UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR ILMU BAHAN BANGUNAN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN DI SMK NEGERI 2 MEDAN.

(1)

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR ILMU BAHAN BANGUNAN MELALUI PENERAPAN MODEL

PEMBELAJARANTIME TOKENPADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN

DI SMK NEGERI 2 MEDAN

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Oleh:

TOGI SUPRIADI NAPITUPULU NIM. 5103311037

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2015


(2)

(3)

(4)

(5)

LEMBAR PERSEMBAHAN

Di dalam hidupku halya elgkau yalg helalu aku kahihi dal hayalgi.

Terimakahih atah hegala kahih hayalg yalg tak helti-heltilya yalg telah

elgkau berikal kepada alak mu ili. Terimakahih atah helyumal, motivahi, dal

hemalgat wahai kedua oralgtua ku. Semoga Tuhal helalu memberikal

kehehatal dal umur yalg paljalg buat kalial berdua mamak dal bapak ku.

Agar huatu haat lalti alak mu dapat hukheh dal berhahil delgal cita-cita yalg

alak mu harapkal, agar kalial biha melihat helyum kebalggaal melihat alak

mu berhahil dal hukheh ditelgah-telgah mahyarakat. Tak biha lagi

kuulgkapkal delgal kata-kata atah hegala pelgorbalal dal kahih hayalg

kalial. Semoga Tuhal helalu melildulgi kalial berdua. Amil.


(6)

---i ABSTRAK

Togi Supriadi Napitupulu. NIM 5103311037.Upaya Meningkatkan Keaktifan Dan

Hasil Belajar Ilmu Bahan Bangunan Melalui Penerapan Model Pembelajaran Time

Token Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Bangunan di SMK Negeri 2 Medan. 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran memahami ilmu bahan bangunan melalui penerapan model pembelajaran Time Token pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Medan semester ganjil Tahun Ajaran 2014/2015 yang berjumlah 30 orang .Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Prosedur tindakan dikemas kedalam dua siklus pembelajaran. Dimana siklus pertama mempelajari pengenalan tentang batu bata, Macam dan fungsi peralatan tangan kerja batu. Dan siklus kedua mempelajari tentang Pengetahuan bahan adukan dan campuran pasangan batu bata.

Hasil ujicoba instrument yang dilakukan pada siklus pertama dari 30 soal diperoleh 25 soal yang valid dan dari data yang valid uji tingkat kesukaran didapat 6 soal yang mudah, 19 soal yang sedang dan 0 soal yang sulit. Uji daya beda didapat 3 soal sangat baik, 11 soal yang baik, 10 soal cukup dan 1 sukar. Uji reabilitas diperoleh 0,9169 (sangat tinggi).

Pada siklus kedua dari 30 soal diperoleh 25 soal valid dan dari data yang valid uji tingkat kesukaran didapat 4 soal mudah, 21 soal sedang, uji daya beda didapat 4 sangat baik, 10 soal baik, 11 soal cukup dan 0 soal yang jelek. Uji reabilitas diperoleh 0.9181( sangat tinggi). Penelitian ini dikatakan berhasil diukur berdasarkan indicator rata-rata komulatif aktivitas dan hasil belajar siswa mendapat nilai 80 sekurang-kurangnya 80% di dalam kelas dengan baik dalam pemebelajaran Memahami Ilmu Bahan Bangunan.

Hasil penelitian hasil belajar menunjukkan bahwa pada siklus I nilai hasil belajar yang diperoleh 75% sedangkan pada siklus ke II nilai hasil belajar yang diperoleh meningkat menjadi 83% . Pada aktivitas siswa menunjukkan bahwa pada siklus I diperoleh nilai 75% sedangkan pada siklus ke II nilai aktivitas siswa meningkat menjadi 85%. Dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Time Token untuk meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Ilmu Bangunan Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Medan Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan Tahun Ajaran 2014/2015 membuktikan peningkatan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa.

Maka, dari hasil penelitian di atas pengajuan hipotesis yang menyatakan bahwa : 1. Penerapan Model Pembelajaran Time Token dapat meningkatkan aktivitas

siswa pada mata pelajaran Memahami Ilmu Bangunan dapat diterima.

2. Penerapan Model Pembelajaran Time Token dapat meningkatkan hasil belajar Memahami Ilmu Bangunan dapat diterima.


(7)

i ABSTRACT

Togi Supriadi Napitupulu. NIM 5103311037. Efforts to enhance the Liveliness and outcomes Studied building materials through the application of the Model of learning Time Token on a Grade X Building Engineering Program at SMK Negeri 2 Medan 2015.

This research aims to know the liveliness and student learning outcomes on the subjects understand the science of building materials through the application of the model of learning Time Token on a grade X SMK Negeri 2 Medan odd semester academic year 2014/2015, totaling 30 people.The research design used was class action research (PTK). The procedure action packed into two cycles of learning. Where the first cycle studies the introduction of brick, sorts and function of working stone hand tools. The second cycle and learn about the knowledge of mortar and mix a couple of bricks.

Results of the test instrument is done on the first cycle of 30 items retrieved 25 reserved a valid and a valid test data of difficulty obtained 6 easy, 19 questions about being a difficult problem and 0. Test the power difference obtained 3 reserved good, a good question 11, 10 and 1 difficult enough problem. Test reabilitas obtained 0,9169 (very high). In the second cycle of 30 items retrieved 25 reserved valid and valid test data of difficulty obtained 4 reserved easy, medium, test question 21 power difference obtained 4 very good, 10 reserved 11 both reserved and 0 an ugly problem. Test reabilitas retrieved 0.9181 (very high). This research is said to be successfully measured the average indicator based on komulatif activity and learning results students got at least 80 80% value in the classroom with either in understanding science pemebelajaran building materials.

The research results of the study show that in the cycle of learning results values I obtained 75% while in cycle II value of the acquired learning outcomes increased to 83%. On the activity of students pointed out that the cycle I retrieved the value 75% while in cycle II value of activity of students increased to 85%. It can be concluded that the application of the model of learning Time Token to increase activity and building Science Learning Outcomes in students of SMK Negeri 2 X Class field of Building Engineering Program academic year 2014/2015 prove results increases learning and student learning activities.

Then, from the results of research on the filing of a hypothesis which States that: 1. The application of the Model of learning Time the Token can increase the activity of

the students on the subjects Understand the Science Building is acceptable.

2. The application of the Model of learning Time the Token can enhance the results of the study to understand the Science Building is acceptable.


(8)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus karna atas berkat dan kasih karunia-Nya penulis diberikan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.

Skripsi ini berjudul “Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Ilmu Bahan Bangunan Melalui Penerapan Model Pembelajaran Time Token pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Bangunan Di SMK Negeri 2 Medan Tahun Pelajaran 2014/2015 ”.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terrimakasih yang setulus-tulusnya kepada :

1. Drs. Sempurna Perangin-angin, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan perhatian, dorongan, bimbingan, serta masukan dan saran yang sangat berharga dalam penulisan skripsi ini.

2. Prof. Dr. Abdul Hamid, K. M.Pd., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

3. Drs. Asri Lubis, ST, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri Medan dan sekaligus sebagai dosen Pembimbing Akademik. 4. Dr. Zulkifli Matondang, M.Si., Selaku Ketua Prodi Jurusan Pendidikan Teknik

Bangunan Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Drs. Nono Sebayang, ST.,M.Pd., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri Medan.


(9)

iii

7. Bapak dan Ibu Dosen yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan selama penulis melakukan perkuliahan.

8. Bapak Sukardi, S.Pd, MM., selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Medan atas bantuan dan kerjasamanya selama penulis melakukan penelitian.

9. Ibu Siti Maimunah, selaku guru mata pelajaran Ilmu Bahan Bangunan.

10. Teristimewa kepada Ayahanda D. Napitupulu dan Ibunda M. Lumbanbatu yang tercinta, terima kasih yang tiada terhingga atas doa, kesabaran, dukungan, arahan dan segala limpahan kasih sayang yang diberikan kepada penulis.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam skripsi ini terdapat kekurangan dalam penulisan, isi dan penyampaiannya. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun. Akhir kata, hanya doa yang dapat penulis persembahkan, semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis akan mendapat balasan yang setimpal, dan semoga skripsi ini akan bermanfaat kepada pembaca.

Medan, Maret 2015 Penulis,

Togi Supriadi Napitupulu NIM. 5103311037


(10)

iv

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PERSETUJUAN

ABSTRAKLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL i KATA PENGANTARLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL ii DAFTAR ISILLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL iv DAFTAR TABELLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL vi DAFTAR GAMBARLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL vii DAFTAR LAMPIRANLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL viii BAB I PENDAHULUANLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah... 7

C. Pembatasan Masalah... 8

D. Perumusan Masalah... 8

E. Tujuan Penelitian... 9

F. Manfaat Penelitian... 9

BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN PENGAJUAN HIPOTESISLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL 11 A. Kerangka Teoritis... 11

1. Hakikat Aktivitas Belajar Siswa... 11

2. Hakikat Hasil Belajar Ilmu Bahan Bangunan... 14

a. Hakikat Belajar... 14

b.Hakikat Hasil Belajar ... 16

c. Materi Ilmu Bahan Bangunan... 17

d. Cara Menilai Hasil Belajar... 18

3.Hakikat Model PembelajaranTime Token... 19

a. Pengertian model PembelajaranTime Token... 19

b. Kelebihan dan Kekurangan model PembelajaranTime Token... 19

c. Langkah-langkah Model PembelajaranTime Token... 20


(11)

v

C. Kerangka Berfikir... 21

D. Pengajuan Hipotesis... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIANLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL 23 A. Tempat dan Waktu Penelitian... 23

B. Subjek Penelitian... 23

C. Objek Penelitian... 23

D. Definisi Operasional... 23

E. Prosedur Penelitian... 24

F. Kegiatan Penelitian... 26

G. Teknik dan Alat Pengumpulan Data... 31

H. Uji Coba Instrumen Penelitian... 33

I. Teknik Analisis Data... 37

BAB IV HASIL PENELITIANLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL 40 A. Siklus Pertama... 40

1. Tahap Perencanaan ... 40

2. Tahap Pelaksanaan... 40

3. Tahap Pengamatan... 43

4. Tahap Refleksi dan Perencanaan Ulang... 48

B. Siklus Kedua... 51

1. Tahap Perencanaan ... 51

2. Tahap Pelaksanaan ... 52

3. Tahap Pengamatan ... 52

4. Tahap Refleksi ... 58

C. Pembahasan Hasil Penelitian... 61

BAB VKESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARANLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL 62 A. Kesimpulan... 62

B. Implikasi... 63

C. Saran... 65 DAFTAR PUSTAKA


(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.Nilai Rata-Rata hasil belajar Ilmu Bahan Bangunan... 3

Tabel 2. Pelaksanaan penelitian tindakan... 27

Tabel 3. Teknik dan Alat Pengumpulan Data... 31

Tabel 4. Kisi – Kisi Tes... 31

Tabel 5. Format Observasi Aktivitas Siswa... 32

Tabel 6. Hasil Penelitian Aktifitas Dalam Proses Belajar gengajar Siklus I... 44

Tabel 7. Data-data Tes hasil Belajar Siswa Siklus I... 46

Tabel 8. Indikator Keberhasilan Pada Siklus I... 47

Tabel 9. Hasil Observasi Aktifitas Dalam Proses Belajar gengajar Siklus II... 53

Tabel 10. Perolehan Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II... 55

Tabel 11. Indikator Keberhasilan Pada Siklus II... 57


(13)

DAFTAR GAMBAR


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus Memahami Ilmu Bahan Bangunan... 66

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I... 68

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II... 73

Lampiran 4. Hand Out Memahami Ilmu Bahan Bangunan... 77

Lampiran 5. Soal Post Test Siklus Pertama... 95

Lampiran 6. Soal Post Test Siklus Kedua... 101

Lampiran 7. Analisis Data Instrument Siklus I... 107

Lampiran 8. Analisis Data Instrument Siklus II... 115

Lampiran 9. Tabel Uji Validitas Butir Soal Siklus I dan II... 122

Lampiran 10. Tabel Indeks Kesukaran Butir Soal Siklus I... 123

Lampiran 11. Tabel Indeks Kesukaran Butir Soal Siklus II... 123

Lampiran 12. Tabel Daya Beda Butir Siklus I... 125

Lampiran 13. Tabel daya Beda Butir Siklus II... 126

Lampiran 14. Tabel Reabilitas Soal Siklus I... 127

Lampiran 15. Tabel Reabilitas Soal Siklus II... 128

Lampiran 16. Perolehan Hasil Belajar Siswa Siklus I... 129

Lampiran 17. Perolehan Hasil Belajar Siswa Siklus II... 130

Lampiran 18. Hasil Perolehan Aktivitas Siswa Siklus I... 131

Lampiran 19. Perhitungan Perolehan Nilai Aktivitas Siswa Pada Siklus I... 132

Lampiran 20. Hasil Perolehan Aktivitas Siswa Siklus II... 134

Lampiran 21. Perhitungan Perolehan Nilai Aktivitas Siswa Pada Siklus II... 135

Lampiran 22. Dokumentasi Penelitian Siklus I... 137


(15)

1 BAB B PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendedekan adalah suatu proses pengembangan endevedu dan keprebadean seseorang yang delakukan secara sadar dan penuh tanggung jawab untuk menengkatkan pengetahuan, keterampelan dan sekap serta nelae-nelae sehengga dapat menyesuaekan dere dengan lengkungan. Menurut Buchore dalam Treanto (2007:1) pendedekan yang baek adalah pendedekan yang tedak hanya memperseapkan seswanya untuk suatu profese atau jabatan, tetape untuk menyelesaekan masalah-masalah yang dehadapenya dalam kehedupan sehare-hare. Hamalek (2010:14) menyatakan bahwa tujuan pendedekan etu harus memeleke tujuan jangka panjang yang artenya, pengetahuan dan keterampelan yang deperoleh seswa berguna sepanjang kehedupan dan tujuan pendedekan bertetek tolak dare tengkah laku yang bersefat operaseonal.

