BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH Program d
BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH
(Program dan Standar Kompentesi yang Dibutuhkan untuk Membangun dan
Mengembangkan Soft Skill)
Oleh
Nama
: Anindya Sekarini
NPM
: 1313042010
Kelas
: B1
No. Absen
:4
Pendidikan Bahasa Inggris
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung
2014 / 2015
SHINTA DANUWARDOYO, CEO dan Pendiri Bubu.com
Pionir usaha web development, yang kini juga masuk di dunia digital communications ini
mengaku tidak memiliki dasar pendidikan IT. Tapi, Shinta Danuwardoyo menyatakan IT
adalah cinta dan passion hidupnya. Diakui Shinta, bergerak di bidang IT, ia harus memiliki
hard skills di bidang ini. Hard skills itu ia pelajari ketika ia ikut bekerja di lab komputer
kampus untuk mendapat diskon uang kuliah. “Ternyata, saya bisa mempelajari, dan sekarang
malah menjadikannya usaha,” ungkap wanita yang mendirikan www.bubu.com sejak 18
tahun lalu ini.
Meski begitu, Shinta yang kini sudah memiliki 55 karyawan merasa bahwa jago komputer
dan teknologi saja tanpa diimbuhi soft skills yang mumpuni, tidak akan membuatnya menjadi
‘seseorang’ dalam usaha ini. “Soft skills itu kemampuan atau bakat yang ada pada diri tiap
orang. Tapi sayangnya, sering dilupakan orang-orang yang berkecimpung di dunia IT, seperti
saya,” katanya.
Salah satu soft skill yang menonjol dalam dirinya dan menjadi kelebihannya di bisnis ini
adalah kemampuannya berhubungan dengan orang lain. Berkat soft skills ini, ia berhasil
mengundang pembicara dari perusahaan web dan IT raksasa, seperti Google, Yahoo!,
Facebook, danAmazon.com dalam ajang bergengsi Bubu Awards dan IDByte. Dengan cara
ini, nama bubu.com kian dikenal orang dan kredibilitasnya meningkat.
Bubu Awards yang diselenggarakan sejak tahun 2001 ini memberikan penghargaan kepada
perusahaan-perusahaan dengan website dan aplikasi terbaik. Sedangkan IDByte adalah
konferensi digital untuk para digital players di Indonesia yang dilangsungkan sejak tahun
2011. “Dengan soft skills, saya bisa berkomunikasi dan melobi, sehingga bukan saja mereka
mau menjadi pembicara, bahkan tak harus dibayar,” ungkap Shinta, bangga.
Soft Skills pengusaha yang wajib dimiliki versi Shinta:
Berkomunikasi dan bernegosiasi. Melalui komunikasi ia bisa menyampaikan ide-ide
pengembangan IT. Komunikasi juga membuat orang mengerti ide-ide tersebut, hingga
akhirnya tertarik untuk bergabung. Komunikasi yang baik akan memperlancar proses
negosiasi untuk kesepakatan usaha.
Membangun relasi atau hubungan. Jangan melulu membicarakan pekerjaan. Pengusaha harus
mampu membangun hubungan yang nyaman. Dari sinilah biasanya negosiasi bisnis lebih
lancar dilakukan.
Mau kerja keras dan persistensi. Pengusaha bekerja 24 jam sehari dan 7 hari seminggu. Meski
waktu kerja bisa diatur fleksibel, kerja keras penting untuk dicontoh anak buah. Selain itu
juga penting memiliki persistensi. Namanya usaha, tak ada yang langsung besar. Stay focus
dan terus berusaha.
Leadership. Seorang pemimpin tak hanya harus memiliki kemampuan untuk mengendalikan
dan memimpin perusahaannya, tapi juga mengajak karyawannya bukan hanya sebagai orang
yang digaji, tapi mengajak mereka bekerja sama untuk kemajuan perusahaan. Kenali
kelebihan dan kekurangan karyawan, sehingga dapat ‘mengaryakan’ mereka pada posisi dan
situasi yang tepat.
Kontrol emosi. Tak semua klien menyenangkan. Tak semua hari juga bebas dari keributan di
internal perusahaan. Kelola emosi. Jangan terlalu sensitif.
