SOP PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN SARANA PR (1)




Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Standard Operating Procedure (SOP)
Layanan Biro Administrasi Umum

Kode/No : SOP/BAU/01
Tanggal 20 Juni 2015
Revisi Ke :
Jumlah Halaman : 28

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PEMELIHARAAN, PERAWATAN DAN PEMERIKSAAN
PERIODIK BANGUNAN GEDUNG

Penanggung Jawab
Proses
Disusun
Diperiksa
Disetujui

Disahkan

Nama

Jabatan

Drs. Nurasik, MM
Heri Widodo, SE.,M.Si.,AK
Heri Widodo, SE.,M.Si.,AK
Dr. Hidayatullah, M.Si

Kepala BAU
Wakil Rektor II
Wakil Rektor II
Rektor




Tanda

Tangan

Tanggal




SOP PEMELIHARAAN, PERAWATAN DAN PEMERIKSAAN
PERIODIK BANGUNAN GEDUNG

Meliputi aktivitas pemeriksaan, pengujian, pemeliharaan dan perawatan untuk seluruh
komponen bangunan gedung.
1. SOP Pemeliharaan
Pemeliharaan sarana dan prasarana , masing-masing dipandu oleh prosedur khusus.
Secara umum tahap-tahap pemeliharaan mencakup:
a) Perencanaan pemeliharaan. Pemeliharaan ini dimaksudkan untuk sarana dan
prasarana yang terencana baik terjadwal secara eksapraslisit maupun yang
tidak terjadwal (bagi yang sulit diprediksi waktunya). Penyusunan
perencanaan pemeliharaan harus didasari anggaran, metode, jadwal, dan
sumber daya. Di sisi lain perencanaan pemeliharaan yang mengacu pada

daftar inventaris barang.
b) Pelaksanaan pemeliharaan. Berdasarkan pengecekan, jika pelaksanaan telah
memenuhi syarat pemeliharaan, maka pemeliharaan selesai, tetapi bila masih
ada kekurangan dalam pelaksanaan pemeliharaan tersebut, maka perlu
dilakukan revisi kegiatan pemeliharaan.
c) Pemeriksaan. Memastikan semua hasil pelaksanaan dari pemeliharaan sesuai
rencana dan tujuan. Jika pelasanaan belum sesuai rencana maka perlu
dilakukan penyempurnaan dan jika telah sesuai maka pemeliharaan selesai
SOP PENYUSUNAN RENCANA PEMELIHARAAN

1. PENYUSUNAN RENCANA
PEMELIHARAAN

2. PENYUSUNAN RENCANA
PEMELIHARAAN PERIODIK

3. PENYUSUNAN RENCANA
PEMELIHARAAN INSIDENTAL

4. PELAKSANAAN PEMELIHARAAN


SESUAI MUTU

5. PEMERIKSAAN

6. ADMINISTRASI PELAPORAN

Gambar 1.1 Prosedur Pemeliharaan Ruang




TIDAK
SESUAI MUTU




2. SOP Pemeliharaan Ruang
Ruang yang dimaksud adalah seluruh tempat dalam bangunan baik yang dibatasi

empat dinding secara tertutup maupun yang berada di bawah atap bangunan secara
terbuka tanpa dinding yang berada di lingkungan UMSIDA. Sebuah ruang dapat
berupa ruang kelas, ruang administrasi, perpustakaan, laboratorium, studio,
pertemuan, gudang, atau bentuk peruntukan lainnya.
Ada pun langkah yang ditempuh dalam pemeliharaan ruang sebagai berikut:
a) Penyusunan rencana untuk pemeliharaan rutin/terjadwal, maupun yang
insidensial. Tugas ini meliputi penyusunan peta kerja, sistem pemeriksaan
penyelesaian/pencapaian target pekerjaan untuk bulanan, dan sekaligus
melaporkan pencapaian target pekerjaan bulan yang lalu.
b) Pelaksanaan pemeliharaan yakni pihak operator pemeliharaan ruang
melakukan tugas pemeliharaannya.
c) Pemeriksaan dimaskudkan untuk mengetahui capaian target pekerjaan baik
dari sisi kualitas hasil kerja maupun target waktu yang ditentukan. Jika
pekerjaan tidak sesuai maka perlu revisi dan jika memenuhi capaian target
atau sesuai rencana maka perlu langkah pelaporan dan pengadministrasian.
d) Pengadministrasian dan pelaporan membukukan dan menyimpan serta
melaporkan dari petugas pemeliharaan ke Biro Sarana dan prasarana catatancatan proses pemeliharaan yang berisi antara lain pencapaian target pekerjaan
bulan yang lalu dan rencana kerja bulan yang akan datang.
Tabel 1.1
Rencana Kerja Pemeliharaan Ruang

Pelaksana

Kasie PRT
Ka BAU
Pembuatan rencana
kerja baik secara
rutin maupun umum
(General Cleaning)
ataupun tugas –tugas
insidental
Pembuatan
peta
kerja yang berfungsi
untuk sistem peme
riksaan
penye
lesaian/pencapaian
target pekerjaan
/bulanan, sekaligus
Melaporkan

pen
capaian target peker
jaan bulan yang lalu.
Menerima Laporan hasil
pencapaian
target
pekerjaan bulan yang
lalu dan rencana kerja
bulan







yang
akan
memeriksa,
menyetujui/tdk

menyetujui

datang,

Pelaksanaan pekerjaan baik rutin maupun
umum :
Rutin :
a. Menyapu,
mengepel
lantai
ruang/selasar
b. Membersihkan mebelair
c. Membersihkan kaca dan kusen pintu
dan jendela
d. Mempersiapkan
kebutuhan
rapat/pertemuan yang terselenggara
di wilayah kerjanya, baik dari segi
ruang maupun konsumsi
e. Membersihkan sampah di pot dan

menyiram tanaman pot dalam ruang
f. Membuang sampah di TPA sampah
yang telah disediakan
g. Melaporkan hal2 yg tdk beres di
wilayah kerjanya (lampu mati,
kebocoran, saklar, handel, jendela,
pintu, meja/kursi, rayap, dll.)
h. Menyimpan peralatan kebersihan
sesuai dengan tempatnya,

Pelaksana
Periodik /General/
Umum:
a. Pembersihan kaca dan jalusi
b. Pembersihan sampah di dag/talang
air gedung di sekitar wilayah kerja
Insidental :
Pelaksanaan pekerjaan secara umum
dalam hal kebutuhan tenaga untuk
kegiatan kepanitiaan, perpindahan

tempat, dan lainlain




Kasie PRT
Melaksanakan
pengawasan/pemerik
saan secara rutin
dalam
rangka
memastikan
pelaksanaan
pekerjaan
sesuai
target

