Hubungan antara jiwa kewirausahaan dan pengalaman kerja dengan kualitas layanan : studi kasus pengusaha laundry di Kecamatan Depok Sleman Yogyakarta.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HUBUNGAN ANTARA JIWA KEWIRAUSAHAAN DAN
PENGALAMAN KERJA DENGAN KUALITAS LAYANAN
Studi kasus : Pengusaha Laundry di Kecamatan Depok Sleman Yogyakarta

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
BidangKeahlianKhususPendidikanAkuntansi

Oleh :
Vinsensius Prambetu
NIM : 081334033


PROGAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HUBUNGAN ANTARA JIWA KEWIRAUSAHAAN DAN
PENGALAMAN KERJA DENGAN KUALITAS LAYANAN
Studi kasus : Pengusaha Laundry di Kecamatan Depok Sleman Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
BidangKeahlianKhususPendidikanAkuntansi

Oleh :
Vinsensius Prambetu
NIM : 081334033

PROGAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN

MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERSEMBAHAN
Berbagai hambatan dan kesulitan yang saya hadapi dalam menyusun
skripsi ini baik yang berasal dari diri sendiri maupun dari luar.
Tapi satu tujuan dan tekad saya adalah untuk menuntaskan apa yang
sudah saya mulai dan ini merupakan tanggung jawab.
Saya sadar saya tidak akan bisa menyelesaikan Skripsi ini tanpa ada
bantuan dan dukungan yang selalu menguatkan saya.

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

Tuhan Yesus Kristus
Terima kasih Tuhan karna atas berkat dan rahmat yang Engkau berikan kepadas aya.

Kedua orang tuasaya
(Bp Pakomeus Pakomeum dan Ibu Yasinta Rampan)
Terimakasih bapak, terimakasih mamak atas dukungan kalian dalam bentuk apapun baik
dalam doa, kasih sayang, nasihat, materi. Tanpa kalian saya bukan siapa-siapa.

Kakak-kakak dan Adik
(Agnes Erpiyanti, Bernarda Prihartanti dan Romana
Noviyanti)
Terimakasih karena kalian selalu mendukung apa yang telah saya buat.
Pacar Ku
(Agustina Jayanti)
Terimakasih atas dukungan dan cinta yang telah diberikan kepada saya salama 5 tahun ini.

MOTTO

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

‘Hidup adalah sebuah proses belajar, apa yang sudah dilalui dan akan

dilalui ambillah sisipositif dan tinggalkan sisi negatif’

‘Tidak perlu melakukan hal-hal bodoh hanya untuk mendapatkan pengakuan
orang-orang’

‘Tuhan selalu mempunyai rencana yang indah dibalikcobaan yang
diberikanNya’

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 23 Agustus 2013
Penulis

Vinsensius Prambetu

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Vinsensius Prambetu

NIM

: 081334033

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma, karya ilmiah saya yang berjudul:

HUBUNGAN ANTARA JIWA KEWIRAUSAHAAN DAN
PENGALAMAN KERJA DENGAN KUALITAS LAYANAN

(Studi kasus : Pengusaha Laundry di Kecamatan Depok, Sleman,
Yogyakarta)
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal,23 Agustus 2013
Yang menyatakan

(Vinsensius Prambetu)

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA JIWA KEWIRAUSAHAAN DAN PENGALAMAN
KERJA DENGAN KUALITAS LAYANAN
Studi Kasus : Pengusaha Laundry di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta

Vinsensius Prambetu
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan antara jiwa
kewirausahaan dengan kualitas layanan; (2) hubungan antara pengalaman kerja
dengan kualitas layanan pada pelaku usaha dibidang laundry.
Populasi penelitian ini seluruh pengusaha laundry di Kecamatan Depok,
Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 60 orang
pengusaha laundry. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik random
sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuisioner. Teknik
analisis data adalah regresi ganda.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) ada hubungan yang signifikan
antara jiwa kewirausahaan dengan kualitas layanan (� = 0,001 > � = 0,05); (2)
ada hubungan yang signifikan antara pengalaman kerja dengan kualitas layanan
(� = 0,035 > � = 0,05).

viii

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSRACT
THE RELATIONSHIP BETWEEN ENTREPRENEURIAL SPIRIT AND
WORKING EXPERIENCES WITH QUALITY OF SERVICE
A Case Study: Laundry Entrepreneurs in Sub-District of Depok, Sleman
Yogyakarta
VinsensiusPrambetu
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2013

This research aims to find out: (1) the relationship between the
entrepreneurial spiritwith the quality of service; (2) the relationship between the
working experiences with the quality of service made by laundry entrepreneurs.
The population of this research were laundry entrepreneurs in Sub-District
of Depok, Sleman, Yogyakarta. There were 60 laundry entrepreneurs as samples
in this research. The samples were taken by using random sampling technique.
The data were collected by distributing questionnaires. The data were analyzed by
using multiple-regression.
The results of this research show that: (1) there is a significant relationship
between the entrepreneurial spiritwith the quality of service (� = 0,001 > � =
0,05); (2) there is a significant relationship between the working experiences
with the quality of service made by laundry entrepreneurs (� = 0,035 > � =
0,05).

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada-Mu Tuhan, atas segala rahmat dan
penyertaan-Mu saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini
disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan studi
program sarjana Pendidikan Akuntansi, Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Dalam rangka penulisan skripsi ini tentunya melibatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada
kesempatan yang paling berharga ini, penulis ingin menyampaikan rasa syukur
dan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
2. Bapak Indra Darmawan, SE., M.Si. selaku Ketua Jurusan Ilmu Pengtahuan Sosial ,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta;

3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si, selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
4. Drs. BambangPurnomo, S.E., M.Si. Selaku Dosen Pembimbing yang telah
banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan serta masukan
berupa kritikan dan saran demi kesempurnaan skripsi ini;
5. Bapak dan Ibu Dosen Penguji yang telah menguji penulis pada saat ujian
sarjana dan memberikan pengarahan serta masukan positif bagi skripsi ini;

