
Kedudukannja dalam hal sumbersumber serta penghasilan
bahanbahan jang bersifat vitalstrategis.
e. Tingkat kapasitet produksinja disektor perindustrian.
f. Kapasitet untuk penjelidikan dan perkembangan ilmiah
Tingkat keadaan transport dan perhubungantermasuk per
hubungan telekomunikasi.
h. Keadaan mental dan moril Rakjatnja.
i. Keunggulan dalam bidang diplomasi.
Hubungan kausal untuk pedoman mutlak.
Pengertian akan adanja hubungankausal antara faktorfaktor di
bidang Pertahanan Negara dan faktorfaktor dibidang Ekonomi
dan Sosial ini, jang dapat disimpulkan dari uraian diatas, meru
pakan pedoman mutlak, jang harus diperhatikan oleh semua pi
hak jang berwenang, baik pada tingkatan pekerdjaan perentja
naan, maupun pada taraf penjelenggaraan.
§ 1186. Pembahasan faktorfaktor tsb. pada § 1185 angka 2) jang
terdapat di Indonesia dan sjaratsjarat mengenai faktorfak
tor itu jang perlu diperhatikan untuk memenuhi terlaksana
nja azasazas Politik Pertahanan Negara
a.
1.
2680
Apresiasi tjiritjiri geografis.
Tjiritjirinja :
(a) Negara kepulauan jang terpisahpisah oleh lautan.
(b) Pulaupulau jang dipisahpisahkan olehberbagai benda alam
jang merupakan rintanganrintangan jang menjulitkan lalu
lintas perhubungan didarat.
(c) Taraf perkembangan/kemadjuan jang tidak sama.
(d) Penjebaran penduduk jang tidak sama.
2.
Appresiasi.
(a) Mentjegah lawan memasuki keperairan wilajah Republik In
donesia dengan menggunakan kesatuankesatuan A.L.R.I.
dan A.U.R.I. jang dapat bergerak djauh diluar wilajah Re
publik Indonesia. Kesatuankesatuan tsb. segera melantjar
kan penjerangan pembalasan (offensif) terhadap musuh, bila
perlu diwilajahnja sendiri (strategis).
(b) Konsep Perang Wilajah, berdasarkan perhitungan apabila ad
(a) diatas ta' dapat dilaksanakan lagi dan bahwa kebebas an
perhubungan antar pulau tidak dapat lamalama diper
tahankan, dalam menghadapi kekuatan militer jang utama.
(c) Pulaupulau dan bagian pulaupulau jang terpisahpisah oleh
bendabenda alam tidak boleh memperhitungkan bantuan
dari luar dimasa hubungan terputus.
(d) Wilajahwilajah tidak mempunjai kedudukan jang mengun
tungkan jang sama untuk memenuhi sjaratsjarat berdiri
sendiri dimasa darurat/perang.
(e) Beberapa daerah menghadapi kesulitan berupa sumber tenaga
untuk meningkatkan produksi dan untuk pekerdjaan
pekerdjaan dibidangbidang lain jang panting untuk usaha
usaha Pertahanan Negara.
3.
Kebutuhan.
(a) Penjempurnaan sistim dan organisasi Transport didarat, laut
dan udara untuk memperketjil isolasi dimasa damai dan
mempertahankan selama mungkin hubungan dimasa perang/
darurat.
(b) Usaha kearah selfsufficiency daerah sedjauh mungkin.
(c) Penjebaran penduduk setjara merata.
b.
Kedudukan Indonesia dalam hal produksi dan persediaan bahan
makanan serta bahanbahan jang bersifat vitalstrategis.
1
Keadaan sekarang.
(a) Indonesia masih mengimport bahan makan dari luar
Negeri.
(b) Indonesia memiliki banjak sumbersumber bahanbahan
strategis baik bahanbahan mineral, seperti bauxit, timah,
besi, minjak, mangaan dll. dan bahanbahan alam basil
perkebunan seperti karat dll.
Akan tetapi banjak sumbersumber bahan itu belum dieksploi
tasikan atau telah menderita kerusakankerusakan dimasa jang
lampau.
(c) Pengolahan bahanbahan mentah belum banjak dikerdjakan
didalam Negeri.
