Pengaruh Green Marketing Dan Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Pertamax Series (Studi Pada Konsumen Spbu Jl. Imam Bonjol, Plonia, Medan) Chapter III V
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Wiratna (2015:16), penelitian
asosiatif bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variable atau lebih,
dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi
untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala.
3.2 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di lima SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar
Umum) milik perusahaan PT. Pertamina (Persero) yang berada di Jl. Imam
Bonjol, Polonia, Medan
3.2.2 Waktu Penelitian
Waktu penelitian untuk penelitian ini disesuaikan dengan pencapaian data
dan informasi yang dibutuhkan peneliti.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1 Populasi Penelitian
Menurut Sugiyono (2012:115) Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan. Dalam penelitian ini populasi yang dipilih oleh peneliti adalah
konsumen di Kota Medan yang menggunakan Pertamax Series yang melakukan
pembelian di salah satu dari lima SPBU yang telah disebutkan di atas.
41
Universitas Sumatera Utara
42
3.3.2 Sampel Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik nonprobability sampling
dengan metode multi stage sampling yang terdiri dari:
1.
Purposive Sampling
Purposive Sampling adalah teknik penentuan sampel dengan melihat
pertimbangan criteria tertentu. Adapun criteria yang ditetapkan oleh penulis
sebagai responden adalah sebagai berikut:
a. Responden berusia 18 hingga 66 tahun, karena pada usia tersebut
merupakan merupakan usia produktif dan dianggap sebagai usia yang
matang untuk dapat memilih keputusan.
b. Responden merupakan pengguna Pertamax Series yang melakukan
pembelian di SPBU Jl. Imam Bonjol, Polonia, Medan.
2. Insidental Sampling
Insidental Sampling merupakan teknik pengambilan sampel berdasarkan
kebetulan, tetapi responden yang dipilih sebagai sumber data harus
mempunyai kecocokan dalam penelitian ini. Agar mempermudah penulis
dalam melakukan penelitian, maka tidak semua populasi dijadikan responden
sehingga dilakukan penetapan ukuran sampel. Adapun penetapan ukuran
sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Rao Purba (Sujarweni,
2015:155), yaitu:
n=
2
2
Keterangan:
N = Jumlah sampel
Z = Tingkat keyakinan dalam penentuan sampel (95%=1,96)
Universitas Sumatera Utara
43
Moe = margin of error kesalahan maksimum yang bisa ditolerir sebesar
10% Dengan rumus di atas, maka diperoleh perhitungan sebagai berikut:
n=
,
2
, 2
= 96,04
Berdasarkan perhitungan rumus diatas, maka jumlah responden yang akan
dijadikan sampel penelitian adalah sebanyak 96,04 orang, yang akan
dibulatkan menjadi 100 orang.
3.4 Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, yang halnya akan berlaku apabila sudah diuji terbukti kebenarannya.
Jawaban ini hanya bersifat sementara karena jawaban yang diberikan masih
berdasarkan teori yang ada belum dibuktikan oleh fakta yang ada di lapangan.
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka hipotesis pada penelitian
ini adalah :
1. Ho1 : Tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara green
marketing terhadap keputusan pembelian Pertamax Series pada
konsumen SPBU Jl. Imam Bonjol, Polonia, Medan.
Ha1 : Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara green marketing
terhadap keputusan pembelian Pertamax Series pada konsumen
SPBU Jl. Imam Bonjol, Polonia, Medan.
2. Ho2 : Tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara brand image
terhadap keputusan pembelian Pertamax Series pada konsumen
SPBU Jl. Imam Bonjol, Polonia, Medan.
Universitas Sumatera Utara
44
Ha2 : Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara brand image
terhadap keputusan pembelian Pertamax Series pada konsumen
SPBU Jl. Imam Bonjol, Polonia, Medan.
3. Ho3 : Tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara green
marketing dan brand image terhadap keputusan pembelian
Pertamax Series pada konsumen SPBU Jl. Imam Bonjol, Polonia,
Medan.
4. Ha3 : Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara green marketing
dan brand image terhadap keputusan pembelian Pertamax Series
pada konsumen SPBU Jl. Imam Bonjol, Polonia, Medan.
3.5 Defenisi Konsep
Defenisi konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Green
marketing
(pemasaran
hijau)
Menurut
Lempe
dan
Gazda
(Setiyaningrum et al, 2015:309) secara konseptual pemasaran hijau
didefenisikan sebagai respon pemasaran terhadap pengaruh lingkungan yang
berasal dari perancangan, produksi, pengemasan, pelabelan, penggunaan dan
pembuangan barang atau jasa.
2. Brand Image
Menurut Shimp et al (Sangadji dan Sopiah, 2013:327) citra merek (brand
image) dapat dianggap sebagai jenis asosiasi yang muncul di benak
konsumen ketika mengingat sebuah merek tertentu. Asosiasi tersebut secara
sederhana dapat muncul dalam bentuk pemikiran atau citra tertentu yang
dikaitkan dengan suatu merek, sama halnya ketika kita berpikir mengenai
orang lain.
Universitas Sumatera Utara
45
3. Keputusan pembelian
Peter dan Olson (Romadon et al, 2014:2) menyatakan bahwa keputusan
pembelian merupakan suatu proses yang dilakukan untuk mengkombinasikan
pengetahuan yang diperoleh konsumen sebagai pertimbangan guna memilih
dua atau lebih alternatif sehingga dapat memutuskan salah satu produk.
Keputusan pembelian suatu produk oleh konsumen merupakan kumpulan dari
sejumlah keputusan yang diambil dan dijadikan pertimbangan dalam
pembelian suatu produk.
3.6 Defenisi Operasional
Defenisi operasional merupakan petunjuk tentang bagaimana suatu
variable diukur, sehingga peneliti dapat mengetahui baik buruknya pengukuran
tersebut. Adapun defenisi operasional dalam penelitian ini diukur dengan dua
jenis variabel yaitu sebagai berikut :
1. Variabel Bebas (Independent Variable)
Adapun variabel bebas (independent variable) dalam penelitian ini ialah:
a. Green Marketing (X1)
b. Brand Image (X2)
2. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Adapun variabel terikat (dependent variable) dalam penelitian ini ialah
Keputusan Pembelian (Y).
Universitas Sumatera Utara
46
Tabel 3.1
Defenisi Operasional Penelitian
Variabel
Defenisi
Indikator
Skala
Pengukuran
Green marketing adalah 1. Green Produck
pemasaran
Green
Marketing
(Pemasaran
Hijau)
X1
yang (Produk
menggunakan isu tentang 2.
Hijau)
Green
Price
lingkungan sebagai strategi (Harga
Hijau)
untuk memasarkan produk, 3.
Green
contohnya seperti membuat Promotion
produk
Skala Likert
ramah (Promosi Hijau)
yang
lingkungan
untuk
mengurangi dampak dari
global warming.
1.
Brand
Image(Citra
Merek)
X2
Brand image (citra merek)
sendiri
dapat
defenisikan
sebagai
asosiasi atau atribut yang
ada pada merek
Keputusan
adalah
Keputusan
Pembelian
Y
di
pengambilan
keputusan oleh konsumen
pembelian
diawali
Asosiasi
2.
Merek
Kekuatan
Asosiasi Merek
3.
Skala Likert
Keunikan
Asosiasi Merek
pembelian
untuk
Dukungan
melakukan
suatu
oleh
produk
adanya
kesadaran atas pemenuhan
kebutuhan dan keinginan.
1.Identifikasi
masalah
2.Pencarian
Informasi
3.Evaluasi
Skala Likert
Alternatif
4.Pembelian
5.Evaluasi
Pascabeli
Sumber: Diolah Oleh Penulis, 2016
Universitas Sumatera Utara
47
3.7 Teknik Pengumpulan Data
3.7.1
Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ialah melalui data
primer dan data sekunder.
1. Data Primer
Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara
langsung dari sumber asli atau subjeknya tanpa melalui perantara. Data
perimer, dalam penelitian ini data primer didapat dengan cara menyebar
Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data yang dilaksanakan dengan cara
menyebarkan daftar pertanyaan yang dilengkapi dengan alternatif jawaban
yang tersedia.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak
langsung melalui media perantara atau data yang diperoleh dari pihak lain.
Teknik pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara:
a. Studi Kepustakaan, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan
berbagai literature seperti buku, jurnal, karya ilmiah, internet serta
pendapat para ahli yang berkaitan dengan objek dan permasalahan yang
diteliti.
b. Studi Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan
catatan-catatan atau dokumen-dokumen yang ada di lokasi penelitian atau
sumber-sumber lain yang terkait dengan objek penelitian.
Universitas Sumatera Utara
48
3.7.2
Skala Pengukuran
Skala pengukuran yang digunakan adalah Skala Likert, dimana Skala
Likert digunakan sebagai alat untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial, Sugiyono (2012:132).
Peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden dengan
menggunakan skala 1 sampai dengan 5 untuk keperluan analisis kuantitatif
penelitian, yang dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini:
Tabel 3.2
Skala Likert
Jawaban
Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Sumber: Diolah Oleh Penulis 2016
Skor
5
4
3
2
1
Penulis menggunakan skala likert sebagai skala pengukuran dalam
penelitian ini, karena penulis beranggapan bahwa kuesioner yang dibuat nantinya
akan berupa sikap dan pendapat tentang objek yang diteliti yang akan diisi atau
dijawab oleh responden yang telah ditetapkan oleh penulis.
3.8 Teknik Analisis Data
Data penelitian yang terkumpul akan dianalisis melalui pendekatan
kuantitatif dengan menggunakan teknik sebagai berikut:
3.8.1
Uji Instrumen
3.8.1.1 Uji Validitas
Pengujian validits dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang
telah disusun sebelumnya dapat digunakan untuk mengukur apa yang ingin
diukur secara cepat. Noor (2011:130) menyarankan sebaiknya jumlah responden
Universitas Sumatera Utara
49
untuk uji coba kuesioner paling sedikit 30 orang. Dalam melakukan penguraian
validitas, digunakan alat bantu software SPSS. Apabila alat ukur tersebut
mempunyai korelasi yang signifikan antar skor item terhadap skor totalnya maka
alat ukur tersebut dinyatakan valid. Jika diperoleh data yang tidak valid, maka
data tersebut akan dikeluarkan atau dibuang dari instrument, kriteria dalam
menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut:
1. Jika r hitung> r tabel maka pertanyaan tersebut valid.
2. Jika r hitung < r tabelmaka pertanyaan tersebut tidak valid.
3.8.1.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Suatu kuesioner dikatakan
reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten
atau stabil dari waktu ke waktu. Menurut Ghozali (Sujarweni, 2015:169) Suatu
variabel dikatakan reliabel jika memiliki Cronbach Alpha > 0,6. Uji reliabilitas
dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS.
1. Jika nilai koefisien reabilitas > 0,6 maka instrumen yang diuji memiliki
reliabilitas yang baik/reliable/terpercaya.
2. Jika nilai koefisien reliabilitas < 0,6 maka instrumen yang diuji tersebut tidak
reliable.
3.8.2
Uji Asumsi Klasik
3.8.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan unuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal
ataukah tidak. Pengambilan kesimpulan untuk menentukan apakah suatu data
Universitas Sumatera Utara
50
mengikuti distribusi normal atau tidak adalah dengan menilai nilai signifikannya.
Jika signifikan > 0,05 maka variabel berdistribusi normal dan sebaliknya jika
signifikan < 0,05 maka variabel tidak berdistribusi, Ghozali (Sujarweni,
2015:225).
3.8.2.2 Uji Multikolonieritas
Uji multikolinieritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel
independen yang memiliki kemiripan antar variabel independen dalam suatu
model. Kemiripan antar variabel independen akan mengakibatkan korelasi yang
sangat kuat. Selain itu uji ini juga untuk menghindari kebiasaan dalam proses
pengambilan keputusan mengenai pengaruh pada uji parsial masing-masing
variabel independen terhadap variabel dependen. Jika VIF (variance inflation
factor) yang dihasilkan diantara 1-10 maka tidak terjadi multikolinieritas,
Sujarweni (2015:176)
3.8.2.3 Uji Heterokedastisitas
Heteroskedastisitas menguji terjadinya variance residual suatu periode
pengamatan ke periode pengamatan yang lain. Cara memprediksi ada tidaknya
heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dengan pola gambar
Scatterplot, regresi yang tidak terjadi heteroskedastisitas jika titik-titik data
menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0, titik-titik data tidak boleh
membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar
kembali, penyebaran titik-titik data tidak berpola, Sujarweni (2015:177).
