PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAN PE

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAN PENGUNGKAPAN
SUKARELA TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN
REAL ESTATE DAN PROPERTY DI INDONESIA

RANGKUMAN SKRIPSI

Oleh :
WULANDARI UTAMI PUTRI
2007310133

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS
SURABAYA
2011

PENGESAHAN RANGKUMAN SKRIPSI

Nama

: WULANDARI UTAMI PUTRI

Tempat, Tanggal Lahir : Pamekasan, 26 April 1989

N.I.M

: 2007310133

Jurusan

: Akuntansi

Program Pendidikan

: Strata 1

Konsentrasi

: Akuntansi Keuangan

Judul

: Pengaruh


Karekteristik

Perusahaan

dan

Pengungkapan Sukarela terhadap Manajemen Laba
pada Perusahaan Real Estate dan Property di
Indonesia

Disetujui dan diterima baik oleh :
Dosen pembimbing,
Tanggal :

Maret 2011

DIYAH PUJIATI, SE,M.Si
Ketua Jurusan Akuntansi
Tanggal :


Maret 2011

SUPRIYATI, SE.,M.Si.,Ak
ii

RANGKUMAN SKRIPSI
1.1

Latar Belakang

Laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian informasi keuangan
kepada pihak-pihak di luar korporasi. Laporan keuangan tersebut diharapkan
dapat memberikan informasi kepada para investor dan kreditor dalam mengambil
keputusan yang berkaitan dengan investasi dana mereka. Dalam penyusunan
laporan keuangan, dasar akrual dipilih karena lebih rasional dan adil dalam
mencerminkan kondisi keuangan perusahaan secara riil, namun di sisi lain
penggunaan dasar akrual dapat memberikan keleluasaan kepada pihak manajemen
dalam memilih metode akuntansi selama tidak menyimpang dari aturan Standar
Akuntansi Keuangan yang berlaku. Pilihan metode akuntansi yang secara sengaja
dipilih oleh manajemen untuk tujuan tertentu dikenal dengan sebutan manajemen

laba atau earnings management. Beberapa peneliti telah menemukan bahwa
asimetri informasi dapat mempengaruhi manajemen laba. Teori keagenan ( Agency
Theory) mengimplikasikan adanya asimetri informasi antara manajer sebagai agen

dan pemilik (dalam hal ini adalah pemegang saham) sebagai prinsipal. Asimetri
informasi muncul ketika manajer lebih mengetahui informasi internal dan prospek
perusahaan di masa yang akan datang dibandingkan pemegang saham dan
stakeholder lainnya. dikaitkan dengan peningkatan nilai perusahaan, ketika
terdapat asimetri informasi, manajer dapat memberikan sinyal mengenai kondisi
perusahaan kepada investor guna memaksimisasi nilai saham perusahaan.
Manajemen berharap, dengan melakukan manajemen laba mereka bisa
menunjukkan kinerja perusahaan yang relative stabil ditahun ke tahun. Kinerja

1

2

yang relative stabil tersebut tentunya diharapkan akan mampu membuat pihak
eksternal lebih tertarik dalam menginvestasikan dana diperusahaan tersebut. Hal
ini dapat disebabkan karena pihak eksternal lebih menggemari suatu laba yang

stabil daripada laba yang relative besar tetapi cinderung berfluktuatif. Pihak
eksternal dalam melakukan tindakan atau keputusan manajemen tentunya
memiliki landasan kinerja yang mempengaruhi tindakan tersebut, untuk
melakukan penelitian kedalam perusahaan yang dituju atas karakteristikkarakteristik perusahaan.
Manajemen juga dapat meningkatkan nilai perusahaan melalui pengungkapan
informasi tambahan dalam laporan keuangan namun peningkatan pengungkapan
laporan keuangan akan mengurangi asimetri informasi sehingga peluang
manajemen untuk melakukan manajemen laba semakin kecil. Hal ini
menunjukkan manajemen laba dan tingkat pengungkapan laporan keuangan
memiliki hubungan yang negatif sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya oleh
Lobo and Zhou (2001) serta Sylvia Veronica dan Yanivi Bachtiar (2003).
Perusahaan yang melakukan manajemen laba akan mengungkapkan lebih sedikit
informasi dalam laporan keuangan agar tindakannya tidak mudah terdeteksi.
Namun terdapat kemungkinan sebaliknya, jika manajemen laba dilakukan untuk
tujuan mengkomunikasikan informasi dan meningkatkan nilai perusahaan, maka
seharusnya hubungan yang terjadi adalah positif.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti mempunyai alasan yang mendasar
untuk melakukan penelitian untuk memperoleh bukti empiris mengenai Pengaruh
Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan sukarela terhadap Perusahaan Real


