Pengaruh kreativitas kemandirian dan prestasi akademik terhadap minat berwiraswasta siswa sekolah menengah kejuruan : studi kasus SMK Putra Tama Bantul Yogyakarta.
vi ABSTRAK
PENGARUH KREATIVITAS, KEMANDIRIAN DAN PRESTASI AKADEMIK TERHADAP MINAT BERWIRASWASTA SISWA SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN
Studi Kasus pada Siswa Kelas XI Tahun Ajaran 2006/2007 SMK Putra Tama Bantul Yogyakarta
Margaretha Sulistyarini Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2007
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: (1) ada pengaruh positif dan signifikan kreativitas terhadap minat berwiraswasta siswa SMK; (2) ada pengaruh positif dan signifikan kemandirian terhadap minat berwiraswasta siswa SMK; (3) ada pengaruh positif dan signifikan prestasi akademik terhadap minat berwiraswasta siswa SMK; (4) ada pengaruh positif dan signifikan kreativitas, kemandirian, dan prestasi akademik terhadap minat berwiraswasta siswa SMK.
Penelitian dilaksanakan di SMK Putra Tama Bantul pada bulan Mei 2006. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI SMK Putra Tama Bantul yang berjumlah 106 siswa. Teknik pengumpulan data penelitian dengan menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi sederhana untuk menjawab masalah pertama, kedua, dan ketiga, sedangkan untuk menjawab masalah keempat digunakan analisis regresi berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh positif dan signifikan kreativitas terhadap minat berwiraswasta siswa SMK ( thit = 3,999 > ttab = 1,660 ); (2) ada pengaruh positif dan signifikan kemandirian terhadap minat berwiraswasta siswa SMK( thit = 4,023 > ttab = 1,660 ); (3) ada pengaruh positif dan signifikan prestasi akademik terhadap minat berwiraswasta siswa SMK( thit = 2,848 > ttab = 1,660 ); (4) ada pengaruh positif dan signifikan kreativitas, kemandirian, dan prestasi akademik terhadap minat berwiraswasta siswa SMK( Fhit = 11,787 > Ftab = 2,303 ).
(2)
(3)
i
PENGARUH KREATIVITAS, KEMANDIRIAN DAN
PRESTASI AKADEMIK TERHADAP MINAT
BERWIRASWASTA SISWA SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN
Studi kasus : SMK Putra Tama Bantul Yogyakarta SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun Oleh: Margaretha Sulistyarini
011334053
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2007
(4)
(5)
(6)
iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN
Bersuka Citalah dalam Pengharapan, Sabarlah dalam Kesesakan dan Bertekunlah dalam Doa !!
(Roma 12:12)
Karya ini kupersembahkan teruntuk:
v Keluargaku yang tercinta
v Mas Goen’s ku yang tercinta dan sahabat-sahabatku
v Almamaterku Universitas Sanata Dharma
v Semua pihak yang memerlukan
(7)
(8)
vi ABSTRAK
PENGARUH KREATIVITAS, KEMANDIRIAN DAN PRESTASI AKADEMIK TERHADAP MINAT BERWIRASWASTA SISWA SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN
Studi Kasus pada Siswa Kelas XI Tahun Ajaran 2006/2007 SMK Putra Tama Bantul Yogyakarta
Margaretha Sulistyarini Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2007
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: (1) ada pengaruh positif dan signifikan kreativitas terhadap minat berwiraswasta siswa SMK; (2) ada pengaruh positif dan signifikan kemandirian terhadap minat berwiraswasta siswa SMK; (3) ada pengaruh positif dan signifikan prestasi akademik terhadap minat berwiraswasta siswa SMK; (4) ada pengaruh positif dan signifikan kreativitas, kemandirian, dan prestasi akademik terhadap minat berwiraswasta siswa SMK.
Penelitian dilaksanakan di SMK Putra Tama Bantul pada bulan Mei 2006. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI SMK Putra Tama Bantul yang berjumlah 106 siswa. Teknik pengumpulan data penelitian dengan menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi sederhana untuk menjawab masalah pertama, kedua, dan ketiga, sedangkan untuk menjawab masalah keempat digunakan analisis regresi berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh positif dan signifikan kreativitas terhadap minat berwiraswasta siswa SMK ( thit = 3,999 > ttab = 1,660 ); (2) ada pengaruh positif dan signifikan kemandirian terhadap minat berwiraswasta siswa SMK( thit = 4,023 > ttab = 1,660 ); (3) ada pengaruh positif dan signifikan prestasi akademik terhadap minat berwiraswasta siswa SMK( thit = 2,848 > ttab = 1,660 ); (4) ada pengaruh positif dan signifikan kreativitas, kemandirian, dan prestasi akademik terhadap minat berwiraswasta siswa SMK( Fhit = 11,787 > Ftab = 2,303 ).
(9)
(10)
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kasih dan karunia yang diberikan Tuhan Yesus dan bunda Maria sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Kreativitas Kemandirian dan Prestasi Akademik Terhadap Minat Berwiraswasta Siswa SMK”.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan, semangat dan doa dari berbagai pihak yang sangat mendukung penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi. Oleh karena itu, penulis menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yesus dan Bunda Maria, kepada mereka segalanya kuserahkan.
2. Drs. T. Sarkim, M. Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bpk Drs. Sutarjo Adisusilo J.R. selaku Ketua Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Bpk. S. Widanarto Prijowuntanto, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan selaku Pembimbing I yang telah menyediakan waktu, memberikan bimbingan, saran dan pengarahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai dengan selesai.
5. Bpk Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Pembimbing II yang telah menyediakan waktu, memberikan bimbingan, saran dan pengarahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai dengan selesai.
6. Bpk Agustinus Heri Nugroho S.Pd. yang telah memberikan saran dan pengarahan dalam penyusunan dan pertanggungjawaban skripsi ini.
7. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membeikan dukungan dan bimbingannya. Terima kasih banyak!!!
8. Bpk Drs. Simon Suharyanta selaku Kepala Sekolah SMK Putra Tama bantul yang telah memberikan kesempatan penulis dalam melakukan penelitian. Terima kasih banyak atas bantuan dan dukungannya…!!!
9. Para Guru dan Staf karyawan serta siswa-siswi kelas 11 tahun ajaran 2006/2007 SMK Putra Tama Bantul terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya selama penulis melakukan penelitian.
10 Ibu, Bapak dan kakak2ku tercinta ( M’Noer, M’Rina, Mas Gatot, M’Tris dan M’Endang) serta seluruh keluargaku yang telah memberikan perhatian, kasih sayang, dukungan dan doanya untuk keberhasilan penulis. Thank’s for all………
12. Mas Goen’s yang tercinta, thank’s atas perhatian, cinta, kasih sayang, dukungan dan doanya..
13. Sahabatku, Silvi, Anas, Endah, Nila, Liza, Ida, Puji dan Thomas. Aku wis lulus !!!!! Terima kasih atas semangat, dukungan dan doanya selama ini..
(11)
ix 14. Semua pihak yang telah membantu penulis.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik isi maupun cara penulisannya sehingga masih perlu dikaji dan dikembangkan lebih lanjut. Oleh karena itu, penulis dengan kerendahan hati menerima saran dan kritik guna kesempurnaan penyusunan penelitian dimasa yang akan datang. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.
Yogyakarta, 12 April 2007 Penulis
(12)
x DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
MOTO DAN PESEMBAHAN ... iv
PERNYATAN KEASLIAN KARYA ... v
DAFTAR ISI... x
DAFTAR TABEL... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Batasan Masalah... 4
C. Rumusan Masalah... 5
D. Tujuan Penelitian... 5
E. Manfaat Penelitian... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 7
A.Tinjauan tentang minat berwiraswasta ... 7
1. Pengertian Minat Berwiraswasta... 7
(13)
xi
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Berwiraswasta ... 10
B. Kreativitas... 12
1. Pengertian Kreativitas ... 12
2. Segi-segi Mental Orang Kreatif ... 14
3. Menyiapkan Diri Menghadapi Tantangan Kreatif ... 15
4. Beberapa Tip untuk Pemikir Kreatif ... 16
C. Kemandirian ... 18
D. Prestasi Akademik ... 19
1. Pengertian Prestasi Akademik... 19
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Akademik ... 20
E. Kerangka Berpikir ... 22
1. Pengaruh Antara Kreativitas Terhadap Minat Berwiraswasta Siswa SMK ... 22
2. Pengaruh Antara Kemandirian Terhadap Minat Berwiraswasta Siswa SMK ... 23
3. Pengaruh Antara Prestasi Akademik Terhadap Minat Berwiraswasta Siswa SMK ... 23
4. Pengaruh Antara Kreativitas, Kemandirian dan Prestasi Akademik Terhadap Minat Berwiraswasta Siswa SMK ... 24
BAB III METODE PENELITIAN ... 26
A. Jenis Penelitian ... 26
(14)
xii
C. Subjek dan Objek Penelitian... 26
D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ... 27
E. Populasi dan Sampel Penelitian ... 30
F. Teknik Pengumpulan Data ... 31
G. Uji instrumen Penelitian ... 31
H. Uji Persyaratan Analisis Data... 37
I. Teknik Analisis Data... .... 41
BAB IV. GAMBARAN UMUM SEKOLAH ... 48
A. Data Kelembagaan Sekolah ... 48
B. Sejarah Singkat Sekolah... 48
C. Visi, Misi, dan Tujuan Program SMK Putra Tama ... 49
D. Sistem Pendidikan SMK Putra Tama ... 51
E. Kurikulum SMK Putra Tama ... 53
F. Organisasi Sekolah SMK Putra Tama ... 57
G. Sumber Daya Manusia SMK Putra Tama ... 58
H. Siswa SMK Putra Tama ... 63
I. Kondisi Fisik dan Lingkungan Sekolah SMK Putra Tama... 64
J. Fasilitas Pendidikan dan Latihan... 65
K. Dewan Sekolah... 66
L. Hubungan Antar SMK dengan Dunia Industri ... 67
(15)
xiii
BAB V. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN ... 69
A. Deskripsi Data ... 69
B. Pengujian Prasyarat Analisis ... 73
C. Pengujian Hipotesis Penelitian... 79
D. Pembahasan... 84
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN... 91
A. Kesimpulan... 91
B. Keterbatsan Penelitian... 92
C. Saran ... 92
(16)
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel III. 1 Kisi- kisi kuesioner Kreativitas ... 27
Tabel III 2 Kisi- kisi kuesioner Kemandirian... 28
Tabel III 3 Kisi- kisi kuesioner Minat Berwiraswasta ... 29
Tabel III. 4 Hasil pengujian validitas variabel Kreativitas... 33
Tabel III 5 Hasil pengujian validitas variabel Kemandirian... 34
Tabel III. 6 Hasil pengujian validitas variabel Minat Berwiraswasta ... 35
Tabel III. 7 Ringkasan Uji Reliabilitas... 37
Tabel III. 8 Pedoman Intepretasi terhadap Koefisien Korelasi... 43
Tabel IV. 9 Susunan Program Pendidikan dan pelatihan... 56
Tabel IV. 10 Tabel Jumlah Siswa SMK Putra Tama ... 63
Tabel V. 11 Intepretasi Penilaian Frekuensi Kreativitas... 70
Tabel V. 12 Intepretasi Penilaian Frekuensi Kemandirian ... 71
Tabel V. 13 Intepretasi Penilaian Frekuensi Prestasi Akademik ... 72
Tabel V. 14. Intepretasi Penilaian Frekuensi Minat Berwiraswasta ... 73
Tabel V. 15. Normalitas ... 74
Tabel V. 16. Linieritas... 75
(17)
xv
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Instrumen Penelitian
Lampiran 2. Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 3. Data Induk Penelitian
Lampiran 4. Daftar Distribusi Frekuensi dan Kategori Kecenderungan Variabel Lampiran 5. Uji Normalitas dan Linieritas dan Uji Asumsi Klasik
Lampiran 6. Perhitungan Analisis Regresi Lampiran 7. Tabel Statistik
(18)
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan (UU Nasional No.2/1989). Upaya pemerintah untuk mewujudkan tujuan tersebut ini adalah dengan menyelengarakan suatu sistem pengajaran nasional melalui sektor pendidikan. Pemerintah sudah melakukan upaya untuk meningkatkan kompetensi dan menumbuhkan jiwa wirausaha dikalangan warga. Upaya ini mencakup juga generasi muda. Hal ini sejalan dengan GBHN 1999 yang menyatakan bahwa usaha untuk meningkatkan kewiraswastaan, keahlian dan kemampuan dunia usaha nasional perlu terus dilakukan termasuk upaya untuk mendorong tumbuhnya jiwa wiraswasta di kalangan generasi muda.
