BAHAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI (2)

BAHAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
BAHAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
http://endiferrysblog.blogspot.co.id/2013/01/bahan-kimia-dalamkehidupansehari-hari.html
21.10 Posted by ferry
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi telah menghasilkan produk-produk
industri yang dapat memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari. Bahan kimia yang telah
diketahui manfaatnya dikembangkan dengan cara membuat produk-produk yang berguna
untuk kepentingan manusia dan lingkungannya. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui jenis,
sifat-sifat, kegunaan, dan efek samping dari setiap produk yang kita gunakan atau kita lihat
sehari-hari.
Bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari dapat dikelompokkan berdasarkan bagan dibawah
ini:

Banyak ragam bahan kimia yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa kelompok
bahan kimia yang dimaksud, di antaranya adalah:
1. pembersih;
2. pemutih pakaian;
3. pewangi;
4. pestisida;
1. Pembersih
Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal berbagai bahan kimia pembersih, di

antaranya sabun dan detergen.

Adapun jenis bahan kimia yang dapat digunakan sebagai pembersih antara lain:
pembersih badan,
pembersih rambut,
pembersih motor dan mobil,
pembersih piring,
pembersih baju,
pembersih lantai
Kita perlu hati-hati dalam memilih bahan pembersih, bahan tersebut jangan sampai
menimbulkan pengaruh yang buruk terhadap lingkungan. Beberapa jenis detergen sukar
diuraikan oleh pengurai. Jika detergen ini bercampur dengan air tanah yang dijadikan sumber
air minum manusia atau binatang ternak maka air tanah tersebut akan membahayakan
kesehatan. Oleh karena itu, sebaiknya memilih detergen yang limbahnya dapat diuraikan oleh
mikrorganisme (biodegradable). Pengaruh buruk yang dapat ditimbulkan oleh pemakaian
detergen yang tidak selektif atau tidak hati-hati adalah:
Menimbulkan limbah rumah tangga berupa busa.
Busa yang ditimbulkan sabun dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang ada dalam
tanah, sedangkan busa yang dihasilkan dari detergen sulit diuraikan oleh mikroorganisme di
dalam tanah

Pencegahannya
Pencegahan yang dapat dilakukan antara lain sebagai berikut.
Menggunakan detergen dengan konsentrasi yang encer dan kadar ABS yang rendah.
Menggunakan detergen yang mudah terurai, seperti sodium dodesil sulfat (SDS).
Menyimpan sabun pada tempat yang benar sehingga jauh dari jangkauan anak.
2. Pemutih
Pemutih biasanya dijual dalam bentuk larutannya dan digunakan untuk menghilangkan
kotoran atau noda berwarna yang sukar dihilangkan dengan hanya menggunakan sabun atau
detergen. Larutan pemutih yang dijual di pasaran biasanya mengandung bahan aktif natrium
hipoklorit (NaOCl) sekitar 5%. Selain digunakan sebagai pemutih dan membersihkan noda,
juga digunakan untuk desinfektan (membasmi kuman). Pada umumnya, bahan pemutih yang
dijual di pasaran sudah aman untuk dipakai selama pemakaiannya sesuai dengan petunjuk.

Selain dengan noda, zat ini juga bisa bereaksi dengan zat warna pakaian sehingga dapat
memudarkan warna pakaian. Oleh karena itu, pemakaian pemutih ini harus sesuai petunjuk.
- Bagaimana pemutih dapat menghilangkan kotoran yang membandel pada pakaian putih?
- Dalam bahan pemutih mengandung hipoklorit Ca(ClO2) yang biasanya dikenal kaporit, dan
larutan pemutih mengandung natrium hipoklorit (NaClO). Bahan pemutih akan mengoksidasi
kotoran sehingga kotoran tersebut akan larut dalam air
Efek Samping Penggunaan Pemutih

Bahan pemutih pakaian umumnya mengandung senyawa klorin yang dapat merusak
serat kain dan warna

pakaian.

