Hubungan antara media pembelajaran dan kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar siswa : studi kasus siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul.
vii ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA MEDIA PEMBELAJARAN DAN KEDISIPLINAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA
Studi Kasus : Siswa –Siswa Kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul Bernadeta Sri Lestari
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2008
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: (1) ada hubungan antara media pembelajaran dengan prestasi belajar siswa; (2) ada hubungan antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar siswa; (3) ada hubungan antara media pembelajaran dan kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar siswa.
Penelitian dilaksanakan di SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul. Jumlah populasi penelitian ini adalah 281 siswa. Sampel penelitian ini berjumlah 99 siswa. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data adalah model analisis korelasi product moment dan analisis regresi ganda.
Dari hasil analisis dapat disimpulkan sebagai berikut = (1) terdapat hubungan positif dan signifikan antara media pembelajaran dengan prestasi belajar siswa ( koefisien regresi sebesar 0,817; koefisien korelasi r= 0,413 dengan probabilitas sebesar 0,000 ). (2) terdapat hubungan positif dan signifikan antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar siswa ( koefisien regresi sebesar 0,591; koefisien korelasi r= 0,262 dengan probabilitas sebesar 0,002 ). (3) terdapat hubungan antara media pembelajaran dan kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar siswa ( R = 0,500 dengan probabilitas sebesar 0,000 ).
(2)
viii ABSTRACT
THE RELATION BETWEEN LEARNING MEDIA, LEARNING DISCIPLINE AND THE STUDENTS’ LEARNING ACHIEVEMENT
A Case Study on Students of the 11 th Grade of Pangudi Luhur Senior High School Sedayu Bantul
Bernadeta Sri Lestari Sanata Dharma University
Yogyakarta 2008
This students’ learning achievement; (2) there is any relation between learning discipline and students’ learning achievement; (3) there is any relation between learning research intends to know whether: (1) there is any relation between learning media and media, learning discipline and students’ learning achievement.
This research was conducted in Pangudi Luhur Senior High School, Sedayu Bantul. The population in this research were all of students of Pangudi Luhur Senior High School Sedayu Bantul. The total population in this research were 281 students. The samples of this research were 99 students. The technique of sample drawing was purposive sampling. The techniques of collecting the data were questionnaire and documentation. The techniques of data analysis were product moment correlation analytical model and multiple regression analysis.
From the result of this research it can be concluded as follow (1) there is positive and significant relation between learning media and students’ learning achievement (regression coefficiency is 0,817; correlation coefficiency r = 0,413 by probability of 0,000); (2) there is positive and significant relation between learning discipline and students’ learning achievement (regression coefficiency is 0,59; correlation coefficiency r = 0,262 by probability of 0,002); (3) there is relation between learning media, learning discipline and students’ learning achievement (r = 0,500 by probability of 0,000).
(3)
i
HUBUNGAN ANTARA MEDIA PEMBELAJARAN DAN KEDISIPLINAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA
Studi Kasus : Siswa Kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun Oleh : Bernadeta Sri Lestari
NIM : 031334052
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2008
(4)
(5)
(6)
iv Persembahan
K u per sem ba hka n ka r y a i n i u n t u k : T u ha n Y esu s K r i st u s da n Bu n da M a r i a A y a ha n da leo su hu d da n I bu n da V er on i ca sa t i y em , A di kku R ober t u s A gu n g K r i st i a n t o, K oi bi t oku F r a n ci scu s M ela n t oko, A lm a m a t er ku U n i v er si t a s Sa n a t a D ha r m a - Y ogy a ka r t a
(7)
v MOTTO
”La M i st a d Es La R a i z D e A m or P ur o
(8)
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 10 Juli 2008 Penulis
(9)
vii ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA MEDIA PEMBELAJARAN DAN KEDISIPLINAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA
Studi Kasus : Siswa –Siswa Kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul Bernadeta Sri Lestari
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2008
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: (1) ada hubungan antara media pembelajaran dengan prestasi belajar siswa; (2) ada hubungan antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar siswa; (3) ada hubungan antara media pembelajaran dan kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar siswa.
Penelitian dilaksanakan di SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul. Jumlah populasi penelitian ini adalah 281 siswa. Sampel penelitian ini berjumlah 99 siswa. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data adalah model analisis korelasi product moment dan analisis regresi ganda.
Dari hasil analisis dapat disimpulkan sebagai berikut = (1) terdapat hubungan positif dan signifikan antara media pembelajaran dengan prestasi belajar siswa ( koefisien regresi sebesar 0,817; koefisien korelasi r= 0,413 dengan probabilitas sebesar 0,000 ). (2) terdapat hubungan positif dan signifikan antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar siswa ( koefisien regresi sebesar 0,591; koefisien korelasi r= 0,262 dengan probabilitas sebesar 0,002 ). (3) terdapat hubungan antara media pembelajaran dan kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar siswa ( R = 0,500 dengan probabilitas sebesar 0,000 ).
(10)
viii ABSTRACT
THE RELATION BETWEEN LEARNING MEDIA, LEARNING DISCIPLINE AND THE STUDENTS’ LEARNING ACHIEVEMENT
A Case Study on Students of the 11 th Grade of Pangudi Luhur Senior High School Sedayu Bantul
Bernadeta Sri Lestari Sanata Dharma University
Yogyakarta 2008
This students’ learning achievement; (2) there is any relation between learning discipline and students’ learning achievement; (3) there is any relation between learning research intends to know whether: (1) there is any relation between learning media and media, learning discipline and students’ learning achievement.
This research was conducted in Pangudi Luhur Senior High School, Sedayu Bantul. The population in this research were all of students of Pangudi Luhur Senior High School Sedayu Bantul. The total population in this research were 281 students. The samples of this research were 99 students. The technique of sample drawing was purposive sampling. The techniques of collecting the data were questionnaire and documentation. The techniques of data analysis were product moment correlation analytical model and multiple regression analysis.
From the result of this research it can be concluded as follow (1) there is positive and significant relation between learning media and students’ learning achievement (regression coefficiency is 0,817; correlation coefficiency r = 0,413 by probability of 0,000); (2) there is positive and significant relation between learning discipline and students’ learning achievement (regression coefficiency is 0,59; correlation coefficiency r = 0,262 by probability of 0,002); (3) there is relation between learning media, learning discipline and students’ learning achievement (r = 0,500 by probability of 0,000).
(11)
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Bernadeta Sri Lestari
Nomor Mahasiswa : 031334052
Demi pengembangan ilmu pengetahua n, saya memberikan kepada Perpustakaan Uni-versitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
HUBUNGAN ANTARA MEDIA PEMBELAJARAN DAN KEDISIPLINAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA
Studi Kasus : Siswa Kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 19 Agustus 2008
Yang menyatakan
(12)
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul : “Hubungan antara Media Pembelajaran dan Kedisiplinan Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa”.
Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bimbingan, bantuan, dorongan serta petunjuk dari berbagai pihak. Oleh karena itu kesempatan ini sudah selayaknya bagi penulis menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta beserta stafnya, yang telah memberikan berbagai fasilitas serta kemudahan selama penulis mengikuti pendidikan.
2. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
5. Bapak Drs. Fx. Muhadi, M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang telah sabar dan bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, dukungan, kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
6. Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA. dan Bapak S. Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si. Selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan menyempurnakan hasil skipsi.
7. Para dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang telah banyak memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada saya.
(13)
x
8. Semua karyawan di sekretariat Pendidikan Akuntansi (Mbak Aris dan Pak Wawik) atas segala pelayanannya dan bantuannnya selama penulis kuliah di USD. Maaf jika sering ngrepoti.
9. Bpk. Drs. Markoes Padmonegoro selaku kepala sekolah SMA Pangudi Luhur Sedayu serta segenap guru, staf dan siswa-siswi yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian dan telah banyak membant u dalam melaksanakan penelitian.
10.Orang tuaku tercinta Bpk. Leo Suhud dan Ibu Veronica Satiyem dan Adikku Robertus Agung Kristianto yang telah memberikan doa, semangat dan dukungannya kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
11.Koibitoku Franciscus Melantoko yang selalu memberikan semangat, kasih sayang dan dukungan dengan penuh kesabaran dan ketulusan hati. Serta selalu membantuku, mememaniku, mendampingiku, mendoakanku, menyayangiku, mencintaiku, dan yang selalu sabar menghadapiku. Tengkyu say, maaf jika ku banyak salah n selalu mengecewakanmu...Q sayang U... GBU!
12.Uke ( Say, perjuangkan cintamu, yakinlah jika suatu saat Tuhan memberikan cinta sejati...Tunggu saja he7x), Siw i ( Say, kapan ni punya momongan??), Yoyo ( Say, tengkyu banget atas tumpangan kosnya slama ini, ayo berjuang say susul aku ya), Wita (Say, kerja yang rajin ya, moga kamu krasan di Bandung), Brevi ( Wis say, cepetan ijabsah wae ma kang david). Say kalian semua adalah sahabat-sahabat terbaikku, karena kalian ku mengenal sahabat sejati. Tengkyu atas semuanya, kenangan-kenangan kita adalah hal terindah yang ku miliki....jangan pernah lupakan aku. Tuhan memberkati kalian semua.
13.Lala, Santi, Wawan, n Anez…..kita masih berjuang bareng survey BI ayo semangat biar cepetan selesei.
14.Buat semua teman-teman di PAK angkatan 2003 kelas A dan B. Sukses selalu and Tuhan memberkati.
(14)
xi
15.Anak-anak kost Pringgodani 10. Rini (thanks atas pinjaman laptop, power point he7x maaf jika q selalu merepotimu), Lia, Deta, Heny, Upu (asyik juga berteman dengan kalian). Thanks atas bantuan kalian selama ini ya. 16.Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu oleh penulis.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, untuk itu segala saran dan kritik yang bersifat membangun bagi kesempurnaan skripsi ini sangat kami harapkan.
