PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGAMBAR KONSTRUKSI KUSEN PINTU DAN JENDELA (MKKPDJ) PADA KELAS XI TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM 2013/ 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING and LEARNING (CTL)
DALAM UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGAMBAR KONSTRUKSI KOZEN PINTU DAN JENDELA (MKKPDJ)
PADA KELAS XI TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM
TAHUN AJARAN 2013/ 2014
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH :
HENDRA PASARIBU NIM. 071255310008
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013
(2)
(3)
(4)
YOU HAVE TO SUCCED NO MATTER WHAT
ANDA HARUS BERHASIL WALAU PUN APA PUN
Kita adalah pribadi yang bersungguh- sungguh untuk membangun kemampuan yang memantaskan diri bagi kehebatan yang kita idamkan.
Kita memampukan diri untuk bekerja dengan keprimaan, dalam keadaan apapun, walau apapun
Katakanlah,
Saya akan ijinkan dan ikhlaskan penghinaan kepada saya kalau itu yang akan menjadikan saya bersungguh- sungguh untuk memuliakan diri saya.
Yakinlah bahwa apapun yang terjadi, terjadi dengan ijin Tuhan, dan bahwa yang terjadi adalah untuk memuliakan kita,
Keburukan yang terjadi, tetapi yang menjadikan kita lebih baik adalah kebaikan yang sebenarnya.
Rencanakanlah yang akan anda lakukan, dan lakukanlah yang telah anda rencanakan. Ingatlah,
Orang yang kehilangan hormat kepada rencana- rencananya sendiri, akan kehilangan kepercayaan kepada haknya bagi masa depan yang berkualitas.
Karena,
Keberhasilan utama dalam hidup ini adalah menjadi pribadi yang baik, dengan jiwa yang damai.
(5)
iii
ABSTRAK
Pasaribu Hendra, NIM. 071255310008. Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) Dalam Upaya Peningkatan Hasil Belajar Dan Aktivitas Belajar Menggambar Konstruksi Kusen Pintu Dan Jendela (MKKPDJ) Pada Kelas XI Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam 2013/ 2014 Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk menemukan model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar mata diklat Menggambar konstruksi kusen pintu dan jendela (MKKPDJ) Pada kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 30 siswa, metode penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui rata-rata hasil belajar siswa pada saat penelitian dilaksanakan.
Berdasarkan hasil evaluasi proses pembelajaran dan hasil belajar pada setiap pembelajaran serta kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan dalam penelitian ini, dapat dilihat adanya peningkatan aktivitas belajar siswa pada setiap siklus dari siklus pertama, yaitu skor aktivitas siswa rata-rata 68,00% meningkat menjadi 83,00% pada siklus ke dua. Selanjutnya peningkatan hasil belajar siswa juga terjadi, dimana pada siklus pertama dengan rata-rata 76,39 meningkat menjadi 81,79 pada siklus kedua.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan, bahwa dengan melakukan pembelajaran bermakna, yaitu penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and
Learning (CTL) Dalam Upaya Peningkatan Hasil Belajar Dan Aktivitas Belajar Menggambar
Konstruksi Kusen Pintu Dan Jendela (MKKPDJ) pada Kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan (TGB) SMK Negeri 1 Lubuk Pakam, model pembelajaran Contextual
Teaching and Learning (CTL) sangat tepat digunakan dalam upaya peningkatan Hasil Belajar
dan Aktivitas Belajar khususnya pada mata diklat MKKPDJ Jurusan Teknik Gambar Bangunan (TGB) SMK Negeri 1 Lubuk Pakam, selain itu dapat menimbulkan suasana belajar yang menyenangkan, karena siswa aktif dan belajar untuk menemukan sendiri makna dari pembelajaran.
(6)
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang lebih mulia yang dapat penulis katakan selain mengucap Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang memberikan kekuatan dan kasihNya serta berkatNya yang tak ternilai, sehingga penulisan dan penyusunan Skripsi yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Belajar Menggambar Konstruksi Kusen Pintu Dan Jendela (MKKPDJ) Pada Kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2013/2014”, dapat diselesaikan. Penulisan Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian persyaratan ujian mempertahankan Skripsi pada Program Pendidikan Teknik Bangunan – Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari yang diharapkan dalam teknik penulisan maupun dalam materi, akan tetapi berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini penulis dengan segala ketulusan hati dan penuh penghargaan mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Drs. Sempurna Paranginangin,.M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan pada penyusunan Skripsi ini.
2. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M. Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K. M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri
Medan.
4. Bapak Drs. Asri Lubis, ST, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri Medan.
5. Bapak Drs. Nono Sebayang, ST, M.Pd selaku Ketua Prodi Jurusan Pendidkan Teknik Bangunan Universitas Negeri Medan.
(7)
6. Bapak Dr. Nathanael Sitanggang, ST, M.Pd selaku pembimbing akademik yang sekaligus dosen nara sumber yang banyak memberikan masukan demi perbaikan skripsi ini.
7. Bapak Drs. Asri Lubis,.ST, M.Pd selaku dosen nara sumber yang banyak memberikan saran atau masukan yang bersifat konstruktif demi perbaikan skripsi ini.
8. Bapak Drs. Juanda Sianipar,M.Pd selaku dosen nara sumber yang banyak memberikan masukan dan saran demi perbaikan skripsi ini.
9. Bapak / Ibu dosen Fakultas Teknik khusus Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan, Universitas Negeri Medan yang telah memberikan ilmu kepada penulis selama menempuh perkuliahan.
10.Bapak Drs. Kiniken, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Lubuk Pakam yang telah memberikan ijin melakukan penelitian di sekolah yang beliau pimpin, guru-guru dan staf administrasi yang telah banyak membantu penulis dalam melakukan penelitian ini. 11.Ibu Sri Wahyuni,. S.Pd selaku guru mata diklat Menggambar Konstruksi Kusen Pintu
Dan Jendela (MKKPDJ) SMK Negeri 1 Lubuk Pakam atas bantuan dan kerja samanya selama penelitian
12.Bapak Afriandi Silalahi, S.Pd yang merupakan tim mata diklat MKKPDJ SMK Negeri 1 Lubuk Pakam yang banyak memberikan masukan saat penelitian.
13.Kepada kedua orang tua saya (D.Pasaribu/ L.Pangaribuan) yang selalu mendoakan saya dan selalu membantu saya dalam materi selama study.
14.Semua keluarga yang saya sayangi
15.Teman- teman seperjuangan PTB 07, PTB 08, dan PTB 09 yang tidak dapat saya sebut satu persatu
(8)
Penulis berusaha menyelesaikan Skripsi ini dengan maksimal. Namun, penulis menyadari masih banyak kekurangan, baik dari segi isi maupun teknik penulisan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dalam penyempurnaan proposal Skripsi ini. Akhir kata semoga Skripsi ini berguna bagi setiap pembaca.
Medan, September 2013 Penulis
Hendra Pasaribu NIM. 071255310008
(9)
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL………..…. i
LEMBAR PERSETUJUAN……….…..………. ii
ABSTRAK………. iii
KATA PENGANTAR….……….……… iv
DAFTAR ISI…...……….……… vii
DAFTAR TABEL.……… x
DAFTAR LAMPIRAN………... xii
BAB I. PENDAHULUAN……… 1
A. Latar Belakang Masalah ……… 1
B. Identifikasi Masalah ………... 8
C. Pembatasan Masalah ………. 9
D. Rumusan masalah ………... 9
E. Tujuan penelitian ……… 10
F. Manfaat penelitian ……….. 11
BAB II. KERANGKA TEORITIS ………... 12
A. Hakekat Hasil Belajar MKKPDJ ………….………. 12
1. Materi Pembelajaran MKKPDJ.……….…. 17
2. Cara Penilaian Hasil Belajar……….... 23
B. Hakekat Aktivitas Belajar MKKPDJ……….……….…... 24
1. Karakteristik aktivitas belajar………..……. 27
2. Faktor- faktor yang mempengaruhi aktivitas belajar…….…….….. 28
3. Cara penilaian aktivitas belajar……….………..….. 29
C. Hakekat Pengajaran & Pembelajaran Kontekstual…..……….... 33
1. Asas utama pembelajaran CTL……….………..……. 36
2. Prinsip- prinsip pembelajaran CTL………..…….…….….. 43
3. Kelebihan dan kelemahan pendekatan CTL ………..….. 45 vii
(10)
4. Rancangan pembelajaran CTL…………..………..……. 47
5. Kerangka rancangan pembelajaran CTL…….………….…….….. 49
6. Penerapan model pembelajaran CTL……..….………..….. 52
D. Penelitian Relevan………..…..….. 53
E. Kerangka Berpikir………..…..….. 54
F. Hipotesis penelitian ………...….. 56
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ……… 58
A. Lokasi dan Waktu penelitian ……… 58
B. Subyek Penelitian ……… 58
C. Defenisi Operasional variabel penelitian……….. 58
D. Prosedur Penelitian ……… 60
E. Kegiatan Penelitian ……… 61
F. Teknik dan alat pengumpulan data ……… 66
1. Tes ……….. 66
2. Observasi ……… 67
3. Uji Coba Instrumen Penelitian ……… 68
3.1. Validitas tes ……… 69
3.2.Indeks Kesukaran Soal ……… 70
3.3.Uji daya Pembeda ………. 70
3.4.Reliabilitas ………. 71
G. Teknik Analisis Data…....……….. 72
H. Indikator Kinerja…..…....……….. 73
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN……… 90
A. Siklus Pertama (Dua Pertemuan) ……… 90
1. Perencanaan (Planning) ……… 90
2. Pelaksanaan (Acting) ……… 106
3. Tahap Pengamatan ……… 109
4. Tahap Refleksi Dan Perencanaan Ulang……… 112
B. Siklus Kedua (Dua Pertemuan)……..……… 113
1. Perencanaan (Planning) ……….……… 113
2. Pelaksanaan (Acting) ……….……… 113
(11)
3. Tahap Pengamatan ……… 114
4. Tahap Refleksi Dan Perencanaan Ulang……… 117
C. Pembahasan Hasil Penelitian……….. 118
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN………..……… 119
A.Kesimpulan ……… 119
B.Implikasi ……… 120
C.Saran ……….. 121
DAFTAR PUSTAKA ……… 122 LAMPIRAN
(12)
DAFTAR TABEL
Tabel :1. Tabel 1. Daftar Kumpulan Nilai Siswa Kelas XI Teknik Gambar Bangunan (TGB) SMK
Negeri 1 Lubuk Pakam………... 4
2. Tabel 2. Persentase Ketuntasan Belajar Pada mata diklat MKKPDJ Tahun Pealajaran 2010/ 2011 dan 2011/ 2012……….……. 5
