PERMASALAHAN DALAM PENETAPAN LEVEL UANG (2)

PERMASALAHAN DALAM PENETAPAN LEVEL
UANG KULIAH TUNGGAL DI UNIVERSITAS NEGERI PADANG

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Matakuliah Seminar

Oleh :
LUTFI
17171/2010

JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2015

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada Tahun Ajaran 2013/2014 terdapat kebijakan pemerintah yang
mengharuskan semua Perguruan Tinggi Negeri (PTN) untuk menerapkan

sistem Biaya Kuliah Tunggal (BKT). Dalam Permendikbud No. 55 Tahun
2013 dinyatakan bahwa Biaya kuliah tunggal merupakan keseluruhan biaya
operasional per mahasiswa per semester pada program studi di perguruan
tinggi negeri dan digunakan sebagai dasar penetapan biaya yang dibebankan
kepada mahasiswa, masyarakat dan Pemerintah. Sementara itu Uang kuliah
tunggal diartikan sebagai sebagian biaya kuliah tunggal yang ditanggung
setiap mahasiswa berdasarkan kemampuan ekonomi mahasiswa tersebut.
Kebijakan ini dilakukan berdasarkan pertimbangan untuk meringankan
beban mahasiswa terhadap pembiayaan pendidikan. Dengan diberlakukannya
sistem UKT, diharapkan tidak ada lagi mahasiswa yang tidak kuliah dengan
alasan biaya yang mahal untuk masuk perguruan tinggi. Namun kondisi yang
terjadi dilapangan menunjukkan adanya penetapan UKT untuk mahasiswa
yang tidak sesuai dengan kemampuan ekonominya. Hal ini dibuktikan pada
saat penulis mewawancarai beberapa mahasiswa baru ditahun 2013 yang lalu.
Adapun permasalahan dalam penetapan level UKT ini dapat dilihat
dari berbagai kasus berikut ini :
1. Adanya mahasiswa yang melapor bahwa Level UKT yang dia terima tidak
sesuai dengan kondisi ekonomi mahasiswa tersebut. Contoh, dengan
Sistem UKT, mahasiswa tersebut ditetapkan membayar SPP sebesar Rp.
2.200.000 per semester. Padahal berdasarkan tingkat ekonominya,

mahasiswa tersebut mengaku bahwa uang sebanyak itu terlalu tinggi bagi
orang tuannya.
2. Adanya mahasiswa yang berasal dari ekonomi relatif tinggi, namun
mendapatkan level UKT yang lebih rendah dari kemampuan ekonominya.

1

B. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui dan
mendeskripsikan apa saja permasalahan yang terjadi dalam penetapan level
UKT dan mecarikan solusi untuk mengatasinya.
C. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk Pembantu Rektor II beserta jajarannya agar mengetahui
penyimpangan dan kendala yang terjadi dalam penetapan level UKT untuk
mahasiswa
2. Bagi calon mahasiswa agar mengetahui fungsi penetepan UKT sehingga
paham dengan tujuan diberlakukannya UKT

2


BAB II
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang Kebijakan UKT
Dalam Permendikbud No. 55 Tahun 2013 dinyatakan bahwa Biaya
kuliah tunggal (BKT) merupakan seluruh biaya operasional per mahasiswa per
semester pada program studi di perguruan tinggi negeri. Penghitungan BKT
diserahkan pada setiap program studi di masing-masing jurusan.  Dalam
penghitungan BKT mengacu pada ketentuan dari pemerintah pusat. Selain itu
setiap prodi diminta mengakumulasikan seluruh kebutuhan mahasiswa agar
tidak ada pungutan lain selama masa perkuliahan. Begitu juga dengan uang
pangkal, kegiatan kemahasiswaan dan lain sebagainya juga dimasukkan dalam
BKT. Setelah semuanya dihitung, maka BKT dibagi delapan dengan perkiraan
mahasiswa tamat empat tahun. Pembagian BKT itu disebut dengan UKT yang
harus dibayar oleh mahasiswa setiap semesternya tanpa ada pungutan lain.
Kebijakan pemerintah dalam penerapan UKT untuk mahasiswa yang
masuk Tahun Akademik 2013/2014 tertuang dalam peraturan Direktorat
Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) dengan nomor 97/E/KU/2013 yang berisi
instruksi kepada para pemimpin Universitas untuk menghapuskan uang
pangkal dan memberlakukan sistem UKT. Surat edaran ini dikeluarkan atas

