PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KUIS TEBAK KATA PADA MATA PELAJARAN PKn DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA :Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII SMP N 9 Bandung:.
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KUIS TEBAK KATA PADA MATA PELAJARAN PKn DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI
BELAJAR SISWA
(Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII SMP N 9 Bandung)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan
Oleh:
Finny Awallia Taofik 1001739
JURUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
2014
(2)
(Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII SMP N 9 Bandung)
Oleh
Finny Awallia Taofik
Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
© FINNY AWALLIA TAOFIK
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA APRIL 2014
Hak Cipta dilindungi Undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotocopy, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis
(3)
HalamanPengesahanSkripsi
FINNY AWALLIA TAOFIK
1001739
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KUIS TEBAK KATA PADA MATA PELAJARAN PKn DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI
BELAJAR SISWA
(KuasiEksperimenterhadapSiswaKelas VIII SMP N 9 Bandung)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:
Pembimbing 1
Prof. Dr. H. EndangDanial Ar., M. Pd., M. Si NIP. 19500502 197603 1 002
Pembimbing 2
Prof. Dr. H. AzisWahab, M. A NIP. 19430401 196709 1 001
Mengetahui,
KetuaJurusanPendidikanKewarganegaraan
Prof. Dr. H. Sapriya, M. Ed NIP. 19630820 198803 1 001
(4)
Hari, Tanggal : Selasa, 08 April 2014
Tempat : Gedung FPIPS UPI Bandung PanitiaUjianterdiridari:
1. Ketua :
Prof. Dr. H. KarimSuryadi, M. Si NIP. 19700814 199402 1 001 2. Sekretaris :
Prof. Dr. H. Sapriya, M. Ed NIP. 19630820 198803 1 001 3. Penguji : 3.1
Prof. Dr. H. Sapriya, M. Ed NIP. 19630820 198803 1 001 3.2
Drs. DjaenudinHarun, SH., M. S NIP. 130 256 644 00
3.3
Dr. CecepDarmawan, S. Pd., S. IP., M. Si NIP. 19690929 199402 1 001
(5)
Finny Awallia Taofik, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Kuis Tebak Kata Pada Mata Pelajaran PKN Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Finny Awallia Taofik. (2014). Penggunaan Model Pembelajaran Kuis Tebak Kata Pada Mata Pelajaran PKn Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. (Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII SMP N 9 Bandung).
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pembelajaran PKn yang dilakukan oleh guru dikelas lebih dominan menggunakan metode konvensional, sehingga menyebabkan kurangnya motivasi siswa untuk mengikuti pelajaran PKn karena terkesan membosankan serta kurang menarik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui deskripsi motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum diberikan perlakuan (treatment), deskripsi motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kuis tebak kata dan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional setelah diberikan perlakuan (treatment, motivasi belajar siswa antara kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kuis tebak kata dengan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional, kendala penggunaan model pembelajaran Kuis Tebak Kata dalam pembelajaran PKn di kelas eksperimen. Metode penelitian yang digunakan dalam peneltian ini adalah metode quasi eksperimen, dengan menerapkan design penelitian nonequivalent control group design. Dalam penelitian ini digunakan dua kelas sebagai sampel yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil penelitian ini menunjukkan 1) Tingkat motivasi belajar siswa sebelum menggunakan model pembelajaran kuis tebak kata pada kelas eksperimen dan yang tidak menggunakan model pembelajaran kuis tebak kata pada kelas kontrol terdapat perbedaan. Hal tersebut terlihat dari hasil rata-rata angket motivasi belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Nilai rata-rata hasil angket motivasi belajar siswa kelas eksperimen adalah 103, 91 dan hasil rata-rata angket motivasi belajar siswa pada kelas kontrol adalah 98, 74. 2) Tingkat motivasi belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran kuis tebak kata pada kelas eksperimen dan yang tidak menggunakan model pembelajaran kuis tebak kaya pada kelas kotrol terdapat perbedaan dan mengalami peningkatan. Hal tersebut terlihat dari hasil rata-rata angket motivasi belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Nilai rata-rata hasil angket motivasi belajar siswa kelas eksperimen adalah 103, 14 dan hasil rata-rata angket motivasi belajar siswa adalah 97, 97. 3) Terdapat perbedaan tingkat motivasi belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Perbedaan tersebut terlihat dari hasil rata-rata angket motivasi belajar siswa. Motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kuis tebak kata lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang tidak menggunakan model pembelajaran kuis tebak kata. Hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji-t dengan bantuan SPSS 16 For Windows pada taraf signifikansi 5% dimana sig.(2-tailed) hasil angket motivasi belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah 0,01 dimana 0,01 < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Maka kesimpulan dari penelitian ini bahwa model pembelajaran kuis tebak kata terbukti
(6)
Finny Awallia Taofik, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Kuis Tebak Kata Pada Mata Pelajaran PKN Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn. Agar proses pembelajaran di sekolah menjadi lebih maksimal, maka sekolah dapat mengembangkan model pembelajaran kuis tebak kata sebagai metode untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran PKn.
ABSTRACT
Finny Awallia Taofik. (2014). The Use of Learning Model Word Guessing Quiz in Civics Subject in Enhancing Students’ Learning Motivation. (Quasi -Experiment towards Eight Grade Students SMP N 9 Bandung).
Background of this study is the use of conventional method which dominantly used by the teacher in learning Civics, in the result it led to the lack of students' motivation to follow Civics course because it looked boring and less interesting.This study was aimed to find out the description of students' learning motivation in experimental and control classes before giving them treatment, the description of students' learning motivation between the experimental group which used the word guessing quiz and the control group which used the conventional method after giving them treatment, students' learing motivation between the experimental group which used the word guessing quiz and the control group which used the conventional method, the obstacles of the use of Word Guessing Quiz in Civics subject in the experimental group. This study conducted Quasi-Experiment method, by implementing nonequivalent control
group design.This study employed two classes--as sample--experimental and
control groups. The result of this study shown 1) Level of students' learning motivation before using Word Guessing Quiz learning model in the experimental group and without using Word Guessing Quiz learning model in the control group which occured differences.It was shown based on the average result of students' learning motivation questionnaires in experimental and control groups. The average score of the result fron students' learning motivation questionnaire in the experimental group was 103,91. The averge score of students' learning motivation in the control group was 98,74. 2) The level of students' learning motivation after implementing learning model Word Guessing Quiz in the experimental group and without Word Guessing Quiz in the control group occured differences and improvement.It was shown from the average score of student' learning motivation in experimental and control groups. The average score of the result from students' learning motivation in the experimental class was 103,14 and the average result of students' learning motivation was 97,97. 3) There were level differences in students' learning motivation between experimental and control groups. The difference was shown from the average result of quesionnaires of students' learning motivation. Students' learning motivation in the experimental group which used word guessing quiz were higher than the control group which did not use that model.The result of hypothesis test used t-test with SPSS 16 For Windows on significant level in which sig. (2-tailed) the quesionnaires result of students' learning motivation in experimental and control groups were 0,01 where
(7)
Finny Awallia Taofik, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Kuis Tebak Kata Pada Mata Pelajaran PKN Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
0,01< 0,05, in the result Ho was ignored and Ha was accepted.To sum up, Word
Guessing Quiz learning model evidently increased students' learning motivation in
learning Civics subject. So that learning process can reach to the maximal, therefore school can develop Word Guessing Quiz learning model as a method to enchance students' learning motivation in Civics subject.
(8)
Finny Awallia Taofik, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Kuis Tebak Kata Pada Mata Pelajaran PKN Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i ii iv vii viii xi xii BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 6
BAB II
C. Tujuan Penelitian... D. Manfaat Penelitian... E. Struktur Organisasi Skripsi...
KAJIAN TEORITIS...
A. Model Pembelajaran... 1. Pengertian Model Pembelajaran... 2. DasarPertimbanganPemilihan Model Pembelajaran... 3. Ciri-ciri Model Pembelajaran... B. Model PembelajaranKuisTebak Kata...
1. Konsep Model PembelajaranKuisTabak Kata... 2. Langkah-langkah Model PembelajaranTebak Kata... 3. KelebihandanKekurangan Model PembelajaranKuisTebak
Kata... C. KonsepPembelajaran...
1. PengertianPembelajaran... 2. PendekatanPembelajaran... 3. Perencanaan Proses Pembelajaran... 4. PenilaianHasilPembelajaran... D. PendidikanKewarganegaraan...
1. SejarahTimbulnyaPendidikanKewarganegaraan... 2. PerkembanganPendidikanKewarganegaraan di Indonesia... 3. PendidikanKewarganegaraan (Civic Education)
danReaktulisasiPancasila... ....