3. Tabel 3. Indikator Keberhasilan……… 8
4. Tabel 4. Lembar penilaiaan aktivitas belajar siswa ……….. 32
5. Tabel 5 : Prinsip Dan Perbandingan CTL dengan Pendekatan Tradisional …….………....……. 44
6. Tabel 6. Langkah Kegiatan Guru Pada Pembelajaran CTL..……..…………... 51
7. Tabel 7 : Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL).………... 53
8. Tabel 8. Pelaksanaan Tindakan Pada Siklus I ……….... 63
9. Tabel 9. Pelaksanaan Tindakan Pada Siklus II……….………..…. 64
10.Tabel 10. Tes Materi Menggambar Konstruksi Kozen Pintu ( Siklus I )…….…. 66
11.Tabel 11.Tes Materi Menggambar Konstruksi Kozen Jendela ( Siklus II )……. 66
12.Tabel 12. Format Observasi Aktivitas Siswa…………...………... 68
13.Tabel 13. Hasil Perhitungan Uji Validitas (Siklus I)…....….………... 77
14.Tabel 14. Indeks Kesukaran (Siklus I)..………... 79
15.Tabel 15. Daya Beda Soal (Siklus I)...………... 80
16.Tabel 16. Hasil Perhitungan Uji Validitas (Siklus II) ………... 84
17.Tabel 17. Indeks Kesukaran (Siklus II) ………..…...………... 86
(13)
18.Tabel 18. Daya Beda (Siklus II) …………...……….………... 87
19.Tabel 19. Hasil Observasi (Siklus I) …………...……….……... 109
20.Tabel 20. Perolehan Nilai (Siklus I) ………..………..….…... 110
21.Tabel 21. Hasil Observasi (Siklus II) …………...………... 114
22.Tabel 22. Perolehan Nilai (Siklus II) ……….... 116
(14)
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang MasalahSekolah merupakan lembaga pendidikan yang memiliki tugas menciptakan kesempatan yang luas kepada setiap siswa untuk mengembangkan dirinya secara optimal, sesuai potensi yang dimiliki dan sesuai pula dengan situasi lingkungan yang tersedia. Suatu rumusan pendidikan tentang istilah “Pendidikan” adalah sebagai berikut: “Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang” (UUR.I. No. 2 Tahun 1989, Bab I, Pasal I).
Mutu Pendidikan di Indonesia dianggap oleh banyak kalangan masih rendah. Hal ini bisa dilihat dari beberapa indikator. Pertama, lulusan dari sekolah atau perguruan tinggi yang belum siap memasuki dunia kerja karena minimnya kompeten yang dimiliki. Kedua, peringkat Human Development Indeks (HDI) Indonesia yang masih rendah (tahun 2004 peringkat 111 dari 117 negara). Ketiga, laporan
International Education Achievment (Pencapaian Pendidikan International) bahwa
kemampuan membaca siswa Matematichs and science study (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam), lembaga yang mengukur hasil pendidikan di dunia, bahwa kemampuan Matematika siswa SMP Indonesia masih berada diurutan ke-34 dari 38 negara, sedangkan kemampuan IPA berada diurutan ke-32 dari 38 negara (Kunandar, 2008).
(15)
2
Menjawab tuntutan peningkatan mutu pendidikan, pemerintah telah menyempurnakan kurikulum 1994 menjadi kurikulum 1999 kemudian kurikulum 2004 atau Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Bahkan, sekarang KBK sudah semakin disempernukan dengan diterapkannya kurikulum 2006 yang lebih dikenal KTSP. KTSP merupakan singkatan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi sekolah/daerah, karateristik sekolah/daerah, sosial budaya masyrakat setempat, dan karateristik peserta didik (Mulyasa, 2006).
Selanjutnya SMK sebagai salah satu lembaga pendidikan formal yang berfungsi untuk menghasilkan tenaga kerja yang memeiliki keterampilan tingkat menegah pada bidangnya masing-masing sesuai pasal 11 ayat 3 USPN N0. 2 Tahun 1998 yang menyatakan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang mempersiapkan lulusan untuk dapat bekerja pada bidang tertentu. Berikut adalah tujuan SMK sebagai bagian dari sistem pendidikan Indonesia, yaitu : (1). Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja,mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada diDunia Usaha / Dunia Industri (DU/ DI) sebagai tenaga kerja tingkat menegah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya,(2). Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi dilingkungan kerja, mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya, (3). Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, agar mampu mengembangkan diri dikemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang
(16)
3
pendidikan yang lebih tinggi, (4). Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih.