Berbicara mengenai generasi muda, upaya untuk meningkatkan jiwa wiraswasta dilakukan pemerintah melalui sekolah kejuruan. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan suatu sub sistem pendidikan nasional. Tujuan pendidikan SMK adalah (1) mendidik agar siswa menjadi manusia seutuhnya berdasarkan pancasila sehingga mampu membangun
(19)
dirinya sendiri dan ikut serta bertanggung jawab terhadap pembangunan bangsa, (2) memberikan bekal kemampuan khalayak kerja kepada para siswa, sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan persyaratan yang dituntut oleh dunia kerja, (3) memberikan bekal kemampuan siap kerja pada lulusannya, dapat pula mengembangkan keterampilan kejuruan yang setara maupun melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sesuai dengan pengembangan kejuruan (Depdikbud, 1897:15). Secara struktural pendidikan SMK berada dalam posisi yang strategis yakni terdapatnya dua kesempatan. Pertama adalah lulusan berkesempatan untuk terjun langsung ke dunia kerja, berkesempatan untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Persentase jumlah siswa yang memanfaatkan dua kesempatan tidaklah sama. Hasil penelitian sebelumnya mengungkapkan dari 140 sampel terungkap bahwa sebanyak 7 (3.85%) siswa tidak berminat berwiraswasta, alasan ingin melanjutkan kuliah ada 2 (1,54%) siswa, dan ingin bekerja ada 5 ( 3,85%) siswa. Selanjutnya sebanyak 127 (96,15%) siswa menyatakan keinginan untuk berwiraswasta (http://pk.ut.ac.id/jsi/jsi/141Siti%20Zuhriah.pdf.com). Ini adalah bukti bahwa masyarakat cenderung lebih banyak untuk memilih terjun ke dunia kerja dari pada melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Hal ini sejalan dengan pendidikan menengah kejuruan yang senantiasa berorientasi pada lapangan pekerjaan.
SMK merupakan jenjang pendidikan menengah yang mempunyai tugas untuk menciptakan dan menyediakan tenaga kerja tingkat madya. Oleh
(20)
karena itu para siswa lulusan SMK harus dibekali dengan keterampilan tertentu agar para siswa siap bekerja dan berwiraswasta.
Dengan melihat persentase minat berwiraswasta dari hasil penelitian sebelumnya yaitu sebesar 3,85%, kita dapat menyimpulkan bahwa minat berwiraswasta siswa pada saat ini masih sangat rendah. Minat sekolah menengah kejuruan dalam kewiraswastaan yang tidak cukup kuat dapat ditafsirkan bahwa dorongan, rangsangan, motivasi yang dapat membentuk kepribadian siswa, yang ditimbulkan oleh lingkungan, baik lingkungan kultural maupun sosial kurang kuat. Hal ini dapat diartikan bahwa secara psikologis segenap stimulus yang diterima dan atau dimiliki oleh siswa, misalnya sifat-sifat, selera, keinginan, perasaan, tujuan-tujuan, kebutuhan, kemauan, emosi, dan kapasitas intelektual untuk kewiraswastaan kurang kuat. Pada sisi yang lain, yang mencakup segenap stimulasi, interaksi dan kondisi interaksi dan kondisi eksternal dalam hubungannya dengan perlakuan, misalnya pola hidup keluarga, pergaulan kelompok, pola hidup masyarakat sekitar, juga kurang memberi kontribusi yang kuat kepada siswa untuk berwiraswasta (http://pk.ut.ac.id/jsi/jsi/141Siti%20Zuhriah.pdf.com).
Dalam menghadapi perkembangan jaman saat ini, tidak hanya keterampilan saja yang harus dimiliki oleh siswa SMK. Kemampuan atau skill sanga t dibutuhkan oleh siswa SMK. Dengan kemampuan yang terlatih yang didapat dari sekolah, siswa diharapkan mampu bersaing dengan tenaga-tenaga terdidik dan terlatih yang mungkin saja jenjang pendidikannya lebih tinggi. Dengan seperti itu para siswa benar-benar disiapkan untuk
(21)
menghadapi tantangan yang akan muncul dalam dunia kerja pada masa mendatang.
Tinggi rendahnya minat di pengaruhi oleh kreativitas, kemandirian dan prestasi akademik. Apabila siswa mempunyai sikap kreativitas, mandiri, dan mempunyai prestasi akademik yang baik maka sangat berpengaruh dalam menumbuhkan minat siswa dalam berwiraswasta. Demikian pula sebaliknya, apabila siswa tidak mempunyai sikap kreatif, tidak punya sikap mandiri dan tidak punya prestasi akademik maka minat siswa dalam berwiraswasta rendah.
Berdasar uraian tersebut di atas, penelitian ini bermaksud menyelidiki bagaimana pengaruh antara kreativitas, kemandirian dan prestasi akademik terhadap minat berwiraswasta siswa SMK. Penelitian ini selanjutnya dituangkan dalam judul: “PENGARUH ANTARA KREATIVITAS, KEMANDIRIAN, DAN PRESTASI AKADEMIK
TERHADAP MINAT BERWIRASWASTA SISWA SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN ” dan merupakan studi kasus pada SMK Putra Tama Bantul.
B. Batasan Masalah
Permasalahan yang berhubungan dengan topik penelitian ini sangatlah komplek, yaitu faktor intern meliputi kreativitas, minat, kemandirian, keterampilan, kepribadian, pengalaman, motivasi, pengetahuan, intelegensi, persepsi, imajinasi, bakat dan hasil belajar atau
(22)
prestasi akademik (Kir Hardoyo, 1995:10). Selain yang telah disebutkan di atas, penelitian ini sekaligus dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan di tingkat SMK yang dilakukan melalui proses pendidikan dan pelatihan sebagai mana digariskan dalam kurikulum SMK edisi 2004.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah ada pengaruh positif antara kreativitas dengan minat siswa SMK untuk berwiraswasta ?
2. Apakah ada pengaruh positif antara kemandirian dengan minat siswa SMK berwiraswasta ?
3. Apakah ada pengaruh positif antara prestasi akademik dengan minat siswa SMK berwiraswasta ?
4. Apakah ada pengaruh positif antara kreativitas, kemandirian dan prestasi akademik dengan minat siswa SMK berwiraswasta ?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumus masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut
1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang positif antara kreativitas dengan minat berwiraswasta siswa SMK.
(23)
2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang positif antara kemandirian dengan minat berwiraswasta siswa SMK.
3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang positif antara prestasi akademik dengan minat berwiraswasta siswa SMK.
4. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang positif antara kreativitas, kemandirian dan prestasi akademik dengan minat berwiraswasta siswa SMK.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilaksanakan ini diharapkan memberikan manfaat-manfaat bagi :
1. Sekolah Menengah Kejuruan
Bagi Sekolah Menengah Kejuruan sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan kualitas pendidikan khususnya dalam menumbuhkan minat berwiraswasta di kalangan siswa SMK dengan menggiatkan pendidikan kewirausahaan.
2. Bagi penelitian lebih lanjut
Memberikan masukan bagi penelitian dalam bidang kewiraswastaan. Dengan demikian diharapkan dapat memberikan dasar bagi penelitian-penelitian sejenis pada waktu yang akan datang.
(24)
7 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Minat Berwiraswasta
1. Pengertian Minat Berwiraswasta
Secara sederhana, minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu (Muhibbin:1984:136). Menurut Rebber (1988) dalam Muhibbin (1984:136) minat tidak termasuk istilah populer dalam psikologi karena ketergantungannya yang banyak pada faktor- faktor internal lainnya, seperti : pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi dan kebutuhan.
Namun terlepas dari masalah popule r atau tidak, minat seperti yang dipahami dan dipakai oleh orang selama ini dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu. Seseorang yang mengerjakan suatu pekerjaan dengan disertai minat sebelumnya, pada umumnya akan memperoleh hasil yang lebih baik dari pada mereka yang tidak berminat sebelumnya.
Minat adalah kesadaran seseorang bahwa suatu objek seseorang, suatu hal yang menyangkut dirinya (Suharsimi Arikunto, 1989). Minat adalah kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada suatu hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu (Winkel, 1986:30). Pendapat lain dikemukakan oleh Bimo Walgito (1981:8) menyatakan bahwa: “Minat adalah suatu keadaan perhatian
(25)
seseorang terhadap objek yang desertai rasa ingin tau, ingin mempelajari dan kemudian ingin membuktikan lebih lanjut tentang hal yang diketahui”.
Minat pada diri seseorang tidak terjadi secara tiba-tiba melainkan suatu proses. Anak mempunyai minat dari pembawaannya kemudian memperoleh perhatian dan interaksi dengan lingkungan sehingga minatnya dapat tumbuh dan berkembang. Menurut Jones yang di kutip oleh Parjiman, minat dapat digolongkan menjadi dua, yaitu minat secara intrinsik dan minat secara ekstrinsik. Minat secara intrinsik merupakan minat yang timbulnya dari dalam individu sendiri tanpa pengaruh dari luar sedangkan minat secara ekstrinsik merupakan minat yang timbulnya akibat pengaruh dari luar.
Proses belajar akan berjalan lancar apabila disertai dengan minat. Minat dapat dapat dibangkitkan dengan cara sebagai berikut (Sardiman, 2005:93-94):
a.. Membangkitkan adanya suatu kebutuhan.
b. Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau. c. Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik. d. Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar.
Istilah wiraswasta berasal dari kata “wira” yang berarti utama, gagah, luhur dan teladan. Swa yang berarti sendiri, “Sta” yang berarti berdiri di atas kemampuan sendiri (Oemar Hamalik, 1990:117). Jadi wiraswasta merupakan sifat-sifat keberanian, keutamaan, dan
(26)
keteladanan dalam mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan sendiri. Sesuai dengan pendapat diatas dapat dikatakan bahwa seseorang yang berminat untuk berwiraswasta perlu berbuat sesuatu yang berani mengambil resiko, tangguh tekun, dan dapat mengambil keputusan secara tepat, disiplin serta berkemampuan.
