Efek Seduhan Teh Oolong Terhadap Kadar Trigliserida pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

(1)

iv ABSTRAK

EFEK SEDUHAN TEH OOLONG TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERISTAS

KRISTEN MARANATHA Herdayanti Sukma Ningrum, 2016,

Pembimbing 1 : Edwin Setiabudhi, dr., SpPD, KKV, FINASIM Pembimbing 2 : Dr. Meilinah Hidayat, dr., M.Kes.

Latar Belakang Dislipidemia merupakan gangguan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan trigliserida atau yang disebut dengan hipertrigliseridemia, LDL, dan kolesterol total dalam darah, serta penurunan HDL. Kadar abnormal ini akan menyebabkan peningkatan risiko terjadinya berbagai penyakit, seperti obesitas dan penyakit kardiovaskuler. Terapi hipertrigliseridemia dapat menggunakan obat-obatan seperti golongan fibrat atau dengan mengonsumsi herbal seperti teh oolong.

Tujuan Penelitian untuk menilai efek seduhan teh oolong terhadap kadar trigliserida pada manusia.

Metode Penelitian kuasi eksperimental dengan desain penelitian pre dan post test. Pada penelitian ini dilakukan pemberian teh oolong pada mahasiswa FK-UKM. Data yang diukur adalah kadar trigliserida. Analisis data menggunakan uji T-berpasangan dengan kemaknaan ditentukan berdasarkan nilai p.

Hasil Penelitian menunjukkan rata-rata kadar trigliserida sebelum konsumsi teh oolong sebesar 122,03 mg/dL dan sesudah konsumsi sebesar 115,03 mg/dL. Hasil uji T-berpasangan menunjukkan nilai p<0,01.

Simpulan eduhan teh oolong dapat menurunkan kadar trigliserida darah pada manusia.

Kata kunci : dislipidemia, teh oolong, kadar trigliserida, mahasiswa fakultas kedokteran


(2)

v ABSTRACT

THE EFFECT OF OOLONG TEA ON LOWERING TRIGLYCERIDE LEVEL IN STUDENTS OF MEDICAL FACULTY MARANATHA CHRISTIAN

UNIVERSITY Herdayanti Sukma Ningrum, 2016,

1st tutor : Edwin Setiabudhi, dr., SpPD, KKV, FINASIM 2nd tutor : Dr. Meilinah Hidayat, dr., M.Kes.

Background Dyslipidemia is a disorder of lipid metabolism characterized by increased triglycerides or called hypertriglyceridemia, LDL, and total cholesterol in the blood, as well as a decrease in HDL. These abnormal levels will lead to increased risk of various diseases, such as obesity and cardiovascular disease. Treatment of hypertriglyceridemia can use medications such as fibrates group or by consuming herbal teas like oolong.

Objective to assess the effect of oolong tea on lowering triglycerides level in humans. Methods quasi-experimental research design with pre and post test. In this research, oolong tea were given to students of MF-MCU. The data measured was triglyceride levels. Data analysis using paired T-test with significance determined based on the value of p.

Result the average levels of triglycerides before oolong tea consumption is 122.03 mg / dL and after consumption is 115.03 mg / dL. T-paired test results demonstrate the value of p <0.01.

Conclusion oolong tea can lower triglycerides level in human.


(3)

vi DAFTAR ISI

JUDUL ...i

LEMBAR PERSETUJUAN ...ii

SURAT PERNYATAAN ...iii

ABSTRAK ...iv

ABSTRACT ...v

DAFTAR ISI ...vi

DAFTAR TABEL ...viii

DAFTAR GAMBAR ...ix

DAFTAR LAMPIRAN ...x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...1

1.2 Identifikasi Masalah ...2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ...2

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ...2

1.5 Kerangka Pemikiran ...2

1.6 Hipotesis Penelitian ...3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lipid ...4

2.1.1 Definisi dan Fungsi Lipid ...4

2.1.2 Klasifikasi Lipid ...4

2.1.3 Metabolisme Lipid ...5

2.2 Kolesterol ...6

2.3 Lipoprotein ...8

2.3.1 Metabolisme Lipoprotein ...9

2.3.1.1 Jalur Metabolisme Eksogen ...9

2.3.1.2 Jalur Metabolisme Endogen ...10

2.3.1.3 Jalur Reverse Cholesterol Transport ...11

2.4 Trigliserida ...13

2.4.1 Biosintesis Trigliserida ...13

2.4.2 Metabolisme dan Absorbsi Trigliserida ...14

2.5 Dislipidemia ...15

2.6 Hipertrigliseridemia dan Terapinya ...18

2.7 Teh (Camellia sinensis)...19

2.7.1 Klasifikasi Teh ...20

2.7.2 Jenis-jenis Teh ...21


(4)

