Korelasi antara lingkungan tempat tinggal siswa dan sekolah dengan prestasi belajar fisika pada siswa kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Yogyakarta - USD Repository

KORELASI ANTARA LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL SISWA DAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS

  Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika

  

Oleh:

Nama : Florensia Yosinta

NIM : 051424003

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2010

  

MOTTO

“Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya

hendaklah kita selalu bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan terhadap

apa yang telah kita terima, seperti pada saat kita memohon kepada-Nya”

” Percobaan-percobaan yang kamu alami adalah percobaan-percobaan biasa, yang

tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan

membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia

akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya”.

  (1 Korintus 10-13)

HALAMAN PERSEMBAHAN

  Dengan penuh Cinta dan Kasih Sayang kupersembahkan skripsi ini kepada : TUHAN YESUS KRISTUS DAN BUNDA MARIA KEDUA ORANG TUAKU ABANG, KAKAK DAN ADIKKU YANG AKU SAYANG

PACARKU YANG SELALU MEMBERI AKU SEMANGAT

KELUARGA PACARKU KELUARGA BESARKU

TEMAN-TEMANKU YANG SELALU MENDUKUNG DAN

  MEMBANTUKU

  

ABSTRAK

  Florensia Yosinta. 2010 Korelasi antara Lingkungan Tempat Tinggal dan Lingkungan Sekolah dengan Prestasi Belajar Fisika

  (Studi pada Siswa Kelas XI IPA Sekolah Menengah Atas Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran 2009 ). Program Studi Pendidikan Fisika. Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma.

  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) korelasi antara lingkungan sosial tempat tinggal siswa dan lingkungan sosial sekolah siswa dengan prestasi belajar fisika, (2) korelasi antara lingkungan fisik tempat tinggal siswa dan lingkungan fisik sekolah dengan prestasi belajar fisika, dan

  (3) faktor manakah di antara lingkungan sosial tempat tinggal siswa dan lingkungan sosial sekolah dengan lingkungan fisik tempat tinggal siswa dan lingkungan fisik sekolah yang menunjukkan korelasi yang lebih signifikan terhadap prestasi belajar fisika. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta pada bulan Oktober dan bulan November 2009. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Yogyakarta dengan jumlah sampel 30 siswa. Data dikumpulkan dengan kuesioner, tes, observasi, wawancara dan dokumentasi. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis korelasi Pearson dengan taraf signifikan 0,05, dan dengan teknik pengkodingan.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) tidak terdapat korelasi yang signifikan antara lingkungan sosial tempat tinggal siswa dan lingkungan sosial sekolah dengan prestasi belajar fisika, karena koefisien korelasinya r obs = 0,347 lebih rendah dari harga kritisnya r = 0,381, (2) tidak terdapat korelasi yang crit signifikan antara lingkungan fisik tempat tinggal siswa dan lingkungan fisik sekolah dengan prestasi belajar fisika, karena koefisien korelasinya r = 0,240

  obs

  lebih rendah dari harga kritisnya r = 0,381, dan (3) antara faktor lingkungan crit sosial tempat tinggal siswa dan lingkungan sosial sekolah dengan lingkungan fisik tempat tinggal dan lingkungan fisik sekolah sama-sama tidak menunjukkan korelasi yang signifikan terhadap prestasi belajar fisika siswa.

  

ABSTRACT

  Florensia Yosinta. 2010. Correlation Between Home Environtment and School Environtment with Physics Learning Achievement (Study on XI Grade Students in Science Class Pangudi Luhur Upper Secondary School Yogyakarta on 2009 School Year). Physics Education Study Program. Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University.

  The aim of this research are to know : (1) correlation between student’s home social environtment and student’s school social environtment with physics learning achievement, (2) correlation between student’s home physics environtment and school physic environtment with physics learning achievement, and (3) which factor between student home social environtment and school social environtment with student’s home physic environtment and student school physic environtment that shows more significant correlation on physics learning achievement. This research were held in Pangudi Luhur upper secondary school Yogyakarta on October and November 2009. The population on this research were all XI grade students in science class Yogyakarta upper secondary school with the samples were 29 students. All data have been collected by questionnaire, test, observation, interview, and documentation. The result data of the research have been analizing by person correlation analize technigue with significant level 0,05, and coding teachnigue.

  The result of the research are : (1) there is no significant correlation between student home social environtment and school social environtment with physics learning achievement, because the correlation coefficient r obs = 0,347 lower then the critical value r = 0,381, (2) crit there is no significant correlation between student’s home physic environtment and school physic environtment with physics learning achievement, because the correlation coeffisien r obs = 0,240 lower than the critical value r = 0,381, and (3) between the student home social environtment crit factor and school social environtment with student home physic environtment and school physic environtment both are showing significant correlation to students physics learning archievement.

  

ix

KATA PENGANTAR

  Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dan Bunda Maria, atas segala bimbingan serta petunjuk-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Korelasi Antara Lingkungan Tempat Tinggal dan Lingkungan Sekolah dengan Prestasi Belajar Fisika” berjalan dengan lancar.

  Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan kerelaan dari beberapa pihak, penulis pasti banyak menemui hambatan. Oleh karena itu, dengan tulus hati, penulis mengucapkan terima kasi kepada :

  1. Dr. Paulus Suparno, S.J., M.S.T., selaku dosen pembimbing yang mengarahkan dan membimbing penulis.

  2. Drs. Severinus Domi, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma.

  3. Drs. Br. Herman Yoseph, FIC, selaku Kepala SMA Pangudi Luhur Yugyakarta yang memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.

