Jilid-12 Depernas 24-Bab-98
R A N T J A N G A N
Dasar UndangUndang Pembangunan Nasional
SemestaBerentjana delapan tahun 19611969
Disusun oleh Dewan Perantjang Nasional
Republik Indonesia
BUKU KE – EMPAT
Bidang Kesedjahteraan, Pemerintahan
Dan Keamanan/Pertahanan
DJILID XII :
Pola Pendjelasan
Bidang Pemerintahan
dan Keamanan/Pertahanan
Paragrap : 1694 – 1945
Halaman : 3989 – 4648
RANTJANGAN
DASAR UNDANGUNDANG PEMBANGUNAN
NASIONAL — SEMESTA — BERENTJANA
DELAPAN TAHUN : 1961 — 1969
DJILID XII Paragrap: 1144 — 1191
RANTJANGAN
Dasar Undangundang Pembangunan Nasional
SemestaBerentjana delapan tahun : 1961 1969
disusun oleh Dewan Perantjang Nasional
Republik Indonesia
TERDIRI ATAS : .
BUKU KE — SATU
:
Pokokpokok Pembangunan Nasional
SemestaBerentjana
BUKU KE — DUA
:
Rantjangan Bidang Pokok Projek Pem
bangunan NasionalSemestaBerentjana
BUKU KE — TIGA
:
Bidang Mental/Ruhani dan Penelitian.
BUKU KE — EMPAT
:
Bidang Kesedjahteraan, Pemerintahan
dan Keamanan/Pertahanan
BUKU KE — LIMA
:
Bidang Produksi
BUKU KE — ENAM
:
Bidang Distribusi
BUKU KE — TUDJUH
:
Bidang Keuangan
BUKU KE — DELAPAN
:
Uraian Menterimenteri.
2459
BUKU KEEMPAT
BIDANG KESEDJAHTERAAN, PEMERINTAHAN
DAN KEAMANAN/PERTAHANAN
DJILID XII: POLA PENDJELASAN
BIDANG PEMERINTAHAN DAN KEAMANAN/PERTAHANAN
I S I N J A :
BIDANG PEMERINTAHAN
Hal.
Bab : 98. Tindjauan Umum .....................................
§ 1144. Pemerintahan ..........................................
2465
2465
§ 1145. Pembangunan Masjarakat Desa
................................................................................
§ 1146. Landrefor m
................................................................................
§ 1147. Transmigrasi
2466
§ 1148. Koperasi .
2467
,
2467
2467
§ 1149. Pengerahan Tenaga Rakjat
................................................................................
§ 1150. Perundangundangan
................................................................................
Bab: 99. Keadaan sekarang ....................................
2468
§ 1151. Organisasi Negara Kesatuan
................................................................................
§ 1152. Pemerintah Pusat
2469
§ 1153. Pemerintah Daerah
................................................................................
§ 1154. Pemerintah Desa .....................................
2490
§ 1155. Pembangunan Masjarakat Desa
................................................................................
§ 1156. Landreform
2520
................................................................................
§ 1157. Transmigrasi
................................................................................
§ 1158.
Koperasi ..............................................
2534
§ 1160. Perundangundangan
.................................................................................
Bab : 100. Keadaan jang mendjadi tudjuan ..
2561
§ 1161. Organisasi Negara Kesatuan
.................................................................................
§ 1162. Pemerintah Pusat
2571
2468
2469
2479
2513
2528
2551
2571
2574
.................................................................................
2461
§ 1163.
§ 1164.
Pemerintah Daerah …………………………………….
Pemerintah. Desa ………………………………………
Hal.
2581
2584
§ 1165.
Pembangunan Masjarakat.Desa …………………….
2585
§ 1166.
Landreform……………………………………………….
2587
§ 1167.
§ 1168.
Penjebaran Tenaga Pembangunan ( Transmi
grasi)
2596
...............................................................................
Koperasi ....................................................................................
2597
§ 1169.
Pengerahan Tenaga Rakjat …………………………..
2605
§ 1170.
Perundangundangan, Kependjaraan dan Kepo1i
sian …………………………………………………………
2608
LAMPIRAN I :
Aparatur Pemerintahan Desa
2631
LAMPIRAN II:
Kepegawaian Daerah
2644
BIDANG KEAMANAN/PERTAHANAN
2651
Bab: 101. Umum ................................................................................
§ 1171. Tugas perentjanaan ………………………………………...
2651
§ 1172. Perundangundangan ………………………………………
2651
§ 1173. Pokok isi rentjana pembangunan Angkatan Pe
rang dan Kepolisian Negara ……………………………...
§ 1174. Aspekaspek Keamanan/Pertahanan terhadap
bidangbidang lain ………………………………………….
§ 1175. Azas perentjanaan dan pedoman selandjutnja ……..
§ 1176. Kesimpulan tentang tugas ……………………………….