vii

2.7.2.2 Teh Oolong ...21

2.7.2.3 Teh Hijau ...22

2.7.2.4 Teh Putih ...22

2.7.3 Kandungan Teh dan Manfaatnya ...23

2.7.3.1 Golongan Fenol ...24

2.7.3.2 Golongan Bukan Fenol ...26

2.7.3.3 Senyawa Aromatis ...30

2.7.3.4 Enzim-enzim ...30

2.7.4 Mekanisme Teh terhadap Penurunan Kadar Trigliserida ...30

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian ...31

3.1.1 Alat-alat Penelitian ...31

3.1.2 Bahan-bahan Penelitian ...31

3.1.3 Subjek Penelitian ...31

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ...32

3.3 Metode Penelitian...32

3.3.1 Desain Penelitian ...32

3.3.2 Variabel Penelitian ...32

3.3.3 Definisi Operasional Variabel ...33

3.3.4 Perhitungan Jumlah Sampel ...33

3.4 Prosedur Penelitian...34

3.4.1 Persiapan Bahan Uji ...34

3.4.2 Prosedur Penelitian ...34

3.5 Metode Analisis ...35

3.6 Hipotesis Statistik ...36

3.6.1 Hipotesis Statistik ...36

3.6.2 Kriteria Uji ...36

3.7 Aspek Etik Penelitian ...36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Percobaan dan Pembahasan ...37

4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian ...41

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ...42

5.2 Saran ...42

DAFTAR PUSTAKA ...43

LAMPIRAN ...46


(5)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Fredrickson ...16

Tabel 2.2 Klasifikasi EAS ...17

Tabel 2.3 Klasifikasi NCEP ATP III ...17

Tabel 2.4 Senyawa katekin yang terdegradasi pada berbagai jenis teh ...25

Tabel 2.5 Komponen Kafein dan Katekin Dalam Teh Oolong ...25

Tabel 2.6 Kandungan Kafein dalam Berbagai Jenis Teh ...28

Tabel 4.1 Hasil Kadar Trigliserida Sebelum dan Sesudah Konsumsi Teh Oolong ...38

Tabel 4.2 Hasil Uji t-berpasangan Kadar Trigliserida Sebelum dan Sesudah Konsumsi Teh Oolong ...39


(6)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Metabolisme Lipid ... 6

Gambar 2.2 Biosintesis Kolesterol ... 7

Gambar 2.3 Jalur Metabolisme Eksogen dan Endogen Lipoprotein ... 11

Gambar 2.4 Jalur Reverse Cholesterol Transport ... 12

Gambar 2.5 Biosintesis Trigliserida ... 14

Gambar 2.6 Metabolisme dan Absorbsi Trigliserida ... 14

Gambar 2.7 Tanaman Teh ... 20

Gambar 2.8 Skema Representasi Pemrosesan Teh ... 23

Gambar 4.1 Diagram Batang Perbandingan Rata-rata Kadar Trigliserida Sebelum dan Sesudah Konsumsi Teh Oolong ... 39


(7)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 ... 46

Lampiran 2 ... 47

Lampiran 3 ... 48


(8)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hipertrigliseridemia merupakan kadar trigliserida yang melebihi kadar normal, yaitu > 150 mg/dL. Kadar trigliserida yang melebihi kadar normal ini menjadi salah satu indikator dari dislipidemia. Menurut NHANES tahun 1999–2008, 31% penduduk U.S dengan usia lebih dari 20 tahun memiliki kadar trigliserida ≥150 mg/dL. Kadar abnormal trigliserida ini akan menyebabkan peningkatan risiko terjadinya berbagai penyakit, seperti obesitas dan penyakit kardiovaskuler.