- Senyawa klorin juga dapat menyebabkan iritasi pada kulit.
- Bahan pemutih kulit yang mengandung merkuri atau raksa yang berlebihan dapat merusak
sistem saraf
Pencegahannya
Pencegahan yang dapat dilakukan untuk dari penggunaan pemutih, antara lain:
- Hindari penggunaan jenis pemutih yang mengandung merkuri.
- Hanya menggunakan produk pemutih jika kotoran atau noda sulit dihilangkan oleh sabun
atau detergen.
Contoh beberapa bahan kimia dalam rumah tangga

3.

Pewangi
Pewangi merupakan bahan kimia lain yang erat kaitannya dengan kehidupan kita


sehari-hari. Kita dapat memperoleh bahan pewangi dari bahan alam maupun sintetik. Selain
zat yang menimbulkan aroma wangi, pewangi yang dijual di pasaran biasanya mengandung
zat-zat lain, seperti alcohol untuk pewangi yang berbentuk cair dan tawas untuk pewangi
yang berbentuk padat.
Selain alkohol, masih terdapat beragam zat tambahan lainnya yang sengaja
ditambahkan ke dalam pewangi agar parfum mudah disemprotkan (zat tersebut berfungsi
sebagai propelan). Di antara zat-zat tambahan yang dapat berfungsi sebagai propelan tersebut
ada yang dapat mencemari lingkungan. Propelan tertentu jika lepas ke udara kemudian masuk
ke atmosfer bagian atas akan dapat merusak lapisan ozon. Selain itu juga berdampak pada
kesehatan manusia antara lain mengiritasi mata, hidung, tenggorok, kulit, mengakibatkan
mual, pusing, perdarahan, hilang ingatan, kanker, dan tumor, kerusakan hati, menyebabkan
iritasi ringan hingga menengah pada paru-paru, termasuk gejala seperti asma.
4.

Pestisida
Bahan kimia jenis pestisida erat sekali dengan kehidupan para petani. Pestisida dipakai
untuk memberantas hama tanaman sehingga tidak mengganggu hasil produksi pertanian.
Pestisida yang biasa digunakan para petani dapat digolongkan menurut fungsi dan sasaran
penggunaannya, yaitu:
a. Insektisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk memberantas serangga, seperti belalang,

kepik, wereng, dan ulat.
b. Fungisida, yaitu pestisida yang dipakai untuk memberantas dan mencegah pertumbuhan
jamur atau cendawan.
c. Bakterisida, yaitu pestisida untuk memberantas bakteri atau virus.
d. Rodentisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk memberantas hama tanaman berupa
hewan pengerat, seperti tikus.
e. Herbisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk membasmi tanaman pengganggu (gulma),
seperti alang-alang, rerumputan, dan eceng gondok.


Efek Samping Penggunaan Produk Pembasmi Serangga
Produk pembasmi serangga beraerosol dapat menyebabkan penipisan lapisan ozon
stratosfer.

Penipisan ozon akan meningkatkan jumlah penderita penyakit kanker kulit secara
signifikan, termasuk melanoma ganas, dan pengidap katarak.
Dapat merusakkan produk pertanian. Anti nyamuk termasuk kelompok pestisida
(pembasmi hama), sehingga obat antinyamuk juga mengandung racun.
Alternatif
1. Tidak menggunakan pestisida yang mengandung bahan kimia yang seperti senyawa

karbamat, fosfat, dan klorin.
2. Penggunaan pestisida organic dan biopestisida (musuh alami).
3. Pemanfaatn teknologi terkini.
ZAT ADITIF DALAM BAHAN MAKANAN
Beberapa bahan kimia yang ada pada makanan



Zat Aditif
Zat aditif adalah bahan kimia yang dicampurkan ke dalam makanan yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas makanan, menambahkan kelezatan, dan mengawetkan makanan.
Fungsinya di antaranya

1. Antioksidan dan antioksidan sinergis
2. Pengasam, penetral
3. Pemanis buatan
4. Pemutih dan pematang
5. Penambah gizi
6. Pengawet
7. Pengemulsi (pencampur)

8. Pemantap dan pengental
9. Pengeras
10. Pewarna alami dan sintetis

11. Penyedap rasa dan aroma, dan lainnya.
Zat aditif makanan dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu:
1. zat aditif yang berasal dari sumber alami, seperti lesitin dan asam sitrat;
2 zat aditif sintetik dari bahan kimia yang memiliki sifat serupa dengan bahan alami yang
sejenis, baik susunan kimia maupun sifat/fungsinya, seperti amil asetat dan asam askorbat.
Berdasarkan fungsinya, baik alami maupun sintetik, zat aditif dapat dikelompokkan sebagai
zat pewarna, pemanis, pengawet, dan penyedap rasa.