Wiraswastaan adalah kepribadian wiraswasta atau jiwa (semangat) wirasasta (Oemar Hamalik, 1990:52). Sifat-sifat yang menggambarkan Kepribadian unggul wiraswasta, seperti dikemukakan oleh Suparman adalah:
a. Watak wiraswasta, seperti berpandangan positif dan kreatif, bergairah dan mampu menggunakan daya penggerak dirinya, ulet dan tekun, tidak lekas putus asa.
b. Jiwa semangat wiraswasta, seperti beriman dan berbuat kebaikan, percaya kepada diri sendiri, berinisiatif dan berdisiplin tinggi.
c. Daya pikir dan keterampilan wiraswasta, seperti berpikir maju dan tahu apa maunya maka ia perlu tahu dan mampu mengorganisasikan kemauannya dengan berencana sampai terinci, selalu mengajak dan merangkul kerja sama.
2. Ciri-ciri Wiraswastawan (Oemar Hamalik, 1990 : 55-56) adalah: a. Mempunyai keberanian untuk mengambil risiko dalam
menjalankan usahanya untuk mengejar profit yang merupakan imbalan dari karyanya.
b. Mempunyai daya kreasi, imajinasi dan kemampuan yang sangat tinggi untuk menyesuaikan diri dengan keadaan, mempunyai semangat dan kemauan untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi. c. Selalu mengutamakan efisiensi dan penghematan biaya-biaya
(27)
d. Mempunyai kemampua n untuk menanamkan bawahan atau partner usaha yang mempunyai kemampuan tinggi.
e. Mempunyai cara analisis yang tepat , sistematis dan metodologis. f. Tidak konsumtif, selalu menanamkan kembali keuntungan yang
diperoleh baik untuk memperluas usaha ya ng sudah ada atau menanamkannya pada usaha-usaha yang baru.
g. Memp unyai kemampuan yang tinggi dalam menilai kesempatan yang ada, dalam membawa teknik-teknik baru, dan dalam mengorganisasi usaha-usahanya secara tepat guna dan efisien. Pengertian minat dan pengertian wiraswasta dapat disimpulkan bahwa minat berwiraswasta adalah suatu keberanian dalam usaha dengan menggunakan kekuatan sendiri untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat berwiraswasta
Menurut Kir Hardoyo (1995:10), minat seseorang untuk terjun ke dalam bidang wiraswasta dapat dipengaruhi oleh banyak faktor baik faktor yang berasal dari dirinya (faktor intern) maupun faktor yang berasal dari luar dirinya (faktor ekstern).
a. Faktor-faktor dari dalam, meliputi : 1) Faktor Bakat
Bakat adalah kecakapan khusus dalam bidang tertentu yang diperoleh karena keturunan. Dalam hal ini misalnya seseorang yang dilahirkan dari orang yang berwiraswasta maka setidaknya anak tersebut akan mempunyai kecakapan khusus dalam bidang wiraswasta yang dapat menyebabkan anak tersebut juga ingin terjun dalam bidang wiraswasta.
(28)
2) Faktor Kepribadian
Kepribadian adalah totalitas perilaku seseorang yang sifatnya menetap. Kepribadian seseorang ini sangat berpengaruh dalam pemilihan jenis pekerjaan, karena pilihan kerja yang baik yang berakar dari cocoknya kepribadian tersebut yang memungkinkan diekspresikannya sifat-sifat kepribadian tersebut.
3) Faktor Kemampuan
Kemampuan adalah suatu kecakapan seseorang dalam bidang tertentu yang dapat diperoleh dari hasil belajar, melalui pendidikan formal dan non formal. Kecakapan seseorang itu sangat berpengaruh dalam pemilihan jenis pekerjaan.
b. Faktor-faktor dari luar, meliputi: 1) Adanya Sarana atau Fasilitas
Tersedianya modal material yang berupa fasilitas sarana dan biaya untuk mambuka usaha, dengan sendirinya akan mempengaruhi minat seseorang untuk berwiraswasta.
2) Faktor Keluarga atau Latar Belakang Keluarga
Adanya dorongan orang tua, saudara-saudara merupakan pengaruh bagi bidang kerja seseorang.
3) Latar Belakang Pendidikan Seseorang
Misalnya jurusan tata boga dipersiapkan untuk menjadi juru masak. Bekal ilmu yang diperoleh di sekolah dapat mempengaruhi minat berwiraswasta.
(29)
4) Latar Belakang Sosial Masyarakat
Adanya pekerjaan yang mendominasi suatu daerah akan sangat berpengaruh terhadap pilihan pekerjaan. Apabila dalam masyarakat banyak dijumpai wiraswastawan yang berhasil maka akan mempengaruhi minat berwiraswasta bagi seseorang.
B. Kreativitas
1. Pengertian Kreativitas
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (W.J.S. Poerwadarminta, 1982:526), kreativitas adalah memiliki daya cipta, mempunyai kemampuan untuk mencipta, bersifat mencipta.
Kreativitas adalah kemampuan mental dan berbagai jenis keterampilan khas manusia yang dapat melahirkan pengungkapan yang unik, berbeda, orisinal, sama sekali baru, indah, efisien, tepat sasaran dan tepat guna ( Julius Chandra, 1994:17). Kreativitas merupakan sikap pribadi seseorang ind ividu (bukan merupakan sifat sosial yang dihayati oleh masyarakat) yang tercermin dari kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru. Kreativitas pada dasarnya adalah hasil dari sikap hidup kita sendiri. Jika kita malas, enggan untuk berpikir secara produktif, maka kita pun kurang kreatif. Demikian pula apabila kita sudah terbiasa dengan sikap pasif dalam belajar, atau memiliki kecenderungan untuk mencari mudahnya saja maka akan sukar mengembangkan pandangan kreatif. Jadi kreativitas adalah sikap pribadi
(30)
seseorang individu yang tercermin dalam pikiran, perasaan, sikap dan perilakunya yang ditandai dengan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru.
Kreatif itu berarti bertindak kreatif bukan hanya berhenti pada pemikiran. Dan bertindak kreatif itu biasanya tidak sekali jadi. Dalam bertindak kreatif selalu ada unsur resiko, sehingga dalam hal ini dibutuhkan tekad untuk mencoba (memroses perwujudan ide). Kekreatifan itu meningkat secara berangsur-angsur, dimana tingkat pengukurannya adalah kemajuan-kemajuan yang kecil yang dirasakan sendiri oleh seseorang yang bertindak secara kreatif, untuk itu diperlukan sasaran yang sederhana.
Kreativitas berkaitan erat untuk memecahkan masalah. Lebih jauh lagi pemecahan masalah dan kreativitas harus relevan terhadap tiga pokok bidang: cognitive (kesadaran/pengertian), affective (pengaruh),
phsycomotorik (kejiwaan) (Hurlock, 1978:117)
Kemampuan kreatif yang telah dimiliki setiap orang dapat dibina terus dengan mengusahakan adanya berbagai kondisi menguntungkan yang dapat merangsang timbulnya kreativitas dan merangsang peningkatan kreativitas. Kreativitas dapat dikembangkan antara lain melalui peningkatan jumlah dan ragam masukan otak, terutama tentang hal- hal yang baru. Pengembangan seseorang tentu akan melib atkan pengembangan pikiran, perasaan dan penginderaaan.
(31)
2. Segi-segi Mental Orang yang Kreatif
Untuk dapat mengukur seberapa jauh sebagian atau keseluruhan kreativitas sudah tertanam dalam diri pribadi, maka dibutuhkan segi-segi mental. Segi-segi mental orang keratif diantaranya adalah sebagai berikut (Julius Chandra, 1994: 49):
a. HASRAT-untuk mengubah hal- hal disekelilingnya menjadi lebih baik.
b. KEPEKAAN- bersikap terbuka dan tanggap terhadap segala sesuatu. c. MINAT- untuk menggali lebih dalam dari yang tampak dipermukaan. d. RASA INGIN TAHU-semangat yang tak pernah mandek uintuk
mempertanyakan.
e. MENDALAM DALAM BERPIKIR-sikap yang mengarahkan untuk pemahaman yang mendalam pula.
f. KONSENTRASI- mampu menekuni suatu permasalahan hingga menguasai seluruh bagiannya.
g. SIAP MENCOBA DAN MELAKSANAKAN- bersedia
mencurahkan tenaga dan waktu untuk mencari dan mengembangkan. h. KESABARAN-untuk memecahkan permasalahandalam detailnya. i. OPTIMISME- memadukan antusiasme (kegairahan) dan rasa percaya
diri.
j. MAMPU BEKERJA SAMA-sanggup berikhtisar secara produktif bersama orang lain.
(32)
3. Menyiapkan Diri Menghadapi Tantangan Kreatif
Untuk menghadapi tantangan kreatif, maka diperlukan persiapan diri. Kita perlu memiliki pengetahuan umum seluas mungkin, misalnya dengan banyak membaca mengenai bidang apa saja sehingga kita akan kaya dengan berbagai faktor dan gagasan yang dapat mendukung kita untuk menghadapi tantangan kreatif, diantaranya (Julius Chandra, 1994 : 50-51):
a. Dari segi-segi mental orang yang kreatif itu, pada segi mana merasa terkuat dan terlemah.
b. Mencari contoh-contoh dari dunia ilmu, teknik, seni dan bisnis, bagaimana segi-segi mental itu tercermin dalam diri tokoh yang dikenal kreatif.
c. Mengingat dalam karya apa anda pernah kreatif. Catat dan ungkapkan dalam diskusi. Bahkan contoh yang terkecil terjadi dimasa lampaupun perlu ditampilkan.
d. Sikap kreatif jangan hanya terbatas pada saat membaca buku atau pada saat mengikuti kursus kreativitas. Sikap kreatif seharusnya merentang seumur hidup, istilah populernya life time learning.
e. Beberapa petunjuk lebih lanjut untuk mengarahkan:
1) Tanyakan pada diri sendiri, atau orang lain yang mengenal baik diri anda, apa saja yang selama ini manghambat anda dalam beride? ( menyadarinya, untuk kemudian mengatasinya ).
(33)
2) Dalam keadaan apa, kapan dan dimana anda biasanya memikirkan banyak gagasan (pikiran lebih cair untuk munculnya ide). (menyadarinya, untuk memanfaatkan waktu-waktu “subur” tersebut).
3) Dengan siapa anda merasa lebih subur untuk beride(partner berfikir)? Atau anda lebih cenderung menggodok ide anda seorang diri?
f. Kalau anda merasa membutuhkannya, kondisikan pikiran dengan memecahkan beberapa puzzle/game pikiran kreatif.
g. Kesabaran mempunyai arti yang penting.
Memecahkan masalah dan kreativitas merupakan hasil kecerdasan tingkat tinggi. Kemampuan tersebut akan terbentuk ketika seseorang memiliki basis konsep dan prinsip yang diperlukan. Kreativitas telah ditentukan dalam beberapa cara. Setiap orang kreatif, namun hanya sedikit yang mampu menghasilkan sesuatu yang berbeda. Untuk menentukan kreativitas seseorang, sangat jelas bahwa kecerdasan dan kreativitas tidak identik walaupun banyak orang dan juga kreatif.
4. Beberapa Tip untuk Pemikir Kreatif
Untuk dapat bertindak secara kreatif, seseorang perlu bertindak kreatif. Bertindak kreatif sangatlah susah apabila seseorang belum pernah untuk mencobanya, karena banyak orang yang berpikir bahwa orang yang kreatif seakan-akan memang dilahirkan kreatif, kalau bukan bakatnya, tentu karena niat dan kehendaknya. Beberapa tip untuk
(34)
pemikir kreatif diantaranya adalah sebagai berikut (Julius Chandra, 1994 : 144-172)
a. Mencari jalan termudah untuk kita sendiri
Beragam cara para individu memasuki pintu kreativitas secara langsung dan spontan, seakan-akan kita dapat mengatakan bahwa ini telah dicirikan dalam kepribadiannya, yaitu dengan kata lain pola-pola dasar melihat dan menemukan ilham.
b. Mengubah kekurangan menjadi kelebihan
Dilihat dari sudut psikologi, cara ini cocok bagi mereka yang rasa keadilannya lebih mudah tergugah. Bila berhadapan suatu permasalahan, reaksi spontan yang khas adalah mencari apa yang ada, apa yang merupakan bagian atau elemen dari permasalahan itu, yang kiranya mengandung embrio pemecahan masalahnya.
c. Menggali cara lama sebagai ide baru
Dalam dunia kita mengenal bagaimana suatu mode atau gaya lama dapat ditampilkan kembali, dengan atau tanpa penyesuaian, dan menjadi barang pop kembali alias sesuatu yang mutakhir. Mungkin kita dapat mengatakanya sebagai cara daur ulang atau recycling.
Dalam bidang lain pola pikir kretif dengan cara mendaur ulang itu mungkin tidak terlalu gamblang, namun mekanismenya sama. Kita dapat memakainya sebagai jurus yang tersendiri dalam berpikir kreatif.
d. Idealisasi
Kreativitas dapat dirangsang dengan mendambakan suatu keadaan, sesuatu bentuk yang ideal. Namun kalau hanya mendambakan saja, tanpa memprosesnya dalam suatu kerangka pemikiran, kita belum akan memperoleh sudut-sudut pandang baru.
e. Sengaja menciptakan situasi problematis
Kebalikan dari idealisasi adalah dengan sengaja membuat skenario dari kemungkinan-kemungkinan keluhan. Inilah yang dimaksudkan denga n menciptakan situsi problematik dengan sengaja. Semua segi dibayangkan sebagai akibat dari keadaan negatif, suatu kondisi yang tidak sempurna.
f. Provokasi dari Edward de Bono (PO)
Seorang pakar dalam bidang pelatihan keterampilan berpikir, Edward de Bono yang dikutip oleh Julius Chandra, mempunyai rumusan sendiri yang khas guna membuka sudut-sudut pandang baru-sebagai perangsang kreativitas. Dalam berbagai bukunya, mengetengahkan kata dan pengertian dari Po, sebagai semacam picu (triger) dalam proses berpikir kita. Menurut dia, po ini dapat diturunkan dalam berbagai kata yang bertalian dengan pemikiran, seperti possible (mungkin, tidak mustahil), hypothesis, suppose
(mengira atau perkiraan), poetry (puisi atau puitis), dan positive. Po
(35)
atau rumusanyang belum terbukti, perkiraan, ide yang puitis, dan sikap yang optimis dan positif. Dengan “Po!” kita diajak untuk mengambil pilihan ketiga antara yes (ya) dan no (tidak), artinya kita berani berspekulasi dan memandang ke depan. Adalah bukan keharusan bahwa konsep atau ide kita langsung tepat. Pertama-tama fungsinya adalah sebagai provokasi, dan malahan kalau perlu sedikit mengada-ada.
g. Taraf-taraf ide kreatif
Kita membutuhkan sumbangan-sumbangan pikiran kreatif yang lebih praktis. Karena itu dapat disusun semacam daftar urutan atau taraf untuk ide- ide kita.
1) Penyempurnaan fungsi 2) Meningkatkan daya tarik
3) Memikirkan bahan atau property-nya 4) Memikirkan konsep yang sama sekali baru 5) Memikirkan cara yang belum pernah dicoba. h. Bentuk Model dan Bentuk Mainan
i. Mengaitkan Pemikiran Kreatif dengan Indera Pendengaran j. Komputer dan Kreativitas
k. Lebih Kreatif dengan Menekankan Makna
C. Kemandirian
Kemandirian (kematangan pribadi) adalah keadaan kesempurnaan dan keutuhan kedua unsur (budi dan badan) dalam kesatuan pribadi. Pendek kata, manusia mandiri adalah pribadi dewasa sempurna (J.Drost, 1993:17). Sebuah definisi operasional pribadi mandiri adalah dia yang tau siapa dan apa itu dia. Dengan demikian, ia adalah seorang manusia yang tahu apa yang dilakukannya karena sadar apa yang dituju.
Menurut Poerwadarminta dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (1982:630), mandiri adalah berdiri sendiri. Sedangkan menurut Peter Salim dan Yenny Salim dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer (1991:927) mandiri yaitu suatu sikap yang tidak menggantungkan diri kepada orang lain, dapat berdiri sendiri. Mandiri adalah sikap yang terpuji dan patut ditiru.
(36)
Mandiri sangat penting sekali bagi orang yang berwiraswasta karena tanpa adanya sikap mandiri maka orang tersebut tidak bisa berwiraswasta. Orang yang berwiraswasta umumnya adalah orang yang tidak menggantungkan dirinya pada orang lain, seorang wiraswastawan adalah orang yang mampu bertindak sesuai dengan kemampuan yang ada dalam dirinya dan selalu mempunyai prinsip pantang menyerah, tidak takut menghadapi resiko apabila usahanya mengalami suatu kegagalan. Manusia mandiri adalah pribadi utuh yang tidak berantakan. Oleh karena itu, ia adalah pribadi bahagia yang sadar bahwa ia mempunyai arti bagi sesama. Ia tau akan keunggulan dan kelemahan dan menerima baik keunggulan maupun kelemahannya itu. Ia tidak dihinggapi kerendahan hati palsu, karena ia sadar akan dan bangga atas kepribadiannya yang berharga dan penting juga bagi sesama. Ia mempergunakan kelemahannya secara penuh. Ia pantang mundur kendati ada kekurangan pada dirinya. Ia menerima dirinya sendiri maupun orang lain seperti apa adanya. Ia tidak berkelit menghadapi kenyataan. Sebaliknya ia berani to face the facts, beradu dada dengan kenyataan (J.Drost, 1993:18).
D. Prestasi Akademik
1. Pengertian Prestasi Akademik
Prestasi merupakan suatu kecakapan yang dimiliki oleh seseorang dari hasil yang dilakukan (Winkel, 1983:16). Proses tersebut dilakukan dalam rangka menyiapkan diri untuk menambah pengetahuan yang
(37)
hasilnya dapat dilihat secara nyata dan dapat diukur dengan menggunakan alat ukur yaitu test. Hasil yang diperoleh merupakan bentuk aktualisasi diri.
Dari pendapat Winkel dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi akademik adalah dari proses belajar yang dapat dicapai oleh siswa yang dicapai oleh siswa yang dilakukan dengan cara evaluasi. Evaluasi terhdap hasil belajar dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana tujuan pelajaran dan hasil proses belajar dapat dicapai.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi akademik
Prestasi akademik dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut (Nasution, 1985:42):
a. Faktor Intern (faktor yang berasal dari dalam diri siswa). Faktor ini erat hubungannya dengan kesehatan dan cacat tubuh. Faktor Intern ini meliputi:
1) Faktor psikologis, yaitu faktor- faktor yang berhubungan dengan kejiwaan manusia, misal: intelegensi, perhatian, minat, bakat, emosi.
2) Faktor biologis, yaitu hal- hal atau hambatan- hambatan yang secara langsung berhubungan dengan siswa, meliputi: kesehatan dan cacat tubuh.
Keadaan faktor psikis dan fisik ini ada yang ditentukan oleh faktor lingkungan dan ada yang ditentukan oleh faktor keturunan.
(38)
b. Faktor Ekstern (dari luar siswa), faktor ini dikelompokkan menjadi faktor lingkungan alam, sosial ekonomi, metode mengajar, materi pelajaran. Lingkungan alam yang panas, gersang, atau lembab dan bau menyebabkan orang enggan belajar dan susah konsentrasi. Mengenai faktor sosial, lingkungan yang ramai, mengganggu konsentrasi belajar. Peran materi pelajaran oleh guru, dapat mengadakan hubungan yang hangan dengan anak didiknya, dan mempunyai pribadi pendidik, juga metode mengajar yang digunakan serta bahan yang digunakan sesuai dengan perkembangan dan kemampuan anak akan sangat mempengaruhi prestasi akademik dan hasil belajarnya. Semua faktor tersebut sangat berpengaruh dalam membantu meningkatkan prestasi belajar siswa. Namun demikian menurut Masum dan Sri Mulyani (1976) siswa dalam studinya dapat mencapai prestasi akademik yang baik apabila didukung aleh adanya usaha- usaha sebagai berikut:
1) Mempunyai tujuan belajar yang jelas. 2) Mempunyai motivasi intrinsik. 3) Mempunyai minat belajar.
4) Mempunyai kecakapan dalam penguasaan bahan. 5) Mempunyai kecakapan dalam pelajaran.
Bagi siswa SD, SMP, SMU, maupun SMK pencapaian prestasi akademik dapat dilihat melalui rata-rata nilai akhir yang biasanya ditunjukkan oleh guru pada akhir semester melalui nilai rapor. Adapun
(39)
cara menghitung nilai rata-rata akademik adalah dengan membagi nilai total semua pelajaran dengan jumlah pelajaran.
E. Kerangka Berpikir
1. Pe ngaruh antara Kreativitas dengan Minat Berwiraswasta Siswa SMK
Minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu (Muhibbin:1984:136). Kreativitas merupakan faktor yang sangat mempengaruhi minat berwiraswasta. Semakin orang kreatif maka kemampuan unt uk berwiraswasta semakin tinggi, demikian pula sebaliknya. Siswa sekolah menengah kejuruan pada dasarnya telah memperoleh bekal ilmu pengetahuan yang tidak sedikit dari sekolah. Berbekal ilmu penge tahuan siswa dapat menge mbangkan kreativitas dalam dirinya untuk melakukan apa saja, diantaranya dengan memanfaatkan barang dan jasa yang menganggur menjadi barang dan jasa yang dapat menghasilkan sesuatu. Dengan kreativitas yang dimiliki oleh siswa, diharapkan dapat menjadi bekal bagi kehidupannya di masa mendatang. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa tinggi rendahnya minat benar ditentukan oleh tinggi rendahnya kreativitas. Berdasarkan penjelasan di atas dapat diturunkan hipotesis :
Ha1 : Ada pengaruh positif antara kretivitas dengan minat berwiraswasta siswa SMK
(40)
2. Pengaruh antara Kemandirian dengan Minat Berwiraswasta siswa SMK
Minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu (Muhibbin:1984:136). Kemandirian merupakan faktor yang sangat erat hubungannya dengan minat berwiraswasta. Tanpa sikap kemandirian pada siswa SMK, maka siswa tersebut tidak dapat untuk mengembangkan minat berwiraswasta, karena orang yang berwiraswasta umumnya adalah orang yang tidak menggantungkan dirinya pada orang lain, tidak terpengaruh lingkungan, dan bebas mengatur kebutuhan sendiri. Dengan demikian melalui sikap mandiri yang ada pada siswa, sangat membantu siswa dalam menumbuhkan minat berwiraswasta, karena inti dari mandiri adalah tidak menggantungkan dirinya kepada orang lain dan berusaha sendiri. Berdasarkan penjelasan di atas diturunkan hipotesis :
Ha2 : Ada pengaruh positif antara kemandirian dengan minat berwiraswasta siswa SMK
3. Pengaruh antara Prestasi Akademik dengan Minat Berwiraswasta siswa SMK
Minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu (Muhibbin:1984:136). Prestasi akademik merupakan faktor yang sangat mempengaruhi minat berwiraswasta, karena dalam kaitannya dengan ilmu pengetahuan, siswa
(41)
yang berminat dalam berwiraswasta akan tertarik dengan pengetahuan atau ilmu yang berhubungan dengan minatnya tersebut. Sebagaimana yang terjadi dengan pilihan siswa masuk ke SMK karena ingin bekerja setelah lulus maka ia berminat mempelajari ilmu yang bisa membekali dirinya untuk memasuki lapangan kerja. Oleh karena itu, semakin siswa tersebut mempunyai prestasi akademik yang tinggi maka minat untuk berwiraswasta semakin tinggi. Dengan prestasi yang tinggi menunjukkan bahwa siswa tersebut mampu menguasai pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru, sehingga dengan menguasai pengetahuan dan keterampilan yang diberikan di sekolah siswa akan dapat mengembangkan minat berwiraswastanya. Berdasarkan penjelasan diatas diturunkan hipotesis :
Ha3 : Ada pengaruh yang positif dan antara Prestasi akademik dengan Minat Berwiraswasta siswa SMK
4. Pengaruh antara Kreativitas, Kemandirian, dan Prestasi Akademik dengan Minat Berwiraswasta siswa SMK
Minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu (Muhibbin:1984:136). Kreativitas yang tinggi, kemandirian yang tinggi dan prestasi akademik yang bagus merupakan faktor yang sangat mempengaruhi minat berwiraswasta. Siswa yang mempunyai sikap kreatif, mandiri dan
(42)
berprestasi cenderung ingin berkarya sendiri. untuk menciptakan lapangan kerja sendiri bagi dirinya dan orang lain. Tanpa sikap kreatif, mandiri dan mempunyai prestasi akademik pada siswa SMK, maka siswa tersebut tidak bisa untuk mengembangkan sikap berwiraswasta, karena orang yang berwiraswasta umumnya adalah orang yang tidak menggantungkan dirinya pada orang lain, tidak terpengaruh lingkungan, dan bebas mengatur kebutuhan sendiri. Berdasarkan penjelasan diatas diturunkan hipotesis:
Ha4 : Ada pengaruh yang positif antara kreativitas, kemandirian dan prestasi akademik dengan minat berwiraswasta siswa SMK
(43)
26 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode studi kasus, yaitu penelitian yang dilaksanakan pada suatu objek tertentu, sehingga hasil penelitian hanya berlaku bagi sekolah yang diteliti dan tidak berlaku pada sekolah lainnya.
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di SMK Putra Tama Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Mei tahun 2006
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek penelitian adalah orang-orang yang terlibat dalam penelitian, dalam hal ini mereka bertindak sebagai pemberi informasi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Subyek penelitian ini adalah siswa SMK Putra Tama Bantul, Yogyakarta.
2. Objek penelitian adalah sesuatu yang menjadi pokok pembicaraan dalam penelitian. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah kreativitas, kemandirian, prestasi akademik, dan minat berwiraswasta.
(44)
D. Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel 1. Variabel Kreativitas
Kreativitas adalah kemampuan mental dan berbagai jenis keterampilan khas manusia yang dapat melahirkan pengungkapan yang unik, berbeda, orisinil, sama sekali baru, indah, efisien, tapat sasaran dan tepat guna. Variabel kreativitas diukur dengan skala likert. Skor untuk pernyataan positif adalah (5) = Selalu, (4) = Hampir selalu, (3) = Kadang-kadang, (2) = Hampir tidak pernah, (1) = Tidak pernah. Sedangkan skor untuk pernyataan negatif adalah (5) = Tidak pernah, (4) = Hampir tidak pernah, (3) = Kadang-kadang, (2) = Hampir selalu, (1) = Selalu. Kisi-kisi kuesioner variabel kreativitas dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1
Kisi-kisi kuesioner Kreativitas
Pertanyaan Indikator Pertanyaan
Positif Negatif a. Mampu membuat perubahan 1,2,4 3
b. Memiliki kepekaan 5,6,19,20 - c. Mempunyai ide- ide baru 11,12,13,14 15
d. Optimis 16,17,18,19 -
(45)
2. Variabel Kemandirian
Kemandirian (kematangan pribadi) adalah keadaan kesempurnan dan keutuhan kedua unsur (budi dan badan) dalam kesatuan pribadi. Variabel kemandirian diukur dengan skala likert. Skor untuk pernyataan positif adalah (5) = Sangat setuju, (4) = Setuju, (3) = Ragu-ragu, (2) = Tidak setuju, (1) = Sangat tidak setuju. Sedangkan skor untuk pernyataan negatif adalah (5) = Sangat tidak setuju, (4) = Tidak setuju, (3) = ragu-ragu, (2) = Setuju, (1) = Sangat setuju. Kisi-kisi kuesioner variabel kemandirian dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2
Kisi-kisi kuesioner Kemandirian Pertanyaan Indikator pertanyaan
Positif Negatif a. Tidak bergantung pada orang
lain.
21,23,26,29 22
b. Mengenali dirinya 25,30,31,32,33 - c. Menerima keadaan dirinya 34,35,36,37,38 - d. Bangga atas kepribadiannya 24,27,39,40 28
(46)
3. Variabel Prestasi Akademik
Prestasi akademik adalah Prestasi yang dapat dicapai oleh siswa dengan evaluasi. Prestasi Akademik diperoleh dari data dokumentasi sekolah yaitu nilai raport siswa kelas II SMK Putra Tama Bantul semester I
4. Variabel Minat Berwiraswasta
Minat berwiraswasta adalah suatu keberanian dalam usaha dengan menggunakan kekuatan sendiri untuk mencpai tujuan yang telah ditentukan. Variabel minat berwiraswasta ditentukan dengan skal likert. Skor untuk pernyataan positif adalah (5) = Selalu, (4) = Hampir selalu, (3) = Kadang-kadang, (2) = Hampir tidak pernah, (1) = Tidak pernah. Sedangkan skor untuk pernyataan negatif adalah (5) = Tidak pernah, (4) = Hampir tidak pernah, (3) = Kadang-kadang, (2) = Hampir selalu, (1) = Selalu. Kisi-kisi kuesioner variabel minat berwiraswasta dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3
Kisi-kisi kuesioner Minat Berwiraswasta Pertanyaan Indikator Pertanyaan
Positif Negatif a.Mempunyai rasa ingin tahu yang
besar
41,43,46,50 -
b. Berani mengambil resiko 51,52,53 - c.Mempunyai semangat dan kemauan 42,44,45,47 -
(47)
d.Mempunyai cara analisis yang tepat, sistematis dan metodologis
48,57,58,59 -
e.Mempunyai kemampuan dalam melihat kesempatan
49,54,55,56, 60
-
E. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi
Pengertian populasi menurut Sugiyono (2003:55) adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari subjek dan objek yang mempunyai kuantutas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari. Populasi dalam pengertian ini adalah seluruh siswa SMK Putra Tama terutama kelas II yang berjumlah 106 siswa.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi. Pengambilan sampel menggunakan sampling purposive, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah siswa kelas II SMK Putra Tama yang berjumlah 106 orang sesuai dengan jumlah yang ditetapkan oleh peneliti, dengan pertimbangan bahwa siswa kelas II sudah mendapatkan ilmu pengetahuan yang cukup tentang tentang kewiraswastaan dan memiliki kematangan fisik maupun mental psikologis dari pada siswa kelas I. Sedangkan siswa kelas III sudah terlalu sibuk dalam menghadapi ujian.
(48)
F. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data yang diperlukan maka penulis menggunakan cara sebagai berikut:
1. Kuesioner
Merupakan alat pengumpulan data dengan membuat daftar pertanyaan yang diisi oleh siswa kelas II SMK. Teknik Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data tentang kreativitas, kemandirian, prestasi akademik dan minat siswa SMK untuk berwiraswasta.
2. Dokumentasi
Teknik pengumpulan data dengan cara dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data prestasi akademik siswa kelas II semester I.
G. Pengujian Instrumen
Baik buruknya instrumen akan mempengaruhi baik buruknya data. Untuk menguji instrumen tersebut harus diuji cobakan. Menurut Suharsimi Arikunto (1992:136), bahwa instrument yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting, yaitu valid dan reliabel. Apabila instrument telah diuji validitas dan reliabilitasnya maka dapat diketahui butir-butir mana yang sahih dan gugur, selanjutnya butir-butir sahih tersebut yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian.
(49)
1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah jawaban responden atas pertanyaan yang diberikan untuk validitas dilakukan dengan menggunakan metode koefisisen Karl Pearson dengan rumus sebagai berikut (Sujana, 1996:369):
r =
∑
∑
−∑
∑
∑ ∑
∑
− − 2 2 2 ) ( )( Xi n Yi Yi
Xi n Yi Xi XiYi n Keterangan :
r = Koefisien korelasi
Yi = Skor total setiap item tes ke- i i
X = Skor masing- masing item ke-i n = Jumlah item pertanyaan
Nilai r kritis ditentukan berdasarkan tabel nilai rhitung lebih besar dari r kritis pada taraf signifikan, maka item pertanyaan tersebut dikategorikan valid.
Perhitungan uji validitas item pada penelitian ini menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution). Kemudian mencari rtabel yaitu dengan dk=n-2 dengan taraf signifikansi 5% (dk=37-2=35,5%), diperoleh rtabel=0.216. Kriteria pengujian adalah apabila rhitung > rtabel maka butir instrumen dinyatakan valid. Sebaliknya apabila rhitung< rtabel maka butir instrumen tidak valid. Data yang di perlukan untuk pengujian validitas adalah jumlah siswa SMK DIRO YOGYAKARTA. Berdasarkan uji va liditas butir pada 37 responden terdapat 4 butir tidak valid pada variabel kreativitas yaitu butir 3, 5, 14,
(50)
15; terdapat 1 butir tidak valid pada variabel kemandirian yaitu butir 27; dan terdapat 1 butir tidak valid pada variabel minat berwiraswasta yaitu butir 49.