Usir Malu dan Pede bicara
"Dulu saya pemalu. Saya tidak luwes berkomunikasi dengan orang lain, apalagi ketika harus
menjadi pembicara di hadapan banyak orang. Di masa awal menjadi pembicara, lidah rasanya
kelu ketika mata beradu pandang dengan banyak orang. Belum lagi dilanda demam
panggung. Tapi, sifat itu saya lawan. Perusahaan tidak akan maju dan menjadi besar, jika saya
terus berlindung di balik comfort zone saya.
Untuk melawan sifat pemalu, saya mulai dengan meng-coaching diri sendiri. Karena,
kemauan berubah itu harus datang dari diri sendiri. Tidak mudah memang, tapi Anda wajib
mendorongnya. Cara yang saya lakukan dengan mencoba mendekati orang dan memaksa diri
sendiri untuk mengobrol dengan orang-orang yang ada di sekitar saya. Tidak mudah memang,
karena saya harus bisa mencari topik pembicaraan yang kira-kira menarik lawan bicara.
Makanya, bagi saya, banyak membaca menjadi jalan untuk membuka pertemanan.
Ketika harus berbicara di hadapan banyak orang, saya mulai dengan membuat persiapan
matang sebelum berbicara. Ketidaksiapan materi bisa menambah grogi. Untuk
menyempurnakan cara bicara, saya terus berlatih, berlatih, dan berlatih. Makin banyak jam
terbang, makin mahir kemampuan berkomunikasi. Untuk memoles kemampuan, saya juga
ikut pelatihan atau workshop bicara di hadapan publik, mencari strateginya di buku atau
searching di internet. Yang terpenting, mempraktikkan semua ilmu yang telah dimiliki.
Karena, semua kemampuan ini hanya diperoleh dengan learning by doing." - Shinta
Danuwardoyo (f)
Adapun softskill yang wajib dikuasai seorang pengusaha versi Shinta adalah sebagai berikut :
Berkomunikasi dan bernegoisasi
Membangun relasi atau hubungan
Mau kerja keras dan persistensi
Leadership
Kontrol emosi
Hasil Analisis Program dan Standar Kompetensi yang Dibutuhkan untuk Membangun dan
Mengembangkan Soft Skill
Berdasarkan pengalaman di atas, dalam bidang bimbingan konseling di sekolah itu termasuk
ke dalam Bidang Pribadi-Karir dimana di atas diungkapkan bahwa Shinta(narasumber
cerita di atas) adalah seorang pionir usaha web development yang kini juga masuk di dunia
digital communications. Shinta dapat membuktikan bahwa dirinya mampu bersaing dengan
pebisnis lainnya dengan kiat-kiat yang ia lakukan sehingga ia dapat sukses berkarir dalam
bidang yang ditekuninya. Untuk sukses dalam karirnya sebagai pengusaha, selain berbekal
soft skills yang dimilikinya, Shinta pun bekerja keras untuk belajar lebih dan membangun
karakter yang dia miliki.
Oleh karena itu, saya akan membuat beberapa program pembelajaran yang dijadikan satu
dalam sebuat seminar berkaitan dengan bimbingan untuk membangun dan mengembangkan
Soft Skills :
a. Nama Program:
mengembangkan soft skill yang ada pada siswa
b. Jenis Program:
1.
Tes Kognitif dan Psikotest. Tes ini dilakukan dengan penilaian secara objektif melalui tes
tertulis pilihan ganda, jawaban singkat, esai, pertanyaan terbuka ataupun kuisioner reaksi
terstruktur untuk mengukur pembelajaran siswa\\\\\ dalam program pembinaan. Hal ini
juga dapat membantu mempermudah siswa untuk mengetahui minat, bakat, dan sejauh
mana kemampuan mereka khususnya di bidang salon kecantikan dan penyedian jasa dan
layanan yang baik di salon.
2.
Workshop atau pelatihan pembentukan karakter. Dengan mengikuti workshop ini, peserta
didik diharapkan dapat menambah wawasan mereka mengenai bagaimana membentuk
karakter yang sesuai ketika berhadapan dengan publik, bagaimana cara menjalin relasi
dan komunikasi yang baik dengan banyak orang, dan mengetahui apa saja strategi yang
tepat yang dibutuhkan.