Bahan Penyedap Alami
Bahan penyedap alami yang sering digunakan untuk menimbulkan rasa gurih pada makanan,
antara lain
santan kelapa,
susu sapi, dan
kacang-kacangan.
Bahan penyedap lainnya yang biasa digunakan sebagai bumbu masakan, antara lain
lengkuas, ketumbar,

cabai, kayu manis, dan pala



Bahan Pemanis Alami
Zat pemanis alami yang biasa digunakan, dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut :
Pemanis nutritif
Pemanis nonnutritif



Pemanis nutritif
Pemanis nutritif adalah pemanis alami yang menghasilkan kalori.
Pemanis nutritif berasal dari tanaman (sukrosa/gula tebu, gula bit, xylitol dan fruktosa),
dari hewan (laktosa, madu), dan dari hasil penguraian karbohidrat (sirop glukosa, dekstrosa,
sorbitol).

Kelebihan pemanis ini dapat mengakibatkan obesitas, karena kandungan kalorinya yang
tinggi.



Pemanis nonnutritif



Pemanis nonnutritif adalah pemanis alami yang tidak menghasilkan kalori. Pemanis
nonnutritif berasal dari tanaman (steviosida), dan dari kelompok protein.



Bahan Pengawet Alami
Bahan pengawet alami yang sering digunakan adalah :
Garam,
Cuka
Gula
Bahan pengawet alami ini digunakan untuk mengawetkan makanan agar selalu berada dalam
kondisi baik.


Bahan Pewarna Alami


Pernahkah kamu makan nasi kuning? Dari mana asalnya warna kuning pada nasi kuning?
Bahan pewarna alami lain yang juga sering digunakan, antara lain seperti berikut:
Warna kuning itu berasal dari bumbu masakan yang disebut kunyit.
Daun pandan dan daun suji untuk menghasilkan warna hijau;
Gula merah dan karamel untuk menghasilkan warna cokelat;
Cabai, tomat, dan paprika untuk menghasilkan warna merah.



Bahan Pewarna Buatan
Bahan pewarna yang masih diperbolehkan untuk dipakai yaitu
amarant (pewarna merah)
tartrazine (pewarna kuning)
erythrosine (pewarna merah)
fast green FCF (pewarna hijau)
sunset yellow (pewarna kuning)

brilliant blue (pewarna biru).



Penggunaan Yang Berlebihan
Penggunaan tartrazine yang berlebihan dapat menyebabkan reaksi alergi, asma, dan
hiperaktif pada anak
Penggunaan erythrosine yang berlebihan dapat menyebabkan reaksi alergi pada
pernapasan, hiperaktif pada anak, tumor tiroid pada tikus, dan efek kurang baik pada otak dan
perilaku.
Penggunaan Fast Green FCF secara berlebihan dapat menyebabkan reaksi alergi dan
produksi tumor.
penggunaan sunset yellow yang berlebihan dapat menyebabkan radang selaput lendir
pada hidung, sakit pinggang, muntah-muntah, dan gangguan pencernaan.



Bahan Pemanis Buatan
Pemanis buatan adalah bahan tambahan makanan buatan yang ditambahkan pada
makanan atau minuman untuk menciptakan rasa manis.
Bahan pemanis buatan ini sama sekali tidak mempunyai nilai gizi.
Contoh pemanis buatan antara lain sakarin, siklamat dan aspartam.