Ka BAU
Melaksanakan
pengawasan/pemeriksaa

n secara rutin dalam
rangka
memastikan
pelaksanaan pekerjaan
sesuai target




Tabel 1.2
Standar Kebersihan
DIFUSER/GRILL
PLAFOND

Bersih, tidak bernoda, tidak adasarang laba-laba, tidak berdebu
Bebas dari kotor,tidak ada noda, tidak berdebu, tidak ada sarang labalaba
KACA
Bersih, jelas, bening, tidak ada noda, tidak ada kotoran, tidak berdebu,
frame kaca bersih.
HORIZONTAL BLIND Bersih,tidakkotor,tidak berdebu,rapi.
SAKLAR&STOP
Tidakberdebu, tidak bernoda
KONTAK
FURNITURE
Bersih,tidak berdebu, tidak bernoda,bila diusap tidak membekas,
tidak adasampah, tidakadasarang laba-laba.
LANTAI
Bersih,tidak berdebu, tidak bernoda, tidak buram, tidakbasah, tidak
bau, natlantai bersih.
KARPET
Bersih,tidak berdebu,tidak bernoda, tidak bau, tidak basah, tersisir
rapi.
TOILET
Ruang; Tidak bau : amis, pesing, anyir.
Kaca; Bening, terang, tidak kusam, tidak bernoda, tidak basah.
Kloset; Mengalirlancar, tidak ada noda, tidak ada bercak air
disekelilingnya, tidak bau.
Kran; Tidak berkarat,tidak basah, tidakkusam.
Lantai; Bersih,kering,tidak ada noda, tidak ada sampah.
Pintu; Bersih, tidak ada noda, mengkilat (sesuai aslinya).
Urinoir; Bersih, tidak adanoda, tidakbau, tidak berkarat.
Keset; Tidakberdebu, tidakbasah, tidakada sampah,tidakbau.
TANGGA
-RAILING
Tidakberdebu, tidak ada noda, biladiusap tidak membekas.
- BORDES
Tidakberdebu, tidak ada sampah, tidak basah, tidak bau.
- P. BESI
Tidakberdebu, tidak bernoda,tidakadabercak.
TAMAN
Subur,bersih, rapi, indah.
LANTAI Paving
Bersih tidak ada sampah, tidak banjir, tidak kotor tanah.

1. Komponen Tata Grha
a. Pemeliharaan Kebersihan Toilet
1) Sebelum pekerjaan dimulai, siapkan peralatan kerja selengkapnya yaitu:
ember, toilet bowl brush, majun, tapas, stick mop, bowl cleaner, tissue roll,
sabun cair (liquid hand soap), wipper glass, floor cleaner, lap kaca, hand
sprayer.
2) Sistem pembersihan searah perputaran jarum jam, dimulai dari pintu masuk.
Prosedur pembersihan dilakukan dari bagian atas menuju ke bagian bawah.







3) Kosongkan dan bersihkan semua tempat sampah/ standing ashtray yang ada
di toilet dengan sempurna.
4) Bersihkan urinoir, wash tafel, toilet bowl bagian luar dan bagian dalam.
Untuk posisi yang sulit dilihat gunakan pantulan cermin, setelah dibilas
kemudian dikeringkan kembali.
5) Bersihkan daun pintu, dinding / ruang kloset bagian luar/dalam toilet dengan
sempurna, setelah dibilas kemudian dikeringkan kembali.
6) Bersihkan tempat wudhu berikut kran airnya. Buka saluran air pembuangan,
bersihkan kotoran yang menyumbat saluran.
7) Bersihkan noda-noda pada dinding keramik toilet dengan menggunakan lap
basah yang bersih ditambah floor cleaner, bilas kemudian dikeringkan.
8) Bersihkan ember / gayung toilet (kalau ada) secara periodik mingguan.
Ember dikosongkan / cuci bersih berikut gayungnya dengan floor cleaner.
9) Pel lantai keramik dengan air bersih dicampur ceramic cleaner (1 : 20), posisi
dari dalam menyamping, mundur ke arah pintu keluar.
10) Lakukan general cleaning minimal sebulan sekali, terutama untuk
pembersihan lantai keramik, gunakan scrubbing pad untuk pembersihan natnat lantai keramik, handle pintu dipoles dengan metal polish.
11) Bersihkan keset nomad entrance dengan penghisap debu (vacuum). Cuci
setiap hari sabtu.
12) Lakukan pembersihan dan pengeringan toilet setiap kali digunakan.
b. Pemeliharaan Kebersihan Lobby dan Lift
1) Sebelum pekerjaan dimulai, siapkan peralatan kerja selengkapnya yaitu:
Mesin poles, buffing pad, ember, stick mop, lobby duster, majun, wiperglass,
tangga.
2) Vacuum lantai lobby dengan teliti, agar bebas debu dan kotoran.
3) Pel lantai dengan air bersih, agar kotoran yang melekat dapat terangkat.
4) Kosongkan dan bersihkan semua tempat sampah yang berada di lobby area
dengan lap basah kemudian dikeringkan.
5) Basuh dinding dengan lap basah, kemudian keringkan dengan menggunakan
lap bersih.
6) Pembersihan rutin terhadap dinding, lantai lif secara menerus dan hindari
lantai lif dari tumpahan air dan lain sebagainya, agar orang tidak
terpeleset/licin.
7) Bersihkan dinding kaca lobby bagian luar dan dalam dengan menggunakan
wiper glass.
8) Bersihkan telepon umum dengan menggunakan fresh phone.
9) Bersihkan counter resepsionist.
10) Bersihkan taman dari pencemaran kotoran dan sampah.
11) Bersihkan keset nomad entrance lobby dengan vacuum cleaner.
12) Apabila ada hujan, pembersihan lebih ditingkatkan untuk menjaga lantai
lobby tetap kering dan mengkilap terutama lobby entrance, anak tangga dan
keset nomad.
13) Bersihkan selalu lantai lobby dengan lobby duster.







c. Pemeliharaan Kebersihan Partisi
1) Sebelum pekerjaan dimulai, siapkan peralatan kerja selengkapnya yaitu:
vacuum cleaner, kain majun, sikat nylon, deterjen, shampo, furniture polish,
spons, ember, bottle sprayer.
2) Pertama-tama perhatikan finishing dinding partisi, sesuaikan cara
pembersihan dan penggunaan bahan kimia yang sesuai.
3) Pembersihan wall paper didahulukan dengan vacuum cleaner, untuk
menghilangkan debu yang menempel pada dinding wall paper gunakan
stick yang memakai sikat nylon (brush).
4) Hilangkan noda dengan menggunakan spons campur busa noda cairan
shampo yang diencerkan oleskan tepat di atas dan kerjakan dengan hatihati, jangan terlalu banyak menggunakan air, apabila ingin mengulang
tunggu kering dahulu. Apabila noda tetap tidak hilang sebaiknya jangan
diteruskan, laporkan kepada atasan untuk penanganan lebih lanjut.
5) Untuk pembersihan profil kayu, plin kayu, panel kayu, kusen plitur
gunakan furniture polish atau yang setara secukupnya, gunakan lap bersih
dan kering.
6) Pembersihan daun pintu diutamakan, terutama handle daun pintu bagian
bawah seringkali terjadi noda/spot akibat sentuhan ujung sepatu yang
bersemir.
7) Buka gordyn (vertical blind) dengan menarik talinya untuk membersihkan
dinding kaca (kaca jendela).
8) Bersihkan kaca dan partisi aluminium atau kusen kayu, pada waktu
membersihkan kaca.
9) Untuk kusen kayu pakailah chemical pembersih furniture atau furniture
polish, gunakan lap kering.
10) Wall paper yang mengelupas harus dilem lagi, bila keadaannya masih utuh.
d. Pemeliharaan Kebersihan Perabot dan Peralatan Kantor
1) Sebelum pekerjaan dimulai, siapkan peralatan kerja yang diperlukan
selengkapnya yaitu: kain majun, shampo karpet, furniture polish, fresh
phone, multi purpose cleaner, metal polish, baby oil, otosol.
2) Bersihkan semua kotoran / sampah yang berada di meja sebelum pekerjaan
pengelapan dilakukan, periksa laci meja bersihkan agar bebas dari debu.
3) Bersihkan perangkat komputer dengan lap bersih, campurkan air ditambah
multi purpose cleaner secukupnya dengan spons oleskan ke permukaan
yang kotor, terutama yang terkena noda lalu keringkan lagi. Harus hati-hati
di dalam menggunakan air berlebihan.
4) Bersihkan sofa/jok kain secara priodik bulanan dengan mempergunakan
shampoo machine, gunakan shampo khusus sofa atau deterjen.
5) Bersihkan semua permukaan kayu furniture dilakukan dengan seksama
sampai pada cela-cela kayu, agar bebas debu dan mengkilap, gunakan
furniture polish atau yang setara untuk kayu, logam / stainless steel dengan
metal polish atau yang setara.
6) Bersihkan kaki kursi dengan teliti, apabila dari logam stainless steel
gunakan lap kering ditambah metal polish atau yang setara, apabila logam
bercat gunakan lap basah dan lap kering kembali, bila kayu bersihkan
dengan furniture polish.