3.
Terapi psikologis (konsultasi dengan ahli). Dengan melakukan konsultasi, peserta didik
diharapkan mendapat solusi dari permasalahan yang dialami terutama terkait dengan
kepribadian yang dimiliki. Untuk sukses dalam karir, peserta didik diharapkan memiliki
sifat pantang menyerah, selalu bekerja keras dan tekun dalam pekerjaanya, mudah
bergaul, memiliki sikap yang terbuka dan leadership, serta dapat mengontrol emosi dan
sabar dalam menghadapi segala permasalahan yang terjadi dalam pekerjaanya.
4.
Seminar kewirausahaan bidang pengendalian keuangan.Dalam seminar ini akan
dikenalkan segala sesuatu yang berkaitan dengan kewirausahaan terkait bidang
pembukuan dan pembuatan anggarana belanja , pendapatan ,piutang ,utang usaha serta
neraca saldo sehingga peserta didik lebih memahami bidang dan meningkatkan
kemampuan di bidang keuangan.
5.
Pelatihan mengenai cara membuat inovasi baru di dunia bisnis terutama bisnis salon
yang di harapkan dapat memberikan kepuasan tersendiri bagi para konsumsen karena di
salam bisnis salon kita menjual jasa dan pelayanan kepada konsumen dengan sebaik
mungkin.
c. Fungsi Program:
Para siswa mampu menggunakan soft skill nya dengan matang dan membuat suatu usaha
dengan bakat yang dimilikinya
d. Sasaran:
Seluruh siswi SMA NEGERI 1 BANDAR LAMPUNG
e. Tempat dan Tanggal Program:
Gedung Bagas Raya Bandar Lampung, 20 februari 2015
f. Pemateri:
Mario Teguh (Motivator Kondang) pemateri Workshop
Rudy Hadisuarno (Pemilik Salon Rudy Hadisuarno) pemateri Seminar
g. uraianKegiatan:
Kegiatan ini dilaksanakan dilaksanakan selama dua hari.
HARI PERTAMA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Pengkondosian peserta pukul 07.30 wib – 08.00 wib.
Sambutan dari ketua pelaksana kegiatan pukul 08.30 wib – 08.45 wib.
Pembacaan Do’a pukul 8.45 wib – 8.50 wib.
Test kognitif dan psikotes pukul 8.50 wib – 11.30 wib.
Coffeebreak pukul 11.30 wib – 12.30 wib.
Dilanjutkan Workshop pukul 12.30 wib – 14.00 wib.
Dibuka sesi tanya jawab pukul 14.00 – 16.00 wib
Pembacaan Do’a penutup.
HARI KEDUA
1.
2.
3.
4.
Pengkondosian peserta pukul 07.00 wib – 07.30 wib
Test psikologis peserta pukul 07.30 wib – 11.30 wib
Coffeebreak pukul 11.30 wib – 12.30 wib
Dilanjutkan seminar kewirausahaan serta contoh pelatihan inovasi oleh pemateri
pukul 12.30-15.30 wib
5. Sesi tanya jawab 15.30- 16.00 wib
6. Penutupan acara 16.00 – 16.30 wib
h. Dana Pelaksanaan Kegiatan
Dana pelaksanaan kegiatan program ini bisa didapat dapat dari mengajukan proposal
ke perusahaan-perusahaan tertentu atau pun lembaga-lembaga yang bersangkutan.
Berikut ini gambaran umum rincian biaya yang dibutuhkan.
No
1.
2.
3.
4.
Keperluan
Snack
Konsumsi peserta
Akomodasi pemateri
Sertifikat
Jumlah
180*2
180*2
2
180
Besar biaya
(satuan)
5.000
12.000
1.000.000
4.000
Total biaya
1.800.000
4.3200.000
2.000.000
720.000
Total biaya
8.840.000
Berikut ini daftar sumber dana yang di peroleh:
No
.
1.
2.
3.
4.
5.
