PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MENERAPKAN TEKNIK ELEKTRONIKA ANALOG DAN DIGITAL DASAR SISWA KELAS X SMK SWASTA GKPS 2 PEMATANGSIANTAR TAHUN AJARAN 2012/2013.

(1)

(2)

(3)

(4)

ABSTRAK

LUKBER SINAGA, NIM. 071255210038.

Pengaruh Model Pembelajaran

Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Menerapkan Teknik

Elektronika Analog dan Digital Dasar Siswa Kelas X SMK Swasta GKPS

2 Pematangsiantar Tahun Ajaran 2012/2013.

FAKULTAS TEKNIK,

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN, 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan antara

model pembelajaran Problem based Learning terhadap hasil belajar Menerapkan

Teknik Elektronika Analog dan Digital Dasar

Siswa Kelas X SMK Swasta GKPS

2 Pematang siantar pada Semester Ganjil Tahun Pembelajaran 2012/2013.

Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas X Program Keahlian Audio Vidio

di SMK Swasta GKPS 2 Pematangsiantar pada Semester Ganjil Tahun

Pembelajaran 2012/2013. Sampel penelitian diperoleh dengan cara undi dengan

mengambil secara mengundi kelas sebagai sampel penelitian, maka sampel

penelitian ini adalah kelas X Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan (X

TAV

1

) yang berjumlah 24 orang dan kelas X Program Keahlian Teknik Komputer

dan Jaringan (X TAV

2

) yang berjumlah 24 orang, sehingga jumlah keseluruhan

sampel adalah 48 orang. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian

posttest-only control Group design

. Teknik pengumpulan data dijaring dengan

menggunakan tes objektif. Untuk menguji normalitas data digunakan uji Liliefors

pada taraf kepercayaan

(α) sebesar 0,05. Pada pembelajaran siswa yang diajar

dengan model pembelajaran Problem Based Learning diperoleh L

hitung(0,1272)

<

Ltabel(0,1730) pada ketegori normal, pada pembelajaran siswa yang diajar dengan

model pembelajaran konvensional diperoleh Lhitung(0,1428) < Ltabel(0,1730) pada

kategori normal. Uji homogenitas instrument hasil belajar Menerapkan sistem

bilangan dasar diperoleh Fhitung sebesar 1,33 dan F

tabel 1,92 karena

F

hitung

< F

tabel

atau

1,33 < 1,92 maka seluruh varians adalah homogen, sehingga dapat

disimpulkan seluruh data varians hasil penelitian homogen. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh hasil belajar yang sangat signifikan antara

siswa yang diajar dengan model pembelajaran Problem Based Learning dan

model pembelajaran konvensional pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik

Audio Vidio di SMK Swasta GKPS 2 Pematangsiantar pada Semester Ganjil

Tahun Pembelajaran 2012/2013 dimana (thitung 2,23 > ttabel 1,67)


(5)

ABSTRACT

LUKBER SINAGA, NIM. 071 255 210 038. Effect of Problem Based

Learning Model Learning on learning outcames Of Applying basic Analog and

Digital Electronics Engineering of the First grade Students at private SMK GKPS

2 Pematangsiantar Academic Year 2012/2013. FACULTY OF ENGINEERING,

STATE UNIVERSITY OF MEDAN, 2012.

This study aimed to determine the effect of a significant relationship between

Problem Based Learning Model Learning on learning outcames Of Applying

basic Analog and Digital Electronics Engineering of the First grade Students at

private SMK GKPS 2 Pematangsiantar Academic Year 2012/2013. The

population in this study were students of class X Audio Vidio Skills Program in

Private SMK GKPS 2 Pematangsiantar in Odd Semester Learning Year

2012/2013. Samples were obtained by casting lots gambled by taking the class as

the study sample, the sample is a class X Skills Program Computer Engineering

and Networks (X TAV

1

), amounting to 24 people and a class X Skills Program

Computer Engineering and Networks (X TAV

2

) that totaling 24 people, bringing

the total sample is 48 people. The research method used is research posttest-only

control group design. Captured data collection techniques using objective tests. To

test the normality of the data used in the test Liliefors confidence

level (α) of 0.05.

On learning of students who are taught by the learning model obtained Lhitung

Problem Based Learning L

hitung(0,1272)

< L

tabel(0,1730)

in the normal categories, the

learning of students who are taught with conventional teaching model is obtained

Lhitung Lhitung(0,1428) < Ltabel(0,1730) in the normal category. Homogeneity test

instrument of learning outcomes Applying the basic number system obtained

Fhitung of 1.33 and 1.92 for Ftabel Fhitung <Ftabel or 1.33 <1.92 then all the variance is

homogeneous, it can be concluded that all of the data variance homogeneous

results. The results of this study indicate that there is an influence very significant

learning outcomes between students who are taught with the Problem Based

Learning instructional model and conventional learning models in class X Vidio

Audio Engineering Skills Program in Private SMK GKPS 2 Pematangsiantar in

Odd Semester Learning Year 2012/2013 which (thitung 2.23> 1.67 ttable)


(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur tiada terkira penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yesus

Kristus yang tak hentinya memberikan kasih karunia dan rahmat-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Pengaruh Model

Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar

Menerapkan Teknik Elektronika Analog dan Digital Dasar Pada Siswa Kelas X

SMK Swasta GKPS 2 Pematang Siantar T.P 2012/2013

. Skripsi ini merupakan

salah satu persyaratan untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan

Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Medan.

