Majalah Sinergi | Semen Indonesia

POJOK

CEO

T

ahun 2016 ini, ada harapan bahwa industri semen di Tanah Air akan kembali menggeliat. Hal
ini ditandai dengan mulai bergerak pembangunan berbagai proyek infrastruktur, baik yang
dilakukan oleh pemerintah maupun swasta. Ini
tentu akan membutuhkan dukungan material
semen yang tidak sedikit.
Di sisi lain, posisi Indonesia yang akan menjadi produsen semen terbesar di Asia Tenggara. Hal ini berakibat pada pertumbuhan supply yang luar biasa dengan hanya
diikuti pertumbuhan demand secara normal berimbas pada
terjadinya excess supply. Salah satu kompetitor yang awalnya
hanya melakukan impor semen, saat ini mulai mengembangkan
dan mengajukan ijin pembangunan pabrik di sejumlah wilayah.
Selain itu, sejumlah fasilitas produksi baru milik kompetitor
tahun ini juga mulai beroperasi.
Ini merujuk pada data Asosiasi Semen Indonesia (ASI) yang
memperkirakan bahwa total kapasitas pabrik semen nasional
hingga tahun 2016 mencapai 92,8 juta ton. Jumlah ini naik dari

tahun 2015 yang berkisar 75 juta ton. Penyebab kenaikan tersebut adalah tambahan produksi beberapa pabrik yang sudah existing. Misalnya Semen Padang (Indarung VI), Holcim di Tuban
dan Tiga Roda serta new entrance yang turut meramaikan pasar
semen nasional. Ada pabrik baru yang sudah mulai beroperasi
adalah Semen Conch (Kalimantan Selatan), Semen Garuda
(Jawa Barat) dan Semen Bima (Jawa Tengah), Semen Bosowa pada Juli nanti.
Ketatnya persaingan ini akan menekan
harga jual. Karena itu eisiensi biaya
menjadi sebuah keniscayaan untuk
dilakukan. Diharapkannya, tahun
ini dapat menjadi tahun terakhir
kenaikan biaya COGS, sebagai
komitmen perusahaan dalam
mendorong langkah eisiensi.
Di samping itu, memperkokoh
sinergi perusahaan adalah
keharusan yang bertujuan untuk
menjadi kekuatan utama.
Apalagi performa keuangan
Semen Indonesia, meski belum
menunjukkan peningkatan berarti,

pelahan namun pasti, angka penjualan menunjuk sinyal perbaikan. Tahun
lalu, pendapatan perusahaan mencapai
Rp 26,95 triliun minus 0,1 persen dibanding
periode sama tahun sebelumnya. Kalau ditilik secara
kuartalan, angka pendapatan kuartal empat 2015 justru meningkat 2,6 persen dibanding kuartal sebe-lumnya.
Lonjakan volume penjualan 24,6 persen sepanjang periode
tersebut. Peningkatan belanja pemerintah akhir tahun lalu,
mendasari peningkatan pernintaan semen. Itu tereleksi dari
lonjakan harga saham perusahaan hingga 40 persen dalam
durasi 6 bulan terakhir. Berdasar harga terkini, banderol saham
perusahaan bertengger di kisaran Rp 10.100 per lembar saham.
Itu jauh menanjak dibanding edisi 24 Agustus 2015 di level Rp
7.200 per lembar. Padahal, laba bersih 2015, anjlok 18 persen.
Namun, peningkatan marjin EBITDA ke posisi 29 persen menjadi insentif bagi investor untuk memborong saham perusahaan.
Kalau dicermati dalam tempo satu tahun terakhir, sejatinya

SUPARNI
DIREKTUR UTAMA
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.


harga saham perusahaan masih di bawah saham-saham sektor
infrastruktur masih negatif 32,33 persen.
Dengan kondisi seperti ini, transformasi lanjutan yang kini
bertumpu pada tiga komponen, Go Global, Diversiikasi dan
Integrated Supply Chain, menjadi sebuah keniscayaan. Saya
menyebutnya sebagai Transformasi Jilid II yang bertumpu pada
eisiensi. Terkait diversiikasi memang tak harus membuat perusahaan baru. Selain dengan pertimbangan matang dan obyektif, juga harus selektif.
Saya yakin, transformasi lanjutan ini bisa
berjalan sesuai dengan harapan semua
karyawan Semen Indonesia. Keyakinan ini didasari pada hasil survei
yang membuktikan bahwa Semen
Indonesia merupakan tempat kerja
yang berarti mampu memfasilitasi
karyawannya hingga efektif dalam
bekerja. Selain itu, juga merupakan
perusahaan yang punya komitmen
sungguh-sungguh dalam membangun SDM yang kuat. Bahwa karyawan sebagai aset utama perusahaan
sehingga menempatkan aspek pengelolaannya dalam posisi sentral.
Karyawan SMI memilih perusahaannya
sebagai tempat yang nyaman untuk bekerja

karena SMI merupakan perusahaan yang sehat dan
sistem kerjanya memberikan peluang kepada setiap orang
untuk berkembang dan berkontribusi dengan imbalan yang fair.
Selain itu, karyawan SMI melihat perusahaan ini memiliki jenjang
karir yang jelas, profesional, menjunjung tinggi kompetensi dan
tunjangan kerja yang bagus.
Namun bukan hanya itu alasan yang membuat level engagement karyawan tinggi. Bahwa rasa aman dan nyaman adalah
ketika kita tahu persis di mana posisi kita dan tahu arah kita.
Artinya sebagai ‘kapal’ perusahaan ini mengerti lingkungannya, tahu arahnya, mengerti persaingan, kelemahan, kekuatan,
peluang dan partnership yang baik.
Karena itu, marilah kita dukung Transformasi Jilid II ini agar
mampu mengantarkan Semen Indonesia menjadi perusahaan
Go Global tanpa menghilangkan identitas nasionalismenya. (*)

a
m
a
s
r
e

b
l
a
w
a
g
n
me
i
s
a
m
r
o
f
trans I
jilid I

APRIL-JUNI 2016 •




1

DAFTAR ISI
2



5-11 KILAS

Berita sekilas terkait peristiwa yang terjadi pada tiga bulan
pertama tahun 2016 (Januari, Februari dan Maret)

14-25 FOKUS

Transformasi Berbasis Eisiensi
Respon cepat dilakukan jajaran Semen Indonesia Group
menghadapi landscape bisnis saat ini, yang berubah
begitu cepat. Bahkan Komisaris Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Mahendra Siregar menegaskan bahwa

manajemen harus bersikap lebih selektif, tegas dan tak
ragu menangkap momentum.

12-13
TREN

Top 10 Employers of
Choice 2015
SMI, Perusahaan Nyaman
Buat Karyawan
Semen Indonesia tercatat
sebagai perusahaan yang
memiliki skor level engagement dan enablement
tinggi. Itu berarti perseroan
mampu memfasilitasi
karyawannya hingga efektif
dalam bekerja.

26-29
INSPIRING

Edi Kartika, Ketua Koperasi Warga Semen Gresik
“Sosok di Balik Gurita
Bisnis KWSG”
Di tangan pria humble ini
bisnis Koperasi Warga Semen Gresik terus menggurita hingga omzetnya tembus
angka Rp 2 triliun.

30-31
KULINER

Lontong Tuyuhan, Gurih Berkat Air Sumur Lokal
Kuliner khas Rembang, Jawa Tengah ini menjadi jujugan para penikmat kuliner, baik dari Rembang maupun kota-kota di sekitar Rembang bahkan Jakarta.

• APRIL-JUNI 2016

32-35 INSIDE
Welcome Indarung VI
Dengan beroperasinya Pabrik Indarung VI dan Pabrik Rembang di akhir tahun 2016, akan menjadi momentum penting
bagi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk menjadi market
leader di industri semen di Indonesia


36-39
FAMILY
DBD: Lengah Sedikit,
Nyawa Taruhannya
Demam Berdarah
Dengue menjadi
momok tersendiri bagi
masyarakat. Pasalnya,
DBD tak mengenal
umur, pangkat maupun
kekayaan. Jika lengah,
siapapun bisa diserang.