Universitas Sumatera Utara
51
3.8.3
Analisis Regresi Linier Berganda
Regresi linear berganda didasarkan pada pengaruh dua atau lebih variabel
bebas tehadap variabel terikat. Berikut rumus untuk melihat analisis linear
berganda:
Y=a+b1X1+b2X2+e
Dimana:
Y
= Keputusan Pembelian
X1
= Green
X2
= Brand Image
a
= Konstanta
b12
= Koefisien Regresi
e
= Standar Error
3.8.4
Uji Hipotesis
Maketing
3.8.4.1 Uji Parsial (Uji-t)
Test uji t digunakan untuk menguji setiap variabel bebas atau independen
variabel (X). Apakah variabel green marketing (X1), brand image (X2) dan
mempunyai pengaruh yang positif serta signifikan terhadap variabel terikat atau
dependen variabel (Y) yaitu keputusan pembelian. Bentuk pengujiannya adalah
sebagai berikut:
a. Ho : b1 = 0 , artinya variabel bebas tidak berpengaruh positif dan signifikan
terhadap variabel terikat.
b. H1 : b1 ≠ 0 , artinya variabel bebas berpengaruh positif dan signifikan
terhadap variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara
52
Kriteria penerimaan/penolakan hipotesis dengan tingkat signifikan (α) = 0,05
ditentukan sebagai berikut:
a. t hitung > t table berarti Ho ditolak atau Ha diterima
b. t hitung < t table berarti Ho diterima atau Ha ditolak
Uji t juga bisa dilihat pada tingkat signifikannya yaitu:
a. Jika tingkat signifikasi > 0,05 maka Ho diterima atau Ha ditolak
b. Jika tingkat signifikasi < 0,05 maka Ho ditolak atau Ha diterima
3.8.4.2 Uji Simultan (Uji-F)
Uji F pada dasarnya menunjukan secara serentak apakah variabel bebas
atau dependen variabel (X) mempunyai pengaruh yang positif atau negatif, serta
signifikan terhadap variabel terikan atau dependen variabel (Y).
Ho : b1 = b2= 0
Artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas yaitu green marketing dan brand image terhadap
variabel terikat yakni keputusan pembelian.
Ho : b1 ≠ b2≠ 0
Artinya secara serentak mempunyai pengaruh positif dan signifikan dari
variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria penerimaan/penolakan hipotesis
dengan tingkat signifikan (α) = 0,05 ditentukan sebagai berikut:
a. Jika tingkat signifikan F hitung > 0,05 maka Ho diterima atau Ha ditolak
b. Jika tingkat signifikanF hitung < 0,05 maka Ho ditolak atau Ha diterima
3.8.4.3 Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan variabel bebas yaitu keputusan pembelian yang terdiri dari pencarian
Universitas Sumatera Utara
53
informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan hasil dalam menerangkan
variabel terikat yakni green marketing dan brand image. Nilai koefisien
determinasi adalah antara nol dan satu.
a. Jika R2 berkisar antara nol sampai dengan satu (0 ≤ R ≤ 1), maka variabel
bebas (X) memberikan secara keseluruhan semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variabel terikat (Y).
b. Jika R2 = 0 , maka kemampuan variabel bebas (X) dalam menjelaskan
variabel terikat (Y) sangatlah terbatas.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Sejarah PT. Pertamina
Pertamina (dahulu bernama Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas
Bumi Negara) atau nama resminya PT. PERTAMINA (Persero)
adalah
sebuah BUMN yang bertugas mengelola penambangan minyak dan gas
bumi di Indonesia. Pertamina masuk urutan ke 122 dalam Fortune Global
500 pada tahun 2013.
Pertamina pernah mempunyai monopoli pendirian SPBU di Indonesia,
namun monopoli tersebut telah dihapuskan pemerintah pada tahun 2001.
Perusahaan ini juga mengoperasikan 7 kilang minyak dengan kapasitas total
1.051,7 MBSD, pabrik petrokimia dengan kapasitas total 1.507.950 ton per tahun
dan pabrik LPG dengan kapasitas total 102,3 juta ton per tahun.
Pertamina
adalah
hasil
gabungan
dari
perusahaan
Pertamin
dengan Permina yang didirikan pada tanggal 10 Desember 1957. Penggabungan
ini
terjadi
pada 1968.
Direktur
utama
(Dirut)
yang
menjabat
dari 2009 hingga 2014 adalah Karen Agustiawan yang dilantik oleh Menneg
BUMN Syofan Djalil pada 5 Februari 2009 menggantikan Dirut yang lama Ari
Hernanto Soemarno. Pelantikan Karen Agustiawan ini mencatat sejarah penting
karena ia menjadi wanita pertama yang berhasil menduduki posisi puncak di
perusahaan
BUMN
terbesar
milik
Indonesia
itu. Karen
Agustiawan mengundurkan diri sebagai Dirut pada 1 Oktober 2014 dan menjadi
dosen guru besar di Harvard University, Boston, Amerika Serikat. Selanjutnya
pada 28 November 2014, Presiden Joko Widodo memilih Dwi Soetjipto sebagai
54
Universitas Sumatera Utara
55
Direktur
Utama
PT.
Pertamina
(Persero).
Ia
menggantikan Karen
Agustiawan yang mengundurkan diri.
Kegiatan Pertamina dalam menyelenggarakan usaha di bidang energi
dan petrokimia, terbagi ke dalam sektor Hulu dan Hilir, serta ditunjang oleh
kegiatan anak-anak perusahaan dan perusahaan patungan. Pada tahun 2013,
Pertamina menempati peringkat 122 dari 500 perusahaan terbaik dunia
versi Fortune Globa
4.2 Visi dan Misi PT. Pertamina
1.
Visi PT. Pertamina (Persero)
Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia. Misi: Menjalankan
usaha minyak, gas, serta energi baru dan terbarukan secara terintegrasi,
berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat.
Untuk mewujudkan Visi Perseroan sebagai perusahaan kelas dunia, maka
Perseroan sebagai perusahan milik Negara (100% saham dimiliki Negara) turut
melaksanakan serta menunjang kebijakan dan program Pemerintah di bidang
ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, terutama di bidang
penyelenggaraan usaha energi, yaitu minyak dan gas bumi, energi baru dan
terbarukan baik di dalam maupun di luar negeri serta kegiatan lain yang terkait
atau menunjang kegiatan usaha di bidang energi tersebut serta pengembangan
optimalisasi sumber daya yang dimiliki Perseroan untuk menghasilkan barang
dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat serta mengejar
keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsipprinsip Perseroan Terbatas.
Universitas Sumatera Utara
56
2.
Misi PT. Pertamina (Persero)
Misi Perseroan menjalankan usaha inti minyak, gas, bahan bakar nabati
serta kegiatan pengembangan, eksplorasi, produksi serta niaga energi baru dan
terbarukan (new and renewable energy) secara terintegrasi.
4.3 Tata Nilai PT. Pertamina
Pertamina menetapkan enam tata nilai perusahaan yang dapat menjadi
pedoman bagi seluruh karyawan dalam menjalankan perusahaan. Keenam tata
nilai perusahaan Pertamina adalah sebagai berikut:
1.
Clean (Bersih)
Dikelola secara profesional, menghindari benturan kepentingan, tidak
menoleransi
suap,
menjunjung
tinggi
kepercayaan
dan
integritas.
Berpedoman pada asas-asas tata kelola korporasi yang baik.
2.
Competitive (Kompetitif)
Mampu
berkompetisi
dalam
skala
regional
maupun
internasional,
mendorong pertumbuhan melalui investasi, membangun budaya sadar biaya
dan menghargai kinerja.
3.
Confident (PERCAYA DIRI)
Berperan dalam pembangunan ekonomi nasional, menjadi pelopor dalam
reformasi BUMN, dan membangun kebanggaan bangsa.
4.
Customer Focus (Fokus Pada Pelanggan)
Berorientasi
pada
kepentingan
pelanggan
dan
berkomitmen
untuk
memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan.
Universitas Sumatera Utara
57
5.
Commercial (Komersial)
Menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersial, mengambil keputusan
berdasarkan prinsip-prinsip bisnis yang sehat.
6.
Capable (Berkemampuan)
Dikelola oleh pemimpin dan pekerja yang profesional dan memiliki talenta
dan penguasaan teknis tinggi, berkomitmen dalam membangun kemampuan
riset dan pengembangan.
4.4 Penyajian Data
Penyajian data berisikan data identitas respoden dan data variabel penelitian.
Penyajian data identitas respoden untuk mengetahui spesifikasi yang dimiliki
responden. Dan pada data variabel penelitian untuk menjawab permasalahan yang
diteliti. Adapun data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner sebanyak
100 responden.
4.4.1
Karakteristik Responden
Pada bab ini akan disajikan mengenai karakteristik responden.
Karakteristik responden berguna untuk mengetahui jawaban atas responden yang
dilihat dari sudut karakteristik responden. Hal ini terkait dengan ketepatan
sasaran yang dituju. Informasi yang dapat diperoleh antara lain adalah
berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan, penghasilan per-bulan, jenis Pertamax
Series yang dipergunakan dan pembelian Pertamax Series di SPBU Jl. Imam
Bonjol, Polonia, Medan.
Universitas Sumatera Utara
58
1.
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat diidentifikasikan
sebagai berikut :
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Frekuensi
Presentase (%)
Laki-Laki
55
55,0
Perempuan
45
45,0
Total
100
100,0
Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner, 2017
Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa responden dengan jenis
kelamin laki-laki sebanyak 55 orang (55%) dan responden dengan jenis kelamin
perempuan sebanyak 45 orang (45%). Dapat disimpulkan bahwa mayoritas
responden merupakan responden yang berjenis kelamin laki-laki yakni sebanyak
55 orang (55%) akan tetapi perbedaan jumlah responden laki-laki dan perempuan
tidak berbeda jauh hal ini disebabkan karena pengguna kendaraan bermotor
sekarang ini tidak hanya didominasi oleh laki-laki akan tetapi perempuan juga
sudah banyak yang mengedarai kendaraan bermotor sendiri (tanpa supir).
2.
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Karakteristik responden berdasarkan usia dapat diidentifikasikan sebagai
berikut :
Universitas Sumatera Utara
59
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia
Frekuensi
Persentase (%)
18-25 tahun
25
25,0
26-35 tahun
30
30,0
36-45 tahun
20
20,0
46-55 tahun
19
19,0
56-65 tahun
6
6,0
Total
100
100,0
Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner, 2017
Berdasarkan tabel
4.2 menunjukkan bahwa responden yang berusia
antara 18-25 tahun yakni sebanyak 25 orang (25%), responden yang berusia
antara 26-35 tahun yakni sebanyak 30 orang (30%), responden yang berusia 3645 tahun yakni sebanyak 20 orang (20%), responden yang berusia 46-55
sebanyak 19 orang (19%) dan responden yang berusia 56-65 sebanyak 6 orang
(6%). Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden berusia antara 26-35 tahun,
akan tetapi tidak terlalu banyak perbedaan jumlah resonden dari beberapa kriteria
usia yang dijabarkan peneliti.
3.
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan dapat diidentifikasikan
sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
60
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Usia
Frekuensi
Persentase (%)
Pegawai Negeri
20
20,0
Pegawai Swasta
23
23,0
Wiraswasta
17
17,0
TNI/Polri
10
10,0
Pelajar/Mahasiswa
20
20,0
Lainnya
10
10,0
Total
100
100,0
Sipil
Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner, 2017
Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa responden yang memiliki
pekerjaan sebagai Pegawai Negeri Sipil sebanyak 20 orang (20%), responden
yang memiliki pekerjaan sebagai Pegawai Swasta sebanyak 23 orang (23%),
responden yang memiliki pekerjaan sebagai wiraswasta sebanyak 17 orang
(17%), responden yang memiliki pekerjaan sebagai TNI/Polri sebanyak 10 orang
(10%), responden yang memiliki pekerjaan sebagai pekerjaan/mahasiswa sebesar
20 orang (20%) dan responden dengan pekerjaan lainnya sebanyak 10 orang
(10%). Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden memiliki pekerjaan
sebagai pegawai swasta, sama seperti karakteristik responden berdasarkan usia,
perbedaan jumlah responden antara pekerjaan yang satu dengan yang lainnya
tidak terlalu berbeda jauh.
4.
Karakteri stik Responden Berdasarkan Penghasilan Per bulan
Karakteristik berdasarkan penghasilan per bulan dapat diidentifikasi
sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
61
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Perbulan
Penghasilan
Frekuensi
Persentase (%)
5.000.000
38
38,0
Total
100
100,0
Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner, 2017
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa responden yang memiliki
penghasilan perbulan 5.000.000 sebanyak 38 orang (38%). Dapat disimpulkan
bahwa mayoritas responden memiliki penghasilan perbulan > 5.000.000 yakni
sebanyak 38 orang (38%) dapat dikatakan bahwa mayoritas penggunakan
Pertamax Series adalah kalangan menengah ke atas.
5.
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pertamax Series yang
Digunakan
Karakteristik berdasarkan jenis Pertamax Series yang digunakan dapat
diidentifikasi sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
62
Tabel 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pertamax Series
yang Digunakan
Jenis Pertamax
Frekuensi
Persentase
Series
Pertamax 92
Pertamax 98
(Pertamax Turbo)
Total
(%)
70
70,0
30
30,0
100
100,0
Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner, 2017
Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa responden yang menggunakan
Pertamax 92 sebanyak 70 orang (70%) dan responden yang menggunakan
Pertamax 98 (Pertamax Turbo) sebanyak 30 orang (30%). Dapat disimpulkan
bahwa mayorias responden lebih banyak yang menggunakan Pertamax 92 yaitu
sebanyak 70 orang (70%) hal ini dikarenakan masih banyak orang yang
menggunakan kendaraan bermotor dengan mesin yang mempunyai rasio
kompresi rendah. Jika mesin kendaraan yang memiliki rasio kompresi rendah
menggunakan bahan bakar minyak dengan RON (Reasearch Of Octan Number)
tinggi maka yang terjadi adalah pemborosan.
6. Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Berkunjung
Karakteristik berdasarkan jenis frekuensi berkunjung dapat diidentifikasi
sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
63
Tabel 4.6
Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Berkunjing di SPBU
Jl. Imam Bonjol, Polonia, Medan
Jenis Kelamin
Frekuensi
Presentase (%)
1 kali
10
10,0
2 kali
17
17,0
>2 kali
73
100,0
Total
100
100,0
Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner, 2017
Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa responden yang mengunjungi
SPBU Jl. Imam Bonjol, Polonia, Medan sebanyak satu kali ialah 10 orang
(10%), responden yang berkunjunga sebanyak 2 kali ialah 17 orang (17%) dan
respondeng yang berkunjung sebanyak >2 kali ialah 73 orang (73%). Dapat
disimpulkan bahwa mayoritas responden lebih banyak mengunjungi SPBU Jl.
Imam Bonjol, Polonia, Medan sebanyak >2 kali ialah 73 orang (73%), hal ini
dikarenakan orang yang mengunjungi SPBU tersebut sebanyak >2 kali ialah
orang-orang yang kebanyakan tinggal di sekitaran Jl. Imam Bonjo, Polonia
Medan.
4.4.2
Deskripsi Variabel Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian diukur dalam skala likert untuk
menyatakan pengaruh Green Marketing dan Brand Image terhadap keputusan
pembelian Pertamax Series pada konsumen SPBU Jl. Imam Bonjol, Polonia,
Medan. Jumlah seluruh pertanyaan ada 23 butir yang terdiri dari 6 butir
pertanyaan untuk variabel green marketing, 6 butir pertanyaan untuk variabel
brand image, serta 11 butir pertanyaan untuk variabel keputusan pembelian.
Universitas Sumatera Utara
64
Berikut adalah tabel – tabel yang menjelaskan secara deskriptif presentase hasil
penelitian untuk setiap variabel.
Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Green Marketing (X1)
1.
Berikut ini adalah deskripsi jawaban responden berdasarkan variable
Green Marketing (X1):
Tabel 4.7
Distribusi Tanggapan Responden Variabel Green M arketing (X1)
Skor
N
Pernyataan
SS
S
N
TS
STS
Jumlah
Pertamax Series mencerminkan
36
32
32
-
-
100
27
24
49
-
-
100
28
35
37
-
-
100
40
21
35
4
-
100
27
29
36
8
-
100
36
39
21
4
-
100
o
1.
produk yang ramah lingkungan.
2.
Series
Pertamax
menjadikan
mesin kendaraan menjadi lebih
awet.
3.
Harga Pertamax Series sesuai
dengan
manfaatnya
sebagai
produk yang berkualitas dan
aman bagi lingkungan.
4.
Harga Pertamax Series relatif
lebih mahal dibanding BBM
lainnya
karena
ramah
lingkungan.
5.
Pertamax
Series
memberikan
pesan-pesan lingkungan di dalam
promosinya.
6.
Pertamax
Series
memotivasi
konsumen
untuk
lingkungan
melalui
mencintai
promosi
yang dilakukannya.
Universitas Sumatera Utara
65
Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner, 2017
Berdasarkan tabel 4.7, tanggapan responden mengenai Green Marketing
dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Pertamax
Series
mencerminkan produk yang ramah lingkungan” responden yang memilih
pernyataan sangat setuju sebanyak 36 orang (36%), yang setuju sebanyak
32 orang (32%), yang memilih netral sebanyak 32 orang (32%). Dari hasil
perhitungan tersebut diketahui bahwa responden paling banyak menjawab
sangat setuju yaitu sebanyak 36 orang (36%)., Hal ini menunjukkan
bahwa
Pertamax Series (Pertamax 92 dan Pertamax 98) memang
mencerminkan produk yang ramah lingkungan jika digunakan.
b. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Pertamax Series
menjadikan mesin kendaraan menjadi lebih awet.” responden yang
memilih pernyataan sangat setuju sebanyak 27 orang (27%), yang setuju
sebanyak 24 orang (24%) dan yang memilih netral sebanyak 49 orang
(49%). Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa responden paling
banyak menjawab netral yaitu sebanyak 49 orang (49%)., Hal ini
menunjukkan bahwa Pertamax Series (Pertamax 92 dan Pertamax 98)
memang menjadikan mesin kendaraan awet jika rutin digunakan.
c. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Harga Pertamax Series
sesuai dengan manfaatnya sebagai produk yang berkualitas dan aman bagi
lingkungan.” responden yang memilih pernyataan sangat setuju sebanyak
28 orang (28%), yang setuju sebanyak 35 orang (35%) dan yang memilih
netral sebanyak 37 orang (37%). Dari hasil perhitungan tersebut diketahui
Universitas Sumatera Utara
66
bahwa responden paling banyak menjawab netral yaitu sebanyak 37 orang
(37%)., Hal ini menunjukkan bahwa harga Pertamax Series (Pertamax 92
dan Pertamax 98) dapat dikatakan sesuai dengan manfaatnya jika
digunakan dengan benar sesuai dengan rasio kompresi mesin kendaraan.
d. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Harga Pertamax Series
relatif lebih mahal dibanding BBM lainnya karena ramah lingkungan”
responden yang memilih pernyataan sangat setuju sebanyak 40 orang
(40%), yang setuju sebanyak 21 orang (21%), yang memilih netral
sebanyak 35 orang (35%) dan yang memilih tidak setuju sebanyak 4
orang (4%). Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa responden
paling banyak menjawab sangat setuju yaitu sebanyak 40 orang (40%).
Hal ini menunjukkan bahwa harga Pertamax Series (Pertamax 92 dan
Pertamax 98) memang relatif lebih mahal.
e. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Pertamax Series
memberikan pesan-pesan lingkungan di dalam promosinya” responden
yang memilih pernyataan sangat setuju sebanyak 27 orang (27%), yang
setuju sebanyak 29 orang (29%), yang memilih netral sebanyak 36 orang
(36%) dan yang memilih tidak setuju sebanyak 8 orang (8%). Dari hasil
perhitungan tersebut diketahui bahwa responden paling banyak menjawab
netral yaitu sebanyak 36 orang (36%). Hal ini menunjukkan bahwa
Pertamax Series (Pertamax 92 dan Pertamax 98) tidak terlalu banyak
memberikan pesan-pesan lingkungan di dalam promosinya.
f. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Pertamax Series
memotivasi konsumen untuk mencintai lingkungan melalui promosi yang
Universitas Sumatera Utara
67
dilakukannya” responden yang memilih pernyataan sangat setuju
sebanyak 36 orang (36%), yang setuju sebanyak 39 orang (39%), yang
memilih netral sebanyak 21 orang (21%) dan yang memilih tidak setuju
sebanyak 4 orang (4%). Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa
responden paling banyak menjawab setuju yaitu sebanyak 39 orang
(39%). Hal ini menunjukkan bahwa Pertamax Series (Pertamax 92 dan
Pertamax 98) pertamax Series tidak terlalu memotivasi konsumen untuk
mencintai lingkungan melalui promosi yang dilakukannya.
Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Brand Image (X2)
2.
Berikut ini adalah deskripsi jawaban responden berdasarkan variable
Brand Image (X2):
Tabel 4.8
Distribusi Tanggapan Responden Variabel Brand Image (X2)
Skor
N
Pernyataan
SS
S
N
TS
STS
Jumlah
Pertamax Series mempunyai
kualitas
yang
baik
dan
bermanfaat
bagi
yang
menggunakannya.
Pertamax Series produk yang
ramah lingkungan sehinggan
menimbulkan
daya
tarik
tersendiri untuk digunakan.
Saya merasa yakin menggunakan
Pertamax Series karena ramah
lingkungan.
Saya merasa percaya diri ketika
menggunakan Pertamax Series.
Pertamax Series adalah produk
yang mempunyai ciri khas ramah
lingkungan.
Pertamax Series adalah merek
yang mudah diingat.
29
32
39
-
-
100
27
30
43
-
-
100
30
31
28
11
-
100
32
25
39
4
-
100
38
20
37
5
-
100
43
27
26
4
-
100
o
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Universitas Sumatera Utara
68
Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner, 2017
Berdasarkan tabel 4.8, tanggapan responden mengenai Brand Image dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Pertamax Series
mempunyai
kualitas
yang
baik
dan
bermanfaat
bagi
yang
menggunakannya.” responden yang memilih pernyataan sangat setuju
sebanyak 29 orang (29%), yang setuju sebanyak 32 orang (32%) dan yang
memilih netral sebanyak 39 orang (39%). Dari hasil perhitungan tersebut
diketahui bahwa responden paling banyak menjawab netral yaitu
sebanyak 39 orang (39%)., Hal ini menunjukkan bahwa Pertamax Series
(Pertamax 92 dan Pertamax 98) mempunyai kualitas yang baik dan
bermanfaat bagi yang menggunakan jika digunakan sesuai dengan
kebutuhan.
b. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Pertamax Series produk
yang ramah lingkungan sehinggan menimbulkan daya tarik tersendiri
untuk digunakan.” responden yang memilih pernyataan sangat setuju
sebanyak 27 orang (27%), yang setuju sebanyak 30 orang (30%) dan
yang memilih netral sebanyak 43 orang (43%). Dari hasil perhitungan
tersebut diketahui bahwa responden paling banyak menjawab netral yaitu
sebanyak 43 orang (43%)., Hal ini menunjukkan bahwa kosnumen masih
belum terlalu menganggap bahwa Pertamax Series (Pertamax 92 dan
Pertamax 98) merupakan produk yang ramah lingkungan dan mempunyai
daya tarik tersendiri untuk digunakan.
Universitas Sumatera Utara
69
c. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Saya merasa yakin
menggunakan Pertamax Series karena ramah lingkungan.” responden
yang memilih pernyataan sangat setuju sebanyak 30 orang (30%), yang
setuju sebanyak 31 orang (31%), yang memilih netral sebanyak 28 orang
(28%) dan yang memilih tidak setuju sebanyak 11 orang (11%). Dari hasil
perhitungan tersebut diketahui bahwa responden paling banyak menjawab
setuju yaitu sebanyak 31 orang (31%)., Hal ini menunjukkan bahwa
konsumen merasa yakin menggunakan Pertamax Series (Pertamax 92 dan
Pertamax 98) karena ramah lingkungan.
d. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Saya merasa percaya
diri ketika menggunakan Pertamax Series” responden yang memilih
pernyataan sangat setuju sebanyak 32 orang (32%), yang setuju sebanyak
25 orang (25%), yang memilih netral sebanyak 39 orang (39%) dan yang
memilih tidak setuju sebanyak 4 orang (4%). Dari hasil perhitungan
tersebut diketahui bahwa responden paling banyak menjawab netral yaitu
sebanyak 39 orang (39%). Hal ini menunjukkan bahwa konsumen masih
ragu jika mereka menggunakan Pertamax Series (Pertamax 92 dan
Pertamax 98) akan menimbulkan percaya diri.
e. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Pertamax Series adalah
produk yang mempunyai ciri khas ramah lingkungan” responden yang
memilih pernyataan sangat setuju sebanyak 38 orang (38%), yang setuju
sebanyak 20 orang (20%), yang memilih netral sebanyak 37 orang (37%)
dan yang memilih tidak setuju sebanyak 5 orang (5%). Dari hasil
perhitungan tersebut diketahui bahwa responden paling banyak menjawab
Universitas Sumatera Utara
70
sangat setuju yaitu sebanyak 38 orang (38%). Hal ini menunjukkan bahwa
konsumen sangat setuju bahwa Pertamax Series (Pertamax 92 dan
Pertamax 98) adalah produk yang mempunyai cirri khas ramah
lingkungan.
f. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Pertamax Series adalah
merek yang mudah diingat” responden yang memilih pernyataan sangat
setuju sebanyak 43 orang (43%), yang setuju sebanyak 27 orang (27%),
yang memilih netral sebanyak 26 orang (26%) dan yang memilih tidak
setuju sebanyak 4 orang (4%). Dari hasil perhitungan tersebut diketahui
bahwa responden paling banyak menjawab setuju yaitu sebanyak 39
orang (39%). Hal ini menunjukkan bahwa Pertamax Series (Pertamax 92
dan Pertamax 98) merupakan merek yang mudah diingat.
3.
Distribusi
Jawaban
Responden
terhadap
Variabel
Keputusan
Pembelian (Y)
Berikut ini adalah deskripsi jawaban responden berdasarkan variable
Keputusan Pembelian (Y):
Universitas Sumatera Utara
71
Tabel 4.9
Distribusi Tanggapan Responden Variabel Keputusan Pembelian (Y)
Skor
No
S
N
TS
STS
Jumlah
Saya bersedia membeli produk 31 28
Pertamax Series karena saya
menyadari akan kebutuhan saya
untuk menggunakan produk
yang ramah lingkungan.
Saya membeli Pertamax Series 29 34
2.
untuk memenuhi keinginan saya
menggunakan
BBM
yang
berkualitas.