Ucapan terimakasih kepada kedua orangtua, ayahanda Rolesman Sinaga

dan ibunda Sentina Br Manurung yang telah membimbing dan memberi

kesempatan kepada penulis untuk dapat mengecap pendidikan sampai ke

Perguruan Tinggi dengan penuh kasih sayang, doa, nasehat dalam mencapai

cita-cita penulis. Begitu juga kepada kakak dan adik saya, kakak: Tetty Elisabet Br

Sinaga.; Adik: Roliaman Sinaga, Niko Sinaga, dan Setiawati Br Sinaga, terima

kasih untuk motivasi, dukungan serta doanya.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu penulis dalam penyelesaian skripsi

ini, yaitu :

1. Bapak Drs. Marsangkap Silitonga, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberi saran, petunjuk dan koreksi selama penyusunan skripsi ini.


(7)

2. Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik UNIMED.

3.

Drs. Sempurna Peranginangin, M.Pd, selaku Pembantu Dekan I Fakultas

Teknik UNIMED.

4.

Drs. Haposan Manullang, S.T., M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Teknik Elektro Fakultas Teknik UNIMED.

5.

Dra Hj. Rosnelli, M.Pd, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik

Elektro Fakultas Teknik UNIMED.

6.

Drs. Baharuddin, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Akademik

7.

Drs. Haposan Manullang, S.T., M.Pd, Drs. Baharuddin, M.Pd dan Dra

Pintauli

Saragih,

M.Pd,

selaku

Dosen

Penguji

untuk

ujian

mempertahankan skripsi.

8.

Menry Zitten Purba, BE, S.Pd selaku kepala sekolah di SMK Swasta

GKPS 2 Pematang Siantar.

9.

Binsar T Gultom, S.Pd selaku Guru bidang study Teknik Digital.

10.

Bunda Farida (Bunda), selaku Tata Usaha Jurusan Pendidkan Teknik

Elektro yang telah banyak membantu dalam pengurusan administrasi.

11.

Buat Komadan/ Wakil Komandan Resimen Mahasiswa Satya Nagara

UNIMED, Joen P. Purba/Candra P. Sinaga. terimakasih buat dukungan,

motivasi dan kebersamaan selama ini. Widya Castrena Dharma Shyda.

12.

Buat Penghuni RUMKIBER (Joen P. Purba, Sudiwarto Mahulae,

Fernando Simanjuntak, Candra P sinaga, Allen Sitohang, Joan Surbakti,

Daniel H. Situmorang, Ferinando Sitorus, Kisel, Eny, Posta, Boy, Roy,

Duma, Riris, & nande Tigan) dan buat anggota tidak tetap. Thanks For

You Are.


(8)

13. Terima kasih juga buat satu kelas penulis : Roy Pandi Gultom, Tiurmida Habeahan, Herryson Sihaloho, Ginagor Tumanggor, Deny Sinaga, Veryanto sihaloho, Fahrulrozy dan yang lain-lain, yang sudah banyak membantu dan menemani penulis dalam penyusunan skripsi ini.

Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari

pembaca yang tentunya bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini

dikemudian hari. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak

dan akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.

Medan, Agustus 2012

Penulis,

LUKBER SINAGA

NIM. 071255210037


(9)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...

……

i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I. PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah ...

1

B.

Identifikasi Masalah ...

7

C.

Batasan Masalah ...

7

D.

Rumusan Masalah...

8

E.

Tujuan Penelitian ...

9

F.

Manfaat Penelitian ...

10

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teoritis ...

11

1.

Pengertian Belajar dan Hasil Belajar ...

11

2.

Model Pembelajaran ...

17

3.

Model Pembelajaran Berbasis Masalah ...

18

a.

Pengertian Pembelajaran Berbasis M

asalah…………..

18

b.

Ciri-ciri Pembelajaran Berbasis

Masalah………

20

c.

Tujuan Model Pembelajaran Berbasis Masalah……….

22

d.

P

elaksanaan Model Pembelajaran Berbasis Masalah…

24

e.

Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran

Berbasis Masalah ………

26

4. Model Pembelajaran Konvensional………

28

B. Kerangka Berpikir ... .

30


(10)

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A.

Lokasi dan Waktu Penelitian ...

35

B.

Populasi dan Sampel ...

35

C.

Variabel Penelitian ...

35

D.

Jenis dan Desain Penelitian ...

36

E.

Prosedur Penelitian...

37

F.

Instrumen Penelitian...

37

G.

Uji Coba Instrumen Penelitian ...

38

H.

Skenario Pembelajaran ...

43

I.

Teknik Analisis Data ...

44

BAB IV. HASIL PENELITIAN

A.

Deskripsi Data ...

48

B.