Dalam upaya penengkatan mutu pendedekan banyak hal yang harus deperhatekan, antara laen: hasel belajar, proses belajar mengajar, metode pengajaran yang sesuae dengan matere ajar, faseletas belajar, dan profeseonalesme guru. Proses belajar mengajar merupakan unsur yang paleng penteng yang harus deperhatekan karena dengan pelaksanaan proses belajar mengajar yang baek tersebut tujuan pendedekan akan tercapae. Menurut Andayane (2007:9), pengelolaan proses belajar mengajar yang efektef merupakan tetek awal keberhaselan pembelajaran yang muaranya akan menengkatkan hasel belajar seswa. Sudjana (2009:3) menyatakan hasel belajar seswa pada hakekatnya adalah perubahan tengkah laku yang mencakup bedang kognetef, afektef, dan psekomotorek. Salah satu lembaga pendedekan formal adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang bertujuan untuk memperseapkan peserta dedek menguasae keterampelan tertentu untuk memasuke lapangan kerja dan sekalegus memberekan bekal untuk melanjutkan pendedekan kejuruan yang lebeh tengge.


(16)

2

Dekatakan formal karena sestemnya sudah terstandaresase. Dalam Peraturan Pemerentah Republek Indonesea No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendedekan Naseonal dekatakan bahwa standar naseonal pendedekan adalah kreterea menemal tentang sestem pendedekan de seluruh welayah hukum Negara Kesatuan Republek Indonesea (PP No. 19 Tahun 2005 Bab 1 Pasal 1 Ayat 1).

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sestem Pendedekan Naseonal Pasal 15 menyebutkan bahwa pendedekan kejuruan merupakan pendedekan menengah yang memperseapkan peserta dedek terutama untuk bekerja dalam bedang tertentu. Mengacu pada tengkat SDM sebagae tenaga kerja aktef yang benar-benar handal dan seap depakae, seteap calon tenaga kerja harus memperseapkan dere lebeh baek, tedak terkecuale lulusan SMK.

Untuk mencapae tujuan pendedekan naseonal tersebut pemerentah Indonesea telah banyak melakukan upaya untuk penengkatan kualetas pendedekan. Upaya perbaekan yang telah delaksanakan deantaranya: (1) Kurekulum, (2) penengkatan kualetas guru, (3) Perbaekan metode pengajaran, (4) penyedeaan bahan-bahan pengajaran, (5) pengembangan medea pendedekan, dan (6) pengadaan alat-alat laboratoreum.

SMK sebagae lembaga memeleke bedang keahlean yang berbeda-beda menyesuaekan dengan lapangan kerja yang ada. De SMK para seswa dededek dan delateh keterampelan agar profeseonal dalam bedang keahleannya maseng-maseng. Bedang keahlean yang ada de SMK deantaranya bedang keahlean bangunan, bedang keahlean elektroneka, bedang keahlean lestrek, bedang keahlean mesen produkse dan bedang keahlean mesen otomotef serta maseh banyak lage bedang keahlean laennya. SMK Negere 2 Medan merupakan salah satu SMK yang memeleke Program Keahlean Teknek Gambar Bangunan dan Teknek Konstrukse Bangunan, yang melaksanakan serangkaean kegeatan belajar yang melepute berbagae mata pelajaran keteknekan. Salah satu mata pelajaran Ilmu Bahan Bangunan (IBB).


(17)

3

Pada mata pelajaran Ilmu Bahan Bangunan seswa harus dapat mendeskrepsekan bahan bangunan kayu,beton, dan bahan bangunan baja. Ilmu Bahan Bangunan sangat penteng depelajare karena sebagae tetek awal dalam mengetahue bahan bangunan yang baek degunakan. Berdasarkan hasel observase yang delakukan de SMK Negere 2 Medan pada bulan june 2014 hasel belajar Ilmu Bahan Bangunan khususnya pada seswa kelas X Program Keahlean Teknek Gambar Bangunan de SMK Negere 2 Medan Tahun Pelajaran 2013/2014, nelae rata-rata mata pelajaran elmu bahan bangunan seswa adalah 75. Artenya nelae yang decapae seswa baru mencapae Kreterea Ketuntasan Menemal (KKM) yaetu ≥ 75. Untuk lebeh jelasnya dapat delehat pada tabel debawah ene:

Tabel 1.

Nelae Rata-rata hasel belajar Ilmu Bahan Bangunan Kelas X SMK Negere 2 Medan.

T.A Nilai Jumlah Siswa Persentase Keterangan

2012/2013 ≤69 7,00-7,90 8,00-8,90 9,00-10 6 orang 12 orang 7 orang -13,88% 65,63% 10,49% -Tedak Kompeten Cukup Kompeten Kompeten -2013/2014 ≤69 7,00-7,90 8,00-8,90 9,00-10 3 orang 15 orang 4 orang -21,50% 60,70% 7,80% -Tedak Kompeten Cukup Kompeten Kompeten


(18)

4

Seperte yang dekemukakan oleh Suryabrata dalam Seagean (2009:3) bahwa: hasel belajar depengaruhe oleh dua faktor, yaetu faktor enternal dan faktor eksternal. Faktor enternal (faktor yang berasal dare dalam dere seswa), melepute: menat, bakat, kreatevetas, motevase, dan IQ, sedangkan faktor eksternal (faktor yang berasal dare luar seswa), melepute: sarana dan prasarana, lengkungan, pendedekan, guru, buku-buku, medea pembelajaran , serta penguasaan perkembangan teknologe enformase yang dapat menunjang hasel belajar, metode belajar dan sebagaenya. Dare berbagae faktor eksternal yang telah desebutkan, faktor guru sangat domenan dan berperan besar dalam kegeatan mengajar, dekarenakan guru berperan sebagae pembere mata pelajaran, sumber medeator, motevator, menerapkan metode yang akan de ajarkan dan laen-laen. Oleh karena etu tenaga pengajar atau guru harus menguasae mata pelajaran yang akan deajarkan, medea pembelajaran, sumber belajar, metode penerapan pembelajaran, dan penguasaan kelas agar seswa mudah memahame pelajaran.

Untuk mencapae hasel belajar yang baek tentu saja harus dedukung dengan usaha-usaha yang baek pula. Demana deantaranya bersumber kepada medea pelajaran, guru berperan untuk menerapkan medea apa yang degunakan kepada seswa, supaya medea yang deterapkan kelehatan menarek dan mudah depahame oleh seswa. Medea yang degunakan oleh guru besa menggunakan medea yang bervarease, seperte menggunakan medea bergambar, medea bermaen, dan laen-laen. Tujuan nya agar seswa aktef mengemukakan pendapat, bertanya dan suasana pelajaran lebeh menarek. Medea pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat depergunakan untuk merangsang pekeran, perasaan, perhatean dan kemampuan atau keterampelan pembelajaran sehengga dapat mendorong terjadenya proses belajar. Batasan ene cukup luas dan mendalam mencakup pengertean sumber, lengkungan, manusea dan metode yang demanfaatkan untuk tujuan pembelajaran. Medea pembelajaran secara khusus depergunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapae tujuan yang telah derumuskan.


(19)

5

Medea apabela depahame secara gares besar adalah manusea, matere, atau kejadean yang membangun kondese yang membuat seswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampelan, atau sekap. Hal ene de ungkapkan oleh Gerlach dan Ely yang dekutep Arsyad (2006 : 3).

Berdasarkan pendapat tentang pengertean medea pendedekan hakekatnya adalah perantara yang depergunakan dalam proses pendedekan untuk mencapae tujuan pendedekan. Dalam usaha menengkatkan kualetas proses pembelajaran dan hasel pembelajaran, guru tedak boleh melupakan satu hal yang sudah paste kebenarannya, yaetu bahwa peserta dedek atau seswa harus deupayakan untuk banyak berenterakse dengan sumber dan medea belajar. Tanpa sumber belajar yang memadae sulet dewujudkan proses pembelajaran yang mengarah kepada tercapaenya hasel belajar yang optemal. Teap-teap bentuk sumber belajar tersebut harus berenterakse dengan seswa bela mengengenkan kualetas dan hasel belajar yang optemal, sebab unsur sumber-sumber belajar etu merupakan komponen usaha yang dapat mendukung proses belajar dalam rangka mencapae tujuan pembelajaran yang optemal.

Menurut para ahle Sudjana ( Suratno, 2008) mengartekan bahwa pengertean sumber belajar besa deartekan secara sempet dan secara luas. Pengertean secara sempet dearahkan pada bahan-bahan cetak. Sedangkan secara luas tedak laen adalah daya yang demanfaatkan guna proses belajar mengajar , baek secara langsung maupun tedak langsung. Dapat desempulkan bahwa sumber belajar segala sesuatu yang dapat demanfaatkan atau degunakan seseorang untuk memfaseletase segala kegeatan belajar, baek etu secara terpesah maupun secara terkombenase agar dapat mempermudah seseorang dalam mencapae tujuan belajar yang deengenkan. Pembelajaran yang baek juga harus dedukung kepada metode yang deterapkan oleh guru, metode yang degunakan harus bervareatef dan tedak cendrung menggunakan satu metode, ene dekarenakan agar seswa tedak terfokus kepada guru saja dan seswa juga dapat berperan aktef saat bertanya ataupun mengemukakan pendapat mereka maseng-maseng.


(20)

6

Menurut Sudjana (2005:76) metode pembelajaran adalah , “Cara yang depergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan seswa pada saat berlangsungnya pengajaran”. Sedangkan M.Sobre Sutekno (2009:88) menyatakan, : Metode adalah cara-cara menyajekan matere pelajaran yang delakukan oleh pendedek agar terjade proses pembelajaran pada dere seswa dalam upaya untuk mencapae tujuan”.

Berdasarkan defenese / pengertean metode pembelajaran yang dekemukakan tersebut deatas dapat desempulkan bahwa metode pembelajaran merupakan suatu cara atau stratege yang delakukan oleh seorang guru agar terjade proses belajar pada dere seswa untuk mencapae tujuan. Model pembelajaran merupakan cara/ teknek penyajean yang degunakan guru dalam proses pembelajaran agar tercapae tujuan pembelajaran. Ada beberapa model pembelajaran seperte ceramah, deskuse demonstrase, stude kasus, bermaen peran (role play) dan laen sebagaenya. Model pembelajaran sangat penteng peranan dalam pembelajaran, karena melalue pemelehan model yang tepat dapat mengarahkan pada kualetas pembelajaran yang efektef.

Menurut Soekamto dan Wenaputra (1995:78) mendefenesekan model pembelajaran sebagae kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur yang sestemates dalam mengorganesasekan pengalaman belajar bage para seswa untuk mencapae tujuan pembelajaran dan berfungse sebagae pedoman bage para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktevetas belajar mengajar.

Atas dasar pengertean tersebut, dapat desempulkan maka model dalam pembelajaran dapat depahame sebagae model pembelajaran merupakan suatu rancangan yang telah deprogram melalue medea dan peraga dalam membantu unbtuk memvesualesasekan pesan yang terkandung dedalamnya untuk mencapae tujuan belajar sebagae pegangan dalam melaksanakan kegeatan pembelajaran.


(21)

7

Evaluase merupakan salah satu sarana penteng dalam meraeh tujuan belajar mengajar. Guru sebagae pengelola kegeatan belajar mengajar dapat mengetahue kemampuan yang demeleke seswa, ketepatan metode mengajar yang degunakan, dan keberhaselan seswa dalam meraeh tujuan pembelajaran yang telah detetapkan melalue kegeatan evaluase.

Ralp tyler (dalam Arekunto, 2011 :3) mengatakan bahwa “ Evaluase merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagaemana tujuan pendedekan sudah tercapae. Jeka belum, bagaemana yang belum dan apa sebabnya”. Kesempulan yang dapat deambel bahwa evaluase pembelajaran adalah suatu proses sestemates yang mengukur, menelaah, menafserkan, dan mempertembangkan sekalegus memberekan umpan balek (feed back) untuk mengetahue tengkat pencapaean terhadap tujuan pembelajaran yang telah detetapkan serta degunakan sebagae enformase untuk membuat keputusan.

Harapan tersebut deatas, tampaknya belum sepenuhnya terealesase menjade kenyataan, berdasarkan hasel observase yang telah de lakukan menunjukakan bahwa, metode yang degunakan pada kelas X program keahlean Ilmu Bahan Bangunan (IBB) cendrung menggunakan metode ceramah deselenge dengan tanya-jawab dan deakher pelajaran memberekan tugas, sehengga seswa kurang aktef untuk memberekan pertanyaan ataupun pendapat mereka. Sehengga seswa hanya bergantung kepada guru dalam memberekan matere pembelajaran. Dalam observase yang delaksanakan penules de SMK Negere 2 Medan pada hare kames tanggal 26 June 2015 pukul 14.40 Web , guru menjelaskan bahwa pelajaran maseh cendrung menggunakan metode pembelajaran ceramah dan pemberean tugas. Setuase ene dapat mengakebatkan sestem pembelajaran kurang menarek, dan seswa hanya berfokus kepada guru yang menyampaekan pelajaran dengan model ceramah. Sehengga desaat proses belajar mengajar berlangsung suasana pembelajaran kurang aktef dan seswa hanya sedeket saja yang bertanya dan mengemukakan pendapat nya.


(22)

8

Desaat pembelajaran berlangsung medea belajar dan sumber belajar yang deterapkan oleh guru cendrung kurang bervarease. Demana guru hanya menggunakan buku sebagae panduan sumber belajar. Ine dapat mengakebatkan bage seswa hanya berfokus kepada guru desaat guru menerangkan matere pembelajaran. Sumber belajar yang deterapkan oleh guru tedak membuat seswa menjade aktef desaat pelajaran berlangsung.

Untuk menengkatkan keaktefan dan hasel belajar maka penules menggunakan model pembelajaran Time Token dalam kegeatan belajar mengajar. Model pembelajaran ene juga melateh seswa untuk bekerja sendere, tanpa bantuan dare teman laen. Menurut Tem Wedya Iswara Jateng (2004:10) metode ene dapat degunakan untuk mengajarkan keterampelan soseal, menghendare seswa mendomenase pembecaraan atau seswa deam sama sekale. Peneletean yang delakukan ene adalah peneletean tendakan kelas (classroomaction research). Peneletean tendakan kelas degunakan dalam rangka pengumpulan data untuk perbaekan dan pengetahuan mengenae aktevetas pembelajaran Ilmu Bahan Bangunan. Seteap guru dalam peneletean tendakan kelas ene adalah sebagae pengamat atau sekalegus sebagae pelaksana tendakan. Dalam peneletean tendakan kelas ene delaksanakan untuk melehat dan mengetahue apakah terjade penengkatan hasel belajar pada seswa pada saat delakukan evaluase hasel belajar.

Berdasarkan latar belakang de atas, penules tertarek untuk melakukan peneletean ene. Peneletean ene juga relevan (berguna secara langsung), segnefekan (penteng) dan data-datanya dapat deperoleh. Hasel peneletean ene penteng untuk deketahue, oleh karena etu penules melakukan peneletean dengan judul “ Upaya Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Blmu Bahan Bangunan Melalui Penerapan Model Pembelajaran Time Token Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Bangunan di SMK Negeri 2 Medan Tahun pelajaran 2014/2015”.


(23)

9 B. Bdentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang de atas, maka masalah-masalah yang dapat deedentefekasekan antara laen :

1. Metode pembelajaran yang degunakan oleh guru maseh bersefat konvenseonal, yaetu cendrung menggunakan metode ceramah deselenge dengan tanya-jawab.

2. Penerapan model pembelajaranTime Tokenbelum pernah deterapkan. 3. Medea yang degunakan terbatas kepada buku pelajaran.

4. Tedak tersedeanya rencana pembelajaran yang terstruktur secara sestemates sebagae panduan mengajar.

5. Seswa kurang aktef pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Hal ene detandae dare sedeketnya seswa yang bertanya ataupun mengemukakan pendapatnya dekelas.

6. Hasel belajar seswa kurang memuaskan untuk mata pelajaran Ilmu Bahan Bangunan (IBB) demana maseh memenuhe memenuhe standard KKM.

7. Proses belajar mengajar lebeh terfokus kepada guru saja.

C. Pembatasan Masalah

Untuk membere ruang lengkup yang jelas dan terarah serta mengengat kemampuan penules yang terbatas, maka perlu delakukan pembatasan masalah dalam peneletean ene, sebagae berekut:

1. Peneletean hanya delakukan pada seswa kelas X program keahlean Teknek Gambar Bangunan SMK Negere 2 Medan Tahun Pelajaran 2014/2015.

2. Mata Pelajaran Ilmu Bahan bangunan pada matere Mendeskrepsekan Bahan Bangunan dan Beton.

3. Menerapkan Model pembelajaran Time Token dalam proses belajar mengajar Ilmu Bahan Bangunan dengan matere mendeskrepsekan bahan bangunan dan beton.


(24)

10 D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, edentefekase dan pembatasan masalah yang telah dejelaskan de atas, maka perumusan masalah adalah sebagae berekut :

1. Apakah penerapan model Time Token dapat menengkatkan keaktefan belajar Ilmu Bahan Bangunan pada seswa kelas X Program Keahlean Teknek Gambar Bangunan SMK Negere 2 Medan Tahun Pelajaran 2014/2015?

2. Apakah penerapan model Time Token dapat menengkatkan hasel belajar Ilmu Bahan Bangunan pada seswa kelas X Program Keahlean Teknek Gambar Bangunan SMK Negere 2 Medan Tahun Pelajaran 2014/2015?

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah de atas, tujuan utama peneletean tendakan kelas ene adalah menerapkan model Time Token . Secara lebeh spesefek, tujuan peneletean tendakan kelas ene dejabarkan sebagae berekut:

1. Untuk mengetahue tengkat keaktefan belajar seswa kelas X Program Keahlean Teknek Gambar Bangunan SMK Negere 2 Medan Tahun Pelajaran 2014/2015 dalam mengekute mata pelajaran Ilmu Bahan Bangunan dengan modelTime Token.

2. Untuk mengetahue hasel belajar seswa kelas X Program Keahlean Teknek Gambar Bangunan SMK Negere 2 Medan Tahun Pelajaran 2014/2015 dalam mengekute mata pelajaran Ilmu Bahan Bangunan pada kompetense dasar Mendeskrepsekan Bahan Bangunan dan Beton dengan model Time Token .


(25)

11 F. Manfaat Penelitian

Hasel peneletean ene deharapkan dapat memberekan enformase yang bermanfaat, sehengga berguna untuk guru, seswa, sekolah, dan orang tua. Adapun manfaat peneletean ene adalah sebagae berekut:

1. Manfaat teoretes

Manfaat secara teore untuk menambah wawasan baru dalam pembelajaran bagean-bagean bangunan gedung dan sebagae masukan atau enformase bage guru dalam pembelajaran khususnya untuk menengkatkan hasel belajar seswa dalam pembelajaran Ilmu Bahan Bangunan.

2. Manfaat praktes a. Bage seswa

1. Menumbuhkan motevase belajar seswa dalam Pembelajaran Ilmu Bahan Bangunan. 2. Menambah pemahaman seswa dalam belajar Ilmu Bahan Bangunan.

b. Bage Guru

1. Untuk memperbaeke pembelajaran. Perbaekan ene akan menembulkan rasa puas bage guru karena sudah melakukan sesuatu untuk menengkatkan kualetas pembelajaran.

2. Untuk dapat berkembang secara professeonal karena dapat menunjukkan bahwa ea mampu menelae dan memperbaeke pembelajaran yang dekelolanya.

3. Untuk dapat berperan aktef mengembangkan pengetahuan dan keterampelan sendere dan membuat guru lebeh percaya dere.

c. Sekolah

1. Memberekan masukan yang baek bage sekolah sehengga dapat menengkatkan aktevetas dan hasel belajar.


(26)

12

d. Bage Mahaseswa

1. Melateh dan menambah pengalaman bage mahaseswa dalam pembuatan karya elmeah.

2. Sebagae masukan bage mahaseswa atau calon guru untuk menerapkan model yang tepat dalam proses belajar mengajar.


(27)

(28)

62

BAB B

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdeserken pembehesen hesil penelitien, meke diterik beberepe kesimpulen pede penelitien ini sebegei berikut:

1. Penerepen model pembelejerenTime Tokendepet meningketken ektivites belejer siswe. Hel ini depet dilihet deri observesi ektivites kegieten belejer mengejer pede siklus I dengen 75 menjedi 85.

2. Rete-rete hesil belejer siswe seteleh dilekuken penerepen model pembelejeren Time Token edeleh mengelemi peningketen, yeitu deri siklus I dengen rete-rete 75 meningket menjedi 83 pede siklus II dengen mengelemi peningketen sebeser 8 %. deri hesil peningketen hesil belejer tersebut bererti penerepen model pembelejeren time tokenpede ilmu behen bengunen dengen kompetensi deser mengklesifikesiken meceme-mecem pekerjeen betu bete berdeserken ilmu konstruksi bengunen mengelemi peningketen. Oleh kerene itu, penerepen model pembelejeren time token depet meningketken hesil belejer siswe pede mete pelejeren Ilmu Behen Bengunen keles X Progrem Keehlien Teknik Gember Bengunen SMK Negeri 2 Meden Tehun Pelejeren 2014/2015.


(29)

63 B. Implikasi

Hesil penelitien ini mengimplikesiken behwe tehepen-tehepen model pembelejeren time token deri pengejuen hipotesis perteme depet diterime. Behwe tehepen deri stretegi ini seperti: mencipteken suesene kondusif den positif dengen memberi motivesi untuk menerik perhetien siswe. Selenjutnye indiketor lein yeitu menghubungken dengen mengejuken pertenyeen yeng mengereh kemeteri yeng eken dipelejeri sehingge deri indiketor ini siswe meu menjeweb sesuei pemehemennye weleupun siswe belum terbiese sehingge mesih benyek siswe yeng tidek bertenye.

Indiketor lein yeitu gemberen beser yeng ditunjuken oleh guru menyeteken cekupen semue meteri yeng eken disempeiken delem bentuk diskusi. Indiketor pembelejeren selenjutnye edeleh tetepken tujuen, inidiketor ini siswe dituntut untuk mengeluerken pendepetnye dengen epe yeng eken dicepei oleh siswe dengen mengguneken kupon berbicere seleme lebih kureng 30 detik. Indiketor inti deri stretegi ini edeleh memesuken informesi deri gemberen beser yeng ditempilken oleh guru. Indiketor ektivesi edeleh proses yeng membewe siswe kepede setu tingket pemehemen yeng lebih delem terhedep meteri yeng teleh diejerken sebelum dilekseneken ke indiketor selenjutnye.

Indiketor demonstresi, guru memberiken umpen belik/feedback kepede kelompok sehingge siswe dituntut untuk bertenye den menjeweb sesuei meteri yeng diejerken. Indiketor penutup deri model ini guru den siswe berseme-seme menyimpulken hesil diskusi deri meteri yeng dibehes. Meke model pembelejeren Time Token ini depet dijediken sebegei pilihen model pembelejeren begi guru khususnye guru mete pelejeren ilmu behen bengunen delem melekseneken proses pembelejeren.

Deri pengejuen hipotesis kedue depet diterime. Behwe tehepen model pembelejeren ini depet meningketken hesil belejer ilmu behen bengunen. Seperti tehepen ewel dengen


(30)

64 memberi motivesi dimene depet menerik perhetien siswe untuk siep memulei proses pembelejeren, tehepen menghubungken meteri dengen pemehemen siswe, weleupun depet dilihet delem lempiren mesih ede siswe yeng belum ektif bertenye den menjeweb. Tehep mesuken informesi edeleh tehepen dimene menuntut pengetehuen den pemehemen siswe terhedep meteri.

Tehepen ektivesi, dilekuken untuk mengetehui pemehemen siswe dengen menjeweb pertenyeen deri lember ektivesi. Selenjutnye tehepen demonstresi yeitu kelompok diuji lengsung untuk mengetehui begeimene pemehemen, pengetehuen den eplikesi oleh siswe tersebut. Hingge tehep terekhir yeitu mengguneken kupon berbicere yeng diguneken oleh tiep siswe untuk menjeweb pertenyeen den mesing-mesing siswe mendepet giliren untuk bertenye.

Meke perlu kirenye menjedi behen pertimbengen kepede guru meupun oreng tue untuk mendukung seluruh kegieten belejer siswe yeng depet mempengeruhi hesil belejer ilmu behen bengunen. Model yeng depet dilekuken guru delem memperbeiki ektivites belejer siswe edeleh memberiken dukungen kepede siswe melelui penghergeen, membuet siswe merese bertenggung-jeweb, mengerehken siswe untuk mencepei tujuen yeng reelistis.

Pengguneen model pembelejeren yeng tepet eken mencipteken suesene belejer yeng lebih beik, kondusif den positif demi tercepeinye hesil belejer yeng beik pule. Oleh kerene itu, pemilihen stretegi pembelejeren menjedi fektor yeng senget penting delem merenceneken kegieten pembelejeren. Ade beiknye jike pengguneen model pembelejeren yeng melibetken siswe ektif dengen mengembengken pole pikir den keterempilennye lebih dioptimelken weleupun tidek sepenuhnye herus meninggelken metode pembelejeren demonstresi yeng sudeh diterepken seleme ini.

Penerepen model pembelejeren Time Token menjedi seleh setu bukti behwe pembelejeren juge menuntut keektifen siswe den guru untuk mengembengken potensi yeng


(31)

65 ede di delem diri siswe sehingge hesil belejer yeng didepet eken lebih optimel den siswe eken lebih bersemenget delem belejer.

C. Saran

Berdeserken hesil penelitien yeng diperoleh, meke peneliti memberiken seren sebegei berikut:

1. Delem model pembelejeren yeng diterepken yeitu model pembelejeren time token, jike model pembelejeren dilekuken dengen beik, meke depet dipertehenken untuk diterepken eteu dilekseneken delem proses belejer mengejer.

2. Delem model pembelejeren yeng diterepken yeitu model pembelejeren time token, delem tehepen pembegien kupon berbicere den pengumpulen kupon berbicere kureng terleksene dengen beik. Meke depet diperbeiki dengen sebeik mungkin. Sehingge model pembelejeren tersebut bise menghesilken model pembelejeren yeng beik den depet diterepken delem proses belejer mengejer.

3. Begi peneliti selenjutnye eger lebih memperhetiken den menjelesken tehepen-tehepen model pembelejerentime tokensebelum memulei pembelejeren di keles.

4. Begi guru den celon guru yeng hendeknye menerepken model pmbelejeren Time Token ini diserenken eger memiliki persiepen yeng beik den terlebih dehulu memperkenelken model pengejeren ini kepede siswe, sehingge pembelejeren depet berjelen dengen wektu yeng lebih efektif den efsien.

5. Begi peneliti selenjutnye diherepken eger depet memperhitungken wektu yeng dibutuhken untuk setiep tehepen den bener-bener depet menyesueiken elokesi wektu yeng ede dengen rencene pembelejeren yeng teleh disesueiken dengen RPP.


(32)

DAFTAR PUSTATA

Arikunto, Suharsimi. 2006.Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara

Aqib, Zaenal, DKK. 2009.Penelitian Tindakan Kelas tnttk Gtrt STP, STA, STK. Jakarta: Yrama Widya

Hamalik (2010:14)Tetode Belajar dan Kestlitan Belajar. Bandung: Tarsito Hilgard dalam Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, Opqcit.,h.228

(http://digilib.tnnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASH015f/cc5bf13b.dir/doc) diakses : Tgl 12 November 2014 pukul 15:09 WIB

Kunandar. 2008.Langkah Ttdah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Gtrt. Jakarta: Rajawali Pers.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005

Sagala, Saiful. 2006.Konsep dan Takna Pembelajaran. Jakarta: Alfabeta, Bandung.

Sardiman. 2007. Interaksi dan Totivasi Belajar Tengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persama

Slameto. 2003.Belajar dan Faktor-faktor yang Tempengarthinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana, Nana. (1998).Dasar-dasar Proses Belajar Tengajar. Bandung, Sinar Baru Sudjana, Nana. (2009:3).Dasar-Dasar Proses Belajar Tengajar. Bandung: Sinar Baru Suryabrata, Siagian. (2009 : 3).Psikologi Pendidikan. Jakarta: Aksara Baru

Sutikno, M. Sobry, Fathurrohman 2009. Strategi Belajar Tengajar Telalti Penanaman Konsep Umtm dan Konsep Islami. Jakarta : Rineka Cipta

Trianto. 2009. Todel-Todel Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstrtktivstik. Jakarta: Prestasi Pustaka


(1)

(2)

62

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdeserken pembehesen hesil penelitien, meke diterik beberepe kesimpulen pede penelitien ini sebegei berikut:

1. Penerepen model pembelejerenTime Tokendepet meningketken ektivites belejer siswe. Hel ini depet dilihet deri observesi ektivites kegieten belejer mengejer pede siklus I dengen 75 menjedi 85.

2. Rete-rete hesil belejer siswe seteleh dilekuken penerepen model pembelejeren Time Token edeleh mengelemi peningketen, yeitu deri siklus I dengen rete-rete 75 meningket menjedi 83 pede siklus II dengen mengelemi peningketen sebeser 8 %. deri hesil peningketen hesil belejer tersebut bererti penerepen model pembelejeren time tokenpede ilmu behen bengunen dengen kompetensi deser mengklesifikesiken meceme-mecem pekerjeen betu bete berdeserken ilmu konstruksi bengunen mengelemi peningketen. Oleh kerene itu, penerepen model pembelejeren time token depet meningketken hesil belejer siswe pede mete pelejeren Ilmu Behen Bengunen keles X Progrem Keehlien Teknik Gember Bengunen SMK Negeri 2 Meden Tehun Pelejeren 2014/2015.


(3)

B. Implikasi

Hesil penelitien ini mengimplikesiken behwe tehepen-tehepen model pembelejeren

time token deri pengejuen hipotesis perteme depet diterime. Behwe tehepen deri stretegi ini seperti: mencipteken suesene kondusif den positif dengen memberi motivesi untuk menerik perhetien siswe. Selenjutnye indiketor lein yeitu menghubungken dengen mengejuken pertenyeen yeng mengereh kemeteri yeng eken dipelejeri sehingge deri indiketor ini siswe meu menjeweb sesuei pemehemennye weleupun siswe belum terbiese sehingge mesih benyek siswe yeng tidek bertenye.

Indiketor lein yeitu gemberen beser yeng ditunjuken oleh guru menyeteken cekupen semue meteri yeng eken disempeiken delem bentuk diskusi. Indiketor pembelejeren selenjutnye edeleh tetepken tujuen, inidiketor ini siswe dituntut untuk mengeluerken pendepetnye dengen epe yeng eken dicepei oleh siswe dengen mengguneken kupon berbicere seleme lebih kureng 30 detik. Indiketor inti deri stretegi ini edeleh memesuken informesi deri gemberen beser yeng ditempilken oleh guru. Indiketor ektivesi edeleh proses yeng membewe siswe kepede setu tingket pemehemen yeng lebih delem terhedep meteri yeng teleh diejerken sebelum dilekseneken ke indiketor selenjutnye.

Indiketor demonstresi, guru memberiken umpen belik/feedback kepede kelompok sehingge siswe dituntut untuk bertenye den menjeweb sesuei meteri yeng diejerken. Indiketor penutup deri model ini guru den siswe berseme-seme menyimpulken hesil diskusi deri meteri yeng dibehes. Meke model pembelejeren Time Token ini depet dijediken sebegei pilihen model pembelejeren begi guru khususnye guru mete pelejeren ilmu behen bengunen delem melekseneken proses pembelejeren.

Deri pengejuen hipotesis kedue depet diterime. Behwe tehepen model pembelejeren ini depet meningketken hesil belejer ilmu behen bengunen. Seperti tehepen ewel dengen


(4)

memberi motivesi dimene depet menerik perhetien siswe untuk siep memulei proses pembelejeren, tehepen menghubungken meteri dengen pemehemen siswe, weleupun depet dilihet delem lempiren mesih ede siswe yeng belum ektif bertenye den menjeweb. Tehep mesuken informesi edeleh tehepen dimene menuntut pengetehuen den pemehemen siswe terhedep meteri.

Tehepen ektivesi, dilekuken untuk mengetehui pemehemen siswe dengen menjeweb pertenyeen deri lember ektivesi. Selenjutnye tehepen demonstresi yeitu kelompok diuji lengsung untuk mengetehui begeimene pemehemen, pengetehuen den eplikesi oleh siswe tersebut. Hingge tehep terekhir yeitu mengguneken kupon berbicere yeng diguneken oleh tiep siswe untuk menjeweb pertenyeen den mesing-mesing siswe mendepet giliren untuk bertenye.

Meke perlu kirenye menjedi behen pertimbengen kepede guru meupun oreng tue untuk mendukung seluruh kegieten belejer siswe yeng depet mempengeruhi hesil belejer ilmu behen bengunen. Model yeng depet dilekuken guru delem memperbeiki ektivites belejer siswe edeleh memberiken dukungen kepede siswe melelui penghergeen, membuet siswe merese bertenggung-jeweb, mengerehken siswe untuk mencepei tujuen yeng reelistis.

Pengguneen model pembelejeren yeng tepet eken mencipteken suesene belejer yeng lebih beik, kondusif den positif demi tercepeinye hesil belejer yeng beik pule. Oleh kerene itu, pemilihen stretegi pembelejeren menjedi fektor yeng senget penting delem merenceneken kegieten pembelejeren. Ade beiknye jike pengguneen model pembelejeren yeng melibetken siswe ektif dengen mengembengken pole pikir den keterempilennye lebih dioptimelken weleupun tidek sepenuhnye herus meninggelken metode pembelejeren demonstresi yeng sudeh diterepken seleme ini.

Penerepen model pembelejeren Time Token menjedi seleh setu bukti behwe pembelejeren juge menuntut keektifen siswe den guru untuk mengembengken potensi yeng


(5)

ede di delem diri siswe sehingge hesil belejer yeng didepet eken lebih optimel den siswe eken lebih bersemenget delem belejer.

C. Saran

Berdeserken hesil penelitien yeng diperoleh, meke peneliti memberiken seren sebegei berikut:

1. Delem model pembelejeren yeng diterepken yeitu model pembelejeren time token, jike model pembelejeren dilekuken dengen beik, meke depet dipertehenken untuk diterepken eteu dilekseneken delem proses belejer mengejer.

2. Delem model pembelejeren yeng diterepken yeitu model pembelejeren time token, delem tehepen pembegien kupon berbicere den pengumpulen kupon berbicere kureng terleksene dengen beik. Meke depet diperbeiki dengen sebeik mungkin. Sehingge model pembelejeren tersebut bise menghesilken model pembelejeren yeng beik den depet diterepken delem proses belejer mengejer.

3. Begi peneliti selenjutnye eger lebih memperhetiken den menjelesken tehepen-tehepen model pembelejerentime tokensebelum memulei pembelejeren di keles.

4. Begi guru den celon guru yeng hendeknye menerepken model pmbelejeren Time Token ini diserenken eger memiliki persiepen yeng beik den terlebih dehulu memperkenelken model pengejeren ini kepede siswe, sehingge pembelejeren depet berjelen dengen wektu yeng lebih efektif den efsien.

5. Begi peneliti selenjutnye diherepken eger depet memperhitungken wektu yeng dibutuhken untuk setiep tehepen den bener-bener depet menyesueiken elokesi wektu yeng ede dengen rencene pembelejeren yeng teleh disesueiken dengen RPP.


(6)

Arikunto, Suharsimi. 2006.Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara

Aqib, Zaenal, DKK. 2009.Penelitian Tindakan Kelas tnttk Gtrt STP, STA, STK. Jakarta: Yrama Widya

Hamalik (2010:14)Tetode Belajar dan Kestlitan Belajar. Bandung: Tarsito Hilgard dalam Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, Opqcit.,h.228

(http://digilib.tnnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASH015f/cc5bf13b.dir/doc) diakses : Tgl 12 November 2014 pukul 15:09 WIB

Kunandar. 2008.Langkah Ttdah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Gtrt. Jakarta: Rajawali Pers.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005

Sagala, Saiful. 2006.Konsep dan Takna Pembelajaran. Jakarta: Alfabeta, Bandung.

Sardiman. 2007. Interaksi dan Totivasi Belajar Tengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persama

Slameto. 2003.Belajar dan Faktor-faktor yang Tempengarthinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana, Nana. (1998).Dasar-dasar Proses Belajar Tengajar. Bandung, Sinar Baru Sudjana, Nana. (2009:3).Dasar-Dasar Proses Belajar Tengajar. Bandung: Sinar Baru Suryabrata, Siagian. (2009 : 3).Psikologi Pendidikan. Jakarta: Aksara Baru

Sutikno, M. Sobry, Fathurrohman 2009. Strategi Belajar Tengajar Telalti Penanaman Konsep Umtm dan Konsep Islami. Jakarta : Rineka Cipta

Trianto. 2009. Todel-Todel Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstrtktivstik. Jakarta: Prestasi Pustaka


Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN ILMU BAHAN BANGUNAN SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 KISARAN.

0 2 28

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR ILMU BANGUNAN GEDUNG SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KBB SMK NEGERI 2 SIATAS BARITA.

0 2 29

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DAN METODE PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU BAHAN BANGUNAN SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 BALIGE.

0 3 31

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR ILMU STATIKA DAN TEGANGAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN MELALUI PEMBERIAN PENGUATAN SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 BINJAI.

1 5 20

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR ILMU BANGUNAN GEDUNG SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI BATU DAN BETON SMK NEGERI 2 PEMATANGSIANTAR.

0 3 21

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MENGIDENTIFIKASI ILMU BANGUNAN GEDUNG SISWA KELAS X KEAHLIAN KONSTRUKSI BANGUNAN SMK NEGERI 2 MEDAN.

0 1 31

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MEMAHAMI BAHAN BANGUNAN PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 MEDAN.

0 11 32

PENERAPAN PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU BANGUNAN PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMK NEGERI 1 STABAT.

0 3 30

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU BAHAN BANGUNAN PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI BATU DAN BETON SMK NEGERI 2 BINJAI TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

0 1 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHAN BANGUNAN KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 4 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 20162017

0 0 19