2651
2652
2652
2652
Bab : 102. Segi Perundangundangan Mengenai Pokokpo
kok Dasar Pertahanan Wilajah Republik Indone
2653
sia ......................................................................
§ 1177. Keadaan Perundangundangan dalam bidang Ke
manan/Pertahanan dewasa ini .......................................................
2653
§ 1178. Keadaan jang mendjadi tudjuan dalam bidang/
perundangundangan . .
.
.
2655
§ 1179. Isi dan pendjelasan tentang keadaan jang men
djadi Pokok Tudjuan ...................................................................
2656
2462
Hal
Bab: 103. Dasardasar Pembangunan Angkatan Perang dan
Kepolisian Negara ..............................................
§ 1180. Faktafakta jang mempengaruhi persoalan …………...
§ 1181. Konsep Pertahanan …………………………………
Bab: 104. Penjusunan Angkatan Perang dan Kepolisian
Negara Republik Indonesia …………………………….
§ 1182. Tugas Angkatan Perang menurut keadaan politik ….
§ 1183. Rentjana penjusunan Angkatan Perang dan Ke
polisian Negara …………………………………………..
Bab: 105. Sjaratsjarat kebutuhan untuk melaksanakan po
litik pertahanan negara Republik Indonesia ……….
§ 1184. Tjiritjiri chusus Pertahanan Negara Republik
Indonesia …………………………………………………….
§ 1185. Faktorfaktor universil dan faktorfaktor chusus
jang mempengaruhi tingkat kemampuan strate
gis Negara Republik Indonesia ………………………….
§ 1186. Pembahasan faktorfaktor tersebut pada § 1185
angka 2 diatas jang terdapat di Indonesia dan
sjaratsjarat mengenai faktorfaktor itu jang
perlu diperhatikan untuk memenuhi terlaksana
nja azasazas politik Pertahanan Negara …………….
2660
2660
2662
2663
2663
2664
2679
2679
2679
2680
Bab: 106. Mengikutsertakan Angkatan Perang dan Kepoli
sian Negara dalam proses produksi …………………………
§ 1187. Maksud dan arti istilah …………………………………..
2687
2687
§ 1188. Keadaan sekarang ………………………………………….
2687
§ 1189. Kemungkinankemungkinan produktivitet Ang
katan Udara untuk Pembangunan …………………….
§ 1190. Kemungkinankemungkinan produktivitet Ang
katar, Laut untuk Pembangunan ………………………
§ 1191. Kesimpulan …………………………………………………
2688
2690
2692
2463
BAB 98. TINDJAUAN UMUM
§ 1144. Pemerintahan
Dalam merentjanakan bentuk dan susunan pemerintahan, pekok
pokok jang dipegang teguh oleh DEPERNAS ialah terutama Undang
undang Dasar 1945 dan Manifesto Politik Presiden jang telah resmi
ditetapkan sebagai haluan Negara. Disamping itu, djaminan akan. Kelan
tjaran pelaksanaan Pembangunan Semesta Berentjana jang blueprint nja
dibuat oleh Depernas, merupakan sjarat penting bagi pemerintahan jang
diinginkan. Selandjutnja ada baiknja djika terlebih dahulu ditetapkan
sjarat2 jang harus dimiliki pemerintahan tersebut. Adapun sjaratsjarat itu
ialah :
a. Harus stabil, jaitu harus mendapat kesempatan bekerdja, tidak
terlalu mudah ditumbangkan dan harus merupakan teamkerdja
jang kompak, terpimpin dan berdisiplin.
b
Harus mentjerminkan kehendak rakjat, jaitu harus mendasarkan
segala perbuatan dan tindakannja sematamata untuk kepentingan
rakjat. Karena itu pemerintahan harus terdiri clan orangorang
jang mewakili rakjat atau jang dapat melaksanakan kepentingan
rakjat.
c. Harus revolusioner, jaitu harus mampu menjelesaikan revolusi
nasional, harus sanggup berfikir dan bertindak dinamis, mening
galkan tradisi jang lama dan jang usang dan menggantinja dengan
jang baru jang lebih sesuai.
Mengenai kordinasi, sebagai salah sate sjarat untuk mentjapai
efisiensi jang lebih tinggi dan jang sekarang ini dirasakan kurang
memuaskan balk ditingkat Pusat maupun Daerah, dapat dikemukakan
pendapat bahwa dengan menetapkan wewenang kordinasi — djadi ti dak
hanja tugasnja — menurut suatu peraturan atau undangundang akan
dapat ditjapai hasil jang djauh lebih memuaskan.
Tentang efisiensi, dapat diambl kesimpulan bahwa keadaan se
karang ini masih belum memuaskan, masih banjak perbaikanperbaik
an jang harus diadakan. Jang mendjadi sebab kekurangannja ialah antara
lain karena masih banjaknja djawatandjawatan/dinasdinas/ urusan
urusan jang kembar, tidak adanja rentjana bersama dari instan si
instansi, berbelitbelitnja soap administrasi, kurangnja tenagatenaga
tehnis dan tenaga pimpinan, kurang sempurnanja managemen dan
kurangnja biaja serta peralatan. Mengusulkan agar diadakan perbaikan
dengan djalan :
1.
menindjau kembali tugas dan susunan djawatandjawatan/instnsi
instansi, sehingga tidak ada lagi doublures;
2.