7) Bersihkan filling cabinet; bersihkan bagian atasnya sesering mungkin,
karena biasanya banyak terdapat debu, gunakan lap % basah.
8) Bersihkan debu pada cabinet dengan menggunakan lap % basah, mulai
bagian atasnya kemudian dindingnya.
9) Semprotkan pengharum ruangan.
e. Pemeliharaan Kebersihan Koridor
1) Sebelum pekerjaan dimulai, siapkan peralatan kerja selengkapnya yaitu:
ember, kain majun, tapas, stick mop dan floor cleaner.
2) Bersihkan sarang laba-laba yang terdapat pada plafon koridor, dengan
mempergunakan rakbol.
3) Bersihkan kayu pada plafon selasar, vacuum dahulu dengan stick head
brush, kemudian lap kering memakai furniture polish atau yang setara.
4) Bersihkan dinding selasar dengan lap kering, dan lap basah
5) Bersihkan dinding lif, dengan lap kering, sesekali dengan minyak lobby,
lantai, pintu, terutama plat aluminium yang terdapat pada sisi bagian bawah
daun pintu lif, karena banyak terdapat kotoran setiap saat.
6) Bersihkan pantry (dapur), yaitu pel lantai kramik, dinding, wash tafel, kotak
sampah, lemari/rak terutama bagian atas, daun pintu luar dalam, exhaust
grill, kran air, cabinet di bawah wash tafel.
7) Sapu lantai selasar, kemudian dipel dengan air bersih dicampur cairan floor
cleaner dengan mempergunakan stick mop.
8) Bersihkan AC grill, lis profil, tutup neon dan asbak tabung.
f. Pemeliharaan Kebersihan Lif
1) Siapkan peralatan kebersihan dan bahan pembersih; Vaccum Cleaner, lap
chiamos, Concor dust, Multi purpose cleaner, Floor Cleaner, Mop dan
Ember.
2) Matikan lif dilantai paling atas dan mulai membersihkan ruang lif, mulai
dari plafon dan dinding, gunakan lap chiamos dan concor dust.
3) Vacuum lantai lif yang ditutup karpet, atau pel lantai lif dengan floor
cleaner dan mop.
4) Membersihkan frame dan rel lif dengan multi purpose cleaner.
5) Membersihkan pintu lif dengan glass cleaner.
6) Melakukan pembersihan rutin setiap kali lif kotor.
7) Periksa Pengharum ruangan/ Automatic air freshener, apakah masih
berfungsi. Bila tidak ada, semprotkan pengharum ruangan.
g. Pemeliharaan Kebersihan Lantai Granit
1) Sebelum pekerjaan dimulai, siapkan peralatan kerja selengkapnya yaitu:
Vacuum cleaner, sapu, dust pan, kantong plastik sampah, ember, buffing
pad, antiwax, kain majun, stick mop katun.
2) System pembersihan, diawali dengan vacuum (sapu/dust pan) untuk
membersihkan kotoran/debu pada permukaan granit, kemudian pengepelan
dengan air hangat bersih campur antiwax (1:20) atau (1: 50).
3) Angkat keset nomad entrance, lakukan vacuum debu yang terdapat pada
permukaan nomad maupun di bagian bawahnya, pasang kembali setelah
bersih.






4) Kosongkan dan bersihkan semua tempat sampah maupun standing ashtray
yang berada di areal tersebut.
5) Apabila lantai granit terdapat kotoran yang melekat tidak terangkat oleh
sistem pengepelan, lakukanlah dengan polisher, pasang Pad No.II untuk
menghilangkannya.
6) Setelah bersih betul siapkan polisher, pasang buffing pad, lakukan buffing
lantai granit sampai mengkilap. Gunakan High speed Polisher.
7) Jangan meninggalkan polisher, dalam keadaan stop kontak terpasang, dan
kabel mengganggu lalu lalang orang keluar masuk lobby area, apabila
pekerjaan ditunda sebaiknya rapihkan dahulu dan disingkirkan ke tempat
yang aman.
8) Buffing pad yang sudah rusak (tipis) harus segera diganti, agar tidak
merusak lantai granit.
9) Bersihkan pojok-pojok lantai granit dengan tapas untuk tempat yang tidak
terjangkau mesin poles.
10) Untuk menjaga permukaan granit tetap mengkilat dan bersih gosok dengan
semir khusus sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali, setelah permukaan
bersih dari kotoran.
h. Pemeliharaan Kebersihan Lantai Karpet
1) Sebelum pekerjaan dimulai, siapkanlah peralatan kerja selengkapnya yaitu:
Vacuum Cleaner, Bottle Sprayer, ember, majun, shampo karpet, spot
remover atau sesuai dengan kebutuhan, cek mesin-mesin harus siap laik
pakai, bila kedapatan ada kabel yang terkelupas harus diperbaiki dahulu,
karena sangat berbahaya bagi keselamatan.
2) Bersihkan secara rutin untuk daily maintenance, lakukanlah penghisap
debu/ mengangkat kotoran lepas, gunakan dry vacuum cleaner untuk
mendapatkan hasil yang bersih dan merata.
3) Dry vacuum Cleaner, harus selalu dilengkapi filter bag vacuum, untuk
mencegah kerusakan mesin dan saringan debu seoptimal mungkin.
4) Vacuum Cleaner yang telah dipakai harus segera dibersihkan, dicabut
selangnya, baru simpan di tempat aman yang tersedia yaitu Gudang
Peralatan Kerja.
5) Bila menemukan kotoran pada karpet, harus dibersihkan sesegera
mungkin, untuk menghindari noda pada karpet.
6) Spotting karpet untuk menghilangkan noda yang terdapat pada lantai
karpet, gunakan Spot Remover atau yang setara, semprotkan dengan
bottle sprayer tunggu beberapa menit, lalu bersihkan gunakan tissue putih,
atau lap kain majun, posisi mengarah ke inti spot (noda karpet).
7) Lakukan spotting karpet dengan cermat agar tidak merusak karpet, hal ini
harus dilakukan sesuai dengan karakteristik karpet dan noda karpet.
8) Shampooing carpet, lakukan secara priodik maksimal 3 (tiga) bulan
sekali, gunakan Shampoo machine extraction, dengan daya semprot dan
daya sedot spray extraction machine serta penggunaan chemical shampoo
carpet atau yang setara dicampur air (1:40) atau (1:20) untuk daerah high
traffic.
9) Harus diperhatikan, jangan terlalu banyak menggunakan air selama
melakukan shampoo carpet, vacuum sisa air semaksimal mungkin, dengan