Nama perusahaan / donatur
Uang Kas SMA NEGERI 1 BANDAR
LAMPUNG
NESTLE
TRIBUN LAMPUNG
COCA COLA
HONDA
Total
Jumlah donasi
3.000.000
1.500.000
1.500.000
1,200.000
1.900.000
9.100.000
Oleh karena itu, setelah mengikuti program di atas, diharapkan peserta didik dapat mencapai
Standar dan Indikator Kompetensi Sekolah Menengah tingkat 9 hingga tingkat 12 mengenai
pembelajaran untuk bekerja (Learning to Work) atau Pengembangan Karir. Adapun Standar
dan Indikator Kompetensi-nya antara lain:
No
Aspek
Perkembangan
1
Landasan hidup
religius
2
Landasan
perilaku etis
3
Kematangan
emosi
Tataran/Internalisasi Tujuan
Pengenalan
Akomodasi
Tindakan
Melakukan
berbagai
Berminat
Mengenal arti
kegiatan
mempelajari
dan tujuan
ibadah
arti dan tujuan
ibadah
dengan
ibadah
kemauan
sendiri
Memahami
Bertindak
Mengenal
keragaman
atas
alasan perlunya aturan/patokan
pertimbanga
mentaati
dalam
n diri
aturan/norma
berperilaku
terhadap
berperilaku
dalam konteks
norma yang
budaya
berlaku
Memahami
Mengekspre
Mengenal cara- keragaman
sikan
cara
ekspresi
perasaan
mengekspresika perasaan diri
atas dasar
n perasaan
dan perasaan
pertimbanga
secara wajar
orasaan orang
n
lain
kontekstual
4
5
6
7
8
9
Kematangan
intelektual
Mempelajari
cara-cara
pengambilan
keputusan dan
pemecahan
masalah
Menyadari
adanya resiko
dari
pengambilan
keputusan
Mengambil
keputusan
berdasarkan
pertimbanga
n resiko
yang
mungkin
terjadi.
Kesadaran
tanggung jawab
sosial
Mempelajari
cara-cara
memperoleh
hak dan
memenuhi
kewajiban
dalam
lingkungan
kehidupan
sehari-hari
Menghargai
nilai-nilai
persahabatan
dan
keharmonisan
dalam
kehidupan
sehari-hari
Berinteraksi
dengan
orang lain
atas dasar
nilai-nilai
persahabata
n dan
keharmonisa
n hidup.
Mengenal
peran-peran
sosial sebagai
laki-laki atau
perempuan
Menghargai
peranan diri dan
orang lain
sebagai lakilaki atau
perempuan
dalam
kehidupan
sehari-hari
Berinteraksi
dengan lain
jenis secara
kolaboratif
dalam
memeranka
n peran jenis
Kesadaran
gender
Pengembangan
diri
Perilaku
kewirausahaan
(kemandirian
perilaku
ekonomis)
Wawasan dan
kesiapan karier
Mengenal
kemampuan
dan keinginan
diri
Menerima
keadaan diri
secara positif
Mengenal nilainilai perilaku
hemat, ulet
sungguhsungguh dan
konpetitif
dalam
kehidupan
sehari-hari.
Mengekspresik
an ragam
pekerjaan,
pendidikan dan
Menyadari
manfaat
perilaku hemat,
ulet sungguhsungguh dan
konpetitif
dalam
kehidupan
sehari-hari.
Menyadari
keragaman nilai
dan persyaratan
dan aktivitas
Meyakini
keunikan
diri sebagai
aset yang
harus
dikembangk
an secara
harmonis
dalam
kehidupan
Membiasaka
n diri hidup
hemat, ulet
sungguhsungguh dan
konpetitif
dalam
kehidupan
sehari-hari.