Kecenderungan Hasil Belajar ...

50

C.

Pengujian Persyaratan Analisis ...

51

D.

Pengujian Hipotesis ...

53

E.

Pembahasan Hasil Penelitian ...

54

BAB V. KESIMPULAN

A.

Kesimpulan ...

58


(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 4.1. Histogram distribusi frekuensi data hasil belajar kelas

yang diajar dengan model pembelajaran inkuiri ...

48

Gambar 4.2. Histogram distribusi frekuensi data hasil belajar kelas


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 01. Silabus SMK Swasta GKPS 2 Pem. Siantar ... 60

Lampiran 02. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas

Eksperimen ... 65

Lampiran 03. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol.. 75

Lampiran 04. Materi Pelajaran ... 83

Lampiran 05. Instrumen Test Hasil Belajar Menerapkan Teknik Elektronika Analog dan digital Dasar ... 104

Lampiran 06. Kunci Jawaban

Instrumen Test Hasil Belajar

... 110

Lampiran 07. Sebaran Data Uji Coba Instrumen MTEADD ... 111

Lampiran 08. Perhitungan Validitas Hasil Uji Coba Instrument ... 112

Lampiran 09. Perhitungan Indeks Kesukaran Soal ... 114

Lampiran 10. Perhitungan Daya Pembeda ... 116

Lampiran 11. Perhitungan Reabilitas ... 117

Lampiran 12. Tabel Ringkasan Hasil Uji Coba Instrument ... 118

Lampiran 13. Data Hasil Belajar Menerapkan Sistem Bilangan Dasar .... 119

Lampiran 14. Distribusi Frekuensi Data Penelitian ... 120

Lampiran 15. Uji Normalitas ... 122

Lampiran 16. Uji Homogenitas ... 125

Lampiran 17. Uji Hipotesis Penelitian ... 128

Lampiran 20. Dokumentasi Penelitian ... 129


(13)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian, perhitungan data, dan pengujian hipotesis maka di peroleh beberapa kesimpulan antara lain sebagai berikut:

4. Hasil belajar siswa menguasai materi pokok Sistem Bilangan Digital dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan nilai tertinggi 25 dan nilai terendah 15 memiliki rata – rata sebesar 20,67.

5. Hasil belajar siswa menguasai materi pokok Sistem Bilangan Digital dengan menggunakan model pembelajaran Konvensional dengan nilai tertinggi 22 dan nilai terendah 15 memiliki rata – rata sebesar 19,13. 6. Berdasarkan hasil uji t diperoleh thitung > ttabel yakni 2,23 > 1,67 artinya Ha

di terima yakni hasil belajar siswa mengusai materi pokok menguasai materi pokok sistem bilangan digital yang diajar dengan model pembelajaran Problem Based Learning lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional kelas X SMK Swasta GKPS 2 Pematang Siantar T.P 2012/2013.


(14)

B. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan hasil penelitian di atas, maka penulis memberikan saran untuk memperbaiki kualitas hasil belajar siswa antara lain:

1. Kepada peneliti selanjutnya jika menggunakan model penelitian ini di harapkan untuk terlebih dahulu menguasai bagaimana menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning ini apakah model ini cocok diterapkan kepada siswa yang akan diteliti.

2. Setelah peneliti mendapatkan hasil belajar menerapkan sistem bilangan digital bahwa sistem pembelajaran yang diajarkan dengan model pembelajaran problem based learning lebih tinggi dari pada dengan menggunakan model pembelajaran konvensional, maka guru yang mengajar di SMK Swasta GKPS 2 Pematangsiantar pada materi sistem bilang digital seharusnya bisa menerapkan model pembelajaran ini.

3. Diharapkan kepada setiap peneliti yang akan meneliti dituntut untuk lebih kreatif dalam memilih model pembelajaran yang akan diajar pada sekolah yang akan diteliti.


(15)

DAFTAR PUSTAKA

A. M. Sardiman. 2007. Interaksi dan Motavasi Belajar Dan Mengajar. Jakarta: Grafindo.

Arikunto ,S. 2007. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto ,S. 2008. Prosedur Penelitian.Jakarta: Rineka Cipta.

Durri, Andriani. 2003. Cakrawala Pendidikan Elearning Dalam Pendidikan. Jakarta: Universitas Terbuka.

Fadillah, Kismet. 2000. Penerapan Konsep Dasar Listrik Dan Elektronika SMK Bidang Keahlian Teknik Elektro Jilid I.Bandung : Angkasa.

Furchan, Arief. 2005. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Gardner, H. 1983. Frames of Mind-The theory Of Multiple Intelegences. New York: Basic Books Inc.

Ginting, S. 2006. Perbadaan Hasil Belajar Antara Siswa Yang Diajarkan Dengan Menggunakan Modul Dan Tanpa Modul Pada Materi Pokok Besaran Dab Satuan Semester I Kelas X SMA Negeri 1 Tiga Panah. Medan. Universitas Negeri Medan. Skripsitidak dipublikasikan.

Hamalik, Oemar. 2003. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta : Bumi Aksara.

Kurikulum Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas). 1999. SMKT Jurusan Listrik Dan Elektronika.

Lumban Gaol, Maju. 2007. Pengaruh Pembelajaran Dan Penerapan Formal Terhadap Kompetensi Daya Cipta Produk Elektronika. Medan. Universitas Negeri Medan.Tesistidak dipublikasikan.

Muslich, Masnur. 2007. KTSP pembelajaran Berbasis Kompetensi Dan Kontekstual.Jakarta: Bumi Aksara.

\

Nasution, Noehi .1999. Materi pokok Psikologi Pendidikan. Jakarta : Depdikbud. Nasution, S. 2008. Berbagai Pendekatan Proses Belajar. Jakarta : Bumi Aksara Nuritaputranti. 2008. Komputer sebagai alat bantu pembelajaran.

http://www.wordpess.com/20/07/08/23/komputer-sbg-alat-bantu pembelajaran /-53k.


(16)

Pannen, Paulina. 2001. Cakrawala Pendidikan. Jakarta: Universitas Terbuka. Percival. Fred. 1988. Teknologi Pendidikan. Jakarta : Erlangga.

Prawiradilaga. D. S. 2007. Mozaik Teknologi Pendidikan, Jakarta : Kencana. Purnomo. 1997. Simulasi Elektronika Digital Menggunakan Electronics

Workbench. Yogyakarta: Andi.

Sagala, Syaiful. 2006. Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta. Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta : Kencana

Slameto. 2003. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.


(17)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan titik sentral yang sangat berpengaruh untuk meningkatkan kemajuan suatu negara. Melalui pendidikan harkat dan martabat bangsa dapat ditingkatkan dan dengan demikian tujuan untuk memajukan negara kearah yang lebih baik lagi dapat terwujud. Peningkatan mutu pendidikan telah banyak dilakukan oleh setiap negara untuk memajukan negaranya. Salah satunya adalah Indonesia yang menjadikan pendidikan sebagai jalan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa seperti yang tercamtum dalam pembukaan UUD 1945. Dalam peningkatan mutu pendidikan ini diharapkan dapat menghasilkan manusia yang dapat memberikan banyak kontribusi bagi masyarakat, bangsa dan negara sehingga mampu hidup dan bersaing dalam era globalisasi yang akan datang tanpa kehilangan identitas nasionalnya.

Pendidikan menjadi suatu hal yang sangat penting untuk dikembangkan, sehingga pembangunan sumber daya manusia dibidang pendidikan merupakan modal utama dalam pembangunan bangsa. Untuk menghadapi persaingan dalam era globalisasi, pemerintah berusaha mengantisipasi melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia, dilakukan dengan peningkatan kualitas pendidikan . dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, menyatakan bahwa: pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan


(18)

Yang Maha Esa, berakhlat mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Secara umun pendidikan didasarkan sebagai usaha untuk menumbuhkembangkan segala potensi yang ada pada diri seseorang. Dalam hal ini diperlukan seorang yang mampu mendidik agar segala pontensi yang ada pada diri seseorang tersebut dapat berkembang dan bermamfaat bagi orang lain dan dirinya sendiri. Tugas mendidik pada dasarnya dilakukan oleh seorang pendidik (guru) dan seseorang yang dididik adalah seorang anak (siswa).

Salah satu lembaga pendidikan formal yang diharapkan mampu melaksanakan tujuan pendidikan nasional adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yang menghasilkan siswa yang terampil, cakap serta siap bekerja dalam dunia usaha. Salah satu lembaga pendidikan formal tersebut adalah SMK Swasta GKPS 2 Pematang Siantar, yang memiliki bidang keahlian Teknik Audio-Vidio, dimana para lulusan diharapkan mampu bersaing didunia usaha khususnya dibidang Teknik Audio-Vidio. Salah satu mata pelajaran produktif yang mendukung tercapainya mutu lulusan yang terampil dan kreatif adalah Menguasai Teknik Elektronika Analog dan Digital Dasar. Pada Kompetensi Menerapkan sistem Bilangan Digital. siswa diharapkan mampu mengaplikasikan dan mengamalkan ilmunya dibidang Teknik Audio-Vidio. Untuk itu siswa harus benar-benar menguasai dasar-dasar Teknik Audio-Vidio salah satunya menguasai dasar rangkaian logika.

Tetapi dari hasil wawancara yang telah dilakukan di sekolah SMK Swasta GKPS 2 Pematang Siantar, didapatkan bahwa nilai Kompetensi Menerapkan Sistem bilangan Digital belum sesuai dengan kreteria nilai ideal ketuntasan belajar


(19)

rata-rata yang ditetapkan oleh MENDIKBUD untuk setiap indikator, kompetensi dasar, standar kompetensi, dan mata pelajaran yaitu dengan nilai (skor) ≥ kriteria ideal ketuntasan. Dengan skala criteria 0-100% dan criteria ideal ketuntasan belajar adalah 70% untuk kurikulum tingkat satuan pendidikan (Depdiknas, 2006:15). Berdasarkan daftar nilai ujian pada guru bidang studi Teknik Elektronika Analog dan Digital Dasar semester genap diperoleh table data nilai hasil evaluasi mentah siswa kelas X Tahun lalu sebagai berikut.

Kategori Nilai Jumlah siswa Prosentase Ketuntasan secara Klasikal

≥ 65 16 38,88 %

< 65 24 61,12%

Jumlah 40 100,00%

Dari table diatas maka siswa belum bisa menuntaskan hasil belajarnya dengan ketuntasan belajar yang ditetapkan yang oleh MENDIKBUD. Dan untuk meningkatkan nilai siswa tersebut telah diadakan ujian ulangan (remedial).

Rendahnya hasil belajar yang dialami oleh siswa dapat disebabkan oleh banyak faktor. Menurut Syah (2009:145) faktor-faktor yang dapat mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) macam, yaitu (1) faktor internal (faktor dari dalam diri siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa, (2) faktor eksternal (faktor dari luar diri siswa), yakni kondisi lingkungan disekitar diri siswa, (3) faktor pendekatan belajar (approach tu learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan model yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran. Sehingga sebagian besar hasil belajar siswa tidak mencapai nilai batas ketuntasan belajar yang ditetapkan. Hal ini bukan berarti siswa tidak mampu dalam Teknik


(20)

Elektronika Analog dan Digital Dasar, tetapi masih banyak unsur yang terkait dalamnya.

Untuk itu, guru harus mengusai bahan yang diajarkan, terampil mengajarkannya, dan mampu menguasai berbagai kendala yang ditemui dalam pembelajaran. Salah satu hal yang dapat dilakukan guru adalah mampu memilih dan menggunakan dengan tepat model pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, materi yang diajarkan, dan karakteristik siswa agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan optimal.

Menguasai Teknik Elektronika Analog dan Digital Dasar, merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada jenjang pendidikan menengah kejuruan khususnya pada bidang keahlian Teknik Audio-Vidio termasuk di SMK Swasta GKPS 2 Pematang Siantar. Dari hasil pengamatan penulis yang ditindaklanjuti dengan guru Kompetensi Menguasai Elektronika Analog dan Digital Dasar, di sekolah ini menunjukan bahwa proses pembelajaran yang dilaksanakan selama ini masih berorientasi pada pola pembelajaran yang lebih banyak didominasi guru, dengan kata lain guru masih menggunakan model pembelajaran Konvensional dimana guru hanya menerangkan materi pembelajaran dan siswa mendengar, memahami dan menulis apa yang disajikan guru di depan. Proses ini hanya menekankan pada pencapaian tuntutan kurikulum dan penyampaian tekstual semata daripada pengembangan kemampuan belajar siswa. Keterlibatan siswa selama pembelajaran belum optimal sehingga berakibat pada perolehan hasil belajar siswa tidak optimal pula. Disini peran siswa tidak lagi sebagai subyek belajar melainkan sebagai objek pembelajaran. Tanggung jawab siswa terhadap tugas belajarnya seperti dalam hal kemampuan


(21)

mengembangkan, menemukan, menyelidiki, dan mengungkapkan pengetahuan yang dimiliki masih sangat kurang.

Tiopan Marbun (2009: 40) mengatakan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran Problem based Learning lebih tinggi dari pada model pembelajaran Konvensional hal itu dibuktikan dengan penelitiannya. Proses pembelajaran seperti ini berdampak pada pencapaian belajar sebagian siswa kelas X SMK Swasta GKPS 2 Pematang Siantar pada Kompetensi Menguasai Teknik Elektronika Analog dan Digital Dasar, mencapai kreteria idial ketuntasan sebagaimana yang ditetapkan. Ketidaktercapaian ketuntasan belajar ini karena siswa kurang mampu menyelesaikan permasalahan sesuai tahapan penyelesaian soal berbentuk masalah. Pola pengajaran seperti ini digunakan guru belum mampu membantu siswa dalam menyelesaikan soal-soal berbentuk masalah, mengaktifkan siswa dalam belajar, memotivasi siswa untuk mengemukakan ide dan pendapat mereka, dan bahkan para siswa masih enggan untuk bertanya pada guru jika mereka belum paham terhadap materi yang disajikan guru. Disamping itu juga, guru senantiasa dikejar oleh target waktu untuk menyelesaikan setiap pokok bahasan tanpa memperhatikan kompetensi yang dimiliki siswanya.

Untuk mengantisipasi masalah ini, guru perlu menerapkan model pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam belajarnya, menumbuhkan kembali motivasi dan minat siswa dalam belajar. Pengertian ini mengandung makna bahwa guru hendaknya mampu menerapkan suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengembangkan, menemukan, menyelidiki, dan mengungkap ide siswa sendiri, serta melakukan proses penilaian yang berkelanjutan untuk mendapatkan hasil belajar siswa yang


(22)

optimal. Dengan kata lain diharapkan kiranya guru mampu meningkatkan kemampuan berpikir dan memecahkan masalah siswa dalam Menguasai Teknik Elektronika Analog dan Digital Dasar dan melakukan penelitian yang berkelanjutan.

Salah satu model pembelajaran yang dapat membantu siswa memecahkan masalah adalah model pembelajaran berdasarkan masalah (Problem-Based Learning). Pola pengajaran yang menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based Learning) seperti ini digunakan guru untuk membantu siswa dalam menyelesaikan soal-soal berbentuk masalah, mengaktifkan siswa dalam belajar, memotivasi siswa untuk mengemukakan ide dan pendapat mereka, dan bahkan para siswa tidak enggan untuk bertanya pada guru jika mereka belum paham terhadap materi yang disajikan guru seperti ini digunakan guru untuk membantu siswa dalam menyelesaikan soal-soal berbentuk masalah, mengaktifkan siswa dalam belajar, memotivasi siswa untuk mengemukakan ide dan pendapat mereka, dan bahkan para siswa dituntut untuk bertanya pada guru jika mereka belum paham terhadap materi yang disajikan guru. Model ini merupakan pendekatan pembelajaran siswa pada masalah autentik (nyata) sehingga siswa dapat menyusun pengetahuannya sendiri, menumbuhkembangkan keterampilan yang tinggi dan inkuiri, memandirikan siswa, dan meningkatkan kepercayaan dirinya (Arends, 1997 yang dikutip Trianto 2010 : 92 ). C.Emi.S.Car (2008) Berpendapat bahwa hasil belajar peserta didik yang diberikan dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah jauh lebih baik dibandingkan pembelajaran yang konvensional. hal ini terbukti dari kenaikan prestasi peserta didik ketika peserta didik mengerjakan soal-soal yang sudah dipersiapkan guru.


(23)

Dengan model pembelajaran ini, secara tidak langsung peserta didik diajak untuk berpikir kritis dan nalar.Lebih lanjut dinyatakan bahwa dalam model ini peran guru adalah mengajukan masalah, mengajukan pertanyaan, memberikan kemudahan suasana berdialog, dan memberikan fasilitas penelitian, serta melakukan penelitian. Kegiatan ini dapat dilakukan guru saat pembelajaran di kelas melalui latihan yang cukup.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah penelitian sebagai berikut : Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi hasil belajar menguasai Teknik Elektronika Analog dan Digital Dasar?; Apakah model pembelajaran yang selama ini digunakan sudah efektif ?; Apakah model pembelajaran Problem-Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar Menguasai Teknik Elektronika Analog dan Digital Dasar?; Apakah hasil belajar Menguasai Teknik Elektronika Analog dan Digital Dasar siswa kelas X di SMK Swasta GKPS 2 Pematang Siantar Tahun Ajaran 2012/2013” yang diajar dengan model pembelajaran Problem Based Learning labih baik dari hasil belajar yang diajar dengan model pembelajaran konvensional?; Usaha-usaha apa saja yang dapat dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa?

C. Pembatasan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah dan identifikasi masalah, agar penelitian terlaksana dengan baik dan maksimal serta terarah dan efektif, maka yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah:


(24)

1. Pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning terhadap hasil belajar Menguasai Teknik Elektronika Analog Dan Digital Dasar pada materi pokok Sistem bilangan Digital elektronika dan gerbang logika di kelas X program keahlian Teknik Audio-Vidio SMK Swasta GKPS 2 Pematang Siantar T.P 2012/2013.

2. Hasil belajar yang diteliti dalam penelitian ini berdasarkan taksonomi bloom yaitu ranah kognitif. Hasil belajar pada ranah kognitif hanya dibatasi pada aspek pengetahuan (C1), aspek pemahaman (C2), aspek penerapan (C3), aspek analisis (C4).

3. Pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning dengan cara membandingkan hasil belajar dengan model pembelajaran konvensional pada materi pokok Sistem Bilangan Digital dan gerbang logika di kelas X program keahlian Teknik Audio-Vidio SMK Swasta GKPS 2 Pematang Siantar T.P 2012/2013.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana hasil belajar siswa menguasai materi pokok Sistem Bilangan Digital di kelas X program keahlian Teknik Audio-Vidio SMK Swasta GKPS 2 Pematang Siantar T.P 2012/2013 yang diajar menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning ?

2. Bagaimana hasil belajar siswa menguasai materi pokok Sistem Bilangan Digital kelas X program keahlian Teknik Audio-Vidio SMK Swasta


(25)

GKPS 2 Pematang Siantar Tahun Ajaran 2012/2013 yang diajar menggunakan model pembelajaran Konvensional ?

3. Apakah hasil belajar siswa Menguasai materi pokok Sistem Bilangan Digital kelas X program keahlian Teknik Audio-Vidio SMK Swasta GKPS 2 Pematang Siantar Tahun Ajaran 2012/2013 yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning lebih tinggi daripada menggunakan model pembelajaran konvensional ?

E. Tujuan Penelitian

Yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk Mengetahui hasil belajar siswa menguasai materi pokok Sistem Bilangan Digital di kelas X program keahlian Teknik Audio-Vidio SMK Swasta GKPS 2 Pematang Siantar T.P 2012/2013 yang diajar menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning ?

2. Untuk Mengetahui hasil belajar siswa menguasai materi pokok Sistem Bilangan Digital kelas X program keahlian Teknik Audio-Vidio SMK Swasta GKPS 2 Pematang Siantar Tahun Ajaran 2012/2013 yang diajar menggunakan model pembelajaran Konvensional ?

3. Untuk mengetahui hasil belajar siswa Menguasai materi pokok Sistem Bilangan Digital kelas X program keahlian Teknik Audio-Vidio SMK Swasta GKPS 2 Pematang Siantar Tahun Ajaran 2012/2013 yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning lebih tinggi daripada menggunakan model pembelajaran konvensional ?


(26)

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Untuk menambah wawasan peneliti tentang gaya mengajar dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning.

2. Merupakan masukan bagi guru terutama guru pada Kompetensi menguasai Teknik Elektronika Dasar dan Digital Dasar dalam menentukan metode pembelajaran yang tepat dalam menyajikan suatu materi.

3. Sebagai sumbangan pikiran dalam dunia pendidikan guna kemajuan pembelajaran Kompetensi menguasai Teknik Elektronika Dasar dan Digital Dasar pada khususnya.


(1)

mengembangkan, menemukan, menyelidiki, dan mengungkapkan pengetahuan yang dimiliki masih sangat kurang.

Tiopan Marbun (2009: 40) mengatakan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran Problem based Learning lebih tinggi dari pada model pembelajaran Konvensional hal itu dibuktikan dengan penelitiannya. Proses pembelajaran seperti ini berdampak pada pencapaian belajar sebagian siswa kelas X SMK Swasta GKPS 2 Pematang Siantar pada Kompetensi Menguasai Teknik Elektronika Analog dan Digital Dasar, mencapai kreteria idial ketuntasan sebagaimana yang ditetapkan. Ketidaktercapaian ketuntasan belajar ini karena siswa kurang mampu menyelesaikan permasalahan sesuai tahapan penyelesaian soal berbentuk masalah. Pola pengajaran seperti ini digunakan guru belum mampu membantu siswa dalam menyelesaikan soal-soal berbentuk masalah, mengaktifkan siswa dalam belajar, memotivasi siswa untuk mengemukakan ide dan pendapat mereka, dan bahkan para siswa masih enggan untuk bertanya pada guru jika mereka belum paham terhadap materi yang disajikan guru. Disamping itu juga, guru senantiasa dikejar oleh target waktu untuk menyelesaikan setiap pokok bahasan tanpa memperhatikan kompetensi yang dimiliki siswanya.

Untuk mengantisipasi masalah ini, guru perlu menerapkan model pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam belajarnya, menumbuhkan kembali motivasi dan minat siswa dalam belajar. Pengertian ini mengandung makna bahwa guru hendaknya mampu menerapkan suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengembangkan, menemukan, menyelidiki, dan mengungkap ide siswa sendiri, serta melakukan proses penilaian yang berkelanjutan untuk mendapatkan hasil belajar siswa yang


(2)

optimal. Dengan kata lain diharapkan kiranya guru mampu meningkatkan kemampuan berpikir dan memecahkan masalah siswa dalam Menguasai Teknik Elektronika Analog dan Digital Dasar dan melakukan penelitian yang berkelanjutan.

Salah satu model pembelajaran yang dapat membantu siswa memecahkan masalah adalah model pembelajaran berdasarkan masalah (Problem-Based Learning). Pola pengajaran yang menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based Learning) seperti ini digunakan guru untuk membantu siswa dalam menyelesaikan soal-soal berbentuk masalah, mengaktifkan siswa dalam belajar, memotivasi siswa untuk mengemukakan ide dan pendapat mereka, dan bahkan para siswa tidak enggan untuk bertanya pada guru jika mereka belum paham terhadap materi yang disajikan guru seperti ini digunakan guru untuk membantu siswa dalam menyelesaikan soal-soal berbentuk masalah, mengaktifkan siswa dalam belajar, memotivasi siswa untuk mengemukakan ide dan pendapat mereka, dan bahkan para siswa dituntut untuk bertanya pada guru jika mereka belum paham terhadap materi yang disajikan guru. Model ini merupakan pendekatan pembelajaran siswa pada masalah autentik (nyata) sehingga siswa dapat menyusun pengetahuannya sendiri, menumbuhkembangkan keterampilan yang tinggi dan inkuiri, memandirikan siswa, dan meningkatkan kepercayaan dirinya (Arends, 1997 yang dikutip Trianto 2010 : 92 ). C.Emi.S.Car (2008) Berpendapat bahwa hasil belajar peserta didik yang diberikan dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah jauh lebih baik dibandingkan pembelajaran yang konvensional. hal ini terbukti dari kenaikan prestasi peserta didik ketika peserta didik mengerjakan soal-soal yang sudah dipersiapkan guru.


(3)

Dengan model pembelajaran ini, secara tidak langsung peserta didik diajak untuk berpikir kritis dan nalar.Lebih lanjut dinyatakan bahwa dalam model ini peran guru adalah mengajukan masalah, mengajukan pertanyaan, memberikan kemudahan suasana berdialog, dan memberikan fasilitas penelitian, serta melakukan penelitian. Kegiatan ini dapat dilakukan guru saat pembelajaran di kelas melalui latihan yang cukup.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah penelitian sebagai berikut : Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi hasil belajar menguasai Teknik Elektronika Analog dan Digital Dasar?; Apakah model pembelajaran yang selama ini digunakan sudah efektif ?; Apakah model pembelajaran Problem-Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar Menguasai Teknik Elektronika Analog dan Digital Dasar?; Apakah hasil belajar Menguasai Teknik Elektronika Analog dan Digital Dasar siswa kelas X di SMK Swasta GKPS 2 Pematang Siantar Tahun Ajaran 2012/2013” yang diajar dengan model pembelajaran Problem Based Learning labih baik dari hasil belajar yang diajar dengan model pembelajaran konvensional?; Usaha-usaha apa saja yang dapat dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa?

C. Pembatasan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah dan identifikasi masalah, agar penelitian terlaksana dengan baik dan maksimal serta terarah dan efektif, maka yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah:


(4)

1. Pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning terhadap hasil belajar Menguasai Teknik Elektronika Analog Dan Digital Dasar pada materi pokok Sistem bilangan Digital elektronika dan gerbang logika di kelas X program keahlian Teknik Audio-Vidio SMK Swasta GKPS 2 Pematang Siantar T.P 2012/2013.

2. Hasil belajar yang diteliti dalam penelitian ini berdasarkan taksonomi bloom yaitu ranah kognitif. Hasil belajar pada ranah kognitif hanya dibatasi pada aspek pengetahuan (C1), aspek pemahaman (C2), aspek penerapan (C3), aspek analisis (C4).

3. Pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning dengan cara membandingkan hasil belajar dengan model pembelajaran konvensional pada materi pokok Sistem Bilangan Digital dan gerbang logika di kelas X program keahlian Teknik Audio-Vidio SMK Swasta GKPS 2 Pematang Siantar T.P 2012/2013.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana hasil belajar siswa menguasai materi pokok Sistem Bilangan Digital di kelas X program keahlian Teknik Audio-Vidio SMK Swasta GKPS 2 Pematang Siantar T.P 2012/2013 yang diajar menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning ?

2. Bagaimana hasil belajar siswa menguasai materi pokok Sistem Bilangan Digital kelas X program keahlian Teknik Audio-Vidio SMK Swasta


(5)

GKPS 2 Pematang Siantar Tahun Ajaran 2012/2013 yang diajar menggunakan model pembelajaran Konvensional ?

3. Apakah hasil belajar siswa Menguasai materi pokok Sistem Bilangan Digital kelas X program keahlian Teknik Audio-Vidio SMK Swasta GKPS 2 Pematang Siantar Tahun Ajaran 2012/2013 yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning lebih tinggi daripada menggunakan model pembelajaran konvensional ?

E. Tujuan Penelitian

Yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk Mengetahui hasil belajar siswa menguasai materi pokok Sistem Bilangan Digital di kelas X program keahlian Teknik Audio-Vidio SMK Swasta GKPS 2 Pematang Siantar T.P 2012/2013 yang diajar menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning ?

2. Untuk Mengetahui hasil belajar siswa menguasai materi pokok Sistem Bilangan Digital kelas X program keahlian Teknik Audio-Vidio SMK Swasta GKPS 2 Pematang Siantar Tahun Ajaran 2012/2013 yang diajar menggunakan model pembelajaran Konvensional ?

3. Untuk mengetahui hasil belajar siswa Menguasai materi pokok Sistem Bilangan Digital kelas X program keahlian Teknik Audio-Vidio SMK Swasta GKPS 2 Pematang Siantar Tahun Ajaran 2012/2013 yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning lebih tinggi daripada menggunakan model pembelajaran konvensional ?


(6)

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Untuk menambah wawasan peneliti tentang gaya mengajar dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning.

2. Merupakan masukan bagi guru terutama guru pada Kompetensi menguasai Teknik Elektronika Dasar dan Digital Dasar dalam menentukan metode pembelajaran yang tepat dalam menyajikan suatu materi.

3. Sebagai sumbangan pikiran dalam dunia pendidikan guna kemajuan pembelajaran Kompetensi menguasai Teknik Elektronika Dasar dan Digital Dasar pada khususnya.


Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS KARAKTER MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING DAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

0 15 59

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BAGI SISWA KELAS IV SDN 2 BOGOREJO GEDONGTATAAN PESAWARAN TAHUN AJARAN 2013/2014

0 5 50

PENGARUH BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 2 LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG

2 30 75

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS X SMK GAJAH MADA BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2014/2015

0 5 59

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN PROJECT BASED LEARNING DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 METRO TAHUN AJARAN 2014/2015

0 6 87

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 2 GADING REJO TAHUN PELAJARAN 20152016

1 0 9

View of PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

0 0 7

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V SD

0 1 7

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN GAYA BELAJAR VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR

0 0 12

PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN SAINTIFIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS 3 SD

0 0 17