Penggunaaanya
Aspartam banyak digunakan sebagai pemanis dalam permen dan berbagai jenis makanan
olahan. Makanan olahan yang biasa menggunakan pemanis buatan antara lain
Sirop
Es mambo
Kue atau roti



Bahan Pengawet Buatan
Menurutmu adakah makanan dalam kemasan tanpa menggunakan bahan pengawet?



Pengertian
Bahan pengawet adalah bahan tambahan makanan yang mencegah atau menghambat
fermentasi, pengasaman, atau peruraian lain terhadap makanan yang disebabkan oleh
mikroorganisme.



zat pengawet dibedakan menjadi tiga macam, yaitu
GRAS (Generally Recognized as Safe) yang umumnya bersifat alami, sehingga aman dan
tidak berefek racun sama sekali.
ADI (Acceptable Daily Intake), yang selalu ditetapkan batas penggunaan hariannya
(daily intake) guna melindungi kesehatan konsumen.
Zat pengawet yang memang tidak layak dikonsumsi atau berbahaya seperti boraks,
formalin, dan rhodamin-B.



Beberapa bahan pengawet diperbolehkan untuk dipakai, namun kurang aman jika digunakan
secara berlebihan.
Kalsium Benzoat
Sulfur Dioksida (SO2)
Kalium Nitrit
Kalsium Propionat/Natrium Propionat
Asam Sorbat
Natrium Metasulfat



Adapun bahan-bahan pengawet yang tidak aman dan berbahaya bagi kesehatan, antara lain
sebagai berikut:
Natamysin (mual, muntah )
Kalium Asetat (rusaknya fungsi ginjal )
Butil Hidroksi Anisol (BHA) (penyakit hati dan memicu kanker )



Bahan Penyedap Buatan
Zat penyedap buatan dibedakan menjadi dua macam:



zat penyedap aroma dan



zat penyedap rasa.



Zat Penyedap Aroma Buatan
Berasal dari senyawa golongan ester, antara lain oktil asetat (aroma buah jeruk), iso amil
asetat (aroma buah pisang), dan iso amil valerat (aroma buah apel).



Zat penyedap rasa

Banyak digunakan adalah monosodium glutamate (MSG) atau lebih populer dengan nama vetsin
dengan berbagai merek yang beredar di pasar.

21.10 Posted by ferry
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi telah menghasilkan produk-produk
industri yang dapat memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari. Bahan kimia yang telah
diketahui manfaatnya dikembangkan dengan cara membuat produk-produk yang berguna
untuk kepentingan manusia dan lingkungannya. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui jenis,
sifat-sifat, kegunaan, dan efek samping dari setiap produk yang kita gunakan atau kita lihat
sehari-hari.
Bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari dapat dikelompokkan berdasarkan bagan dibawah
ini:

Banyak ragam bahan kimia yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa kelompok
bahan kimia yang dimaksud, di antaranya adalah:
1. pembersih;
2. pemutih pakaian;
3. pewangi;
4. pestisida;
1. Pembersih
Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal berbagai bahan kimia pembersih, di
antaranya sabun dan detergen.
Adapun jenis bahan kimia yang dapat digunakan sebagai pembersih antara lain:
pembersih badan,
pembersih rambut,