Yogyakarta, 10 Juli 2008 Penulis
(15)
xii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii
HALAMAN PENGESAHAAN... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN... iv
MOTTO... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... vi
ABSTRAK... vii
ABSTRACT... viii
KATA PENGANTAR... ix
DAFTAR ISI... xii
DAFTAR TABEL... xv
DAFTAR GAMBAR... xvi
DAFTAR LAMPIRAN... xvii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahl... 1
B. Batasan Masalah... 3
C. Identifikasi Masalah... 3
D. Rumusan Masalah... 3
E. Tujuan Penelitian... 4
(16)
xiii BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritik ... 6
1. Prestasi Belajar ... 6
a. Pengertian Belajar ... 6
b. Pengertian Prestasi Belajar ... 7
c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar... 7
2. Disiplin Belajar ... 8
a. Pengertian Belajar ... 8
b. Pengertian Disiplin Belajar ... 11
c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Disiplin Belajar ... 13
3. Media Pembelajaran... 14
a. Pengertian Media Pembelajaran... 14
b. Fungsi Media Pembelajaran... 16
c. Manfaat Media Pembelajaran... 17
d. Jenis-Jenis Media pembelajaran... 19
e. Sistem Penyajian... 20
B. Kajian Hasil penelitian Terdahulu... 20
C. Kerangka Berfikir ... 21
D. Hipotesis ... 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 24
B. Waktu Penelitian... 24
(17)
xiv
D. Populasi dan Sampel ... 25
E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ... 25
F. Metode Pengumpulan Data ... 29
G. Uji Coba Instrumen Penelitian... 31
H. Teknik Analisis Data ... 33
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH A. Sejarah Singkat Sekolah... 40
B. Daftar dan Tugas Tenaga Kependidikan... 44
C. Data Siswa ... 46
D. Fasilitas Sekolah... 47
E. Bagan Dewan Sekolah ... 51
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data... 52
B. Analisis Data ... 56
C. Pembahasan... 63
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN A. Kesimpulan... .... 68
B. Keterbatasan Penelitian... .... 70
C. Saran... .... 70 DAFTAR PUSTAKA
(18)
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-Kisi penyusunan Kuisioner ... 30
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Media Pembelajaran... 32
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Kedisiplinan Belajar... 33
Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas... 34
Tabel 4.1 Daftar dan Tugas tenaga Kependidikan ... 44
Tabel 4.2 Data Siswa... 47
Tabel 5.1 Jenis Kelamin Responden... 53
Tabel 5.2 Deskripsi Variabel Media Pembelajaran... 54
Tabel 5.3 Deskripsi Variabel Kedisiplinan Belajar... 55
Tabel 5.4 Deskripsi Variabel Prestasi belajar Siswa... 56
Tabel 5.5 Hasil Pengujian Normalitas... 58
Tabel 5.6 Hasil Uji Linearitas Media Pembelajaran dengan Prestasi Belajar Siswa ... 58
Tabel 5.7 Hasil Uji Linearitas Kedisiplinan Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa ... 59
Tabel 5.8 Hasil Uji Regresi... 60
(19)
xvi
DAFTAR GAMBAR
(20)
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Kuesioner Penelitian ... 75
2. Data Induk Uji Validitas dan Reliabilitas ... 80
3. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 82
4. Data Induk Penelitian... 85
5. Data Induk Regresi... 94
6. Perhitungan PAP Tipe II ... 97
7. Analisis Deskriptif... 100
8. Uji Normalitas... 100
9. Uji Linearitas ... 101
10.Uji Regresi... 103
11.Uji Korelasi ... 104
12.Pedoman Pemberian Interprestasi... 105
(21)
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Media pendidikan diartikan sebagai suatu alat, metode dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah (Oemar Hamalik, 1986:23). Dalam dunia pendidikan digunakan alat peraga yang akhirnya dinamakan media pembelajaran. Sesuai dengan namanya, maka fungsinya untuk membantu proses belajar mengajar melalui penglihatan dan pendengaran. Jadi dengan alat ini tujuan pengajaran harus lebih berhasil.
Keluarga merupakan media yang efektif dalam membudayakan disiplin, karena ditinjau dari segi waktu, keluarga memperoleh lebih banyak jam tatap muka bersama anak dibanding dengan situasi sekolah, sehingga kebersamaan dengan orang tua memungkinkan penanaman sikap dan perilaku disiplin secara intensif. Kebersamaan lebih lama memungkinkan orang tua mengadakan pengawasan dan memberikan teladan atas sikap dan perilaku secara berkesinambungan. Selain itu keluarga merupakan pranata atau lembaga pendidikan yang pertama dan utama. Artinya anak dilahirkan dalam keluargalah yang pertama kali membiasakan dan mendidik anak serta membantu perkembangan kepribadiaanya.
(22)
2
Setiap orang tua dalam mendidik dan mengasuh anaknya mampunyai ukuran normative masing- masing. Pengalaman menunjukkan bahwa cara mendidik dan mengasuh anak dalam suatu keluarga belum tentu biasa dipakai dalam keluarga lainnya. Orang tua mempunyai ukuran masing- masing mengenai apa yang baik dan kurang baik. Dengan demikian, setiap orang tua mempunyai kewajiban untuk mendidik anak-anaknya kearah yang baik, yang lazim dinamakan pendidikan nilai- nilai. Nilai-nilai merupakan suatu yang berharga dan pantas dibela atau diperjuangkan dalam hidup. Disiplin selalu dianggap perlu dalam perkembangan anak. Disiplin diperlukan untuk menjamin bahwa anak akan mengikuti standar yang ditetapkan masyarakat yang harus dipatuhi supaya diterima oleh masyarakat.
Undang-undang dasar 1945 mengatakan upaya mencerdaskan bangsa melalui pasal 31. Hal ini ditegaskan kembali dalam UU RI No.2 tahun 1989 tentang system pendidikan nasional Bab 2 Pasal 4 yaitu: pendidikan nasional bertujuan mencerdasksn kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Dalam kegiatan belajar mengajar haruslah diikuti oleh guru dan siswa supaya terjalin kerjasama yang baik dalam menentukan suatu tujuan
(23)
yang hendak dicapainya. Adanya kerjasama yang baik pula akan terpenuhi suatu pengabdian yang besar dalam kegiatan belajar mengajar yang teratur dalam diri siswa. Banyak persoalan yang dihadapi oleh guru dalam meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar di sekolah khususnya dalam mendidik siswa agar menyadari pentingnya kegiatan-kegiatan belajar di sekolah.
B. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini dibatasi pada masalah tentang media pembelajaran dan kedisiplinan belajar yang me mpunyai hubungan dengan prestasi belajar siswa.
C. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka masalah- masalah yang muncul dalam rangka pencapaian prestasi belajar adalah : peranan guru dalam penanaman nilai disiplin, kemandirian, perhatian orang tua dalam penggunaan waktu luang, peranan guru dalam memotivasi siswa dan penggunaan media di sekolah.
D. Rumusan Masalah
(24)
4
1. Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara media pembelajaran dengan prestasi belajar siswa di SMA Pangudi Luhur Sedayu?
2. Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar siswa di SMA Pangudi Luhur Sedayu?
3. Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara kedisiplinan belajar dan media pembelajaran dengan prestasi belajar siswa di SMA Pangudi Luhur Sedayu?
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif dan signifikan antara media pembelajaran dengan prestasi belajar siswa di SMA Pangudi Luhur Sedayu.
2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif dan signifikan antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar siswa di SMA Pangudi Luhur Sedayu.
3. Untuk menge tahui apakah ada hubungan antara media pembelajaran dan kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar siswa di SMA Pangudi Luhur Sedayu.
(25)
F. Manfaat Penelitian 1. Bagi Mahasiswa
a. Agar mengetahui dan memahami masalah media pendidikan yang ada di sekolah.
b. Melatih dan mengaplikasikan pengetahuan teoritik ke dalam dunia praktek.
2. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini memberikan manfaat kepada pihak sekolah untuk menentukan kebijakan yang terkait antara media pembelajaran dan kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar siswa.
3. Bagi Siswa
Dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan yang berhubungan dengan proses belajar mengajar.
(26)
6 BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritik 1. Prestasi Belajar
a. Pengertian Belajar
Oemar Hamalik (1986:21) mengatakan bahwa belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seorang yang dinyatakan dala m cara-cara bertingkah laku yang baru berkat dan pengalaman dan latihan. Belajar merupakan rangkaian kegiatan proses belajar mengajar di lembaga pendidikan yang pada umumnya bertujuan sebagai berikut:
1) Mengetahui suatu kepandaian kecakapan atau konsep yang sebelumnya belum diketahui.
2) Dapat mengajarkan sesuatu kepada manusia yang sebelumnya tidak dapat berbuat, baik tingkah laku maupun keterampilan. 3) Mampu mengkombinasikan dua pengetahuan kedalam
pengertian baik keterampilan maupun tingkah laku.
4) Dapat memahami atau menerapkan pengetahuan yang telah diperolehnya.
(27)
Belajar dapat pula dikatakan suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.
b. Pengertian Prestasi Belajar
Menurut KBBI (1991:700) prestasi adalah hasil yang telah dicapai. Sedangkan prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.
Berdasarkan pengertian tersebut diatas dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan belajar dan sebagai akibat belajar. Maka pretasi belajar merupakan hasil yang telah dicapai individu atau siswa dalam melakukan suatu kegiatan belajar pada sejumlah mata pelajaran di sekolah yang pada umumnya diwujudkan dalam bentuk angka atau simbol.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut Muhibbin Syah (2006:144-155) adalah :
1) Faktor Intern Siswa
Merupakan faktor-faktor yang berasal dari dalam individu, faktor intern meliputi:
(28)
8
a) Aspek Psikologis
Merupakan faktor-faktor yang berhubungan dengan kejiwaan manusia, misal minat, bakat, emosi, dll.
b) Aspek Fisiologis atau Biologis
Merupakan hal- hal atau hambatan-hambatan yang secara langsung berhubungan dengan siswa yang meliputi ; kesehatan dan cacat tubuh. Aspek ini juga merupakan kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya,dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran.
2) Faktor Ekstern
Merupakan faktor yang berasal dari luar individu. Faktor Ektern ini dikelompokkan menjadi faktor lingkungan alam, faktor sosial ekonomi, guru, metode mengajar, kurikulum, materi pelajaran, sarana dan prasarana.
2. Disiplin Belajar a. Pengertian Disiplin
Menurut Harlock dalam Triana (1991:13-21) yang mengatakan bahwa disiplin berasal dari kata Disciple yang artinya orang belajar dari pemimpinnya/ dalam hal ini orang tua dan guru.
(29)
Pada penulisan disiplin yang dimaksud bukan disiplin pada perkumpulan, organisasi atau golongan dalam masyarakat, tetapi disiplin belajar dalam hubungannya dengan prestasi belajar siswa.
Disiplin merupakan keterkaitan seseorang baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mentaati norma atau aturan-aturan tertentu yang ada di lingkungan masyarakat. Secara khusus disiplin adalah adanya usaha yang sungguh-sungguh melalui latihan- latihan dan kemauan dari anak untuk belajar. Kemauan disini adalah kemauan dari anak untuk belajar, kemauan dari anak untuk berbuat positif dan menguntungkan. Sebagai contoh siswa yang mematuhi gurunya untuk mengerjakan pekerjaan rumah, mematuhi peraturan yang ada di sekolah, dan lain sebagainya.