  4. Drs. Ign. Suroto, selaku guru bidang studi fisika yang banyak membantu dalam penelitian.

  5. Ibu Rani, selaku guru BK yang sudah memberikan waktu untuk penulis dalam pengambilan data. x

  6. Siswa-siswi SMA Pangudi Luhur kelas XI IPA 1 yang telah membantu penulis dalam lancarnya pengambilan data.

  7. Bapak Sugeng, Ibu Heni (sekretarian JPMIPA) dan m’agus mokro, atas kerja samanya dalam melayani pembuatan surat izin penelitian.

  8. Bapak dan Ibuku tercinta yang telah memberikan dukungan moril dan dana kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  9. Bang Is, Kak’Ola dan Adikku Pipin yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada penulis.

  10. Pacarku Deodatus Bhinneka Dutha yang selalu memberikan semangat, perhatian, kesaabaran, sayang dan cinta yang mendukungku untuk menyelesaikan skripsi ini.

  11. Papa, Mama dan Kakak Mas Dutha, yang telah memberikan motivasi dan fasilitas kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  12. Keluarga Om Sarimin dan keluarga Om Wito, yang telah memberikan motivasi kepada penulis.

  13. Semua teman-teman P’Fis’05 (Nita Cicil, Nitakris, Prapti, Enny, Rita, Cici, Dini, Tuti, Ashi, Melly, Maia, Ika, Khoti, Ira, Nuning, Feri, Dinar, Helen, Wido, Wisnu, Era, Nori, Vega, Agus dan Arun ), terima kasih ya teman-teman atas dukungannya...& tetap SEMANGAT !!!!

  14. Nita Cicil teman satu tempat penelitian dan seangkatan yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan abstrak.

  15. Mas Wisnu, yang telah membantu penulis dalam pengambilan data.

  16. Teman-temanku yang ada di Darit, yang selalu mendukung penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. xi

  17. Teman-teman kos (Ee’e, Nita, Ocha, Onia, Sari, Laras, Reta dan Umi), mantan mba kos (M’Yanti, M’Nana. M’ Utin dan M’ Aris) dan keluarga bapak kos, yang selalu mendukung dan memberikan semangat kepada penulis sehingga skripsi ini selesai.

  18. Romo Antono, Br. Cahyo, Br. Yani, Br. Petrus, yang selalu mendoakan penulis sehingga skripsi ini terselesaikan.

  19. Coco, Cici kura-kuraku dan Dupi dan Poh yang imut selalu menemaniku begadang dan tempatku berkeluh kesah dalam penulisan skripsi ini.

  20. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terima kasih atas segala bantuannya dan dukungannya.

  Semoga segala pengorbanan dan budi baik dari semua pihak yang telah membantu penulis, mendapat imbalan yang pantas dari Tuhan Yang Maha Esa.

  Akhir kata semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat, terutama bagi almamater tercinta.

  Yogyakarta, Penulis xii

  

DAFTAR ISI

  Hal HALAMAN JUDUL........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii HALAMAN MOTO ....................................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v HALAMAN KEASLIAN KARYA ................................................................. vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

  ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................................... vii ABSTRAK ....................................................................................................... viii ABSTRACT..................................................................................................... vix KATA PENGANTAR ..................................................................................... x DAFTAR ISI.................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL............................................................................................ xvii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xix DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xx

  BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1 A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................ 4 C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 4 D. Pembatasan Variabel............................................................................ 5

  E. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6

  BAB II DASAR TEORI .................................................................................. 7 A. Lingkungan Tempat Tinggal dan Lingkungan Sekolah....................... 7

  1. Pengertian Lingkungan .................................................................. 7

  2. Lingkungan Tempat Tinggal dan Lingkungan Sekolah................. 9

  a. Lingkungan Sosial ................................................................... 9

  b. Lingkungan Nonsosial ............................................................. 13

  B. Belajar Fisika ....................................................................................... 13

  1. Pengertian Belajar .......................................................................... 13

  2. Belajar Fisika ................................................................................. 17

  3. Prestasi Belajar Fisika.................................................................... 21

  C. Kerangka Berpikir................................................................................ 24

  D. Hipotesis Penelitian ............................................................................. 25

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 26 A. Jenis Penelitian..................................................................................... 26 B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 26 C. Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................... 26 D. Variabel Penelitian............................................................................... 27 E. Instrumen Penelitian ............................................................................ 28

  1. Kuesioner Lingkungan Fisik dan Sosial Tempat Tinggal dan Lingkungan Sekolah ..................................... 28

  2. Tes Prestasi Belajar Fisika ............................................................. 30

  3. Observasi Lingkungan Fisik Sekolah dan Proses Mengajar Guru Fisika .................................................................... 31

  4. Wawancara Lingkungan Fisik dan Sosial Tempat Tinggal Siswa ................................................................... 33

  5. Dokumentasi Prestasi Belajar Fisika siswa.................................... 37

  F. Validitas ............................................................................................... 38

  G. Metode Analisis Data........................................................................... 38

  1. Korelasi Lingkungan Fisik dan Sosial Tempat Tinggal dan Lingkungan Sekolah dengan Prestasi Belajar Fisika ..................... 39

  2. Koding Lingkungan Fisik dan Sosial Tempat Tinggal dan Lingkungan Sekolah ...................................................................... 40

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 41 A. Hasil Penelitian .................................................................................... 41

  1. Lingkungan Sosial Tempat Tinggal Siswa dan Lingkungan Sosial Sekolah .......................................................................................... 41

  2. Lingkungan Fisik Tempat Tinggal dan Lingkungan Fisik Sekolah Siswa .............................................................................................. 43

  3. Tes Prestasi Belajar Fisika Siswa .................................................. 45

  4. Prestasi Belajar Fisika Siswa ......................................................... 47

  5. Observasi Lingkungan Fisik Sekolah dengan Cara Mengajar Guru ...................................................................... 48

  6. Wawancara...................................................................................... 51

  B. Analisis Data dan Pengujuan Hipotesis ............................................... 57

  1. Hubungan Antara Lingkungan Sosial Tempat Tinggal Siswa dan Lingkungan Sosial Sekolah dengan Prestasi Belajar Fisika

  Siswa .............................................................................................. 57

  2. Hubungan Antara Lingkungan Fisik Tempat Tinggal Siswa dan Lingkungan Fisik Sekolah dengan Prestasi Belajar Fisika Siswa .............................................................................................. 58

  C. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................... 59

  1. Hubungan Antara Lingkungan Sosial Tempat Tinggal Siswa dan Lingkungan Sosial Sekolah dengan Prestasi Belajar Fisika

  Siswa .............................................................................................. 59

  2. Hubungan Antara Fisik Tempat Tinggal Siswa dan Lingkungan Fisika Sekolah dengan Prestasi Belajar Fisika Siswa .................... 62

  3. Faktor Manakah di Antara Lingkungan Sosial Tempat Tinggal Siswa dan Lingkungan Sosial Sekolah dengan Lingkungan Fisik Tempat Tinggal Siswa dan Lingkungan Fisik Sekolah yang Menunjukkan Korelasi yang Lebih Signifikan Terhadap Prestasi BelajarFisika Siswa........................................................................ 66

  BAB V PENUTUP........................................................................................... 67 A. Kesimpulan .......................................................................................... 67 B. Saran .................................................................................................... 68 C. Keterbatasan Penelitian........................................................................ 68 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 69 LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Hal.

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Kuesioner Lingkungan Sosial Tempat Tinggal dan Lingkungan Sekolah..........................................................

  29 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Lingkungan Fisik Tempat Tinggal dan Lingkungan Sekolah..........................................................

  29 Tabel 3.3 Kisi-Kisi Tes Prestasi Belajar Fisika ......................................

  30 Tabel 3.4 Pemberian Skor Kuesioner .....................................................

  39 Tabel 4.1 Skor Lingkungan Sosial Tempat Tinggal Siswa dan lingkungan Sosial Sekolah .......................................................

  41 Tabel 4.2 Sebaran Frekuensi Skor Lingkungan Sosial Tempat Tinggal Siswa dan Lingkungan Sosial Sekolah ....................................

  42 Tabel 4.3 Skor Lingkungan Fisik Tempat Tinggal Siswa dan Lingkungan Fisik Sekolah Siswa .............................................

  43 Tabel 4.4 Sebaran Frekuensi Skor Lingkungan Fisik Tempat Tinggal Siswa dan Lingkungan Fisik Sekolah Siswa............................

  44 Tabel 4.5 Nilai Tes Prestasi Belajar Fisika Siswa ..................................

  45 Tabel 4.6 Sebaran Frekuensi Skor Tes Prestasi Fisika Siswa dalam Interval ...................................................................................

  46 Tabel 4.7 Skor Prestasi Belajar Fisika Siswa..........................................

  47 Tabel 4.8 Sebaran Frekuensi Skor Prestasi Belajar Fisika Siswa dalam Interval ..................................................................................... 48

Tabel 4.9 Ringkasan Perhitungan Data Lingkungan Sosial Tempat

  Tinggal Siswa dan Lingkungan Sosial Sekolah dengan Prestasi Belajar Fisika Siswa..................................................

  57 Tabel 4.10 Ringkasan Perhitungan Data Lingkungan Fisik Tempat Tinggal Siswa dan Lingkungan Fisik Sekolah dengan Prestasi Belajar Fisika Siswa ................................................

  58

  DAFTAR GAMBAR

  Hal Gambar 1. Histogram Sebaran Skor Lingkungan Sosial Tempat Tinggal Siswa dan Lingkungan Sosial Sekolah ..............................

  43 Gambar 2. Histogram Sebaran Skor Lingkungan Fisik Tempat Tinggal Siswa dan Lingkungan Fisik Sekolah Siswa......................

  45 Gambar 3. Histogram Sebaran Skor Tes Prestasi Belajar Fisika Siswa Dalam Interval....................................................................

  46 Gambar 4. Histogram Sebaran Skor Prestasi Belajar Fisika Siswa Dalam Interval....................................................................

  48

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Hal Lampiran 1 : Surat Permohonan Ijin Penelitian di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta................................................................................... .

  71 Lampiran 2 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta........... ...............................................

  72 Lampiran 3 : Lembar Kuesioner .........................................................................

  73 Lampiran 4 : Lembar Tes.....................................................................................

  79 Lampiran 5 : Lembar Observasi .........................................................................

  82 Lampiran 6 : Lembar Pertanyaan-Pertanyaan Wawancara .................................

  85 Lampiran 7 : Data Skor Lingkungan Sosial Tempat Tinggal Siswa dan Lingkungan Sosial Sekolah ..........................................................

  87 Lampiran 8 : Data Skor Lingkungan Fisik Tempat Tinggal Siswa dan Lingkungan Fisik Sekolah .............................................................

  89 Lampiran 9 : Data Tes Prestasi Belajar Fisika ....................................................

  91 Lampiran 10 : Data Prestasi Belajar Fisika Siswa ...............................................

  93 Lampiran 11 : Data Observasi ............................................................................

  96 Lampiran 12 : Data Jawaban Pertanyaan Wawancara ........................................ 101 Lampiran 13 : Data Koding dari Wawancara ..................................................... 108 Lampiran 14 : Data Hasil Keseluruhan Prestasi Belajar Fisika .......................... 120 Lampiran 15 : Data Perhitungan Hubungan Lingkungan Sosial Tempat Tinggal

  Siswa dan Lingkungan Sosial Sekolah dengan Prestasi Belajar Fisika............................................................................................ 122 xx

  Lampiran 16 : Data Perhitungan Hubungan Lingkungan Fisik Tempat Tinggal Siswa dan Lingkungan Fisik Sekolah dengan Prestasi Belajar Fisika ........................................................................................... 124

  Lampiran 17 : Daftar Nilai Fisika dari Guru ...................................................... 126 xxi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seorang siswa dalam belajar fisika dikatakan kurang berhasil apabila

  perubahan tingkah laku yang terjadi belum mampu menentukan kebijaksanaannya untuk mencapai suatu hasil yang telah ditetapkan secara tepat dalam waktu yang telah ditentukan. Untuk mencapai suatu hasil belajar yang maksimal, banyak aspek yang mempengaruhinya, salah satu aspek yakni prestasi belajar. Ilmu-ilmu yang diperoleh siswa dalam pendidikan bersifat kualitatif kemudian dinyatakan secara kuantitatif, yaitu nilai-nilai atau prestasi belajar. Prestasi belajar diperoleh melalui tes hasil belajar.

  Prestasi belajar siswa banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik berasal dari dirinya (internal) maupun dari luar dirinya (eksternal). Prestasi belajar yang dicapai siswa pada hakikatnya merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor tersebut. Oleh karena itu, pengenalan guru terhadap faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa penting sekali artinya dalam rangka membantu siswa mencapai prestasi belajar yang seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuannya masing-masing ( Uzer Usman & Lilis Setiawati, 1993 : 9-10 ).

  Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar digolongkan menjadi 2, yaitu: faktor dari dalam, dan faktor dari luar.

  Faktor dari dalam yaitu faktor-faktor yang dapat mempengaruhi belajar yang berasal dari siswa yang sedang belajar. Faktor-faktor itu meliputi : 1 ). fisiologi dan, 2 ). psikologis. Fisiologi meliputi kondisi jasmaniah secara umum dan kondisi panca indra. Karena anak yang segar jasmaninya akan lebih mudah proses belajarnya, dan kondisi panca indra yang baik akan memudahkan anak dalam proses belajar. Sedang faktor psikologis yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar adalah kecerdasan, bakat, minat, motivasi, emosi dan kemampuan kognitif

  (NN1, 2008 : 1-2 ). Faktor dari luar yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar siswa yang mempengaruhi proses dan hasil belajar. Faktor-faktor ini meliputi : 1

  ). lingkungan fisik dan 2 ). lingkungan sosial. Lingkungan fisik yaitu faktor yang mempengaruhi dalam proses belajar misalnya keadaan udara, cuaca, waktu, tempat atau gedung sekolah, alat-alat yang dipakai untuk belajar seperti alat- alat pelajaran. Lingkungan sosial di sini adalah manusia atau sesama manusia, baik manusia itu ada (kehadirannya) ataupun tidak langsung hadir. Kehadiran orang lain pada waktu sedang belajar, sering kali mengganggu aktivitas belajar. Dalam lingkungan sosial yang mempengaruhi belajar siswa ini dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: 1 ). lingkungan sosial siswa di rumah yang meliputi seluruh anggota keluarga yang terdiri atas: ayah, ibu, kakak atau adik serta anggota keluarga lainnya, 2 ).lingkungan sosial siswa di sekolah yaitu : teman sebaya, teman lain kelas, guru, kepala sekolah serta karyawan lainnya, dan 3 ).lingkungan sosial dalam masyarakat yang terdiri atas seluruh anggota Lingkungan masyarakat dan lingkungan keluarga memberikan pengaruh yang besar terhadap perkembangan siswa karena kedua lingkungan ini akan berhubungan erat dengan pertumbuhan dan perkembangan siswa. Lingkungan masyarakat dan lingkungan keluarga merupakan tempat belajar yang pertama kali sehingga lingkungan ini sangat lekat dengan diri siswa.

  Lingkungan belajar siswa dan peranan orang tua dalam mengawasi siswa belajar memberikan pengaruh yang positif terhadap keberhasilan belajar fisika karena selama ini siswa masih menganggap bahwa belajar fisika itu sulit. Kesulitan ini dilihat dari prestasi belajar fisika yang cenderung rendah dibandingkan dengan pelajaran lainnya. Fisika merupakan pelajaran yang memadukan antara teori dengan penerapan rumus-rumus jika hal tersebut tidak didukung dengan lingkungan belajar yang baik maka prestasi dari pelajaran fisika tidak ada peningkatan.

  Dari permasalahan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Korelasi antara lingkungan tempat tinggal dan sekolah dengan prestasi belajar fisika pada siswa kelas XI IPA di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta”.

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, masalah pokok yang akan diteliti sebagai berikut:

  1. Adakah korelasi antara lingkungan sosial tempat tinggal siswa dan lingkungan sosial sekolah siswa dengan prestasi belajar fisika di kalangan siswa-siswi kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Yogyakarta ?

  2. Adakah korelasi antara lingkungan fisik tempat tinggal siswa dan lingkungan fisik sekolah dengan prestasi belajar fisika di kalangan siswa- siswi kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Yogyakarta ?

  3. Faktor manakah di antara lingkungan sosial tempat tinggal siswa dan lingkungan sosial sekolah dengan lingkungan fisik tempat tinggal siswa dan lingkungan fisik sekolah yang menunjukkan korelasi yang lebih signifikan terhadap prestasi belajar fisika di kalangan siswa-siswi kelas XI

  IPA SMA Pangudu Luhur Yogyakarta ?

  C. Tujuan Penelitian

  Sesuai dengan perumusan masalah di atas, penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui korelasi antara lingkungan sosial tempat tinggal siswa dan lingkungan sekolah dengan prestasi belajar fisika di kalangan siswa- siswi kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Yogyakarta

  2. Untuk mengetahui korelasi antara lingkungan fisik tempat tinggal siswa dan lingkungan fisik sekolah dengan prestasi belajar fisika di kalangan siswa-siswi kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Yogyakarta ?

  3. Untuk mengetahui faktor manakah di antara lingkungan sosial tempat tinggal siswa dan lingkungan sosial sekolah dengan lingkungan fisik tempat tinggal siswa dan lingkungan fisik sekolah yang menunjukkan korelasi yang lebih signifikan terhadap prestasi belajar fisika di kalangan siswa-siswi kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Yogyakarta ?

D. Pembatasan Variabel

  Permasalahan dalam penelitian ini adalah korelasi antara tempat tinggal dan sekolah dengan prestasi belajar fisika.

  1. Lingkungan fisik Lingkungan fisik dalam penelitian ini meliputi : alat-alat belajar, suhu, ventilasi udara, penerangan untuk belajar, warna dinding, ruang belajar, dan waktu belajar.

  2. Lingkungan sosial

  a. Lingkungan keluarga meliputi : cara orang tua mendidik, relasi antar keluarga, suasana belajar, keadaan ekonomi keluarga, pengertian keluarga, tingkat pendidikan.

  b. Lingkungan sekolah meliputi cara guru mengajar, penggunaan media yang digunakan guru, metode pembelajaran yang digunakan guru, kronologi aktivitas guru dalam mengelola kelas, dan fenomena yang terjadi dari aktivitas tubuh, aktivitas verbal dan non verbal.

  c. Lingkungan masyarakat meliputi : peran serta siswa dalam kegiatan masyarakat dan teman bergaul.

  3. Prestasi belajar Prestasi belajar dalam penelitian ini menggunakan data nilai tugas-tugas dari pelajar fisika kelas XI. Data-data tersebut kemudian dirata-rata menjadi satu nilai fisika

E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi guru dan orang tua Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu guru memperlancar proses belajar siswa. Demikian juga dengan orang tua siswa agar turut aktif memberikan dorongan serta menciptakan suasana yang memungkinkan tumbuhnya gairah belajar yang tinggi dalam diri siswa.

  2. Bagi penelitian

  a. Sebagai sarana untuk mempraktekkan teori-teori yang telah diperoleh selama perkuliahan.

  b. Penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan untuk mengimplementasikan pengetahuan yang telah didapatkan oleh peneliti sebelumnya.

  c. Meningkatkan kemampuan peneliti dalam metode penelitian yang baik.

BAB II DASAR TEORI A. Lingkungan Tempat Tinggal dan Lingkungan Sekolah

1. Pengertian Lingkungan

  Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terhadap pembentukan dan perkembangan prilaku individu, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosio-psikologis, termasuk di dalamnya adalah belajar. Menurut Pristiadi Utomo (2009:2) lingkungan itu merupakan kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya serta makhluk hidup lainnya. Lingkungan itu terdiri dari unsur-unsur biotik (makhluk hidup), abiotik (benda mati) dan budaya manusia.

  Menurut UURI No.4 Tahun 1982 & UURI No.23 Tahun 1997 tentang lingkungan hidup, lingkungan didefinisikan sebagai kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya (Rauda Agus Udaya, 2009:2).

  Menurut Soerjono Soekanto dalam Rauda agus Udaya (2009:2), lingkungan dibedakan dalam kategori-kategori sebagai berikut :

  2. Lingkungan biologi, yakni segala sesuatu di kelilingi manusia yang berupa organisme yang hidup (manusia termasuk juga di dalamnya).

  3. Lingkungan sosial yang terdiri dari orang-orang, baik individual maupun kelompok yang berada di sekitar manusia.

  Pristiadi Utomo (2009:3-4) juga mengatakan bahwa lingkungan merupakan sumber belajar yang kaya dan menarik untuk anak-anak.

  Lingkungan mana pun bisa menjadi tempat yang menyenangkan bagi anak- anak. Jika pada saat belajar di kelas anak diperkenalkan oleh guru mengenai binatang, dengan memanfaatkan lingkungan anak akan dapat memperoleh pengalaman yang lebih banyak lagi. Dalam pemanfaatan lingkungan tersebut guru dapat membawa kegiatan-kegiatan yang biasanya dilakukan di dalam ruangan kelas ke alam terbuka dalam hal ini lingkungan. Namun jika guru menceritakan kisah tersebut di dalam ruangan kelas, nuansa yang terjadi di dalam kelas tidak akan sealamiah seperti halnya jika guru mengajak anak untuk memanfaatkan lingkungan.

  Manfaatkan lingkungan sekitar dengan membawa anak-anak untuk mengamati lingkungan akan menambah keseimbangan dalam kegiatan dalam belajar. Artinya belajar tidak hanya terjadi di ruangan kelas namun juga di luar ruangan kelas dalam hal ini lingkungan sebagai sumber belajar yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan fisik, keterampilan sosial, dan budaya perkembangan emosional serta intelektual.

  Menurut Vygotsky (2009:2) perkembangan individu atau siswa dan perkembangan pendidikan sekolah juga melibatkan lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan berubah secara konstan dan lingkungan berhubungan secara nyata dengan individu yang mempunyai peranan penting dalam perkembangan. Perkembangan siswa melibatkan lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan tempat tinggal dan lingkungan kebudayaan di mana siswa itu tinggal.

  Untuk mendapatkan hasil belajar yang baik, terutama hasil belajar fisika lingkungan yang mendukung sangatlah penting. Untuk itu lingkungan tempat tinggal dan lingkungan sekolah sangat perlu diperhatikan untuk tercapainya hasil belajar yang lebih baik, khususnya hasil belajar fisika.

2. Lingkungan Tempat Tinggal dan Lingkungan Sekolah

  Menurut Muhibbin Syah (1995:137) lingkungan tempat tinggal dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

a. Lingkungan sosial

  Lingkungan sosial adalah manusia atau sesama manusia, baik manusia itu ada atau pun tidak langsung hadir. Lingkungan sosial tersebut terdiri dari lingkungan sekolah, lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat. Adapun uraian dari beberapa lingkungan sosial tersebut :

  1. Lingkungan Sosial Sekolah Demi kesuksesan belajar mengajar, banyak sekali hal-hal yang harus diketahui oleh setiap pelajar, agar suatu hasil pembelajaran yang maksimal. Dalam kegiatan pembelajaran ini, bukan hanya ditempuh melalui pendidikan formal melainkan informal. Lingkungan sekolah yang kondusif, sangat mendukung kenyamanan dan kelangsungan proses belajar mengajar di suatu sekolah. Perkembangan dunia yang cepat seiring dengan era globalisasi, menambah semakin besar ragam pengaruh lingkungan yang menerpa dunia pendidikan.

  Model sekolah unggul dan terpadu menjamur dipelosok daerah, dimulai dari yang menyatakan berstandar nasional sampai internasional.

  Tidak menutup kemungkinan bahwa semua itu hasil kerja sama antara guru dan siswanya. Perlu diketahui bahwa proses kegiatan belajar mengajar, bukan hanya diperoleh dalam kelas, tapi bisa juga diperoleh di luar kelas. Para pelajar bisa belajar bersama dengan memberdayakan lingkungan sekolah yang nyaman dan indah.

  Dalam suatu sekolah dapat dikatakan sebagai sekolah yang memiliki tempat strategis dengan lingkungan kondusif bila memenuhi beberapa syarat (NN2, 2008:2-3): a. Lingkungan fisik, meliputi di dalam kelas maupun di luar kelas.

  Lingkungan fisik dalam kelas meliputi sarana dan prasarana prasarana disesuaiakan dengan penggunaan ruang. Ruang kelas untuk belajar berbeda dengan ruang kelas untuk kegiatan praktikum seperti laboratorium. Alat-alat canggih seperti komputer/ internet secara online yang langsung bisa digunakan oleh para guru dan siswa.

  b. Lingkungan sosial interaksi belajar mengajar antara guru dan siswa yang menyenangkan sangat memotivasi belajar siswa. Penerapan model-model pembelajaran yang beraneka ragam, bervariasi dapat mengatasi kejenuhan siswa. Pergaulan antar sesama teman harus dilaksanakan secara harmonis. Dalam pergaulan harus pandai menyeleksi ajakan teman. Bila ajakan itu merupakan kegiatan yang merugikan, sebaiknya dihindari.

  2. Lingkungan Sosial Keluarga Lingkungan memiliki peran penting dalam mewujudkan kepribadian anak. khususnya lingkungan keluarga. Kedua orang tua adalah pemain peran ini. Lingkungan keluarga adalah sebuah basis awal kehidupan bagi setiap manusia. Keluarga menyiapkan sarana pertumbuhan dan pembentukan kepribadian anak sejak dini. Dengan kata lain kepribadian anak tergantung pada pemikiran dan perlakuan kedua orang tua dan lingkungannya.

  Keluarga merupakan bagian dari sebuah masyarakat. Unsur-unsur yang ada dalam sebuah keluarga baik budaya, ekonomi bahkan jumlah khususnya ayah dan ibu. Pengaruh keluarga dalam pendidikan anak sangat besar dalam berbagai macam sisi. Keluargalah yang menyiapkan potensi pertumbuhan dan pembentukan kepribadian anak. Lebih jelasnya, kepribadian anak tergantung pada pemikiran dan tingkah laku kedua orang tua serta lingkungannya.

  Bagi kebanyakan anak, lingkungan keluarga merupakan lingkungan pengaruh inti. Keluarga dipandang sebagai lingkungan dini yang dibangun oleh orangtua dan orang-orang terdekat. Dalam bentuknya keluarga selalu memiliki kekhasan. Setiap keluarga selalu berbeda dengan keluarga lainnya. Ia dinamis dan memiliki sejarah, nilai-nilai, kebiasaan yang turun temurun mempengaruhi secara akulturatif (tidak tersadari). Sebagaian ahli menyebutnya bahwa Pengaruh keluarga amat besar dalam pembentukan pondasi kepribadian anak. Keluarga yang gagal membentuk kepribadian anak biasanya adalah keluarga yang penuh konflik, tidak bahagia, tidak solid antara nilai dan praktek, serta tidak kuat terhadap nilai-nilai baru yang rusak.

  3. Lingkungan Sosial Masyarakat Dalam pendidikan sains dan matematika, sosiokulturalisme mulai banyak diterima. Di samping pentingnya peran dan keaktifan individu dalam membentuk pengetahuannya, juga tidak dipungkiri peran masyarakat, orang lain, dan lingkungan dalam proses pembentukan pengetahuan tersebut (Suparno, 1996:48).

  Lingkungan masyarakat, atau lingkungan pergaulan anak. Biasanya adalah teman-teman sebaya di lingkungan terdekat.

b. Lingkungan nonsosial

  Faktor yang termasuk lingkungan nonsosial ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor- faktor ini dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.

  Dari beberapa faktor-faktor di atas dalam banyak hal saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain dan faktor tersebut juga berperan dalam proses belajar siswa pada pencapaian tarap perkembangan pada diri siswa untuk mencapai prestasi belajar, khususnya dalam prestasi belajar fisika.

B. Belajar Fisika

1. Pengertian Belajar

  Belajar adalah istilah kunci yang paling vital dalam kehidupan manusia khususnya dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar tidak pernah ada pendidikan. Sebagai suatu proses, belajar hampir selalu mendapat perhatian yang luas dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan pendidikan khususnya bidang psikologi pendidikan. Begitu pentingnya pendidikan maka psikologi pendidikan berusaha untuk mengkaji bagaimana tercapainya pemahaman yang lebih luas dan mendalam mengenai proses perubahan manusia dan bagaimana proses belajar terjadi. Perubahan dan kemampuan untuk berubah merupakan batasan dan makna yang terkandung dalam belajar. Dengan kemampuan berubah ini manusia bebas untuk bereksplorasi, memilih dan menetapkan keputusan-keputusan penting dalam kehidupannya (Whandie, 2007:8-10).

  Menurut kaum konstruktivis, belajar merupakan proses aktif pelajar mengkontruksi arti entah teks, dialog, pengalaman fisis, dan lain-lain. Belajar juga merupakan proses menagsimilasikan dan menghubungkan pengalaman atau bahan yang dipelajari dengan pengertian yang sudah dipunyai seseorang sehingga pengertiannya dikembangkan. Proses tersebut antara lain bercirikan sebagai berikut (Suparno, 1996:61):

  1. Belajar berarti membentuk makna. Makna diciptakan oleh siswa dari apa yang mereka lihat, dengar, rasakan, dan alami. Konstruksi arti itu dipengaruhi oleh pengertian yang telah ia punyai.

  2. Konstruksi arti itu adalah proses yang terus-menerus. Setiap kali berhadapan dengan fenomena atau persoalan yang baru, diadkan rekontruksi, baik secara kuat maupun lemah.

  3. Belajar bukanlah kegiatan mengumpulkan fakta, melainkan lebih suatu pengembangan pemikiran dengan membuat pengertian yang baru. Belajar bukanlah hasil perkembangan, melainkan perkembangan itu sendir (Fosnot, 1996), suatu perkembangan yang menuntut penemuan dan pengaturan kembali pemikiran seseorang.

  4. proses belajar yang sebenarnya terjadi pada waktu skema seseorang dalam keraguan yang merangsang pemikiran lebih lanjut. Situasi ketidakseimbangan (disequilibrium) adalah situasi yang baik untuk memacu belajar.

  5. hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman pelajar dengan dunia fisik dan lingkungan (Bettencourt, 1989).

  6. hasil belajar seseorang tergantung pada apa yang telah diketahui si pelajar: konsep-konsep, tujuan, dan motivasi yang mempengaruhi interaksi dengan bahan yang dipelajari. Bagi kaum konstruktivis, belajar adalah proses yang aktif dimana siswa membangun sendiri pengetahuannya, siswa mencari sendiri apa yang mereka pelajari (Suparno, 2006:13). Menurut filsafat konstrukvisme belajar adalah proses mengkontruksi pengetahuan yang dilakukan secara pribadi dan sosial.

  Pengetahuan yang dibentuk secara pribadi adalah pengetahuan yang hanya siswa itu sendiri dapat membentuk dan mengkontruksi pengetahuannya sedangkan pengetahuan secara sosial adalah pengetahuan yang dibentuk melakukan kerja sama, interaksi sosial dan kegiatan sosial (Suparno, 1997:64).

  Berdasarkan definisi di atas dapat dikatakan bahwa, belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru seabagai pengalaman individu itu sendiri. Dan belajar fisika merupakan aktivitas siswa yang bertujuan untuk menemukan keteraturan alam aktivitas belajar akan mengalami perubahan-perubahan dalam pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan tersebut bersifat secara relative dan berbekas (Winkel, 1986:15). Belajar juga merupakan proses yang melibatkan aktivitas mental dan fisik yang berlangsung dalam interaksi aktif siswa dengan lingkungan.

  Menurut Muhibbin Syah (1995:133) secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: a. Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa), yakni keadaan/ kondisi jasmani dan rohani siswa. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa meliputi dua aspek yakni aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah) dan aspek psikologis (yang bersifat rohaniah).

  b. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa. Faktor yang berasal dari luar siswa juga terdiri atas dua macam yakni faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan nonsosial.

  c. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran. faktor-faktor di atas dalam banyak hal saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain dan faktor tersebut juga berperan dalam proses belajar siswa pada pencapaian tarap perkembangan pada diri siswa untuk mencapai prestasi belajar fisika.

2. Belajar Fisika

  Fisika adalah suatu mata pelajaran sains yang dapat mengembangkan kemampuan berfikir analitis deduktif dengan menggunakan pendekatan matematika serta dapat mengembangkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap percaya diri. Menurut Marthen Kanginan (1983:7) fisika adalah ilmu pengetahuan alam yang mempelajari gejala-gejala alam dan interaksinya. Maka fisika merupakan ilmu yang mempelajari kejadian alam dan memungkinkan untuk melakukan penelitian dan percobaan. Fisika dapat dipelajari di alam atau laboratorium. Sedangkan secara teori fisika dapat dipelajari melalui kegiatan analisis dengan berpatokan pada teori.

  Menurut Paul Suparno (2006:10-11) dalam kasus belajar fisika, anak diberi kebebasan untuk mempelajari sendiri. Tekannnya adalah siswa hanya mengerti fisika bila ia sendiri belajar dan dengan demikian membangun pengetahuannya sendiri.

  Namun dalam belajar fisika yang terpenting adalah siswa yang aktif belajar fisika. Maka usaha guru diarahkan untuk lebih membantu dan mendorong agar siswa mau mempelajari fisika sendiri (Suparno, 2006:2). Karena banyak siswa berpendapat bahwa pelajaran fisika itu sulit karena mereka banyak menjumpai persamaan matematika sehingga diidentikkan dengan angka dan rumus. Bagi siswa, konsep dan prinsip fisika menjadi sulit dipahami dan dicerna. Hal ini berdampak pada rendahnya minat siswa untuk belajar fisika. Masalah ini merupakan salah satu masalah klasik yang kerap dijumpai oleh para guru fisika di sekolah. Dan banyak siswa merasa kesulitan untuk mengerti cepat dalam belajar fisika. Tetapi walaupun demikian banyak siswa yang tidak berani untuk bertanya tentang kesulitannya itu, karena siswa merasa takut salah dan kurang percaya diri. Karean dari berbagai pemantauan di lapangan, didapat kesan bahwa guru fisika sering dikatakan galak, tidak suka senyum dan menakutkan sehingga relasi guru dengan siswa jauh.

  Untuk itu komunikasi antar guru dan siswa sangat penting sehingga kesulitan yang dirasakan siswa dapat diatasi. Dalam konteks pembelajaran konstruktivis, guru fisika diharapkan lebih dekat dengan siswa, banyak humor dan menjalin relasi yang dialogis dengan siswa. Dengan demikian, siswa tidak takut dan lebih berani untuk bertanya kepada guru (Suparno, 2006:2)

  Untuk itu Paul Suparno (2006:18) menuliskan secara ringkas pendekatan mengajar konstruktivis selama proses pembelajaran:

  • Siswa dibantu aktif belajar, menekuni bahan
  • Siswa dipacu bertanya
  • Guru menggunakan metode ilmiah dalam proses penemuan sehingga siswa merasa menemukan sendiri pengetahuan mereka. Dengan demikian siswa lebih yakin akan pengetahuannya
  • Pikiran dan gagasan siswa diikuti
  • Guru perlu menggunakan bervariasi metode pembelajaran seperti studi
eksperimen dll. Dengan berbagai metode ini, siswa dapat dibantu menurut intelegensi mereka

Dokumen yang terkait

Korelasi antara disiplin dan motivasi belajar dengan prestasi belajar Fisika siswa kelas XI MIA SMA Negeri 2 Klaten.

0 0 149

Hubungan presepsi siswa tentang penggunaan media pembelajaran dan partisipasi siswa di kelas dengan prestasi belajar siswa : studi kasus pada siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu.

0 1 177

Korelasi antara pandangan siswa SMA terhadap profesionalitas guru dengan prestasi siswa dalam belajar fisika di Timor Leste.

0 2 246

Hubungan antara media pembelajaran dan kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar siswa : studi kasus siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul.

0 0 138

Pengaruh lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah terhadap hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa studi kasus SMK Sanjaya Pakem Yogyakarta

0 2 147

Korelasi antara sumber belajar fisika dengan prestasi belajar fisika dalam bidang kinematika pada siswa SMA kelas XI IPA di Kabupaten Manggarai NTT dan Kabupaten Kediri bagian timur tahun ajaran 2016 2017

1 5 216

Hubungan antara interaksi belajar mengajar, motivasi belajar siswa, dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi : studi kasus pada siswa-siswi kelas XI IPS SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul - USD Repository

0 0 177

Hubungan antara sikap disiplin belajar siswa dan lingkungan belajar siswa dengan prestasi belajar siswa : studi kasus pada siswa SMK Sanjaya Pakem - USD Repository

0 0 175

Hubungan antara media pembelajaran dan kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar siswa : studi kasus siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul - USD Repository

0 0 136

Penggunaan lembar kerja siswa pada pokok bahasan limit fungsi untuk mendukung kepercayaan diri, interaksi sosial, dan prestasi belajar siswa kelas XI IPS2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta - USD Repository

0 0 250