menggunakan stick mesin spray extraction, hindari floor electric outlet
terendam air.
i. Pemeliharaan Kebersihan Lantai Keramik
1) Sebelum pekerjaan dimulai, siapkan peralatan kerja selengkapnya yaitu:
vacuum cleaner, ember, stripping pad, chemical cleaner, sikat tangan,
sponge/tapas, stick mop, check mesin- mesin harus siap pakai, bila
kedapatan ada kabel yang terkelupas harus diperbaiki dahulu, karena
sangat berbahaya bagi keselamatan.
2) Kosongkan dan bersihkan semua tempat sampah dan benda lain yang
berada pada lokasi kerja, kemudian disingkirkan untuk sementara dan
ditempatkan kembali apabila pekerjaan telah selesai dikerjakan.
Vacuum/sapu lantai keramik terlebih dahulu untuk menghilangkan debu
3) Basahilah lantai keramik merata, gunakan bahan kimia chemical cleaner
atau yang setara dicampur air (1:20) tunggu ± 5 (lima) menit, lakukan
brushing dengan pad halus.
4) Lakukan pembersihan sudut-sudut lantai yang tidak terjangkau oleh
vacuum cleaner/lap pel, gunakan sikat dorong (sikat tangan/tapas) pakai
sarung tangan karet untuk mencegah kulit tangan terlindung dari bahan
kimia yang digunakan.
5) Gunakan wet vacuum cleaner untuk menghisap cairan kotoran lantai
keramik yang terangkat.
6) Pel berulang kali, minimal 3 (tiga) kali, bilas dengan air bersih gunakan
stick mop katun.
j. Pemeliharaan Kebersihan Lantai Paving
1) Bersihkan rutin tiap hari dengan sapu lidi, masukan kedalam kantong
plastik sampah gunakan dust pan. Teknik penyapuan jangan bertentangan /
berlawanan dengan arah angin.
2) Bersihkan rumput yang tumbuh pada celah-celah pada paving, apabila sulit
penanggulangannya, gunakan pembasmi rumput Round Up atau yang
setara.
3) Isi kembali celah-celah paving dengan pasir halus gunakan sapu lidi sampai
rata. Apabila keadaanya kurang rata/bergelombang, maka laporkan pada
teknisi.
4) Bersihkan lantai paving yang kotor atau terkena oli kendaraan dengan sikat
dorong atau mesin poles, gunakan air panas dicampur floor cleaner atau
deterjen. Bilas gunakan selang air dan keringkan kembali dengan wiper
lantai dan stick mop.
5) fArahkan pencucian lantai paving dengan wipper floor dari posisi yang
lebih tinggi ke areal yang rendah, mengarah ke floor drain atau selokan air.
untuk memudahkan pembersihan sisa-sisa kotoran.
k. Pemeliharaan Kebersihan Tirai (Vertical Blind atau Gordyn)
1) Sebelum pekerjaan dimulai, siapkanlah peralatan kerja selengkapnya yaitu:
wet & dry vacuum cleaner, hand stick brush, deterjen, sikat nylon.
2) Bersihkan rutin bulanan, hisap debu tirai (vertical blind, gordyn), gunakan
dry vacuum cleaner, pakai hand stick brush.






3) Check tali vertical blind atau gordyn, kemungkinan macet, gunakanlah tali
untuk membuka dan menutupnya, segera adakan perbaikan.
4) Check rantai (pemberat) vertical blind atau gordyn, kemungkinan ada yang
lepas, segera diperbaiki.
5) General cleaning vertical blind (gordyn) dilakukan 6 (enam) bulan sekali,
turunkan cuci dengan deterjen, gunakan sikat nylon, jemur ditempat yang
panas kuku, posisi vertical blind digantung, setelah kering dipasang
kembali.
6) Hilangkan spot (noda) yang terdapat di vertical blind, gunakan atau spot
remover, gunakan sikat nylon dengan air hangat, keringkan dengan vacuum
cleaner.
7) Lakukan pembersihan setiap 2 (dua) bulan sekali.
l. Pemeliharaan Kebersihan Jendela Kaca Luar
1) Sebelum pekerjaan dimulai, siapkanlah peralatan kerja selengkapnya yaitu:
safety belt, masker, helm plastik, ember, stick mop, wash applicator, wiper
kaca atau unger kit, kain majun, tapas, bottle sprayer, glass cleaner, check
perlengkapan kerja terutama safety belt, tangga, apakah sudah laik pakai
dan aman.
2) Pakailah safety belt dan helm, sebelum pekerjaan pembersihan jendela kaca
luar dimulai, karena sangat berbahaya bagi keselamatan kerja.
3) Bersihkan debu sunscreen gunakan lap basah dan masker atau bersihkan
kotoran yang melekat dengan sikat nylon, tapas dan cairan glass cleaner
atau deterjen campuran 1:30, bilas dengan lap basah.
4) Bersihkan frame kaca, gunakan cairan multi purpose cleaner campuran atau
1:20
5) Bersihkan noda kaca yang terkena cat, lem, plitur, dempul, gunakan trim
scrapper & blade (silet kaca).
6) Celupkan wash applicator atau unger kit dalam larutan glass cleaner,
campuran 1:20, basahkan/semprotkan tipis, gunakan bottle sprayer, gosok
dinding kaca luar yang akan dibersihkan, setelah itu tarik dengan wiper
kaca secara vertikal, hingga kaca benar-benar bersih.
7) Bersihkan sisa-sisa cairan yang menetes ke lantai dengan air gunakan stick
mop dan kain majun segera.
m. Pemeliharaan Kebersihan Jendela Kaca Dalam
1) Sebelum pekerjaan dimulai, siapkanlah peralatan kerja selengkapnya yaitu:
ember, wash applicator, wiper kaca atau unger kit, kain majun, tapas, bottle
sprayer, glass cleaner.
2) Bersihkan debu yang melekat pada frame kaca dengan larutan multi
purpose cleaner campuran 1:20, gunakan kain majun, kemudian keringkan.
3) Bersihkan noda kaca yang terkena cat, lem, plitur, dempul, gunakan trim
scrapper & blade (silet kaca).
4) Bersihkan jendela kaca dalam, celupkan wash applicator atau unger kit
dalam larutan glass cleaner, campuran 1:20, basahkan / semprotkan tipis,
gunakan bottle sprayer, gosok dinding kaca dalam yang akan dibersihkan,
setelah itu tarik dengan wiper kaca secara vertikal, hingga kaca benar benar bersih.






5) Untuk menjaga kebersihan lantai, bagian bawah dinding kaca diberi alas
plastik, sisa air yang menempel pada plin kayu, harus dilap sampai kering.
2. Komponen Arsitektur Bangunan Gedung
a. Sarana jalan keluar.
Sarana jalan keluar (egress) harus dilengkapi dengan tanda “MASUK DAN
KELUAR” dan tidak boleh terhalang serta memenuhi persyaratan sesuai dengan
SNI.
b. Dinding Kaca (Bangunan Masjid-BC).
Perkembangan arsitektur bangunan gedung banyak menggunakan kaca dibagian
luarnya sehingga bangunan terlihat lebih bersih dan indah. Dinding kaca
memerlukan pemeliharaan setidaknya 1 (satu) tahun sekali. Pemeliharaan yang
dilakukan antara lain:
1) Pada bangunan yang tinggi siapkan gondola secara aman sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan.
2) Periksa semua karet atau sealent perekat kaca yang bersangkutan, bila
terdapat kerusakan sealent atau karet perekat kaca perbaiki dengan sealent
baru dengan tipe yang sesuai.
3) Bersihkan kaca dengan bahan deterjen dan bersihkan dengan sikat karet.
Jangan menggunakan bahan pembersih yang mengandung tinneratau
benzene karena akan merusak elasititas karet atau sealent.
c. Dinding Keramik.
Biasanya dipasang pada dinding kamar mandi, wc, tempat cuci, atau tempat
wudhu.Pemeliharaannya:
1) Bersihkan setiap hari sebanyak minimal 2 (dua) kali.
2) Gunakan bahan pembersih yang tidak merusak semen pengikat
keramik.Disarankan yang tidak mengandung air keras atau asam kuat.
3) Sikat permukaan keramik dengan sikat plastik halus dan bilas dengan air
bersih.
4) Gunakan disinfectant untuk membunuh bakteri yang ada dilantai atau
dinding yang bersangkutan minimal 2 (dua) bulan sekali.
5) Keringkan permukaan dengan kain pel kering.
d. Pemeliharaan Kunci, Grendel, dan Engsel.
1) Periksa keadaan kunci, grendel dan engsel pada pintu yang tingkat
penggunaannya tinggi, seperti pintu keluar, pintu ruangan dan lain
sebagainya.
2) Lumasi bagian yang bergerak dengan pelumas, sekaligus menghilangkan
karat yang terbentuk karena kotoran dan cuaca/debu.
3) Lakukan pelumasan sekurangnya 2 (dua) bulan sekali.
4) Gunakan pelumas yang sesuai yaitu pelumas pasta atau pelumas cair
lainnya.