pembersih motor dan mobil,
pembersih piring,
pembersih baju,
pembersih lantai
Kita perlu hati-hati dalam memilih bahan pembersih, bahan tersebut jangan sampai
menimbulkan pengaruh yang buruk terhadap lingkungan. Beberapa jenis detergen sukar
diuraikan oleh pengurai. Jika detergen ini bercampur dengan air tanah yang dijadikan sumber
air minum manusia atau binatang ternak maka air tanah tersebut akan membahayakan
kesehatan. Oleh karena itu, sebaiknya memilih detergen yang limbahnya dapat diuraikan oleh
mikrorganisme (biodegradable). Pengaruh buruk yang dapat ditimbulkan oleh pemakaian
detergen yang tidak selektif atau tidak hati-hati adalah:
Menimbulkan limbah rumah tangga berupa busa.
Busa yang ditimbulkan sabun dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang ada dalam
tanah, sedangkan busa yang dihasilkan dari detergen sulit diuraikan oleh mikroorganisme di
dalam tanah
Pencegahannya
Pencegahan yang dapat dilakukan antara lain sebagai berikut.
Menggunakan detergen dengan konsentrasi yang encer dan kadar ABS yang rendah.
Menggunakan detergen yang mudah terurai, seperti sodium dodesil sulfat (SDS).
Menyimpan sabun pada tempat yang benar sehingga jauh dari jangkauan anak.
2. Pemutih
Pemutih biasanya dijual dalam bentuk larutannya dan digunakan untuk menghilangkan
kotoran atau noda berwarna yang sukar dihilangkan dengan hanya menggunakan sabun atau
detergen. Larutan pemutih yang dijual di pasaran biasanya mengandung bahan aktif natrium
hipoklorit (NaOCl) sekitar 5%. Selain digunakan sebagai pemutih dan membersihkan noda,
juga digunakan untuk desinfektan (membasmi kuman). Pada umumnya, bahan pemutih yang
dijual di pasaran sudah aman untuk dipakai selama pemakaiannya sesuai dengan petunjuk.
Selain dengan noda, zat ini juga bisa bereaksi dengan zat warna pakaian sehingga dapat
memudarkan warna pakaian. Oleh karena itu, pemakaian pemutih ini harus sesuai petunjuk.
- Bagaimana pemutih dapat menghilangkan kotoran yang membandel pada pakaian putih?

- Dalam bahan pemutih mengandung hipoklorit Ca(ClO2) yang biasanya dikenal kaporit, dan
larutan pemutih mengandung natrium hipoklorit (NaClO). Bahan pemutih akan mengoksidasi
kotoran sehingga kotoran tersebut akan larut dalam air
Efek Samping Penggunaan Pemutih
Bahan pemutih pakaian umumnya mengandung senyawa klorin yang dapat merusak
serat kain dan warna

pakaian.

- Senyawa klorin juga dapat menyebabkan iritasi pada kulit.
- Bahan pemutih kulit yang mengandung merkuri atau raksa yang berlebihan dapat merusak
sistem saraf
Pencegahannya
Pencegahan yang dapat dilakukan untuk dari penggunaan pemutih, antara lain:
- Hindari penggunaan jenis pemutih yang mengandung merkuri.
- Hanya menggunakan produk pemutih jika kotoran atau noda sulit dihilangkan oleh sabun
atau detergen.
Contoh beberapa bahan kimia dalam rumah tangga

3.

Pewangi

Pewangi merupakan bahan kimia lain yang erat kaitannya dengan kehidupan kita
sehari-hari. Kita dapat memperoleh bahan pewangi dari bahan alam maupun sintetik. Selain
zat yang menimbulkan aroma wangi, pewangi yang dijual di pasaran biasanya mengandung
zat-zat lain, seperti alcohol untuk pewangi yang berbentuk cair dan tawas untuk pewangi
yang berbentuk padat.
Selain alkohol, masih terdapat beragam zat tambahan lainnya yang sengaja
ditambahkan ke dalam pewangi agar parfum mudah disemprotkan (zat tersebut berfungsi
sebagai propelan). Di antara zat-zat tambahan yang dapat berfungsi sebagai propelan tersebut
ada yang dapat mencemari lingkungan. Propelan tertentu jika lepas ke udara kemudian masuk
ke atmosfer bagian atas akan dapat merusak lapisan ozon. Selain itu juga berdampak pada
kesehatan manusia antara lain mengiritasi mata, hidung, tenggorok, kulit, mengakibatkan
mual, pusing, perdarahan, hilang ingatan, kanker, dan tumor, kerusakan hati, menyebabkan
iritasi ringan hingga menengah pada paru-paru, termasuk gejala seperti asma.
4.