4. KonsepDasarPendidikanKewarganegaraan (Civic Education)... 5. StandarKompetensidanKompetensiDasarPendidikanKewargan 7 7 8 10 10 10 14 14 14 15 17 20 20 20 21 24 25 25 25 26 31 33 34
(9)
ix
Finny Awallia Taofik, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Kuis Tebak Kata Pada Mata Pelajaran PKN Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
BAB IV
egaraan (Civic Education)...
E. MotivasiBelajarSiswa... 1. PengertianMotivasi... 2. PengertianMotivasiBelajarSiswa... 3. TeoriTentangMotivasi... 4. FungsiMotivasidalamBelajar... 5. Macam-macamMotivasi... 6. Bentuk-bentukMotivasi di Sekolah... 7. Strategimemotivasi... 8. UpayaMeningkatkanMotivasiBelajarSiswa... 9. Guru sebagai Motivator... F. KajianPeneliti yang Relevan...
METODE PENELITIAN...
A. Metode Penelitian... B. Desain Penelitian... C. Variabel Penelitian... 1. Model Pembelajaran Kuis Tebak Kata (Variabel X)... 2. Motivasi Belajar Siswa (Variabel Y)... D. Prosedur Penelitian... 1. Tahap Persiapan... 2. Tahap Pelaksanaan... 3. Tahap Akhir... E. Populasi dan Sampel Penelitian... 1. Populasi... 2. Sampel... F. Teknik Pengumpulan Data... G. Instrumen Penelitian... H. Teknik Analisis Data... 1. Analisis Kualitas Instrumen Penelitian... 2. Teknik Analisis Data Penelitian... I. Rancangan Uji Hipotesis...
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...
A. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian...
1. Profil SMP Negeri 9 Bandung... 2. Visi dan Misi... 3. Data Siswa 4 (empat) Tahun Terakhir... 4. Pendidik dan Tenaga Kependidikan... 5. Data Ruang... 6. Status Sekolah... B. Deskripsi Hasil Penelitian...
36 36 38 40 41 42 44 46 52 55 58 61 61 61 63 65 66 66 67 67 68 68 68 68 68 70 71 71 74 76 78 78 78 78 79 80 82 84 84 85
(10)
Finny Awallia Taofik, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Kuis Tebak Kata Pada Mata Pelajaran PKN Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
1. Pengolahan Hasil Angket... 2. Uji Hipotesis... 3. Deskripsi Hasil Observasi... 4. Deskripsi Hasil Wawancara... C. Pembahasan Hasil Penelitian... 1. Deskripsi Motivasi Belajar Siswa Pada Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol Sebelum diberikan Perlakuan (Treatment)... 2. Deskripsi Motivasi Belajar Siswa Pada Kelas Eksperimen
yang Menggunakan Model Pembelajaran Kuis Tebak Kata dan Kelas Kontrol yang Menggunakan Metode Konvensional Setelah diberikan Perlakuan (Treatment)... 3. Perbedaan Tingkat Motivasi Belajar Siswa Antara Kelas Eksperimen yang Menggunakan Model Pembelajaran Kuis Tebak Kata dengan Kelas Kontrol yang Menggunakan Metode Konvensional... 4. Kendala Penggunaan Model Pembelajaran Kuis Tebak Kata
dalam Pembelajaran PKn di Kelas Eksperimen...
KESIMPULAN DAN SARAN...
A. Kesimpulan... B. Saran...
1. BagijurusanPKn... 2. Bagi Sekolah... 3. Bagi Guru... 4. Bagi Siswa... 5. Bagi Peneliti Lain...
87 92 96 102 102 103 105 112 114 114 115 115 116 116 116 117 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN
(11)
Finny Awallia Taofik, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Kuis Tebak Kata Pada Mata Pelajaran PKN Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah keseluruhan yang terintegrasi dari setiap aspek pendidikam, mulai dari input yang diproses atau ditransformasi oleh komponen-komponen pendidikan yang berhubungan satu sama lain yang sesuai dengan fungsinya masing-masing berjalan seiring seirama dalam mencapai tujuan pendidikan (output pendidikan), yaitu manusia terdidik yang mempunyai kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor. Di dalam pendidikan terdapat pendidikam PKn, dimana pendidikan PKn ini sangar penting untuk dipelajari.
Pendidikan PKn merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan dipersekolahan. Peran PKn yang begitu besar dalam pembelajaran harus diciptakan dalam proses pembelajaran PKn. Mata pelajaran PKn sampai saat ini masih kurang menggembirakan. Berdasarkan pra penelitian di SMP N 9 Bandung diperoleh fakta bahwa pembelajaran PKn masih menemui banyak kelemahan dan kendala yang dihadapi. Proses belajar mengajar sebenarnya merupakan salah satu sarana yang dilakukan untuk dapat mendorong siswa agar lebih memperkaya wawasan serta mengembangkan potensi yang dimiliki oleh siswa.
Menurut Kokom Komalasari (2010: 2) mengatakan bahwa. “Belajar
adalah aktivitas yang dapat menghasilkan perubahan dalam diri seseorang, baik secara aktual maupun potensial.”
Menurut pengertian ini, bahwa belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan, yang dimana akan menghasilkan diri seseorang menjadi berubah secara cepat dan memiliki kemampuan.
Belajar dan pembelajaran merupakan dua kegiatan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Keterkaitan belajar dan pembelajaran dapat digambarkan dalam sebuah sistem, proses belajar dan pembelajaran memerlukan masukan dasar (raw input) yang merupakan bahan pengalaman belajar dalam
(12)
Finny Awallia Taofik, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Kuis Tebak Kata Pada Mata Pelajaran PKN Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
proses belajar mengajar (learning teaching process) dengan harapan berubah menjadi keluaran (output) dengan kompetensi tertentu. Selain itu, proses belajar dan pembelajaran dipengaruhi pula oleh faktor lingkungan yang menjadi masukan lingkungan (environment input) dan faktor instrumental (instrumental input) yang merupakan faktor yang secara sengaja dirancang untuk menunjang proses belajar mengajar dan keluaran yang ingin dihasilkan.
Berdasarkan pengamatan dan wawancara dengan guru PKn dan sebagian siswa, terdapat masalah-masalah dan memerlukan pemecahan dengan tepat mengenai ketidaksukaan dan kebosanan pada mata pelajaran PKn disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya sebagai berikut:
Pertama, pembelajaran PKn yang dilakukan oleh guru dikelas lebih dominan menggunakan metode konvensional, sehingga menyebabkan kurangnya minat siswa untuk mengikuti pelajaran karena terkesan membosankan serta kurang menarik. Terkadang guru bingung untuk menggunakan metode dan model pembelajaran yang pada akhirnya guru menggunakan metode lama yakni metode ceramah dan sesekali diskusi.
Kedua, sebagian besar siswa kurang menyukai mata pelajaran PKn, ini terlihat ketika mengikuti proses pembelajaran sebagian besar siswa bersikap pasif serta banyak diantaranya siswa menganggap bahwa mata pelajaran PKn itu mudah sehingga mereka tidak terlalu konsentrasi saat proses pembelajaran berlangsung.
Dari masalah tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran yang bersifat konvensional itu sangat tergantung pada guru, baik dalam penjelasan materi maupun arahan atau intruksi. Dengan cara ini siswa tidak akan merasa sudah cukup dengan duduk dan mendengarkan ceramah atau intruksi dari guru saja dan mengakibatkan siswa kurang termotivasi terhadap pelajaran PKn. Faktor-faktor yang menyebabkan masih dipertahankannya metode tradisional ini menurut Numan Soemantri (1976: 59) diantaranya ialah:
(13)
3
Finny Awallia Taofik, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Kuis Tebak Kata Pada Mata Pelajaran PKN Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Buku Pendidikan Kewarganegaraan isinya sangat dipengaruhi oleh
Essetialisme verbalisme.
3. Indoktrinasi, ground covering technique dan yang sejenisnya adalah yang paling gampang.
4. Kurangnya kegiatan-kegiatan penulisan ilmiah mengenai metode, sehingga penyebaran prinsip-prinsip metode yang tercantum dalam rencana pendidikan sulit untuk dijalankan.
