Jilid-12 Depernas 24-Bab-102
BAB 102. SEGI PERUNDANGUNDANGAN MENGENAI POKOK
POKOK DASAR PERTAHANAN WILAJAH
REPUBLIK INDONESIA.
§ 1177. Keadaan Perundangundangan dalam bidang Keamanan/
Pertahanan dewasa ini
Hingga sekarang ada pelbagai Undangundang dan Peraturan
peraturan Pemerintah dan ketentuanketentuan hukum lain jang meng
atur soalsoal bidang Keamanan/Pertahanan Nasional kita. Jang ter
penting antara lain ialah :
U.U. No. 29 TH. 1954 : tentang Pertahanan Negara Republik
Indonesia (Memori pendjelasan dalam
Tambahan. Lembaran Negara No. 646).
P.P. No. 14 TH. 1955 : tentang Dewan Keamanan (Pendjelasan
dalam Tambahan Lembaran Negara No.
788).
P.P. No. 28 TH 1956
: tentang pengubahan dan tambahan P.P.
No. 14 th. 1955 tentang Dewan Keaman
an. (Pendjelasan dalam Tambahan Lem
baran Negara No. 1071).
P.P. No. 18 TH. 1957 : tentang pengubahan P.P. No. 14 th. 1955
tentang Dewan Keamanan.
P.P. No. 7 TH. 1957
: tentang susunan Kementerian Pertahan
an.
U.U. NO. 75 TH. 1957 : tentang Veteran Pedjuang Kemerdekaan
R.I. (Lembaran Negara tahun 1957 No.
162).
P.P. No. 52 TH. 1958 : tentang ikatan dinas dan kedudukan hu
kum militer sukarela (Pendjelasan da
lam Tambahan Lembaran Negara No.
1662).
U.U. No. 66 TH. 1958 : tentang Wadjib Militer (Memori pen
djelasan dalam Tambahan Lembaran
Negara No. 1651).
P.P. No. 57 TH. 1958 : tentang susunan Kepolisian Negara
(Pendjelasan dalam Tambahan Lembar
an Negara No. 1671).
P.P. No. 38 TH. 1958 : tentang pendaftaran, penjaringan dan
pengakuan Veteran Pedjuang Kemerde
kaan R.I. (Pendjelasan dalam Tambah
an Lembaran Negara No. 1629).
P.P. No. 15 TH. 1959 : tentang pengubahan dan.penambahan
P.P. No. 38 tahun 1958 tentang pendaf
taran, penjaringan dan pengakuan Ve
teran Pedjuang Kemerdekaan Republik
Indonesia.
2653
Ketjuali jang tersebut diatas masih terdapat sedjumlah Undang
undang, Peraturanperaturan Pemerintah serta peraturanperaturan
hukum lain, jang sedang dalam taraf perentjanaan ataupun pengesah
an.
Semua Undangundang, Peraturanperaturan Pemerintah dan per
aturan lain jang disebut diatas didasarkan atas U.U.D. Sementara.
Dengan kembalinja kita ke U.U.D. 1945 dan tidak berlakunja lagi
U.U.D. Sementara, perlu diadakan penindjauan kembali dalam bidang
perundangundangan, djuga jang mengenai bidang Keamanan/Perta
hanan, karena tidak sesuai lagi dengan perkembangan keadaan.
Manifesto Politik R.I. th. 1959 telah memberikan landasanlandas
an baru bagi Politik Keamanan/Pertahanan Nasional.
Perundangundangan jang sekarang ada, jang pembuatannja di
dasarkan atas U.U.D. Sementara, belum merupakan Undangundang
Pokok Pertahanan jang mengatur segala persoalan mengenai perta
hanan, dan jang dapat didjadikan sumber bagi Angkatan Perang serta
Kepolisian Negara dalam menjusun tugas, kekuatan dan organisasinja.
Dari perundangundangan jang telah ada, tidak dapat diketahui
pokok mans jang harus diatur berdasarkan wewenang dan tingkat, mi
salnja
a.
Pokokpokok mana jang harus diatur oleh dan pada tingkat Pim
pinan Negara jang bersifat policy nasional.
b.
Pokokpokok mana jang harus diatur oleh dan pada tingkat Peme
rintah jang bersifat policy umum.
c.
Pokokpokok mana jang harus diatur oleh dan pada tingkat De
partemen jang bersifat policy chusus.
d.
Pokokpokok mana jang harus diatur oleh dan pada tingkat Ang
katan jang bersifat policy technik.
Kesimpulan : Semua Perundangundangan jang ada sekarang, jang
mengatur coal Pertahanan, perlu sekaligus mendapat tindjauan kembali
guna disesuaikan dengan perkembangan keadaan, maupun kebutuhan
untuk djangka waktu jang agak pandjang dimasa datang dengan mem
perhatikan urutanurutan persoalan jang harus diatur sehingga selan
djutnja akan merupakan satu perundangudangan jang mengatur seal
pertahanan dengan suatu rangkaian undangundang selaras dan me
nurut sistim dan perentjanaan tertentu:
Hal itu akan dapat terlaksana sebaikbaiknja, apabila sudah di
susun sebuah Undangundang Pokok Pertahanan, jang memberikan
ketentuanketentuan dasar untuk konsep Pertahanan, jang meliputi
baik organisasi maupun politik Pertahanan, dan jang mengandung
dasar bagi peraturanperaturan selandjutnja mengenai tugas, wewe
nang dan organisasi Angkatan Perang serta Kepolisian Negara Re
publik Indonseia.
2654
§ 1178. Keadaan jang mendjadi tudjuan dibidang Perundangun
dangan
Berdasarkan kesimpulan tsb. diatas maka dirasa perlu untuk di
rentjanakannja Undangundang Pokok Pertahanan, jang darimana
dapat mengambil ketentuan, soalsoal apa dalam masalah pertahanan
selandjutnja harus diatur dalam perundangundangan dan Peraturan
Pemerintah atau Peraturan Menteri.
Undangundang Pokok Pertahanan harus memuat:
a. Tudjuan Nasional jang diambil dari Undangundang Dasar 1945
dan jang digariskan serta didjelaskan oleh P.J.M. Presiden dalam
Manifesto Politik Republik Indonesia tahun 1959.
b. Dasar filsafah Negara Pantjasila jang perlu ditandaskan sebagai
landasan spirituil dari Pertahanan Negara.
c. Tudjuan pertahanan dari mana dapat diketahui dan difahami guna
apa Pertahanan itu dilakukan, dan jang dengan sendirinja harus
disesuaikan pula dengan tingkat dan tudjuan Perdjuangan Na
sional.
d. Berdasarkan Tudjuan Nasional, Dasar Filsafah Negara dan Tudjuan
Pertahanan, perlu didjelaskan dan difahami Paham Bang sa
Indonesia tentang Perang.
e. Halhal tsb. dalam a s/d d merupakan landasan mental dari 'Per
tahanan Negara.
f. Kemudian perlu diatur dalam Undangundang Pokok Pertahanan,
landasan Politik, ialah Dasar Politik Pertahanan dan Sifat Per
tahanan.
g. Setelah dasardasar tsb. diatur dalam Undangundang Pokok Per
tahanan, maka menjusul.adanja ketentuanketentuan pokok dari
alatalat perlengkapan pelaksanaan Keamanan Nasional.
Ketentuanketentuan pokok itu berupa:
—adanja dan rnatjamnja alatalat perlengkapan Keamanan Na
sional (Angkatan Perang dan Kepolisian, Kedjaksaan, Pera
dilan, Dinasdinas Intelligence).
—tugastugas pokok dari alatalat perlengkapan itu, dan
—ketentuanketentuan lebih landjut sebagai akibat dari ketentu an
ketentuan pokok tsb. jang diatur baik dalam Undangun dang
maupun Peraturan Pemerintah menurut sifat dari mate rinja
dan tingkat jang mengaturnja.
h.
Selain ketentuanketentuan mengenai alatalat perlengkapan,
perlu djuga diatur dalam Undangundang Pokok Pertahanan,
pokokpokok jang mengatur tentang pengerahan dan pengambilan
tenaga manusia, jaitu jang bersifat:
militer sukarela, wadjib militer, wadjib bela umum, wadjib
latih dan P3R.
Pula perlu diatur persoalanpersoalan jang bertalian dengan
itu, misalnja : demobilisasi, veteran, penderita tjatjat dan
pahlawan.
2655
Selandjutnja ketentuanketentuan sebagai akibat dari ketentuan
pokok, seperti jang mengenai hak, kewadjiban, kedudukan hukum
dlsb.nja dari anggauta Angkatan Perang dan Kepolisian Negara,
diatur dalam perundangundangan dan Peraturan Pemerintah/
Menteri menurut materinja serta tingkat jang mengaturnja.
i.
Dalam Undangundang Pokok Pertahanan perlu dimasukkan ke
tentuanketentuan pokok jang mengatur persiapan dan pengguna
an kekajoan Potensi Nasional (bukan manusia) jang diperuntukan
keperluan Pertahanan Negara. Tentang soal pemeliharaan materiil
dan produksinja diatur dalam Undangundang dan Peraturan Pe
merintah.
j.
Selain apa jang disebut diatas perlu diatur dalam Undangundang
Pokok Pertahanan ketentuanketentuan pokok tentang tugas dan
wewenang dalam keadaan Damai dan Perang dari alatalat perleng
kapan Keamanan Nasional.
Akibat selandjutnja diatur dalam perundangundangan atau Per
aturan Pemerintah.
Dalam bidang Peradilan Militer maka Peradilan Militer perlu
pula diatur dalam Undangundang setjara jang lebih sesuai dengan
pikiran untuk mengadakan revisi dalam perundangundangan Pera
dilan, pula karena dasar jang dipakai dalam peraturanperaturan Per
adilan Militer jang kini berlaku adalah berasal dari djaman kolonial.
Dalam Undangundang Pertahanan telah diatur segisegi militer
dari pertahanan, sekalipun sifatnja adalah Pertahanan Rakjat. Segi
segi Pertahanan Sivil sebagai komponen dalam Pertahanan Negara
perlu diatur dalam Undangundang berupa Undangundang P 3 R,
Wadjib Latih dan Wadjib Bela Umum.
§ 1179. Isi dan pendjelasan tentang keadaan jang mendjadi Pokok
Tudjuan
a.
Tudjuan Nasional, Dasar Filsafah Negara dan Tudjuan Perta
hanan.
1. Negara Kesatuan Republik Indonesia berlcewadjiban untuk
melindungisegenap bangsa Indonesia serta seluruh tumpah
darahnja dari Sabang sampai ke Merauke dan untuk mema
djukan kesedjahteraan umum, mentjerdaskan kehidupan
bangsa serta ikut melaksanakan ketertiban dunia jang ber
dasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan so
sial. Negara Indonesia jang tertib, aman dan damai, bukan
sadja bermanfaat bagi kesedjahteraan bangsanja, tetapi akan
banjak membantu tertjiptanja kesedjahteraan bangsabangsa
lain didunia pada umumnja serta terdjaminnja perdamaian
dunia jang kekal dan abadi.
2656
2. Pemerintah Indonesia jang stabil sebagai landasan struk turil
dan Falsafah Negara Pantjasilaseperti tertera dalam
Mukaddimah Undangundang Dasar 1945 sebagai landasan
idiil, merupakan sjaratsjarat mutlak bagi terdjaminnja Dasar
dan Tudjuan Revolusi Indonesia jang telah ditjetuskan pada
tauggal 17 Agustus 1945.
3. Keamanan Negara dan Rakjat serta ketertiban dan keten
traman umum adalah tugas chusus jang dipikulkan oteh
Negara kepada Pemerintah, terutama kepada alatalat kekua
saannja jang berupa: Angkatan Perang (Darat, Laut dan
Udara), Kepolisian Negara dan Badanbadan Keamanan Ne
gara lainnja (Kedjaksaan, Peradilan, Dinas:dinas Intelligence) '
jang melaksanakannja dengan didjiwai penuh oleh Pantjasila.
Disamping itu rakjat perlu diikutsertakan dalam mendjaga
keamanan sendiri, keamanan Negara, ketertiban dan
ketentraman umum.
4. Guna mengatur semuanja ini perlu diadakan Undangundang
dan peraturanperaturan Hukum lainnja mengenai
keamanan dan Pertahanan Nasional.
b.
Faham Bangsa Indonesia tentang Perang.
1. Sedjak Republik Indonesia diproklamasikan sebagai Negara
Kesatuan jang Merdeka dan Berdaulat penuh, ,meliputi wila
jah dari Sabang sampai ke Merauke, rakjat Indonesia ber
sikap teguh untuk membela dan mempertahankan kemerde
kaannja apabila diserang musuh dengan titbit memandang
dari manapun djuga datangnja.
2. Untuk memberikan kekuatan kepada Pertahanan Negara ter
hadap setiap antjaman dari manapun djuga datangnja, di
perlukan dasardasar ideologi sebagai kekuatan spirituil.
3. Dengan memperhatikan dasardasar dan tudjuan tersebut
bangsa Indonesia menginginkan suasana damai didalam ne
gerinja dan didunia. Karena keinginanakan suasana damai
ini, Indonesia berhasrat menjelesaikan pertikaianpertikaian
internasional dengan tjara damai dan menganggap penggu
naan kekerasan (perang) untuk menjelesaikan pertikaian se
bagai djalan jang terachir, jang dipaksakan kepadanja. De
ngan demikian Indonesia berperang hanja apabila diserang.
Ini adalah sesuai dengan apa jang tertjantum dalam Pem
bukaan Undangundang Dasar 1945, jaitu : ikut melaksana
kan ketertiban dunia jang berdasarkan kemerdekaan, per
damaian abadi dan keadilan sosial.
c
Dasar mental ini memang terdapat dalam Undangundang Dasar
1945 serta Mukaddimahnja, tetapi dirasakan perlu untuk ditjan
tumkan dalam Undangundang pokok Pertahanan.
2657
d.
Mengenai Dasar Politik Pertahanan dapat didjelaskan, bahwa ber
dasarkan politik bebas dan aktip serta ikut sertanja Indonesia
dalam pemeliharaan perdamaian dunia dan anggapan bangsa
Indonesia sendiri tentang perang, maka hal demikian menundjuk
kan bahwa Politik Pertahanan Republik Indonesia adalah bersifat
defensif, aktif dan tidak agressif.
e.
Sebagai tersebut dalam Undangundang No. 29 th. 1945, Sifat
Pertahanan Negara Republik Indonesia adalah Pertahanan Rakjat
jang teratur dan diselenggarakan dibawah pimpinan Pemerintah
Republik Indonesia.
f.
Dalam U.U.D. 1945 tidak disinggung perihal tugas Angkatan Pe
rang, sedangkan dalam U.U.D. Sementara hal ini djelas ditandas
kan dalam pasal 125 ajat 1. Selandjutnja dalam pasalpasal ber
ikutnja diadakan ketentuan tentang kekuasaan tertinggi, tentang
alat perlengkapan Keamanan/Pertahanan, sedangkan dalam
U.U.D. 1945 hal jang terachir ini tidak diatur. Oleh sebab itu maka
tugas dan ketentuanketentuan tsb. perlu diatur pula dalam
Undangundang Pokok Pertahanan.
g.
Dalam menjusun alatalat perlengkapan Keamanan Nasional perlu
ditandaskan adanja djaminan bahwa alatalat perlengkapan itu
dari atas kebawah, antara Angkatan serta antara Departemen ter
dapat kerdja sama dan koordinasi jang menudju kepada effisiensi
kerdja.
h.
Tentang Civil Defence memang hingga kin! belun ada peraturan jang
mengaturnja.
i.
Tentang Undangundang Pokok Kepolisian. Karena sifat tugas Ke
polisian Negara adalah berlainan dengan Angkatanangkatan lain,
serta banjaknja hubungan kerdja dengan instansiinstansi lain da
lam bidang Kepolisian, makasukar untuk memasukkan hanja per
soalan tugas dan wewenang sadja dalam Undangundang Pokok
Pertahanan. Oleh sebab itu, diusulkan agar bagi Kepolisian Nega
ra dalam bab susunan dsb. dalam Undangundang Pokok Perta
hanan dapat dimasukkan kalimatkalimat sebagai berikut :
„Kepolisian Negara”.
„Tugas, wewenang dan kewadjiban, pimpinan serta susunan, ke
pegawaian dan. peralatan, serta hubungan kerdja dengan instansi
instansi lain, diatur dalam Undangundang Pokok Kepolisian Ne
gara”,
Penggunaan perkataan „pokok” dalam Undangundang Pokok Ke
polisian Negara, ialah karena Undangundang tsb. harus merupa
kan sumber pula bagi Kepolisian Negara agar dengan demikian
dapat diaturnja beberapa kelandjutan dari ketentuanketentuan
dengan Undangundang dan/atau Peraturanperaturan Pelaksana
an lain.
2658
2.
Setelah semua Pokok Dasar Pertahanan Wilajah Republik Indonesia
diatur dalam Undangundang Pokok Pertahanan, maka sebagai akibat
perlu diatur dalam Undangundang/Peraturan Pemerintah penjesuaian
Undangundang jang telah ada, ialah :
1.
2.
3.
4.
5.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
Undangundang Tentang Susunan dan Tugas Dewar,. Keamanan
Nasional.
Undangundang Tentang Susunan dan Tugas Departemende
partemen A.D., A.U., A.L.
Undangundang Tentang Susunan Angkatan.
Undangundang Tentang Militer Sukarela.
Undangundang Tentang Wadjib Militer. 6 Undangundang Tentang
Wadjib Bela Umum.
Undangundang Tentang. Wadjib Latih.
Undangundang Tentang P. 3 R.
Undangundang Tentang Demobilisasi.
Undangundang Tentang Veteran.
Undangundang Tentang Penderita Tjatjad.
Undangundang Tentang Pahlawan.
Peraturan tenting Gadji/Pensiun Militer.
Peraturan tentang Hakhak Lain Dari Anggota A.P.
Undangundang Keadaan Bahaja dan Susunan serta Tugas
Penguasa Perang Tertinggi.
Peraturan Regeling Materieel Beheer jang berhubungan pula dengan
LC.W. dan I.B.W.
Undangundang Pertahanan Civil : Organisasi dan Tugas Berta Tata
Kerdja.
Undangundang Tentang Peradilan.
Lain Undangundang dan P.P. lain jang perlu untuk mengatur
persoalanpersoalan, akibat dari Undangundang Pokok Pertahanan.
2659
POKOK DASAR PERTAHANAN WILAJAH
REPUBLIK INDONESIA.
§ 1177. Keadaan Perundangundangan dalam bidang Keamanan/
Pertahanan dewasa ini
Hingga sekarang ada pelbagai Undangundang dan Peraturan
peraturan Pemerintah dan ketentuanketentuan hukum lain jang meng
atur soalsoal bidang Keamanan/Pertahanan Nasional kita. Jang ter
penting antara lain ialah :
U.U. No. 29 TH. 1954 : tentang Pertahanan Negara Republik
Indonesia (Memori pendjelasan dalam
Tambahan. Lembaran Negara No. 646).
P.P. No. 14 TH. 1955 : tentang Dewan Keamanan (Pendjelasan
dalam Tambahan Lembaran Negara No.
788).
P.P. No. 28 TH 1956
: tentang pengubahan dan tambahan P.P.
No. 14 th. 1955 tentang Dewan Keaman
an. (Pendjelasan dalam Tambahan Lem
baran Negara No. 1071).
P.P. No. 18 TH. 1957 : tentang pengubahan P.P. No. 14 th. 1955
tentang Dewan Keamanan.
P.P. No. 7 TH. 1957
: tentang susunan Kementerian Pertahan
an.
U.U. NO. 75 TH. 1957 : tentang Veteran Pedjuang Kemerdekaan
R.I. (Lembaran Negara tahun 1957 No.
162).
P.P. No. 52 TH. 1958 : tentang ikatan dinas dan kedudukan hu
kum militer sukarela (Pendjelasan da
lam Tambahan Lembaran Negara No.
1662).
U.U. No. 66 TH. 1958 : tentang Wadjib Militer (Memori pen
djelasan dalam Tambahan Lembaran
Negara No. 1651).
P.P. No. 57 TH. 1958 : tentang susunan Kepolisian Negara
(Pendjelasan dalam Tambahan Lembar
an Negara No. 1671).
P.P. No. 38 TH. 1958 : tentang pendaftaran, penjaringan dan
pengakuan Veteran Pedjuang Kemerde
kaan R.I. (Pendjelasan dalam Tambah
an Lembaran Negara No. 1629).
P.P. No. 15 TH. 1959 : tentang pengubahan dan.penambahan
P.P. No. 38 tahun 1958 tentang pendaf
taran, penjaringan dan pengakuan Ve
teran Pedjuang Kemerdekaan Republik
Indonesia.
2653
Ketjuali jang tersebut diatas masih terdapat sedjumlah Undang
undang, Peraturanperaturan Pemerintah serta peraturanperaturan
hukum lain, jang sedang dalam taraf perentjanaan ataupun pengesah
an.
Semua Undangundang, Peraturanperaturan Pemerintah dan per
aturan lain jang disebut diatas didasarkan atas U.U.D. Sementara.
Dengan kembalinja kita ke U.U.D. 1945 dan tidak berlakunja lagi
U.U.D. Sementara, perlu diadakan penindjauan kembali dalam bidang
perundangundangan, djuga jang mengenai bidang Keamanan/Perta
hanan, karena tidak sesuai lagi dengan perkembangan keadaan.
Manifesto Politik R.I. th. 1959 telah memberikan landasanlandas
an baru bagi Politik Keamanan/Pertahanan Nasional.
Perundangundangan jang sekarang ada, jang pembuatannja di
dasarkan atas U.U.D. Sementara, belum merupakan Undangundang
Pokok Pertahanan jang mengatur segala persoalan mengenai perta
hanan, dan jang dapat didjadikan sumber bagi Angkatan Perang serta
Kepolisian Negara dalam menjusun tugas, kekuatan dan organisasinja.
Dari perundangundangan jang telah ada, tidak dapat diketahui
pokok mans jang harus diatur berdasarkan wewenang dan tingkat, mi
salnja
a.
Pokokpokok mana jang harus diatur oleh dan pada tingkat Pim
pinan Negara jang bersifat policy nasional.
b.
Pokokpokok mana jang harus diatur oleh dan pada tingkat Peme
rintah jang bersifat policy umum.
c.
Pokokpokok mana jang harus diatur oleh dan pada tingkat De
partemen jang bersifat policy chusus.
d.
Pokokpokok mana jang harus diatur oleh dan pada tingkat Ang
katan jang bersifat policy technik.
Kesimpulan : Semua Perundangundangan jang ada sekarang, jang
mengatur coal Pertahanan, perlu sekaligus mendapat tindjauan kembali
guna disesuaikan dengan perkembangan keadaan, maupun kebutuhan
untuk djangka waktu jang agak pandjang dimasa datang dengan mem
perhatikan urutanurutan persoalan jang harus diatur sehingga selan
djutnja akan merupakan satu perundangudangan jang mengatur seal
pertahanan dengan suatu rangkaian undangundang selaras dan me
nurut sistim dan perentjanaan tertentu:
Hal itu akan dapat terlaksana sebaikbaiknja, apabila sudah di
susun sebuah Undangundang Pokok Pertahanan, jang memberikan
ketentuanketentuan dasar untuk konsep Pertahanan, jang meliputi
baik organisasi maupun politik Pertahanan, dan jang mengandung
dasar bagi peraturanperaturan selandjutnja mengenai tugas, wewe
nang dan organisasi Angkatan Perang serta Kepolisian Negara Re
publik Indonseia.
2654
§ 1178. Keadaan jang mendjadi tudjuan dibidang Perundangun
dangan
Berdasarkan kesimpulan tsb. diatas maka dirasa perlu untuk di
rentjanakannja Undangundang Pokok Pertahanan, jang darimana
dapat mengambil ketentuan, soalsoal apa dalam masalah pertahanan
selandjutnja harus diatur dalam perundangundangan dan Peraturan
Pemerintah atau Peraturan Menteri.
Undangundang Pokok Pertahanan harus memuat:
a. Tudjuan Nasional jang diambil dari Undangundang Dasar 1945
dan jang digariskan serta didjelaskan oleh P.J.M. Presiden dalam
Manifesto Politik Republik Indonesia tahun 1959.
b. Dasar filsafah Negara Pantjasila jang perlu ditandaskan sebagai
landasan spirituil dari Pertahanan Negara.
c. Tudjuan pertahanan dari mana dapat diketahui dan difahami guna
apa Pertahanan itu dilakukan, dan jang dengan sendirinja harus
disesuaikan pula dengan tingkat dan tudjuan Perdjuangan Na
sional.
d. Berdasarkan Tudjuan Nasional, Dasar Filsafah Negara dan Tudjuan
Pertahanan, perlu didjelaskan dan difahami Paham Bang sa
Indonesia tentang Perang.
e. Halhal tsb. dalam a s/d d merupakan landasan mental dari 'Per
tahanan Negara.
f. Kemudian perlu diatur dalam Undangundang Pokok Pertahanan,
landasan Politik, ialah Dasar Politik Pertahanan dan Sifat Per
tahanan.
g. Setelah dasardasar tsb. diatur dalam Undangundang Pokok Per
tahanan, maka menjusul.adanja ketentuanketentuan pokok dari
alatalat perlengkapan pelaksanaan Keamanan Nasional.
Ketentuanketentuan pokok itu berupa:
—adanja dan rnatjamnja alatalat perlengkapan Keamanan Na
sional (Angkatan Perang dan Kepolisian, Kedjaksaan, Pera
dilan, Dinasdinas Intelligence).
—tugastugas pokok dari alatalat perlengkapan itu, dan
—ketentuanketentuan lebih landjut sebagai akibat dari ketentu an
ketentuan pokok tsb. jang diatur baik dalam Undangun dang
maupun Peraturan Pemerintah menurut sifat dari mate rinja
dan tingkat jang mengaturnja.
h.
Selain ketentuanketentuan mengenai alatalat perlengkapan,
perlu djuga diatur dalam Undangundang Pokok Pertahanan,
pokokpokok jang mengatur tentang pengerahan dan pengambilan
tenaga manusia, jaitu jang bersifat:
militer sukarela, wadjib militer, wadjib bela umum, wadjib
latih dan P3R.
Pula perlu diatur persoalanpersoalan jang bertalian dengan
itu, misalnja : demobilisasi, veteran, penderita tjatjat dan
pahlawan.
2655
Selandjutnja ketentuanketentuan sebagai akibat dari ketentuan
pokok, seperti jang mengenai hak, kewadjiban, kedudukan hukum
dlsb.nja dari anggauta Angkatan Perang dan Kepolisian Negara,
diatur dalam perundangundangan dan Peraturan Pemerintah/
Menteri menurut materinja serta tingkat jang mengaturnja.
i.
Dalam Undangundang Pokok Pertahanan perlu dimasukkan ke
tentuanketentuan pokok jang mengatur persiapan dan pengguna
an kekajoan Potensi Nasional (bukan manusia) jang diperuntukan
keperluan Pertahanan Negara. Tentang soal pemeliharaan materiil
dan produksinja diatur dalam Undangundang dan Peraturan Pe
merintah.
j.
Selain apa jang disebut diatas perlu diatur dalam Undangundang
Pokok Pertahanan ketentuanketentuan pokok tentang tugas dan
wewenang dalam keadaan Damai dan Perang dari alatalat perleng
kapan Keamanan Nasional.
Akibat selandjutnja diatur dalam perundangundangan atau Per
aturan Pemerintah.
Dalam bidang Peradilan Militer maka Peradilan Militer perlu
pula diatur dalam Undangundang setjara jang lebih sesuai dengan
pikiran untuk mengadakan revisi dalam perundangundangan Pera
dilan, pula karena dasar jang dipakai dalam peraturanperaturan Per
adilan Militer jang kini berlaku adalah berasal dari djaman kolonial.
Dalam Undangundang Pertahanan telah diatur segisegi militer
dari pertahanan, sekalipun sifatnja adalah Pertahanan Rakjat. Segi
segi Pertahanan Sivil sebagai komponen dalam Pertahanan Negara
perlu diatur dalam Undangundang berupa Undangundang P 3 R,
Wadjib Latih dan Wadjib Bela Umum.
§ 1179. Isi dan pendjelasan tentang keadaan jang mendjadi Pokok
Tudjuan
a.
Tudjuan Nasional, Dasar Filsafah Negara dan Tudjuan Perta
hanan.
1. Negara Kesatuan Republik Indonesia berlcewadjiban untuk
melindungisegenap bangsa Indonesia serta seluruh tumpah
darahnja dari Sabang sampai ke Merauke dan untuk mema
djukan kesedjahteraan umum, mentjerdaskan kehidupan
bangsa serta ikut melaksanakan ketertiban dunia jang ber
dasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan so
sial. Negara Indonesia jang tertib, aman dan damai, bukan
sadja bermanfaat bagi kesedjahteraan bangsanja, tetapi akan
banjak membantu tertjiptanja kesedjahteraan bangsabangsa
lain didunia pada umumnja serta terdjaminnja perdamaian
dunia jang kekal dan abadi.
2656
2. Pemerintah Indonesia jang stabil sebagai landasan struk turil
dan Falsafah Negara Pantjasilaseperti tertera dalam
Mukaddimah Undangundang Dasar 1945 sebagai landasan
idiil, merupakan sjaratsjarat mutlak bagi terdjaminnja Dasar
dan Tudjuan Revolusi Indonesia jang telah ditjetuskan pada
tauggal 17 Agustus 1945.
3. Keamanan Negara dan Rakjat serta ketertiban dan keten
traman umum adalah tugas chusus jang dipikulkan oteh
Negara kepada Pemerintah, terutama kepada alatalat kekua
saannja jang berupa: Angkatan Perang (Darat, Laut dan
Udara), Kepolisian Negara dan Badanbadan Keamanan Ne
gara lainnja (Kedjaksaan, Peradilan, Dinas:dinas Intelligence) '
jang melaksanakannja dengan didjiwai penuh oleh Pantjasila.
Disamping itu rakjat perlu diikutsertakan dalam mendjaga
keamanan sendiri, keamanan Negara, ketertiban dan
ketentraman umum.
4. Guna mengatur semuanja ini perlu diadakan Undangundang
dan peraturanperaturan Hukum lainnja mengenai
keamanan dan Pertahanan Nasional.
b.
Faham Bangsa Indonesia tentang Perang.
1. Sedjak Republik Indonesia diproklamasikan sebagai Negara
Kesatuan jang Merdeka dan Berdaulat penuh, ,meliputi wila
jah dari Sabang sampai ke Merauke, rakjat Indonesia ber
sikap teguh untuk membela dan mempertahankan kemerde
kaannja apabila diserang musuh dengan titbit memandang
dari manapun djuga datangnja.
2. Untuk memberikan kekuatan kepada Pertahanan Negara ter
hadap setiap antjaman dari manapun djuga datangnja, di
perlukan dasardasar ideologi sebagai kekuatan spirituil.
3. Dengan memperhatikan dasardasar dan tudjuan tersebut
bangsa Indonesia menginginkan suasana damai didalam ne
gerinja dan didunia. Karena keinginanakan suasana damai
ini, Indonesia berhasrat menjelesaikan pertikaianpertikaian
internasional dengan tjara damai dan menganggap penggu
naan kekerasan (perang) untuk menjelesaikan pertikaian se
bagai djalan jang terachir, jang dipaksakan kepadanja. De
ngan demikian Indonesia berperang hanja apabila diserang.
Ini adalah sesuai dengan apa jang tertjantum dalam Pem
bukaan Undangundang Dasar 1945, jaitu : ikut melaksana
kan ketertiban dunia jang berdasarkan kemerdekaan, per
damaian abadi dan keadilan sosial.
c
Dasar mental ini memang terdapat dalam Undangundang Dasar
1945 serta Mukaddimahnja, tetapi dirasakan perlu untuk ditjan
tumkan dalam Undangundang pokok Pertahanan.
2657
d.
Mengenai Dasar Politik Pertahanan dapat didjelaskan, bahwa ber
dasarkan politik bebas dan aktip serta ikut sertanja Indonesia
dalam pemeliharaan perdamaian dunia dan anggapan bangsa
Indonesia sendiri tentang perang, maka hal demikian menundjuk
kan bahwa Politik Pertahanan Republik Indonesia adalah bersifat
defensif, aktif dan tidak agressif.
e.
Sebagai tersebut dalam Undangundang No. 29 th. 1945, Sifat
Pertahanan Negara Republik Indonesia adalah Pertahanan Rakjat
jang teratur dan diselenggarakan dibawah pimpinan Pemerintah
Republik Indonesia.
f.
Dalam U.U.D. 1945 tidak disinggung perihal tugas Angkatan Pe
rang, sedangkan dalam U.U.D. Sementara hal ini djelas ditandas
kan dalam pasal 125 ajat 1. Selandjutnja dalam pasalpasal ber
ikutnja diadakan ketentuan tentang kekuasaan tertinggi, tentang
alat perlengkapan Keamanan/Pertahanan, sedangkan dalam
U.U.D. 1945 hal jang terachir ini tidak diatur. Oleh sebab itu maka
tugas dan ketentuanketentuan tsb. perlu diatur pula dalam
Undangundang Pokok Pertahanan.
g.
Dalam menjusun alatalat perlengkapan Keamanan Nasional perlu
ditandaskan adanja djaminan bahwa alatalat perlengkapan itu
dari atas kebawah, antara Angkatan serta antara Departemen ter
dapat kerdja sama dan koordinasi jang menudju kepada effisiensi
kerdja.
h.
Tentang Civil Defence memang hingga kin! belun ada peraturan jang
mengaturnja.
i.
Tentang Undangundang Pokok Kepolisian. Karena sifat tugas Ke
polisian Negara adalah berlainan dengan Angkatanangkatan lain,
serta banjaknja hubungan kerdja dengan instansiinstansi lain da
lam bidang Kepolisian, makasukar untuk memasukkan hanja per
soalan tugas dan wewenang sadja dalam Undangundang Pokok
Pertahanan. Oleh sebab itu, diusulkan agar bagi Kepolisian Nega
ra dalam bab susunan dsb. dalam Undangundang Pokok Perta
hanan dapat dimasukkan kalimatkalimat sebagai berikut :
„Kepolisian Negara”.
„Tugas, wewenang dan kewadjiban, pimpinan serta susunan, ke
pegawaian dan. peralatan, serta hubungan kerdja dengan instansi
instansi lain, diatur dalam Undangundang Pokok Kepolisian Ne
gara”,
Penggunaan perkataan „pokok” dalam Undangundang Pokok Ke
polisian Negara, ialah karena Undangundang tsb. harus merupa
kan sumber pula bagi Kepolisian Negara agar dengan demikian
dapat diaturnja beberapa kelandjutan dari ketentuanketentuan
dengan Undangundang dan/atau Peraturanperaturan Pelaksana
an lain.
2658
2.
Setelah semua Pokok Dasar Pertahanan Wilajah Republik Indonesia
diatur dalam Undangundang Pokok Pertahanan, maka sebagai akibat
perlu diatur dalam Undangundang/Peraturan Pemerintah penjesuaian
Undangundang jang telah ada, ialah :
1.
2.
3.
4.
5.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
Undangundang Tentang Susunan dan Tugas Dewar,. Keamanan
Nasional.
Undangundang Tentang Susunan dan Tugas Departemende
partemen A.D., A.U., A.L.
Undangundang Tentang Susunan Angkatan.
Undangundang Tentang Militer Sukarela.
Undangundang Tentang Wadjib Militer. 6 Undangundang Tentang
Wadjib Bela Umum.
Undangundang Tentang. Wadjib Latih.
Undangundang Tentang P. 3 R.
Undangundang Tentang Demobilisasi.
Undangundang Tentang Veteran.
Undangundang Tentang Penderita Tjatjad.
Undangundang Tentang Pahlawan.
Peraturan tenting Gadji/Pensiun Militer.
Peraturan tentang Hakhak Lain Dari Anggota A.P.
Undangundang Keadaan Bahaja dan Susunan serta Tugas
Penguasa Perang Tertinggi.
Peraturan Regeling Materieel Beheer jang berhubungan pula dengan
LC.W. dan I.B.W.
Undangundang Pertahanan Civil : Organisasi dan Tugas Berta Tata
Kerdja.
Undangundang Tentang Peradilan.
Lain Undangundang dan P.P. lain jang perlu untuk mengatur
persoalanpersoalan, akibat dari Undangundang Pokok Pertahanan.
2659