Dengan mengacu pada tingkat sumber daya manusia (SDM) sebagai tenaga kerja aktif yang benar-benar handal dan siap pakai, setiap calon tenaga kerja harus lebih mempersiapkan diri lebih baik, tidak terkecuali lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK). Kualitas lulusan SMK yang memiliki kemampuan yang tinggi didambakan oleh masyarakat/ pihak pemakai jasa lulusan SMK. Kualitas lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dapat dianggap tinggi apabila pengetahuan, keterampilan dan sikap para lulusanya berguna bagi perkembangan- perkembangan saat ini, baik di lembaga pendidikan yang lebih tinggi maupun diDunia Usaha/ Dunia Industri (DU/ DI).
Dalam hal ini Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di bekali dengan Kompetensi Kejuruan sesuai jurusan masing- masing, dimana salah satu dari Kompetensi Kejuruan tersebut adalah Menggambar Konstruksi Kusen Pintu Dan Jendela (MKKPDJ). MKKPDJ adalah penguasaan teoritis, sikap dan keterampilan dalam menggambar dan merencanakan bentuk dan ukuran kozen pintu dan jendela pada suatu bangunan. Dimana pada mata pelajaran MKKPDJ, siswa dituntut untuk mengenal, menegerti, dan memahami bentuk dan ukuran kozen pintu dan jendela pada suatu bangunan sesuai kebutuhan masyarakat saat ini. Mengingat betapa pentingnya pelajaran MKKPDJ, siswa sebagai calon tenaga kerja di bidang bangunan diharapkan memilih kemampuan dasar yang kuat dalam bidang tersebut.
(17)
4
Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan analisis dokumen berupa Daftar Kumpulan Nilai (DKN) yang di peroleh dari guru mata diklat MKKPDJ kelas XI Teknik Gambar Bangunan (TGB) SMK Negeri 1 Lubuk Pakam, yakni; pada hari rabu tanggal 03 April 2013 lalu, menyatakan pihak sekolah masih mengalami kesulitan untuk mencapai tingkat keberhasilan pendidikan, hal ini dapat kita lihat melalui persentase hasil belajar siswa kelas XI Teknik Gambar Bangunan (TGB) sebagai berikut:
Tabel 1. Daftar Kumpulan Nilai Siswa Kelas XI Teknik Gambar Bangunan (TGB) SMK Negeri 1 Lubuk Pakam.
Sumber: Daftar nilai siswa kelas XI Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Pelajaran 2010/ 2011 dan 2011/ 2012.
Dari data diatas dapat diketahui bahwa persentase hasil belajar Tahun Pelajaran (T.P) 2010/ 2011 dan Tahun Pelajaran (T.P) 2011/ 2012 semester ganjil, menunjukkan masih ada peserta didik yang nilainya dibawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM), khususnya pada mata diklat Menggambar Konstruksi Kosen Pintu No
Tahun Pelajaran
(T.P)
Perolehan Nilai
Total
≤ 69 70 – 79 80 – 89 90 - 100
Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh %
1 Ganjil
2010/ 2011 6 16,6 8 22,2 17 47,2 5 14,0 36 100
2 Ganjil
(18)
5
Dan Jendela (MKKPDJ). Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) pada mata diklat MKKPDJ atau mata diklat produktif lainnya adalah nilai 70 (Depdiknas, 2007). Hal ini menjadi bukti bahwa hasil belajar pada mata diklat MKKPDJ yang diperoleh siswa kelas XI Teknik Gambar Bangunan masih ada ≤ 70.
Rendahnya hasil belajar mata diklat MKKPDJ siswa kelas XI TGB SMK Negeri 1 Lubuk Pakam dipengaruhi oleh faktor berikut, yakni: (1) tidak bisa konsentrasi, (2) tidak paham apa yang dipelajari, (3) mudah lupa tentang apa yang diingat sebelumnya, (4) otak menjadi jenuh sehingga tidak bisa belajar lebih banyak lagi, (5) belajar monoton dan individual (Windura: 2008).
Dari penjelasan diatas kita dapat mengetahui bagaimana aktivitas belajar siswa diruang kelas maupun diluar kelas. Hal ini dapat kita lihat berdasarkan persentase jumlah siswa yang mengerjakan tugas dengan tuntas, persentase jumlah siswa yang mengerjakan tugas tidak tuntas, dan persentase jumlah siswa yang sama sekali tidak mengerjakan tugas, dan hasil tes belajar mata diklat MKKPDJ siswa yang masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Guru sebagai ahli dalam bidang mendidik dan mengajar dapat melihat tingkat ketercapaian/ kemajuan pembelajaran yang telah dilakukan, dengan mengetahui persentase ketuntasan tugas siswa berdasarkan aktivitas belajar pada mata diklat MKKPDJ kelas XI Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam, melalui tabel 2 dibawah ini, yakni:
Tabel 2. Persentase Ketuntasan Belajar Pada mata diklat MKKPDJ Tahun Pealajaran 2010/ 2011 dan 2011/ 2012.