e. Pemeliharaan sliding door, rolling door, falding door.
1) Bersihkan sliding door, rolling door, falding door dengan alat yang lembut
untuk menghilangkan debu yang melekat.
2) Gunakan kuas lebar 4" (10 cm) untuk permukaan dan bagian lekuk yang
ada pada permukaan pintu, agar bersih.
3) Cuci dengan cairan sabun dan bilas dengan air bersih serta keringkan.
4) Lakukan setiap 2 bulan sekali agar tampilan warna tetap baik dan berkesan
terpelihara.
5) Lumasi bagian yang bergerak dengan pelumas yang berkualitas baik pada
setiap bagian yang bergerak dan pertemuan antar komponen pintu.
f. Pemeliharaan Kusen Aluminium.
1) Kusen aluminium harus diperlihara pada bagian karet penjepit kaca
(sealant).
2) Kusen aluminum "harus dibersihkan" dengan finishing powder coating
setiap 1 (satu) buan sekali.
3) Pada tempat-tempat yang menghasilkan debu, pembersihan dilakukan
setiap hari.
4) Jangan menggunakan bahan pembersih yang korosif kecuali dengan sabun
cair atau pembersih kaca.
g. Pemeliharaan Kusen Kayu.
1) Bersihkan kusen kayu dari debu yang menempel setiap hari.
2) Bila kusen dipolitur usahakan secara periodik dilakukan polituran kembali
setiap 6 (enam) bulan sebagai pemeliharaan permukaan.
3) Bila kusen dicat dengan cat kayu maka usahakan pembersihan dengan
deterjen atau cairan sabun dan gunakan spon untuk membersihkannya.
h. Pemeliharaan Door Closer.
1) Buka tutup door closer, isi kembali minyak yang ada di dalamnya.
2) Bila bocor ganti dengan seal karet yang berukuran sama dengan yang telah
ada.
3) Pasang kembali ke pintu dan kencangkan baut pengikat secara baik.
3. Komponen Mekanikal Bangunan Gedung
a. Pemeliharaan Saluran Air Kotor
1) Periksa saluran tegak air kotor pada bangunan, terutama saluran yang
menggunakan bahan PVC, periksa pada setiap sambungan yang
menggunakan lem sebagai penyambungnya. Bila ditemui terdapat
kebocoran segera tutup kembali
Cara perbaikannya:
a) Ampelas atau buat kasar permukaan yang retak atau pada ujung
sambungan.
b) Beri lem PVC pada daerah yang ingin disambung.
c) Sambungkan kembali bagian tersebut.
2) Bersihkan saluran terbuka air kotor pada sekitar bangunan dari barangbarang yang dapat menggangu aliran air dalam saluran, sekurangkurangnya 1 (satu) bulan sekali.
3) Pada saluran tertutup air kotor, periksa melalui bak kontrol saluran, beri
jeruji dari batang besi sebagai penghalang sampah agar saluran tidak
tersumbat.






b. Pemeliharaan Saluran Air Bersih
1) Saluran air bersih yang memerlukan pengamatan adalah saluran PVC yang
tidak terlindung dari panas matahari
2) Tambahkan penggantung pada dinding untuk menopang atau menyanggah
pipa PVC bila ada sebagian penggantung yang lepas.
3) Bila terjadi kebocoran pada sambungan pipa PVC, maka lakukan hal- hal:
a) Matikan aliran air dari stop kran yang ada.
b) Lem kembali dengan lem PVC sejenis dengan pipa atau balut dengan
karet bekas ban dalam motor untuk kondisi darurat (bersifat sementara)
sehingga kebocoran dapat dihentikan.
c) Jalankan kembali aliran air bersih yang ada.
c. Pemeliharaan Peralatan Sanitair
Peralatan sanitair adalah washtafel, bath tub, shower, kloset duduk dan kloset
jongkok.
1) Bersihkan setiap hari dengan cairan sabun atau bahan pembersih lain yang
tidak menyebabkan terjadinya korosi pada alat-alat yang terbuat dari metal.
2) Gosok dengan spon plastik atau sikat yang lembut.
3) Bilas dengan air bersih.
4) Keringkan dengan kain lap yang bersih.
d. Pemeliharaan Kran Air
1) Periksa sekurang-kurangnya setiap 2 (dua) bulan setiap kran yang ada
2) Kencangkan baut pengikat putaran kran
3) Ganti bila perlu, seal/karet pada batang putar ulir kran
e. Pemeliharaan dan Perawatan Sistem Tata Udara
Pemeliharaan yang baik terhadap peralatan akan menentukan bagaimana
kesiapan dan kelangsungan operasi peralatan tersebut. Dengan pemeliharaan
yang baik, maka diharapkan life time dari suatu peralatan akan menjadi lebih
panjang, dan dioperasikan setiap saat.
1) Chiller
a) Compressor
Merupakan jantung dari unit chiller yang hampir semua bagian
dalamnya bergerak. Oleh sebab itu pemeriksaan kompresinya secara
berkala adalah suatu keharusan. Kompresi dari compressor diukur di
sisi tekanan tinggi (disharge) dan di sisi tekanan rendah (suction).
Tekanan diukur dengan menggunakan pressure gauge.
Demikian juga dengan motor compressor sebagai penggerak, arus yang
masuk dan tegangannya diukur dengan menggunakan Tang Ampere
dan harus diukur secara berkala, dan juga harus di- Megger apabila
diperlukan.
Dengan menggunakan pressure gauge tekanan oli sebagai pelumas
bagian yang bergerak dalam kompresor diukur secara periodik.
Sedangkan level oli yang dapat dilihat pada Sight Glass secara visual
harus diperhatikan dan tidak boleh lebih rendah dari yang diisyaratkan
oleh pabrik.
b) Condenser / Cooler
Unit Chiller. Apabila perpindahan panas pada kedua heat exchanger ini
tidak baik, maka temperatur yang diinginkan tidak akan tercapai.
Untuk mengetahui perpindahan panas baik atau tidak maka tekanan
refrigerant pada condensor dan cooler harus diukur secara rutin. Dan






c)

d)

e)

f)

g)