1) Fungsi Disiplin
Disiplin memang sangat perlu bukan hanya di sekolah, tetapi dalam semua hal dan semua kegiatan dan lebih- lebih dalam kegiatan belajar. Orang berbuat disiplin juga dikatakan belajar mematuhi aturan yang telah ditetapkan. Karena terbiasa melatih diri berdisiplin, akhirnya menjadi suatu kebiasaan atau tabiat yang selalu melekat pada pribadi siswa itu sendiri, yang akhirnya dapat berkembang dan dapat diprgunakan di lingkungan tempat tinggal mereka.
(30)
10
Disiplin mempunyai berbagai fungsi yang sangat penting terhadap perkembangan kepribadian anak. Disebutkan bahwa ada empat fungsi pokok yang terdapat dalam disiplin yaitu:
a) Sebagai fungsi dari internalisasi b) Sebagai fungsi sosialisasi
c) Sebagai fungsi kemasakan kepribadian d) Sebagai fungsi terhadap perasaan aman
Dari fungsi- fungsi disiplin yang sudah disebutkan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:
a) Untuk kelancaran proses belajar mengajar
Dengan berdisiplin anak merasa aman dan tidak merasa terganggu oleh teman, dan ini berarti mereka menyadari bahwa berhasil tidaknya disiplin adalah untuk mereka sendiri.
b) Mendidik dan melatih siswa dalam hidup bermasyarakat/ sosialisasi.
Dengan disiplin anak akan terlatih mengikuti dan melaksanakan norma dan aturan yang berlaku dalam masyarakat.
c) Mendidik dan melatih sis wa agar dapat menggunakan waktu sebaik-baiknya baik untuk belajar maupun untuk kegiataanya.
(31)
d) Untuk menanamkan rasa saling hormat menghormati antar yang satu dengan yang lainnya akan timbul perasan dalam kehidupannya.
2) Unsur Disiplin
Menurut Triana Noor Edwina DS (1997:13-24) ada empat unsur disiplin, yaitu: peraturan, hukuman, penghargaan, dan konsistensi. Perturan yang dimaksudkan bahwa dalam disiplin ada norma-norma, aturan yang harus ditaati seseorang. Hukuman dimaksudkan jika seseorang melanggar suatu aturan maka ia akan mendpatkan hukuman. Hukuman dapat berupa: fisik, non fisik, membayar denda dan sebagainya. Sedangkan penghargaan dimaksudkan jika seseorang melaksanakan tindakan yang benar, maka kepadanya diberikan penghargaan yang tidak harus berupa denda, tetapi dapat berupa ucapan terima kasih, senyuman , pujian dan lainnya. Konsistensi terkait dengan tingkat keajagan dalam memberikan hukuman dan penghargaan.
b. Pengertian Disiplin Belajar
Untuk mendapatkan sesuatu hasil yang baik diperlukan disiplin dan keteraturan secara kontinyu. Untuk dapat mencapai hasil belajar yang baik, seorang pelajar perlu merencanakan terlebih dahulu sistematika yang baik tentang apa yang akan dipelajari.
(32)
12
Dalam usaha apapun juga keteraturan dan disiplin akan tetap merupakan kunci untuk memperoleh hasil yang baik. Dengan jalan berdisiplin melaksanakan pedoman-pedoman yang baik di dalam usaha belajar barulah seorang pelajar akan mempunyai cara belajar yang baik.
Sifat bermalas- malas keinginan mencari gampangnya saja, sehingga untuk bersusah paya h memusatkan pikirannya, kebiasaan melamun dan gangguan lainnya selalu dihadapi oleh seorang pelajar. Gangguan itu hanya dapat diatasi bila pelajar itu mempunyai disiplin. Gangguan ysng dimaksud diantaranya menangguhkan usaha belajar sampai dekat ujian/ula ngan, hal ini hanya dapat dihalau kalau ia disiplin pada dirinya. Disiplin akan membuat para pelajar memiliki kecakapan mengenai cara belajar yang baik, juga merupakan suatu proses ke arah pembentukan watak yang baik.
Cara belajar yang baik bukanlah bakat yang dibawa sejak lahir, yang diwariai dari orang tua melainkan kecakapan yang diperoleh melalui latihan. Jika cara belajar yang baik sudah menjadi kebiasaan, maka tidak perlu lagi ada resep yang diperhatikan sewaktu belajar. Demikian pula dengan keteraturan dan kedisiplinan tidak akan terasa lagi sebagai suatu beban yang berat. Ilmu yang sedang dituntut dapat dimengerti dan dikuasi dengan sempurna kalau seorang pelajar setiap kali ujian selalu
(33)
lulus, dari tahun ke tahun selalu naik kelas, maka jerih payah dalam usaha belajar tidak lagi dirasakanya. Tidak ada lagi perasaan tertekan di dalam jiwanya karena setiap hari harus bekerja keras menghafal pelajaran, tetapi didalam hatinya akan berkobar kegembiraan untuk belajar secara giat.
c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Disiplin Belajar
Pada umumnya ternyata tidak semua pelajar mampu menjalankan disiplin yang baik meskipun si pelajar sudah berusaha dengan membuat jadwal atau rencana sendiri. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut:
1) Faktor Intern (faktor yang berasal dari dalam diri pelajar itu sendiri) yang meliputi:
a) Sifat Malas
Sifat malas ini dapat terjadi karena kesengajaan, misalnya pelajar yang sengaja menunda pekerjaan sehingga pekerjaan menumpuk dan semakin banyak.
b) Kesehatan
Kesehatan juga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kedisiplinan. Orang yang sedang tidak sehat akan sulit mentaati apa yang sudah direncanakan, sebaiknya orang yang sehat akan lebih mudah menepati segala sesuatu yang telah direncanakan.
(34)
14
c) Minat
Seseorang yang mempunyai minat dalam segala kegiatan maka kecenderungan untuk menjalankan disiplin lebih tinggi dibanding orang yang tidak mempunyai minat terhadap apa yang akan dilakukanya.
2) Faktor Ekstern, yang meliputi sebagai berikut: a) Peralatan
Faktor ini dapat mempengaruhi disiplin seseorang, sebagai contoh pelajar yang memiliki peralatan lengkap dalam belajar lebih memiliki jiwa disiplin dibanding dengan pelajar yang tidak mempunyai peralatan yang kurang lengkap.
b) Lingkungan
Lingkungan merupakan faktor yang sangat besar pengaruhnya dalam membantu meningkatkan disiplin pelajar. Dalam lingkungan keluarga peranan orang tua sangat membantu/sedangkan dalam lingkungan sekolah adalah guru dan teman sekolahnya, yang lebih besar pengaruhnya adalah peran dari temannya. Meskipun guru berusaha memotivasi belajar, tetapi jika temannya tidak mendukung maka disiplin yang ditawarkan belum berhasil. 3. Media Pembelajaran
(35)
Komunikasi antara pendidik dan anak didik yang berwujud pergaulan memungkinkan terjadinya proses pendidikan. Di dalam kehidupan modern media komunikasi bukanlah barang yang mewah atau mengejutkan, dimana salah satu syarat untuk berhasilnya suatu program suatu organisasi ialah menggunakan media yang baik dan tepat. Hal inipun terjadi dalam pendidikan baik secara formal, informal dan non formal yang biasa diberi nama media pendidikan.
Dalam dunia pendidikan/pengajaran hal tersebut dinamakan alat peraga : istilah ini akhirnya di dalam pendidikan dis ebut media pendidikan/pengajaran. Ada pula yang menyebut Audio Visual Aid (AVA = alat bantu pandang dengar). Sesuai dengan namanya maka fungsinya membantu proses belajar mengajar melalaui penglihatan dan pendengaran. Jadi dengan alat ini tujuan pembelajaran harus lebih berhasil. Jangan sampai AVA ini justru mengganggu tercapainya tujuan pembelajaran (Roestiyah 1982 : 67).
Pengertian media pembelajaran menurut John D. Latuheru (1988 : 14) ialah:
Media pembelajaran adalah bahan, alat maupun metode/tehnik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, dengan maksud agar proses interaksi komunikasi iducatif (proses belajar mengajar) antara guru dan anak didik/warga belajar dapat berlangsung secara tepat guna dan berdayaguna.
Seorang guru harus berusaha agar materi pengajaran yang disampaikan/disajikan harus mampu diserap dimengerti dengan
(36)
16
mudah oleh anak didik/warga belajar. Untuk memudahkan penyampaian materi pengajaran tersebut perlu diusahakan agar anak didik dapat menggunakan sebanyak mungkin alat indera yang dimiliki. Semakin banyak alat indera yang digunakan untuk mempelajari sesuatu, semakin mudah dapat diingat apa yang dipelajari.
b. Fungsi Media Pembelajaran
Ada beberapa fungsi media pembelajaran (Roestiyah 1982 : 69) yaitu :
1) Fungsi idukatif, artinya dengan media pembelajaran ini dapat memberikan pengaruh baik yang mengandung nilai- nilai pendidikan. Pengaruh ini berguna bagi diri sendiri maupun masyarakat.
2) Fungsi sosial, artinya dengan alat media ini hubungan antara pribadi anak dapat lebih baik lagi, sebab mereka secara gotong-royong dapat bersama-sama mempergunakan alat media ini. 3) Fungsi ekonomis, artinya dengan satu macam alat media
pembelajaran sudah dapat dinikmati oleh sejumlah anak didik dan bisa dipergunakan sepanjang waktu. Dapat mengurangi tenaga manusia, sebab pada pelajaran-pelajaran tertentu tidak perlu disajikan/diberikan oleh guru/manusia tetapi cukup dengan AVA.
(37)
4) Fungsi politis, artinya dengan media pembelajaran ini berarti sumber pendidikan atau yang lain yang berasal dari pusat akan sama sampai daerah-daerah bahkan sama di tiap-tiap sekolah. Sehingga tidak terdapat penyimpangan-penyimpangan yang berarti antara pelaksanaan di daerah sama dengan di pusat. 5) Fungsi seni (budaya), artinya dengan adanya media
pembelajaran ini berarti kita bisa mengenal madam- macam hasil budaya manusia sehingga pengetahuan anak tentang nilai- nilai budaya manusia semakin lama semakin bertambah. Sebab AVA inipun hasil budaya manusia.
c. Manfaat Media Pembelajaran
Manfaat media pembelajaran bagi anak didik menurut Latuheru (1988 : 23) yaitu :
1) Media pembelajaran menarik dan memperbesar perhatian anak didik terhadap materi pelajaran yang disajikan.
2) Media pembelajaran mengurangi bahkan dapat menghilangkan verbalisme.
3) Media pembelajaran mengatasi perbedaan pengalaman belajar berdasarkan latar belakang sosial ekonomi dari anak didik. 4) Media pembelajaran membantu memberikan pengalaman
belajar yang sulit diperoleh dengan cara yang lain.
5) Media pembelajaran dapat mengatasi batas-batas ruang dan waktu. Misalnya benda atau sesuatu yang diajarkan itu terlalu
(38)
18
besar untuk dibawa kedalam kelas, maka dapat saja dipergunakan model, foto atau slide ataupun gambar dari benda tersebut.
6) Media pembelajaran dapat membantu perkembangan pikiran anak didik secara teratur tentang hal yang mereka alami, misalnya film tentang suatu kejadian. Rangkaian dan urutan kejadian yang mereka lihat itu akan dapat mereka pelajari secara teratur dan kontinu.
7) Media pembelajaran dapat membantu anak didik dalam mengatasi hal-hal yang sulit terlihat dengan mata, misalnya : bakteri, amuba, sel-sel yang semuanya hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop, atau dapat diperlihatkan gambar dari benda-benda tadi.
8) Media pembelajaran dapat menumbuhkan kemampuan berusaha sendiri berdasarkan pengalaman dan kenyataan. 9) Media pembelajaran dapat mengatasi hal yang sulit diikuti
dengan indera mata. Misalnya peristiwa mekarnya setangkai bunga. Proses ini dapat diperlihatkan dengan film, melalui teknik animasi.
10)Media pembelajaran memungkinkan terjadinya kontak langsung antara anak didik dengan gurunya, dengan masyarakat maupun dengan lingkungan alam sekitar mereka (dengan karyawisata, berkemah, dll).
(39)
d. Jenis-Jenis Media Pembelajaran
Media pembelajaran bisa disebut juga “perangkat keras” dan “perangkat lunak”. Yang dimaksud dengan perangkat keras adalah media yang secara fisik memang keras, misalnya : tape recorder, televisi, vidio, radio, globe, OHP, proyektor film, dll. Sedangkan yang dimaksud dengan perangkat lunak adalah media yang secara fisik memang lunak, misalnya : modul, transparasi, pita kaset, pita film dan isi pesan yang tersimpan di dalam pita-pita rekaman atau pita film tadi.
Media pembelajaran yang digunakan dalam suatu kegiatan belajar mengajar tidak hanya terbatas pada yang disiapkan oleh guru kelas sendiri, bahkan boleh disiapkan oleh suatu tim yang terdiri para ahli dalam bidang yang bersangkutan (ahli bidang studi, ahli sistem intruksional/pembelajaran, ahli media dan lainya).
Dilihat dari segi penggunaanya, ada tiga kecenderungan umum untuk penggunaan media, Latuheru (1988:15) yaitu :
1) Yang dapat dipakai secara massa, misalnya radio dan televisi. 2) Yang dapat dipakai dalam kelompok kecil maupun besar,
misalnya : film, OHP, video, tape recorder.
3) Yang dapat dipakai secara individual, misalnya komputer, kaset recorder untuk pelajaran bahasa dan modul.
(40)
20
e. Sistem penyajian
Dalam interaksi belajar mengajar terdapat beberapa cara penyajian agar proses itu dapat berjalan dengan baik dan berhasil secara maksimal. Beberapa cara itu adalah :
1) Metode diskusi sebagai metode belajar mengajar
2) Kerja kelompok sebagai salah satu strategi belajar mengajar 3) Penemuan sebagai strategi belajar mengajar
4) Simulasi sebagai strategi belajar mengajar
5) Unit teaching sebagai salah satu strategi belajar mengajar
B. Kajian Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Albertus Hadi Nugroho tahun 2003 dengan judul Hubungan antara Kedisiplinan Belajar, Media Pembelajaran dan Kegiatan Belajar Mengajar terhadap Prestasi Belajar Siswa, studi Kasus siswa kelas II jurusan akuntansi 1 dan akuntansi 2 SMK Bopkri 1 Yogyakarta menunjukan adanya :
1. Kedisiplinan belajar berhubungan dengan prestasi belajar siswa. 2. Media pembelajaran berhubungan dengan prestasi belajar siswa.
3. Kegiatan belajar mengajar berhubungan dengan prestasi belajara siswa.
4. Kedisiplinan belajar mengajar, media pembelajaran dan kegiatan belajar mengajar secara bersama-sama berhubungan dengan pestasi belajar sisiwa.
(41)
Keempat kesimpulan tersebut diperoleh dengan pengujian hipotesis yang menunjukan hubungan tersebut signifikan karena t hitung yang diperoleh lebih besar dari pada t tabel.
C. Kerangka Berfikir
1. Hubungan antara Media Pembelajaran dengan Prestasi Belajar
Dalam proses belajar mengajar yang berorientasi pada media pembelajaran dapat memberikan gambaran umum bahwa pengadaan media pembelajaran akan sangat menunjang kegiatan belajar siswa, dimana siswa akan lebih mengerti dan memahami apa yang disampaikan oleh seorang guru untuk muridnya yang pada akhirnya akan meningkatkan prestasi belajar siswa itu sendiri.
Denga n media yang ada disekolah, yang mana hal belajar diprioritaskan dahulu, maka dimungkinan siswa akan memperoleh hasil atau prestasi yang baik oleh karena itu diharapkan dengan adanya media yang lebih memadai dan optimal, siswa mempunyai perasaan senang sebagai dasar untuk melaksanakan disiplin belajar untuk mencapai prestasi belajar yang optimal. Belajar yang ditunjang dengan pengoptimalan penggunaan media pembelajaran di lingkungan sekolah-sekolah akan mendasari pencapaian prestasi belajar yang tinggi atau optimal.Sebaliknya belajar yang tidak ditunjang dengan pengoptimalan media pembelajaran di lingkungan sekolah-sekolah akan memungkinkan prestasi belajar siswa rendah.
(42)
22
2. Hubungan Antara Kedisiplin Belajar dan Prestasi Belajar
Disiplin merupakan faktor dari pelajar yang bersifat subjektif karena masing- masing orang berbeda tingkat kedisiplinanya. Kaitanya dengan belajar, disiplin mempengaruhi prestasi belajar karena seseorang yang teratur belajarnya maka ia mempunyai sikap positif dan merasa senang berhasil dalam hal tersebut, sebaliknya jika seseorang dalam belajarnya tidak teratur maka akan cenderung terhambat dalam belajar.
Disiplin berarti mengarahkan kehendak pada suatu cita-cita/tujuan tertentu. Oleh karena itu disiplin sangat besar peranannya dalam mencapai suatu tujuan, jika seseorang melaksanakan disiplin dengan baik, kemungkinan mencapai sukses adalah besar sehingga prestasi belajarnya meningkat, sebaliknya jika tidak melaksanakan disiplin dengan baik, maka prestasi belajar yang dicapai adalah kecil atau tidak efektif. Anak-anak yang memiliki disiplin belajar yang tinggi cenderung mempunyai prestasi yang lebih baik dibanding dengan siswa/anak yang bersiplin belajarnya rendah dengan asumsi anak yang berdisiplin tinggi bersikap positif terhadap mata pelajaran, sehingga anak dapat belajar dengan maksimal.
D. Hipotesis
Dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut :
1. Ada hubungan positif yang signifikan antara media pembelajaran dengan prestasi belajar siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu.
(43)
2. Ada hubungan positif yang signifikan antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu.
3. Ada hubungan positif yang signifikan antara media pembelajaran dan kedisiplinan belajar secara bersama-sama dengan prestasi belajar siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu.
Untuk membuktikan hipotesis tersebut, penulis memerlukan data yang menyangkaut tiga variabel, yaitu: variabel disiplin belajar, variabel media pembelajaran, dan variabel prestasi belajar.
(44)
24 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Artinya penelitian ini hanya dilakukan pada obyek tertentu dan yang telah ditentukan. Sebagai penelitian dan kesimpulan yang ditarik hanya berlaku pada obyek yang diselidiki. Adapun tempat yang digunakan penelitian adala h di SMA Pangudi Luhur Sedayu.
B. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan oleh penulis pada bulan September 2007-Desember 2007 di SMA Pangudi Luhur Sedayu.
C. Subyek dan Obyek Penelitian 1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa-siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu.
2. Obyek Penelitian
Obyek penelitien adalah prestasi belajar siswa, kedisiplinan belajar dan media pembelajaran.
(45)
D. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian atau kelompok dimana peneliti akan menggeneralisasikan hasil penelitianya menurut Consuelo (1993:160), dalam hal ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu. Mengingat besarnya populasi maka perlu ditarik sampel untuk mewakili populasi. Sampel adalah kelompok kecil yang kita amati Consuelo (1993:160). Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI.
E. Variabel penelitian dan Pengukurannya 1. Variabel Penelitian
Dalam pene litian ini ada dua variabel yang menjadi obyek penelitian, yaitu ;
a. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lainnya. Dalam hal ini yang menjadi variabel bebas adalah :
1) Media pembelajaran 2) Kedisiplinan belajar
b. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat adalah variabel yang nilainya akan diramalkan (y) dan harus diregresikan terhadap variabel bebas (Consuelo,1993:22). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah prestasi belajar siswa.
(46)
26
2. Pengukuran Variabel
Pengukuran variabel penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai berikut:
a. Variabel bebas
1). Media Pembelajaran
Pengertian media pembelajaran dalam penelitian ini adalah bahan, alat maupun metode/teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, dengan maksud agar proses interaksi komunikasi iducatif (proses belajar mengajar) antara guru dan anak didik dapat berlangsung secara tepat guna dan berdayaguna. Variabel media pembelajaran diungkap berdasarkan persepsi siswa dan pengukurannya menggunakan skala sikap dari Linkert. Dalam The Likert Method Of Sumated Rating, sikap setuju dan tidak setuju dikategorikan menjadi lima tingkat kesetujuan dan pertanyaannyapun bersifat favorable dan tidak favorable dengan skor berlawanan antara keduanya. Penilaianya adalah:
Favorable Tidak Favorable Sangat Setuju (SS) Skor 4 Skor 0
Setuju (S) Skor 3 Skor 1
Ragu-Ragu (R) Skor 2 Skor 2
Tidak Setuju (TS) Skor 1 Skor 3
(47)
Dengan alasan untuk menghilangkan tingkat keragu-raguan,maka penulis menghilangkan salah satu sikap yaitu Ragu-ragu (R), sehingga tanggapan atau sikap yang diperoleh menjadi sebagai berikut:
Favorabel Tidak Favorabel Sangat Setuju (SS) Skor 4 Skor 1
Setuju (S) Skor 3 Skor 2
Tidak Setuju (TS) Skor 2 Skor 3
Sangat Tidak Setuju (STS) Skor 1 Skor 4 Nilai yang diperoleh dari jawaban tersebut dinilai tingkat validitas dan reliabilitas kuisioner.
2). Kedisiplinan Belajar
Pengertian kedisiplinan belajar dalam penelitian ini adalah keterkaitan seseorang baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mentaati norma atau aturan-aturan tertentu yang ada di lingkungan masyarakat. Secara khusus disiplin yang dimaksud adalah adanya usaha ya ng sungguh-sungguh melalui latihan- latihan dan kemauan dari anak untuk belajar. Variabel kedisiplinan belajar diungkap berdasarkan persepsi siswa dan pengukurannya menggunakan skala sikap dari Linkert sebagai berikut :
(48)
28
Favorable Tidak Favorable
Sangat Setuju (SS) Skor 4 Skor 0
Setuju (S) Skor 3 Skor 1
Ragu-Ragu (R) Skor 2 Skor 2
Tidak Setuju (TS) Skor 1 Skor 3
Sangat Tidak Setuju (STS) Skor 0 Skor 4 Dengan alasan untuk menghilangkan tingkat keragu-raguan,maka penulis menghilangkan salah satu sikap yaitu Ragu-ragu (R), sehingga tanggapan atau sikap yang diperoleh menjadi sebagai berikut:
Favorabel Tidak Favorabel
Sangat Setuju (SS) Skor 4 Skor 1
Setuju (S) Skor 3 Skor 2
Tidak Setuju (TS) Skor 2 Skor 3
Sangat Tidak Setuju (STS) Skor 1 Skor 4 Nilai yang diperoleh dari jawaban tersebut dinilai tingkat validitas dan reliabilitas kuisioner.
b. Variabel Terikat
Prestasi belajar diukur berdasarkan nilai rata- rata raport siswa kelas XI pada saat mereka kelas X semester I dan II.
(49)
F. Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini digunakan dua metode pengumpulan data yaitu metode angket sebagai metode pokok dan metode dokumentasi sebagai pelengkap.
1. Metode Angket atau Kuisioner
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal yang diketahui (Suharsimi Arikunto 1991:124-125). Melalui metode ini dimaksudkan untuk memperoleh data tentang kedisiplinan siswa dalam belajar dan penggunaan media pembelajaran di sekolah. Kuisioner yang disusun diusahakan dapat memenuhi logikal validity atau construct validity (setiap instruman sudah seharusnya disusun berdasarkan konstruksi teoritik dari variabel yang hendak diukur atau diungkap). Berikut ini (tabel 1) disajikan kisi-kisi penyusunan kuisioner untuk mengungkap data tentang media pembelajaran dan kedisiplinan belajar.
(50)
30
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Penyusunan Kuisioner
No Variabel Indikator Nomor
Butir 1 2 Medi a Pembelajaran Kedisiplinan Belajar
a)Bahan atau alat yang digunakan b)Metode atau teknik yang
digunakan
c)Komunikasi edukatif guru dan murid
d)Penggunaan alat peraga a)Ketaatan pada aturan-aturan b)Usaha yang dilakukan siswa c)Kemauan yang dilakukan siswa
1, 2, 3 4, 5, 6 7, 8, 9, 10 11, 12 13, 14, 15 16, 17, 18 19, 20
2. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi terutama untuk mengungkap data yang bersifat historis, data yang diperoleh dari dokumen dapat diyakini kebenarannya, dengan peristiwa atau keterangan pada saat peristiwa tersebut terjadi dan diperoleh dari pihak yang berwenang.
Menurut Winarno Surakhmad (1978:70) metode dokumentasi adalah laporan tertulis dari suatu peristiwa yang isinya terdiri atas penjelasan atau pemikiran terhadap peristiwa itu dan ditulis untuk menyimpan atau meneruskan keterangan tersebut. Dalam pengertian ini metode dokumentasi digunakan untuk mencari data mengena i prestasi belajar siswa kelas XI pada saat mereka kelas X semester I dan II di SMA Pangudi Luhur Sedayu.
(51)
G. Uji Coba Instrumen Penelitian
Uji coba instrumen dalam penelitian ini akan dilakukan di SMK Sanjaya dengan menyebar 35 buah kuisioner yang kemudian akan diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya.
1. Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidtan atau sahih mempunyai validias yang tinggi. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto, 1991:136). Tujuan dari pengujian validitas adalah untuk menguji ketepatan dalam penggunaan suatu alat ukur terhadap suatu kejadian. Dalam hal ini yang diuji adalah butir-butir pertanyaannya. Pengujian validitas kuisioner menggunakan rumus Product Moment.
Dimana = rxy =
(
)( )
( )
(
2 2)
(
2( )
2)
Y Y N X X N Y X XY N − − −
∑
∑
∑
∑
∑
rxy adalah korelasi antara masing- masing item dengan skor
total
N adalah contoh subyek
∑
X adalah nilai skor masing- masing item∑
2X adalah jumlah X2
∑
Y adalah nilai skor total salah satu variabel prestasi belajar∑
2Y adalah jumlah Y kuadrat
∑
XY adalah jumlah perkalian X dan YUji validitas ini menggunakan korelasi butir pertanyaan, dengan hasil sebagai berikut :
(52)
32
1. Media Pembelajaran
Dari hasil korelasi product moment tidak menemukan butir pertanyaan yang memiliki koefesien korelasi lebih kecil dari nilai r tabel sebesar 0.344 (df=33, α=5%) pada kelompok pertanyaan media pembelajaran, sehingga semua butir pertanyaan dalam kuesioner dinyatakan valid.
Tabel 3.2
Hasil Uji Validitas Media Pembelajaran
Butir r Hitung r Tabel (df = 33, a = 5%) Kesimpulan
1 0,831 0,344 Valid
2 0,767 0,344 Valid
3 0,868 0,344 Valid
4 0,847 0,344 Valid
5 0,784 0,344 Valid
6 0,711 0,344 Valid
7 0,470 0,344 Valid
8 0,412 0,344 Valid
9 0,470 0,344 Valid
10 0,752 0,344 Valid
11 0,792 0,344 Valid
12 0,749 0,344 Valid
2. Kedisiplinan Belajar
Dari hasil korelasi product moment tidak menemukan butir pertanyaan yang memiliki koefesien korelasi lebih kecil dari nilai r tabel sebesar 0.344 (df=33, α=5%) pada kelompok pertanyaan kedisiplinan belajar, sehingga semua butir pertanyaan dalam kuesioner dinyatakan valid.
(53)
Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas Kedisiplian Belajar
Butir r Hitung r Tabel (df = 33, a = 5%) Kesimpulan
13 0,409 0,344 Valid
14 0,896 0,344 Valid
15 0,864 0,344 Valid
16 0,865 0,344 Valid
17 0,790 0,344 Valid
18 0,920 0,344 Valid
19 0,908 0,344 Valid
20 0,837 0,344 Valid
2. Reliabilitas
Reliabel menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang reliabel mengandung arti bahwa instrumen tersebut cukup baik sehingga mampu mengungkapkan data yang bisa dipercaya (Arikunto, 1991:142-143). Alat ukur dikatakan reliabel jika alat tersebut mempunyai sifat konstan, artinya alat tersebut memberi hasil yang konstan atau tetap meskipun digunakan kapanpun. Dalam penelitian ini untuk mengukur reliabilitasnya digunakan analisis Alfa Cronbach karena jenis datanya adalah interval.
Formulasinya adalah:
Reliabilitas atau ri =
(
−)
−∑
2 21
1 t
i
S S k
(54)
34
Dimana :
k = mean kuadrat
∑
2i
S = Mean kuadrat kesalahan
2
t
s = Varians total
Uji Reliabilitas dilakukan untuk item- item pertanyaan yang valid. Item yang tidak vallid tidak di pakai dalam uji reliabilitas dan uji- uji selanjutnya. Hasil pengujian reliabilitas mendapatkan koefesien alpha sebesar 0,932 pada kuesioner media pembelajaran dan sebesar 0,946 pada kuesioner kedisiplinan belajar. Kedua nya memiliki koefesien alp ha lebih dari 0,6 sehingga dinyatakan reliabel (Dwi Priyatno, 2008 : 26). Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Alpha Titik Kritis Kesimpulan Media pembelajaran 0,932 0,6 Reliabel Kedisiplinan Belajar 0,946 0,6 Reliabel Tabel di atas menunjukkan item- item yang valid setelah diuji reliabilitas dihasilkan kesimpulan reliabel semua.
H. Tehnik Analisis Data 1. Analisis Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mandeskripsikan data sampel atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum ( Sugiyono, 2006 : 21 ). Penelitian deskriptif adalah suatu
(55)
penelitian yang terbatas pada usaha mengungkapkan maksud dan keadaan sebagaimana adanya, sehingga hanya bersifat sebagai pengungkapan fakta (Consuelo, 1993:71). Penulis menggunakan metode deskriptif karena penelitian ini akan mendeskripsikan mengenai hubungan antara media pembelajaran dan kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar siswa.
Karena instrumen penelitian disusun berdasarkan Skala Likert dengan interrval 1 sampai dengan 4, dimana skor 1 berarti sangat tidak setuju, 2 tidak setuju, 3 setuju, dan 4 sangat setuju. Skala Linkrt tersebut akan menghasilkan data interval maka penyajiannya akan disajikan dalam bent uk tabel distribusi frekwensi. Dalam analisa deskripsi ini dihitung mean, median, modus, dan standar deviasi.