(d) Ekspioitasi bahanbahan mineral dan usahausaha perkebunan
perkebunan jang menghasilkan bahanbahan mentah jang
vital, banjak jang masih berada ditangan asing.
2681
(e)
Demikian pula usahausaha dibidang angkutan laut (tjontoh :
tankervloot), hingga dapat menjulitkan kedudukan kita dima
sa perang/darurat.
Fasilitetfasilitet untuk penimbunan (stockpiling), distribusi
dan transport bahanbahan jang penting seperti minjak dll.
belum mentjapai taraf jang dapat mengatasi kebutuhankebu
tuhan.
2.
Kebutuhankebutuhan.
Usahausaha untuk memperkuat kedudukan Indonesia dalam hal
bahan makanan dan bahanbahan vitalstrategis lainnja ialah :
(a) Mentjapai tingkatan selfsufficiency Nasional dan selfsufficiency
wilajah dalam produksi bahan makanan, untuk memenuhi
kebutuhan konsumsi dan selebihnja untuk stockpiling
menghadapi masamasa darurat/perang.
(b) Penjelidikan untuk penjempurnaan tehnik dan sistim pe
nimbunan (stockpiling) dan pengawetan bahan makanan jang
berkelebihan.
(c) Penemuan dan eksploitasi sumbersumber bahan mineral barn
dan perluasan, modernisasi, rehabilisasi sumbersumber jang
telah ada.
(d) Pendirian fasilitetfasilitet untuk pengolahan didalam Negeri
sendiri dari bahanbahan mentah jang sangat vital untuk
industri seperti timah, bauxit, bensin.
(e) Penindjauan jang seksama mengenai kedudukan perusahaan
perusahaan asing jang mengeksploitasikan sumbersumber
mineral dan mengusahakan perkebunanperkebunan jang
menghasilkan bahanbahan vital agar dimasa darurat/perang
kita tidak dihadapkan pada kesulitankesulitan setjara men
dadak.
(f) Penjempurnaan sistim distribusi, dan penguasaan oleh Ne gara
dari usahausaha transport jang vital a.1 transport minjak,
jang 'kini sebagian bestir masih ditangan perusahaan
perusahaan asing (trankervloot).
c.
a.
Kapasitet produksi disektor perindustrian.
Keadaan sekarang.
(1). Negara R.I. pada waktu sekarang masih harus mendatangkan
hampir semua alatalat perlengkapan jang diperlukan untuk
penjelenggaraan pertahanan, jang selaras dengan sjarat
sjarat peperangan modern, dari luar Negeri.
Djelaslah bahwa hal ini akan menempatkan kita dalam ke
dudukan jang amat sulit apabila sumbersumber dart mana
kebutuhankebutuhan itu didatangkan, pada suatu waktu ter
tutup semuanja.
2682
(2).
(3).
(4)
Sebagian besar bahanbahan jang diperlukan untuk berbagai
sektor industri jang telah ada, harus pula didatangkan dari
luar Negeri.
Negara R.I. hampir tidak memiliki fasilitetfasilitet untuk
mengolah 'bahanbahan mentah.
Keadaan diberbagai tjabang industri akibat masamasa pen
dudukan Djepang dan Perang Kemerdekaan jang lampau,
memerlukan mempertjepat usaha modernisasi, rehabilisasi
dan perluasan sangat perlu dipertjepat untuk mengembalikan
kemampuan produksi pada taraf sebelum perang dunia II.
Pendirian tjabangtjabang industri baru, sekalipun membe
rikan perbaikan diberbagai sektor kebutuhan, masih helum
dapat dilaksanakan setaraf dengan kebutuhan jang semes
tinja dan membawa pengaruh kemadjuan jang penting bagi
kemampuan Pertahanan Negara.
Kebutuhankebutuhan.
Jang sangat essensiil diperlukan untuk Pertahanan Negara R.I
ialah :
(1). Usaha kearah selfsufficiency Nasional dibidang industri, jaitu :
— Alatalat otomotif.
— Alatalat pengangkutan didarat, taut dan udara.
— Fasilitet untuk pemeliharaan dan pembetulan alatalat tersebut
diatas.