khusus untuk condensor, motor fan yang berfungsi untuk
menggerakkan udara pendingin harus diperiksa. Untuk Cooler,
temperatur air yang masuk dan keluar diukur secara rutin.
Metering Device
Apabila metering device terganggu, maka aliran refrigerant terganggu,
sehingga alat ini harus diperiksa rutin dan diset ulang apabila terjadi
perubahan pada aliran refrigerant. Masalah yang bisa timbul adalah
tersumbatnya orifice pada alat ini.
Panel Control/ Power
Komponen pada panel power diperiksa secara rutin terutama contact
shoe dari kontaktor apakah baik atau sudah tidak baik. Demikian juga
terminal-terminal kabel apakah ada yang kendor atau tidak.
Sedang untuk panel control, semua setting point harus diperiksa dan direadjust secara berkala. Terutama komponen yang berhubungan
dengan safety device.
AHU / FCU / Ducting
Dengan menggunakan Air Flow Meter harus diyakinkan bahwa udara
yang dipasok dari Air Handling Unit (AHU) / Fan Coil Unit (FCU)
masih sesuai dengan yang diisyaratkan. Dan untuk mengetahui operasi
dari AHU / FCU harus diperiksa tekanan air dingin masuk dan keluar
AHU dengan menggunakan pressure gauge dan juga temperatur air
dingin masuk dan keluar AHU dengan menggunakan Thermometer.
Dari data ini dapat diketahui bagaimana operasi dari AHU dan FCU.
Demikian juga dengan arus motor penggerak AHU dan FCU diukur
secara berkala dengan menggunakan Tang Ampere atau Multimeter.
Untuk AHU, V belt harus diperiksa ketegangannya secara rutin.
Ducting yang merupakan saluran udara harus diperiksa apakah ada
kebocoran atau tidak khususnya flexible duct dan main duct, dan juga
distribusi ke setiap ruangan harus sesuai dengan masing- masing
kebutuhan. Ini dapat diketahui dengan mengukur temperatur udara tiap
ruangan dengan menggunakan thermometer.
Pompa
Motor dan Starter pompa harus diperiksa secara rutin, yaitu arus dan
tegangannya harus sesuai dengan nominal. Demikian juga alignment
coupling-nya harus diperiksa dengan menggunakan dial gauge. Seal
harus diperiksa dan diganti secara rutin.
Instalasi Pipa
Instalasi pipa chiller harus diperiksa secara rutin apakah pipanya
berkarat dan isolasinya masih cukup baik atau tidak.
Kegiatan pemeliharaan berupa inspeksi, service, dan penggantian suku
cadang terhadap sub sistem/peralatan sistem pengkondisian udara
disesuaikan dengan jadwal.

f. Pemeliharaan dan Perawatan Sistem Transportasi Vertikal
Pada dasarnya Pemeliharaan dan Perawatan sistem transportasi dalam gedung
mengikuti standar pemeliharaan yang ditetapkan oleh pabrik pembuat
peralatan yang terpasang.






Setiap lift perlu dipelihara dan diperiksa:
1) Kamar mesin, ruang luncur dan pit harus dijaga kebersihannya dan bebas
dari sampah, debu, dan cecaran minyak.
2) Rel pemandu, governor, pesawat pengaman, kereta, pintu-pintu, mesin,
penyangga (buffer) dan peralatannya harus dirawat dan dilumasi secara
teratur, dengan jenis pelumas yang sesuai dengan jenis dan merknya.
3) Tali baja yang memperlihatkan tanda-tanda retak, putus, atau patah pada
beberapa komponen kawat ataupun berkarat, dan atau diameternya susut
lebih dari 10% dari ukuran semula, harus segera diganti dengan yang
baru.
4) Tali baja yang kering atau menunjukkan adanya tanda-tanda korosi, harus
dilumasi dengan minyak pelumas khusus.
5) Atap Kereta (Top of Car) Pemeriksaan meliputi:
a) Akses ke pintu darurat di atas kereta (emergency exit)
b) Saklar pengaman kecepatan lebih (safety operated switch)
c) Broken tape switch
d) Saklar henti darurat (emergency stop switch)
e) Limit switch di ujung atas ruang luncur
f) Kontak-kontak pintu (doorcontacts)
6) Kamar Mesin Pemeriksaan meliputi:
a) Besaran nilai sekring (Ampere)
b) Power rating Motor (kW)
c) Putaran motor (rpm)
d) Frekuensi (Hertz)
e) Temperatur Rise Motor
f) Isolasi motor
g) Dengan menggunakan tachometer, periksa kecepatan putar puli roda
tarik (traction sheave)
7) Pit Pemeriksaan meliputi:
a) Plat tabir pemisah bobot imbang (counter weight)
b) Tangga monyet
c) Kebersihan dasar pit
d) Final limit switch
e) Directional limit switch
8) Lantai lobby lift Pemeriksaan meliputi:
a) Kondisi pintu lantai (hoistway entrance)
b) tidak berbunyi
c) tidak bergetar
d) posisi tidak miring
e) Pertemuan daun pintu
f) Fungsi tombol-tombol
g) Fungsi lampu-lampu indikator tiap lantai
h) Fungsi emergency key device
g. Pemeliharaan dan Perawatan Sistem Plambing dan Pompa
1) Sistem Plambing
a) Ground Reservoir






i.

Memeriksa tanda alarm pada saat air mencapai permukaan batas
atas.
ii. Memeriksa tanda alarm pada saat air mencapai permukaan batas
bawah.
b) Pompa Air Bersih
i. Memeriksa indikasi status pompa air bersih.
ii. Memeriksa trip alarm pompa air bersih.
c) Roof Tank
i. Memeriksa tanda alarm pada saat air mencapai permukaan batas
atas.
ii. Memeriksa tanda alarm pada saat air mencapai permukaan batas
bawah.
d) Cabang Utama Pemipaan Air Bersih
i. Memeriksa pengaturan pembukaan dan penutupan aliran pipa air
utama.
ii. Memeriksa indikasi aliran air terbuka atau tertutup.
4. Komponen Elektrikal Bangunan Gedung
Untuk bangunan dengan ketinggian di atas delapan lantai harus dilengkapi dengan
tiga sumber catu daya: pasokan dari Perusahan Listrik Negara (PLN), Pembangkit
Listrik Cadangan (Genset) dan Unit Catu Daya Pasokan Sementara (UPS Uninterupted Power Supply).Semua kabel untuk keperluan instalasi harus terbuat
dari kabel tahan api.
a. Pemeliharaan dan Perawatan Sistem Elektrikal
Pekerjaan Perawatan, Pemeliharaan instalasi listrik pada bangunan gedung
meliputi pekerjaan :
a. Pemeliharaan dan perawatan instalasi listrik dan penerangan perlu
memperhatikan penghematan energi listrik.
b. Pemeliharaan panel distribusi tegangan menengah (TM) dan tegangan
rendah (TR).
c. Pemeliharaan panel panel listrik di tiap-tiap lantai gedung.
d. Pemeliharaan genset beserta kelengkapannya.
e. Memeriksa kondisi operasi peralatan listrik dengan menggunakan alat
infra red investigation.

No.

Sub Sistem

Tabel 1.3
Metode Pemeliharaan Sistem Listrik:
Kegiatan
Rincian Kegiatan







1

Power Suplly

Kegiatan

Rincian Kegiatan
a. Re/ay pengaman
b. Bushing
c. Terminal
d. Dudukan transformator
1. Inspection
e. Kondisi fisik transformator
f. Temperatur transformator
g. Peralatan
pengamanan
dan
pengukuran
A. Transformat
h. Temperatur dan kondisi udara
or
(trafo
ruangantransformator
kering)
i. Koneksi kabel pada terminal bushing
dan sistem pentanahan
2. Service
a. Pembersihan bagian luar trafo
b. Penyesuaian temperature dan kondisi
udara ruangan transformator
3. Penggantian peralatan Penggantian peralatan dan spare part bila
dan spare part
terjadi kerusakan

Sistem
Distribusi

Kegiatan

Rincian Kegiatan

1.Inspeksi

Komponel panel TM ( Earthing Switch,
HRC Fuse, Lightning Arrester, Interlock
System, Peralatan pengukuran dan
A.
Panel
Seluruh peralatan bantunya)
Tegangan 2. Service
a. Pengukuran tahanan pentanahan
Menengah
b. Pembersihan elektroda pentanahan
c. Pengukuran dan pembersihan tahanan
kontak LBS dan Earthing Switch
d. Pengujian interlocking secara elektrikal
dan mekanik pada panel TM
3. Penggantian peralatanPenggantian peralatan dan bila terjadi
dan spare part bila rusak kerusakan
B.
Panel
Distribusi
II. Utama
Tegangan
Menengah
a. Rumah Panel 1. inspection

a. Pemeriksaan rumah panel
b. Kondisi fisik kabel feeder dan kabel
control
c. Terminal kabel, mur dan baut







