PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN SIKAP ILMIAH.

(1)

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP

DAN SIKAP ILMIAH SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Kimia

Oleh: Zenny Leonita NIM 1002425

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATI KA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015


(2)

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP

DAN SIKAP ILMIAH

Oleh Zenny Leonita

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan

© Zenny Leonita 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2015

Hak cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi atau cara lainnya tanpa izin dari penulis


(3)

ZENNY LEONITA

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP

DAN SIKAP ILMIAH


(4)

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengembangan Strategi Pembelajaran Intertekstual Menggunakan Inkuiri Terbimbing pada Materi Termokimia untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Sikap Ilmiah” ini dan seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya.

Bandung, Januari 2015 Yang membuat pernyataan,

Zenny Leonita NIM.1002425


(5)

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

i ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh strategi pembelajaran intertekstual menggunakan inkuiri terbimbing pada materi termokimia untuk meningkatkan penguasaan konsep dan sikap ilmiah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research & Development). Penelitian ini menggunakan tiga instrumen yaitu tabel validasi kesesuaian indikator sikap ilmiah dengan Kompetensi Dasar dan kesesuaian karakteristik sikap ilmiah dengan indikator sikap ilmiah, tabel validasi kesesuaian indikator penguasaan konsep dengan Kompetensi Dasar, kesesuaian deskripsi konsep dengan indikator penguasaan konsep dan ketepatan deskripsi konsep dan tabel validasi kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan sintaks inkuiri terbimbing dan kesesuaian aspek penguasaan konsep dan sikap ilmiah dengan kegiatan pembelajaran. Konten dalam instrumen tersebut divalidasi oleh dosen jurusan pendidikan kimia dan/atau guru kimia SMA. Berdasarkan hasil penelitian, indikator sikap ilmiah yang dikembangkan dalam strategi pembelajaran yaitu menunjukkan rasa ingin tahu, kerja sama, rasional, menerima ambiguitas, terbuka, objektif, ulet, jujur, tidak tergesa-gesa membuat keputusan, dan kritis. Setiap sikap ilmiah dalam indikator memiliki beberapa karakteristik tertentu. Indikator penguasaan konsep yang dikembangkan dalam strategi pembelajaran yaitu membedakan sistem dan lingkungan, membedakan sistem terbuka, tertutup dan terisolasi, menjelaskan pengertian kalor, membedakan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan hasil percobaan, dan membedakan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan diagram tingkat energi. Setiap konsep yang terdapat dalam indikator dideskripsikan. Rancangan kegiatan pembelajaran yang diperoleh yaitu kegiatan pembelajaran konsep sistem, lingkungan, sistem terbuka, tertutup dan terisolasi, kegiatan pembelajaran konsep kalor dan kegiatan pembelajaran konsep reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.

Kata Kunci: Strategi Pembelajaran Intertekstual, Inkuiri Terbimbing, Termokimia, Penguasaan Konsep, Sikap Ilmiah


(6)

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

ii ABSTRACT

This study aims at obtaining an intertextual learning strategy using guided inquiry on thermochemistry subject to enhance concept mastery and scientific attitude. The method used in the study are research and development (R&D). There are three instruments used in the study, namely validation table for the suitability of scientific attitude indicators with basic competence and the suitability of scientific atitude characteristics with scientific attitude indicators, validation table for the suitability of concept mastery indicators with basic competence, the suitability of concept description with concept mastery indicators and the correctness of concept description and validation table for the suitability of learning activities with guided inquiry syntax and the suitability of concept mastery and scientific attitude aspects with learning activities. The contents of those instruments are validated by lecturers of chemistry education faculty and/or senior high school chemistry teachers. Based on the study results, the scientific attitude indicators developed in the learning strategy show curiosity, cooperativeness, rationality, accepting ambiguity, being open minded, objectiveness, diligence, honesty, being patient in making decisions and being critical. Each scientific attitude in the indicators has particular characteristics. The concept mastery indicators developed in the learning strategy are differentiating system and surroundings, differentiating between open, c losed and isolated system, explaining the definition of heat, and differentiating exothermic and endothermic reaction based on experiment results and based on energy level diagram. Each concept in the indicators is described. The design of learning activities that is obtained are learning activity of system, surroundings, open system, closed system, and isolated system concept, learning activity of heat concept and learning activity of exothermic and endothermic reactions concept.

Keywords: Intertextual learning strategy, Guided Inquiry, Thermochemistry, Concept Mastery, Scientific Attitude


(7)

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu


(8)

v Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH ... DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR LAMPIRAN ... BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian... B. Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian ... C. Pembatasan Masalah ... D. Tujuan Penelitian ... E. Manfaat Penelitian ... F. Struktur Organisasi Skripsi ...

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Strategi Pembelajaran Intertekstual ... B. Inkuiri Terbimbing ... C. Penguasaan Konsep ... D. Sikap Ilmiah... E. Deskripsi Materi Termokimia ... F. Penelitian yang Relevan ...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian ... B. Alur Penelitian ... C. Penjelasan Istilah ... D. Instrumen Penelitian ... E. Prosedur Pengumpulan Data ... F. Teknik Analisis Data ...

i iii iv v vii viii ix 1 5 6 7 7 8 10 14 19 22 27 32 35 35 38 39 41 41


(9)

vi Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Perumusan Indikator Sikap Ilmiah dan Karakteristik Sikap Ilmiah... B. Perumusan Indikator Penguasaan Konsep dan Dekripsi Konsep... C. Representasi Kimia (Level Makroskopik, Sub-Mikroskopik, dan

Simbolik) pada Materi Termokimia ... D. Rancangan Kegiatan Pembelajaran Intertekstual Menggunakan Inkuiri Terbimbing pada Materi Termokimia untuk Meningkatkan Pengusaan Konsep dan Sikap Ilmiah ...

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan... B. Saran ...

DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN ... RIWAYAT HIDUP ...

43 53

65

82

116 116 118 127 309


(10)

vii Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1

Tabel 3.2

Tabel 3.3

Tabel 4.1

Tabel 4.2

Tabel 4.3

Tabel 4.4

Tabel 4.5

Tabel Validasi Kesesuaian Indikator Sikap Ilmiah dengan Kompetensi Dasar dan Kesesuaian Karakteristik Sikap Ilmiah dengan Indikator Sikap Ilmiah ... Tabel Validasi Kesesuaian Indikator Penguasaan Konsep dengan Kompetensi Dasar, Kesesuaian Deskripsi Konsep dengan Indikator Penguasaan Konsep dan Ketepatan Deskripsi Konsep... Tabel Validasi Kesesuaian Kegiatan Pembelajaran dengan Sintaks Inkuiri Terbimbing dan Kesesuaian Aspek Penguasaan Konsep dan Sikap Ilmiah dengan Kegiatan Pembelajaran ... Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kelas XI pada Materi Termokimia ... Rumusan Indikator Sikap Ilmiah dan Karakteristik Sikap Ilmiah Sebelum Validasi ... Rumusan Indikator Sikap Ilmiah dan Karakteristik Sikap Ilmiah Setelah Validasi ... Rumusan Indikator Penguasaan Konsep dan Deskripsi Konsep Sebelum Validasi ... Rumusan Indikator Penguasaan Konsep dan Deskripsi Konsep Setelah Validasi ...

39

40

41

43

46

51

58


(11)

viii Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gambar 2.2 Gambar 2.3 Gambar 2.4 Gambar 2.5 Gambar 2.6 Gambar 3.1 Gambar 4.1 Gambar 4.2 Gambar 4.3 Gambar 4.4 Gambar 4.5 Gambar 4.6

Gambar 4.7 Gambar 4.8 Gambar 4.9 Gambar 4.10 Gambar 4.11 Gambar 4.12 Gambar 4.13 Gambar 4.14 Gambar 4.15 Gambar 4.16

Segitiga Kimia... Sistem Terbuka ... Sistem Tertutup ... Sistem Terisolasi ... Diagram Tingkat Energi Reaksi Eksoterm ... Diagram Tingkat Energi Reaksi Endoterm ... Alur Penelitian... Level Makroskopik Sistem dan Lingkungan 1 ... Level Makroskopik Sistem dan Lingkungan 2 ... Level Makroskopik Sistem dan Lingkungan 3 ... Level simbolik Padatan Natrium Bikarbonat... Level Simbolik Larutan Asam Asetat ... Level Simbolik Campuran Padatan Natrium Bikarbonat dan Larutan Asam Asetat ... Level Makroskopik Sistem Terbuka... Level Makroskopik Sistem Tertutup... Level Makroskopik Sistem Terisolasi... Level Simbolik Sistem Terbuka ... Level Simbolik Sistem Tertutup ... Level Simbolik Sistem Terisolasi ... Set Alat Percobaan Kalor ... Level Simbolik Kalor ... Level Simbolik Reaksi Eksoterm ... Level Simbolik Reaksi Endoterm ...

12 29 29 30 31 32 36 67 67 67 68 69 69 71 72 72 73 73 74 76 77 81 81


(12)

ix Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Lampiran 2

Lampiran 3

Lampiran 4

Lampiran 5

Lampiran 6

Hasil Validasi Kesesuaian Indikator Sikap Ilmiah dengan Kompetensi Dasar dan Karakteristik Sikap Ilmiah dengan Indikator Sikap Ilmiah ... Hasil Validasi Kesesuaian Indikator Penguasaan Konsep dengan Kompetensi Dasar, Kesesuaian Deskripsi Konsep dengan Indikator Penguasaan Konsep dan Ketepatan Deskripsi Konsep ... Pengembangan Representasi Kimia (Level Makroskopik, Submikroskopik dan Simbolik) Konsep Sistem dan Lingkungan, Sistem Terbuka, Tertutup dan Terisolasi, Kalor, Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm ... Hasil Validasi Kesesuaian Kegiatan Pembelajaran dengan Sintaks Inkuiri Terbimbing dan Kesesuaian Aspek Penguasaan Konsep dan Sikap Ilmiah dengan Kegiatan Pembelajaran pada Konsep Sistem, Lingkungan, Sistem Terbuka, Tertutup dan Terisolasi... Hasil Validasi Kesesuaian Kegiatan Pembelajaran dengan Sintaks Inkuiri Terbimbing dan Kesesuaian Aspek Penguasaan Konsep dan Sikap Ilmiah dengan Kegiatan Pembelajaran pada Konsep Kalor ... Hasil Validasi Kesesuaian Kegiatan Pembelajaran dengan Sintaks Inkuiri Terbimbing dan Kesesuaian Aspek Penguasaan Konsep dan Sikap Ilmiah dengan Kegiatan

127

133

138

151


(13)

x Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu Lampiran 7

Pembelajaran pada Konsep Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm ... Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ...

201 231


(14)

1 Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari oleh siswa tingkat sekolah menengah. Kimia merupakan bagian dari sains yang mempelajari materi dan perubahan yang dialaminya (Kolomuç & Tekin 2011). Mata pelajaran kimia yang dipelajari oleh peserta didik sarat dengan konsep, mulai dari konsep yang sederhana hingga konsep yang kompleks dan abstrak sehingga mata pelajaran kimia termasuk mata pelajaran yang sulit dipelajari oleh siswa (Muhammad, 2011). Sejalan dengan hal tersebut Stojanovska dkk. (2012) menyatakan bahwa kimia adalah mata pelajaran konseptual yang berdasarkan pada sejumlah konsep-konsep abstrak sehingga sangat mungkin siswa mengalami kesulitan dalam memahami dan menjelaskan konsep-konsep tersebut. Menurut Sirhan (2007) topik-topik kimia secara umum berhubungan dengan struktur suatu materi, hal tersebut yang menyebabkan kimia sulit untuk dipelajari.

Dalam mempelajari kimia, banyak siswa sekolah menengah mengalami kesulitan mempertautkan makna tiga level representasi kimia (de Jong & van Driel, 2004). Ketiga level tersebut merupakan karakteristik ilmu kimia, yaitu level makroskopik, level submikroskopik dan level simbolik (Johnston, 1991). Ketiga level saling melengkapi, tidak ada level yang lebih dominan. Level makroskopik merupakan level yang nyata, meliputi sesuatu yang dapat dilihat, disentuh dan dicium. Level submikroskopik meliputi atom, ion, molekul dan struktur sedangkan level simbolik meliputi simbol, rumus, persamaan, manipulasi matematik, dan grafik (Johnston, 2000).

Salah satu materi yang dianggap sulit oleh siswa adalah materi termokimia (Quadros dkk., 2011). Berdasarkan pada penelitian Dalimunthe & Suyanta (2013), materi termokimia menempati urutan ketiga sebagai materi yang dianggap sulit oleh siswa setelah materi laju reaksi dan kesetimbangan kimia. Penelitian lain menyatakan bahwa nilai rata-rata ulangan siswa pada materi termokimia


(15)

2

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

menempati urutan paling rendah dibandingkan dengan nilai rata-rata ulangan materi struktur atom dan sistem periodik serta laju reaksi (Sutisna 2013).

Kesulitan siswa dalam mempelajari suatu materi dapat menyebabkan munculnya miskonsepsi (Barke dkk., 2009). Miskonsepsi terjadi jika konsepsi siswa berbeda dengan konsepsi ilmiah (Dahar, 2011). Beberapa penelitian menyatakan bahwa siswa mengalami miskonsepsi tentang energi yang menyertai suatu reaksi kimia (Barker & Millar; Boo; BouJaoude; DeVos & Verdonk; Greenbowe & Meltzer; Johnstone dkk.; Niaz; Paik dkk. dalam Yalçınkaya dkk., 2009), dimana hal tersebut merupakan aspek yang dipelajari dalam termokimia. Beberapa konsep pada materi termokimia yang sering menimbulkan miskonsepsi adalah kalor dan suhu, reaksi endotermik dan eksotermik, reaksi pembakaran, energi ikatan, dan kalorimeter (Tura´nyi & To´th, 2013). Hasil penelitian Rosalyn (2012) juga menyebutkan bahwa siswa mengalami miskonsepsi pada materi termokimia diantaranya siswa berkeyakinan bahwa reaksi pembakaran termasuk reaksi endoterm karena melibatkan pengikatan oksigen, reaksi fotosintesis termasuk reaksi eksoterm, dan perubahan entalpi reaksi pembentukan senyawa dari unsur-unsurnya bernilai nol karena tidak melibatkan energi.

Beberapa penelitian tentang miskonsepsi siswa dalam materi kimia menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan mengembangkan ide-ide ilmiah dan gambar mengenai tingkat submikroskopik dan kesulitan menghubungkannya dengan simbol kimia (level simbolik) serta percobaan di laboratorium (level makroskopik) (Dalton, 2003). Siswa juga mengalami kesulitan memahami level simbolik, mereka menggunakan simbol-simbol dan aljabar dalam perhitungan tanpa penafsiran yang jelas dari level makroskopik dan submikroskopik (Ben-Zvi, Eylon & Silberstein; Friedel & Maloney dalam de Jong & van Driel, 2004).

Kemampuan siswa dalam memahami dan mempertautkan ketiga level representasi kimia mencerminkan model mental yang dimilikinya (Chittleborough, 2004). Penelitian mengenai model mental pada materi termokimia yang dilakukan oleh Marantika (2014) menunjukkan bahwa seluruh subjek penelitian memiliki profil model mental yang tidak utuh sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Fitriyani (2014) menunjukkan bahwa sebagian


(16)

3

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

siswa hanya menghafalkan konsep kimia dan tidak memahami makna level simbolik. Selain itu siswa tidak mampu mengaitkan hasil pengamatan dengan level submikroskopik dan simbolik.

Salah satu tujuan dari pendidikan sains pada pembelajaran kimia adalah siswa mampu menghubungkan fenomena yang diamati dengan interaksi partikel dan representasi simbolik (de Jong & van Driel, 2004). Dalam rangka mewujudkan hal tersebut sangat diperlukan peran guru. Guru berperan dalam menentukan strategi pembelajaran yang dapat mengatasi berbagai masalah siswa dalam pembelajaran kimia, khususnya dalam materi termokimia. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat mengatasi masalah tersebut adalah strategi pembelajaran intertekstual. Strategi tersebut dapat dijadikan sumber kognitif yang menghubungkan ketiga level representasi (level makroskopik, submikroskopik dan simbolik) sehingga siswa dapat memaknai konsep-konsep baru yang dipelajarinya.

Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pembelajaran intertekstual dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa. Penelitian Nopihargu (2014) menyatakan bahwa strategi pembelajaran intertekstual pada materi reaksi redoks dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa dengan nilai n-gain keseluruhan sebesar 0,46 yang termasuk kategori sedang. Hasil penelitian Ardiani (2014) menunjukkan hal yang sama, setelah proses pembelajaran dengan strategi pembelajaran intertekstual terjadi perubahan penguasaan konsep pada ketiga kelompok siswa (tinggi, sedang, rendah) pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit ke arah yang lebih baik. Selain penelitian tersebut, terdapat penelitian yang dilakukan oleh Herawati dkk. (2013) yang menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa yang mengikuti pembelajaran multiple representasi pada materi laju reaksi lebih tinggi daripada pembelajaran konvensional. Pembelajaran multiple representasi tersebut memiliki persamaan dengan strategi pembelajaran intertekstual yaitu memuat ketiga level representasi kimia namun pada strategi pembelajaran intertekstual ketiga level tersebut dipertautkan.

Berdasarkan pada Permendikbud nomor 54 tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah menyatakan bahwa


(17)

4

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

kompetensi yang harus dipenuhi dari suatu satuan pendidikan mencakup dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Salah satu sikap yang diharapkan untuk dimiliki siswa setelah mempelajari sains adalah sikap ilmiah. Tuntutan perlunya sikap ilmiah untuk ditingkatkan tertuang dalam Kompetensi Dasar 2.1 kelas XI pada mata pelajaran kimia yang mengharapkan siswa dapat menunjukkan perilaku ilmiah (rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan yang diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sikap ilmiah sangat penting bagi siswa karena dapat meningkatkan daya kritis siswa terhadap fenomena alam yang dihadapi (Wahyudiati dalam Mawarsari dkk., 2013). Sikap ilmiah juga memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar siswa (Erminiati; Purwaningsih dalam Pertiwi dkk., 2013).

Perlunya peningkatan sikap ilmiah dalam pembelajaran dipicu oleh rendahnya sikap ilmiah siswa dilihat dari hasil observasi dalam praktikum. Terlebih lagi penilaian yang dilakukan oleh guru lebih menekankan pada hasil akhir daripada proses dan guru tidak pernah melakukan penilaian sikap selama melakukan praktikum (Pertiwi dkk., 2013). Hasil observasi Wirtha dan Rapi (2008) menunjukkan bahwa banyak siswa yang memiliki sikap ilmiah dengan kategori kurang. Hal ini bisa dilihat dari: pertama cara mereka membuat laporan hasil eksperimen; kedua para siswa sering melakukan manipulasi data dengan tujuan hasil eksperimen mereka tidak menyimpang dari konsep dan prinsip yang dijelaskan oleh guru; ketiga di dalam melaksanakan percobaan banyak siswa yang kurang tekun; dan keempat di dalam diskusi kelas banyak siswa yang tidak mau menerima pendapat siswa lain. Hasil eksperimen mereka dibuat dalam bentuk laporan tetapi jarang didiskusikan, hal ini tidak memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mengkomunikasikan dan mendiskusikan apa yang mereka dapatkan melalui eksperimen.

Menurut Shami (dalam Khan, 2012) sikap ilmiah siswa dapat meningkat ketika siswa terlibat langsung dalam pembelajaran, baik dalam kegiatan di kelas maupun di laboratorium. Minner dkk. (dalam Vlassi dan Karaliota, 2013)


(18)

5

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

mengungkapkan bahwa pembelajaran menggunakan inkuiri mampu melibatkan siswa dalam proses pembelajaran melalui penyelidikan ilmiah. Berdasarkan kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan inkuiri dapat meningkatkan sikap ilmiah siswa. Hal tersebut didukung oleh pernyataan bahwa salah satu proses dalam inkuiri adalah mengembangkan sikap diantaranya objektif, rasa ingin tahu, terbuka, menghendaki dan menghormati teori, bertanggung jawab, menunda penilaian sampai data yang cukup diperoleh, dan mengecek hasil penyelidikan (Trowbridge & Bybee, 1990) Sejalan dengan hal tersebut Roestiyah (2012) menyatakan bahwa salah satu keunggulan dari pembelajaran inkuiri adalah mendorong siswa berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersikap objektif, jujur dan terbuka.

Salah satu jenis inkuiri adalah inkuiri terbimbing. Natalina dkk. (2013) mengungkapkan bahwa salah satu alternatif untuk pemecahan masalah rendahnya sikap ilmiah adalah dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Hal tersebut dibuktikan dengan peningkatan sikap ilmiah siswa setelah belajar menggunakan model inkuiri terbimbing. Penelitian lain juga menunjukkan hal yang sama. Penelitian Dewi dkk. (2013) menunjukkan bahwa sikap ilmiah kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing lebih baik daripada kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran konvensional. Penelitian Santiasih dkk. (2013) juga mendukung hal tersebut, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat perbedaan sikap ilmiah yang signifikan antara siswa yang belajar menggunakan model inkuiri terbimbing dengan siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran konvensional. Sikap ilmiah siswa yang belajar menggunakan model inkuiri terbimbing lebih baik daripada sikap ilmiah siswa yang belajar dengan model pembelajaran konvensional.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka peneliti tertarik melakukan penelitian yang berjudul “Pengembangan strategi pembelajaran intertekstual menggunakan inkuiri terbimbing pada materi termokimia untuk meningkatkan penguasaan konsep dan sikap ilmiah”.


(19)

6

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan, dapat terindentifikasi permasalahan yaitu bahwa materi termokimia merupakan salah satu materi yang sulit dipelajari siswa sehingga sering menimbulkan miskonsepsi. Miskonsepsi pada materi kimia terjadi karena siswa tidak dapat mempertautkan ketiga level representasi kimia (level makroskopik, submikroskopik dan simbolik). Selain itu terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa model mental siswa pada materi termokimia tidak utuh yang berarti bahwa penguasaan konsep siswa rendah. Oleh karena itu diperlukan strategi pembelajaran yang dapat mengatasi permasalahan tersebut, dalam hal ini strategi pembelajaran yang sesuai adalah strategi pembelajaran intertekstual. Disamping penguasaan konsep salah satu kompetensi yang harus dimiliki siswa adalah kompetensi sikap, salah satunya yaitu sikap ilmiah. Sikap ilmiah siswa dinilai masih rendah sehingga perlu upaya untuk meningkatkannya melalui proses pembelajaran. Sikap ilmiah siswa dapat meningkatkan menggunakan pembelajaran inkuiri terbimbing.

Berdasarkan uraian identifikasi masalah dapat dirumuskan masalah pokok

dalam penelitian ini yaitu “bagaimana strategi pembelajaran intertekstual menggunakan inkuiri terbimbing pada materi termokimia untuk meningkatkan penguasaan konsep dan sikap ilmiah?”. Rumusan masalah tersebut dapat diuraikan ke dalam pertanyaan-pertanyaan penelitian berikut:

1. Bagaimana indikator sikap ilmiah dan karakteristik sikap ilmiah yang dikembangkan dalam strategi pembelajaran?

2. Bagaimana indikator penguasaan konsep dan deskripsi konsep yang dikembangkan dalam strategi pembelajaran?

3. Bagaimana rancangan kegiatan pembelajaran intertekstual menggunakan inkuiri terbimbing pada materi termokimia untuk meningkatkan pengusaan konsep dan sikap ilmiah?

C. Pembatasan Masalah


(20)

7

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

1. Pengembangan strategi pembelajaran intertekstual menggunakan inkuiri terbimbing pada materi pokok termokimia berdasarkan pada Kompetensi Dasar 2.1 dan Kompetensi Dasar 3.4 kelas XI pada mata pelajaran kimia, yaitu sebagai berikut:

2.1Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.

3.4Membedakan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan hasil percobaan dan diagram tingkat energi.

2. Pengembangan strategi pembelajaran intertekstual menggunakan inkuiri terbimbing pada materi pokok termokimia untuk meningkatkan penguasaan konsep dan sikap ilmiah mencakup indikator sikap ilmiah, karakteristik sikap ilmiah, indikator penguasaan konsep, deskripsi konsep, dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

D. Tujuan Penelitian

Tujuan umum dalam penelitian ini adalah memperoleh strategi pembelajaran intertekstual menggunakan inkuiri terbimbing pada materi termokimia untuk meningkatkan penguasaan konsep dan sikap ilmiah. Adapun tujuan khusus dari penelitian adalah sebagai berikut:

1. Memperoleh indikator sikap ilmiah dan karakteristik sikap ilmiah.

2. Memperoleh indikator penguasaan konsep dan deskripsi konsep materi termokimia.

3. Memperoleh rancangan kegiatan pembelajaran intertekstual menggunakan inkuiri terbimbing pada materi termokimia untuk meningkatkan penguasaan konsep dan sikap ilmiah.


(21)

8

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak terkait, diantaranya:

1. Bagi guru, memberikan alternatif pembelajaran dalam bentuk strategi pembelajaran intertekstual menggunakan inkuiri terbimbing pada materi termokimia untuk meningkatkan penguasaan konsep dan sikap ilmiah.

2. Bagi Peneliti lain, dapat dijadikan bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Skripsi ini terdiri dari lima bab yaitu bab 1 pendahuluan, bab 2 kajian pustaka, bab 3 metodologi penelitian, bab 4 hasil penelitian dan pembahasan dan bab 5 kesimpulan dan saran

Bab 1 pendahuluan terdiri dari enam sub bab yaitu latar belakang penelitian, identifikasi dan rumusan masalah penelitian, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi. Latar belakang penelitian memaparkan alasan ketertarikan peneliti melakukan penelitian disertai dengan fakta maupun teori yang mendukung. Berdasarkan pada latar belakang masalah dapat diidentifikasi masalah utama dalam penelitian dan diuraikan dalam rumusan masalah berbentuk pertanyaan-pertanyaan penelitian. Pada sub bab pembatasan masalah dikemukakan batasan-batasan dalam penelitian atau fokus masalah penelitian. Pada sub bab tujuan penelitian dikemukakan hasil yang ingin dicapai setelah penelitian selesai dilakukan. Pada sub bab manfaat penelitian dikemukakan manfaat-manfaat penelitian bagi pihak-pihak terkait seperti guru, siswa dan peneliti lain. Pada sub bab struktur organisasi skripsi dipaparkan mengenai urutan, bagian bab dan sub bab dalam skripsi.

Bab 2 kajian pustaka berisi tinjauan teoritis dari berbagai literatur yang berhubungan dengan penelitian ini. Dalam kajian pustaka dipaparkan tentang strategi pembelajaran intertekstual, inkuiri terbimbing, penguasaan konsep, sikap ilmiah, deskripsi materi termokimia, dan penelitian yang relevan.


(22)

9

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Bab 3 metodologi penelitian memaparkan tentang metode penelitian yang digunakan, alur penelitian, penjelasan istilah, instrumen penelitian yang digunakan, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.

Bab 4 hasil penelitian dan pembahasan memaparkan hasil yang diperoleh dari penelitian beserta pembahasannya. Data hasil penelitian yang dibahas meliputi:

1. Data hasil validasi kesesuaian indikator sikap ilmiah dengan Kompetensi Dasar dan karakteristik sikap ilmiah dengan indikator sikap ilmiah.

2. Data hasil validasi kesesuaian indikator penguasaan konsep dengan Kompetensi Dasar, kesesuaian deskripsi konsep dengan indikator penguasaan konsep dan ketepatan konsep.

3. Data hasil validasi kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan sintaks inkuiri terbimbing dan kesesuaian aspek penguasaan konsep dan sikap ilmiah dengan kegiatan pembelajaran.

Bab 5 kesimpulan dan saran memaparkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian dan saran bagi pihak-pihak terkait berdasarkan pada hasil penelitian.


(23)

35 Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini diuraikan tentang metode penelitian, alur penelitian, penjelasan istilah, instrumen penelitian, prosedur pengumpulan data dan teknik analisis data.

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau research and development (R&D). Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada (Sukmadinata, 2012). Sejalan dengan pendapat tersebut Setyosari (2012) mengemukakan bahwa penelitian dan pengembangan adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Dalam dunia pendidikan dan pembelajaran, penelitian dan pengembangan memfokuskan kajian pada bagian desain atau rancangan apakah itu berupa model desain dan bahan ajar, produk misalnya media dan juga proses.

Tahap-tahap penelitian dan pengembangan meliputi tiga tahap yaitu studi pendahuluan, pengembangan model dan uji model (Sukmadinata, 2012). Pada penelitian yang dilakukan tidak mencakup keseluruhan tahap tersebut, namun hanya sampai tahap studi pendahuluan. Tahap studi pendahuluan yang dilakukan meliputi studi kepustakaan dan penyusunan produk berupa strategi pembelajaran. Penelitian dan pengembangan yang dilakukan ditujukan untuk mengembangkan strategi pembelajaran intetekstual menggunakan inkuiri terbimbing pada materi termokimia untuk meningkatkan penguasaan konsep dan sikap ilmiah.

B. Alur Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan strategi pembelajaran intertekstual menggunakan inkuiri terbimbing pada materi termokimia untuk meningkatkan penguasaan konsep dan sikap ilmiah. Alur penelitian dalam rangka mencapai tujuan penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1.


(24)

36

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Strategi pembelajaran intertekstual menggunakan inkuiri terbimbing pada materi termokimia untuk meningkatkan penguasaan konsep dan sikap ilmiah

Valid

Gambar 3.1 Alur Penelitian

Pengembangan instrumen kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan sintaks inkuiri terbimbing dan kesesuaian aspek penguasaan konsep dan

sikap ilmiah dengan kegiatan pembelajaran

Validasi kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan sintaks inkuiri terbimbing dan kesesuaian aspek penguasaan konsep dan sikap ilmiah

dengan kegiatan pembelajaran

Pengembangan kegiatan pembelajaran intertekstual menggunakan inkuiri terbimbing pada materi termokimia untuk meningkatkan

penguasaan konsep dan sikap ilmiah

T idak Valid Revisi

Perumusan indikator penguasaan konsep berdasarkan Kompetensi Dasar dan deskripsi konsep berdasarkan indikator penguasaan konsep Perumusan indikator sikap ilmiah berdasarkan

Kompetensi Dasar dan karakteristik sikap ilmiah berdasarkan indikator sikap ilmiah

Analisis Standar Isi Kimia Kurikulum 2013 pada materi termokimia Analisis literatur tentang

sikap ilmiah

Analisis literatur tentang deskripsi konsep materi

termolkimia

Pengembangan instrumen kesesuaian indikator penguasaan konsep dengan Kompetensi Dasar, kesesuaian deskripsi konsep dengan

indikator penguasaan konsep dan ketepatan deskripsi konsep Pengembangan instrumen kesesuaian indikator sikap

ilmiah dengan Kompetensi Dasar dan kesesuaian karakteristik sikap ilmiah dengan indikator sikap ilmiah

Validasi kesesuaian indikator penguasaan konsep dengan Kompetensi Dasar, kesesuaian deskripsi konsep dengan indikator penguasaan konsep , ketepatan deskripsi konsep, kesesuaian indikator sikap ilmiah dengan

Kompetensi Dasar dan kesesuaian karakteristik sikap ilmiah dengan indikator sikap ilmiah

Revisi

T idak Valid T idak Valid

Revisi

Valid Analisis literatur tentang representasi

kimia pada materi termokimia

Level makroskopik Level sub-mikroskopik Level simbolik

Pengembangan representasi kimia pada materi termokimia

Analisis literatur tentang inkuiri terbimbing


(25)

37

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan alur penelitian, maka langkah penelitian dibagi menjadi tiga tahap, yaitu sebagai berikut:

1. Tahap Perencanaan

a. Analisis Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar kurikulum 2013. b. Analisis literatur tentang sikap ilmiah dan deskripsi materi termokimia. c. Perumusan indikator sikap ilmiah berdasarkan Kompetensi Dasar dan

karakteristik sikap ilmiah berdasarkan indikator sikap ilmiah.

d. Perumusan indikator penguasaan konsep berdasarkan Kompetensi Dasar dan deskripsi konsep berdasarkan indikator penguasaan konsep.

e. Analisis literatur tentang representasi kimia (level makroskopik, mikroskopik, dan simbolik) pada materi termokimia.

f. Pengembangan representasi kimia pada materi termokimia. g. Analisis literatur tentang inkuiri terbimbing

h. Pengembangan kegiatan pembelajaran intertekstual menggunakan inkuiri terbimbing pada materi termokimia untuk meningkatkan penguasaan konsep dan sikap ilmiah.

i. Penyusunan instrumen penelitian. 2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

a. Proses validasi kesesuaian indikator sikap ilmiah dengan Kompetensi Dasar dan kesesuaian karakteristik sikap ilmiah dengan indikator sikap ilmiah.

b. Proses validasi kesesuaian indikator penguasaan konsep dengan Kompetensi Dasar, kesesuaian deskripsi konsep dengan indikator penguasaan konsep, dan ketepatan deskripsi konsep.

c. Proses validasi kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan sintaks inkuiri terbimbing dan kesesuaian aspek penguasaan konsep dan sikap ilmiah dengan kegiatan pembelajaran.

3. Tahap Analisis Data

a. Analisis hasil validasi kesesuaian indikator sikap ilmiah dengan Kompetensi Dasar dan kesesuaian karakteristik sikap ilmiah dengan indikator sikap ilmiah.


(26)

38

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

b. Analisis hasil validasi kesesuaian indikator penguasaan konsep dengan Kompetensi Dasar, kesesuaian deskripsi konsep dengan indikator penguasaan konsep, dan ketepatan deskripsi konsep.

c. Analisis hasil validasi kesesuaian kegiatan pembelajaran pada materi termokimia dengan sintaks inkuiri terbimbing dan kesesuaian aspek penguasaan konsep dan sikap ilmiah dengan kegiatan pembelajaran.

d. Revisi bagian-bagian yang tidak valid 4. Tahap Penyusunan Laporan Penelitian.

C. Penjelasan Istilah

Dalam rangka menghindari kesalahan penafsiran terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka diperlukan penjelasan mengenai beberapa istilah, yaitu:

1. Strategi pembelajaran merupakan perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Sanjaya, 2008).

2. Intertekstual merupakan proses sentral bagi manusia untuk memahami makna teks-teks yang baru. Teks didefinisikan sebagai bahasa fungsional, baik lisan maupun tulisan atau media lain yang dapat mengekspresikan apa yang dipikirkan (Halliday & Hasan dalam Wu, 2003). Dalam ilmu kimia, intertekstual dipandang sebagai proses pertautan antara tiga level representasi, pengalaman dan kejadian sehari-hari (Wu, 2003).

3. Inkuiri terbimbing merupakan salah satu jenis level pembelajaran inkuiri. Dalam inkuiri terbimbing, guru menyediakan masalah dan mendorong siswa untuk menyelesaikan masalah tersebut baik sendiri atau kelompok. Guru bertindak sebagai fasilitator yang memberikan bimbingan kepada siswa. Bimbingan yang diberikan seharusnya dalam bentuk pertanyaan yang membantu siswa berpikir untuk merancang penyelidikan. Guru lebih banyak memberikan arahan daripada memberi informasi (Trowbridge & Beybee, 1990).

4. Penguasaan konsep merupakan kemampuan siswa dalam memahami makna secara ilmiah baik teori maupun penerapannya dalam kehidupan sehari-hari


(27)

39

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

(Dahar, 1989). Penguasaan konsep dicapai setelah siswa melewati beberapa proses. Proses tersebut diklasifikasikan sebagai mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta (Anderson & Krathwohl, 2001).

5. Sikap ilmiah merupakan pola pikir dan karakteristik seorang ilmuwan (Munby dalam Olasehinde dkk., 2014). Komponen sikap ilmiah diantaranya rasa ingin tahu, kerja sama, terbuka, rasional, menerima ambiguitas, objektif, jujur, ulet, kesediaan menangguhkan keputusan, kritis dan peduli lingkungan.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tabel validasi kesesuaian indikator sikap ilmiah dengan Kompetensi Dasar dan kesesuaian karakteristik sikap ilmiah dengan indikator sikap ilmiah. Tabel ini terdiri dari kolom-kolom berisi Kompetensi Dasar, indikator sikap ilmiah, karakteristik sikap ilmiah, kolom validasi kesesuaian indikator sikap ilmiah dengan Kompetensi Dasar beserta kolom saran dan kolom validasi kesesuaian karakteristik sikap ilmiah dengan indikator sikap ilmiah beserta kolom saran. Konten dalam instrumen ini selanjutnya divalidasi untuk memperoleh indikator sikap ilmiah yang sesuai dengan Kompetensi Dasar dan karakteristik sikap ilmiah yang sesuai dengan indikator sikap ilmiah. Instrumen ini ditunjukkan dalam Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Tabel Validasi Kesesuaian Indikator Sikap Ilmiah dengan Kompetensi Dasar dan Kesesuaian Karakteristik Sikap Ilmiah dengan Indikator Sikap Ilmiah

Kompetensi Dasar

Indikator Sikap Ilmiah

Karakteristik Sikap Ilmiah

Kesesuaian Indikator Sikap Ilmiah dengan Kompetensi Dasar

Kesesuaian Karakteristik Sikap Ilmiah dengan Indikator Sikap

Ilmiah

Ya T idak Saran Ya T idak Saran

2. Tabel validasi kesesuaian Indikator penguasaan konsep dengan Kompetensi Dasar, kesesuaian deskripsi konsep dengan indikator penguasaan konsep dan ketepatan deskripsi konsep. Tabel yang terdiri dari kolom-kolom berisi Kompetensi Dasar, indikator penguasaan konsep, deskripsi konsep, kolom validasi kesesuaian indikator penguasaan konsep dengan Kompetensi Dasar


(28)

40

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

beserta kolom saran, kolom validasi kesesuaian deskripsi konsep dengan indikator penguasaan konsep beserta kolom saran dan kolom validasi ketepatan konsep beserta kolom saran. Konten dalam instrumen ini selanjutnya divalidasi untuk memperoleh indikator penguasaan konsep yang sesuai dengan Kompetensi Dasar, deskripsi konsep yang sesuai dengan indikator penguasaan konsep dan deskripsi konsep yang tepat. Instrumen ini ditunjukkan dalam Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Tabel Validasi Kesesuaian Indikator Penguasaan Konsep dengan Kompetensi Dasar, Kesesuaian Deskripsi Konsep dengan Indikator Penguasaan

Konsep dan Ketepatan Deskripsi Konsep

Kompetensi Dasar

Indikator Penguasaan

Konsep

Deskripsi Konsep

Kesesuaian Indikator Penguasaan Konsep dengan Kompetensi

Dasar

Kesesuaian Deskripsi Konsep dengan Indikator

Penguasaan Konsep

Ketepatan Deskripsi Konsep

Ya T idak Saran Ya T idak Saran Ya T idak Saran

3. Tabel validasi kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan sintaks inkuiri terbimbing dan kesesuaian aspek penguasaan konsep dan sikap ilmiah dengan kegiatan pembelajaran. Tabel ini terdiri dari kolom-kolom berisi sintaks inkuiri terbimbing, kolom kegiatan pembelajaran yang terdiri dari kolom tujuan tindakan guru, kegiatan guru dan kegiatan siswa, kolom aspek penguasaan konsep, kolom aspek sikap ilmiah, kolom validasi kesesuaian kegitan pembelajaran dengan sintaks inkuiri terbimbing beserta saran, kolom validasi kesesuaian aspek penguasaan konsep dengan kegiatan pembelajaran beserta saran dan kolom validasi kesesuaian aspek sikap ilmiah dengan kegiatan pembelajaran beserta saran. Konten dalam instrumen ini selanjutnya divalidasi untuk memperoleh kegitan pembelajaran yang sesuai dengan sintaks inkuiri terbimbing dan aspek penguasaan konsep dan sikap ilmiah yang sesuai dengan kegiatan pembelajaran. Instrumen ini ditunjukkan pada Tabel 3.3.


(29)

41

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.3 Tabel Validasi Kesesuaian Kegiatan Pembelajaran dengan Sintaks Inkuiri Terbimbing dan Kesesuaian Aspek Penguasaan Konsep dan Sikap Ilmiah

dengan Kegiatan Pembelajaran

Sintaks Inkuiri T erbimbing Kegiatan Pembelajaran Aspek Penguasaan Konsep Aspek Sikap Ilmiah Kesesuaian Kegiatan pembelajaran dengan sintaks Inkuiri terbimbing Kesesuaian Aspek Penguasaan Konsep dengan Kegiatan Pembelajaran

Kesesuaian Aspek Sikap Ilmiah dengan Kegiatan

Pembelajaran T ujuan T indakan Guru Kegiatan Guru Kegiatan

Siswa Ya T idak Saran Ya T idak Saran Ya T idak Saran

E. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan validasi konten dalam instrumen-instrumen yang telah dibuat kepada guru dan/atau dosen. Konten dalam tabel validasi kesesuaian indikator sikap ilmiah dengan Kompetensi Dasar dan kesesuaian karakteristik sikap ilmiah dengan indikator sikap ilmiah divalidasi oleh enam validator yang merupakan dosen jurusan pendidikan kimia. Konten dalam tabel validasi kesesuaian indikator penguasaan konsep dengan Kompetensi Dasar, kesesuaian deskripsi konsep dengan indikator penguasaan konsep dan ketepatan deskripsi konsep divalidasi oleh tujuh orang validator yang merupakan dosen jurusan pendidikan kimia. Konten dalam tabel validasi kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan sintaks inkuiri terbimbing dan kesesuaian aspek penguasaan konsep dan sikap ilmiah dengan kegiatan pembelajaran terdiri tiga tabel yang masing-masing divalidasi oleh lima orang validator yang terdiri dari tiga dosen jurusan pendidikan kimia dan dua guru kimia SMA.

.

F. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian yang dilakukan berupa kata-kata dan simbol. Simbol ditunjukkan dengan tanda ceklis pada kolom validasi sedangkan kata-kata ditunjukkan oleh komentar dan saran yang diberikan oleh validator. Data yang diperoleh dideskripsikan dan dijadikan bahan pertimbangan untuk memperbaiki konten yang divalidasi.


(30)

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

116 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Indikator sikap ilmiah yang dikembangkan dalam strategi pembelajaran yaitu menunjukkan rasa ingin tahu, kerja sama, rasional, menerima ambiguitas, terbuka, objektif, ulet, jujur, tidak tergesa-gesa membuat keputusan, dan kritis. Rasa ingin tahu memiliki karakteristik membaca untuk menemukan informasi, mengajukan pertanyaan, dan mencari informasi lain yang berkaitan dengan materi pembelajaran dari sumber yang berbeda. Sikap kerja sama memiliki karakteristik membuat pembagian tugas dalam tim, berdiskusi dalam memecahkan masalah, dan berpartisipasi aktif dalam kelompok. Sikap rasional memiliki karakteristik mencari penyebab dari suatu peristiwa dan mengidentifikasi hubungan sebab akibat. Sikap menerima ambiguitas memiliki karakteristik menghormati pendapat orang lain sampai terbukti tidak sesuai dengan data dan berusaha mencari bukti untuk memperoleh kepastian. Sikap terbuka memiliki karakteristik bersedia untuk mengubah pemikiran dan kesimpulan berdasarkan bukti yang dapat diandalkan, mempertimbangkan ide yang diberikan orang lain, menghargai pendapat/temuan orang lain, dan tidak merasa selalu benar. Sikap objektif memiliki karakteristik berperilaku sesuai fakta, tidak terpengaruh oleh faktor-faktor dari luar dan kepentingan pribadi dalam menafsirkan hasil pengamatan, dan mempertimbangkan fakta yang mendukung dan menentang. Sikap ulet memiliki karakteristik mengulangi percobaan jika percobaan sebelumnya gagal dan menyelesaikan suatu kegiatan meskipun teman kelasnya selesai lebih awal. Sikap jujur memiliki karakteristik melaporkan pengamatan sesuai fakta dan melaporkan hipotesis walaupun tidak sesuai dengan bukti. Sikap tidak tergesa-gesa membuat keputusan memilik karakteristik ketidaksediaan membuat kesimpulan sebelum bukti-bukti terkumpul, melihat bukti sebelum mendukung atau


(31)

117

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

menolak pendapat, dan menghindari pengambilan keputusan secara tergesa-gesa. Sikap kritis memiliki karakteristik mengajukan pertanyaan untuk mencari bukti terhadap pernyataan orang lain, meragukan temuan teman, menanyakan setiap perubahan/hal baru, dan mengulangi kegiatan yang dilakukan.

2. Indikator penguasaan konsep yang dikembangkan dalam strategi pembelajaran yaitu membedakan sistem dan lingkungan, membedakan sistem terbuka, tertutup dan terisolasi, menjelaskan pengertian kalor, membedakan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan hasil percobaan, dan membedakan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan diagram tingkat energi. Deskripsi konsep yang dikembangkan dalam strategi pembelajaran diantaranya deskripsi konsep sistem, lingkungan, sistem terbuka, sistem tertutup, sistem terisolasi, kalor, reaksi eksoterm, dan reaksi endoterm

3. Rancangan kegiatan pembelajaran intertekstual menggunakan inkuiri terbimbing pada materi termokimia untuk meningkatkan penguasaan konsep dan sikap ilmiah yang dikembangkan terdiri dari tiga kegiatan pembelajaran yaitu kegiatan pembelajaran konsep sistem, lingkungan, sistem terbuka, tertutup dan terisolasi, kegiatan pembelajaran konsep kalor dan kegiatan pembelajaran konsep reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. Tahapan kegiatan pembelajaran dikembangkan berdasarkan sintaks inkuiri terbimbing dan materi yang diberikan memuat representasi kimia.

B. Saran

Berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan, maka penulis menyarankan:

1. Perlu dilakukan pengembangan strategi pembelajaran yang mencakup konsep-konsep pada Kompetensi Dasar 3.5 agar diperoleh strategi pembelajaran pada materi termokimia yang utuh.

2. Strategi pembelajaran intertekstual menggunakan inkuiri terbimbing pada materi termokimia untuk meningkatkan penguasaan konsep dan sikap ilmiah


(32)

118

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

yang telah dikembangkan sebaiknya diuji coba terlebih dahulu kepada siswa agar diperoleh perbaikan yang lebih maksimal.


(33)

118 Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, L.W. & Krathwohl, D.R. (Penyunting), (2001), A taxonomy for learning and assessing. New York: Addison Wesley Longman, Inc.

Anwar, H. (2009). Penilaian sikap ilmiah dalam pembelajaran sains. Jurnal

Pelangi Ilmu, 2 (5), hlm. 103-114.

AP Chemistry. (2007). Thermochemistry. Washington: The college board.

Apriono, D. (2011). Meningkatkan keterampilan kerjasama siswa dalam belajar melalui pembelajaran kolaboratif. Prospektus, 9 (2), hlm. 159-172.

Ardiani, A. (2014). Implementasi strategi pembelajaran intertekstual pada materi

larutan elektrolit dan nonelektrolit kelas X. (Skripsi). Jurusan Pendidikan

Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia.

Ataha, U.C. & Ogumogu, A.E. (2013). An investigation of the scientific attitude among science students in senior secondary schools In Edo South Senatorial District, Edo State. Journal of Education and Practice, 4 (11), hlm. 12-16.

Atkins, P & Paula J.d. (2006). Physical chemistry. New York: W.H. Freeman Company.

Ayyildiz, Y dan Tarhan, L. (2012). The effective concepts on students’ understanding of chemical reactions and energy. Hacettepe Üniversitesi

Journal of Education, 42, hlm. 72-83.

Azwar, S. (2009). Sikap manusia, teori dan pengukurannya. Jakarta: Pustaka Pelajar.

Banchi, H. & Bell, R. (2008). The many level of inquiry. Washington: National Academy Press.


(34)

119

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Barot, K.Y. (2013). a study of scientific attitudes of students of secondary level in context of certain variables. International Journal for Research in

Education, 2 (1), hlm. 60-67.

Barron, L. (2012).Using scaffolding and guided-inquiry to improve learning in a postgraduate forensic science laboratory class. Higher Education Research

Network Journal, 4, hlm. 43-52.

Brady, J.E. (1990). General Chemistry: Principles and structure. Edisi kelima. Canada: Van Hoffmann Press, Inc.

Brady,J., Russel, & Holum,J. (2000). Chemistry matter and it’s change. Edisi ketiga. New York:John Wiley & Sons, Inc.

Brady, J.E., dkk. (2009). Chemistry. Hoboken: John Wiley& Sons, Inc.

Brown, L.T. dkk. (2012). Chermistry; The central science. Edisi kedua belas. New York: Pearson Education, Inc.

Carin, A.A. (1997). Teaching modern science. Edisi Ketujuh. New Yok: Merril.

Chang, R. dan Overby, B. (2011). General Chemistry: The essential concept. Edisi keenam. New York: McGraw-Hill

Chittleborough, G.D. (2004). The role of teaching models and chemical representation in developing students’ mental models of chemical

phenomena. (Thesis). Curtin University of Technology.

Chittleborough, G & Treagust, D.P. (2007). The modelling ability of non-major chemistry students and their understanding of the sub-microscopic level.

Chemistry Education Research and Practice, 8 (3), hlm. 274-292.

Dahar, R.W. 1989. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.


(35)

120

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Dalimunthe, H.H. & Suyanta (2013). Analisis kesulitan belajar kimia peserta didik sekolah menengah atas negeri (SMA N) kelas XI IPA semester gasal di Kabupaten Sleman tahun ajaran 2012/2013. Jurnal Universitas Negeri

Yogyakarta, 2 (2), 1-7.

Dalton, R.M. (2003). The development of students mental models of chemical

substances and processes at the molecular level. (Disertasi). Faculty of the

Graduate School, University of Western Sydney.

de Jong, O and van Driel, J. (2004). Exploring the development of student

teachers’ PCK of the multiple meanings of chemistry topics. International

Journal of Science and Mathematics Education, 2, hlm. 477–491.

Dewi, N.L., Dantes, N., & Sadia, I.W. (2013) Pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap sikap ilmiah dan hasil belajar IPA. e-Journal

Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, 3, hlm. 1-10.

Djamarah, S.B. & Zain, A. (2010). Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka cipta.

Ebbing, D.D. & Gammon, S.D. (2009). General chemistry. Edisi kesembilan. New York: Houghton Mifflin Company.

Farooq, M & Pitafi, A.I. (2012). Measurement of scientific attitude of secondary school students in Pakistan. SAVAP International, 2 (2), hlm. 379-392.

Fitriyani, I. (2014). Profil model mental siswa pada materi termokimia dengan

menggunakan TDM-POE. (Skripsi). Jurusan pendidikan kimia, Universitas

Pendidikan Indonesia, Bandung.

Gilbert, J.K. & Treagust, D. (2009). Multiple representations in chemical

education, models and modeling in science education. Scotland: Springer.


(36)

121

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu Henrickson, C. (2005). Chemistry. Hoboken: Wiley Publishing, Inc.

Herawati, F.R., Mulyani, S., & Redjeki, T. (2013). Pembelajaran kimia berbasis multiple representasi ditinjau dari kemampuan awal terhadap preastasi belajar laju reaksi siswa SMA Negeri 1 Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret, 2(2), hlm. 38-43.

Ibrahim, R. & Syaodih, N.S. (2003). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Johnston, A.H. (1991). Why is science difficult to learn? Things are seldom what they seem. Journal of Computer Assisted Learning, 7, hlm. 75-83.

Johnston, A.H. (2000). Teaching of chemistry - logical or psychological?.

Chemistry Education: Research and Practice in Europe, 1(1), hlm. 9-15.

Kallus, M. K. (2003). Three case studies of "at-risk" middle level learners in a

summer school context. Desertasi, graduate Faculty of Texas Tech

University.

Kemendikbud (2013). Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan

Menengah. Jakarta: Depdikbud.

Kemendikbud (2014). Kerangka dasar dan struktur kurikulum sekolah menengah

atas/madrasah aliyah. Jakarta: Depdikbud.

Khan, M. (2012). A comparison of an inquiry lab teaching method and traditional lab teaching method upon scientific attitudes of biology students. Language

in India. 12, hlm. 398-410.

Kolomuç, A. & Tekin, S. (2011). Chemistry teachers’ misconceptions concerning concept. Eurasian Journal of Physical and Chemical Education, 3(2), hlm. 84-101.


(37)

122

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Kusumah, F.H. (2014). Diagnosis miskonsepsi siswa pada materi kalor dengan menggunakan three-tier test. Educationist, 7(2), hlm. 11-20.

Levine, I.N. (2009). Physical Chemistry. Edisi keenam. New York: McGraw-Hill Internation Edition.

Lewis, M. & Waller, G. (1983). Thinking chemistry. London: oxford University Press.

Lewis, R & Evans, W. (2006). Chemistry.Edisi Ketiga. New York: PALGRAVE MACMILLAN.

Lie, A. (2002). Cooperative learning. Jakarta: Grasindo.

Lippincott, W.T., Garrett, A.B. &Verhoek, F.H. (1977). A study of matter. Edisi Ketiga. Canada: John Wiley & Sons, Inc.

Mahan, B.H. (1975). University Chemistry. Canada: Addison-Wesley Publishing Company.

Marantika, R.N. (2014). Profil model mental siswa pada penentuan ∆H reaksi

penetralan dengan TDM-IAE. (Skripsi). Jurusan Pendidikan Kimia,

Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Mawarsari, dkk. (2013). Penerapan metode eksperimen berpendekatan inkuir i untuk meningkatkan pemahaman konsep dan sikap ilmiah. Chemistry in

Education, 1, hlm. 1-8.

McMurry, J.E. dan Fay, R.C. (2003). Chemistry. Edisi keempat. Philadelphia: Brooks/Cole Publishing Company.

Moore, J.W., Davies, W.G., & Collins, R.W. (1978). Chemistry. Kogakusha: McGraw-Hill.


(38)

123

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Mortimer, R.G. (2008). Physical chemistry. Edisi Ketiga. Canada: Elsevier Academic Press.

Muhammad, H. (2011). Penerapan pembelajaran kooperatif dan latihan berstruktur pada pokok bahasan larutan asam basa. Jurnal Tasimak Media

Sains danTeknologi Abulyatama, 2(1), hlm. 44-53.

Myers, R. (2003). The Basics of chemistry. London: Greenwood Press.

Natalina dkk. (2013). Penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inkuiri) untuk meningkatkan sikap ilmiah dan hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA 5 SMA Negeri 5 Pekanbaru tahun ajaran 2011/2012.

Prosiding Semirata FPMIPA Universitas Lampung, Lampung, hlm 83-92.

Nopihargu, A. (2014). Implementasi strategi pembelajaran intertekstual pada

materi reaksi redoks kelas X. (Skripsi). Jurusan Pendidikan Kimia,

Universitas Pendidikan Indonesia.

Olasehinde dkk. (2014). Scientific attitude, attitude to science and science achievement of senior secondary school students in Katsina State, Nigeria.

Journal of Educational and Social Research, 4 (1), hlm. 445-452.

Osman, K., Iksan, Z.H., & Halim, L. (2007). Sikap terhadap Sains dan Sikap Saintifik di kalangan Pelajar Sains. Jurnal Pendidikan, 32, hlm. 39-60.

Oxtoby, D.W. dkk. (2012). Principles of modern chemistry. Edisi ketujuh. Philadelphia: Brooks/cole

Pertiwi, dkk. (2013). Peningkatan sikap ilmiah siswa melalui metode praktikum dengan pendekatan inkuiri pada materi termokimia di kelas XI IPA SMA Negeri 3 Sanggau. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 2 (6), hlm. 1-13.

Petrucci, R.H. dkk. (2011). General chemistry: Principles and modern


(39)

124

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Quadros, A. L de, dkk. (2011). “The Knowledge of Chemistry in Secondary

Education: Difficulties from The Teacher’ View”. Educació Química, 22

(3), hlm. 232-239.

Rani, K.D. dan Rao, B.D. (2000). Educational aspiration and scientific attitude. New Delhi: Discovery Publishing House.

Roestiyah, N.K. (2012). Strategi belajar mengajar: salah satu unsur pelaksanaan

strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Rosalyn, E.S. (2012). Pengembangan dan penggunaan instrumen diagnostik

two-tier untuk mengidentifikasi miskonsepsi siswa pada materi termokimia di SMA Negeri 7 Malang. (Skripsi). Jurusan Kimia, Universitas Negeri

Malang.

Rusman (2013). Model-model pembelajaran: Mengembangkan profesionalitas

guru. Jakarta: Raja Grasindo Persada.

Sanjaya, W. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Sanjaya, W. (2008). Perencanaan dan desain sistem pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Santiasih, N.L., Marhaeni, A.A.I.N., & Tika, I.N. (2013). Pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap sikap ilmiah dan hasil belajar IPA siswa kelas V SD No. 1 Keborokan Kecamatan Kuta Utara Kabupaten Badung tahun pelajaran 2013/2014. e-Journal Pascasarjana Universitas

Pendidikan Ganesha, 3, hlm.1-11.

Savec, dkk. (2009). Action research to promote the formation of linkages by chemistry students between the macro, submicro, and symbolic representational levels. Multiple Representations in Chemical Education, 4, hlm. 309-331.

Setyosari, P. (2010). Metode penelitian pendidikan dan pengembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.


(40)

125

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Silberberg, M.S. (2007). Principles of general chemistry. New York: McGraw-Hill.

Sirhan, G. (2007). Learning difficulties in chemistry: an overview. Journal of

Turkish Science Education, 4 (2), hlm. 2-20.

Stojanovska, M.I., Petruševski, V.M., & Šoptrajanov, B.T. (2012). Addresing students’ misconceptions concerning chemical reactions and symbolic representations. Bulgarian Journal of Science Education, 21 (6), hlm. 829-852.

Sukmadinata, N.S. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sutisna, A. (2013). Pengembangan Model Pembelajaran Kognitif Untuk

Memfasilitasi Perubahan Konseptual dan Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa pada Materi Termokimia. (Skripsi). Universitas

Pendidikan Indonesia.

Suyanti, R.D. (2010). Strategi Pembelajaran Kimia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Talanquer, V. (2011). Macro, submicro, and symbolic: the many faces of the chemistry “triplet”. International Journal of Science Education, 33 (2), hlm.179–195.

Trianto. (2009). Mendesain model pembelajaran inovatif-progresif: Konsep,

landasan dan implementasinya pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Trowbridge, L.W. & Bybee, R,W. (1990). Becoming a secondary school science

teacher. Edisi kelima. Columbus Ohio: Merril Publishing Company.

Tura´nyia, T. & To´th, Z. (2013). Hungarian University students’ misunderstandings in thermodynamics and chemical kinetics. Chemistry


(41)

126

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

University of ALBERTA. (2002). Scientific attitude. [Online].Tersedia di: http://www.crystaloutreach.ualberta.ca/en/ScienceReasoningText/Scienti ficAttitudes.aspx, Diakses 21 September 2014.

Uno, H.B. (2010). Model Pembelajaran: Menciptakan proses belajar mengajar

yang kreatif dan efektif. Jakarta: Bumi aksara.

Vlassi, M. & Karaliota, A. (2013). The comparison between guided inquiry and traditional teaching method. a case study for the teaching of the structure of matter to 8th grade Greek students. Procedia- Social and Behavioral

Sciences, 93, hlm. 494-497.

Whitley, K. (2009). Thermodynamics part 1: Calorimetri. [Online]. Tersedia di: http://www.chemprofessor.com/thermo.htm. Diakses 21 September 2014.

Whitten, dkk. (2004). General chemistry. Edisi ketujuh California: Thomson Brooks Cole.

Willoughby, J. (2005). Using inquiry in science. [Online]. Tersedia di: http://www.glencoe.com/sec/teachingtoday/subject/using_inquiry_sci.phtml

Diakses 11 Juni 2014.

Winkel, WS. 1991. Psikologi Pengajaran. Jakarta; PT Grafindo.

Wirtha, I.M. & Rapi, N.K. (2008). Pengaruh model pembelajaran dan penalaran formal terhadap penguasaan konsep fisika dan sikap ilmiah siswa SMA Negeri 4 Singaraja. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, 1(2), hlm. 15-29.

Wu, H-K, (2003). Linking Microscopic View of Chemistry to Real-Life Experiences: Intertextuality in High-School Science Classroom. Wiley


(1)

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Kusumah, F.H. (2014). Diagnosis miskonsepsi siswa pada materi kalor dengan menggunakan three-tier test. Educationist, 7(2), hlm. 11-20.

Levine, I.N. (2009). Physical Chemistry. Edisi keenam. New York: McGraw-Hill Internation Edition.

Lewis, M. & Waller, G. (1983). Thinking chemistry. London: oxford University Press.

Lewis, R & Evans, W. (2006). Chemistry.Edisi Ketiga. New York: PALGRAVE MACMILLAN.

Lie, A. (2002). Cooperative learning. Jakarta: Grasindo.

Lippincott, W.T., Garrett, A.B. &Verhoek, F.H. (1977). A study of matter. Edisi Ketiga. Canada: John Wiley & Sons, Inc.

Mahan, B.H. (1975). University Chemistry. Canada: Addison-Wesley Publishing Company.

Marantika, R.N. (2014). Profil model mental siswa pada penentuan ∆H reaksi

penetralan dengan TDM-IAE. (Skripsi). Jurusan Pendidikan Kimia,

Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Mawarsari, dkk. (2013). Penerapan metode eksperimen berpendekatan inkuir i untuk meningkatkan pemahaman konsep dan sikap ilmiah. Chemistry in

Education, 1, hlm. 1-8.

McMurry, J.E. dan Fay, R.C. (2003). Chemistry. Edisi keempat. Philadelphia: Brooks/Cole Publishing Company.

Moore, J.W., Davies, W.G., & Collins, R.W. (1978). Chemistry. Kogakusha: McGraw-Hill.


(2)

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Mortimer, R.G. (2008). Physical chemistry. Edisi Ketiga. Canada: Elsevier Academic Press.

Muhammad, H. (2011). Penerapan pembelajaran kooperatif dan latihan berstruktur pada pokok bahasan larutan asam basa. Jurnal Tasimak Media

Sains danTeknologi Abulyatama, 2(1), hlm. 44-53.

Myers, R. (2003). The Basics of chemistry. London: Greenwood Press.

Natalina dkk. (2013). Penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inkuiri) untuk meningkatkan sikap ilmiah dan hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA 5 SMA Negeri 5 Pekanbaru tahun ajaran 2011/2012.

Prosiding Semirata FPMIPA Universitas Lampung, Lampung, hlm 83-92.

Nopihargu, A. (2014). Implementasi strategi pembelajaran intertekstual pada

materi reaksi redoks kelas X. (Skripsi). Jurusan Pendidikan Kimia,

Universitas Pendidikan Indonesia.

Olasehinde dkk. (2014). Scientific attitude, attitude to science and science achievement of senior secondary school students in Katsina State, Nigeria.

Journal of Educational and Social Research, 4 (1), hlm. 445-452.

Osman, K., Iksan, Z.H., & Halim, L. (2007). Sikap terhadap Sains dan Sikap Saintifik di kalangan Pelajar Sains. Jurnal Pendidikan, 32, hlm. 39-60.

Oxtoby, D.W. dkk. (2012). Principles of modern chemistry. Edisi ketujuh. Philadelphia: Brooks/cole

Pertiwi, dkk. (2013). Peningkatan sikap ilmiah siswa melalui metode praktikum dengan pendekatan inkuiri pada materi termokimia di kelas XI IPA SMA Negeri 3 Sanggau. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 2 (6), hlm. 1-13.

Petrucci, R.H. dkk. (2011). General chemistry: Principles and modern


(3)

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Quadros, A. L de, dkk. (2011). “The Knowledge of Chemistry in Secondary

Education: Difficulties from The Teacher’ View”. Educació Química, 22

(3), hlm. 232-239.

Rani, K.D. dan Rao, B.D. (2000). Educational aspiration and scientific attitude. New Delhi: Discovery Publishing House.

Roestiyah, N.K. (2012). Strategi belajar mengajar: salah satu unsur pelaksanaan

strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Rosalyn, E.S. (2012). Pengembangan dan penggunaan instrumen diagnostik

two-tier untuk mengidentifikasi miskonsepsi siswa pada materi termokimia di SMA Negeri 7 Malang. (Skripsi). Jurusan Kimia, Universitas Negeri

Malang.

Rusman (2013). Model-model pembelajaran: Mengembangkan profesionalitas

guru. Jakarta: Raja Grasindo Persada.

Sanjaya, W. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Sanjaya, W. (2008). Perencanaan dan desain sistem pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Santiasih, N.L., Marhaeni, A.A.I.N., & Tika, I.N. (2013). Pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap sikap ilmiah dan hasil belajar IPA siswa kelas V SD No. 1 Keborokan Kecamatan Kuta Utara Kabupaten Badung tahun pelajaran 2013/2014. e-Journal Pascasarjana Universitas

Pendidikan Ganesha, 3, hlm.1-11.

Savec, dkk. (2009). Action research to promote the formation of linkages by chemistry students between the macro, submicro, and symbolic representational levels. Multiple Representations in Chemical Education, 4, hlm. 309-331.

Setyosari, P. (2010). Metode penelitian pendidikan dan pengembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.


(4)

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Silberberg, M.S. (2007). Principles of general chemistry. New York: McGraw-Hill.

Sirhan, G. (2007). Learning difficulties in chemistry: an overview. Journal of

Turkish Science Education, 4 (2), hlm. 2-20.

Stojanovska, M.I., Petruševski, V.M., & Šoptrajanov, B.T. (2012). Addresing students’ misconceptions concerning chemical reactions and symbolic

representations. Bulgarian Journal of Science Education, 21 (6), hlm. 829-852.

Sukmadinata, N.S. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sutisna, A. (2013). Pengembangan Model Pembelajaran Kognitif Untuk

Memfasilitasi Perubahan Konseptual dan Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa pada Materi Termokimia. (Skripsi). Universitas

Pendidikan Indonesia.

Suyanti, R.D. (2010). Strategi Pembelajaran Kimia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Talanquer, V. (2011). Macro, submicro, and symbolic: the many faces of the

chemistry “triplet”. International Journal of Science Education, 33 (2), hlm.179–195.

Trianto. (2009). Mendesain model pembelajaran inovatif-progresif: Konsep,

landasan dan implementasinya pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Trowbridge, L.W. & Bybee, R,W. (1990). Becoming a secondary school science

teacher. Edisi kelima. Columbus Ohio: Merril Publishing Company.

Tura´nyia, T. & To´th, Z. (2013). Hungarian University students’

misunderstandings in thermodynamics and chemical kinetics. Chemistry


(5)

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

University of ALBERTA. (2002). Scientific attitude. [Online].Tersedia di: http://www.crystaloutreach.ualberta.ca/en/ScienceReasoningText/Scienti ficAttitudes.aspx, Diakses 21 September 2014.

Uno, H.B. (2010). Model Pembelajaran: Menciptakan proses belajar mengajar

yang kreatif dan efektif. Jakarta: Bumi aksara.

Vlassi, M. & Karaliota, A. (2013). The comparison between guided inquiry and traditional teaching method. a case study for the teaching of the structure of matter to 8th grade Greek students. Procedia- Social and Behavioral

Sciences, 93, hlm. 494-497.

Whitley, K. (2009). Thermodynamics part 1: Calorimetri. [Online]. Tersedia di: http://www.chemprofessor.com/thermo.htm. Diakses 21 September 2014.

Whitten, dkk. (2004). General chemistry. Edisi ketujuh California: Thomson Brooks Cole.

Willoughby, J. (2005). Using inquiry in science. [Online]. Tersedia di: http://www.glencoe.com/sec/teachingtoday/subject/using_inquiry_sci.phtml

Diakses 11 Juni 2014.

Winkel, WS. 1991. Psikologi Pengajaran. Jakarta; PT Grafindo.

Wirtha, I.M. & Rapi, N.K. (2008). Pengaruh model pembelajaran dan penalaran formal terhadap penguasaan konsep fisika dan sikap ilmiah siswa SMA Negeri 4 Singaraja. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, 1(2), hlm. 15-29.

Wu, H-K, (2003). Linking Microscopic View of Chemistry to Real-Life Experiences: Intertextuality in High-School Science Classroom. Wiley


(6)

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Yalçınkaya, E., Taştan, E., & Boz, Y. (2009). High school students’ conceptions

about energy in chemical reactions. Pamukkale Universitesi Eğitim

Fakultesi Dergisi, 26, hlm. 1-11.

Zion, M & Mendelovicy, R. (2012). Moving from structured to open inquiry: Challenges and limits. Science Education International, 23 (4), hlm. 383-399.

Zumdahl, S.S., Zumdahl, S.L., & Decoste, D.J. (2007). World of chemistry. Boston: Houghton Mifflin Company.


Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LAJU REAKSI DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN INFERENSI DAN PENGUASAAN KONSEP

0 9 48

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LAJU REAKSI DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGKOMUNIKASIKAN DAN PENGUASAAN KONSEP

0 23 51

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGELOMPOKKAN DAN PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI POKOK HIDROKARBON

0 7 39

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI KOLOID UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN INFERENSI DAN PENGUASAAN KONSEP

0 8 43

PENGARUH SIKAP ILMIAH SISWA TERHADAP PENGUASAAN KONSEP MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

3 27 42

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP

0 5 45

PENGEMBANGAN RANCANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL DENGAN INKUIRI BERBASIS MODEL PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA.

0 10 32

PENGEMBANGAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI ALKANA.

0 0 31

Pengembangan LKS IPA Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Sikap Ilmiah dan Keterampilan Proses Sains Siswa.

0 0 1

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN SIKAP ILMIAH - repository UPI S KIM 1002425 Title

0 0 4