Mengharuskan membuat rentjana bersama oleh instansiinstansi
mengenat bidangbidang jang ada sangkutpautnja.
3.
Menjederhanakan dan menjeragamkan administrasi ;
2465
4.
5.
Menjelenggarakan pendidikan setjara besarbesaran mengenai
tenagatenaga tehnis dan tenagatenaga pimpinan, dan mengada
kan latihanlatihan managemen ;
Menjediakan beja/peralatan jang diperlukan sekurangkurangnja
beaja/peralatan minimum.
Mengenai Negara Kesatuan jaitu Negara Kebangsaan Indonesia
Depernas berpendapat bahwa perobahan apapun jang akan diadakan,
keutuhannja harus tetap terdjamin.
Selandjutnja jang perlu dikemukakan dalam hubungan ini ialah
bahwa Bung Karno, sebagai pemimpin rakjat Indonesia jang terbesar
pada waktu ini jang djuga merangkap sebagai pemimpin revolusi serta
pemerintahan, merupakan faktor penting jang senantiasa harus diper
hatikan.
§ 1145. Pembangunan Masjarakat Desa
Tentang pembangunan masjarakat desa jang tudjuannja mening
gikan tarap kehidupan rakjat desa dengan membangkitkan dan mem
perbesar swadaja rakjat desa, Depernas berpendapat bahwa sistim jang
membatasi dalam pekerdjaannja pada „daerahlierdja” dan bidang
bidang tertentu, seperti sekarang ini harus diubah dengan memperluas
daerahkerdjanja sehingga meliputi semua desa di Indonesia serta
meliputi semua bidang pembangunan walaupun dalam tarap pertama
sandangpangan harus diutamakan.
Konsekwensinja ialah harus lebih banjak tersedia tenaga P.M.D.
jang berfungsi sebagai motor atau spil daripada kegiatan pembangunan
masjarakat Desa. Mengingat keadaan keuangan Negara pada waktu ini
dianggap tjukup djika sementara waktu untuk tiap 2 ketjamatan
(seluruhnja ada 2888 buah) dapat disediakan seorang tenaga P.M.D.
Tjara jang dapat membangkitkan swadaja rakjat ialah menjediakan
sebagian dari beaja jang diperlukan berupa bahanbahan, tenagatenaga
tehnis dll. Untuk tiap2 projek jang akan dibangun oleh desa, sebagai
persiapan mental perlu diadakan peneranganpenerangan jang meluas
dan mudah dimengerti oleh rakjat serta mejakinkan akan manfaat
projek itu untuk kepentingan rakjat sendiri.
Seperti diketahui tarap kehidupan rakjat didesa sekarang ini sa
ngat rendah. Selain daripada kepadatan penduduk, sistim dan kehi
dupan pertanian dewasa ini — jang mengakibatkan banjak adanja go
longan setengahpenganggur — merupakan faktorfaktor jang utama
jang menjebabkan kemelaratan. Kalau kepadatan penduduk dapat di
atasi dengan djalan transmigrasi, maka kekosongan waktu bagi para
petani dapat diisi dengan menjelenggarakan industri rumah setjara
besarbesaran, mengolah bahanbahan mentah seperti kaju, timah,
sheet dll. mendjadi barang jang mempunjai nilai ekonomis jang lebih
tinggi. Bukan hanja penambahan produksi sadja jang akan diperoleh
dengan tjara ini, tetapi tarap kehidupan rakjat didesapun pasti akan
2466
naik. Oleh karena hal ini diduga tidak mudah pelaksanaannja, maka
perlu diadakan research lebih dahulu.
§ 1146. Landreform
Tudjuan landreform ialah mengadakan perobahan terhadap pemi
likan dan penguasaan tanah sehingga penggunaan tanah itu dapat lebih
produktip dan efisien dan tanah benarbenar memiliki fungsi sosialnja.
Untuk mentjapai tudjuan tersebut, dualisme dalam hukum agraria
jang kini masih berlaku harus segera diganti dengan Undangundang
pokok serta peraturanperaturan Agraria jang baru jang bersifat Na
sional berdasarkan Pantja Sila, Undangundang Dasar 1945 chususnja
pasal 33 serta Manifesto Politik Presiden. Penjederhanaan hak tanah,
penghapusan pengaruh asing atas tanab, pembatasan hak tanah dengan
penetapan maksimum dan minimum pemilikan serta penguasaannja,
perbaikan nasib penggarap dalam hubungan dengan pemilik tanah,
pembukaan tanah baru diluar Djawa, adalah soalsoal jang erat hu
bungannja dengan kelantjaran pelaksanaan landreform.