— Alatalat persendjataan.
— Alatalat perhubungan.
— Obatobatan dan bahanbahan Kimia d11..
b.
(2). Sedjalan dengan usahausaha kearah selfsufficiency Nasional
itu, sektor jang perlu diperhatikan untuk membantu projek
projek tersebut diatas, ialah pembangunan :
— Projekprojek untuk menambah tenaga Iistrik, sebagai tenaga
penggerak jang ekonomis.
— Projekprojek pengolahan bidji besi, bauxit, timah dll. Bahan
mentah jang penting.
d.
Transport dan Perhubungan.
a. Keadaan transport dan perhubungan.
(1). Keadaan perhubungan darat dikepulauan diluar Djawa
masih sangat terbelakang dan memaksakan suatu kea
daan isolasi antara daerah jang satu terhadap jang lain.
Keadaan ini sangat tidak menguntungkan bagi perkem
bangan perhubungan perekonomian antardaerah dan
kepentingan pertahanan Negara, jang untuk gerakan
gerakan operasi memerlukan suatu sistim jang sesem
purnasempurnanja.
2883
(2). Perhubungan dilaut belum sepenuhnja dikuasai oleh negara,
sedangkan tenaga perkapalan jang ada masih berada
dibawah kebutuhan jang minimum.
(3). Perhubungan diudara telah mentjapai kemadjuankema djuan
jang pesat akan tetapi masih berada pula dibawah kebutuhan
jang semestinja.
(4). Fasilitetfasilitet untuk melajani lalulintas perhubung an
didarat, taut dan udara dan fasilitetfasilitet untuk
memelihara, memperbaiki kerusakankerusakan pada
alatalat perhubungan itu, masih sangat kurang.
b.
2684
Kebutuhankebutuhan.
(1). Rehabilisasi, modernisasi, perluasan fasilitetfasilitet pe
labuhan, bengkelbengkel, dokdok, lapanganlapangan
terbang perlu diusahakan untuk menampung kebutuhan
jang akan makin bertambah.
(2). Pembuatanpembuatan lapanganlapangan terbang baru,
pelabuhanpelabuhan baru, djaringan djalan, terutama
dikepulauankepulauan diluar Djawa.
(3). Dalam menentukan djenis alatalat transport dan alat
alat perhubungan didarat, but maupun diudara wadjib di
utamakan type dan sifatsifat kemampuannja jang seda
pat mungkin memudahkan konversinja kearah penggu
naannja bagi kepentingankepentingan pertahanan.
(4). Demikian pula dalam membangun fasilitetfasilitet tehnis,
pembukaanpembukaan djaringan djalan dll., faktor ke
pentingan pertahanan wadjib turut diperhatikan.
Adakalanja perlu dibuka hubunganhubungan baru de
ngan daerahdaerah tertentu jang sekalipun dipandang
dari sudut ekonomis tidak akan membawa laba, tetapi
dipandang dari sudut kepentingan pertahanan mempu
njai anti jang vital.
(5). Usaha membimbing pelajaran niaga ketjil jang memper
gunakan kapalkapal hasilhasil produksi Rakjat diba
gianbagian tertentu di Indonesia seperti Madura, Makas
sar, Bandjarmasin, akan sangat membantu fungsi pela
jaran pantai dan antar pulau. Hal ini akan lebihlebih di
rasakan, apabila kebebasan perhubungan laut tidak lagi
dapat dipertahankan, disebabkan sifatsifat kapalkapal
itu jang tidak memperlukan fasilitet banjak dan dapat
digunakan untuk menjusur dan menjusup.
(6). Untuk menjederhanakan pemeliharaan, perawatan dan
perbaikan alatalat perhubungan ini, azas standardisasi
jang sedjauh mungkin adalah faktor jang penting pula
dimasa keadaan perang/darurat.
5.
Masalah telekomunikasi.
a.
Keadaan sekarang.
(1). Keadaan djaringan perhubungan dan sistim telekomu
nikasi pada umumnja banjak mendekati kebutuhan.
(2). Beberapa daerah jang terpentjil, tetapi mempunjai ke
dudukan jang penting dalam rangka pertahanan Negara,
masih belum dimasukkan dalam sistim dan djaringan
perhubungan.