Mengidentif
ikasi ragam
alternatif
pekerjaan,
10
Kematangan
hubungan
dengan teman
sebaya
aktivitas dalam
dengan
kemampuan
diri
yang menuntut
pemenuhan
kemampuan
tertentu
Mempelajari
norma-norma
pergaulan
dengan teman
sebaya yang
beragam latar
belakangnya
Menyadari
keragaman latar
belakang teman
sebaya yang
mendasari
pergaulan
pendidikan
dan aktifitas
yang
mengandun
g relevansi
dengn
kemampuan
diri
Bekerja
sama
dengan
teman
sebaya yang
beragam
latar
belakangnya
(Program dan Standar Kompentesi yang Dibutuhkan untuk Membangun dan
Mengembangkan Soft Skill)
Oleh
Nama
: Anindya Sekarini
NPM
: 1313042010
Kelas
: B1
No. Absen
:4
Pendidikan Bahasa Inggris
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung
2014 / 2015
SHINTA DANUWARDOYO, CEO dan Pendiri Bubu.com
Pionir usaha web development, yang kini juga masuk di dunia digital communications ini
mengaku tidak memiliki dasar pendidikan IT. Tapi, Shinta Danuwardoyo menyatakan IT
adalah cinta dan passion hidupnya. Diakui Shinta, bergerak di bidang IT, ia harus memiliki
hard skills di bidang ini. Hard skills itu ia pelajari ketika ia ikut bekerja di lab komputer
kampus untuk mendapat diskon uang kuliah. “Ternyata, saya bisa mempelajari, dan sekarang
malah menjadikannya usaha,” ungkap wanita yang mendirikan www.bubu.com sejak 18
tahun lalu ini.
Meski begitu, Shinta yang kini sudah memiliki 55 karyawan merasa bahwa jago komputer
dan teknologi saja tanpa diimbuhi soft skills yang mumpuni, tidak akan membuatnya menjadi
‘seseorang’ dalam usaha ini. “Soft skills itu kemampuan atau bakat yang ada pada diri tiap
orang. Tapi sayangnya, sering dilupakan orang-orang yang berkecimpung di dunia IT, seperti
saya,” katanya.
Salah satu soft skill yang menonjol dalam dirinya dan menjadi kelebihannya di bisnis ini
adalah kemampuannya berhubungan dengan orang lain. Berkat soft skills ini, ia berhasil
mengundang pembicara dari perusahaan web dan IT raksasa, seperti Google, Yahoo!,
Facebook, danAmazon.com dalam ajang bergengsi Bubu Awards dan IDByte. Dengan cara
ini, nama bubu.com kian dikenal orang dan kredibilitasnya meningkat.
Bubu Awards yang diselenggarakan sejak tahun 2001 ini memberikan penghargaan kepada
perusahaan-perusahaan dengan website dan aplikasi terbaik. Sedangkan IDByte adalah
konferensi digital untuk para digital players di Indonesia yang dilangsungkan sejak tahun
2011. “Dengan soft skills, saya bisa berkomunikasi dan melobi, sehingga bukan saja mereka
mau menjadi pembicara, bahkan tak harus dibayar,” ungkap Shinta, bangga.
Soft Skills pengusaha yang wajib dimiliki versi Shinta:
Berkomunikasi dan bernegosiasi. Melalui komunikasi ia bisa menyampaikan ide-ide
pengembangan IT. Komunikasi juga membuat orang mengerti ide-ide tersebut, hingga
akhirnya tertarik untuk bergabung. Komunikasi yang baik akan memperlancar proses
negosiasi untuk kesepakatan usaha.
Membangun relasi atau hubungan. Jangan melulu membicarakan pekerjaan. Pengusaha harus
mampu membangun hubungan yang nyaman. Dari sinilah biasanya negosiasi bisnis lebih
lancar dilakukan.
Mau kerja keras dan persistensi. Pengusaha bekerja 24 jam sehari dan 7 hari seminggu. Meski
waktu kerja bisa diatur fleksibel, kerja keras penting untuk dicontoh anak buah. Selain itu
juga penting memiliki persistensi. Namanya usaha, tak ada yang langsung besar. Stay focus
dan terus berusaha.
Leadership. Seorang pemimpin tak hanya harus memiliki kemampuan untuk mengendalikan
dan memimpin perusahaannya, tapi juga mengajak karyawannya bukan hanya sebagai orang
yang digaji, tapi mengajak mereka bekerja sama untuk kemajuan perusahaan. Kenali
kelebihan dan kekurangan karyawan, sehingga dapat ‘mengaryakan’ mereka pada posisi dan
situasi yang tepat.
Kontrol emosi. Tak semua klien menyenangkan. Tak semua hari juga bebas dari keributan di
internal perusahaan. Kelola emosi. Jangan terlalu sensitif.