Saya mencari informasi tentang 32 32
3.
manfaat produk Pertamax Series
bagi
lingkungan
sebelum
membelinya.
Saya mempertimbangkan setiap 29 36
4.
informasi yang didapat untuk
memutuskan
meenggunakan
Pertamax Series.
Saya memilih produk Pertamax 30 32
5.
Series dibandingkan dengan
BBM lainnya karena Pertamax
Series lebih ramah lingkungan.
Pertamax Series selalu menjadi 30 31
6.
prioritas saya ketika akan
membeli BBM.
Saya
memutuskan
untuk 31 36
7.
membeli Pertamax Series setelah
mengevaluasi beberapa alternatif
dari produk lain.
Saya memilih membeli Pertamax 26 38
8.
Series
berdasarkan
atas
keputusan sendiri.
Saya merasa puas setelah 30 23
9.
membeli dan menggunakan
Pertamax Series.
10. Saya akan merekomendasikan 32 23
Pertamax Series kepada orang
lain.
11. Saya akan membeli Pertamax 39 31
Series kembali.
Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner, 2017
41
-
-
100
37
-
-
100
36
-
-
100
35
-
-
100
38
-
-
100
39
-
-
100
33
-
-
100
36
-
-
100
47
-
-
100
45
-
-
100
30
-
-
100
1.
Pernyataan
SS
Universitas Sumatera Utara
72
Berdasarkan tabel 4.9, tanggapan responden mengenai Keputusan
Pembelian dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Saya bersedia membeli
produk Pertamax Series karena saya menyadari akan kebutuhan saya
untuk menggunakan produk yang ramah lingkungan” responden yang
memilih pernyataan sangat setuju sebanyak 31 orang (31%), yang setuju
sebanyak 28 orang (28%) dan yang memilih netral sebanyak 41 orang
(41%). Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa responden paling
banyak menjawab netral yaitu sebanyak 41 orang (41%). Hal ini
menunjukkan bahwa konsumen masih ragu bahwa mereka menggunakan
Pertamax Series (Pertamax 92 dan Pertamax 98) karena menyadari akan
kebutuhan mereka dalam menggunakan produk yang ramah lingkungan.
b. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Saya membeli Pertamax
Series untuk memenuhi keinginan saya menggunakan BBM yang
berkualitas” responden yang memilih pernyataan sangat setuju sebanyak
29 orang (29%), yang setuju sebanyak 34 orang (34%) dan yang memilih
netral sebanyak 37 orang (37%). Dari hasil perhitungan tersebut diketahui
bahwa responden paling banyak menjawab netral yaitu sebanyak 37 orang
(37%). Hal ini menunjukkan bahwa kosnumen masih ragu bahwa mereka
membeli Pertamax Series (Pertamax 92 dan Pertamax 98) untu memenuhi
kebutuhan mereka menggunakan BBM yang berkualitas.
c. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Saya mencari informasi
tentang manfaat produk Pertamax Series bagi lingkungan sebelum
membelinya” responden yang memilih pernyataan sangat setuju sebanyak
Universitas Sumatera Utara
73
32 orang (32%), yang setuju sebanyak 32 orang (32%) dan yang memilih
netral sebanyak 36 orang (36%). Dari hasil perhitungan tersebut diketahui
bahwa responden paling banyak menjawab netral yaitu sebanyak 36 orang
(36%). Hal ini menunjukkan bahwa konsumen masih kurang dalam
mencari informasi tentang manfaat produk Pertamax Series (Pertamax 92
dan Pertamax 98).
d. Pada
pernyataan
pertama
dari
tanggapan
tentang
“Saya
mempertimbangkan setiap informasi yang didapat untuk memutuskan
menggunakan Pertamax Series” responden yang memilih pernyataan
sangat setuju sebanyak 29 orang (29%), yang setuju sebanyak 36 orang
(36%) dan yang memilih netral sebanyak 35 orang (35%). Dari hasil
perhitungan tersebut diketahui bahwa responden paling banyak menjawab
setuju yaitu sebanyak 36 orang (36%). Hal ini menunjukkan bahwa
konsumen mempertimbangkan setiap informasi yang didapat untuk
memutuskan menggunakan Pertamax Series (Pertamax 92 dan Pertamax
98).
e. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Saya memilih produk
Pertamax Series dibandingkan dengan BBM lainnya karena Pertamax
Series lebih ramah lingkungan” responden yang memilih pernyataan
sangat setuju sebanyak 30 orang (30%), yang setuju sebanyak 32 orang
(32%) dan yang memilih netral sebanyak 38 orang (38%). Dari hasil
perhitungan tersebut diketahui bahwa responden paling banyak menjawab
netral yaitu sebanyak 38 orang (38%). Hal ini menunjukkan bahwa alasan
Universitas Sumatera Utara
74
konsumen lebih memilih Pertamax Series (Pertamax 92 dan Pertamax 98)
bukan sepenuhnya karena ramah lingkungan.
f. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Pertamax Series selalu
menjadi prioritas saya ketika akan membeli BBM” responden yang
memilih pernyataan sangat setuju sebanyak 30 orang (30%), yang setuju
sebanyak 31 orang (31%) dan yang memilih netral sebanyak 39 orang
(39%). Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa responden paling
banyak menjawab netral yaitu sebanyak 39 orang (39%). Hal ini
menunjukkan bahwa Pertamax Series (Pertamax 92 dan Pertamax 98)
belum tentu menjadi prioritas konsumen ketika akan membeli BBM.
g. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Saya memutuskan
untuk membeli Pertamax Series setelah mengevaluasi beberapa alternatif
dari produk lain” responden yang memilih pernyataan sangat setuju
sebanyak 31 orang (31%), yang setuju sebanyak 36 orang (36%) dan yang
memilih netral sebanyak 33 orang (33%). Dari hasil perhitungan tersebut
diketahui bahwa responden paling banyak menjawab setuju yaitu
sebanyak 36 orang (36%). Hal ini menunjukkan bahwa konsumen
memutuskan untuk membeli Pertamax Series (Pertamax 92 dan Pertamax
98) setelah mengevaluasi beberapa alternative dari produk lain.
h. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Saya memilih membeli
Pertamax Series berdasarkan atas keputusan sendiri” responden yang
memilih pernyataan sangat setuju sebanyak 26 orang (26%), yang setuju
sebanyak 38 orang (38%) dan yang memilih netral sebanyak 36 orang
(36%). Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa responden paling
Universitas Sumatera Utara
75
banyak menjawab setuju yaitu sebanyak 38 orang (38%). Hal ini
menunjukkan bahwa konsumen memutuskan untuk membeli Pertamax
Series (Pertamax 92 dan Pertamax 98) berdasarkan atas keputusan sendiri.
i. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Saya merasa puas
setelah membeli dan menggunakan Pertamax Series” responden yang
memilih pernyataan sangat setuju sebanyak 30 orang (30%), yang setuju
sebanyak 23 orang (23%) dan yang memilih netral sebanyak 47 orang
(47%). Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa responden paling
banyak menjawab netral yaitu sebanyak 47 orang (47%). Hal ini
menunjukkan bahwa konsumen belum merasa puas setelah membeli dan
menggunakkan Pertamax Series (Pertamax 92 dan Pertamax 98).
j. Pada
pernyataan
pertama
dari
tanggapan
tentang
“Saya
akan
merekomendasikan Pertamax Series kepada orang lain” responden yang
memilih pernyataan sangat setuju sebanyak 32 orang (32%), yang setuju
sebanyak 23 orang (23%) dan yang memilih netral sebanyak 45 orang
(45%). Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa responden paling
banyak menjawab netral yaitu sebanyak 45 orang (45%). Hal ini
menunjukkan bahwa konsumen masih ragu untuk merekomendasikan
Pertamax Series (Pertamax 92 dan Pertamax 98) kepada orang lain.
k. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Saya akan membeli
Pertamax Series kembali” responden yang memilih pernyataan sangat
setuju sebanyak 39 orang (39%), yang setuju sebanyak 31 orang (31%)
dan yang memilih netral sebanyak 30 orang (30%). Dari hasil perhitungan
tersebut diketahui bahwa responden paling banyak menjawab sangat
Universitas Sumatera Utara
76
setuju yaitu sebanyak 39 orang (39%). Hal ini menunjukkan bahwa
konsumen akan ragu untuk membeli Pertamax Series (Pertamax 92 dan
Pertamax 98).
4.5 Uji Instrumen
4.5.1
Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk mengukur kelayakan dari masing-masing
pernyataan dalam kuesioner,
didalam penelitian ini
uji coba kuesioner
melibatkan 30 responden. Alternatif ketentuan validitas suatu pernyataan pada
kuesioner juga dapat dibandingkan dengan nilai rtabel. Untuk menentukan nilai
rtabel yaitu dengan menggunakan table r ptoduct momen, yaitu pada n=30 maka
nilai rtabel yang digunakan pada penelitian ini ialah 0,361.
Berikut hasil dari uji validitas terhadap butir-butir pertanyaan dari
variabel green marketing (X1), brand image (X2) dan keputusan pembelian (Y):
Tabel 4.10
Uji Validitas Item Pernyataan Pada Variabel Green Marketing (X1)
Pernyataan
rhitung
rtabel
Validitas
1
0.754
0.361
Valid
2
0.662
0.361
Valid
3
0.686
0.361
Valid
4
0.634
0.361
Valid
5
0.606
0.361
Valid
6
0.475
0.361
Valid
Sumber: Data Primer dengan Pengolahan SPSS, 2017
Universitas Sumatera Utara
77
Tabel 4.11
Uji Validitas Item Pernyataan Pada Variabel Brand Image (X2)
Pernyataan
rhitung
rtabel
Validitas
1
0.400
0.361
Valid
2
0.626
0.361
Valid
3
0.665
0.361
Valid
4
0.725
0.361
Valid
5
0.643
0.361
Valid
6
0.743
0.361
Valid
Sumber: Data Primer dengan Pengolahan SPSS, 2017
Tabel 4.12
Uji Validitas Item Pernyataan Pada Variabel Keputusan Pembelian (Y)
Pernyataan
rhitung
rtabel
Validitas
1
0.747
0.361
Valid
2
0.646
0.361
Valid
3
0.545
0.361
Valid
4
0.396
0.361
Valid
5
0.805
0.361
Valid
6
0.414
0.361
Valid
7
0.602
0.361
Valid
8
0.622
0.361
Valid
9
0.623
0.361
Valid
10
0.670
0.361
Valid
11
0.805
0.361
Valid
Sumber: Data Primer dengan Pengolahan SPSS, 2017
Berdasarkan hasil uji validitas pada Tabel 4.10 hingga 4.12, diketahui
seluruh pernyataan bersifat valid karena nilai rhitung>rtabel (0,361).
Universitas Sumatera Utara
78
4.5.2
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas harus dilakukan hanya pada pernyataan yang telah
memiliki atau memenuhi uji validitas, jadi jika tidak memenuhi syarat uji
validitas maka tidak perlu diteruskan untuk uji reliabilitas (Noor, 2011:130).
Jika nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6, maka kuesioner penelitian
bersifat reliabel (Augustine dan Kristaung, 2013:73, Noor, 2011:165). Diketahui
bahwa kuesioner bersifat reliabel, karena nilai Alpha Cronbach lebih besar dari
0,6. Berikut hasil dari uji reliabilitas terhadap butir-butir pernyataan yang valid :
Tabel 4.13
Hasil Uji Reliabilitas
Nilai Alpha
Variabel
Cronbach
Alpha
Cronbach yang Keterangan
diisyaratkan
Green Marketing, X1
0,700
>0,6
Reliabel
Brand Image, X2
0,702
>0,6
Reliabel
Keputusan Pembelian, Y
0,844
>0,6
Reliabel
Sumber: Data Primer dengan Pengolahan SPSS, 2017
4.6 Uji Asumsi Klasik
4.6.1
Uji Normalitas
Dalam
penelitian
ini,
uji
normalitas
terhadap
residual
dengan
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Tingkat signifikansi yang digunakan α =
0,05. Dasar pengambilan keputusan adalah melihat angka probabilitas �, dengan
ketentuan sebagai berikut :
1. Jika nilai probabilitas ≥ 0,05 maka asumsi normalitas terpenuhi.
2. Jika probabilitas < 0,05 maka asumsi normalitas tidak terpenuhi.
Universitas Sumatera Utara
79
Tabel 4.14
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
Normal Parametersa,b
Most Extreme Differences
100
Mean
Std. Deviation
.0000000
3.06635054
Absolute
.058
Positive
.058
Negative
-.050
Kolmogorov-Smirnov Z
.580
Asymp. Sig. (2-tailed)
.890
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data Primer dengan Pengolahan SPSS, 2017
Berdasarkan Tabel 4.14 diatas, diketahui bahwa nilai probabilitas
atau
Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,727. Karena nilai probabilitas , yakni 0,727
lebih besar dibandingkan tingkat signifikansi, yakni 0,05. Hal ini berarti asumsi
normalitas terpenuhi.
Uji Normalitas juga dilakukan dengan cara pendekatan grafik. Salah satu
cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik histogram dan grafik
normal plot yang membandingkan antara dua observasi dengan distribusi yang
mendekati distribusi normal. Hasil dari output SPSS terlihat seperti gambar 4.1
dan gambar 4.3 be
METODE PENELITIAN
3.1 Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Wiratna (2015:16), penelitian
asosiatif bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variable atau lebih,
dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi
untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala.
