PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI MENGGAMBAR KONSTRUKSI ATAP DI SMK NEGERI 1 MAJALENGKA.

(1)

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI

BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI

MENGGAMBAR KONSTRUKSI ATAP

DI SMK NEGERI 1 MAJALENGKA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan

Oleh :

DANI HERDIYANA 0905604

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

LEMBAR HAK CIPTA

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI MENGGAMBAR

KONSTRUKSI ATAP DI SMK NEGERI 1 MAJALENGKA

Oleh Dani Herdiyana

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Teknik Sipil

© Dani Herdiyana 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

DANI HERDIYANA NIM. 0905604

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI MENGGAMAR KONSTRUKSI

ATAP DI SMK NEGERI 1 MAJALENGKA

Disetujui dan disahkan oleh :

Mengetahui, Pembimbing I,

Dr.H. Danny Meirawan, M.Pd. NIP. 19620504 198803 1 002

Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Sipil,

Drs. Sukadi, M.Pd.,M.T. NIP. 19640911 199101 1 002

Pembimbing II,

Drs. Ris R Mulyana, M.Pd. NIP. 19491228 198101 1 001

Ketua Prodi

Pendidikan Teknik Bangunan,

Dr, Dedy Suryadi, M.Pd. NIP. 19670726 199703 1 001


(4)

PERNYATAAN

“Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Pengaruh Motivasi

Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi

Menggambar Konstruksi Atap di SMK Negeri 1 Majalengka” ini beserta isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau

ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini”.

Bandung, Juni 2013 Yang membuat pernyataan,

Dani Herdiyana 0905604


(5)

Dani Herdiana, 2013

Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi Menngambar ABSTRAK

“Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi Menggambar Konstruksi Atap di SMK Negeri 1 Majalengka”

Dani Herdiyana 0905604

Penelitian ini memaparkan pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa pada standar kompetensi Menggambar Konstruksi Atap di SMK Negeri 1 Majalengka. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini diantaranya: 1.) Mengetahui gambaran umum tentang motivasi belajar siswa kelas X TGB pada kegiatan belajar standar kompetensi Menggambar Konstruksi Atap di SMKN 1 Majalengka tahun ajaran 2012/2013. 2.) Mengetahui gambaran umum prestasi belajar siswa kelas X TGB pada kegiatan belajar megajar pada standar kompetensi Menggambar Konstruksi Atap di SMKN 1 Majalengka tahun ajaran 2012/2013. 3.) Mengetahui besarnya pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa di kelas X TGB pada kegiatan belajar mengajar pada standar kompetensi Menggambar Konstruksi Atap di SMKN 1 Majalengka tahun ajaran 2012/2013.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian asosiatif, yaitu ditujukan untuk menghubungkan antara dua variabel atau lebih, dengan menggunakan data kuantitatif. Populasi penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah siswa kelas X jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Majalengka sebanyak 69 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan teknik angket untuk variabel X (motivasi belajar) dan teknik dokumentasi untuk variabel Y (prestasi belajar siswa pada standar kompetensi Menggambar Konstruksi Atap).

Berdasarkan hasil penelitian pada perhitungan uji kecenderungan diperoleh gambaran motivasi belajar termasuk pada kategori cukup baik, dan prestasi belajar siswa termasuk pada kategori cukup baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa pada standar kompetensi menggambar konstruksi atap di SMK Negeri 1 Majalengka adalah cukup dan signifikan.


(6)

Dani Herdiana, 2013

Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi Menngambar ABSTRACT

“The influence Learning Motivation Toward Students’ Achievement on Base Competence in Drawing Roof Construction in SMK Negeri 1 Majalengka”

Dani Herdiyana 0905604

This Observation explains the influence learning motivation toward students’ achievement on base competence in Drawing Roof Construction in SMK Negeri 1 Majalengka. The purpose that will be achieved are : 1) To know the general description about students’motivation in grade X TGB in the process of learning base Competence in Drawing roof construction in SMK Negeri 1 Majalengka 2012/2013 period 2) To know the description about students’ learning achievement students’motivation in grade X TGB in the process of learning base competence in Drawing Roof Construction in SMK Negeri 1 Majalengka 2012/2013 period 3.) To know the big motivatied learning influence toward students’ achievement in grade X TGB in the process of learning and teaching base competence in Drawing roof construction in SMK Negeri 1 Majalengka 2012/2013 period.

Observation method used is associative, observation method to connect between two variables or more by quantitative data. Observant population used in this observation is students in grade X TGB, SMK Negeri 1 Majalengka for about 69 students. Instrument used in the observation is questionnaire technique for variable X (learning motivation) and documentation technique for variable Y (students’ achievement on base competence in Drawing Roof Construction).

According to the observation result,on the analysis of tendency test finds that students learning motivation is in good enough category, and students’ achievement is in good enough category. Observation result shows that the influence learning motivation toward students’ achievement on base competence in Drawing roof construction in SMK Negeri 1 Majalengka is enough and significant.


(7)

Dani Herdiana, 2013

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 5

1.3.1 Pembatasan Masalah ... 5

1.3.2 Perumusan Masalah ... 6

1.4 Tujuan Penelitian ... 6

1.5 Manfaat Penelitian ... 7

1.6 Sistematika Penulisan ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS ... 9

2.1 Tinjauan Motivasi ... 9

2.1.1 Definisi Motivasi ... 9

2.1.2 Jenis-Jenis Motivasi... 12

2.1.3 Indikator Motivasi Belajar ... 14

2.1.4 Fungsi Motivasi Dalam Belajar ... 15

2.1.5 Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar ... 16

2.1.6 Peranan Motivasi Dalam Belajar ... 18

2.2 Prestasi Belajar ... 19

2.2.1 Pengertian Prestasi Belajar ... 19

2.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 20

2.3 Tinjauan Standar Kompetensi ... 22

2.4 Penelitian Yang Relevan ... 23

2.5 Anggapan Dasar ... 24

2.7 Hipotesis Penelitian ... 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 25

3.1. Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian ... 25

3.2. Populasi Penelitian ... 25

3.3. Variabel Penelitian dan Paradigma Penelitian ... 25

3.3.1 Variabel Penelitian ... 25

3.3.2 Paradigma Penelitian ... 26

3.4. Metode Penelitian ... 27

3.5. Definisi Operasional ... 29

3.6. Data dan Sumber Data Penelitian ... 30


(8)

Dani Herdiana, 2013

3.5.2 Sumber Data Penelitian ... 31

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 31

3.8 Instrumen Penelitian dan Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ... 33

3.8.1 Instrumen Penelitian ... 33

3.8.2 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ... 34

3.9 Teknik Pengolahan Data ... 36

3.10 Uji Validitas dan Reliabilitas Penelitian ... 37

3.10.1 Uji Validitas ... 37

3.10.2 Uji Reliabilitas ... 39

3.11 Teknik Analisis Data ... 41

3.11.1 Uji Normalitas ... 43

3.11.2 Uji Kecenderungan... 47

3.11.3 Deskripsi Variabel Penelitian ... 47

3.11.4 Analisis Regresi Sederhana ... 48

3.12 Analisis Korelasi dan Pengujian Hipotesis ... 50

3.12.1 Analisis Korelasi ... 50

3.12.2 Uji Hipotesis ... 51

3.12.3 Uji Koefisien Determinasi ... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 53

4.1 Deskripsi Variabel Data Penelitian ... 53

4.1.2 Deskripsi Variabel X ... 53

4.1.2 Deskripsi Variabel Y ... 55

4.2 Analisis Regresi Sederhana ... 56

4.3 Uji Korelasi, Uji Hipotesis, Uji Koefisien determinasi ... 58

4.3.1 Uji Korelasi Product Momen ... 58

4.3.2 Uji Hipotesis ... 58

4.3.3 Perhitungan Koefisien Determinasi ... 60

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 68

5.1 Kesimpulan ... 68

5.2 Saran ... 69

DAFTAR PUSTAKA ... 70 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(9)

Dani Herdiana, 2013

DAFTAR TABEL

Tabel

2.1 Kompetensi Dasar Menggambar Konstruksi Atap ... 22

3.1 Jumlah Populasi Penelitian ... 25

3.2 Kisi-Kisi Instrumen ... 35

3.3 Skor Jawaban Skala Sikap ... 36

3.4 Distribusi Frekuensi Variabel X... 44

3.5 Distribusi Frekuensi Variabel Y... 46

3.6 Kriteria Kecenderungan ... 47

3.7 Kriteria Pedoman Persentase Indikator ... 47

3.8 Tabel Ringkasan ANAVA Variabel X dan Y Uji Linearitas dan Keberartian Reresi ... 49

3.9 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r ... 51

4.1 Gambaran Umum Per Indikator Aspek Variabel X ... 54

4.2 Daftar Analasis Varian (ANAVA) ... 57

4.3 Rekapitulasi Hasil Uji Korelasi ... 59

4.4 Rekapitulasi Hasil Pengujian Hipotesis ... 60

4.5 Hasil Korelasi dan Determinasi ... 61

4.6 Uji Kecenderungan Motivasi Belajar ... 62


(10)

Dani Herdiana, 2013

DAFTAR GAMBAR

Gambar

3.1 Hubungan Antara Variabel X dan Y ... 27

3.2 Paradigma Penelitian ... 28

3.3 Grafik Penyebaran Skor Variabel X ... 45

3.4 Grafik Penyebaran Skor Variabel Y ... 46

4.1 Diagram Persentase Uji Kecenderungan Variabel Y ... 55

4.2 Grafik Data Nilai Prestasi Belajar Siswa Kelas X TGB Standar Kompetensi Menggambar Konstruksi Atap ... 57

4.3 Diagram Pencar dan Persamaan Garis Regresi ... 58

4.4 Diagram Persentase Uji Kecenderungan Variabel X ... 63


(11)

Dani Herdiana, 2013

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1.1 Kisi-Kisi Instrumen Uji Coba Penelitian 1.2 Instrumen Uji Coba Penelitian

1.3 Uji Validitas Variabel X 1.4 Uji Reliabilitas Variabel X 1.5 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian 1.6 Instrumen Penelitian

1.7 Daftar Siswa Kelas X TGB

2.1 Data Hasil Penyebaran Angket Penelitian Variabel X 2.2 Data Hasil Nilai Prestasi Siswa Kelas X TGB 2.3 Distribusi Data Variabel X dan Variabel Y 2.4 Data Konversi Z-Score dan T-Score 3.1 Uji Normalitas Variabel X

3.2 Uji Normalitas Variabel Y 3.3 Deskripsi Variabel X 3.4 Deskripsi Variabel Y

3.5 Uji Kecenderungan Variabel X 3.6 Uji Kecenderungan Variabel Y 3.7 Analisis Regresi Sederhana 3.8 Uji Korelasi Product Momen 4.1 Tabel Nilai r Product Moment 4.2 Tabel Nilai Distribusi t

4.3 Tabel Nilai Chi Kuadrat (χ2)

4.4 Tabel Nilai Luas di Bawah Lengkung Kurve Normal dari 0 ke z 4.5 Tabel Nilai Distribusi F

5.1 Surat Penunjukan Dosen Pembimbing 5.2 Lembar Bimbingan Skripsi

5.3 Berita Acara Seminar Skripsi Tahap 1 5.4 Berita Acara Seminar Skripsi Tahap 2 5.5 Surat Pelaksanaan Penelitian


(12)

Dani Herdiana, 2013

Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi Menngambar BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan investasi penanaman modal manusia, dimana pendidikan berfungsi sebagai pembentuk pribadi manusia yang juga menjadi dasar bagi terciptanya suatu peradaban bangsa. Hal tersebut juga berlaku dalam pendidikan nasional Negara Indonesia. Pancasila merupakan suatu dasar Negara Republik Indonesia yang telah dirumuskan dan disepakti bersama. Atas dasar itulah sehingga dalam sistem pendidikan nasional juga berlandaskan pada pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang diwujudkan pada nilai-nilai agama dan budaya. Dimana tujuan pendidikan ini tertera di dalam UU RI No. 20 pasal 3 tahun 2003 yang berbunyi :

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab

Tujuan pendidikan nasional ialah mengembangkan segala potensi yang dimiliki peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mempunyai akhlak mulia, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Selanjutnya dalam Undang-Undang Sisdiknas dijelaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pengembangan kemampuan serta pembentukan watak dan peradaban bangsa yang bermartabat ditengah persaingan zaman.


(13)

Untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut, pemerintah beserta masyarakat berlomba-lomba membuat suatu lembaga pendidikan yang diharapkan mampu memenuhi tuntutan kehidupan masa kini, baik berupa pendidikan formal maupun informal yang diselenggarakan sebagai tempat untuk menimba ilmu pengetahuan dengan cara belajar.

Pemerolehan ilmu pengetahuan melalui pendidikan dan belajar tersebut diadakan dari tingkat dasar, menengah sampai dengan tingkat perguruan tinggi baik formal maupun informal. Untuk pendidikan formal berupa pendidikan sekolah dimulai dari SD/ MI, SMP, SMA/ SMK/ MA dan Universitas/ Institut maupun Politeknik, serta pendidikan informal yang diselenggarakan di luar sekolah.

Oleh karena itu pendidikan lembaga formal sangat penting karena sebagai salah satu sarana memperoleh pengetahuan untuk bekal manusia di masa yang akan datang. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu tempat yang menyelenggarakan pendidikan dimana siswa atau peserta didik dipersiapkan untuk menghadapi dan melayani masyarakat di masa yang akan datang.

SMK termasuk ke dalam Pendidikan kejuruan. Selanjutnya dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 pasal 15 tahun 2003

menyatakan bahwa : “Pendidikan Kejuruan adalah pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.” Dari pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa Sekolah Menengah kejuruan adalah sekolah yang diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik agar dapat menghasilkan lulusan yang bisa langsung bekerja.

SMK Negeri 1 Majalengka merupakan salah satu lembaga pendidikan menengah kejuruan yang berada di Kota Majalengka. SMK Negeri 1 Majalengka menyelenggarakan pendidikan program keahlian dengan membuka 6 jurusan, yaitu Teknik Gambar Bangunan, Teknik Listrik, Teknik Mesin, Teknik Otomotif, Teknik Penerbangan, dan Teknik Komputer dan Informatika. Salah satu jurusan yang ada di SMK Negeri 1 Majalengka adalah Jurusan Teknik Gambar Bangunan. Tujuan kompetensi Teknik Gambar Bangunan yaitu agar siswa mampu memilih karir, berkompetisi dan mampu memasuki lapangan kerja serta dapat


(14)

mengembangkan sikap profesional dalam lingkup keahlian Bangunan, khususnya Teknik Gambar Bangunan.

Pada program keahlian Teknik Gambar Bangunan terdapat empat kelompok mata pelajaran yang harus ditempuh yaitu, mata pelajaran produktif, adaptif, normatif, dan mulok. Untuk mata pelajaran produktif mata pelajaran produktif yaitu mata pelajaran Dasar Menggambar Konstruksi Atap (DKK), mata pelajaran Kompetensi Kejuruan (KK), dan Muatan Lokal, dimana setiap mata pelajaran terbagi atas beberapa standar kompetensi.

Standar Kompetensi pada mata pelajaran Kompetensi Kejuruan di kelas X TGB semester genap meliputi Menggambar Konstruksi Kusen, Pintu dan Jendela, Menggambar Konstruksi Atap, dan Menggambar Konstruksi Langit-langit.

Standar kompetensi Menggambar Konstruksi Atap meliputi kompetensi dasar menjelaskan konstruksi atap, merancang konstruksi atap, menggambar detail potongan kuda-kuda, menggambar detail sambungan, dan menggambar konstruksi penutup atap. Untuk mampu mencapai kompetensi dasar dalam belajar dari setiap standar kompetensi khususnya Menggambar Konstruksi Atap, maka metode mengajar yang dilakukan oleh guru yaitu dengan cara menyampaikan materi ajar dan dilanjutkan dengan memberikan tugas atau jobsheet untuk peserta didik, selanjutnya peserta didik mengerjakan tugas menggambar sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dicapai.

Dalam melaksakan proses pembelajaran, siswa memerlukan adanya dorongan dalam belajar agar dapat menghasilkan prestasi belajar yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Prestasi belajar siswa banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik berasal dari dalam dirinya (internal) maupun dari luar dirinya (eksternal). Prestasi belajar hanya terfokus pada nilai atau angka yang dicapai siswa dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Nilai tersebut didapat setelah proses belajar mengajar berlangsung berupa nilai tugas. Siswa diharapkan mampu mendapatkan nilai di atas KKM. Untuk dapat meningkatkan prestasi belajar siswa perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, salah satu faktornya yaitu faktor motivasi. Faktor Motivasi dapat membangkitkan motivasi belajar siswa untuk belajar efekftif. Motivasi ini


(15)

merupakan salah satu penggerak/dorongan peserta didik untuk melakukan sesuatu demi tercapainya suatu tujuan. Dengan demikian siswa diharapkan mampu mengikuti kegiatan belajar pembelajaran dan mampu menyelesaikan tugas dengan tepat waktu.

Kenyataan yang terjadi pada proses kegiatan belajar mengajajar pada standar kompetensi Menggambar Konstruksi Atap di kelas X TGB adalah adanya siswa yang tidak menyukai mata pelajaran dengan standar kompetensi Menggambar Konstruksi Atap, sehingga beberapa siswa pergi keluar kelas, mengganggu siswa lain yang sedang menggambar dan mengobrol, yang mengakibatkan siswa itu malas menyelesaikan tugas yang diberikan sehingga tugas gambar yang mereka kerjakan tidak selesai dalam waktu yang telah ditentukan, hal tersebut mengakibatkan prestasi belajar yang dicapai tidak maksimal.

Proses belajar mengajar disekolah sudah diatur dan dirancang supaya tujuan pendidikan sekolah dapat tercapai, sesuai dengan kurikulum dan waktu pendidikan. Tujuan yang diharapkan siswa dalam pembelajaran itu ialah agar siswa dapat menguasai mata pelajaran yang diberikan dan mampu berprestasi. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan suatu proses yang panjang dan melelahkan. Dan disini motivasi sangat memegang peranan penting dalam tercapainya tujuan pembelajaran.

Oleh karena itu, perlu diidentifikasi sehingga dapat dicari solusi yang tepat sehingga proses belajar mengajar menjadi lebih efektif dan tujuan pembelajaran akan tercapai.

Untuk itu penulis merasa tertarik untuk mengangkat permasalahan ini. Dengan bermaksud meneliti motivasi belajar siswa terhadap tercapainya prestasi belajar. Maka dengan ini penulis mengambil dan memilih judul “Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi Menggambar Konstruksi Atap di SMK Negeri 1 Majalengka”.


(16)

1.2 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah ditetapkan untuk memperjelas aspek-aspek permasalahan yang timbul, peristiwa dan kenyataan yang dipermasalahkan dalam penelitian, kemudian diteliti lebih lanjut, sehingga akan memperjelas arah penelitian. Mengacu dari latar belakang tersebut, permasalahan dalam penelitian ini dapat teridentifikasi sebagai berikut:

1. Terdapat siswa yang kurang menyukai kegiatan belajar pada standar kompetensi Menggambar Konstruksi Atap.

2. Terdapat siswa yang kurang memiliki motivasi belajar pada kegiatan belajar standar kompetensi Menggambar Konstruksi Atap.

3. Terdapat siswa yang tidak mengerjakan tugas gambar standar kompetensi Menggambar Konstruksi Atap.

4. Terdapat siswa yang tidak tepat waktu dalam mengerjakan tugas gambar standar kompetensi Menggambar Konstruksi Atap.

5. Suasana kelas pada saat pembelajaran pada standar kompetensi Menggambar Konstruksi Atap kurang kondusif.

6. Terbatasnya sarana dan media pembelajaran pada standar kompetensi Menggambar Konstruksi Atap.

1.3 Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

1.3.1 Pembatasan Masalah

Agar dalam mengadakan penelitian dapat efektif dan efesien, maka perlu adanya pembatasan masalah. Untuk itu peneliti memberi batasan masalah dalam penelitian. Pembatasan masalah dilakukan agar penelitian terarah, terfokus, dan tidak melenceng ke mana-mana (Riduwan, 2011: 5). Bertolak dari identifikasi masalah tersebut, batasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:


(17)

1. Penelitian hanya dilakukan terhadap siswa kelas X TGB Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMKN 1 Majalengka.

2. Motivasi belajar meliputi aspek motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. 3. Prestasi belajar dilihat dari hasil atau prestasi pada satandar kompetensi

Menggambar Konstruksi Atap. 1.3.2 Perumusan Masalah

Dalam penelitian ini perlu dirumuskan masalah penelitian agar tujuan yang hendak dicapai lebih terarah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran umum motivasi belajar siswa kelas X TGB pada kegiatan belajar mengajar pada standar kompetensi Menggambar Konstruksi Atap di SMKN 1 Majalengka tahun ajaran 2012/2013?

2. Bagaimana gambaran umum prestasi belajar siswa kelas X TGB pada kegiatan belajar megajar pada standar kompetensi Menggambar Konstruksi Atap di SMKN 1 Majalengka tahun ajaran 2012/2013?

3. Seberapa besar pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa di kelas X TGB pada kegiatan belajar mengajar pada standar kompetensi Menggambar Konstruksi Atap di SMKN 1 Majalengka tahun ajaran 2012/2013?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh jawaban atas permasalahan penelitian. Menurut Arikunto (2010 : 97) yang mengemukakan:

”Tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukan adanya sesuatu hal

yang diperoleh setelah penelitian selesai”. Berdasarkan rumusan masalah

penelitian yang sudah diuraikan, adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:


(18)

1. Untuk mengetahui gambaran umum motivasi belajar siswa kelas X TGB pada kegiatan belajar mengajar pada standar kompetensi Menggambar Konstruksi Atap tahun ajaran 2012/2013.

2. Untuk mengetahui gambaran umum prestasi belajar siswa kelas X TGB pada kegiatan belajar mengajar pada standar kompetensi Menggambar Konstruksi Atap tahun ajaran 2012/2013.

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa di kelas X TGB pada kegiatan belajar mengajar pada standar kompetensi Menggambar Konstruksi Atap tahun ajaran 2012/2013. 1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat memberikan motivasi kepada siswa agar dapat mencapai prestasi belajar yang baik pada standar kompetensi Menggambar Konstruksi Atap di SMKN 1 Majalengka.

2. Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat menjadi tolak ukur bagi guru yang bersangkutan dalam ketercapainya tujuan pembelajaran pada standar kompetensi Menggambar Konstruksi Atap di SMKN 1 Majalengka.

3. Bagi penulis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat pada peningkatan mutu, proses dan hasil pembelajaran pada standar kompetensi Menggambar Konstruksi Atap di SMKN 1 Majalengka.


(19)

1.6 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN berisi tentang latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS berisi tentang kajian pustaka secara teoritis yaitu tentang teori-teori yang mendukung dan relevan dengan permasalahan penelitian ini dan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN berisi tentang metode penelitian, lokasi penelitian, variabel dan paradigma penelitian, data dan sumber data, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan pengujian instrumen penelitian, teknik analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN berisikan tentang deskripsi data, hasil analisis data beserta pembahasannya yang diperoleh dalam penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN berisikan kesimpulan akhir penelitian dan memberikan saran bagi para pengguna hasil penelitian. DAFTAR PUSTAKA


(20)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMKN 1 Majalengka, Jurusan Teknik Gambar Bangunan yang berlokasi di Jalan Raya Tonjong – Pinangraja No. 55 Majalengka. Sedangkan untuk waktunya dilaksanakan pada semester genap Tahun Ajaran 2012/2013.

3.2 Populasi Penelitian

Batasan penelitian yang mesti ada dan ditemui dalam setiap penelitian adalah batasan yang berkaitan dengan populasi penelitian.

Sugiyono (2012 : 80) mengemukakan bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X TGB Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Majalengka tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 69 siswa dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 3.1 Jumlah Populasi Penelitian

Kelas Jumlah Siswa

X TGB A 24

X TGB B 21

X TGB C 24

Jumlah 69

Sumber : TU SMK Negeri 1 Majalengka

3.3 Variabel Penelitian dan Paradigma Penelitian 3.3.1 Variabel Penelitian

Variabel penelitian berupa objek penelitian. Sebagaimana dikemukakan oleh Arikunto (2010 : 161), bahwa “variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.”


(21)

Dalam penelitian yang mempelajari pengaruh sesuatu treatment, terdapat variabel penyebab (X) atau variabel bebas (independenta variable) dan variabel akibat (Y) atau variabel terikat, tergantung, atau idependent variable (Arikunto, S. 2010 : 169)

Berdasarkan identifikasi masalah dan rumusan masalah, variabel-variabel dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Variabel (X) : Motivasi Belajar

b. Variabel (Y) : Prestasi Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi Menggambar Konstruksi Atap di SMK Negeri 1 Majalengka.

Secara skematik hubungan antara variabel tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

c. d.

Gambar 3.1. Hubungan Antara Variabel X dan Variabel Y 3.3.2 Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang digunakan untuk menggambarkan pola pikir sebuah penelitian, sehingga jelas hubungan antara suatu variabel dengan variabel lain yang diteliti. Dengan adanya paradigma penelitian, maka akan lebih mudah untuk merumuskan masalah, pemilihan teori yang relevan, hipotesis yang diajukan, serta metode pengumpulan data dan instrumen yang digunakan, sebagaimana pendapat Sugiyono (2012 : 106) yang mengemukakan bahwa :

Dengan paradigma penelitian itu, peneliti dapat menggunakan sebagai panduan untuk merumuskan masalah, dan hipotesis penelitiannya, yang selanjutnya dapat digunakan untuk panduan dalam pengumpulan data dan dianalisis.

Variabel (X) Motivasi Belajar

Variabel (Y)

Prestasi Belajar Siswa pada Standar Kompetensi Menggambar


(22)

Keterangan:

: Lingkup Penelitian : Arah Penelitian Gambar 3.2. Paradigma Penelitian

3.4 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari permasalahan yang sedang diteliti. Sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2012 : 2) bahwa “metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh atau memecahkan permasalahan yang dihadapi. Metode penelitian merupakan bagian yang terpenting dalam suatu penelitian. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.”

Siswa kelas X TGB Mata

Pelajaran Kompetensi Kejuruan Standar

Kompetensi Menggambar Konstruksi Atap

Motivasi Belajar ( Variabel X)

Aspek yang diungkap :

1. Motivasi intrinsik 2. Motivasi

ekstrinsik

Temuan Penelitian Kesimpulan

dan Saran

Prestasi Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi Menggambar Konstruksi

Atap ( Variabel Y )

Aspek yang di ungkap:

1. Hasil atau prestasi belajar siswa pada standar kompetensi Menggambar

Konstruksi Atap. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar

Siswa Pada Standar Kompetensi Menggambar Konstruksi Atap di SMK Negeri 1 Majalengka


(23)

Dalam melaksanakan suatu penelitian, seseorang peneliti harus menentukan metode apa yang akan digunakan menyangkut langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai pedoman dan acuan dalam kegiatan penelitian.

Metode penelitian berdasarkan tingkat eksplanasinya menurut Iqbal Hasan (2004 : 7), terbagi menjadi 3 bagian, yaitu :

1. Penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai dari suatu variabel, dalam hal ini mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. Penelitian ini hanya menggunakan satu sampel. 2. Penelitian komparatif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk

membandingkan nilai satu variabel lainnya dalam waktu yang berbeda. Penelitian ini menggunakan lebih dari satu sampel.

3. Penelitian hubungan (asosiatif), yaitu penelitian yang dilakukan untuk menggabungkan antara dua variabel atau lebih. Melalui penelitian ini akan dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu fenomena. Penelitian ini menggunakan lebih dari satu sampel.

Sejalan pendapat di atas, dan diperkuat oleh pendapat Riduwan (2011: 23) sebagai berikut:

Penelitian yang bersifat deskriptif yaitu penelitian yang tidak membandingkan dan tidak menghubungkan dengan variabel lain tetapi hanya menggambarkan saja. Penelitian asosiatif yaitu penelitian yang menghubungkan atau pengaruh antara dua variabel. Sedangkan penelitian komparatif yaitu permasalahan yang menggambarkan perbedaan karakteristik dari dua variabel atau lebih.

Sugiyono (2012 : 8) mengemukakan bahwa:

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.


(24)

Metode kuantitatif digunakan apabila:

a. Masalah yang merupakan titik penelitian sudah jelas.

b. Peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi c. Ingin mengetahui pengaruh/treatment tertentu terhadap yang lain. d. Peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian

e. Peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena yang dapat diukur.

f. Ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas pengetahuan, teori dan produk tertentu.

Berdasarkan dari rumusan masalah , tujuan penelitian dan hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya, maka metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode asosiatif. Metode asosiatif memfokuskan permasalahan untuk m5enghubungkan antara dua variabel atau lebih dengan mengumpulkan data dan informasi yang lengkap dan terperinci sehingga dapat diketahui pemecahan masalah. Data yang digunakan yaitu data kuantitatif.

Metode asosiatif digunakan untuk meneliti masalah-masalah yang terjadi karena adanya dua variabel yang mempengaruhi satu sama lain yaitu pengaruh motivasi belajar tehadap prestasi belajar siswa pada standar kompetensi menggambar konstruksi atap di SMK Negeri 1 Majalengka.

3.5 Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperjelas dan memberi batasan pada ruang lingkup penelitian. Adapun definisi operasional dalam penelitian ini sebagai berikut:

A. Motivasi merupakan daya gerak atau pendorong yang dimiliki siswa untuk belajar dengan tujuan prestasi belajar. Indikator motivasi yang di ukur antara lain sebagai berikut:

1. Ketekunan dalam mengerjakan tugas. 2. Usaha mengatasi kesulitan dalam belajar. 3. Semangat dalam mengikuti kegiatan belajar. 4. Meningkatkan kemampuan dalam berprestasi.


(25)

5. Mandiri dalam mengerjakan tugas 6. Belajar sebagai kebutuhan.

7. Mengerjakan tugas karena ingin mendapatkan nilai yang baik.

8. Mengerjakan tugas karena adanya saingan atau kompetisi sesama siswa 9. Mengerjakan tugas karena adanya tantangan

10. Mengerjakan tugas karena menghindari dihukum 11. Adanya tujuan yaitu ilmu

B. Prestasi belajar merupakan hasil kemampuan yang dicapai setiap siswa dalam mengerjakan tugas, seperti kegiatan belajar mengajar. Indikatornya dalam prestasi belajar dilihat dari hasil siswa pada standar kompetensi Menggambar Konstruksi Atap.

3.6 Data dan Sumber Data Penelitian 3.6.1 Data Penelitian

Data diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang sudah dirumuskan. Selanjutnya dari sumber SK Menteri P dan K No. 0259/U/1977 tanggal 11 Juli 1977 dalam Arikunto (2010 : 161) disebutkan bahwa “data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan.”

Jenis data dalam suatu penelitian sangatlah penting, karena menyangkut validitas dan objektifitas dari data itu sendiri yang erat hubungannya dengan penarikan kesimpulan yang tepat sesuai dengan tujuan penelitian. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah:

a. Data untuk variabel X diperoleh dari jawaban yang diberikan responden siswa kelas X TGB tahun ajaran 2012/2013 terhadap pernyataan dalam berbentuk angket.

b. Data untuk variabel Y diperoleh dari dokumentasi guru berupa nilai tugas mata pelajaran pada standar kompetensi Menggambar Konstruksi Atap di kelas X TGB tahun ajaran 2012/2013.


(26)

3.6.2 Sumber Data Penelitian

Sumber data dalam penelitian adalah sumber subjek dari mana data dapat diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan.(Arikunto, 2010: 172)

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Data primer, yaitu data yang dihimpun langsung oleh peneliti.

Data primer didapat dari sumber data, yaitu data jawaban responden dari penyebaran angket atau kuesioner siswa program keahlian Teknik Gambar Bangunan kelas X TGB tahun ajaran 2012/2013.

2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari tangan kedua.

Data sekunder didapat dari sumber data, yaitu data dokumentasi guru berupa nilai tugas atau prestasi belajar siswa kelas X TGB standar kompetensi Menggambar Konstruksi Atap tahun ajaran 2012/2013. 3.7 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan cara atau langkah-langkah yang ditempuh untuk memperoleh data dalam usaha pemecahan permasalahan penelitian. Dalam pengumpulan data, diperlukan teknik-teknik tertentu seingga data yang diharapkan dapat terkumpul dengan benar. Penggunaan teknik dan alat yang tepat memungkinkan diperolehnya data yang objektif.

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data (Sugiyono, 2012: 308). Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut


(27)

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik dokumentasi dan teknik kuesioner (angket).

1. Dokumentasi

Cara lain untuk memperoleh data dari responden adalah dengan menggunakan dokumentasi. Metode dokumentasi yaitu mencari data yang mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2010 :74). Dengan teknik dokumentasi, peneliti dimungkinkan mendapat informasi dari bermacam-macam sumber tertulis atau dokumen yang ada pada responden. Teknik dokumentasi dalam penelitian ini untuk mencari data nilai tugas pada standar kompetensi menggambar konstruksi atap kepada guru yang bersangkutan. 2. Angket (kuesioner)

Teknik kuesioner ini dimaksudkan agar data yang diperoleh sesuai dengan tujuan penelitian.“Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk menjawabnya” (Sugiyono, 2012 : 192). Teknik kuesioner ini terdapat beberapa macam pertanyaan yang berhubungan erat dengan masalah penelitian, yang hendak dipecahkan, disusun, disebarkan, kepada responden untuk memperoleh informasi yang diperoleh sesuai dengan tujuan penelitian.

Selain cocok dengan tujuan penelitian ini, metode kuesioner pun banyak memiliki keuntungan-keuntungan. Sebagaimana yang dikemukakan Arikunto (2010 : 195) :

Keutungan Kuesioner :

a. Tidak memerlukan hadirnya peneliti,

b. Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden,

a. Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya, masing-masing dan menurut waktu senggang responden,

c. Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur, dan tidak malu-malu menjawab,

d. Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama.


(28)

Dalam penelitian ini, teknik angket ini digunakan dengan tujuan untuk mencari jawaban tertulis khususnya dari responden (siswa) mengenai pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa pada standar kompetensi Menggambar Konstruksi Atap di SMK Negeri 1 Majalengka. Angket yang dibuat dalam penelitian ini adalah angket tertutup, yaitu angket yang jawaban pertanyaannya sudah disediakan sehingga responden tinggal memilih jawaban sesuai dengan apa yang dirasakan oleh pribadi masing-masing. Setelah angket dibuat dan diujicobakan pada responden, maka langkah selanjutnya melakukan pengujian tingkat validitas dan reliabilitas pada angket tersebut.

3.8 Instrumen Penelitian dan Kisi-Kisi Instrumen Penelitian 3.8.1 Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat untuk mengumpulkan informasi atau mengukur. Instrumen penelitian adalah semua alat yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah, atau mengumpulkan, mengolah, menganalisa dan menyajikan data-data secara sistematis serta objektif. Sugiyono (2012 : 102) menjelaskan bahwa “instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”.

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah angket untuk variabel (X), sedangkan untuk variabel (Y) berupa dokumentasi prestasi atau nilai tugas dari guru kelas mata pelajaran Menggambar Konstruksi Atap. Angket ini diharapkan akan tercapainya alat ukur penelitian dengan mendekati kebenaran yang diharapkan, serta mampu menghasilkan instrumen yang baik. Selain itu, instrumen pada variabel (Y) juga dengan menggunakan dokumetasi.

Arikunto (2010 : 209) menjelaskan prosedur yang ditempuh dalam pengadaan instrument yang baik adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan, meliputi perumusan tujuan, menentukan variabel, kategorisasi variabel.

2. Penulisan butir soal, atau item kuesioner.

3. Penyuntingan, yaitu melengkapi instrument dengan pedoman mengerjakan surat pengantar, kunci jawaban dan lain-lain.


(29)

5. Penganalisaan hasil, analisis item, melihat pola jawaban peninjau saran-saran dan sebagainya.

6. Mengadakan revisi terhadap item-item yang dirasa kurang baik dan mendasarkan diri pada data yang diperoleh sewaktu uji coba.

3.8.2 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Kisi-kisi instrumen merupakan rancangan yang berupa suatu daftar yang berbentuk matriks, didalamnya terdapat komponen-komponen yang disiapkan untuk menyusun angket. Kisi-kisi penelitian merupakan bagian dari instrumen.

Sebelum menyusun instrumen, peneliti perlu menyusun sebuah rancangan penyusunan instrumen yang dikenal dengan istilah “kisi-kisi”. Arikunto (2010 : 205) mengemukakan bahwa :

Kisi-kisi adalah sebuah tabel yang menunjukan hubungan antara hal-hal yang disebutkan dalam baris dengan hal-hal yang disebutkan dalam kolom. Kisi-kisi penyusunan instrumen menunjukan kaitan antara variabel yang diteliti dengan sumber data dari mana data akan diambil, metode yang digunakan dan instrumen yang disusun.

Adapun manfaat dari kisi-kisi seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2010: 205) adalah sebagai berikut:

a. Peneliti memiliki gambaran yang jelas dan lengkap tentang jenis instrumen dan isi dari butir-butir yang akan disusun,

b. Peneliti akan mendapatkan kemudahan dalam menyusun instrumen karena kisi-kisi ini berfungsi sebagai pedoman dalam menuliskan butir-butir,

c. Instrumen yang disusun akan lengkap dan sistematis karena ketika menyusun kisi-kisi ini belum dituntut untuk memikirkan rumusan butir-butirnya,

d. Kisi-kisi berfungsi sebagai “peta perjalanan” dari aspek yang akan dikumpulkan datanya, dari mana data diambil, dan dengan apa pula data tersebut diambil,

e. Dengan adanya kisi-kisi yang mantap, peneliti dapat menyerahkan tugas menyusun atau membagi tugas dengan anggota tim ketika menyusun instrumen,

f. Validitas dan reliabilitas instrumen dapat diperoleh dan diketahui oleh pihak-pihak di luar tim peneliti sehingga pertanggungjawaban peneliti lebih terjamin.


(30)

Judul Variabel Aspek yang Diungkap Indikator No. Item Instrumen Responden Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi Menggambar Konstruksi Atap

di SMKN 1 Majalengka

Motivasi Belajar

(Variabel X)

1. Motivasi Intrinsik 1. Ketekunan dalam mengerjakan tugas 2. Usaha mengatasi kesulitan dalam

belajar

3. Semangat dalam mengikuti kegiatan belajar.

4. Meningkatkan kemampuan dalam berprestasi.

5. Mandiri dalam mengerjakan tugas.

6. Belajar sebagai kebutuhan

1,2,3,4,5

6,7,8,9,10

11,12,13,14,15

16,17,18,19,20

21,22,23,24,25

26,27,28 Kuisoner (angket)

Siswa Kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK

Negeri 1 Majalengka 2. Motivasi Ekstrinsik

1. Mengerjakan tugas karena ingin mendapatkan nilai yang baik.

2. Mengerjakan tugas karena adanya saingan atau kompetisi sesama siswa 3. Mengerjakan tugas karena adanya

tantangan

4. Mengerjakan tugas karena menghindari hukuman

5. Adanya tujuan yaitu ilmu.

29,30 31,32,33 34,35 36,37,38 39,40 Variabel Y Prestasi Belajar Akademik

1. Nilai siswa kelas X TGB pada Standar Kompetensi Menggambar Konstruksi Atap


(31)

Berdasarkan uraian tersebut, dapat dijelaskan bahwa kisi-kisi membantu peneliti dalam menyusun isi dari butir-butir instrumen. Sesuai dengan masalah yang diteliti yaitu Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi Menggambar Konstruksi Atap Di SMK Negeri 1 Majalengka.

3.9 Teknik Pengolahan Data

Langkah-langkah yang ditempuh dalam proses pengumpulan data adalah sebagai berikut :

a. Merumuskan variabel dan aspek-spek yang diukur, seperti tercantum dalam kisi-kisi angket penelitian.

b. Membuat item-item pernyataan berdasarkan kisi-kisi angket penelitian untuk masing-masing variabel.

c. Menyusun daftar alat ukur

Alat ukur yang digunakan untuk variabel (X) Motivasi Belajar adalah angket dengan menggunakan skala sikap (Skala Likert). Skala penilaian digunakan untuk mengukur penampilan atau perilaku orang/individu lain oleh seseorang, melalui pernyataan perilaku individu pada suatu titik kontinue atau suatu kategori yang bermakna nilai (Sudjana,2004:105). Dalam skala penilaian ini responden cukup memilih jawaban yaitu Selalu (SL), Sering (SR), Kadang-kadang (KD), Jarang (JR), dan Tidak Pernah (TP).

Tabel 3.3 Skor Jawaban Skala Sikap Pernyataan

Pilihan

SL SR KD JR TP

Positif 5 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4 5

Sumber : Riduwan (2011: 87)

Keterangan : SL : Selalu


(32)

SR : Sering

KD : Kadang-kadang JR : Jarang

TP : Tidak Pernah

Sebelum mengolah data apalagi menafsirkan data diperlukan analisis instrumen penelitian. Hal ini disebabkan jika data yang diperoleh tidak valid atau reliabel maka pengolahan data pun akan menjadi percuma atau sia-sia. Maka dari itu angket perlu diuji cobakan dengan maksud untuk mengetahui kekurangan atau kelemahan angket yang telah disusun sebelumnya untuk dikoreksi.

3.10 Uji Validitas dan Reliabilitas Penelitian 3.10.1 Uji Validitas

Suatu instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur dengan tepat dan mengenai gejala-gejala tertentu. Arikunto (2010 : 211) mengemukakan bahwa:

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.

Uji validitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus

Product Moment dari Pearson yaitu:

1. Menghitung korelasi

2 2 2 2

( )( )

( ) ( ) ( ) ( )

xy

n XY X Y

r

n X X n Y Y

    

         

    (Arikunto, 2010: 213)

Dimana:

r xy = Koefisien korelasi

X = Skor tiap item dari tiap responden

Y = Skor total dari seluruh item dari tiap responden ΣX = Jumlah skor tiap item dari seluruh responden


(33)

N = Jumlah responden

Riduwan (2011: 98)

2. Menghitung thitung 2

1 2

r n r thitung

  

Dimana:

t = Nilai t hitung

r = Koefisien korelasi hasil r hitung

n = Jumlah responden Riduwan (2011: 98)

3. Mencari dengan menggunakan uji taraf signifikansi untuk untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk= n-2)

4. Membuat keputusan dengan membandingkan thitung dengan ttabel thitung≥ ttabel = item soal dinyatakan valid

thitung < ttabel = item soal dinyatakan tidak valid. Hasil Uji Validitas Instrumen

Jumlah item pertanyaan pada instrumen penelitian ini adalah 40 item pertanyaan untuk Variabel X (Motivasi belajar siswa). Berdasarkan hasil perhitungan uji coba validitas angket variabel X motivasi belajar yang berjumlah 40 soal pada angket uji coba dilakukan kepada 15 orang responden, diperoleh masing-masing item soal pada variabel X sebanyak 4 soal yang tidak valid. Setelah diketahui terdapat item soal yang tidak valid, penulis tidak menggunakan lagi soal yang tidak valid tersebut atau membuang soal-soal yang tidak valid.

Dari hasil perhitungan ditentukan bahwa jika harga thitung ≥ ttabel dengan taraf kepercayaan 95% dan dk= n-2 sesuai dengan standar penelitian pendidikan, maka diperoleh derajat kebebasan (dk) = 15 - 2 = 13 didapat ttabel = 1,771, maka

butir item pertanyaan dinyatakan valid dan signifkan apabila thitung > ttabel.

Untuk pengujian instrumen penelitian selanjutnya, item yang tidak valid, tidak diikutsertakan, karena masing-masing indikator sudah terwakili, sehingga


(34)

untuk penelitian selanjutnya digunakan 36 pertanyaan untuk variabel X, pada sampel penelitian sebanyak 69 responden. Perhitungan lengkap uji validitas dapat dilihat pada lampiran.

3.10.2 Uji Reliabilitas

Uji realibilitas angket dilakukan untuk menunjukan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Karena instrument tersebut sudah baik (Arikunto, 2006 : 178).

Reliabilitas menunjukkan bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah cukup baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang dapat dipercaya, yang reliable akan menghasilkan data yang dpaat dipercaya juga. (Arikunto, 2010 : 221) Releabilitas adalah indeks yang menujukan sejauh mana alat pengukur data dipercaya tau diandalkan. Untuk menentukan releabilitas angket didalam penelitian ini digunakan perhitungan statistik dengan menggunakan rumus Alpha. Menurut Arikunto (200: 164) mengemukakan bahwa “Rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian”.

Langkah-langkah pengujian mencari nilai reliabilitas instrumen dengan metode alfa sebagai berikut ini. (Riduwan, 2011: 115)

a. Menghitung varians skor tiap-tiap item dengan rumus :

N N X X S i i i

  2 2 2 ) ( Dimana : 2 i

S = varians skor tiap-tiap item

2

Xi = jumlah kuadrat item Xi

2

)

(

Xi = jumlah item Xi dikuadratkan


(35)

b. Menjumlahkan varians semua item dengan rumus :

SiS1S2 S3....Sn Dimana :

S i = Jumlah varians semua item n

S S S

S1, 2, 3... = Varians item ke-1, 2, 3 … n

(Riduwan, 2011 : 116) c. Menghitung harga varians total dengan rumus:

N N X Xt S t t

  2 2 2 Dimana : 2 t

S = varians total

2

Xt

 = jumlah kuadrat X total

2

) Xt

( = jumlah X total yang dikuadratkan N = jumlah responden

d. Menghitung reliabilitas dengan rumus alpha:

r11=

 





t i

S

S

k

k

1

1

Keterangan :

r11 = Koefisien reliabilitas k = Jumlah item pertanyaan

e. Membandingkan hasil perhitungan koefisien seluruh item yang dinyatakan dengan r11, dengan derajat reliabilitas evaluasi dengan tolak taraf kepercayaan 95 %. sebagai pedoman penafsiran menurut Riduwan (2011: 138) adalah:

0.00-0.199 : Reliabilitas sangat rendah 0.20-0.399 : Reliabilitas rendah 0.40-0.599 : Reliabilitas sedang/cukup


(36)

0.60-0.799 : Reliabilitas tinggi

0.80-1,00 : Reliabilitas sangat tinggi Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas instrumen penelitian ini menggunakan rumus alpha. Dengan harga r11 > rtabel, maka instrumen tersebut reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya, sebaliknya jika r11 < rtabel maka instrumen tersebut tidak reliabel. Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada instrumen uji coba untuk variabel X didapat r11 = 0,932 > rtabel (0,553) berada pada indek 0,80-1,00. Maka uji pada reliabilitas ini termasuk dalam kategori derajat kepercayaan sangat tingi. Artinya instrumen penelitian pada kedua variabel memiliki tingkat kepercayaan yang sangat tinggi untuk memperoleh data dari responden. Perhitungan hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada lampiran.

3.11 Teknik Analisis Data

Teknik analisi data yaitu suatu tahapan yang ditempuh setelah data terkumpul. Suharsimi Arikunto (2010 : 278) mengatakan setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, perlu segera digarap oleh staf peneliti. Dalam arti lain analisis data bisa disebut juga pengolahan data. Data yang diperoleh kemudian dideskripsikan menurut masing-masing variabel, yaitu pengaruh motivasi belajar sebagai variabel bebas. Sedangkan prestasi belajar siswa sebagai variabel terikat. Secara garis besar teknik analisa data meliputi langkah-langkah sebagai berikut :

Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh dan dianalisis datanya adalah :

1. Persiapan, kegiatan yang dilakukan adalah :

a. Mengecek kelengkapan data angket yang berisi soal, lembar jawaban dan lembar isian dokumentasi.

b. Menyebarkan angket kepada responden.

c. Mengecek jumlah angket yang kembali dari responden.


(37)

2. Melakukan skoring, kegiatan yang dilakukan :

a. Angket yang sudah diisi oleh responden disusun sedemikian rupa. b. Mengelompokkan jawaban dari jawaban angket yang sudah ada. c. Memeriksa kembali hasil skoring.

3. Tabulasi

Tabulasi data adalah pengelompokan data sesuai kebutuhan pengolahan data. Bentuknya berupa nomor,alternative jawaban, frekuensi jawaban, dan presentase.

4. Penerapan atau sesuai dengan pendekatan penelitian. Adapun prosedur yang ditempuh dalam mengawali data ini adalah sebagai berikut:

a. Memeriksa jumlah angket yang dikembalikan dan memeriksa jawabannya serta kebenaran pengisiannya.

b. Memberi kode/tanda sudah memeriksa lembar jawaban angket. c. Memberi skor pada lembar jawaban angket

d. Mengubah skor mentah ,menjadi T-Score dengan rumus :

T-Score = 10Z + 50 Dimana :

Z = Z-Score

Xbar = Rata-rata seluruh responden SD = Simpangan Baku

e. Apabila telah melakukan uji normlitas, maka jika data berdistribusi normal maka pengolah data menggunakan statistik parametrik

f. Mengontrol data dengan uji statistik

g. Menguji hipotesis berdasarkan hasil pengolahan data.

5. Data mentah yang diperoleh dari penyebaran angket variabel X, yaitu

motivasi belajar dan variabel Y diperoleh dari dokumentasi guru nilai tugas standar kompetensi menggambar konstruksi atap.


(38)

3.11.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang kita olah berdistribusi normal atau tidak. Jika data berdistribusi normal maka digunakan statistik parametrik dan jika tidak maka digunakan statistik non parametrik. Untuk itu sampel yang diperoleh harus diuji coba normalitasnya.

Langkah-langkah yang digunakan dalam uji normalitas adalah sebagai berikut :

a. Mencari skor terbesar dan terkecil b. Mencari nilai Rentangan (R)

R = skor maksimum – skor minimum c. Mencari banyaknya kelas (BK)

BK = 1 + 3.3 log n (rumus Sturgess)

(Riduwan. 2011:121) Keterangan :

BK = Banyaknya kelas interval n = Jumlah data

d. Mencari nilai panjang kelas (i), dengan rumus : i =

(Riduwan. 2011:121) e. Membuat tabel distribusi frekuensi variabel

f. Menghitung rata-rata skor (mean) dengan rumus :

̅ =

(Riduwan. 2011:122) g. Mencari simpangan baku (standar deviasi), dengan rumus :

S = √

(Riduwan. 2011:122) h. Membuat tabel distribusi untuk harga-harga yang diperlukan dengan cara

- Menentukan batas kelas interval

- Menghitung nilai Z-Skor untuk batas kelas interval dengan rumus : Z = ̅

(Riduwan. 2011:122) - Mencari luas 0 – Z dari tabel kurva normal

- Mencari luas tiap kelas interval


(39)

- Menghitung Chi-Kuadrat hitung (X2hitung)

(Riduwan. 2011:124) - Membandingkan 2 hitung dengan 2 tabel

Dengan membandingkan 2 hitung < 2 tabel pada taraf kepercayaan 95% dengan derajat kebebasan (dk = k-1), dimana k = kelas interval, maka data diuji berdistribusi normal. Dari hasil perhitungan uji normalitas distribusi ini akan diketahui apakah variabel yang di uji berdistribusi normal atau tidak. Jika tidak berdistribusi normal, maka dilanjutkan pada statistik non parametrik.

Hasil Uji Normalitas Variabel X

Hasil perhitungan pada uji normalitas dengan menggunakan rumus Chi-Kuadrat pada variabel X didapat harga Chi-Chi-Kuadrat (2) = 1,869. Nilai Chi-Kuadrat (2) yang didapat dikonsultasikan pada tabel dengan dk = k -1 = 8 -1 = 7. Dari tabel distribusi 2 diperoleh 2(95%)(7) = 14,017. Kriteria pengujiannya sebagai berikut :

 Jika 2 hitung ≥2 tabel, artinya distribusi data tidak normal.

 Jika 2 hitung < 2 tabel, artinya distribusi data normal.

Tabel 3.4 Distribusi Frekuensi Variabel X

Dari hasil perhitungan harga Chi-Kuadrat hasil perhitungan lebih kecil dari harga Chi-Kuadrat tabel (2 hitung (1,869) < 2 tabel (14,017), maka dapat

24.1 -2.68 0.4963

1 24.61 - 31.25 1 27.931 27.9307 780.1 504.797 504.80 0.019 1.318 -0.318 0.0767

30.8 -2.00 0.4772

2 31.26 - 37.91 5 34.584 172.921 29901.66727 250.088 1250.44 0.071 4.871 0.129 0.0034

37.4 -1.32 0.4066

3 37.92 - 44.56 15 41.238 618.566 382623.65 83.917 1258.8 0.168 11.571 3.429 1.0160

44.1 -0.64 0.2389

4 44.57 - 51.21 17 47.891 814.151 662842.0639 6.286 107 0.251 17.312 -0.312 0.0056

50.7 0.03 0.0120

5 51.22 - 57.87 14 54.545 763.627 583125.772 17.193 240.70 0.249 17.195 -3.195 0.5936

57.4 0.71 0.2612

6 57.88 - 64.52 12 61.198 734.379 539313.2005 116.638 1399.66 0.157 10.799 1.202 0.1337

64.0 1.39 0.4177

7 64.53 - 71.17 4 67.852 271.407 73661.8938 304.623 1218.49 0.064 4.382 -0.382 0.0332

70.7 2.07 0.4812

8 71.18 - 77.83 1 74.505 74.5053 5551.044902 581.146 581.15 0.016 1.083 -0.083 0.0064

77.3 2.74 0.4969

69 3477.49 2277799.415 6560.85 456.5 0.9932 68.531 0.469 1.869

*) ket : c2

tabel 14.017 normal fe (fo - fe) c2 Batas

Kelas No Kelas Interval fo Tengah Nilai

(Xi)

Luas O-Z fi .

(Xi-M)2

JUMLAH

fo.Xi Luas

Daerah (Xi-M)2


(40)

disimpulkan bahwa distribusi data Motivasi Belajar (variabel X) berdistribusi normal pada tingkat kepercayaan 95% dengan derajat kebebasan (dk) = k - 1 = 7. Penyebaran skor variabel X berdistribusi normal dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 3.3 Grafik Penyebaran Skor Variabel X Hasil Uji Normalitas Variabel Y

Hasil perhitungan pada uji normalitas dengan menggunakan rumus Chi-Kuadrat pada variabel Y didapat harga Chi-Chi-Kuadrat (2) = 7,1910. Selanjutnya dibandingkan ke dalam nilai Chi-Kuadrat (2) yang didapat dikonsultasikan pada tabel dengan dk = k -1 = 8 -1 = 7. Dari tabel distribusi 2 diperoleh 2(95%)(7) = 14,017. Kriteria pengujian uji normalitas sebagai berikut :

 Jika 2hitung ≥2 tabel, artinya distribusi data tidak normal.

 Jika 2 hitung < 2 tabel, artinya distribusi data normal.

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Fr

e

k

u

e

n

si

(

f)

Kelas Interval Grafik Penyebaran Variabel X

Distribusi Sebaran Data Penelitian

Distribusi Sebaran Data Ideal


(41)

Tabel 3.5 Distribusi Frekuensi Variabel Y

Dari hasil perhitungan harga Chi-Kuadrat hasil perhitungan lebih kecil dari harga Chi-Kuadrat tabel (2 hitung (7,1910) < 2 tabel (14,017), Ternyata χ2 hitung > χ2

tabel, maka dapat disimpulkan bahwa data variabel Y tersebut berdistribusi normal, pada tingkat kepercayaan 95%, dengan derajat kebebasan (dk) = 7. Penyebaran skor variabel Y berdistribusi normal dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 3.4 Grafik Penyebaran Skor Variabel Y

0 5 10 15 20 25 30

0 2 4 6 8 10

Fr

e

k

u

e

n

si

(

f)

Kelas Interval

Grafik Penyebaran Variabel Y

Distribusi Sebaran Data Penelitian Distribusi Sebaran Data Ideal


(42)

Kedua data berdistribusi normal, baik data variabel X (Motivasi Belajar) maupun data variabel Y (Prestasi Belajar Siswa), maka perhitungan selanjtnya menggunakan analisis statistik parametrik.

3.11.2 Uji Kecenderungan

Perhitungan uji kecenderungan dilakukan untuk mengetahui kecenderungan suatu data berdasarkan kriteria melalui skala penilaian yang telah ditetapkan sebelumnya.

Langkah perhitungan uji kecenderungan adalah sebagai berikut:

a. Menghitung rata-rata dan simpangan baku dari masing-masing variabel dan sub variabel, M= (max+min)/2 dan SD = (max-min)/6

b. Menentukan skala skor mentah

Tabel 3.6 Kriteria Kecenderungan Kriteria Kecenderungan Kategori

X < M +1,5.SD Sangat Baik M+0,5 SD < X ≤ M+1,5 SD Baik

M-0,5 SD < X ≤ M+0,5 SD Cukup Baik M-1,5 SD < X ≤ M-0,5 SD Kurang

X≤M-1,5 SD Sangat Kurang

c. Menentukan frekuensi dan membuat persentase untuk menafsirkan data kecenderungan variabel dan sub variabel.

Sturges (Rohanda, 2010:46) 3.11.2 Deskripsi Variabel Penelitian

Deskripsi variabel digunakan untuk mencari tingkat rata-rata dari setiap indikator pada variabel X dan variabel Y. Untuk mengetahui deskripsi variabel ini dengan cara merata-ratakan skor dari setiap item soal dan kemudian dirata-ratakan dari nomer item soal per indikatornya.


(43)

3.11.3 Analisis Regresi Sederhana

Kegunaan analisis regresi adalah untuk mengukur derajat keeratan pengaruh, memprediksi besarnya arah pengaruh itu, serta meramalkan atau memprediksi variabel terikat (Y) apabila variabel bebas (X) diketahui ( Rohanda, 2010 : 49). Persamaan regresi linier yang digunakan adalah persamaan regresi linier sederhana, hal ini dilakukan karena regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Persamaan umum regresi linier sederhana adalah:

̂

(Sugiyono, 2007:261) Keterangan :

̂ = Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan. a = Harga Y ketika harga X=0 (harga konstan)

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan variabel independen. Bila (+) arah garis naik, dan bila (-) maka garis arah turun.

X = subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. Dimana koefisien a dan b dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

No Persentase Kriteria

1 81% - 100% Sangat Tinggi

2 61% - 80% Tinggi

3 41% - 60% Sedang

4 21% - 40% Rendah


(44)

(Sugiyono, 2007:262) Setelah harga a dan b diperoleh maka persamaan regresi yang didapat dari perhitungan itu dapat digunakan untuk meramalkan harga Y jika harga X telah diketahui.

Langkah-langkah menjawab regresi sederhana adalah sebagai berikut ini: 1. Menbuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat.

2. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk statistik.

3. Membuat tabel penolong untuk menghitung angka statistik.

4. Berdasarkan tabel penolong tersebut maka dapat menghitung nilai a dan b. 5. Membuat persamaan regresi sederhana ̂

6. Membuat tabel ANAVA untuk pengujian signifikansi dan pengujian linieritas.

Tabel 3.8 Tabel Ringkasan ANAVA Variabel X dan Y Uji Linieritas dan Keberartian Regresi

Keterangan:

JKReg a =

 

n Y 2

JKReg (b/a) =

  

        

Xn

Y XY

b

JKRes = (ΣY)2 – JKReg (b/a) – JKReg (a) RJKReg a = JKReg a

RJKReg b/a = JKReg b/a

RJKRes =

2 Re 

n JK s

RJKTC =

2 

k JKTC Sumber

Variansi Dk JK RJK F hitung

F

tabel

Total N Σ Y2 signifikan

Regresi (a) 1 JKReg(a) RJKReg(a) Linier

Regresi (b/a) 1 JKReg(bIa) RJKReg(bIa) Keterangan: Perbandingan Fhitung dengan Ftabel

Residu n-2 JKRes RJKRes

Tuna Cocok k-2 JKTC RJKTC


(45)

RJKE =

k n JKE

7. Menentukan keputusan pengujian linieritas

Jika Fhitung≤ Ftabel, maka tolak Ho artinya data berpola linier dan Fhitung > Ftabel, artinya terima Ho artinya data berpola tidak linier. Dengan taraf kepercayaan 95% (α =0,05)

Mencari Ftabel dengan rumus: Ftabel = F(1-α) (dk Tc, dk E)

= F (1-0,05) (dk = k-2, dk = n-k) = F (0,95) (dk = k-2, dk = n-k)

Cara mencari Ftabel, dk = k-2 = sebagai angka pembilang dk = n-k = sebagai angka penyebut 8. Menentukan keputusan pengujian signifikansi (Hipotesis)

Jika Fhitung ≥ Ftabel, maka tolak Ho artinya signifikan

Jika Fhitung < Ftabel, maka terima Ho artinya tidak signifikan Dengan taraf kepercayaan 95% (α = 0,05)

Ftabel = F(1 - α) (dk Reg[bIa], (dk res) = F(1 – 0,05) (dk Reg[bIa], (dk res) = F (0,95) (dk Reg[bIa], (dk res)

Cara mencari Ftabel = dk Reg[bIa] = sebagai angka pembilang dk res = sebagai angka penyebut

9. Membuat kesimpulan.

(Riduwan, 2011:148-154)

3.12 Analisis Korelasi dan Pengujian Hipotesis 3.12.1 Analisis Korelasi

Data pada penelitian ini berdistribusi normal dan regresi liner diterima maka digunakan teknik statistik parametrik yaitu korelasi rumus yang digunakan adalah rumus koefisien korelasi Pearson Product Momen yaitu:

2 2 2 2

( )( )

( ) ( ) ( ) ( )

xy

n XY X Y

r

n X X n Y Y

    

         

   

(Arikunto, 2010: 213)

Sebagai pedoman kriteria penafsiran koefisian korelasi harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r sebagai berikut :


(46)

Tabel 3.9 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Sumber : (Riduwan, 2011: 138) 3.12.2 Uji hipotesis

Pengujian hipotesis bertujuan untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan pada penelitian ini ditolak atau diterima. Untuk menguji hipotesis digunakan rumus statistik, sebagai berikut :

2

2 .

r n

n r t

 

(Riduwan, 2011: 139) Keterangan :

t = Nilai t

r = Nilai koefisien korelasi n = Jumlah sampel

Setelah dipeoleh harga t hitung selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel pada taraf kepercayaan 95 %. Kriteria pengujian adalah diterima H0 dan koefisien korelasi tidak berarti, jika t hitung < t tabel pada dk = n-2.

Besarnya nilai r Interpretasi 0,80 – 1,000 Sangat Kuat 0,60 – 0,799 Kuat

0,40 – 0,59 Cukup kuat 0,20 – 0,399 Rendah 0,00 – 0,199 Sangat Rendah


(47)

3.12.3 Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui besarnya persentase kontribusi antar variabel, kontribusi tersebut dihitung dengan koefisien determinasi. Untuk menghitung derajat uji koefisien determinasi menggunakan rumus:

100

).

(

r

2

KD

(Riduwan, 2011: 139) Keterangan :

KD = Nilai Koefisien Determinan r = Nilai Koefisien Korelasi


(48)

Dani Herdiana, 2013

Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi Menngambar BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan pada dasarnya merupakan jawaban dari masalah penelitian yang dikemukakan. Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian, pengujian hipotesis. Dari hasil penelitian, Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi Menggambar Konstruksi Atap di SMK Negeri 1 Majalengka yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Gambaran umum motivasi belajar siswa kelas X TGB pada kegiatan belajar mengajar pada standar kompetensi Menggambar Konstruksi Atap di SMKN 1 Majalengka tahun ajaran 2012/2013 dalam kategori cukup baik. Motivasi belajar siswa dapat dilihat dari aspek motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.

2. Gambaran umum prestasi belajar siswa kelas X TGB pada kegiatan belajar megajar pada standar kompetensi Menggambar Konstruksi Atap di SMKN 1 Majalengka tahun ajaran 2012/2013 dalam kategori cukup baik. Prestasi belajar ini dapat dilihat dari hasil atau nilai guru kelas TGB pada tugas standar kompetensi Menggambar Konstruksi Atap.

3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan dari motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa di kelas X TGB pada kegiatan belajar mengajar pada standar kompetensi Menggambar Konstruksi Atap di SMKN 1 Majalengka tahun ajaran 2012/2013. Motivasi belajar merupakan salah satu dari banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. Berdasarkan pada kriteria penafsiran koefisien korelasi, hubungan antara kedua variabel tersebut termasuk dalam kriteria cukup kuat dan signifikan.


(49)

5.2 Saran

Dalam penelitian pendidikan ini, penulis ingin memberikan beberapa saran yang diperoleh dari hasil penelitian sebagai suatu pertimbangan dalam peningkatan motivasi belajar dan prestasi belajar. Berikut saran yang diajukan penulis adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil penelitian mengenai motivasi belajar, masih terdapat indikator yang masih rendah yaitu, ketekunan dalam mengerjakan tugas, maka dari itu perlu ditingkatkan dengan cara :

a. Untuk siswa diharapkan mampu membiasakan diri untuk belajar lebih serius dan bersungguh-sungguh. Hendaknya siswa mampu mendisiplinkan diri dan lebih bijak dalam memanfaatkan waktu yang ada untuk menyeselaikan tugas menggambar konstruksi atap.

b. Untuk guru diharapkan sebelum memulai pembelajaran dilakukan kegiatan yang mampu membangkitkan motivasi siswa. Kegiatan memotivasi siswa hendaknya dilakukan secara mendalam sehingga mampu mensugesti siswa agar lebih bersemangat dan lebih termotivasi dalam menyelesaikan tugas menggambar konstruksi atap.

2. Berdasarkan hasil penelitian mengenai prestasi belajar siswa pada standar kompetensi menggambar konstruksi atap, masih ada siswa dengan nilai dibawah KKM, maka dari itu perlu ditingkatkan dagan cara:

a. Untuk siswa apabila ada hal-hal permasalahan yang berkaitan dengan materi pembelajaran agar dikonsultasikan kepada guru yang bersangkutan sehingga proses pembelajaran menjadi lebih maksimal. Proses pembelajaran yang maksimal akan sejalan dengan hasil belajar yang diraih.

b. Untuk guru hendaknya mampu mengemas metode atau kegiatan pembelajaran dikelas dengan lebih menarik. Selain itu hendaknya guru memberi perhatian khusus kepada sebagian siswa yang memiliki perolehan nilai di bawah KKM untuk dicari yang menjadi penyebab dari rendahnya hasil belajar yang diperoleh. Setelah itu hendaknya guru membimbing


(50)

dengan memberikan motivasi, dengan tujuan agar siswa tersebut mampu meningkatkan prestasi belajar.

3. Untuk peneliti yang berminat untuk mengkaji dan menelaah secara lebih luas dan mendalam mengenai masalah yang ada hubungannya dengan penelitian ini, sebaiknya dapat mengembangkan penelitian menggunakan metode dan instrumen penelitian yang berbeda, sehingga diperoleh hasil penelitian komprehensif.


(51)

Dani Herdiana, 2013

Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi Menngambar

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

B, Hamzah. (2012). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta : PT Bumi Aksara

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (2003). Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Jakarta: Depdikbud

Departemen Pendidikan Nasional Universitas Pendidikan Indonesia. (2012).

Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

Depdiknas. (2002). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Puskur, Balitbang Depdiknas.

Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Perkembangan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. (2000). Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional

Hakim, T. (2000). Belajar Secara Efektif. Jakarta. Puspa Swara.

Handoko, Martin. (1992). Motivasi Daya Penggerak Tingkah Laku. Jakarta: Rineka Cipta

Hasan, Iqbal. (2004). Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara.

Nasution. (1982). Teknologi Pendidikan. Bandung: Bumi Aksara. Nasution. (2000). Didaktik Asas-asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan. Jakarta : Depdiknas

Prayitno, Elida. (1989). Motivasi Dalam Belajar. Jakarta: P2LPTK

Riduwan. (2011). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti


(1)

Dani Herdiana, 2013

Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi Menngambar Konstruksi Atap Di SMKN 1 Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

68 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan pada dasarnya merupakan jawaban dari masalah penelitian yang dikemukakan. Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian, pengujian hipotesis. Dari hasil penelitian, Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi Menggambar Konstruksi Atap di SMK Negeri 1 Majalengka yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Gambaran umum motivasi belajar siswa kelas X TGB pada kegiatan belajar mengajar pada standar kompetensi Menggambar Konstruksi Atap di SMKN 1 Majalengka tahun ajaran 2012/2013 dalam kategori cukup baik. Motivasi belajar siswa dapat dilihat dari aspek motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.

2. Gambaran umum prestasi belajar siswa kelas X TGB pada kegiatan belajar megajar pada standar kompetensi Menggambar Konstruksi Atap di SMKN 1 Majalengka tahun ajaran 2012/2013 dalam kategori cukup baik. Prestasi belajar ini dapat dilihat dari hasil atau nilai guru kelas TGB pada tugas standar kompetensi Menggambar Konstruksi Atap.

3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan dari motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa di kelas X TGB pada kegiatan belajar mengajar pada standar kompetensi Menggambar Konstruksi Atap di SMKN 1 Majalengka tahun ajaran 2012/2013. Motivasi belajar merupakan salah satu dari banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. Berdasarkan pada kriteria penafsiran koefisien korelasi, hubungan antara kedua variabel tersebut termasuk dalam kriteria cukup kuat dan signifikan.


(2)

Dani Herdiana, 2013

Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi Menngambar Konstruksi Atap Di SMKN 1 Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

5.2 Saran

Dalam penelitian pendidikan ini, penulis ingin memberikan beberapa saran yang diperoleh dari hasil penelitian sebagai suatu pertimbangan dalam peningkatan motivasi belajar dan prestasi belajar. Berikut saran yang diajukan penulis adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil penelitian mengenai motivasi belajar, masih terdapat indikator yang masih rendah yaitu, ketekunan dalam mengerjakan tugas, maka dari itu perlu ditingkatkan dengan cara :

a. Untuk siswa diharapkan mampu membiasakan diri untuk belajar lebih serius dan bersungguh-sungguh. Hendaknya siswa mampu mendisiplinkan diri dan lebih bijak dalam memanfaatkan waktu yang ada untuk menyeselaikan tugas menggambar konstruksi atap.

b. Untuk guru diharapkan sebelum memulai pembelajaran dilakukan kegiatan yang mampu membangkitkan motivasi siswa. Kegiatan memotivasi siswa hendaknya dilakukan secara mendalam sehingga mampu mensugesti siswa agar lebih bersemangat dan lebih termotivasi dalam menyelesaikan tugas menggambar konstruksi atap.

2. Berdasarkan hasil penelitian mengenai prestasi belajar siswa pada standar kompetensi menggambar konstruksi atap, masih ada siswa dengan nilai dibawah KKM, maka dari itu perlu ditingkatkan dagan cara:

a. Untuk siswa apabila ada hal-hal permasalahan yang berkaitan dengan materi pembelajaran agar dikonsultasikan kepada guru yang bersangkutan sehingga proses pembelajaran menjadi lebih maksimal. Proses pembelajaran yang maksimal akan sejalan dengan hasil belajar yang diraih.

b. Untuk guru hendaknya mampu mengemas metode atau kegiatan pembelajaran dikelas dengan lebih menarik. Selain itu hendaknya guru memberi perhatian khusus kepada sebagian siswa yang memiliki perolehan nilai di bawah KKM untuk dicari yang menjadi penyebab dari rendahnya hasil belajar yang diperoleh. Setelah itu hendaknya guru membimbing


(3)

70

Dani Herdiana, 2013

Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi Menngambar Konstruksi Atap Di SMKN 1 Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dengan memberikan motivasi, dengan tujuan agar siswa tersebut mampu meningkatkan prestasi belajar.

3. Untuk peneliti yang berminat untuk mengkaji dan menelaah secara lebih luas dan mendalam mengenai masalah yang ada hubungannya dengan penelitian ini, sebaiknya dapat mengembangkan penelitian menggunakan metode dan instrumen penelitian yang berbeda, sehingga diperoleh hasil penelitian komprehensif.


(4)

Dani Herdiana, 2013

Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi Menngambar Konstruksi Atap Di SMKN 1 Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 71

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

B, Hamzah. (2012). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta : PT Bumi Aksara

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (2003). Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Jakarta: Depdikbud

Departemen Pendidikan Nasional Universitas Pendidikan Indonesia. (2012).

Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

Depdiknas. (2002). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Puskur, Balitbang Depdiknas.

Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Perkembangan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. (2000). Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional

Hakim, T. (2000). Belajar Secara Efektif. Jakarta. Puspa Swara.

Handoko, Martin. (1992). Motivasi Daya Penggerak Tingkah Laku. Jakarta: Rineka Cipta

Hasan, Iqbal. (2004). Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara.

Nasution. (1982). Teknologi Pendidikan. Bandung: Bumi Aksara. Nasution. (2000). Didaktik Asas-asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan. Jakarta : Depdiknas

Prayitno, Elida. (1989). Motivasi Dalam Belajar. Jakarta: P2LPTK

Riduwan. (2011). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti


(5)

72

Dani Herdiana, 2013

Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi Menngambar Konstruksi Atap Di SMKN 1 Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Riduwan. (2003). Dasar-dasar Statistika. Bandung : Alfabeta.

Rohanda, Ripa. (2010). Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Mata Pelajaran Statika

Terhadap Motivasi Belajar Siswa Teknik Gambar Bangunan SMKN 2 Garut. Bandung: Skripsi Di FPTK UPI

Sardiman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, N. (2000). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung. Sinar Baru Algesindo.

Sudjana. (2005). Metoda Statistik. Bandung : Tarsito

Sugiyono. (2007). Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sunandar, Anang. (2011). Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi

Belajar Mata Diklat AutoCad SMK Negeri 6 Bandung. Skripsi SI FPTK

UPI Bandung : tidak diterbitkan.

Suprian, A.S. (2005). Metedologi Penelitian. Bandung : JPTB FPTK IKIP Bandung.

Suryabrata, S. (2010). Psiklologi Kepribadian. Jakarta : Rajawali Pers Syamsudin, Abin. (2005). Psikologi Kependidikan. Bandung : Rosda. Syah. (1999). Psikologi Pendidikan Baru. Bandung: Remaja Rosda Karya

Tu’u, Tulus. (2004). Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta :

Grasindo

Winkel. (2005). Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi


(6)

DANI HERDIANA, 2013

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI MENNGAMBAR KONSTRUKSI ATAP DI SMKN 1 MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Hasil Penelitian Relevan

Kusuma, Gilang. (2013). Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Penyelesaian

Tugas Mata Pelajaran Menggambar Konstruksi Lantai dan Dinding Bangunan di SMKN 2 Garut. Bandung : Skripsi FPTK UPI

Ramadhan, M.A. (2012). Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Prestasi Belajar

Siswa Pada Kelompok Mata Pelajaran Produkif SMKN 1 Cilaku Cianjur.

Bandung : Skripsi FPTK UPI

Wahyudi, Udi (2013). Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar

Siswa di SMKN 6 Bandung. Bandung : Skripsi FPTK UPI

Widiyastuti, Melinda. (2012). Pengaruh Motivasi dan Disiplin Terhadap Prestasi

Belajar (Studi Siswa Kelas X TGB pada Mata Pelajaran Survey dan Pemetaan di SMKN 2 Kota Tasikmalaya. Bandung: Skripsi FPTK UPI


Dokumen yang terkait

Media Belajar dan Prestasi Belajar (Pengaruh Media Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas III-IPA SMA NEGERI 2 MEDAN)”

0 49 123

Pemberitaan Mobil Esemka Dan Motivasi Belajar (Studi Korelasional tentang Pengaruh Pemberitaan Mobil Esemka di TV One Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri 2 Medan)

0 28 91

Pengaruh Film Laskar Pelangi Terhadap Motivasi Belajar (Studi Korelasional Tentang berjudul Pengaruh Film Laskar Pelangi Terhadap Motivasi Belajar Siswa-siswi SMU HARAPAN 3 Medan Johor).

17 120 115

Hubungan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Di SMP Muhammadiyah 1 Medan

3 35 63

PENGARUH CARA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI JURUSAN TGB PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR KONSTRUKSI ATAP DI SMKN 2 GARUT: Penelitian Terhadap Siswa Di SMK Negeri 2 Garut Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 40

KONTRIBUSI KELENGKAPAN FASILITAS MENGGAMBAR MANUAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI MENGGAMBAR KONSTRUKSI LANGIT-LANGIT DI SMK NEGERI 2 TASIKMALAYA.

0 0 41

Pengaruh persepsi siswa mengenai kompetensi guru terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sistem komputer di smk negeri 1 Banyudono jurnal

0 0 20

Pengaruh Lingkungan Keluarga, Motivasi Belajar, dan Minat Memilih Kompetensi Keahlian Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMK 1 Pundong.

0 1 156

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 SEYEGAN.

1 1 110

PENGARUH FAKTOR – FAKTOR MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 SEYEGAN.

0 0 120