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6. Seluruh dosen dan karyawan sekretariat Program Studi Pendidikan Akuntansi
yang telah memberikan dukungan dan bantuan selama penulis menyelesaikan
studi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
7. Pimpinan dan seluruh staf beserta karyawan perpustakaan kampus I Mrican,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah bersedia melayani
peminjaman buku-buku serta menyediakan fasilitas selama belajar hingga
penyusunan skripsi ini;
8. Pengusaha laundry yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi
responden dalam penulisan skripsi ini;
9. Seluruh mahasiswa Pendidikan Akuntansi angkatan 2008 yang selalu
memberikan dukungan dan semangat baik secara langsung maupun tidak
langsung;
10. Orangtuaku tercinta bapak Pakomeum dan Ibu Rampan yang selalu
mendukung dan mendoakan saya dari kecil sampai saya seperti saat ini.
Terima kasih untuk cinta dan kasih sayang kalian;
11. Kakak Erpi, kak Iyek dan adek Novi yang selalu mendukung dan
memberikan semangat;
12. Pacarku tercinta AgustinaJayanti yang selalu menemani dan mendukung saya
dalam doa dan semangat serta selalu mendoakan saya dalam menyelesaikan
skripsi ini. Terima kasih untuk cinta dan sayangmu selama ini.
13. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu demi satu yang turut
mendukung dengan doa-doa sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Terima
kasih penulis ucapan atas kebaikan semua pihak, biarlah Tuhan membalas

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

semuanya dengan limpahan karunia dan rahmat yang tak ada putusnya,
Tuhan memberkati.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis masih mengharapkan sumbangan pemikiran berupa kritik dan
saran yang bersifat membangun demi tercapainya penyempurnaan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan siapa saja yang
berminat membuat penelitian yang serupa dan bisa dijadikan referensi untuk
penelitian selanjutnya.

Yogyakarta, 23 Agustus 2013
Penulis

Vinsensius Prambetu

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ---------------------------------------------------------------------- i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBINGAN ---------------------------------

ii

HALAMANPENGESAHAN ------------------------------------------------------------

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN --------------------------------------------------------

iv

HALAMAN MOTTO --------------------------------------------------------------------

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA -----------------------------------------------

vi

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ----------------------------------------- vii
ABSTRAK ---------------------------------------------------------------------------------

viii

ABSTRACT -------------------------------------------------------------------------------- ix
KATA PENGANTAR --------------------------------------------------------------------

x

DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------------

xiii

DAFTAR TABEL ------------------------------------------------------------------------

xvi

DAFTAR LAMPIRAN -------------------------------------------------------------------

xvii

BAB I

BAB II

PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang Masalah........................................................

1

B.

Batasan Masalah ...................................................................

5

C.

Rumusan Masalah.................................................................

5

D.

Tujuan Penelitian ..................................................................

5

E.

Manfaat Penelitian ................................................................

6

TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Teoritik .....................................................................

7

1. Kualitas Layanan ............................................................

7

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2. Jiwa Kewirausahaan ........................................................

18

a. Pengertian Kewirausahaan ........................................... 18
b. Pengertian Jiwa ............................................................ 20
c. Sikap Wirausaha .......................................................... 21
d. Karakteristik Wirausaha ............................................... 24
3. Pengalaman Kerja ........................................................... 27
a. Pengertian Pengalaman kerja ..................................... 27
B. Kerangka Berpikir ................................................................... 29
C. Rumusan Hipotesis .................................................................. 30
BAB III

METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ........................................................................

31

B. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................

31

C. Populasi dan Sampel ................................................................

31

D. Subjek dan Objek Penelitian ....................................................

33

E. Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel ..........................

33

F. Teknik Pengumpulan Data .......................................................

36

G. Teknik Pengujian Instrumen ....................................................

41

H. Teknik Analisis Data ............................................................... 49
BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data .........................................................................

54

1. Variabel Jiwa Kewirausahaan..........................................

54

2. Variabel Pengalaman Kerja .............................................

55

3. Variabel Kualitas Layanan ..............................................

57

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB VI

B. Teknik Analisis Data ...............................................................

58

C. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................

64

KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN
SARAN
A. Kesimpulan..............................................................................

66

B. Keterbatasan Penelitian............................................................

66

C. Saran .......................................................................................

67

DAFTAR PUSTAKA --------------------------------------------------------------------

69

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1Ciri-ciri dan Watak Kewirausahaan ................................................

26

Tebel 3.1 Skala Likert Pengukuran Kualitas Layanan ...................................

35

Tabel 3.2 Skala Likert Pengukuran Jiwa Kewirausahaan...............................

35

Tabel 3.3 Skala Likert Pengukuran Pengalaman Kerja ..................................

36

Tabel 3.4 Operasionalisasi Variabel Jiwa Kewirausahaan, Pengalaman Kerja dan
Kualitas Layanan ..........................................................................

37

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Variabel Jiwa Kewirausahaan ..........................

43

Table 3.6 Hasil Uji Validitas Variabel Pengalaman Kerja .............................

44

Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Layanan...............................

45

Tebel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Jiwa Kewirausahaan ....................................

47

Tebel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Pengalaman Kerja ........................................

48

Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas Kualitas Layanan .......................................

48

Table 3.11Interpretasi Nilai Koefisien Korelasi.............................................

52

Tabel 4.1 Deskripsi Data Jiwa Kewirausahaan ..............................................

55

Tabel 4.2 Deskripsi Data Pengalaman Kerja .................................................

56

Tabel 4.3 Deskripsi Data Kualitas Layanan...................................................

57

Tabel 4.4 Hasil Pengujian Normalitas ...........................................................

59

Table 4.5 Hasil Analisis Jiwa Kewirausahaan, Pengalaman Kerja dengan Kualitas
Layanan .........................................................................................

61

Table 4.6 Hasil Analisi Koefisien Determinasi ..............................................