3.2 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di lima SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar
Umum) milik perusahaan PT. Pertamina (Persero) yang berada di Jl. Imam
Bonjol, Polonia, Medan
3.2.2 Waktu Penelitian
Waktu penelitian untuk penelitian ini disesuaikan dengan pencapaian data
dan informasi yang dibutuhkan peneliti.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1 Populasi Penelitian
Menurut Sugiyono (2012:115) Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan. Dalam penelitian ini populasi yang dipilih oleh peneliti adalah
konsumen di Kota Medan yang menggunakan Pertamax Series yang melakukan
pembelian di salah satu dari lima SPBU yang telah disebutkan di atas.
41
Universitas Sumatera Utara
42
3.3.2 Sampel Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik nonprobability sampling
dengan metode multi stage sampling yang terdiri dari:
1.
Purposive Sampling
Purposive Sampling adalah teknik penentuan sampel dengan melihat
pertimbangan criteria tertentu. Adapun criteria yang ditetapkan oleh penulis
sebagai responden adalah sebagai berikut:
a. Responden berusia 18 hingga 66 tahun, karena pada usia tersebut
merupakan merupakan usia produktif dan dianggap sebagai usia yang
matang untuk dapat memilih keputusan.
b. Responden merupakan pengguna Pertamax Series yang melakukan
pembelian di SPBU Jl. Imam Bonjol, Polonia, Medan.
2. Insidental Sampling
Insidental Sampling merupakan teknik pengambilan sampel berdasarkan
kebetulan, tetapi responden yang dipilih sebagai sumber data harus
mempunyai kecocokan dalam penelitian ini. Agar mempermudah penulis
dalam melakukan penelitian, maka tidak semua populasi dijadikan responden
sehingga dilakukan penetapan ukuran sampel. Adapun penetapan ukuran
sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Rao Purba (Sujarweni,
2015:155), yaitu:
n=
2
2
Keterangan:
N = Jumlah sampel
Z = Tingkat keyakinan dalam penentuan sampel (95%=1,96)
Universitas Sumatera Utara
43
Moe = margin of error kesalahan maksimum yang bisa ditolerir sebesar
10% Dengan rumus di atas, maka diperoleh perhitungan sebagai berikut:
n=
,
2
, 2
= 96,04
Berdasarkan perhitungan rumus diatas, maka jumlah responden yang akan
dijadikan sampel penelitian adalah sebanyak 96,04 orang, yang akan
dibulatkan menjadi 100 orang.
3.4 Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, yang halnya akan berlaku apabila sudah diuji terbukti kebenarannya.
Jawaban ini hanya bersifat sementara karena jawaban yang diberikan masih
berdasarkan teori yang ada belum dibuktikan oleh fakta yang ada di lapangan.
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka hipotesis pada penelitian
ini adalah :
1. Ho1 : Tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara green
marketing terhadap keputusan pembelian Pertamax Series pada
konsumen SPBU Jl. Imam Bonjol, Polonia, Medan.
Ha1 : Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara green marketing
terhadap keputusan pembelian Pertamax Series pada konsumen
SPBU Jl. Imam Bonjol, Polonia, Medan.
2. Ho2 : Tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara brand image
terhadap keputusan pembelian Pertamax Series pada konsumen
SPBU Jl. Imam Bonjol, Polonia, Medan.
Universitas Sumatera Utara
44
Ha2 : Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara brand image
terhadap keputusan pembelian Pertamax Series pada konsumen
SPBU Jl. Imam Bonjol, Polonia, Medan.
3. Ho3 : Tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara green
marketing dan brand image terhadap keputusan pembelian
Pertamax Series pada konsumen SPBU Jl. Imam Bonjol, Polonia,
Medan.
4. Ha3 : Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara green marketing
dan brand image terhadap keputusan pembelian Pertamax Series
pada konsumen SPBU Jl. Imam Bonjol, Polonia, Medan.
3.5 Defenisi Konsep
Defenisi konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Green
marketing
(pemasaran
hijau)
Menurut
Lempe
dan
Gazda
(Setiyaningrum et al, 2015:309) secara konseptual pemasaran hijau
didefenisikan sebagai respon pemasaran terhadap pengaruh lingkungan yang
berasal dari perancangan, produksi, pengemasan, pelabelan, penggunaan dan
pembuangan barang atau jasa.
2. Brand Image
Menurut Shimp et al (Sangadji dan Sopiah, 2013:327) citra merek (brand
image) dapat dianggap sebagai jenis asosiasi yang muncul di benak
konsumen ketika mengingat sebuah merek tertentu. Asosiasi tersebut secara
sederhana dapat muncul dalam bentuk pemikiran atau citra tertentu yang
dikaitkan dengan suatu merek, sama halnya ketika kita berpikir mengenai
orang lain.
Universitas Sumatera Utara
45
3. Keputusan pembelian
Peter dan Olson (Romadon et al, 2014:2) menyatakan bahwa keputusan
pembelian merupakan suatu proses yang dilakukan untuk mengkombinasikan
pengetahuan yang diperoleh konsumen sebagai pertimbangan guna memilih
dua atau lebih alternatif sehingga dapat memutuskan salah satu produk.
Keputusan pembelian suatu produk oleh konsumen merupakan kumpulan dari
sejumlah keputusan yang diambil dan dijadikan pertimbangan dalam
pembelian suatu produk.
3.6 Defenisi Operasional
Defenisi operasional merupakan petunjuk tentang bagaimana suatu
variable diukur, sehingga peneliti dapat mengetahui baik buruknya pengukuran
tersebut. Adapun defenisi operasional dalam penelitian ini diukur dengan dua
jenis variabel yaitu sebagai berikut :
1. Variabel Bebas (Independent Variable)
Adapun variabel bebas (independent variable) dalam penelitian ini ialah:
a. Green Marketing (X1)
b. Brand Image (X2)
2. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Adapun variabel terikat (dependent variable) dalam penelitian ini ialah
Keputusan Pembelian (Y).
Universitas Sumatera Utara
46
Tabel 3.1
Defenisi Operasional Penelitian
Variabel
Defenisi
Indikator
Skala
Pengukuran
Green marketing adalah 1. Green Produck
pemasaran
Green
Marketing
(Pemasaran
Hijau)
X1
yang (Produk
menggunakan isu tentang 2.
Hijau)
Green
Price
lingkungan sebagai strategi (Harga
Hijau)
untuk memasarkan produk, 3.
Green
contohnya seperti membuat Promotion
produk
Skala Likert
ramah (Promosi Hijau)
yang
lingkungan
untuk
mengurangi dampak dari
global warming.
1.
Brand
Image(Citra
Merek)
X2
Brand image (citra merek)
sendiri
dapat
defenisikan
sebagai
asosiasi atau atribut yang
ada pada merek
Keputusan
adalah
Keputusan
Pembelian
Y
di
pengambilan
keputusan oleh konsumen
pembelian
diawali
Asosiasi
2.
Merek
Kekuatan
Asosiasi Merek
3.
Skala Likert
Keunikan
Asosiasi Merek
pembelian
untuk
Dukungan
melakukan
suatu
oleh
produk
adanya
kesadaran atas pemenuhan
kebutuhan dan keinginan.
1.Identifikasi
masalah
2.Pencarian
Informasi
3.Evaluasi
Skala Likert
Alternatif
4.Pembelian
5.Evaluasi
Pascabeli
Sumber: Diolah Oleh Penulis, 2016
Universitas Sumatera Utara
47
3.7 Teknik Pengumpulan Data
3.7.1
Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ialah melalui data
primer dan data sekunder.
1. Data Primer
Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara
langsung dari sumber asli atau subjeknya tanpa melalui perantara. Data
perimer, dalam penelitian ini data primer didapat dengan cara menyebar
Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data yang dilaksanakan dengan cara
menyebarkan daftar pertanyaan yang dilengkapi dengan alternatif jawaban
yang tersedia.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak
langsung melalui media perantara atau data yang diperoleh dari pihak lain.
Teknik pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara:
a. Studi Kepustakaan, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan
berbagai literature seperti buku, jurnal, karya ilmiah, internet serta
pendapat para ahli yang berkaitan dengan objek dan permasalahan yang
diteliti.
b. Studi Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan
catatan-catatan atau dokumen-dokumen yang ada di lokasi penelitian atau
sumber-sumber lain yang terkait dengan objek penelitian.
Universitas Sumatera Utara
48
3.7.2
Skala Pengukuran
Skala pengukuran yang digunakan adalah Skala Likert, dimana Skala
Likert digunakan sebagai alat untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial, Sugiyono (2012:132).
Peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden dengan
menggunakan skala 1 sampai dengan 5 untuk keperluan analisis kuantitatif
penelitian, yang dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini:
Tabel 3.2
Skala Likert
Jawaban
Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Sumber: Diolah Oleh Penulis 2016
Skor
5
4
3
2
1
Penulis menggunakan skala likert sebagai skala pengukuran dalam
penelitian ini, karena penulis beranggapan bahwa kuesioner yang dibuat nantinya
akan berupa sikap dan pendapat tentang objek yang diteliti yang akan diisi atau
dijawab oleh responden yang telah ditetapkan oleh penulis.
3.8 Teknik Analisis Data
Data penelitian yang terkumpul akan dianalisis melalui pendekatan
kuantitatif dengan menggunakan teknik sebagai berikut:
3.8.1
Uji Instrumen
3.8.1.1 Uji Validitas
Pengujian validits dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang
telah disusun sebelumnya dapat digunakan untuk mengukur apa yang ingin
diukur secara cepat. Noor (2011:130) menyarankan sebaiknya jumlah responden
Universitas Sumatera Utara
49
untuk uji coba kuesioner paling sedikit 30 orang. Dalam melakukan penguraian
validitas, digunakan alat bantu software SPSS. Apabila alat ukur tersebut
mempunyai korelasi yang signifikan antar skor item terhadap skor totalnya maka
alat ukur tersebut dinyatakan valid. Jika diperoleh data yang tidak valid, maka
data tersebut akan dikeluarkan atau dibuang dari instrument, kriteria dalam
menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut:
1. Jika r hitung> r tabel maka pertanyaan tersebut valid.
2. Jika r hitung < r tabelmaka pertanyaan tersebut tidak valid.
3.8.1.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Suatu kuesioner dikatakan
reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten
atau stabil dari waktu ke waktu. Menurut Ghozali (Sujarweni, 2015:169) Suatu
variabel dikatakan reliabel jika memiliki Cronbach Alpha > 0,6. Uji reliabilitas
dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS.
1. Jika nilai koefisien reabilitas > 0,6 maka instrumen yang diuji memiliki
reliabilitas yang baik/reliable/terpercaya.
2. Jika nilai koefisien reliabilitas < 0,6 maka instrumen yang diuji tersebut tidak
reliable.
3.8.2
Uji Asumsi Klasik
3.8.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan unuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal
ataukah tidak. Pengambilan kesimpulan untuk menentukan apakah suatu data
Universitas Sumatera Utara
50
mengikuti distribusi normal atau tidak adalah dengan menilai nilai signifikannya.
Jika signifikan > 0,05 maka variabel berdistribusi normal dan sebaliknya jika
signifikan < 0,05 maka variabel tidak berdistribusi, Ghozali (Sujarweni,
2015:225).
3.8.2.2 Uji Multikolonieritas
Uji multikolinieritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel
independen yang memiliki kemiripan antar variabel independen dalam suatu
model. Kemiripan antar variabel independen akan mengakibatkan korelasi yang
sangat kuat. Selain itu uji ini juga untuk menghindari kebiasaan dalam proses
pengambilan keputusan mengenai pengaruh pada uji parsial masing-masing
variabel independen terhadap variabel dependen. Jika VIF (variance inflation
factor) yang dihasilkan diantara 1-10 maka tidak terjadi multikolinieritas,
Sujarweni (2015:176)
3.8.2.3 Uji Heterokedastisitas
Heteroskedastisitas menguji terjadinya variance residual suatu periode
pengamatan ke periode pengamatan yang lain. Cara memprediksi ada tidaknya
heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dengan pola gambar
Scatterplot, regresi yang tidak terjadi heteroskedastisitas jika titik-titik data
menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0, titik-titik data tidak boleh
membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar
kembali, penyebaran titik-titik data tidak berpola, Sujarweni (2015:177).