(19)
6 N O Tahun Pelajaran (T.P)
T U G A S
Total Tidak
Dikerjakan
Tidak
Tuntas Tuntas
% Jlh % Jlh % Jlh % Jlh
1 Ganjil
2010/ 2011 16,6 6 22,2 8 61,2 22 100 36 2 Ganjil
2011/ 2012 21,9 7 28,2 9 49,9 16 100 32
Sumber: Arsip guru mata diklat Menggambar Konstruksi Kozen Pintu Dan Jendela (MKKPDJ) 2010/ 2011 dan 2011/ 2012.
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa persentase ketuntasan tugas Tahun Pelajaran (T.P) 2010/ 2011 dan Tahun Pelajaran (T.P) 2011/ 2012 semester ganjil, menunjukkan masih ada peserta didik yang sama sekali tidak mengerjakan tugas dan tugas yang tidak tuntas, artinya ketuntasan tugas belum mencapai 75% dari jumlah siswa. Hal ini diakibatkan rendahnya aktivitas belajar siswa diruang kelas maupun diluar kelas, terkhusus pada mata diklat MKKPDJ SMK Negeri 1 Lubuk Pakam.
Untuk menciptakan interaksi yang aktif, agar tercapai tujuan pengajaran, seorang guru harus memahami berbagai metode- metode pembelajaran, hal ini merupakan pengetahuan yang pokok dalam ilmu mengajar, seperti yang dikemukakan
Slameto (2003), “Mengajar adalah salah satu komponen dari kompetensi-kompetensi
guru. Dan setiap guru harus menguasai serta terampil melaksanakan pengajaran”. Dengan demikian menerapkan metode yang sesuai, cenderung diharapkan sebagai keterampilan guru. Memilih dan menggunakan metode-metode mengajar yang tepat,
(20)
7
disesuaikan dengan masing-masing mata pelajaran tertentu, serta situasi belajar mengajar. Dengan mempertimbangkan berbagai faktor mengenai kelebihan dan kekurangan suatu metode pengajaran, seorang guru diharapkan dapat memilih metode pengajaran yang baik agar proses pengajaran berjalan lancar dan efektif.
Banyak metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengaktifkan siswa, seperti: metode Pembelajaran Berbasis Masalah, Kooperatif, Inquiry,
Contextual Teaching and Learning (CTL), dan sebagainya. Salah satu upaya untuk
meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa adalah dengan menerapkan model pembelajaran CTL.
Pembelajaran CTL merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan masyarakat (Agus Suprijono, 2010). Pada pembelajaran berbasis CTL, tugas guru adalah membantu siswa mencapai tujuannya. Guru lebih banyak berurusan dengan strategi dari pada memberi informasi. Tugas guru mengelola kelas sebagai tim yang bekerja bersama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi anggota kelas (siswa).
Alasan dipilihnya pembelajaran kontekstual ini adalah, bahwa melalui pembelajaran kontekstual: (1) Situasi pembelajaran lebih kondusif, karena siswa dilibatkan secara penuh dalam pembelajaran dan posisi guru lebih berpindah- pindah (depan, tengah, dan belakang), (2) Guru tidak lagi menggunakan metode konvensional, pembelajaran lebih berpusat pada siswa, sehingga siswa menjadi aktif, dan (3) Guru akan termotivasi untuk mencari media pembelajaran baru (modelling)
(21)
8
dari berbagai sumber, karena pembelajaran kontekstual mengarahkan guru untuk menggunakan media pembelajaran yang lebih bervariasi guna membangkitkan minat siswa dalam pembelajaran.
Selain itu, siswa juga diajak untuk terlibat langsung mulai dari pemahaman materi, diskusi, pembentukan kelompok belajar, sampai kegiatan refleksi. Melalui pembelajaran kontekstual ini, diharapkan siswa mampu untuk meningkatkan kualitas dan antusias dalam belajar pada mata diklat MKKPDJ. Uraian diatas menjelaskan bahwa pembelajaran kontekstual perlu dioptimalkan untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa kelas XI TGB SMK Jurusan Teknik Gambar Bangunan berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Dengan demikian maka dapat dibuat suatu indikator keberhasilan yang ingin dicapai setelah penerapan model pembelajaran CTL ini dilaksanakan, yaitu meningkatnya hasil belajar siswa dan aktivitas belajar siswa pada setiap siklus.
Tabel 3. Indikator Keberhasilan
No Indikator Sebelum Perbaikan Harapan Setelah Perbaikan T.P 2010/ 2011 T.P 2011/ 2012 T.P rencana T.P rencana 1 Model Pembelajaran Konvensional Konvensional CTL CTL 2 Aktivitas Belajar Tidak aktif Tidak aktif Aktif Aktif 3 Hasil Belajar < 69= 16,6%
70 – 79= 22,2% 80 – 89= 47,2% 90 – 100= 14,0%
< 69= 21,9% 70 – 79= 28,2% 80 – 89= 40,6% 90 – 100= 9,3%
< 69=
70 – 79= 30% 80 – 89= 50% 90 – 100= 20%
< 69=
70 – 79=35% 80 – 89= 50% 90 – 100= 15% Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti termotivasi untuk melakukan
penelitian dalam bentuk tulisan ilmiah (skripsi) dengan judul,
Penerapan Model
Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) Dalam
(22)
9
Upaya Peningkatan Hasil Belajar Dan Aktivitas Belajar Menggambar
Konstruksi Kuzen, Pintu Dan Jendela (MKKPDJ) Pada Kelas XI
Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam 2013/ 2014.
B. Identifikasi MasalahBerdasarkan latar belakang diatas, maka identifikasi pokok- pokok masalah sebagai berikut:
1. Siswa cenderung pasif, dan kurang tertarik menggambar, khususnya pada mata diklat Menggambar Konstruksi Kozen Pintu Dan Jendela (MKKPDJ).
2. Kurangnya minat belajar mengakibatkan aktivitas belajar siswa menurun, khususnya pada mata diklat MKKPDJ.
3. Rendahnya hasil belajar mata diklat MKKPDJ pada siswa kelas XI program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK N 1 Lubuk Pakam.
4. Mata diklat MKKPDJ masih menggunakan model pembelajaran konvensional. 5. Penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar mata diklat MKKPDJ siswa kelas XI program Keahlian Teknik Gambar Bangunan (TGB) SMK Negeri 1 Lubuk Pakam.
C. Batasan Masalah
Karena keterbatasan waktu dan keefektifan proses penelitian, peneliti memberikan batasan pengkajian sebagai berikut:
1. Penelitian ini hanya diterapkan pada mata diklat Menggambar Konstruksi Kozen Pintu Dan Jendela (MKKPDJ) dalam bentuk teori, dengan
(23)
10
menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) yang terangkum dalam suatu penelitian tindakan kelas (Classroom Action
Research).
2. Penelitian ini diterapkan dalam rangka meningkatkan hasil belajar pada mata diklat MKKPDJ siswa kelas XI Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam.
3. Penelitian ini diterapkan dalam rangka meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata diklat MKKPDJ siswa kelas XI Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, teridentifikasi bahwa permasalahan yang dihadapi pada pembelajaran Menggambar Konstruksi Kozen Pintu Dan Jendela (MKKPDJ) adalah rendahnya hasil belajar siswa dan aktivitas belajar siswa, maka penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah dengan menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and
Learning (CTL) dapat meningkatkan hasil belajar Menggambar Konstruksi
Kusen Pintu Dan Jendela (MKKPDJ) pada siswa kelas XI Teknik Gambar Bangunan (TGB) SMK Negeri 1 Lubuk Pakam?
2. Apakah dengan menggunakan model pembelajaran Contextual Teacing and
Learning (CTL) dapat meningkatkan aktivitas belajar Menggambar Konstruksi
Kusen Pintu Dan Jendela (MKKPDJ) pada siswa kelas XI Teknik Gambar Bangunan (TGB) SMK Negeri 1 Lubuk Pakam?
(24)
11
E. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah seperti yang disebutkan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar mata diklat Menggambar Konstruksi Kozen Pintu Dan Jendela (MKKPDJ) kelas XI Teknik Gambar Bangunan (TGB) SMK Negeri 1 Lubuk Pakam, dengan penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL).
2. Untuk mengetahui keaktifan siswa pada penerapan model pembelajaran CTL demi peningkatan aktivitas belajar siswa pada mata diklat MKKPDJ di kelas XI Teknik Gambar Bangunan (TGB) SMK Negeri 1 Lubuk Pakam.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan mamfaat pada:
1. Bagi siswa : sebagai model pembelajaran dalam rangka peningkatan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa.
2. Bagi guru : sebagai bahan informasi untuk memilih alternative model pembelajaran yang sesuai dengan pokok bahasan yang diajarkan serta meningkatkan kompetensi guru dalam merancang atau mendesain pembelajaran.
3. Bagi sekolah : sebagai masukan dalam pembinaan dan peningkatan mutu pendidikan.
(25)
119 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan aktivitas belajar mengajar pada mata diklat Menggambar Konstruksi Kusen Pintu Dan Jendela (MKKPDJ) kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan (TGB). Hal ini dapat diketahui dengan nilai rata rata hasil observasi siswa mengalami peningkatan, yaitu pada siklus I dengan nilai rata rata 68,00 meningkat menjadi nilai rata rata 83,00 pada siklus II.
2. Penerapan model pembelajaran CTL dapat meningkatkan hasil belajar mengajar pada mata diklat MKKPDJ kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan (TGB). Hal ini dapat diketahui dengan nilai rata rata 76,39 meningkat menjadi nilai rata rata 81,79 pada siklus II.
3. Melalui pembelajaran yang bermakna dengan model pembelajaran CTL, siswa dapat menerima dan menemukan langkah dalam mencari penyelesaian dari materi pelajaran MKKPDJ.
(26)
120 B. Implikasi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadinya peningkatan hasil belajar siswa dan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran mata diklat MKKPDJ, dikarenakan:
1. Siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran, hal ini diketahui dari indikator indikator pada lembar observasi aktivitas siswa yaitu siswa aktif dalam bertanya, memberi jawaban, memberikan pendapat, dan membuat kesimpulan dalam proses belajar dan pembelajaran. Peningkatan keaktifan siswa dapat dilihat dari hasil lembar observasi siswa yaitu nilai rata rata 68,00 pada siklus I meningkat menjadi nilai rata rata 83,00 pada siklus II. Sehingga diketahui bahwa hipotesis pertama dapat diterima dalam meningkatkan keaktifan atau aktivitas belajar siswa.
