Majalah Sinergi | Semen Indonesia

POJOK

CEO

RIZKAN CHANDRA
DIREKTUR UTAMA
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

SINERGI, MILITAN, INTEGRITAS

P

erubahan signiikan itu belum terasa benar
di tahun 2014. Situasi bisnis persemenan
domestik masih normal, di mana setiap
penambahan kapasitas produksi selalu bisa
diserap pasar. Tahun itu Semen Indonesia mampu membukukan market share 44
persen, pertumbuhan EBIT 9,5 persen dan
EBITDA 10,8 persen.
Siapa sangka setahun kemudian kondisinya berubah
drastis. Wajah bisnis persemenan yang semula adem

ayem dan menenteramkan, sekonyong-konyong memicu
kecemasan. Supply nasional yang jauh melampaui demand
menghasilkan tekanan di berbagai sisi. Pemain semen yang
semula bisa dihitung dengan jari, melonjak jadi 13 produsen.
Alhasil produk semen pun membanjir. Kapasitas terpasang nasional hampir mencapai 90 juta ton per tahun,
sementara permintaan masih merangkak di angka 60-an
juta ton. Over kapasitas ini diprediksi masih terjadi hingga
15 tahun ke depan. Musababnya, hingga detik ini belum
ada aturan yang membatasi pendirian pabrik semen atau
penambahan kapasitas produksi, pun praktik impor.
Dampaknya bagi SMI, pertumbuhan EBIT dan EBITDA
tidak sekencang biasanya. Tahun ini EBIT dan EBITDA perseroan diperkirakan tidak akan mengalami pertumbuhan.
Tidak ada cara lain, dalam situasi kurang menguntungkan
ini wajah SMI harus berubah. Bukan sekadar perusahaan
yang hanya memproduksi semen, melainkan bertransformasi menjadi ‘cement businessman’. Artinya, apa pun yang
berhubungan dengan semen akan menjadi bisnis kita.
Beruntung, dalam situasi sulit ini, performa SMI masi
baik. Namun, perlu disadari bersama, baik saja tidak cukup.
Ada raksasa China, Anhui Conch, yang dari hari ke hari kian
agresif. Dengan kapasitas produksi 250 juta ton di negara

asalnya, tiap jengkal langkah Conch Cement wajib dipelototi.
Lebih-lebih ekspansi mereka ke Indonesia kurang mempertimbangkan untung-rugi. Tak heran kalau Conch enteng
saja melempar semen bag dengan selisih harga Rp 10 ribu,
dibanding produk SMI. Conch tidak butuh margin yang
tinggi, separo bahkan kurang dari itu pun diambil, itulah
persoalan besarnya!
Sejumlah rencana strategis telah dirancang manajemen
untuk memenangi persaingan, termasuk dengan Conch.
SMI memproyeksikan, tahun 2020 nanti 75 persen penda-

patan berasal dari domesik, 15 persen dari regional, dan 10
persen dari bisnis turunan atau hilirisasi. Bisnis semen tetap
jadi pondasi utama, seiring dengan hal tersebut perusahaan bakal bergerak ke hilir, hulu, regional dan trading.
Competitive advantage menjadi grand strategy pertama
yang dicanangkan perusahaan. Strategi ini akan menjadikan
SMI sebagai produsen semen berbiaya murah melalui optimasi logistik (supply chain) dan eisiensi energi. Strategi ini
harus didukung dengan jurus-jurus komersial yang unggul
serta kompetitif. Dengan alasan itulah, kampanye keunggulan SMI sebagai brand terbaik mesti digencarkan.
Masyarakat harus terus disadarkan bahwa SMI adalah
produk yang paling berkualitas, paling green dan paling Indonesia. Semen kualitas nomor wahid yang lahir dari pabrik

ramah lingkungan dan dikerjakan oleh putra-putri asli Indonesia. Cara ini diharapkan bisa menyentuh konsumen untuk
terus menggunakan produk SMI, dari generasi ke generasi.
Berikutnya adalah mempertajam strategi investasi yang
memosisikan peningkatan market regional sebagai poin
penting. SMI bakal bergerak follow the demand, di mana
ada permintaan, di situlah kita akan investasi. Sisi lain,
gerak investasi kita juga mengikuti bahan baku (follow the
resources) dan retaliation (pembalasan). Misalnya, SMI
perlu melakukan investasi ke Thailand. Sehingga kalau SCG
mengganggu pasar kita di sini, maka kita bisa membalas
dengan mengusik pasar mereka di Thailand.
Di lingkup internal, segenap karyawan wajib mafhum
bahwa kita hidup di tengah kompetisi ketat. Karena itu kita
harus tetap solid, berpegang pada budaya CHAMPS serta
spirit SMI: Sinergi, Militan dan Integritas. ‘Sinergi’ menjadi
landasan perusahaan untuk bergandeng tangan dengan
pelanggan dalam sebuah tim. ‘Militan’ dalam memperjuangkan visi perusahaan serta mempelajari hal-hal baru.
Satu lagi, setiap karyawan SMI selalu menjunjung tinggi
‘Integritas’ dan etika dalam berpikir dan berperilaku.
Selanjutnya mari kita menjalankan rumus 2 + 2, yaitu

Doa dan Usaha serta Bersyukur dan Sabar. Kita lakukan
segala usaha dengan disertai doa. Untuk hasil yang baik,
kita harus bersyukur, sementara untuk hasil yang belum
kita harapkan, kita harus bersabar sambil terus berikhtiar
(kembali usaha dan doa).
Akhirnya saya ucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1437
Hijriyah, mohon maaf lahir dan batin. Tetap jaga kekompakan,
kerja keras dan pantang menyerah demi kejayaan SMI. (*)

JULI 2016 •



1

DAFTAR ISI
2




• JULI 2016

6-15 KILAS

DIRUT BARU DI TENGAH
GELOMBANG PERSAINGAN.
Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) Semen lndonesia tahun
buku 2015 di hotel JW Marriott,
Jakarta, Jumat (13/5), menjadi
pondasi penting menghadapi
perubahan peta bisnis semen.
masuknya direksi dan komisaris baru diharapkan membuat perseroan makin kuat,
solid, dan disegani di kancah
regional.

16-28
FOKUS

4 STRATEGI HADAPI

KETATNYA KOMPETISI
Persaingan industri semen nasional dipre
diksi terus mengeras sampai beberapa tahun
ke depan. melimpahnya pasokan memaksa para pro
dusen semen meramu strategi terbaik guna memenang
kan persaingan. munculnya pemain-pemain baru berpotensi
menggerus pangsa pasar pemain existing jika tidak diantisipasi
dengan cepat dan tepat.

29 INTERNASIONAL

SUSUL CURAH, SEMEN BAG SMI TEMBUS FILIPINA.

30-35
INSIDE
MERANGKAI
SEJARAH DI
BUMI KARTINI

36 IPTEK


SEMEN BERCAHAYA
Ilmuwan Meksiko temukan semen bercahaya 100 tahun.

38-39 FAMILY

SEMINAR PARENTING IIKSMI.
Pengurus Ikatan Istri Karyawan Semen Indonesia (IIKSMI)
menggelar seminar parenting guna memberikan wawasan
tentang pola pengasuhan anak yang baik.

40-47 JEMPOL
LABA BERSIH SEMEN PADANG MELONJAK 46, 24 PERSEN

60-65 MITRA

PETANI KOTO LALANG ANDALKAN PUPUK ORGANIK
BANTUAN SEMEN PADANG.
Penggunaan pupuk organik di Kelurahan Koto Lalang merupakan program unggulan dari Forum Nagari di kelurahan
itu yang bekerja sama dengan Biro CSR Semen Padang.


66-71
KOMUNITAS
HAVING FUN
SAMBIL PROMO
PERUSAHAAN

48-51 WANITA

OKKY ASOKAWATI : PEREMPUAN HARUS BERETIKA
Peragawati kondang Okky Asokawati membeber tips menjadi
perempuan yang baik dan bermartabat dalam seminar sehari
yang digelar Kerukunan Istri Karyawan Tonasa (KIKST).