Universitas Sumatera Utara
51
3.8.3
Analisis Regresi Linier Berganda
Regresi linear berganda didasarkan pada pengaruh dua atau lebih variabel
bebas tehadap variabel terikat. Berikut rumus untuk melihat analisis linear
berganda:
Y=a+b1X1+b2X2+e
Dimana:
Y
= Keputusan Pembelian
X1
= Green
X2
= Brand Image
a
= Konstanta
b12
= Koefisien Regresi
e
= Standar Error
3.8.4
Uji Hipotesis
Maketing
3.8.4.1 Uji Parsial (Uji-t)
Test uji t digunakan untuk menguji setiap variabel bebas atau independen
variabel (X). Apakah variabel green marketing (X1), brand image (X2) dan
mempunyai pengaruh yang positif serta signifikan terhadap variabel terikat atau
dependen variabel (Y) yaitu keputusan pembelian. Bentuk pengujiannya adalah
sebagai berikut:
a. Ho : b1 = 0 , artinya variabel bebas tidak berpengaruh positif dan signifikan
terhadap variabel terikat.
b. H1 : b1 ≠ 0 , artinya variabel bebas berpengaruh positif dan signifikan
terhadap variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara
52
Kriteria penerimaan/penolakan hipotesis dengan tingkat signifikan (α) = 0,05
ditentukan sebagai berikut:
a. t hitung > t table berarti Ho ditolak atau Ha diterima
b. t hitung < t table berarti Ho diterima atau Ha ditolak
Uji t juga bisa dilihat pada tingkat signifikannya yaitu:
a. Jika tingkat signifikasi > 0,05 maka Ho diterima atau Ha ditolak
b. Jika tingkat signifikasi < 0,05 maka Ho ditolak atau Ha diterima
3.8.4.2 Uji Simultan (Uji-F)
Uji F pada dasarnya menunjukan secara serentak apakah variabel bebas
atau dependen variabel (X) mempunyai pengaruh yang positif atau negatif, serta
signifikan terhadap variabel terikan atau dependen variabel (Y).
Ho : b1 = b2= 0
Artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas yaitu green marketing dan brand image terhadap
variabel terikat yakni keputusan pembelian.
Ho : b1 ≠ b2≠ 0
Artinya secara serentak mempunyai pengaruh positif dan signifikan dari
variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria penerimaan/penolakan hipotesis
dengan tingkat signifikan (α) = 0,05 ditentukan sebagai berikut:
a. Jika tingkat signifikan F hitung > 0,05 maka Ho diterima atau Ha ditolak
b. Jika tingkat signifikanF hitung < 0,05 maka Ho ditolak atau Ha diterima
3.8.4.3 Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan variabel bebas yaitu keputusan pembelian yang terdiri dari pencarian
Universitas Sumatera Utara
53
informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan hasil dalam menerangkan
variabel terikat yakni green marketing dan brand image. Nilai koefisien
determinasi adalah antara nol dan satu.
a. Jika R2 berkisar antara nol sampai dengan satu (0 ≤ R ≤ 1), maka variabel
bebas (X) memberikan secara keseluruhan semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variabel terikat (Y).
b. Jika R2 = 0 , maka kemampuan variabel bebas (X) dalam menjelaskan
variabel terikat (Y) sangatlah terbatas.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Sejarah PT. Pertamina
Pertamina (dahulu bernama Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas
Bumi Negara) atau nama resminya PT. PERTAMINA (Persero)
adalah
sebuah BUMN yang bertugas mengelola penambangan minyak dan gas
bumi di Indonesia. Pertamina masuk urutan ke 122 dalam Fortune Global
500 pada tahun 2013.
Pertamina pernah mempunyai monopoli pendirian SPBU di Indonesia,
namun monopoli tersebut telah dihapuskan pemerintah pada tahun 2001.
Perusahaan ini juga mengoperasikan 7 kilang minyak dengan kapasitas total
1.051,7 MBSD, pabrik petrokimia dengan kapasitas total 1.507.950 ton per tahun
dan pabrik LPG dengan kapasitas total 102,3 juta ton per tahun.
Pertamina
adalah
hasil
gabungan
dari
perusahaan
Pertamin
dengan Permina yang didirikan pada tanggal 10 Desember 1957. Penggabungan
ini
terjadi
pada 1968.
Direktur
utama
(Dirut)
yang
menjabat
dari 2009 hingga 2014 adalah Karen Agustiawan yang dilantik oleh Menneg
BUMN Syofan Djalil pada 5 Februari 2009 menggantikan Dirut yang lama Ari
Hernanto Soemarno. Pelantikan Karen Agustiawan ini mencatat sejarah penting
karena ia menjadi wanita pertama yang berhasil menduduki posisi puncak di
perusahaan
BUMN
terbesar
milik
Indonesia
itu. Karen
Agustiawan mengundurkan diri sebagai Dirut pada 1 Oktober 2014 dan menjadi
dosen guru besar di Harvard University, Boston, Amerika Serikat. Selanjutnya
pada 28 November 2014, Presiden Joko Widodo memilih Dwi Soetjipto sebagai
54
Universitas Sumatera Utara
55
Direktur
Utama
PT.
Pertamina
(Persero).
Ia
menggantikan Karen
Agustiawan yang mengundurkan diri.
Kegiatan Pertamina dalam menyelenggarakan usaha di bidang energi
dan petrokimia, terbagi ke dalam sektor Hulu dan Hilir, serta ditunjang oleh
kegiatan anak-anak perusahaan dan perusahaan patungan. Pada tahun 2013,
Pertamina menempati peringkat 122 dari 500 perusahaan terbaik dunia
versi Fortune Globa
4.2 Visi dan Misi PT. Pertamina
1.
Visi PT. Pertamina (Persero)
Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia. Misi: Menjalankan
usaha minyak, gas, serta energi baru dan terbarukan secara terintegrasi,
berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat.
Untuk mewujudkan Visi Perseroan sebagai perusahaan kelas dunia, maka
Perseroan sebagai perusahan milik Negara (100% saham dimiliki Negara) turut
melaksanakan serta menunjang kebijakan dan program Pemerintah di bidang
ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, terutama di bidang
penyelenggaraan usaha energi, yaitu minyak dan gas bumi, energi baru dan
terbarukan baik di dalam maupun di luar negeri serta kegiatan lain yang terkait
atau menunjang kegiatan usaha di bidang energi tersebut serta pengembangan
optimalisasi sumber daya yang dimiliki Perseroan untuk menghasilkan barang
dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat serta mengejar
keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsipprinsip Perseroan Terbatas.
Universitas Sumatera Utara
56
2.
Misi PT. Pertamina (Persero)
Misi Perseroan menjalankan usaha inti minyak, gas, bahan bakar nabati
serta kegiatan pengembangan, eksplorasi, produksi serta niaga energi baru dan
terbarukan (new and renewable energy) secara terintegrasi.
4.3 Tata Nilai PT. Pertamina
Pertamina menetapkan enam tata nilai perusahaan yang dapat menjadi
pedoman bagi seluruh karyawan dalam menjalankan perusahaan. Keenam tata
nilai perusahaan Pertamina adalah sebagai berikut:
1.
Clean (Bersih)
Dikelola secara profesional, menghindari benturan kepentingan, tidak
menoleransi
suap,
menjunjung
tinggi
kepercayaan
dan
integritas.
Berpedoman pada asas-asas tata kelola korporasi yang baik.
2.
Competitive (Kompetitif)
Mampu
berkompetisi
dalam
skala
regional
maupun
internasional,
mendorong pertumbuhan melalui investasi, membangun budaya sadar biaya
dan menghargai kinerja.
3.
Confident (PERCAYA DIRI)
Berperan dalam pembangunan ekonomi nasional, menjadi pelopor dalam
reformasi BUMN, dan membangun kebanggaan bangsa.
4.
Customer Focus (Fokus Pada Pelanggan)
Berorientasi
pada
kepentingan
pelanggan
dan
berkomitmen
untuk
memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan.
Universitas Sumatera Utara
57
5.
Commercial (Komersial)
Menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersial, mengambil keputusan
berdasarkan prinsip-prinsip bisnis yang sehat.
6.
Capable (Berkemampuan)
Dikelola oleh pemimpin dan pekerja yang profesional dan memiliki talenta
dan penguasaan teknis tinggi, berkomitmen dalam membangun kemampuan
riset dan pengembangan.
4.4 Penyajian Data
Penyajian data berisikan data identitas respoden dan data variabel penelitian.
Penyajian data identitas respoden untuk mengetahui spesifikasi yang dimiliki
responden. Dan pada data variabel penelitian untuk menjawab permasalahan yang
diteliti. Adapun data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner sebanyak
100 responden.
4.4.1
Karakteristik Responden
Pada bab ini akan disajikan mengenai karakteristik responden.
Karakteristik responden berguna untuk mengetahui jawaban atas responden yang
dilihat dari sudut karakteristik responden. Hal ini terkait dengan ketepatan
sasaran yang dituju. Informasi yang dapat diperoleh antara lain adalah
berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan, penghasilan per-bulan, jenis Pertamax
Series yang dipergunakan dan pembelian Pertamax Series di SPBU Jl. Imam
Bonjol, Polonia, Medan.
Universitas Sumatera Utara
58
1.
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat diidentifikasikan
sebagai berikut :
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Frekuensi
Presentase (%)
Laki-Laki
55
55,0
Perempuan
45
45,0
Total
100
100,0
Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner, 2017
Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa responden dengan jenis
kelamin laki-laki sebanyak 55 orang (55%) dan responden dengan jenis kelamin
perempuan sebanyak 45 orang (45%). Dapat disimpulkan bahwa mayoritas
responden merupakan responden yang berjenis kelamin laki-laki yakni sebanyak
55 orang (55%) akan tetapi perbedaan jumlah responden laki-laki dan perempuan
tidak berbeda jauh hal ini disebabkan karena pengguna kendaraan bermotor
sekarang ini tidak hanya didominasi oleh laki-laki akan tetapi perempuan juga
sudah banyak yang mengedarai kendaraan bermotor sendiri (tanpa supir).
2.
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Karakteristik responden berdasarkan usia dapat diidentifikasikan sebagai
berikut :
Universitas Sumatera Utara
59
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia
Frekuensi
Persentase (%)
18-25 tahun
25
25,0
26-35 tahun
30
30,0
36-45 tahun
20
20,0
46-55 tahun
19
19,0
56-65 tahun
6
6,0
Total
100
100,0
Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner, 2017
Berdasarkan tabel
4.2 menunjukkan bahwa responden yang berusia
antara 18-25 tahun yakni sebanyak 25 orang (25%), responden yang berusia
antara 26-35 tahun yakni sebanyak 30 orang (30%), responden yang berusia 3645 tahun yakni sebanyak 20 orang (20%), responden yang berusia 46-55
sebanyak 19 orang (19%) dan responden yang berusia 56-65 sebanyak 6 orang
(6%). Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden berusia antara 26-35 tahun,
akan tetapi tidak terlalu banyak perbedaan jumlah resonden dari beberapa kriteria
usia yang dijabarkan peneliti.
3.
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan dapat diidentifikasikan
sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
60
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Usia
Frekuensi
Persentase (%)
Pegawai Negeri
20
20,0
Pegawai Swasta
23
23,0
Wiraswasta
17
17,0
TNI/Polri
10
10,0
Pelajar/Mahasiswa
20
20,0
Lainnya
10
10,0
Total
100
100,0
Sipil
Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner, 2017
Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa responden yang memiliki
pekerjaan sebagai Pegawai Negeri Sipil sebanyak 20 orang (20%), responden
yang memiliki pekerjaan sebagai Pegawai Swasta sebanyak 23 orang (23%),
responden yang memiliki pekerjaan sebagai wiraswasta sebanyak 17 orang
(17%), responden yang memiliki pekerjaan sebagai TNI/Polri sebanyak 10 orang
(10%), responden yang memiliki pekerjaan sebagai pekerjaan/mahasiswa sebesar
20 orang (20%) dan responden dengan pekerjaan lainnya sebanyak 10 orang
(10%). Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden memiliki pekerjaan
sebagai pegawai swasta, sama seperti karakteristik responden berdasarkan usia,
perbedaan jumlah responden antara pekerjaan yang satu dengan yang lainnya
tidak terlalu berbeda jauh.
4.
Karakteri stik Responden Berdasarkan Penghasilan Per bulan
Karakteristik berdasarkan penghasilan per bulan dapat diidentifikasi
sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
61
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Perbulan
Penghasilan
Frekuensi
Persentase (%)
5.000.000
38
38,0
Total
100
100,0
Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner, 2017
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa responden yang memiliki
penghasilan perbulan 5.000.000 sebanyak 38 orang (38%). Dapat disimpulkan
bahwa mayoritas responden memiliki penghasilan perbulan > 5.000.000 yakni
sebanyak 38 orang (38%) dapat dikatakan bahwa mayoritas penggunakan
Pertamax Series adalah kalangan menengah ke atas.
5.
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pertamax Series yang
Digunakan
Karakteristik berdasarkan jenis Pertamax Series yang digunakan dapat
diidentifikasi sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
62
Tabel 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pertamax Series
yang Digunakan
Jenis Pertamax
Frekuensi
Persentase
Series
Pertamax 92
Pertamax 98
(Pertamax Turbo)
Total
(%)
70
70,0
30
30,0
100
100,0
Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner, 2017
Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa responden yang menggunakan
Pertamax 92 sebanyak 70 orang (70%) dan responden yang menggunakan
Pertamax 98 (Pertamax Turbo) sebanyak 30 orang (30%). Dapat disimpulkan
bahwa mayorias responden lebih banyak yang menggunakan Pertamax 92 yaitu
sebanyak 70 orang (70%) hal ini dikarenakan masih banyak orang yang
menggunakan kendaraan bermotor dengan mesin yang mempunyai rasio
kompresi rendah. Jika mesin kendaraan yang memiliki rasio kompresi rendah
menggunakan bahan bakar minyak dengan RON (Reasearch Of Octan Number)
tinggi maka yang terjadi adalah pemborosan.
6. Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Berkunjung
Karakteristik berdasarkan jenis frekuensi berkunjung dapat diidentifikasi
sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
63
Tabel 4.6
Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Berkunjing di SPBU
Jl. Imam Bonjol, Polonia, Medan
Jenis Kelamin
Frekuensi
Presentase (%)
1 kali
10
10,0
2 kali
17
17,0
>2 kali
73
100,0
Total
100
100,0
Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner, 2017
Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa responden yang mengunjungi
SPBU Jl. Imam Bonjol, Polonia, Medan sebanyak satu kali ialah 10 orang
(10%), responden yang berkunjunga sebanyak 2 kali ialah 17 orang (17%) dan
respondeng yang berkunjung sebanyak >2 kali ialah 73 orang (73%). Dapat
disimpulkan bahwa mayoritas responden lebih banyak mengunjungi SPBU Jl.
Imam Bonjol, Polonia, Medan sebanyak >2 kali ialah 73 orang (73%), hal ini
dikarenakan orang yang mengunjungi SPBU tersebut sebanyak >2 kali ialah
orang-orang yang kebanyakan tinggal di sekitaran Jl. Imam Bonjo, Polonia
Medan.
4.4.2
Deskripsi Variabel Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian diukur dalam skala likert untuk
menyatakan pengaruh Green Marketing dan Brand Image terhadap keputusan
pembelian Pertamax Series pada konsumen SPBU Jl. Imam Bonjol, Polonia,
Medan. Jumlah seluruh pertanyaan ada 23 butir yang terdiri dari 6 butir
pertanyaan untuk variabel green marketing, 6 butir pertanyaan untuk variabel
brand image, serta 11 butir pertanyaan untuk variabel keputusan pembelian.
Universitas Sumatera Utara
64
Berikut adalah tabel – tabel yang menjelaskan secara deskriptif presentase hasil
penelitian untuk setiap variabel.
Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Green Marketing (X1)
1.
Berikut ini adalah deskripsi jawaban responden berdasarkan variable
Green Marketing (X1):
Tabel 4.7
Distribusi Tanggapan Responden Variabel Green M arketing (X1)
Skor
N
Pernyataan
SS
S
N
TS
STS
Jumlah
Pertamax Series mencerminkan
36
32
32
-
-
100
27
24
49
-
-
100
28
35
37
-
-
100
40
21
35
4
-
100
27
29
36
8
-
100
36
39
21
4
-
100
o
1.
produk yang ramah lingkungan.
2.
Series
Pertamax
menjadikan
mesin kendaraan menjadi lebih
awet.
3.
Harga Pertamax Series sesuai
dengan
manfaatnya
sebagai
produk yang berkualitas dan
aman bagi lingkungan.
4.
Harga Pertamax Series relatif
lebih mahal dibanding BBM
lainnya
karena
ramah
lingkungan.
5.
Pertamax
Series
memberikan
pesan-pesan lingkungan di dalam
promosinya.
6.
Pertamax
Series
memotivasi
konsumen
untuk
lingkungan
melalui
mencintai
promosi
yang dilakukannya.
Universitas Sumatera Utara
65
Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner, 2017
Berdasarkan tabel 4.7, tanggapan responden mengenai Green Marketing
dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Pertamax
Series
mencerminkan produk yang ramah lingkungan” responden yang memilih
pernyataan sangat setuju sebanyak 36 orang (36%), yang setuju sebanyak
32 orang (32%), yang memilih netral sebanyak 32 orang (32%). Dari hasil
perhitungan tersebut diketahui bahwa responden paling banyak menjawab
sangat setuju yaitu sebanyak 36 orang (36%)., Hal ini menunjukkan
bahwa
Pertamax Series (Pertamax 92 dan Pertamax 98) memang
mencerminkan produk yang ramah lingkungan jika digunakan.
b. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Pertamax Series
menjadikan mesin kendaraan menjadi lebih awet.” responden yang
memilih pernyataan sangat setuju sebanyak 27 orang (27%), yang setuju
sebanyak 24 orang (24%) dan yang memilih netral sebanyak 49 orang
(49%). Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa responden paling
banyak menjawab netral yaitu sebanyak 49 orang (49%)., Hal ini
menunjukkan bahwa Pertamax Series (Pertamax 92 dan Pertamax 98)
memang menjadikan mesin kendaraan awet jika rutin digunakan.
c. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Harga Pertamax Series
sesuai dengan manfaatnya sebagai produk yang berkualitas dan aman bagi
lingkungan.” responden yang memilih pernyataan sangat setuju sebanyak
28 orang (28%), yang setuju sebanyak 35 orang (35%) dan yang memilih
netral sebanyak 37 orang (37%). Dari hasil perhitungan tersebut diketahui
Universitas Sumatera Utara
66
bahwa responden paling banyak menjawab netral yaitu sebanyak 37 orang
(37%)., Hal ini menunjukkan bahwa harga Pertamax Series (Pertamax 92
dan Pertamax 98) dapat dikatakan sesuai dengan manfaatnya jika
digunakan dengan benar sesuai dengan rasio kompresi mesin kendaraan.
d. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Harga Pertamax Series
relatif lebih mahal dibanding BBM lainnya karena ramah lingkungan”
responden yang memilih pernyataan sangat setuju sebanyak 40 orang
(40%), yang setuju sebanyak 21 orang (21%), yang memilih netral
sebanyak 35 orang (35%) dan yang memilih tidak setuju sebanyak 4
orang (4%). Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa responden
paling banyak menjawab sangat setuju yaitu sebanyak 40 orang (40%).
Hal ini menunjukkan bahwa harga Pertamax Series (Pertamax 92 dan
Pertamax 98) memang relatif lebih mahal.
e. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Pertamax Series
memberikan pesan-pesan lingkungan di dalam promosinya” responden
yang memilih pernyataan sangat setuju sebanyak 27 orang (27%), yang
setuju sebanyak 29 orang (29%), yang memilih netral sebanyak 36 orang
(36%) dan yang memilih tidak setuju sebanyak 8 orang (8%). Dari hasil
perhitungan tersebut diketahui bahwa responden paling banyak menjawab
netral yaitu sebanyak 36 orang (36%). Hal ini menunjukkan bahwa
Pertamax Series (Pertamax 92 dan Pertamax 98) tidak terlalu banyak
memberikan pesan-pesan lingkungan di dalam promosinya.
f. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Pertamax Series
memotivasi konsumen untuk mencintai lingkungan melalui promosi yang
Universitas Sumatera Utara
67
dilakukannya” responden yang memilih pernyataan sangat setuju
sebanyak 36 orang (36%), yang setuju sebanyak 39 orang (39%), yang
memilih netral sebanyak 21 orang (21%) dan yang memilih tidak setuju
sebanyak 4 orang (4%). Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa
responden paling banyak menjawab setuju yaitu sebanyak 39 orang
(39%). Hal ini menunjukkan bahwa Pertamax Series (Pertamax 92 dan
Pertamax 98) pertamax Series tidak terlalu memotivasi konsumen untuk
mencintai lingkungan melalui promosi yang dilakukannya.
Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Brand Image (X2)
2.
Berikut ini adalah deskripsi jawaban responden berdasarkan variable
Brand Image (X2):
Tabel 4.8
Distribusi Tanggapan Responden Variabel Brand Image (X2)
Skor
N
Pernyataan
SS
S
N
TS
STS
Jumlah
Pertamax Series mempunyai
kualitas
yang
baik
dan
bermanfaat
bagi
yang
menggunakannya.
Pertamax Series produk yang
ramah lingkungan sehinggan
menimbulkan
daya
tarik
tersendiri untuk digunakan.
Saya merasa yakin menggunakan
Pertamax Series karena ramah
lingkungan.
Saya merasa percaya diri ketika
menggunakan Pertamax Series.
Pertamax Series adalah produk
yang mempunyai ciri khas ramah
lingkungan.
Pertamax Series adalah merek
yang mudah diingat.
29
32
39
-
-
100
27
30
43
-
-
100
30
31
28
11
-
100
32
25
39
4
-
100
38
20
37
5
-
100
43
27
26
4
-
100
o
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Universitas Sumatera Utara
68
Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner, 2017
Berdasarkan tabel 4.8, tanggapan responden mengenai Brand Image dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Pertamax Series
mempunyai
kualitas
yang
baik
dan
bermanfaat
bagi
yang
menggunakannya.” responden yang memilih pernyataan sangat setuju
sebanyak 29 orang (29%), yang setuju sebanyak 32 orang (32%) dan yang
memilih netral sebanyak 39 orang (39%). Dari hasil perhitungan tersebut
diketahui bahwa responden paling banyak menjawab netral yaitu
sebanyak 39 orang (39%)., Hal ini menunjukkan bahwa Pertamax Series
(Pertamax 92 dan Pertamax 98) mempunyai kualitas yang baik dan
bermanfaat bagi yang menggunakan jika digunakan sesuai dengan
kebutuhan.
b. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Pertamax Series produk
yang ramah lingkungan sehinggan menimbulkan daya tarik tersendiri
untuk digunakan.” responden yang memilih pernyataan sangat setuju
sebanyak 27 orang (27%), yang setuju sebanyak 30 orang (30%) dan
yang memilih netral sebanyak 43 orang (43%). Dari hasil perhitungan
tersebut diketahui bahwa responden paling banyak menjawab netral yaitu
sebanyak 43 orang (43%)., Hal ini menunjukkan bahwa kosnumen masih
belum terlalu menganggap bahwa Pertamax Series (Pertamax 92 dan
Pertamax 98) merupakan produk yang ramah lingkungan dan mempunyai
daya tarik tersendiri untuk digunakan.
Universitas Sumatera Utara
69
c. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Saya merasa yakin
menggunakan Pertamax Series karena ramah lingkungan.” responden
yang memilih pernyataan sangat setuju sebanyak 30 orang (30%), yang
setuju sebanyak 31 orang (31%), yang memilih netral sebanyak 28 orang
(28%) dan yang memilih tidak setuju sebanyak 11 orang (11%). Dari hasil
perhitungan tersebut diketahui bahwa responden paling banyak menjawab
setuju yaitu sebanyak 31 orang (31%)., Hal ini menunjukkan bahwa
konsumen merasa yakin menggunakan Pertamax Series (Pertamax 92 dan
Pertamax 98) karena ramah lingkungan.
d. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Saya merasa percaya
diri ketika menggunakan Pertamax Series” responden yang memilih
pernyataan sangat setuju sebanyak 32 orang (32%), yang setuju sebanyak
25 orang (25%), yang memilih netral sebanyak 39 orang (39%) dan yang
memilih tidak setuju sebanyak 4 orang (4%). Dari hasil perhitungan
tersebut diketahui bahwa responden paling banyak menjawab netral yaitu
sebanyak 39 orang (39%). Hal ini menunjukkan bahwa konsumen masih
ragu jika mereka menggunakan Pertamax Series (Pertamax 92 dan
Pertamax 98) akan menimbulkan percaya diri.
e. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Pertamax Series adalah
produk yang mempunyai ciri khas ramah lingkungan” responden yang
memilih pernyataan sangat setuju sebanyak 38 orang (38%), yang setuju
sebanyak 20 orang (20%), yang memilih netral sebanyak 37 orang (37%)
dan yang memilih tidak setuju sebanyak 5 orang (5%). Dari hasil
perhitungan tersebut diketahui bahwa responden paling banyak menjawab
Universitas Sumatera Utara
70
sangat setuju yaitu sebanyak 38 orang (38%). Hal ini menunjukkan bahwa
konsumen sangat setuju bahwa Pertamax Series (Pertamax 92 dan
Pertamax 98) adalah produk yang mempunyai cirri khas ramah
lingkungan.
f. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Pertamax Series adalah
merek yang mudah diingat” responden yang memilih pernyataan sangat
setuju sebanyak 43 orang (43%), yang setuju sebanyak 27 orang (27%),
yang memilih netral sebanyak 26 orang (26%) dan yang memilih tidak
setuju sebanyak 4 orang (4%). Dari hasil perhitungan tersebut diketahui
bahwa responden paling banyak menjawab setuju yaitu sebanyak 39
orang (39%). Hal ini menunjukkan bahwa Pertamax Series (Pertamax 92
dan Pertamax 98) merupakan merek yang mudah diingat.
3.
Distribusi
Jawaban
Responden
terhadap
Variabel
Keputusan
Pembelian (Y)
Berikut ini adalah deskripsi jawaban responden berdasarkan variable
Keputusan Pembelian (Y):
Universitas Sumatera Utara
71
Tabel 4.9
Distribusi Tanggapan Responden Variabel Keputusan Pembelian (Y)
Skor
No
S
N
TS
STS
Jumlah
Saya bersedia membeli produk 31 28
Pertamax Series karena saya
menyadari akan kebutuhan saya
untuk menggunakan produk
yang ramah lingkungan.
Saya membeli Pertamax Series 29 34
2.
untuk memenuhi keinginan saya
menggunakan
BBM
yang
berkualitas.
Saya mencari informasi tentang 32 32
3.
manfaat produk Pertamax Series
bagi
lingkungan
sebelum
membelinya.