63

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman

A. Lampiran 1

1. Surat Permohonan ---------------------------------------------------------------- 72
2. Kuisioner Penelitian ------------------------------------------------------------- 73
B. Lampiran 2
1. Data Induk Penelitian ----------------------------------------------------------- 79
C. Lampiran 3
1. Validitas dan Reliabilitas ------------------------------------------------------- 85
D. Lampiran 4
1. PAP II------------------------------------------------------------------------------ 90
E. Lampiran 5
1. Normalitas ------------------------------------------------------------------------ 94
F. Lampiran 6
1. Hasil Pengujian Hipotesis ------------------------------------------------------ 96
G. Lampiran 7
1. Tabel Product Moment --------------------------------------------------------- 98

xvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Jumlah tingkat pengangguran di Indonesia masih sangat tinggi. Hal ini
disebabkan oleh kurangnya lapangan pekerjaan dan jumlah pencari kerja yang
sangat tinggi. Banyak cara yang sudah ditempuh pemerintah untuk
mengurangi pengangguran, contohnya dengan membuka lapangan-lapangan
pakerjaan dan mengadakan program transmigrasi. Usaha yang telah dilakukan
pemerintah ini tidak cukup untuk mengurangi tingkat pengguran di Indonesia.
Tingkat pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi juga menjadi salah satu
faktor yang mempengaruhi tingkat pengguran di Indonesia. Dengan
banyaknya pengangguran ini akan berdampak pada tingkat pertumbuhan
ekonomi masyarakat, kesejahteraan, dan tingkat kriminalitas.
Untuk mendapatkan pekerjaan tidaklah sebatas hanya pada mencari dan
melamar pekerjaan yang ada. Kita juga harus bisa berpikir bagaimana melihat
dan memanfaatkan peluang-peluang yang ada disekitar kita. Karena jika kita
bisa memanfaatkan peluang yang ada akan bisa menjadi pekerjaan bagi kita.
Ada begitu banyak peluang yang ada disekitar kita. Kita butuh suatu niat dan
tekat yang kuat untuk berani mengambil dan memanfaatkan peluang tersebut.
Peluang-peluang tersebut bisa dalam bentuk menciptakan suatu yang baru
atau bisa memanfaatkan atau memberikan jasa pelayanan kepada orang lain.
Dengan kata lain kita ditantang untuk bisa menjadi seorang wirausaha.
Menjadi seorang wirausaha tidaklah hanya sekedar untuk membuat pekerjaan
1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

untuk diri sendiri tetapi juga bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang
lain.
Ada banyak usaha yang bisa dilakukan untuk menciptakan lapangan
pekerjaan, salah satunya adalah dengan memberikan jasa pelayanan kepada
orang lain. Jasa bisa didefenisikan sebagai setiap kegiatan atau manfaat yang
ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain dan merupakan barang tidak
berwujud (intangible) serta tidak berakibat pada kepemilikan akan sesuatu.
Produksi jasa ini bisa dikaitkan dengan produk fisik ataupun tidak.

Banyak bisnis atau usaha yang sedang berkembang sekarang ini,
misalnya usaha laundry, fotocopy, pulsa bahkan usaha waralaba yang kian
berkembang di perkotaan terutama di sekitar kampus. Membangun usaha
tersebut bukanlah hal yang mudah seperti membalikkan telapak tangan,
banyak hal yang pelu dipertimbangkan, misalnya lingkungan; wirausaha
harus jeli melihat apakah tempat yang akan digunakan untuk membangun
usaha tersebut strategis atau tidak. Pesaing; seorang wirausaha juga harus
mengetahui berapa banyak pesaing di lingkungan tesebut, jika dilingkungan
tersebut banyak terdapat wirausaha yang membuka usaha yang sama maka
perlu melakukan strategi, inovasi serta kreatrifitas untuk menarik pelanggan.
Banyaknya usaha yang sama pada lingkungan yang sama akan
menyebabkan terjadinya persaingan. Banyak strategi yang telah dilakukan
oleh para pengusaha, mulai dari inovasi produk, penentuan harga, promosi,
dan sistem distribusi. Keempat strategi tersebut sering dinamakan marketing

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

mix. Selain keempat strategi diatas, kualitas layanan juga merupakan strategi
yang dapat dilakukan oleh wirausaha dalam menarik pelanggan.
Kunci utama dalam mengelola kualitas pelayanan adalah dengan
memenuhi harapan konsumen. Konsumen diibaratkan sebagai “raja”, dengan
anggapan konsumen adalah sebagai raja maka pelayanan yang diberikan
haruslah maksimal. Harapan konsumen terbentuk dari pengalaman mereka,
jika mereka merasa puas maka dengan sendirinya mereka akan memberi tahu
orang lain dari mulut kemulut. Banyak hal yang harus diperhatikan dalam
mengelola kualitas pelayanan, yaitu keteladanan dan kemampuan untuk
membuktikan pelayanan secara akurat, responsif untuk membantu konsumen
dan menyediakan pelayanan yang sesuai; keyakinan, pengetahuan dan
kepercayaan diri karyawan untuk membangun kepercayaan dari konsumen;
empati, perhatian dan atensi pribadi pada konsumen; bukti nyata, dari fasilitas
fisik, peralatan, manusia dan materi komunikasi.
Dengan berlandaskan pada strategi kualitas pelayan ini diharapkan
mampu untuk menjawab persaingan yang terjadi. Usaha tidak semata hanya
mencari keuntungan materi saja tetapi lebih memperhatikan pada kualitas
pelayanan jasa yang diberikan. Sebagai contoh di daerah Depok Sleman
Yogyakarta, banyak sekali bermunculan bisnis-bisnis jasa laundry. Dengan
banyaknya bisnis jasa laundry ini akan memunculkan persaingan diantara
pemilik usaha. Jika pemilik dan pengusaha tidak pandai-pandai memilih
strategi maka bisa dipastikan usahanya tidak berkembang bahkan bisa
bangkrut. Untuk mengatasinya salah satu strategi yang bisa digunakan adalah

