PENGARUH PEMANFAATAN AUTOCAD DALAM PENYELESAIAN TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETESI MENGGAMBAR KONSTRUKSI KUSEN PINTU DAN JENDELA DI SMK NEGERI 2 TASIKMALAYA.

(1)

TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI MENGGAMBAR KONSTRUKSI KUSEN PINTU

DAN JENDELA DI SMK NEGERI 2 TASIKMALAYA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan

Oleh :

DETIE RACHMAWATIE 0907211

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

Pengaruh Pemanfaatan AutoCad dalam

Penyelesaian Tugas Terhadap Hasil Belajar Siswa

Pada Standar Kompetensi Menggambar Konstruksi

Kusen Pintu dan Jendela di SMK Negeri 2

Tasikmalaya

Oleh

Detie Rachmawatie

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan

© Detie Rachmawatie 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

DETIE RACHMAWATIE NIM. 0907211

PENGARUH PEMANFAATAN AUTOCAD DALAM PENYELESAIAN TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR

KOMPETENSI MENGGAMBAR KONSTRUKSI KUSEN PINTU DAN JENDELA DI SMK NEGERI 2 TASIKMALAYA

DISETUJI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Dr. Sudjani, M.Pd. NIP. 19630628 198803 1 002

Pembimbing II

Dr. Dedy Suryadi, M.Pd. NIP: 19670726 199703 1 001

Mengetahui:

Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Sipil

Drs. Sukadi, M.Pd, M.T. NIP. 19640910 199101 1 022


(4)

ABSTRAK

Pengaruh Pemanfaatan AutoCad dalam Penyelesaian Tugas Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Standar Kompetesi Menggambar Konstruksi

Kusen Pintu dan Jendela di SMK Negeri 2 Tasikmalaya Detie Rachmawatie (0907211)

Pembelajaran di sekolah menggunakan media dapat membantu keberhasilan proses belajar mengajar. Pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah tentu tidaklah hanya sekedar mempelajari tentang teori saja. Pada penelitian ini penggunaan media dengan berbasis AutoCad diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Mengingat selain mempelajari teori siswa juga belajar untuk menerapkan apa yang telah mereka pelajari di dalam kegiatan praktek, misalnya dalam proses penggambaran. Di SMK Negeri 2 Tasikmalaya secara faktual masih kurangnya siswa yang memanfaatkan AutoCad sebagai alat bantu penggambaran dikarenakan masih seringnya penggambaran secara manual. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui gambaran pemanfaatan AutoCad pada standar kompetensi menggambar konstruksi kusen pintu dan jendela; 2) mengetahui hasil belajar siswa pada standar kompetensi menggambar konstruksi kusen pintu dan jendela; 3) mengetahui seberapa besar pengaruh pemanfaatan AutoCad terhadap hasil belajar siswa pada standar kompetensi menggambar konstruksi kusen pintu dan jendela. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan metode penelitian kuantitatif. Teknik pengumpulan data untuk pemanfaatan AutoCad dalam penyelesaian tugas berupa angket dan hasil belajar siswa pada Standar Kompetensi menggambar konstruksi kusen pintu dan jendela berupa dokumentasi nilai. Sampel penelitian dalam penelitian ini berjumlah 92 siswa dari jumlah populasi 92 siswa kelas X program keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Tasikmalaya. Kesimpulan penelitian ini adalah pemanfaatan AutoCad tidak berpengaruh dalam penyelesaian tugas pada Standar Kompetensi menggambar konstruksi kusen pintu dan jendela dilihat dari hasil belajar siswa di SMK Negeri 2 Tasikmalaya.


(5)

ABSTRACK

Influence of Using AutoCad at Finishing Task to the Student Subject Value with the Standard Competition a Windows and Door Frame Drawing

Construction at SMK Negeri 2 Tasikmalaya Detie Rachmawatie (0907211)

Learn at school using a media can help the successful of teaching process. In this research who use AutoCad methode hopefully can increase a learning value of the student. They not only learn about the theory but also can do that with practically, for excample on construction drawing process. At SMK Negeri 2 Tasikmalaya, AutoCad is a subject who rarely used for drawing construction tools, they usually draw with manual process. This research purpose for 1) get information about using AutoCad for draw a window and door frame construction; 2) get information about the subject student value; 3) to know how big ainfluence of using the AutoCad methode for drawing construction subject, specially for a window and door frame construction. This research used a quantitative methode. This research used quetionare and the student subject value to get the data. The research sample totaly 92 students grade X from a construction drawing department SMK Negeri 2 Tasikmalaya. The conclution of this research is prove that AutoCad is not influence in drawing window and door frame construction refer to the student value at SMK Negeri 2 Tasikmalaya.


(6)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 3

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Sistematika Penulisan ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITAN A. Penyelesaian Tugas ... 7

1. Pengertian Tugas ... 7

2. Manfaat Menyelesaikan Tugas ... 7

3. Tujuan Pemberian Tugas ... 10

B. Proses Pemanfaatan AutoCad dalam Penyelesaian Tugas ... 11

1. Prasyarat dalam Memanfaatkan AutoCad ... 12

2. Pemanfaatan AutoCad berdasarkan Fungsinya ... 14

3. Pemanfaatan AutoCad berdasarkan Keunggulannya ... 15

C. Hambatan Pemanfaatan AutoCad dalam Penyelesaian Tugas ... 16

D. Hasil Belajar ... 16

1. Pengertian Belajar ... 16

2. Tipe-tipe Belajar ... 18

3. Pengertian Hasil Belajar ... 18

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 19

5. Jenis-jenis Hasil Belajar ... 23

6. Indikator Hasil Belajar ... 23

E. Tinjauan Standar Kompetensi Menggambar Konstruksi Kusen Pintu dan Jendela ... 24

1. Standar Kompetensi Menggambar Konstruksi Kusen Pintu dan Jendela ... 24

2. Tugas pada Standar Kompetensi Menggambar Konstruksi Kusen Pintu dan Jendela ... 25

3. Perolehan Nilai pada Standar Kompetensi Menggambar Konstruksi Kusen Pintu dan Jendela ... 26

F. Hasil Penelitian Terdahulu ... 26


(7)

H. Hipotesis ... 27

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 28

B. Metode Penelitian ... 28

C. Variabel dan Paradigma Penelitian ... 29

1. Variabel Penelitian ... 29

2. Paradigma Penelitian ... 29

D. Data dan Sumber Data ... 31

1. Data ... 31

2. Sumber Data ... 31

E. Populasi dan Sampel Penelitian ... 31

1. Populasi Penelitian ... 31

2. Sampel Penelitian ... 32

F. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 33

G. Teknik Pengumpulan Data ... 33

1. Angket atau Kuesioner ... 33

2. Dokumentasi ... 34

H. Kisi-kisi dan Instrumen Penelitian ... 35

1. Kisi-kisi Penelitian ... 35

2. Instrumen Penelitian ... 35

I. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 37

1. Uji Validitas ... 37

2. Uji Reliabilitas ... 38

J. Teknik Analisis Data ... 40

1. Langkah-langkah Analisis Data ... 40

2. Konversi Z-Score dan T-Score ... 41

3. Uji Kecenderungan ... 43

4. Uji Normalitas ... 44

5. Uji Homogenitas ... 51

6. Koefisien Korelasi ... 52

7. Uji Hipotesis ... 53

8. Koefisien Determinasi ... 54

9. Koefisien Kontingensi ... 55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 58

1. Deskripsi Variabel ... 58

a. Deskripsi Variabel X ... 58

b. Deskripsi Variabel Y ... 61

2. Hasil Uji Kecenderungan ... 63

a. Hasil Uji Kecenderungan Variabel X ... 63

b. Hasil Uji Kecenderungan Variabel Y ... 64

B. Analisis Data ... 65

1. Hasil Koefisien Korelasi ... 65


(8)

3. Hasil Koefisien Determinasi ... 66

4. Hasil Koefisien Kontingensi ... 66

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 67

1. Gambaran Pemanfaatan AutoCad dalam Penyelesaian Tugas ... 67

a. Aspek Prasyarat sebelum Memanfaatkan AutoCad ... 68

b. Aspek Pemanfaatan AutoCad berdasarkan Fungsinya ... 69

c. Aspek Pemanfaatan AutoCad berdasarkan Kegunaannya ... 70

d. Aspek Hambatan dalam Pemanfaatan AutoCad ... 71

2. Gambaran Hasil Belajar pada Standar Kompetensi Menggambar Konstruksi Kusen Pintu dan jendela ... 72

3. Pengaruh Pemanfaatan AutoCad dalam Penyelesaian Tugas Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Standar Kompetensi Menggambar Konstruksi Kusen Pintu dan Jendela ... 74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 75

B. Saran ... 75 DAFTAR PUSTAKA


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Jumlah Populasi Penelitian ... 32

Tabel 3.2. Definisi Operasional terhadap Variabel ... 33

Tabel 3.3. Alternatif Jawaban pada Ratting Scale ... 36

Tabel 3.4. Validitas Angket Uji Coba ... 38

Tabel 3.5. Kriteria Kecenderungan ... 44

Tabel 3.6. Format Daftar Frekuensi Variabel ... 45

Tabel 3.7. Distribusi Frekuensi Variabel X ... 47

Tabel 3.8. Distribusi Frekuensi Variabel Y ... 49

Tabel 3.9. Pedoman untuk Memberikan Interprestasi terhadap Koefisien Korelasi... 53

Tabel 3.10. Kriteria Koefisien Determinasi ... 55

Tabel 4.1. Dekripsi Per Indikator Variabel X ... 58

Tabel 4.2. Hasil Uji Kecenderungan Variabel X ... 62

Tabel 4.3. Hasil Uji Kecenderungan Variabel Y ... 63

Tabel 4.4. Gambaran Umum Per Indikator dari Aspek Prasyarat sebelum Memanfaatkan AutoCad ... 67

Tabel 4.5. Gambaran Umum Per Indikator dari Aspek Pemanfatan AutoCad berdasarkan Fungsinya ... 68

Tabel 4.6. Gambaran Umum Per Indikator dari Aspek Pemanfatan AutoCad berdasarkan Kegunaannya ... 69

Tabel 4.7. Gambaran Umum Per Indikator dari Aspek Hambatan dalam Pemanfatan AutoCad ... 70


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Pengaruh Variabel Bebas dan Variabel Terikat ... 29

Gambar 3.2. Paradigma Penelitian ... 30

Gambar 3.3. Grafik Distribusi Frekuensi Variabel X ... 48

Gambar 3.4. Grafik Distribusi Frekuensi Variabel Y ... 51

Gambar 4.1. Diagram Batang Deskripsi Per Indikator Variabel X ... 59

Gambar 4.2. Diagram Batang Deskripsi Variabel Y ... 61

Gambar 4.3. Grafik Data Hasil Belajar Siswa Kelas X GB Standar Kompetensi Menggambar Konstruksi Kusen Pinttu dan Jendela ... 61

Gambar 4.4. Presentase Uji Kecenderungan Variabel X ... 62


(11)

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1.1 Kisi – Kisi Instrumen Uji Coba Penelitian Lampiran 1.2 Instrumen Uji Coba

Lampiran 1.3 Uji Validitas Variabel X Lampiran 1.4 Uji Reliabilitas Variabel X Lampiran 1.5 Kisi – Kisi instrumen Penelitian Lampiran 1.6 Instrumen Penelitian

Lampiran 1.7 Daftar Siswa Kelas X Gambar Bangunan

Lampiran 2.1 Data Hasil Penyebaran Instrumen Penelitan Variabel X Lampiran 2.2 Data Hasil Nilai Kelas X GB untuk Variabel Y

Lampiran 2.3 Data Konversi Z-Score dan T-Score Lampiran 3.1 Uji Normalitas Variabel X

Lampiran 3.2 Uji Normalitas Variabel Y Lampiran 3.3 Uji Kecenderungan Variabel X Lampiran 3.4 Uji Kecenderungan Variabel Y Lampiran 3.5 Uji Homogenitas Variabel X dan Y Lampiran 3.6 Deskripsi Variabel X

Lampiran 3.7 Deskripsi Variabel Y Lampiran 3.8 Korelasi Spearman Rank Lampiran 3.9 Koefisien Kontingensi Lampiran 4.1 Tabel Distribusi t

Lampiran 4.2 Tabel Product Moment (r)

Lampiran 4.3 Tabel Luas di Bawah Lengkung Kurve Normal dari 0 sampai z Lampiran 4.4 Tabel Chi-Kuadrat (X2)

Lampiran 4.5 Tabel Spearman Rank

Lampiran 5.1 Surat Penunjukkan Dosen Pembimbing Lampiran 5.2 Surat Pelaksanaan Penelitian

Lampiran 5.3 Lembar Bimbingan Skripsi

Lampiran 5.4 Berita Acara Seminar Skripsi Tahap I Lampiran 5.5 Berita Acara Seminar Skripsi Tahap II


(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Kemajuan teknologi semakin lama semakin berkembang dengan pesat. Perkembangannya dapat ditandai dengan cara penyampaian informasi atau dikenal dengan istilah Teknologi Informasi yang sekarang ini berkembang semakin cepat pada tahun ke tahun dan akan terus berlangsung untuk tahun-tahun mendatang. Begitu pula dengan teknologi dalam dunia pendidikan yang terus berlangsung. Sudah semakin banyak sekolah yang telah menggunakan berbagai macam teknologi sebagai alat bantu pembelajaran.

Kehadiran teknologi telah memberikan dampak yang cukup besar terhadap kemajuan perkembangan pembelajaran siswa di sekolah. Modernisasi pada pendidikan membuat segala sesuatunya menjadi lebih mudah dan lancar. Beberapa faktor pendukung pendidikan seperti internet, fasilitas WiFi dan komputer atau laptop yang dijadikan sebagai penunjang kemajuan pada pendidikan.

Keberhasilan siswa dalam pembelajaran selain ditunjang dengan berbagai macam fasilitas yang disediakan di sekolah juga harus ditunjang oleh guru itu sendiri. Guru dituntut semakin kreatif dalam mengelola pembelajaran dalam kelasnya, salah satunya dengan penggunaan teknologi seperti menggunakan komputer atau laptop sebagai alat bantu yang mempermudah pemahaman materi dalam pembelajaran. Dengan pemanfaatan teknologi di dalam dunia pendidikan, diharapkan akan semakin memberdayakan proses belajar mengajar menjadi lebih kreatif dan kompetitif.

Dalam pembelajaran tentu selalu ada tugas yang diberikan oleh guru kepada siswanya. Tujuannya agar siswa mengulang kembali atas apa yang telah mereka pelajari di sekolah. Dengan adanya tugas diharapkan siswa dapat lebih kreatif mengembangkan kemampuannya melalui pengerjaan tugas tersebut. Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya pembelajaran ditunjang dengan beberapa fasilitas teknologi, begitupun dengan pengerjaan tugas. Siswa dapat


(13)

menyelesaikan tugas dengan menggunakan komputer, karena banyak sekali kemudahan-kemudahan yang didapat jika menggunakan komputer. Misalnya, dalam pelajaran menggambar siswa lebih praktis dalam menyelesaikan tugas gambarnya, berbeda dengan cara manual yang harus menggunakan kertas dan pensil, yang sering menyebabkan kertas menjadi kotor dan sebagainya. Begitupun dengan file-file tugas dapat disimpan dengan rapi tanpa tercecer ataupun hilang.

Berbicara tentang gambar di SMK Negeri 2 Tasikmalaya khususnya program keahlian teknik gambar bangunan, beberapa mata pelajarannya berhubungan dengan gambar. Dalam mata pelajaran menggambar dilakukan dengan cara manual dan juga dengan menggunakan perangkat lunak yaitu program AutoCad. Pada awalnya siswa belajar menggambar secara manual, tujuannya agar siswa dapat mengenal terlebih dahulu mengenai dasar-dasar bentuk begitupun juga ukuranya. Selanjutnya siswa menggambar dengan menggunakan perangkat lunak yaitu AutoCad, tujuannya agar siswa dapat lebih kreatif dalam mengembangkan kemampuan menggambarnya sesuai dengan keinginan dan imajinasinya.

Salah satu mata pelajaran yang menggunakan metode pembelajaran memanfaatkan program AutoCad melalui program ini adalah standar kompetensi menggambar konstruksi kusen pintu dan jendela. Sebagian dari tugas dalam pembelajaran konstruksi kusen pintu dan jendela ini memanfaatkan kemudahan program AutoCad dalam pembelajarannya. Siswa SMK dididik untuk menjadi manusia yang siap kerja, karena sekarang ini dalam dunia kerja telah berkembang semakin modern. Sehingga selain dituntut mahir menggambar secara manual, siswa juga dituntut untuk bisa menguasai program AutoCad untuk mempermudah pekerjaan penggambaran.

Dalam proses penyelesaian tugas menggunakan program AutoCad tidak menutup kemungkinan banyak siswa yang masih tidak mengerjakan tugasnya. Banyak sekali alasan siswa tidak menyelesaikan tugas. Entah itu karena kurangnya pemahaman terhadap penggunaan AutoCad, ataupun karena keterbatasan fasilitas yang dimiliki, dan masih banyak lagi alasan lainnya.


(14)

3

Hal ini tentu sangat berpengaruh pada hasil belajar siswa. Semuanya tergantung pada siswa yang memanfaatkan dengan baik program AutoCad dalam penyelesaian tugasnya. Oleh karena itu kesadaran siswa dalam menyelesaikan tugas perlu ditingkatkan, salah satu caranya adalah dengan memberikan pemahaman lebih tentang program AutoCad sebagai alat bantu proses pembelajaran terutama dalam penyelesaian tugas dan pemahaman tentang pentingnya manfaat dalam mengerjakan tugas terutama bagi siswa SMK yang dituntut langsung bekerja setelah lulus sekolah nanti. Dengan cara demikian diharapkan siswa semakin terpacu sehingga lebih rajin dalam menyelesaikan tugas.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian mengenai “Pengaruh Pemanfaatan AutoCad dalam

Penyelesaian Tugas Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Standar Kompetensi Menggambar Konstruksi Kusen Pintu dan Jendela di SMK Negeri 2 Tasikmalaya”.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasi masalah penelitian sebagai berikut:

a. Kesadaran siswa dalam memanfaatkan AutoCad dalam penyelesaian tugas masih rendah.

b. Sarana/fasilitas yang mendukung siswa dalam memanfaatkan AutoCad dalam pembelajaran masih kurang.

c. Terdapat nilai siswa yang masih di bawah nilai kriteria ketuntasan minimum dalam Standar Kompetensi Menggambar Konstruksi Kusen Pintu dan Jendela.


(15)

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

a. Bagaimana gambaran pemanfaatan AutoCad pada standar kompetensi menggambar konstruksi kusen pintu dan jendela?

b. Bagaimana hasil belajar siswa pada standar kompetensi menggambar konstruksi kusen pintu dan jendela?

c. Seberapa besar pengaruh pemanfaatan AutoCad terhadap hasil belajar pada standar kompetensi menggambar konstruksi kusen pintu dan jendela?

C. Pembatasan Masalah

Agar masalah yang dibahas tidak melenceng terlalu jauh dari topik yang diteliti ini maka penulis membatasi permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Pemanfaatan AutoCad yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penggunaan AutoCad sebagai alat bantu menggambar.

2. Hasil belajar adalah nilai yang diperoleh siswa selama satu semester pada standar kompetensi menggambar konstruksi kusen pintu dan jendela.

D. Tujuan Penelitian

Sesuai pada rumusan masalah yang ada, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui gambaran pemanfaatan AutoCad pada standar kompetensi menggambar konstruksi kusen pintu dan jendela.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada standar kompetensi menggambar konstruksi kusen pintu dan jendela.

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemanfaatan AutoCad terhadap hasil belajar siswa pada standar kompetensi menggambar konstruksi kusen pintu dan jendela.


(16)

5

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat serta kegunaan. Berdasarkan tujuan yang dikemukakan di atas, maka manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat pada peningkatan mutu, proses dan hasil pembelajaran Menggambar Konstruksi Kusen Pintu dan Jendela di SMK Negeri 2 Tasikmalaya.

2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tolak ukur bagi guru yang bersangkutan dalam ketercapaian tujuan pembelajaran pada standar kompetensi Menggambar Konstruksi Kusen Pintu dan Jendela di SMK Negeri 2 Tasikmalaya.

3. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman untuk kegiatan penelitian berikutnya, pada waktu yang akan datang.

F. Sistematika Penulisan

Agar skripsi ini dapat dengan mudah dipahami oleh berbagai pihak, maka skripsi ini disajikan dalam lima bab yaitu sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Pada bagian ini penulis membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi dan perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika penulisan.

Bab II Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian

Pada bagian ini membahas tentang pengertian-pengertian dan landasan teoritis yang mendasari variabel dalam penelitian, hasil penelitian terdahulu dan juga diisi dengan anggapan dasar dan hipotesis dalam penelitian ini.

Bab III Metode Penelitian

Berisikan lokasi penelitian, metode penelitian, variabel dan paradigma penelitian, data dan sumber data, populasi dan sampel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, teknik pengumpulan, kisi-kisi dan instrumen penelitian dan analisis data.


(17)

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Berisi tentang deskripsi data variabel, hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian.

Bab V Kesimpulan dan Saran

Pada bagian ini berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran penulis terhadap penelitian yang telah dilakukan.


(18)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Dalam melakukan sebuah penelitian diperlukan data yang diambil dari lokasi tempat peneliti meneliti. Dalam penelitian juga harus mencantumkan dimana peneliti melakukan penelitian, karena setiap lokasi meskipun dengan penelitian yang sama tidak akan mendapatkan hasil yang sama pula. Lokasi penelitian yang diambil oleh peneliti adalah di SMK Negeri 2 Tasikmalaya yang beralamat di Jalan Noenoeng Tisna Saputra, Kahuripan Kec. Tawang Kota Tasikmalaya.

B. Metode Penelitian

Sugiyono (2012:3) mengemukakan secara umum penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam melakukan suatu penelitian hendaknya menentukan terlebih dahulu metode penelitian yang sesuai dengan penelitian yang kita teliti. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan AutoCad dalam penyelesaian tugas terhadap hasil belajar siswa pada standar kompetensi menggambar konstruksi kusen pintu dan jendela. Indikatornya dapat terlihat dari hasil belajar siswa dalam pembelajaran maupun penyelesaian tugas dengan memanfaatkan program AutoCad pada mata standar kompetensi menggambar konstruksi kusen pintu dan jendela.

Berdasarkan beberapa tujuan penelitian yang telah disebutkan di atas, maka metode yang digunakan adalah dengan metode asosiatif. Menurut Sugiyono (2012:11), “penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk

mengetahui pengaruh ataupun hubungan antara dua variabel atau lebih”, dan juga

dengan penelitian kuantitatif yaitu penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan (Sugiyono, 2012:14).

Penggunaan metode ini digunakan sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemanfaatan AutoCad


(19)

Variabel Bebas X

Variabel Terikat Y

dalam penyelesaian tugas terhadap hasil belajar siswa pada standar kompetensi menggambar konstruksi kusen pintu dan jendela.

C. Variabel dan Paradigma Penelitian 1. Variabel Penelitian

Sugiyono (2012:61) menyatakan bahwa “Variabel itu sebagai suatu atribut dari sekelompok orang atau objek yang mempunyai variasi antara satu dengan

yang lainnya dalam kelompok itu”.

Menurut Sekaran dalam Sangadji (2010:136) terdapat variabel independen (bebas) adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain, sedangkan variabel dependen (terikat) adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen.

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan dibahas. Yaitu pemanfaatan Autocad dalam penyelesaian tugas sebagai variabel bebas (X), dan hasil belajar merupakan variabel terikat (Y).

r

Gambar 3.1. Pengaruh Variabel Bebas dan Variabel Terikat

Keterangan :

X : Pemanfaatan AutoCad dalam penyelesaian tugas

Y : Hasil belajar siswa pada standar kompetensi menggambar konstruksi kusen pintu dan jendela

r : Pengaruh 2. Paradigma Penelitian

Menurut Sugiyono (2012:66) paradigma penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut:

“Paradigma penelitian dalam hal ini diartikan sebagai pola pikir yang menunjukan hubungan antara variabel yang diteliti yang sekaligus


(20)

30

mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan

digunakan”.

Berdasarkan penelitian diatas, maka dengan paradigma penelitian, peneliti akan mudah melakukan penelitiannya. Adapun paradigma penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 3.2. Paradigma Penelitian Keterangan :

: Ruang lingkup penelitian

: Pengaruh variabel X terhadap variabel Y

Siswa Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2

Tasikmalaya

Variabel X

Pemanfaatan AutoCad dalam penyelesaian tugas Aspek yang diungkap:

1. Prasyarat sebelum memanfaatkan AutoCad 2. Pemanfaatan AutoCad

berdasarkan fungsinya 3. Pemanfaatan AutoCad

berdasarkan keunggulannya 4. Hambatan dalam pemanfaatan

AutoCad

Variabel Y Hasil Belajar

Nilai akhir tugas menggambar pada siswa Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan kelas X dalam pembelajaran standar kompetensi

Menggambar Konstruksi Kusen Pintu dan Jendela selama satu semester.

Hasil Penelitian

Kesimpulan dan Saran


(21)

: Feed back D. Data dan Sumber Data

1. Data

Menurut Arikunto (2010:96) bahwa “data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi, sedangkan

informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan”. Data

yang diperlukan dalam penelitian ini adalah:

a. Data untuk variabel X diperoleh dari jawaban yang diberikan responden siswa program keahlian teknik gambar bangunan kelas X terhadap pernyataan yang diberikan dalam bentuk angket.

b. Data untuk variabel Y diperoleh dari nilai tugas menggambar pada siswa program keahlian teknik gambar bangunan kelas X dalam standar kompetensi menggambar konstruksi kusen pintu dan jendela selama satu semester. Data ini diperoleh dari hasil rekapitulasi nilai yang dimiliki guru mata pelajaran tersebut.

2. Sumber Data

Menurut Arikunto (2010:107) bahwa “sumber data penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh.” Dalam penelitian ini sumber data diperoleh melalui angket/kuesioner dan dokumentasi. Dimana dengan kuesioner maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pernyataan-pernyataan peneliti dalam bentuk tulisan. Respondennya adalah siswa program keahlian Teknik Gambar Bangunan kelas X. Sedangkan dengan dokumentasi sumber data diperoleh dari hasil rekap nilai yang dimiliki oleh guru standar kompetensi menggambar konstruksi kusen pintu dan jendela.

E. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian

Arikunto (2010:173) menyatakan bahwa “Populasi adalah keseluruhan

subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi”.


(22)

32

Dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai populasi adalah siswa kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya program keahlian Teknik Gambar Bangunan tahun ajar 2012-2013 dengan jumlah total 92 orang yang terdiri dari tiga kelompok belajar, yaitu X GB 1, X GB 2 dan X GB 3.

Tabel 3.1. Jumlah Populasi Penelitian

No Kelas Jumlah

1 X GB 1 30 orang

2 X GB 2 31 orang

3 X GB 3 31 orang

Jumlah 92orang

(Sumber: Tata Usaha SMK Negeri 2 Tasikmalaya)

2. Sampel Penelitian

Menurut Arikunto (2010:174) menyatakan bahwa, ”Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Menunjukkan bahwa sampel

merupakan sebagian dari populasi yang memiliki sifat atau karakteristik dari populasi tersebut.

Untuk menentukan besarnya sampel penelitian, digunakan pendapat Arikunto (2010:177) sebagai berikut:

“Apabila subjeknya (subjek penelitian) kurang dari 100 lebih baik diambil semua

sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10% - 15% atau 20% - 25%, atau lebih, tergantung setidaknya dari:

1. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana (biaya).

2. Sempitnya atau luasnya wilayah penelitian dari setiap subjek, karena hal ini menyangkut sedikit banayaknya data.

3. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti, untuk penelitian yang resikonya besar, tentu saja jika sampelnya besar, hasilnya akan lebih baik”.

Dalam penelitian ini karena jumlah populasi kurang dari 100, maka sampel yang diambil berupa sampel total yaitu seluruh jumlah populasi siswa kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya kompetensi keahlian Gambar Bangunan tahun ajar 2012-2013 dengan jumlah total 92 orang yang terdiri dari tiga kelas.


(23)

Dari 92 orang diambil 20 orang untuk sampel uji coba, dan 72 orang lainnya digunakan untuk sampel penelitian.

F. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Untuk lebih memperjelas maksud dari variabel yang diteliti, maka peneliti memberikan lebih penjelasan melalui definisi operasional, berikut penjelasannya:

Tabel 3.2. Definisi Operasional terhadap Variabel

Variabel Definisi Operasional

Pemanfaatan AutoCad dalam Penyelesaian Tugas

Pemanfaatan program AutoCad yang membantu dalam pengerjaan tugas penggambaran pada standar kompetensi menggambar konstruksi kusen pintu dan jendela.

Hasil Belajar Hasil akhir nilai tugas menggambar yang diperoleh siswa program keahlian teknik gambar bangunan kelas X dalam mengikuti proses pembelajaran pada standar kompetensi menggambar konstruksi kusen pintu dan jendela selama satu semester.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data (Sugiyono, 2012:224). Dalam penelitian ini, teknik pengambilan data yang digunakan adalah:

1. Angket atau Kuesioner

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner (angket). Kuesioner ini digunakan sebagai metode untuk mengumpulkan data dan informasi dari variabel X yaitu pemanfaatan AutoCad dalam penyelesaian tugas.


(24)

34

yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”.

Arikunto (2010:268) telah menjelaskan tentang langkah-langkah dalam menyusun angket/kuesioner, sebagai berikut:

a. Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuesioner.

b. Mengidentifikasikan variabel yang akan dijadikan sasaran kuesioner.

c. Menjabarkan setiap variabel menjadi sub-variabel yang lebih spesifik dan tunggal.

d. Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus untuk menentukan teknik analisisnya.

Lebih lanjut Arikunto (2010:195) mengemukakan keuntungan kuesioner sebagai berikut:

1) Tidak memerlukan hadirnya peneliti.

2) Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden.

3) Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing dan menurut waktu senggang responden.

4) Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur, dan tidak malu-malu menjawab.

5) Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama.

Angket yang dibuat dalam penelitian ini adalah angket tertutup maksudnya responden tinggal memilih jawaban yang telah disediakan sesuai dengan pendapatnya.

2. Dokumentasi

Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya (Arikunto, 2010:201).

Dokumentasi merupakan salah satu teknik pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini untuk memperoleh data atau informasi mengenai variabel Y yaitu hasil belajar pada standar kompetensi menggambar konstruksi kusen pintu dan jendela. Metode ini digunakan untuk memperoleh data mentah


(25)

hasil belajar siswa yang diperoleh dari rekapitulasi nilai yang dibuat oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.

H. Kisi-kisi dan Instrumen Penelitian 1. Kisi-kisi Penelitian

Menurut Arikunto (2010:205), “kisi-kisi adalah sebuah tabel yang menunjukkan hubungan antara hal yang disebutkan dalam baris dengan hal-hal yang disebutkan dalam kolom. Kisi-kisi penyusunan instrumen menunjukkan kaitan antara variabel yang diteliti dengan sumber data dari mana data akan diambil, metode yang digunakan dan instrumen yang disusun”.

Adapun manfaat dari kisi-kisi seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2010:205) adalah sebagai berikut:

a. Peneliti memiliki gambaran yang jelas dan lengkap tentang jenis instrumen dan isi dari butir-butir yang akan disusun.

b. Peneliti akan mendapatkan kemudahan dalam menyusun instrumen karena kisi-kisi ini berfungsi sebagai pedoman dalam menuliskan butir-butir.

c. Instrumen yang disusun akan lengkap dan sistematis karena ketika menyusun kisi-kisi peneliti belum dituntut untuk memikirkan rumusan butir-butirnya. d. Kisi-kisi berfungsi sebagai “peta perjalanan” dari aspek yang akan

dikumpulkan datanya, dari mana data diambil, dan dengan apa pula data tersebut diambil.

e. Dengan adanya kisi-kisi yang mantap peneliti dapat menyerahkan tugas menyusun atau membagi tugas dengan anggota tim ketika menyusun instrumen.

f. Validitas dan reabilitas instrumen dapat diperoleh dan diketahui oleh pihak-pihak di luar tim peneliti sehingga pertanggungjawaban peneliti lebih terjamin.

Item-item pernyataan kuesioner yang dirancang dalam kisi-kisi instrumen penelitian dapat dilihat pada lampiran 1.1.

2. Instrumen Penelitian

Untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan, diperlukan adanya data yang benar, cermat dan akurat, karenanya keabsahan hasil pengujian hipotesis bergantung pada kebenaran dan ketepatan data. Kebenaran dan ketepatan data yang diperoleh bergantung pada alat pengumpul data yang digunakan (instrumen)


(26)

36

serta sumber data, seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2010:192),

“instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan sesuatu metode”.

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket untuk variabel (X) dan dokumentasi untuk variabel (Y).

Menurut Arikunto (2010:209) prosedur yang ditempuh dalam pengadaan instrument yang baik adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan, meliputi perumusan tujuan, menentukan variabel, kategorisasi variabel.

b. Penulisan butir soal, atau item kuesioner.

c. Penyuntingan, yaitu melengkapi instrument dengan pedoman mengerjakan surat pengantar, kunci jawaban dan lain-lain.

d. Uji-coba baik dalam skala kecil maupun besar.

e. Penganalisaan hasil, analisis item, melihat pola jawaban peninjau saran-saran dan sebagainya.

f. Mengadakan revisi terhadap item-item yang dirasa kurang baik dan mendasarkan diri pada data yang diperoleh sewaktu uji coba.

Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, maksudnya responden tinggal memilih jawaban yang telah disediakan oleh peneliti sesuai dengan pendapatnya masing-masing.

Dalam angket penelitian ini option atau pilihan jawaban merujuk kepada perlakuan (pemanfaatan AutoCad) dan bukan pemahaman maupun penyikapan, maka dipilih skala jawaban berbentuk Rating Scale (Skala penilaian), dengan interval 0, 1, 2, 3 dan 4 sebagai alternatif jawaban yaitu dari Selalu (SL) sampai Tidak pernah (TP).

Tabel 3.3. Alternatif Jawaban dengan Rating Scale Alternatif Jawaban Nilai Item Pernyataan

Selalu (SL) 4

Sering (SR) 3

Kadang-kadang (KK) 2

Jarang (JR) 1


(27)

I. Uji Coba Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas

Arikunto (2010:211) menjelaskan bahwa :

“Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau shahih atau mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang

kurang valid berarti memiliki validitas rendah”.

Uji validitas ditempuh dengan cara analisis korelasi yang dilakukan untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan antar variabel yang dianalisis. Analisis korelasi yang digunakan adalah Product Moment. Untuk menguji validitas digunakan rumus untuk menghitung harga korelasi setiap butir dengan rumus pearson product moment sebagai berikut:

2 2



2 2

) ( . ) ( ) )( ( ) ( Y Y n X X N Y X XY n rhitung         

(Riduwan, 2011:98) Keterangan:

= Koefisien korelasi = Jumlah Responden = Jumlah skor item

= Jumlah skor total (seluruh item)

Setelah harga diperoleh, kemudian didistribusikan ke dalam uji t dengan rumus: 1 2 2 r n r thitung    Dimana:

t = Nilai

r = Koefisien korelasi hasil


(28)

38

Hasil thitung tersebut kemudian dibandingkan dengan harga ttabel pada taraf

kepercayaan 95% (taraf signifikan 5%) dengan derajat kebebasan (dk) = n - 2. Kriteria pengujian item adalah jika thitung≥ ttabel maka suatu item dikatakan valid,

apabila thitung ≤ ttabel berarti tidak valid.

Hasil Uji Validitas Instrumen

Dalam penelitian ini jumlah responden yang diuji sebanyak 20, derajat kebebasan (dk) = n - 2 = 20 – 2 = 18 sehingga diperoleh ttabel = 1,734. Dari hasil

perhitungan uji validitas untuk variabel X dari 50 item soal terhadap 20 responden, didapat 9 item soal yang tidak valid, yaitu item soal nomor 6, 7, 9, 14, 31, 32, 38, 48 dan 49. Sehingga sisa item yang valid sebanyak 41 item. Soal-soal yang tidak valid tidak peneliti gunakan lagi, karena masing-masing indikator telah terwakili. Perhitungan selengkapnya disajikan pada lampiran 1.3.

Tabel 3.4 Validitas Angket Uji Coba

Validitas Nomor Soal Jumlah

Valid

1, 2, 3, 4, 5, 8, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 33, 34, 35, 36, 37, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 50

41

Tidak Valid 6, 7, 9, 14, 31, 32, 38, 48, 49 9

Total 50

Dalam penelitian ini untuk variabel Y memaparkan hasil belajar siswa pada standar kompetensi menggambar kostruksi kusen pintu dan jendela berupa nilai tugas menggambar yang diperoleh dari guru pelajaran tersebut. Nilai tugas menggambar dapat dilihat pada lampiran 2.2.

2. Uji Reliabilitas

Instrumen harus reliabel mengandung arti bahwa instrumen tersebut cukup baik sehingga mampu mengungkap data yang bisa dipercaya. Uji reliabilitas


(29)

instrumen dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian. (Arikunto, 2010:239)

Adapun langkah-langkah yang akan ditempuh adalah sebagai berikut: a. Menghitung varian skor tiap-tiap item, dengan rumus:

( )

(Riduwan, 2011: 115) Keterangan :

= Harga Varians tiap item

= Jumlah item X dikuadratkan

= Jumlah kuadrat item X

= Jumlah Responden b. Menjumlahkan varians semua item dengan rumus

n

i S S S S

S123...

(Riduwan, 2011:116)

Keterangan:

= Jumlah Varians semua item S1, S2, S3 .... n = Varian item ke-1, 2, 3, ... n

c. Menghitung varians total dengan rumus:

N N Y Y

St

t t

2

2 ( )

 

 (Riduwan, 2011: 116)

Keterangan:

St = Varians total

Yt2 = Jumlah kuadrat Y total

(Yt)2 = Jumlah Y total dikuadratkan

N = Jumlah responden

d. Menghitung reliabilitas dengan rumus alpha


(30)

40

e. Membandingkan hasil perhitungan koefisien seluruh item yang dinyatakan dengan r11, dengan derajat reliabilitas evaluasi dengan taraf kepercayaan 95%.

sebagai pedoman penafsirannya adalah: 0,00 – 0,199 : Reliabilitas sangat rendah

0,20 - 0,399 : Reliabilitas rendah 0,40 – 0,599 : Reliabilitas sedang/cukup 0,60 - 0,799 : Reliabilitas tinggi

0,80 - 1,00 : Reliabilitas sangat tinggi

Hasil Uji Reliabilitas

Kriteria pengujian reliabilitas instrumen penelitian ini adalah jika r11 > rtabel

dengan taraf kepercayaan 95%, maka tes tersebut dikatakan reliabel. Sebaliknya jika r11 < rtabel maka instrumen tersebut tidak reliabel. Pada taraf signifikansi 5%

serta derajat kebebasan (dk) = n – 2 = 20 – 2 = 18 sehingga diperoleh rtabel =

0,468.

Dari hasil perhitungan uji reliabilitas deperoleh r11 = 0,95. Dengan

demikian maka r11 > rtabel = 0,95 > 0,468 dan instrumen dinyatakan reliabel dengan

kriteria reliabilitas sangat tinggi. Perhitungan selengkapnya disajikan pada lampiran 1.4.

J. Teknik Analisis Data

Analisis, proses penyusunan, pengaturan dan pengolahan data diperlukan untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang telah dirumuskan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak.

1. Langkah-langkah Analisis Data

Secara garis besar pekerjaan analisis data adalah sebagai berikut: a. Persiapan, antara lain:

1) Mengecek kelengkapan data angket 2) Menyebarkan angket kepada responden

3) Mengecek jumlah angket yang kembali dari responden


(31)

b. Tabulasi, antara lain:

1) Memberikan skor (scoring) pada tiap item jawaban 2) Menjumlahkan skor yang didapat dari setiap variabel

c. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian. Adapun prosedur yang ditempuh dalam mengawali data ini adalah sebagai berikut:

1) Memeriksa jumlah angket yang dikembalikan dan memeriksa jawabannya serta kebenaran pengisiannya

2) Memberi kode/tanda sudah memeriksa lembar jawaban angket 3) Memberi skor pada lembar jawaban angket

4) Mengontrol data dengan uji statistik

5) Menguji hipotesis berdasarkan hasil pengolahan data

d. Data mentah yang diperoleh dari penyebaran angket variabel X, yaitu pemanfaatan AutoCad dalam penyelesaian tugas, sedangkan variabel Y yaitu hasil belajar siswa yang dilihat dari tugas menggambar pada Standar Kompetensi Menggambar Konstruksi Kusen Pintu dan Jendela.

2. Konversi Z-Score dan T-Score

Konversi Z-Score dan T-Score dimaksudkan untuk membandingkan dua sebaran skor yang berbeda, misalnya yang satu menggunakan nilai standar sepuluh dan yang satu lagi menggunakan nilai standar seratus, sebaliknya dilakukan transformasi atau mengubah skor mentah ke dalam skor baku. Berikut ini langkah-langkah perhitungan konversi Z-Score dan T-Score :

a. Menghitung rata-rata (X)

Dari tabel data mentah diperoleh (untuk variabel X) :

n

X

X

(Sudjana, 2005:67)

Keterangan :

X = rata-rata

ΣX = jumlah harga semua x n = jumlah data


(32)

42

Dalam penelitian ini diperoleh nilai total skor (ΣX) variabel X yang berupa angket yaitu sebesar 8627, jumlah data (n) = 72 maka rata-ratanya (X) adalah 119,82. Sedangkan untuk variabel Y nilai total skor (ΣX) sebesar

5705,6, jumlah data (n) = 72 maka rata-ratanya (X) adalah 79,24. Untuk

lebih jelas dapat dilihat di lampiran 2.3.

b. Menghitung simpangan baku

n X Xi SD

2  

 (Sudjana, 2005:94)

Keterangan :

SD = Standar deviasi

 

XiX = Selisih antara skor Xi dengan rata-rata

Standar deviasi untuk variabel X yaitu pemanfaatan AutoCad dalam penyelesaian tugas adalah 10,98 sedangkan untuk variabel Y yaitu hasil belajar sebesar 1,50 (Lampiran 2.3).

c. Mengkonversikan data mentah ke dalam Z-Score dan T- Score Konversi Z- Scorer :

SD

X

Xi

Score

Z

(Sudjana, 2005:99)

Keterangan :

SD = Standar deviasi

 

XiX = Selisih antara skor Xi dengan rata-rata

Perhitungan tersebut dilakukan pada variabel X (Pemanfaatan AutoCad dalam penyelesaian tugas) dan variabel Y (hasil belajar), sebagai berikut: X1 = 108

SD = 10,98 = 119,82

Z – score =

= -1,08 X


(33)

Untuk seterusnya dilakukan cara perhitungan yang sama pada X2, X3

sampai ke X72. Begitupun dengan data variabel Y dilakukan cara perhitungan

yang sama pula, seperti: Y1 = 79,4

SD = 1,50 = 79,24

Z – score =

= 0,10

Sama halnya dengan data Y2, Y3 sampai Y72 dilakukan perhitungan

yang sama, untuk perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada lampiran 2.3. Konversi T- Score :

 

1050

  

    

SD X Xi Score

T (Sudjana, 2005:104)

Untuk mengkonversi T-Score dibutuhkan data yang telah dikonversi Z-Score. Konversi T-Score dilakukan sebagai berikut:

Untuk variabel X, T-score = [(-1,08)(10)]+50 = 39,24 sedangkan variabel Y, T-score = [0,10(10)]+50 = 51,03. Begitupun selanjutnya untuk data seterusnya.

Setelah melakukan perhitungan Z-Score dan T-Score pada variabel X dan variabel Y maka diperoleh angka-angka hasil konversi sebagai berikut: 1) Variabel X (Pemanfaatan AutoCad dalam penyelesaian tugas), didapat dari

skor tiap item pernyataan angket sebanyak 41 butir yang diisi oleh 72 responden dengan jumlah skor 8627 terdiri dari skor tertinggi 137, skor terendah 100, skor rata-rata 119,82 dan simpangan baku 10,98.

2) Variabel Y (Hasil belajar), didapat dari nilai tugas menggambar dengan AutoCad sebanyak 72 siswa dengan jumlah nilai 5705,6 terdiri dari nilai tertinggi 83, nilai terendah 76,10, nilai rata-rata 79,24 dan simpangan baku 1,50.

Dengan diperolehnya data ini maka dapat melanjutkan untuk melakukan pengujian lainnya. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 2.3.


(34)

44

3. Uji Kecenderungan

Perhitungan uji kecenderungan dilakukan untuk mengetahui kecenderungan suatu data berdasarkan kriteria melalui skala penilaian yang telah ditetapkan sebelumnya. Langkah perhitungan uji kecenderungan sebagai berikut : a. Menghitung rata-rata dan simpangan baku dari masing-masing variabel dan

sub variabel.

b. Menentukan skala skor mentah

Tabel 3.5 Kriteria Kecenderungan Kriteria Kecenderungan Kategori

X ≥ M + 1,5 SD Sangat Baik

M+0,5 SD ≤ X < M+1,5 SD Baik

M-0,5 SD ≤ X < M+1,5 SD Cukup baik

M-0,5 SD ≤ X < M-1,5 SD Kurang baik X<M-1,5 SD Sangat Kurang (Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian, 2012)

Penentuan jarak 1,5 SD untuk kategori ini didasarkan pada kurva distribusi normal yang secara teori berjarak 6 simpangan baku (6SD). Untuk menghitung besarnya rerata ideal (M) dan simpangan baku ideal (SD) digunakan rumus :

M = ½ (nilai max + nilai min) SD = 1/6 (nilai max – nilai min)

c. Menentukan frekuensi dan membuat prosentase untuk menafsirkan data kecenderungan variabel dan sub variabel.

Sturges (Suprian, 2005:82)


(35)

Dalam penelitian ini akan dilakukan pengujian normalitas dengan rumus Chi-kuadrat. Langkah-langkah (Riduwan, 2011:121) yang dilakukan sebagai berikut:

a. Mencari skor terbesar dan terkecil b. Menentukan nilai rentang (R)

R= skor terbesar – skor terkecil

c. Mencari banyaknya kelas (BK)

n = banyaknya item

d. Mencari nilai panjang kelas interval (i)

e. Membuat tabulasi dengan tabel penolong

Tabel 3.6. Format Daftar Distribusi Frekuensi Variabel No Kelas

Interval f X f.X (f.X)

2

(Xi-M)2 fi . (Xi-M)2

Batas Kelas Z

Luas O-Z

Luas Daerah fe

(fo-fe)

2

f. Mencari rata-rata skor (Mean)

̅

g. Mencari simpangan baku (standard deviasi)

h. Membuat daftar distribusi frekuensi yang diharapkan dengan cara : 1) Menentukan batas kelas (K)

Angka skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor-skor kanan kelas interval ditambah 0,5.


(36)

46

2) Menghitung nilai baku Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus:

̅̅̅

3) Mencari luas 0-Z dari Tabel Kurva Normal dari 0-Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas.

4) Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan angka-angka 0-Z yaitu angka baris pertama dikurangi dengan baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga dan begitu seterusnya, kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya.

5) Menentukan frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden (n).

i. Mencari Chi-Kuadrat hitung (X2hitung)

Keterangan:

hitung = nilai chi-kuadrat hitung

fo = frekuensi hasil pengamatan

fe = frekuensi yang diharapkan

j. Membandingkan hitung dengan tabeluntuk α = 0,05 dan derajat kebebasan

(dk) = n-1 (n = jumlah kelas interval) dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

Jika hitung tabel , artinya distribusi data tidak normal, dan

Jika hitung tabel , artinya distribusi data normal

Hasil Uji Normalitas

Berikut adalah hasil pengujian normalitas kedua variabel dengan menggunakan rumus-rumus yang telah dipaparkan diatas:

1) Uji Normalitas Variabel X (Pemanfaatan AutoCad dalam Penyelesaian Tugas)


(37)

n = 72 SD = 9,90

∑ X = 3600 = 49,97

Skor Max = 65,64 Skor Min = 31,95

a) Menentukan nilai rentang R = Skor max – Skor min = 65,64 – 31,95 = 33,69

b) Menentukan banyaknya kelas interval BK = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 72

= 7,13 dibulatkan menjadi 7

c) Mencari nilai panjang kelas interval (i)

= 33,69 / 7 = 4,81

d) Membuat tabulasi dengan tabel penolong

Tabel 3.7. Distribusi Frekuensi Variabel X

e) Mencari nilai Z-Score untuk batas kelas interval =

= -1,82 X

SD X Xi Score


(38)

48

Perhitungan selanjutnya menggunakan perhitungan yang sama dapat dilihat pada lampiran 3.1.

f) Mencari luas interval

Z1 = -1,82 < X < 0,00 LI = 0,4656 Z2 = -1,33 < X < 0,00 L2 = 0,4082

L = -1,82 < X < -1,33 = 0,0574

Dengan cara yang sama, luas kelas interval lainnya dapat dicari kecuali interval antara –Z dan +Z dijumlahkan.

g) Mencari harga frekuensi yang diharapkan (fe) Fe = n x L = 72 x 0,0574 = 4,1328

h) Mencari harga Chi-Kuadrat (X2) ∑

=

= 0,84

Hasil perhitungan uji normalitas dengan menggunakan rumus Chi-Kuadrat pada variabel X diperoleh harga Chi-Kuadrat (2) = 26,69. Nilai Chi-Kuadrat (2) yang didapat dikonsultasikan pada tabel dengan dk = k -1 = 7 -1 = 6. Dari tabel distribusi 2 diperoleh 2(95%)(6) = 12,592. Kriteria pengujiannya sebagai berikut.

Jika 2 hitung > 2 tabel, artinya distribusi data tidak normal. Jika 2 hitung < 2 tabel, artinya distribusi data normal.

Ternyata harga Kuadrat hasil perhitungan lebih besar dari harga Chi-Kuadrat tabel 2 hitung (26,69) < 2 tabel (12,592), maka dapat disimpulkan bahwa distribusi data pemanfaatan AutoCad dalam penyelesaian tugas (variabel X) berdistribusi tidak normal pada tingkat kepercayaan 95% dengan derajat kebebasan (dk) = k - 1 = 6. Rincian uji normalitas variabel X dapat dilihat pada lampiran uji kecenderungan (Lampiran 3.1). Penyebaran skor variabel X berdistribusi tidak normal dapat dilihat pada grafik berikut ini.


(39)

Gambar 3.3. Grafik Distribusi Frekuensi Variabel X

2) Uji Normalitas Variabel Y (Hasil belajar) Data variabel Y sebagai berikut:

n = 72 SD = 10,14

∑ X = 3600 = 50,42

Skor Max = 74,96 Skor Min = 29,10

a) Menentukan nilai rentang R = Skor max – Skor min

= 74,96 – 29,10 = 45,86

b) Menentukan banyaknya kelas interval BK = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 72

= 7,13 dibulatkan menjadi 7 c) Mencari nilai panjang kelas interval (i)

= 45,86/ 7 = 6,55

d) Membuat tabulasi dengan tabel penolong

Tabel 3.8. Distribusi Frekuensi Variabel Y

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 F re k u e n si ( f) Kelas Interval

Grafik Penyebaran Skor Variabel X

Distribusi Data Hasil Penelitian Distribusi Data Ideal X


(40)

50

e) Mencari nilai Z-Score untuk batas kelas interval =

= -2,10

Perhitungan selanjutnya menggunakan perhitungan yang sama dapat dilihat pada lampiran 3.2.

f) Mencari luas interval

Z1 = -2,10 < X < 0,00 LI = 0,4761 Z2 = -1,46 < X < 0,00 L2 = 0,4131

L = -2,10 < X < -1,46 = 0,063

Dengan cara yang sama, luas kelas interval lainnya dapat dicari kecuali interval antara –Z dan +Z dijumlahkan.

g) Mencari harga frekuensi yang diharapkan (fe) Fe = n x L = 72 x 0,063 = 4,536

h) Mencari harga Chi-Kuadrat (X2) ∑

=

= 0,05

Hasil perhitungan uji normalitas dengan menggunakan rumus Chi-Kuadrat pada variabel Y diperoleh harga Chi-Kuadrat (2) = 1,15. Nilai Chi-Kuadrat (2)

SD X Xi Score


(41)

yang didapat dikonsultasikan pada tabel dengan dk = k - 1 = 7 - 1 = 6. Dari tabel distribusi 2 diperoleh 2(95%)(7) = 12,592. Kriteria pengujiannya sebagai

berikut:

Jika 2hitung ≥ 2 tabel, artinya distribusi data tidak normal. Jika 2hitung ≤ 2 tabel, artinya distribusi data normal.

Ternyata harga Kuadrat hasil perhitungan lebih kecil dari harga Chi-Kuadrat tabel 2 hitung (1,15) < 2 tabel (12,592), maka dapat disimpulkan bahwa distribusi data Hasil belajar (variabel Y) berdistribusi normal pada tingkat kepercayaan 95% dengan derajat kebebasan (dk) = k - 1 = 6. Rincian uji normalitas variabel Y dapat dilihat pada lampiran uji kecenderungan (Lampiran 3.2). Penyebaran skor variabel Y berdistribusi normal dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 3.4. Grafik Distribusi Frekuensi Variabel Y

Dilihat dari hasil perhitungan normalitas variabel X dan variabel Y terdapat hasil yang berdistribusi tidak normal yaitu variabel X, maka untuk uji statistik selanjutnya dapat dilakukan dengan menggunakan analisis statistik non-parametrik.

5. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk menguji kesamaan varians dari populasi yang beragam menjadi satu ragam atau ada kesamaan dan layak untuk diteliti. Dalam pengujian homogenitas ini digunakan metode Bartlett, dengan lagkah perhitungan sebagai berikut :

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 F re k u e n si ( f) Kelas Interval

Grafik Penyebaran Skor Variabel Y Distribusi Data Hasil Penelitian

Distribusi Data Ideal


(42)

52

a. Menyusun data menjadi kelompok-kelompok, sesuai dengan banyak anggota kelompok dalam sampel.

b. Menghitung besaran varians data (S2) dengan rumus : ) 1 ( ) ( 2 2 2     n n X X n

S i i (Sudjana, 2005:263)

c. Membuat tabel bartlett

d. Menghitung varians gabungan semua sampel dengan rumus : ) 1 ( ) 1 ( 2 2      i i i n S n

S (Sudjana,

2005:263)

e. Menghitung nilai bartlett (B) dengan rumus :

B(logS2)(ni 1) (Sudjana, 2005:263) f. Menghitung nilai chi-kuadrat dengan rumus :

(ln10)( ( 1)log )

2 2 i i S n B

X    (Sudjana, 2005:263)

g. Menentukan nilai Chi-Kuadrat (χ2) dari daftar distribusi χ2 dengan derajat kebebasan dk = k – 1

h. Menentukan homogenitas dengan kriteria penerimaan :

χ2 hitung < χ2 tabel dengan peluang 0,05 serta dk = k – 1.

Hasil perhitungan uji homogenitas varians untuk variabel X diperoleh nilai

χ2 hitung = 0,739, kemudian dikonsultasikan ke dalam tabel Chi-Kuadrat (χ2) dari

daftar distribusi χ2 dengan derajat kebebasan dk = 1 dan diperoleh χ2 tabel (95%)(1) = 3,481. Ternyata χ2 hitung = 0,739 < χ2 tabel (95%)(1) = 3,481, maka dapat disimpulkan bahwa variabel X dinyatakan homogen.

Sama halnya dengan variabel X, data variabel Y juga dinyatakan homogen

karena χ2 hitung < χ2 tabel. Hal tersebut sesuai dengan hasil perhitungan uji homogenitas varians untuk variabel Y, dimana diperoleh nilai χ2 hitung = 0,524 <

χ2tabel (95%)(1) = 3,481. Untuk langkah perhitungannya dapat dilihat pada


(43)

6. Koefisien Korelasi

Koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui derajat hubungan antar variabel-variabel. Data yang diteliti dalam penelitian ini terdapat data yang tidak berdistribusi normal maka untuk pengujian hipotesis menggunakan metode statistik non-parametrik yaitu metode korelasi Spearman Rank. Kegunaan metode ini adalah untuk mengukur tingkat atau eratnya hubungan antara dua variabel yaitu variabel bebas dan terikat yang berskala ordinal, mengetahui tingkat kecocokan dari dua variabel terhadap grup yang sama (Riduwan, 2011:134). Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

) 1 ( . 6 1 2 2     n n d

rs (Riduwan, 2011:135)

Keterangan :

rs = Nilai korelasi Spearman Rank

n = Jumlah pasangan rank untuk Spearman (5 < n < 30) d2 = Selisih setiap pasangan rank

Langkah-langkah dalam melakukan uji korelasi Spearman Rank adalah sebagai berikut:

a. Membuat tabel penolong untuk menghitung ranking, dapat dilihat pada lampiran 3.8.

b. Mencari rs hitung dengan rumus:

16 , 0 ) 1 72 .( 72 ) 50 , 52298 ).( 6 ( 1 ) 1 ( . 6 1 2 2 2         n n d rs

r yang diperoleh terdapat pada interval 0,00 – 0,199 yang berarti tingkat hubungannya atau korelasinya sangat rendah.

Tabel 3.9 Pedoman untuk Memberikan Interprestasi terhadap Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan


(44)

54

0,60 – 0,799 0,40 – 0,599 0,20 – 0,399 0,00 – 0,199

Kuat Sedang Rendah Sangat Rendah (Sumber : Riduwan, 2011)

7. Uji Hipotesis

Untuk mengetahui hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak, maka dilakukan pengujian hipotesis (Ha)denganrumus sebagai berikut:

(Sugiyono, 2012:257)

Keterangan: t = Nilai thitung

r = Koefisien Korelasi n = Jumlah responden

Berlaku hipotesis statistik sebagai berikut:

Ha : β≠ 0 : Pemanfaatan AutoCAD dalam penyelesaian tugas berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada Standar Kompetensi Menggambar Konstruksi Kusen Pintu dan Jendela.

Ho : β = 0 : Pemanfaatan AutoCAD dalam penyelesaian tugas tidak berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada Standar Kompetensi Menggambar Konstruksi Kusen Pintu dan Jendela. Nilai r telah didapat dari perhitungan koefisien korelasi dengan spearman rank sebesar 0,16, kemudian nilai thitung didapat 1,35 dan ttabel = 1,994. Ternyata

thitung < ttabel = 1,35 < 1,994, artinya Ha ditolak dan Ho diterima. Jadi dalam

penelitian ini pemanfaatan AutoCAD dalam penyelesaian tugas tidak berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada Standar Kompetensi menggambar konstruksi kusen pintu dan jendela.


(45)

Mencari besar kecilnya sumbangan variabel X dan variabel Y ditentukan dengan rumus (Riduwan, 2011:139) sebagai berikut:

100%

2 rs KD Keterangan :

KD : Nilai Koefisien Determinasi rs : Nilai Koefisien Korelasi

Interprestasi terhadap nilai koefisien determinasi mengadaptasi interprestasi terhadap kuat lemahnya koefisien korelasi sehingga kategorinya menjadi seperti pada tabel berikut:

Tabel 3.10. Kriteria Koefisien Determinasi

Presentase Kategori

80% - 100% Kontribusi sangat tinggi 60% - 80% Kontribusi tinggi 40% - 60% Kontribusi sedang 20% - 40% Kontribusi rendah

0% - 20% Kontribusi sangat rendah (Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian, 2012) Pengujian koefisien determinasi dilakukan dengan cara:

% 100 2 rs KD

= 0,162 x 100% = 2,53%

Hasil tersebut menunjukan KD terdapat pada interval 0% - 20% sehingga dikategorikan sangat rendah.


(46)

56

9. Koefisien Kontingensi

Koefisien kontingensi di sebut juga uji kesalingbebasan. Koefisien kontingensi ini yang mengukur seberapa besar kedekatan hubungan antara karakter-karakter kualitatif sesuai fenomena kasusnya. Koefisien kontingensi C merupakan ukuran korelasi antara dua variabel kategori yang disusun dalam tabel kontingensi berukuran b x k (b = baris dan k = kolom). Pengujian terhadap koefisien kontingensi C digunakan sebagai uji kebebasan (Uji Independensi) antara dua variabel. Jadi apabila hipotesis nol dinyatakan sebagai C = 0 diterima, berarti kedua variabel tersebut bersifat bebas.

Bentuk hipotesis yang akan di uji kesalingbebasan ini adalah:

H0: C ≠ 0 : Pemanfaatan AutoCAD dalam penyelesaian dan hasil belajar

siswa pada Standar Kompetensi Menggambar Konstruksi Kusen Pintu dan Jendela saling bebas secara statistik.

H1 : C = 0 : Pemanfaatan AutoCAD dalam penyelesaian tugas dan hasil

belajar siswa pada Standar Kompetensi Menggambar Konstruksi Kusen Pintu dan Jendela saling tidak bebas secara statistik. Untuk menghitung frekuensi teoritik atau banyak frekuensi yang diharapkan muncul, dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut:

(Furqon, 2009:254)

Dimana :

= jumlah baris ke-i = jumlak kolom ke-j

Statistik uji yang digunakan untuk menguji hipotesis di atas adalah statistik khi-kuadrat sebagai berikut:

( )

(Furqon, 2009:255)

Dimana :

= banyaknya frekuensi amatan yang diklasifikasikan dalam baris ke-i, dimana (i = 1,2, ..., b) dam kolom ke-j, dimana (j = 1,2, ..., k)


(47)

= banyaknya frekuensi amatan yang diharapkan/teoritik dalam baris ke-i dimana (i = 1,2, ..., b) dam kolom ke-j, dimana (j = 1,2, ..., k).

Bila frekuensi yang teramati sangat dekat dengan frekuensi harapannya, nilai akan kecil menunjukkan adanya asosiasi yang baik. Sebaliknya bila frekuensi yang teramati berbeda cukup besar dari frekuensi harapannya, nilai akan besar sehingga asosiasi menjadi buruk. Asosiasi yang baik akan membawa pada penerimaan H0, sebaliknya asosiasi yang buruk akan membawa pada

penolakan H0. Secara ringkas dapat dinyatakan bahwa tolak hipotesis nol H0 dan

terima hipotesis H1 jika dengan taraf signifikansi α dan derajat

kebebasan dk untuk distribusi khi kuadrat adalah .

Rumus Koefisien rata-rata kuadrat kontingensi dari Karl Pearson, yaitu:

(Furqon, 2009:256)

Agar C dapat dipakai untuk menilai derajat asosiasi antara faktor, maka harga C perlu dibandingkan dengan koefisien kontingensi maksimum Cmaks yang

dihitung menggunakan persamaan:

√ (Furqon, 2009:256)

Dimana harga m = harga minimum antara b dan k (yaitu, minimum antara baris dan kolom).

Setelah melakukan perhitungan maka didapat nilai = 225,578, nilai C = 0,871 dan nilai Cmaks = 0,707. Untuk taraf signifikansi α = 0,05 dan dk = (72

-1)(5-1) = 284 diperoleh harga khi kuadrat X2(0,05)(284) = 223,097. Jadi X2 =

225,578 > X2(0,05)(284) = 223,097, maka hipotesis H0 ditolak. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa pemanfaatan AutoCad dan hasil belajar ada kaitannya secara signifikan.


(48)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan merupakan jawaban rumusan masalah dan tujuan penelitian. Kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan penelitian dan menganalisis data dari hasil penelitian adalah sebagai berikut :

1. Gambaran umum mengenai pemanfaatan AutoCad dalam penyelesaian tugas pada standar kompetensi menggambar kostruksi kusen pintu dan jendela di SMK Negeri 2 Tasikmalaya berada pada kategori sangat baik. Dilihat dari beberapa aspek dalam pemanfaatan AutoCad seperti prasyarat sebelum memanfaatkan AutoCad, pemanfaatan AutoCAd berdasarkan fungsinya, pemanfaatan AutoCad berdasarkan keunggulannya dan juga hambatan dalam pemanfaatan AutoCad. Jadi dapat disimpulkan pemanfaatan AutoCad yang dilakukan oleh siswa dalam penyelesaian tugas berada pada kategori sangat baik. Walau masih ada beberapa siswa yang kurang memanfaatkan AutoCad, karena beberapa faktor seperti kurangnya pemahaman, maupun keterbatasan fasilitas yang dimiliki.

2. Gambaran umum tentang hasil belajar siswa selama mengikuti pembelajaran pada standar kompetensi menggambar konstruksi kusen pintu dan jendela di SMK Negeri 2 Tasikmalaya berada pada kategori cukup baik, terlihat dari nilai rata-rata tugas menggambar dengan AutoCad yang diperoleh dalam standar kompetensi menggambar konstruksi kusen pintu dan jendela yang diatas nilai KKM.

3. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari pemanfaatan AutoCad dalam penyelesaian tugas terhadap hasil belajar siswa pada Standar Kompetensi Menggambar Konstruksi Kusen Pintu dan Jendela di SMK Negeri 2 Tasikmalaya. Berdasarkan penafsiran koefisien korelasi antar kedua variabel tersebut termasuk dalam kategori sangat rendah dan tidak signifikan.


(49)

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini penulis ingin memberikan beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat untuk meningkatkan pemanfaatan AutoCad dalam pembelajaran. Adapun saran yang diajukan penulis adalah sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil penelitian mengenai pemanfaatan AutoCad dalam penyelesaian tugas, masih terdapat indikator yang sangat rendah yaitu, AutoCad bermanfaat bagi seluruh bidang teknik. Mengingat bahwa sampel yang diteliti merupakan siswa SMK yang notabene baru mengenal AutoCad sehingga memanfaatkan AutoCad adalah sebagai alat bantu penggambaran dan perencanaan bangunan, maka mereka belum memanfaatkan AutoCad dalam penggambaran lainnya. Selain itu indikator kelengkapan fasilitas dalam pemanfaatan AutoCad juga masih tergolong rendah, maka dari itu perlu ditingkatkan dengan cara:

a. Untuk siswa diharapkan mencoba memanfaatkan AutoCad untuk menggambar selain gambar bangunan, dan juga siswa hendaknya berusaha melengkapi fasilitas dalam pemanfaatan AutoCad agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik.

b. Untuk guru diharapkan melengkapi kebutuhan fasilitas dalam pemanfaatan AutoCad sehingga setiap siswa mendapatkan pembelajaran secara merata. 2. Berdasarkan penelitian mengenai hasil belajar siswa pada standar kompetensi menggambar konstruksi kusen pintu dan jendela, masih ada siswa yang memperoleh nilai tidak jauh melebihi nilai KKM, maka dari itu perlu ditingkatkan dengan cara:

a. Untuk siswa apabila terdapat permasalahan dalam pemanfaatan AutoCad sebaiknya dikonsultasikan kepada guru bersangkutan agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan lebih baik. Dengan hal ini diharapkan siswa dapat lebih aktif memanfaatkan AutoCad dalam pembelajaran pada Standar kompetensi Menggambar Konstruksi Kusen Pintu dan Jendela sehingga siswa dapat menuangkan ide serta kreatifitasnya dalam menggambar baik dalam pengerjaan tugas maupun pekerjaan lainnya sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.


(50)

77

b. Untuk guru hendaknya mampu menyampaikan pelajaran dengan lebih baik pada siswanya, apabila terdapat siswa yang kurang paham sebaiknya guru memberikan perhatian lebih bagi siswa tersebut.

3. Bagi peneliti yang berminat untuk mengkaji dan menelaah secara lebih luas dan mendalam mengenai masalah yang ada hubungannya dengan penelitian ini khususnya mengenai pemanfaatan Autocad sebaiknya dapat mengembangkan penelitian pada tingkat yang lebih tinggi misalnya pada kelas XI atau XII maupun dengan bidang subjek yang berbeda, sehingga akan diperoleh hasil penelitian yang komprehensif.


(51)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Saebani, Beni. (2008). Metode Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi 2010). Jakarta: Rineka Cipta.

Bahri dan Zain. (2010). Strategi Belajar Mengajar (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.

Dimyati. (2005). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud.

Djamarah, Syaiful Bahri. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Furqon. (2009). Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Hamalik, Oemar. (2003). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara. Herdiansyah. (2012). Pengertian, Faktor dan Indikator Hasil Belajar Siswa.

[Online]. Tersedia: http://hendriansdiamond.blogspot.com/2012/01/ pengertian-faktor-dan-indikator-hasil.html. Diunduh pada 14 Mei 2013. Hidayah, Taufiq. (2012). Keunggulan AutoCad. [Online]. Tersedia:

t4ufiqhidayah.blogspot.com. Diunduh pada: 5 Juni 2013.

Hipni, Rohman. (2011). Pengertian Prestasi Belajar (definisi). [Online]. Tersedia:

http://hipni.blogspot.com/2011/10/pengertian-prestasi-belajar-definisi.html. Diunduh pada 14 Mei 2013.

Hurlock, B. Elizabeth. (1978). Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.

______. (2013). Manfaat Mengerjakan PR dan Alasan Tidak Membuat PR. [Online]. Tersedia: http://www.ilmusipil.com/manfaat-mengerjakan-pr-dan-alasan-tidak-membuat-pekerjaan-rumah. Diunduh pada tanggal 1 April 2013.

Pintrich, R. P dan Schunk. D. H. (1996). Motivation in Education, Theory Research and Application. New Jesney: Prentice Hall. (Online : 31 Maret 2013)

Rosdiana, Dendi P. (2009). Pengaruh Penguasaan AutoCad Terhadap Penyelesaian Tugas Terstrukstur Mata Kuliah Perencanaan Bangunan Keairan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI. Bandung: Skripsi FPTK UPI.

Riduwan. (2011). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.


(52)

Sangadji. (2010). Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dalam Penelitian. Yogyakarta: Andi.

Sardiman, A.M. (2006). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Grafindo.

Slameto. (2010). Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. (2005). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensido Offset.

Sujarwadi, Jajang. (2008). Pengaruh Penguasaan Autocad Terhadap Penyelesaian Tugas Terstruktur Mata Kuliah Konstruksi Bangunan II Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI. Bandung: Skripsi FPTK UPI.

Sugiyono, (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R & D. Bandung: Alfabeta.

Suprian. (2005). Evaluasi Pendidikan Teknik Bangunan. Bandung: Skripsi FPTK UPI.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.


(1)

57

= banyaknya frekuensi amatan yang diharapkan/teoritik dalam baris ke-i

dimana (i = 1,2, ..., b) dam kolom ke-j, dimana (j = 1,2, ..., k).

Bila frekuensi yang teramati sangat dekat dengan frekuensi harapannya, nilai akan kecil menunjukkan adanya asosiasi yang baik. Sebaliknya bila frekuensi yang teramati berbeda cukup besar dari frekuensi harapannya, nilai akan besar sehingga asosiasi menjadi buruk. Asosiasi yang baik akan membawa pada penerimaan H0, sebaliknya asosiasi yang buruk akan membawa pada

penolakan H0. Secara ringkas dapat dinyatakan bahwa tolak hipotesis nol H0 dan

terima hipotesis H1 jika dengan taraf signifikansi α dan derajat

kebebasan dk untuk distribusi khi kuadrat adalah .

Rumus Koefisien rata-rata kuadrat kontingensi dari Karl Pearson, yaitu: √ (Furqon, 2009:256) Agar C dapat dipakai untuk menilai derajat asosiasi antara faktor, maka harga C perlu dibandingkan dengan koefisien kontingensi maksimum Cmaks yang

dihitung menggunakan persamaan:

√ (Furqon, 2009:256)

Dimana harga m = harga minimum antara b dan k (yaitu, minimum antara baris dan kolom).

Setelah melakukan perhitungan maka didapat nilai = 225,578, nilai C = 0,871 dan nilai Cmaks = 0,707. Untuk taraf signifikansi α = 0,05 dan dk = (72

-1)(5-1) = 284 diperoleh harga khi kuadrat X2(0,05)(284) = 223,097. Jadi X2 =

225,578 > X2(0,05)(284) = 223,097, maka hipotesis H0 ditolak. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa pemanfaatan AutoCad dan hasil belajar ada kaitannya secara signifikan.


(2)

Detie Rachmawatie, 2013

Pengaruh Pemanfaatan AutoCad dalam Penyelesaian Tugas Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Standar Kompetesi Menggambar Konstruksi Kusen Pintu dan Jendela di SMK Negeri 2 Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan merupakan jawaban rumusan masalah dan tujuan penelitian. Kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan penelitian dan menganalisis data dari hasil penelitian adalah sebagai berikut :

1. Gambaran umum mengenai pemanfaatan AutoCad dalam penyelesaian tugas pada standar kompetensi menggambar kostruksi kusen pintu dan jendela di SMK Negeri 2 Tasikmalaya berada pada kategori sangat baik. Dilihat dari beberapa aspek dalam pemanfaatan AutoCad seperti prasyarat sebelum memanfaatkan AutoCad, pemanfaatan AutoCAd berdasarkan fungsinya, pemanfaatan AutoCad berdasarkan keunggulannya dan juga hambatan dalam pemanfaatan AutoCad. Jadi dapat disimpulkan pemanfaatan AutoCad yang dilakukan oleh siswa dalam penyelesaian tugas berada pada kategori sangat baik. Walau masih ada beberapa siswa yang kurang memanfaatkan AutoCad, karena beberapa faktor seperti kurangnya pemahaman, maupun keterbatasan fasilitas yang dimiliki.

2. Gambaran umum tentang hasil belajar siswa selama mengikuti pembelajaran pada standar kompetensi menggambar konstruksi kusen pintu dan jendela di SMK Negeri 2 Tasikmalaya berada pada kategori cukup baik, terlihat dari nilai rata-rata tugas menggambar dengan AutoCad yang diperoleh dalam standar kompetensi menggambar konstruksi kusen pintu dan jendela yang diatas nilai KKM.

3. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari pemanfaatan AutoCad dalam penyelesaian tugas terhadap hasil belajar siswa pada Standar Kompetensi Menggambar Konstruksi Kusen Pintu dan Jendela di SMK Negeri 2 Tasikmalaya. Berdasarkan penafsiran koefisien korelasi antar kedua variabel tersebut termasuk dalam kategori sangat rendah dan tidak signifikan.


(3)

76

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini penulis ingin memberikan beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat untuk meningkatkan pemanfaatan AutoCad dalam pembelajaran. Adapun saran yang diajukan penulis adalah sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil penelitian mengenai pemanfaatan AutoCad dalam penyelesaian tugas, masih terdapat indikator yang sangat rendah yaitu, AutoCad bermanfaat bagi seluruh bidang teknik. Mengingat bahwa sampel yang diteliti merupakan siswa SMK yang notabene baru mengenal AutoCad sehingga memanfaatkan AutoCad adalah sebagai alat bantu penggambaran dan perencanaan bangunan, maka mereka belum memanfaatkan AutoCad dalam penggambaran lainnya. Selain itu indikator kelengkapan fasilitas dalam pemanfaatan AutoCad juga masih tergolong rendah, maka dari itu perlu ditingkatkan dengan cara:

a. Untuk siswa diharapkan mencoba memanfaatkan AutoCad untuk menggambar selain gambar bangunan, dan juga siswa hendaknya berusaha melengkapi fasilitas dalam pemanfaatan AutoCad agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik.

b. Untuk guru diharapkan melengkapi kebutuhan fasilitas dalam pemanfaatan AutoCad sehingga setiap siswa mendapatkan pembelajaran secara merata. 2. Berdasarkan penelitian mengenai hasil belajar siswa pada standar kompetensi menggambar konstruksi kusen pintu dan jendela, masih ada siswa yang memperoleh nilai tidak jauh melebihi nilai KKM, maka dari itu perlu ditingkatkan dengan cara:

a. Untuk siswa apabila terdapat permasalahan dalam pemanfaatan AutoCad sebaiknya dikonsultasikan kepada guru bersangkutan agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan lebih baik. Dengan hal ini diharapkan siswa dapat lebih aktif memanfaatkan AutoCad dalam pembelajaran pada Standar kompetensi Menggambar Konstruksi Kusen Pintu dan Jendela sehingga siswa dapat menuangkan ide serta kreatifitasnya dalam


(4)

77

Detie Rachmawatie, 2013

Pengaruh Pemanfaatan AutoCad dalam Penyelesaian Tugas Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Standar Kompetesi Menggambar Konstruksi Kusen Pintu dan Jendela di SMK Negeri 2 Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

b. Untuk guru hendaknya mampu menyampaikan pelajaran dengan lebih baik pada siswanya, apabila terdapat siswa yang kurang paham sebaiknya guru memberikan perhatian lebih bagi siswa tersebut.

3. Bagi peneliti yang berminat untuk mengkaji dan menelaah secara lebih luas dan mendalam mengenai masalah yang ada hubungannya dengan penelitian ini khususnya mengenai pemanfaatan Autocad sebaiknya dapat mengembangkan penelitian pada tingkat yang lebih tinggi misalnya pada kelas XI atau XII maupun dengan bidang subjek yang berbeda, sehingga akan diperoleh hasil penelitian yang komprehensif.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Saebani, Beni. (2008). Metode Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi 2010). Jakarta: Rineka Cipta.

Bahri dan Zain. (2010). Strategi Belajar Mengajar (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.

Dimyati. (2005). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud.

Djamarah, Syaiful Bahri. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Furqon. (2009). Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Hamalik, Oemar. (2003). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara. Herdiansyah. (2012). Pengertian, Faktor dan Indikator Hasil Belajar Siswa.

[Online]. Tersedia: http://hendriansdiamond.blogspot.com/2012/01/ pengertian-faktor-dan-indikator-hasil.html. Diunduh pada 14 Mei 2013. Hidayah, Taufiq. (2012). Keunggulan AutoCad. [Online]. Tersedia:

t4ufiqhidayah.blogspot.com. Diunduh pada: 5 Juni 2013.

Hipni, Rohman. (2011). Pengertian Prestasi Belajar (definisi). [Online]. Tersedia:

http://hipni.blogspot.com/2011/10/pengertian-prestasi-belajar-definisi.html. Diunduh pada 14 Mei 2013.

Hurlock, B. Elizabeth. (1978). Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.

______. (2013). Manfaat Mengerjakan PR dan Alasan Tidak Membuat PR. [Online]. Tersedia: http://www.ilmusipil.com/manfaat-mengerjakan-pr-dan-alasan-tidak-membuat-pekerjaan-rumah. Diunduh pada tanggal 1 April 2013.

Pintrich, R. P dan Schunk. D. H. (1996). Motivation in Education, Theory Research and Application. New Jesney: Prentice Hall. (Online : 31 Maret 2013)

Rosdiana, Dendi P. (2009). Pengaruh Penguasaan AutoCad Terhadap Penyelesaian Tugas Terstrukstur Mata Kuliah Perencanaan Bangunan Keairan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI. Bandung: Skripsi FPTK UPI.

Riduwan. (2011). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.


(6)

Detie Rachmawatie, 2013

Pengaruh Pemanfaatan AutoCad dalam Penyelesaian Tugas Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Standar Kompetesi Menggambar Konstruksi Kusen Pintu dan Jendela di SMK Negeri 2 Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sangadji. (2010). Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dalam Penelitian. Yogyakarta: Andi.

Sardiman, A.M. (2006). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Grafindo.

Slameto. (2010). Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. (2005). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensido Offset.

Sujarwadi, Jajang. (2008). Pengaruh Penguasaan Autocad Terhadap Penyelesaian Tugas Terstruktur Mata Kuliah Konstruksi Bangunan II Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI. Bandung: Skripsi FPTK UPI.

Sugiyono, (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R & D. Bandung: Alfabeta.

Suprian. (2005). Evaluasi Pendidikan Teknik Bangunan. Bandung: Skripsi FPTK UPI.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.


Dokumen yang terkait

ENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR KONSTRUKSI KUSEN, PINTU DAN JENDELA PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 DOLOKSANGGUL.

0 2 28

HUBUNGAN PEMANFAATAN LABORATORIUM KOMPUTER DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR LANJUT DENGAN PERANGKAT LUNAK (AutoCAD) PADA SISWA SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

0 3 32

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KREATIVITAS SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MENGGAMBAR KONSTRUKSI BANGUNAN SMK NEGERI HUMBANG HASUNDUTAN.

0 2 31

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGAMBAR KONSTRUKSI KUSEN PINTU DAN JENDELA (MKKPDJ) PADA KELAS XI TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM 2013/ 2014

0 1 29

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI MENGGAMBAR KONSTRUKSI ATAP DI SMK NEGERI 1 MAJALENGKA.

0 1 53

KONTRIBUSI KELENGKAPAN FASILITAS MENGGAMBAR MANUAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI MENGGAMBAR KONSTRUKSI LANGIT-LANGIT DI SMK NEGERI 2 TASIKMALAYA.

0 0 41

KONTRIBUSI MODEL QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR KUSEN PINTU DAN JENDELA:Penelitian terhadap Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Garut Tahun Ajaran 2011/2012 No Panggil.

0 0 35

KONTRIBUSI MODEL QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR KUSEN PINTU DAN JENDELA : Penelitian terhadap Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Garut Tahun Ajaran 2011/2012 No Panggil.

0 0 30

EFEKTIVITAS WAKTU PENGGUNAAN KEYWORD AUTOCAD DALAM PENGERJAAN TUGAS MATA PELAJARAN MENGGAMBAR DENGAN PERANGKAT LUNAK PADA SISWA SMK NEGERI 2 TASIKMALAYA - repositoryUPI S TS 1100187 Title

0 0 6

MENGGAMBAR KONSTRUKSI PINTU DAN JENDELA

0 0 56