Usir Malu dan Pede bicara
"Dulu saya pemalu. Saya tidak luwes berkomunikasi dengan orang lain, apalagi ketika harus
menjadi pembicara di hadapan banyak orang. Di masa awal menjadi pembicara, lidah rasanya
kelu ketika mata beradu pandang dengan banyak orang. Belum lagi dilanda demam
panggung. Tapi, sifat itu saya lawan. Perusahaan tidak akan maju dan menjadi besar, jika saya
terus berlindung di balik comfort zone saya.
Untuk melawan sifat pemalu, saya mulai dengan meng-coaching diri sendiri. Karena,
kemauan berubah itu harus datang dari diri sendiri. Tidak mudah memang, tapi Anda wajib
mendorongnya. Cara yang saya lakukan dengan mencoba mendekati orang dan memaksa diri
sendiri untuk mengobrol dengan orang-orang yang ada di sekitar saya. Tidak mudah memang,
karena saya harus bisa mencari topik pembicaraan yang kira-kira menarik lawan bicara.
Makanya, bagi saya, banyak membaca menjadi jalan untuk membuka pertemanan.
Ketika harus berbicara di hadapan banyak orang, saya mulai dengan membuat persiapan
matang sebelum berbicara. Ketidaksiapan materi bisa menambah grogi. Untuk
menyempurnakan cara bicara, saya terus berlatih, berlatih, dan berlatih. Makin banyak jam
terbang, makin mahir kemampuan berkomunikasi. Untuk memoles kemampuan, saya juga
ikut pelatihan atau workshop bicara di hadapan publik, mencari strateginya di buku atau
searching di internet. Yang terpenting, mempraktikkan semua ilmu yang telah dimiliki.
Karena, semua kemampuan ini hanya diperoleh dengan learning by doing." - Shinta
Danuwardoyo (f)
Adapun softskill yang wajib dikuasai seorang pengusaha versi Shinta adalah sebagai berikut :
Berkomunikasi dan bernegoisasi
Membangun relasi atau hubungan
Mau kerja keras dan persistensi
Leadership
Kontrol emosi
Hasil Analisis Program dan Standar Kompetensi yang Dibutuhkan untuk Membangun dan
Mengembangkan Soft Skill
Berdasarkan pengalaman di atas, dalam bidang bimbingan konseling di sekolah itu termasuk
ke dalam Bidang Pribadi-Karir dimana di atas diungkapkan bahwa Shinta(narasumber
cerita di atas) adalah seorang pionir usaha web development yang kini juga masuk di dunia
digital communications. Shinta dapat membuktikan bahwa dirinya mampu bersaing dengan
pebisnis lainnya dengan kiat-kiat yang ia lakukan sehingga ia dapat sukses berkarir dalam
bidang yang ditekuninya. Untuk sukses dalam karirnya sebagai pengusaha, selain berbekal
soft skills yang dimilikinya, Shinta pun bekerja keras untuk belajar lebih dan membangun
karakter yang dia miliki.
Oleh karena itu, saya akan membuat beberapa program pembelajaran yang dijadikan satu
dalam sebuat seminar berkaitan dengan bimbingan untuk membangun dan mengembangkan
Soft Skills :
a. Nama Program:
mengembangkan soft skill yang ada pada siswa
b. Jenis Program:
1.
Tes Kognitif dan Psikotest. Tes ini dilakukan dengan penilaian secara objektif melalui tes
tertulis pilihan ganda, jawaban singkat, esai, pertanyaan terbuka ataupun kuisioner reaksi
terstruktur untuk mengukur pembelajaran siswa\\\\\ dalam program pembinaan. Hal ini
juga dapat membantu mempermudah siswa untuk mengetahui minat, bakat, dan sejauh
mana kemampuan mereka khususnya di bidang salon kecantikan dan penyedian jasa dan
layanan yang baik di salon.
2.
Workshop atau pelatihan pembentukan karakter. Dengan mengikuti workshop ini, peserta
didik diharapkan dapat menambah wawasan mereka mengenai bagaimana membentuk
karakter yang sesuai ketika berhadapan dengan publik, bagaimana cara menjalin relasi
dan komunikasi yang baik dengan banyak orang, dan mengetahui apa saja strategi yang
tepat yang dibutuhkan.
3.
Terapi psikologis (konsultasi dengan ahli). Dengan melakukan konsultasi, peserta didik
diharapkan mendapat solusi dari permasalahan yang dialami terutama terkait dengan
kepribadian yang dimiliki. Untuk sukses dalam karir, peserta didik diharapkan memiliki
sifat pantang menyerah, selalu bekerja keras dan tekun dalam pekerjaanya, mudah
bergaul, memiliki sikap yang terbuka dan leadership, serta dapat mengontrol emosi dan
sabar dalam menghadapi segala permasalahan yang terjadi dalam pekerjaanya.
4.
Seminar kewirausahaan bidang pengendalian keuangan.Dalam seminar ini akan
dikenalkan segala sesuatu yang berkaitan dengan kewirausahaan terkait bidang
pembukuan dan pembuatan anggarana belanja , pendapatan ,piutang ,utang usaha serta
neraca saldo sehingga peserta didik lebih memahami bidang dan meningkatkan
kemampuan di bidang keuangan.
5.
Pelatihan mengenai cara membuat inovasi baru di dunia bisnis terutama bisnis salon
yang di harapkan dapat memberikan kepuasan tersendiri bagi para konsumsen karena di
salam bisnis salon kita menjual jasa dan pelayanan kepada konsumen dengan sebaik
mungkin.
c. Fungsi Program:
Para siswa mampu menggunakan soft skill nya dengan matang dan membuat suatu usaha
dengan bakat yang dimilikinya
d. Sasaran:
Seluruh siswi SMA NEGERI 1 BANDAR LAMPUNG
e. Tempat dan Tanggal Program:
Gedung Bagas Raya Bandar Lampung, 20 februari 2015
f. Pemateri:
Mario Teguh (Motivator Kondang) pemateri Workshop
Rudy Hadisuarno (Pemilik Salon Rudy Hadisuarno) pemateri Seminar
g. uraianKegiatan:
Kegiatan ini dilaksanakan dilaksanakan selama dua hari.
HARI PERTAMA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Pengkondosian peserta pukul 07.30 wib – 08.00 wib.
Sambutan dari ketua pelaksana kegiatan pukul 08.30 wib – 08.45 wib.
Pembacaan Do’a pukul 8.45 wib – 8.50 wib.
Test kognitif dan psikotes pukul 8.50 wib – 11.30 wib.
Coffeebreak pukul 11.30 wib – 12.30 wib.
Dilanjutkan Workshop pukul 12.30 wib – 14.00 wib.
Dibuka sesi tanya jawab pukul 14.00 – 16.00 wib
Pembacaan Do’a penutup.
HARI KEDUA
1.
2.
3.
4.
Pengkondosian peserta pukul 07.00 wib – 07.30 wib
Test psikologis peserta pukul 07.30 wib – 11.30 wib
Coffeebreak pukul 11.30 wib – 12.30 wib
Dilanjutkan seminar kewirausahaan serta contoh pelatihan inovasi oleh pemateri
pukul 12.30-15.30 wib
5. Sesi tanya jawab 15.30- 16.00 wib
6. Penutupan acara 16.00 – 16.30 wib
h. Dana Pelaksanaan Kegiatan
Dana pelaksanaan kegiatan program ini bisa didapat dapat dari mengajukan proposal
ke perusahaan-perusahaan tertentu atau pun lembaga-lembaga yang bersangkutan.
Berikut ini gambaran umum rincian biaya yang dibutuhkan.
No
1.
2.
3.
4.
Keperluan
Snack
Konsumsi peserta
Akomodasi pemateri
Sertifikat
Jumlah
180*2
180*2
2
180
Besar biaya
(satuan)
5.000
12.000
1.000.000
4.000
Total biaya
1.800.000
4.3200.000
2.000.000
720.000
Total biaya
8.840.000
Berikut ini daftar sumber dana yang di peroleh:
No
.
1.
2.
3.
4.
5.
