Analisis Finansial Pemanfaatan Cassapro dengan Mensubstitusi Jagung Dalam Ransum Terhadap Ternak Ayam Kampung di Kota Medan

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Meningkatnya kebutuhan akan sumber

makanan yang bergizi dan

bermutu baik menjadi suatu masalah yang sangat serius yang harus di tanggulangi
pemerintah Indonesia. Dengan tingginya biaya produksi untuk pemeliharaan sapi,
ayam broiler, kambing, domba, dan ayam kampung sehingga dibutuhkan
teknologi baru untuk menghasilkan daging yang memiliki protein tinggi. Dengan
keterbatasan pendapatan masyarakat untuk melakukan pemeliharaan terhadap
ayam kampung, maka para ahli di bidang unggas mencoba untuk mencari cara di
bidang ayam kampung untuk memenuhi kebutuhan akan protein hewani, seiring
perkembangan teknologi para ahli dibidang ayam kampung ini terus berkembang
hingga saat ini sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dikarenakan
harga daging ayam kampung lebih tinggi dari ayam broiler.
Pakanmerupakankomponenbiayatertinggidalamusahapeternakan,
sekitar

70%,


termasukusahaternakayamkampung

dikelolasecaraintensif.Ketersediaanpakan

yaitu
yang
yang

terbatasdibandingkandenganpopulasimanusiadanternak menyebabkan Indonesia
harusmengimporbahanpakandarinegara

lain.

Tingginyahargapakantelahmengakibatkanbiayaproduksiternaktinggi.Bahanpakan
yang digunakandalampenyusunanransumunggasadalahjagung, dedak, tepungikan,
bungkilkedelai, minyaksayur, bungkilkelapa, tepungkapur, batuanfosfat, asam
amino

sintetis


dancampuran

mineral.HampirsemuabahaninidihasilkandiIndonesia

vitamin(lokal),

namun

jumlahnyatidakmencukupikebutuhan yang terusmeningkat. Selainbahantersebut,

Universitas Sumatera Utara

masihbanyakbahan-bahan

lain

yang

dihasilkan


dapatdigunakansebagaibahanpakanuntukayam

di

kampung,

dalamnegeri

yang

seperti

kayu

ubi

danhasilikutannya, cantel/sorgum, sagu, kacang-kacangandan lain - lain.
Ayam kampung memiliki kelemahan, yaitu banyak mengkonsumsi ransum
dan menghasilkan bobot badan relatif rendah. Hal ini disebabkan oleh

ketidakmampuan dalam menyerap nutrisi yang ada dalam pakan sehingga banyak
peternak membiarkan ayam kampung tanpa diberi kandang agar mencari
makanannya sendiri dikarenakan biaya pakan yang mahal. Untuk itu, diperlukan
alternatif baru untuk membantu meningkatkan daya cerna dan mengurangi biaya
pemeliharaan ayam kampung, yaitu mensubstitusi jagung dengan ubi kayu yang
telah difermentasi Aspergillus niger atau cassapro.
Analisis usaha ternak merupakan kegiatan yang sangat penting bagi suatu
usaha ternak komersial. Melalui usaha ini dapat dicari langkah pemecahan
berbagai kendala yang dihadapi. Analisis usaha peternakan bertujuan mencari titik
tolak untuk memperbaiki kendala yang dihadapi. Hasil analisis ini dapat
digunakan untuk merencanakan perluasan usaha, baik menambah cabang usaha
maupun memperbesar skala usaha. Dari data tersebut dapat diukur keuntungan
usaha dan tersedianya dana yang nyata untuk periode selanjutnya.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
yang berjudul “Analisis Finansial Pemanfaatan Cassapro dengan Mensubstitusi
Jagung dalam Ransum terhadap Ternak Ayam Kampung di Kota Medan”.

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian cassapro
dengan mensubstitusi jagung dalam ransum terhadap pemeliharaan ayam
kampung dan sebagai pembanding harga pakan yang dibuat dan ditambah dengan
cassapro dengan harga pakan yang digunakan oleh peternak di sekitar daerah
penelitian.

Kegunaan Penelitian
1. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana peternakan pada
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
2. Sebagai sumber informasi dan referensi kepada yang membaca tentang
pengaruh

pemberian

cassapro

terhadap

pengurangan


biaya

dalam

pemeliharaan ayam kampung.

Universitas Sumatera Utara