Selain faktor diatas, Numan Soemantri (1976: 71) mengemukakan bahwa terdapat faktor lain yang menyebabkan siswa tidak termotivasi untuk menyukai Pendidikan Kewarganegaraan sehingga hal ini membuat siswa kurang membantu konsep Pendidikan Kewarganegaraan, hal tersebut yaitu:
a. Sifat dari ilmu sosial yang berbeda dengan matematika dan science. b. Bahasa dalam ilmu sosial yang dapat ditafsirkan dari berbagai sudut.
c. Textbook ilmu sosial yang kurang menghubungkan teori dengan
kegiatan-kegiatan dasar manusia.
d. Banyaknya issue kontroversial dalam kehidupan sosial.
e. Metode mengajar yang berorientasi pada ground covering technique sangat menguasai praktek sehari-hari.
Agar siswa termotivasi untuk mengikuti pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, maka guru harus membuat strategi dan metode pembelajaran yang dapat menarik siswa. Menurut Hermowo (Asep Kurnia, 2010: 4) mengatakan bahwa:
“Apabila minat seorang siswa dapat ditumbuhkan ketika mempelajari
sesuatu, lantas dia dapat terlibat secara aktif dan penuh dalam membahas materi-materi yang dipelajarinya, dan ujung-ujungnya ia terkesan dengan sebuah pembelajaran yang diikutinya, tentulah pemahaman akan materi yang dipelajarinya dapat muncul secara sangat kuat. Rasa ingin tahu atau kehendak untuk menguasai materi yang dipelajarinya akan tumbuh secara hebat apabila ia berminat, terlibat dan terkesan.”
Dalam proses pembelajaran, motivasi merupakan salah satu aspek dinamis yang sangat penting. Sering terjadi siswa yang kurang berprestasi bukan
(14)
Finny Awallia Taofik, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Kuis Tebak Kata Pada Mata Pelajaran PKN Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
disebabkan oleh kemampuannya yang kurang, tetapi dikarenakan tidak adanya motivasi untuk belajar sehingga ia tidak berusaha untuk mengerahkan segala kemampuannya. Dengan demikian, bisa dikatakan siswa yang berprestasi rendah belum tentu disebabkan oleh kemampuannya yang rendah pula, tetapi mungkin disebabkan oleh tidak adanya dorongan atau motivasi. Proses pembelajaran akan berhasil manakala siswa mempunyai motivasi dalam belajar. Oleh sebab itu, guru perlu menumbuhkan motivasi belajar siswa.
Maka jelaslah penumbuhan minat sangat kuat dalam setiap pembelajaran, dengan adanya minat atau motivasi maka akan baik pula dalam proses belajar mengajarnya karena belajar tumubuh dari suka dan suka tumbuh melalui minat atau motivasi. Motivasi belajar siswa ini bisa menggunakan banyak metode seperti salah satunya menggunakan metode permainan. Metode permainan mempunyai kelebihan seperti pembelajaran lebih menarik, aktif, kreatif, efektif, menyenangkan, dan interaktif. Metode permainan ini bisa diaplikasikan ke dalam model pembelajaran PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan menyenangkan).
Menurut Jamal Ma’mur Asmani (2013: 59) bahwa PAKEM adalah
Sebuah pendekatan yang memungkinkan peserta didik mengerjakan kegiatan beragam untuk mengembangkan keterampilan, sikap, dan pemahamannya dengan penekanan belajar sambil bekerja. Sementara, guru menggunakan berbagai sumber dan alat bantu belajar, termasuk pemanfaatan lingkungan, supaya pembelajaran lebih menarik, menyenangkan dan efektif.
Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran, guru harus
menciptakan suasana sedemikian rupa, sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan.
Kreatif dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang
beragam, sehingga memenuhi berbagai tigkat kemampuan siswa.
Efektif artinya proses pembelajaran tersebut bermakna bagi siswa.
(15)
5
Finny Awallia Taofik, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Kuis Tebak Kata Pada Mata Pelajaran PKN Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung.
Menyenangkan maksudnya adalah membuat suasana belajar mengajar
yang menyenangkan, sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar dan waktu curah anak pada pelajaran.
Interaktif menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti saling
melakukan aksi atau saling berhubungan.
Untuk menciptakan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, menyenangkan, dan interaktif dengan menggunakan metode permainan maka hal tersebut dapat diaplikasikan melalui model pembelajaran KUIS TEBAK KATA, dimana siswa bisa menebak kata sesuai dengan petunjuk yang tersedia sehingga siswa dapat mengolah kembali pelajaran yang telah diajarkan dan membuat siswa termotivasi untuk ingin menjawab dengan benar. Karena setiap siswa menyukai games dan model pembelajaran KUIS TEBAK KATA ini bisa dijadikan sebagai games untuk siswa.
Penelitian ini berbentuk Penelitian Kuasi Eksperimen, yakni desain ini memiliki kelompok kontrol dan eksperimen, akan tetapi pemilihan sampelnya tidak perlu melalui redominasi. Kedua kelompok yang diperbandingkan tersebut tidak harus setara benar atau hampir sama, misalnya diambil dua kelas yang sama dari satu kelompok, lebih baik lagi bila diajar oleh guru yang sama
Penelitian motivasi belajar siswa ini didorong oleh beberapa peneliti terdahulu, seperti skripsi Asep Kurnia (2010) mengenai Penerapan Model Pembelajaran TANDUR dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan model pembelajaran dapat meningkatkan motivasi siswa pada mata pelajaran PKn.
Dengan demikian beberapa hal diatas, peneliti terdorong untuk mengadakan penelitian dalam bentuk Penelitian Kelas dengan judul
(16)
Finny Awallia Taofik, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Kuis Tebak Kata Pada Mata Pelajaran PKN Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PKn Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. (Kuasi Eksperimen
terhadap Siswa Kelas VIII SMP N 9 Bandung).”
B. Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini dirumuskan masalah penelitian secara umum yaitu: Bagaimanakah Penggunaan Model Pembelajaran Kuis Tebak Kata Pada Mata Pelajaran PKn Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa.
Kemudian agar penelitian ini lebih operasional dan masalah umum tersebut bisa dikaji secara terfokus, maka penulis mengidentifikasi masalah-masalah sesuai dengan inti permasalah-masalahan melalui pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana deskripsi motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum diberikan perlakuan (treatment)?
2. Bagaimana deskripsi motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kuis tebak kata dan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional setelah diberikan perlakuan (treatment)?
3. Adakah terdapat perbedaan yang signifikan motivasi belajar siswa antara kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kuis tebak kata dengan kelas yang menggunakan metode konvensional? 4. Bagaimana kendala penggunaan model pembelajaran Kuis Tebak Kata
dalam pembelajaran PKn di kelas eksperimen?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini untuk mengetahui dan memperoleh gambaran secara factual dan actual mengenai Penggunaan Model Pembelajaran Kuis Tebak Kata Pada Mata Pelajaran PKn Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa.
(17)
7
Finny Awallia Taofik, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Kuis Tebak Kata Pada Mata Pelajaran PKN Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :
a. Mengetahui deskripsi motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum diberikan perlakuan (treatment).
b. Mengetahui deskripsi motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kuis tebak kata dan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional setelah diberikan perlakuan (treatment).
c. Mengetahui motivasi belajar siswa antara kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kuis tebak kata dengan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional.
d. Mengetahui kendala penggunaan model pembelajaran Kuis Tebak Kata dalam pembelajaran PKn di kelas eksperimen.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penilitan pada dasarnya dapat diperoleh setelah melalui kegiatan penelitian, penilitian ini memiliki kegunaan sebagai berikut :
1. Teoritis
a. Sebagai ajang pengembangan disiplin ilmu yang ditekuni penulis yaitu Pendidikan Kewarganegaraan khususnya yang terkait dengan pengembangan model pembelajaran.
b. Memberikan gambaran secara faktual dan akurat tentang bagaimana penggunaan model pembelajaran tebak kata pada mata pelajaran PKn dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.
2. Praktis
(18)
Finny Awallia Taofik, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Kuis Tebak Kata Pada Mata Pelajaran PKN Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai kajian bagi guru PKn dalam upaya membantu menciptakan suasana belajar mengajar yang interaktif, partisipasif, dan memicu motivasi belajar siswa.
b. Bagi Siswa
1) Meningkatkan motivasi belajar siswa dalam proses belajar mengajar di kelas.
2) Membantu siswa dalam mengatasi permasalahan dalam belajar baik dengan diri sendiri maupun dengan orang lain.
3) Membelajarkan siswa untuk bertanggung jawab terhadap dirinya maupun terhadap temannya.