Nama perusahaan / donatur
Uang Kas SMA NEGERI 1 BANDAR
LAMPUNG
NESTLE
TRIBUN LAMPUNG
COCA COLA
HONDA
Total
Jumlah donasi
3.000.000
1.500.000
1.500.000
1,200.000
1.900.000
9.100.000
Oleh karena itu, setelah mengikuti program di atas, diharapkan peserta didik dapat mencapai
Standar dan Indikator Kompetensi Sekolah Menengah tingkat 9 hingga tingkat 12 mengenai
pembelajaran untuk bekerja (Learning to Work) atau Pengembangan Karir. Adapun Standar
dan Indikator Kompetensi-nya antara lain:
No
Aspek
Perkembangan
1
Landasan hidup
religius
2
Landasan
perilaku etis
3
Kematangan
emosi
Tataran/Internalisasi Tujuan
Pengenalan
Akomodasi
Tindakan
Melakukan
berbagai
Berminat
Mengenal arti
kegiatan
mempelajari
dan tujuan
ibadah
arti dan tujuan
ibadah
dengan
ibadah
kemauan
sendiri
Memahami
Bertindak
Mengenal
keragaman
atas
alasan perlunya aturan/patokan
pertimbanga
mentaati
dalam
n diri
aturan/norma
berperilaku
terhadap
berperilaku
dalam konteks
norma yang
budaya
berlaku
Memahami
Mengekspre
Mengenal cara- keragaman
sikan
cara
ekspresi
perasaan
mengekspresika perasaan diri
atas dasar
n perasaan
dan perasaan
pertimbanga
secara wajar
orasaan orang
n
lain
kontekstual
4
5
6
7
8
9
Kematangan
intelektual
Mempelajari
cara-cara
pengambilan
keputusan dan
pemecahan
masalah
Menyadari
adanya resiko
dari
pengambilan
keputusan
Mengambil
keputusan
berdasarkan
pertimbanga
n resiko
yang
mungkin
terjadi.
Kesadaran
tanggung jawab
sosial
Mempelajari
cara-cara
memperoleh
hak dan
memenuhi
kewajiban
dalam
lingkungan
kehidupan
sehari-hari
Menghargai
nilai-nilai
persahabatan
dan
keharmonisan
dalam
kehidupan
sehari-hari
Berinteraksi
dengan
orang lain
atas dasar
nilai-nilai
persahabata
n dan
keharmonisa
n hidup.
Mengenal
peran-peran
sosial sebagai
laki-laki atau
perempuan
Menghargai
peranan diri dan
orang lain
sebagai lakilaki atau
perempuan
dalam
kehidupan
sehari-hari
Berinteraksi
dengan lain
jenis secara
kolaboratif
dalam
memeranka
n peran jenis
Kesadaran
gender
Pengembangan
diri
Perilaku
kewirausahaan
(kemandirian
perilaku
ekonomis)
Wawasan dan
kesiapan karier
Mengenal
kemampuan
dan keinginan
diri
Menerima
keadaan diri
secara positif
Mengenal nilainilai perilaku
hemat, ulet
sungguhsungguh dan
konpetitif
dalam
kehidupan
sehari-hari.
Mengekspresik
an ragam
pekerjaan,
pendidikan dan
Menyadari
manfaat
perilaku hemat,
ulet sungguhsungguh dan
konpetitif
dalam
kehidupan
sehari-hari.
Menyadari
keragaman nilai
dan persyaratan
dan aktivitas
Meyakini
keunikan
diri sebagai
aset yang
harus
dikembangk
an secara
harmonis
dalam
kehidupan
Membiasaka
n diri hidup
hemat, ulet
sungguhsungguh dan
konpetitif
dalam
kehidupan
sehari-hari.
Mengidentif
ikasi ragam
alternatif
pekerjaan,
10
Kematangan
hubungan
dengan teman
sebaya
aktivitas dalam
dengan
kemampuan
diri
yang menuntut
pemenuhan
kemampuan
tertentu
Mempelajari
norma-norma
pergaulan
dengan teman
sebaya yang
beragam latar
belakangnya
Menyadari
keragaman latar
belakang teman
sebaya yang
mendasari
pergaulan
pendidikan
dan aktifitas
yang
mengandun
g relevansi
dengn
kemampuan
diri
Bekerja
sama
dengan
teman
sebaya yang
beragam
latar
belakangnya