T2 912014029 BAB III

BAB III
METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan diuraikan mengenai jenis
penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini,
subyek dan obyek penelitian yang diteliti, definisi
operasional, teknik dalam pengumpulan data, dan
teknik dalam menganalisis data.
3.1

Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif
kualitatif dengan metode studi kasus tunggal holistik
(holistic single-case study) karena peneliti hanya
memfokuskan penelitian pada satu kasus saja, yaitu
membahas tentang derajat penerapan orientasi pasar
pada suatu perusahaan. Penelitian ini menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Bogdan
& Taylor, 1990). Menurut Yin (2014) studi kasus

digunakan sebagai suatu penjelasan komprehensif yang
berkaitan dengan berbagai aspek seseorang, suatu
kelompok, suatu organisasi, suatu program, atau suatu
situasi kemasyarakatan yang diteliti, diupayakan dan
ditelaah
sedalam
mungkin.
Lebih
lanjut
Yin
mengungkapkan
bahwa
studi
kasus
adalah
penyelidikan empiris yang menginvestigasi fenomena
kontemporer (kasus) secara mendalam dan dalam
konteks kehidupan yang nyata, terutama ketika batasbatas antara fenomena dan konteks tidak jelas.
Penelitian jenis ini tujuannya untuk menyajikan
gambaran lengkap mengenai suatu fenomena atau

kenyataan sosial, dengan jalan mendeskripsikan
sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan
unit yang diteliti antara fenomena yang diuji. Penelitian
ini akan disajikan dalam bentuk kata-kata (deskriptif),
karena peneliti akan melakukan wawancara dengan
23

sebuah perusahaan untuk menganalisis kinerja
perusahaan dan memberikan masukan sebagai solusi
untuk memperbaiki kekurangan perusahaan agar
menjadi lebih baik.
3.2

Subyek and Obyek Penelitian

Penelitian ini merupakan sebuah studi pada
suatu perusahaan kecap bernama Samsa Sari Nikmat.
Obyek yang akan diteliti adalah seberapa besar
perusahaan sudah menerapkan orientasi pasar pada
manajemen perusahaannya maupun dalam praktek

bisnisnya. Subjek penelitian ini adalah pihak
manajemen atau pemilik dari perusahaan kecap
tersebut yang akan diwawancarai dengan pertanyaan
seputar orientasi pasar.
3.3

Pengukuran atau Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional
Komponen
Pengertian
Orientasi
Pasar
Orientasi
Memahami
Pelanggan
pelanggan
dengan baik
secara terus
menerus untuk

menciptakan
nilai superior
bagi pelanggan.

Orientasi
Pesaing

Kesadaran akan
kemampuan
jangka pendek
dan panjang

24

Indikator

1. Informasi tentang kebutuhan
pelanggan dikumpulkan secara
berkala.
2. Kebijakan perusahaan ditujukan

langsung untuk menciptakan
kepuasan pelanggan.
3. Secara teratur diambil tindakan
untuk memperbaiki tingkat
kepuasan pelanggan yang masih
rendah.
4. Berusaha keras membangun
hubungan yang lebih kuat dengan
pelanggan.
5. Menyesuaikan penawaran di segmen
yang berbeda dengan kebutuhan
yang berbeda.
1. Informasi tentang aktivitas pesaing
dikumpulkan secara berkala.
2. Melakukan benchmarking
(perbandingan) secara berkala untuk
melawan penawaran pesaing.

dari pesaing.


3. Ada respon yang cepat terhadap
tindakan pesaing utama.
4. Melakukan pembedaan diri dari
pesaing.

Fokus Jangka
Panjang

Sebuah tujuan
utama bisnis.

1. Menempatkan prioritas yang lebih
besar pada keuntungan jangka
panjang daripada keuntungan jangka
pendek.
2. Menempatkan penekanan lebih besar
pada peningkatan kinerja pasar dari
pada meningkatkan efisiensi
internal.
3. Keputusan dipandu oleh

pertimbangan jangka panjang
daripada kebijakan jangka pendek.

Koordinasi
Antar Fungsi

Menggunakan
semua sumber
daya
perusahaan
untuk
menciptakan
nilai bagi target
pelanggan.

1. Informasi tentang pelanggan
dikomunikasikan kepada seluruh
karyawan.
2. Semua karyawan bekerja secara
efektif bersama-sama untuk

melayani kebutuhan pelanggan.
3. Ketegangan dan persaingan antar
karyawan tidak diperbolehkan dalam
rangka melayani pelanggan secara
efektif.
4. Perusahaan lentur dalam mengambil
peluang.

Budaya
Keorganisasian

Menghubungkan
karyawan dan
perilaku
manajerial
untuk kepuasan
pelanggan.

1. Semua karyawan menyadari peran
mereka dalam menciptakan

kepuasan pelanggan.
2. Struktur penghargaan terkait erat
dengan kinerja pasar eksternal dan
kepuasan pelanggan.
3. Manajemen memberikan prioritas
utama untuk menciptakan pelanggan
yang puas.
4. Melakukan rapat untuk membahas
isu-isu yang memengaruhi kepuasan
pelanggan.

Sumber: Hooley, Piercy, dan Nicolaud (2012)

25

3.4

Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan

data dengan wawancara terstruktur dengan pihak
manajemen atau pemilik perusahaan kecap, yaitu
bapak Drs Daerobi. Wawancara akan dilakukan di
lokasi produsen kecap Samsa Sari di Jl. Balairejo I No.7
Gendongan, Salatiga. Peneliti akan mengumpulkan
data lewat satu atau lebih wawancara sesuai dengan
kebutuhan data dan informasi yang diperlukan untuk
kepentingan keakuratan penelitian.
3.5

Teknik Analisis Data

Data yang telah didapat akan dianalisis dengan
menggunakan penilaian yang berisi pernyataan dari
tabel definisi operasional. Penilaian yang digunakan
untuk mengukur orientasi pasar ini diambil dari
instrumen penelitian yang dikemukakan oleh Hooley,
Piercy, dan Nicolaud (2012). Dalam tabel ini, setiap
pernyataan memiliki skor atau nilai dengan angka
terendah adalah 0 dan angka tertinggi adalah 5. Angka

0 menunjukkan sangat kurangnya rasa setuju kepada
pernyataan, dan semakin tinggi nilai yang diberikan
maka narasumber setuju dengan pernyataan yang
diberikan. Setelah menjumlahkan semua skor dari
setiap pernyataan maka akan ditemukan skor total
yang merujuk pada nilai orientasi pasar. Semakin kecil
skor yang didapat, maka UMKM memerlukan kerja
keras untuk menerapkan orientasi pasar. Skor total
terendah adalah 20 dan yang tertinggi adalah 100. Skor
yang didapatkan menghasilkan penafsiran yang
berbeda-beda. Jika skor yang didapatkan 20-40
menandakan bahwa ada tantangan besar yang harus
dihadapi oleh UMKM dalam penerapan orientasi pasar.
Diperlukan upaya yang besar. Untuk skor 40-60
menunjukkan masih adanya perjalanan jauh untuk
meningkatkan orientasi pasar. Harus mengidentifikasi
26

penyebabnya dan memulai untuk membuat prioritas.
Selanjutnya skor 60-80 mengindikasikan orientasi
pasar yang sedangan. Perlu dilakukan identifikasi pada
area yang lebih banyak membutuhkan peningkatan.
Terakhir, jika
skor
yang didapatkan
80-100,
menandakan penerapan orientasi pasar di perusahaan
sudah
tinggi,
namun
tetap
harus
dilakukan
peningkatan dan tidak berpuas diri.
Langkah-langkah analisis data dilakukan dengan
menganalisis skor setiap indikator, lalu menganalisis
skor masing-masing komponen, dan yang terakhir
menganalisis keseluruhan skor orientasi pasar.
Selanjutnya penulis akan mengemukakan skor yang
didapat oleh perusahaan terkait dan memberikan
penjelasan
penafsirannya.
Perusahaan
akan
ditunjukkan komponen orientasi pasar apa yang masih
rendah dan harus ditingkatkan. Selanjutnya akan
dibantu untuk mencari solusi dan cara bagaimana
perusahaan dapat meningkatkan derajat penerapan
orientasi pasar agar siap untuk memasuki era
perdagangan bebas di ASEAN, yaitu MEA.

27