40-41JALAN-JALAN
Bertugas di Vietnam, Siapa Takut?
Her Arsa Pambudi (Departamen Keuangan TLCC) yang sudah tiga tahun bertugas di Vietnam memaparkan tantangan
dan pengalamannya saat bertugas di Vietnam.

41-49 JEMPOL

Instalasi Waste To Zero
Upaya SMI ‘Membersihkan’ Gresik
Tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir Ngipik,
Gresik kini miliki nilai tambah, setelah dioperasikannnya Instalasi Pengolah Sampah Waste to Zero milik Semen Indonesia.

50-51 WANITA
Tiga Sosok Wanita Muda
Mereka adalah Elisa Maris Heru (Staf Audit Komersil dan
Sistem Manajemen PT Semen Padang), Yeni Indah Lestari
(Staf Biro Humas dan CSR Pabrik Tuban) dan Kurniasari (Staf
bagian lingkungan PT Semen Tonasa) memaparkan soal karir, pengalaman bekerja dan tantangan yang mesti dihadapi
saat bekerja di perusahaan semen.

52-55 DESTINASI
Pantai Padang, Magnet Baru Para Wisatawan
Membentang sepanjang 1 km menghadap langsung ke
Samudera Hindia, membuat ombaknya selalu berisik dan liar,
menjadi kenangan tersendiri bagi para pengunjung.

56-57 RANAH

Maudu Lompoa
Ungkapan Kecintaan pada Nabi Muhammad
Setiap akhir bulan Rabiul Awal, ada tradisi menarik di
lingkungan masyarakat Takalar. Tradisi yang dikenal dengan nama Maudu Lompoa (Maulid Besar), selalu dirayakan dengan gegap gempita dengan melibatkan seluruh
masyarakat.

58-59 HERITAGE
Tugu Jong Sumatranen Bond
Saksi Sejarah Gerakan Para Pemuda
Tugu ini merupakan salah satu bangunan yang menjadi saksi sejarah akan sepak terjang gerakan para pemuda di Kota
Padang. Hingga saat ini, tugu yang dibangun pada 1919
itu, masih berdiri kokoh di ujung Taman Melati, Padang.

60-65 MITRA
Indah Meubel, Terlecut Setelah Ikut Pameran
Setelah sering mengikuti pameran, usaha meubel yang
dirintis keluarganya berkembang pesat dengan omzet
hingga ratusan juta rupiah.

67-71 KOMUNITAS
Semen Indonesia Airsoft Club
Antara Adrenalin, Team Work dan Sportivitas
Semen Indonesia Airsoft Club dibentuk untuk mewadahi
para pecinta dunia ‘militer’ melalui permainan strategi
bertempur atau skirmish.

72-75 CSR
TRC Semen Padang
Selalu Siaga Bantu Korban Bencana
TRC Semen Padang Peduli selalu siaga memberi pertolongan di setiap terjadi bencana, baik di dalam maupun di luar
daerah Sumatera Barat

76-77 OLEH-OLEH
Palekko, Nikmatnya Rasa Pedas Itik Muda
Cita rasa dan sensasi pedasnya diburu para pencinta kuliner. Lidah pun dijamin bergoyang dan mendesis, membuat
penikmatnya mandi keringat.

78-80 OLEH-OLEH
Corak Warna-Warni Lipa’ Sa’be
Peninggalan nenek moyang ini banyak diburu wisatawan
domestik dan mancanegara.

APRIL-JUNI 2016 •



3

No. 13/Tahun III/April-Juni 2016
Majalah triwulanan SINERGI diterbitkan secara bersama oleh
jajaran Komunikasi Perusahaan PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk
Penasehat:
Direktur Utama PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk
Penanggung Jawab:
Sekretaris Perusahaan PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk
Sekretaris Perusahaan PT. Semen Padang
Sekretaris Perusahaan PT. Semen Tonasa
Pemimpin Redaksi:
Kabiro Komunikasi Perusahaan PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk
Redaktur:
Kabiro Humas & CSR VO-PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk
Kabiro Humas PT. Semen Padang
Kabiro Komunikasi PT. Semen Tonasa
Kontributor dari Gresik
Zainal Ariin
Kuncoro Bowo
Ram Surahman
Sumarlin
Alamat Redaksi:
PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk
Gedung Utama Semen Gresik
Jalan Veteran Gresik, Jawa Timur
Telp. 031-3981731/3981733
Fax. 031-3983209/3972264
Email: ptsg@semenindonesia.com
Website: www.semenindonesia.com
PT SEMEN PADANG
Kontributor:
Hardi Andri
Oktaveri
Rony Asrico Putra
Roni Putra
Rio P Nugraha
Yan Firdaus (Fotografer)
Iqbal Ferdito (Fotografer)
Ridwan Hadi (Fotografer)
Febrizon (Fotografer)
Main Ofice Semen Padang
Indarung Padang, Sumatera Barat
Telp. 0751-815250
Fax. 0751-815590
Email: humas.sp@semenindonesia.com
Website: www.semenpadang.co.id

KATA
KATA

BIJAK

“Kalau kita dekat matahari akan terang tetapi bayangan hitam
akan selalu ada. Itu artinya, kalau kita maju, mungkin berikutnya
akan ada humiliation, penghinaan”
(Dato’ Sri Tahir, pendiri Mayapada Group)
“Jadikan kepandaian sebagai kebahagian bersama sehingga
mampu meningkatkan rasa ikhlas untuk bersyukur atas segala
kesuksesan yang kita raih”
(unknown)
“Sebelum menolong orang lain, saya harus dapat menolong diri
sendiri. Sebelum menguatkan orang lain, saya harus bisa menguatkan diri sendiri dahulu”
(Petrus Claver)
“Bila anda ingin bahagia, buatlah tujuan yang bisa mengendalikan
pikiran, melepaskan tenaga, serta memahami harapan anda”
(Andrew Carnegie)
“Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi
dari satu kegagalan ke kegagalan berikut nya tanpa kehilangan
semangat”
(Winston Chuchill)
“Marah itu gampang. Tapi marah kepada siapa, dengan kadar kemarahan yang pas, pada saat dan tujuan yang tepat, serta dengan
cara yang benar itu yang sulit”
(Aristoteles)
“Jangan pernah sombong untuk menantang datangnya Azab
dari Allah SWT. Karena sesungguhnya tidak ada satupun mahluk
ciptaan Allah SWT yang akan sanggup menerimanya. Malaikat
sebagai hamba terdekat Nya saja tidak berani, apalagi kita yang
bukan siapa siapa.”
(Laksita Utama, penulis)

PT SEMEN TONASA
Kontributor:
Muhammad Jerynindra
Muhammad Safri
Indra Ishab (Fotografer)
Kantor Pusat Semen Tonasa
Biring Ere - Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan
Telp. 0410-312345
Fax. 0410-310113, 310006-008
Email: humas.st@semenindonesia.com
Website: www.sementonasa.co.id

Redaksi menerima tulisan, artikel/opini atau foto khususnya yang
berkaitan dengan materi dan memiliki relevansi dengan Majalah
SINERGI, Panjang tulisan max. 6000 karakter (termasuk spasi).
Naskah, foto, dan identitas lengkap penulis dikirimkan kepada
redaksi baik langsung atau via email.

SINERGI
Edisi 13 • Th III • April-Juni 2016

4



• APRIL-JUNI 2016

KILAS

Dukung
n
a
n
u
g
n
a
b
Pem
r
u
t
k
u
r
t
s
Infra nesia
di Indo

Jembatan Suramadu, salah satu mahakarya PT Semen Indonesia (Persero), Tbk.

D
HARUS DIAKUI,
INDONESIA ADALAH
PASAR YANG
MENJANJIKAN
BAGI INDUSTRI
SEMEN DUNIA.
APALAGI PROYEK
INFRASTRUKTUR
DALAM EMPAT
TAHUN KE DEPAN
AKAN TERUS
BERGULIR.

i sisi lain, melonjaknya kelas menengah di Indonesia pun memberikan harapan
kebutuhan akan properti dan kebutuhan konsumtif lainnya bakal meningkat tajam.
Semua itu tentu membutuhkan pasokan semen dalam jumlah banyak.
“Semen Indonesia bersama anak-anak perusahaannya siap merespons pertumbuhan konsumsi semen di Tanah Air. Kami memprediksi tahun ini konsumsi semen naik sekitar 5-6 persen dibandingkan tahun lalu,” kata Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero)
Tbk Suparni.
Kemungkinan lonjakan semen di dalam negeri, lanjut Suparni, sudah diperkirakan jauh
sebelumnya. Karena itu, Semen Indonesia selaku holding telah menyiapkan pembangunan
dua pabrik baru di Rembang (Jawa Tengah) dan Indarung (Sumatera Barat) yang ditargetkan
beroperasi akhir tahun ini. Kedua pabrik tersebut akan menambah kapasitas produksi Semen Indonesia menjadi 37,8 juta ton per tahun.
Menurut Suparni, dari total produksi semen Tanah Air, sebanyak 48 persen dihasilkan
dari pabrik semen asing yang berdiri di Indonesia. Selebihnya dari pabrik BUMN dan swasta
nasional. “Sekarang ini pemain asing di Indonesia sudah mulai banyak. Hal ini menandakan iklim investasi cukup baik dan secara tidak langsung industri semen bakal mengalami
persaingan ketat,” ujarnya.
Meski bersaing ketat, proteksi industri semen nasional oleh pemerintah bukan waktunya lagi. Hanya saja, kata Suparni, negara-negara yang terlibat dalam perdagangan bebas
seperti MEA harus dapat menerapkan tata niaga persemenan yang adil serta peralatan yang
ramah lingkungan.
Contohnya, jika Indonesia mudah mengimpor, negara lain jangan menutup peluangnya
untuk menerima ekspor dari Indonesia. “Kita ini mudah impor, tapi negara lain dengan berbagai macam ketentuan menjadikan ekspor kita ke mereka mengalami banyak hambatan.
Seharusnya tidak terjadi lagi. Dengan demikian, pengelolaan bisnis semen akan terjadi
kesetaraan dan persaingan yang fair,” katanya.
Semen Indonesia, yang merupakan induk sejumlah perusahaan semen BUMN, menyiasati
persaingan ini dengan eisiensi meskipun relatif tak ada kenaikan harga. Suplai dan konsumsi relatif berimbang sehingga utilisasi semua peralatan mencapai 100 persen. Eisiensi
juga dilakukan dengan mengoptimalkan biaya distribusi, terutama pengiriman dari pabrik
ke pasar yang jauh dan minim infrastruktur, melalui sinergi semua fasilitas grup yang ada di
Padang, Tuban, Gresik, Makassar, Hanoi, dan Ho Chi Minh.
Perusahaan ini juga memiliki jaringan distribusi dalam bentuk 26 unit pengantongan
(packing plant) yang materialnya bisa dipasok melalui kapal curah. Ia mencontohkan, di
Papua, Semen Indonesia mempunyai unit pengantongan di Sorong sehingga pasokan semen dan harga di Sorong dan Jayapura masih wajar. Namun, ketika dibawa ke pedalaman,
harganya menjadi mahal karena biaya angkutnya yang besar dan sering kali menggunakan
angkutan udara.
Ketersediaan pasokan semen di seluruh Nusantara ini diharapkan dapat mendukung
program tol laut dan pembangunan wilayah timur yang digalakkan pemerintah Jokowi-JK.
“Kami akan mengembangkan sistem pasokan distribusi terintegrasi sehingga bisa mendukung penyediaan semen untuk proyek infrastruktur yang berada di seluruh Indonesia,”
pungkas Suparni. (*)

APRIL-JUNI 2016 •



5

KILAS

Berjibaku Melawan
Semen Murah di Batam

Personel Packing Plant Semen Indonesia Group di Batam menjadi ujung tombak
distribusi dan penjualan di daerah yang berhadapan dengan Singapura ini.

POSISINYA YANG SANGAT STRATEGIS, YAKNI BERADA DI JALUR PELAYARAN
INTERNASIONAL SERTA BERBATASAN LANGSUNG DENGAN SINGAPURA DAN MALAYSIA,
BATAM IBARAT MADU BAGI PELAKU BISNIS REGIONAL. TAK SALAH BILA SEMEN PADANG
MEMBANGUN PACKING PLANT DI SANA.

S

aat ini, di Batam ada lima merek
semen yang bersaing, yakni Semen Padang, Bosowa, Andalas,
Tiga Roda (Indocement Tunggal
Prakarsa), serta Holcim. Sementara ini
Bosowa masih jadi juara dengan market
share 30 persen, disusul Semen Padang
yang menguasai 24 persen. Sisanya
dibagi rata antara Andalas, Tiga Roda
dan Holcim.
“Harga kita dengan Bosowa selisih
Rp 60 ribu sampai Rp 70 ribu per ton.
Mereka lebih murah. Itu yang membuat
Bosowa lebih laku di sini,” ungkap Tarlo
Sembiring, Dirut PT Sepatim Batamtama, anak usaha PT Semen Padang yang
mengelola packing plant di Batam.
Selain harga yang lebih murah,
pabrikan semen yang berpusat di
Maros, Sulsel, ini juga punya sejumlah

6



• APRIL-JUNI 2016

kelebihan lain. Mereka memiliki cement
mill di daerah Kabil, Nongsa, Batam,
dengan kapasitas 1 juta ton per tahun,
empat unit packer, serta dermaga
sendiri. Fasilitas lengkap itu membuat
Bosowa lebih leluasa melakukan penetrasi pasar.
“Tahun lalu cement mill mereka
bermasalah, saat itulah Semen Padang
baru bisa mengambil alih pasar. Tapi
kalau dalam situasi normal, masih sulit
menyalip mereka,” sambung Khairul
Syam Kurniawan, Kabid Penjualan Semen Padang Wilayah Riau Kepulauan.
Tapi bukan Bosowa saja yang patut
diwaspadai. Sebab, Anhui Conch juga
mulai mengintip dengan memasukkan
produknya ke Tanjung Pinang, ibukota
Kepulauran Riau. Harga jual semen
asal China ini lebih murah Rp 2000-Rp

3000 per sak dibanding Semen Padang.
“Harga semen terendah di Kepulauan
Riau itu Bosowa, tapi kita juga harus
hati-hati dengan Conch. Tidak tertutup
kemungkinan mereka nanti juga masuk
ke Batam,” ujar Tarlo.
Suka tidak suka, semen-semen murah itulah yang jadi lawan utama Semen
Padang di pasar Batam dan sekitarnya.
Tarlo dan Khairul sependapat, tak
mungkin melayani perang harga yang
dikembagkan kompetitor, karena secara
hitung-hitungan bisnis tidak logis. Yang
harus dilakukan Semen Padang adalah
menjaga ke-ajeg-an pasokan kepada
pelanggan.
Namun, diakui Tarlo, justru itu
yang jadi masalah sampai sekarang.
Sampai detik ini packing plant Batam
masih sering mengalami stok kosong.

KILAS
Penyebabnya adalah pasokan semen
curah yang tersendat, baik dari Semen
Padang, pabrik Semen Gresik di Tuban,
maupun Semen Tonasa. “Tahun 2014
kita kekurangan suplai sampai 70 ribu
ton. Jadi silo kosong itu masih sering
terjadi,” sebut Tarlo. Misalnya, tahun
2013 terjadi silo kosong selama 33 hari,
2014 selama 65 hari, 2012 selama 90
hari, dan terlama pada tahun 2011 yang
mencapai 103 hari. “Pada Februari
2016 ini kita sempat putus dua hari
karena pasokan tidak ada. Akhirnya dapat semen curah dari Tonasa,” ungkap
Khairul.
Mengingat pentingnya peran packing plant di Batam sebagai pintu masuk
ke pasar regional, pihaknya berharap
suplai semen curah bisa lebih stabil.
Pasalnya, bila stok silo sampai kosong
sehingga distribusi Semen Padang
mandek, maka celah pasar itu bisa
direbut oleh kompetitor.
Packing plant Semen Padang di
Batam memiliki satu silo dengan kapasitas 10 ribu ton, plus mesin packer
dengan kapasitas produksi 80 ton per
jam. Dengan waktu operasi 24 jam,
Senin hingga Sabtu, packing plant yang
beralamat di Jalan Lumba-Lumba 1,
Batu Ampar, Batam, itu mampu merilis
1.000-1.200 ton semen per hari.
Wilayah pemasarannya meliputi
seluruh kabupaten/kota di Kepulauan
Riau, yaitu Bintan, Karimun, Kepulauan
Anambas, Lingga, Natuna, Batam, dan
Tanjungpinang. “Tahun 2015 kita bisa
mengeluarkan 317 ribu ton, melebihi
target RKAP sebanyak 259 ribu ton
setahun,” tandas Tarlo.

sampai
sekarang
Semen Padang
masih jadi
pilihan utama
proyek-proyek
mahakarya
di wilayah Kepulauan Riau.”
bidang trading. Praktiknya, Sepatim
menyuplai kebutuhan sparepart untuk
Semen Padang maupun SMI Group.
PILIHAN UTAMA PROYEK MAHAKARYA
Patut dibanggakan, sampai sekarang
Semen Padang masih jadi pilihan utama
proyek-proyek mahakarya di wilayah
Kepulauan Riau. Menyusul Jembatan
Barelang yang jadi simbol kejayaan
Kota Batam, sejumlah proyek prestisius
yang saat ini tengah dikerjakan juga
menggunakan Semen Padang.
Sebut saja Condotel Panbil Residence, Aston Batam Hotel & Residence

Apartment, serta Jembatan Satu Dompak yang menghubungkan Dompak
daratan dengan Tanjung Pinang. “Dompak nanti akan jadi ibukota pronvisi
Kepulauan Riau, menggantikan Tanjung
Pinang. Jadi jembatan Dompak benarbenar punya fungsi strategis,” terang
Khairul Syam Kurniawan.
Dalam pengerjaanya, jembatan
sepanjang 1,56 km itu pernah patah
sebagian. Penyebabnya bukan karena faktor semen, tapi pada struktur
bangunan. “Makanya Semen Padang
tetap dipakai. Tapi akibat insiden itu
pengerjaanya jadi molor, dari yang
semula direncanakan selesai Desember
2015 menjadi Juni 2016,” imbuhnya.
Karena itu pihaknya mewanti-wanti
agar pasokan semen curah ke packing plant Batam dijaga konsistensinya.
Harapan sama diungkapkan Tarlo Sembiring. Kata dia, di Batam ada beberapa
perusahaan precast yang bersaing
masuk ke pasar Singapura. “Mereka butuh semen dengan kualitas tinggi, tapi
pasokannya harus kontinyu,” ujar Tarlo.
Secara umum, karakter konsumen
semen di Kepulauan Riau terbilang
unik. Untuk proyek-proyek ‘retail’ yang
mengejar margin keuntungan tinggi,
biasanya memilih semen yang berharga
murah. Tapi untuk proyek prestisius
yang mementingkan kualias dan kekuatan bangunan, Semen Padang tetap
jadi pilihan. (SG/lin-znl-bwo-ivan)

Sepatim Batamtama sendiri punya
tiga misi utama di Batam. Pertama
sebagai perusahaan pengantongan
semen, lalu distributor Semen Padang
untuk wilayah Kepulauan Riau. Dan
ketiga, menurut Tarlo, bergerak di

Kepala Packing Plant Batam
Tarlo Sembiring (dua dari kanan)
memberi penjelasan pada
Kabiro Komunikasi Perusahaan
SMI Sigit Wahono (dua dari kiri).

APRIL-JUNI 2016 •



7

KILAS

MEMPERTAJAM EFISIENSI,

MENGAWAL OPTIMISME
MENGAWALI LANGKAH BISNIS
DI TAHUN 2016, PT SEMEN
INDONESIA (PERSERO) Tbk
MENGGELAR RAPAT KERJA
BERSAMA JAJARAN ANAK
USAHA UNTUK MENENTUKAN
STRATEGI DAN ARAH BISNIS
PERUSAHAAN DALAM
SETAHUN KE DEPAN.

B

erbeda dari tahun sebelumnya, rapat kerja tahun ini
hanya diisi paparan arah kinerja dari jajaran direksi
Semen Indonesia dan digelar terbatas hanya di
Gedung PPS Semen Indonesia, Gresik, Jawa Timur,
pada Selasa (19/1).

Dalam sambutannya, Direktur Utama Semen Indonesia
Suparni mengingatkan perubahan kondisi yang akan terjadi
di tahun 2016. Salah satunya, Indonesia akan menjadi
produsen semen terbesar di Asia Tenggara. Pertumbuhan
supply yang luar biasa dengan hanya diikuti pertumbuhan
demand secara normal berimbas pada terjadinya excess
supply. Salah satu kompetitor yang awalnya hanya melakukan impor semen, saat ini mulai mengembangkan dan
mengajukan ijin pembangunan pabrik di sejumlah wilayah.
Selain itu, sejumlah fasilitas produksi baru milik kompetitor
tahun ini juga mulai beroperasi.
Ketatnya persaingan ini akan menekan harga jual. Karena
itu eisiensi biaya menjadi sebuah keniscayaan untuk dilakukan. Diharapkannya, tahun ini dapat menjadi tahun terakhir
kenaikan biaya COGS, sebagai komitmen perusahaan dalam
mendorong langkah eisiensi. “Tak hanya eisiensi, sinergi
perusahaan juga harus diperkuat untuk menjadi kekuatan
utama,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Komisaris Utama Semen Indonesia Mahendra Siregar. Ia menilai, perseroan saat ini dapat
sedikit bernapas lega setelah setahun menahan napas
melihat konidisi perkembangan industri semen domestik.
Kondisi industri semen domestik tahun ini menurutnya

8



• APRIL-JUNI 2016

masih dipenuhi tantangan seperti tahun lalu, ditambah lagi
perekonomian global yang masih tetap dipenuhi ketidakpastian, meski kondisinya lebih optimis.
Karena itu, mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman
Modal (BKPM) ini meminta manajemen untuk mempertajam
dan memperkuat eisiensi. Permintaan semen yang masih
lemah dan persaingan yang cukup ketat akan mendorong
terjadinya tren penurunan marjin laba. ”Satu-satunya pilihan
yang dapat dilakukan untuk menghadapi tren penurunan
marjin laba hanyalah upaya eisiensi biaya,”tandasnya.
Sementara itu, PT Semen Tonasa juga menggelar raker
pada 25 Januari dengan fokus langkah untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan perusahaan. Hadir dalam
raker antara lain Direktur Semen Indonesia Johan Samudra,
KetuaAsosiasi Semen Indonesia Widodo santoso, Komisaris
Utama Prof. Idrus A Paturussi beserta jajaran komisaris lainnya, Direktur Utama Semen Tonasa Andi Unggul Attas beserta
jajaran Direksi Lainnya, serta jajaran Eselon I, II, dan III.
Pembicara utama adalah Tanri Abeng, yang saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero). Tanri
memaparkan sebuah formula yang menekankan bahwa
untuk tumbuh dan berkembang perusahaan harus mendapatkan proit atau keuntungan. Proit itu adalah fungsi dari
market share sedangkan market share adalah fungsi dari
quality and cost. “Ini semua bisa berhasil jika ada Leading,
Inspiring, dan Motivating, dalam sebuah perusahaan. Ini
pentig dan mesti jadi acuan,” tandasnya. (SG/(bwo-lin-znl)
(ST/humas-Jr)

KILAS

A

lasan itulah yang menjadi dasar
penyelenggaraan ‘Pelatihan dan
Sertiikasi Teknologi Beton dalam
Industri Readymix 2016’ yang digelar
di Gedung LPPM Teknik Kelautan, ITS Surabaya,
Senin (15/2)
“Sebagai BUMN yang memproduksi semen,
kami ikut bertanggung jawab meningkatkan
kemampuan bapak-bapak. Sebab, kualitas
pembangunan isik di Indonesia tergantung
pada kualitas para ahli beton,” tutur Kepala Biro

AHLI BETON KINI HARUS

Bersertifikat
Perencanaan Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Gathut
Wicaksono.

AGAR BISA
BERSAING
DI TINGKAT
GLOBAL, PARA
AHLI BETON
DI INDONESIA
HARUS MENINGKATKAN
KOMPETENSI
DAN MENGGENGAM
SERTIFIKAT.

Pelatihan batch 2 ini diikuti 30 peserta dari
18 perusahaan ready mix di Jatim, Jateng, DI
Yogyakarta, Jabar dan DKI Jakarta. Para kepala
laboratorium beton di masing-masing perusahaan yang mengikuti kegiatan selama lima hari
ini telah mengantongi sertiikat. “Kami tidak
mau setengah-setengah dalam memilih pemateri. Mereka adalah para pakar beton dari ITS
yang punya reputasi internasional,” ujarnya.
Tiga pemateri dimaksud adalah Kepala
Laboratorium Beton dan Bahan Bangunan
ITS Faimun bersama dua anggotanya, Aman
Subakti dan Januarti Jaya Eka Putri. Menurut
Gathut, pelatihan ini merupakan bentuk apresiasi Semen Indonesia kepada perusahaan-perusahaan ready mix yang merupakan konsumen
semen curah. “Semen curah mengambil porsi
30 persen dari total penjualan Semen Indonesia

dengan pasar terbesar adalah perusahaan ready
mix,” ujarnya.
Kegiatan ini juga sebagai upaya perseroan
memberikan value kepada para pelanggan
setianya. “Ini adalah awal dari program-program
kami selanjutnya yang berkaitan dengan peningkatan kompetensi ahli beton,” tandas Gathut.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Jurusan
Teknik Sipil ITS Tri Joko Wahyu Adi mengatakan, beton punya peranan penting dalam
pembangunan infrastruktur di negeri ini. Hingga
10 tahun ke depan, pemerintah mempunyai
rencana pembangunan infrastruktur yang luar
biasa besar, dengan anggaran mencapai Rp
5.000 triliun.
Karena itu, pihaknya menyambut gembira
ajakan kerja sama dari Semen Indonesia untuk
menggelar pelatihan dan sertiikasi ahli beton
secara rutin. “Sampai sekarang kita masih
kekurangan tenaga ahli beton, apalagi yang
bersertiikat,” tandasnya. “Kualias SDM ahli
beton akan mentukan kualitas produk sekaligus
penentu kualitas pembangunan infrastruktur.”
Tri Joko berharap kerja sama dengan SMI
tidak hanya berhenti pada pelatihan ahli beton,
melainkan disambung dengan program-program aplikatif lainnya. Itu penting bagi ITS untuk
menepis tudingan miring bahwa selama ini karya
perguruan tinggi hanya masuk perpustakaan.
Pelatihan ahli beton batch 2 ini merupakan
lanjutan dari pelatihan gelombang pertama
yang berlangsung November 2015. Berawal
dari pelatihan ini, perseroan telah membentuk komunitas ahli beton untuk memudahkan
komunikasi di antara mereka.
Gathut mengungkapkan, tahun ini
pihaknya berencana mengadakan empat kali
pelatihan. “Tahun kemarin sekali, tahun ini
ada empat kali. Kami mentargetkan total bisa
menseritiikasi 400 sampai 500 ahli beton,”
pungkasnya. (SG/lin)

Foto bersama peserta pelatihan dengan Kepala Biro Perencanaan Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan PT Semen Indonesia
(Persero) Tbk Gathut Wicaksono, para pemateri dan panitia.

APRIL-JUNI 2016 •



9

KILAS

Bantuan

K

100 M
untuk

500
UMKM
PT SEMEN PADANG
MENGALOKASIKAN
ANGGARAN RP10
MILIAR UNTUK
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT MELALUI
BANTUAN DANA
BERGULIR BAGI 500
UNIT USAHA MIKRO
KECIL DAN MENENGAH
(UMKM) DI SUMATERA
BARAT.

epala Biro CSR Semen Padang
Dasril mengatakan, untuk tahun
ini perusahaan menargetkan bisa
membina 500 unit UMKM baru
melalui program kemitraan. Tahun lalu,
perseroan mampu menjaring 325 UMKM.

“Dengan jumlah UMKM di Sumbar
yang besar, bantuan kemitraan ini adalah
upaya menggerakkan ekonomi daerah,
sehingga meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan menciptakan lapangan usaha baru,” katanya. “Program ini
wujud kepedulian Semen Padang untuk
turut mengembangkan perekonomian
masyarakat.”
Menurutnya, Semen Padang rutin
memberikan bantuan dalam bentuk dana
bergulir kepada kelompok UMKM. Tidak
hanya bantuan modal, pelaku usaha juga
diberi pembekalan, monitoring, pendampingan dan pembinaan usaha.
Dia mengatakan sampai akhir 2015,
sudah lebih dari 6.000 UMKM yang dibina
CSR perusahaan dengan anggaran yang
telah disalurkan mencapai Rp103 miliar.
Dari jumlah yang ada, UMKM yang aktif
hanya sekitar 1.800 unit.
Jumlah Dana yang disalurkan melalui
program kemitraan dari tahun 1987-2015
adalah sebesar 97 Miliar rupiah dengan
jumlah mitra binaan sebanyak 5800.
Dengan semakin tumbuh dan berkembangnya PT Semen Padang, program
kemitraan tersebut akan terus berlanjut
dan meningkat.
Untuk 2016 selain dana bergulir juga
diberikan pembekalan usaha, monitoring, pendampingan, dan pembinaan agar
UMKM menjadi tangguh dan mandiri. Ia
mengatakan, dengan tingginya jumlah
UMKM di Sumbar, bantuan kemitraan

dari PT Semen Padang diharapkan dapat
menggerakkan perekonomian dan membuka lapangan pekerjaan serta mengurangi angka pengangguran.
Adapun, untuk proses penjaringan
UMKM, perusahaan mengklaim sudah
berkoordinasi dengan dinas koperasi dan
UMKM di tiap kabupaten/kota di Sumbar,
juga melakukan sosialisasi.
Syafrianto Rusli, Kabid Pemberdayaan
Ekonomi CSR Semen Padang mengatakan, proses penjaringan dan pemberikan
bantuan dibagi dalam empat termin yakni
pada Maret, Juli, September dan Desember. “Penyaluran program kemitraan tahun
2016 direncanakan Rp10 miliar. Penyaluran tahap pertama diberikan Rp2,5 miliar
kepada 125 hingga 150 unit UMKM.
Ia juga mengatakan, program kemitraan bagi UKM dari CSR Semen Padang
ini lebih diperketat dalam pemilhan UKM
yang akan mendapatkan bantuan. Beberapa syarat yang harus dipenuhi adalah
Omset dari calon mitra binaan tidak boleh
lebih dari 2,5 miliar rupiah setahun dan
aset tanah yang dimiliki kurang dari 500
juta rupiah. “Agar penyaluran bantuan
tersebut tepat sasaran dan efektif, CSR
Semen Padang juga akan terus melakukan monitoring kepada mitra binaan,”
tambahnya.
Program kemitraan untuk UKM ini
tidak hanya sebatas memberikan bantuan
modal saja, tetapi juga diberikan pembekalan untuk menjadi seorang wirausaha.
Pembekalan yang dilakukan kepada calon
mitra binaan itu bertujuan agar menjadi
modal dalam pengembangan usaha dapat
lebih baik dan berkembang. Pelatihan
yang diberikan tersebut, mulai dari motivasi dalam berwirausaha hingga pengaturan dalam hal keuangan. (SP/humas)

Salah satu UMKM yang
menjadi mitra binaan
Semen Padang setelah
mengikuti pelatihan,
pendampingan dan
pembinaan usaha.