3

Estate dan Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan diharapkan
penelitian ini nanti dapat memberikan kontribusi terhadap penelitian-penelitian
lebih lanjut.
1.2

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat ditarik suatu perumusan masalah dari
penelitian
sebagai berikut :
1.

Apakah karakteristik perusahaan berpengaruh terhadap manajemen laba

pada perusahaan real estate dan property di Indonesia?
2.

Apakah pengungkapan sukarela berpengaruh terhadap manajemen laba


pada perusahaan real estate dan property di Indonesia?
1.3

Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang dipaparkan di atas, maka
tujuan penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris dan mengetahui:
Penelitian ini bertujuan :
1.

Mengetahui signifikasi pengaruh karakteristik perusahaan terhadap

manajemen laba pada perusahaan real estate dan property di Indonesia.
2.

Mengetahui signifikasi pengaruh pengungkapan sukarela terhadap

manajemen laba pada perusahaan real estate dan property di Indonesia.
1.4


Manfaat Penelitian

Penelitian yang akan dilaksanakan ini diharapkan dapat memberikan manfaat
yang positif bagi:

4

1.

Bagi investor, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar masukan

dan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi saham, terutama dalam
menilai kualitas laba yang dilaporkan dalam laporan keuangan.
2.

Bagi pengelola pasar modal, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai

masukan dan pertimbangan mengenai sejauh mana asimetri informasi dan ukuran
perusahaan itu mempengaruhi manajemen laba sehingga dapat dijadikan sebagai

salah satu acuan untuk mendorong perusahaan agar menyajikan informasi yang
lebih berkualitas bagi pihak luar.
3.

Bagi kreditur, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar dan

pertimbangan

dalam

pengambilan

keputusan

pemberian

kredit

dan


memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah kredit yang diberikan dapat
dibayar perusahaan pada saat jatuh tempo.
4.

Bagi akademisi, hasil yang ditemukan dalam penelitian ini dapat dijadikan

sebagai acuan dan pedoman bagi peneliti di masa yang akan datang yang juga
tertarik membahas permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini.
1.5

Metode Penelitian

Pada sub bab ini diuraikan tentang prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu
dalam penelitian dengan menggunakan langkah-langkah yang sistematis.
1.5.1

Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah:
1.


Penelitian ditinjau dari tujuannya merupakan penelitian deduktif . Ditinjau

dari segi tujuan penelitian, termasuk penelitian kuantitatif

yang mempunyai

tujuan untuk menguji atau verifikasi teori, meletakkan teori secara deduktif

5

mengenai landasan dalam penemuan dan pemecahan masalah penelitian (Nur
Indiantoro dan Bambang Supomo, 1999).
2.

Berdasarkan karakteristik masalahnya, penelitian ini termasuk penelitian

kausal komperatif (causal-comperative research).
3.

Penelitian ditinjau dari sumber data penelitian yaitu merupakan data

sekunder. Proses pengumpulan data pada penelitian ini berupa dokumen atau arsip
dapat dikerjakan sendiri oleh peneliti (Indrianto dan Supomo, 1999:30).
1.5.2

Batasan Penelitian
Penelitian ini membatasi sampel hanya pada perusahaan real estate dan

property yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2008-2009
yang dipilih sesuai dengan kriteria pemilihan yang disesuaikan dengan tujuan
penelitian.
1.5.3

Identifikasi Variabel

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu variabel dependen dan variabel independen. Adapun ,masingmasing variabel tersebut adalah sebagai berikut ;
1.

Variabel Dependen (Y) yaitu Manajemen Laba.

2.

Variabel Independen (X) yaitu Variabel Independen (X) yaitu ukuran

perusahaan, profitabilitas, leverage, net profit margin dan pengungkapan sukarela.

6

1.5.4

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Definisi operasional variabel merupakan faktor-faktor yang membantu

komunikasi antara peneliti dengan obyek studinya yang memberikan petunjuk
bagaimana variabel diukur.
1.

Ukuran Perusahaan

Variabel ini diukur dari total aktiva perusahaan yang dihitung dengan
mentransformasikan total aktiva selama periode penelitian (2008,2009) Dalam
bentuk logaritma (jatiningrum:2001) dengan rumusan:
Size = Ln Total Aktiva
2.

Profitabilitas

merupakan salah satu indikator yang penting dalam menilai
suatu perusahaan, profitabilitas selain digunakan untuk mengukur kemampuan
perusaahaan dalam menghasilkan laba juga untuk mengetahui efiktifitas
perusahaan dalam mengelola sumber-sumber yang dimilikinya.
Ukuran yang digunakan dalam rasio ini adalah Return On Asset ( ROA) yang
dapat diukur dengan membandingkan laba oprasi dengan total aktiva.menurut
Mamduh & Abul Halim (2005 : 83) dapat diukur dengan rumus :

Laba operasi
ROA

=

x
Total aktiva

100%

7

3.

Leverage,

adalah rasio yang mengukur seberapa besar aktiva perusahaan yang dibiayai oleh
penggunaan hutang. Rasio leverage dapat diukur dengan rumus :

Total Hutang
Leverage

=

x

100%

Total Aktiva
4.

Net profit margin

variabel ini dapat diukur dengan rata-rata rasio antara laba bersih setelah pajak
dengan total penjualan. Dalam Edy dan Arlen (2005) rasio ini dapat diukur engan
rumus :

Net Profit Margin =

Laba bersih setelah pajak
x

100%

Total Penjualan

5.

Pengungkapan Sukarela

Penelitian ini dilakukan dengan mengukur tingkat pengungkapan sukarela
terhadap sampel laporan tahunan. Item item pengungkapan sukarela yang
dimasukkan dalam daftar meliputi : (1) item-item pengungkapan yang diwajibkan
di negara-negara maju dan negara berkembang lain yang tidak diwajibkan
menurut peraturan bapepam dan (2) item-item pengungkapan sukarela dalam
laporan tahunan yang telah dikembangkan dalam literatur sebelumnya yang tidak

8

diwajibkan menurut peraturan Bapepam mengenai laporan tahunan. Variabel ini
mengukur berapa banyak butir laporan keuangan yang bersifat sukarela
berdasarkan pengungkapan wajib. Semakin banyak butir yang diungkapkan oleh
perusahaan maka semakin banyak pula angka indeks yang diperoleh perusahaan
tersebut. Perusahaan dengan angka indeks yang lebih tinggi menunjukkan bahwa
perusahaan tersebut melakukan praktik pengungkapan secara lebih konprehensif
dibanding perusahaan lain (Bambang Suripto, 1999).
Indeks pengungkapan sukarela diperoleh dengan cara sebagai berikut:
1)

Perusahaan diberi skor 1 apabila mengungkapkan item informasi dalam

instrument dan diberi skor 0 apabila tidak mengungkapkan.
2)

Skor yang diperoleh setiap perusahaan dijumlahkan untuk mendapatkan

skor total.
3)

Menghitung indeks kelengkapan pengungkapan dengan cara membagi

total skor yang diperoleh dengan total skor pengungkapan sukarela terbanyak
yang dilakukan perusahaan
4)

Pengungkapan sukarela berdasarkan pada pengungkapan wajib yang

dibuat oleh BAPEPAM.
Dengan demikian, semakin banyak elemen informasi dalam instrument dipenuhi
oleh suatu perusahaan, semakin besar indeks pengungkapan sukarela perusahaan
tersebut. Perhitungan untuk mencari indeks ditentukan dengan rumus sebagai
berikut:
n
k

9

Dimana :
n : jumlah butir yang di ungkapkan oleh perusahaan
k : jumlah butir pengungkapan terbanyak yang di ungkapkan oleh perusahaan.
Dependen variabel
1.

Manajemen Laba (DA)
Manajemen laba merupakan intervensi manajemen dalam proses

menyusun laporan keuangan eksternal sehingga dapat menaikkan atau
menurunkan laba laba akuntansi. Nilai discretionary accruals (DA) dihitung
dengan berdasarkan penelitian Aharony et.al.(1993) dan Friedlan (1994) dalam
Fransiska Tion (2004) untuk mengukur tingkat manajemen laba. Sebelum
menghitung nilai discretionary accrual terlebih dahulu nilai total akrual harus
ditentukan, yang dinyatakan dalam persamaan :
TACt = NOIt – CFOt
Dimana :
TACt

= Total accruals pada periode t

NOIt

= Net operating income (laba bersih operasi) pada periode t

CFOt

= Cashflow from operating activities (aliran kas dari aktivitas operasi)

pada periode t

Nilai discretionary accruals sendiri dapat ditentukan dengan menggunakan
persamaan :
DApt = (TACpt / SALEpt) – (TACpd / SALEpd )
DApt

= discretionary accruals pada periode t

10

TACpt

= total accruals pada periode t

SALEpt = penjualan pada periode t
TACpd = total accruals pada periode dasar.
SALEpd = penjualan pada periode dasar

1.5.5

Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan go publik yang
terdapat di BEI. Sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
perusahaan-perusahaan real estate dan property yang terdaftar di BEI dari tahun
2008-2009

dengan pertimbangan ketersediaan data yang diperlukan untuk

penelitian. Adapun teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling
yaitu sampel yang dipilih atas dasar kesesuaian karakteristik dengan kriteria
sampel yang ditentukan. Secara umum kriteria yang digunakan untuk memilih
sampel yaitu :
a) Perusahaan real estate dan property yang terdaftar di BEI periode tahun
2008-2009.
b) Data laporan keuangan dan annual report tersedia untuk periode dari
tahun 2008-2009.
c) Perusahaan yang memiliki laba positif, karena apabila negatif akan
menjadi tidak bermakna (bias).
1.5.6

Data dan Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan sebagai bahan dalam penelitian ini merupakan

data kuantitatif yang bersumber dari data sekunder. Data tersebut juga berasal dari

11

Indonesia

Capital

Market

Directory

(ICMD)

dan

laporan

keuangan

perusahaan.Sedangkan metode pengumpulan datanya menggunakan metode
dokumenter yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mempelajari catatan-catatan atau dokumen yang ada di perusahaan berupa
Laporan Keuangan Perusahaan yang terdapat di ICMD 2008-2009, home page
Bursa Efek Indonesia, idx.co.id kemudian dianalisis untuk tujuan penelitian.
1.5.7

Teknik Analisis Data

Adapun tahapan dalam menganalisis data adalah sebagai berikut:
1.

Statistik deskriptif

Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menggambarkan secara
menyeluruh variabel-variabel yang digunakan. Variabel-variabel yang digunakan
dalam penelitian ini diantaranya ukuran perusahaan (x1), profitabilitas (x2),
leverage (x3), net profit margin (x4), pengungkapan sukarela (x5) dan manajemen

laba (y).
2.
a).
i.

Analisis Statistik
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas Data

Uji normalitas dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi residual data berdistribusi normal atau tidak. Residual data terdistribusi
normal jika sig. kolmogorov smirnov test >0,05.

12

ii.

Uji Autokorelasi

Run test digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi secara random atau

tidak. Kesimpulan uji run test ini adalah: jika sig. uji run test >0,05 maka model
regresi bebas dari asumsi autokorelasi.
iii.

Uji Multikolinieritas

Bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya hubungan
atau

korelasi

diantara

variabel-variabel

bebasnya.

Mendeteksi

adanya

multikolinieritas yaitu dengan melihat besaran VIF (Varian Inflation Factor ) dan
tolerance.

iv.

Uji Heteroskedastisitas
Uji terhadap adanya heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam
sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan variance residual dari pengamatan
satu ke pengamatan yang lain.

b).

Merumuskan Hipotesis

Pembuktian hipotesis dapat dilakukan dengan melakukan perbandingan nilai tvalue dengan t-tabel dan berdasarkan nilai probabilitas dengan menggunakan level
of significant sebesar 0,05 (5%). Pengujian hipotesis dengan menggunakan dasar

nilai probabilitas maka jika p-value lebih kecil dari derajat kepercayaan sebesar
0,05 maka hasil penelitian yang diperoleh adalah signifikan dengan hipotesis yang
dikemukakan. Hipotesis penelitian ini sebagai berikut:
H0

: ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.

H1

: ukuran perusahaan berpengaruh terhaap manajemen laba.

13

Ho2

: profitabilitas tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.

H2

: profitabilitas berpengaruh terhadap manajemen laba.

H03

: leverage tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.

H3

: leverage berpengaruh terhadap manajemen laba.

H04

: net profit margin tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.

H4

: net profit margin berpengaruh terhadap manajemen laba.

H05

: pengungkapan sukarela tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.

H5

: pengungkapan sukarela berpengaruh terhadap manajemen laba.

1.6

Ringkasan Hasil Penelitian
Tabel 1.1
RANGKUMAN HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS
Hasil

Hipotesis Keterangan
Pengujian
Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap manajemen
H1

H0 diterima
laba

H2

profitabilitas berpengaruh terhadap manajemen laba

H0 ditolak

H3

Leverage berpengaruh terhadap manajemen laba

H0 diterima

Net profit margin berpengaruh terhadap manajemen

H4

H0 ditolak
laba
Pengungkapan sukarela berpengaruh terhadap

H5

H0 diterima
Manajemen laba

Sumber: Hasil Output SPSS masing-masing hipotesis penelitian, data diolah

14

1.7

Pembahasan

Penelitian ini terdiri dari lima hipotesis yang intinya adalah untuk menguji
pengaruh karakteristik perusahaan (ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage,
net profit margin) dan pengungkapan sukarela terhadap manajemen laba.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengujian hipotesis yaitu melakukan uji
asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas data, uji autokorelasi, uji
multikolinearitas dan uji hesteroskedastisitas serta menguji hipotesis dengan
regresi linear berganda. Ada dua hipotesis penelitian yang diterima, yaitu
hipotesis ke dua dan ke empat, sedangkan sisanya masih belum bisa dibuktikan
oleh peneliti.
Dalam penelitian ini peneliti mencoba mengkaji data-data keuangan yang tersedia
di Indonesian Capital Market Dictionary (ICMD) dan Laporan keuangan
Publikasi.
1.8

Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji asumsi klasik menunjukkan bahwa model regresi
terdistribusi secara normal dan tidak terdapat multikolonieritas, autokorelasi, dan
heteroskedastisitas.
1. Hasil pengujian regresi linier berganda menunjukkan bahwa ukuran
perusahaan , profitabilitas, leverage, net profit margin dan pengungkapan
sukarela berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Hal itu dapat
dilihat dari uji F dimana Ho ditolak.
2. Pengaruh masing – masing variabel independen terhadap variabel dependen
dapat disimpulkan sebagai berikut:

15

a. Variabel ukuran perusahaan tidak berpengaruh

signifikan terhadap

manajemen laba pada perusahaan Real Estate dan Property di bursa Efek
Indonesia pada tahun 2008-2009.
b. Variabel profitabilitas (ROA)

berpengaruh signifikan negatif terhadap

manajemen laba. Semakin tinggi rasio ROA maka semakin efisien
pemanfaatan aktiva perusahaan sehingga dapat mengurangi tindakan
manajer melakukan praktek Earning Manajemen.
c. Variabel leverage tidak berpengaruh positif terhadap nilai manajemen
laba.
d. Variabel net profit margin berpengaruh positif terhadap manajemen laba.
e. Variabel pengungkapan sukarela tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap manajemen laba
1.9

Saran

Saran yang dapat diajukan saran penelitian untuk penelitian mendatang, antara
lain:
1. Penelitian selanjutnya diharapkan untuk melanjutkan penelitian ini dengan
menambahkan variabel rasio likuiditas, biaya modal ekuitas, dan nilai
perusahaan sehingga mencakup lebih luas lagi dalam penelitiannya.
2. Penelitian selanjutnya diharapkan memperluas sampel perusahaan dengan
kriteria yang ditentukan sebelumnya yang tidak hanya perusahaan real estate
dan property saja untuk memperkuat hasil penelitian.

16

3. Penelitian selanjutnya diharapkan menambah periode yang lebih panjang lagi
dalam melakukan penelitian untuk memperkuat hasil penelitian.
4. Penelitian selanjutnya diharapkan tidak megkriteriakan laba positf saja dalam
penelitian, sehingga ada variasi dalam penelitian dengan mengkriteriakan
sampel perusahaan yang memiliki laba positif dan negatif.

DAFTAR RUJUKAN

Bambang Suripto (1999). ”Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Luas
Pengungkapan Sukarela dalam Laporan Tahunan”, Simposium Nasional
Akuntansi II, September 1999.

Baridwan, Z (1992), Intermediate Accounting, 6th Edition, BPFE, Yogyakarta,
1992.

Fransiska Tiono et al. 2004. “ Manajemen Laba dalam Initial Public Offering
(IPO) di Bursa Efek Jakarta”. Simposium Nasional akuntansi VII, hal.
1072-1089.

Halim, Julia dan Carmel Meiden (2005) “Pengaruh Manajemen Laba pada
Tingkat Pengungkapan
Laporan Keuangan pada Perusahaan
Manufaktur yang Termasuk dalam Indeks LQ45”.Simposium
Nasional Akuntansi VIII.pp 117-135.

Lobo, Gerald J. dan Jian Zhou (2001), “Disclosure Quality And Earnings
Management”, Social Science Research Network Electronic Paper
Collection.

Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim. 2005. Analisis Laporan Keuangan. UPP
AMP YKPN, Yogyakarta.

Nur Indriantoro dan Bambang Supomo. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis untuk
Akuntansi dan Manajemen, Edisi pertama, BPPE, Yogyakarta.

Richardson, V. J. 1998. Information Asymmetry and Earnings Management :
Some Evidence. http /www.ssrn.com.

Salno, H.M. dan Baridwan, Z. (2000). “Analisis Perataan Penghasilan (Income

Smoothing): Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dan Kaitannya dengan
Kinerja Saham Perusahaan Public di Indonesia”. Jurnal Riset Akuntansi
Indonesia 3 (1):17-34.

Scott, William R. 2000. Financial Accounting Theory. USA : Prentice-Hall.

Suwito, Edy dan Arleen Herawaty 2005. “Análisis Pengaruh Karakteristik
Perusahaan Terhadap Tindakan Peralatan Laba yang Dilakukan Oleh
Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta”. Simposium Nasional
Akuntansi VIII. Pp 136-145.

Simanjuntak, Binsar H dan Widiastuti, Lusy, ”Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”, jurnal Riset
Akuntansi Indonesia Vol. 7, No. 3, September 2004.

Sylvia Veronica dan Yanivi S. Bachtiar (2003), “Hubungan Antara Manajemen
Laba Dengan Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan”, Simposium
Nasional Akuntansi VI.

Syamsudin, Lukman. 2007. Manajemen keuangan Perusahaan Konsep Aplikasi
dalam Perencanaan, Pengawasan dan Pengambilan Keputusan . Jakarta :
PT Raja Grafindo Persada.

Suwardjono, "Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan: edisi 3" ,
Yogyakarta: BPFE UGM, 2005.

Sugiri, S., Earnigs Management: Toeri, Model, dan Bukti Empiris, Telaah, Hal 118, 1998.

Veronica, S., dan Utama, S., 2005. “Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran
Perusahaan, dan Praktik Corporate Governance Terhadap Pengelolaan
Laba (Earnings Management)”. Simposium Nasional Akuntansi VIII.