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

dengan mengutamakan kualitas pelayanan, seperti yang telah dijelaskan di
atas.
Untuk mewujudkan kualitas pelayanan yang baik harus ditunjang oleh
beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain apakah didalam diri
seseorang mempunyai jiwa kewirausahaan. Jika seseorang tidak mempunyai
jiwa untuk berwirausaha tentunya akan mengalami banyak hambatan dalam
menjalankan usahanya. Beberapa contoh yang termasuk jiwa kewirausahaan
seperti: percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, pengambilan resiko,
kepemimpinan dan berorientasi ke masa depan. Dengan macam-macam ciri
dari seorang wirausaha tersebut akan menghasilkan kualitas pelayanan yang
baik juga.
Selain

faktor

jiwa

kewirausahaan

faktor

pengalaman

kerja

berhubungan dengan kualitas pelayanan tersebut. Seseorang yang mempunyai
pengalaman akan lebih banyak tahu bagaimana cara menjalankan sebuah
usaha dan apa saja yang mempengaruhi kepuasan konsumen dalam kualitas
pelayanan yang diberikan. Dengan pengalaman ini akan membuat orang
bekerja secara efektif dan efisien, karena sudah mengetahui apasaja yang
menjadi hambatan dan keharusan didalam usaha.
Terhadap fenomena di atas penulis mencari tahu apakah adanya
hubungan jiwa kewirausahaan dan pengalaman kerja terhadap kualitas
pelayanan. Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan sampel yaitu
pengusaha laundry yang berada di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman,
Yogyakarta.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

Dalam penelitian ini penulis mengambil judul: “HUBUNGAN
ANTARA JIWA KEWIRAUSAHAAN DAN PENGALAMAN KERJA
DENGAN KUALITAS LAYANAN”.

B. Batasan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada hubungan atar faktor jiwa
kewirausahaan, pengalaman kerja dan kualitas pelayanan pada pengusaha
laundry.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan batasan masalah di atas dapat
dirumuskan, rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah ada hubungan jiwa kewirausahaan dengan kualitas layanan pada
usaha laundry?
2. Apakah ada hubungan pengalaman kerja dengan kualitas layanan pada
usaha laundry?

D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan jiwa kewirausahaan dengan
kualitas layanan pada pengusaha laundry.
2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan pengalaman kerja dengan
kualitas layanan pada pengusaha laundry.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat bagi penulis :
a. Penelitian ini diharapkan dapat manambah pengetahuan penulis dan
sebagai alat untuk menyalurkan ilmu yang didapat di bangku kuliah.
b. Menjadi bahan acuan bagi peneliti lain yang berminat meneliti
permasalahan yang terkait dengan penelitian ini.

2. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi
Universitas untuk membuat kebijakan pengembangan berwirausaha bagi
calon lulusannya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Teoritik
1. Kualitas Layanan
Konsep

kualitas

sering

dianggap

sebagai

ukuran

relatif

kesempurnaan atau kebaikan sebuah produk atau jasa, yang terdiri atas
kualitas desain dan kualitas kesesuaian. Kualitas desain merupakan fungsi
spesifik produk, sedangkan kualitas kesesuaian adalah ukuran seberapa
besar tingkat kesesuaian antara sebuah produk atau jasa dengan
persyaratan atau spesifikasi kualitas yang telah ditetapkan sebelumnya.
Dalam praktik aspek ini buakan satu-satunya komponen kualitas.
Berdasarkan perspektif TQM (total quality management), misalnya
kualitas dipandang secara lebih komprehensif atau holistik, dimana bukan
hanya aspek hasil saja yang ditekankan, melainkan juga meliputi proses,
lingkungan dan sumber daya manusia. Perspektif ini dirumuskan secara
rinci oleh Goetsch & Davis (1994) yang mendefenisikan kualitas sebagai
“kondisi dinamis yang berhubungan dangan produk, jasa, sumber daya
manusia, proses dan lingkunganyang memenuhi atau melebihi harapan”.
Menurut Garfin dalam Fandy dan Gregorius (2007 : 113-115), perspektif
kualitas bisa diklasifikasikan dalam lima kelompok: transcendental
approach, product-based approach, user-based approach, manufacturingbased approach, dan value-based approach. Kelima macam perspektif

7

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8

inilah yang bisa menjelaskan mengapa kualitas diinterpretasikan secara
berbeda oleh masing-masing individu dalam konteks yang berlainan.
1)

Transendental Approach
Dalam ancangan ini, kualitas dipandang sebagai innate axcellent,
yaitu sesustu yang bisa dirasakan atau diketahui,namun sukar
didefenisikan, dirumuskan atau dioperasionalisasikan.

2)

Product-Based Approach
Ancangan

ini

mengansumsikan

bahwa

kualitas

merupakan

karakteristik atau atribut obyektif yang dapat dikuantitatifkan dan
dapat diukur. Perbedaan dalam kualitas mencerminkan perbedaan
dalam jumlah beberapa unsur atau atribut yang dimiliki produk.
3)

User-Based Approach
Ancanagan ini didasarkan pada pemikiran bahwa kualitas
tergantung pada orang yang menilainya, sehingga produk yang
paling memuaskan preferrensi seseorang merupakan produk
berkualitas yang paling tinggi.

4)

Manufacturing-Based Approach
Perspektif ini bersifat supply-based dan lebih berfokus pada praktikpraktik perekayasaan dan pemanufakturan, serta mendefenisikan
kualitas sebagai kesesuaian atau kecocokan dengan persyaratan.
Ancangan semacam ini lebih menekankan penyesuaian spesifikasi
produk dan operasi yang disusun secara internal, yang seringkali

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

dipicu oleh keinginan untuk meningkatkan produktivitas dan
menekan biaya.
5)

Value-Based Approach
Ancangan ini memandang kualitas dari aspek nilai dan harga.
Dengan mempertimbangkan trade-of anatara kinerja dan harga,
kualitas didefinisikan sebagai affordable axcellence.
Istilah jasa atau layanan (service) bisa dipersepsikan berbeda-beda

dalam konteks yang berlainan. Konsep jasa mengacu pada beberapa
lingkungan defenisi utama: industri, output atau penawaran, proses, dan
sistem. Kendati keanekaragaman perspektif ini bisa menimbulkan
kerancuan, implikasi strategiknya adalah bahwa komponen jasa atau
layanan memainkan peran strategik dalam setiap bisnis.
Menurut Garvin dalam Fandy dan Gregorius (2007 : 130-131)
mengemukakan delapan dimensi kualitas yang bisa digunakan sebagai
rerangka perencanaan dan analisis strategik, berikut delapan dimensi
tersebut:
1)

Kinerja (performance) karakteristik operasi pokok dari produk inti
yang dibeli.

2)

Fitur atau ciri-ciri tambahan (features), yaitu karakteristik sekunder
atau pelengkap.

3)

Reliabilitas (reliability), yaitu kemungkinan kecil akan mengalami
kerusakan atau gagal pakai.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4)

10

Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specification), yaitu
sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standarstandar yang telah ditetapkan sebelumnya.

5)

Daya tahan (durability), berkaitan dengan berapa lama produk
tersebut dapat terus digunakan.

6)

Serviceability, meliputi kecepatan, kompetensi,
kemudahan

direparasi;

serta

penanganan

kenyamanan,

keluhan

secara

memuaskan.
7)

Estetika, yaitu daya tarik produk terhadap panca indra.

8)

Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality), yaitu citra dan
reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya.
Walaupun beberapa diantara dimensi-dimensi yang dikemukakan

Garvin dapat diterapkan pada bisnis jasa, sebenarnya konteks lebih relevan
untuk delapan dimensi konteks di atas adalah produk manufaktur.
Melalui serangkaian penelitian terhadap berbagai macam industri
jasa,

Parasuraman,

Zeithaml,

da n

Berry

(1985)

berhasil

mengidentifikasikan sepuluh dimensi pokok kualitas jasa (Fandy dan
Gregorius 2007 : 132-133):
1)

Reliabilitas, meliputi dau aspek utama, yaitu konsistensi kinerja dan
sifat dapat dipercaya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2)

11

Responsivitas atau daya tanggap, yaitu kesediaan dan kesiapan para
karyawan untuk membantu para pelanggan menyampaikan jasa
secara cepat.

3)

Kompetensi, yaitu penguasaan keterampilan dan pengetahuan yang
dibutuhkan agar dapat menyampaikan jasa sesuai dengan kebutuhan
pelanggan.

4)

Akses, meliputi kemudahan untuk dihubungi atau ditemui dan
kemudahan kontak.

5)

Kesopanan, meliputi sikap santun, respek, atensi, dan keramahan
para karyawan kontak.

6)

Komunikasi,

artinya

menyampaikan

informasi

kepada

para

pelanggan dalam bahasa yang mudah mereka pahami, serta
mendengarkan saran dan keluhan pelanggan.
7)

Kredibilitas, yaitu sifat jujur dan dapat dipercaya.

8)

Keamanan, yaitu bebas dari bahaya, resiko atau keragua-raguan.

9)

Kemampuan memahami pelanggan, yaitu berupaya memahami
pelanggan dan kebutuhan spesifik mereka, memberikan perhatian
individual, dan mengenal pelanggan reguler.

10)

Bukti fisik, meiputi fasilitas fisik, peralatan, personil, dan bahanbahan komunikasi perusahaan.
Dalam riset selanjutnya, Parasuraman, Zeithalm, dan Berry (1988)

menemukan adanya overlapping diantara beberapa dimensi diatas. Oleh
sebab itu, mereka menyederhanakan sepuluh dimensi tersebut menjadi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12

lima dimensi pokok. Kompetensi, kesopanan, kredibilitas, dan keamanan
distukan menjadi jaminan (assurance). Sedangkan akses, komunikasi, dan
kemampuan

memahami

pelanggan

diintegrasikan

menjadi

empati

(empathy). Dengan demikian terdapat lima dimensi utama yang disusun
sesuai urutan tingkat kepentingan relatifnya sebagai berikut:
1)

Reliabilitas (reliability), berkaitan dengan kemampuan perusahaan
untuk memberikan layanan yang akurat sejak pertama kali tanpa
membuat kesalahan apapun dan menyampaikan jasanya sesuai
dengan waktu yang disepakati.

2)

Daya tanggap (responsiveness), berkenaan dengan kesedihan dan
keampuan para karyawan untuk membantu pelanggan dan merespon
permintaan mereka, serta menginformasikan kapan jasa akan
diberikan dan kemudian memberikan jasa secara cepat.

3)

Jaminan (assurance), yakni perilaku para karyawan mampu
menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan dan
perusahaan bisa menciptakan rasa aman bagi pelanggannya.
Jaminan juga berati bahwa para karyawan selalu bersikap sopan dan
menguasai pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk
menangani setiap pertanyaan atau masalah pelanggan.

4)

Empati (empathy), berarti bahwa perusahaan memahami asalah para
pelanggannya dan bertindak demi kepentingan pelanggan, serta
memberikan perhatian personal kepada para pelanggan dan
memiliki jam operasi yang nyaman.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5)

13

Bukti fisik (tangibles), berkenaan dengan daya tarik fasilitas fisik,
perlengkapan, dan material yang digunakan perusahaan, serta
penampilan karyawan.
Model kualitas jasa yang paling populer dan hingga kini banyak

dijadikan acuan dalam riset manajemen dan pemasaran jasa adalah model
SERVQUAL

(SERVICE

QUALITY)

yang

dikembangkan

oleh

Parasuraman, Zeithaml, dan Berry. Model yang dikenal juga dengan istilah
Gap Analysis Model ini berkaitan erat dengan model kepuasan pelanggan
yang didasarkan pada ancangan diskonfirmasi. Ancangan ini menegaskan
bahwa bila kinerja pada suatu atribut meningkat lebih besar dari pada
harapan atas atribut bersangkutan, maka persepsi terhadap kualitas jasa
akan positif dan sebaliknya.
Model yang dinamakan SERVQUAL ini dikembangkan dengan
maksud untuk membantu para manajer dalam meganalisis sumber masalah
kualitas dalam memahami cara-cara memperbaiki kualitas jasa. model ini
diilustrasikan pada gambar berikut. Garis putus-putus horizontal
memisahkan fenomena utama: bagian atas merupakan fenomena yang
berkaitan dengan pelanggan dan begian bawah mengacu pada fenomena
pada perusahaan atau penyedia jasa.
Sementara itu, jasa yang dipersepsikan pelanggan merupakan hasil
dari serangkaian keputusan dan aktivitas internal perusahaan. Persepsi
manajemen terhadap ekspektasi memandu keputusan menyangkut

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

spesifikasi

kualitas

j a sa

yang

harus

diikuti

perusahaan

14

dan

diimplementasikan dalam penyampaian jasa kepada pelanggan. Pelanggan
mengalami proses produksi dan penyampaian sebagai komponen kualitas
yang berkaitan dengan proses dan solusi teknis yang diterima melalui
proses tersebut sebagai komponen kualitas yang berkaitan dengan
hasil.Hubungan antara expected service dengan perceived service dapat
dilihat pada gambar berikut :

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15

Pelanggan
Komunikasi
Gethok tular

Kebutuhan
Pribadi

Pengalaman
Masa Lalu

Jasa Yang
Diharapkan
GAP 5
Jasa Yang
Dipersepsikan
PEMASAR
Penyampaian
Jasa
GAP 1

GAP 4

Komunikasi Eksternal
kepada pelanggan

GAP 3
Spesifikasi
Kualitas Jasa
GAP 2
Persepsi Manajemen
Atas Harapan
Pelanggan
Gbr 2.3 Model Konseptual SERVQUAL

Lima gap utama yang terangkum dari gambar diatas meliputi:
1)

Gap antara harapan pelanggan dan persepsi manajemen (knowladge
gap). Gap ini berarti bahwa pihak manajemen mempersepsikan
ekspektasi pelanggan terhadap kualitas jasa secara tidak akurat.
Beberapa kemungkinan penyebabnya antara lain: informasi yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

16

didapatkan dari riset pasar dananalisis permintaan kurang akurat;
interpretasi yang kurang akurat atas informasi mengenai pelanggan;
tidak adanya analisis permintaan; buruknya atau tidaknya aliran
informasi keatas dari staf kontak pelanggan pihak manajemen; dan
terlalu banyaknya jenjang manajerial yang menghambat atau
mengubah informasi yang disampaikan dari karyawan kontak
pelanggan kepihak manajemen.
2)

Gap antara persepsi manajemen terhadap harapan konsumen dan
spesifikasi kualitas jasa (standars gap), bararti bahwa spesifikasi
kualitas jasa tidak konsisten dengan persepsi manajemen terhadap
ekspektasi kualitas. Penyebabnya antara lain: tidak adanya standar
kerja yang jelas; kesalahan perencanaan atau prosedur perencanaan
yang tidak memadai; manajemen perencanaan yang buruk;
kurangnya penetapan tujuan yang jelas dalam organisasi; kurangnya
dukungan dan komitmen manajemen puncak terhadap perencanaan
kualitas jasa; kekurangan sumber daya; dan situasi permintaan
berlebihan.

3)

Gap antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa (delivery
gap), berarti bahwa spesifikasi kualitas tidak terpenuhi oleh kinerja
dalam proses produksi dan penyampaian jasa. sejmlah penyebabnya
antara lain: spesifikasi kualitas terlalu rumit atau terlalu kaku; para
karyawan tidak menyepakati spesifikasi tersebut dan karenanya
tidak memenuhinya; spesifiksi tidak sejalan dengan budaya korporat

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

17

yang ada; manajemen operasi jasa terlalu buruk; kurang
memadainya aktivitas internal marketing, serta teknologi dan sistem
yang ada tidak memfasilitasi kinerja sesuai dengan spesifikasi.
4)

Gap

antara

penyampaian

jasa

dan

komunikasi

eksternal

(communications gap), berarti bahwa janji-janji yang disampaikan
melalui aktivitas komunikasi pemasaran tidak konsisten dengan jasa
yang disampaikan kepada para pelanggan. Hal ini bisa disebabkan
oleh beberapa faktor, diantaranya: perencanaan komunikasi
pemasaran tidak terintegrasi dengan operasi jasa; kurangnya
koordinasi antara aktivitas pemasaran eksternal dan operasi jasa;
organisasi gagal memenuhi spesifikasi yang ditetapkan, sementara
kampanye komunikasi pemasaran sesuai dengan spesifikasi
tersebut; dan kecendrungan untuk melakukan “over-promise,
under-deliver”. Iklan dan slogan/janji perusahaan seringkali
mempengaruhi

ekspektasi

pelanggan.

Jika

penyedia

jasa

memberikan janji berlebihan, maka resikonya adalah harapan
pelanggan bisa membumbung tinggi dan sulit dipenuhi.
5)

Gap antara jasa yang dipersepsikan dan jasa yang diharapkan
(service gap), berarti bahwa jasa yang dipersepsikan tidak konsisten
dengan jasa yang diharapkan. Gap ini bisa menimbulkan sejumlah
konsekuensi negatif, seperti kualitas buruk dan masalah kualitas;
komunikasi gethok tular yang negatif; dampak negatif terhadap citra
korporat atau citra lokal; dan kehilangan pelanggan. Gap ini terjadi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

apabila

pelanggan

berdasarkan

kriteria

mengukur
yang

kinerja/prestasi

berbeda,

a ta u

bisa

18

perusahaan
juga

keliru

menginterpretasikan kualitas jasa bersangkutan.
Model servqual didasarkan pada asumsi bahwa konsumen
membandingkan kinerja jasa pada atribut-atribut relevan dengan
standar ideal/sempurna untuk masing-masing atribut jasa. Bila
kinerja sesuai dengan atau melebihi standar, maka persepsi atas
kualitas jasa keseluruhan akan positif dan sebaliknya. Dengan kata
lain, model ini menganalisis gap antara dua variabel pokok, yakni
jasa

yang

diharapkan

(expected

service)

dan

j a sa

yang

dipersepsikan (perceived service).
Pengukuran kualitas jasa dalam model servqual didasarkan
pada skala multi-item yang dirancang untuk mengukur harapan dan
persepsi pelanggan, serta gap diantara keduanya pada lima dimensi
utama kualitas jasa (reliabilitas, daya tanggap, jaminan, empati,
dan bukti fisik).

2. Jiwa Kewirausahaan
a.

Pengertian Kewirausahaan
Banyak konsep-konsep pengertian tentang kewirausahaan dan
sampai sekarang belum ada terminologi yang persis sama tentang
pengertian kewirausahaan (entrepreneurship) yang baku. Namun
pada umumnya pengertian-pengertian yang ada dari berbagai para

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

19

ahli menyatakan bahwa, wirausaha adalah seorang yang mempunyai
kemampuan didalam melihat peluang mencari dana, serta sumber
dana lain yang diperlukan untuk meraih peluang tersebut dan berani
mengambil resikonya dengan tujuan tercapainya kesejahteraan
individu dan nilai tambah bagi masyarakat. Untuk itu Geoffrey G.
Meredith (Mudjiarto dan Aliaras Wahid, 2006 : 1-2) menyatakan
sebagai berikut: “ para wirausaha adalah orang-orang yang
mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan bisnis,
mengumpulkan

sumber-sumber

daya

yang

dibutuhkan

guna

mengambil keuntungan dari padanyan dan mengambil tindakan yang
tepat guna memastikan sukses”.
Menurut Intruksi Persien RI No 4 Th 1995, (Abas sunarya dkk,
2010 : 35) kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan
kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang
mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja,
teknologi, dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam
rangka memberikan pelayanan dan memperoleh keuntungan.
Sedangkan menurut Marzuki Usman (Mudjiarto dan Aliaras
Wahid,

2006

:

2)

dalam

konteks

manajemen,

pengertian

entrepreneur adalah seorang yang memiliki kemampuan dalam
menggunakan sumberdaya seperti financial (money), bahan mentah
(matrials), dan tenaga kerja (labors), untuk menghasikan suatu

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

20

produk baru, bisnis baru, proses produksi atau pengembangan
organisasi usaha.
Dari pengertian-pengertian diatas dapat kita simpulkan bahwa
seorang yang berwirausaha akan melibatkan dua unsur pokok yaitu,
peluang dan kesempatan mengambil peluang melalui kemampuan
individu-individu yang ada. Menurut Suryana (Mudjiarto dan Aliaras
Wahid, 2006 : 2), beberapa konsep “entrepreneur” juga yang lebih
menekankan pada kemampuan dan perilaku seorang bagi pengusaha.
Wirausaha adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif
dan inovatif dangan jalan mengembangkan ide, dan meramu
sumberdaya untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup.
Dengan demikian kata kunci dari kewirausahaan adalah “inovatif
dan kreatif”, seseorang yang mempunyai sifat tersebut berarti orang
itu telah mempunyai jiwa wirausaha.
Seorang

dikatakan

kreatif

apabila

mampu

untuk

mengembangkan ide dan cara-cara baru dalam memecahkan masalah
dan menemukan peluang. Sedangkan inovasi adalah kemampuan
untuk menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan masalah
dan menemukan peluang.

b.

Pengertian Jiwa
Menurut Suryana (2006 : 3) proses kreatif dan inovatif hanya
dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kepribadian kreatif dan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

21

inovatif, yaitu orang-orang yang memiliki jiwa, sikap dan perilaku
kewirausahaan dengan ciri-ciri: penuh kepercayaan diri, indikatornya
adalah penuh keyakinan, optimis, berkomitmen, disiplin dan
bertanggung jawab. Memiliki inisiatif indikatornya adalah penuh
energi, cekatan dalam bertindak dan aktif. Memiliki motif
berprestasi, indikatornya adalah orientasi pada hasil dan wawasan
kedepan. Memiliki jiwa kepemimpinan, indikatornya adalah berani
tampil bada, dapat dipercaya dan tangguh dalam bertindak. Berani
mengambil resiko dengan penuh perhitungan.

c.

Sikap Wirausaha
Menurut Faisol dalam Mudjarto dan Aliaris Wahid (2006 : 2837) ciri-ciri sikap seorang wirausaha sebagai berikut:

1) Berani mengambil resiko
Wirausaha adalah orang yang berani mengambil resiko yang
wajar yang sudah diperhitungkan, ia optimis akan berhasil, tapi
bukan pasti berhasil atau gagal.
2) Kreatif dan inovatif
seorang wirausaha senang untuk memikirkan dan menciptakan
sesuatu yang baru. Biasanya dalam usaha tidak mau ikut-ikutan,
ia lebih suka penemuan baru dan daya ciptanya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

22

3) Mempunyai visi
Wirausaha sukses adalah orang yang visioner, yang memiliki
bayangan atau gambaran tentang masa depan yang akan dicapai.
Ia mampu membuat gambaran tentang wujud masa depan yang
akan diraih.
4) Mempunyai tujuan yang berkelanjutan
Seorang wirausaha yang sukses mampu merumuskan tujuan yang
jelas, menantang namun realitas. Baik tujuan jangka panjang,
menengah maupun jangka pendek
5) Percaya diri
Seorang wirausah yang sukses mempunyai rasa percaya diri yang
kuat. Ia optimis bahwa apa yang dilakukannya akan berhasil
sesuai harapannya, walaupun banyak orang yang meragukannya.
6) Mandiri
Seorang wirausaha adalah orang mandiri, tidak mau hidupnya
tergantung pada orang lain. Ia mempunyai keinginan yang kuat
untuk menjadi pemimpin atau “boss” minimal bagi diri sendiri,
terbebas dari perintah atau kontrol dari orang lain.
7) Aktif, enerjik, dan menghargai waktu
Seorang wirausaha sejati biasanya tidak mau diam dan tidak
mudah puas dengan yang sudah ada. Apabila sedang menjalankan
usahanya, tidak puas kalau tidak mengunakan waktu sebaikbaiknya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

23

8) Memiliki konsep diri yang positif
Wirausaha yang sejati adalah orang yang memiliki konsep diri
positif. Ia adalah orang yang terbuka terhadap kritik, karena kritik
sangat berguna bagi diri atau usahanya.
9) Berpikir positif
Berpikir positif merupakan bagian sikap hidup sehari-hari seorang
wirausaha berhasil. Ia senantiasa membiasakan diri bersikap dan
berperilaku positif terhadap konsumen, karyawan, pesaing, mitra
bisnis, serta kegagalan yang pernah menimpa dirinya.
10) Bertanggung jawab secara pribadi
Seorang wirausaha sejati apabila kurang atau belum berhasil
mencapai tujuan usahanya, maka ia tidak mudah menyalahkan
faktor-faktor diluar dirinya, seperti orang lain yang besalah,
mesin/peralatan yang kurang baik, persaingan yang tidak sehat,
krisis ekonomi,dan sebagainya. Sebaliknya ia akan lebih melihat
kekurang mampuan didalam dirinya menyesuaikan tehadap
perkembangan yang terjadi dan mengatasi masalah yang
dihadapinya.
11) Selalu balajar dan menggunakan umpan balik
Apabila menghadapi suatu kepahitan dalam usahanya, seorang
wirausaha sejati tidak mudah begitu saja pindah keusaha lain
yang sama sekali berbeda. Ia akan berusaha mengumpulkan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

24

informasi dan mempelajari faktor-faktor apasaja dari dalam diri
dan dari luar diri yang menyebabkan kegagalan.

Menerima
umpan balik

Berani
mengambil
resiko

Kreatif dan
inovatif

Memiliki
visi

Tanggung
jawab pribadi

Wira
Berpikir
positif

Memiliki
tujuan
berkelanjutan

us a ha

Percaya
diri

Konsep diri
positif
Aktif, enerjik &
menghargai
waktu

mandiri

Gbr 2.1 Sebelas ciri-ciri sikap pribadi wirausaha sukses

d.

Karakteristik Wirausaha
Pada intinya seorang wirausaha adalah individu yang memiliki
ciri dan watak untuk berprestasi lebih tinggi dari kebanyakan
individu-individu lainnya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

25

Menurut David Mc Clelled dalam mudjiarti dan Aliaras Wahid
(2006 : 3) menyatakan ada sembilan karakteristik utama yang
terdapat pada diri seorang wirausaha sebagai berikut:
1) Dorongan berprestasi: semua wirausaha yang berhasil memiliki
keinginan besar untuk mencapai suatu prestasi.
2) Bekerja keras: sebagian besar wirausahawan “mabuk kerja”,
demi mencapai sasaran yang ingin dicita-citakan.
3) Memperhatikan

kualitas:

wirausahawan

menangani

dan

mengawasi sendiri bisnisnya sampai mandiri, sebelu ia memulai
dengan usaha baru lagi.
4) Sangat bertanggung jawab: wirausahawan sangat bertanggung
jawab atas usaha mereka, baik secara moral, legal, maupun
mental.
5) Berorientasi pada imbalan: wirausahawan mau berprestasi, kerja
keras, dan bertanggung jawab, dan mereka mengharapkan
imbalan yang sepadan dengan usahanya. Imbalan itu tidak hanya
berupa uang, tetapi juga pengakuan dan penghormatan.
6) Optimis: wirausahawan hidup dengan doktrin semua waktu baik
untuk bisnis, dan segala sesuatu mungkin.
7) Berorientasi pada hasil karya baik (excellence oriented).
Seringkali wirausahawan ingin mencapai sukses yang menonjol,
dan menuntut segala yang first class.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

26

8) Mampu mengorganisasikan: kabanyakan wirausahawan mampu
memadukan bagian-bagian dari usahanya dalam usahanya.
Mereka umumnya diakui sebagai “komandan” yang berhasil.
9) Berorientasi pada uang. Uang yang dikejar oleh para
wirausahawan tidak semata-mata untuk memenuhi kebutuhan
pribadi dan pengembangan usaha saja, tetapi juga dilihat sebagai
ukuran prestasi kerja dan keberhasilan.
Menurut Geoffrey G. Merideth dalam Mudjiarto (2006 : 5)
juga mengemukakan ciri-ciri dan watak kewirausahawan yang
digambarkan dalam tabel di bawah ini:
Tabel 2.1
Ciri-ciri dan Watak Kewirausahaan
No

Ciri-ciri

Watak

1

Percaya diri

Keyakinan,

ketidak

tergantungan,

da n

optimis
2

Berorientasi pada Kebutuhan untuk berprestasi berorientasi
tugas dan hasil

laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja
keras mempunyai dorongan kuat, energetic
dan inisiatif.

3
4

Pengambilan

Kemampuan untuk mengambil resiko yang

resiko

wajar dan suka tantangan

Kepemimpinan

Perilaku sebagai pemimpin, bargaul dengan
orang lain, menanggapi saran dan kritik.

5

Keorisinilan

Inovatif dan kreatif serta fleksibel.

6

Berorientasi ke

Pandangan kedepan, perspektif.

masa depan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKAN

Dokumen yang terkait

Hubungan motivasi belajar kewirausahaan dan tingkat pendidikan orang tua dengan jiwa kewirausahaan pada siswa-siswi kelas XI SMK Negeri di Kabupaten Sleman Yogyakarta.

0 0 173

Pengaruh motivasi usaha, jiwa kewirausahaan dan tingkat pendidikan terhadap sikap pengusaha kecil untuk mengambil kredit koperasi simpan pinjam : studi kasus pada pengusaha kecil di Koperasi Kredit ``Karsani`` Minggir Sleman Yogyakarta.

0 1 195

Pengaruh permodalan, pendidikan, dan kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha : studi kasus di Sentra Industri Bakpia Yogyakarta.

0 1 177

Hubungan antara tingkat pendidikan, latihan kerja, dan pengalaman terhadap produktivitas kerja karyawan : studi kasus pada pengusaha perak dan anggota pengrajin perak koperasi produksi pengusaha perak Yogyakarta.

0 0 187

Hubungan motivasi belajar kewirausahaan dan tingkat pendidikan orang tua dengan jiwa kewirausahaan pada siswa siswi kelas XI SMK Negeri di Kabupaten Sleman Yogyakarta

0 2 170

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN STATUS EKONOMI DAN BUDAYA LOKAL DENGAN KESETARAAN GENDER DALAM KEPESERTAAN KB DI KECAMATAN DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA.

0 0 13

PENGARUH PERMODALAN, PENDIDIKAN, DAN KULTUR LINGKUNGAN KERJA TERHADAP HUBUNGAN ANTARA JIWA KEWIRAUSAHAAN DENGAN EFEKTIVITAS MENGELOLA USAHA

0 0 175

SKRIPSI PENGARUH PERMODALAN, PENDIDIKAN, DAN KULTUR LINGKUNGAN KERJA TERHADAP HUBUNGAN ANTARA JIWA KEWIRAUSAHAAN DENGAN EFEKTIVITAS MENGELOLA USAHA

0 0 214

PENGARUH PERMODALAN, PENDIDIKAN, DAN KULTUR LINGKUNGAN KERJA TERHADAP HUBUNGAN ANTARA JIWA KEWIRAUSAHAAN DENGAN EFEKTIVITAS MENGELOLA USAHA

0 0 163

Pengaruh permodalan, pendidikan dan kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha - USD Repository

0 0 186