52-55 DESTINASI

RAMMANG-RAMMANG, WISATA “NEGERI DI AWAN”

72-74 CSR


ZIKIR DAN KENDURI SAMBUT PABRIK ACEH
Pembangunan pabrik semen baru di Kabupaten Pidie,
Aceh, segera dimulai. Sebagai langkah awal, PT Semen
Indonesia (Persero) Tbk menggelar zikir dan doa bersama
di Gua Tujuh Laweung, Kecamatan Muara Tiga.

76-77 KULINER

TEH TALUA LIMO LENGGEK DI PADANG DAN LOKA
ANJOROI, PISANG GURIH DARI TANAH MANDAR

78-80
OLEH-OLEH
56-59 RANAH

TRADISI MANJALANG MINTUO DI SUMATERA BARAT
DAN SAYYANG PATUDDU DI SULAWESI BARAT.

SONGKOK RECCA, MAHKOTA
RAJA DARI PELEPAH LONTAR

Umumnya, songkok terbuat
dari kain. Tapi, penutup
kepala khas Bugis yang dikenal
de-ngan Songkok Recca ini
sungguh lain. Songkok tradisional
ini terbuat dari serat pelepah daun
lontar dan membuatnya dengan cara
dipukul-pukul.

JULI 2016 •



3

No. 14/Tahun III/Juli-September 2016
Majalah triwulanan SINERGI diterbitkan secara bersama oleh
jajaran Komunikasi Perusahaan PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk
Penasehat:
Direktur Utama PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk

Penanggung Jawab:
Sekretaris Perusahaan PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk
Sekretaris Perusahaan PT. Semen Padang
Sekretaris Perusahaan PT. Semen Tonasa
Pemimpin Redaksi:
Kabiro Komunikasi Perusahaan PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk
Redaktur:
Kabiro Humas & CSR VO-PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk
Kabiro Humas PT. Semen Padang
Kabiro Komunikasi PT. Semen Tonasa
Kontributor dari Gresik
Zainal Ariin
Firman Saiudin Bahari
Kuncoro Bowo
Ram Surahman
Sumarlin
Alamat Redaksi:
PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk
Gedung Utama Semen Gresik
Jalan Veteran Gresik, Jawa Timur
Telp. 031-3981731/3981733
Fax. 031-3983209/3972264
Email: ptsg@semenindonesia.com
Website: www.semenindonesia.com
PT SEMEN PADANG
Kontributor:
Hardi Andri
Oktaveri
Rony Asrico Putra
Roni Putra
Rio P Nugraha
Yan Firdaus (Fotografer)
Iqbal Ferdito (Fotografer)
Ridwan Hadi (Fotografer)
Febrizon (Fotografer)

KATA
KATA

BIJAK

Yang terbesar dari seluruh kekayaan adalah kekayaan jiwa.
(Muhammad SAW)
Berdoa itu lebih baik menggunakan hati tanpa kata-kata ketimbang kata-kata tanpa hati.
(Mahatma Gandhi)
Jangan berdoa agar hidup mudah,
berdoalah untuk menjadi orang yang lebih kuat.
(John F. Kennedy)
Perdamaian dimulai dengan senyuman.
(Bunda Teresa)
Gaya gravitasi tidak berlaku kepada orang yang sedang
jatuh cinta.
(Albert Einstein)
Berhentilah mencintai orang yang tidak mencintai kita.
(John Lennon)
Hampir semua orang bisa menghadapi kesengsaraan, tetapi jika
ingin menguji karakter seseorang, berilah dia kekuasaan.
(Abraham Lincoln)
Cinta tidak bisa menyelamatkan Anda dari nasib Anda sendiri.
(Jim Morrison)
Cinta adalah satu-satunya kekuatan yang mampu mengubah
musuh menjadi teman.
(Martin Luther King Jr)
Tujuan utama kami dalam hidup ini adalah untuk membantu orang
lain. Jika tidak dapat membantu mereka, setidaknya kita tidak
menyakiti mereka.
(Dalai Lama)

Main Ofice Semen Padang
Indarung Padang, Sumatera Barat
Telp. 0751-815250
Fax. 0751-815590
Email: humas.sp@semenindonesia.com
Website: www.semenpadang.co.id
PT SEMEN TONASA
Kontributor:
Muhammad Jerynindra
Muhammad Safri
Indra Ishab (Fotografer)
Kantor Pusat Semen Tonasa
Biring Ere - Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan
Telp. 0410-312345
Fax. 0410-310113, 310006-008
Email: humas.st@semenindonesia.com
Website: www.sementonasa.co.id
Redaksi menerima tulisan, artikel/opini atau foto khususnya yang
berkaitan dengan materi dan memiliki relevansi dengan Majalah
SINERGI, Panjang tulisan max. 6000 karakter (termasuk spasi).
Naskah, foto, dan identitas lengkap penulis dikirimkan kepada
redaksi baik langsung atau via email.

4



• JULI 2016

SINERGI
Edisi 14 • Th III • Juli-September 2016

KILAS

SUPERHEROES : Komisaris Utama Mahendra Siregar dan Direktur Utama Rizkan Chandra mengapit empat superheroes Semen Indonesia yang mengakhiri masa bakti usai malam pelepasan di lobi Gedung Utama Semen Indonesia, Jum’at (15/7).

PISAH-SAMBUT KOMISARIS & DIREKSI

TERIMA KASIH
SUPERHEROES
SEMEN INDONESIA

G

uyub, santai dan penuh gergeran. Begitulah suasana yang
tertangkap dalam acara ‘Pisah
Sambut Komisaris dan Direksi
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk’ di
lobi gedung utama SMI, Gresik, Jumat
(15/7) malam. Empat ‘superheroes’ yang
baru saja memungkasi masa tugas di
jajaran komisaris maupun direksi SMI dihadirkan. Mereka adalah Suparni (dirut),
Amat Pria Darma (direktur komersial),
Hadi Waluyo (komisaris independen),
serta Ahmad Jazidie (komisaris).
Empat sosok profesional ini diberhentikan dengan hormat dalam RUPS SMI di
Jakarta, pertengahan Mei 2016. Malam
itu seluruh jajaran komisaris dan direksi
SMI Group ikut melepas Pak Parni, Pak
Darma, Pak Hadi serta Pak Jazidie. Tak
sebagaimana lazimnya perpisahaan,
acara yang dimeriahkan band Semen
Gresik itu berlangsung riang hingga
paripurna.
Video kesaksian para pejabat SMI
tentang sosok Pak Parni dan kawankawan menjadi pembuka. Selanjutnya,
berturut-turut mereka menerima cenderamata dari komisaris dan direksi SMI,
Semen Padang, juga Semen Tonasa. Tak
ketinggalan para istri direksi SMI ikut
membagi kenang-kenangan kepada Ny
Suparni dan Ny Amat Pria Darma.

Dalam sambutannya, Dirut SMI Rizkan Chandra mengucapkan terima kasih
setinggi-tingginya pada keempat sosok
yang dinilai telah memberikan sumbangsih luar biasa terhadap SMI tersebut.
“Pak Parni itu pemimpin yang adil dan
sangat humble. Beliau tidak membuat
jarak dengan siapa saja, bisa turun ke
mana saja dan tidak malu melakukan
apa saja,” tuturnya.
Sedangkan Amat Pria Darma, di mata
Rizkan, adalah profesional yang humoris.
Dia sepakat dengan Dirut Semen Gresik
Sunari Prionomurti yang menyebut Pak
Darma kerap menggunakan jurus dewa
mabuk. Di saat situasi bisnis sedang
mabuk, maka jurus-jurus yang dipunyai
Darma itu sangat dibutuhkan. “Kita semua kehilangan Pak Darma,” cetus dia.
Berikutnya, Ahmad Jazidie dinilai
sebagai akademisi yang sangat profesional. Rektor Universitas Nahdlatul
Ulama Surabaya (Unusa) itu pintar
mengolah fakta-fakta menjadi kesimpulan yang mudah dipahami, baik dalam
bentuk dukungan maupun penolakan
sebuah kebijakan. “Saya baru tahu kalau
Pak Jazidie waktu muda rambutnya
hitam dan ganteng. Sekarang ganteng
banget,” seloroh Rizkan.
Sementara Hadi Waluyo, menurut
Rizkan, adalah pemimpin yang tegas

dan sering turun ke bawah. Kadangkadang Hadi lebih tahu dan lebih detail
ketimbang direksi, karena rajin turun
langsung dan melihat sesuatu dari
kacamata militer. Cara pandang berbeda
itu sangat dibutuhkan dalam mengembangkan perusahaan, misalnya di Aceh
dan Rembang.
Sempat muncul kekhawatiran Suparni
dan Amat Pria Darma bakal pindah ke
perusahaan semen kompetitor SMI.
Namun, dedikasi dan loyalitas keduanya
patut diacungi dua jempol. Suparni dan
Darma tidak menyimpan niat hijrah ke
perusahaan pesaing.
Sikap itu yang membuat Komisaris
Utama SMI Mahendra Siregar kagum.
“Ketika saya tanya, beliau mengatakan
tidak akan (pindah ke pesaing). Sungguh
saya salut dengan sikap dan profesionalisme beliau berdua. Jujur, saya pribadi
tidak yakin bisa melakukan seperti itu,”
tegasnya.
Suparni sendiri mengaku terharu
sekaligus bersyukur punya kesempatan
mengabdi di SMI selama 29,5 tahun.
Bekerja sama dengan orang-orang baik
dengan dedikasi luar biasa, menurut dia,
adalah pengalaman tak ternilai.
Sejalan dengan Pak Parni, Amat
Pria Darma mengajak para pimpinan di
SMI menyiapkan bawahannya menjadi
generasi penerus. Leader create leader,
menurut pria asli Gresik ini, menjadi
faktor penentu langgengnya sebuah
perusahaan. Dia mencontohkan patih
Gajah Mada yang dianggap sosok yang
sukses, padahal tidak. “Buktinya, setelah
Gajah Mada meninggal Majapahit ikut
runtuh,” sebutnya.
Sama halnya dengan perusahaan. Bila
perusahaan tambah maju setelah ditinggal pemimpin atau pejabat lama, bukan
berarti yang pertama gagal. Sebaliknya,
menurut Darma, itu membuktikan regenerasi berjalan bagus. (lin/znl/ram/bwo)

JULI 2016 •



5

KILAS

RIzkan Chandra (tengah) usai diangkat menjadi Direktur Utama Semen Indonesia dalam RUPS di Jakarta. Lulusan Teknik Informatika ITB ini menggantikan Suparni (kiri), sementara Mahendra Siregar (kanan) tetap dipercaya menjadi Komisaris Utama.

RUPS SEMEN INDONESIA

DIRUT BARU DI TENGAH
GELOMBANG PERSAINGAN
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) SEMEN INDONESIA TAHUN BUKU 2015 DI HOTEL JW
MARRIOT, JAKARTA, JUMAT (13/5), MENJADI PONDASI PENTING MENGHADAPI PERUBAHAN PETA
BISNIS SEMEN. MASUKNYA DIREKSI DAN KOMISARIS BARU DIHARAPKAN MEMBUAT PERSEROAN
SEMAKIN KUAT, SOLID, DAN DISEGANI BAIK DI KANCAH NASIONAL MAUPUN REGIONAL.

P

erubahan komposisi BOC
(Board of Commissioners)
maupun BOD (Board of Board
of Directors) menjadi isu utama
RUPS yang mengusung tema ‘Menegaskan Arah di Tengah Gelombang
Persaingan’. Rizkan Chandra ditunjuk
menjadi Direktur Utama (Dirut) baru
SMI, melanjutkan sisa masa jabatan
sebelumnya hingga 2020.
Lengkapnya, keputusan agenda
ketujuh RUPS itu adalah memberhentikan dengan hormat Suparni sebagai
Dirut, Ahyanizzaman dan Amat Pria
Darma sebagai Direktur, Hadi Waluyo
sebagai Komisaris Independen, serta

6



• JULI 2016

Achmad Jazidie sebagai Komisaris.
Selanjutnya RUPS mengalihkan
jabatan Rizkan Chandra, dari Direktur
Pengembangan Usaha dan Strategi

Bisnis (PUSB) menjadi Dirut. Di
samping itu, rapat juga mengangkat Ahyanizzaman, Darmawan Junaidi,

dan Budi Siswoyo sebagai Direktur,
serta menunjuk Djamari Chaniago sebagai Komisaris Independen, sedangkan
Hambra sebagai Komisaris.
Dengan demikian ada empat nama
baru yang masuk ke jajaran BOC dan
BOD, yaitu Djamari Chaniago, Hambra,
Darmawan Junaidi serta Budi Siswoyo.
Dari keempatnya, sosok Budi Siswoyo

sudah tidak asing lagi di lingkungan
SMI. Pria kelahiran Pati, 21 April 1967
itu sebelumnya menjabat Dirut Thang
Long Cement Company (TLCC), Vietnam. Budi juga pernah menjadi GM of
Group Finance Management SMI, serta
Kepala Divisi Manajemen Keuangan
Group.
“Alhamdulillah RUPS sudah kita
selesaikan, dan saat ini ada susunan
BOC dan BOD yang baru. Kita harapkan bisa membawa Semen Indonesia ke
arah yang lebih baik di masa yang akan
datang,” kata Rizkan Chandra di hadapan wartawan, usai RUPS yang dihadiri
ratusan pemegang saham plus para

KILAS
kuasa pemegang saham tersebut.
Selanjutnya, mantan Direktur Network, IT & Solution PT Telekomunikasi
Indonesia (Persero) Tbk. ini memaparkan
capaian perusahaan di tahun 2015 serta
langkah strategis tahun 2016 untuk meningkatkan kinerja. “Tahun 2015 adalah
tahun yang berat, tapi alhamdulillah
perseroan mencatat prestasi yang lebih
baik dibanding kompetitor,” tambahnya.
Komisaris Utama SMI Mahendra
Siregar pada kesempatan sama mengatakan, para pejabat yang digantikan
maupun yang menggantikan dalam
RUPS kali ini adalah sosok profesional
yang sesungguhnya. “Pak Parni dan Pak
Darma ketika diberi posisi dan tanggung jawab dengan segala tantangannya langsung mengatakan siap. Dan
ketika RUPS memutuskan berhenti,
beliau berdua juga siap tanpa syarat.
Itulah ukuran profesionalisme,” katanya.
Mewakili dewan komisaris, Mahendra mengucapkan terima kasih dan
penghargaan setinggi-tingginya kepada
direksi serta komisaris yang mengakhiri
masa baktinya. Catatan tersendiri diberikan pada Suparni serta Amat Pria
Darma yang hampir 30 tahun mengabdikan diri kepada SMI. “Kami doakan
yang terbaik kepada bapak-bapak,
terus lanjutkan pengabdian di mana
pun perusahaan menugaskan,” ucap
Mahendra sebelum menutup rapat
pada pukul 16.57 WIB.
BAGI DIVIDEN Rp 1, 8 T
Tahun 2015 merupakan masa
suram bagi industri persemenan di
tanah air. Masuknya sejumlah pemain
baru serta aksi penambahan volume
produksi yang dilakukan para pemain
lama membuat pasar domestik jenuh.
Akibatnya harga jual pun tertekan, dan
itu berpengaruh terhadap net income
maupun revenue.
Pada tahun 2015 konsumsi semen
di Indonesia sebesar 61 juta ton atau
tumbuh 0,9 persen dari tahun 2014
yang mencapai 59,91 juta ton. Bersyukur, dalam kondisi seperti itu angka
penjualan SMI Group meningkat 0,6
persen dibandingkan tahun 2014, menjadi 28,7 juta ton. Di pasar domestik,
SMI tetap menunjukkan dominasinya
dengan volume penjualan 26,1 juta ton
serta market share 43 persen.
SMI mencatat laba bersih tahun buku
2015 senilai Rp 4.521.490.578.000,
di mana 40 persennya atau sekitar Rp

1.808.596.231.200 dibagikan sebagai
dividen tunai kepada para pemegang
saham. Bagian pemegang saham negara sebesar Rp 922.484.943.058, dan
sisanya merupakan bagian pemegang
saham publik. Sedangkan sisa laba
bersih sebesar 60 persen atau Rp 2,71
triliun dialokasikan sebagai dana cadangan perseroan.
“Nilai dividen yang dibagikan ke
pemegang saham setara dengan Rp
304,91 per lembar saham,” terang
Direktur Utama SMI Rizkan Chandra
usai RUPS di Hotel JW Marriott, Jakarta.
Dividen itu sebagai bentuk komitmen
perseroan dalam memberikan hasil
yang menguntungkan bagi pemegang
saham.
Selain itu, rapat juga memutuskan dana program Bina Lingkungan
Semen Indonesia Group tahun buku
2016 sebesar Rp 80.200.000.000, atau
ekuivalen dengan 1,77 persen dari laba
bersih perseroan tahun buku 2015.
Rizkan melanjutkan, untuk kinerja triwulan I/2016, perseroan membukukan
pendapatan Rp 6,02 triliun, atau turun
sekitar 5 persen dibandingkan periode
yang sama tahun sebelumnya sebesar
Rp 6,34 triliun.
Penurunan tersebut dipicu turunnya
total volume penjualan menjadi 6,56
juta ton, atau turun 0,9 persen dari
periode yang sama tahun sebelumnya
sebesar 6,61 juta ton. Tekanan harga
jual sebagai akibat naiknya persaingan
di pasar domestik juga turut berpe-

ngaruh. “Laba bersih triwulan I tahun
2016 sebesar Rp 1,03 triliun, atau turun
sekitar 13 persen dibandingkan periode
yang sama tahun sebelumnya sebesar
Rp 1,19 triliun,” sambung pria kelahiran
Jakarta, 27 Januari 1969 ini.
Kendati demikian, melalui berbagai
upaya eisiensi, SMI berhasil menurunkan beban pokok penjualan (BPP)
sebesar 5,0 persen atau menjadi Rp
3,60 triliun, dibandingkan periode yang
sama tahun lalu sebesar Rp 3,78 triliun.
Tahun 2016, menurut Rizkan, persaingan industri semen dalam negeri
akan semakin ketat menyusul beroperasinya sejumlah pabrik terintegrasi milik
pemain baru. Pasokan semen domestik
diprediksi meningkat 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya, sementara
dari sisi demand diperkirakan tumbuh 5
persen hingga 6 persen.
Untuk menggenjot kinerja, saat ini
SMI sedang menyelesaikan pembangunan dua pabrik semen terintegrasi di
Rembang, Jawa Tengah, dan Indarung
VI, Padang, Sumatera Barat, dengan
kapasitas masing-masing 3 juta ton
per tahun. Per 30 April 2016, perkembangan proyek pabrik semen Indarung
VI telah mencapai 89,32 persen dan
proyek pabrik semen Rembang telah
mencapai 90,64 persen. “Kedua proyek
tersebut ditargetkan beroperasi akhir
2016. Dengan selesainya kedau pabrik
tersebut, kapasitas produksi perseroan
menjadi 37,8 juta ton per tahun,” bebernya. (SG/lin/znl)

SUSUNAN DEWAN KOMISARIS SMI
NAMA
JABATAN
MASA JABATAN
Mahendra Siregar
Komisaris Utama
2012-2017
Muchammad Zaidun
Komisaris
2014-2019
Djamari Chaniago
Komisaris
2016-2021
Marwanto Harjowiryono
Komisaris
2014-2019
Hambra
Komisaris
2016-2021
Wahyu Hidayat
Komisaris
2014-2019
Sony Subrata
Komisaris
2015-2020
SUSUNAN DIREKSI SMI
NAMA
Rizkan Chandra
Ahyanizzaman
Gatot Kustyadji
Johan Samudra
Aunur Rosyidi
Darmawan Junaidi
Budi Siswoyo

JABATAN
Direktur Utama
Direktur SDM & Hukum
Direktur Enjiniring & Proyek
Direktur Produksi & Litbang
Direktur Komersial
Direktur Keuangan
Direktur PUSB

MASA JABATAN
2015-2020
2016-2021
2014-2019
2014-2019
2015-2020
2016-2021
2016-2021

JULI 2016 •



7

KILAS
SEMEN INDONESIA MEMILIKI
NAKHODA BARU. DALAM RUPS
TAHUN BUKU 2015 DI JAKARTA,
JUMAT (13/5), RIZKAN CHANDRA
DIDAPUK PEMEGANG SAHAM
MENJADI ORANG NOMOR SATU
DI PERSEROAN. BAGAIMANA
PANDANGAN DAN STRATEGINYA
MENGHADAPI PERSAINGAN MAHA
KETAT DI BISNIS PERSEMENAN?
APA PULA JURUS SIMPANAN YANG
DISIAPKAN AGAR SMI TETAP JADI
KAMPIUN? BERIKUT WAWANCARA
KHUSUS DENGAN DIRUT BERDARAH
MADURA INI.

Rizkan Chandra • Direktur Utama Semen Indonesia

”Berubahlah
Sebelum
DIpaksa
Berubah”
8



• JULI 2016

Selamat, Bapak kini
menjadi orang nomor
satu di Semen Indonesia. Menghadapi peta
industri persemenan
yang berubah, strategi apa
yang akan Bapak tempuh?
Pada hakikatnya industri atau
bisnis apa pun dan di mana pun itu
hampir sama. Kesamaan bisnis itu ada
pemain dan ada kompetisi. Tujuannya
apa? Tujuannya untuk memberikan
yang terbaik bagi stakeholder.
Itu bisnis. Nggak ada bedanya.
Bisnis beras dengan bisnis semen itu
esensinya sama. Ada pemain, ada
kompetitor dan sama-sama mencari
keuntungan. Tinggal bagaimana kita
memahami. Kita seperti apa, kompetitor itu seperti apa. Anda memahami
kenapa Nokia itu mati. Sepuluh atau
lima tahun lalu, nggak ada yang
menyangka nasib Nokia akan seperti
ini. Bahkan Presdir Nokia pun nggak
percaya bahwa perusahaannya bakal
tutup dan mati.
Keyakinan mereka masih nomor
satu. Tapi tahun 2014 seperti apa
nasib Nokia, semua pada tahu. Benarbenar sesuatu yang nggak kebayang
sebelumnya, mereka akan mengalami
nasib tragis seperti itu. Contoh lain
juga banyak. Di industri komputer,
tahun 1987-an dunia sangat akrab
dengan komputer merek Compaq. Ini
merek nomor satu. Tahun 1999 dia
mati. Dibeli oleh HP untuk dimatikan.
Karena Compaq ini nggak bisa
melawan Dell, tapi merusak pasar HP.
Nggak ada yang mengira bahwa
Compaq akan seperti ini. Bahkan

KILAS
karyawan maupun manajemennya pun
nggak mengira. Compaq nggak akan
pernah mati. Apakah habis itu orang
nggak pakai komputer? Tetap saja.
Pelajaran yang bisa dipetik dari
kasus tersebut?
Nokia kenapa dia mati? Karena
dia tak adaptif terhadap internet.
Tak adaptif terhadap touch screen.
Blackberry juga, sama persis. Dia terlalu
menganggap kalau sebagai produsen
paling murah dia akan menang. Padahal tak selamanya orang cari yang
paling murah. Pada saat itur yang
ditawarkan sama, orang memang akan
mencari paling murah. Tetapi saat
iturnya berbeda dan lebih variatif,
mereka akan cari yang paling bisa memenuhi kebutuhan.
Itulah kuncinya bisnis. Setelah paham pemain, kompetitornya, stakeholder siapa, dia juga harus paham
apa yang diinginkan pasar. Simple. Itu
esensi bisnis. Mau bisnis apa pun persis
sama, gak ada bedanya.
Dalam konteks industri semen?
Oke. Sekarang kita lihat fenomena
yang terjadi di industri semen. Apakah orang tetap membangun rumah?
Bangun gedung? Apakah ada perubahan style dalam membangun? Ya,

trend pembangunan gedung-gedung
sekarang pakai precast, bangun rumah
pakai readymix. Tapi itu kan ada semennya juga? Sama persis kita bilang begini: zaman dulu kabel itu mahal. Nah,
seperti handphone yang Anda pakai itu.
Apakah di dalamnya ada kabel? Tentu
saja ya. Tetapi apakah Anda beli kabel?
Tidak. Yang kita beli adalah fungsinya.
Saat kabel itu dibiarkan sendiri, dia
memang bernilai, tetapi kecil. Nah,
ketika dirakit bersama-sama komponen
lain menjadi handphone maka harganya
naik berlipat-lipat.
Berarti sekarang ada perubahan
perilaku konsumen?
Sangat jelas. Ada tren perubahan.
Ini bisa dilihat dari konsumsi bag dan
bulk. Sepuluh tahun lalu, komposisi
keduanya bisa dikata njomplang. Tapi
sekarang lihat, konsumsi bulk terus
naik. Sekarang proporsinya mendekati
70:30. Bahkan di Jakarta dan kota besar
lainnya bisa 50:50, bahkan lebih antara
bag dan bulk.
Artinya apa, ini menandakan perubahan gaya hidup di masyarakat. Orang
membangun nggak pakai semen tapi
pakai turunannya semen. Apakah tren
ini akan berlanjut? Tidak perlu berdebat. Lihat saja tren di negara maju.

Indutsri semen nasional kini dihadapkan pada tantangan berat yakni
tak sebandingnya demand dan supply. Pandangan Bapak?
Ya, kini kita memang dihadapkan
pada kenyataan bahwa supply lebih
banyak dari demand. Itu bukan kejadian
yang aneh bagi bisnis. Kalau ada gula
ada semut. Dulu margin di sini 30
persen, di luar 15 persen. Tentu saja
mereka akan masuk. Nanti margin akan
turun terus. Sampai pada titik jenuh,
sehingga industri ini tak lagi menarik.
Begitu terus kejadiannya. Normal itu,
semua bisnis mengalaminya.
Itu adalah kenyataan atau kejadian
yang harus kita hadapi dan terima.
Kalau dalam Islam, yang penting itu
bukan kejadiannya (takdir), namun yang
penting bagaiman respon yang kita
berikan.
Bagaimana cara menyikapinya? Ada
yang menyikapi dengan mau berubah.
Ada yang menyikapi dengan mengingat
terus masa lalunya, tak mau menghadapi kenyataan.
Yang lain (kompetitor) terpengaruh
tidak? Sama, mereka juga merasakan
situasi ini. Terus yang ditangisi apa?
Namanya supply lebih besar dari
demand, tentu harga akan turun. Di
mana-mana hukumnya seperti itu. Kalau
kita ribut terus dan menggerutu, ya

JULI 2016 •



9

KILAS

nggak ada habisnya. Tinggal tunggu
habisnya saja.
Harus ada action konkret?
Ya, harus ada action. Yang paling
gampang saat harga turun adalah
eisiensi. Dan nanti direksi akan melakukan eisiensi yang paling kasat mata.
No more Mercy. Kenapa harus pakai
Mercy? Gunanya apa? Kita sudah harus
berpikir fungsional. Itu yang akan kita
lakukan untuk menunjukkan eisensi
yang paling gampang dan kasat mata.
Kita harus mulai berbenah. Eisiensi
harus terus dilakukan di semua lini. Bisa
nggak? Kalau kompetitor bisa, kenapa
kita tidak.
Kalau orang lain berbisnis semen
di Indonesia, di tempat yang sama,
dengan cost lebih murah, pasti ada
yang salah dengan kita. Simple lihatnya,
kalau dibikin ribet jadi ribet. Kalau
dibikin mudah, ya semudah itu lihatnya.
Kita harus bisa seperti mereka. Berubah
atau mati. Change or die. Atau berubahlah sebelum orang lain memaksa
kamu berubah. Dan, itu paling nggak
enak. Lebih baik kita berubah atas
kesadaran respon kita terhadap situasi.
Yang paling cepat dan bisa kita kontrol
adalah melakukan eisensi. Begitu
harga turun, kita siap. Kita harus belajar
dari tahun lalu dimana laba bersih kita
tergerus satu triliun
Berarti eisiensi nggak bisa ditawar lagi?
Benar. Mau atau tidak, harus dilaku-

10 •

• JULI 2016

kan. Tapi, jangan salah. Ini bukan satusatunya cara untuk bisa survive dan
memenangkan persaingan. Mari belajar
dari kegagalan Nokia. Saat Blacberry
masuk pada kisaran 2007, Nokia melakukan eisiensi. Cost eisiensi mereka
saat itu nomor satu. Apakah kebijakan
ini membuat mereka selamat?
Ya, selamat tapi untuk sementara
waktu, tiga sampai empat tahun saja.
Setelah itu mereka tetap tutup juga.
Kenapa? Dia melakukan cost eisiensi
dengan mengorbankan itur. Mereka
salah mengantisipasi perubahan.
Keyakinan bahwa ponsel itu hanya bisa
komunikasi dan SMS, cukup! Tetapi
pasar ternyata ingin lebih. Tren mengarah pada penggunaan internet. Dan
Nokia tetap saja tidak sadar. Habislah
Nokia setelah itu.
Artinya eisiensi tidak menjamin
kita tetap eksis?
Eisiensi memang penting dan
menjadi landasan semua langkah yang
akan kita lakukan ke depan. Tetapi tak
hanya berdiri di sini. Masih ada langkah
lanjutan yang harus dilakukan. Kita
harus memperbanyak pendapatan.
Kalau (pendapatan) di bisnis semen
sudah mentok, maka kita harus cari
lainnya. Cara yang paling gampang itu
ada dua. Pertama, memperluas layanan
bisnis semen. Misalnya, kalau tadinya
jualan beras, ditingkatkan dengan bikin
warung nasi. Produk turunan diperbanyak. Kita juga begitu. Wilayahnya
sudah Indonesia, mari kita perluas.

Caranya? Kita bergerak ke regional. Ini
yang kedua.
Bukankah kawasan regional juga
mengalami kondisi yang sama?
Nah, ini bermain logika, over capacity itu tak hanya Indonesia tapi juga regional. Kenapa orang masuk Indonesia,
karena regional juga over capacity. Lha,
kalau begitu kenapa semen Indonesia
masuk regional? Sulit kan? Yang malas
berpikir berpendapat, ya kita diam
saja. Tapi diam saja tidak akan menyelesaikan masalah, malah kita akan mati.
Sama seperti ada orang jahat yang
mengepung rumah kita. Kalau diam
saja, suatu saat orang jahat itu akan
masuk dan mengancam keselamatan
kita. Atau kita action, mencari bantuan
keluar. Peluang terbunuh memang ada.
Tetapi peluang untuk hidup juga ada.
Tinggal bagaimana caranya. Lebih baik
mana, berdiam diri tadi atau action
keluar. Itu intinya.
Sekarang, kalau pemain regional
menyerang, kita bertarung di sini saja?
Suatu saat kita akan mati, tapi kalau
orang nyerang dan kita ikut nyerang
mereka, pertarungan menjadi imbang.
Sama seperti sepakbola. Strategi pertahanan terbaik adalah menyerang.
Kenapa begitu? Kalau bertahan
terus, suatu saat pasti kebobolan. Nah,
kalau menyerang, apakah ada risiko
kebobokan? Ya, ada. Tetapi kita juga
mempunyai peluang yang sama menjebol gawang lawan dan menang.
Seperti itu logika yang harus diba-

KILAS

ngun saat melihat kawasan regional.
Tinggal bagaimana sekarang kita meminimalkan risiko. Supaya masuk regional
itu bagus dan mengatasi over capacity,
artinya semen dan atau klinker kita bisa
diterima di kawasan regional.
Bukankah kita sudah ada ekspor?
Anda tahu, ekspor kita spot. Bulan
ini ada bulan depan nggak ada.
Padahal over capacity yang kita alami
sudah pasti. Produk kita harus dilempar
keluar. Artinya harus punya solusi yang
permanen. Caranya? Memiliki sesuatu
di luar negeri. Ada beberapa cara untuk
membangun channel. Bisa kerja sama
jangka panjang, bisa juga mengakuisisi.
Tetapi ini juga harus dengan syarat
ketat. Kepentingan utamanya adalah
jangka panjang. Apakah market-nya
bisa menjamin jangka panjang.
Syarat ketat itu seperti apa?
Kebijakan akuisisi atau kerja sama
kita di luar negeri harus memenuhi
tiga syarat. Satu, wilayahnya tidak
jauh dari Semen Padang. Karena kita
akan mengespkor dari sana. Juga dari
Tonasa. (Pabrik) Tuban dan Rembang
untuk prioritas domestik.
Kedua, negara tersebut tak punya
bahan baku. Karena itu mereka butuh
semen atau klinker. Ketiga, market-nya
lebih pasti menyerap semen. Seperti
jaman kita dulu, oligopoly, market-nya
pasti menyerap.
Dan peluang tersebut tersedia.
Sekarang kita lagi tender di Sri Lanka

dan Bangladesh. Kita targetkan salah
satu atau keduanya bisa kita selesaiakan tahun ini. Kalau satu pabrik bisa
kita dapat, maka setengah kapasitas
pabrik Semen Padang sudah aman.
Demand di Sri Lanka sekitar 6 juta ton.
Nah, pabrik yang mau kita ambil memiliki kapasitas 3 juta ton, penguasa pasar.
Sementara market-nya oligopoli.
Negara-negara kayak gini perfect
buat kita. Lokasinya juga dekat dengan
Semen Padang. Itu alasannya market
tidak kita pandang Indonesia saja. Kita
perluas. Tapi bukan berarti tidak konsentrasi ke market domestik. Itu salah.
Semen yang kita produksi di mana
pun, sebaiknya dikirim ke tempat yang
terdekat. Tapi situasi sudah berubah.
Sama seperti ini: olahraga pagi itu baik
bagi kesehatan kita. Tapi kalau lagi hujan, masak mau memaksakan olahraga
pagi? Bukannya sehat. Yang ada malah
jatuh sakit.
Jelasnya, kebijakan untuk pasar
domestik itu seperti apa?
Kebijakan untuk pasar domestik, bisa
kita lakukan akuisisi di tengah pasar
yang ketat, tujuannya untuk meningkatkan market kita. Sekarang kita tak
lagi berkembang dengan cara dominasi bikin pabrik. Selain kelamaan juga
bakal menambah kapasitas di tengah
pasar yang sudah jenuh ini. Kita akan
berkembang dengan cara kerja sama,
merger, akuisisi. Cara-cara tersebut
lebih menarik.
Jika anda bangun pabrik baru,

tunggu tiga atau empat tahun lagi.
Pabrik selesai, market-nya kemungkinan sudah nggak ada.
Kebijakan lain?
Kita akan lakukan hilirisasi. Produk
turunan tadi sudah dijelaskan sebagai keniscayaan bagian dari life style,
mengikuti perubahan pasar. Memang
produk turunan ini marginnya kecil. Tapi kita harus melihatnya secara
terintegrasi. Ready mix itu akan kecil
marginnya kalau kita lihatnya hanya dari
produk semen. Coba hitung kalau kita
menambang batu kapur lalu keluarnya
ready mix, maka marginnya besar. Itu
kesalahan berpikir.
Sama seperti saat Telkom dulu.
Mereka bisnis ixed line marginnya 50
persen, tiba-tiba masuk Speedy yang
marginnya 20 persen. Itu ada yang
berpikir nggak perlu masuk ke Speedy.
Tapi ternyata kemudian, bisnis ixed line
sekarang sudah tidak ada yang mau
beli!
Sekarang kita bertahan di semen.
Sementara tren konsumen terus bergeser ke ready mix. Lama-lama orang
jualan ready mix, bukan semen lagi.
Akhirnya lambat laun margin semen
akan terus turun. Nah, kalau kita nggak
antisipasi, nanti kaget lagi. Sadar, loh
kok saya jadi kecil?
Jadi sekali lagi, harus diubah cara
melihatnya. Kita harus menghitung
mulai batu kapur, klinker, semen sampai
ready mix. Semen jangan dilihat sebagai produk akhir. (SG/ram/znl/bwo)

JULI 2016 •



11

KILAS

Dari kiri, Direktur Produksi SP Indrieffouny Indra, Direktur Keuangan Tri
Hartono Rianto, Direktur Utama Benny
Wendry, dan Direktur Komersil Pudjo
Suseno, usai RUPS Semen Padang di
Jakarta, 11 Mei 2016.

RUPS
Semeng
Padan

ADA AHLI TATA NEGARA
DAN WARTAWAN DI BOC SP
HASIL RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) TAHUN BUKU 2015 PT SEMEN PADANG DI
JAKARTA, RABU (11/5/2016), MEMUTUSKAN PERUBAHAN SUSUNAN DEWAN DIREKSI (BOD) DAN
DEWAN KOMISARIS (BOC). PAKAR HUKUM TATA NEGARA PROF DR SALDI ISRA SH MPA DIPERCAYA
MENJABAT KOMISARIS UTAMA, MENGGANTIKAN LETJEN TNI (PURN) DJAMARI CHANIAGO YANG
‘PROMOSI’ MENJADI ANGGOTA KOMISARIS PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK.

S

ementara itu, wartawan senior
Sumbar, Wiztian Yoetri, diplot
menjadi anggota komisaris,
menggantikan Basril Basyar. Perubahan juga terjadi di susunan direksi
Semen Padang. Indrieffouny Indra
yang sebelumnya menjabat Kepala
Departemen Tambang, ‘naik jabatan’
menjadi Direktur Produksi menggantikan Agus Boing Nurbiantoro.
Dengan perubahan ini, susunan direksi Semen Padang yang baru terdiri
dari Benny Wendry (Dirut), Tri Hartono
Rianto (Direktur Keuangan), Pudjo
Suseno (Direktur Komersial), dan Indrieffouny Indra (Direktur Produksi). Sedangkan susunan komisaris terdiri dari
Saldi Isra (Komisaris Utama), Suharto
(Komisaris), Eddy R Rasyid (Komisaris),
dan Wiztian Yoetri.
Pada RUPS yang dipimpin Letjen
TNI (Purn) Djamari Chaniago itu,
pemegang saham menyetujui laporan
tahunan mengenai keadaan dan
jalannya perseroan selama tahun buku
2015, termasuk Laporan Pelaksanaan
Tugas Pengawasan Dewan Komisaris selama tahun buku 2015. Juga
pengesahan Laporan Keuangan
Perseroan Tahun Buku 2015 sekaligus
pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya
(volledig acquit et de charge) kepada

12 •

• JULI 2016

direksi dan Dewan Komisaris atas
tindakan pengurusan dan pengawasan
perseroan yang telah dijalankan selama tahun buku 2015.
Pemegang saham pun menyetujui
pengesahan Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
(PKBL) 2015. Selain itu juga dilakukan
penetapan penggunaan Laba Tahun
Berjalan tahun buku 2015, penetapan
tantiem tahun buku 2015, gaji untuk
direksi dan honorarium untuk Dewan
Komisaris berikut fasilitas dan tunjangan lainnya tahun 2016.
Di tahun 2015, Semen Padang
mencatat berbagai capaian positif,
antara lain meningkatkan eisiensi
melalui Cost Reduction Program (CRP).
Penghematan yang dicapai sebesar
Rp 124,98 miliar, yang melampaui
targetnya yaitu sebesar Rp54,96 miliar.
Penghematan juga dilakukan melalui Cost Saving Program (CSP) dan
dapat dicapai sebesar Rp. 20,85 miliar,
sehingga beban pokok tahun 2015
menurun signiikan dibanding RKAP
tahun 2015 yaitu sekitar Rp 243 miliar.
Sampai dengan tahun 2015, perseroan juga telah melaksanakan pembangunan pabrik Indarung VI, dengan
progres isik s/d 31 Desember 2016
mencapai 78,24 persen, tertinggal
1,98 persen dari rencana sebesar 80,22

persen. Meski demikian, manajemen
dan tim proyek bertekad menyelesaikan proyek Indarung VI pada Q3 tahun
2016, dan memasuki periode commissioning pada Q4 tahun 2016.
Prof Dr Saldi Isra SH MPA yang
diangkat menjadi Komisaris Utama
Semen Padang merupakan Guru Besar
Hukum Tata Negara di Universitas
Andalas Padang. Pria kelahiran Paninggahan, Junjuang Siriah, Kabupaten
Solok, 20 Agustus 1968 ini menyelesaikan S-1 di Unand (1995), S-2 di
Universitas Malaya, Malaysia (2001),
dan Universitas Gadjah Mada (2009).
Sedangkan anggota komisaris yang
baru, Wiztian Yoetri, merupakan salah
satu wartawan senior di Sumatera
Barat. Pria kelahiran Pariaman, 30 Mei
1962 ini pernah menjabat Pemimpin
Redaksi Harian Padang Ekspres (Jawa
Pos group), dan Pemimpin Umum
POSMETRO Padang.
Akan halnya Indrieffouny Indra
merupakan pejabat karier di Semen
Padang. Pria kelahiran Sawahlunto, 3
April 1967 ini terakhir menjabat sebagai
Kepala Departemen Tambang. Alumni
Teknik Mesin Universitas Sriwijaya
tahun 1991 itu pernah menjabat Kepala
Departemen Produksi II & III, Dirut PT
Pasoka Sumber Karya, dan Kepala
Departemen Produksi V. (SP/ok)

KILAS

RUPS PT Semen Tonasa

JOKO SULISTIYANTO
GANTIKAN TOTO SUDIBYO

R

apat Umum Pemegang Saham
(RUPS) PT Semen Tonasa tahun
buku 2015 di Jakarta, Selasa
(19/4), mengubah susunan
direksi perusahaan semen terbesar di
kawasan timur Indonesia tersebut. Pada
keputusan pemegang saham agenda
6, rapat menyetujui pemberhentian
dengan hormat Toto Sudibyo sebagai
direktur produksi.
Selanjutnya, rapat mengangkat Joko
Sulistiyanto sebagai direktur produksi
yang baru. Joko menjadi satu-satunya
orang baru yang masuk ke jajaran
board of directors (BOD) Semen
Tonasa. Tiga pos direksi lainnya masih
diisi wajah-wajah lama, yaitu Andi
Unggul Attas (dirut), Subhan (direktur
keuangan), serta Tri Abdisatrijo (direktur
komersial).
“Joko Sulistiyanto menjadi direktur
produksi terhitung sejak ditutupnya rapat ini, dengan masa jabatan yang akan
berakhir pada penutupan RUPS tahunan
tahun kelima, dengan tidak mengurangi
hak RUPS untuk memberhentikan yang
bersangkutan sewaktu-waktu,” demikian salah satu bunyi putusan penting
RUPS tahun ini.

Joko bukanlah orang baru di jajaran
produksi. Sebelum pindah tugas ke
Semen Tonasa, lulusan teknik mesin
ini menjabat sebagai Kepala Departemen Terak 1 Semen Indonesia. “Semen
Indonesia memberi kesempatan yang
sangat baik bagi seluruh karyawan
untuk bekerja dan berinovasi. Namun
jangan terlena dengan kenyamanan
yang diberikan perusahaan, karena kita
wajib membayarnya dengan kerja dan
hasil yang baik,” tutur Joko suatu kali.
Selain perubahan susunan direksi,
RUPS juga memberi kuasa kepada perseroan untuk menetapkan penggunaan
laba bersih setelah pajak tahun buku
2015 sebesar Rp 556.346.926.000. Ikut
ditetapkan, tantieme, gaji direksi serta
honorarium untuk dewan komisaris
berikut fasilitas dan tunjangan lainnya

untuk tahun 2016.
Secara umum ada enam poin yang
diputuskan dalam RUPS Semen Tonasa
tahun 2015, yaitu persetujuan laporan
tahunan mengenai keadaan dan jalannya
perseroan tahun buku2015, pengesahan
laporan tahunan Program Kemitraan dan
Bina Lingkungan (PKBL) 2015, penetapan penggunaan laba bersih tahun berjalan, serta penetapan tantieme tahun
buku 2015, gaji direksi dan honorarium
dewan komisaris berikut fasilitas dan
tunjangan lainnya tahun 2016.
Selanjutnya, persetujuan penunjukan Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk
mengaudit LaporanKeuangan Perseroan Tahun Buku 2016 serta Laporan
Keuangan PKBL tahun buku 2016, dan
yang terakhir perubahan pengurus
perseroan. (ST/lin)

SUSUNAN DIREKSI SEMEN TONASA
NAMA
Andi Unggul Attas
Subhan
Tri Abdisatrijo
Joko Sulistiyanto

JABATAN

BERAKHIR

Direktur Utama
Direktur Keuangan
Direktur Komersial
Direktur Produksi

2017
2017
2019
2021

JULI 2016 •



13

KILAS

Keluargakokoh.com

Upaya SG Merangkul
Keluarga Indonesia

J

ajaran Departemen Penjualan
Semen Gresik me-launching
website dan mobile application
keluargakokoh.com di Ruang
Pola gedung Pusat Penelitian (PPS),
Gresik, Kamis (12/5). Keluargakokoh.
com merupakan portal yang menyuguhkan segala informasi bagi keluarga
Indonesia, mulai seputar hunian,
kesehatan, wisata, pendidikan , wira
usaha sampai pengaturan inansial.
Portal tersebut selaras dengan
kepedulian Semen Gresik terhadap
perkembangan keluarga Indonesia,
terutama dalam memenuhi kebutuhan
informasi. Kepala Departemen Penjualan Semen Indonesia Bambang Djoko
mengatakan, peluncuran website
keluargakokoh.com yang juga dibuat
dalam versi mobile application merupakan strategi untuk memperkenalkan

14 •

• JULI 2016

produk Semen Gresik kepada end
user, dalam hal ini keluarga Indonesia
dengan menyasar sisi emosional.
“Selama ini kita hanya berkutat
pada fungsional produk saja, orang
sudah bosan. Oleh karena itu Semen Indonesia mencoba dari sisi lain
dengan membuat portal online yang
dinamakan keluarga kokoh. Seakanakan memang tidak berkaitan dengan
produk Semen Gresik kalau kita melihat kontennya. Namun ending-nya
tetap ke sana, kita melakukan strategi
soft selling, ” terang Bambang yang
ditemui di sela acara.
Menurutnya, sentuhan secara
emosional kepada customer bakal
memberikan warna lain bagi Semen
Gresik. Saat ini keluargakokoh.com
masih dijalankan oleh Semen Gresik.
Namun ke depan, bila lancar dan

efeknya positif dapat diadopsi oleh
Semen Padang dan Semen Tonasa.
“Jangan ramai pada saat launching
saja, akan tetapi program ini harus
di-maintenance dengan baik untuk ke
depannya,” tambah Bambang.
Tidak hanya dapat dibuka melalui
website, portal ini juga bisa di-download melalui play store di handphone
dengan mengetikkan dengan kata
kunci “keluarga kokoh”. Bambang
melanjutkan, perkembangan teknologi
yang sangat pesat membuat informasi
yang disampaikan tanpa batas. Sehingga lahirnya media-media online,
seperti aplikasi keluarga kokoh yang
menyasar sisi emosional khalayak
menjadi penting.
Kalau dilihat dari kontennya, tak
ada rubrik khusus yang membahas
produk Semen Gresik di keluargakokoh.com. Soal ini Kabiro Marketing
Komunikasi SMI Gathut Wicaksono
menjelaskan bahwa pihaknya sedang
meng-create sebuah media independen dan membentuk jaringan
lebih dulu. Begitu komunitas sudah
terbentuk, maka akan lebih mudah
untuk mengenalkan produk Semen
Gresik.
“Karena jika langsung kita buat
website dengan embel-embel Semen
Gresik terlebih dahulu, maka orangorang yang akan membuka dan mencari informasi sudah ter-segmented.
Hanya orang-orang yang membutuhkan informasi mengenai Semen Gresik
saja yang akan melihat. Padahal tidak
hanya orang yang hendak membangun (rumah) saja yang kita sasar, tapi
seluruh lapisan masyarakat. Yang kita
lakukan saat ini bukan hard selling
tetapi soft selling,” paparnya.
Ini adalah program berbasis IT
terintegrasi yang pertama di SMI,
yaitu antara humas, IT dan marketing.
Peluncuran web keluargakokoh.com
juga dibarengi ‘lomba foto ekspresi’
dengan tema keluarga kokoh. Tersedia
hadiah utama mobil Brio, serta paket
liburan eksklusif ke Bali bagi empat
pemenang.
Penilaian dilakukan berdasarkan
aspek keunikan, kreativitas, ekspresi,
keharmonisan serta kehangatan
keluarga yang tergambar dalam foto.
Masyarakat yang ingin mengikuti
lomba foto ekspresi dapat melihat
syarat dan ketentuan di situs http://
keluargakokoh.com. (SG/ir)

KILAS

SKSG TERBENTUK,
Endar Drianto Ketua Pertama

K

aryawan PT Semen Gresik
akhirnya mempunyai organisasi sebagai penerus aspirasi
mereka. Lewat musyawarah
besar (mubes) di Villa Semen Indonesia Tretes, Pasuruan, 23-24 April,
terbentuklah Serikat Karyawan Semen
Gresik (SKSG). Pembentukan serikat pekerja ini didasarkan pada UU
Republik Indonesia No 21 Tahun 2000
tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh.
Dalam UU tesebut disebutkan
bahwa setiap pekerja/buruh berhak
membentuk dan mengembangkan
serikat pekerja/serikat buruh yang bebas, terbuka, mandiri, demokratis, dan
bertanggung jawab. Mubes karyawan
itu dihadiri Direktur Utama Semen
Gresik Sunardi Prionomurti, Kepala
Departemen SDM Himarani Widagdo,
dan Kepala Departemen Accounting
& Human Capital Tubagus M Dharury.
Tampak pula perwakilan dari SKSI
(Serikat Karyawan Semen Indonesia)
Yudi Santoso dan Andik Widiyanarko.
Dalam sambutannya Sunardi mengatakan perusahaan menyambut baik
pembentukan serikat pekerja oleh
karyawan Semen Gresik. “SKSG ini
akan menjadi partner yang baik dalam
mengoperasikan perusahaan agar

terus berkembang,” katanya.
Mantan sekretaris perusahaan
Semen Gresik ini mengingatkan agar
seluruh karyawan di semua level selalu
menjaga kekompakan. “Kita semua
ini sama dan saudara, nantinya kalian
akan berdampingan selama berpuluhpuluh tahun. Waktu kalian akan banyak dihabiskan bersama-sama dengan
rekan kerja di kantor. Kunci dari pertemanan adalah ikhlas,” imbuhnya.
Sunardi lebih jauh mengatakan,
persaingan industri semen yang
semakin ketat menuntut segenap
karyawan terus bergandeng tangan.
Kekompakan dan kerja keras adalah
modal berharga untuk menghadapi
para pemain baru.
“Saat ini demand semen nasional
60 juta ton atau di bawah supply
yang mencapai 90 juta ton per tahun.
Belum lagi Anhui Conch yang mulai
masuk ke sini. Ini peringatan bahwa
seluruh karyawan Semen Gresik harus
bekerja lebih keras lagi,” tegasnya.
Selain terbentuknya serikat pekerja,
mubes karyawan SG juga memilih
Endar Drianto sebagai ketua SKSG
periode 2016-2019. Sebelumnya
terdapat tiga nama yang mencalon-

kan diri menjadi ketua, yaitu M Ardy
Zailani dan Endar Drianto dari Biro
Tambang Pabrik Tuban, serta Kiagus
Yonori Eka dari Departemen Akuntansi dan Keuangan Holding.
“Saya dipilih oleh perwakilan konstituen dan akan menjalankan amanah
ini dengan sebaik mungkin. Meski demikian saya membutuhkan dukungan
seluruh karyawan atau anggota untuk
agar mampu menempatkan SKSG
sebagai mitra strategis perusahaan,”
kata Endar usai pemilihan. Sebelum
bekerja di Semen Gresik, pria kelahiran Bandar Lampung, 21 Agustus
1988, ini pernah meniti karir di salah
satu perusahan tambang batubara di
Kalimantan Timur.
Menyinggung program pertama
yang akan digulirkan, pria lulusan Universitas Sriwijaya Palembang ini mengatakan akan merumuskan Perjanjian
Kerja Bersama (PKB) antara karyawan
dengan perusahaan. Dengan begitu
hak dan kewajiban masing-masing
pihak menjadi jelas, dalam koridor
hubungan industrial. “Semoga SKSG
bisa menjadi penyalur aspirasi seluruh
karyawan Semen Gresik dan dapat
memajukan perusahaan,” harap Endar. (SG/ir)

JULI 2016 •



15

FOKUS

4 STRATEGI
HADAPI
KETATNYA

KOMPETISI

PERSAINGAN INDUSTRI SEMEN
NASIONAL DIPREDIKSI TERUS MENGERAS
SAMPAI BEBERAPA TAHUN KE DEPAN.
MELIMPAHNYA PASOKAN MEMAKSA
PARA PRODUSEN SEMEN MERAMU
STRATEGI TERBAIK GUNA MEMENANGKAN
PERSAINGAN. MUNCULNYA PEMAINPEMAIN BARU BERPOTENSI MENGGERUS
PANGSA PASAR PEMAIN EXISTING JIKA TIDAK
DIANTISIPASI DENGAN CEPAT DAN TEPAT.

B

erdasarkan data
Asosiasi Semen Indonesia (ASI), tahun ini
sejumlah pemain baru
merealisasikan pabrik anyar dan
mulai merambah pasar domestik,
terutama di Jawa dan Kalimantan. Sebut saja Semen Garuda,
Semen Merah Putih, Semen
Puger, Semen Bima, dan Semen
Jawa yang akan membuat pasar
di Pulau Jawa semakin sumpek.
Sementara Anhui Conch akan
memperketat persaingan di
Kalimantan.
Pulau Jawa saat ini dikuasai
dua produsen besar, yakni PT
Semen Indonesia (Persero) Tbk
(SMGR) dan PT Indocement
Tunggal Prakarsa Tbk (INTP),
dengan pangsa pasar masingmasing sekitar 38,8 persen
dan 37 persen. Begitu juga di
Kalimantan, Semen Indonesia
dan Indocement berbagi dominasi dengan market share 51,6

16 •

• JULI 2016

persen dan 27,9 persen.
Kehadiran pemain-pemain baru
dengan merek semen yang baru akan
terus memanaskan kompetisi pasar.
Mereka diperkirakan bakal menggencarkan promosi dan diskon harga,
terutama di daerah dekat pabrik
untuk menopang pertumbuhan pemasaran.
Kondisi ini memaksa para pelaku
industri semen di tubir perang
harga. Ketika supply melampaui
demand maka harga otomatis turun.
“Itu sudah otomatis. Nggak perlu
pakai dipikir lagi. Tinggal sekarang,
bagaimana respons kita terhadap
situasi tersebut,” terang Dirut Semen
Indonesia Rizkan Chandra.
Kondisi kelebihan pasokan ini,
sambung Rizkan, sebetulnya sudah
bisa dibaca sejak 2012. Hanya saja,
waktu itu pemain-pemain lama merasa
masih nyaman. Tetapi begitu pabrikpabrik pemain baru selesai dan bero-

FOKUS
perasi pada 2015, semua pada kaget.
Tiba tiba produk di pasar menjadi
banyak. Harganya bervariasi. Kualitasnya pun sama dengan SMI, bahkan
ada sebagian yang lebih bagus.