10 •

• APRIL-JUNI 2016

KILAS

Agar Pemahaman GCG
MAKIN AFDOL
BIRO HUKUM DAN GCG PT SEMEN TONASA BERKOORDINASI DENGAN BIRO DIKLAT
MENGGELAR DIKLAT GOOD CORPORAT GOVERNANCE (GCG) MANAGEMENT SERIES BACH 1
DAN 2. DIKLAT INI DIGELAR PADA 11-12 FEBRUARI 2016 DI KANTOR PUSAT SEMEN TONASA.

D

iklat ini bertujuan untuk
memberikan pemahaman
terkait Penerapan GCG pada
karyawan di Level Supervisor dan Assosiate sekaligus sosialisasi
terkait Code Of Conduct Perusahaan.
Selain itu, ada juga penandatanganan
Lembar Pernyataan Pakta Integritas dan
Kepatuhan terhadap Code of Conduct
Tahun 2016.
Pada Diklat Bach 1 ini diikuti 32 Peserta dan Bach 2 diikuti 37 Peserta dari
utusan Departemen yang ada di Semen
Tonasa. Materi disampaikan oleh Biro
Hukum dan GCG yang dipandu oleh
Seksi GCG Sukmawati Syamsuddin
beserta Staf GCG. Materi itu antara lain
Pengertian Good Corporate Gavernance, Ruang Lingkup Good Corporate
Governance, Penerapan Good Corporate Governance di Semen Tonasa, Indikator dan Parameter dalam melakukan
Assessment Good Corporate Governance, Penerapan Good Corporate Governance di Unit Kerja serta Sosialisasi
Soft Structure dan Penandatanganan
Pakta Integritas dan Kepatuhan terhadap Code Of Conduct.

Sukmawati mengatakan, diklat
GCG ini menekankan perlunya prinsip–prinsip GCG yaitu Transparancy,
Akuntability, Responsibility, Independency dan Fairness diterapkan dalam
diri para karyawan. Semua proses ini
untuk memahami betapa pentingnya
penerapan GCG untuk mencapai perusahaan yang Corporate Governance
Sustainability, Exelent, bersih, beretika
dan bebas dari KKN.
Pelaksanaan diklat diawali dengan
pembukaan oleh Biro Hukum dan GCG
Misbahuddin Tjalla dan Biro Diklat
Rego Devila. Kemudian diklat dipandu
oleh Seksi GCG dan diawali dengan
free test untuk mengetahui tingkat
pemahaman para karyawan terkait penerapan GCG di perusahaan.
Hasilnya, memang cukup mengejutkan. Dari 32 peserta di Bach 1, hasil
free test setelah dievaluasi ternyata
hanya 25 %. Hasil ini meningkat drastis
di akhir sesi diklat yang diisi dengan
berbagai diskusi, menjadi 87,5 %. Sedangkan Bach 2 yang diikuti 36 peserta,
saat free test pemahaman peserta 0%.

Setelah diberi penjelasan pemahaman
peserta meningkat 77, 14 %.
Selama diklat berlangsung, untuk
menghidupkan suasana agar peserta
tidak merasa bosan hanya dengan
materi, juga diselingi dengan menonton ilm motivasi yang menggambarkan tentang GCG, Film Pengertian
Gratiikasi dan Film Motivasi untuk
mengembangan diri. Selain ilm
motivasi, diselipkan juga games untuk
menghidupkan suasana yaitu Bomb
Time, Cerita bersambung, Duck
games dan Games Kalimat Jika–
Maka. Selama sesi permainan suasana
lebih aktraktif karena keterlibatan
seluruh peserta diklat dalam games
tersebut.
Rencananya, Biro Hukum & GCG
berkoordinasi dengan Biro Diklat
akan mensosialisasikan Soft Structure
Pedoman dan Kebijakan Perusahaan
secara in house kepada seluruh karyawan sehingga pemahaman terhadap
penerapan GCG ini bisa diketahui oleh
seluruh karyawan Semen Tonasa. (ST/
Sukma-Seksi GCG)

APRIL-JUNI 2016 •

• 11

TREN

Topye1r0s of

Emplo 2015
Choice

SEMEN INDONESIA,
PERUSAHAAN NYAMAN
BUAT KARYAWAN

B
SEMEN INDONESIA
TERCATAT SEBAGAI
PERUSAHAAN YANG
MEMILIKI SKOR
LEVEL ENGAGEMENT
DAN ENABLEMENT
TINGGI. ITU BERARTI
PERSEROAN MAMPU
MEMFASILITASI
KARYAWANNYA
HINGGA EFEKTIF
DALAM BEKERJA.

aru-baru ini, tepatnya di penghujung
Tahun 2015, PT Semen Indonesia
(Persero) Tbk memperoleh penghargaan sebagai Top 10 Employers of
Choice 2015. Penghargaan yang diberikan
oleh Majalah SWA bekerjasama dengan Hay
Group ini mentasbihkan Semen Indonesia
sebagai perusahaan idaman bagi karyawan
dan pencari kerja di Indonesia.

Hal itu terungkap dalam survei gabungan
antara Hay Group dengan Majalah SWA
yang berlabel Employer of Choice (EOC)
2015. Hasil survei menunjukkan Semen Indonesia berada dalam posisi teratas 10 perusahaan yang masuk dalam Top 10 Empoyer of
Choice 2015.
Hay Group mempunyai ramuan khusus
agar sebuah perusahaan bisa menjadi perusahaan ternyaman untuk bekerja. Rumusan
tersebut terkait dengan dua variabel, yakni
engagement karyawan dan enablement. Untuk sisi engagement, perusahaan harus bisa
membuat karyawannya merasa terikat dan

tulus memberikan kemampuan terbaiknya.
Sedangkan pada sisi enablement perusahaan dituntut bisa memampukan karyawan
melalui berbagai program dan kebijakan.
Survei yang diikuti 22 perusahaan ini
melibatkan tak kurang dari 21.426 karyawan
yang mengisi 49 pertanyaan yang intinya
ingin mengetahui bagaimana kemampuan
perusahaan membuat karyawannya efektif
dalam bekerja atau disebut employee effectiveness.
Employee effectiveness ini merupakan
gabungan dari dua alat ukur yakni engagement karyawan dan enablement. Ada 12
variabel untuk memudahkan pengukuran.
Untuk level engagement diukur dari 6 driver
utama, yakni clear and promising direction, conindence in leaders, quality and
customer focus, respect and recognition,
development opportunities serta pay and
beneits. Sedangkan enablement dilihat dari
performance management, authority and
empowerment, resources, training, collabo-

Hasil survei Hay Group untuk mengukur skor level
engagement dan enablement dalam Top 10 Employers
of Choice 2015

12 •

• APRIL-JUNI 2016

TREN
Kenyamanan dalam
bekerja membuat
karyawan mampu
menghasilkan kinerja
yang terbaik.

ration serta work, structure and
process.
Jadi, jika sebuah perusahaan
yang memiliki skor level engagement dan enablement tinggi
berarti mampu memfasilitasi karyawannya hingga efektif dalam
bekerja. Dan ujung dari karyawan
yang efektif, logikanya prestasi
dan kinerja perusahaan lebih baik
pula. Di sisi lain, para pemenang
memang merupakan perusahaan
yang punya komitmen sungguhsungguh dalam membangun
SDM yang kuat. Mereka sudah
meyakini karyawan sebagai aset
utama perusahaan sehingga
menempatkan aspek pengelolaannya dalam posisi sentral.
Karyawan SMI memilih perusahaannya sebagai tempat yang
nyaman untuk bekerja karena
SMI merupakan perusahaan yang
sehat dan sistem kerjanya memberikan peluang kepada setiap
orang untuk berkembang dan
berkontribusi dengan imbalan
yang fair. Selain itu, karyawan
SMI melihat perusahaan ini
memiliki jenjang karir yang jelas,
profesional, menjunjung tinggi
kompetensi dan tunjangan kerja
yang bagus.
Namun bukan hanya itu alasan
yang membuat level engagement karyawan tinggi. Direktur
Utama Semen Indonesia Suparni
menjelaskan bahwa rasa aman
dan nyaman adalah ketika kita
tahu persis dimana posisi kita
dan tahu arah kita. Artinya
sebagai ‘kapal’ perusahaan ini
mengerti lingkungannya, tahu
arahnya, mengerti persaingan,
kelemahan, kekuatan, peluang
dan partnership yang baik.

Hal senada juga dikemukakan
Komisaris Utama Semen Indonesia Mahendra Siregar. Ia melihat
bahwa pengelolaan SDM Semen
Indonesia ini memang luar biasa.
Ini terbukti dengan diraihnya
penghargaan ‘Top 10 Employers
of Choice 2015’ semakin menunjukkan bahwa Semen Indonesia
benar-benar sebuah perusahaan
yang memberi kenyamanan bagi
karyawannya.
Apalagi, setelah adanya transformasi dengan terbentuknya
holding, semua tugas dan fungsi
serta jobdesk-nya semakin jelas.
“Kesiapan SDM ini sangat diperlukan, terutama untuk menghadapi persaingan global,” ujarnya.
Hasil Employer of Choice ini
dapat dijadikan pedoman dan
media monitoring bagi perusahaan dalam upaya menciptakan
iklim kerja dengan standar faktor
keterikatan (engagement) dan
faktor pendukung (enablement)
kepuasan kerja.
Keuntungan lain yang didapatkan dari hasil survei ini perusahaan dapat menggunakanyan
sebagai standar dalam pengembangan SDM yang berbasis
pada kinerja, kejelasan tanggung
jawab dan reward. Selanjutnya,
menciptakan employer branding sebagai sarana komunikasi
dan publikasi eskternal untuk
memberikan ketertarikan saat
merekrut para talent dari dunia
kerja. Hasil survei juga bermanfaat bagi perusahaan untuk
membangun iklim kerja yang
dapat memotivasi karyawan
sehingga menciptakan kepuasan
dan keterikatan karyawan kepada
perusahaan. (SG/danica-ram)

Tipikal
karyawan
Ada empat kelompok (kuadran) karyawan
berdasarkan level engagement dan enablement. Empat tipikal karyawan ini biasanya
selalu ada di perusahaan, hanya berbeda
dalam jumlah atau persentasenya, yakni tipe
most effective, least effective, detached,
dan frustrated.
Tipe karyawan yang most effective berarti
baik level engagement maupun enablement
sama-sama tinggi. Jadi, selain karyawan
terikat dan setia dengan perusahaan, mereka
juga dimampukan (enabled). Sedangkan
frustrated adalah tipikal karyawan yang
sebenarnya mau engage, menunjukkan
komitmen tetapi belum tersalurkan potensinya, belum enabled hingga menjadi frustasi.
Misalnya dia ingin mengambil keputusan
tetapi dia tidak ada kesempatan tersebut
berarti ada kendala pada empowerment. Dia
sebenarnya sudah tidak ada masalah, sudah
high engagement tetapi belum di enabled.
Untuk tipe detached adalah karyawan
yang sebenarnya sudah merasa didukung
tetapi tidak mau engaged dengan perusahaan. Dia tak mau terikat lebih dalam. Yang
paling parah tentu saja tipikal least effective, tidak mau engage dan tidak merasa
enabled, hanya sekedar kerja dan tidak mau
berkontribusi lebih.
Jika mengacu pada hasil survei EOC
2015, ada fenomena mengkhawatirkan tipikal karyawan frustrasi jumlahnya mencapai
21%. Padahal pada organisasi yang kinerjanya bagus (high performing organization)
di dunia, umumnya level karyawan frustasi
hanya di kisaran 13% bahkan harusnya untuk
standar di Indonesia angka karyawan frustrasi hanya di level 7%.
Tipe karyawan yang least of effective
cukup tinggi pula, 29%. Padahal rata-rata di
Indonesia hanya 25% dan standar pada organisasi high performance di dunia rata-rata
di kisaran 22. Hal yang sama jika dilihat pada
tipe karyawan most effective dan detached,
perusahaan di Indonesia memang masih
harus bekerja keras agar bisa menyamai
level organisasi berkinerja tinggi di level
global. (SG/arga)

APRIL-JUNI 2016 •

• 13

FOKUS

Transformasi
Berbasis
Efisiensi
K
Respon cepat
dilakukan jajaran
Semen Indonesia
Group menghadapi
landscape bisnis
saat ini, yang
berubah begitu
cepat.

omisaris Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Mahendra Siregar mencanangkan tahun 2016 ini
sebagai tahun pertama dimana SMI
Group memasuki fase transformasi lanjutan.
Istilah lanjutan ini, merujuk atas trasformasi
awal yang telah dilakukan dan dijalani SMI
Group sebelum ini. Salah satunya dengan
melakukan konsolidasi dengan menjadi
holding company.

Menariknya, pergerakan bandul transformasi itu tak harus menunggu tuntasnya kerja
besar di jilid I. “Harus bergerak. Situasi tak
memungkinkan kita untuk menyelesaikan
agenda transformasi awal itu sampai tuntas.
Jika tidak, kita akan terlindas perubahan
yang begitu cepat saat ini,” tandas Mahendra kepada Tim Sinergi di kantor Jakarta,
akhir Februari 2016. “Saya bisa katakan,
kerja besar kita di awal itu sudah sampai 80
persen. Masih ada sisa tugas 20 persen yang
harusnya kita selesaikan sebelum menuju
transformasi lanjutan. Tetapi percayalah.
Situasi tak memungkinkan kita untuk menunggu sampai tuntasnya pekerjaan tersebut,” sergahnya.
Meski demikian, mantan Kepala BKPM
menegaskan bahwa transformasi lanjutan ini
bukan langkah tergesa yang terkesan tanpa
perencanaan. “Ini langkah yang kita sadari
betul, sebagai respon cepat atas perubahan

14 •

• APRIL-JUNI 2016

yang terjadi di sekeliling kita. Bahwa kita
harus bergerak, menapak fase lanjutan,”
tandasnya.
Mahendra menjelaskan, setidaknya ada
dua penyebab transformasi lanjutan ini harus
digerakkan. Pertama, kondisi ekonomi global
yang bergerak liar. Selama satu sampai satu
setengah tahun terakhir, perekonomian
dunia bergerak lesu. Permintaan menurun,
komoditas utama dunia juga mengalami
penurunan harga. Mulai dari minyak, pertanian, tambang, perkebunan dan semua
turunannya. “Semua negara merasakan betul
dampaknya gara-gara melambatnya perekonomian dunia,” bebernya. “Terlebih China
yang pertumbuhan ekonominya menurun
drastis. Tahu sendiri apa dampaknya bila China alami kondisi seperti ini. Ibaratnya, kalau
China batuk saja maka yang lain terserang
lu,” lanjutnya.
Faktor kedua, lebih pada kondisi pasar
semen dalam negeri. Pasar dalam negeri,
khususnya semen, merasakan betul dampak
kelesuan global ini. Pasalnya, Indonesia
menjadi incaran para pemain-pemain kelas
dunia. Mereka berbondong masuk, menanam investasi membangun pabrik dan
menambah kapasitas produksi.
Asosiasi Semen Indonesia (ASI) memperkirakan bahwa total kapasitas pabrik se-

FOKUS
upaya yang dilakukan
perusahaan-perusahaan semen dunia dalam
merespon
kondisi
global.
Yang dilakukan, banyak
terjadi konsolidasi
diantara mereka. Ada
yang merger, akuisisi, beli dan
sebagainya. Ada yang secara
global, negara per negara, per
kawasan.

men nasional hingga
tahun 2016 mencapai
92,8 juta ton. Jumlah
ini naik dari tahun 2015
yang berkisar 75 juta
ton. Penyebab kenaikan
tersebut adalah tambahan
produksi beberapa pabrik
yang sudah existing. Misalnya
Semen Padang (Indarung VI),
Holcim di Tuban dan Tiga Roda serta
new entrance yang turut meramaikan
pasar semen nasional. Ada pabrik baru
yang sudah mulai beroperasi adalah
Semen Conch (Kalimantan Selatan),
Semen Garuda (Jawa Barat) dan Semen
Bima (Jawa Tengah), Semen Bosowa
pada Juli nanti.
“Permintaan semen nasional tahun
depan diperkirakan mencapai 69 juta
ton. Mudah-mudahan kita sanggup
karena tahun 2016 total kapasitas
produksi semen nasional diperkirakan
naik hingga 92,8 juta ton. Jika kenaikan
demand hanya 8 persen per tahun,
Indonesia akan mengalami over supply
semen pada tahun 2020,” kata Ketua
ASI Widodo Santoso.
Dua faktor itu yang dihadapai SMI
Group dan pelaku bisnis semen saat
ini. Satu sisi kondisi global kurang bisa
diharapkan, di sisi lain, persaingan di
dalam negeri sengit dan mengeras.
“Kita harus bergerak ke kawasan. Bermain di level yang lebih tinggi dari saat
ini. Medan perang kita tak lagi nasional,
kita harus bertarung di pasar regional,”
tandasnya.
Langkah ini, Mahendra meyakini
sebagai sebuah keniscayaan yang
harus dilakukan. Dia merujuk pada

“Ini merupakan suatu fenomena
yang tak bisa terelakkan yang kita
harus posisikan juga dalam struktur
perusahaan di Semen Indonesia.
Sebab, Semen Indonesia menjadi
perusahaan yang bergerak di pasar
regional, kawasan dan pada gilirannya internasional. Itupun juga tak bisa
terelakkan,” terangnya. Dengan terjun
di pasar regional, akan mendongkrak
daya saing. Semua harus berbenah dan
bergerak untuk meningkatkan daya saing level kawasan.
Karena itu, transformasi lanjutan ini
bakal bertumpu pada tiga komponen.
Selain Go Global seperti yang terurai di
atas, dua pilar penyangga transformasi
ini adalah melakukan diversiikasi dan
integrated along supply chain. Diversiikasi tak harus membuat perusahaan
baru. Kalaupun harus dilakukan, benarbenar melalui pertimbangan obyektif.
Sudah tak boleh lagi, sebuah perusahaan baru (baca: anak perusahaan) didirikan dengan pertimbangan subyektif.
Untuk ini, tandas
Mahendra, manajemen SMI Group
harus bersikap
Selektif dan Tegas.
“Jika membebani
segera cut. Atau
segera bergegas
mengambil langkah
(bikin perusahaan
baru) memanfaatkan peluang.
Tak boleh ragu
dalam menangkap
momentum,” tandasnya.

ingat Mahendra, tak bisa disepelekan.
Sebuah kesempatan yang dibangun
ruang dan waktu ada batasnya. Belum
tentu, bisa hadir untuk kedua kalinya.
Misal, rencana SMI membangun perusahaan trading. Rencana ini sudah
diwacanakan cukup lama. Hanya saja,
pelaksanaannya jalan di tempat. Semua
baru ‘ngeh’ saat dihadapkan pada
lesunya pasar seperti yang terjadi pada
semester I-2015. “Baru semua pada
mengguman. Coba kalau kita sudah
miliki perusahaan trading, tentu tak
akan sulit melempar produk ke kawasan
saat permintaan nasional melesu. Tapi
sudahlah, ambil pelajaran itu semua. Ke
depan, kita jangan sampai tertinggal
lagi menangkap momentum,” ujarnya.
Transformasi lanjutan juga mengharuskan dilakukannya penguatan rantai
pasokan dimana semua menjadi lebih
terintegrasi. Semen Indonesia menjadi
lebih terintegrasi dengan perusahaanperusahaan yang dirantai pasoknya.
Jadi merger, akuisisi itu bukan hanya
sesame perusahaan semen, tetapi juga
dengan perusahaan di hulunya atau di
hilirnya.
Ini bisa dimengerti. Karena dengan mata rantai yang sama disitu ada
eisiensi, pendalaman dari pasar itu
sendiri. Jadi isu rantai pasokan yang
terintegrasi, mapun diversiikasi baik
pasar maupun industrei itu juga satu
kesatuan. Jadi inilah wujud dari produsen semen nasional yang kuat yang
miliki keberadaan di tingkat kawasan
yang global, terdiversiikasi baik produk
maupun pasar dan miliki rantasi pasolan
yang terintegrasi. (SG/ram-znl-bwo)

Soal momentum,

APRIL-JUNI 2016 •

• 15

FOKUS
Komisaris Utama
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk

MAHendra Siregar

“Harus Lebih
Selektif, Tegas
dan Tak Ragu

Menangkap
Momentum”
T

ransformasi jilid ke-2 di lingkungan internal PT
Semen Indonesia (Persero) Tbk. telah digulirkan.
Langkah ini bukan langkah tergesa yang terkesan tanpa perencanaan. Namun, ini merupakan
langkah yang harus diambil sebagai respon cepat atas perubahan yang terjadi di sekeliling kita, terutama di industri
persemenan.
Komisaris Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
Mahendra Siregar mengakui bahwa transformasi jilid ke-1

Bagaimana hasil transformasi awal
yang telah dilakukan di lingkungan
Semen Indonesia?
Untuk strategic holding, sudah dilaksanakan sekitar 80 persen, tinggal persoalan SDM, kemampuan yang lebih
merata dari segi produktiitas, pemasaran semakin terkonsolidasi sudah kita
petakan dan tahu peta jalannya. Tapi
sekarang kita sudah masuk transformasi
kedua ini, untuk lebih melengkapi.
Meski belum selesai 100 persen,
tetap harus dilanjutkan dan harus melakukan transformasi tahapan berikutnya
yang fokus pada tiga hal, yakni eisiensi
supply chain, diversiikasi usaha dan go
global. Kita tidak bisa menunggu lebih
lama karena persaingan dan perubahan
di tingkat global berjalan dengan cepat. Jika kita tidak bergerak, kita akan
terlibas dengan perubahan tersebut.
Apa yang perlu diperbaiki di trans-

16 •

• APRIL-JUNI 2016

sudah berjalan 80 persen, masih tersisa 20 persen yang
harus diselesaikan sebelum menuju transformasi lanjutan.
“Namun, situasi tak