Untuk menghindari berbagai penyakit tersebut, saat ini terdapat berbagai jenis penatalaksanaan guna menurunkan kadar trigliserida yaitu dengan perubahan gaya hidup, aktivitas fisik, konsumsi obat-obatan golongan fibrate maupun obat-obatan herbal. Salah satu contoh obat-obatan herbal yang digunakan adalah teh (Camellia sinensis).

Di Indonesia saat ini terdapat berbagai jenis teh, salah satunya adalah teh oolong. Teh oolong di Indonesia sudah banyak dikonsumsi, akan tetapi baru sedikit penelitian yang membuktikan bahwa teh oolong dapat menurunkan kadar lipid dalam darah. Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan di China oleh He et al. tahun 2009, pemberian seduhan teh oolong 8 gram setiap hari selama 6 minggu dapat menurunkan kadar trigliserida pada subjek penelitian yang terdiri dari laki-laki dan perempuan yang dibagi ke dalam tiga kelompok berdasarkan Index Massa Tubuhnya (IMT). Hal ini disebabkan karena teh oolong mengandung flavonoid yaitu cathecin dan juga kafein yang bekerja secara sinergis menurunkan kadar lipid. (He et al., 2009).

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti mengenai perubahan kadar trigliserida terhadap pemberian seduhan teh oolong pada orang dengan kadar trigliserida normal dan IMT ≥ 30.


(9)

2 1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah penelitian ini adalah:

 apakah pemberian seduhan teh oolong menurunkan kadar trigliserida pada manusia.

1.3 Maksud danTujuan

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh alternatif lain untuk menurunkan kadar trigliserida menggunakan teh oolong.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek seduhan teh oolong terhadap kadar trigliserida.

1.4 Manfaat Penelitian

 Manfaat akademis karya tulis ini adalah diharapkan dapat menambah wawasan dalam bidang farmakologi bagi perkembangan dunia kedokteran. Dan diharapkan pula, dapat digunakan sebagai sumber informasi dan dasar bagi peneliti lain yang akan meneliti suatu masalah yang berkaitan dengan penelitian ini.

 Manfaat praktis karya tulis ini adalah diharapkan obat herbal ini dapat bermanfaat sebagai alternatif pengobatan hipertrigliseridemia.

1.5 Kerangka Pemikiran

Teh oolong merupakan salah satu jenis teh yang mengandung banyak senyawa polifenol dan kafein. Polifenol utama yang terdapat di dalam teh


(10)

3

oolong berupa flavonoid yaitu cathecin. Flavonoid merupakan salah satu metabolit teh oolong yang mencegah terjadinya proses penyerapan lemak dengan cara menghambat aktivitas lipase pankreas. Lipase pankreas adalah enzim yang berperan dalam hidrolisis trigliserida menjadi asam lemak dan gliserol. Apabila enzim lipase pankreas dihambat, maka absorbsi lemak di usus akan dihambat pula (He et al., 2009).

Selain itu, teh oolong juga mengandung kafein yang dapat berefek antiobesitas. Kafein dapat menurunkan kadar lemak tubuh dengan meningkatkan termogenesis yang merupakan salah satu proses dari oksidasi lemak. Termogenesis adalah proses dimana tubuh meningkatkan suhu atau output energi. Dengan adanya peningkatan termogenesis tersebut dalam tubuh, metabolisme akan meningkat dan sel-sel lemak ini kemudian digunakan sebagai energi untuk mendukung peningkatan metabolik (He et al., 2009).

Menurut American Journal of Physiology, kafein yang dikonsumsi bersama dengan cathecin akan menurunkan kadar lemak lebih cepat dibandingkan dengan mengonsumsi kedua zat tersebut secara terpisah. Karena konsumsi cathecin dan kafein secara bersamaan akan memperpanjang stimulasi simpatetik dari termogenesis (Rumpler et al., 2001).

1.6 Hipotesis


(11)

42 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Pemberian seduhan teh oolong dapat menurunkan kadar trigliserida darah pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

5.2 Saran

Sebagai akhir dari penelitian dan penulisan karya tulis ilmiah ini, maka penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut untuk dikaji ulang:

 Perlu diperhatikan pada subjek penelitian yaitu diet makanan, aktivitas fisik, dan olahraga

 Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai perbandingan antara konsumsi seduhan teh oolong dengan jenis teh lainnya

 Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai uji toksisitas dari teh oolong

 Dapat dilakukan penelitian lanjutan mengenai efek lain dari teh oolong


(12)

EFEK SEDUHAN TEH OOLONG TERHADAP KADAR

TRIGLISERIDA PADA MAHASISWA FAKULTAS

KEDOKTERAN UNIVERISTAS KRISTEN

MARANATHA

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ilmiah ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

HERDAYANTI SUKMA NINGRUM

1310201

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG


(13)

(14)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini sesuai dengan waktu yang diharapkan. Karya Tulis Ilmiah ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked) di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak akan terlaksana tanpa bantuan dari berbagai pihak baik secara moril maupun materiil. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. dr. Edwin Setiabudhi, Sp.PD., KKV, FINASIM selaku pembimbing utama atas waktu dan nasihat yang diberikan sejak awal hingga akhir proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

2. Dr. Meilinah Hidayat, dr., M.Kes selaku pembimbing pendamping atas waktu dan nasihat yang diberikan sejak awal hingga akhir proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

3. dr. Adrian Suhendra Sp.PK., M.Kes atas bantuannya dalam pemeriksaan sampel darah subjek penelitian selama penelitian berlangsung.

4. Ibu Yuli, yang telah banyak membantu dalam pengambilan sampel darah selama penelitian berlangsung.

5. Orang tua tercinta, Bapak Heru Kurniawan dan Ibu Nurhastin, atas dukungan moril, materiil, beserta bantuan dan nasihat yang selalu diberikan dalam melewati rintangan selama proses penelitian dan penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

6. Teman-teman bimbingan : Sarah Amalia, Chintya Gusyuanasari, Trisha Indira, dan Nadya Dwinta.

7. Sahabat-sahabat saya yang senantiasa memberikan dukungan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini : Degitha Agtiani, Ira Satya, Arien


(15)

Rianti, Navinda Fajriane, Diaz Hazrina, Jessica Angelina, Michelle Guido, Raden Ratu, Regina Emanuella, dan Sarah Amalia.

8. Dan teman-teman yang telah bersedia menjadi subjek penelitian ini.

Akhir kata, penulis berharap Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi ilmu kedokteran, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, serta masyarakat luas.

Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.

Bandung, 20 Oktober 2016


(16)

43

DAFTAR PUSTAKA

Adam, J. M. 2009. Dislipidemia. Dalam : Sudoyo, W., Setiyohadi, B., Alwi, I., Simadibrata, M., & Setiati, S. Penyunting. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Ed 5. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen I.P. h. 1984-92

Arciero, P.J. et al., 1995. Effects of caffeine ingestion on NE kinetics, fat oxidation, and energy expenditure in younger and older men. American Journal of Physiology - Endocrinology And Metabolism, 268(6), p.E1192

LP-E1198. Available at:

http://ajpendo.physiology.org/content/268/6/E1192.abstract.

Couturier, C. et al., 1998. Effects of caffeine on lipoprotein lipase gene expression during the adipocyte differentiation process. Lipids, 33(5), pp.455–460. Available at: http://dx.doi.org/10.1007/s11745-998-0228-4.

Dias, T. R., Tomas, G., Teixeira, N. F., Alves, M. G., Oliveira, P. F. and Silva, B. M. 2013. White tea (Camellia sinensis (L.)): Antioxidant Properties and Beneficial Health Effects. Int J Food Sci Nutr Diet. 2(2), 19-26.

Direktorat Jendral Perkebunan Kementrian Pertanian RI. 2013. http://ditjenbun.pertanian.go.id/perbenihan/berita-210-tanaman-kemukus-teh-kopi-.html

Drajat Tisnadjaja. 2006. Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah dengan Angkak. Jakarta: Penebar Swadaya.

Dulloo, A.G. et al., 1999. Efficacy of a green tea extract rich in catechin polyphenols and caffeine in increasing 24-h energy expenditure and fat oxidation in humans. American Journal of Clinical Nutrition, 70(6), pp.1040–1045.

Guyton A.C., Hall J.E. 2008. Metabolisme lipid. Dalam : Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, edisi 11. Jakarta : EGC. H.906, 1103-7.

Han, L. et al., 1999. Anti-obesity action of oolong tea. International journal of obesity, 23, pp.98–105.

Handoko D. 2007. Pengaruh Tekanan dan Suhu Pada Kondisi Evaporasi Ekstrak Daun Teh Hijau. Institut Pertanian Bogor.

Hartoyo A. 2003. Teh dan Khasiatnya bagi Kesehatan. Yogyakarta: Kanisius. He, R.-R. et al., 2009. Beneficial effects of oolong tea consumption on


(17)

44

medicine, 15(1), pp.34–41. Available at:

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19271168.

Hilal Y, U. Engelhardt. 2007. Characterization of white tea – comparison to green and black tea. Braunschweig University, Department of Food Chemistry, Braunschweig, Germany.

Huggins, K.W. et al., 2003. Pancreatic Triglyceride Lipase Deficiency Minimally Affects Dietary Fat Absorption but Dramatically Decreases Dietary Cholesterol Absorption in Mice. Journal of Biological Chemistry , 278(44),

pp.42899–42905. Available at:

http://www.jbc.org/content/278/44/42899.abstract.

Hsu, T.-F. et al., 2006. Polyphenol-enriched oolong tea increases fecal lipid excretion. European journal of clinical nutrition, 60(11), pp.1330–1336 Jellinger, P.S., Mehta,A.E., Handelsman,Y., Shepherd MD. 2012. American

Association of Clinical Endocrinologists Guidelines for Management of Dyslipidemia and Prevention of Atherosclerosis. Endocrine Practice. 18(1). Karori, S.M. et al., 2007. Antioxidant capacity of different types of tea products.

African Journal of Biotechnology, 6(19), pp.2287–2296. Available at: http://www.academicjournals.org/journal/AJB/article-abstract/43B34F36448. Laker, M. 2006. Memahami Kolesterol. Jakarta: The British Medical Association.

Hal 16-18

Lambert, J.E. & Parks, E.J., 2013. Postprandial metabolism of meal triglyceride in humans *,,**. , 1821(5), pp.721–726.

Mary Ellen T Sweeney, 2016. Hypertriglyceridemia. Available at: http://emedicine.medscape.com/article/126568-overview.

Mayes P.A. 2003. Lipid yang Memiliki Makna Fisiologis. Dalam: Murray R.K., Granner D.K., Mayes P.A., Rodwell V.W., ed: Biokimia Harper. Edisi 25. Jakarta: EGC. Hal 148-159.

Mayes P.A. 2003. Pengangkutan dan Penyimpanan Lipid. Dalam: Murray R.K., Granner D.K., Mayes P.A., Rodwell V.W., ed:Biokimia Haper. Edisi 25. Jakrta: EGC. Hal 254-269.

Murray RK. et.al. 2009. Harper’s Illustrated Biochemistry 28 th ed. New York : Lange Medical Publications.


(18)

45

Nelson DL, Cox MM. 2004. Lehninger’s principles of biochemistry. 4th ed. U.S.A.: W.H. Freeman.

Pusat Penyuluhan Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM. 2014. http://cybex.pertanian.go.id/materipenyuluhan/detail/9024/syarat-bibit-siap-tanam-tanaman-teh

Rader DJ, Hobbs HH. 2006. Disorder of Lipoprotein Metabolism In: Jameson JL:

Harrison’s Endrocrinology. McGraw-Hill, New York.

Rohdiana, D. 2009. Telaah Ilmiah Populer : Teh Ini Menyehatkan. Bandung : Penerbit Alfabeta.

Rossi A. 2010. 1001 Teh dan Asal-usul, Tradisi, Khasiat, hingga Racikan Teh. Yogyakarta: ANDI, BestBook.

Rumpler, W. et al., 2001. Oolong tea increases metabolic rate and fat oxidation in men. The Journal of nutrition, 131(February), pp.2848–2852.

Suyatna, F D. 2007. Hipolipidemik. Dalam: Sulistia Gan Gunawan, Rianto Setiabudi, Nafrialdi, Elysabeth, editors. Farmakologi dan Terapi. edisi 5. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. h. 380-6.

Towaha, J. (Balittri), 2013. Kandungan Senyawa Kimia pada Daun Teh (Camellia sinensis). Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, 19. Available at: http://perkebunan.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2014/01/perkebunan_warta-vol19No3-2013-4.pdf.

Yen, C.-L.E. et al., 2008. DGAT enzymes and triacylglycerol biosynthesis. Journal of Lipid Research, 49(11), pp.2283–2301. Available at: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3837458/.


(1)

(2)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini sesuai dengan waktu yang diharapkan. Karya Tulis Ilmiah ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked) di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak akan terlaksana tanpa bantuan dari berbagai pihak baik secara moril maupun materiil. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. dr. Edwin Setiabudhi, Sp.PD., KKV, FINASIM selaku pembimbing utama atas waktu dan nasihat yang diberikan sejak awal hingga akhir proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

2. Dr. Meilinah Hidayat, dr., M.Kes selaku pembimbing pendamping atas waktu dan nasihat yang diberikan sejak awal hingga akhir proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

3. dr. Adrian Suhendra Sp.PK., M.Kes atas bantuannya dalam pemeriksaan sampel darah subjek penelitian selama penelitian berlangsung.

4. Ibu Yuli, yang telah banyak membantu dalam pengambilan sampel darah selama penelitian berlangsung.

5. Orang tua tercinta, Bapak Heru Kurniawan dan Ibu Nurhastin, atas dukungan moril, materiil, beserta bantuan dan nasihat yang selalu diberikan dalam melewati rintangan selama proses penelitian dan penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

6. Teman-teman bimbingan : Sarah Amalia, Chintya Gusyuanasari, Trisha Indira, dan Nadya Dwinta.

7. Sahabat-sahabat saya yang senantiasa memberikan dukungan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini : Degitha Agtiani, Ira Satya, Arien


(3)

Rianti, Navinda Fajriane, Diaz Hazrina, Jessica Angelina, Michelle Guido, Raden Ratu, Regina Emanuella, dan Sarah Amalia.

8. Dan teman-teman yang telah bersedia menjadi subjek penelitian ini.

Akhir kata, penulis berharap Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi ilmu kedokteran, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, serta masyarakat luas.

Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.

Bandung, 20 Oktober 2016


(4)

43

DAFTAR PUSTAKA

Adam, J. M. 2009. Dislipidemia. Dalam : Sudoyo, W., Setiyohadi, B., Alwi, I., Simadibrata, M., & Setiati, S. Penyunting. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Ed 5. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen I.P. h. 1984-92

Arciero, P.J. et al., 1995. Effects of caffeine ingestion on NE kinetics, fat oxidation, and energy expenditure in younger and older men. American Journal of Physiology - Endocrinology And Metabolism, 268(6), p.E1192

LP-E1198. Available at:

http://ajpendo.physiology.org/content/268/6/E1192.abstract.

Couturier, C. et al., 1998. Effects of caffeine on lipoprotein lipase gene expression during the adipocyte differentiation process. Lipids, 33(5), pp.455–460. Available at: http://dx.doi.org/10.1007/s11745-998-0228-4.

Dias, T. R., Tomas, G., Teixeira, N. F., Alves, M. G., Oliveira, P. F. and Silva, B. M. 2013. White tea (Camellia sinensis (L.)): Antioxidant Properties and Beneficial Health Effects. Int J Food Sci Nutr Diet. 2(2), 19-26.

Direktorat Jendral Perkebunan Kementrian Pertanian RI. 2013. http://ditjenbun.pertanian.go.id/perbenihan/berita-210-tanaman-kemukus-teh-kopi-.html

Drajat Tisnadjaja. 2006. Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah dengan Angkak. Jakarta: Penebar Swadaya.

Dulloo, A.G. et al., 1999. Efficacy of a green tea extract rich in catechin polyphenols and caffeine in increasing 24-h energy expenditure and fat oxidation in humans. American Journal of Clinical Nutrition, 70(6), pp.1040–1045.

Guyton A.C., Hall J.E. 2008. Metabolisme lipid. Dalam : Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, edisi 11. Jakarta : EGC. H.906, 1103-7.

Han, L. et al., 1999. Anti-obesity action of oolong tea. International journal of

obesity, 23, pp.98–105.

Handoko D. 2007. Pengaruh Tekanan dan Suhu Pada Kondisi Evaporasi Ekstrak Daun Teh Hijau. Institut Pertanian Bogor.

Hartoyo A. 2003. Teh dan Khasiatnya bagi Kesehatan. Yogyakarta: Kanisius. He, R.-R. et al., 2009. Beneficial effects of oolong tea consumption on


(5)

44

medicine, 15(1), pp.34–41. Available at:

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19271168.

Hilal Y, U. Engelhardt. 2007. Characterization of white tea – comparison to green and black tea. Braunschweig University, Department of Food Chemistry, Braunschweig, Germany.

Huggins, K.W. et al., 2003. Pancreatic Triglyceride Lipase Deficiency Minimally Affects Dietary Fat Absorption but Dramatically Decreases Dietary Cholesterol Absorption in Mice. Journal of Biological Chemistry , 278(44),

pp.42899–42905. Available at:

http://www.jbc.org/content/278/44/42899.abstract.

Hsu, T.-F. et al., 2006. Polyphenol-enriched oolong tea increases fecal lipid excretion. European journal of clinical nutrition, 60(11), pp.1330–1336 Jellinger, P.S., Mehta,A.E., Handelsman,Y., Shepherd MD. 2012. American

Association of Clinical Endocrinologists Guidelines for Management of Dyslipidemia and Prevention of Atherosclerosis. Endocrine Practice. 18(1). Karori, S.M. et al., 2007. Antioxidant capacity of different types of tea products.

African Journal of Biotechnology, 6(19), pp.2287–2296. Available at:

http://www.academicjournals.org/journal/AJB/article-abstract/43B34F36448. Laker, M. 2006. Memahami Kolesterol. Jakarta: The British Medical Association.

Hal 16-18

Lambert, J.E. & Parks, E.J., 2013. Postprandial metabolism of meal triglyceride in humans *,,**. , 1821(5), pp.721–726.

Mary Ellen T Sweeney, 2016. Hypertriglyceridemia. Available at: http://emedicine.medscape.com/article/126568-overview.

Mayes P.A. 2003. Lipid yang Memiliki Makna Fisiologis. Dalam: Murray R.K., Granner D.K., Mayes P.A., Rodwell V.W., ed: Biokimia Harper. Edisi 25. Jakarta: EGC. Hal 148-159.

Mayes P.A. 2003. Pengangkutan dan Penyimpanan Lipid. Dalam: Murray R.K., Granner D.K., Mayes P.A., Rodwell V.W., ed:Biokimia Haper. Edisi 25. Jakrta: EGC. Hal 254-269.

Murray RK. et.al. 2009. Harper’s Illustrated Biochemistry 28 th ed. New York : Lange Medical Publications.


(6)

45

Nelson DL, Cox MM. 2004. Lehninger’s principles of biochemistry. 4th ed. U.S.A.: W.H. Freeman.

Pusat Penyuluhan Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM. 2014. http://cybex.pertanian.go.id/materipenyuluhan/detail/9024/syarat-bibit-siap-tanam-tanaman-teh

Rader DJ, Hobbs HH. 2006. Disorder of Lipoprotein Metabolism In: Jameson JL:

Harrison’s Endrocrinology. McGraw-Hill, New York.

Rohdiana, D. 2009. Telaah Ilmiah Populer : Teh Ini Menyehatkan. Bandung : Penerbit Alfabeta.

Rossi A. 2010. 1001 Teh dan Asal-usul, Tradisi, Khasiat, hingga Racikan Teh. Yogyakarta: ANDI, BestBook.

Rumpler, W. et al., 2001. Oolong tea increases metabolic rate and fat oxidation in men. The Journal of nutrition, 131(February), pp.2848–2852.

Suyatna, F D. 2007. Hipolipidemik. Dalam: Sulistia Gan Gunawan, Rianto Setiabudi, Nafrialdi, Elysabeth, editors. Farmakologi dan Terapi. edisi 5. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. h. 380-6.

Towaha, J. (Balittri), 2013. Kandungan Senyawa Kimia pada Daun Teh (Camellia sinensis). Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, 19. Available at: http://perkebunan.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2014/01/perkebunan_warta-vol19No3-2013-4.pdf.

Yen, C.-L.E. et al., 2008. DGAT enzymes and triacylglycerol biosynthesis.

Journal of Lipid Research, 49(11), pp.2283–2301. Available at: