PENGERTIAN RUANG LINGKUP DAN FUNGSI ILMU

PENGERTIAN, RUANG LINGKUP, DAN FUNGSI ILMU
PENDIDIKAN ISLAM

PENGERTIAN, RUANG LINGKUP, DAN FUNGSI ILMU
PENDIDIKAN ISLAM
MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
“Ilmu Pendidikan Islam”

Dosen Pengampu :
Drs. H. Anwar Rasjid, M.Ag.

FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2013
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah Allamal Qur’an Kholaqol Insan Allamahul Bayan, washshalatu
wassalamu ’ala Ruslil Anam, Sayyidina Muhammadin wa ’ala alihi wa shohbihi ila yaumil

manam.

Puji syukur kepada Allah SWT, yang telah menciptakan manusia dan alam seisinya untuk
makhluknya serta mengajari manusia tentang al-qur’an dan kandungannya, yang dengan akal
pikiran sebagai potensi dasar bagi manusia untuk menimbang sesuatu itu baik atau buruk,
menciptakan hati nurani sebagai pengontrol dalam tindak tanduk, yang telah menciptakan fisik
dalam sebagus bagusnya rupa untuk mengekspresikan amal ibadah kita kepada-Nya. Segala
pujibagi Allah sang Maha Kuasa pemberi hidayah, yang semua jiwa dalam genggaman-Nya,
kasih kaming-Mu mulia tak terperi. Rahman dan Rahim-Nya telah menyertai kami sehingga
dapat menyelesaikan penulisan makalah ini.
Sholawat bermutiarakan salam senantiasa kita haturkan kepada revolusionar muslim
sejati baginda Muhammad SAW, serta para sahabatnya yang telah membebaskan umat manusia
dari lembah kemusyrikan dan kejahiliyahan menuju alam yang bersaratkan nilai-nilai tauhid dan
bertaburan cahaya ilmu pengetahuan dan kebenaran. Dalam makalah ini, penulis berupaya
semaksimal mungkin menyajikan makalah dalam bentuk yang mudah dibaca. Namun,
penulismenyadari bahwa penulisan makalah ini masih banyak kekurangan.
Tiada yang dapat kami ucapkan sebagai balas budi kami selain untaian ucapan terima kasih dan doa, agar
semua amal kebaikan selama ini penuh dengan iringan rahmat dan ridho Allah SWT. Sehingga dicatat sebagai
amalan makbulan’indallah. Amin. Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan
semuanya, khususnya bagi penulis sendiri.


Surabaya, 15 Maret 2013

Penulis

PENGERTIAN, RUANG LINGKUP DAN FUNGSI ILMU PENDIDIKAN
ISLAM
I. Pengertian Pendidikan Islam
A. Pengertian pendidikan islam menurut bahasa
Kata “pendidikan” yang umum kita gunakan sekarang, dalam bahasa arabnya adalah
“tarbiyah”, dengan kata kerja “rabba”. Kata “pengajaran” dalam bahasa arabnya adalah “ta’lim”
dengan kata kerjanya “alama”. Pendidikan dan pengajaran dalam bahasa arabnya “tarbiyah wa
ta’lim” sedangkan “pendidikan islam” dalam bahasa arabnya adalah “tarbiyah islamiyah”. Kata
kerja rabba (mendidik) sudah di gunakan pada zaman nabi muhammad SAW.
B. Pengertian pendidikan islam menurut para ahli
Menurut Drs. Ahmad D. Marimba : Pendidikan islam adalah bimbingan jasmani, rohani
berdasarkan hukum-hukum agama islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama
menurut ukuran-ukuran Islam.
Menurut Musthafa Al-Ghulayaini : Pendidikan Islam ialah menanamkan akhlak yang
mulia di dalam jiwa anak dalam masa pertumbuhannya dan menyiraminya dengan air petunjuk

dan nasihat, sehingga akhlak itu menjadi salah satu kemampuan (meresap dalam) jiwanya
kemudian buahnya berwujud keutamaan, kebaikan dan cinta bekerja untuk kemanfaatan tanah
air.

II.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.


Namun dari perbedaan pendapat tersebut dapat diambil kesimpulan adanya titik
persamaan yang secara ringkas dapat dikemukakan sebagai berikut : Pendidikan Islam ialah
bimbingan yang dilakukan oleh seorang dewasa kepada terdidik dalam masa pertumbuhan agar
ia memiliki kepribadian muslim.
Sedangkan yang dimaksud dengan Ilmu ialah suatu kumpulan pengetahuan yang
tersusun secara sistematis dan mempunyai metode-metode tertentu yang bersifat alamiah.
Dengan demikian Ilmu Pendidikan Islam ialah uraian secara sistematis dan ilmiah
tentang bimbingan atau tuntutan pendidikan kepada anak didik dalam berkembangnya agar
tumbuh secara wajar berpribadi muslim.
Ruang Lingkup Ilmu pendidikan Islam
Ilmu Pendidikan Islam mempunyai ruang lingkup sangat luas, karena didalamnya banyak
segi – segi atau pihak – pihak yang ikut terlibat baik langsung atau tidak langsung.Objek ilmu
pendidikan islam ialah situasi pendidikan yang terdapat pada dunia pengalaman. Diantara objek
atau segi ilmu pendidikan islam dalam situasi pendidikan islam:
Perbuatan Mendidik sendiri
Sikap atau tindakan menuntun, membimbing,memberikan pertolongan dari seorang pendidik
kepada anak didik untuk menuju ke tujuan pendidikan islam.
Anak didik
Yaitu pihak yang merupakan objek terpenting dalam pendidikan. Hal ini disebabkan perbuatan
atau tindakan mendidik itu diadakan atau dilakukan hanyalah untuk membawa anak didik ke

arah tujuan pendidikan islam yang di cita – citakan.
Dasar dan tujuan pendidikan islam
Yaitu landasan yang menjadi fondamen serta sumber dari segala kegiatan pendidikan islam ini
dilakukan. Maksudnya pelaksanaan pendidikan islam yaitu arah kemaana anak didik akan
dibawa.
Pendidikan
Yaitu subjek yang melaksanakan pendidikan islam. Pendidik ini mempunyai peran penting
karena berpengaruh kepada baik atau tidaknya hasil pendidikan islam.
Materi pendidikan islam
Yaitu bahan – bahan atau pengalaman – pengalaman belajar ilmu agama islam yang disusun yang
sedemikian rupa untuk disajikan kepada anak didik.
Metode pendidikan islam
Ialah cara yang paling tepat dilakukan oleh pendidik untuk menyampaikan bahan atau materi
pendidikan islam agar materi pendidikan islam tersebut dapat dengan mudah diterima oleh anak
didik
Evaluasi pendidikan
Yaitu memuat cara – cara bagaimana mengadakan evaluasi atau penilaian terhadap hasil belajar
anak didik.

8. Alat – alat pendidikan islam

Yaitu alat – alat yang dapat digunakan selama melaksanakan pendidikan islam agar tujuan
pendidikan islam tersebut lebih berhasil.
9. Lingkungan sekitar

Yang dimaksud ialah keadaan – keadaan yang ikut berpengaruh dalam pelaksanaan serta hasil
pendidikan islam.
III. Kegunaan Ilmu Pendidikan Islam
Bahwa Ilmu Pengetahuan Islam memiliki arti dan peranan penting dalam kehidupan. Hal
tersebut disebabkan ilmu pendidikan islam memiliki fungsi sebagai berikut :
A. Ia melakukan pembuktian terhadap teori-teori kependidikan isalam yang merangkum aspirasi
atau cita-cita islam yang harus di ihtisarkan agar menjadi kenyataan.
B. Ia memberikan bahan-bahan informasi tentang pelaksanaan pendidikan dalam segala aspeknya
bagi pengembangan ilmu pengetahuan pendidikan islam tersebut.
C. Sebagai pengoreksi (korektor) terhadap kekurangan teori-teori yang dipegangi oleh ilmu
pendidikan islam, sehingga kemungkinan pertemuan antara teori dan praktek semakin dekat dan
hubungan antar keduanya makin bersifat interaktif (saling mempengaruhi)
Mengenai pentingnya mempelajari Ilmu Pengetahuan Islam ini Prof.HM. Arifin
Med menyatakan sebagai berikut :
a. Pendidikan sebagai usaha membentuk pibadi manusia harus melalui proses panjang dengan
resultat (hasil) yang tidak dapat diketahui dengan segera, berbeda dengan membentuk benda mati

yang dapat dilakukan sesuai dengan keinginan “pembuatnya”.
b. Islam sebagai agama wahyu yang diturunkan oleh Allah dengan tujuan untuk mensejahterakan
dan membahagiakan hidup dan kehidupan umat manusia di dunia dan di akhirat, baru dapat
mempunyai arti fungsional dan aktul dalam diri manusia bila mana dikembangkan melalui proses
kependidikan yang sistematis
c. Ruang lingkup kependidikan Islam adalah mencangkup segala bidang kehidupan manusia
dimana manusia mampu memanfaat kan sebagai tempat menanam benih-benih amaliyah yang
buuahhnya akan dipetik di akhirat nanti, maka pembentukan sikap dan nilai-nilai amaliyah dalam
pribadi manusia baru dapat efektif bilamana dilakukan melalui proses kependidikan yang
berjalan diatas kaidah-kaidah ilmu pengetahuan kependidikan.

Daftar Pustaka

 Ilmu Pendidikan Islam, 1997. Dra. H. Nur Uhbiyati.

Bandung: Pustaka Setia.
 Ilmu pendidikan Islam, 2008. Dr. Zakiyah Darojat.
Jakarta: Bumi Aksara.
 Ilmu Pendidikan Islam, 1994. Dr. Ramayulis.
Jakarta: Kalam Mulia.

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia hidup di dunia ini dalam keadaan buta, buta mata karena meski terlihat dia
membuka mata tapi tidak sama sekali faham apa yang terdaji dengan kenyataan hidup, ini
dengan itu kebutaan itu manusia di latih untuk bisa melihat dan tahu dari mana, apa dan
bagaimana sebenarnya kenyataan hidup ini,untuk bisa mengetahui hakikat hidup yang

sebenarnya manusia membutukan banyak pengarahan, pendidikan mulai dari lahir sampap dia
mati karena pendidikan dalam kehidupan itu tidaklah ada batasnya, maka dari itu pendidikan itu
penting, utnk mengetahui apa tujuan dan akan kemana nanti nsetelah hidup ini berakhir.
Dalam berpendidikan manusia tidaklah langsung bisa menangkap apa itu pendidikan
yang sebenarnya tapi masih membutuhkan banyak sistem, teori, dan berbagai banyak macam
sarana penting lainya dalam menuntaskan makna pendidikan dalan kehidupan, dalam berbagai
pendidikan yang ada pastilah mempunyai kurukulum tersendiri untuk bisa mengetahui rancangan
seperti apa pendidikan yang akan di ajarkan dalam pendidikan itu, dan untuk mempermudah
rancangan itu maka di perlukannya sebuah alat atau media agar nantinya tidak hanya tinggal
teori dalam menjalankan berbagai keinginan dalam dunia pendidikan.
Maka dari itu kami menyusn makalh ini dengan tujuan untuk membrikan sedikit
penjelasan tentang apa itu media dalam pendidikan dan kenapa harus ada alat, di sini kami akan

menjelaskan sedikit banyak tentang alat itu.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan media pendidikan Islam ?
2. Apa saja bentuk dan jenis media dalam pendidikan Islam ?
3. Apa fungsi media dalam pendidikan Islam ?
4. Bagaimana pengaruh media dalam pendidikan Islam ?
C. TUJUAN PENULISAN
Untuk mengetahui yang dimaksud dengan media pendidikan Islam
Untuk mengetahuibentuk dan jenis media dalam pendidikan Islam
Untuk mengetahui fungsi media dalam pendidikan Islam

Untuk mengetahui pengaruh media dalam pendidikan Islam

BAB II
PEMBAHASAN
A.

Pengertian Media Pendidikan
Dari beberapa literature, tidak terdapat perbedaan pengertian antara alat dan media

pendidikan, Zakiah Darajat menyebutkan pengertian alat pendidikan sama dengan media
pendidikan sebagai sarana pendidikan. Term alat berarti barang sesuatu yang dipakai untuk
mencapai suatu maksud. Sedangkan media berasal dari bahasa latin dan bentuk jamak dari
medium yang secara hafifah berarti perantara atau pengantar.
Proses pendidikan akan berlangsung dengan bantuan dari alat pendidikan. Baik buruknya
alat pendidikan. Dalam dunia modern sekarang ini, persoalan alat pendidikan telah menjadi
kajian tersendiri, baik tingkat S-1 maupun S-2 di lembaga pendidikan yang memproduksi tenaga
kependidikan dalam Jurusan Teknologi Pendidikan.

Alat pendidikan adalah segala sesuatu yang dipergunakan oleh guru/pendidik dalam
usaha untuk mencapai tujuan pendidikan. Langeveld mengartikan alat pendidikan sebagai suatu
perbuatan atau situasi yang dengan sengaja diadakan untuk mencapai suatu tujuan dalam
pendidikan ( Wens Tanlain, 1992 : 52 ).
B.Suryo Subroto ( 1990: 29) mengartikan alat pendidikan sebagai sesuatu yang dapat
dipergunakan oleh pendidik yang telah dirumuskan, baik tujuan nasional, institusional maupun
instruksional
Gegne menyebutkan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan
siswa
yang
dapat

merangsang
peserta
didik
untuk
belajar.
Sementara Brigs mendefinisikan media sebagai salah satu bentuk alat fisik yang dapat
menyajikan pesan yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Dari dua definisi mengacu pada
penggunaan alat yang berupa benda untuk membantu proses penyampaian pesan.
Selanjutnya yang dimaksud dengan alat/media pendidikan Islam disini adalah jalan atau cara
yang dapat ditempuh unuk menya,paikan bahan atau materi pendidikan Islam kepada anak didik
agar terwujud keperibadian muslim.
Dalam pengertia yang luas media pendidikan adalah semua yang di gunakan guru dan
murid dalam proses pendidikan ini mencakup perangkat keras dan perangkat lunak perangkat
kelas misalnya gedung sekolah, dan alat alboratorium, perangkat lunak umpamanya kurikulum
metode dan administrasi pendidikan.[1]
Dari penertia di atas dapat di simpulkan bahwa Alat pendidikan Islam yaitu segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk mencpai tujuan pendidikan Islam,dengan demikian maka
alat ini mencangkup apa saja yang sfapat digunakan dan mempunyai peranan penting sebab
alat/media dapat digunakan utuk menuntun atau membumbing anak dalalm masa
pertumbuhannya agar kelak menjadi kepribadian muslimyang diridhoi oleh Allah.
B.

Bentuk-bentuk dan jenis Alat Pendidikan Islam
Pendidikan sebagai suatu sistem, terdiri atas berbagai komponen yang masing-masing
saling berkaitan dan berhubungan,untuk mencapai keberhasilan pendidikan, sesuai dengan yang
telah diprogramkan. Dengan demikian setiap komponen memiliki sifat saling tergantung
sesamanya. Keselarasan antar komponen ini akan menopang keberhasilan pencapaian tujuan
pendidikan.
Salah satu diantara komponen tersebut adalah alat pendidikan. Zuhairini menyebut, alat
pendidikan sebagai segala sesuatu yang bisa menunjang kelancaran pendidikan ( Zuhairini:181 ).
Alat pendidikan dapat berbentuk tindakan, perbuatan, situasi atau benda, yang dengan sengaja
diadakan untuk mencapai tujuan pendidikan.luas. termasuk alat yang berupa benda maupun yang
bukan benda. Alat pendidikan yang berupa benda seperti ruangan kelas, perlengkapan belajar dan

lain sejenisnya. Alat ini biasa disebut sebagai alat peraga. Sedangkan yang bukan berupa benda
dapat berupa situasi, pergaulan, perbuatan, teladan, nasihat, bimbingan, contoh, teguran, anjuran,
ganjaran, perintah, tugas, ancaman maupun hukuman yang digunakan untuk mencapai tujuan
pendidikan.[2]
Untuk mencapai tujuan pendidikan,tentunya dari sekian banyak alat pendidikan itu dapat
dipilih secara selektif diantara yang paling serasi dan efektif untuk digunakan dalam mendidik
anak. Untuk menanamkan agar peserta didik terbiasa hidup bersih, mungkin teladan dan
bimbingan merupakan alat pendidikan yang efektif. Kemudian untuk memacu prestasi atau
motivasi belajar, maka alat pendidikan yang dinilai efektif adalah ganjaran. Nilai rapor
merupakan salah satu bentuk ganjaran yang dikenal dalam dunia pendidikan.
Dalam pendidikan Islam alat pendidikan yang paling diutamakan adalah teladan. Baik
orang tua maupun guru diwajibkan untuk menempatkan dirinya sebagai sosok teladan bagi putraputri dan peserta didik. Sejalan dengan hal itu maka pendidikan Islam menempatkan Rasulullah
SAW. Sebagai sosok teladan utamanya, sebagaimana dinyatakan oleh Al-Qur’an ( laqad kana
laqum fi Rasul Allah uswat hasanah) Bagi para pendidik,sosok kehidupan dan perilaku beliau
senantiasa dijadikan acuan dalam mendidik.
Beberapa ahli pendidikan Islam menyebut bahwa alat pendidikan Islam jauh lebih
banyak dibandingkan dengan alat pendidikan lainnya. Alat-alat yang dapat dipakai oleh
pendidik/guru pendidikan Islam menyangkut hal yang kongkret dan abstrak, yang yang
disediakan langsung oleh guru dan sekolah, maupun yang langsung ada ditengah kehidupan
masyarakat seperti alam dan berbagai fenomena yang terjadi atasnya.
Dari sekian banyak alat pendidikan Islam yang yang dapat dijadikan sarana penunjang
pelaksanaan pendidikan Islam, para ahli pendidikan menyimpulkannya menjadi tiga sarana .
Tiga sarana dimaksud adalah:
1.

Alat pengajaran agama yang disediakan oleh guru atau lembaga pendidikan Islam.

2.

Alat pendidikan agama yang langsung, seperti alam dan fenomena kealaman

3.

Alat pendidikan yang tidak langsung
Ditinjau dari segi wujudnya , alat pendidikan Islam dapat dibagi menjadi beberapa
macam. Macam-macam alat-alat pendidikan dilihat dari segi wujudnya ini dapat dibagi menjadi:

1.

Wujud yang terbentuk dalam perbuatan pendidik ( sering juga disebut software). Wujud
sarana yang demikian ini mencakup nasihat, teladan, larangan, perintah, pujian, teguran,
ancaman, ancaman dan hukuman yang diberikan atau dipertunjukkan oleh guru/atau pendidik
kepada muridnya.

2.

Benda-benda fisik yang berfungsi sebagai alat bantu dalam pelaksanaan pendidikan
( disebut hardware ). Wujud sarana/alat pendidikan Islam yang demikian mencakup: meja-kursi
belajar, papan tulis, penghapus, kapur tulis, buku, peta, dan lainnya (Wens Tanlain,dkk,1992: 52)
Sumber rujukan utama terhadap kedua jenis alat pendidikan ini, ialah kitab-kitab fiqh yang
memuat syarat-syarat rukun Islam, yaitu peraturan-peraturan Tuhan yang harus dilaksanakan
untuk
kebahagian
hidup
manusia
baik
dunia
maupun
diakhirat.
Sumber[3]
sumber fiqh dimaksudkan adalah :Qur’an, Hadist, Ijma’, dan Qiyas .
Adapun Sutari Imam Barnadib mengemukakan bahwa alat pendidikan ialah tindakan atau
perbutan atau situasi atau benda yang dengan sengaja diadakan untuk mencapai tujuan
pendidikan.
Alat pendidikan ternyata mencangkup pengertian yang luas. Yang termasuk didalamnya
berupa benda, seperti kelas, perlengkapan belajar dan yang sejenisnya. Alat ini disebut juga
dengan alat peraga. Sedangkan yang merupakan alat bukan benda ialah dapat berupa situasi
pergaulan bimbingan perintah, ganjaran teguran, anjuran serta tugas ancaman maupun hikuman.
Media pendidikan/alat pendidikan yang bersifat non materi memiliki sifat yang abstrak
dan hanya dapat diwujudkan melalui perbuatan dan tingkah laku seorang pendidik terhadap anak
didiknya. Diantar media dan sumber belajar yang termasuk kedalam katagori ini adalah :
keteladanan, perintah,tingkah laku, ganjaran dan hukuman.

1. Keteladanan
Pada umumnya manusia memerlukan figure ( sosok) identidikasi yang dapat
membimbing manusia kearah kebenaran untuk memenuhi keinginan tersebut, untuk itu Alla¬h
mengutus Muhammad menjadi tauladan bagi manusia dan wajib diikuti oleh umatnya. Untuk
menjadi sosok yang ditauladani, Allah menmerintahkan manusia termasuk pendidik selakau
khalifah fial-ardh mengerjakan perintah Allah dan Rasul sebelum mengajarkannya kepada ornag
yang
akan
dipimpin.
Rasullulah
bersabda
:
Artinya;
“Perhatikanlah anak-anak kamu dan bentuklah budi pekertinya sebaik-baiknya”.
2. Perintah dan Larangan
Seorang muslim diberi oleh Allah tugas dan tanggungjawab melaksanakan peserta
didikan “amar ma’ruf nahi munkar”. Amar ma’ruf nahi munkar merupsksn alat / media dalam
pendidikan. Perintah adalah suatu keharusan untuk berbuat atau melaksanakan sesuatu.
Suatu perintah akan mudah ditaati oleh peserta didik jika pendidik sendiri menaati peraturanperaturan, atau apa yang dilakukan sipendidik sudah dimiliki atau menjadi pedoman pula bagi
hidup si pendidik.

Sementara larangan dikeluarkan apabila si peserta didik melakukan sesuatu yang tidak
baik atau membahayakan dirinya.larangan sebenarnya sama dengan perintah. Kalau perintah
merupakan suatu keharusan untuk berbuat sesuatu yang bermanfaat, maka larngan adalah
keharusan untuk tidak melakukan sesuatu yang merugikan
3. Ganjaran dan Hukuman
Maksud ganjaran dalam konteks ini adalah memberikan sesuatu yang
menyenangkan( penghargaan) dan dijadikan sebuah hadiah bagi peserta didik yang berprestasi,
baik dalam belajar maupun sikap prilaku. Pendidik dalam pendidikan Islam yang tidak
memberikan ganjaran kepada peserta didik yang telah memperoleh prestasi sebagai hasila
belajar, maka dapat diartikan secara implsit bahwa pendidik belum memanfaatkan alat
pengajaran
seoptimalnya.
4. Hukuman
Selain ganjaran, hukuman juga merupakan alat / media pendidkan. Dalam Islam
hukuman disebut dengan iqab. Abdurahman an-nahkawi menyebutkan bahwa tahrib yang berarti
ancaman atau intimidasi melalui hukuman karena melakukan sesuatu yang dilarang.
Sejak dahulu, hukuman dianggap sebagai alat/media yang istimewa kedudukannya, sehingga
hukuman itu diterapkan tidak hanya dibidang pengadilan raja, tetapi juga diterapkan pada semua
bidang, termasuk bidang pendidikan.
Menurut alghazali alat tersebut di bagi dua bagian yaitu:[4]
Alat pendidikan preventif
Anjuran dan perintah
Sewatu anak-anaktelah mencapai usia tamyis atau mampu menmbedakan sesuatu maka
hendaklah ia tidak di berkan kesempatan untuk meninggalkan bersuci dan sholat serta ia juga di
perintahkan berpuasa pada sebagian hari-hari bulan romadhan.
Larangan
Dan ia di larang sama-sekali bersumpah baik yang benar maupun yang palsu , agar ia tidak
membiasakan bersumpah di waktu ia masih kecil.
Disiplin
Dan sebaiknya anak-anak di biasakan tidak meludah di tempat duduknya tidak membuang ingus
dan menguap di hadapan orang lain serta tidak membelakangi lainnya.
Alat pendidikan kuratif

Peringatan
Awas setelah ini jangan kau lakukan perbuatan semacam ini lagi, jika engkau berbuat demikian
lai, maka rahasiamu akan di beritahukan orang banyak,”
Teguran
Dan janganlah memperbanyak kata dalam menegur anak setiap kali, karena yang demikian itu
akan menyebabkan anak berbuat remah mendengar celaan, akan mengangangap mudah
melakukan keburukan, dan perkataan itu tidak akan meraasap dalam hatinya”
Sindiran
“adlah termasuk cara-caramengajar yang halus bahwa seoran guru mencegah murid dari
perbuatan yang buruk dengan cara sindiran sedapat mungki jangan dengan cara terus terang,
dengan cara kasih saying dan halus, jangan dengan cara mencelah.
Ganjaran
Ganjaran sebagai salah satu alat pendidikan yang di berikan kepada murid sebagai imbalan
terhadap prestasi yang di capainya. Dengan ganjaran ini di harapkan anak terangsang dan bisa
dengan tingkah laku yang baik.
Menurut alghazali ganjaran itu ada tiga macam.
a.

Penghormatan (penghargaan) baik berupa kat-kata maupun isyarat

C.

b.

Hadiyah ganjaran yang berupa pemberian sesuatu materi yang bertujuan untuk mengembirakan
anak,

c.