(3). Beberapa perusahaan asing, berdasarkan peraturanper
aturan jang lama, masih mempunjai keleluasaan dalam
menjelenggarakan perhubungan, jang dapat merugikan
keamanan.
(4). Industri alatalat perhubungan telekomunikasi dalam Ne
geri praktis belum ada.
b.
Kebutuhankebutuhan.
(1). Modernisasi peralatan dan perluasan sistim perhubung
an telekomunikasi perlu terus diusahakan untuk mentja
pai suatu keadaan jang sepenuhnja dapat melajani baik
kepentingankepentingan dimasa damai, maupun kepen
tingankepentingan dimasa darurat/perang.
(2) Daerahdaerah tertentu jang terpentjil dan mempunjai
arti penting sebagai "outpost" pertahanan Negara, perlu
dimasukkan dalam djaringan sistim telekomunikasi, seka
lipun dipandang dari sudut kepentingan ekonomis tidak
banjak artinja.
(3). Peraturanperaturan lama tentang izin penggunaan alat
alat perhubungan, telekomunikasi oleh pihakpihak
partikelir perlu ditindjau kembali, agar pengawasan
security dapat lebih terdjamin, (saluran, djenis dan taraf
frekwensi).
(4). Dalam rangka pengawasan ini sistim penggunaan ter
minals merupakan suatu usaha untuk memaksakan peng
gunaan perhubungan itu setjara saluran saluran terpu
sat.
(5). Penambahan „Luisterposten” jang sifatnja „mobile” ser
ta penggunaan alatalat jang modern untuk mengim
bangi pemakaian djenisdjenis pesawat jang berfrekwen
si sangat tinggi dan ultra tinggi akan memudahkan pula
pengawasan keamanan pemberitaan,
(6). Usahausaha pembangunan industri jang dapat mengha
silkan alatalat telekomunikasi untuk kebutuhan sendiri,
sifatnja akan melepaskan kita dari keadaan „tergan
tung” dari pihak luar. Sedapat mungkin dalam produksi
alatalat ini harus diichtiarkan standardisasi.
2685
6.
Keadaan mental dan fisik masjarakat.
a. Keadaan sekarang.
(1). Tingkat kehidupan Rakjat Indonesia umumnja masih amat
rendah akibat masa pendjadjahan dahulu, pende ritaan
penderitaan dimasa perdjuangan kemerdekaan, gangguan
gangguan keamanan dan tidak stabilnja keadaan
perekonomian dan kehidupan politik.
(2). Dajatahan rakjat untuk menghadapi penderitaanpenderitaan
jang lebih berat akibat suatu peperangan modern, akan lebih
terudji lagi apabila taraf keadaannja dibiarkan terus seperti
sekarang.
(3). Perpetjahan akibat ideologiideologi politik, akan mem
bahajakan persatuan Nasional, lebihlebih dimasa lojalitet
Nasional itu harus diutamakan. Sekarang sudah diusahakan
untuk menghimpun kekuatan Nasional dalam Front Nasional.
b.
2686
Kebutuhankebutuhan.
Untuk mendjadikan masjarakat sumber landasan moril dan fisik,
jang merupakan sjarat dalam usahausaha Pertahanan Negara,
perlu:
(1). Diadakan usahausaha untuk mempertinggi kemakmuran dan
kesedjahteraan sebagaimana al dimaksud dengan program
„SandangPangan
(2). Diadakan usahausaha jang luas untuk mempertinggi taraf
ketjerdasan dan pendidikan agar masjarakat lebih mudah
dapat mengikuti dan memahami kebidjaksana an
kebidjaksanaan Nasional jang membutuhkan hubung an.
(3). Diadakan usahausaha pemberantasan penjakit Rakjat setjara
intensif untuk menambah kondisi fisik.
(4). Diadakan usahausaha bimbingan dan penerangan untuk
mempertinggi kesehatan Nasional.
(5). Disempurnakan usahausaha transmigrasi jang akan
memberikan lapangan hidup jang lebih baik, sambil mengisi
kekurangan tenaga manusia didaerah jang penduduknja masih
sangat kurang.