Saya mempertimbangkan setiap 29 36
4.
informasi yang didapat untuk
memutuskan
meenggunakan
Pertamax Series.
Saya memilih produk Pertamax 30 32
5.
Series dibandingkan dengan
BBM lainnya karena Pertamax
Series lebih ramah lingkungan.
Pertamax Series selalu menjadi 30 31
6.
prioritas saya ketika akan
membeli BBM.
Saya
memutuskan
untuk 31 36
7.
membeli Pertamax Series setelah
mengevaluasi beberapa alternatif
dari produk lain.
Saya memilih membeli Pertamax 26 38
8.
Series
berdasarkan
atas
keputusan sendiri.
Saya merasa puas setelah 30 23
9.
membeli dan menggunakan
Pertamax Series.
10. Saya akan merekomendasikan 32 23
Pertamax Series kepada orang
lain.
11. Saya akan membeli Pertamax 39 31
Series kembali.
Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner, 2017
41
-
-
100
37
-
-
100
36
-
-
100
35
-
-
100
38
-
-
100
39
-
-
100
33
-
-
100
36
-
-
100
47
-
-
100
45
-
-
100
30
-
-
100
1.
Pernyataan
SS
Universitas Sumatera Utara
72
Berdasarkan tabel 4.9, tanggapan responden mengenai Keputusan
Pembelian dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Saya bersedia membeli
produk Pertamax Series karena saya menyadari akan kebutuhan saya
untuk menggunakan produk yang ramah lingkungan” responden yang
memilih pernyataan sangat setuju sebanyak 31 orang (31%), yang setuju
sebanyak 28 orang (28%) dan yang memilih netral sebanyak 41 orang
(41%). Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa responden paling
banyak menjawab netral yaitu sebanyak 41 orang (41%). Hal ini
menunjukkan bahwa konsumen masih ragu bahwa mereka menggunakan
Pertamax Series (Pertamax 92 dan Pertamax 98) karena menyadari akan
kebutuhan mereka dalam menggunakan produk yang ramah lingkungan.
b. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Saya membeli Pertamax
Series untuk memenuhi keinginan saya menggunakan BBM yang
berkualitas” responden yang memilih pernyataan sangat setuju sebanyak
29 orang (29%), yang setuju sebanyak 34 orang (34%) dan yang memilih
netral sebanyak 37 orang (37%). Dari hasil perhitungan tersebut diketahui
bahwa responden paling banyak menjawab netral yaitu sebanyak 37 orang
(37%). Hal ini menunjukkan bahwa kosnumen masih ragu bahwa mereka
membeli Pertamax Series (Pertamax 92 dan Pertamax 98) untu memenuhi
kebutuhan mereka menggunakan BBM yang berkualitas.
c. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Saya mencari informasi
tentang manfaat produk Pertamax Series bagi lingkungan sebelum
membelinya” responden yang memilih pernyataan sangat setuju sebanyak
Universitas Sumatera Utara
73
32 orang (32%), yang setuju sebanyak 32 orang (32%) dan yang memilih
netral sebanyak 36 orang (36%). Dari hasil perhitungan tersebut diketahui
bahwa responden paling banyak menjawab netral yaitu sebanyak 36 orang
(36%). Hal ini menunjukkan bahwa konsumen masih kurang dalam
mencari informasi tentang manfaat produk Pertamax Series (Pertamax 92
dan Pertamax 98).
d. Pada
pernyataan
pertama
dari
tanggapan
tentang
“Saya
mempertimbangkan setiap informasi yang didapat untuk memutuskan
menggunakan Pertamax Series” responden yang memilih pernyataan
sangat setuju sebanyak 29 orang (29%), yang setuju sebanyak 36 orang
(36%) dan yang memilih netral sebanyak 35 orang (35%). Dari hasil
perhitungan tersebut diketahui bahwa responden paling banyak menjawab
setuju yaitu sebanyak 36 orang (36%). Hal ini menunjukkan bahwa
konsumen mempertimbangkan setiap informasi yang didapat untuk
memutuskan menggunakan Pertamax Series (Pertamax 92 dan Pertamax
98).
e. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Saya memilih produk
Pertamax Series dibandingkan dengan BBM lainnya karena Pertamax
Series lebih ramah lingkungan” responden yang memilih pernyataan
sangat setuju sebanyak 30 orang (30%), yang setuju sebanyak 32 orang
(32%) dan yang memilih netral sebanyak 38 orang (38%). Dari hasil
perhitungan tersebut diketahui bahwa responden paling banyak menjawab
netral yaitu sebanyak 38 orang (38%). Hal ini menunjukkan bahwa alasan
Universitas Sumatera Utara
74
konsumen lebih memilih Pertamax Series (Pertamax 92 dan Pertamax 98)
bukan sepenuhnya karena ramah lingkungan.
f. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Pertamax Series selalu
menjadi prioritas saya ketika akan membeli BBM” responden yang
memilih pernyataan sangat setuju sebanyak 30 orang (30%), yang setuju
sebanyak 31 orang (31%) dan yang memilih netral sebanyak 39 orang
(39%). Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa responden paling
banyak menjawab netral yaitu sebanyak 39 orang (39%). Hal ini
menunjukkan bahwa Pertamax Series (Pertamax 92 dan Pertamax 98)
belum tentu menjadi prioritas konsumen ketika akan membeli BBM.
g. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Saya memutuskan
untuk membeli Pertamax Series setelah mengevaluasi beberapa alternatif
dari produk lain” responden yang memilih pernyataan sangat setuju
sebanyak 31 orang (31%), yang setuju sebanyak 36 orang (36%) dan yang
memilih netral sebanyak 33 orang (33%). Dari hasil perhitungan tersebut
diketahui bahwa responden paling banyak menjawab setuju yaitu
sebanyak 36 orang (36%). Hal ini menunjukkan bahwa konsumen
memutuskan untuk membeli Pertamax Series (Pertamax 92 dan Pertamax
98) setelah mengevaluasi beberapa alternative dari produk lain.
h. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Saya memilih membeli
Pertamax Series berdasarkan atas keputusan sendiri” responden yang
memilih pernyataan sangat setuju sebanyak 26 orang (26%), yang setuju
sebanyak 38 orang (38%) dan yang memilih netral sebanyak 36 orang
(36%). Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa responden paling
Universitas Sumatera Utara
75
banyak menjawab setuju yaitu sebanyak 38 orang (38%). Hal ini
menunjukkan bahwa konsumen memutuskan untuk membeli Pertamax
Series (Pertamax 92 dan Pertamax 98) berdasarkan atas keputusan sendiri.
i. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Saya merasa puas
setelah membeli dan menggunakan Pertamax Series” responden yang
memilih pernyataan sangat setuju sebanyak 30 orang (30%), yang setuju
sebanyak 23 orang (23%) dan yang memilih netral sebanyak 47 orang
(47%). Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa responden paling
banyak menjawab netral yaitu sebanyak 47 orang (47%). Hal ini
menunjukkan bahwa konsumen belum merasa puas setelah membeli dan
menggunakkan Pertamax Series (Pertamax 92 dan Pertamax 98).
j. Pada
pernyataan
pertama
dari
tanggapan
tentang
“Saya
akan
merekomendasikan Pertamax Series kepada orang lain” responden yang
memilih pernyataan sangat setuju sebanyak 32 orang (32%), yang setuju
sebanyak 23 orang (23%) dan yang memilih netral sebanyak 45 orang
(45%). Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa responden paling
banyak menjawab netral yaitu sebanyak 45 orang (45%). Hal ini
menunjukkan bahwa konsumen masih ragu untuk merekomendasikan
Pertamax Series (Pertamax 92 dan Pertamax 98) kepada orang lain.
k. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Saya akan membeli
Pertamax Series kembali” responden yang memilih pernyataan sangat
setuju sebanyak 39 orang (39%), yang setuju sebanyak 31 orang (31%)
dan yang memilih netral sebanyak 30 orang (30%). Dari hasil perhitungan
tersebut diketahui bahwa responden paling banyak menjawab sangat
Universitas Sumatera Utara
76
setuju yaitu sebanyak 39 orang (39%). Hal ini menunjukkan bahwa
konsumen akan ragu untuk membeli Pertamax Series (Pertamax 92 dan
Pertamax 98).
4.5 Uji Instrumen
4.5.1
Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk mengukur kelayakan dari masing-masing
pernyataan dalam kuesioner,
didalam penelitian ini
uji coba kuesioner
melibatkan 30 responden. Alternatif ketentuan validitas suatu pernyataan pada
kuesioner juga dapat dibandingkan dengan nilai rtabel. Untuk menentukan nilai
rtabel yaitu dengan menggunakan table r ptoduct momen, yaitu pada n=30 maka
nilai rtabel yang digunakan pada penelitian ini ialah 0,361.
Berikut hasil dari uji validitas terhadap butir-butir pertanyaan dari
variabel green marketing (X1), brand image (X2) dan keputusan pembelian (Y):
Tabel 4.10
Uji Validitas Item Pernyataan Pada Variabel Green Marketing (X1)
Pernyataan
rhitung
rtabel
Validitas
1
0.754
0.361
Valid
2
0.662
0.361
Valid
3
0.686
0.361
Valid
4
0.634
0.361
Valid
5
0.606
0.361
Valid
6
0.475
0.361
Valid
Sumber: Data Primer dengan Pengolahan SPSS, 2017
Universitas Sumatera Utara
77
Tabel 4.11
Uji Validitas Item Pernyataan Pada Variabel Brand Image (X2)
Pernyataan
rhitung
rtabel
Validitas
1
0.400
0.361
Valid
2
0.626
0.361
Valid
3
0.665
0.361
Valid
4
0.725
0.361
Valid
5
0.643
0.361
Valid
6
0.743
0.361
Valid
Sumber: Data Primer dengan Pengolahan SPSS, 2017
Tabel 4.12
Uji Validitas Item Pernyataan Pada Variabel Keputusan Pembelian (Y)
Pernyataan
rhitung
rtabel
Validitas
1
0.747
0.361
Valid
2
0.646
0.361
Valid
3
0.545
0.361
Valid
4
0.396
0.361
Valid
5
0.805
0.361
Valid
6
0.414
0.361
Valid
7
0.602
0.361
Valid
8
0.622
0.361
Valid
9
0.623
0.361
Valid
10
0.670
0.361
Valid
11
0.805
0.361
Valid
Sumber: Data Primer dengan Pengolahan SPSS, 2017
Berdasarkan hasil uji validitas pada Tabel 4.10 hingga 4.12, diketahui
seluruh pernyataan bersifat valid karena nilai rhitung>rtabel (0,361).
Universitas Sumatera Utara
78
4.5.2
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas harus dilakukan hanya pada pernyataan yang telah
memiliki atau memenuhi uji validitas, jadi jika tidak memenuhi syarat uji
validitas maka tidak perlu diteruskan untuk uji reliabilitas (Noor, 2011:130).
Jika nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6, maka kuesioner penelitian
bersifat reliabel (Augustine dan Kristaung, 2013:73, Noor, 2011:165). Diketahui
bahwa kuesioner bersifat reliabel, karena nilai Alpha Cronbach lebih besar dari
0,6. Berikut hasil dari uji reliabilitas terhadap butir-butir pernyataan yang valid :
Tabel 4.13
Hasil Uji Reliabilitas
Nilai Alpha
Variabel
Cronbach
Alpha
Cronbach yang Keterangan
diisyaratkan
Green Marketing, X1
0,700
>0,6
Reliabel
Brand Image, X2
0,702
>0,6
Reliabel
Keputusan Pembelian, Y
0,844
>0,6
Reliabel
Sumber: Data Primer dengan Pengolahan SPSS, 2017
4.6 Uji Asumsi Klasik
4.6.1
Uji Normalitas
Dalam
penelitian
ini,
uji
normalitas
terhadap
residual
dengan
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Tingkat signifikansi yang digunakan α =
0,05. Dasar pengambilan keputusan adalah melihat angka probabilitas �, dengan
ketentuan sebagai berikut :
1. Jika nilai probabilitas ≥ 0,05 maka asumsi normalitas terpenuhi.
2. Jika probabilitas < 0,05 maka asumsi normalitas tidak terpenuhi.
Universitas Sumatera Utara
79
Tabel 4.14
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
Normal Parametersa,b
Most Extreme Differences
100
Mean
Std. Deviation
.0000000
3.06635054
Absolute
.058
Positive
.058
Negative
-.050
Kolmogorov-Smirnov Z
.580
Asymp. Sig. (2-tailed)
.890
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data Primer dengan Pengolahan SPSS, 2017
Berdasarkan Tabel 4.14 diatas, diketahui bahwa nilai probabilitas
atau
Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,727. Karena nilai probabilitas , yakni 0,727
lebih besar dibandingkan tingkat signifikansi, yakni 0,05. Hal ini berarti asumsi
normalitas terpenuhi.
Uji Normalitas juga dilakukan dengan cara pendekatan grafik. Salah satu
cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik histogram dan grafik
normal plot yang membandingkan antara dua observasi dengan distribusi yang
mendekati distribusi normal. Hasil dari output SPSS terlihat seperti gambar 4.1
dan gambar 4.3 be