Pembuatan Biosorben Biji Pepaya (Carica papaya) Menggunakan Aktivator Asam Sulfat (H2SO4)

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi optimum dalam pembuatan
biosorben dari biji pepaya dengan aktivator H2SO4. Pada penelitian ini, biji pepaya
yang telah dikeringkan dihaluskan dengan menggunakan ayakan 60 mesh. Setelah
itu, biji papaya diaktifkan dengan asam sulfat pada rasio biosorben : asam sulfat (b:v)
1:1 dengan konsentrasi asam sulfat 5%, 7%, dan 10% selama 12 jam pada pada 110
ºC. Biji papaya kemudian disaring untuk menghilangkan keasaman, lalu dikeringkan
ke dalam oven selama 30 menit, 60 menit, 90 menit, dan 120 menit pada 110 oC.
Karakteristik biosorben ditentungan dengan analisis bilangan iodin dan luas
permukaan. Analisis bilangan iodin yaitu menentukan daya serap biosorben terhadap
larutan iodin dengan cara metode titrasi iodimetri. Sedangkan penentuan luas
permukaan, dengan menggunakan larutan metilen biru. Hasil penelitian
menunjukkan bilangan iodin tertinggi yaitu 482,22 mg/g dicapai pada waktu
pengeringan 120 menit dengan konsentrasi asam sulfat 10%, sedangkan bilangan
iodin terendah yaitu 139,59 mg/g pada waktu pengeringan 30 menit pada konsentrasi
asam sulfat 5%. Sedangkan luas permukaan tertinggi yaitu 33, 43556 m2/g berada
pada waktu pemanasan 120 menit dengan konsentrasi asam sulfat 10%.

Kata kunci: aktivator, biosorben, biji pepaya, bilangan iodin, luas permukaan

vii

Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT
This study aimed to determine the optimum conditions in biosorbent
production from papaya seeds used H2SO4 as activator. In this study, dried
papaya seeds were mashed to size of 60 meshes. Afterwords they were
activated used sulfuric acid at biosorbent to sulfuric acid ratio (b: v) 1: 1 (b/v)
sulfuric acid concentration of 5%, 7%, and 10% for 12 hours at temperature of
110 ºC. Papaya seeds were then separated and washed to remove acidity, and
then dried in on oven for 30 minutes, 60 minutes, 90 minutes, and 120 minutes
at 110 oC. The characteristics of biosorbent are affected by the analysis of
iodine number and surface area. Analysis of iodine number is to determine the
absorption of biosorbent to iodine solution with titration method of iodimetry.
While the determination of surface area, using the methylene blue solution.
Results show the highest iodine number at 482, 22 mg/g was reached at drying
time of 120 minutes with sulfuric acid concentrations of 10%. Results show the
highest Surface area at 33, 43556 m2g/g was reached at drying time of 120
minutes with sulfuric acid concentrations of 10%.
Keywords: activators, adsorbents, papaya seeds, iodine, surface area.


viii
Universitas Sumatera Utara