dasar amanat Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 mengenai Pendidikan
Tinggi yang antara lain mengatur pembiayaan Pendidikan Tinggi.
Dasar pemikiran UKT adalah memberikan solusi terhadap pembiayaan
perkuliahan di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) karena pemerintah ingin
membuka peluang bagi masyarakat berekonomi menengah kebawah untuk
bisa mengikuti perkuliahan di PTN. Berdasarkan perhitungan dengan rumus
yang telah ditentukan maka ditetapkanlah tingkatan atau level kebutuhan pada
setiap program studi.
Dengan memperhatikan masyarakat yang kurang mampu maka
penerapan UKT juga berprinsip adanya subsidi silang antara sikaya dan
simiskin. Artinya sikaya memberikan subsudi pada simiskin. Adapun

3

Mekanisme Penentuan Level UKT dilakukan dengan pengisian data secara
online dan wawancara.
D. Permasalahan dalam Penetapan Level UKT
UKT merupakan sistem yang dapat membantu mahasiswa yang
mengalami permasalahan ekonomi dalam perkuliahan. Namun, berdasarkan
fenomena yang terjadi dilapangan terdapat berbagai polemik dalam

implementasi kebijakan ini. Berbagai permasalahan dapat dilihat dari
ketidaktepatan dalam penentuan level UKT yang didapatkan oleh mahasiswa.
Sebagian mahasiswa mengeluh ketika mendapatkan level UKT yang tinggi
dan tidak sesuai dengan ekonomi keluarga mahasiswa tersebut.
Saat bergabung di BEM UNP Periode 2014/2015, BEM telah
mendirikan posko pengaduan UKT. Ada tiga posko yang didirikan, pertama di
dekat gedung Mata Kuliah Umum, di samping Bank BRI dan posko utama
terletak di sekretariat BEM UNP. Selama pembukaan posko, BEM
mengumpulkan data-data mahasiswa baru, seperti jumlah UKT yang diterima,
pendapatan orang tua, tanggungan orang tua, dan data-data lainnya. Lalu,
setelah data terkumpul, BEM akan menyampaikan keluhan mahasiswa melalui
Pembantu Rektor II.
Presiden Mahasiswa UNP 2014, Adnan Arafani mengatakan, “Rektor
berjanji akan menindaklanjuti aduan kami ini,” (Ganto : 2014). Lebih lanjut
Adnan menjelaskan, Rektor berjanji akan memberikan peluang penurunan
UKT bagi mahasiswa yang benar-benar UKTnya dianggap tidak sesuai. Hal
tersebut dikarenakan sistem administrasi yang telah berlangsung dan tidak bisa
diganggu gugat lagi.
Untuk menetapkan sesuai atau tidaknya UKT bagi mahasiswa yang
melakukan peninjauan ulang, pihak universitas akan meyiapkan tim yang

bertugas meninjau langsung ke lapangan (Ganto : 2014). Dengan demikian,
pihak universitas memiliki data otentik terkait kriteria mahasiswa penerima
UKT rendah. Namun, jika nanti ditemukan adanya indikasi manipulasi yang
dilakukan secara sengaja oleh mahasiswa, pihak universitas pun tidak segansegan untuk memberikan sanksi kepada mahasiswa yang melakukan

4

peninjauan ulang. Sanksi terberatnya adalah dikeluarkan dari kampus. Hal
tersebut disampaikan Rektor melalui Pembantu Rektor II, Dr. Ali Zamar, Mpd,
Kons. (Ganto : 2014)
Menurut Adnan (Ganto : 2014), dasar pihak kampus dalam
menentukan beban UKT kepada mahasiswa dirasa kurang maksimal. Hal itu
dikarenakan penetapannya hanya berdasarkan penghasilan orang tua
mahasiswa saja. Sedangkan menurutnya, besarnya penghasilan orang tua tidak
menjamin apakah mahasiswa tersebut mampu atau tidak. Adnan juga
menyayangkan sistem yang digunakan UNP masih menggunakan sistem
wawancara. Menurutnya, sistem wawancara itu kurang efektif untuk
diterapkan, dikarenakan adanya ketakutan peluang terjadinya nepotisme. Ia
juga menambahkan, sejauh ini wawancara dilakukan seharian penuh, sehingga
dapat menimbulkan rasa bosan bagi pelaku wawancara. Sehingga bagi