4) Meningkatkan pola interaksi yang beragam antara siswa denagan siswa ataupun antara guru dengan siswa.
c. Bagi Sekolah
1) Sekolah dapat mengoptimalkan sumber daya yang tersedia untuk memajukan sekolahnya melalui penerapan model pembelajaran. 2) Sekolah diharapkan mampu mencermati kebutuhan peserta didik
yang bervariasi baik itu dari segi harapan masyarakat terhadap sekolah maupun tuntutan dunia kerja untuk memperoleh mutu lulusan yang berguna.
E. Struktur Organisasi Skripsi
Struktur organisasi skripsi berisi rincian tentang urutan penulisan dari setiap bab dan bagian bab dalam skripsi mulai dari bab satu hingga bab terakhir. Skripsi ini terdiri atas lima bab, pada bab satu sebagai pendahuluan dipaparkan mengenai latar belakang masalah, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional dan anggapan dasar. Pada bab dua yang merupakan kajian pustaka dipaparkan tentang teori model pembelajaran, model pembelajaran kuis tebak kata, pembelajaran, pendidikan kewarganegaraan,
(19)
9
Finny Awallia Taofik, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Kuis Tebak Kata Pada Mata Pelajaran PKN Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
motivasi belajar siswa penelitian terdahulu serta hipotesis. Pada bab tiga dipaparkan mengenai pendekatan kuasi eksperimen, prosedur, instrumen penelitian, pengujian data, tahap penelitian, serta tahap pengolahan dan analisis data. Pada bab empat dipaparkan mengenai deskripsi lokasi penelitian (sekolah), deskripsi data hasil penelitian, pengujian data dan pembahasan hasil penelitian. Sementara itu, pada bab lima dipaparkan mengenai hasil kesimpulan penelitian dan saran.
(20)
Finny Awallia Taofik, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Kuis Tebak Kata Pada Mata Pelajaran PKN Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian quasi eksperimen. Pengertian metode quasi eksperimen menurut Sugiyono (2012: 109) adalah “metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.”
Tujuan dari penelitian eksperimen adalah untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab akibat dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada kelompok eksperimen. Sesuai dengan pendapat Arikunto (2002: 3) “eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan.” Pemilihan metode ini disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai, yaitu untuk menguji penggunaan model pembelajaran kuis tebak kata dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada materi hakikat demokrasi, pentingnya kehidupan demokrasi di lingkungan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Subjek peneliti terdiri dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen menggunakan model pembelajaran kuis tebak kata sebagai model pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, sedangkan kelompok kontrol tidak menggunakan model pembelajaran kuis tebak kata. Dengan membandingkan hasil penelitian antara postets dengan pretest akan diketahui seberapa besar perubahan yang terjadi tingkat motivasi belajar sisa. Tes yang digunakan berupa angket untuk mengetahui motivasi belajar siswa pada kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.
(21)
62
Finny Awallia Taofik, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Kuis Tebak Kata Pada Mata Pelajaran PKN Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penelitian ini di desain menggunakan quasi eksperimen dengan langkah-langkah (model desain) sebagai berikut:
1. Penelitian ini memakai desain Nonequivalent Control Group Design (rancangan tes awal-tes akhir kelompok kontrol tidak dengan sampel acak). Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group
design, hanya saja pada desain ini kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol tidak dipilih secara acak (random).
2. Pada desain inimenggunakan dua kelas sampel. Sampel pertama digunakan sebagai kelas eksperimen dimana akan diterapkan pengajaran dengan menggunakan model pembelajaran kuis tebak kata. Sedangkan pada sampel kedua akan dijadikan sebagai kelas kontrol, dimana akan diterapkan pengajaran secara konvensional.
Adapun pola penelitiannya adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1
PolapenelitianNonequivalent Control Group Design
Keterangan
� = Pretest (test awal) dilakukanuntukmengetahuimotivasi belajar
siswadalammatapelajaranPendidikanKewarganegaraansebelumdilakukan perlakuan (treatment) padakelompokeksperimen.
� �
��
� �
��
(22)
Finny Awallia Taofik, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Kuis Tebak Kata Pada Mata Pelajaran PKN Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
� = Posttest (test akhir) dilakukanuntukmengetahuimotivasi belajar
siswadalammatapelajaranPendidikanKewarganegaraansetelahdilakukanpe rlakuan (treatment) padakelompokeksperimen.
� = Pretest(test awal) dilakukanuntukmengetahuimotivasi belajar
siswadalammatapelajaranPendidikanKewarganegaraansebelumdilakukan perlakuan (treatment) padakelompokkontrol.
� =Posttest (tesakhir) dilakukanuntukmengetahuimotivasi belajar siswadalammatapelajaranPendidikanKewarganegaraansetelahdiakukanpe rlakuan (treatment) padakelompokkontrol.
��=Treatment (perlakuan)
pengajaranmatapelajaranPendidikanKewarganegaraandenganmenggunak an model pembelajaran kuis tebak katapadakelompokeksperimen.
��=Treatment (perlakuan)
pengajaranmatapelajaranPendidikanKewarganegaraandenganmenggunaka nmetodekonvensional.
C. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2009: 60) “variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.”
Adapun gambaran variabel penelitian ini adalah sebagai berikut:
r
(23)
64
Finny Awallia Taofik, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Kuis Tebak Kata Pada Mata Pelajaran PKN Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3. 2
Keterangan:
X = Variabel Idependen = Penggunaan model pembelajaran kuis tebak kata.
Y = Variabel Dependen = Meningkatkan motivasi belajar siswa.
r = Pengaruh penggunaan model pembelajaran kuis tebak kata terhadap motivasi belajar siswa.
Sedangkanindikatordarikeduavariabeltersebutdapatdilihatpadatabel 3.1 sebagaiberikut:
Tabel 3.1
IndikatorVariabel X danVariabel Y
Variabel Indikator
Model Pembelajaran Kuis Tebak Kata Variabel X)
1. Pengertian Demokrasi. 2. Unsur-unsur Demokrasi. 3. Prinsip Demokrasi.
4. Sejarah Perkembangan demokrasi di Indonesia.
5. Macam-macam demokrasi. 6. Akibat demokrasi tidak
dilaksankan dengan benar. 7. Bentuk kegiatan Demokrasi. Motivasi Belajar Siswa 1. Menarik perhatian siswa agar
(24)
Finny Awallia Taofik, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Kuis Tebak Kata Pada Mata Pelajaran PKN Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Variabel Y) untuk belajar.
2. Suasana belajar yang aktif. 3. Pembelajaran yang kreatif. 4. Pembelajaran yang interaktif. 5. Menciptakan kelas yang
menyenangkan. Untukmenghindarikesalahpahamandalampengartianjudul,
makapenulismemberikanpenjelasandefinisioperasionaldarisetiapvariabeladalahseb agaiberikut:
1. Model Pembelajaran Kuis Tebak Kata (Variabel X)
Model Pembelajaran Kuis Tebak kata merupakan penyampaian materi ajar dengan menggunakan kata-kata singkat dalam bentuk kartu permainan sehingga anak dapat menerima pesan pembelajaran melalui kartu itu. Untuk itu, buatlah kartu yang didalamnya mengandung berbagai pertanyaan yang membutuhkan satu karta jawaban yang dapat mewakili dari seluruh pertanyaan atau pertanyaan yang ada.
Langkah-langkah Model Pembelajaran Tebak Kata
a. Guru mempersiapkan kartu yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.
b. Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai atau materi pelajaran selama + 45 menit.
(25)
66
Finny Awallia Taofik, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Kuis Tebak Kata Pada Mata Pelajaran PKN Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Seorang peserta didik diberi kartu yang berukuran 10x10 cm yang nantinya dibacakan kepada pasanganya. Seorang peserta didik lainnya diberikan kartu dengan ukuran 5 x 2cm yang isinya tidak boleh dibaca (kertasnya dilipat) kemudian ditempelkan di dahi atau diselipkan ditelinga (dengan syarat siswa yang memegang kartu yang berukuran 10x10 cm bisa melihat apa jawabannya).
e. Peserta didik yang memegang kartu 10x10 cm membacakan kata-kata yang tertulis didalamnya sementara pasanganya menebak apa yang dimaksud dalam kartu 10x10 cm. Jawaban tepat apabila sesuai isi kartu yang berukuran 5x2 cm tersebut.
f. Apabila jawabanya tepat (sesuai yang tertulis dikartu) maka pasangan itu boleh duduk. Bila belum tepat pada waktu yang ditetapkan, peserta didik boleh mengarahkan dengan kata-kata lain, dengan syarat tidak langsung memberikan jawabannya.
g. Pengambilan kesimpulan. h. Penutup.
Sedangkan yang menjadiindikatordari model pembelajaran kuis tebak kataadalahsebagaiberikut:
1. Pengertian Demokrasi. 2. Unsur-unsur Demokrasi. 3. Prinsip Demokrasi.
4. Sejarah Perkembangan demokrasi di Indonesia. 5. Macam-macam demokrasi.
6. Akibat demokrasi tidak dilaksankan dengan benar. 7. Bentuk kegiatan Demokrasi.
(26)
Finny Awallia Taofik, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Kuis Tebak Kata Pada Mata Pelajaran PKN Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Ibaratnya seseorang itu menghadiri suatu ceramah, tetapi karena ia tidak tertarik pada materi yang diceramahkan, maka tidak akan mengancamkan, apalagi mencatat isi ceramah tersebut.
Indikator motivasi belajar siswa ini adalah sebagai berikut:
a. Menarik perhatian siswa agar siswa tertarik dan terdorong untuk belajar.
b. Suasana belajar yang aktif. c. Pembelajaran yang kreatif. d. Pembelajaran yang interaktif.
e. Menciptakan kelas yang menyenangkan.
D. ProsedurPenelitian
Langkah-langkah yang ditempuhdalampenelitianiniantara lain:
1. TahapPersiapan
a. StudiPendahuluan (prapenelitian)
dilaksanakanmelaluiobservasidanwawancaraterhadap guru
matapelajaranPKn SMP N 9 Bandung. Hal
inidilakukanuntukmengetahuikondisisekolah, meliputi: kondesidan data guru matapelajaranPKn, data dankondisisiswa, kondisisistempembelajarandanpelaksanaanpembelajaranPKn di sekolahtersebut.
(27)
68
Finny Awallia Taofik, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Kuis Tebak Kata Pada Mata Pelajaran PKN Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Studiliteratur, dilakukanuntukmemperolehteori-teori yang relevanmengenaipermasalahan yang dikaji.
c. Telaahkurikulummengenaipokokbahasan yang
akandijadikansebagaimateripembelajarandalampenelitian, halinidilakukanuntukmengetahuistandarkompetensi,
kompetensidasardantujuanpembelajaran yang hendakdicapai.
d. Membuatpemetaan SK dan KD, selanjutnyamenyusunsilabus, rencanapelaksanaanpembelajaran (RPP) dan scenario
pembelajaranpokokbahasan yang
dijadikanmateripembelajarandalampenelitian.
e. Membuatdanmenyusuninstrumenpenelitian, untukselanjutnya di konsultasikandengandosenpembimbingdan guru matapelajaranPKn di sekolah.
f. Mengujicobainstrumenpenelitian yang sudah di
judgementolehdosenpembimbing.
g. Menganalisishasilujicobainstrumendanmenentukansubjekpenelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Memberikantesawal(pre-test)berupa angket skala motivasi terhadapkelompokeksperimendankelompok control.
b. Memberikanperlakuan (treatment)
berupapengajaranmatapelajaranPKndenganmenggunakan model
pembelajarankuis tebak
katapadakelompokeksperimendanpengajaranmenggunakanmetodekon vensionalpadakelompokkontrol.
c. Melakukantesakhir(post test) berupa angket skala motivasi terhadapkelompokeksperimendankontrol
3. Tahap Akhir
(28)
Finny Awallia Taofik, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Kuis Tebak Kata Pada Mata Pelajaran PKN Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Membahas hasil temuan penelitian. c. Memberi kesimpulan dan saran.
E. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi
Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah SMP N 9 Bandung, dan yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPN 9 Bandung yang kurang lebih jumlah populasinya adalah sebanyak 461 siswa.
2. Sampel
Sampel menurut Sugiyono ( 2012: 120) adalah “ bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Dalam sebuah penelitian yang populasinya besar, tidak mungkin peneliti mempelajari keseluruhan subjek/objek yang ada pada populasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi. Akan tetapi sampel yang diambil tersebut haruslah representatif (mewakili). Adapun sampel dari penelitian ini yaitu siswa kelas VIII 11 sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas VIII 1 sebagai kelompok kontrol.
F. Teknik Pengumpulan Data
Arikunto (2010 : 203) menjelaskanbahwaTeknikPengumpulan Data merupakan “cara yang digunakanolehpenelitidalammengumpulkan data penelitiannya „‟. Untukmengumpulkan data, dibutuhkaninstrumenpenelitian. AdapunpengertianInstrumenpenelitianmenurutArikunto (2010:203) adalah“alatataufasilitas yang digunakanolehpenelitidalammengumpulkan data agar pekerjaannyalebihmudah dan hasilnyalebihbaik, dalamartianlebihcermat,
(29)
70
Finny Awallia Taofik, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Kuis Tebak Kata Pada Mata Pelajaran PKN Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
lengkap dan sistematissehinggalebihmudahdiolah… Di dalammenerapkanmetodepenelitianmenggunakan instrument ataualat, agar data yang diperolehlebihbaik‟‟.
Adapunteknikpengumpulan data dan instrumenpenelitian yang digunakandalampenelitianiniadalah:
1. Kuesioner (Angket)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. (Sugiyono, 2012: 142).
2. Studi Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi. (Sugiyono, 2012: 137-138).
3. Observasi
Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dai pelbagai proses biologis dan psikhologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. (Sutrisno Hadi (1986) dalam Sugiyono, 2012: 145).
(30)
Finny Awallia Taofik, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Kuis Tebak Kata Pada Mata Pelajaran PKN Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi adalah mengumpulkan sejumlah dokumen yang diperlukan sebagai bahan data informasi sesuai dengan masalah penelitian, seperti peta, data statistik, jumlah dan nama pegawai, data siswa, data penuduk; grafik, gambar, surat-surat, foto, akte, dsb. (EndangDanial, 2009: 79).
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini terdiri dari satu instrumen data motivasi belajar peserta didik dengan menggunakan angket motivasi dengan menggunakan skala likert dari skor terendah sampai skor tertinggi dari skor 1 sampai 5.
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk memperoleh, mengolah dan menginterpretasikan informasi yang diperoleh dari para responden yang dilakukan dengan menggunakan pola ukur yang sama. Untuk dapat dikatakan instrumen penelitian yang baik, paling tidak memenuhi lima kriteria, yaitu: validitas, reliabilitas, sensitivitas, objektivitas dan fasibilitas. (Siregar, 2013: 46).
Dalam penelitian ini instrumen digunakan untuk mengukur motivasi belajar peserta didik sebelum dan setelah melaksanakan pembelajaran PKn dengan model pembelajaran, serta angket siswa akan diberikan setelah berakhirnya pembelajaran PKn dengan menggunakan model pembelajaran kuis tebak kata.
Pilihan jawaban dari pertanyaan angket motivasi belajar siswa ini dengan menggunakan skala likert, dimana setiap siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diminta untuk menjawab pertanyaa dengan pilihan jawaban sangat setuju (SS) nilainya 5, setuju (S) nilainya 4, netral (N) nilainya 3, tidak setuju (TS)
(31)
72
Finny Awallia Taofik, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Kuis Tebak Kata Pada Mata Pelajaran PKN Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
nilainya 2, dan sangat tidak setuju (STS) nilianya 1 pada pertanyaan positif dan sebaliknya untuk pertanyaan negatif.
H. Teknik Analisis Data
1. Analisis Kualitas Instrumen Penelitian
Data-data yang diperoleh dari hasil instrumen penelitian diolah dan dianalisis. Data kuantitatif dianalisis dengan menggunakan statistik, sedangkan data kua;itatif dianalisis secara deskriptif. Data sikap siswa dalam motivasi belajar dianalisis secara kuatitatif untuk menguji hipotesis penelitian, sedangkan data dari instrumen lainnya dilakukan analisis secara deskriptif. Data yang dihasilkan dari sikap siswa berupa skor pretest dan posttest. Analisis ini dilakukan apakah ada peningkatan skor di kelas eksperimen setelah diberikan perlakuan. Tahapan analisis data yang dilakukan yaitu uji validitas dan uji reliabitas.
a. UjiValiditas
Sebelum angket digunakan maka terlebih dahulu diuji cobakan dahulu untuk mengethui tingkat validitas pernyataan angket tersebut. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Instrumen yang baik harus memiliki dua ketentuan, yaitu valid dan reliabel. Menurut Sukmadinata (2009) dalam Nurjanah, Elis (2013: 80) bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah dalam penelitian ini, untuk mengetahui validitas instrumen dengan menggunakan korelasi
(32)
product-Finny Awallia Taofik, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Kuis Tebak Kata Pada Mata Pelajaran PKN Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
momentdenganmenggunakan rumus dengan bantuan SPSS versi 16 for windowsebagaiberikut:
�ℎ� �� = � −
( )( )
{�( ²)−( )²}{�( ²−( ²)}
(Siregar, 2013: 48)
Keterangan : r = koefisienkorelasi n =jumlahresponden
= skor total dari variabel (jawaban responden)
� = skor variabel (jawaban responden) = jumlah produk X dan Y
Untuk mengintreprestasikan nilai validitas angket yang diperoleh dari perhitungan diatas, digunakan krtiteria validitas angket sebagai berikut:
Tabel 3.2 InterprestasiValiditas (nilai r)
Besarnya Nilai r Interprestasi
Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Antara 0,200 sampai dengan 0,400
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah
(33)
74
Finny Awallia Taofik, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Kuis Tebak Kata Pada Mata Pelajaran PKN Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Antara 0,000 sampai dengan 0,200 Sangat Rendah Sumber : Arikunto (2010: 319)
b. Uji Reliabitas
Reliabilitas adalah untuk mengethui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula. Ujian reliabiltas alat ukur dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. (Siregar, 2013: 55). Instrumen akan memiliki reliabilitas yang baik apabila alat ukur itu memiliki konsistensi yang handal pada tingkatan yang sama, walaupun dikerjakan oleh siapapun, dimanapun dan kapanpun berada. Suatu alat ukur itu memiliki konsistensi yang handal. Reliabilitas instrumen skla sikap diuji dengan menggunakan Alpha Cronbach dengan bantuan SPSS versi 16 for window. Rumus Alpha yang digunakan sebagai berikut:
�11= �−�1 1− � 2
�2
(Siregar, 2013: 58) Keterangan:
�11 : Koefisien reliabilitas instrumen.
K : Jumlah butir pertanyaan.
�2 : Jumlah varians butir. �2 : Varians total.
(34)
Finny Awallia Taofik, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Kuis Tebak Kata Pada Mata Pelajaran PKN Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil perhitungan koefisien reliabilitas, kemudian ditafsirkan dan diinterpretasikan mengikuti interpretasi menurut J.P. Guilford (Suherman dan Sukjaya, 1990 dalam Nurjanah, Elis, 2013: 83), yaitu:
Tabel 3.3
Klasifikasi Reliabilitas
Besarnya � Interpretasi
0,90 <�11 ≤ 1,00 Sangat tinggi
0,70 <�11 ≤ 0,90 Tinggi
0,40 <�11 ≤ 0,70 Sedang
0,20 <�11 ≤0,40 Rendah
�11 ≤0,20 Sangat Rendah
2. Teknik Analisis Data Penelitian a. Uji normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah data pretest dan postets sikap siswa berdistribusi normal atau tidak.
Hipotesis yang digunakan adalah:
�0 : sampel berdistribusi normal.
� : sampel tidak berdistribusi normal.
Dalam penelitian ini, untuk analisis statistik peneliti menggunakan program SPSS versi 16for windows. Uji normalitas digunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Kriteria pengujian jika nilai probabilitas (sig) lebih besar dari � = 0,05, maka sebaran data berdistribusi normal. Dari hasil
(35)
76
Finny Awallia Taofik, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Kuis Tebak Kata Pada Mata Pelajaran PKN Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
perhitungan jika hasilnya berdistribusi normal maka statistik yang digunakan adalah statistik parametrik, namun jika hasilnya tidak berdistribusi normal maka tidak dilakukan uji homogenitas melainkan dilanjutkan dengan uji statistik non parametrik yaitu uji Mann- Whitney.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas variansi dengan maksud untuk mengetahui apakah kelomok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki varians yang homogen. Adapun hipotesis yang diajukan adalah:
�0 : �� = ��
(Populasi data skor pretest atau posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki varians yang homogen)
�1 : �� ≠ ��
(Populasi data skor pretest atau posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki varians yang tidak homogen)
Untuk menguji homogenitas digunakan uji Levene dengan taraf signifikansi 5%. Dengan kriteria pengujian adalah tolak �0 jika nilai Sig <�. Dengan menggunakan data skor pretest atau posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki varians yang homogen.
c. Uji perbedaan dua rata-rata
Menguji perbedaan dua rata-rata pada data skor pretest dan posttest kedua kelompok siswa yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kuis tebak kata dan siswa yang memperoleh pendekatan konvensional. Uji perbedaan dua rata-rata dengan menggunakan uji-t dengan syarat data berdistribusi normal dan homogen. Hipotesis untuk data skor pretest dan posttest yang diajukan adalah:
(36)
Finny Awallia Taofik, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Kuis Tebak Kata Pada Mata Pelajaran PKN Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Tidak terdapat perbedaan rata-rata skor pretest atau posttest antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol).
�1 : �e≠ �k
(Terdapat perbedaan rata-rata skor pretest atau posttest antara kelas eksperimen dengan kelas kontrola).
Kriteria pengujian adalah tolak �0 jika nilai Sig. <�.
Adapun hipotesis untuk data skor posttest yang diajukan adalah:
�0 : �e= �k
(Pembelajaran PKn yang menggunakan model pembelajaran model pembelajaran kuis tebak kata tidak berbeda dengan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional).
�1 : �e>�k
(Pembelajaran PKn yang menggunakan model pembelajaran kuis tebak kata berbeda dengan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional).
I. Rancangan Uji Hipotesis
Menguji hipotesis pada data hasil angket motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah diberikan perlakuan (treatment) kedua kelompok siswa yang
(37)
78
Finny Awallia Taofik, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Kuis Tebak Kata Pada Mata Pelajaran PKN Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memperoleh pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kuis tebak kata dan siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Uji hipotesis dengan menggunakan uji-t dengan syarat data berdistribusi normal dan homogen.
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan pada bab 1, hipotesis yang dapat diuji dalam penelitian ini adalah:
a. Hipotesis Kerja (Ha): Ada perbedaan antara tingkat motivasi belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran kuis tebak kata dengan setelah menggunakan model pembelajaran kuis tebak kata. b. Hipotesis Nol (Ho): Tidak ada perbedaan antara tingkat motivasi
belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran kuis tebak kata dengan setelah menggunakan model pembelajaran kuis tebak kata.
Kriteria pengujian adalah tolak Ho jika Sig.<α. Adapun hipotesis untuk data hasil akhir yang diajukan adalah:
Ho: χ1 = χ2, artinya tidak terdapat hubungan dan kontribusi yang positif dan signifikan
Ha: χ1 ≠ χ2, artinya terdapat hubungan dan kontribusi yang positif dan signifikan
(38)
Finny Awallia Taofik, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Kuis Tebak Kata Pada Mata Pelajaran PKN Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan hipotesis di atas, bila tidak terdapat hubungan dan kontribusi yang positif dan signifikan, maka Ho diterima, dan Ha ditolak. Begitu pula sebaliknya bila terdapat hubungan dan kontribusi yang positif dan signifikan, maka Ha diterima, dan Ho ditolak.
(39)
Finny Awallia Taofik, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Kuis Tebak Kata Pada Mata Pelajaran PKN Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini peneliti menyimpulkan hasil penelitian berdasarkan analisis dan pengolahan data serta hasil temuan yang diperoleh dari penelitian yang dilaksanakan di SMP Negeri 9 Bandung mengenai penggunaan model pembelajaran kuis tebak kata pada mata pelajaran PKn dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Selain itu peneliti juga memberikan beberapa saran yang memungkinkan kepada pihak-pihak terkait yang berkepentingan dengan hasil penelitian ini.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Tingkat motivasi belajar siswa sebelum menggunakan model pembelajaran kuis tebak kata pada kelas eksperimen dan yang tidak menggunakan model pembelajaran kuis tebak kata pada kelas kontrol terdapat perbedaan. Hal tersebut terlihat dari hasil rata-rata angket motivasi belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Nilai rata-rata hasil angket motivasi belajar siswa kelas eksperimen adalah 103, 91 dan hasil rata-rata angket motivasi belajar siswa pada kelas kontrol adalah 98, 74.
2. Tingkat motivasi belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran kuis tebak kata pada kelas eksperimen dan yang tidak menggunakan model pembelajaran kuis tebak kaya pada kelas kotrol terdapat perbedaan dan mengalami peningkatan. Hal tersebut terlihat dari hasil rata-rata angket motivasi belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Nilai rata-rata hasil angket motivasi belajar siswa kelas
(40)
Finny Awallia Taofik, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Kuis Tebak Kata Pada Mata Pelajaran PKN Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
eksperimen adalah 103, 14 dan hasil rata-rata angket motivasi belajar siswa adalah 97, 97.
3. Terdapat perbedaan tingkat motivasi belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Perbedaan tersebut terlihat dari hasil rata-rata angket motivasi belajar siswa. Motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kuis tebak kata lebih tinggi dibandingkan dnegan kelas kontrol yang tidak menggunakan model pembelajaran kuis tebak kata. Perbedaan tingkat motivasi belajar siswa ini sesuai dengan hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji-t dengan bantuan SPSS 16 For Windows pada taraf signifikansi 5% dimana sig.(2-tailed) hasil angket motivasi belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah 0,01, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
4. Kendala
Kendala dalam penerapan model pembelajaran kuis tebak kata adalah jika tidak direncanakan dengan baik maka model pembelajaran kuis tebak kata dapat menyita waktu yang banyak serta suasana kelas yang tidak kondusif yang disebabkan karena konsentrasi guru terbagi dua terhadap siswa yang sedang maju kedepan dan siswa yang memberikan semangat sehingga bisa mengganggu suasana pembelajaran kelas yang lainnya.
B. Saran
Dari hasil penelitian ini, sebagai bahan rekomendasi dengan mempertimbangkan hasil temuan baik dilapangan maupun secara teoritis, maka penulis mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:
(41)
116
Finny Awallia Taofik, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Kuis Tebak Kata Pada Mata Pelajaran PKN Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Salah satu komponen yang mendukung terciptanya pembelajaran yang efektif, yaitu penguasaan dan pemahaman terhadap metode pembelajaran yang akan diterapkan. Oleh karena itu Jurusan PKn harus lebih meningkatkan pembekalan terhadap mahasiswa mengenai metode pembelajaran, khusunya model pembelajaran kuis tebak kata yang kelak akan diaplikasikan di lapangan sebagai salah satu metode untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pelajaran PKn.
2. Bagi Sekolah
Agar proses pembelajaran di sekolah menjadi lebih maksimal, maka sekolah dapat mengembangkan model pembelajaran kuis tebak kata sebagai metode untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran PKn. Oleh karena itu, pihak sekolah harus dapat memfasilitasi berbagai kebuthan untuk dapat melaksanakan metode pembelajaran tersebut, seperti terpenuhinya kebutuhan akan sarana dan prasarana dalam rangka mengoptimalkan proses pembelajaran agar lebih berkualitas.
3. Bagi Guru
Dalam penerapan model pembelajaran kuis tebak kata sangat dibutuhkan kreatifitas guru dalam mengefektifkan alokasi waktu serta dalam kegiatan pembelajaran. Sehingga agar kegiatan pembelajaran berjalan secara efektif dan menyenangkan maka tingkat motivasi belajar siswa akan meningkat. Oleh karena itu, dalam pembelajaran PKn guru harus mampu berkreatifitas menggunakan berbagai macam metode pembelajaran khususnya model pembelajaran kuis tebak kata.
(42)
Finny Awallia Taofik, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Kuis Tebak Kata Pada Mata Pelajaran PKN Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Model pembelajaran kuis tebak kata merupakan pembelajaran yang berpusat pada siswa melalui peningkatan aktivitas belajar siswa dan keterlibatan siswa terhadap mengingat materi yang sebelumnya telah diajarkan. Apabila ingin memperoleh tingkat motivasi belajar yang maksimal, maka siswa perlu meningkatkan kembali kemampuan dalam belajar, baik secara pribadi ataupun atas dasar bimbingan guru, orang tua dan teman sekelasnya yang lebih mengerti, agar hasil belajar yang ditunjukan dalam bentuk kognitif, afektif dan psikomotor lebih meningkat lagi.
5. Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini dapat dijadikan dasar oleh peneliti lain untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam mengenani penggunaan model pembelajaran kuis tebak kata pada mata pelajaran PKn dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Selain itu dapat dijadikan dasar untuk melakukan penelitian sejenis dengan variasi variabel, seperti penggunaan model pembelajaran kuis tebak kata dalam meningkatkan hasil belajar siswa, atau penerapan model pembelajaran kuis tebak kata dalam materi PKn lainnya selain dari materi demokrasi.
(43)
Finny Awallia Taofik, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Kuis Tebak Kata Pada Mata Pelajaran PKN Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Aqib, Zainal. (2013). Model-model, Media, dan Strategi Pembelajaran
Kontekstual (Inovatif). Bandung: Penerbit Yrama Widya
Arifin, Z. (2010). EvaluasiPembelajaran. Bandung: PT RemajaRosdakarya Arikunto, S. (2010).ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktik. Jakarta: Rineka
Asmani, Jamal Ma’mur. (2013). 7 Tips Aplikasi PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan). Jogjakarta: DIVA Press
Danial, Endang. (2009). Metode Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan
Hermowo. (2005). Menjadi Guru yang Mau dan Mampu Mengajar Secara
Menyenangkan. Bandung: Mizan.
Komalasari, Dr. Kokom. (2010). Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: PT Refika Aditama.
Nisak, Raisatun. (2011). Seabrek Games Asyik-Edukatif Untuk Mengajar
PAUD/TK. Jogjakarta: Diva Press
Nurmalina, Komala dan Syaifullah. (2008). Memahami Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan.
Rusman. (2013). Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme
Guru Edisi Kedua. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada
Sagala, Syaiful. (2013). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Sanjaya, Wina. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Grup.
Sardiman. (2004). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Siregar, S. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Dengan Perhitungan
Manual dan SPSS. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Siswoyo, Eko Rusdi. (1993). Manajemen Kelas Suatu Upaya Untuk
(44)
Finny Awallia Taofik, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Kuis Tebak Kata Pada Mata Pelajaran PKN Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta Karya
Soemantri, Nu’man. (1976). Metode Mengajar Civics. Jakarta: Erlangga.
Sub Koordinator MKDP Landasan Pendidikan. (2010). Landasan Pendidikan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Sudjana, N. (1989). Dasar-Dasar Proses BelajarMengajar.Bandung:
SinarBaruAglesindo.
Sugiyono. (2009). Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suprapto. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Pendidikan dan Ilmu-ilmu
Pengetahuan Sosial. Yogyakarta: CAPS (Center for Academic Publishing
Service).
Suprijono, Agus. (2013). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Surakhmad, Winarno. (1980). Pengantar Interaksi Mengajar Belajar. Bandung: Tarsito.
Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif Konsep,
Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Edisi I. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
Ubaedillah, A dan Abdul Rozak.(2012). PendidikanKewarganegaraan Civic
Education Pancasila, Demokrasi, HAM, danMasyarakatMadani
(EdisiRevisi). Jakarta: ICCE UIN SyarifHidayatullahdanKencanaPrenada Media Group
Usman, Moh. Uzer. (2011). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Wahab, Abdul Azis. (2009). Metode dan Model-model Mengajar. Bandung: Alfabeta.
Skripsi dan Thesis:
Dewi, Resti Lestari. (2013).Penerapan Model Pembelajaran Make A Match
(45)
Finny Awallia Taofik, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Kuis Tebak Kata Pada Mata Pelajaran PKN Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kewarganegaraan. Skripsi Sarjana FPIPS UPI Bandung: Tidak
diterbitkan.
Kurnia, Asep. (2010). Penerapan Model Pembelajaran TANDUR dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. Skripsi Sarjana FPIPS UPI
Bandung: tidak diterbitkan.
Mulyani, Dita Sri. (2012). Penerapan Model Cooperative Learning Tipe
Numbered Heads Structure dalam Pembelajaran PKn untuk Meningkatkan Partisipasi Belajar Siswa. Skripsi Sarjana FPIPS UPI Bandung: Tidak
diterbitkan.
Nurjanah, Elis. (2013). Pengaruh Media Film Terhadap Motivasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Tesis pada PKn UPI Bandung: Tidak diterbitkan
Internet:
. (2012). Model Pembelajaran Tebak Kata. [Online]. Tersedia: http://soal-matematika-smk.blogspot.com/2012/11/model-pembelajaran-tebak-kata.html. [8 Januari 2014].
Eva Yuanita. (2011). Model Pembelajaran Tebak Kata. [Online]. Tersedia: http://rumahdesakoe.blogspot.com/2011/05/model-pembelajaran-tebak-kata.html. [8 Januari 2014].
Septian, Kanjeng. (2011). Metode Pembelajaran Tebak Kata. [Online]. Tersedia: http://sajak-sajakjingga.blogspot.com/2011/01/metode-pembelajaran-tebak-kata.html. [8 Januari 2014].
(1)
115
Finny Awallia Taofik, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Kuis Tebak Kata Pada Mata Pelajaran PKN Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
eksperimen adalah 103, 14 dan hasil rata-rata angket motivasi belajar siswa adalah 97, 97.
3. Terdapat perbedaan tingkat motivasi belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Perbedaan tersebut terlihat dari hasil rata-rata angket motivasi belajar siswa. Motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kuis tebak kata lebih tinggi dibandingkan dnegan kelas kontrol yang tidak menggunakan model pembelajaran kuis tebak kata. Perbedaan tingkat motivasi belajar siswa ini sesuai dengan hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji-t dengan bantuan SPSS 16 For Windows pada taraf signifikansi 5% dimana sig.(2-tailed) hasil angket motivasi belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah 0,01, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
4. Kendala
Kendala dalam penerapan model pembelajaran kuis tebak kata adalah jika tidak direncanakan dengan baik maka model pembelajaran kuis tebak kata dapat menyita waktu yang banyak serta suasana kelas yang tidak kondusif yang disebabkan karena konsentrasi guru terbagi dua terhadap siswa yang sedang maju kedepan dan siswa yang memberikan semangat sehingga bisa mengganggu suasana pembelajaran kelas yang lainnya.
B. Saran
Dari hasil penelitian ini, sebagai bahan rekomendasi dengan mempertimbangkan hasil temuan baik dilapangan maupun secara teoritis, maka penulis mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:
(2)
116
Finny Awallia Taofik, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Kuis Tebak Kata Pada Mata Pelajaran PKN Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Salah satu komponen yang mendukung terciptanya pembelajaran yang efektif, yaitu penguasaan dan pemahaman terhadap metode pembelajaran yang akan diterapkan. Oleh karena itu Jurusan PKn harus lebih meningkatkan pembekalan terhadap mahasiswa mengenai metode pembelajaran, khusunya model pembelajaran kuis tebak kata yang kelak akan diaplikasikan di lapangan sebagai salah satu metode untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pelajaran PKn.
2. Bagi Sekolah
Agar proses pembelajaran di sekolah menjadi lebih maksimal, maka sekolah dapat mengembangkan model pembelajaran kuis tebak kata sebagai metode untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran PKn. Oleh karena itu, pihak sekolah harus dapat memfasilitasi berbagai kebuthan untuk dapat melaksanakan metode pembelajaran tersebut, seperti terpenuhinya kebutuhan akan sarana dan prasarana dalam rangka mengoptimalkan proses pembelajaran agar lebih berkualitas.
3. Bagi Guru
Dalam penerapan model pembelajaran kuis tebak kata sangat dibutuhkan kreatifitas guru dalam mengefektifkan alokasi waktu serta dalam kegiatan pembelajaran. Sehingga agar kegiatan pembelajaran berjalan secara efektif dan menyenangkan maka tingkat motivasi belajar siswa akan meningkat. Oleh karena itu, dalam pembelajaran PKn guru harus mampu berkreatifitas menggunakan berbagai macam metode pembelajaran khususnya model pembelajaran kuis tebak kata.
(3)
117
Finny Awallia Taofik, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Kuis Tebak Kata Pada Mata Pelajaran PKN Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Model pembelajaran kuis tebak kata merupakan pembelajaran yang berpusat pada siswa melalui peningkatan aktivitas belajar siswa dan keterlibatan siswa terhadap mengingat materi yang sebelumnya telah diajarkan. Apabila ingin memperoleh tingkat motivasi belajar yang maksimal, maka siswa perlu meningkatkan kembali kemampuan dalam belajar, baik secara pribadi ataupun atas dasar bimbingan guru, orang tua dan teman sekelasnya yang lebih mengerti, agar hasil belajar yang ditunjukan dalam bentuk kognitif, afektif dan psikomotor lebih meningkat lagi.
5. Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini dapat dijadikan dasar oleh peneliti lain untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam mengenani penggunaan model pembelajaran kuis tebak kata pada mata pelajaran PKn dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Selain itu dapat dijadikan dasar untuk melakukan penelitian sejenis dengan variasi variabel, seperti penggunaan model pembelajaran kuis tebak kata dalam meningkatkan hasil belajar siswa, atau penerapan model pembelajaran kuis tebak kata dalam materi PKn lainnya selain dari materi demokrasi.
(4)
Finny Awallia Taofik, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Kuis Tebak Kata Pada Mata Pelajaran PKN Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Aqib, Zainal. (2013). Model-model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif). Bandung: Penerbit Yrama Widya
Arifin, Z. (2010). EvaluasiPembelajaran. Bandung: PT RemajaRosdakarya Arikunto, S. (2010).ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktik. Jakarta: Rineka Asmani, Jamal Ma’mur. (2013). 7 Tips Aplikasi PAKEM (Pembelajaran Aktif,
Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan). Jogjakarta: DIVA Press
Danial, Endang. (2009). Metode Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan
Hermowo. (2005). Menjadi Guru yang Mau dan Mampu Mengajar Secara Menyenangkan. Bandung: Mizan.
Komalasari, Dr. Kokom. (2010). Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: PT Refika Aditama.
Nisak, Raisatun. (2011). Seabrek Games Asyik-Edukatif Untuk Mengajar PAUD/TK. Jogjakarta: Diva Press
Nurmalina, Komala dan Syaifullah. (2008). Memahami Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan. Rusman. (2013). Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme
Guru Edisi Kedua. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada
Sagala, Syaiful. (2013). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Sanjaya, Wina. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Grup.
Sardiman. (2004). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Siregar, S. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Dengan Perhitungan Manual dan SPSS. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Siswoyo, Eko Rusdi. (1993). Manajemen Kelas Suatu Upaya Untuk Memperlancar Kegiatan Belajar. Semarang: IKIP Semarang Press.
(5)
Finny Awallia Taofik, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Kuis Tebak Kata Pada Mata Pelajaran PKN Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta Karya
Soemantri, Nu’man. (1976). Metode Mengajar Civics. Jakarta: Erlangga.
Sub Koordinator MKDP Landasan Pendidikan. (2010). Landasan Pendidikan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Sudjana, N. (1989). Dasar-Dasar Proses BelajarMengajar.Bandung: SinarBaruAglesindo.
Sugiyono. (2009). Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suprapto. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Pendidikan dan Ilmu-ilmu Pengetahuan Sosial. Yogyakarta: CAPS (Center for Academic Publishing Service).
Suprijono, Agus. (2013). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Surakhmad, Winarno. (1980). Pengantar Interaksi Mengajar Belajar. Bandung: Tarsito.
Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif Konsep, Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Edisi I. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
Ubaedillah, A dan Abdul Rozak.(2012). PendidikanKewarganegaraan Civic
Education Pancasila, Demokrasi, HAM, danMasyarakatMadani
(EdisiRevisi). Jakarta: ICCE UIN SyarifHidayatullahdanKencanaPrenada Media Group
Usman, Moh. Uzer. (2011). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Wahab, Abdul Azis. (2009). Metode dan Model-model Mengajar. Bandung: Alfabeta.
Skripsi dan Thesis:
Dewi, Resti Lestari. (2013).Penerapan Model Pembelajaran Make A Match UntukMeningkatkanMotivasiBelajarSiswaDalamPembelajaranPendidikan
(6)
Finny Awallia Taofik, 2014
Penggunaan Model Pembelajaran Kuis Tebak Kata Pada Mata Pelajaran PKN Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kewarganegaraan. Skripsi Sarjana FPIPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Kurnia, Asep. (2010). Penerapan Model Pembelajaran TANDUR dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. Skripsi Sarjana FPIPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Mulyani, Dita Sri. (2012). Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Structure dalam Pembelajaran PKn untuk Meningkatkan Partisipasi Belajar Siswa. Skripsi Sarjana FPIPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Nurjanah, Elis. (2013). Pengaruh Media Film Terhadap Motivasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Tesis pada PKn UPI Bandung: Tidak diterbitkan
Internet:
. (2012). Model Pembelajaran Tebak Kata. [Online]. Tersedia: http://soal-matematika-smk.blogspot.com/2012/11/model-pembelajaran-tebak-kata.html. [8 Januari 2014].
Eva Yuanita. (2011). Model Pembelajaran Tebak Kata. [Online]. Tersedia: http://rumahdesakoe.blogspot.com/2011/05/model-pembelajaran-tebak-kata.html. [8 Januari 2014].
Septian, Kanjeng. (2011). Metode Pembelajaran Tebak Kata. [Online]. Tersedia: http://sajak-sajakjingga.blogspot.com/2011/01/metode-pembelajaran-tebak-kata.html. [8 Januari 2014].