2. Pada siklus I yang diberikan materi pelajaran tentang pemahaman konstruksi kusen pintu (type kusen pintu, jenis kayu, dan ketentuan arah bukaan) dan pemahaman mengenai prosedur memilih jenis kayu, dan pendimensian dengan nilai rata rata 76,39 meningkat pada siklus II dengan materi konstruksi kusen jendela (type kusen jendela, jenis kayu, dan ketentuan arah bukaan) dan pemahaman mengenai prosedur memilih jenis kayu, dan pendimensian dengan nilai rata rata 81,79. Sehingga diketahui bahwa hipotesis kedua diterima dalam meningkatkan hasil belajar siswa
3. Dari meningkatnya hasil observasi siswa dalam mengajukan pertanyaan, memberikan jawaban, memberikan pendapat dan membuat kesimpulan serta meningkatnya hasil belajar siswa maka diketahui adanya peningkatan kemampuan siswa dalam menerima materi pelajaran MKKPDJ. Sehingga diketahui bahwa hipotesis ketiga dapat diterima dalam meningkatkan kemampuan siswa.
(27)
121 C. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi, disarankan bahwa:
1. Dalam kegiatan belajar mengajar guru diharapkan menjadikan pembelajaran dengan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) sebagai motivasi untuk aktif dalam mengikuti pembelajaran mata diklat MKKPDJ dalam meningkatkan keaktifan atau aktivitas siswa.
2. Dalam kegiatan belajar mengajar guru diharapkan menjadikan pembelajaran dengan model pembelajaran CTL sebagai suatu alternatif dalam mata diklat MKKPDJ untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Karena kegiatan ini sangat bermanfaat khususnya bagi guru dan siswa, maka diharapkan kegiatan ini dapat dilakukan secara berkesinambungan pada mata diklat MKKPDJ maupun pelajaran lain.
4. Hendaknya dalam kegiatan belajar mengajar dengan model pembelajaran CTL diharapkan siswa lebih giat dan rajin dalam mengajukan pertanyaan, memberikan jawaban, memberikan pendapat, dan membuat kesimpulan.
(28)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
B. Suryobroto. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Ed. Rev. Jakarta Djamarah, Syaiful Bachri. 2003. Psikolog Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Edward Allen. 2005. Dasar- dasar Konstruksi Bangunan. Jakarta: Erlangga Isjoni. 2009. Model- Model Pembelajaran. Jakarta: Gramedia
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kunandar.2008. Langkah mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers
Muhammad Jauhari. 2011. Implementasi PAIKEM dari behavioristik sampai
KONSTRUKTIVISTIK (Sebuah Pengembangan Pembelajaran Berbasis CTL (Contextual Teaching and Learning). Jakarta: Penerbit Prestasi Pustakaraya Mell Silberman. 1996. Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Penerbit. Pustaka
Insan Madani. Yogyakarta
Nurhadi. 2004. Kurikulum 2004. Jakarta: Grasindo
Sardiman, A.M. 2008. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grasindo
Slameto.2003. Belajar Dan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Asti Syaiful Bahria Djamarah & Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.
Rineka Cipta
Sudjana. 2002. Metode Statika, Tarsinto. Bandung
Sanjana, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Bererientasi Standar Pendidikan.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan- pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Penerbit: Alfabeta. Bandung
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif. Jakarta: Kencana, Prenada Media Group
(29)
Yayasan Dana Normalisasi Indonesia. 1979. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia – NI- 5 PKKI 1961. Bandung: Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan. Konstruksi Kayu, Jakarta: Kencana
Yuniar. Dkk. 2008. Makalah Model- Model Pembelajaran Efektif dalam Implementasi KTSP. . Medan: Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara
(1)
E. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah seperti yang disebutkan di atas, maka tujuan
penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar mata diklat Menggambar
Konstruksi Kozen Pintu Dan Jendela (MKKPDJ) kelas XI Teknik Gambar
Bangunan (TGB) SMK Negeri 1 Lubuk Pakam, dengan penerapan model
pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL).
2. Untuk mengetahui keaktifan siswa pada penerapan model pembelajaran CTL
demi peningkatan aktivitas belajar siswa pada mata diklat MKKPDJ di kelas XI
Teknik Gambar Bangunan (TGB) SMK Negeri 1 Lubuk Pakam.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan mamfaat pada:
1. Bagi siswa : sebagai model pembelajaran dalam rangka peningkatan hasil
belajar dan aktivitas belajar siswa.
2. Bagi guru : sebagai bahan informasi untuk memilih alternative model
pembelajaran yang sesuai dengan pokok bahasan yang diajarkan serta
meningkatkan kompetensi guru dalam merancang atau mendesain
pembelajaran.
3. Bagi sekolah : sebagai masukan dalam pembinaan dan peningkatan mutu
(2)
119 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat
meningkatkan aktivitas belajar mengajar pada mata diklat Menggambar
Konstruksi Kusen Pintu Dan Jendela (MKKPDJ) kelas XI Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan (TGB). Hal ini dapat diketahui dengan nilai rata rata
hasil observasi siswa mengalami peningkatan, yaitu pada siklus I dengan nilai
rata rata 68,00 meningkat menjadi nilai rata rata 83,00 pada siklus II.
2. Penerapan model pembelajaran CTL dapat meningkatkan hasil belajar mengajar
pada mata diklat MKKPDJ kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar
Bangunan (TGB). Hal ini dapat diketahui dengan nilai rata rata 76,39 meningkat
menjadi nilai rata rata 81,79 pada siklus II.
3. Melalui pembelajaran yang bermakna dengan model pembelajaran CTL, siswa
dapat menerima dan menemukan langkah dalam mencari penyelesaian dari
(3)
B. Implikasi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadinya peningkatan hasil belajar siswa dan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran mata diklat MKKPDJ, dikarenakan:
1. Siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran, hal ini diketahui dari indikator indikator pada lembar observasi aktivitas siswa yaitu siswa aktif dalam bertanya, memberi jawaban, memberikan pendapat, dan membuat kesimpulan dalam proses belajar dan pembelajaran. Peningkatan keaktifan siswa dapat dilihat dari hasil lembar observasi siswa yaitu nilai rata rata 68,00 pada siklus I meningkat menjadi nilai rata rata 83,00 pada siklus II. Sehingga diketahui bahwa hipotesis pertama dapat diterima dalam meningkatkan keaktifan atau aktivitas belajar siswa.
2. Pada siklus I yang diberikan materi pelajaran tentang pemahaman konstruksi
kusen pintu (type kusen pintu, jenis kayu, dan ketentuan arah bukaan) dan pemahaman mengenai prosedur memilih jenis kayu, dan pendimensian dengan nilai rata rata 76,39 meningkat pada siklus II dengan materi konstruksi kusen jendela (type kusen jendela, jenis kayu, dan ketentuan arah bukaan) dan pemahaman mengenai prosedur memilih jenis kayu, dan pendimensian dengan nilai rata rata 81,79. Sehingga diketahui bahwa hipotesis kedua diterima dalam meningkatkan hasil belajar siswa
3. Dari meningkatnya hasil observasi siswa dalam mengajukan pertanyaan, memberikan jawaban, memberikan pendapat dan membuat kesimpulan serta meningkatnya hasil belajar siswa maka diketahui adanya peningkatan kemampuan siswa dalam menerima materi pelajaran MKKPDJ. Sehingga diketahui bahwa hipotesis ketiga dapat diterima dalam meningkatkan kemampuan siswa.
(4)
121 C. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi, disarankan bahwa:
1. Dalam kegiatan belajar mengajar guru diharapkan menjadikan pembelajaran
dengan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) sebagai
motivasi untuk aktif dalam mengikuti pembelajaran mata diklat MKKPDJ dalam
meningkatkan keaktifan atau aktivitas siswa.
2. Dalam kegiatan belajar mengajar guru diharapkan menjadikan pembelajaran
dengan model pembelajaran CTL sebagai suatu alternatif dalam mata diklat
MKKPDJ untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Karena kegiatan ini sangat bermanfaat khususnya bagi guru dan siswa, maka
diharapkan kegiatan ini dapat dilakukan secara berkesinambungan pada mata
diklat MKKPDJ maupun pelajaran lain.
4. Hendaknya dalam kegiatan belajar mengajar dengan model pembelajaran CTL
diharapkan siswa lebih giat dan rajin dalam mengajukan pertanyaan,
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
B. Suryobroto. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Ed. Rev. Jakarta
Djamarah, Syaiful Bachri. 2003. Psikolog Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Edward Allen. 2005. Dasar- dasar Konstruksi Bangunan. Jakarta: Erlangga
Isjoni. 2009. Model- Model Pembelajaran. Jakarta: Gramedia
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kunandar.2008. Langkah mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers
Muhammad Jauhari. 2011. Implementasi PAIKEM dari behavioristik sampai
KONSTRUKTIVISTIK (Sebuah Pengembangan Pembelajaran Berbasis CTL (Contextual Teaching and Learning). Jakarta: Penerbit Prestasi Pustakaraya
Mell Silberman. 1996. Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Penerbit. Pustaka Insan Madani. Yogyakarta
Nurhadi. 2004. Kurikulum 2004. Jakarta: Grasindo
Sardiman, A.M. 2008. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grasindo
Slameto.2003. Belajar Dan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Asti
Syaiful Bahria Djamarah & Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Sudjana. 2002. Metode Statika, Tarsinto. Bandung
Sanjana, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Bererientasi Standar Pendidikan.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan- pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Penerbit: Alfabeta. Bandung
(6)
Yayasan Dana Normalisasi Indonesia. 1979. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia – NI- 5 PKKI 1961. Bandung: Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan. Konstruksi Kayu, Jakarta: Kencana
Yuniar. Dkk. 2008. Makalah Model- Model Pembelajaran Efektif dalam Implementasi KTSP. . Medan: Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara