Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional terhadap Outcomes Peserta Didik/Murid Kelas X dan XI di SMU Negeri 15 Bandung.
Universitas Kristen Maranatha viii
ABSTRACT
Education haves key position to improve human resource quality. School as the formal education place expected can produce the rising generation that have high competitive ability in order to can compete in globalization era. Problems hits degradation outcomes (effectivity, extra effort, and satisfaction) pupils in school continues happened. Leadership styles Applying transformational was at teacher expected can overcome problematic that was on at this time, because leadership styles transformational are assumed can improve outcomes (effectivity, extra effort, and satisfaction) pupils its maximally. With reference to that, then this research tries to identification leadership styles influence transformational (variable x) to outcomes participant to educate/ pupil (variable y).
This Research is conducted in SMUN 15 Bandung, with population amount 460 pupils at class X and XI, and taken as sampel 214 pupils. Sampel are taken by using method clusster sampling. Result data questionnaire is tested by validity test, that is factor test by using value loading factor = 0.40, and test reliablity by using test cronbach’s alpha with value criterion alpha = 0.60. Data analyst uses simple reggression analysis. Research result indicates that leadership styles transformational has an effect on positive and significant to improvement outcomes participant is educated in SMUN 15 Bandung. Which are positive and significant influence is proved by value significant research (p) 0.00 ≤ reality level (α) 0.05, whereas level of influence is as high as 17,10%. Research Result gives conclusion, in one the better the usage of leadership styles transformational at teacher, growing level also mounts outcomes participants to educate/ pupil, whereas leadership styles transformational influences improvement outcomes participants to educate/ pupil as high as 17.10%.
(2)
Universitas Kristen Maranatha ix
ABSTRAK
Pendidikan memiliki peran penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sekolah sebagai tempat pendidikan formal diharapkan mampu menghasilkan generasi muda yang memiliki daya saing tinggi agar mampu bersaing dalam era globalisasi. Permasalahan mengenai penurunan outcomes (efektivitas, usaha tambahan, dan kepuasan) para murid di sekolah terus terjadi. Penerapan gaya kepemimpinan transformasional pada guru diharapkan dapat mengatasi problematika yang sedang terjadi saat ini, karena gaya kepemimpinan transformasional dianggap mampu meningkatkan outcomes (efektivitas, usaha tambahan, dan kepuasan) para muridnya secara maksimal. Berkenaan dengan hal tersebut, maka penelitian ini mencoba mengidentifikasi pengaruh gaya kepemimpinan transformasional (variabel x) terhadap outcomes peserta didik/ murid (variabel y).
Penelitian ini dilakukan di SMUN 15 Bandung, dengan jumlah populasi 460 murid pada kelas X dan XI, dan yang dijadikan sampel sebanyak 214 murid. Sampel diambil dengan menggunakan metode clusster sampling. Data hasil kuisioner diuji dengan uji validitas, yaitu uji faktor dengan menggunakan nilai loading factor ≥ 0.40, dan uji reliablitas dengan menggunakan uji cronbach’s alpha dengan kriteria nilai alpha ≥ 0.60. Analis data menggunakan analisis regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukan bahwa gaya kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan outcomes peserta didik di SMUN 15 Bandung. Pengaruh yang positif dan signifikan dibuktikan dengan nilai signifikansi penelitian (p) sebesar 0.00 ≤ taraf nyata (α) yaitu sebesar 0.05, sedangkan besarnya pengaruh adalah sebesar 17,10%. Hasil penelitian memberikan kesimpulan, semakin baik penggunaan gaya kepemimpinan transformasional pada guru, semakin meningkat pula tingkat outcomes para peserta didik/ murid, sedangkan gaya kepemimpinan transformasional mempengaruhi peningkatan outcomes para peserta didik/ murid sebesar 17.10%.