Tabel 4
Hasil Perhitungan Uji Validitas untuk Variabel Kreativitas Item rtabel rtt(rhitung) Keterangan
Item 1 0,216 0.3303 Valid
Item 2 0,216 0,3904 Valid
Item 4 0,216 0,2740 Valid
Item 6 0,216 0,5326 Valid
Item 7 0,216 0,3910 Valid
Item 8 0,216 0,3387 Valid
Item 9 0,216 0,4612 Valid
Item 10 0,216 0,4873 Valid
Item 11 0,216 0,5056 Valid
Item 12 0,216 0,2315 Valid
Item 13 0,216 0,2579 Valid
Item 16 0,216 0,2956 Valid
Item 17 0,216 0,5050 Valid
Item 18 0,216 0,4606 Valid
Item 19 0,216 0.2658 Valid
(51)
Tabel 5
Hasil Perhitungan Uji Validitas untuk Variabel Kemandirian Item rtabel rtt(rhitung) Keterangan
Item 21 0,216 0.2848 Valid
Item 22 0,216 0,2724 Valid
Item 23 0,216 0,3675 Valid
Item 24 0,216 0,5485 Valid
Item 25 0,216 0,4880 Valid
Item 26 0,216 0,3256 Valid
Item 28 0,216 0,5691 Valid
Item 29 0,216 0,4102 Valid
Item 30 0,216 0,4060 Valid
Item 31 0,216 0,4557 Valid
Item 32 0,216 0,6702 Valid
Item 33 0,216 0,3427 Valid
Item 34 0,216 0,5205 Valid
Item 35 0,216 0,7315 Valid
Item 36 0,216 0.5496 Valid
Item 37 0,216 0.2474 Valid
Item 38 0,216 0. 4208 Valid
Item 39 0,216 0,7190 Valid
(52)
Tabel 6
Hasil Perhitungan Uji Validitas untuk Variabel Minat Berwiraswasta Item rtabel rtt(rhitung) Keterangan
Item 41 0,216 0.4311 Valid
Item 42 0,216 0,2333 Valid
Item 43 0,216 0,5891 Valid
Item 44 0,216 0,5156 Valid
Item 45 0,216 0,3716 Valid
Item 46 0,216 0,2364 Valid
Item 47 0,216 0,3634 Valid
Item 48 0,216 0,4890 Valid
Item 50 0,216 0,4062 Valid
Item 51 0,216 0,4660 Valid
Item 52 0,216 0,2498 Valid
Item 53 0,216 0,4785 Valid
Item 54 0,216 0,5631 Valid
Item 55 0,216 0,5219 Valid
Item 56 0,216 0.3889 Valid
Item 57 0,216 0.2851 Valid
Item 58 0,216 0. 3735 Valid
Item 59 0,216 0,5069 Valid
(53)
2. Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas yaitu ukuran yang menunjukkan kemampuan instrumen untuk dipercaya. Untuk menguji reliabilitas butir kuesioner dalam penelitian ini digunakan teknik koefisien Alpha Cronbach dengan rumus (Suharsimi Arikunto, 1998: 193) :
rtt = −
−
∑
22 1 1 t b k k σ σ Keterangan:
rtt : reliabilitas instrumen
k : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑
2b
σ : jumlah varians butir 2
t
σ : varians total
Setelah rtt diperoleh, kemudian dikonsultasikan dengan rtabel pada taraf signifikan 5%. Instrumen handal jika rtt > rtabel.
Pengujian reliabilitas butir angket menggunakan koefisien alpha (α) dari Cronbach dengan menggunakan komputer program SPSS 11.0. Kemudian mencari rtabel yaitu dengan dk-2 dan α=0.05 (dk = 37-2,
α=0.05) maka diperoleh rtabel = 0,216. Hasil analisa menunjukkan bahwa butir-butir pernyataan yang diuji reliabel dan handal. Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian validitas variabel kreativitas, variabel kemandirian, variabel prestasi akademik, dan variabel minat berwiraswasta.
(54)
Tabel 7
Ringkasan Uji Reliabilitas
Keterangan rtt (rhitung) rtabel
Krativitas 0,7751 0,216
Kemandirian 0,8591 0,216
Minar Berwiraswasta 0,8325 0,216
H. Uji Persyaratan Analisis Data 1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui gejala-gejala yang diteliti apakah mempunyai sebaran data yang normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan tes satu sample Kolmogorow-Sminov, yaitu yang diperhatikan adalah tingkat kesesuaian antara distribusi serangkaian harga sampel (skor yang diobservasi) dengan suatu distribusi teoritis tertentu. Tes ini menetapkan suatu titik dimana yang teoritis dan yang terobservasi memiliki perbedaan terbesar. Harga Fo(X) – Sn(X) terbesar dinamakan deviasi maksimum. Rumus uji
Kolmogorow-Sminov (Sidney, 1997:51) adalah :
D = Maksimum Fo(x) – Sn(x) Keterangan :
D = Deviasi maksimum
Fo = Fungsi distribusi frekuensi komulatif yang ditentukan Sn = Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi.
(55)
Selanjutnya untuk mengetahui apakah distribusi frekuensi normal atau tidak dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :
Jika nilai asymtot signifikannya lebih besar dari α = 0,05 maka sebaran data normal, dan jika nilai asymtot signifikansinya lebih kecil dari α = 0,05 berarti sebaran data tidak normal.
2. Uji Linieritas
Uji linieritas digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat linier atau tidak. Uji linieritas dilakukan dengan menggunakan analisis varians terhadap garis regresi yang diperoleh dari harga F (Sudjana, 1996:355) dengan rumus sebagai berikut: F= 2 2 e TC S S
Dimana : S2TC=
2 ) ( − K TC JK
Se2 = n K
E JK − ) ( Keterangan :
F : Nilai F untuk garis regresi S2TC : Varians tuna cocok
Se2 : Varians kekeliruan
JK(TC): Jumlah kuadrat tuna cocok JK(E) : Jumlah kuadrat kekeliruan
(56)
Harga F yang dihasilkan dikonsultasikan dengan harga Ftabel pada taraf signifikan 5% jika Fhitung lebih besar dari pada Ftabel maka hubungan antara kedua variabel sifatnya tidak linier dan sebaliknya jika
hitung
F lebih kecil dari pada Ftabel maka kedua variabel mempunyai hubungan yang bersifat linier. Untuk proses perhitungan linieritas, penulis menggunakan bantuan komputer program SPSS seri 11.0
3. Pengujian Asumsi Klasik
a. Multikolinieritas (Multicollinierty)
Multikolinieritas adalah adanya hubungan variable-variabel bebas diantara satu dengan lainnya. Dalam hal ini disebut variable yang tidak orthogonal. Variabel yang bersifat tidak orthogonal adalah variable bebas yang korelasinya tidak sama dengan nol. Untuk mendeteksi masalah multikolinieritas digunakan rumus korelasi. Rumus korelasinya sebagai berikut (Suharsimi Arikunto, 2004:425):
rxy=
{
∑
∑
−∑
∑ ∑
∑
−∑
}
− 2 2 2 2 ) ( ) )( ( ) )( ( y Y N Y X N Y X XY NSelanjutnya dengan bantuan komputer program SPSS diadakan analisis Collinearity statistics. Dari hasil Collinearity statistics akan diperoleh VIF (Variance Inflation Factor). Untuk mengetahui terjadi tidaknya multikolinieritas, digunakan ketentuan sebagai berikut :
(57)
1) jika VIF>5, maka terjadi multikolinieritas. 2) jika VIF<5, maka tidak terjadi multikolinieritas. b. Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah suatu keadaan dimana varian dan kesalahan pengganggu tidak konstan untuk semua nilai variable bebas (Suprapto.J, 2004:60). Untuk mendeteksi ada tidaknya masalah heteroskedastisitas digunakan uji korelasi rank dari
Sperman. Rumus korelasi dari sperman didefinisikan sebagai
berikut:
rs= 1-6
−
∑
) 1 ( 2 2 1 n n d Keterangan:d1 = Perbedaan pada rank yang diberikan kepada dua karakteristik yang berbeda dari individu atau fenomena ke- i
n = Banyaknya individu atau fenomena yang diberi rank.
Selanjutnya dengan bantuan komputer program SPSS, untuk menentukan terjadi tidaknya masalah heteroskedastisitas digunakan ketentuan sebagai berikut:
(1) jika rs hitung > rs tabel, maka terjadi heteroskedastisitas. (2) jika rs hitung < rs tabel, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
(58)
c. Autokorelasi
Autukorelasi ialah suatu keadaan dimana kesalahan pengganggu dalam periode lainnya.Jadi kesalahan pengganggu tidak bebas, satu sama lain berkorelasi, saling berhubungan (Suprapto.J,2004:102). Untuk mendeteksi t ada tidaknya masalah autukorelasi dapat diuji dengan jalan menghitung “The Durbin-Watson Statistic,d” d=
∑
∑
− = − − n n t n t t t e e e 1 2 2 1) ( Keterangan:d = Statistik Durbin-Watson
t
e = Gangguan estimasi t = Observasi terakhir t-1 = Observasi sebelumnya
Untuk memperoleh kesimpulan apakah ada masalah autukorelasi atau tidak, hasil hitungan statistik d harus dibandingkan dengan tabel statistik d. Pemilihan angka dan tabel d harus memperhatikan parameter (=k), dan jumlah observasi (=n), pada tingkat signifikansi (=) tertentu
I. Teknik Analisis Data
Untuk menguji hipotesis tentang hubungan antara kreativitas, kemandirian, dan prestasi akademik dengan minat berwiraswasta siswa SMK, untuk data yang berdistribusi normal, penulis menggunakan analisis
(59)
regresi ganda untuk menguji hipotesis keempat dan untuk menguji hipotesis pertama, kedua dan ketiga digunakan Analisis Korelasi Product-Moment
(Suharsimi Arikunto,2000: 485-498) yaitu untuk mengetahui hubungan kausal atau sebab akibat antara variabel bebas dengan variabel terikat. Sedangkan untuk data yang berdistribusi tidak normal, penulis menggunakan korelasi Spearman Rank (Sudjana,1989:439) untuk menguji hipotesis pertama, kedua dan ketiga; dan menggunakan Analisis Chi
Kuadrat (Sugiyono,2004:104) untuk menguji hipotesis keempat.
1. Untuk menguji hipotesis pertama
a) Koefisien Korelasi Product Moment
Untuk menguji hipotesis pertama yaitu ada pengaruh antara kreativitas terhadap minat berwiraswasta siswa, maka di gunakan rumus (Suharsimi Arikunto,2000:425):
rxy=
{
∑ ∑
∑
∑ ∑
}{
∑
−∑
}
− 2 2 2 ) ( ) ( ) )( ( Y Y N X X N XY X XY N Keterangan:rxy = Koefisien Korelasi Product Moment
∑
X = Jumlah skor variabel bebas∑
Y = Jumlah skor variabel terikat n = Jumlah subjek yang diselidiki∑
2X = Jumlah skor kuadrat variabel bebas
∑
2Y = Jumlah skor variabel terikat
∑
XY =Jumlah perkalian antara variabel babas dengan skor variabel terikat.(60)
Tabel 8
Pedoman Untuk Memberikan Intepretasi Terhadap Koefisien Kore lasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Tinggi
0,80 – 1,000 Sangat tinggi
b) Regresi Sederhana
bX a Y' = +
Keterangan:
= '
Y Koefisien Regresi
=
a Bilangan konstanta
=
b Prediktor
Untuk menguji signifikansi dari koefisien korelasi rxy digunakan statistik t dengan uji t sebagai berikut: (Sujadna, 1996:380)
t = 2 1 2 r n r − − Keterangan:
t = Harga tes yang dicari
r = Koefisien korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat
H0 diterima apabila t hitung lebih kecil ttabel, dan H0 ditolak apabila t hitung
(61)
Catatan : Pengujian hipotesis II dan III dilakukan langkah yang sama seperti pengujian hipotesis I
2. Pengujian Hipotesis ke empat
a) Mencari koefisien korelasi antara kriterium Y dengan prediktor X1,X2 dan X3.