Pujian di hadapan orang banyak, ganjaran yang berupa pujian ini dapatdi berikan dihadapan
teman-teman sekelas satu sekolah atah dihadapan teman-teman dan orang tua/wali murid,

Fungsi Media Pendidikan
Ditinjau dari segi fungsinya, alat pendidikan dapat dibagi menjadi beberapa
fungsi.Fungsi-fungsi alat pendidikan dimaksud adalah:
Pembagian jenis pertama
Alat pendidikan Islam jenis pertama berfungsi sebagai perlengkapan pendidikan dan alat
pembantu dalam mempermudah usaha pencapaian tujuan pendidikan ( ditinjau dari pandangan
yang lebih dinamis.

Pembagian jenis kedua
Alat pendidikan yang disesuaikan dengan taraf-taraf perkembangan tertentu yang terjadi pada
anak, dilihat dari sukar dan mudahnya atau “diterima” nya alat pendidikan oleh anak di lihat dari
fungsi ini, maka alat-alat dapat dibagi atas:
a.

Alat-alat pendidikan yang memberi perlengkapan untuk kecakapan tertentu kepada anak didik
seperti transformasi pengetahuan dan hafalan. Alat-alat pendidikan ini dapat pula disebut dengan
alat-alat pembiasaan.

b. Alat-alat pendidikan yang berfungsi untuk memberi pengertian, membentuk sikap,minat, dan
cara-cara berfikir yang harus dilakukan oleh anak didik berdasarkan berbagai materi pendidikan
yang telah ditetapkan.
c.

Alat-alat pendidikan yang membawa anak didik keheningan batin, kepercayaan diri sepenuhnya
kepada Allah, yang menciptakan manusia dan alam serta seluruh makhluk yang ada didalamnya.
Pembagian jenis ketiga
Alat-alat pendidikan Islam jenis ketiga ini dapat dibagi atas:

a.

Alat-alat langsung: yaitu alat-alat yang bersifat menganjurkan sejalan dengan maksud usaha
yang hendak dicapai dalam pelaksanaan pendidikan.

b. Alat-alat tidak langsung: yaitu alat- alat yang berfungsi pencegahan dan pembasmian terhadap
hal-hal yang bertentangan dengan maksud dan usaha yang diinginkan dari pelaksanaan
pendidikan Islam.
Pembagian jenis keempat
Alat pendidikan jenis keempat adalah jenis alat yang mengharuskan anak didik dan
pendidik, sebagai alat-alat pendidikan yang paling penting dan paling bertanggung jawab.
( Ahmad D.Marimba, 1989: 50-55).
Alat pendidikan yang dapat dipergunakan dalam pelaksanaan pendidikan agama dapat dibedakan
menjadi beberapa macam.Alat-alat dimaksud adalah[5]:
1. Alat-alat Pengajaran Klasikal
Alat pengajaran klasikal adalah alat-alat pengajaran yang digunakan guru bersama dengan murid.
Sebagai contohnya papan tulis, kapur, tempat shalat, dan tempat ibadah lainnya.
2. Alat Pengajaran Individual

Alat Pengajaran Individual adalah alat-alat pengajaran yang dimiliki oleh masing-masing murid
dan masing-masing guru. Contoh alat pengajaran ini adalah: Alat-alat tulis, buku pelajaran untuk
murid, buku-buku pegangan, buku-buku persiapan guru, dan lainnya.
3. Alat Peraga
Alat Peraga adalah alat pengajaran yang berfungsi untuk memperjelas atau memberi gambaran
yang kongkret tentang hal-hal yang dianjurkan dan dilarang dalam materi pendidikan Islam.
Penggunaan alat pendidikan berupa tindakan pendidikan akan tampak dalam bentuk tindakan
yang bersumber pada kewibaan pendidik. Hal ini akan terlihat dari:
1. Teladan
Teladan ialah tindakan pendidik yang sengaja untuk ditiru oleh anak didik. Teladan merupakan
alat pendidikan yang utama, sebab terikat erat dalam pergaulan dan berlangsung secara wajar.
2. Perintah
. Perintah adalah tindakan pendidik menyuruh anak didik melakukan sesuatu yang diharapkan
untuk mencapai tujuan tertentu. Perintah ini lahir dari pemahaman pendidik terhadap keadaan
anak didik dan niat untuk membantu anak didik.
3. Larangan
Larangan ialah tindakan pendidik menyuruh anak didik untuk tidak melakukan
atau menghindari tingkah laku tertentu demi tercapainya tujuan pendidikan tertentu.
4. Pujian dan hadiah
Pujian dan hadiah ialah tindakan pendidik yang berfungsi memperkuat penguasaan tujuan
pendidikan tertentu yang telah dicapai oleh anak didik.
5. Teguran
Teguran merupakan tindakan pendidik untuk mengoreksi pencapaian tujuan pendidikan oleh
anak didik.
6. Ancaman
Ancaman ialah tindakan pendidik mengoreksi secara keras tingkah laku anak didik yang tidak
diharapkan, dan disertai perjanjian jika terulang lagi akan diberi hukuman. Ancaman merupakan
kelanjutan dari teguran. Ancaman lazimnya menimbulkan ketakutan dan menimbulkan
kemungkinan anak didik menerima karena takut atau anak didik menolak karena tidak mau
dipaksa.

7. Hukuman
Hukuman merupakan alat pendidikan yang istimewa, sebab membuat anak didik menderita.
Hukuman ialah tindakan pendidik terhadap anak didik karena melakukan kesalahan, dan
dilakukan agar anak didik tidak lagi melakukannya.
Abu Bakar Muhammad berpendapat bahwa kegunan media pendidikan itu adalah :
1. mampu mengatasi kesulitan-kesulitan dan memperjelasmateri pelajaran yang sulit
2. mampu
mempermudah
( menarik)

pemahaman

dan

menjadikan

pelajaran

lebih

hidup

3. merangsang anak untuk bekerja dan menggerakan naluri kecintaan, melatih belajar dan
menimbulkan kemauan keras untuk mempelajari sesuatu.
4. membantu pembentukan kebiasaan, melahirkan pendapat memperhatikan dan memikirkan suatu
pelajaran
5. menimbulkan kekuatan perhatian ( ingatan), mempertajam indra memperhalus perasaan dan
cepat belajar.
D.

Prinsip-prinsip dari Media Pemdidikan Islam
Apabila umat Islam mau mempelajari pelaksanaan pendidikan Islam sejak zaman silam
sampai sekarang ini, tentunya para pendidik itu telah mempergunakan media pendidikan Islam
yang bermacam-macam, walaupun diakui alat/media yang digunakan ada kekurangannya.
Oleh karena itu alat/ media pendidikan ini harus searah dengan Al-Qur’an dan as-sunnah, tidak
boleh
bertentangan
dengan
Al¬-Qur’an
dan
as¬sunnah.
Prinsip-prinsip yang dapat dijadikan dasar dalam pengembangan atau penggalian kesejahteraan
manusia didunia yaitu :Sabda Rasul
Artinya “ Mudahkanlah, jangan engkau persuli, berilah kabar-kabar yang menggembirakan dan
jangan sekali-kali engkau memberikan kabar-kabar yang menyusahkan sehingga merka lari
menjauhkan diri darimu, saling ta’atlah kamu dan jangan berselisih yang dapat merenggangkan
kamu. ( Al-Hadits ).
Dari hadits ini dapat diambil kesimpulan bahwa dalam menyelenggarakan kegiatan untuk
kesejahteraan hidup manusia termasuk didalamnya penyelenggaraan media pendidikan Islam
harus mendasarkan kepada prinsip.
1. Memudahkan dan tidak mempersulit

2. Menggembirakan dan tidak menyusahkan
3. Dalam memutuskan segala sesuatu hendaknya selalau memiliki kesatuan pandangan dan tidak
berselisih paham yang dapat membawa pertentangan bahkan pertengkaran.

E.

Pengaruh Media Dalam Pendidikan Islam
Dalam pendidikan Islam, alat /media jelas diperlukan. Sebab,alat/media pengajaran
mempunyai peran yang besar dan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pendidikanyang
diinginkan. Terdapat pendapat beberapa para ahli pendidikan mengenai manfaat atau kegunaan
dari
alat/media
dalam
pendidikan.
Yusuf Hadi Miraso dkk, umpamanya menyatakan bahwa alat/media berupa benda dalam
pendidikan memiliki nilai-nilai praktis edukatif yang meliputi :
1.

membuat konsep abstrak menjadi konkret

2.

membawa objek yang sukar didapat dalam lingkunagan belajar siswa