2. Senice

a. Pembersihan rumah panel
b. Perapihan jalur kabel pada panel
c. Pengencangan kabel, mur dan baut
d. Pengecatan ulang
3. Penggantian peralatanPenggantian peralatan dan spare part bila
dan sparepart bila rusak terjadi kerusakan
b. Komponen 1 .inspection
Pemeriksaan komponen peralatan proteksi
Peralatan
2. Service
a. Pembersihan air, kelembaban, debu,
Proteksi
dan kotoran
b. Pengujian trip MCCB,8 MCB dengan
menggunakan Current Injector
3. Penggantian peralatanPenggantian peralatan dan spare part bila
dan sparepart bila rusak terjadi kerusakan
c. Busbar

1. Inspection

a. Pemeriksaan panel-panel busbar
b. Pemeriksaan terminal kabel dan circuit
breaker
2. Service
a. Pembersihan panel-panel busbar dari
air, kelembaban, debu dan kotoran
b. Pengencangan terminal kabel dan
circuit breaker
3. Penggantian peralatanPenggantian peralatan dan spare part bila
dan sparepart bila rusak terjadi kerusakan

d.
pengukur

Alat 1. Inspection

a. Pencatatan penunjukan semua alat ukur
setiap jam
b. Pencatatan dan pembukuan kurva
beban listrik dari output travo
c. Evaluasi dan penanggulangannya dari
hasil pencatatan
d. Pemeriksaan terminal kabel ke meteran
2. Service
a. Pengencangan terminal kabel ke
meteran
b. Kalibrasi semua alat pengukur pada
panel
3. Penggantian peralatanPenggantian peralatan dan spare part bila
dan sparepart bila rusak terjadi kerusakan

e. Pilot Lamp 1. Inspection
dan Fuse

a. Fungsi pilot lamp tiap-tiap fase
b. Pemeriksaan terminasi pilot lamp pada
panel
2. Penggantian peralatanPenggantian bola lampu dan fuse serta
dan sparepart bila rusak peralatan dan spare part bila terjadi
kerusakan
f. Kabel Feeder 1. Inspection
a. Kabel-kabel feeder, rak kabel,
Tegangan
sambungan, terminasi dan peralatan
Menengah
bantunya
b. Kondisi fisik kabel feeder






2. Service

a. Pembersihan pada kabel feeder, rak
kabel, sambungan, terminasi
b. Perapihan kabel feeder
c. Pengukuran tahanan isolasi dengan
megger
3. Penggantian peralatanPenggantian peralatan dan spare part bila
dan spare part bila rusak terjadi kerusakan
f. Kabel Feeder 1 .Inspection
Tegangan
Rendah
2. Service

a. Kabel-kabel feeder, rak kabel,
sambungan, terminasi dan peralatan
bantunya
a. Pembersihan pada kabel feeder, rak
kabel, sambungan, terminasi
b. Perapihan kabel feeder
c. Pengukuran tahanan isolasi dengan
megger
3. Penggantian peralatanPenggantian peralatan dan bila terjadi
dan spare part bila rusak kerusakan

h. Busduct

1 .Inspection
2. Service

Kondisi fisik busduct
a. Pembersihan busduct, feeding end, tapoff box, MCCB, MCB, Fuse
b. Pengukuran tahanan isolasi dengan
Megger
c. Pengujian MCB/MCCB dalam Tap-off
box Busduct
3. Penggantian peralatanPenggantian peralatan dan spare part bila
dan spare part bila rusak terjadi kerusakan

III. Beban Listrik
Kegiatan
A. Panel-Panel
Beban
a. MCB dan 1 .Inspection
MCCB
2. Service

Rincian Kegiatan

Pemeriksaan kondisi fisik
a. Pembersihan air, kelembaban, debu dan
kotoran
b. Pengujian trip MCB dan MCCB dengan
menggunakan Current Injector
3. Penggantian peralatan Penggantian peralatan dan spare part bila terjadi
dan spare part bila rusak kerusakan

b. Busbar

1. Inspection

a. Pemeriksaan kondisi fisik Busbar panel-panel
beban
b. Pemeriksaan terminasi kabel dan circuit
breaker
a. Pembersihan air, kelembaban, debu dan
kotoran
b. Pengencangan terminasi kabel dan circuit

2. Service







breaker
3. Penggantian peralatan Penggantian peralatan dan bila terjadi kerusakan
dan spare part bila rusak

c.
Alat 1. Inspection
pengukur
(Metering)

a. Pencatatan penunjukan semua alat ukur (Vmeter, A-Meter, Kwh-meter)
b. Evaluasi hasil pencatatan
c. Pemeriksaan terminasi kabel ke meteran
2. Service
a. Pengencangan terminasi kabel, mur dan baut
b. Kalibrasi semua alat ukur
3. Penggantian peralatan Penggantian peralatan dan spare part bila terjadi
dan sparepart bila rusak kerusakan

d. Pilot Lamp 1. Inspection
a. Fungsi pilot lamp tiap-tiap fase
dan Fuse
b. Pemeriksaan terminasi pilot lamp pada panel
2. Service
Pengencangan terminasi pilot lamp di panel
3. Penggantian peralatan Penggantian bola lampu dan fuse serta peralatan
dan sparepart bila rusak dan spare part bila terjadi kerusakan
B.
Sistem 1. Inspection
Penerangan

a. Pengamatan setiap titik lampu
b. Kondisi Battery Back Up pada lampu
emergency
2. Service
a. Pembersihan armature
b. Pengukuran intensitas penerangan dengan
Luxmeter
c. Pengujian tahanan isolasi dengan Megger 500
V
3. Penggantian peralatan a. Penggantian bola lampu bila terjadi kerusakan
dan sparepart bila rusak atau telah melampaui batas usia pakai
b. Penggantian Battery Back Up pada lampu
emergency
c. Penggantian peralatan dan spare part bila
terjadi kerusakan
C.
Sistem 1 .Inspection
a. Pemeriksaan dan pengamatan seluruh titik
Kontrol
lampu
Penerangan
b. Kondisi sistim control secara keseluruhan
(Transmission, terminal, Transformer, Relay,
Contact Output Terminal, instalasi dan peralatan
bantunya).
2. Service
Pembersihan seluruh sistem control
3. Penggantian peralatan Penggantian komponen system kontrol bila
dan sparepart bila rusak terjadi kerusakan
D. Stop Kontak 1 .Inspection
dan Saklar
2. Service

Pemeriksaan dan pengamatan fungsi dari seluruh
stop kontak dan saklar
Pengecekan instalasi dengan Megger 500 V







3. Penggantian peralatan Penggantian saklar, stop kontak serta peralatan
lain
dan bila rusak
bila terjadi kerusakan
E.
1.
dan/atau Reised
Floor System

a. Pemeriksaan dan pengamatan seluruh Service
Box dan Junction Box termasuk seluruh outletnya
b. Pemeriksaan tahanan isolasi stop kontak dalam
floor duct/raised floor dengan Megger
2. Service
a. Pembersihan seluruh service box dan junction
box
b. Pengujian tahanan isolasi stop kontak dalam
floor duct/raised floor dengan megger
3. Penggantian peralatan a. Penggantian Service Box dan Junction Box
dan spare part bila rusak serta peralatan lainnya bila terjadi kerusakan
b. Penggantian conduit/kabel bila rusak atau tidak
sesuai standar nilai tahanannya
F.
Sistem 1. Inspection
a. Pengamatan seluruh bak kontrol termasuk
Pertanahan
koneksi kabelnya
b. Pengukuran tahanan pertanahan bila tahanan di
atas standar
2. Service
a. Pembersihan elektroda pentanahan
b. Perbaikan tahanan pertanahan bila tahanan di
atas standar
3. Penggantian peralatan Penggantian kabel dan peralatan lain bila terjadi
dan spare part bila rusak kerusakan
G.
Sistem 1. Inspection
Penangkal Petir

a. Pengamatan seluruh bak kontrol termasuk
koneksi kabelnya
b. Pengukuran tahanan pentanahan setiap bak
dengan Earth Tester
2. Service
a. Pembersihan elektroda pentanahan
b. Perbaikan tahanan pentanahan di atas standar
3. Penggantian peralatan Penggantian kabel dan peralatan lain bila terjadi
dan spare part bila rusak kerusakan

b. Pemeliharaan dan Perawatan Sistem Elektronika
Sistem detektor pencegahan bahaya kebakaran dan elektronika yang terdapat
pada bangunan gedung meliputi:
1) Telepon
a) Umum
Layanan jaringan telepon ke dalam bangunan gedung dilakukan
oleh PT Telkom. Selanjutnya jaringan di dalam bangunan gedung
dilakukan melalui fasilitas PABX (Pivate Automatic Branch
Exchange) dan melalui kotak hubung induk (MDF - Main
Distribution Frame) disebarkan ke kotak terminal (JB - Junction
Box) melalui kabel distribusi.
b) Standar Operational Prosedur







i.

2)

Setiap hari operator telepon melakukan pemeriksaan atas
unjuk kerja MDF dan JB dari panel pengendali di ruang
operator.
ii. Apabila menemukan gangguan pada sistem jaringan
Telepon, maka harus segera melaporkannya ke petugas
Maintenance Telephone dan segera melakukan pengecekan
ke lokasi untuk mengetahui penyebab terjadinya gangguan di
MDF atatu JB dan melaporkannya juga ke petugas lain yang
terkait seperti Satuan Pengaman.
Tata Suara
a) Umum
Layanan sistem tata suara pada bangunan gedung, di samping untuk
keperluan pemanggilan dan program musik, juga diintegrasikan
dengan sistem tanda bahaya dan program panduan evakuasi
bangunan gedung.
b) Standar Operational Prosedur
i. Setiap hari operator melakukan pemeriksaan atas unjuk kerja
Rectifier, Amplifier, Equalizer, Speaker Selector, MDF,
microphone dan perlengkapan radio, cassete, dll. dari panel
pengendali di ruang operator.
ii. Apabila menemukan gangguan pada sistem tata suara, maka
harus segera melaporkannya ke petugas Maintenance dan
segera melakukan pengecekan ke lokasi untuk mengetahui
penyebab terjadinya gangguan tersebut dan melaporkannya
juga ke petugas lain yang terkait seperti Satuan Pengaman.

3)

Saluran Televisi dan Close Circuit Television (CCTV)
a) Umum
Layanan tayangan telivisi pada bangunan gedung di lakukan melalui
jaringan kabel, parabola, dan antena. Saat ini layanan televisi kabel
juga dapat dipadukan dengan jaringan internet dan dapat juga
dihubungkan dengan jaringan sirkuit tertutup (CCTV) yang
digunakan untuk keperluan sistem pengaman bangunan gedung.
b) Standar Operational Prosedur
i. Setiap hari operator melakukan pemeriksaan atas unjuk kerja
jaringan televisi dan CCTV melalui layar monitor di ruang
operator.
ii. Apabila menemukan gangguan pada jaringan televisi dan
CCTV maka harus segera melaporkannya ke petugas
Maintenance dan segera melakukan pengecekan ke lokasi
untuk mengetahui penyebab terjadinya gangguan tersebut
dan melaporkannya juga ke petugas lain yang terkait seperti
Satuan Pengaman

4)

Building Automation System (BAS)
a) Umum







Sistem Otomatisasi Gedung (BAS) pada bangunan gedung
digunakan untuk mengotomatisasikan operasional dari peralatanperalatan Mekanikal dan Elektrikal Gedung dan juga dimaksudkan
untuk dapat dilakukan penghematan dalam penggunaan Energi
terutama Energi Listrik.
Sistem Otomatisasi Gedung (BAS) merupakan monitor dan kontrol
atas :
i.
Sistem Central Control.
ii.
Sistem Remote Control.
iii.
Sistem Power Supply.
iv.
Sistem Ventilasi dan Air Conditioning.
v.
Sistem Elektrikal.
vi.
Sistem Plumbing.
vii.
Sistem Lift / Elevator.
viii.
Sistem Fire Alarm dan Fire Fighting.
ix.
Sistim Kontrol Penerangan.
b) Standar Operational Prosedur
Dengan melakukan koordinasi dengan Pelaksana Pemeliharaan
Gedung Perkantoran metoda pengoperasian yang akan diterapkan
adalah sebagai berikut :
i. Sistem Ventilasi dan Air Conditioning, khususnya Sistem
AHU:
- Memeriksa bekerjanya sistem AHU secara Sentral.
- Mengukur suhu udara di ducting dan ruangan yang
memakai AHU.
- Memeriksa indikasi status setiap AHU.
- Memeriksa indikasi switch mode setiap AHU.
- Memeriksa indikasi trip alarm setiap AHU.
- Memeriksa indikasi smoke alarm setiap AHU.
- Memeriksa indikasi kondisi filter setiap AHU.
- Memeriksa indikasi temperatur dan kelembaban
(humidity) setiap AHU.
- Membersihkan Ventilasi AC
ii. Sistem Elektrikal dan Penerangan.
- Memeriksa lampu-lampu penerangan.
- Memeriksa kontak-kontak catu daya.
iii. Genset
- Memeriksa indikasi status genset.
- Memeriksa indikasi tegangan genset.
- Memeriksa indikasi arus genset.
- Memeriksa indikasi trouble genset.
- Memeriksa indikasi alarm high fuel tank.
- Memeriksa alarm low fuel tank.
- Memeriksa mesin penggerak diesel.
iv. Panel LVMDP
- Memeriksa indikasi status panel LVMDP.
- Memeriksa indikasi arus panel LVMDP.
- Memeriksa indikasi tegangan panel LVMDP.






v.

vi.

- Memeriksa indikasi KWH panel LVMDP.
- Memeriksa indikasi connecting pada pemutus daya
Panel Penerangan dan Daya
- Memeriksa bekerjanya saklar utama di setiap lantai secara
sentral.
- Memeriksa indikasi status saklar utama di setiap lantai.
- Memeriksa indikasi connecting pada pemutus daya pada
setiap lantai.
- Mengatur time program.
Sistem Plambing
- Ground Reservoir
• Memeriksa tanda alarm pada saat air mencapai
permukaan batas atas.
• Memeriksa tanda alarm pada saat air mencapai
permukaan batas bawah.
• Memeriksa mutu air.
- Pompa Air Bersih
• Memeriksa indikasi status pompa air bersih.
• Memeriksa trip alarm pompa air bersih.
- Roof Tank
• Memeriksa tanda alarm pada saat air mencapai
permukaan batas atas.
• Memeriksa tanda alarm pada saat air mencapai
permukaan batas bawah.
• Memeriksa mutu air.
- Cabang Utama Pemipaan Air Bersih
• Memeriksa pengaturan pembukaan dan penutupan
aliran pipa air utama.
• Memeriksa indikasi aliran air terbuka atau tertutup.

LAMPIRAN







Formulir Pemantauan Kegiatan Pemeliharaan Sarana-Prasarana
Pemeliharaan Harian
Hari/Tanggal :
Penyelia (Supervisor) :
Tanda tangan :
No. Pemeliharaan yang Dilakukan
Pelaksana
Kegiatan yang Dilakukan
Ket.
Menggeser perabotan dalam
ruangan,
menyapu
dan
1. Pemeliharaan ruang dalam/ selasar
mengepel lantai
Membersihkan daun pintu dan
Pembersi