Pengaruh Perbandingan Sari Labu Siam dengan Sari Jambu Biji Merah dan Konsentrasi Karagenan Terhadap Mutu Jelly Drink

xxi

disebut waluh jipang, dan di luar negeri dinamakan chayote. Labu siam memiliki
ciri yang khas yaitu memiliki rasa yang enak dan dingin. Oleh karena itu, labu
siam dapat dijadikan sebagai obat tradisional salah satunya untuk mengobati
penyakit darah tinggi. Labu siam juga mengandung kandungan nutrisi yaitu
vitamin A, vitamin B, dan vitamin C (Juliyanto, 2010).
Labu siam memiliki kulit yang tipis dan memiliki daging buah yang sangat
tebal. Disamping memiliki daging buah yang sangat tebal juga berasa netral
sehingga cocok digunakan sebagai produk yang tidak memerlukan rasa yang khas.
Salah satu kandungan dari labu siam yaitu pektin. Pektin merupakan serat pangan
yang bernilai tinggi dapat disebut sebagai pangan fungsional. Pektin ini sangat
berperan dalam pembentukan gel dan sebagai bahan penstabil pada pembuatan
jelly, jam, dan marmalade. Pektin ini terdapat pada lapisan lamella tengah dan
dinding sel primer. Adapun 3 faktor penting dalam pembentukan gel yaitu pektin,
gula, dan asam (Sari dan Sulandari, 2014).
Pada saat panen raya petani mengalami kerugian karena harga labu siam
selalu jatuh. Hal tersebut tidak selalu menguntungkan bagi mereka pada saat
produksi tinggi. Pada saat situasi tersebut, labu siam memiliki harga yang murah.
7
Oleh karena itu, sangat diperlukan diversifikasi pangan dari labu siam dengan

menjadikan manisan maupun jelly. Pengolahan labu siam menjadi manisan dan
jelly dapat meningkatkan nilai harga jual 6dari labu siam (Juliyanto, 2010).
Labu siam sangat bermanfaat bagi tubuh dan dapat dijadikan sebagai obat
tradisional diantaranya yaitu penurun kolesterol, pencegah hipertensi, sebagai
nutrisi bagi ibu hamil dan menyusui, penderita asam urat, dan diabetes.

i

xxii

Kandungan terbesar dari labu siam adalah air yang mencapai 95,5%
(Nugraheni, dkk., 2011).
Komposisi Kimia Labu Siam
Kandungan gizi dalam 100 g labu siam dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Komposisi kimia labu siam (per 100 gram bahan)
Kandungan

Jumlah

Kalori (kkal)

Gula larut air (%)
Protein (%)
Lemak
Karbohidrat (%)
Serat (%)
Hemiselulosa (mg)
Selulosa (mg)
Lignin (mg)
Natrium (mg)
Kalium (mg)
Magnesium (mg)
Kalsium (mg)
Fosfor (mg)
Seng (mg)
Mangan (mg)
Besi (mg)
Tembaga (mg)
Vitamin A (mg)
Thiamin (mg)
Riboflavin (mg)

Niasin (mg)
Asam askorbat (mg)
Sumber : Putri, (2012).

26-31
3,3
0,9-1,1
0,1-0,3
3,5-7,7
0,4-1
7,55
16,42
0,23
36
3378,62
147
12-19
4-30
2,77
0,38

0,2-0,6
0,25
5
0,03
0,04
0,4-0,5
11-20

8

Salah satu kandungan labu siam yang berguna sebagai pangan fungsional
yang bernilai tinggi adalah pektin yaitu sebesar 6,7%. Pektin adalah senyawa
asam poligalakturonat yang mengandung metil ester dan merupakan serat yang
terdapat pada lamella tengah dan dinding sel primer. Pektin berfungsi sebagai
pembentuk gel dalam pembuatan jelly dan sebagai bahan penstabil pada sari buah.
Nilai ekonomi pektin cukup tinggi, sehingga dengan menggunakan bahan baku
i

xxiii


yang memiliki pektin yang cukup banyak, hal itu berarti sudah lebih ekonomis
(Daryono, 2012).
Ekstrak etanol labu siam mengandung senyawa alkaloid, saponin,
kardenolin/bufadienol dan flavonoid yang berperan sebagai antioksidan. Selain
itu, labu siam juga bermanfaat sebagai obat pada beberapa penyakit seperti
diabetes mellitus, penurun tekanan darah, mempunyai efek diuretik, dan dapat
menyembuhkan demam pada anak-anak serta penderita asam urat (Putri, 2012).
Jambu Biji Merah (Psidium guajava)
Jambu biji merah merupakan buah klimakterik yang memiliki masa
simpan yang pendek yang dapat menyebabkan kerusakan pasca panen yang cepat.
Dengan demikian, diperlukan perlakuan khusus atau proses pengolahan untuk
memperpanjang masa simpan. Adapun ciri buah klimakterik yaitu terjadinya
proses respirasi yang cepat atau mendadak setelah di panen, adanya peningkatan
CO2, dan menguraikan gula dalam buah sehingga cepat busuk atau rusak
(Widodo, 2009).
Jambu biji memiliki aroma dan rasa yang khas. Pengolahan dari jambu biji
9
masih sangat terbatas, biasanya hanya dijadikan jus atau dikonsumsi dalam bentuk
segar. Kandungan vitamin C jambu biji sangat tinggi. Kandungan vitamin C
jambu biji lebih banyak dibandingkan dengan buah jeruk (Agromedia, 2009).

Pada saat pengolahan jambu biji menjadi sari buah, berarti akan melalui
beberapa proses yang dapat menurunkan kandungan gizi dari sari buah yang
dihasilkan. Salah satu kandungan gizi yang sangat rentan terhadap proses
pengolahan yaitu vitamin C. Kandungan vitamin C sari jambu biji dari awal
proses sampai penyajian mengalami penurunan sekitar 10-12%. Hal tersebut
i

xxiv

dikarenakan vitamin C sangat peka terhadap udara, panas, alkali, enzim, dan
mudah larut dalam air. Vitamin C dapat terhambat teroksidasi jika dibiarkan pada
suhu rendah atau dalam keadaan asam (Hartati, 2011).
Jambu biji merah memiliki manfaat yang lebih dari sekedar buah yaitu
dapat mengatasi berbagai macam gangguan kesehatan antara lain hepatoproteksi,
antialergi, antimikrobia, antitoksik, antiplasmodial, antispasmodik, kardioaktif,
antibatuk, antidiabetik, antiinflamasi, obat diare dan sebagai sumber antioksidan.
Selain itu, jambu biji merah juga dapat membantu penyembuhan demam berdarah
dengue (DBD) (Maryanto, dkk., 2013).
Jus jambu biji dapat meningkatkan kadar trombosit darah penderita
demam berdarah. Selain itu, jika mengkonsumsi jus jambu biji secara rutin maka

akan menimbulkan efek yang lain yaitu rasa kenyang lebih lama, buang air besar
lebih lancar, dan terjadi penurunan berat badan. Kandungan vitamin C dan beta
karoten dalam jambu biji merah dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah
jangka panjang sehingga dapat berkhasiat sebagai antioksidan dapat menghambat
oksidasi LDL, sehingga kadar LDL dalam darah turun. Dengan demikian, dapat
10
mencegah terjadinya arterosklerosis (Astawan, 2013).
Komposisi Jambu Biji Merah
Komposisi jambu biji merah dalam 100 gram bahan, dapat dilihat pada
Tabel 2.
Tabel 2. Komposisi kimia jambu biji merah (per 100 gram bahan)
Jenis zat gizi
Energi
Karbohidrat
Protein
Total lemak
Kolesterol

Nilai gizi
68 Kkal

14,3 g
2,55 g
0,95 g
0 mg

Persentasi AKG (%)
3,5
11,5
5
3
0
i

xxv

Serat pangan
Folat
Niasin
Asam pantotenat
Pirodoksin

Riboflavin
Thiamin
Vitamin A
Vitamin C
Vitamin E
Vitamin K
Natrium
Kalium
Kalsium
Tembaga
Besi
Magnesium
Mangan
Fosfor
Selenium
Seng
β-karoten
β-kripto xantin
Likopen
Sumber: USDA, (2013).


5,4 g
49 μg
1,084 mg
0,451 mg
0,110 mg
0,040 mg
0,067 mg
624 IU
228 mg
0,73 mg
2,6 μg
2 mg
417 mg
18 mg
0,230 mg
0,26 mg
22 mg
0,150 mg
11 mg

0,6 mcg
0,23 mg
374 μg
0 μg
5204 μg

14
12,5
7
9
8,5
3
5,5
21
396
5
2
0
9
2
2,5
3
5,5
6.5
2
1
2
-

Kandungan jambu biji dapat dimanfaatkan dalam bidang medis yaitu
sebagai sumber senyawa antioksidan (vitamin C, vitamin E, dan beta karoten).
11
Selain itu, jambu biji juga mengandung senyawa fitonutrien sebagai antioksidan
dan antiinflamasi. Diet tinggi antioksidan seperti vitamin E, vitamin C, dan beta
karoten dan fenol terbukti dapat mengurangi tanda-tanda penyakit (Wiralis, 2008).
Jambu biji mengandung zat kimia lain yang dapat mempengaruhi aktivitas
antioksidan, seperti senyawa flavonoid, kombinasi saponin dengan asam
oleanolat, guaijavarin dan quercetin. Komposisi senyawa-senyawa tersebut
diduga dapat mencegah terbentuknya radikal bebas dalam tubuh atau sebagai
antioksidan serta mencegah diabetes melitus, demam berdarah dan diare
(Djanis dan Hanafi, 2009).

i

xxvi

Jelly Drink
Jelly drink merupakan minuman ringan yang memiliki tekstur semi padat
dan terdapat gel di dalamnya. Minuman ini dibuat dari sari buah dicampur dengan
gula, dan dibantu dengan adanya pembentuk gel seperti karagenan, agar, locust
bean gum, pektin, dan gelatin. Salah satu ciri khas dari jelly drink yaitu saat
mengkonsumsi dengan bantuan sedotan mudah hancur dan bentuk gel-nya masih
terasa dimulut (Agustin dan Putri, 2014).
Minuman jelly sangat digemari oleh masyarakat mulai dari kalangan
anak-anak hingga dewasa. Minuman ini memiliki sifat elastis dan konsistensi gel
yang lemah, berbeda dengan agar sehingga mudah untuk disedot. Diharapkan
produk jelly drink ini merupakan alternatif minuman sari buah. Adapun
bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan jelly drink adalah adanya gula,
pektin, asam sitrat, dan bahan pembentuk gel seperti jelly powder, karagenan,
agar, dan gelatin (Noer, 2006).
Tekstur jelly yang mantap adalah saat dikonsumsi mudah disedot dan di
12
dalam mulut masih terasa gel-nya. Bahan yang berperan dalam pembentukan gel
yaitu karagenan, agar, dan pektin. Pada buah-buahan atau sayuran terdapat secara
alami pektin di dalamnya seperti kulit pisang. Kandungan pektin dalam kulit
pisang tidak cukup untuk membentuk gel sehingga ditambahkan karagenan.
Penambahan karagenan akan membentuk gel yang sifatnya elastis dan kenyal
(Mardiana, 2007). Adapun syarat mutu jeli dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Syarat mutu jeli (SNI 01-3552-1994)
No Keadaan
1. keadaan
1.1 Bentuk

Satuan

Persyaratan
Semi padat

i

xxvii

Bau
Rasa
Warna
Tekstur
Jumlah gula (dihitung sebagai
2. sakarosa)
3. Bahan tambahan makanan
3.1 Pemanis buatan
3.2 Pewarna buatan
3.3 Pengawet
4. Cemaran logam
4.1 Timbal (Pb)
4.2 Tembaga (Cu)
4.3 Seng (Zn)
4.4 (Sn)
5. Cemaran arsen
6. Cemaran mikroba
6.1 Angka lempeng total
6.2 Bakteri coliform
6.3 E. coli
6.4 Salmonella
6.5 Staphylacoccus aureus
6.6 Kapang dan khamir
Sumber: BSN, (1994).

Normal
Normal
Normal
Kenyal

1.2
1.3
1.4
1.5

%b/b

Min 20
Negatif
SNI No. 01-0222-1987
SNI No. 01-0222-1987

mg/kg
mg/kg
mg/kg
mg/kg
mg/kg

Maks 0,5
Maks 5,0
Maks 20
Maks 40
Maks 0,1

Koloni/g
APM/g
APM/g
Koloni/g
Koloni/g

Maks 104
Maks 20