Untuk menguji hipotesis ke empat yaitu ada pengaruh kreativitas, kemandirian dan prestasi akademik terhadap minat berwiraswasta siswa SMK. Digunakan analisis korelasi ganda (Sudjana 1989:383) dengan rumus:
∑
∑
+∑
+∑
= 1 1 2 22 3 3
) 123 ( y y x a y x a y x a Ry Keteranga n:
a1 = Koefisien variabel bebas x1 a2 = Koefisien variabel bebas x2 a3 = Koefisien variabel bebas x3
∑
x1y =Jumlah produk antara x1 dan y∑
x2y = Jumlah produk antara x2 dan y∑
x3y = Jumlah produk antara x3 dan y3 . 2 . 1
R =Koefisien korelasi antara y dengan x1,x2,x3
b) Mencari persamaan garis regresi dua prediktor Y = aX1 + bX2 + cX3 + k
Keterangan:
Y : Variabel terikat (kriterium) X : Bilangan bebas (prediktor) a : Bilangan koefisien kedua c : Bilangan koefisien ketiga k : Bilangan konstanta
(62)
Selanjutnya untuk menguji apakah koefisien korelasi tersebut signifikan atau tidak maka digunakan uji F dengan rumus sebagai berikut (Suharsimi Arikunto, 2000:579):
) 2 2 1 ( ) 1 ( R m m N R Freg − − − = Keterangan :
Freg = Harga F garis regresi yang dicari N = Banyaknya subjek yang terlibat m = Banyaknya prediktor
R = Koefisien korelasi antara kriterium dengan prediktor.
Kriteria pengambilan keputusan dengan menggunakan Level of
signifikansi 0,05 artinya kemungkinan meleset dalam mengambil
kesimpulan adalah sebesar 5% maka kriteria penolakan atau penerimaan adalah:
1 Apakah Fhit≥ Ftabel maka hipotesis yang menyatakan ada pengaruh yang positif dan signifikan antara kreativitas, kemandirian dan prestasi akademik dengan minat berwiraswasta siswa SMK di terima.
2. Apakah Fhit ≤ Ftabel maka hipotesis yang menyatakan ada pengaruh yang positif dan signifikan antara kreativitas, kemandirian dan prestasi akademik dengan minat berwiraswasta siswa SMK di tolak.
(63)
J. Sumbangan Relatif
Sumbangan relatif digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan masing- masing variabel bebas dalam perbandingan terhadap nilai variabel terikat, atau seberpa besar prosentase masing- masing variabel bebas yaitu: X1,X2, X3 terhadap Y. Prosentase sumbangan realatif dapat
dihitung dengan menggunakan rumus (Sutisno Hadi, 1987:42) sebagai berikut:
SR(%) = reg
JK XY
a
∑
Dimana:
SR(%) = Sumbangan relatif variabel bebas
a = Koefisien variabel bebas
∑
XY = Jumlah perkalian antara variabel bebas (X)dengan variabel terikat )(Y
reg
JK = Jumlah kuadrat regresi K. Sumbangan Efektif
Sumbangan efektif digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan masing- masing variabel bebas atau prediktor dalam menunjuk efektivitas garis regresi untuk keperluan pangadaan prediksi, untuk mengetahui seberapa besar sumbangan efektif tiap variabel terlebih dahulu dihitung efektivitas garis regresinya dengan rumus sebagai berikut:
2
(%)
(%) SR xR
(64)
Dimana:
SE = Sumbangan efektif variabel bebas SR = Sumbangan relatif dari variabel bebas R2 = Koefisien determinan.
(65)
48 BAB IV
GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A. Data Kelembagaan Sekolah
1. Nama Sekolah : SMK Putra Tama 2. Status Sekolah : Swasta Disamakan
3. Alamat Sekolah :Jln. Mgr. Alb. Sugiopranoto, No. 2, Bantul 4. Nomor Statistik Sekolah :342040101002
5. Nomor Data Sekolah :D01014202
B. Sejarah Singkat Sekolah
Pada mulanya sekolah ini didirikan oleh para tokoh-tokoh pendiri dengan nama Sekolah Menengah Ekonomi Pertama (SMEP), kurang lebih pada tahun 1960 dan yang menjadi kepala sekolah untuk pertama kalinya adalah Bp. FX. Suharyadi. Pada perkembangannya, tahun 1964/1965 Kepala sekolah dijabat oleh Bp. FX. Sukendro, dan selanjutnya dilanjutkan digantikan oleh Bp. Yakobus Sukarto, BA sampai dengan tahun 1996, mulai dari tahun 1996 sampai tahun 2001 digantikan oleh Bp. Antonius Sulistyo. Dengan adanya perubahan, maka oleh pemerintah semua sekolah menengah kejuruan ditiadakan dan SMEP Putra Tama diganti menjadi SMP Putra Tama hingga sekarang dan berstatus Disamakan.
Pada tahun 1963, berdasarkan musyawarah bersama antar guru-guru di SMEP muncullah kesepakatan untuk mendirikan SMEA di Bantul, sebab
(66)
banyak lulusan SMEP yang ingin melanjutkan ke SMEA harus ke Yogyakarta, dengan sarana yang belum memadai pada tanggal 1 Agustus 1963 yayasan Putra Tama mendirikan sekolah kejuruan yaitu Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA) dengan status swasta. Pada awalnya jumlah siswa sangat minim dan kepala sekolah pertama kali dijabat oleh Bp. FX. Sukendro.
Berkat perjuangan yang gigih dari kepemimpinan Bp. Drs. Bambang Soemantri selaku kepala sekolah, pada tahun 1964/1965 sekolah ini mengalami perkembangan dimana yang dahulu berstatus swasta berubah menjadi berstatus BERSUBSIDI. Tapi pada tahun 1976, Bp. Bambang Soemantri pindah kerja ke Pemda dan kepala sekolah diganti oleh Bp. Bernadus Budi Susilo, Bp Bernadus Budi Susilo berhasil meningkatkan status SMEA Putra Tama menjadi status DISAMAKAN pada tahun 1986 (hasil penilaian akreditasi berlaku lima tahun sekali). Terakhir akreditasi dilakukan pada tahun 1998. itu digantikan oleh Bp. Simon Suharyanto sampai sekarang.
C. Visi, Misi, dan Tujuan Program SMK Putra Tama 1. Visi SMK Putra Tama
SMK Putra Tama sebagai pusat pelayanan dan informasi pendidikan untuk masyarakat dengan mendidik calon tenaga menengah yang terampil, profesional, dan beriman.
2. Misi SMK Putra Tama
Menghasilkan tamatan yang memiliki: a. Kompetensi
(67)
b. Kejujuran, kedisiplinan, tanggung jawab c. Kepedulian
3. Tujuan Program SMK Putra Tama
Adapun tujuan pendidikan untuk masing- masing jurusan di SMK Putra Tama adalah sebagai berikut:
1. Program Keahlian Akuntansi
a. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik
b. Mendidik peserta diklat agar menjadi warga Negara yang bertanggung jawab
c. Mendidik peserta diklat agar dapat menerapkan hidup sehat, memiliki wawasan pengetahuan dan seni
d. Mendidik peserta diklat dengan keahlian dan keterampilan dalam bidang keahlian bisnis dan manajemen khususnya Program Keahlian Akuntansi agar dapat bekerja dengan baik secara mandiri atau mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah
e. Mendidik peserta diklat agar mampu memilih karir, berkompentensi dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang Keahlian Bisnis dan manajemen khususnya Program Keahlian Akuntansi
f. Membekali peserta diklat ilmu pengetahuan dan keterampilan sebagai bekal bagi yang berminat untuk melanjutkan pendidikan
(68)
2. Program Keahlian Penjualan
a. Memasuki lapangan kerja serta dapat mengembangkan sikap profesional dalam lingkup keahlian Bisnis Manajemen
b. Mampu memilih karir, mampu berkompetensi dan mampu mengembangkan diri dalam lingkungan Bisnis Manajemen
c. Menjadi tenga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini maupun masa yang akan datang dalam lingkup keahlian Bisnis Manajemen
d. Menjadi Warga Negara yang produktif, adaptif dan kreatif 3. Program Keahlian Radio Broadcast
Membekali para peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan, dan sikap agar kompeten dalam:
a. Announcing Skill, yaitu bertutur dalam kaidah announcing
b. Operating Skill, yaitu mengoperasikan peralatan peralatan stud io siaran radio
c. Musical Touch, yaitu keterampilan merangkai musik dalam tatanan
yang menyentuh emosi, bercitra rasa dan harmonis.
D. Sistem Pendidikan SMK Putra Tama
Sistem Pendidikan di SMK adalah PSG (Pendidikan Sistem Ganda) di mana di dalamnya terdapat program pendidikan di sekolah dengan penguasaan keahlian kerja yang diperoleh melalui pengenalan langsung dengan dunia
(69)
kerja, yaitu dengan melaksanakan PI (Praktek Industri) sehingga siswa dapat terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional tertentu.
1. Komponen-komponen PI
Isi sistem pendidikan ini mempunyai komponen-komponen yaitu:
a. Komponen Pendidikan Umum (normatif), dimaksudkan untuk membentuk siswa menjadi warga negara yang baik, yang memiliki karakter sebagai warga negara dan bangsa Indonesia.
b. Komponen Pendidikan Dasar Penunjang (Adaptif), dimaksudkan untuk memberikan bekal penunjang keahlian profesi dan bekal kemampuan untuk mengikuti perkembangan IPTEK.
c. Komponen Produktif
1) Komponen teori kejuruan, dimaksudkan untuk membekali pengetahua n teknis dasar keahlian kejuruan.
2) Komponen praktek dasar profesi, yaitu berupa latihan kerja untuk menguasai teknik bekerja secara baik dan benar sesuai tuntutan persyaratan keahlian dan sikap kerja professional.
3) Komponen praktek keahlian profesi, yaitu berupa kegiatan bekerja secara terprogram dalam situasi sebenarnya untuk mencapai tingkat keahlian dan sikap kerja professional.
2. Keuntungan PI
Bagi Dunia Usaha atau Dunia Industri
a. Mengenal dan mengamati keahlian siswa PI di tempat tersebut. b. Dapat merekrut siswa jika dibutuhkan sebagai karyawan.
(70)
c. Ikut serta dalam memajukan bidang pendidikan.
d. Siswa dapat dibentuk sesuai dengan ciri khas tertentu perusahaan. e. Bagi siswa hasil belajar siswa akan lebih bermakna karena setelah
selesai sekolah akan benar-benar memiliki kemampuan professional sebagai modal kerja.
f. Siswa tidak terlalu lama untuk mencari tingkat keahlian siap kerja, karena sudah siap memasuki dunia kerja.
g. Menambah kemampuan dan keterampilan praktis.
h. Mengembangkan kepribadian menjadi mantap dan mandiri. i. Memupuk rasa tanggung jawab.
j. Meningkatkan rasa percaya diri siswa. k. Kemampuan profesionalnya bertambah.