mahasiswa yang mendapat jadwal wawancara sore, tidak akan sama
pertanyaannya dengan mahasiswa yang wawancaranya masih pagi.
Tidak hanya di UNP, permasalahan UKT juga terjadi di Unand. BEM
Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Unand juga membuka posko pengaduan
UKT. Bahkan sejak awal wacana penerapan UKT, BEM KM Unand melalui
divisi Penelitian dan Pengembangan (Litbang) sudah melakukan pengkajian
untuk penerapan UKT (Ganto : 2014). Dari hasil kajian tersebut, BEM KM
Unand memprediksi UKT akan memberatkan biaya kuliah mahasiswa.
Lebih lanjut Harahap menjelaskan, sejauh ini BEM KM Unand telah
menerima sebanyak 600 laporan dari mahasiswa baru yang melakukan
pengaduan. Namun, dari jumlah tersebut sudah ada sekitar 200 lebih
mahasiswa yang telah berhasil dibantu. Menurut pengakuannya, 200
mahasiswa tersebut telah berhasil ditangguhkan UKTnya. Hal tersebut didapat
setelah dilakukan pengaduan kepada pihak rektor. “Penangguhan tersebut
berupa pengalihan mahasiswa ke bidikmisi, ada yang UKTnya diturunkan dan
ada yang SPPnya ditangguhkan,” ujarnya.
Namun, pihaknya masih sangat menyayangkan dengan mahasiswa
yang memilih untuk tidak melanjutkan kuliah di Unand. “Hal itu dikarenakan
mahasiswa tersebut tidak sempat menanyakan persoalan UKT ini kepada


5

kami,” kata Harahap. Sebagaimana diketahui, ada tiga mahasiswa yang telah
diterima kuliah di Unand, namun memilih untuk tidak melanjutkan kuliahnya.
Hal itu dikarenakan mahasiswa tersebut merasa keberatan dengan beban UKT
yang diterima.
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan mahasiswa terdapat
ketidaktepatan dalam penetapan level UKT yang disebabkan berbagai faktor,
yaitu :
1. Faktor Mahasiswa
Salah satu penyebab tidak tepatnya penentuan level UKT disebabkan
karena adanya mahasiswa yang memberikan informasi yang tidak benar
pada saat pengisian data online. Kenyataan ini penulis temukan pada saat
wawancara dengan beberapa mahasiswa yang keberatan dengan level UKT
yang diterimanya. Berdasarkan wawancara tersebut didapatkan suatu fakta
bahwa mahasiswa sengaja untuk memanipulasi data mereka dengan
berbagai tujuan.
Untuk kasus pertama, mahasiswa beranggapan pendapatan orang tua
mempengaruhi penerimaan mahasiswa di perguruan tinggi. Paradigma
yang salah inilah yang mendorong mahasiswa melakukan manipulasi data,

sehingga mengisi data dengan pendapatan yang tinggi sehingga
menyebabkan mahasiswa tesebut mendapatkan level UKT yang lebih
tinggi dari kemampuan ekonomi sebenarnya.
Lain lagi untuk kasus kedua, jika kasus sebelumnya mahasiswa sengaja
memberikan data pendapatan ekonomi yang lebih tinggi, kasus ini justru
sebaliknya. Tipe mahasiswa ini memberikan informasi bahwa pendapatan
orang tua mereka lebih rendah dari pendapatan asli, sehingga mahasiswa
tersebut mendapatkan level UKT yang lebih rendah.
2. Petugas Wawancara UKT
Kekeliruan dalam penetapan level UKT tidak hanya disebabkan oleh
kesalahn mahasiswa, tetapi juga disebabkan oleh petugas pada saat
wawancara. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan sebagian
mahasiswa ada yang mengaku level UKTnya ditentukan sendiri oleh
petugas tanpa mempertimbangkan keterangan dari mahasiswa. Hal ini

6

menyebabkan level UKT mahasiswa tersebut jadi lebih tinggi daripada
level yang seharusnya.
E. Solusi Mengatasi Masalah UKT