§ 1147. Transmigrasi
Mengenai transmigrasi dapat dikemukakan bahwa kegagalan jang
dialami dewasa ini disebabkan jang berdjalan sampai sekarang semata
mata hanja transmigrasi pertanian. Kesukaran jang dihadapi oleh
transmigrasipertanian djauh lebih banjak daripada transmigrasi lain
nja, seperti kesukaran tentang tanah, baik mengenai hak atas pemi
likannja ataupun tentang kesuburannja, tentang assimilasi dengan
penduduk aslinja, tentang tradisi para transmigran petani jang menim
bulkan konflik dengan penduduk setempat (misalnja menamakan kam
pungkampungnja dengan nama berasal dari Djawa) dll. Oleh karena itu
dianggap perlu perobahan fang radikal, jakni transmigrasi hendaknja
sedjalan dengan pembangunan daerah2 diluar Djawa dalam bidang
perindustrian, pertambangan, perikanan, perkebunan dan lainlainnja.
Djelasnja ialah agar selandjutnja transmigrasi bersifat mengisi tenaga 2
jang dibutuhkan oleh daerah luar Djawa berhubung dengan pelaksa
naan pembangunan disegala bidang didaerahdaerah tersebut.
§ 1148. Koperasi
Pendjelasan daripada pasal 33 Undangundang Dasar 1945 antara
lain menjatakan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama
berdasarkan atas azas kekeluargaan. Bangun usahausaha jang sesuai
dengan itu ialah koperasi. Teranglah bahwa koperasi diberi kedudukan
jang penting didalam perekonomian kita. Bagaimana keadaan koperasi
sekarang ? Didalamnja kini terdapat dualisme, jaitu semakin kuat
koperasi sekarang ini semakin djauh is dari tudjuannja dan semakin
dekat dengan praktek usaha swasta.
2467
Sebab jang utama daripada gedjala jang kurang sehat ini ialah
karena pengertian koperasi belum mendalam dikalangan masjarakat.
Oleh karena itu disamping penerangan, bimbingan, pendidikan kader 2,
penertiban serta perbaikan dalam organisasinja, pengertian dan pen
tingnja rol koperasi dalam perekonomian kita, hanja dapat diresapkan
dalam hati sanubari rakjat, djika pada semua sekolah dari S.R. sampai
ke Universitas „koperasi” didjadikan mata peladjaran jang tetap dan
wadjib. Latihan berkoperasi bagi muridmurid akan mempermudah pe
laksanaan koperasi dikemudian had.
§ 1149. Pengerahan Tenaga Rakjat
Tudjuan pengerahan tenaga rakjat ialah mengikutsertakan rakjat
dari semua golongan dan lapisan dalam usaha pembangunan semesta
jang meliputi segala bidang, mulai dari perentjanaan sampai pada
pelaksanaan. Maksud jang baik ini hanja dapat tertjapai djika diada
kan persiapan mental lebih dahulu dikalangan rakjat. Mengadakan
peneranganpenerangan jang luas dan populer dalam bahasa daerah
disamping bahasa Indonesia, menjebarkan bukubuku ketjil/pamflet,
film dan sandiwara, melalui organisasi, partai, perkumpulan, R.K./R.T.,
sekolahsekolah dll: Penondjolan kepentingan rakjat setempat jang di
peroleh daripada projek jang akan dibangun, itu, demonstrasidemons
trasi kerdja jang bermanfaat bagi rakjat, latihan bekerdja jang praktis
berdasarkan gbtongrojong dan ho lopis kuntul baris akan dapat me
nambah kejakinan rakjat akan guna daripada sistim pengerahan ini.
Jang harus dihindarkan ialah unsurunsur dan tindakantindakan jang
dapat menimbulkan prasangka dan atau mengasosiasikan pengerahan
ini dengan pengalaman rakjat jang pahit dengan kerdja paksa pada .
zaman Belanda dan Djepang.
§ 1150. Perundangundangan
Perundangundangan jang kini masih berlaku banjak diantaranja
jang dibuat pada zaman kolonial Belanda dulu. Sudah barang tentu
dengan maksud melindungi kepentingan4kepentingan kaum pendja
djah. Hal itu djelas tidak sesuai dengan kepentingan rakjat Indonesia.
Oleh karena itu Depernas berpendapat bahwa hal itu perlu sekali di
rombak. Disamping itu perlu pula ada pembinaan perundangundangan
nasional. Lembaga Pembinaan Hukum Nasional jang dibentuk pada
tanggal 30 Mei tahun 1958 ditugaskan untuk membina hukum Nasio
nal. Hingga sekarang Lembaga tersebut belum mulai dengan poker
djaannja. Dalam pada itu Departemen Kehakiman telah mulai menje
lenggarakan usahausaha membina perundangundangan Nasional, ka
rena tugas pouting ini merupakan pula salah satu tugasnja.