E. Kurikulum SMK Putra Tama
Kurikulum SMK 1994 diberlakukan dengan keputusan Mendikbud Nomer 080/u/1993 tanggal 27 Februari 1993, diantaranya berisi Landasan, Program dan Pengembangan Kurikulum SMK. Pada landasan tersebut secara tegas dikemukaan bahwa kurikulum SMK dirancang dan disusun secara dinamis dan fleksibel, agar mampu mengantisipasi dan sekaligus mengikuti berbagai perkembangan yang terjadi.
Sejak awal diimplementasikan, kurikulum SMK selalu terbuka terhadap berbagai upaya penyempurnaan yang selain menekankan pada pemberian bekal kemampuan daya sesuai dan pengembangan diri tamatan.
(71)
Lebih berorientasi kepada kebutuhan pemakai tamatan (demand driven)
terutama degan diterapkannya pola penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda (PSG).
Pengalaman di lapangan sejak tahun pelajaran 1994/1995 menunjukan bahwa jika kurikulum SMK 1994, yang dirancang dan dikembangkan sebelum lahirnya kebijakan dan kesepadanan dituntun untuk dapat mewadahi wawasan dan misi yang terkandung dalam kebijakan tersebut, ternyata masih memerlukan beberapa penyempurnaan. Atas dasar itulah, dengan tetap mengacu pada kebijakan yang tertuang pada keputusan Mendikbud tersebut diatas disusun buku “Garis-garis besar Program Pendidikan dan Pelatihan (GBPP) kurikulum SMK ” serta buku pedoman pelaksanaan Kurikulum SMK Edisi 1999 menganut prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Berbasis luas, kuat dan mendasar Broad Based Curriculum ( BBC) 2. Berbasis Kompetensi (Competency Based Curriculum)
3. Pembelajaran Tuntas (Mastery Learning)
4. Berbasis Ganda (Dual Based Program), dilaksanakan di sekolah dan dunia usaha/industri
5. Peningkatan kemampuan daya serap dan kemandirian pengembangan diri tamatan
Garis-garis Besar Program Pendidikan dan pelatihan (GBPP) dan Pedoman pelaksanaan kurikulum SMK edisi 1999 ini diterbitkan karena didorong oleh tuntutan kebutuhan lapangan, terutama SMK dan institusi pasangannya, yang memerlukan adanya dokumen kurikulum yang benar-benar
(72)
telah dirancang untuk mengoperasikan PSG. Di samping itu SMK dituntut untuk menerapkan kegiatan ekstrakurikuler yang berfungsi untuk meningkatkan kecerdasan emosional (Emotional Quality) peserta didik, dimana pelaksanaannya merupakan bagian integral dari seluruh kegiatan PSG. 1. Program Keahlian di SMK Putra Tama
Program yang ditawarkan di SMK Putra Tama pada saat ini adalah Penjualan dan Akuntansi untuk kelas II dan kelas III dengan menggunakan kurikulum 1999. Nantinya akan masuk pada program keahlian Ak untansi dan Penjualan.
2. Struktur Program Diklat Mata Pelajaran atau Susunan Program Pendidikan dan Pelatihan
a. Program Normatif
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Pendidikan Agama, Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Sejarah Nasional dan Sejarah Umum.
b. Program Adaptif
Matematika, Bahasa Inggris, Ekonomi, Komputer, Kewirausahaan. c. Program Produktif
1) Program Keahlian Akuntansi
Akuntansi Keuangan, Akuntansi Perbankan, Paket Keahlian Akuntansi.
(73)
Pemasaran Barang dan Jasa, Mesin- mesin Khusus, Paket Keahlian Penjualan.
Tabel 9
Susunan Program Pendidikan dan Pelatihan
Jam pembelajaran Program Pendidikan dan
Pelatihan
Tk I Tk II Tk III
Program Normatif
1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2. Pendidikan Agama
3. Bahasa dan Sastra Indonesia 4. Sejarah Nasional dan Sejarah Umum 5. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
80 jam 80 jam 80 jam 80 jam 80 jam 80 jam 80 jam 80 jam 80 jam 80 jam 32 jam 32 jam 32 jam 32 jam 32 jam Program Adaptif 1. Matematika 2. Bahasa Inggris 3. Ekonomi 4. Komputer 5. Kewirausahaan 240 jam 240 jam 160 jam 120 jam 40 jam 240 jam 240 jam 160 jam - 40 jam 64 jam 64 jam 48 jam - 32 jam Program Produktif
1. Pelayanan Prima 2. Membuka Usaha Kecil 3. Siklus Akuntansi 4. Mengetik
5. Surat Niaga dan Kearsipan 6. Akuntansi Keuangan 7. Akuntansi Perbankan 8. Paket Keahlian :
• Akuntansi
80 jam 80 jam 200jam 200 jam 240 jam - - - - - - - - 460 jam 460 jam - - - - - - - - 1432 jam
(74)
Catatan : 1 jam pelajaran = 45 menit dan proram keahlian Akuntansi, Penjualan dan Radio Broadcast Sama.
F. Organisasi Sekolah SMK Putra Tama
SMK Putra Tama dipimpin oleh Kepala Sekolah yang bertanggung jawab kepada Yayasan dan Dewan Sekolah/Komite Sekolah. Kepala dalam menjalankan tugasnya di bant u oleh waka-waka yang ada dibawahnya, yang meliputi:
1. Waka Urusan Kurikulum, yang mengurusi masalah perpustakaan, penerimaan siswa baru, kelompok kerja praktek industri, dan wali kelas. Waka urusan kurikulum juga berperan sebagai Kepala Program Keahlian AK/PJ.
2. Waka Urusan Humas, yang mengurusi masalah kelompok kerja praktek industri, bursa kerja sekolah, dunia usaha industri, dana sosial, dan orang tua siswa serta mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan pihak luar sekolah.
3. Waka Urusan Kesiswaan, yang mengurusi OSIS, BP, Unit Kesehatan Siswa, dan piket.
4. Waka Urusan Sarana/Prasarana, yang mengurusi masalah Laboraturium komputer, laboraturium penjualan, laboraturium koperasi dan laboraturium ketik.
(75)
G. Sumber Daya Manusia SMK Putra Tama 1. Yayasan
Yayasan yang dimiliki adalah Yayasan Putra Tama dan merupakan yayasan tunggal. Yayasan Putra Tama memiliki dua instansi pendidikan, yaitu:
a. SLTP Putra Tama yang berstatus “Disamakan”. b. SMK Putra Tama yang berstatus “Disamakan”.
Yayasan Putra Tama berdiri di atas tanah milik Yayasan papa miskin dengan suatu misi boleh mendirikan bangunan akan tetapi hanya hak pakai saja bukan hak milik. Luas Yayasan Putra Tama kurang lebih 700 meter persegi.
Adapun susunan pengurus yayasan yang baru pada saat ini adalah: a. Penasehat : M. Minarto, Pr
(Pastur kepala paroki St. Yacobus Bantul) b. Ketua : Drs. Bambang Soemantri
c. Sekertaris : F. Pranyono d. Bendahara : P. Suharjiman 2. Kepala Sekolah
Sejak berdiri sampai sekarang SMK Putra Tama sudah mengalami empat kali pergantian kepala sekolah. Kepala sekolah untuk saat ini dipegang oleh Bapak Simon Suharyanto yang baru saja diangkat per 1
(76)
November 2002 menggantikan Bp. Bernadus Susilo. Kepala Sekolah sebagai pimpinan di SMK Putra Tama kedudukannya di bawah Yayasan Putra Tama dan Departemen Pendidikan Nasional menurut UU otonomi daerah yang terdapat dalam PP No. 22 dan 25 tahun 2000 dan di bawah PEMDA, maka di SMK Putra Tama Kepala Sekolahnya dibantu oleh para wakil kepala sekolah.
Tugas Kepala Sekolah:
a. Merencanakan dan mengatur pelaksanaan program sekolah dan pengajaran tahunan dengan membagi dan memberikan kepada guru-guru yang mengajar.
b. Mendukung dan mengawasi pelaksanaan tugas-tugas guru, karyawan dan para pegawai lainnya.
c. Mengawasi dan menjaga kelancaran tugas-tugas dibidang ketatausahaan.
d. Memimpin rapat guru
e. Menjalin hubungan dengan lembaga lain diluar sekolah. 3. Wakil Kepala Sekolah
Dalam menjalankan tugasnya seorang Kepala Sekolah dibantu oleh wakil-wakil Kepala Sekolah yang terbagi dalam:
a. Wakasek Kurikulum : Drs. Bambang Sutarto b. Wakasek : P. Suyadi, B.A. c. Wakasek Humas : Drs. A Djuwarno
(77)
d. Pembimbing Osis : - Drs. P Agus Sumantri - - A. Eko Edi Santoso
- Bambang Sudaryanto - Mulyoto Bekti Nugroho 4. Guru
Secara keseluruhan SMK Putra Tama memiliki 32 orang guru 1 kepala sekolah. Gurunya terdiri dari 10 guru negeri dan 21 guru tidak tetap yang di bayar oleh yayasan.
Menurut fungsinya, guru di SMK Putra tama dapat dibedakan menjadi: a. Guru Wali
Tugas seorang guru wali adalah mengelola kegiatan akademik belajar mengajar di kelas dan memberikan bimbingan baik akademik maupun non akademik. Tanggung jawab seorang guru wali yaitu mengarahkan dan membina sikap dan nilai dalam diri siswa. Selain itu peran guru wali kelas juga sebagai pengganti orang tua siswa di sekolah. Tugas wali dalam membantu kepala sekolah adalah sebagai berikut :
1) Pengelola kelas
2) Penyelenggara administrasi kelas 3) Pengisian daftar nilai siswa
4) Pembuatan catatan khusus tentang siswa 5) Pencatatan mutasi siswa
(78)
6) Pengisian buku laporan pendidikan (rapor) 7) Pembagian buku rapor
b. Guru Bidang Studi/Diklat
Guru bidang studi merupakan guru yang memberikan program bidang studi tertentu disekolah.
c. Guru Piket
Guru piket adalah guru yang mendapat tugas dan tanggung jawab atas pelaksanaan proses belajar mengajar dan kegiatan sekolah pada hari/jam sekolah. Dalam satu minggu di SMK Putra Tama guru piket berjumlah 12 orang karena satu hari ada 2 orang guru piket. Data guru di SMK Putra Tama terdiri dari:
1) Guru tetap dari pemerintah (DPK)/guru dipekerjakan.
- Drs. Simon Suharyanto - Dra. Y. Rini Prastuti - Drs. Bambang Sutarto - P. Suyadi, B.A - R. Wudjijono, BA - A. Bambang. S - Dra. ZitaTri Murdani - A. Pardiono, S.Pd - Dra. L. Tri Camaradini - Dra. M. Septi Yudanti 2) Guru tidak tetap yang gajinya dari yayasan atau sekolah itu sendiri
termasuk guru BP-nya.
- Drs. Suryadi Sukarno - Elfi Setyorini
- G. Rusbagyo - A. Ifan Triwidayanto - Tutik Sulistyowati, BA - A. Takarianto
(1)
172
(2)
173
(3)
174
(4)
175
(5)
176
(6)
177