(3)
Universitas Kristen Maranatha x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...i
PENGESAHAN ...ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ...iii
SURAT KETERANGAN PENELITIAN ...iv
KATA PENGANTAR ...v
ABSTRACT ...viii
ABSTRAK ...ix
DAFTAR ISI ...x
DAFTAR GAMBAR ...xiii
DAFTAR TABEL ...xiv
DAFTAR LAMPIRAN ...xv
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian ... ..1
1.2Identifikasi Masalah ... ..6
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian ... ..7
1.4Kegunaan Penelitian ... ..7
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... ..9
2.1.1 Pengertian Pemimpin, Memimpin, dan Kepemimpinan ... ..9
2.1.2 Konsep Kepemimpinan ... 13
2.1.3 Ciri – Ciri Kepemimpinan ... 13
2.1.4 Tanggung Jawab Kepemimpinan ... 14
2.1.5 Peranan Kepemimpinan ... 15
2.1.6 Lingkup Kepemimpinan ... 16
(4)
Universitas Kristen Maranatha xi
2.2 Outcomes ... 21
2.3 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional Terhadap Outcomes Peserta Didik ... 23
2.3.1 Hipotesis dan Model Penelitian ... 27
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 29
3.1.1 Gambaran Umum Sekolah ... 29
3.1.2 Sejarah Singkat Sekolah... 29
3.1.3 Profil Sekolah ... 30
3.1.4 Identitas Sekolah... 32
3.1.5 Visi Dan Misi Sekolah ... 32
3.1.6 Tujuan ... 33
3.1.7 Strategi Sekolah ... 34
3.1.8 Target ... 36
3.1.9 Jabatan dan Personil... 39
3.2 Jenis Penelitian ... 40
3.2.1 Dimensi Waktu Penelitian... 40
3.3 Pengukuran Variabel penelitian ... 40
3.4 Populasi dan Sampel ... 42
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 44
3.6 Analisis Data...45
3.6.1 Uji Validitas...47
3.6.2 Uji Reliabilitas...47
3.6.3 Pengujian Hipotesis ... 49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data ... 51
4.1.1 Gaya Kepemimpinan Transformasional ... 53
(5)
Universitas Kristen Maranatha xii
4.2.1 Uji Validitas ... 67
4.2.2 Uji Reliabilitas ... 74
4.2.3 Hasil Pengujian Hipotesis ... 77
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 80
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN 5.1 Simpulan ... 84
5.2 Implikasi dan Saran Bagi SMUN 15 Bandung ... 86
5.3 Keterbatasan dan Saran Bagi penelitian Mendatang ... 90
DAFTAR PUSTAKA………..93
LAMPIRAN………...…..96
(6)
Universitas Kristen Maranatha xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Lingkup Kepemimpinan………16
Gambar 2.2 Skema Alur pemikiran………...23
(7)
Universitas Kristen Maranatha xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Jenis Penghargaan yang pernah Diterima Sekolah ... 31
Tabel 3.2 Formasi Kelas Jumlah Rombongan Belajar ... 32
Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel ... 41
Tabel 3.4 Sumber Data Penelitian ... 45
Tabel 3.5 Bobot Skala likert ... 46
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi dan Persentase Demografi Responden...52
Tabel 4.2 Gaya Kepemimpinan Transformasional Guru Berdasarkan Persepsi Murid...54
Tabel 4.3 Frekuensi Jawaban Idealised Attributes ... 56
Tabel 4.5 Frekuensi Jawaban Inspirational Motivation ... 57
Tabel 4.5 Frekuensi Jawaban Inspirational Motivation ... 58
Tabel 4.6 Frekuensi jawaban Intellectual stimulation ... 60
Tabel 4.7 Frekuensi jawaban Individual Consideration ... 61
Tabel 4.8 Frekuensi Jawaban Effectiveness... 63
Tabel 4.9 Frekuensi Jawaban Extra Effort ... 64
Tabel 4.10 Frekuensi Jawaban Satisfaction ... 65
Tabel 4.11 Data Awal Uji Validitas ... 68
Tabel 4.12 Proses Pembuangan Data Menyimpang dan Data Kosong ... 70
Tabel 4.13 Data Akhir Uji Validitas ... 71
Tabel 4.14 KMO and Bartlett's Test ... 72
Tabel 4.15 Variabel Validitas dan Nilai Measures Sampling of Adequance (MSA) ... 73
Tabel 4.16 Uji Reliabilitas Variabel X... 75
Tabel 4.17 Uji Reliabilitas Variabel Y... 76
Tabel 4.18 ANOVA(b)...79
Tabel 4.19 Model Summary ... 79
(8)
Universitas Kristen Maranatha xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A Data pertanyaan Kuesioner ... 96
Lampiran B Data validitas awal dan proses pembuangan tahap 1 ... 98
Lampiran C Data uji validitas proses pembuangan tahap 2 ... 99
Lampiran D Data uji validitas proses pembuangan tahap 3 ... 100
Lampiran E Data uji validitas proses pembuangan tahap 4 ... 101
Lampiran F Data uji validitas proses pembuangan tahap 5 ... 102
Lampiran G Data uji validitas proses pembuangan tahap 6 ... 103
Lampiran H Data uji validitas proses pembuangan tahap 7 ... 104
Lampiran I Data uji validitas proses pembuangan tahap 8... 105
Lampiran J Data uji validitas proses pembuangan tahap 9 ... 106
Lampiran K Data uji validitas proses pembuangan tahap 10 ... 107
Lampiran L Data uji validitas proses pembuangan tahap 11 ... 108
Lampiran M Data uji validitas proses pembuangan tahap 12 ... 109
Lampiran N Data uji validitas proses pembuangan tahap 13 ... 110
Lampiran O Data uji validitas proses pembuangan tahap 14 ... 111
Lampiran P Data uji validitas proses pembuangan tahap 15 ... 112
Lampiran Q Data uji validitas proses pembuangan tahap 16 ... 113
Lampiran R Data uji validitas proses pembuangan tahap 17 ... 114
Lampiran S Data valid... 115
Lampiran T Data KMO dan Bartlett’s ... 115
(9)
Bab I Pendahuluan 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Perkembangan suatu bangsa tidak bisa dilepaskan dari sektor pendidikan. Pendidikan adalah sarana strategis pembangunan nasional melalui usaha dan proses peningkatan sumber daya manusia, agar diperoleh manusia yang berkualitas tinggi sehingga mampu berperan aktif sebagai subjek pembangunan (Al-jawi, 2006). Menyadari akan pentingnya pendidikan sebagai sarana strategis dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga menjadi manusia Indonesia yang dapat membangun dirinya, keluarga masyarakat dan bangsa pada umumnya, maka pendidikan senantiasa menjadi tumpuan masyarakat bangsa dan negara saat ini dan di masa mendatang.
Kontribusi sumber daya manusia sangat besar artinya terhadap tercapainya tujuan pembangunan nasional yakni; masyarakat yang adil, makmur, yang merata dan sejahtera. Alasan itulah yang menyebabkan masalah peningkatan mutu pendidikan di setiap jenjang dan tingkat pendidikan menjadi prioritas utama dalam pembangunan pendidikan sebagai sub sistem dari pembangunan nasional (Liputan6.com, 2010).
Tersedianya sumber daya manusia yang berkualitas menjadi salah satu faktor penting untuk menopang kegiatan perekonomian. Dalam era globalisasi dewasa ini, suatu keadaan cenderung penuh dengan ketidakpastian, telah terjadi
(10)
Bab I Pendahuluan 2
Universitas Kristen Maranatha pergeseran paradigma tentang keunggulan suatu bangsa, dari keunggulan komparatif kepada keunggulan kompetitif. Keunggulam komparatif bertumpu pada kekayaan sumber daya alam, sementara keunggulan kompetitif bertumpu pada pemilikan sumber daya manusia yang berkualitas (Kuntowijoyo, 2001).
Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif dan dinamis, pengetahuan telah diakui sebagai sumber daya yang penting dalam mencapai keunggulan kompetitif (Karl, 2003: dalam Anatan dan Margaretha, 2007). Institusi pendidikan dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang maksimal terhadap para peserta didiknya, dan tentu saja hasil akhirnya diharapkan dapat membentuk manusia yang berkualitas baik dari segi pengetahuan dan kemampuan, karena satu hal yang pasti bahwa fungsi utama dari pendidikan adalah membantu manusia untuk meningkatkan taraf hidup dan martabat kemanusiaannya.
Dalam institusi pendidikan, khususnya di SMUN 15 Bandung, peserta didik/ murid merupakan objek yang penting. Peningkatan kompetensi dibidang akademik menjadi tujuan para pendidik dewasa ini. Kenyataannya, banyak para murid beranggapan bahwa sekolah hanya sebuah rutinitas semata, mereka pergi ke sekolah hanya karena sebuah kebiasaan, bukan karena sebuah kebutuhan, karena mereka beranggapan bahwa pengetahuan bukanlah sesuatu yang penting bagi mereka. Memang sangat membuat sedih ketika melihat potret pendidikan di negara ini. Di satu sisi kegiatan sekolah terus berlangsung dari pukul tujuh pagi hingga pukul tiga sore, dan lima hari dalam seminggu, para murid menghabiskan waktunya di sekolah, namun pada kenyataannya sekolah hanya menjadi tempat
(11)
Bab I Pendahuluan 3
Universitas Kristen Maranatha persinggahan sementara bagi para murid usia remaja yang belum bisa menentukan arah hidupnya.
Dari tahun ke tahun, sistem pendidikan di sekolah – sekolah mengalami perubahan, kurikulum yang sudah usang mulai disesuaikan agar mampu mengikuti perubahan zaman, namun hal ini bukan merupakan solusi terbaik. Pemerintah menetapkan bahwa tiap tahun, standar nilai kelulusan ujian nasional harus ditingkatkan sebesar 0.5, hal ini dilakukan agar para murid semakin tertantang dan mampu bersaing dalam era globalisasi. Imbas dari tindakan tersebut adalah menurunnya tingkat kelulusan SMU – SMU di Indonesia, termasuk di SMUN 15 Bandung. Perubahan yang terus terjadi dalam lingkup pendidikan, bukan menambah semangat bagi para siswa, akan tetapi sebaliknya, para murid semakin merasa malas dan tertekan, mereka enggan untuk bersekolah, akibatnya tingkat outcomes (motivasi, kerja keras, efektifitas dan kepuasan) para murid menurun, ditambah lagi tingkat kedisiplinan beberapa guru yang relatif rendah, membuat para murid kehilangan sosok yang bisa dijadikan panutan. Beberapa guru beranggapan bahwa peran guru hanya sebatas rutinitas dan pekerjaan semata, tidak lebih – tidak kurang. Ini merupakan suatu dilema, di satu sisi para murid dituntut untuk terus meningkatkan kompetensi dan pengetahuan dibidang akademik, di sisi lain, sarana penunjang pendidikan termasuk para pengajarnya, kurang bisa mengakomodasi kepentingan para murid.
Peningkatan kompetensi tidak bisa dilepaskan dari peran guru sebagai pemimpin di kelas. Idealnya, guru dan murid merupakan satu mata rantai yang keberadaannya tidak bisa dipisahkan. Guru akan memiliki arti jika perannya
(12)
Bab I Pendahuluan 4
Universitas Kristen Maranatha diikuti oleh para muridnya. Begitu juga sebaliknya, tanpa guru di kelas, murid tidak akan bisa mendapatkan pengetahuan dibidang akademik, oleh karena itu kesadaran mengenai perannya masing – masing perlu ditingkatkan. Guru seharusnya dapat meningkatkan semangat belajar, motivasi, kerja keras, dan bisa memberikan pelayanan yang baik sesuai perannya. Murid akan lebih termotivasi dan bersemangat dalam belajar, jika guru bisa memberikan pemodelan gaya kepemimpinan yang baik, yang disukai oleh para murid.
Tanggung jawab murid dalam sebuah sekolah bukan merupakan suatu hal yang terbilang ringan. Selain mendapatkan tuntutan dari pihak keluarga, pihak sekolah juga menuntut hal yang serupa, yaitu tuntutan untuk meningkatkan prestasi akademiknya, karena sumbangan terbesar dari murid terhadap institusi pendidikan bukan hanya terletak pada sisi materialnya saja, akan tetapi sumbangan berupa prestasi akademik yang bisa menumbuhkan citra yang baik bagi institusi pendidikan di mata masyarakat umum.
Dalam rangka meningkatkan prestasi dibidang akademik, peran guru/ pendidik sebagai pemimpin di kelas harus bisa memberikan motivasi terhadap peserta didiknya. Motivasi dianggap bisa memprovokasi dan mengarahkan perilaku manusia terhadap tujuan yang diharapkan (Kini dan Hobson, 2003). Peningkatan motivasi yang diikuti oleh tindakan dapat diketahui dari tingkat outcomes peserta didik, yang mana terdapat beberapa dimensi, diantaranya : extra effort, effectiveness, satisfaction, yang dianggap dapat menggambarkan motivasi seseorang. Semua dimensi tersebut dianggap sebagai hasil (outcomes) dari gaya kepemimpinan yang digunakan (Bass dan Avolio, 2003).
(13)
Bab I Pendahuluan 5
Universitas Kristen Maranatha Kepemimpinan guru dalam sebuah kelas, menjadi sarana yang bisa memberikan rangsangan dalam peningkatan hasil belajar (outcomes), karena hampir setiap aspek kerja dipengaruhi oleh, dan tergantung pada kepemimpinan dengan berbagai atribut nilai dan kebijakan yang dimilikinya (Overton, 2002: dalam Tjiharjadi dkk. 2007). Kepemimpinan penting karena secara teoritis kepemimpinan diposisikan sebagai faktor sentral yang mendinamisasi, menggerakkan, mengarahkan, dan mengkoordinasikan berbagai faktor lain dalam organisasi (Gana, 2004). Pemimpin dapat mempengaruhi perilaku bawahan melalui gaya atau pendekatan yang digunakan untuk mengelola orang, gaya kepemimpinan transformasional efektif untuk menghadapi keadaan yang penuh dengan perubahan dan ketidakpastian (Benyamin dan Flyinn, 2006: dalam Brahmana dan Sofiyandi, 2007). Kepemimpinan transformasional lebih proaktif dalam hal memotivasi pengikutnya untuk pencapaian tujuan (Bass, 1985: dalam Brahmana dan Sofiyandi, 2007). Para pemimpin transformasional lebih mampu dan lebih sensitif merasakan perubahan lingkungannya, dan untuk selanjutnya membentuk dan melakukan tujuan sasaran strategis yang mampu menangkap perhatian serta minat bawahannya (Bersona dan Avoilio, 2004). Para pengikut pimpinan transformasional memperlihatkan komitmen yang lebih tinggi terhadap misi organisasi, kesediaan untuk bekerja lebih keras, kepercayaan yang lebih tinggi terhadap pimpinan, dan tingkat penerapan nilai yang lebih tinggi (Avolio, Bass, dan Jung, 1999). Seluruh efek kepemimpinan transformasional diharapkan akan menciptakan kondisi yang lebih baik bagi pemahaman serta tujuan visi
(14)
Bab I Pendahuluan 6
Universitas Kristen Maranatha strategis, misi, dan sasaran – sasaran (outcomes), serta tingkat penerimaan pengikut yang lebih baik (Bersona dan Avolio, 2004).
Pemimpin transformasional mampu membawa para pengikutnya ke tingkat yang lebih tinggi sehingga membuat para pengikutnya mencapai potensi tertingginya, bahkan lebih. Ini akan memberikan dampak positif terhadap peningkatan hasil (outcomes) peserta didik/ murid. Keller (1992) mengemukakan bahwa kebutuhan yang lebih tinggi, seperti harga diri dan aktualisasi diri, hanya dapat dipenuhi melalui praktik gaya kepemimpinan transformasional.
Berdasarkan uraian dan teori di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan analisis dan pembuktian. Peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian dengan judul berikut ini. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional Terhadap Outcomes Peserta Didik/ Murid Kelas X dan XI di SMU Negeri 15 Bandung ”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, maka penulis mengidentifikasi pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap outcomes peserta didik/ murid. Pengaruh yang dimaksudkan dalam rumusan masalah adalah sebagai berikut ini.
1. Bagaimana gaya kepemimpinan transformasional di SMUN 15 Bandung ? 2. Bagaimana outcomes peserta didik/ murid di SMUN 15 Bandung ?
3. Seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap outcomes peserta didik kelas X dan XI di SMUN 15 Bandung ?
(15)
Bab I Pendahuluan 7
Universitas Kristen Maranatha 1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah problematika yang ada dalam dunia pendidikan, khususnya mengenai permasalahan semangat belajar, efektifitas, dan kepuasan (outcomes) peserta didik, bisa distimulasi oleh guru/ pendidik yang memiliki peran sebagai pengajar dan pemimpin di kelas dengan penggunaan gaya kepemimpinan transformasional.
Tujuan penelitian adalah sebagai berikut ini.
1. Mengetahui gaya kepemimpinan transformasional di SMUN 15 Bandung. 2. Mengetahui outcomes peserta didik/ murid di SMUN 15 Bandung.
3. Mengetahui besarnya pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap outcomes peserta didik/ murid kelas X dan XI di SMUN 15 Bandung.
1.4 Kegunaan penelitian
1. Bagi penulis.
Penelitian ini dilakukan untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai ruang lingkup kepemimpinan transformasional dan pengaruhnya terhadap outcomes peserta didik/ murid, dan juga sebagai referensi perilaku yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari – hari agar tercipta kehidupan yang lebih baik.
2. Bagi SMUN 15 Bandung.
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi alat evaluasi bagi institusi pendidikan, khususnya SMUN 15 Bandung, sehingga bisa melakukan perbaikan dari segi kepemimpinan guru/ pendidik dalam mengajar, dan juga
(16)
Bab I Pendahuluan 8
Universitas Kristen Maranatha bisa memberikan kontribusi terhadap kemajuan sekolah serta peningkatan motivasi dan prestasi belajar murid.
3. Bagi Universitas.
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan bacaan yang bersifat ilmiah dan sebagai bahan referensi untuk penelitian berikutnya.
4. Bagi pihak lain.
Diharapkan dapat menambah wawasan atau dapat menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya yang tertarik terhadap topik penelitian ini.
(1)
persinggahan sementara bagi para murid usia remaja yang belum bisa menentukan arah hidupnya.
Dari tahun ke tahun, sistem pendidikan di sekolah – sekolah mengalami perubahan, kurikulum yang sudah usang mulai disesuaikan agar mampu mengikuti perubahan zaman, namun hal ini bukan merupakan solusi terbaik. Pemerintah menetapkan bahwa tiap tahun, standar nilai kelulusan ujian nasional harus ditingkatkan sebesar 0.5, hal ini dilakukan agar para murid semakin tertantang dan mampu bersaing dalam era globalisasi. Imbas dari tindakan tersebut adalah menurunnya tingkat kelulusan SMU – SMU di Indonesia, termasuk di SMUN 15 Bandung. Perubahan yang terus terjadi dalam lingkup pendidikan, bukan menambah semangat bagi para siswa, akan tetapi sebaliknya, para murid semakin merasa malas dan tertekan, mereka enggan untuk bersekolah, akibatnya tingkat outcomes (motivasi, kerja keras, efektifitas dan kepuasan) para murid menurun, ditambah lagi tingkat kedisiplinan beberapa guru yang relatif rendah, membuat para murid kehilangan sosok yang bisa dijadikan panutan. Beberapa guru beranggapan bahwa peran guru hanya sebatas rutinitas dan pekerjaan semata, tidak lebih – tidak kurang. Ini merupakan suatu dilema, di satu sisi para murid dituntut untuk terus meningkatkan kompetensi dan pengetahuan dibidang akademik, di sisi lain, sarana penunjang pendidikan termasuk para pengajarnya, kurang bisa mengakomodasi kepentingan para murid.
Peningkatan kompetensi tidak bisa dilepaskan dari peran guru sebagai pemimpin di kelas. Idealnya, guru dan murid merupakan satu mata rantai yang keberadaannya tidak bisa dipisahkan. Guru akan memiliki arti jika perannya
(2)
diikuti oleh para muridnya. Begitu juga sebaliknya, tanpa guru di kelas, murid tidak akan bisa mendapatkan pengetahuan dibidang akademik, oleh karena itu kesadaran mengenai perannya masing – masing perlu ditingkatkan. Guru seharusnya dapat meningkatkan semangat belajar, motivasi, kerja keras, dan bisa memberikan pelayanan yang baik sesuai perannya. Murid akan lebih termotivasi dan bersemangat dalam belajar, jika guru bisa memberikan pemodelan gaya kepemimpinan yang baik, yang disukai oleh para murid.
Tanggung jawab murid dalam sebuah sekolah bukan merupakan suatu hal yang terbilang ringan. Selain mendapatkan tuntutan dari pihak keluarga, pihak sekolah juga menuntut hal yang serupa, yaitu tuntutan untuk meningkatkan prestasi akademiknya, karena sumbangan terbesar dari murid terhadap institusi pendidikan bukan hanya terletak pada sisi materialnya saja, akan tetapi sumbangan berupa prestasi akademik yang bisa menumbuhkan citra yang baik bagi institusi pendidikan di mata masyarakat umum.
Dalam rangka meningkatkan prestasi dibidang akademik, peran guru/ pendidik sebagai pemimpin di kelas harus bisa memberikan motivasi terhadap peserta didiknya. Motivasi dianggap bisa memprovokasi dan mengarahkan perilaku manusia terhadap tujuan yang diharapkan (Kini dan Hobson, 2003). Peningkatan motivasi yang diikuti oleh tindakan dapat diketahui dari tingkat outcomes peserta didik, yang mana terdapat beberapa dimensi, diantaranya : extra effort, effectiveness, satisfaction, yang dianggap dapat menggambarkan motivasi seseorang. Semua dimensi tersebut dianggap sebagai hasil (outcomes) dari gaya kepemimpinan yang digunakan (Bass dan Avolio, 2003).
(3)
Kepemimpinan guru dalam sebuah kelas, menjadi sarana yang bisa memberikan rangsangan dalam peningkatan hasil belajar (outcomes), karena hampir setiap aspek kerja dipengaruhi oleh, dan tergantung pada kepemimpinan dengan berbagai atribut nilai dan kebijakan yang dimilikinya (Overton, 2002: dalam Tjiharjadi dkk. 2007). Kepemimpinan penting karena secara teoritis kepemimpinan diposisikan sebagai faktor sentral yang mendinamisasi, menggerakkan, mengarahkan, dan mengkoordinasikan berbagai faktor lain dalam organisasi (Gana, 2004). Pemimpin dapat mempengaruhi perilaku bawahan melalui gaya atau pendekatan yang digunakan untuk mengelola orang, gaya kepemimpinan transformasional efektif untuk menghadapi keadaan yang penuh dengan perubahan dan ketidakpastian (Benyamin dan Flyinn, 2006: dalam Brahmana dan Sofiyandi, 2007). Kepemimpinan transformasional lebih proaktif dalam hal memotivasi pengikutnya untuk pencapaian tujuan (Bass, 1985: dalam Brahmana dan Sofiyandi, 2007). Para pemimpin transformasional lebih mampu dan lebih sensitif merasakan perubahan lingkungannya, dan untuk selanjutnya membentuk dan melakukan tujuan sasaran strategis yang mampu menangkap perhatian serta minat bawahannya (Bersona dan Avoilio, 2004). Para pengikut pimpinan transformasional memperlihatkan komitmen yang lebih tinggi terhadap misi organisasi, kesediaan untuk bekerja lebih keras, kepercayaan yang lebih tinggi terhadap pimpinan, dan tingkat penerapan nilai yang lebih tinggi (Avolio, Bass, dan Jung, 1999). Seluruh efek kepemimpinan transformasional diharapkan akan menciptakan kondisi yang lebih baik bagi pemahaman serta tujuan visi
(4)
strategis, misi, dan sasaran – sasaran (outcomes), serta tingkat penerimaan pengikut yang lebih baik (Bersona dan Avolio, 2004).
Pemimpin transformasional mampu membawa para pengikutnya ke tingkat yang lebih tinggi sehingga membuat para pengikutnya mencapai potensi tertingginya, bahkan lebih. Ini akan memberikan dampak positif terhadap peningkatan hasil (outcomes) peserta didik/ murid. Keller (1992) mengemukakan bahwa kebutuhan yang lebih tinggi, seperti harga diri dan aktualisasi diri, hanya dapat dipenuhi melalui praktik gaya kepemimpinan transformasional.
Berdasarkan uraian dan teori di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan analisis dan pembuktian. Peneliti memutuskan untuk melakukan
penelitian dengan judul berikut ini. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional Terhadap Outcomes Peserta Didik/ Murid Kelas X dan XI di SMU Negeri 15 Bandung ”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, maka penulis mengidentifikasi pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap outcomes peserta didik/ murid. Pengaruh yang dimaksudkan dalam rumusan masalah adalah sebagai berikut ini.
1. Bagaimana gaya kepemimpinan transformasional di SMUN 15 Bandung ? 2. Bagaimana outcomes peserta didik/ murid di SMUN 15 Bandung ?
3. Seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap outcomes peserta didik kelas X dan XI di SMUN 15 Bandung ?
(5)
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah problematika yang ada dalam dunia pendidikan, khususnya mengenai permasalahan semangat belajar, efektifitas, dan kepuasan (outcomes) peserta didik, bisa distimulasi oleh guru/ pendidik yang memiliki peran sebagai pengajar dan pemimpin di kelas dengan penggunaan gaya kepemimpinan transformasional.
Tujuan penelitian adalah sebagai berikut ini.
1. Mengetahui gaya kepemimpinan transformasional di SMUN 15 Bandung. 2. Mengetahui outcomes peserta didik/ murid di SMUN 15 Bandung.
3. Mengetahui besarnya pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap outcomes peserta didik/ murid kelas X dan XI di SMUN 15 Bandung.
1.4 Kegunaan penelitian 1. Bagi penulis.
Penelitian ini dilakukan untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai ruang lingkup kepemimpinan transformasional dan pengaruhnya terhadap outcomes peserta didik/ murid, dan juga sebagai referensi perilaku yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari – hari agar tercipta kehidupan yang lebih baik.
2. Bagi SMUN 15 Bandung.
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi alat evaluasi bagi institusi pendidikan, khususnya SMUN 15 Bandung, sehingga bisa melakukan perbaikan dari segi kepemimpinan guru/ pendidik dalam mengajar, dan juga
(6)
bisa memberikan kontribusi terhadap kemajuan sekolah serta peningkatan motivasi dan prestasi belajar murid.
3. Bagi Universitas.
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan bacaan yang bersifat ilmiah dan sebagai bahan referensi untuk penelitian berikutnya.
4. Bagi pihak lain.
Diharapkan dapat menambah wawasan atau dapat menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya yang tertarik terhadap topik penelitian ini.