Berdasarkan pernyataan yang dijelaskan sebelumnya, dapat kita
simpulkan bahwa ketidaktepatan dalam penetuan level UKT disebabkan oleh
faktor mahasiswa dan petugas wawancara yang kurang teliti dalam memberi
dan menyaring informasi. Namun harus diakui, kesalahan dan kendala yang
terjadi dilapangan tidak terlepas dari sistem yang diterapkan masih baru,
sehingga wajar jika terjadi kesalahan. Untuk itu perlu dicarikan solusi untuk
mengatasi masalah tersebut agar tidak terjadi dikemudian hari.
Untuk mengatasi permasalahan UKT, Mahasiswa UNP yang tergabung
dalam persatuan Oganisasi Mahasiswa mengadakan audiensi dengn pembantu
rektor II, Dr. Alizamar, M. Pd. Kons. Adapun Hasil Audiensi tersebut adalah :
1. Penetapan UKT bagi mahasiswa baru dilakukan berdasarkan Income
Perkapita kedua orang tua yang terdiri dari Jumlah penghasilan kotor,
jumlah tanggungan, serta penghasilan lain-lain.
2. PR II mengakui untuk pertama ini masih sangat banyak kekurangan dan
kesalahan dikarenakan sistem ini masih hal baru bagi pewawancara itu
sendiri. Beliau berjanji ke depannya akan ada perbaikan untuk berbagai
permasalahan ini agar tidak terulang kembali ke depannya.
3. Untuk transparansi penggunaan UKT, beliau tidak bersedia menjelaskan,
Beliau beralasan itu merpakan dokumen negara yang rahasia dan tidak
seharusnya diketahui mahasiswa. Namun beliau berjanji untuk berikutnya

biaya-biaya seperti biaya almamater, baju praktek, dan krida akan
dimasukkan ke dalam BOPTN sehingga mahasiswa tidak perlu membayar
lagi.
4. Untuk tahun ini, beliau menegaskan TIDAK ADA LAGI proses tindak
lanjut penurunan UKT yang bermasalah, hal ini dikarenakan jumlah
tersebut telah dilaporkan ke pusat sehingga sudah tidak bisa lagi diubah.
Artinya untuk MABA di luar sumbar, RM, dan transfer, pengaduannya
tidak akan diproses kembali.

7

5. Namun beliau mengatakan, untuk mahasiswa yang benar-benar tidak
mampu membayar uang kuliah dan terancam tidak dapat melanjutkan
kuliah bisa langsung menemui pihak kampus secara khusus untuk bersama
mencari jalan keluarnya, bisa dari beasiswa atau bantuan lain.
Berdasarkan audiensi diatas maka dapat dilakukan beberapa solusi
untuk mengatasi permasalahn dalm UKT. Bagi mahasiswa yang kurang
mampu pada level UKT yang didapat dapat membawa berkas-berkas yang
dibutuhkan, yaitu:
1. Slip gaji orang tua dan rekening listrik
2. Fotocopy Kartu Keluarga
3. Foto rumah tampak depan dan ruang tamu
4. Fotocopy KTP
5. Surat pengajuan permohonan level UKT
6. Membawa wali mahasiswa
7. Fotokopi Pajak PBB
Adapun berkas-berkas yang disebutkan diatas dapat dibawa mahasiswa
yang kemudian akan diproses untuk mengklarifikasi data untuk penetuan level
UKT selanjutnya.

8

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan kajian yang telah dilakukan diatas, maka dapat kita
simpulkan :
1. Adanya mahasiswa yang mendapatkan level UKT yang idak sesuai dengan
kemampuan ekomomi mhasiswa.
2. Ketidaktepatan dalam penentuan level UKT disebabkan karena faktor
mahasiswa dan petugas wawancara UKT.
F. Saran
Adapun saran yang penulis berikan dalam permasalahan ini adalah :
1. Kepada PR II beserta jajarannya agar lebih mensosialisasikan tentang
kebijakan UKT kepada calon mahasiswa
2. Kepada calon mahasiswa baru agar lebih memaknai latar belakang
penentuan

kebijakan

UKT,

sehinnga

dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi.

9

tidak

disalah

artikan

dan

DAFTAR PUSTAKA
2013. Rabu, 10 Juli | 10:04 WIB. Apa Itu Uang Kuliah Tunggal?. Diakses :
Kamis, 12 Februari 2015 | 21:19 WIB. undip.ac.id
2013. Sabtu, 26 Oktober 2013 | 15.00 WIB. UKT : Belum Mampu Menjadi Solusi
Mahalnya Perkuliahan. Diakses : Kamis 12 Februari 2015 | 21.33 WIB.
ganto.or.id
http://news.okezone.com/read/2014/01/13/95/925646/problematika-uang-kuliahtunggal-ukt
http://himajasumsel.blogspot.com/2013/07/apa-itu-uang-kuliah-tunggal-dancara.html
http://www.undip.ac.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=2353:apa-itu-uang-kuliah-tunggal&catid=78:latest-news
http://www.ganto.or.id/artikel/379/ukt-belum-mampu-jadi-solusi-mahalnya
perkuliahan.html
http://www.ganto.or.id/artikel/376/sistem-ukt-disambut-keluh-kesah.html
http://bem.unp.ac.id/index.php/web/berita/106
Permendikbud No.55 Tahun 2013

10