2468
Dasar UndangUndang Pembangunan Nasional
SemestaBerentjana delapan tahun 19611969
Disusun oleh Dewan Perantjang Nasional
Republik Indonesia
BUKU KE – EMPAT
Bidang Kesedjahteraan, Pemerintahan
Dan Keamanan/Pertahanan
DJILID XII :
Pola Pendjelasan
Bidang Pemerintahan
dan Keamanan/Pertahanan
Paragrap : 1694 – 1945
Halaman : 3989 – 4648
RANTJANGAN
DASAR UNDANGUNDANG PEMBANGUNAN
NASIONAL — SEMESTA — BERENTJANA
DELAPAN TAHUN : 1961 — 1969
DJILID XII Paragrap: 1144 — 1191
RANTJANGAN
Dasar Undangundang Pembangunan Nasional
SemestaBerentjana delapan tahun : 1961 1969
disusun oleh Dewan Perantjang Nasional
Republik Indonesia
TERDIRI ATAS : .
BUKU KE — SATU
:
Pokokpokok Pembangunan Nasional
SemestaBerentjana
BUKU KE — DUA
:
Rantjangan Bidang Pokok Projek Pem
bangunan NasionalSemestaBerentjana
BUKU KE — TIGA
:
Bidang Mental/Ruhani dan Penelitian.
BUKU KE — EMPAT
:
Bidang Kesedjahteraan, Pemerintahan
dan Keamanan/Pertahanan
BUKU KE — LIMA
:
Bidang Produksi
BUKU KE — ENAM
:
Bidang Distribusi
BUKU KE — TUDJUH
:
Bidang Keuangan
BUKU KE — DELAPAN
:
Uraian Menterimenteri.
2459
BUKU KEEMPAT
BIDANG KESEDJAHTERAAN, PEMERINTAHAN
DAN KEAMANAN/PERTAHANAN
DJILID XII: POLA PENDJELASAN
BIDANG PEMERINTAHAN DAN KEAMANAN/PERTAHANAN
I S I N J A :
BIDANG PEMERINTAHAN
Hal.
Bab : 98. Tindjauan Umum .....................................
§ 1144. Pemerintahan ..........................................
2465
2465
§ 1145. Pembangunan Masjarakat Desa
................................................................................
§ 1146. Landrefor m
................................................................................
§ 1147. Transmigrasi
2466
§ 1148. Koperasi .
2467
,
2467
2467
§ 1149. Pengerahan Tenaga Rakjat
................................................................................
§ 1150. Perundangundangan
................................................................................
Bab: 99. Keadaan sekarang ....................................
2468
§ 1151. Organisasi Negara Kesatuan
................................................................................
§ 1152. Pemerintah Pusat
2469
§ 1153. Pemerintah Daerah
................................................................................
§ 1154. Pemerintah Desa .....................................
2490
§ 1155. Pembangunan Masjarakat Desa
................................................................................
§ 1156. Landreform
2520
................................................................................
§ 1157. Transmigrasi
................................................................................
§ 1158.
Koperasi ..............................................
2534
§ 1160. Perundangundangan
.................................................................................
Bab : 100. Keadaan jang mendjadi tudjuan ..
2561
§ 1161. Organisasi Negara Kesatuan
.................................................................................
§ 1162. Pemerintah Pusat
2571
2468
2469
2479
2513
2528
2551
2571
2574
.................................................................................
2461
§ 1163.
§ 1164.
Pemerintah Daerah …………………………………….
Pemerintah. Desa ………………………………………
Hal.
2581
2584
§ 1165.
Pembangunan Masjarakat.Desa …………………….
2585
§ 1166.
Landreform……………………………………………….
2587
§ 1167.
§ 1168.
Penjebaran Tenaga Pembangunan ( Transmi
grasi)
2596
...............................................................................
Koperasi ....................................................................................
2597
§ 1169.
Pengerahan Tenaga Rakjat …………………………..
2605
§ 1170.
Perundangundangan, Kependjaraan dan Kepo1i
sian …………………………………………………………
2608
LAMPIRAN I :
Aparatur Pemerintahan Desa
2631
LAMPIRAN II:
Kepegawaian Daerah
2644
BIDANG KEAMANAN/PERTAHANAN
2651
Bab: 101. Umum ................................................................................
§ 1171. Tugas perentjanaan ………………………………………...
2651
§ 1172. Perundangundangan ………………………………………
2651
§ 1173. Pokok isi rentjana pembangunan Angkatan Pe
rang dan Kepolisian Negara ……………………………...
§ 1174. Aspekaspek Keamanan/Pertahanan terhadap
bidangbidang lain ………………………………………….
§ 1175. Azas perentjanaan dan pedoman selandjutnja ……..
§ 1176. Kesimpulan tentang tugas ……………………………….
2651
2652
2652
2652
Bab : 102. Segi Perundangundangan Mengenai Pokokpo
kok Dasar Pertahanan Wilajah Republik Indone
2653
sia ......................................................................
§ 1177. Keadaan Perundangundangan dalam bidang Ke
manan/Pertahanan dewasa ini .......................................................
2653
§ 1178. Keadaan jang mendjadi tudjuan dalam bidang/
perundangundangan . .
.
.
2655
§ 1179. Isi dan pendjelasan tentang keadaan jang men
djadi Pokok Tudjuan ...................................................................
2656
2462
Hal
Bab: 103. Dasardasar Pembangunan Angkatan Perang dan
Kepolisian Negara ..............................................
§ 1180. Faktafakta jang mempengaruhi persoalan …………...
§ 1181. Konsep Pertahanan …………………………………
Bab: 104. Penjusunan Angkatan Perang dan Kepolisian
Negara Republik Indonesia …………………………….
§ 1182. Tugas Angkatan Perang menurut keadaan politik ….
§ 1183. Rentjana penjusunan Angkatan Perang dan Ke
polisian Negara …………………………………………..
Bab: 105. Sjaratsjarat kebutuhan untuk melaksanakan po
litik pertahanan negara Republik Indonesia ……….
§ 1184. Tjiritjiri chusus Pertahanan Negara Republik
Indonesia …………………………………………………….
§ 1185. Faktorfaktor universil dan faktorfaktor chusus
jang mempengaruhi tingkat kemampuan strate
gis Negara Republik Indonesia ………………………….
§ 1186. Pembahasan faktorfaktor tersebut pada § 1185
angka 2 diatas jang terdapat di Indonesia dan
sjaratsjarat mengenai faktorfaktor itu jang
perlu diperhatikan untuk memenuhi terlaksana
nja azasazas politik Pertahanan Negara …………….
2660
2660
2662
2663
2663
2664
2679
2679
2679
2680
Bab: 106. Mengikutsertakan Angkatan Perang dan Kepoli
sian Negara dalam proses produksi …………………………
§ 1187. Maksud dan arti istilah …………………………………..
2687
2687
§ 1188. Keadaan sekarang ………………………………………….
2687
§ 1189. Kemungkinankemungkinan produktivitet Ang
katan Udara untuk Pembangunan …………………….
§ 1190. Kemungkinankemungkinan produktivitet Ang
katar, Laut untuk Pembangunan ………………………
§ 1191. Kesimpulan …………………………………………………
2688
2690
2692
2463
BAB 98. TINDJAUAN UMUM
§ 1144. Pemerintahan
Dalam merentjanakan bentuk dan susunan pemerintahan, pekok
pokok jang dipegang teguh oleh DEPERNAS ialah terutama Undang
undang Dasar 1945 dan Manifesto Politik Presiden jang telah resmi
ditetapkan sebagai haluan Negara. Disamping itu, djaminan akan. Kelan
tjaran pelaksanaan Pembangunan Semesta Berentjana jang blueprint nja
dibuat oleh Depernas, merupakan sjarat penting bagi pemerintahan jang
diinginkan. Selandjutnja ada baiknja djika terlebih dahulu ditetapkan
sjarat2 jang harus dimiliki pemerintahan tersebut. Adapun sjaratsjarat itu
ialah :
a. Harus stabil, jaitu harus mendapat kesempatan bekerdja, tidak
terlalu mudah ditumbangkan dan harus merupakan teamkerdja
jang kompak, terpimpin dan berdisiplin.
b
Harus mentjerminkan kehendak rakjat, jaitu harus mendasarkan
segala perbuatan dan tindakannja sematamata untuk kepentingan
rakjat. Karena itu pemerintahan harus terdiri clan orangorang
jang mewakili rakjat atau jang dapat melaksanakan kepentingan
rakjat.
c. Harus revolusioner, jaitu harus mampu menjelesaikan revolusi
nasional, harus sanggup berfikir dan bertindak dinamis, mening
galkan tradisi jang lama dan jang usang dan menggantinja dengan
jang baru jang lebih sesuai.
Mengenai kordinasi, sebagai salah sate sjarat untuk mentjapai
efisiensi jang lebih tinggi dan jang sekarang ini dirasakan kurang
memuaskan balk ditingkat Pusat maupun Daerah, dapat dikemukakan
pendapat bahwa dengan menetapkan wewenang kordinasi — djadi ti dak
hanja tugasnja — menurut suatu peraturan atau undangundang akan
dapat ditjapai hasil jang djauh lebih memuaskan.
Tentang efisiensi, dapat diambl kesimpulan bahwa keadaan se
karang ini masih belum memuaskan, masih banjak perbaikanperbaik
an jang harus diadakan. Jang mendjadi sebab kekurangannja ialah antara
lain karena masih banjaknja djawatandjawatan/dinasdinas/ urusan
urusan jang kembar, tidak adanja rentjana bersama dari instan si
instansi, berbelitbelitnja soap administrasi, kurangnja tenagatenaga
tehnis dan tenaga pimpinan, kurang sempurnanja managemen dan
kurangnja biaja serta peralatan. Mengusulkan agar diadakan perbaikan
dengan djalan :
1.
menindjau kembali tugas dan susunan djawatandjawatan/instnsi
instansi, sehingga tidak ada lagi doublures;
2.
Mengharuskan membuat rentjana bersama oleh instansiinstansi
mengenat bidangbidang jang ada sangkutpautnja.
3.
Menjederhanakan dan menjeragamkan administrasi ;
2465
4.
5.
Menjelenggarakan pendidikan setjara besarbesaran mengenai
tenagatenaga tehnis dan tenagatenaga pimpinan, dan mengada
kan latihanlatihan managemen ;
Menjediakan beja/peralatan jang diperlukan sekurangkurangnja
beaja/peralatan minimum.
Mengenai Negara Kesatuan jaitu Negara Kebangsaan Indonesia
Depernas berpendapat bahwa perobahan apapun jang akan diadakan,
keutuhannja harus tetap terdjamin.
Selandjutnja jang perlu dikemukakan dalam hubungan ini ialah
bahwa Bung Karno, sebagai pemimpin rakjat Indonesia jang terbesar
pada waktu ini jang djuga merangkap sebagai pemimpin revolusi serta
pemerintahan, merupakan faktor penting jang senantiasa harus diper
hatikan.
§ 1145. Pembangunan Masjarakat Desa
Tentang pembangunan masjarakat desa jang tudjuannja mening
gikan tarap kehidupan rakjat desa dengan membangkitkan dan mem
perbesar swadaja rakjat desa, Depernas berpendapat bahwa sistim jang
membatasi dalam pekerdjaannja pada „daerahlierdja” dan bidang
bidang tertentu, seperti sekarang ini harus diubah dengan memperluas
daerahkerdjanja sehingga meliputi semua desa di Indonesia serta
meliputi semua bidang pembangunan walaupun dalam tarap pertama
sandangpangan harus diutamakan.
Konsekwensinja ialah harus lebih banjak tersedia tenaga P.M.D.
jang berfungsi sebagai motor atau spil daripada kegiatan pembangunan
masjarakat Desa. Mengingat keadaan keuangan Negara pada waktu ini
dianggap tjukup djika sementara waktu untuk tiap 2 ketjamatan
(seluruhnja ada 2888 buah) dapat disediakan seorang tenaga P.M.D.
Tjara jang dapat membangkitkan swadaja rakjat ialah menjediakan
sebagian dari beaja jang diperlukan berupa bahanbahan, tenagatenaga
tehnis dll. Untuk tiap2 projek jang akan dibangun oleh desa, sebagai
persiapan mental perlu diadakan peneranganpenerangan jang meluas
dan mudah dimengerti oleh rakjat serta mejakinkan akan manfaat
projek itu untuk kepentingan rakjat sendiri.
Seperti diketahui tarap kehidupan rakjat didesa sekarang ini sa
ngat rendah. Selain daripada kepadatan penduduk, sistim dan kehi
dupan pertanian dewasa ini — jang mengakibatkan banjak adanja go
longan setengahpenganggur — merupakan faktorfaktor jang utama
jang menjebabkan kemelaratan. Kalau kepadatan penduduk dapat di
atasi dengan djalan transmigrasi, maka kekosongan waktu bagi para
petani dapat diisi dengan menjelenggarakan industri rumah setjara
besarbesaran, mengolah bahanbahan mentah seperti kaju, timah,
sheet dll. mendjadi barang jang mempunjai nilai ekonomis jang lebih
tinggi. Bukan hanja penambahan produksi sadja jang akan diperoleh
dengan tjara ini, tetapi tarap kehidupan rakjat didesapun pasti akan
2466
naik. Oleh karena hal ini diduga tidak mudah pelaksanaannja, maka
perlu diadakan research lebih dahulu.
§ 1146. Landreform
Tudjuan landreform ialah mengadakan perobahan terhadap pemi
likan dan penguasaan tanah sehingga penggunaan tanah itu dapat lebih
produktip dan efisien dan tanah benarbenar memiliki fungsi sosialnja.
Untuk mentjapai tudjuan tersebut, dualisme dalam hukum agraria
jang kini masih berlaku harus segera diganti dengan Undangundang
pokok serta peraturanperaturan Agraria jang baru jang bersifat Na
sional berdasarkan Pantja Sila, Undangundang Dasar 1945 chususnja
pasal 33 serta Manifesto Politik Presiden. Penjederhanaan hak tanah,
penghapusan pengaruh asing atas tanab, pembatasan hak tanah dengan
penetapan maksimum dan minimum pemilikan serta penguasaannja,
perbaikan nasib penggarap dalam hubungan dengan pemilik tanah,
pembukaan tanah baru diluar Djawa, adalah soalsoal jang erat hu
bungannja dengan kelantjaran pelaksanaan landreform.