2. Uji Asumsi a. Uji Normalitas
Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas ini dilakukan dengan berdasarkan Kolmogorov-Smirnov test (Sugiyono, 2000:150). Rumusnya adalah sebagai berikut:
D = maksimum [ F0 (X) – Sn (X) ]
Keterangan :
D = deviasi maksimum
F0 = fungsi distribusi kumulatif yang ditentukan
(56)
36
Jika nilai Kolmogorov-Smirnov hitung < nilai Kolmogorov Smirnov tabel, maka distribusi data tersebut dikatakan normal dan sebaliknya. Bila Probabilitas (ρ) yang diperoleh melalui perhitungan lebih kecil dari taraf signifikan 5% berarti sebaran data variabel tidak normal, sehingga analisis untuk menguji hipotesis tidak dapat dilakukan. Sebaliknya, jika nilai probabilitas (ρ) yang diperoleh melalui perhitungan lebih besar dari taraf signifikansi 5% berarti sebaran data variabel normal, sehingga analisis untuk menguji hipotesis dapat dilakukan
b. Uji Linearitas
Uji Linieritas dimaksudkan untuk mengetahui apakah variable bebas dan variable terikat mempunyai hubungan linier atau tidak. Adapun rumus yang digunakan adalah uji F yaitu :
F = E S
TC S
2 2
Dimana :
F = Harga pembilang F untuk garis regresi S2TC = Varians tuna cocok
S2E = Varians kekeliruan
E = Jumlah kuadrat kekeliruan
Kriteria pengujian linieritas yaitu jika F hitung lebih kecil dari pada F tabel dengan taraf signifikansi 5% maka kedua variabel dinyatakan mempunyai hubungan yang linier, sehingga data yang terkumpul memenuhi syarat untuk dianalisis dengan menggunakan statistik parametris. Sebaliknya, apabila F tabel lebih besar dari
(57)
pada F hitung pada taraf sinifikansi 5% maka kedua variabel dinyatakan tidak mempunyai hubungan linier, sehingga data yang terkumpul tidak memenuhi syarat untuk dianalisis dengan menggunakan statistik parametris dan harus digunakan statistik non parametris.
3. Pengujian Hipotesis
Data yang telah diperoleh kemudian diolah dan dianalisis untuk menjawab pertanyaan yang diajukan dalam penelitian ini. Dalam menganalisis data diperlukan teknik analisis yang sesuai dengan datanya.
Secara garis besar data dapat digolongkan menjadi dua, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif adalah data yang dapat diukur secara langsung atau dinilai dengan angka. Sedangkan data kualitatif adalah data yang tidak dapat diukur dengan angka secara langsung
Berhubung data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah kuantitatif atau analisis statistik. Dalam kaitanya dengan penelitian ini diharapkan hasil pengolahan dan analisis data dengan tehnik statistik dapat menjawab permasalahan yang diajukan. Dalam penelitian ini, jika dilihat asalnya merupakan data empirik sedangkan menurut kemungkinan pengukuran termasuk jenis data kuantitatif. Sesuai
(58)
38
dengan tujuan penelitian dan jenis data, maka digunakan teknik analisa statistik, yaitu teknik analisis korelasi product moment.
Teknik product moment ini digunakan untuk mencari hubungan antara masing- masing variabel bebas dan variabel terikat. Rumus yang digunakan dalam analisis korelasi product moment yaitu dengan rumus :
Dimana : rxy =
(
)( )
( )
(
2 2)
(
2( )
2)
Y Y N X X N Y X XY N − − −
∑
∑
∑
∑
∑
Nilai r terletak – 1 hingga + 1 :
Jika r = 0 atau mendekati 0, maka korelasi antara variabel media pembelajaran dan kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar siswa lemah atau tidak ada hubungan.
Jika r mendekati 1, maka korelasi antara media pembelajaran dan kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar siswa kuat dan bersifat positif.
Jika r mendekati - 1, maka korelasi antara media pembelajaran dan kedis iplinan belajar dengan prestasi belajar siswa kuat dan bersifat negatif.
Untuk menguji apakah ada hubungan positif dan signifikan antara media pembelajaran dan kedisiplinan belajar secara bersama-sama dengan prestasi belajar siswa, maka dalam penelitian ini digunakan analisis regresi ganda (Sugiyono, 2000:250) dengan rumus sebagai berikut :
(59)
∑
+∑
= i i i i
reg a x y a x y
JK 1 1 2 2
Dimana JKreg = Jumlah Kuadrat-Kuadart Regresi X1 = Media Pembelajaran
X2 = Kedisiplinan Belajar Y = prestasi Belajar siswa sehingga akan diperoleh persamaan :
2 2 1 1x b x
b a
Y = + +
Untuk menguji signifikan koefisien korelasi tersebut digunakan uji F sebagai berikut :
F =
(
1)
// − −k n JK
k JK
res reg
Jika hipotesis nol diterima berarti tidak ada korelasi antara variabel x dengan variabel y. Dan jika hipotesis nol ditolak berarti ada korelasi antara variabel x dengan variabel y.
(60)
40 BAB IV
GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A. Sejarah Singkat Sekolah
1. Identitas SMA Pangudi Luhur Sedayu a. Sejarah Sekolah
SMA Pangudi Luhur Sedayu merupakan SMA alih fungsi dari SPG Pangudi Luhur Sedayu sejak tahun 1989 bersama-sama dengan SPG yang lain, sesuai dengan SK Mendikbud RI No. 031/113/H/Kpts/1989 tanggal 25 Februari 1989. Oleh karena itu, visi SMA Pangudi Luhur Sedayu sama dengan visi SPG Pangudi luhur dengan penyesuaian, karena SMA bukan lembaga terminal sistem seperti SPG. Visi yang melandasi berdirinya sekolah adalah ingin mengentaskan kemiskinan masyarakat sekitar yang tidak dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi di kota Yogyakarta berhubung kurang mampu dalam hal biaya.
Melihat kenyataan bahwa banyak lulusan SMP yang tidak dapat melanjutkan sekolah, maka pada tahun 1967 Pastor Paroki Sedayu mendirikan SPG St. Paulus yang mulai tahun 1968 dikelola oleh Yayasan Pangudi Luhur bersama SLTP Pangudi Luhur Sedayu dan SLTP Pangudi Luhur Kaliduren (Moyudan).
Sejak berdirinya, SMA Pamgudi Luhur Sedayu merupakan salah satu SMA yang masih dibutuhkan oleh masyarakat sekitar.
(61)
Terbukti sampai sekarang minat siswa masuk ke SMA Pangudi Luhur Sedayu masih tinggi.
b. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SMA Pangudi Luhur Sedayu
Alamat : Jl. Wates Km. 12, Argosari, Sedayu, Bantul, Jogyakarta 55752
Telp. : (0274) 7494179
Fax : (0274) 7482229
Nomor Data Sekolah : 3004010011
Tahun Berdiri : 1989 (alih fungsi dari SPG menjadi SMA)
NSS : 302040104005
Jenjang Akreditasi : Disamakan
No. Keputusan AK : 273/C.c7/Kep/MN/99 Tanggal Keputusan : 17 September 1999 Waktu Sekolah : Pagi
c. Yayasan Penyelenggara
Nama Yayasan : Yayasan Pendidikan Pangudi Luhur Alamat : Jl. Dr. Sutomo No. 4 Semarang 50244 Telp. : (024) 314004, (024) 317806
Akta Notaris : No. 16 Tgl 6 Oktober 1954 Ketua Yayasan : Bruder Frans Sugi, FIC
Bendahara Yayasan : Bruder Drs. Ignasius Ngadiso, FIC
(62)
42
2. Landasan Penyelenggaraan SMA Pangudi Luhur Sedayu
SMA Pangudi Luhur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Seperti diamanatkan pada pembukaan UUD 1945 alenia I “…….bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa…….”. Pendidikan berusaha membebaskan bangsa dari kebodohan, dari ketergantungan dengan bangsa lain. Pendidikan berusaha untuk mendorong, mengajak, mendampingi warga negara untuk mencapai tujuan negara.
Pend idikan adalah hak seluruh warga negara, maka setiap lembaga pendidikan wajib memberikan hak tersebut tanpa memperhatikan suku, ras, golongan, agama dan keadaan sosial ekonomi warga negara. Yayasan melalui lembaga pendidikan Pangudi Luhur merasa terpanggil untuk mewujudkan cita-cita tersebut dengan penjabaran sesuai dengan cita-cita Yayasan Pangudi Luhur yaitu Para Bruder FIC.
Landasan Ideologis
a. Pembukaan UUD 1945 b. UUD 1945 dan Pancasila c. Konstitusi Bruder FIC Landasan Konstitusional
a. UU No. 2 Th. 1989 tentang Pendidikan Nasional.
b. AKTA Pendirian Yayasan Pangudi Luhur: Tan A Siong Semarang, No. 16, tanggal 6 Oktober 1954.
(63)
c. SK Pendirian SPG dari Yayasan Pangudi Luhur Sedayu Pusat No. B/3581/1968, tanggal 4 Oktober 1968.
d. SK Pendirian dan Penyelenggaraan SPG No. 19/I.13.12/E.1985, tanggal 7 Januari 1985.
e. SK Mendikbud RI No. 034/I.13/H/Kpts/1989 tanggal 28 Februari 1989 tentang Pendirian SMA (Alih fungsi dari SPG).
f. Keputusan No. AK: 273/C.c/Kep/MN/99 Dirjen Dikdasmen Seksi Sekolah status Disamakan SMA Pangudi Luhur Sedayu
3. Visi dan Misi SMA Pangudi Luhur Sedayu a. Visi
Terbentuknya lulusan yang cerdas, berbudi pekerti luhur dan memiliki keterampilan dengan semangat melayani yang miskin dan berkekurangan. Indikator pencapaian misi sekolah berupa lulusan yang dihasilkan mempunyai daya saing yang tinggi baik dalam melanjutkan ke pendidikan tinggi maupun terserap ke dunia kerja dengan bekal santun yang tampak dari sikap dan perilaku teladan. b. Misi
Misi merupakan penjabaran dari visi seperti pada butir-butir berikut:
1) Melakukan pembelajaran yang efektif, berkualitas dan profesional.
(64)
44
2) Mengembangkan keterampilan komputer, akuntansi dan bahasa Inggris.
3) Menciptakan suasana kondusif untuk menciptakan peserta didik yang berbudi pekerti luhur.
4) Menyelenggarakan pelayanan prima, transparan dan akuntabel dengan semangat melayani yang miskin dan kekurangan.
5) Mengembangkan sekolah sebagai pusat budaya.
Dasar visi dan misi tersebut di atas memberi kesempatan kepada usaha untuk peningkatan mutu sekolah. Dasar tersebut merupakan acuan yang jelas dan tegas karena keluwesannya, maka tidak menutup kemungkinan atas usaha-usaha perbaikan pelaksanaan pendidikan.
B. Daftar dan Tugas Tenaga Kependidikan
SMA Pangudi Luhur terdiri dari 8 guru tetap yayasan, 7 guru tidak tetap, 7 guru negeri yang diperbantukan dan 7 karyawan. Adapun kesemuanya itu adalah:
(65)
Tabel 4.1
Daftar dan Tugas Tenaga Kependidikan
No Nama NIP /No. G Mata
Pelajaran/Jabatan
1. Drs. Markoes
Padmonegoro
No.G. 11062 Biologi Ke-FIC-an Kepala Sekolah 2. Drs. Sadjad. A.G. NIP.
130518396
Sosiologi B. Jawa 3. Drs. Agustinus Sahid. NIP.
130887022
Ekonomi
Wakasek Ur. Kesiswaan
4. Dra. C. Sri Purwaningsih NIP. 131615753
B. Indonesia
Wali Kelas XII IPS 1
5. Drs. Paena Andreas NIP. 131885448
Matematika
Wakasek Ur. Kurikulum
6. Drs. Y. Purwoko Agus S. NIP. 131885396
Matematika Tekh. Informatika 7. Drs. Alex Sutaryo Dwidoso NIP.
131885436
Geografi Sosiologi
Wali Kelas XI IPS 1 8. Drs. P. Samsuhari NIP.
132128492
PKn Sejarah
Wali Kelas XI IPS 2 Wakasek Ur. Sarana Prasarana
9. Drs. Al. Candra
Widyantara
No.G. 110737 Ekonomi Akuntansi
Wali Kelas XII S2 10. Drs. Y. Bambang Suharya No. G.11296 B. Inggris
Wali Kelas XII IPA 11. Drs. Y. Ujang Sukasna No. G. 11199 Penjaskes
Sejarah, BP Pembina OSIS 12. F.X. Purwonggo No. G.11157 Fisika
Ketr. Elektro Wali Kelas XB 13. C. Ratna Siwi W.,S.Pd. No. G.11662 Kimia
Ketrampilan PKn
Wali Kelas XI IPA 14. RB. Pirngadi No.G. 9782 B. Jawa
(66)
46
Koordinator BK UKS
15. AG. Budi Susanto, S.Pd. B. Indonesia Sosiologi PKn
Wali Kelas X A 16. Agnes Erna Setyorini,
S.Pd.
B. Inggris Ekstrakurikuler 17. Y. Eni Purwaningsih, S.Si. Biologi
Ketrampilan PKn
Wali Kelas XC
18. Sr. Elisa HK. S.Pd. BP- Agama
Ketr. Menjahit Ka. Asrama
19. Drs. P. Suhartana Seni Lukis
20. Br. Y. Wariso Religiositas
21. Alb. Juni Ashadi, S.Pd. Fisika/ Informatika Ekskul. PMR 22. Dra. Agustina Marwati Seni Musik
23. An. Krismastuti No.G. 11164 Penataan Akuntansi 24. FX. Suradiyo No.G. 10593 Tata Usaha
25. Kristina Septiasih Pustakawan
26. Ig. Suharyanto No.G. 10995 Satpam 27. Petrus Sumarji No.G. 11165 Satpam 28. YP. Lasiman No.G. 11166 Satpam
29. P. Wawan Setiadi Laboran
30. V. Yayik N GTT Ekonomi
Akuntansi 31. Kristina Andang GTT Bahasa Inggris
C. Data Siswa
SMA Pangudi Luhur Sedayu memiliki 281 siswa yang terdiri dari 3 kelas untuk setiap angkatannya, yaitu kelas XA, XB, XC, XI IPA, XI IPS1, XI IPS 2, XII IPA, XII IPS1, dan XII IPS 2 dengan rincian jumlah siswa sebagai berikut:
(67)
Tabel 4.2 Data Siswa
Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
X A 14 18 32
X B 14 18 32
X C 14 18 32
XI IPS 1 18 18 36
XI IPS 2 14 22 36
XI IPA 12 15 27
XII IPS 1 13 23 36
XII IPS 2 14 18 32
XII IPA 4 14 18
JUMLAH 117 164 281
D. Fasilitas Sekolah
SMA Pangudi Luhur Sedayu dikelilingi pagar permanen terbuat dari batu bata dan batako, dengan rincian sebagai berikut:
1. Timur : gedung aula sekaligus sebagai pagar 2. Selatan : batako setinggi 2 m
3. Barat : batako setinggi 2 m
4. Utara : batu bata setinggi 1 m dengan 2 buah pintu gerbang dari besi. Untuk pengamanan, kecuali pagar, maka dibuat pintu-pintu besi yang menghubungkan halaman luar dengan halaman dalam sebanyak 5 buah pintu.
Halamannya tergolong sempit namun sungguh indah, yang terbagi menjadi:
a) bagian dalam : taman dengan kolam ikan; dari petak taman yang satu dengan petak taman yang lain dibuat jalan
(68)
48
penghubung antarkelas bagian utara dengan bagian selatan,
b) bagian luar : halaman luar dimanfaatkan untuk lapangan olah raga yaitu lapangan bola basket permanen, lapangan voli dan lapangan atletik.
Setiap jenjang kelas memiliki 3 kelas, sehingga jumlah kelasnya ada sembilan ruang kelas. Adapun ruangan-ruangan lain yang ada di SMA PL Sedayu antara lain:
1) Ruang Kepala Sekolah : 1 (5 x 6 m)
2) Ruang Guru : 1 (7 x 8 m)
3) Ruang Tata Usaha : 2 ( 3 x 5 m)
4) Ruang BK : 1 (4 x 5 m)
5) Perpustakaan : 1 (12 x 7 m)
6) Kapel/Ruang Doa : 1 (2 x 8 m)
7) Aula : 1 (15 x 40 m)
8) Kantin : 1 (7 x 8 m)
9) Lab. Fisika : 1 (7 x 8 m)
10) Lab. Biologi : 1 (7 x 8 m)
11) Lab. Kimia : 1 (7 x 8 m)
12) Ruang Multimedia : 1 (8 x 8 m)
13) Ruang Komputer : 1 (7 x 8 m)
14) Ruang Dapur : 1 (2 x 2 m)
(69)
16) Toilet Guru : 2 (1 x 1 m) 17) Tempat Parkir Guru : 2 (2 x 5 m)
18) Tempat Parkir Siswa : 1
19) Rumah Dinas Jaga Sekolah : 1
20) Gudang : 2
21) UKS : 2
Tersedianya sarana dan prasarana suatu lembaga pendidikan sangat besar pengaruhnya terhadap tujuan pendidikan. Oleh sebab itu, SMA Pangudi Luhur Sedayu telah berupaya meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai supaya tercipta lingkungan yang kondusif sehingga tercipta tujuan pendidikan secara optimal. Adapun fasilitas vital untuk menunjang proses pendidikan tersebut antara lain:
1. Perpustakaan
Perpustakaan sekolah merupakan suatu unit kerja bagian integral dari lembaga pendidikan. Tujuan didirikannya perpustakaan pada hakekatnya adalah untuk menyediakan sumber informasi bagi semua warga sekolah untuk menunjang kegiatan belajar- mengajar. Demikian pula dengan perpustakaan SMA Pangudi Luhur Sedayu yang selalu memperbanyak perbendaharaan buku-bukunya dan meningkatkan kualitasnya agar senantiasa memperluas pengetahuan warga sekolah di samping meningkatkan budaya membaca.
(70)
50
2. Laboratorium
SMA Pangudi Luhur Sedayu memiliki 4 unit laboratorium, yaitu laboratorium komputer, bahasa, biologi dan kimia. Laboratorium SMA Pangudi Luhur dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung yang memungkinkan siswa untuk mengikuti perkembangan teknologi. Laboratorium yang sangat memadai memungkinkan siswa untuk dapat menerapkan teori yang telah didapat dengan praktek yang sesungguhnya.
3. Ruang Media
Ruang media yang dimiliki cukup luas dan memiliki berbagai fasilitas yang lengkap, seperti: TV, VCD player, tape recorder, komputer, LCD proyektor, OHP. Berbagai fasilitas ini memudahkan guru dalam menyampaikan materi yang kontekstual. Siswa dapat melihat secara langsung contoh-contoh yang divisualisasikan lewat VCD ataupun televisi. Proses pembelajarannya pun bisa dibuat lebih bervariasi untuk menghindarkan siswa dari rasa bosan.
4. Ruang Doa
Ruang doa dibuat untuk memberikan siswa suatu kondisi dimana bisa didapat ketenangan dalam berdoa. Ruang doa juga digunakan oleh para guru sebagai tempat untuk memulai aktivitas belajar melalui doa pagi bersama.
(71)
5. Bimbingan dan Konseling
Salah satu tujuan diadakannya layanan Bimbingan dan Konseling adalah untuk menyelaraskan kebutuhan jasmani dan rohani sehingga perkembangannya dapat sejalan, yang pada akhirnya proses belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif.
6. UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)
UKS dimaksudkan untuk menjaga kesehatan dan memberikan pertolongan pertama bagi seluruh warga sekolah. Siswa dapat berpartisipasi dalam usaha menjaga kesehatan sekolah melalui kegiatan Palang Merah Remaja (PMR).
E. Bagan Dewan Sekolah SMA Pangudi Luhur Sedayu
SMA Pangudi Luhur Sedayu memiliki susunan dewan sekolah seperti tersaji pada bagan berikut :
Bagan Dewan Sekolah SMA Pangudi Luhur Sedayu
Bruder FIC
Yayasan Pangudi Luhur
Yayasan Pangudi Luhur (YPL) Cabang Yogyakarta YPL Cabang Boro YPL Cabang Yogya YPL Cabang Sedayu SD Pangudi Luhur SMA PL Sedayu SMP PL Sedayu SMP PL Moyudan
(72)
52 BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai dengan November 2007. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI pada SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul. Dari kuesioner sebanyak 99 kuisioner ya ng diisi secara lengkap semua butir pertanyaannya oleh responden adalah sebanyak 99. Dengan demikian response rate pengembalian kuesioner adalah sebesar 100%.
1. Deskripsi Responden Penelitian Dilihat dari Jenis Kelamin Siswa Tabel 5.1
Jenis Kelamin Responden
Laki-laki Perempuan Total
No Kelas
f fr (%) f f r (%) f fr (%)
1 XI IPA 12 27,27 15 27,27 27 100
2 XI IPS 1 18 40,91 18 32,73 36 100 3 XI IPS 2 14 31,82 22 40,00 36 100
Jumlah 44 44,44 55 55,56 99 100
Tabel 5.1 menunjukkan bahwa jumlah responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 44 siswa atau 44,44% dan perempuan sebanyak 55 siswa atau 55,56%. Dengan demikian dapat disimpulkan sebagian besar responden penelitian ini berjenis kelamin perempuan.
2. Diskripsi Variabel Penelitian a. Media Pembelajaran
(73)
Pengertian media pembelajaran dalam penelitian ini adalah bahan, alat maupun metode/tehnik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, dengan maksud agar proses interaksi komunikasi iducatif (proses belajar mengajar) antara guru dan anak didik dapat berlangsung secara tepat guna dan berdayaguna. Variabel media pembelajaran diungkap berdasarkan persepsi siswa dan pengukurannya menggunakan skala sikap dari Linkert. Dan penentuan kategori kecenderungan dari variabel media pembelajaran ini menggunakan patokan nilai dari PAP Tipe II.
Tabel 5.2
Media Pembelajaran
Interval Skor f fr (%) Kategori
41 – 48 67 67,68% SANGAT TINGGI
36 – 40 31 31,31% TINGGI
32 – 35 1 01,01% CUKUP
29 – 31 0 0.00% RENDAH
<29 0 0.00% SANGAT RENDAH
Jumlah 99 100.00%
Tabel 5.2 menunjukkan bahwa ada sebanyak 67 siswa atau 67,68% yang menyatakan penggunaan media pembelajaran sangat tinggi, sebanyak 31 siswa atau 31,31% yang menyatakan tinggi, sebanyak 1 siswa atau 01,01% yang menyatakan cukup tinggi, dan tidak ada siswa atau 0% yang menyatakan penggunaan media pembelajaran rendah dan sangat rendah. Hal tersebut menunjukkan bahwa kualitas penggunaan media pembelajaran sangat tinggi. Hal ini did ukung
(74)
54
hasil perhitungan mean = 41,25, median = 41, modus = 41 yang berada dalam interval 41 dan 48.
b. Kedisiplinan Belajar
Pengertian kedisiplinan belajar dalam penelitian ini adalah keterkaitan seseorang baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mentaati norma atau aturan-aturan tertentu yang ada di lingkungan masyarakat. Secara khusus disiplin yang dimaksud adalah adanya us aha yang sungguh-sungguh melalui latihan-latihan dan kemauan dari anak untuk belajar. Variabel kedisiplinan belajar diungkap berdasarkan persepsi siswa dan pengukurannya menggunakan skala sikap dari Linkert. Dan penentuan kategori kecenderungan dari variabel kedisiplinan belajar ini menggunakan patokan nilai dari PAP Tipe II.
Tabel 5.3 Kedisiplinan Belajar
Interval Skor f fr (%) Kategori
27 – 32 78 78,79% SANGAT TINGGI
24 – 26 18 18,18% TINGGI
21 – 23 3 03,03% CUKUP
19 – 20 0 0.00% RENDAH
<19 0 0.00% SANGAT RENDAH
Jumlah 99 100.00%
Tabel 5.3 menunjukkan bahwa ada sebanyak 78 siswa atau 78,79% yang menyatakan kedisiplinan belajar siswa sangat tinggi, sebanyak 18 siswa atau 18,18% yang menyatakan tinggi, sebanyak 3 siswa atau 03,03% yang menyatakan cukup tinggi, dan tidak ada siswa atau
(75)
0% yang menunjukkan bahwa kedisiplinan belajar yang rendah dan sangat rendah. Hal tersebut menunjukkan bahwa kedisiplinan siswa sangat tinggi. Hal ini didukung hasil perhitungan mean = 27,77, median = 28, modus = 27 yang berada dalam interval 27 dan 32. c. Prestasi Belajar Siswa
Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan belajar dan sebagai akibat belajar. Variabel prestasi belajar diungkap berdasarkan nilai raport siswa. Dan penentuan kategori kecenderungan dari variabel prestasi belajar ini menggunakan patokan nilai dari PAP Tipe II.
Tabel 5.4 Prestasi Belajar Siswa
Interval Skor f fr (%) Kategori
81-100 0 0,00% SANGAT TINGGI
66-80 56 56,57% TINGGI
56-65 43 43,43% CUKUP
46-55 0 0.00% RENDAH
< 46 0 0.00% SANGAT RENDAH
Jumlah 99 100.00%
Tabel 5.4 menunjukkan bahwa ada sebanyak 0 siswa atau 00,00% yang menyatakan prestasi belajar siswa sangant tinggi, sebanyak 56 siswa atau 56,57% yang menyatakan tinggi, sebanyak 43 siswa atau 43,43% yang menyatakan cukup tinggii, dan tidak ada siswa atau 0% yang menyatakan prestasi belajar yang rendah dan sangat rendah. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memiliki prestasi belajar yang tinggi. Hal ini did ukung hasil perhitungan mean
(76)
56
= 67,51, median = 66,64, modus = 63 yang berada dalam interval 66 dan 80.
B. Analisis Data
1. Pengujian Prasyarat Analisis Data a. Pengujian Normalitas
Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi variabel media pembelajaran, kedisiplinan belajar dan prestasi belajar. Keterwakilan sifat-sifat populasi oleh sampel dievaluasi melalui pengujian normalitas dengan Kolmogorov Smirnov, hasil pengujian mendapatkan koefesien Kolmogorof Smirnov untuk variabel media pembelajaran sebesar 1.273 dengan probabilitas 0.078, untuk variabel kedisiplinan belajar sebesar 1.290 dengan probabilitas sebesar 0.072, dan untuk variabel prestasi belajar siswa sebesar 1.175 dengan probabilitas sebesar 0.126. Ketiganya memiliki probabilitas lebih dari 0.05 yang berarti berdistribusi normal, berarti mahasiswa yang terpilih menjadi sampel sudah mewakili sifat populasi sehingga pengujian parametrik dengan regresi dapat dilakukan dan hasilnya dapat digeneralisasikan.
(77)
Tabel 5.5
Hasil Pengujian Normalitas
Variabel Koef.
Kolmogorov p Ket. X1 – Media Pembelajaran 1.273 0.078 Normal X2 – Kedisiplinan Belajar 1.290 0.072 Normal Y – Prestasi Belajar Siswa 1.175 0.126 Normal
b. Pengujian Linearitas
Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang linier antara variabel bebas dengan variabel terikat Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian linieritas:
1) Media Pembelajaran dengan Prestasi Belajar Tabel 5.6
Media Pembelajaran dengan Kedisiplinan Belajar
Sum of Squares df
Mean
Square F Sig. Betwe
en Groups
(Combin
ed) 410.546 12 34.212 2.633 .005 Linearity 260.654 1 260.654 20.056 .000 Deviatio
n from Linearity
149.892 11 13.627 1.049 .412 Within Groups 1117.661 86 12.996
Total 1528.207 98
Tabel 5.6 menunjukkan bahwa hubungan antara variabel media pembelajaran (X1) dengan prestasi belajar (Υi) pada taraf
signifikansi 5% dan derajat kebebasan (db) pembilang 12 dan derajat kebebasan penyebut 86 adalah linier (Fhitung = 1,049 <
(78)
58
2) Kedisiplinan Belajar dengan Prestasi Belajar Tabel 5.7
Kedisiplinan Belajar dengan Prestasi Belajar
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig . Betwe en Groups (Combin
ed) 271.936 8 33.992 2.435 .02 0 Linearity
105.200 1 105.200 7.537 .00 7 Deviatio
n from Linearity
166.736 7 23.819 1.706 .11 7
Within Groups 1256.271 90
Total 1528.207 98
Tabel 4.11 menunjukkan bahwa hubungan antara variabel kedisiplinan belajar (X2) dengan prestasi belajar (Υi) pada taraf
signifikansi 5% dan derajat kebebasan (db) pembilang 8 dan derajat kebebasan penyebut 90 adalah linier (Fhitung = 1,706 <Ftabel
= 2,043).
2. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan Analisis Korelasi Product Moment dan Analisis Regresi Ganda. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel media pembelajaran dan kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar siswa.
(79)
Tabel 5.8
Hasil Pengujian Regresi
Variabel B t p Keterangan
Konstan 17,402 1,957 0.053 X1 – Media
Pembelajaran
0,817 4,811 0,000 Positif Signifikan X2 – Kedisiplinan
belajar
0,591 3,183 0.002 Positif Signifikan
Probabilitas 0.000
Tabel 5.9
Hasil Pengujian Korelasi Media pembelajaran (X1) Kedisiplinan belajar (X2) Prestasi belajar siswa (Y) Pearson
Corelation 1 -.045 .413(**)
Sig.(2-tailed) . .656 .000
X1
N 99 99 99
Pearson
Corelation -.045 1 .262(**)
Sig.(2-tailed) .656 . .009
X2
N 99 99 99
Pearson
Corelation .413(**) .262(**) 1
Sig.(2-tailed) .000 .009 .
Y
N 99 99 99
** Korelasi signifikan 0.01 level (2-tailed).
Hubungan variabel media pembelajaran (X1) dan kedisiplinan belajar (X2) dengan prestasi belajar (Y) dijelaskan dalam kebermaknaan atau signifikansi dapat dilihat melalui nilai probabilitas, nilai kurang dari 0.05 yaitu 0.000 menunjukan hubungan signifikan. Hasil signifikan ini merupakan bukti empiris yang mendukung
(80)
60
hipotesis penelitian yang menyatakan terdapat hubungan antara media pembelajaran dan kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar siswa diterima.
a. Hipotesis pertama “Hubungan antara Media Pembelajaran dengan Prestasi Belajar Siswa. ”
Untuk menguji hipotesis yang pertama yang mengatakan bahwa ”terdapat hubungan positif signifikan antara media pembelajaran dengan prestasi belajar siswa” digunakan langkah Analisis Korelasi Product Moment dan telah dibahas pada bagian metode penelitian.
Berdasar pada perhitungan komputasinya, diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,817 bernilai positif. Derajat hubungan antara variabel media pembelajaran dengan prestasi belajar siswa ditunjukkan dengan nilai r sebesar 0,413. Ini berarti korelasi antara media pembelajaran dengan prestasi belajar siswa sedang dan positif, artinya bahwa hubungan antara media pembelajaran dengan prestasi belajar siswa sedang dan jika penggunaan media pembelajaran ditingkatkan maka prestasi belajar siswa juga akan meningkat.
Evaluasi terhadap signifikansi hubungan variabel media pembelajaran dengan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai probabilitasnya sebesar 0,000 nilai kecil dari 0,05. Jika dilihat dari nilai t hitung diperoleh angka 4,811 lebih besar dari t tabel = 1,985 (df=97, a=5%). Dengan demikian Ho ditolak atau koefisien regresi signifikan atau
(1)
Lampiran 8
Daf t ar Tabel
(2)
(3)
(4)
Lampiran 9
Surat I j in Penelit ian
(5)
(6)