Pestisida
Bahan kimia jenis pestisida erat sekali dengan kehidupan para petani. Pestisida dipakai
untuk memberantas hama tanaman sehingga tidak mengganggu hasil produksi pertanian.
Pestisida yang biasa digunakan para petani dapat digolongkan menurut fungsi dan sasaran
penggunaannya, yaitu:
a. Insektisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk memberantas serangga, seperti belalang,
kepik, wereng, dan ulat.
b. Fungisida, yaitu pestisida yang dipakai untuk memberantas dan mencegah pertumbuhan
jamur atau cendawan.
c. Bakterisida, yaitu pestisida untuk memberantas bakteri atau virus.
d. Rodentisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk memberantas hama tanaman berupa
hewan pengerat, seperti tikus.
e. Herbisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk membasmi tanaman pengganggu (gulma),
seperti alang-alang, rerumputan, dan eceng gondok.


Efek Samping Penggunaan Produk Pembasmi Serangga
Produk pembasmi serangga beraerosol dapat menyebabkan penipisan lapisan ozon
stratosfer.

Penipisan ozon akan meningkatkan jumlah penderita penyakit kanker kulit secara
signifikan, termasuk melanoma ganas, dan pengidap katarak.
Dapat merusakkan produk pertanian. Anti nyamuk termasuk kelompok pestisida
(pembasmi hama), sehingga obat antinyamuk juga mengandung racun.
Alternatif
1. Tidak menggunakan pestisida yang mengandung bahan kimia yang seperti senyawa
karbamat, fosfat, dan klorin.
2. Penggunaan pestisida organic dan biopestisida (musuh alami).
3. Pemanfaatn teknologi terkini.
ZAT ADITIF DALAM BAHAN MAKANAN
Beberapa bahan kimia yang ada pada makanan



Zat Aditif
Zat aditif adalah bahan kimia yang dicampurkan ke dalam makanan yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas makanan, menambahkan kelezatan, dan mengawetkan makanan.
Fungsinya di antaranya

1. Antioksidan dan antioksidan sinergis
2. Pengasam, penetral
3. Pemanis buatan
4. Pemutih dan pematang
5. Penambah gizi
6. Pengawet
7. Pengemulsi (pencampur)
8. Pemantap dan pengental
9. Pengeras
10. Pewarna alami dan sintetis

11. Penyedap rasa dan aroma, dan lainnya.
Zat aditif makanan dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu:
1. zat aditif yang berasal dari sumber alami, seperti lesitin dan asam sitrat;
2 zat aditif sintetik dari bahan kimia yang memiliki sifat serupa dengan bahan alami yang
sejenis, baik susunan kimia maupun sifat/fungsinya, seperti amil asetat dan asam askorbat.
Berdasarkan fungsinya, baik alami maupun sintetik, zat aditif dapat dikelompokkan sebagai
zat pewarna, pemanis, pengawet, dan penyedap rasa.

Bahan Penyedap Alami
Bahan penyedap alami yang sering digunakan untuk menimbulkan rasa gurih pada makanan,
antara lain
santan kelapa,
susu sapi, dan
kacang-kacangan.
Bahan penyedap lainnya yang biasa digunakan sebagai bumbu masakan, antara lain
lengkuas, ketumbar,
cabai, kayu manis, dan pala



Bahan Pemanis Alami
Zat pemanis alami yang biasa digunakan, dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut :
Pemanis nutritif
Pemanis nonnutritif



Pemanis nutritif
Pemanis nutritif adalah pemanis alami yang menghasilkan kalori.
Pemanis nutritif berasal dari tanaman (sukrosa/gula tebu, gula bit, xylitol dan fruktosa),
dari hewan (laktosa, madu), dan dari hasil penguraian karbohidrat (sirop glukosa, dekstrosa,
sorbitol).

Kelebihan pemanis ini dapat mengakibatkan obesitas, karena kandungan kalorinya yang
tinggi.


Pemanis nonnutritif



Pemanis nonnutritif adalah pemanis alami yang tidak menghasilkan kalori. Pemanis
nonnutritif berasal dari tanaman (steviosida), dan dari kelompok protein.



Bahan Pengawet Alami
Bahan pengawet alami yang sering digunakan adalah :
Garam,
Cuka
Gula
Bahan pengawet alami ini digunakan untuk mengawetkan makanan agar selalu berada dalam
kondisi baik.