§ 1147. Transmigrasi
Mengenai transmigrasi dapat dikemukakan bahwa kegagalan jang
dialami dewasa ini disebabkan jang berdjalan sampai sekarang semata
mata hanja transmigrasi pertanian. Kesukaran jang dihadapi oleh
transmigrasipertanian djauh lebih banjak daripada transmigrasi lain
nja, seperti kesukaran tentang tanah, baik mengenai hak atas pemi
likannja ataupun tentang kesuburannja, tentang assimilasi dengan
penduduk aslinja, tentang tradisi para transmigran petani jang menim
bulkan konflik dengan penduduk setempat (misalnja menamakan kam
pungkampungnja dengan nama berasal dari Djawa) dll. Oleh karena itu
dianggap perlu perobahan fang radikal, jakni transmigrasi hendaknja
sedjalan dengan pembangunan daerah2 diluar Djawa dalam bidang
perindustrian, pertambangan, perikanan, perkebunan dan lainlainnja.
Djelasnja ialah agar selandjutnja transmigrasi bersifat mengisi tenaga 2
jang dibutuhkan oleh daerah luar Djawa berhubung dengan pelaksa
naan pembangunan disegala bidang didaerahdaerah tersebut.
§ 1148. Koperasi
Pendjelasan daripada pasal 33 Undangundang Dasar 1945 antara
lain menjatakan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama
berdasarkan atas azas kekeluargaan. Bangun usahausaha jang sesuai
dengan itu ialah koperasi. Teranglah bahwa koperasi diberi kedudukan
jang penting didalam perekonomian kita. Bagaimana keadaan koperasi
sekarang ? Didalamnja kini terdapat dualisme, jaitu semakin kuat
koperasi sekarang ini semakin djauh is dari tudjuannja dan semakin
dekat dengan praktek usaha swasta.
2467
Sebab jang utama daripada gedjala jang kurang sehat ini ialah
karena pengertian koperasi belum mendalam dikalangan masjarakat.
Oleh karena itu disamping penerangan, bimbingan, pendidikan kader 2,
penertiban serta perbaikan dalam organisasinja, pengertian dan pen
tingnja rol koperasi dalam perekonomian kita, hanja dapat diresapkan
dalam hati sanubari rakjat, djika pada semua sekolah dari S.R. sampai
ke Universitas „koperasi” didjadikan mata peladjaran jang tetap dan
wadjib. Latihan berkoperasi bagi muridmurid akan mempermudah pe
laksanaan koperasi dikemudian had.
§ 1149. Pengerahan Tenaga Rakjat
Tudjuan pengerahan tenaga rakjat ialah mengikutsertakan rakjat
dari semua golongan dan lapisan dalam usaha pembangunan semesta
jang meliputi segala bidang, mulai dari perentjanaan sampai pada
pelaksanaan. Maksud jang baik ini hanja dapat tertjapai djika diada
kan persiapan mental lebih dahulu dikalangan rakjat. Mengadakan
peneranganpenerangan jang luas dan populer dalam bahasa daerah
disamping bahasa Indonesia, menjebarkan bukubuku ketjil/pamflet,
film dan sandiwara, melalui organisasi, partai, perkumpulan, R.K./R.T.,
sekolahsekolah dll: Penondjolan kepentingan rakjat setempat jang di
peroleh daripada projek jang akan dibangun, itu, demonstrasidemons
trasi kerdja jang bermanfaat bagi rakjat, latihan bekerdja jang praktis
berdasarkan gbtongrojong dan ho lopis kuntul baris akan dapat me
nambah kejakinan rakjat akan guna daripada sistim pengerahan ini.
Jang harus dihindarkan ialah unsurunsur dan tindakantindakan jang
dapat menimbulkan prasangka dan atau mengasosiasikan pengerahan
ini dengan pengalaman rakjat jang pahit dengan kerdja paksa pada .
zaman Belanda dan Djepang.
§ 1150. Perundangundangan
Perundangundangan jang kini masih berlaku banjak diantaranja
jang dibuat pada zaman kolonial Belanda dulu. Sudah barang tentu
dengan maksud melindungi kepentingan4kepentingan kaum pendja
djah. Hal itu djelas tidak sesuai dengan kepentingan rakjat Indonesia.
Oleh karena itu Depernas berpendapat bahwa hal itu perlu sekali di
rombak. Disamping itu perlu pula ada pembinaan perundangundangan
nasional. Lembaga Pembinaan Hukum Nasional jang dibentuk pada
tanggal 30 Mei tahun 1958 ditugaskan untuk membina hukum Nasio
nal. Hingga sekarang Lembaga tersebut belum mulai dengan poker
djaannja. Dalam pada itu Departemen Kehakiman telah mulai menje
lenggarakan usahausaha membina perundangundangan Nasional, ka
rena tugas pouting ini merupakan pula salah satu tugasnja.
2468