Bahan Pewarna Alami

Pernahkah kamu makan nasi kuning? Dari mana asalnya warna kuning pada nasi kuning?
Bahan pewarna alami lain yang juga sering digunakan, antara lain seperti berikut:
Warna kuning itu berasal dari bumbu masakan yang disebut kunyit.
Daun pandan dan daun suji untuk menghasilkan warna hijau;
Gula merah dan karamel untuk menghasilkan warna cokelat;
Cabai, tomat, dan paprika untuk menghasilkan warna merah.



Bahan Pewarna Buatan
Bahan pewarna yang masih diperbolehkan untuk dipakai yaitu
amarant (pewarna merah)
tartrazine (pewarna kuning)
erythrosine (pewarna merah)
fast green FCF (pewarna hijau)
sunset yellow (pewarna kuning)

brilliant blue (pewarna biru).


Penggunaan Yang Berlebihan
Penggunaan tartrazine yang berlebihan dapat menyebabkan reaksi alergi, asma, dan
hiperaktif pada anak
Penggunaan erythrosine yang berlebihan dapat menyebabkan reaksi alergi pada
pernapasan, hiperaktif pada anak, tumor tiroid pada tikus, dan efek kurang baik pada otak dan
perilaku.
Penggunaan Fast Green FCF secara berlebihan dapat menyebabkan reaksi alergi dan
produksi tumor.
penggunaan sunset yellow yang berlebihan dapat menyebabkan radang selaput lendir
pada hidung, sakit pinggang, muntah-muntah, dan gangguan pencernaan.



Bahan Pemanis Buatan
Pemanis buatan adalah bahan tambahan makanan buatan yang ditambahkan pada
makanan atau minuman untuk menciptakan rasa manis.
Bahan pemanis buatan ini sama sekali tidak mempunyai nilai gizi.
Contoh pemanis buatan antara lain sakarin, siklamat dan aspartam.



Penggunaaanya
Aspartam banyak digunakan sebagai pemanis dalam permen dan berbagai jenis makanan
olahan. Makanan olahan yang biasa menggunakan pemanis buatan antara lain
Sirop
Es mambo
Kue atau roti



Bahan Pengawet Buatan
Menurutmu adakah makanan dalam kemasan tanpa menggunakan bahan pengawet?



Pengertian
Bahan pengawet adalah bahan tambahan makanan yang mencegah atau menghambat
fermentasi, pengasaman, atau peruraian lain terhadap makanan yang disebabkan oleh
mikroorganisme.



zat pengawet dibedakan menjadi tiga macam, yaitu
GRAS (Generally Recognized as Safe) yang umumnya bersifat alami, sehingga aman dan
tidak berefek racun sama sekali.
ADI (Acceptable Daily Intake), yang selalu ditetapkan batas penggunaan hariannya
(daily intake) guna melindungi kesehatan konsumen.
Zat pengawet yang memang tidak layak dikonsumsi atau berbahaya seperti boraks,
formalin, dan rhodamin-B.



Beberapa bahan pengawet diperbolehkan untuk dipakai, namun kurang aman jika digunakan
secara berlebihan.
Kalsium Benzoat
Sulfur Dioksida (SO2)
Kalium Nitrit
Kalsium Propionat/Natrium Propionat
Asam Sorbat
Natrium Metasulfat



Adapun bahan-bahan pengawet yang tidak aman dan berbahaya bagi kesehatan, antara lain
sebagai berikut:
Natamysin (mual, muntah )
Kalium Asetat (rusaknya fungsi ginjal )
Butil Hidroksi Anisol (BHA) (penyakit hati dan memicu kanker )



Bahan Penyedap Buatan
Zat penyedap buatan dibedakan menjadi dua macam:



zat penyedap aroma dan



zat penyedap rasa.



Zat Penyedap Aroma Buatan
Berasal dari senyawa golongan ester, antara lain oktil asetat (aroma buah jeruk), iso amil
asetat (aroma buah pisang), dan iso amil valerat (aroma buah apel).



Zat penyedap rasa

Banyak digunakan adalah monosodium glutamate (MSG) atau lebih populer dengan nama vetsin
dengan berbagai merek yang beredar di pasar.
ngertian-bahan-kimia.ht